FORMULASI RANCANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN DOKTER UMUM DI KABUPATEN BLITAR
Agung Dwi Laksono Widodo J. Pudjirahardjo Iwan M. Mulyono
Latar Belakang 600,000
503,187
Jumlah Kunjungan Rawat jalan
500,000
400,000
300,000
201,448
200,000 166,791
157,843
154,250 100,000
0
20021
2003 2
20043
20054
20065
Tahun
Gambar 1.1 Trend Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas se Kabupaten Blitar Tahun 2002-2006
TREND TENAGA DOKTER UMUM Tabel 1.1 Trend Jumlah Tenaga Dokter Umum di 24 Puskesmas Kabupaten Blitar pada Tahun 2002-2006
Jenis Tenaga
Dokter Umum
2002 2003 2004 2005
33
38
40
30
2006
33
Tabel 1.2. Rasio Tenaga Dokter Umum (Jumlah Dokter Umum : Jumlah Penduduk) di Kab. Blitar Tahun 2006 Jumlah
Total
Praktek Swasta
1.Bakung 2.Wonotirto 3.Panggungrejo 4.Wates 5.Binangun 6.Sutojayan 7.Kademangan 8.Kanigoro 9.Talun 10.Selopuro 11.Kesamben 12.Selorejo 13.Doko 14.Wlingi 15.Gandusari 16.Garum 17.Nglegok 18.Sanankulon 19.Ponggok 20.Srengat 21.Wonodadi 22.Udanawu
RS/RB/B P
Kecamatan
Puskesm as
Jumlah Dokter Umum
Jumlah Penduduk (estimasi th. 2006)
Rasio (Jumlah Dokter (1) : Jumlah Penduduk)
1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1
1 2 1 1 3 13 2 2 2 1
1 1 1 1 2 3 3 1 1 1 7 2 2 3 1 2 7 5 2
2 2 3 2 2 6 6 7 4 2 3 3 1 21 4 5 5 2 4 11 8 4
29.130 42.395 45.960 34.540 48.280 54.169 77.021 74.054 65.514 47.045 59.489 43.042 47.690 59.902 79.189 82.571 77.934 59.231 103.600 69.490 52.749 44.340
14.565 21.198 15.320 17.270 24.140 9.028 12.837 10.579 16.379 23.523 19.830 14.347 47.690 2.852 19.797 16.514 15.587 29.616 25.900 6.317 6.594 11.085
33
28
46
107
1.297.335
12.125
Tabel 1.3 Distribusi Sarana Pelayanan Kesehatan Pengguna Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 2006
Kecamatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Bakung Wonotirto Panggungrejo Wates Binangun Sutojayan Kademangan Kanigoro Talun Selopuro Kesamben Selorejo Doko Wlingi
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Gandusari Garum Nglegok Sanankulon Ponggok Srengat Wonodadi Udanawu
Total
Jumlah Penduduk (Riil 2006) 29.130 42.395 45.960 34.540 48.280 54.169 77.021 74.054 65.514 47.045 59.489 43.042 47.690 59.902 79.189 82.571 77.934 59.231 103.600 69.490 52.749 44.340 1.297.335
Sarana Pelayanan Kesehatan Pengguna Tenaga Dokter Umum Jenis Sarana Puskesmas Bakung, DPS Puskesmas Wonotirto, DPS Puskesmas Panggungrejo, BP, DPS Puskesmas Wates, DPS Puskesmas Binangun Puskesmas Sutojayan, RB, DPS (2) Puskesmas Kademangan, RB, DPS (3) Puskesmas Kanigoro, RB, DPS (3) Puskesmas Talun, RS An Nisa Puskesmas Selopuro, DPS Puskesmas Kesamben, DPS Puskesmas Selorejo, DPS Puskesmas Doko Pusk. Wlingi, RS Ngudi Waluyo, RS Asy Syifa, RB, DPS (7) Pusk. Gandusari, Pusk. Slumbung (2) Puskesmas Garum, Poliklinik, DPS (2) Puskesmas Nglegok, DPS (3) Puskesmas Sanankulon, DPS Pusk. Ponggok, Pusk. Bacem, DPS (2) Puskesmas Srengat, RSI, DPS (7) Puskesmas Wonodadi, RSI Yashmar, DPS (5) Puskesmas Udanawu, RB, DPS (2)
Jumlah 2 2 3 2 1 4 5 5 2 2 2 2 1 11 4 4 4 2 4 9 7 2
80
Pernyataan Masalah jumlah tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar kurang dengan rasio 1:12.125 (rasio normatif 1:2500) dan distribusinya tidak merata.
Tujuan Penelitian Tujuan Umum Membuat rancangan formulasi kebijakan ketenagaan tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar, berdasarkan kebijakan yang berhubungan di tingkat nasional dan kabupaten, karakteristik demografis penduduk, jumlah kunjungan, jumlah institusi pelayanan kesehatan, karakteristik geografis-administratif, infrastruktur pendukung, program kesehatan yang ditetapkan serta produksi tenaga dokter umum dan kesesuaiannya dengan kemampuan dan potensi Kabupaten Blitar (pendapatan daerah, pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi, serta persentase anggaran untuk bidang kesehatan).
Tujuan Khusus 1. Melakukan perumusan isu publik berdasarkan kondisi daerah, review kebijakan tentang tenaga dokter umum di tingkat nasional, dan review kebijakan tingkat kabupaten. Kondisi daerah meliputi karakteristik demografis penduduk, karakteristik geografis-administratif, jumlah sarana pelayanan kesehatan, infrastruktur pendukung dan jumlah kunjungan, serta produksi tenaga dokter umum. 2. Memutuskan alternatif dasar penghitungan kebutuhan tenaga dokter umum. Dasar perhitungan meliputi karakteristik demografis penduduk, karakteristik geografis-administratif, jumlah sarana pelayanan kesehatan, infrastruktur pendukung dan jumlah kunjungan.
Tujuan Khusus...(2) 3. Melakukan peramalan kebutuhan tenaga dokter umum dan peramalan kemampuan Kabupaten Blitar. Kemampuan Kabupaten Blitar dalam hal pendapatan daerah, pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi dan persentase anggaran untuk bidang kesehatan. 4. Menentukan tujuan dan prioritas berdasarkan penilaian kesesuaian kebutuhan tenaga dokter umum dengan kemampuan Kabupaten Blitar. 5. Menyusun rancangan kebijakan ketenagaan dokter umum di Kabupaten Blitar.
Kerangka Konsep Kebijakan Nasional 1. Kesehatan 2. Tenaga Kesehatan 3. Pembiayaan Kesehatan 4. Desentralisasi 5. Kepegawaian 6. Perencanaan SDM Kesehatan 7. Desa siaga 8. Revitalisasi Puskesmas 9. Penyelenggaraan praktek dokter
Kondisi Daerah 1. Karakteristik Demografis 2. Karakteristik Geografis 3. Karakteristik Sarana kesehatan 3. Karakteristik Infrastruktur pendukung 4. Karakteristik Epidemiologi Tenaga dokter umum 1. Produksi tenaga 2. Kemauan dan motivasi 3. Perilaku Kemampuan Daerah 1. Pendapatan Daerah 2. Pendapatan Perkapita 3. Pertumbuhan Ekonomi 4. Persentase Anggaran untuk bidang kesehatan
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Kebijakan Daerah 1. Renstra Kabupaten a. Prioritas Pembangunan b. Pengembangan infrastruktur 2. Renstra Dinas Kesehatan a. Prioritas Pembangunan Kesehatan b. Perencanaan SDM Kesehatan c. Perencanaan Sarana Kesehatan d. Pembiayaan Kesehatan
Standar atau Rasio SDM Kesehatan terhadap nilai tertentu
Kebutuhan Tenaga Dokter Umum Kesesuaian Kebutuhan Tenaga Dokter Umum dengan Kemampuan dan Potensi Daerah
Rancangan Kebijakan Ketenagaan Dokter Umum
METODE PENELITIAN 4.1 Rancang Bangun Penelitian penelitian analisis kebijakan (formulasi) yang terdiri dari tahap identifikasi isu publik, perumusan isu publik, analisis isu publik, memutuskan alternatif dan kriteria, peramalan dan menentukan tujuan dan prioritas. pendekatan kuantitatif dan kualitatif 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Kab. Blitar. 5 (lima) bulan. Maret-Juli 2007
4.3 Sumber Informasi 1. Dokumen atau data sekunder a. Dokumen kebijakan b. Dokumen sasaran 2. Aktor kebijakan a. Tingkat Propinsi a. Tingkat Kabupaten
Kerangka Operasional 1. Perumusan & Analisis Isu Publik a. Kondisi Daerah b. Review Kebijakan Nasional i. Renstra Depkes ii. Tenaga kesehatan iii. Pembiayaan Kesehatan iv. Otonomi Daerah v. Kepegawaian vi. Perencanaan SDM Kesehatan vii. Desa siaga viii. Revitalisasi Puskesmas ix. Penyelenggaraan praktek dokter b. Review Kebijakan Daerah i. Renstra Kab.Blitar ii. Renstra Dinkes Kab. Blitar
Gambar 4.1 Bagan Kerangka Operasional Penelitian
2. Memutuskan alternatif & kriteria, melalui metode scoring berdasarkan standar atau rasio tenaga dokter umum terhadap karakteristik demografis penduduk, karakteristik geografis administratif, jumlah sarana pelayanan kesehatan, dan jumlah kunjungan.
3. Peramalan a. Melakukan peramalan kuantitatif untuk menilai Kebutuhan Tenaga Dokter Umum b. Menilai Kemampuan Kabupaten Blitar melalui FGD oleh aktor kebijakan 1) Pendapatan daerah 2) Pendapatan perkapita 3) Pertumbuhan Ekonomi 4) Persentase anggaran untuk bidang kesehatan 4. Menentukan tujuan & prioritas FGD oleh aktor kebijakan untuk menilai kesesuaian kebutuhan tenaga dokter umum dengan kemampuan Kabupaten Blitar
5. Menyusun rancangan kebijakan ketenagaan dokter umum di Kab. Blitar
HASIL PENELITIAN Karakteristik Demografis 1.350.000 1.300.000 1.250.000 1.200.000 1.150.000 1.100.000 1.050.000 1.000.000 950.000 900.000 77 1
79 3
81 5
83 7
85 9
87 11
89 13
91 15
93 17
95 19
97 21
99 23
01 25
03 27
Gambar 5.1 Trend Jumlah Penduduk Riil di Kabupaten Blitar Tahun 1977-2006 (Sumber : Kabupaten Blitar dalam Angka Tahun 2007, diolah peneliti)
Densitas terrendah 258/km2 (wonotirto), tertinggi 1.777/km2 (sanan kulon), rata-rata 817/km2
05 29
Karakteristik Sarana Pelayanan Kesehatan jumlah 1-12 sarana/kec Karakteristik Infrastruktur Pendukung jalan +, telepon +, transport + Karakteristik Tenaga Dokter Umum Tabel 5. 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Tenaga Dokter Umum di Kabupaten Blitar Tahun 2008. Kriteria 1. Jenis Kelamin a.Laki-laki b.Perempuan 2. Daerah asal a.Dari Kabupaten atau Kota Blitar b.Dari kabupaten atau kota lain di Jatim c.Dari kabupaten atau kota lain di luar Jatim 3. Masa Kerja di Kabupaten Blitar a.< 1 tahun b.1 – < 3 tahun c.3 – < 7 tahun d.> 7 tahun
Frekuensi
Persentase
13 11
54,2% 45,8%
17 7 0
70,8% 29,2% 0%
2 13 3 6
8,3% 54,2% 12,5% 25%
FAKTOR MOTIVATOR Tabel 5.5 Faktor Motivator Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 2008 FAKTOR MOTIVATOR 1. Putra daerah asli Blitar, mau mengabdi di daerah asal 2. Dekat dengan tempat tinggal 3. Dekat dengan keluarga 4. Karakter dan budaya masyarakat mendukung atau kondusif 5. Biaya hidup murah 6. Geografis dan iklim nyaman, bebas polusi 7. Kondisinya tenang 8. Faktor pendidikan masyarakat yang cukup, walaupun ada di daerah perifer tetapi interaksi dengan masyarakat bisa terjalin baik 9. Kultur tidak jauh berbeda dengan daerah asal (Kab. atau Kota Malang) 10.Pemda mendukung program-program kesehatan 11.Rasio jumlah penduduk dengan jumlah dokter kurang 12.Kondisi yang cukup maju 13.Potensi masyarakat yang kooperatif 13.Tenaga dokter umum sangat diperlukan 14.Blitar adalah daerah terbuka (tidak terpencil) yang mudah dijangkau berbagai transportasi
N 6 4 4 4 4 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1
FAKTOR DEMOTIVATOR Tabel 5.6 Faktor Demotivator Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Tahun 2008 FAKTOR DEMOTIVATOR 1. Kotanya kurang ’HIDUP’, fasilitas pendidikan dan hiburan kurang 2. Kota atau kabupaten kecil 3. Faktor kesejahteraan minim, reward atau insentif kurang 4. Medan kerja luas dan sulit dijangkau, ada beberapa kecamatan yang lumayan terpencil 5. Pendapatan per kapita penduduk masih kurang, kemampuan atau daya beli masyarakat masih rendah 6. Seringnya rotasi dokter tanpa mempertimbangkan faktor domisili, kondisi dan lain-lain 7. Sistem kerja kurang sitematis 8. Bukan kawasan perindustrian atau perdagangan 9. Dinkes kurang bagus & transparan dalam pengelolaan program & manaj. kepegawaian puskesmas 10. Kurangnya perhatian Pemda thd jenjang karir dokter umum 11. Arus ekonomi kurang bagus dibanding kota lain
N 6 4 4 4 3 3 2 2 2
2 2
Dilanjutkan…
Lanjutan…
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
FAKTOR DEMOTIVATOR Kondisi kinerja yang kurang maksimal Faktor sosial ekonomi banyak menengah ke bawah shg jika perlu terapi obat dng harga mahal banyak hambatan Dukungan lintas sektor kurang Kepala puskesmas merangkap tenaga fungsional Fasilitas terbatas Beberapa kecamatan transportasinya masih sulit Penyebaran penduduk yang tidak merata Faktor budaya masyarakat yang masih kolot Kultur masyarakat kurang antusias thd keberadaan dokter Bidan dan perawat (paramedis) yang masih mendapat kepercayaan dari masyarakat Faktor persaingan yang ketat Praktek kurang berjalan Jauh dari pusat pendidikan kedokteran
N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
HARAPAN Tabel 5.7. Harapan Tenaga Dokter Umum di Kab. Blitar Th. 2008 HARAPAN TENAGA DOKTER Perbaikan Sistem 1. Rotasi dipertimbangkan disesuaikan dng domisili, kondisi dan kemampuan 2. Puskesmas dan balai pengobatan perlu perbaikan dalam menjalankan peranannya agar terjadi interaksi yang baik dengan masyarakat 3. Posisi yang jelas antara tenaga fungsional atau struktural 4. Sistem remunerasi yang memadai 5. Dipermudah untuk pengurusan dokter PTT atau honorer 6. Merancang konsep rotasi yg mengutamakan kenyamanan dokter dlm bekerja 7. Sosialisasi di internet bahwa Kabupaten Blitar butuh dokter 8. Manajemen tenaga yang lebih transparan Tambahan Insentif 9. Peningkatan kesejahteraan tenaga dokter 10. Diberikan mobil dinas 11. Memberikan insentif dan sarana prasarana sebagai penunjang 12. Reward system bagi yang berprestasi 13. Pemberian insentif diluar gaji bagi dokter yang bersedia di tugaskan di daerah terpencil
N 10 2 2 1 1 1 1 1 1 9 5 1 1 1 1
Dilanjutkan…
Lanjutan… HARAPAN TENAGA DOKTER
Pengembangan Karier 14. Kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri, misalnya untuk meneruskan studi tidak dipersulit 15. Punya kesempatan meningkatkan karier 16. Kemudahan kenaikan penunjang karier 17. Kejelasan dan kepastian jenjang karir dokter 18. Meningkatkan kegiatan ilmiah Penegakkan Hukum 19. UU Praktik Kedokteran ditegakkan 20. Perlindungan hukum dan rasa aman dalam bekerja 21. Penertiban ijin praktek dokter dan paramedis 22. Konsistensi di pihak hukum utk menertibkan ijin praktek &praktek ilegal 23. Penertiban dari Dinkes dan ketegasan dari organisasi profesi (IDI) 24. IDI diaktifkan untuk menampung keluhan teman-teman seprofesi Perbaikan Infrastruktur 25. Perbaikan infrastruktur 26. Fasilitas hiburan untk menghilangkan stress perlu diadakan 27. Pembangunan fasilitas di segala bidang secara menyeluruh dan merata 28. Mobilisasi transportasi yang mudah
N 8 4 1 1 1 1 7 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
Determinan Distribusi Tenaga Dokter Umum Tabel 5.7 Hasil Uji Statistika Rho Spearman Determinan Distribusi Jumlah Tenaga Dokter Per Kecamatan di Kabupaten Blitar Tahun 2008.
Jumlah Penduduk
Distribusi Jml Dokter
Luas Kepadatan Wilayah Penduduk Kecamatan
Jumlah Sarana Yankes
Koefisien Korelasi
0,605(**)
-0,184
0,489(*)
0,809(**)
Sig. (1arah)
0,001
0,206
0,010
0,000
N
22
22
22
22
Produksi Tenaga Dokter Umum Tabel 5.9 Produksi Tenaga Dokter Umum di Provinsi Jawa Timur Tahun 2008
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perguruan Tinggi
Lokasi
Status
Jml Lulusan
Universitas Airlangga Universitas Hangtuah Universitas Wijaya Kusuma Universitas Brawijaya Universitas Negeri Jember Universitas Islam Malang Universitas Muhammadiyah Malang
Surabaya Surabaya Surabaya Malang Jember Malang Malang
Negeri Swasta Swasta Negeri Negeri Swasta Swasta
200 75 200 245 50 60 100
Total Provinsi Jawa Timur
930
Sumber : Data primer dari setiap universitas yang memproduksi tenaga dokter umum
Rata-rata yang bisa diserap sebesar 24-25 orang per tahun per kabupaten
Kemampuan • •
• •
Pendapatan Daerah meningkat 7,08% Produk Domestik Regional Bruto trend meningkat Pertumbuhan Ekonomi trend meningkat Persentase Anggaran untuk Bidang Kesehatan 4,13% (2007) menjadi 7,18% (2008)
ISU KEBIJAKAN TERKAIT KONDISI DAERAH 1. Variasi densitas penduduk antar kecamatan sangat besar, antara 258/km2 sampai dengan 1.777/ km2. 2. Keberadaan tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar didominasi putra daerah. 3. Faktor determinan jumlah dan distribusi tenaga dokter umum di Kabupaten Blitar adalah jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan jumlah sarana pelayanan kesehatan.
ISU KEBIJAKAN TK NASIONAL 1. Pengadaan tenaga dokter umum oleh pusat hanya untuk kab atau kota di luar Jawa dan kab atau kota yang terpencil atau sangat terpencil atau kurang diminati serta kab atau kota yang pemdanya belum dapat mengangkat secara mandiri tenaganya sebagai PTT daerah. 2. Tenaga dokter umum merupakan salah satu tenaga kesehatan strategis yang wajib mengabdi setelah lulus, tetapi saat ini menjadi hampir tidak wajib lagi karena adanya peluang mengabdi dengan cara lain. 3. Bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib kabupaten yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang berskala kabupaten atau kota.
ISU KEBIJAKAN TK KABUPATEN 1. Bidang kesehatan merupakan salah satu yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Blitar selain bidang pendidikan. 2. Kabupaten Blitar tidak bisa melakukan pengadaan pegawai dengan cara honorer atau kontrak.
Memutuskan Alternatif & Kriteria Dasar Penghitungan 1. Berdasarkan karakteristik demografis jml penduduk 2. Berdasarkan jumlah sarana pelayanan kesehatan jml puskesmas 3. Berdasarkan karakteristik geografisadministratif jml kecamatan 4. Berdasarkan peningkatan beban pelayanan kesehatan jml kunjungan
Scoring Peserta 1. 2. 3. 4. 5.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Badan Kepegawaian Daerah Dinas Pendapatan Daerah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Dinas Kesehatan
Hasil Scoring Ranking 1 Berdasarkan karakteristik demografis Ranking 2 Berdasarkan peningkatan beban pelayanan kesehatan Ranking 3 Berdasarkan jumlah sarana pelayanan kesehatan Ranking 4 Berdasarkan karakteristik geografis-administratif
Hasil Peramalan TAHUN
Penilaian Kebutuhan Tenaga Dokter Umum Tabel 5.19 Perbandingan Jumlah Tenaga Dokter Umum Antara Kebutuhan dan yang Tersedia di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2018
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
TENAGA DOKTER UMUM KEBUTUHAN TERSEDIA
449 451 453 454 456 458 460 461 463 465 466 468 470
107 110 111 114 116 118 120 122 124 126 129 130 132
KEKURANGAN
342 341 342 340 340 340 340 339 339 339 337 338 338
Hasil FGD Peramalan Kemampuan dan Potensi Kabupaten Blitar 1.
2. 3. 4.
5.
Pro kontra pesimis dan optimis dengan kemampuan Kabupaten Blitar Pendapatan daerah, pendapatan perkapita maupun pertumbuhan ekonomi akan tetap menunjukkan trend positif. Potensi Kabupaten Blitar dalam sektor perikanan dan peternakannya merupakan unggulan dan terbesar di Jatim akan mampu memberi sumbangan besar. Persentase anggaran untuk bidang kesehatan akan meningkat seiring dengan komitmen pemkab terhadap bidang kesehatan yang ditunjukkan dengan kebijakan pembiayaan kesehatan rawat jalan Keyakinan akan kemampuan Kabupaten Blitar bila kebersamaan antara eksekutif dan legislatif dan antar eksekutif bisa lebih baik.
Hasil FGD Penilaian Kesesuaian Kebutuhan Tenaga Dokter Umum dengan Kemampuan dan Potensi Daerah 1.
2.
3.
Pemerintah Kabupaten Blitar tidak bisa memenuhi seratus persen kebutuhan tenaga dokter umum tersebut. Hal ini disampaikan sebagian peserta. Berdasarkan kemampuan dan potensi Kabupaten Blitar pada saat ini, sebagian besar peserta memperkirakan hanya akan bisa menambah 10 tenaga dokter umum baru setiap tahunnya Tetapi bila lembaga baru KPTSP yang dibentuk bisa mempercepat pembangunan ekonomi, para peserta memprediksikan akan bisa menambah tenaga dokter umum lebih dari 10 orang setiap tahunnya.
TELAAH PENELITI 1. BENTUK KEBIJAKAN PERDA 2. Strategi Pengadaan • PTT daerah • PNS daerah 3. Pola Insentif Pemetaan berdasarkan 3 determinan dan tingkat kesulitan geografis (komposit dari luas wilayah, topografi dan akses jalan ke wilayah kerja)
POLA INSENTIF BERDASARKAN HASIL PEMETAAN WILAYAH a. Wilayah I : 2 kecamatan (Rp. 500.000,-) b. Wilayah II : 13 kecamatan (Rp. 850.000,-) c. Wilayah III : 7 kecamatan (Rp. 1.200.000,-)
PEMBAHASAN •
Dokter Umum di Kabupaten Blitar – – –
•
Review Kebijakan Nasional Terkait SDM Kesehatan – –
•
Blitar kurang menarik bagi dokter umum Didominasi dokter ’baru’ Penegakan hukum tidak ada
Pengabdian nakes strategis Kriteria daerah terpencil
Review Kebijakan di Kabupaten Blitar Terkait Bidang Kesehatan –
Kebijakan pembiayaan di Blitar tidak diikuti kebijakan peningkatan jumlah nakes
•
Kemampuan Fiskal Kabupaten Blitar – –
• •
Trend positif Persentase anggaran kesehatan masih bisa ditingkatkan
Rasio Dokter Umum nilai tengah Insentif Pengembangan insentif non materi
KESIMPULAN (1) 1. Ada empat metode penghitungan kebutuhan tenaga dokter umum yang bisa diaplikasi di Kabupaten Blitar 2. Disepakati oleh semua aktor kebijakan bahwa metode penghitungan kebutuhan tenaga dokter umum yang dipakai adalah rasio jumlah penduduk. 3. Kebutuhan tenaga dokter umum berdasarkan rasio jumlah penduduk mencapai 454 tahun 2009 sampai dengan 470 orang tahun 2018. Kemampuan atau potensi Kabupaten Blitar diprediksi oleh aktor kebijakan akan terus meningkat sesuai trend lima tahun terakhir, termasuk didalamnya persentase anggaran untuk bidang kesehatan.
KESIMPULAN (2) 4. Berdasarkan kesepakatan aktor kebijakan melalui FGD hanya 10 orang tenaga dokter umum baru setiap dua tahun yang mampu disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. 5. Rekomendasi formulasi kebijakan ketenagaan dokter umum di Kabupaten Blitar merupakan kebijakan yang bersifat fasilitatif, menggunakan rasio ideal yang disesuaikan dengan kondisi saat ini dan kemampuan fiskal kabupaten, menggunakan strategi pengadaan PTT daerah, serta pola insentif dengan pemetaan kembali wilayah Kabupaten Blitar.
Saran 1. Dinas Kesehatan mensosialisasikan rancangan kebijakan ini ke seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Blitar. 2. Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan DPRD, BKD, Dipenda, Bappeda dan perencana anggaran di kabupaten untuk memperoleh komitmen yang dibutuhkan. 3. Mengadakan pengumuman secara terbuka melalui media cetak dan internet untuk penjaringan tenaga dokter umum.
Sekian, terima kasih