[email protected] x
t
@Mwinangoen
Untuk Klaten Semakin Sejahtera
x
www.manunggalwinangoen.com
edisi 001 / februari 2014
Indonesia tanpa Kemiskinan Waluyo
Relawan PNPM
x
ManunggalWinangoen Februari 2014
Latif Safruddin
Foto
Kegiatan pemberian makanan tambahan dan pemeriksaan Lansia miskin Desa Sumyang serta senam Lansia yang dipandu ibu-ibu PKK dari kecamatan. Kegiatan ini dilakukan oleh KSM Sumyang Sehat dengan dana BLM DDUB tahun 2013. Dilaksanakan Januari 2014. Selama delapan bulan, bekerjasama dengan bidan Desa Sumyang.
ManunggalWinangoen Februari 2014
Foto
Demi Listrik & Jamban Warga Miskin
PNPM MP Kucur Rp 514 Juta SETIDAKNYA pada periode tahun 2013-2014 sudah ada Rp 514 juta dana PNPM MP yang telah dimanfaakan oleh masyarakat kurang mampu di Klaten. Utamanya dana tersebut digunakan untuk pengadaan jaringan listrik baru dan program jambanisasi (pembangunan WC). Ada 414 rumah penerima manfaat, khususnya warga kurang mampu PS2 di sembilan desa dampingan Tim 04 Jogonalan dan Kebonarum. Warga dampingan Tim 04 sepakat PNPM MP untuk warga PS2. Pembangunan jamban dan listrik dinilai program tepat sasaran yang dibutuhkan warga miskin secara langsung. Menurut Waluyo, Koordinator BKM Ampera Desa Sumyang, hasil penetapan Renta 2013-2014 banyak
Latif Safruddin
dari RT/RW mengusulkan pembangunan jamban dan listrik. “Untuk hasil penetapan skala prioritas kebutuhan warga yaitu jamban 40 pemanfaat dan listrik 30 pemanfaat yang ada di Desa Sumyang,” ujarnya. Dalam koordinasi TIM 04, Rohmadi, senior fasilitator pendampingan, mengatakan adanya pergeseran program. Dalam pemetaan dan pemahaman program, sudah banyak yang paham. “Sejak awal, biar apa yang kita dampingi ini bisa bermanfaat untuk menentukan skala prioritas permasalahan di desa masing-masing. Semoga tujuan kita dan PNPM MP membantu warga kurang mampu ini benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran,” tegas Rohmadi. @ Latif Safruddin
Verifikasi ajuan pemihakan listrik dan jamban keluarga miskin di Desa Gondang, didampingi Tim Faskel IV dan RT/RW.
4 ManunggalWinangoen Februari 2014
SAPA REDAKSI
MENABUNG MUNGKIN UNTUK WARGA MISKIN WARGA miskin bukan untuk dibiarkan. Mereka miskin jelas bersebab. Soal penanggulangan, bisa apa saja dan oleh siapa saja. Tapi tentu yang jelas, kemiskinan harus diakui sebagai fakta tak terbantahkan di Indonesia. Adalah Manunggal Winangoen, media warga sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan (PNPM MP) yang diprakarsai BKM dampingan TIM 4 PNPM-MP Kabupaten Klaten. Media ini menyajikan informasi kegiatan PNPM-MP di wilayah dampingan TIM 4, berupa informasi berita dan kegiatan yang terdiri dari lingkungan, sosial, dan ekonomi serta kegiatan penguatan masyarakat, yaitu SIKLUS PNPM MP. PNPM-MP hadir untuk menanggulangi kemiskinan, bersama masyarakat. Tidak untuk dipaksakan, tapi untuk duduk bersama, kemudian semua masalah akan teratasi. Ya, semua kemungkinan dan harapan bagi warga miskin untuk hidup yang lebih baik harus diproduksi terus menerus. Menabung mungkin untuk warga miskin. Manunggal Winangoen hadir dalam bentuk online, majalah, dan digital magazine. Semoga dapat diterima semua kalangan, karena media ini memang milik kita bersama.
Koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat merupakan komponen mutlak PNPM-MP untuk menjalankan program bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menu Cerita Bu Tani
5
BLM & Kemiskinan
6
Harapan Datang
8
BKM Kita
9
TPA Abata
14
PAUD Sumyang
16
Bank Dunia PNPM MP Klaten
21
Kades Blusukan
33
Akting Pak Waluyo
42
PENANGGUNG JAWAB Tim Faskel 4 PNPM-MP PEMIMPIN REDAKSI Heru Hatmanto, Rohmadi, ST DEWAN REDAKSI Semua Koordinator BKM REDAKTUR Andreas, Annisa, Dwi Yulianto, Suharsih, Suroto, Agung, Pujiyatmi PENULIS 4 Yongki Kurniawan, Dear Lutvi, Danang Arif Nuri, Feri Junaidi (Desa Basin)4 Harsi, Sarjono (Desa Bakung) 4 Agus Triyanto, Nimas Hapsari, B. Niken Pangesti, Winda (Desa Plawikan) 4Guguh Satriyo, Maya Kusuma Wardani, Fajar Ari Nurhidayati, Suwito (Desa Sumyang) 4Agung Widodo, Mardha AA (Desa Pakahan) 4Jamilah, Endang, Retno Hastutik, Sri Wahyuni (Desa Kraguman) 4 Kurnia BI, Riani, Fika, Yanto (Desa Gondang) 4Purwoko, Dwiyanto, Dwi Harjanto (Desa Karangdukuh) 4Giyoto (Desa Ngering) ALAMAT REDAKSI Posko Tim 4 PNPM-MP 4Lantai 2 Balai Desa Sumyang Kecamatan Jogonalan, Klaten. Telp. 081326448444 4www.manunggalwinangoen.com 4Email:
[email protected] dan
[email protected] 4 Twitter: @Mwinangoen
AGRIBISNIS
ManunggalWinangoen Februari 2014
5
Cerita Petani
Sayuran Hidupi Keluarga
Bu Warni dengan teliti merawat sayusayuran di kebun luasnya. Latif Safruddin
BU WARNI, begitu warga Desa Bakung biasa menyapa. Warga Dukuh Gambiran RT 25 itu setiap hari pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Uniknya, ia suka bertanam sayuran, seperti terong, lombok, pare, bayam, dan masih banyak lagi. Tidak seperti umumnya petani lain yang menanam padi. Mengapa sayuran yang dipilih? Tentu saja ada alasannya. “Kalau padi semua, siapa yang tanam sayur? nasinya dimakan pakai apa?” canda Bu Warni renyah. Hasil bercocok tanam ibu berputra empat tersebut dapat menamatkan sekolah anaknya hingga SLTA. Anak bungsunya kini bersekolah di SMK Klaten Kelas XII. Sementara ketiga anaknya yang lain telahh
bekerja di luar kota. Bersama suami, Bu Warni merawat dan bertanam sayuran setiap hari di lahan seluas hampir 2 hektar. Karena sudah terbiasa bercocok tanam, tidak ada lagi kendala berarti. “Saya bersama petani lain bergabung dengan paguyuban petani di sini. Tidak lagi ada kendala yang sangat berarti, karena setiap bulan ada penyuluhan dari Desa Bakung, dan ada rembuk terkait masalah yang timbul,” ujar Bu Marni sambil merawat sayurannya di sawah. Sebagai informasi, warga Desa Bakung Jogonalan kebanyakan memang berprofesi sebagai petani. Meskipun banyak juga yang karyawan, wiraswasta, dan PNS. Jumlah penduduk miskinnya ada 582 KK. @Latif Safruddin
6
ManunggalWinangoen Februari 2014
PNPM Latif Safruddin, SE Fasilitator Sosial Kabupaten Klaten OSP-5 Prov. Jateng PNPM Mandiri Perkotaan
BLM Entaskan Kemiskinan BANTUAN Langsung Masyarakat (BLM) merupakan dana stimulan pendorong masyarakat untuk membangun modal sosial melalui pembelajaran kritis di tiga bidang, yakni lingkungan, sosial, dan ekonomi, agar lebih mandiri menanggulangi persoalan kemiskinan. Selain itu, mampu memberikan kontribusi pada peningkatan IPM serta pencapaian MDGs di wilayahnya. Setiap desa mendapatkan BLM sejumlah Rp 200 juta hingga Rp 350 juta. Substansi makna dana BLM sesungguhnya merupakan media pembelajaran masyarakat untuk terus membangun kapital sosial dan menumbuhkan nilai-nilai universal kemanusiaan maupun prinsip-prinsip kemasyarakatan. Pada gilirannya nanti mereka mampu menyelesaikan persoalan sosial, ekonomi dan lingkungan atau permukiman mereka. Lebih dari itu, Komponen Dana BLM diadakan bertujuan membuka akses masyarakat miskin ke sumber dana yang dapat langsung digunakan masyarakat miskin untuk upayaupaya penanggulangan kemiskinan di masing-masing desa. Jadi, bukan hanya sebuah dana yang diberikan, tapi setelah itu tidak ada pendampingan penggunaan. Makna dana BLM harus disikapi
sebagai pelengkap sarana proses pembelajaran untuk perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis nilai-nilai universal dan berorientasi pada peningkatan IPM-MDGs. Sehingga toloh ukur pembelajaran BLM dapat dilihat pada sejauh mana BLM dimanfaatkan masyarakat secara bertanggung jawab dan proporsional, sesuai PJM dan Renta Pronangkis. Dana BLM adalah dana publik yang diberikan sebagai wakaf atau titipan dari pemerintah kepada masyarakat. Maknanya, penggunaan dana BLM oleh masyarakat hanya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan penanggulangan kemiskinan, dan bukan hadiah atau dana tak bertuan yang dapat digunakan sekehendak hati. Harus disadari pula bahwa sebagian besar sumber dana PNPM Mandiri Perkotaan adalah utang luar negeri yang harus dibayar kembali. Diharapkan masyarakat mampu memanfaatkan dana tersebut secara tepat, benar, efisien, efektif, dan dapat menanggulangi persoalan kemiskinan di wilayahnya. Pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas mereka, sehingga dapat menjadi bagian dari sumber pendapatan untuk dapat membayar kembali utang luar negeri Indonesia.
PNPM Sebagai dana yang berasal dari utang luar negeri dan harus kembali oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali, maka dana BLM merupakan ‘Dana Publik’ yang diberikan sebagai wakaf (titipan) dari pemerintah kepada masyarakat kelurahan. Pada satu sisi, hal ini berarti bahwa seluruh pihak berhak memperoleh informasi tentang status keberadaan dan pemanfaatan dana tersebut. Pada sisi lain, masyarakat yang dipercaya mengelola dana tersebut juga harus menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas, terutama kepada pemerintah, termasuk pemerintah kota/kabupaten. Entaskan Kemiskinan Dana BLM harus dimanfaatkan bagi kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin setempat. Dengan demikian, tujuan dari pemanfaatan dana BLM adalah sebagai berikut. Pertama, masyarakat belajar mengelola kegiatan lingkungan, ekonomi, dan sosial secara mandiri, mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Kedua, tumbuhnya rasa kebersamaan (kepedulian dan solidaritas sosial) di
ManunggalWinangoen Februari 2014
7
masyarakat kelurahan/desa tersebut. Ketiga, tumbuhnya rasa kepemilikan besar terhadap program melalui kegiatankegiatan yang dilaksanakan serta membangkitkan potensi swadaya masyarakat, baik berupa materi, tenaga, maupun pikiran. Pada dasarnya, dana BLM dapat digunakan secara cukup luwes berpedoman pada PJM dan Renta Pronangkis, pembelajaran aspek Tridaya, dan kesepakatan serta kearifan warga, sehingga hasilnya benar-benar memberi manfaat, berkurangnya kemiskinan di kelurahan/desa bersangkutan. Penerima manfaat PNPM-MP adalah keluarga miskin yang diidentifikasi masyarakat sendiri dan disepakati serta ditetapkan bersama oleh seluruh masyarakat, pemerintah kelurahan/desa, dan stakeholder setempat, melalui proses pemetaan swadaya (community self survey) yang berorientasi pada IPM-MDGs. Untuk dapat menggunakan dana BLM tersebut, masyarakat harus memperhatikan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.
Selain terkenal dengan olahan kripik belut, warga Klaten telah berinovasi membuat kripik ceker ayam, salah satunya yang ada di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah.
solopos.com
8
ManunggalWinangoen Februari 2014
PNPM
Harapan itu Telah Datang Masyarakat di Desa Gondang, Kebonarum sangat terbantu dengan berdirinya kelompok bermain anak Tunas Harapan, yang sponsori oleh PNPM MP. Latif Safruddin
KEHADIRAN kelompok bermain Tunas Harapan di Desa Gondang Kecamatan Kebonarum menjadi solusi mengatasi anak-anak usia dini yang belum mendapatkan pendidikan secara terarah. Selain itu, menjawab tantangan masa depan mewujudkan anak sebagai generasi bangsa yang berkualitas. Harapannya, anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, kehadiran kelompok bermain Tunas Harapan diharapkan menjadi langkah awal mewujudkan masyarakat yang sadar pendidikan PAUD. Pendidikan yang dimaksud tersebut juga perlu ditunjang dengan adanya sarana dan prasarana yang
memadai, baik aspek APE maupun gedung PAUD. Kelompok bermain Tunas Harapan sangat berterima kasih kepada PNPM-MP melalui lembaga BKM Bina Sejahtera yang telah bekerja keras mengusahakan alokasi dana membantu sarana APE di Kelompok bermain Tunas Harapan desa Gondang. Akhirnya, setelah dilakukan rapat bersama BKM UP-UP dan perangkat desa Gondang terkait, dapat disepakati alokasi bantuan sebesar Rp 7,5 juta. Untuk ke depan, masyarakat berharap, masih bisa direalisasikan bantuan berupa gedung PAUD untuk kelompok bermain anak-anak. @ Wulan
ManunggalWinangoen Februari 2014
BKM
9
BADAN Keswadayaan Masyarakat (BKM), merupakan pelaksana program PNPM-MP yang semula bernama Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan.
Titik berat perhatian pada penanggulangan masyarakat kategori miskin.
Pada setiap upaya penanganan kemiskinan selalu berorientasi pada pemanfaatan Tridaya,
yaitu perhatian pada lingkungan, sosial, dan pengembangan ekonomi produktif.
BKM Ngudi Luhur Desa Basin BADAN Keswadayaan Masyarakat (BKM) Ngudi Luhur Desa Basin adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang dibentuk warga Desa Basin melalui Rembug Warga pada 15 September 2005. BKM Ngudi Luhur dilegitimasi dengan Akta Notaris Nomor 21 tanggal 24 September 2005 pada kantor Notaris H. Mochamamad Sofi Ariotedjo, SH. Struktur kelembagaan BKM Ngudi Luhur Desa Basin, terdiri dari 1 orang Koordinator dan 10 orang Anggota dengan status relawan, tanpa hak
Latif Safruddin
imbalan materi selama pengabdiannya. Sesuai Anggaran Dasar (AD) BKM Ngudi Luhur Desa Basin, seperti tersebut dalam pasal 16 ayat 1 Anggaran Dasar, masa bakti keanggotaan BKM maksimal tiga tahun. Koordinator BKM dijabat Bayu Nur Cahyo. Anggotanya adalah Purnomo, Abdul Khamid, M. Supriyadi, FX Setiyana, Winarso, Muhajir, Widodo, Siti Syamsiyah, Hartinah, dan Riyadi. Sekretaris BKM dijabat Hanik, dan UPK dijabat Aziz. @ Latif Safruddin
Pelatihan penguatan RT/RW serta Relawan PNPM Mandiri Perkotaan digelar BKM Basin di SD Negeri Basin, Desember 2013. Mereka tetap bersemangat dan mengharap, kegiatan PNPM sukses di Desa Basin.
10
ManunggalWinangoen Februari 2014
Latif Safruddin
BKM
Pelatihan Penguatan RT/RW serta relawan Desa Ngering, agar program PNPM MP dipahami masyarat. Usai pelatihan RT/RW inilah ujung tombak penjelasan program.
BKM Sumber Makmur Desa Ngering BKM Sumber Makmur Desa Ngering adalah lembaga swadaya masyarakat yang dibentuk melalui Rembug Warga pada 15 September 2005. BKM Sumber Makmur dilegitimasi hukum dengan Akta Notaris Nomor: 29 tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH. Badan ini fokus untuk pada usaha penanganan atau penanggulangan
masyarakat miskin. Setiap penanganan kemiskinan selalu berorientasi pada pemanfaatan Tridaya, yaitu perhatian pada lingkungan, sosial, dan pengembangan ekonomi produktif. Struktur kelembagaan BKM Sumber Makmur Desa Ngering terdiri dari 1 koordinator dan 12 anggota relawan tanpa hak imbalan materi selama pengabdiannya. @ Latif Safruddin
BKM Sejahtera Desa Pakahan BKM Sejahtera Desa Pakahan dibentuk masyarakat melalui Rembug Warga pada 15 September 2005, dan telah tercatat di akta Notaris Nomor 30 tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH. Struktur kelembagaan BKM Sejahtera terdiri dari 1 Koordinator dan 12 anggota relawan tanpa hak imbalan
materi selama pengabdiannya. Masa bakti keanggotaan Sejahtera BKM maksimal tiga tahun. Koordinator BKM dijabat oleh Marjoko, sedangkan anggotanya adalah Poniman, Bayu Istiyantoro, Pramono, Yunaningsih, Ika Indriatuti, Jumadi, Herlan Al Ikhsan, Titik, Sadino, Pujiyatmi, Suparno, dan Adi Sumarjo. @ Latif Safruddin
ManunggalWinangoen Februari 2014
BKM
11
BKM Sejahtera Desa Plawikan BKM Sejahtera Desa Plawikan dibentuk masyarakat melalui Rembug Warga pada 15 September 2005 dan telah dilegitimasi dengan Akta Notaris Nomor 25 tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH. Struktur kelembagaan BKM Sejahtera Desa Plawikan, terdiri dari 1 Koordinator dan 12 relawan dimana masa baktinya maksimal tiga tahun. Koordinator BKM dijabat Heru
Latif Safruddin
Hatmanto. Sementara anggotanya adalah Sarjono, Ismadi, Wahyu HK, Pono Atmanto, Parjono, Agus Widodo, Sugiyo, Becik, Puji M, dan Beti. Sekretaris BKM dijabat Agus Triyanto. UPK dijabat Suparmi dan Hartini. Pengawas UPK dijabat H. Sutiman dan Drs. Surantiono. UPS dijabat Tugimin dan Agus Triyono. UPL dijabat Mochtar Budi W. dan Widi Sasono. @ Latif Safruddin
Peran Kepala Desa Sumyang yang baru menyemangati RT/RW mengikuti pelatihan PNPM MP di Balai Desa Sumyang. Peserta tampak cerah dan bahagia. Kegiatan langsung dipandu Latif Safruddin dan Rohmadi.
BKM Ampera Desa Sumyang BKM Ampera Desa Sumyang dibentuk pada 15 September 2005. Titik berat BKM Ampera adalah perhatian pada usaha penanggulangan masyarakat kategori miskin. Pada setiap upaya penanganan kemiskinan selalu berorientasi pada pemanfaatan Tridaya, yaitu perhatian pada lingkungan, sosial, dan pengembangan ekonomi produktif. BKM Ampera dilegitimasi hukum
dengan Akta Notaris Nomor 27 tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH. Struktur kelembagaan BKM Ampera Desa Sumyang, terdiri dari 1 koordinator dan 12 relawan, yang tanpa hak imbalan materi selama mengabdi. Sesuai Anggaran Dasar (AD) BKM Ampera Desa Sumyang, masa bakti keanggotaan BKM adalah maksimal tiga tahun. @Latif Safruddin
12
ManunggalWinangoen Februari 2014
BKM Pertemuan membahas kegiatan sosial Desa Bakung yang didanai APBD Kabupaten Klaten, difasilitasi Koordinator BKM, Y. Suhono.
Latif Safruddin
BKM Kraguman Gemilang BKM Kraguman Gemilang dibentuk oleh masyarakat Desa Kraguman pada 15 September 2005 dan telah tercatat di Akta Notaris Nomor 01 tanggal 14 November 2005 pada kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH. Struktur kelembagaan BKM Kraguman Gemilang Desa Kraguman, terdiri dari 1 Koordinator dan 10 anggota relawan, tanpa hak imbalan materi selama pengabdiannya. Sesuai Anggaran Dasar (AD) BKM Kraguman Gemilang, masa bakti keanggotaan
maksimal tiga tahun. Koordinator BKM dijabat R. Martoyo, anggotanya Suroto, Sunarno, Sastro Sunarno, Sukardi, Saminto, Maryoto, Linda Setiyawan, Sri Purwaningsih, Eka Sri Nursena, dan Priyono. Untuk sekretaris BKM dijabat Endang Triyani. UPS oleh Ambar Krismoyo. Manager UPK Ida Sri Ayu Utami, Anggota UPK Samdono, Ismiyatun, Sri Hastutik. Sedangkan UPL dijabat Sarjuliyanto, Dewan Pengawas UPK Sukiyat dan Endah Setyaningsih. @ Latif Safruddin
BKM Hidup Sejahtera Karangdukuh BKM Hidup Sejahtera Desa Karangdukuh dibentuk masyarakat Desa Karangdukuh pada 15 September 2005 dan telah dilegitimasi hukum dengan Akta Notaris Nomor 26 tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH. Struktur kelembagaan BKM Hidup Sejahtera terdiri dari 1 koordinator dan 12 relawan dengan masa bakti keanggotaan maksimal tiga tahun. Koordinator BKM dijabat Dwi Harjanto, anggotanya adalah Sujatmi,
Fx. Tri Hartadi, Yoman, Sri Weningsih, Eni Susilowati, Wiwin Setiyati, Jarwo Widodo, Yunanto, Setyorini, Praptono, Dwi Siswanti, Susetyorini. Sedangkan Sekretaris BKM oleh Purwoko, Daliyo, dan Y. Mulyatno. UPS dijabat Sri Sundari, Rumiyatun, Eni Dwi Nuryaningsih, dan Joko Wahyudi. Manager UPK oleh Andreas, UPK dijabat Murtini. UPL oleh Wiyono HS, Marjuki, dan Joko Sarono. Pengawas UPK dijabat Wahono, Suroso, dan M. Ratna Kriswidiatuti. @ Latif Safruddin
ManunggalWinangoen Februari 2014
BKM Latif Safruddin
13
Kegiatan pelatihan bersama RT/RW dan relawan untuk melakukan dan melanjutkan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Gondang.
BKM Bina Sejahtera Desa Gondang BKM Bina Sejahtera Desa Gondang dibentuk masyarakatnya melalui Rembug Warga pada 15 September 2005 dan tercatat di Akta Notaris Nomor 18 tanggal 14 November 2005 pada kantor Notaris HM. Sofi Ariotedjo, SH.
Koordinator BKM yaitu MF. Marsono. Anggotanya SA Sardjono, Gunarto, Sumarno, Suparmin, Heru Raharjo, Heri Suprayitno, Tin Mujiono, Untung Margono, Lasiman Kamto Martono, Sriyono, Bambang Sriwidodo, Suyatmin.
Struktur kelembagaan BKM Bina Sejahtera terdiri dari 1 orang Koordinator dan 12 anggota relawan, tanpa hak imbalan materi selama pengabdiannya. Sesuai Anggaran Dasar (AD) BKM Bina Sejahtera, masa bakti keanggotaan BKM maksimal tiga tahun.
Sekretaris BKM Dwi Yulianto dan Isman Sutardi, sedangkan UPS-nya Kartini, Jayadi, Sumardi. Manager UPK oleh Drs. Rohadi, UPK oleh Nur Wulandari, UPL oleh Drs. Sugiyo, Sutarman, HY. Suripto, dan Pengawas UPK oleh S. Nugroho. @ Latif Safruddin
14
ManunggalWinangoen Februari 2014
PENDIDIKAN ANAK-ANAK adalah generasi penerus bangsa. Keadaan masa depan suatu bangsa dipengaruhi oleh keadaan generasi mudanya saat ini. Hal tersebut sangat disadari oleh tokoh-tokoh pemuda dan masyarakat Dukuh Kalibajing, Desa Pakahan.
TPA Abata Ada Demi Masa Depan Anak
Anak-anak begitu tertib dan gembira belajar di TPA Abata. Awe
Keadaan warga Dukuh Kalibajing yang lebih baik di masa depan tergantung pada kualitas generasi penerusnya. Hal tersebut yang melandasi didirikannya Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) Abata Kalibajing pada 9 September 2013 lalu. TPA Abata Kalibajing adalah sebuah wadah bagi anak-anak Kalibajing untuk mengembangkan diri. Saat ini tercatat 34 anak aktif
mengikuti kegiatan di TPA Abata Kalibajing. Bukan sekadar menjadi tempat untuk belajar membaca Al Qur'an, melainkan lebih dari itu, pembentukan akhlak dan karakter anak. Jadi, dengan mengaplikasikan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari membuat anak belajar memaknai hidup secara nyata. Kegiatan tersebut
PENDIDIKAN dilaksanakan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu mulai pukul 16.15 WIB. Namun, sejak pukul 16.00 WIB anak-anak sudah ramai berkumpul di Mushola Al Ikhlas Kalibajing dengan iringan lagu-lagu islami yang berkumandang. Ajari Kedisplinan Dengan berpakaian baju Muslim, anak-anak usia TK sampai SMP tersebut tampak ceria berkumpul dan bermain bersama sambil menunggu waktu dimulainya kegiatan TPA. Selama waktu menunggu tersebut, ada anak-anak yang piket membersihkan lingkungan mushola sehingga anak-anak terbiasa menjaga kebersihan lingkungan. Tepat pukul 16.15 WIB anak-anak mulai berbaris di halaman untuk mengadakan upacara sebelum masuk kelas. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan kondisi anak untuk mulai belajar sekaligus melatih kedisiplinan dan keberanian, karena anak-
Latif Safruddin
Kegiatan pemberian makanan bagi balita miskin Desa Bakung dan pemeriksaan kesehatan KSM Bakung Sehat, realisasi dana BLM DDUB tahun 2013 pada Januari 2014, bekerjasama dengan bidan Desa Bakung.
ManunggalWinangoen Februari 2014
15
anak akan bergiliran bertugas menjadi pemimpin upacara dan pemimpin barisan. Selesai upacara anak-anak masuk ke kelas sesuai dengan kelompoknya. Dalam pembelajaran di kelas sebelum masuk ke pelajaran membaca Al Qur'an, terlebih dulu diisi dengan materi. Materi disampaikan dengan berbagai metode yang bervariasi seperti permainan. Hal ini membuat anak belajar dengan suasana yang menyenangkan. Selain kegiatan pembelajaran di kelas, TPA Abata juga mengagendakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melatih keterampilan hidup seperti outbond, senam, jalan-jalan, dan kewirausahaan. Segala kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi landasan karakter sekaligus bekal yang memadai bagi anak untuk kehidupan di masa datang. @Awe
16
ManunggalWinangoen Februari 2014
PENDIDIKAN
PAUD Didirikan Harapan Mengembang PADA Kamis (19/9/2013), dilaksanakan peletakan batu pertama gedung PAUD Tunas Muda Desa Sumyang, Kecamatan Jogonalan, sebagai bentuk pemanfaatan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bidang pendidikan desa dampingan Tim Faskel 04 PNPM MP. Latif Safruddin
Beberapa tokoh masyarakat secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan PAUD Tunas Muda Desa Sumyang, Kamis (19/9/2013).
Peletakan batu pertama dilakukan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jogonalan, Drs Andreas Budi Rustomo, didampingi tokoh masyarakat. Sebelumnya, digelar ramah tamah di Balai Desa Sumyang. Kegiatan didukung sepenuhnya oleh PNPM Mandiri
Perkotaan, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Ampera Desa Sumyang, beserta Pemerintah Desa Sumyang, dengan rincian pembiayaan, sekitar Rp 32 juta dari BLM PNPM MP dan sekitar Rp 15 juta berupa swadaya masyarakat. “Gedung PAUD Tunas Muda berukuran 8 x 6 meter, dan direncanakan selesai dibangun dalam waktu tiga bulanan,” ujar Rohmadi ST, Senior Faskel Tim 4 Kecamatan Jogonalan dan Kebonarum. Rohmadi didampingi Drajat Wibowo (Askot Infra PNPM MP), Latif Safruddin SE (Faskel Sosial), Riken Dwi Anjani ST
PENDIDIKAN
ManunggalWinangoen Februari 2014
17
Latif Safruddin
Pembangunan PAUD Tunas Muda merupakan salah satu kebersamaan tokoh-tokoh di Klaten demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
(Faskel Infra), Andri Wiyanto ST (Faskel Infra), dan Kanti Lestari SE (Faskel Ekonomi). “Kami berharap, pembuatan gedung PAUD yang menunjang pendidikan bisa diadakan di desa lainnya,” jelas Rohmadi. Hadir dalam acara, Kapolsek Jogonalan AKP Suyadi SH, Koramil Jogonalan Supadi, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jogonalan Drs Andreas Budi Rustomo MSi, PjOK Kecamatan Jogonalan Hasta Karti Tri Rahayu, Kades Sumyang ST Teguh Setyawan bersama perangkat desa, dan elemen masyarakat Desa Sumyang. Kades Sumyang ST Teguh Kurniawan mengaku, sangat mendukung pembangunan PAUD Tunas Muda. Dengan adanya PAUD Desa Sumyang akan semakin guyub. Pendidikan sejak dini bisa terkawal. Sementara itu, Budi Rustomo menilai, panitia tak perlu kecewa bila banyak tamu yang izin tak hadir. Biasanya, orangorang penting memang tak
mudah diundang. Tetapi jangan menganggap yang hadir ini bukan orang penting. Semua punya kesibukan yang berbeda-beda. Kegiatan ini disambut dengan bangga dan senang. Bantuan pemerintah lewat PNPM telah membantu meningkatkan taraf kesejahteraan. “Anak harus dididik sejak dini sebelum masuk TK. Maka dari itu untuk PAUD yang akan dibangun ini bisa diuri-uri bisa berkembang sesuai namanya Tunas Muda. Kalau diteruskan, tunas muda yang berjaya, semua elemen bisa dilibatkan,” pesan Budi. Ia menambahkan, status gedung PAUD akan diusahakan legalitasnya. Paling tidak, ada akad perjanjian penggunaan tanah kas untuk tempat pendidikan PAUD. “Banyak sekali sekolah gulung tikar, karena tempatnya di-ogreh-ogreh. Jangan sampai bantuan ini mubazir. Legalitas harus ada,” pungkasnya. @Latif Safruddin
18
ManunggalWinangoen Februari 2014
STRATEGI
Jurnalistik Masuk Desa PELATIHAN jurnalistik digelar di aula Desa Sumyang pada Selasa, 29 Oktober 2013. Diikuti perwakilan sembilan desa dari kecamatan Kebonarum dan Jogonalan yaitu desa Sumyang, Ngering, Pakahan, Kraguman, Gondang, Basin, Karangdukuh, dan Plawikan. Setiap desa diwakili lima orang relawan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik tersebut. Peserta yang ditunjuk menghadiri pelatihan belum lengkap hadir, karena ini kali pertama diadakannya pelatihan jurnalistik di Desa Sumyang. Namun demikian, hal itu tidak mengurangi antusiasme peserta lain mengikuti pelatihan jurnalistik. Dengan adanya pelatihan jurnalistik bisa menambah ilmu bagi masyarakat yang masih awam dunia jurnalistik. Pada pelatihan dijelaskan jenis-jenis media massa seperti koran, majalah, internet, TV, dan lainnya. Media massa kini sangat penting bagi masyarakat. Pelatihan
Pelatihan jurnalistik di desa Sumyang diikuti puluhan perwakilan warga dari sembilan desa.
Latif Safruddin
dilakukan supaya masyarakat tidak tertinggal perkembangan informasi. Pada kesempatan itu, dibentuk langsung tim jurnalis untuk mencari berita tentang perkembangan PNPM Mandiri di masing-masing desa serta menggali apa yang menarik di setiap desa, sehingga dapat dituangkan menjadi sebuah berita menarik untuk diketahui masyarakat luas. Pada saat pelatihan jurnalistik, diputuskan nama majalah serta website anggota PNPM TIM 4, yaitu Manunggal Winangoen. Pembicara dari Pandiva Media, Yogyakarta, Arif Giyanto menjelaskan perkembangan media informasi saat ini yang begitu pesat, di mana keaslian berita menjadi nilai penting dalam suatu berita. Dia menambahkan, informasi online sangat berpengaruh dalam perkembangan informasi, karena begitu mudahnya masyarakat memperbarui informasi. @Wulan
ManunggalWinangoen Februari 2014
STRATEGI Latif Safruddin
19
Peserta RWT BKM Ampera Desa Sumyang berfoto bersama-sama seusai mengikuti rangkaian acara rembuk warga.
Agenda Tahunan yang Meriah MINGGU, 30 Desember 2013, tepatnya pukul 19.45, bertempat di Rumah Dopo Mantan Kepala Desa Kompleks Balai Desa Sumyang Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten digelar evaluasi pertanggungjawaban BKM Ampera Desa Sumyang selama tahun 2013. Ruangan berkapasitas 500 orang tersebut ramai, karena masyarakat dan beberapa tokoh masyarakat, RT/RW dan BKM, UP-UP, perangkat desa, fasilitator, serta Relawan Perempuan Peduli
Kemiskinan berkumpul, mengikuti Acara Rembuk Warga Tahunan (RWT) 2013. Acara ini segaja dilakukan BKM karena agenda siklus Tahunan di PNPM-MP dan disponsori oleh pemerintah Desa Sumyang. Yang menarik dari RWT sebelumnya adalah salah satu BKM kompak menggunakan seragam PNPM dan berlogo BKM yang sengaja disponsori Pak Lurah dan beberapa BKM serta tokoh masyarakat yang peduli tergadap program ini. Kegiatan RWT
melaporkan kepada masyarakat Desa Sumyang yang diwakili Ketua RT, RW, dan masyarakat terkemuka tentang tugas, kegiatan BKM Ampera Desa Sumyang selama satu tahun pada 2013. Kegiatan yang dilaporkan adalah Program Tri Daya BKM, meliputi kegiatan perencanaan dan sosialisasi program, pendataan, pengelolaan dana, baik dari pemerintah dan donatur pada program kemiskinan sebagai stimulan atau pendorong berkembangnya swadaya
20
ManunggalWinangoen Februari 2014
RWT kali ini sangat luar biasa. RWT BKM Ampera Desa Sumyang sangat meriah. Partisipasi warga perempuan lebih dari 40 persen. Latif Fafruddin, Fasilitator PNPM MP masyarakat dalam bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam sambutannya, Ketua Panitia RWT BKM Ampera Desa Sumyang, Gamadi, S.Pd mengatakan, BKM sudah memasuki tahapan siklus, di antaranya kemarin, tinjauan partisipatif. “Perlu saya ingatkan, dalam kegiatan ini juga nanti dibacakan beberapa hasilnya. BKM akan mempertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat Desa Sumyang apa saja dalam satu tahun ini yang dilakukan terkait dengan kegiatan Lingkungan, Ekonomi, Sosial serta kendala dan apa sudah memenuhi sasaran pada warga miskin PS2 yang ada dala PJM Pronangkisnya BKM,” ujarnya. Sebagai panitia, Gamadi meminta maaf jika dalam penyelenggaraan kegiatan banyak kekurangan. “Mari kita cermati dan
STRATEGI simak LPJ BKM. Jika nanti ada beberapa evaluasi mohon dengan sangat peserta yang hadir pada malam ini disampaikan dengan sopan dan baik agar bisa berjalan dengan lancar,” jelasnya. Semakin Baik Sementara itu, Waluyo sebagai Koordinator mengatakan, BKM sudah memasuki tahapan siklus, di antaranya baru saja melaksanakan pemilu memilih anggota BKM baru. “Alhamdulillah, saya dipercaya kembali menjadi Koordinator. Untuk yang lain, seperti review Kelembagaan serta Program dan keuangan kita sudah lakukan semua. Maka dalam kegiatan siklus RWT (Rembuk Warga Tahunan) mohon apa yang kami laporkan jika ada beberapa yang kurang jelas dan beberapa kegiatan yang tidak pas mohon dikoreksi dan dievaluasi yang hadir pada malam ini agar ke depan bisa kita perbaiki,” paparnya. Menurut Latif Fafruddin, fasilitator, RWT kali ini sangat luar biasa. RWT BKM Ampera Desa Sumyang sangat meriah. Partisipasi warga perempuan lebih dari 40 persen. Artinya, keterlibatan perempuan kegiatan-kegiatan PNPM-MP
terpenuhi. “Tapi saya ingatkan, bukan hanya hadir tetapi mohon nanti apa yang disampaikan, LPJ-nya BKM, mohon juga dievaluasi bersama agar apa yang sudah dilakukan menjadi baik. Apalagi RWT ini dilakukan di Kabupaten Klaten. Baru BKM Ampera Desa Sumyang yang melakukannya. Latif merasa puas dan sangat bangga kepada BKM. Hal ini disambut para undangan dengan tepuk tangan. Dalam suasana tegang bercampur bahagia, di sela-sela RWT, ada berbagai doorprice yang disediakan panitia serta hiburan musik campursari pimpinan Indah Nada Klaten. Para tamu undangan banyak yang ikut menyumbangkan suaranya. Warga Desa Sumyang banyak yang hobi dangdut dan campursari. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama, agar apa yang dilakukan BKM bisa selalu dilindungi dan dipermudah Tuhan Yang Maha Esa. “Dalam menjalankan tugas, semoga kita semua diberikan kesehatan dan rezeki yang berkah,” ucap Gamadi saat memimpin doa, lantas diamini semua tamu undangan. @Latif Safruddin
ManunggalWinangoen Februari 2014
STRATEGI
21
Latif Safruddin
Tim Misi Bank Dunia berkunjung ke Desa Sumberejo, Klaten Selatan, Selasa (11/6/2013).
Bank Dunia Kunjungi PNPM-MP Desa Sumberejo ROMBONGAN misi dukungan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Jawa Tengah, bersama Kementerian Pekerjaan Umum, Bank Dunia, dan interKementerian, berkunjung ke Desa Sumberejo, Klaten Selatan, Selasa (11/6/ 2013).
Pembentukan LKM tahun 2007 silam, dihadiri 79 orang. Dalam rembuk tersebut disepakati visi LKM Sumber Makmur adalah ‘Mencapai Masyarakat Mandiri Perkotaan Melalui Pemberdayaan Masyarakat’. LKM Sumber Makmur diaktanotariskan bulan Desember 2008.
Mereka adalah Mita Dwi Aprini (Kementerian PU), Parwoto (Bank Dunia), James Manopo (KMP PNPM Mandiri Perkotaan), Endar Gunarto (Program Director OSP 5), Edhie Djatmiko (Team Leader Provinsi Jateng), Zulfikar (Korkot Klaten), Agus Pancaji Sukarno (Satker PIP Klaten), Joko Suprapto (Bappeda Klaten).
Kepala Desa Sumberejo, Kornialis Yudi Kusworo menyatakan berterima kasih kepada tim Bank Dunia dan Kemenpu serta KMP, OSP 5, dan undangan. “Adanya PNPM MP sangat membantu warga yang difasilitasi berbagai program. Kami mendukung PNPM ini, dengan LKM pun kami selalu berkoordinasi,” ujar Yudi.
Tri Rahardjo, Koordinator LKM Sumber Makmur memaparkan, LKM dibentuk melalui Rembuk
Yudi menambahlan, pihaknya telah mengajukan proposal PLPBK kompetisi tahun 2011, tapi tidak ada
kabar sama sekali. Bersama BPD Desa mereka kemudian mencari investor atau pihak ketiga untuk membangun ruko dan waterboom di lokasi tanah desa. “Sudah jadi semua, 20 ruko, taman rekreasi, kolam renang, dan panggung terbuka. Semua itu awalnya konsep yang LKM buat sebagai ajuan PLPBK. Tetapi satu miliar tidak turun-turun. Bangunan dan tempat rekreasi sudah berdiri dengan megah,” katanya. Sebentar lagi, sambungnya, akan ada pasar oleh-oleh khas Desa Sumberejo. Temuan Kunjungan Tim Misi mengapresiasi Pemkab Klaten atas peran aktifnya dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan. Tim Misi berharap peran Pemerintah untuk memfasilitasi peran aktif
22
ManunggalWinangoen Februari 2014
TKPKD menjadi motor penanggulangan kemiskinan di tingkat kabupaten. Pemkab Klaten diharapkan menggagas penerbitan Peda atau Perbup tentang perencanaan pembangunan partisipatif dengan menegaskan eksistensi BKM/lKM dan PJM Pronangkis Desa/Kelurahan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Musrenbang serta pembinaan kepada BKM/lKM dan KSM. Kredit Macet Dari sisi kegiatan ekonomi, beberapa wilayah, tingkat pengembalian KSM sangat bagus. Hal ini terjadi karena peran aktif BKM/lKM, Kepala Desa, UPUP dan RW/RT yang sangat baik dalam memfasilitasi kegiatan pinjaman bergulir. Meski demikian di beberapa wilayah lain, kegiatan pinjaman bergulir tidak berjalan sama sekali. Tim mengharap Pemkab dan Korkot serta Fasilitator berperan aktif melakukan sosialisasi secara berkala dan turut membantu memperkecil permasalahan kredit macet di beberapa Desa/Kelurahan. Masih terdapat pandangan bahwa kegiatan
STRATEGI PNPM Mandiri Perkotaan akan tetap berjalan apabila masih ada dukungan BOP. Sesuai hal ini, Tim Misi mengharapkan Pemkab Klaten dan Korkot memberikan penguatan kapasitas kepada seluruh Fasilitator, aparat Desa/Kelurahan, dan BKM mengenai substansi dasar pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Telah banyak KSM pemanfaat dana bergulir yang ‘Iulus’ dari UPK, yakni telah meminjam empat kali atau Rp 2 juta. KSM perlu didorong untuk berani mengakses permodalan dari luar dan juga perlu difasilitasi agar lembaga bank dan bukan bank mau melayani lulusan UPK. Keberlanjutan Program Pada kegiatan PlPBK, khusus di Desa Kaligawe, terdapat kegiatan pasar desa yang tidak dapat beroperasi dengan baik, karena perencanaan yang kurang matang dan promosi yang sangat terbatas. Tim Misi mengharapkan Pemerintah Kabupaten Klaten juga membantu fasilitasi pemasaran, promosi, dan kemitraan dengan berbagai pihak, agar kegiatan pasar desa tersebut dapat berjalan dengan baik dan
dimanfaatkan warga miskin. Hasil-hasil pelaksanaan kegiatan PlPBK perlu didokumentasikan dan disosialisasikan agar menjadi media belajar bagi seluruh kelurahan/Desa di Klaten. Dalam mendorong akuntabilitas, Tim Misi menemukan BPKP dari lHA 2011 untuk Kabupaten Klaten yang belum diupload di PPM serta 43 Kasus dengan total penyimpangan dana sebesar Rp 440 juta yang sudah upload di PPM. Untuk itu, perlu dukungan dan perhatian Pemda untuk membantu penyelesaiannya. Terhadap kegiatan fasilitasi oleh Tim Fasilitator, dominasi fasilitator terhadap kegiatan pendampingan masih besar sehingga akan berimplikasi terhadap proses keberlanjutan program secara mandiri oleh BKM/lKM. Tim misi mengharapkan KMW dan Korkot dapat meningkatkan kapasitas tim fasilitator melalui berbagai media, seperti pelatihan, KBIK, dan lainnya, agar pendampingan dan fasilitasi ke arah keberlanjutan program dapat lebih efektif. @Latif Safruddin
STRATEGI
ManunggalWinangoen Februari 2014
23
Latif Safruddin
Faskel Tim 04 Klaten mengadakan Refleksi Kemiskinan dan Pemetaan Swadaya di Desa Ngering. Upaya ini untuk membuat masyarakat miskin menjadi berdaya.
Tingkatkan potensi diri Bebaskan Kemiskinan TEPATNYA 26 Agustus 2005 silam, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sumber Makmur dibentuk melalui Rembuk Pembentukan BKM. Gelaran penting itu dihadiri 70 orang dan terrumuslah anggaran dasar BKM.
PNPM-MP meyakini faktor utama penyebab kemiskinan adalah sikap keliru dari masyarakat maupun komunitasnya dalam memandang potensi yang dimiliki setiap individu.
Visi BKM Sumber Makmur adalah terciptanya organisasi masyarakat warga di tingkat desa yang memiliki kemampuan strategis mengatasi persoalan kemiskinan secara mandiri, efektif dan berkelanjutan. Dalam rembuk tersebut terpilih 13 orang Pimpinan Kolektif BKM, dengan profesi dan latar belakang yang majemuk. Ada yang wiraswasta, PNS, pensiunan, buruh, pedagang dan ibu rumah tangga. Senior Fasilitator, Rohmadi, mengatakan, Koordinator BKM dipilih melalui voting tertutup oleh anggota BKM terpilih secara periodik (bergantian). Karena, setiap anggota BKM
memiliki peluang sama sebagai Koordinator BKM. “Saat ini, Koordinator BKM dipegang oleh Wagiyoto. BKM ini di-aktanotaris-kan tanggal 24 Oktober tahun 2005 dengan nomor Akta 21,” ujarnya. Selanjutnya, sambung Rohmadi, BKM memfasilitasi Rembuk Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku tiga tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Menjadikan Warga Subyek Untuk diketahui PNPM-MP meyakini bahwa faktor utama penyebab kemiskinan adalah sikap yang keliru dari masyarakat maupun lingkungan komunitasnya dalam memandang potensi maupun sumber daya yang dimiliki setiap individu. Penanggulangan kemiskinan
24
ManunggalWinangoen Februari 2014
dapat dilakukan bila masyarakat memiliki kemauan untuk mengubah sikapnya dan memiliki keyakinan bahwa mereka mampu keluar dari persoalannya secara mandiri.
Masyarakat ditempatkan sebagai pelaku (subyek), di mana mereka terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program penanggulang an kemiskinan di wilayah masingmasing.
Berdasarkan keyakinan tersebut, PNPM-MP sebagai salah satu motor penggerak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, mengembangkan konsep penanggulangan kemiskinan di perkotaan secara komprehensif guna mendorong perubahan sikap dan perilaku masyarakat dari kondisi masyarakat miskin menjadi masyarakat berdaya, dan selanjutnya menuju masyarakat mandiri sebagai jembatan untuk terbangunnya masyarakat madani. Kegiatan sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-PNPM-MP dihadapkan pada permasalahan pandangan negatif masyarakat terhadap program-program penanggulangan kemiskinan yang diakibatkan oleh pelaksanaan proyek secara tidak amanah, bersifat karitatif, salah sasaran, dan demi kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Selain itu, pembangunan di masa lampau, menempatkan masyarakat sekadar obyek bukan subyek pembangunan. Dari situasi tersebut kemudian timbul ketidakpercayaan
STRATEGI masyarakat terhadap program penanggulangan kemiskinan yang diupayakan pemerintah. Pandangan dan sikap demikian akan sangat bertentangan dengan nilai-nilai pemberdayaan, semangat kerja sama, dan kemandirian yang ingin diwujudkan oleh PNPM-MP. Pada konteks kegiatan sosialisasi PNPM-MP, masyarakat ditempatkan sebagai pelaku (subyek), di mana mereka terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di wilayah masing-masing. Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk membangun suatu kesepakatan dalam penanggulangan kemiskinan yang dilandasi pemahaman yang sama di antara pelaku PNPM-MP. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dilakukan seiring (integrasi) dengan jalannya alur program yang dilaksanakan, baik oleh fasilitator sebagai pendamping program maupun masyarakat yang terlibat dan berbagai elemen lembaga masyarakat dan Pemerintah desa. FGD serta rembukan terkait refleksi kemiskinan melibatkan semua, bukan hanya yang kaya, tetapi si miskin. Semua bebas berpendapat dan memberi usul, agar nanti program tepat sasaran dan memberi manfaat. @ Latif Safruddin
STRATEGI
ManunggalWinangoen Februari 2014
25
Film Dokumenter untuk Sosialisasi TEPATNYA 24 Januari 2014, di Aula Korkot PNPM-MP Kabupaten Klaten diadakan koordinasi Fasos yang difasilitasi Askot sosial, Latif Safruddin, terkait progress dampingan masing-masing. Koordinasi dihadiri Faskel sosial (Fasos) sejumlah 24 orang serta jajaran Korkot dan Askot. Pembahasan utamanya, rencana pembuatan film dokumenter PNPM-MP Klaten sebagai salah satu upaya sosialisasi program. “Untuk rencana awal yang sudah kita bahas bersama dengan pelaku PNPM-MP antara FKA BKM dan KBP serta Korkot, Fasos, serta Forum UPS Kabupaten Klaten bersepakat untuk melakukan kegiatan ini. Saya ingatkan sejak awal film ini nantinya bisa sebagai media warga masyarakat yang
Fasos berkoordinasi tentang penggarapan film dokumenter untuk mendukung sosialisasi program di Aula Korkot PNPMMP Kabupaten Klaten.
berbudaya dan tahu apa aja yang sudah jadi tujuan kita untuk menyosialisasikan PNPM-MP lewat film ini,” ujar Latif. Sementara itu, Korkot, Zulfikar, mengatakan, bahwa karena yag mempunyai ide adalah Fasos maka harus bisa dibahas secara bersama untuk menjalankan ide kreatif ini agar bisa mewarnai kegiatan sosialisasi PNPM-MP yang ada di Klaten. “Kepada Mas Latif agar ini dimatangkan lagi dan dijadwalkan dibentuk panitia teknis agar nantinya di akhir Februari bisa segera selesai. Bukan hanya film ini. Nantinya ketoprak kemarin yang dimainkan teman Fasos juga menjadi media sosialisasi PNPM buat masyarakat,” kata Zulfikar. @ Latif Safruddin
26
ManunggalWinangoen Februari 2014
STRATEGI
Kiprah Pendampingan TIM 04 Melalui PNPM-MP SALAH satu langkah dari pemerintah dalam menganggulangi kemiskinan adalah melalui Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (PNPM-MP) yang dimulai sejak 1999.
Saat ini desa dampingan melakukan pemetaan sosial (social mapping) dilanjutkan sosialisasi awal tingkat Desa dan di tingkat basis serta pelatihan dasar bagi relawan.
PNPM-MP adalah program partisipatif dengan mengedepankan nilai-nilai luhur di masyarakat. Mengubah pola pikir masyarakat untuk bersama-sama ikut serta menanggulangi kemiskinan. Fasilitator PNPM-MP, merupakan ujung tombak proses pemberdayaan menuju kemandirian masyarakat. Untuk itu harus selalu siap melakukan pendampingan kepada masyarakat, maupun terhadap pemegang kompetensi PNPM-MP dari tingkat pusat hingga daerah. Tim Fasilitator 04 mendampingi 7 desa di Kecamatan Jogonalan (Desa Karang Dukuh, Plawikan, Sumyang, Kraguman, Gondangan, Bakung dan Desa Wonoboyo) dan 3 desa di Kecamatan Kebonarum (Desa Gondang, Menden, dan Basin). Reposisi per Juni 2012, ada pergantian desa dampingan, tetapi untuk fasilitator,
komposisi masih tetap. Wilayah desa dampingan Tim 4 per Juni 2012 adalah 9 desa yang meliputi 7 Desa di Kecamatan Jogonalan, yakni Desa Bakung, Ngering, Pakahan, Sumyang, Plawikan, Karangdukuh, Kraguman, dan 2 Desa Kecamatan Kebonarum, yaitu Desa Basin dan Gondang. Jadi, jumlah desa per Juni 2012 sampai sekarang adalah 9 Desa. Desa yang menjadi pergantian adalah Desa Gondangan dan Wonoboyo, diganti dengan Desa Ngering dan Pakahan. Sedangkan Desa Menden dipindah ke Tim Faskel 2. Pendampingan Kegiatan pendampingan dimulai pada November 2011 silam. Saat ini desa dampingan Tim Fasilitator 04 memulainya dengan melakukan pemetaan sosial (social mapping) dilanjutkan sosialisasi awal tingkat Desa dan di tingkat basis dan penyepakatan warga dengan dibuktikan dengan Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) dan pelatihan dasar bagi relawan. Relawan yang tergabung dari tingkat RT maupun RW di daerah setempat setelah melalui pelatihan kemudian
STRATEGI melakukan siklus selanjutnya, yaitu Refleksi Kemiskinan (RK) kemudian dilanjut dengan Pemetaan Swadaya (PS). Proses ini dilakukan di tingkat basis RT maupun RW. Dalam proses RK diketahui bahwa akar permasalahan kemiskinan adalah Lunturnya Nilai-nilai Luhur Masyarakat, kemudian disepakati kriteria kemiskinan berdasarkan kajian RK melalui FGD (Focus Group Discussion) atau Kelompok Diskusi Terarah di tingkat basis.
Dalam proses RK diketahui bahwa akar permasalahan kemiskinan adalah Lunturnya Nilai-nilai Luhur Masyarakat
Setelah proses siklus RK para relawan memfasilitasi warga di tingkat basis untuk mengenali potensi, mengidentifikasi, dan menginventarisasi sumberdaya maupun permasalahan dalam penanggulangan kemiskinan melalui siklus PS. Dalam kajian PS ada kajian permasalahan ekonomi, pendidikan, sosial, lingkungan, dan Profil KK miskin sesuai kesepakatan kriteria kemiskinan waktu proses silkus RK, yang lebih dikenal dengan PS-2. Untuk lebih membantu kegiatan sosialisasi yang sudah dilakukan sebelumnya, kegiatan sosialisasi massal perlu dilakukan. Untuk tahapan siklus FGD RK di tingkat desa sampai dengan tingkat basis masih dalam proses. Selain itu kegiatan pelatihan motivasional relawan perlu dilakukan karena berkaitan
ManunggalWinangoen Februari 2014
27
dengan motivasi atau penyegaran semangat dari para relawan yang akan menjadi motor penggerak kegiatan PNPM-MP di masyarakat. Setelah tahapan FGD RK mulai dari tingkat basis sampai dengan lokakarya di tingkat desa maka tahapan selanjutnya adalah pemetaan swadaya (PS). Dalam hal ini, masyarakat diajak untuk berdiskusi mengenai permasalahan dan potensi yang dimiliki. Selain itu, permasalahan yang ada akan digali dari beberapa kajian, di antaranya kajian ekonomi, sosial (pendidikan & kesehatan), lingkungan, dan kelembagaan kepemimpinan. Dari hasil FGD dan kajian tersebut kemudian dilokakaryakan di tingkat desa. Setelah disepakati, hasil tersebut dituangkan dalam sebuah dokumen yang difasilitasi Tim PP (Tim Perencanaan Partisipatif) beranggotakan Relawan, Pemerintah Desa, Tomas, Toga, Kader Perempuan, Wakil warga miskin maupun kaya dan semua stakeholder di lingkungan setempat, dinamakan dengan PJM Pronangkis (Perencanaan Jangka Menenengah Program Penaggulangan Kemiskinan). Masa berlakunya sampai 3 tahun dan dalam PJM tersebut diturunkan menjadi kegiatan riil yang sudah ada pembiayaan pasti, disebut sebagai Renta atau Rencana Tahunan.
28
ManunggalWinangoen Februari 2014
Perwakilan Warga Bagaimana caranya agar program dan permasalahan di atas bisa tertangani dan terakomodasi kalau tidak ada pengelolanya?
Kami mendampingi sesuai pedoman PNPM MP Pusat yang kami modifikasi sesuai kultur budaya dan adat istiadat.
Siklus selanjutnya adalah memilih wakil-wakil warga di lingkungan setempat melalui Pemilihan Anggota LKM/BKM, berawal dari pemilihan di tingkat basis RT, kemudian pemilihan di tingkat desa dengan proses saling memilih di antara wakil tersebut. Kemudian disepakati jumlah anggota dan salah satu ditunjuk sebagai koordinator dengan sistem organisasi kolektif kolegial, sehingga semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Dengan terbentuknya KSM atau panitia pelaksana program ketika proses siklus PS akan memudahkan pelaksanaan kegiatan setelah dana stimulan, yaitu BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) cair. Apabila sudah melalui satu perjalanan siklus barulah diadakan Review Partisipatif. Tinjauan Internal melibatkan unsur internal LKM beserta perangkatnya. Tinjauan
STRATEGI
Eksternal melibatkan unsur dari luar LKM, dari pemerintah desa maupun masyarakat luas, karena ada penilaian terhadap kinerja LKM dalam mengelola dan menjalankan siklus PNPM. Dalam review ini akan ditinjau dari Tinjauan Program, Kelembagaan dan Keuangan, yang lebih pada evaluasi partisipatif, transaparansi akuntabilitas, penyadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya membangun bersama dan strategi penataan tahun berikutnya agar lebih baik dari tahun sebelumnya. Hasilnya kemudian dituangkan dalam Dokumen Review dan Rencana Tahun berikutnya dan kemudian sebagai bahan dalam Rembug Warga Tahunan (RWT). Dalam hal ini, kami mendampingi sesuai aturan dan pedoman PNPM Mandiri Perkotaan di tingkat Pusat yang kami modifikasi sesuai kultur budaya dan adat istiadat di desa masing-masing. PNPM-MP kegiatan program untuk warga miskin desa dalam pemetaan sesuai apa yang menjadi poin kegiatan di siklus kita. @ Rohmadi
WISATA
Perajin batik di desa Paseban Kecamatan Bayat menyelesaikan pekerjaan secara tradisional, hanya dengan ketelitian dan kesabaran tinggi, batik Bayat dapat dihasilkan.
ManunggalWinangoen Februari 2014
29
nonobudparpora.wordpress
Batik Bayat yang Memikat SELAIN dikenal kaya wisata air yang eksotis, Klaten nyatanya juga memiliki wisata kerajinan khas masyarakat. Salah satunya batik cantik khas Klaten di Bayat, dan kain lurik di wialayah Pedan. Untuk kain batik lebih dikenal dengan sebutan batik Bayat, diambil dari nama daerah asal, yaitu kecamatan Bayat. Berburu batik Bayat, ada nilai estetis dan filosofis yang tinggi dalam setiap ukiran motifnya. Dikutip dari fitline.com, sejarah kerajinan membatik di daerah Tembayat atau kini lebih dikenal dengan nama Bayat diperkirakan sudah ada sejak masa pra Hindu dan mulai berkembang sejak datangnya Ki Ageng Pandanaran di Bayat pada abad ke 17. Filosofi hidup masyarakat Bayat yang dinamis, terbuka, dan beradab Jawa menjadi makna tersirat dalam setiap desain batiknya. Corak khas batik Bayat terdapat
pada coklat sogan, tanahannya ukel dan grinsing yang menyatu. Sedangkan motif-motifnya dari motif klasik batik Solo (sido, semen, dan sebagainya). Batik bayat terkenal karena kehalusan dan proses pewarnaannya yang sempurna, hingga kini di Kecamatan Bayat memiliki 10 sentra industri batik yang bisa anda kunjungi. Pusat pembuatan Batik tersebut dapat anda temui di Batik Cap di Desa Beluk, Batik Tulis di Desa Jarum dan Desa Kebon, dan Batik Tenun Lurik di Desa Tegalrejo. Meski telah banyak modifikasi, batik Bayat tetap mempunyai motif khas, seperti Gajah Birowo, Pintu Retno, Parang Liris, Babon Angrem, dan Mukti Wirasat. Batikbatik Bayat ini pemasarannya telah meluas hingga kota Solo, Jogja, Semarang, Jakarta bahkan Malaysia, Thailand, dan India sudah menjadi langganan.
30
ManunggalWinangoen Februari 2014
Foto
Koordinasi antara BKM se-Kecamatan Jogonalan dan Pemerintah Desa seJogonalan difasilitasi Camat, Drs. Jaka Supriyanta, dan Senior Faskel Tim 04, Rohmadi, ST.
Latif Safruddin
Latif Safruddin
Acara membangun kebersamaan dalam payung PNPMMP untuk menjalankan program bersama agar apa yang menjadi tujuan tercapai, demi warga miskin. Semangat kerelawanan harus selalu dibangun.
ManunggalWinangoen Februari 2014
Foto
Latif Safruddin
Latif Safruddin
BKM Ampera Desa Sumyang dikunjungi Korkot Kabupaten Klaten, 13 November 2013 di Balai Desa Sumyang.
Acara Lepas Sambut Tim Faskel 04 Jogonalan dan Kebonarum, menyambung pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di desa dampingan.
31
32
ManunggalWinangoen Februari 2014
USAHA MIKRO
solopos.com
Karyawan PT. Green Gloves Indonesia dengan teliti menyelesaikan pengerjaan sarung tangan.
Sarung Tangan Kebonarum
Gairahkan Ekonomi Warga KEHADIRAN pabrik sarung tangan PT Green Gloves Indonesia di wilayah Gondang kecamatan Kebonarum pada 24 Oktober 2013, membawa pengaruh terhadap matapencarian penduduk. Sebelum pabrik sarung tangan diresmikan, sebagian besar masyarakat Desa Gondang bermatapencarian petani, sementara sebagian lagi masyarakat pencari kerja. Dengan dibangun dan berkembangnya pabrik sarung tangan tersebut, masyarakat mempunyai peluang usaha dan peluang
kerja yang lebih luas. Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah usaha berdagang. Misalnya, masyarakat asli desa membangun warungwarung kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Selain lebih ekonomis, juga mudah untuk dijangkau. Hal ini bisa berpengaruh pada kondisi perekonomian warga Gondang, karena sangat bisa mengurangi jumlah penggangguran yang ada pada khususnya. Pabrik yang baru didirikan membuka
lowongan pekerjaan sangat banyak. Banyak warga bisa mendapatkan pekerjaan di pabrik tersebut. Warga Gondang sangat diuntungkan dengan adanya pabrik sarung tangan tersebut, karena bisa membantu perekonomian keluarga, dan yang paling penting dapat mengurangi pengangguran. Peluang kerja yang ditawarkan perusahaan sangat membantu warga dalam memperbaiki kehidupan ekonomi serta berdampak positif bagi masyarakat Desa Gondang pada umumnya. @Wulan
USAHA MIKRO Latif Safruddin
ManunggalWinangoen Februari 2014
BKM, UP, Faskel, dan Kepala Desa mencari solusi untuk mengatasi pinjaman ekolir yang kurang lancar.
Pak Kades Ikut Blusukan
Atasi Pinjaman Macet BADAN Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan UP Desa Bakung kembali mengupayakan solusi macetnya pinjaman Ekolir. Pertama-tama, rapat diadakan di tingkat BKM. Realisasinya, dengan mengundang KSM di Balai Desa. Hasilnya, dari 30 KSM yang ada, hanya empat orang yang hadir. BKM, UP, Faskel, dan Kepala Desa lantas melakukan kordinasi secara intens untuk menentukan strategi jitu untuk melakukan penagihan kelompok-kelompok peminjam yang macet. Untuk itu disepakati bersama, mengatasi kemacatan diatasi dengan door to door (kunjungan ke rumah-rumah) para peminjam kelompok
ekonomi bergulir program PNPMMP di Desa Bakung. Gagalnya upaya pertama mendorong BKM berembuk kembali. Rembukan tersebut menghasilkan penegasan berupa pemberian sanksi kepada KSM yang berdomisili di daerah masing-masing. Misalnya, RW 01 tidak akan diberi bantuan apabila ada KSM yang macet. Sayangnya, hal ini tidak juga berhasil. Akhirnya, Senior Faskel, Sosial, dan Ekolir beserta BKM dan Bapak Kepala Desa berkunjung ke rumah-rumah. Gerakan ini ternyata berhasil mendongkrak tingkat pengembalian pinjaman (RR) Ekolir di Desa Bakung. @Harsi
33
34
ManunggalWinangoen Februari 2014
USAHA MIKRO
Desa Bakung Dirikan
BKM Mekar Sari BADAN Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mekar Sari Desa Bakung adalah lembaga swadaya masyarakat yang dibentuk langsung oleh masyarakat Desa Bakung melalui Rembug Warga pada 15 September 2005.
Koordinator dan 12 orang Anggota dengan status semua relawan, tanpa hak imbalan materi selama pengabdiannya.
Badan ini merupakan pelaksana program PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan) yang semula bernama P2KP (Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan), dengan titik berat perhatian pada usaha penanganan /penanggulangan masyarakat di Indonesia yang masuk kategori miskin.
Y. Suhono (Srowot), Prihatin (Ngering), Sartono (Bakung), Suharsih (Dukunan), Sukarno (Kregan), Hartanto (Kregan), Triyuliyanto (Bakung), Sunaryo (Lusah), Ngadiyo (Cabean), Sriyanto (Srowot), Kuwadi (Sumberan), Hartini (Bakung), dan Slamet Riyadi (Bakung).
Pada setiap upaya penanganan kemiskinan selalu berorientasi pada pemanfaatan Tridaya, yaitu perhatian pada lingkungan, sosial. dan pengembangan ekonomi produktif. BKM Mekar Sari dilegitimasi hukum dengan Akta Notaris Nomor 23 tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH. Struktur kelembagaan BKM Mekar Sari Desa Bakung terdiri dari 1 orang
Pengurus BKM Mekar Sari Periode 2013-2015 adalah sebagai berikut.
Sekretaris BKM dijabat Mujiyono, S.Ag dan Susanta; UPK dijabat Didik Sudaryanto dan Sri Raharjo; Pengawas UPK dijabat Sarjono, Sri Suharti, dan P Basri; UPS dijabat Agung Tri Wahyunto, Setyo Nugroho, Kusnanto, Sutarno, dan Agustina; UPL dijabat Agus Wijanarko dan Sutanto. Sesuai Anggaran Dasar (AD) BKM Mekar Sar Desa Bakung, seperti tersebut dalam pasal 16 ayat 1 Anggaran Dasar, masa bakti keanggotaan BKM maksimal tiga tahun. @Latif Safruddin
Tahukah? Bos Sinarmas
Lulusan SD
EKA Tjipta Widjaja adalah seorang Bos Grup Sinarmas. Ia adalah orang terkaya ke-2 di Indonesia setelah bos Djarum Budi Hartono. Berasal dari keluarga miskin ia hanya mampu menyelsaikan sekolah sampai SD. Kini, Eka Tjipta sukses memiliki lebih dari 200 perusahaan dengan ratusan ribu karyawan. Menurut dia, bila satu orang menanggung beban hidup satu keluarga dengan tiga anggota lain, 1 juta lebih penduduk bergantung kepada Sinar Mas. Fakta membuktikan, ijazah formal bukanlah segalanya. Berbekal Ijazah SD, Eka Tjipta yang dilahirkan sebagai anak orang miskin dengan gigih mengubah sejarah menjadi orang sukes di Indonesia. @ ciputraentrepreneu rship.com
USAHA MIKRO Latif Safruddin
Ibu-ibu di Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring sedang membuat keset, panggangan sate, dan parut kelapa di rumah masing-masing. Kegiatan ringan ini, sedikit banyak membantu ekonomi keluarga.
ManunggalWinangoen Februari 2014
35
Ibu-ibu Tangguh Juwiring Sejak pagi hingga malam, mayoritas di rumah mereka masing-masing. Kesibukan semacam ini mampu menghasilkan tambahan untuk kehidupan keluarganya. Tapi, tidak mengganggu para ‘perempuan tangguh’ ini tetap melayani keperluan suami dan anak-anak. Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, ramai dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan usaha produksi rumahan yang dikelola oleh kaum perempuan. ini terlihat di sejumlah daerah yang ada di seluruh Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Salah satu contohnya, di Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring. Di sini, kita menyaksikan banyak ibu-ibu dari setengah baya dan tua sibuk beraktivitas membuat keset, panggangan sate, dan parut kelapa di rumah masingmasing. Ada pula membuat usaha makanan kecil dan kue yang dijual ke pasar tradisional, atau memenuhi pesanan untuk hajatan dan mantenan dari berbagai desa lain dan luar daerah. Kabupaten Sukoharjo,
36
ManunggalWinangoen Februari 2014
USAHA MIKRO
Meskipun terlihat sepele, namun ketika orderan sedang banyak, pembuatan parutan kelapa rumahan pun tidak bisa dikerjakan seorang ibu sendiri, melainkan anak dan bapak juga harus ikut turun tangan membantu. Latif Safruddin
Wonogiri, dan Karanganyar. Misalnya, sudah biasa juga memesan produk dan kerajinan yang dihasilkan para ‘perempuan tangguh’ dari Desa Pundungan ini. Secara geografis, letak Desa Pundungan begitu kecil di tengah Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Luas wilayah hanya 878.567 Hektare. Bagian Utara, berbatasan dengan Desa Bulan dan Desa Tlobong (Kecamatan Delanggu) selatan, Desa Pundungan berbatasan dengan Desa Mrisen. Desa Pundungan mulai mendapatkan Program PNPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2008. Jika dihitung, LKM-nya yang dinamakan LKM Subur Makmur, Desa Pundungan ini berjalan selama empat tahun terakhir. Wilayah desa yang terbilang kecil ini, dihuni sekitar 1.440 jiwa. Terbagi atas dua Dusun, 6 Rw dan 14 Rt. Jumlah total penduduknya 644 jiwa. Di antaranya, perempuan yang mampu melakukan pemberdayaan kegiatan usaha rumah tangga perempuan di Desa
Pundungan ini. Salah satu ‘perempuan tangguh’ Desa Pundungan yang ditemui penulis adalah Ibu Nur Supanti Rahayu. Pembuatan produk parut kelapa yang di RT03 RW03, Desa Pundungan. Kegiatan ini sudah dilakoninya hampir 30 tahun. Karena usaha ini dilakukan turun-temurun. Jadi, sudah lebih dulu dilakukan oleh nenek dan ibunya. Namun, karena keduanya sudah meninggal, ia melanjutkan kebiasaan itu, untuk menambah penghasilan. Uang yang digunakan membiayai anak dan suaminya. Dalam kegiatan ini, para perempuan melakukannnya dengan senang hati. Sejak pagi hingga malam, mayoritas di rumah mereka masing-masing. Kesibukan semacam ini mampu menghasilkan tambahan untuk kehidupan keluarganya. Tapi, tidak mengganggu para ‘perempuan tangguh’ ini tetap melayani keperluan suami dan anak-anak. Bila orderan membludak, suami dan anak-anak selalu bersedia membantu. @ Latif Safruddin
ManunggalWinangoen Februari 2014
BERITA
Latif Safruddin
37
Pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM ) Bina Sejahtera Desa Gondang Kebonarum Klaten Periode 2014-2016 seusai pelantikan.
Pengurus Baru Dilantik
“Hidup-hidupilah BKM” BERTEMPAT di Aula Balai Desa Gondang, Minggu (4/1), sejarah baru telah terukir dalam acara pelantikan dan serah terima pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Bina Sejahtera 2014-2016. Suparmin selaku koordinator terpilih dalam periode ini, menyampaikan terima kasih kepada warga masyarakat Desa Gondang yang telah memberikan kepercayaan dan amanah kepada pengurus baru. “Semoga dengan pergantian ini kinerja BKM semakin lebih baik,” ujarnya. Adapun Pengurus sebelas Anggota BKM terpilih periode 2014-2016 adalah, Suparmin,
Kamta Martana L, Heru Raharja, M.F Marsana, Ruly Hermawan, Panti Rahayu, C.Y Sukirni, Harjana, Sampirno HS, Untung Margono dan Gunarto. Sekretariat Hery Suprayitno, Dwi Yulianto, Ruswnto. UPK (Unit Pengelola Keuangan) Rohadi, Nur Wulandari, UPL (Unit Pengelola Lingkungan) Sumarno, Tamtono, Sugiyo, Sutarman, UPS (Unit Pengelola Sosial) ibu Kartini, ibu Jayadi, ibu Mardi Harsono, Pengawas UPK Suhartana Nugraha, Sriyono. Lebih Semangat Hadir dalam acara ini Muspika Kecamatan Kebonarum yang diwakili Polsek Kebonarum,
38 ManunggalWinangoen Februari 2014
Jangan mencari hidup di BKM tapi hiduphidupilah BKM.
BERITA
Yadiman; Kepala Desa Gondang, Agung Haryadi; pengurus BKM lama dan baru; tokoh masyarakat Desa Gondang.
laptop, satu unit printer, dan satu unit kamera digital berada di sekretariat.
Tim Fasilitator 04 yang hadir, Senior Fasilitator Rohmadi ; Faskel Sosial Latif Safruddin; Faskel Ekonomi, Kanti Lestari; Faskel Teknik Andri Wiyanto dan Harjanto Darmawan.
Sebelum acara ditutup, kesempatan diberikan sepenuhnya kepada Kepala Desa Gondang, Agung Haryadi, untuk melantik Pengurus BKM Bina Sejahtera periode 20142016.
Dalam sambutannya, Muspika Kecamatan Kebonarum berharap, atas pergantian pengurus BKM, menjadi lebih semangat dan aktif dalam pendampingan di masyarakat. “Jangan mencari hidup di BKM tapi hidup-hidupilah BKM,” pesan itulah yang disampaikan MF Marsana selaku Koordinator BKM Bina Sejahtera Desa Gondang sebelumnya. Menurut Marsana, hal ini memberikan semangat baru dalam rangka memberikan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan warga miskin. Harapannya adalah masa depan di akhirat dan Allah SWT, apabila dengan tulus ikhlas menyumbangkan apa yang dimiliki.
Tiga Poin Penting
Dalam naskah pelantikan, ada tiga poin penting yang disampaikan untuk pengurus baru. Pertama, agar mendedikasikan diri menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk menunjang program penanggulangan kemiskinan menuju masyarakat adil dan makmur. Kedua, melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus untuk kepentingan organisasi dan masyarakat secara keseluruhan. Ketiga, akan taat dan patuh pada peraturan AD dan ART BKM Bina Sejahtera.
Di samping itu, Marsana juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Desa Gondang pada khususnya yang telah memberikan motivasi dan bantuan materi maupun nonmateri untuk kelancaran kegiatan PNPM MP selama ini.
Dalam sambutan, Kepala Desa menyampaikan apresiasi yang tidak ternilai kepada seluruh pelaku PNPM MP di Desa Gondang atas partisipasi selama ini. Nyata-nyata mereka membantu dalam pembangunan fisik, sosial, maupun ekonomi masyarakat Desa Gondang.
Dokumen dan aset/inventaris yang dimiliki BKM, yaitu dokumen kesekretariatan, satu unit
“Selamat berjuang. Semoga Desa Gondang khususnya dan umumnya Indonesia lebih maju,” tegasnya. @ Rohmadi
BERITA
ManunggalWinangoen Februari 2014
39
Bersama-sama Entaskan Kemiskinan UNTUK bisa menjadi pelayan masyarakat, menyelesaikan masalah di masyarakat perlu adanya kerja sama serius dan koordinasi intens. “Ibarat sapu lidi, jika hanya beberapa lidi untuk menyapu maka lama selesainya. Saya kira tepat untuk bisa dilakukan koordinasi seperti ini,” kata Rohmadi, Kelompok Peduli Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan Jogonalan, Klaten dalam Rakor Pemerintahan Kecamatan Jogonalan dan unsur instansi/lembaga. Bahkan hadir pula kelompok peduli di tingkat Kecamatan Jogonalan yang langsung dipimpin Camat Jogonalan, Drs. Jaka Supriyanto. “Penting bagi kita menyamakan persepsi. Semua unsur nanti bersama satu tujuan dan sati visi dalam ranah wilayah Kecamatan Jogonalan. Semua bisa memahami, peran PNPM Mandiri Perkotaan Rapat koordinasi pengentasan kemiskinan di Kecamatan Jogonalan yang dihadiri berbagai unsur pemerintah maupun kelompok.
Latif Safruddin
adalah sebagai program buat warga miskin,” ujar Rohmadi. Kalau hal ini tidak didukung dan dipihaki oleh intansi dan lembaga serta pemerintah desa, sambungnya, maka tidak ada artinya. “Maka kami sebagai unsur PNPM Mandiri Perkotaan berharap dengan sangat semua bisa bekerja sama agar penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Jogonalan cepat terselesaikan,” tegasnya. Sementara itu, Camat mengharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin Pemerintah Kecamatan yang didukung oleh semua pihak. “Untuk bisa menjadikan ini tetap dijalankan oleh semua pihak. Nanti di masingmasing desa, apa yang kita citacitakan bersama sebagai pelayan masyarakat bisa berjalan dengan baik seperti yang diharapkan,” tuturnya. @ Latif Safruddin
BERITA
40 ManunggalWinangoen Februari 2014
Berbagi Gizi untuk Balita
Latif Safruddin
Ibu-ibu dan anak-anak mereka begitu antusias menghadiri program penambahan gizi untuk Balita di Balai Desa Kraguman. Acara tersebut diselenggarakan oleh PNPM MP.
KAMIS pagi (20/2), banyak balita miskin ditemani ibunya di Balai Desa Kraguman. Banyak pula anak kecil bermain di sana. Tak ayal, balai desa hampir penuh. Pagi itu, mereka diundang BKM Kraguman Gemilang untuk menghadiri salah satu kegiatan PNPM MP, penambahan makanan balita kurang mampu. Dalam sambutannya, Koordinator BKM Kraguman Gemilang, mengatakan, kegiatan ini dilakukan berkat kerja sama dengan PNPM Mandiri Perkotaan, didanai APBD sharing untuk DIPA tahun 2013. “Harapan saya sebagai BKM, bisa bermanfaat bagi balita yang miskin di Desa Kraguman ini. Untuk selanjutnya kegiatannya bisa terlaksana dengan
baik karena akan dilakukan selama enam kali. Jangan lupa pemanfaat balita miskin sekitar 40 ini bisa datang setiap diundang,” ujarnya. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama , dari bidan desa hingga pihak Puskesmas Kecamatan Jogonalan. Senior Fasilitator Tim 04 dan Fasilitator Sosial mengawal kegiatan agar berjalan sesuai pedoman dan aturan yang ada. “Dalam juklak dan juknis, kegiatan sosial PNPM MP sudah mempunyai Standar Operasional Pelaksanaan yang harus dipatuhi, agar nantinya jika ada pemeriksaan bisa sesuai apa yang sudah dijalankan oleh KSM dan BKM,” terang Latif Safruddin. @ Latif Safruddin
BERITA
ManunggalWinangoen Februari 2014
41
Posko Tim 04 Pasca-Erupsi Kelud KAMIS (13/2) pukul 22.50 Gunung Kelud meletus. Pagi hari, Klaten dan sekitarnya dikepung abu vulkanik Gunung Kelud. Seolah Klaten dan sekitarnya menjadi lautan abu yang memutih. Hampir satu minggu masyarakat masih melakukan pembersihan. Semua jalan kampung, khususnya dampingan Tim 04 Kecamatan Jogonalan tak luput dari abu letusan Kelud. Masyarakat dibuat sedikit sibuk untuk membersihakan abu. Posko Tim 04 PNPM MP di lantai dua Balai desa Sumyang pun tak luput dari abu gunung Kelud. Untuk itu, anggota
tim bahu-membahu melakukan pembersihan seluruh ruangan. “Abu sangat mengganggu kami dalam bekerja dan berkoordinasi. Apalagi hujan yang jarang turun, sangat membuat Posko kami tidak bisa digunakan beraktivitas seperti biasanya,” ujar Rohmadi, SF Tim 04. Menuruntnya, gerakan pembersihan Posko dilakukan bersama-sama agar segera dapat difungsikan kembali. “Supaya kita bisa cepat mendampingi masyarakat menjalankan kegiatankegiatan di lapangan per desa masingmasing,” pungkasnya.@ Latif Safruddin
ABU vulkanik pascaerupsi gunung Kelud yang menyelimuti salah satu ruangan posko Faskel Tim 04.
Latif Safruddin
PNPM-MP Bangun 294 Jamban PNPM-MP menggelontorkan dana Rp 401.400.000 untuk membuatkan jamban warga kurang mampu sebanyak 294 di 9 desa dampingan Tim 04 Kecamatan Jogonalan dan Kebonarum. “Semua kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat, difasilitasi BKM masingmasing desa, yang membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan langsung dikelola oleh masyarakat,” kata Harjiyanto Darmawan, Faskel Teknik. Sementara itu, Rohmadi, Senior
Fasilitator mengatakan, pembangunan jamban itu merupakan hasil usulan serta verifikasi lapangan oleh BKM, UP, dan tokoh masyarakat didampingi Tim Faskel. “Harapannya memang diperuntukkan masyarakat miskin PS 2 yang sudah jadi komitmen PNPM Mandiri Perkotaan, karena hak mereka untuk mendapatkan bantuan. Diharapkan dengan pembangunan ini mampu meningkatkan kesehatan masyarakat, ” ujar Rohmadi. @ Latif Safruddin
42
ManunggalWinangoen Februari 2014
TOKOH
Waluyo
Relawan PNPM yang Jago Akting NAMANYA, Waluyo. Pak Wal, begitu ia biasa akrab dipanggil oleh warga Desa Sumyang. Pria yang lahir pada 17 September 1969 di Kerten RT 02 RW 01 Desa Sumyang ini juga perangkat desa sejak 11 November 2002. Beliau perangkat Kaum Umum (Mudin) di Desa Sumyang, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Dalam kesehariannya, pria yang sangat rapi ini suka mengenakan jaket berwarna hitam dan motor. Ia sangat pintar berbahasa Jawa seperti kalau beliau berpentas di panggung, memainkan ketoprak. Beliau didaulat PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Klaten untuk memerankan Lakon Cerita Ratu Keling
Terjadinya Rowo Jimbung. Beliau mendalami peran sebagai Tambakboyo dalam cerita ketoprak yang dimainkan pada Sabtu, 19 Januari 2014 di Omah Wayang Klaten dalam agenda sosialisasi Media Warga PNPM Mandiri Perkotaan kabupaten Klaten. Acara dihadiri Anggota DPRD, Camat, serta Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Klaten. Istrinya, Marsiyanti, berasal dari Kulonprogo. Setiap harinya beliau bekerja sebagai guru PAUD di Desa Sumyang. Pak Wal juga relawan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Sumyang. Bergabung sejak 2005 ia kemudian terpilih sebagai Koordinator BKM Ampera Desa Sumyang.
ManunggalWinangoen Februari 2014
TOKOH Sebelumnya, ia aktif dalam kegiatan kemanusiaan Rekompak ketika gempa melanda Klaten. Misi menjadi relawan PNPM adalah untuk membantu kaum miskin di Desa Sumyang bisa teratasi serta membangun kebersamaan warga (ojo do padu) menambahkan rasa menghormati satu dengan yang lain, walaupun berbeda pendapat. Itu salah satu keberagaman di Desa Sumyang. Waluyo dikarunia anak yang pintar dan cerdas. Anak pertama bernama Fajar, telah duduk di bangku SLTA. Sementara Januar dan Rivai, keduanya masih menuntut ilmu di bangku sekolah dasar.
Latif Safruddin
Pak Wal ketika berakting di atas panggung.
Semua anaknya menurut pada Sang Bapak. Pak Wal mendidik anaknya untukk selalu bebas tetapi dengan batas yang harus bisa dipertanggungjawabkan. Beliau sangat humoris dan dapat
43
menjadi teman jika bersama anak-anaknya. Dirikan Sanggar Ketoprak Beliau mempunyai misi dan keinginan, dalam memainkan ketoprak walaupun tidak dapat imbalan secara materi, tetapi secara batin sangat puas. Karena, dengan memainkan ketoprak, beliau melestarikan budaya, bisa menanamkan nilainilai leluhur, serta bisa mengenang sejarah yang sudah banyak ditinggal kaum muda saat ini. Beliau berencana mendirikan sanggar ketoprak sendiri yang akan diberi nama Teguh Budoyo Desa Sumyang serta beranganangan pentas secara rutin. Pengalaman main ketoprak yang pernah ia lakoni adalah Mbenkas Angkoro Murko (1995), Babat Alas Mentah (2000), Angling Darmo (2010), Lahirnya Pangeran Ranggo (2013), dan Rowo Jombor (2014). @Latif Safruddin
Outbound BKM, UP-UP dan Kepala Desa di KP4 UGM Yogyakarta.