DEPARTEMEN PENDIDIKA UNIVERSITAS SYIAH
Indonesia-Managing High for Relevance and (r-MHERE) 20LO
Perpustakaan Nasional
: Katalog Dalam Terbitun (KDf)
Buku obat tradisional / tim penyusun, Zakin ThomS Zinatul Hayati, Ummu Balqis, Saida Rasnovi, Dwinna Aliza, Widya Sari, Hamny Medan : Pustaka Bangsa Press, 2010 154hlm. : 21x16 cm. Bibliografi
ISBN
978-979-1180-91-7 1. Obat tradisional, l.Zairin Thomy. 6t 5.88
O Hak Cipta dilindungi No.
berdasarkan Undang-Undang 19 Tahun 2002 tentarrg Hak Cipta
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotocopy tanpa izin dari penerbit Cetakan pertama, Desember 2009 Edisi revisi (cetakan ke dua), Juni 2010
Zairin Thomy, dkk. BAKU OBAT TRADISIONAL Hak penerbitan pada Penerbit Pustaka Bangsa Press, Medan Desain cover: Tim Buku Obat Tradisional
peluang Pemanfaatan Tanaman l4/idelia bitlora (L') DC. sebagai
Antimalarid
ot
(M. Isa)
PenggunaanGadung(Dioscorea.hisyidaDennst')sebagaiObat i;if,i;t"*l pada liaiyarakat di Sekitar Kawasan Ekosistem Leuser
id;;
yunita, Feri suryawan, Rasnovi, Nurdin Saidi,
Zainal Abidin
dan
Pian)
Manfaat Tanaman Mimba (Azadirachta indica
A'Juss)
(M.Hanafiah)
Penggunaan Jambu Tradisional
Biji (Psidium guaiw-a L')
dan
Asmilia)
Dwa (Catharanthus roseus Potensi -gui; Tanaman Tapak pada Penderita Hipoglikemili (Razali MahYiddin)
Diabetes
v1
1.)1 tt'L
sebagai Obat
ra*uliu sutriana, T. Armansyah TR, Erdiansyah Rahmi,
Nuzul
1' rIu ^
L')
,4A
trz
sebagai 1A,7
PENGGUNAAN JAMBU BIJI (Psidium guaiava L,) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL
Amalia Sutriana, T. Armansyah TR, Erdiansyah Rahmi' dan Nuzul Asmilia
Pendahuluan Tanaman jambu
biji
adalah salah satu tanaman buah jenis perdu yang
dalam bahasa Inggris disebut lambo guava, common guavo, yellow guava atau apple guava (Dweck, 2001). Tanaman ini berasal dari Brazilia Tengah dan kemudian menyebar ke Thailand dan Indonesia dibawa oleh pedagang Spanyol dan Portugis. Tanaman jambu biji diklasifikasikan ke dalam Divisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Kelas Dicofyledon (biji berkeping dua). Bangsa Myrtales, Suku Myrtaceae, Marga Psidium, dan jenis Psidium
guajava (Verheij and Coronel, 1999)'). perbanyakan tanaman jambu
biji adalah dengan biji
dan tunas berakar. Bila biji dibiarkan tumbuh secara alamiah, tanaman ini akan menjulang ke atas dan akan mencapai ketinggian 5-10 meter. Batangnya keras, memiliki kulit kayu bersisik coklat kehijauan dan mudah mengelupas. Bunganya berwarna putih dan wangi. Daunnya tunggal, bulat telur, ujung tumpul, pangkal bulat, tepi rata dengan tangkai yang pendek, panjang daun 6-14 cm dan lebil 3-6 cm. Buah jambu biji berbentuk bulat atau oval (Gambar 1). Tanaman ini mulai berbuah antara umul 2 sampai dengan 4 tahun dan umur tanaman produktif 30-40 tahun (Burkill, 1935, Verheij dan Coronel, 1999). Kultivar jambu biji yang dikenal dan beredar di masyarakat ada bermacam-macam diantaranya jambu krikil, jambu biasa, jambu mawar, jambu sukun, dan jambu Bangkok (Prihatman, 2000).
136
I Gambar
l.
Psidium guajava L.
Potensi jambu biji di Indonesia untuk dijadikan obat alternatif terhadap berbagai penyakit sangat besar. Hal ini disebabkan karena jamb, ditemukan di Indonesia, dan harganya relatif terjangkau. Bagian tanaman jambu biji yang sering digunakan sebagai ouat aoatah buah, daun, dan kulit batang (wrjayakusuma dkk, 1996). Jambu biji memiliki varietas antara lain yang berdaging buah warnaputih dan yang berwarna merah. Buahnya bisa dikonsumsi langsung dalam keadaan setengah matang atau juga bisa dikonsumsi dalam keadaan sangat matang. selain buahnya, bagian dari talaman ini yang sering digunakan sebagai obat yaitu daunnya. Daunjambu biji biasa digunakan sebagai minuman seperti hainya teh (Garcia ott,ioo:j
biji;;;;
Kandungau Kimia Jambu Biji
l.
Buah
4,53o/o,
Kandungan kimia buah jambu biji yaitu karbohidrat r3,2yo,lemak protein 0,88o/o, dan air B4,gyo (Guti'errez dkk, 200g). Jumlah kalori 137
per i00 g buah adalah 36-50 kcal, sementara kandungan serat dan abu masing-masing adalah 2,8-5,5 g dan 0,43-0,7 g. Diantara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitaminA, Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mgl100 gpnn bahan, kandungan vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Selain itu buah jambu biji juga mengandung beberapa jenis minyak atsiri yaitu Hexanal (65,9oh), gamma-butyrolactone (7,60 ), (E)-2-hexenal (7,4o/o), (E,E)-2,4-hexadienal (2,2y0), (Z)-3-hexenal (ZYo), (Z)' 2-hexenal (l%), (Z)-j-hexenyl acetate
(t,3zo), phenol (l,6%i), 3-caryophyllene (24,loh), nerolidol (l7,3oh), j-phenytpropyl acetate (5,3oh), dan caryophyllene oxide (5,1%) (Paniandy dkk., 2000), 2. Daun Daun jambu biji mengandung total minyak 6% dan minyak atsiri 0,355yo, 3,15y0 resin, 8,5% tannifl, dan lain-lain (Burkill, 1997). Komposisi utama minyak atsiri yaitu d-pinene, d-pinene limonene, menthol, terpenyl acetate, isopropyl alcohol, longicyclene, caryophyllene, d- bisabolene, caryophyllene oxide, d- copanene,.farnesene, humulene, Selinene, cardinene, dan curcumene lZakaria dkk, 19941. Flavonoid dan saponin juga telah di isolasi dari daun (Arima and Danno ,2002). Minyak atsiri dari daun jambu biji mengandtmgnerolidiol, d-sitoslerol, ttrsolic, crategolic,danguayavolic acids. Selain itu juga mengandung minyak atsiri yang kaya akan cineol dan j'Lempat triterpenic acids sebaik ketiga jenis flavonoid yaitu; quercetin, 4 - 4 - ar ab inofur ano s i de ( av i c ul ar i n) dan 3 - L' 4'pyr ano s i de dengan aktivitas
anti bakteri yang tinggi (Oliver'Bever, 1986), 3. Batang dan akar Batang jambu biji mengandung 1,2-30% tannin (Burkill, 1997), resin dan kristal calcium oxalate (Nadkarni and Nadkarni, 1999). Akar 138
2. Anli diare dan Anti Mikroba Bagian dari jambu biji yang digunakan untuk mengobati
diare pada u*r-nyu udalah bagian daun. Daun jambu biji mengandung tanin dan zat lain seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin, dan vitamin' Tona dkk, (1999) dan Lutterodt, (Lgg2) melalui penelitiannya telah membuktikan bahwa 0,2 mll kg ekstrak daun dapat menghamb at 65 Yo pergerakan usus. Efek ini ini sama dlrgan efek pemb erian 0,2 mg I kg bb morphin sulfat. Efek anti diare ini karena penghambatan dalam sekresi ait yang berlebihan yang umum
terjadi jambu biji (8 g/ml) terjadi dalam diut., Ekstrak Ethanol dan metanol daun juia dapat menghambat rotavirus (93,8 Yo) yang menyebabkan diare (Goncalves dkk, 2005). pengaruh ekstrak alkohol daun dan akar janrbu biji terhadap
pertumbuh an St aphyl o c o c c u s allrett s, St r ep t o c o c c u s mut an s, P s e u do m o n a s 'aeruginosa, Salnttonella enteritidis, Bacillus cereus' Proteus spp', Shigella ,pp., dun Escherichia coli, agen penyebab infeksi pada usus telah diteliti ,.ruru in vitro (Veira dkk,200t;Adnyana dkk,2004; Chah dkk, 2006). Veira dkk (2001) menemukan bahwa ekstrak daun jambu biji dalam etanol, aseton, dan air dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare yaltu Staphylococcus aureus dan E, Coli. Lebih lanjut Adnyana (2004) jambu biji daging buah putih mendapatkan bahwa ekstrak etanol daun jambu biji memiliki kemampuan hambat bakteri yang lebih besar daripada >100 mg/ml), daging buah merah terhadap Escherichia coli (60 g/ml vs (40 mg/ml Snigeila dysenteriae (30 mg/ml vs 70 mg/ml), Shigella flexneri
,, zo mgiml), dan salmonetta typhimurium (40 mg/ml vs 60 mg/ m1).
Hasil pemisahan terhadap ekstrak metanol akar jambu biji dengan menggunakan kromatografi kolom, menghasilkan 4 senyawa antibakterial. Tiga senyawa antibakterial ini juga telah dideteksi di dalam dauo yang merupakan turunan dali quercetin (Prabu dkk,, 2006; Arima and Danno, 2002i. Quercetin and quercetin-3-arabinoside, yang diekstrak dari daun jambu biji dengan konsentrasi 1,6 mg/ml menghambat perlepasan acetylkolin
140
dalam ileum dan selanjutnya menurunkan kontraksi dari usus (Lutterodt, 1
e8e).
Dalam penelitian lain, ditemukan bahwa ekstrak metanol dari buah jambu biji yang masak mempunyai aktivitas fungisidal menghambat strain Arthrinium sacchari M00l dan Chaetomium funicala tvtooz (sato dkk., 2000). Ekstrak metanol dan air daun jambu biji juga dilaporkan efektif dalam menghambat pertumbuhan spora dan produksi enterotoksin dari clostridium perfringens tipe A. Tidak ada enterotoksin yang ditemukan pada saat ekstrak ditambahkan ke dalam media pertumbuh an Clostridium perfringens tipe A (Garcia dkk, 2002).
3. Mengobati demam berdarah saat ini, buah jambu biji telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Kemungkinan
besar, hal ini disebabkan buah jambu biji berkhasiat untuk mengatasi hemostatis, antiradang, dan antioksidan sehingga dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit, dan berak darah. se-lain buah, daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan virus penyebab demam berdarah karena ternyata mengandung berbagai macam ktmponen yang berkhasiat, diantarcnya kelompok senyawa tanin dan flavonoidyang dinyatakan sebagai quersetin. euersetin dan rutin merupakan ,.ryu*ui senyawa flavonoid yang biasa ditemukan dalam kelasAngiosennae (Maryanti, 2005), Quersetin adalah senyawa golongan flavonoid jenis flavonoi flavon, senyawa ini banyak terdapat pada tanaman famili myrtaceae dan solanacea. Telah dikenal sejumlah glikosida flavonol yaitu turunan dari quersetin, diantaranya adalah quersetin -3-L- rhamonoside atau quersitrin yang digunakan untuk pewarna tekstil, quersetin-3-rutinoside yang biasa disebut rutin, dan quersetin 3 glukoside atau isoquersitrin yang berkhasiat diantaranya untuk mengobati kerapuhan pembuluh kapiler pada manusia. Senyawa rutin terdapat dalam tanaman tembakau dari famili Solanaceae dan
d*
t4t
Eucalyptus macrorynh dari familia Myrtaceae (Harborne, 1987). Quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yaitu enzim yang diperlukan oleh virus untuk mereplikasi diri (Irawan, 2006).
4. Antimalaria
Metode parasite lactate dehydrogenase (pLDH) digunakan untuk memeriksa aktifitas antiplasmodial dari ekstrak daun, batang, dan buah jambu biji. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara in vitro, ekstrak jambu biji dapat menyebabkan kematian rata-rata 87Yo * 1,0 pl a smodium fal c iparurz stadium trophozoit (Ponce dkk., I 994; Nundkumar and Ojewole,2002). Dalam penelitian lain, ekstrak daun dan tangkai jambu
biji
dapat menghambat pertumb\han Entamoeba histolytica dengan dosis lebih kecil dari 10 g/ml (Tona dkk, 1998).
Toksikologi
Uji
keamanan (toksisitas) dilakukan dengan menggunakan daun jambu biji kering, Uji ini meliputi penentuan LD 50 pada mencit (Swiss mice) dan uji toksisitas akut pada tikus (Wistar rut). Tidak adaadakematian terjadi selama penelitian dan LD50 dari ekstrak daun jambu biji adalah pada dosis lebih dari 5 g/kg bb. Hasil dari pemeriksaan histologi tidak menunjukkan adanya kerusakan dalam pembelahan sel tadi (Jaiarj dkk, 1999; Manosroi dkk, 2006).
Kesimpulan
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, jambu biji dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit diantaranya diabetes mellitus, diare, demam berdarah, dan malaria. Hal ini disebabkan karena jambu biji mengandung senyawa polyphenol, tanin, dan zat lain seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin, vitamin serta flavanoid. Rendahnya efek toksik yang ditimbulkan dan banyaknya kandungan senyawa aktif yang berfungsi
t42
sebagai bahan dasar obat menjadikan tanaman jambu brji di Indonesia potensial untuk dijadikan obat alternatif terhadap berbagai penyakit.
Daftar Pustaka Adnyana, I.K, E.,yurinah,.J.r. figir,N. Fisheri" dan M. Insanu. 2004, Efek ekstrak daun jambu biji daging buah purii iin bU; buah meral anti"diire. Acta pr.,urru..utica Indonesia ^s9!agat" XXIX (1) :19-27
in*t,
irfr;;
Arima, H dan G. Danno. 2}}2.Isoration of antimi*obiar compounds from guava (psidium L.1. Bioscience, Biotecinotogy--;;'; _S-yajava Bio c hemistry 66,7 27 *17 30. Burkill' I. H. MA. FLS, 1935. A Dictionary of the Economic product of the Malay peninsulla . volume II. Gbvern*";t; ;r straits;;ttr;;;;; and Federated. Malay- state by the crown At.;;r for the ."i;;i;;: N,Iirbank-London.^2402p. guiki,, H.M. i99i.'ine usrTut pi;;;;;f (est lroyicat Africa. Edition 2. yot, +. f"*iii.; i,i_{. ;;; Botanic Gardens Kew Chah, K.F., C, A Eze, C. E. Emuelosi, dan C.O Esimone. 2006. Antibacterial and wound healing properties oimethanoti. .ri*.i, of some Nigerian medicinal pranis. i/ilnrrinii*i'iitiey 104,164_167, Cheng, JT., dan R,!, yane. ]?g3. Hypoglycemic effect of Guava juice in miee and human iubjects, im i.'chin Med.r983; tt6-af.7a-6"' Dwec, A' c. 200r. A review of Guava (psidium guajava). http.il www. dweckdata. gom/ pubri shed3apers/ psi di"um*gru.; Diakses tanggal : 19 Juni 2006 Garcia,c., E,A, v.T, Nascimento, dan s. santos. 2003.Inotropic effects of extracts of psidium guajgva L. (guava) reaves on th'e gri"t, pig atrium. Brazilian loirnar of Meiicat uia ni'itiiicar Research 36: 66r-668.
ti,iiii
u*ffi
Guti'errez, s.tu.g s. Mitchell, and R, v. solis.2O0g. psidium guajava: A review of traditional uses, phytochemirrr), Journal of Ethnopharmacology , 1*27.'
lt
,itl
;a p#;;;;l#:
143
Harborne. 1987. Metode Fitokimia. Penuntun cara modern menganalisi tumbuhan. Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Penerbit ITB. Bandung. hal 85-93. Irawan, D. 2006. Bakteri Untuk Terapi Terbaru HIV. h t t p: ll w w w, w a s pada. c o . i d/ s erb a- s e rbi I k e s e h a t an I artikel.php?article_id=79556 Diakses tanggal: 4 September 2006. Jaiarj, P., P. Khoohaswan, Y. Wongkrajang, P. Peungvicha, P., Suriyawong, M.L. Saraya, and O. Ruangsomboon. 1999. Anticough and antimicrobial activities of activities of Psidium guajava Linn. leaf
extract. Journal of Ethopharrnacologt 67, 203-212. Lutterodt, G.D.,1992. Inhibition of Microlax-induced experimental diarrhoea with narcotic-like extracts of Psidium guajava leaf in rats. Journol of Ethnopharmacologt 37, 5l-157.
Manosroi, J., P. Dhumtanom, and A. Manosroi. 2006. Anti-proliferative activity of essential oil extracted from Thai medicinal plants on KB and P388 cell lines. Cancer Letter 235, ll4-]2}. Maryanty Y. 2005. Isolasi Senyawa Flavonoid dari Daun Jati Emas Tectona Grandi s Dengan Metode Fermentasi . http I I library. gunadarma. ae. id print.php?id=jbptitbpp gdl-s2-2005 yantimarya- I 84 1 Diakses tanggal : 17 tanuari 2007 Medina, M.L, and F,G. Pagano, 2003. Characterization of Psidium guaiava pulp"criolla roja". Revista de la Facultad de Agronom'ya de La Universidad delZulia, (LUZ) 20,72-76.Mej'ya, K., Rengifo, E., 2000. Plantas Medicinales de Uso Popular en la Ama :
Mukhtar, H.M., S.H. Ansari, M. Ali, T. Naved, danZ.A. Bhat. 2004. Eff-ect ofwater extract of Psidium guajava on alloxan-induced diabetis rats. Pharmazie 59, 734-735.
Mukhtar, H.M,, S.H. Ansari, Z.A. Bhat, T. Naved, dan P. Singh. 2006. Antidiabetic activity of an ethanol extract obtained from the stem bark of Psidium guajava (Myrtaceae). Pharmazie 61,725-727. Nadkarni, K.M, dan A.K. Nadkami. 1999. Indian Materia Medica with Ayurvedic, Unani-Tibbi, Siddha, allophatic, homeopathic, naturopathic and home remedies, vol. L Popular Prakashan Private Ltd., Bombay, India, pp. 142-1'49. 144
Nundkumar, N. and J.A. ojewole. 2a02. studies on the antiplasmodial properties of sgme SouthAfrican medicinal plants used as inti*riorliit remedies in Zulu folk medicine. oliver-Bever. 1 986. B ep ; Me dic inal p l ants in tropic al w Cambridge University press.
t
Afric a. cambridge:
c, {.
chane-Ming, and J.c. pieribattesti. 2000. chemical composition of the essential oil and headspace solio_prrase microextraction of the guava fruit^(psidium guaiiva t.l loiriit ,r Essential Oil Research, tZ(Z),153-15g. M.M.,A.I. Navarro, G.M,N. Martinez, and c.R. Alvarez,c.R., 1994. In vitro effect against Giardia of 14 plant extra"tr. nii"irir'ii Investigaci'on Cl'itnica 46, 343-347 .
Paniandy,
Ponce,
J.
s
Prabu, G.R., A. Gnanamani, and S. sadulla. 2a06. Guaijaverin a plant flavonoid as potential antiplaque agent against Streptococcus mutatxs. Journal of Applied Mirobiology l0l, 4g74gl. Prihatman, K. 200_0. TTG Budidaya pertanian Jambu Biji/ Jambu Batu. Jakarta : Kantor Deputi Menegristek Bidang ,niuyugrru;;; Pemasyarakatan Ilmu pengetahuan dan eknologi. Psidiurn guajava Linn. leaf extract. Journal of Ethopharmacology 67, 203-212. Quisumbing, E., I 978. Medicinal prants ,ft.!, philippines. Katha publishing Company, JMC press, euezon City, philippines, pp. 3Zl_324. sato, J., K. Goto, F. Nanjo, s. Hawai, d.an- K. Murata, K. 2000. Antifungar activity ofplant extracts againstArthrinium sacchari and CnaeniiZi funicola. Journal of Biochemical Engineering and scienc;; ;6;
442446.
sunagawa, M. 2004. plasma insulin concentration was increased by longterm ingestion of guavajuice in spontaneous non-in- s"tin o.perJeit diabetes mellitus (NIDDM) ruts. Journar of Hearth 674 678.
*
sr;;;;-i;(;;;
Tona, L., K. Kambu, K. Mesia, K. Cimanga,-S. Apers, T, de Bruyne, L. Pieters, J. Totte, andA.J. vrietinck. 199q. Biological
;#i;;;i
t4s
traditional preparations from some medicinal plants used antidiarrhoeal in Kinshasa, Congo. Phytomedicine 6, 59-66.
as
Tona, L., K. Kambu, N. Ngimbi, K. Cimanga, and A.J Vlietinck, A.J., 1998. Antiamoebic and phytochemical screening of some Congolese medicinal plants. Journal of Ethnopharmacology 61, 57-65.
Verheij E.W.M and R.E. Coronel (Ed). 1999. Plant Resaurces of South East lsia. No. 2 : Edible fruits and Nuts. Prosea foundation Bogor. 446 p.
Vieira,
Microbicidal Effect of Medicinal Plant Extract (Psidium guajava L. and Carica papayaL.) upon Bacteria Isolated from Fish Muscle and Known to Induce Diarrhea in Children. Revista do
2A01r.
Instituto de Medicina Tropical de Sao Paulo, May- Jun 2001 ,43(3): 145-t48 Wij ayakusuma, H., S. Dalimartha, dan A. S. Wirian. 199 6. Tanaman
Obat di Indonesiq Jilid
B er
kha s i at
4. Pustaka Kartini. Jakarta. 166 hlm.
Yusof, R.M. and M. Said. 2004. Effect of high fibre fruit (Guava-psidium guajava L.) on the serum glucose level in induced diabetic mice, Asia Pocific Journal of Clinical Nutrition (2004) 13 (suppl).
Zakaia, M.B. Mohd, dan M. Ali. 1994. Traditional Malay Medicinal Plants. Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd.
146
