FISIOLOGI DAN PRODUKSI KARET DENGAN BERBAGAI SISTEM SADAP DAN PENGGUNAAN STIMULAN GAS
DISERTASI
OLEH YAYUK PURWANINGRUM NIM : 118104003 Program Doktor (S3) Ilmu Pertanian
PROGRAM DOKTOR ILMU PERTANIAN PASCASARJANA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PANITIA PENGUJI DISERTASI Pimpinan Sidang : Prof. Dr. Ir Rosmayati, MS (Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara) Ketua : Prof. Dr. Ir. JA Napitupulu, M.Sc (Universitas Sumatera Utara) Anggota : Dr.Ir.Chairani Hanum, MP (Universitas Sumatera Utara) Dr.Ir.Tumpal HS, Siregar.Dip.Agr.MSi (Balai Penelitian Sungai Putih)
Penguji Luar Komisi : Prof.Dr.Ir. Rosmayati, MS (Universitas Sumatera Utara ) Luthfi AM Siregar SP, MSc, PhD (Universitas Sumatera Utara ) Ir. Chairul Muluk, MSc, PhD (Profesional di Industri Perkebunan)
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN “Fisiologi Dan Produksi Karet Dengan Penggunaan Stimulan Gas”
Berbagai Sistem Sadap Dan
Dengan ini penulis menyatakan bahwa disertasi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian pada Program Pascasarjana Fakultas Pertanian universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri. Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentudari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian – bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi – sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Medan, Mei 2016 Penulis,
Yayuk Purwaningrum
Universitas Sumatera Utara
SUMMARY Yayuk Purwaningrum. Physiology and Production of Rubber with Different Tapping System and Use of Gas stimulants. Supervisory by J.A. Napitupulu, Chairani Hanum, and Tumpal HS, Siregar. Growth and yeild of Rubber is determined by several factors such as genetic, environmental and exploitation system. Each clone has different metabolic level, namely low, medium and high. Differences in metabolism can be characterized through specific morpho-physiological character. Differences in metabolism and water status in the soil and plants will cause differences in exploitation systems used. Exploitation system in rubber cultivation consists of exploitation intensity, length of tapping slices, tapping frequency and stimulant application. Mistake in the selection of exploitation system will lead to decrease in rubber productivity. This research was conducted at PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Sungai Putih. Data on average annual rainfall is divided into wet months (September to November), dry months (January-March) and humid months (April-August-December) according to Oldeman classification system. Variables associated with anatomical and morpho-physiological observations of rubber is predetermined then followed by exploitation system experiment on each clone to study the physiological responses and yield of clones PB 260 and BPM1. This research design is Nested Design, with two treatment factors. The first factor is tapping system, consisted of four levels namely S/4, S/2 S/2U and S/4U. The second factor is stimulant that consists of four levels ie liquid stimulant ET2,5%, and gas ETG/9d, ETG/18d, and ETG/27D. To observe the response of each clone after treated by exploitation systems, measurement was conducted for physiology and latex yield. Results of anatomy and morpho-physiological identification shown that there is no difference in number and diameter of latex vessels, sucrose content, inorganic phosphate, and latex yield between clones BPM 1 and PB 260 both on renewable and virgin bark. Thiol levels were higher in clones PB 260 compared to BPM 1. Similarly, Thiol levels were higher in renewable bark of clone PB 260 than virgin bark of clone BPM 1. Results of physiological responses and production due to exploitation system treatment in the two clones show that downward tapping with length of tapping slices S/4, in the wet, humid and dry months with gas stimulants on clone BPM 1 will generate high DRC, TSC, Latex flow rate. For sucrose, the highest content was obtained at same direction and length of tapping slice (S/4) but for liquid stimulant, the highest Pi levels and potential yield was found in length of tapping slices S/2 with the same direction (downwards and use the liquid stimulants). Upward tapping system, length of tapping slice S/2 in dry and humid months with gas stimulants for clone BPM 1 was generating high thiol levels and yields. For the same tapping system (S/2U) in wet months and using liquid stimulants will produce high latex flow rate. Short slices with upward direction (S/4U) using liquid stimulant in humid months produce high latex flow rate and yield. The highest blockage index for BPM 1 was found for short slice with upward direction (S/4U) and gas stimulants. For clones PB 260, downward tapping system, short slice (S/4) and using gas stimulant on dry months produce high TSC and DRC. Slices length S/2 with upward tapping and gas stimulant on dry and wet months produce high levels of sucrose, Pi, thiol, Blockage index and high yield potential. With the same length, tapping direction and using liquid stimulant, S/2U produces high index and high yield for clone PB 260.
Universitas Sumatera Utara
Upward tapping system, slices length S/4 (S/4U) with gas stimulants in wet, dry and humid months produces high latex rate for clone PB 260. Exploitation system S/d3 ETG 2U/27D on BPM1 can increase the yield of rubber up to 185.67% in humid months, while for clones PB260, exploitation system S/2U d3 ET/15d can increase the yield up to 135.51% in the wet months. For one year of testing, application of all stimulant on clone BPM1 and PB 260 have not shown excessive exploitation stress as reflected by thiol levels from 0.30 to 0.48. Keywords: Clones BPM 1, PB 260, exploitation system, anatomy and morpho-physiology variable and latex yeild.
ii
Universitas Sumatera Utara
RINGKASAN YAYUK PURWANINGRUM. Fisiologi dan Produksi Karet dengan Berbagai Sistem Sadap dan Penggunaan Stimulan Gas. Di bawah bimbingan JA Napitupulu, Chairani Hanum, dan Tumpal HS, Siregar. Pertumbuhan dan hasil tanaman karet ditentukan oleh beberapa faktor antara lain genetik, lingkungan dan sistem sadap. Setiap klon karet memiliki tingkat metabolisme yang berbeda, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Perbedan metabolisme dapat ditandai melalui karakter morfo-fisiologi yang spesifik. Perbedaan metabolisme dan status air dalam tanah dan tanaman akan menyebabkan perbedaan sistem eksploitasi yang digunakan. Sistem sadap pada budidaya karet terdiri dari intensitas sadap, panjang irisan sadap, frekuensi sadap dan aplikasi stimulan. Kesalahan dalam pemilihan sistem eksploitasi akan menyebabkan penurunan produktivitas karet. Penelitian dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sungai Putih, selama satu tahun, yang dibagi atas bulan basah (Sep-Desember), bulan kering (Janurai-Maret). Dan bulan lembab (April-Agustus). Peubah amatan terkait anatomi, morfo-fisiologi karet dilakukan terlebih dahulu, yang kemudian selanjutnya melakukan percobaan sistem eksploitasi pada masing masing klon untuk melihat respons fisiologi dan produksi dari klon PB 260 dan BPM 1. Hasil penelitian menunujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata dari jumlah dan diameter pembuluh lateks, kadar sukrosa, fosfat anorganik, dan hasil antara klon PB 260 dan BPM 1 baik pada kulit pulihan maupun kulit perawan. Tetapi diperoleh kesimpulan khusus kadar tiol lebih tinggi pada klon PB 260 dibandingkan dengan BPM 1. Hasil penelitian respons fisiologi dan produksi akibat perlakuan sistem sadap pada dua klon diperoleh bahwa kadar sukrosa lebih tinggi pada klon BPM 1 dibandingkan klon PB 260. Kadar sukrosa yang tinggi untuk klon BPM 1 menggunakan sistem sadap S/4 d3 ET/15d di bulan lembab, S/2U d ETG/9d (bulan basah) dan S/2U d3ETG/18d (bulan kering). Kadar FA lebih tinggi pada klon BPM 1 dibulan basah (S/2d3ETG/9d). dibandingkan klon PB 260. Akan tetapi pada bulan kering (S/2U d3ETG/18d) dan lembab (S/2U d3 ETG/9d) FA PB 260 lebih tinggi. Kadar tiol lebih tinggi pada klon PB 260 di bulan basah dan kering (S/2U d3 ETG/9d) dibandingkan BPM 1. Pada bulan lembab perubahan sistem sadap dan stimulan tidak mempengaruhi kadar tiol pada klon PB 260. Kadar Karet Kering di bulan kering (S/4d3ETG/9d) dan lembab (S/2d3ET/15d) klon BPM 1 lebih tunggi dibandingkan PB 260. Kecuali di bulan basah PB 260 lebih tinggi dari BPM 1 (S/2 d3 ETG/9d). Indeks penyumbatan pada klon BPM 1 lebih rendah di bulan basah (S/2U d3 ET/15d), kering (S/4U d3 ETG/9d) dan lembab (S/4 d3 ETG/18d) dibandingkan klon PB 260. Produksi lateks dan indeks produksi pada klon BPM 1 lebih tinggi di bulan lembab dengan sistem sadap S/2U d3ETG/27d dibandingkan klon PB 260. Akan tetapi pada bulan basah dan kering (S/2U d3ET/15d) produksi dan indeks produksi tertinggi pada PB 260. Sistem eksploitasi S/2U d3 ET/15d pada klon PB260 pada bulan basah dapat meningkatkan hasil 135,51%. Sistem eksploitasi S/2U d3 ETG/27d pada klon BPM 1 dapat meningkatkan hasil 39,52% pada bulan kering dan 185,67% pada bulan lembab. Sistem eksploitasi S/2U d3 ETG/27d pada BPM 1 dapat meningkatkan hasil karet sampai 185.67% pada bulan lembab, sedangkan untuk klon PB 260 sistem eksploitasi S/2U d3 ET/15d dapat meningkatkan hasil 135,51% pada bulan basah. Selama satu tahun pengujian pemberian semua perlakuan stimulan pada klon
Universitas Sumatera Utara
BPM 1 dan PB 260 belum menunjukkan cekaman eksploitasi yang berlebihan yang tercermin dari kadar tiol 0.30-0.48. Selama satu tahun pengujian pemberian semua perlakuan sistem eksploitasi pada klon BPM 1 dan PB 260 belum menunjukkan cekaman berlebihan yang tercermin dari kadar tiol pada kisaran 0,30 - 0,48. Kata kunci : Klon BPM 1, PB 260, sistem sadap, peubah fisiologi dan hasil lateks.
iv
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitan dan penulisan disertasi ini. Selama melakukan penelitian dan penulisan disertasi ini, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada : 1.
2.
3.
4.
5. 6. 7.
8.
Bapak Prof. Dr.Runtung Sitepu,SH.,M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara dan Bapak Prof.Dr.Ir. Darma Bakti, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas selama pendidikan pada Program Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Bapak Prof.Dr.Ir. Abdul Rauf, MP selaku Ketua Program Pasca Sarjana dan Ibu Dr.Ir. Hamidah Hanum, MP selaku sekretaris Program Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian USU yang telah memberikan dukungan, saran dan motivasi selama penulis menempuh pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang telah memberikan beasiswa BPPS dan Hibah penelitian Disertasi Doktor. Bapak Prof. Dr. Ir. JA Napitupulu, M.Sc, selaku Promotor, Ibu Dr.Ir.Chairani Hanum, MP, Bapak Dr.Ir.Tumpal HS, Siregar.Dip.Agr.MSi selaku Co-Promotor atas segala motivasi, saran, pengarahan serta waktu yang telah diluangkan dalam membimbing dengan penuh kesabaran pada perencanaan, pelaksanaan penelitian maupun penulisan disertasi ini. Bapak Prof.Dr.Ir. Rosmayati, MS,Luthfi AM Siregar SP, MSc PhD dan Ir. Chairul Muluk, MSc, PhD selaku dosen penguji pada seminar proposal, seminar hasil, ujian tertutup serta ujian terbuka yang telah memberikan saran bimbingan dan pengarahan demi kesempurnaan penulisan disertasi ini. Suami tercinta Ir. Dadan Rustandi, anakku Nafilah Athaya atas segala kesabaran, pengertian dan kasih sayang yang diberikan Ibunda (Alm) Enny Surya dan Ayahanda Koes Suherman yang telah memberikan dukungan, motivasi dan perhatian serta do’a selama menempuh pendidikan. Sahabatku Dr. Yenni Asbur,SP.,MP, Dr. Mariani Sembiring, SP.,MP dan Tioner Purba,SP.,MP serta sahabat-sahabat pada Program Doktor Ilmu Pertanian Khususnya angkatan 2011 (Halus Daniel, Adriani, Murni Sari Rahayu, Syamsyafitri, Suryanto, Zulhari, M.Rizwan, Ade Fipriani, Alri, Syawaludin) terima kasih atas persahabatan, kebersamaan, kekompakan dan motivasi yang saling menguatkan dan bantuannya selama perkuliahan, penelitian dan penyelesaian disertasi ini. Ketua dan Sekretaris PS Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, rekan-rekan dosen dan pegawai di Fakultas Pertanian UISU atas saran dan dukungan semangatnya untuk menyelesaikan pendidikan ini.
Universitas Sumatera Utara
9.
Ucapan
terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
disampaikan
kepada Pimpinan PTPN III Sungai Putih dan Balai Penelitian Sungai Putih atas izin lokasi pengujian stimulan gas di kebun karet ADF II dan III. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada staf karyawan dan para teknisi Balai Penelitian Sungai Putih yang terlibat dalam kegiatan pengamatan dan pengambilan data selama pengujian diucapkan terimaksih dan penghargaan yang setinggi- tingginya. 10. Semua pihak yang telah banyak mendukung dalam perkuliahan, penelitian dan penyusunan disertasi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari disertasi ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Harapan penulis semoga disertasi ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kita Kesehatan dan Melimpahkan HidayahNya dijalan yang di RidhoiNya kepada kita semua. Amin.
Medan, Mei 2016 Penulis Yayuk Purwaningrum
vi
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP Yayuk Purwaningrum, dilahirkan di Medan, tanggal 06 Januari 1971, merupakan putri pertama dari empat bersaudara dari Ibunda (Alm) Enny Surya dan ayahanda Koes Suherman. Pada tahun 2006 penulis menikah dengan Ir. Dadan Rustandi. Pendidikan dasar yang ditempuh di Sekolah Dasar (SDN)060791, Medan, lulus pada tahun 1983, Sekolah Menengah Pertama (SMP) SMPN 4, Medan, lulus pada tahun 1986,Sekolah Menengah Atas (SMA) SMAN 5 Medan, lulus pada tahun 1989, Progran S1 pada Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi), tamat tahun 1995. Pada Tahun 2004-2006 menempuh pendidikan Program Magister Ilmu Pertanian, Program Pasca Sarjana Gadjah Mada. Tahun 2011 penulis diterima di Program Doktor Ilmu Pertanian dengan beasiswa BPPS dari Dirjen Dikti. Penulis merupakan staf pengajar Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UISU sejak tahun 2002 hingga sekarang.
vii Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI SUMMARY ........................................................................................ RINGKASAN ......................................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................ RIWAYAT HIDUP ................................................................................ DAFTAR ISI ......................................................................................... DAFTAR TABEL................................................................................... DAFTAR GAMBAR .............................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... DAFTAR SINGKATAN ........................................................................ I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................... 1.2. Permusan Masalah ............................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 1.6. Kebaruan Penelitian .................................................................... 1.7. Bagan Alir Penelitian ...................................................................
II.
Hal i iv vi vii viii x xi xii xiv 1 5 7 7 7 8
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakter Fisiologi Karet ...................................................... a. Pembentukan Karet ......................................................... b. PengaliranLateks .............................................................. 2.2. Histologis Kulit Tanaman Karet .......................................... 2.3. Stimulan Cair dan Gas .................................................................
9 9 10 12
2.4.
Hipotesis Penelitian .....................................................................
21
III. IDENTIFIKASI HISTOLOGI dan MORFO-FISIOLOGI DUA KLON KARET 3.1. Abstrak ................................................................................ 3.2. Pendahuluan ......................................................................... 3.3. Bahan dan Metode .............................................................. Tempat dan Waktu ............................................................... Bahan dan Alat yang Digunakan ......................................... Metode ................................................................................. Tahapan Pelaksanaan ........................................................... Perhitungan Jumlah dan Diameter Lateks ........................... 3.4. Hasil dan Pembahasan ......................................................... a. Anatomi Klon PB 260 dan BPM 1 .................................. b. Morfologi Klon PB 260 dan BPM 1 ............................... c. Histologi Klon PB 260 dan BPM 1 ................................. d. Fisiologi dan Produksi Klon PB 260 dan BPM 1 ........... d. Kesimpulan .....................................................................
22 24 24 24 25 25 26 26 28 28 29 29 30 31
viii
15
Universitas Sumatera Utara
IV. PENGARUH SISTEM EKSPLOITASI TERHADAP FISIOLOGI dan PRODUKSI LATEKS KLON BPM1. 4.1. Abstrak ................................................................................ 4.2. Pendahuluan ......................................................................... Klon BPM1 .......................................................................... Klon PB 260 ........................................................................ 4.3. Bahan dan Metode ............................................................... Tempat dan Waktu .......................................................... Bahan dan Alat yang Digunakan ..................................... Metode ............................................................................. Tahapan Pelaksanaan ...................................................... Peubah Amatan ............................................................... 4.4. Hasil dan Pembahasan .......................................................... Sukrosa lateks BPM1 ...................................................... Fosfat inorganik lateks (FA) BPM1................................ Tiol lateks BPM1 ............................................................ Kadar Karet Kering BPM1 ............................................. Total Solid Content BPM1.............................................. Indeks Hasil .................................................................... Kecepatan Aliran Lateks ................................................. Hasil Karet (g p-1s-1) BPM1 ............................................ Potensi Hasil (kg p -1s -1) BPM1 ..................................... Indeks Penyumbatan ....................................................... Kesimpulan .....................................................................
32 33 34 36 38 38 40 41 42 44 51 50 56 60 64 67 70 74 78 83 84 91
V.
PEMBAHASAN UMUM ............................................................
92
KESIMPULAN ..................................................................................... SARAN .........................................................................................
105 106
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ LAMPIRAN .........................................................................................
107-118 119-143
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL No 2.1.
Judul Pengamatan Histologi Pembuluh Lateks beberapa klon karet…………………..
Hal 14
2.2
Karateristik Stimulan Cair dan Gas……………………………………………..
17
4.0
Anatomi, Morfo-fisiologi dan Produksi Klon PB 260 dan BPM 1 pada umur 15 tahun.……………………………………………………………………………. Karakteristik pada klon Slow Stater………………………………………..…… Karakteristik pada klon Stater Quick Starter......................................................... Alat dan Bahan yang digunakan untuk Penelitian………………………………. Faktor Perlakuan Penelitian……………………………………………………... Peubah amatan yang dilakukan…………………………...…………………….. Kadar Sukrosa Lateks klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab…………………….. Diagnosa FA Lateks klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab…………………………………... Diagnosa Tiol lateks klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab…………………………………. Diagnosa Kadar Karet Kering (KKK) klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab………………………………………………………………………...… Diagnosa Total Solid Content (TSC) klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab…………………………………………………………………………... Indeks Hasil klon BPM 1 dan PB 260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab Hasil klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab………………………….……………………... Potensi hasil klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab…………………………...……………………. Indeks Penyumbatan klon BPM1 dan PB260 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan basah, kering dan lembab………………………………………………………..………………….
28
4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9
4.10.
4.11. 4.14. 4.12.
4.13.
5.1. 5.2. 5.3.
Rataan dan kriteria curah hujan serta bulan kejadian pada lokasi penelitian KKK tertinggi dan terendah pada bulan basah, kering, dan lembab Karakteristik hasil dan fisiologi dari klon BPM 1dan PB 260
xii
Universitas Sumatera Utara
35 37 40 41 45 51 57 61 65
68
74
79 83
85
95 100 105
DAFTAR GAMBAR No
Judul
1.1. 1.2. 2.1. 2.2. 2.3
Kerangkan Pemikiran Penelitian……………………………..……..... Bagan Alir Penelitian………………………………………………… Penampang Kulit Karet ………………………………………..…….. Rumus Kimia Ethylene………………………………………..…….. Fisiologi Kerja Etilen terhadap PenundaanPenggumpalan Lateks …………………………. Perlakuan Sistem Sadap yang ada di Lapangan ……………..…......... Anatomi Pembuluh Lateks pada Klon PB 260………………..……... Anatomi Pembuluh Lateks pada Klon BPM1………………………… Grafik Pola Hasil klon Quick Starter dan Slow Starter........................ Perlakuan Sistem Sadap dan Letak Aplikator Stimulan……………... Grafik Kadar Sukrosa lateks (mM) klon BPM1 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan perbedaan bulan…………………..………. Grafik Kadar FA lateks (mM) klon BPM 1 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan perbedaan bulan……………………………….…. Grafik Kadar Tiol lateks (mM) klon BPM 1 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan perbedaan bulan……………………….….. Grafik Kadar KKK (%) klon BPM1 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan yang berbeda………….… Grafik Kadar TSC klon BPM1 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan yang berbeda……………. Grafik Kecepatan Aliran Lateks (ml/menit) klon BPM 1 pada berbagai sistem sadap pada bulan basah,lembab dan kering…………………………..……………………………...……. Grafik hasil (g p-1s-1) Lateks klon BPM1 dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan yang berbeda……………. Grafik Potensi hasil (kg p-1s-1) Lateks klon BPM1 dan PB 260 pada berbagai sistem sadap berdasarkan bulan yang berbeda………………………………………………………………. Grafik Indeks Penyumbatan Lateks klon BPM1 dan PB260dengan perlakuan sistem sadap berdasarkan bulan yang berbeda……………. Pengaruh fluktuasi curah hujan (mm) dengan hasil lateks (g p-1s-1) klon BPM 1 dengan berbagai sistem eksploitasi Pengaruh fluktuasi curah hujan (mm) dengan hasil lateks (g p-1s-1) klon PB 260 dengan berbagai sistem eksploitasi Perbedaan kondisi tajuk tanaman yang dipengaruhi oleh bulan yang berbeda
3.1. 3.2. 3.3. 4.1. 4.1. 4.2. 4.4. 4.6. 4.8 4.10. 4.18.
4.12. 4.14.
4.13 5.1. 5.2. 5.3.
Hal 6 8 13 16 20 26 28 28 38 43- 44 54-55 60 63 66-67 70 75-78
81-82 84
87-88
xii i
Universitas Sumatera Utara
96 98 97
DAFTAR LAMPIRAN No 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12. 13. 14. 15. 16 17 18 19 20 21 22 23
Judul Jumlah dan Diameter Pembuluh Lateks Klon BPM1 dan PB 260 Daftar Curah Hujan Sungai Putih……………………………………… Denah percobaan lokasi Kebun Sungei Putih, PT. Perkebunan Nusantara III di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang dengan ketinggian 25 m di atas permukaan laut dan jenis tanah Ultisol……………………………………………………………... Kecepatan Aliran Lateks Lateks klon BPM1 dengan perlakuan sistem sadap pada bulan Basah……………………………..…… Kecepatan Aliran Lateks Lateks klon BPM1 dengan perlakuan sistem sadapi pada bulan Kering………………………………… Kecepatan Aliran Lateks Lateks klon BPM1 dengan perlakuan sistem sadap pada bulan Lembab………………………………………. Kecepatan Aliran Lateks Lateks klon PB 260 dengan perlakuan sistem sadap pada bulan Basah Kecepatan Aliran Lateks Lateks klon PB 260 dengan perlakuan sistem sadap pada bulan Kering………………………………… Kecepatan Aliran Lateks Lateks klon PB 260 dengan perlakuan sistem sadap pada bulan Lembab……………………….………………… Deskripsi Klon BPM 1…………………………….……………………. Deskripsi Klon PB 260………………………………………….………. Rangkuman Rataan Peubah Bulan Basah Klon BPM 1 ………….……… Rangkuman Sidik Ragam Peubah Bulan Basah Klon BPM 1……………. Rangkuman Rataan Peubah Bulan Kering Klon BPM 1 ……………….… Rangkuman Sidik Ragam Peubah Kering Basah Klon BPM 1…………… Rangkuman Rataan Peubah Bulan Lembab Klon BPM 1 ……………..… Rangkuman Sidik Ragam Peubah Lembab Basah Klon BPM 1…………. Rangkuman Rataan Peubah Bulan Basah Klon PB 260 ……………….… Rangkuman Sidik Ragam Peubah Bulan Basah Klon PB 260…………… Rangkuman Rataan Peubah Bulan Kering Klon PB 260 ……………..… Rangkuman Sidik Ragam Peubah Kering Basah Klon PB 260 …………. Rangkuman Rataan Peubah Bulan Lembab Klon PB 260 ……………… Rangkuman Sidik Ragam Peubah Lembab Basah Klon PB 260………….
Hal 119 120 121
122 123 124 125 126 127 128 130 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143
xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN N0 Faktor .
Notasi
Arti
1.
BPM 1
BPM1 klon yang memiliki metabolisme rendah.
PB260
PB260 klon yang metabolisme tinggi.
Klon
Sistem2.Sadap
3.
Stimulan
S/2
d3 BI-1
Penyadapan pada ½ lingkar batang ke arah bawah disadap setiap 3 hari sekali pada panel kulit pulihan.
S/4
d3 BI-1
Penyadapanpada 1/4 lingkar batang ke arah bawah disadap setiap 3 hari sekali pada panel kulit pulihan.
S/2U d3 H0-1
Penyadapan pada 1/2 lingkar batang ke arah atas disadap setiap 3 hari sekali pada panel kulit perawan.
S/4U d3 H0-1
Penyadapan pada 1/4 lingkar batang ke arah atas disadap setiap 3 hari sekali pada panel kulit perawan
ET2.5%
Pemberian stimulan cair 2.5%
ETG/ 9d
Pemberian stimulan gas 9 hari sekali
ETG/18d
Pemberian stimulan gas 18 hari sekali
ET /27d
Pemberian stimulan gas 27 hari sekali
4.
KKK
Kadar Karet Kering
5.
KAS
Kering Alur Sadap
6.
QS
Quick Starter
7.
SS
Slow Starter
8. 9.
SKA SKB
Sc20U ET2.5%.Pa0.5.18/y(2w) 10.
11. S/4Ud3 ET2.5%Pa0.5.18/y(2w)
memiliki
Sadap Ke arah Atas Sadap Kea rah Bawah Panjang irisan 20cm kearah atas pemberian stimulan cair 2.5% sebulan 2 kali dalam setahun 18 kali pemberian stimulan dengan cara mengerok kulit selebar 0.5cm. Panjang irisan ¼ lingkar batang ke arah atas pemberian stimulan cair 2.5% sebulan 2 kali dalam setahun 18 kali pemberian stimulan dengan cara
Universitas Sumatera Utara
mengerok kulit selebar 0.5cm. 12. S/2 d3.ET2.5%.Ga1.0 9/y (m)
Panjang irisan ½ lingkar batang ke arah bawah pemberian stimulan cair 2.5% setahun 9 kali pemberian stimulan dengan cara Grove application
13.ETG 99% 36/y (9d) S/6 d3 6d/7
Panjang irisan 1/6 lingkar batang dideres satu minggu sekali ke arah bawah pemberian stimulan gas 99% sebulan 9 hari sekali kali dalam setahun 36 kali pemberian stimulan
14. Diagnosis lateks (DL)
Analisis parameter – parameter fisiologi tanaman karet.
15. KA
Kecepatan Aliran Lateks
16. I Pr
Indeks Produksi
17. IP
Indeks Penyumbatan
18. TM
Tanaman Menghasilkan
19. TBM
Tanaman Belum Menghasilkan
20. 2x S/4DU d3.ET2.5%.
Panjang irisan sadap ¼ lingkar batang arah ke atas dan bawah disadap tiga hari sekali menggunakan etepon 2.5%
xiv
Universitas Sumatera Utara