PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
FORMASI 4-1-5 PENAKHLUK MASALAH (STUDI KASUS: PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PROPOSAL SKRIPSI STAIN KEDIRI 2017) Agus Miftakus Surur STAIN Kediri
[email protected] Abstrak Penulisan skripsi mendorong para pelaku utama kegiatan akademik untuk menjadikan budaya menulis sebagai keterampilan atau keahlian di instansi pendidikan. Tahapan awal penyusunan skripsi adalah dengan menyusun proposal skripsi. Proposal disusun oleh peneliti sebelum melakukan penelitian. Proposal mempunyai bagian-bagian yaitu, BAB I, BAB II dan BAB III. Penyusunan setiap bab harus diperhatikan mengenai masing-masing fungsinya. Supaya peneliti dapat menyusun proposal sesuai dengan ketentuan dan dapat digunakan dalam penelitian, peneliti dapat menggunakan cara yang tepat, salah satunya dengan menggunakan strategi formasi 4-1-5. Penggunaan formasi juga untuk memaksimalkan setiap posisi (BAB I, BAB II dan BAB III) dalam perannya menyelesaikan permasalahan. Penggunaan formasi 4-1-5 ini diharapkan mampu membantu dalam penyusunan proposal skripsi sesuai dengan buku pedoman penulisan. Selain itu juga calon peneliti tidak mengalami hambatan ketika dalam penyusunan proposal. Kata kunci: Proposal Skripsi, Masalah, Formasi
PENDAHULUAN Pembelajaran dalam sekolah tinggi mempunyai persyaratan khusus bagi para mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya dan memperoleh gelar kehormatan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon sarjana dalam menyelesaikan studinya adalah dengan membuat karya ilmiah. Karya ilmiah dapat berupa skripsi untuk jenjang strata satu (S1), thesis untuk jenjang strata dua (S2), dan disertasi untuk jenjang strata tiga (S3). Hal ini mahasiswa dinyatakan lulus studi strata jika sudah menyusun karya ilmiah tersebut sesuai dengan jenjang stratanya. Karya ilmiah merupakan gabungan dari dua kata, “karya” dan “ilmiah”. Karya adalah perbuatan atau ciptaan, sedangkan ilmiah adalah memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Suatu karya dapat memperoleh pengakuan penciptaan jika karya tersebut mempunyai mutu dan manfaat. Sedangkan ilmiah harus memenuhi syarat ilmu pengetahuan sesuai dengan tata cara dan mengikuti pedoman yang ditetapkan. Sehingga, dapat diartikan bahwa karya ilmiah adalah hasil penciptaan yang bermutu dan bermanfaat yang disusun berdasarkan pedoman yang ditetapkan. Karya ilmiah diakui mutu dan kegunaanya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang ditulis dan dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman. Salah satu dari karya ilmiah adalah skripsi. Penulisan skripsi merupakan hasil penelitian ilmiah.
Sehingga dalam penyusunan skripsi, mahasiswa harus melakukan penelitian yang nantinya akan menghasilkan suatu karya ilmiah. Pembuatan skripsi di perguruan pada strata satu merupakan syarat yang harus di tempuh calon sarjana dalam menyelesaikan akhir pendidikannya. Penulisan karya imiah ini mendorong para pelaku utama kegiatan akademik untuk menjadikan budaya menulis sebagai keterampilan atau keahlian di instansi pendidikan. Penyusunan skripsi berpedoman pada ketetapan yang telah ditentukan, sehingga dalam penyusunan skripsi harus melalui tahapan-tahapan. Tahapan awal penyusunan skripsi adalah dengan menyusun proposal skripsi, kemudian dilanjutkan dengan mempresentasikan proposal, selanjutnya terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian, dan dibagian akhir membuat laporan. Proposal memberikan gambaran mengenai langkah yang akan dilakukan dalam peneliti ketika di lapangan. Proposal adalah gambaran mengenai apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Gambaran langkah-langkah ketika penelitian harus jelas didalam proposal sehingga ketika melakukan penelitian, peneliti mengetahui apa yang akan dilakukan dilakukan sebelum penelitian, ketika penelitian dan setelah penelitian. Proposal disusun oleh peneliti sebelum melakukan penelitian. Proposal ini mempunyai bagian-bagian yaitu, BAB I, BAB II dan BAB III. Setiap bab
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
mempunyai subbab masing-masing yang mendukung penelitian yang akan dilakukan. Penyusunan setiap bab harus diperhatikan mengenai masing-masing fungsinya. Bab I, berisi tentang argumen yang berusaha di bangun oleh peneliti, menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan, sehingga tujuan dilakukannya penelitian jelas. Bab II, berisi tentang landasan berpikir yang mendasar, didalamnya berisikan tentang teori-teori yang nantinya akan digunakan dalam pembahasan dari hasil penelitian. Bab III, berisi tentang cara atau tahapan-tahapan penyelesaian masalah dalam penelitian, tahapan tersebut mengarahkan pada kegiatan yang akan dilakukan ketika penelitian dari pemilihan metode penelitian hingga tahapan analisis data. Ketiga bab tersebut sangat penting langkah awal pada sebuah penelitian, sehingga penelitian dapat dilakukan dan peneliti siap terjun untuk melakukan penelitian. Supaya peneliti dapat menyusun proposal sesuai dengan ketentuan dan dapat digunakan dalam penelitian, peneliti dapat menggunakan cara yang tepat, salah satunya dengan menggunakan strategi formasi 4-1-5. Formasi identik dengan permainan sepak bola. Ada yang menggunakan formasi 4-4-2, 4-3-3, 3-4-3 atau formasi yang lain disesuaikan dengan pemain yang siap bertanding dan lawan yang dihadapi. Formasi yang digunakan dalam penulisan proposal ini menggunakan formasi 4-1-5. Jika melihat permainan sepak bola, formasi ini mempunyai 4 defender, 1 midfielder dan 5 forward. Tugas defender adalah mempertahankan daerahnya supaya lawan tidak berpeluang mencetak angka, tugas midfielder adalah penghubung dari defender dan forward dan tugas forward adalah mencetak angka ke gawang lawan. Sesuai dengan tugas masing pemain (defender, midfielder dan forward), dalam penyusunan proposal menggunakan sistem yang sama. Bab I sebagai defender, bab II sebagai midfielder, bab III sebagai forward. Penggunaan formasi 4-1-5 dalam penulisan proposal digunakan untuk langkah menyelesaikan masalah. Penempatan 4 defender mampu mempertahankan alasan melakukan penelitian, 1 midfielder sebagai penghubung antara alasan melakukan penelitian dengan cara menyelesaikan masalah, dan 5 forward adalah cara untuk
menyelesaikan permasalahan. Formasi digunakan sebagai strategi supaya dalam penyusunan proposal nantinya dapat digunakan dalam penelitian untuk menyelesaikan permasalahan. Penggunaan formasi juga untuk memaksimalkan setiap posisi (bab I, bab II, bab III) dalam perannya menyelesaikan permasalahan. Formasi merupakan salah satu yang memungkinkan setiap pemain untuk memaksimalkan kemampuan dan mengekspresikan potensi sepenuhnya. Berangkat dari latar belakang tersebut, pada kesempatan ini penulis memberikan solusi untuk mempermudah dalam penyusunan dan pemahaman mengenai proposal skripsi, sehingga judul pada tulisan ini adalah “Formasi 4-1-5 penakhluk masalah (studi kasus: pelatihan karya tulis ilmiah proposal skripsi STAIN Kediri 2017)” PEMBAHASAN Karya tulis ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan tulisan menurut metodologi penulisan. Karya tulis disusun mengenai ilmu pengetahuan sesuai bidang peneliti, supaya dalam penelitian peneliti dapat menyelesaikan permasalahan karena sesuai dengan keahliannya. Karya ilmiah menyajikan fakta berdasarkan pengamatan yang terjadi di lapangan. Karya ilmiah ditulis menurut metodologi penulisan yang sudah ditetapkan dalam pedoman penulisan karya ilmiah. Penyusunan karya ilmiah mempunyai manfaat yang besar, terutama kepada peneliti. Menurut Sikumbang manfaat dari kegiatan penyusunan karya ilmiah adalah sebagai berikut. 1. Penulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, peneliti harus membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang akan dibahas. 2. Penulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai buku sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matang. 3. Penulis akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, seperti mencatat bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku. 4. Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
5. Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual. 6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Suatu karya dinyatakan sebagai karya ilmiah jika memenuhi kriteria ilmiah. Kriteria ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Berdasarkan fakta, segala hal yang terjadi di lapangan dituliskan apa adanya disesuaikan dengan kebutuhan penelitian; 2) Bebas dari prasangka, pendapat (perasaan) peneliti yang berkaitan dengan kejadian di lapangan harus dihindari, peneliti hanya memaparkan kejadian yang sebenarnya tanpa ada campur pikiran dari peneliti; 3) Menggunakan prinsip analisis, data yang diperoleh di lapangan dapat di analisi yang logis atau diproses yang pada akhirnya akan mendapat kesimpulan; 4) Menggunakan hipotesis, untuk mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, sehingga hasil yang diperoleh nantinya sesuai dengan harapan; 5) Menggunakan ukuran objektif, pertimbangan-pertimbangan yang di ambil dalam penelitian harus objektif, tidak memihak pada kelompok/golongan tertentu; 6) Menggunakan teknik kuantitatif, teknik yang dimaksud adalah menggunakan ukuran yang jelas, sehingga proses pengukuran terhadap suatu masalah dapat dilakukan dengan jelas. Karya ilmiah dihasilkan dari kegiatan penelitian. Selain untuk menyelesaikan program studi, penelitian perlu dilakukan oleh peneliti karena beberapa alasan. Alasan berikut mengenai personal dari diri peneliti itu sendiri. Berikut alasan bahwa peneliti perlu melakukan penelitian. 1. Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan. Peneliti harus menyadari bahwa dirinya mempunyai keterbatasan pengetahuan, sehingga penelitian yang dilakukan adalah yang sesuai dengan bidang yang ditekuni. Kesadaran keterbatasan pemahaman, sehingga peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan pemahaman yang sudah dimiliki. Keterbatasan kemampuan, peneliti membatasi ruang lingkup penelitiannya sehingga penelitian tetap dalam jangkauan kemampuannya.
2. Pengembangan diri.
Ketika peneliti sudah menyadari terhadap keterbatasannya, selanjutnya peneliti akan berusaha untuk mengembangkan potensinya. Pengembangan potensi dilakukan dengan cara mendalami pengetahuan yang sudah dimiliki peneliti, meningkatkan pemahaman mengenai bidang penelitian dan meningkatkan kemampuan. 3. Pemecahan masalah. Sudah pasti dalam melakukan penelitian adalah untuk menyelesaikan penelitian. Masalah yang dihadapi dapat terselesaikan jika kemampuan yang dimiliki peneliti digunakan secara maksimal untuk menyelesaikan permasalahan. Pentinya penelitian digambarkan seperti Pengetahuan Baru bagan berikut. Pentingnya Penelitian
Meningkatkan kinerja Masukkan untuk kebijakan
Penelitian perlu dilakukan oleh peneliti. Hal ini karena penelitian mempunyai tujuan. Tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin ditemukan dalam penelitian, rumusan kalimat yang menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu dalam penelitiannya. Secara umum, penelitian mempunyai tujuan: 1. Memberikan informasi yang baru 2. Pengembangan dan penjelasan terhadap teori dan fakta 3. Menerangkan variabel yang diambil (digunakan) 4. Mengontrol variabel sehingga dapat dijangkau oleh peneliti 5. Memprediksi hal yang akan terjadi. Secara khusus penelitian bertujuan untuk: 1. Mendiskripsikan fenomena yang dihadapi dengan jelas sesuai dengan fakta 2. Menjelaskan hubungan antar variabel yang dipilih dalam penelitian 3. Mengendalikan objek penelitian 4. Memprediksi kejadian yang akan datang setelah dilakukan penelitian Penelitian dilakukan atas dasar fakta yang terjadi dilapangan dan teori dari penelitian terdahulu. Fakta di lapangan di tuliskan sesuai dengan kejadian di lapangan, sedangkan teori dapat mengambil ari hasil penelitian yang
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
sudah pernah dilakukan peneliti sebelumnya. Teori yang digunakan dapat dijadikan sumber pengetahuan. Diantara sumber pengetahuan yaitu: 1. Pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman peneliti itu sendiri atau dari pengalaman peneliti lain. Pengalaman yang digunakan sumber penelitian yaitu pengalaman yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang dilakukan.
2. Tradisi. Tradisi adalah kebiasaan turunmenurun. Maksudnya adalah proses penyelesaian masalah dalam penelitian dapat melihat dari penelitian yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya. 1. Karya ilmiah untuk tugas akademik 2. Karya ilmiah untuk persyaratan menyelesaikan program studi Perbedaan dari kedua karya ilmiah di atas terlihat sangat jelas. Karya ilmiah tugas akademik disusun untuk memenuhi tugas matakuliah tertentu, sedangkan karya ilmiah persyaratan menyelesaikan program studi atau yang biasa disebut dengan tugas akhir disusun sebagai ketetapan yang harus diselesaikan mahasiswa untuk lulus jenjang (strata) tertentu dan memperoleh gelar. Langkah awal dalam penyusunan tugas akhir adalah mengajukan proposal penelitian. Pembahasan lebih lanjut akan membahas tentang karya ilmiah skripsi. Penyusunan skripsi diawali dengan pengajuan proposal skripsi. Proposal adalah gambaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian. Kegiatan penelitian dibagai menjadi tiga, yaitu prapenelitian, (ketika) penelitian, pasca penelitian. Penyusunan proposal skripsi dilakukan pada tahap pra-penelitian (sebelum penelitian). Tahap pra-penelitian seorang peneliti melakukan beberapa langkah. Langkah-langkah ini nantinya akan memudahkan peneliti dalam menyusun proposal. Selain itu juga memudahkan peneliti ketika melakukan penelitian di lapangan. Berikut adalah langkah-langkah pra-penelitian. 1. Menemukan masalah. Masalah adalah kesulitan atau tantangan yang membutuhkan solusi. Kesulitan atau tantangan dapat terselesaikan jika benar-benar
3. Otoritas. Otoritas adalah kekuasaan/ kewenangan yang sah sesuai dengan kesepakatan. Kewenangan dapat diperoleh dari orang/sumber yang menguasai dalam bidang yang diperlukan. 4. Metode induktif-deduktif 5. Pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat dipertangguangjawabkan secara ilmiah. Pendekatan yang berdasarkan keilmiahan dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang sedang dilakukan. Karya ilmiah ada berbagai macam jenis. Jenis-jenis karya ilmiah adalah sebagai berikut.
memahami kesulitan yang dihadapi atau tantangan yang menghadang. Apabila kesulitan atau tantangan sudah dikuasai, solusi untuk menyelesaikannya akan muncul. Sehingga, posisi solusi ada di atas kesulitan atau tantangan. Hal ini sesuai dengan kutipan pernyataan Ilmuan ternama: “problems cannot be solved at the same level of awareness that created them, Albert Einstein” Dari pernyatan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu masalah dapat diselesaikan apabila kedudukannya ada di bawah solusi penyelesaiannya. Dengan demikian seorang peneliti mengambil suatu masalah harus memilih masalah yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 2. Kepustakaan (mencari teori yang relevan). Kegiatan kepustakan digunakan untuk mencari teori-teori dari penelitian terdahulu atau yang sudah pernah terjadi. Teori diperlukan untuk mendalami tentang cara penyelesaian dari masalah yang diambil. Teori pengertiannya berlawanan dengan fakta, sehingga teori adalah dugaan sementara yang belum terbukti tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan bahwa suatu teori itu belum
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
tentu benar dalam menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat suatu teori belum tentu benar pada ruang lingkup tertentu. Akan tetapi teori digunakan sebagai acuan bahwa teori tersebut mampu mengantarkan peneliti untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi peneliti. 3. Menetapkan variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Nilai pada variabel ini yang nantinya akan di uji. Pengujian variabel ini akan menghasilkan kesimpulan mengenai permasalahan yang dihadapi. Nilai variabel dibedakan menjadi empat skala: nominal, ordinal, interval, dan rasio. 4. Instrumen penelitian Instrumen digunakan untuk memperoleh data di lapangan. Banyaknya instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian tergantung pada banyaknya variabel yang diambil peneliti. Instrumen akan melalui tahapan uji reliabilitas dan validitas sebelum digunakan di lapangan. 5. Metode penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sehingga metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian supaya penelitian akan menghasilkan sesuatu yang telah diprediksikan sebelumnya. Pemilihan metode yang tepat sangat penting karena berhubungan dengan aktifitas peneliti di lapangan dari awal sampai memperoleh kesimpulan. FORMASI 4-1-5 Berdasarkan langkah-langkah prapenelitian di atas untuk dapat menyusun proposal yang baik diterapkan dalam formasi. Formasi yang digunakan adalah 4-1-5. Angka 4 menggambarkan bab I yang memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian. Empat hal tersebut sebagai dasar bahwa penelitian yang akan dilakukan layak untuk dilakukan, atau dengan kata lain Setelah memperoleh masalah yang tepat, peneliti merumuskan cara menyelesaikan masalah tersebut berupa solusi, sehingga masalah nantinya dapat terselesaikan. Selanjutnya peneliti mencari sumber pengetahuan
masalah yang diambil layak untuk dilakukan penelitian. Selanjutnya, angka 1 menggambarkan bab II, yaitu landasan teori. Landasan teori berisikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, landasan teori juga nantinya akan digunakan dalam pembahasan sebagai pembanding/penuntun dari hasil penelitian. Angka 5 menggambarkan bab III yang berisikan jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data. Lima hal tersebut sebagai upaya peneliti untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Isi bab III menggambarkan langkah peneliti dari sebelum penelitian, ketika penelitian, hingga setelah penelitian. Dengan adanya lima hal tersebut, langkah peneliti lebih terarah sesuai dengan perencanaan. 4 Bab I berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Penelitian-penelitian tertentu ada yang memerlukan isian tambahan, seperti penambahan hipotesis pada penelitian kuantitatif, penambahan sistematika pembahasan pada penelitian kepustakaan, dan penambahan definisi operasional pada penelitian tindakan kelas. Akan tetapi yang utama adalah ke empat unsur tersebut. a. Latar belakang Latar belakang berisikan teori-teori, masalah-masalah yang terjadi di lapangan, serta solusi untuk menyelesaikan masalah. Keberadaan masalah ini bentuknya beragam sehingga peneliti perlu menetapkan masalah yang tepat untuk selanjutnya dijadikan penelitian. Masalah yang diambil peneliti memenuhi kriteria: - Spesifik dengan bidang ilmu peneliti - Masalah yang diambil dapat dipisahkan - Sebagai pengembangan teori - Masalah harus menarik peneliti
mengenai teori yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Teori yang digunakan peneliti adalah gambaran seharusnya dilapangan dan juga teori tentang solusi yang
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
ditawarkan peneliti. Bagian akhir peneliti merumuskan judul penelitian. Bentuk penggabungan antar masalah, teori dan solusi disusun dengan sistematis. Penyusunan secara sistematis bertujuan untuk memudahkan pemahaman, baik bagi peneliti itu sendiri maupun untuk pembaca lain mengenai masalah dan cara penyelesaiannya. Cara penyusunannya adalah: 1) Peneliti menyusun teori yang menggambarkan keadaan seharusnya atau keadaan yang ideal pada suatu tempat penelitian. 2) Selanjutnya peneliti memaparkan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan. Masalah yang di tuliskan adalah kejadian fakta yang terjadi di lapangan. 3) Berangkat dari masalah tersebut, peneliti memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dilapangan. 4) Peneliti memberikan penguat pada solusi yang ditawarkan. Penguat diberikan dengan cara memberikan teori yang mendukung bahwa solusi tersebut mampu digunakan untuk menyelesaikan masalah. 5) Penyusunan bagian akhir pada latar belakang. Bagian akhir menyatakan tentang penggunaan solusi dalam menyelesaikan masalah. Pernyataan ini nantinya mengarah pada judul pada penelitian yang dilakukan. b. Rumusan masalah Rumusan masalah adalah upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaanpertanyaan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian. Rumusan masalah sebagai pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup penelitian dan mempunyai kriteria: 1) Berbentuk kalimat tanya 2) Padat dan jelas 3) Memberikan petunjuk c. Tujuan penelitian Menurut Sudrajat tujuan dilakukan penelitian adalah untuk memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang dan rumusan masalah. Tujuan penelitian nantinya akan menjawab dari rumusan masalah yang telah disusun oleh peneliti. Jumlah item dari tujuan penelitian sama dengan item pada rumusan masalah. d. Kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian adalah manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penelitian, baik dari peneliti sendiri maupun pihak lain. Pihak lain yang dimaksud bisa tempat yang dijadikan penelitian, atau lingkungan tempat penelitian. Akan tetapi pengguanan kalimat tidak boleh keluar dari rumusan masalah dan tujuan masalah. 1 Bab II berisikan tentang landasan teori. Landasan teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori yang berhubungan dengan variabel yang dipilih oleh peneliti. Landasan teori berisikan butir-butir teori yang akan digunakan dalam penelitian. Variabel telah ditentukan peneliti ketika tahapan memilih masalah dan memberikan solusi. Keberadaan variabel terdapat pada rumusan masalah. Landasan teori memuat deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan (dari peneliti) tentang kajian yang berupa argumentasi atas hipotesis yang diajukan dalam bab I. Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. 5 Bab III berisikan jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan analisis data. Beberapa penelitian ada yang menambahkan beberapa subbab. Jenis penelitian Jenis penelitian dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang. Sudut pandangan yang digunakan adalah pendekatan penelitian, tempat penelitian dan metode penelitian. a. Subjek penelitian Subjek penelitian berisikan penjelasan mengenai identitas dari subjek penelitian. Subjek penelitian dapat berupa populasi, sampel, lokasi atau hal lain yang berkaitan dengan identitas subjek penelitian. Kriteria pada subjek penelitian adalah sebagai berikut. - Representatif, Dapat dilacak/jelas keberadaannya - Tidak ganda. b. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data berisikan informasi kegiatan yang dilakukan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
peneliti untuk memperoleh data. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang telah rancang oleh peneliti. Teknik pengumpulan data diantaranya: melakukan interview, angket , observasi dan dokumentasi. c. Instrumen penelitian Instrumen disusun berdasarkan teknik pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus reliabel dan valid. Pengujian kevalidan dan reliabilitas sangat diperlukan, terutama pada instrumen yang berupa skala. d. Analisis data Analisi data merupakan tahapan pengolahan data hingga memperoleh kesimpulan. Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan serta memerlukan ketelitian dan kemampuan matematis. Langkah-langkah yang dilakukan adalah melengkapi data, tabulasi data, analisis data dan merumuskan kesimpulan. KESIMPULAN Penulisan karya ilmiah mengacu pada pedoman yang sudah ditetapkan. Lebih khusus, ketika penyusunan proposal skripsi juga mengikuti pedoman yang sudah ada. Mengetahui setiap isi dibagian proposal sangat penting, sehingga dalam penyusunan tidak terjadi kesulitan. Penggunaan formasi 4-1-5 ini diharapkan mampu membantu dalam penyusunan proposal skripsi sesuai dengan buku pedoman penulisan. Selain itu juga calon peneliti tidak mengalami hambatan ketika dalam penyusunan proposal. Penyusun proposal skripsi memahami setiap isi yang tertuang dalam proposal, mulai dari teori yang digunakan, hingga mengeluarkan pendapat mengenai teori atau kejadian yang ada di lapangan. Bagian terpenting adalah penyusun proposal mampu menjelaskan bagian-bagian mengenai penelitian yang dilakukannya, mulai dari kegiatan pra-penelitian, ketika penelitian hingga pasca penelitian. DAFTAR RUJUKAN Alfianika, Ninit. Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. 2016
Arifin, Zaenal. Dasar Penulisan Karya Ilmiah (Ed.4). Jakarta: Grasindo. 2008 Azis, Jufri. Implementasi Aparatur Sipil Negara: Dalam Pembinaan Karir Fungsional Widyaiswara. Adiprima Pustaka. 2015 Bakry, Umar Suryadi. Pedoman Penulisan Skripsi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Deepublish. 2016 Faruq, M Muhyi. Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Permainan dan Olahraga Sepak Bola. Jakarta: Grasindo. 2008 Hendroyono, Tony. Fifa World Cup 2010: Laga Akbar Tim Sepak Bola Dunia. Surabaya: Mizan Publika. 2010 Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains: Jawaban Atas PertanyaanPertanyaan Mahasiswa Tingkat Akhir yang Sering Muncul dalam Penelitian Pendidikan Sains. Bogor. 2014 Moeljadi, David, Randy Sugianto, Jaya Satrio Hendrick, Kenny Hartono. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Aplikasi android: KBBI V 0. 1. 5. 2016 Murdiyatmoko, Janu. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung: Grafindo Media Pratama. 2007 Mutaqin, Dadang Zenal. Buku Panduan Penyusunan Skripsi. Yogyakarta: Deepublish. 2015 Nugroho, Ikhlasul Ardi. Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Lintas Kurikulum di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ikhlasul Workshop. 2016 PPKI (Pedoman Penulisan Karya Ilmiah) STAIN Kediri. 2016 Prihantoro, Agung. The Art of Happiness:Mencipta Kebahagiaan dalam Setiap Keadaan. Jakarta: Penerbit Serambi. 2006 Rangkuti, Freddy. Riset Pemasaran (CU Edisi Baru). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2015 Rosidi, Imron. Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanisius. 2009 Ruwanto, Bambang. Asas-Asas Fisika SMA 3A dan 3B (Ediisi Revisi). Bogor: Yudhistira. 2012 Sari, Endang S.. Audience Research : Pengantar Studi Penelitian Terhadap Pembaca, Pendengar dan Pemirsa Ed.1.,Cet.1. Yogyakarta : Andi. 1993
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
Semiawan, Conny R.. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo. 2010 Sopa, Ikhwan. Manajemen Pikiran dan Perasaan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. 2011 Sugiarto, Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis: Suaka Media. Yogyakarta: Diandra Kreatif. 2017 Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. 2004