FILOSOFI SENI PEDANG SAMURAI DAN ETIKA BUSHIDO DALAM PENDIDIKAN KARAKTER KENDOKA Riza Rahmawati1, Irma2, Oslan Amril2 1 Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 2 Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract This thesis discussed about the philosophy of samurai sword arts and bushido in kendoka character education. Philosophy of samurai sword arts contained principles of samurai sword arts that were influenced by Zen Buddhism meditation which educated the kendoka spiritually and ethically. Meanwhile, the bushido was a samurai code of ethics which contained elements of Zen Buddhism and it was also combined with Shinto and Confucian that educated the kendoka spiritually, mentally and ethically. This study aimed to describe of the philosophy of samurai sword arts and bushido that was influenced by Zen Buddhism in character education of kendoka. In writing and formulating this thesis, the writer used descriptive methods and the data were collected by studying the literature that refered to various sources presenting information and discussion about the art of samurai sword, bushido, Zen Buddhist and kendo. This study found that in kendoka character education, philosophy of samurai sword arts and bushido educated the kendoka mentally, spiritually and ethically. Mentally, persistence was courage. In spiritual perspective, it brought composure. Ethically, what it taught were respect, eagerness and discipline. Keywords : sword, samurai, bushido, zen, kendo untuk mendisiplinkan dan mendidik karakter
Pendahuluan Seni pedang samurai atau Kenjutsu adalah seni bela diri dengan menggunakan pedang
berkembang
Pendidikan karakter adalah usaha untuk
prajurit
membantu membentuk karakter seseorang
Jepang yang disebut bushi atau samurai.
(Kistanto, 2008:77). Dalam KBBI (2008:638)
Tujuan bela diri ini adalah untuk membunuh.
karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan,
Sejak zaman Meiji seni pedang samurai
akhlak atau budi pekerti yang membedakan
berubah
yang
seseorang dengan yang lain; watak. Menurut
bernama kendo. Kendo secara harfiah berarti
Kertajaya (2010:3) karakter adalah ciri khas
jalan pedang. Kendo adalah olahraga dengan
yang dimiliki oleh suatu benda atau individu,
teknik
asli dan mengakar pada kepribadian benda
menjadi
pedang
dikalangan
kendoka (Quinlan, 2013: 4).
sebuah
samurai
olahraga
yang
bertujuan
membentuk pikiran dan tubuh melalui latihan
atau individu tersebut, serta merupakan “mesin”
yang benar dan disiplin serta menghargai
yang mendorong bagaimana seorang bertindak,
orang lain. Orang yang berlatih kendo disebut
bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.
dengan kendoka. Konsep dari kendo adalah
Pendidikan karakter dalam olahraga kendo terdapat dua unsur utama yaitu filosofi
seni
pedang
dan
yang
aspek dalam nilai-nilai etika bushido yaitu
dipengaruhi oleh ajaran Budha Zen. Budha
spiritual, mental dan etika. Nilai-nilai dalam
Zen adalah usaha manusia melalui usaha
etika bushido yaitu kejujuran dan keadilan,
meditasi
keberanian,
untuk
etika
bushido
mencapai
daerah-daerah
kebajikan,
pikiran yang tak terjangkau oleh ungkapan
kesungguhan,
kata-kata
pengendalian
(Nitobe
terjemahan
Antonius,
2008:10). Meditasi adalah metode Budha Zen
kesopansantunan,
kehormatan, diri
dan
kesetiaan,
tangggung
jawab
(Nitobe terjemahan Antonius, 2008:19-118).
untuk menjernihkan pikiran untuk menemukan
Permasalahan
yang
diangkat
dari
jati diri dengan pencapaian spiritual dan etika
penelitian ini adalah filosofi seni pedang
yang baik.
samurai dan etika bushido dalam pendidikan
Dalam filosofi seni pedang samurai,
karakter kendoka. Tujuan dari penelitian ini
konsep meditasi Budha Zen yang berfokus
adalah
pada spiritual dan etika menjadi prinsip seni
pendidikan karakter kendoka yang berasal dari
pedang samurai, bertujuan memandu para
filosofi seni pedang samurai dan etika bushido.
samurai untuk melatih diri mereka dalam
Metodologi
menggunakan pedang. Tiga konsep meditasi Budha
Zen
kebebasan
nilai-nilai
dalam
Didalam melakukan suatu penelitian
pikiran,
dibutuhkan metode sebagai suatu penunjang
kekosongan dan spontanitas diaplikasi dalam
untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam
seni pedang yaitu kebebasan pikiran adalah
penelitian ini, penulis menggunakan metode
mengaktifkan pikiran tanpa menempatkannya
deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif
pada
yaitu
apapun
yaitu
mendeskripsikan
(konsentrasi
atau
fokus),
memberikan
gambaran
secermat
kekosongan adalah melihat pikiran lawan
mungkin mengenai suatu individu, keadaan,
(memahami dan peka), spontanitas bertindak
gejala,
atau
kelompok
dalam sekejap (keselarasan ilmu dan tindakan). (Koentjaraningrat,1976:30). Etika bushido adalah kode etik para samurai
yang
mengatur
kehidupan
para
tertentu
Tujuan
dari
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran
atau
lukisan
secara
samurai. Dalam bushido, Zen menjadi salah
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
satu unsur pembentuk nilai-nilai etika bushido
fakta,
yang dipadu dengan Shinto dan Konfusian.
fenomena yang diselidiki (Nazir,1988:63).
Zen mengajarkan kepasrahan akan nasib dan ketenangan.
Shinto
mengajarkan
sifat-sifat
serta
hubungan
antar
Berkaitan dengan hal tersebut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
penghormatan kepada atasan, patriostisme dan
kepustakaan,
studi
kepustakaan
kesetiaan. Konfusian mengajarkan etika dan
menelusuri
moral. Dari tiga ajaran tersebut, terdapat tiga
dengan membaca buku-buku referensi yang
sumber-sumber
yaitu
kepustakaan 2
berkaitan dengan masalah yang dipecahkan.
bersifat badan atau tenaga. Menurut Darajat
Sumber
(1990:22),
acuan
dari
berbagai
buku-buku
Mental
diartikan
sebagai
tentang Budha Zen, seni pedang samurai, etika
kepribadian yang merupakan kebulatan yang
bushido dan kendo merupakan sumber data
dinamik
primer. Artikel, jurnal dan internet sebagai
tercermin dalam sikap dan perbuatan atau
sumber
terlihat dari psikomotornya.
data
sekunder
dengan
tujuan
memperoleh sebanyak mungkin informasi yang
sesuai
dengan
topik
yang
dimiliki
seseorang
yang
Nilai Salah satu hasil dari berlatih kendo
penelitian.
adalah memiliki mental yang kuat. Melalui
Kemudian, data-data yang diperoleh dari
pelatihan kendo yang keras dan disiplin yang
bacaan rujukan dideskripsikan dan dianalisa
ketat, dapat membentuk sikap mental seorang
untuk mendapatkan kesimpulan.
kendoka yang berani. Keberanian merupakan
Hasil dan Pembahasan
sikap mental untuk selalu siap dan mau
Dari penelitian yang dilakukan oleh
menerima resiko.
penulis, ditemukan dalam pendidikan karakter
Dalam berlatih kendo, perlu keberanian
kendoka yang didalamnya terdapat perpaduan
untuk menghadapi resiko latihan yang keras
dua unsur yaitu filosofi seni pedang samurai
dan disiplin yang ketat. Untuk menghadapi
dan etika bushido. Filosofi seni pedang
situasi seperti itu, dengan sikap berani seorang
samurai dengan konsep meditasi Budha Zen
kendoka perlu untuk menjaga pikiran agar
yang melatih samurai menggunakan pedang,
tetap berfikir jernih bahwa latihan kendo
dalam pendidikan karakter kendo melatih
sangat berguna bagi diri sendiri. Sedangkan
kendoka secara spiritual dan etika melalui
secara
latihan kendo. Etika bushido mengajarkan
mengendalikan diri dengan menekan emosi
untuk melatih diri secara spiritual, mental dan
agar tetap memiliki semangat dan inisiatif
etika. Filosofi seni pedang samurai dan etika
untuk berlatih kendo meskipun ada resikonya
bushido melalui kendo melatih seseorang
sehingga terwujud dalam sikap kendoka yaitu
untuk memiliki etika dan moral yang baik
tetap tahan dengan latihan dan disiplin kendo.
serta mental dan spiritual yang kuat dilatih
emosi,
kendoka
harus
mampu
Sikap berani yang ditanamkan dalam
dalam proses berlatih kendo seperti dalam duel, diri kendoka dan dilatih dalam kendo terdapat latihan dan pertandingan agar dapat tercermin
unsur
dalam sikap dan perilaku kendoka diantaranya:
Keberanian merupakan sikap para samurai
1. Pendidikan
untuk menanggung derita dalam melakukan
Karakter
Kendoka
secara
Mental
etika
bushido
yaitu
keberanian.
hal yang benar. Dalam berlatih kendo, mau
Mental dalam KBBI (2008:942) adalah
menanggung resiko dari menjalankan aturan
yang menyangkut batin; watak; yang bukan
dan melakukan latihan kendo yang keras 3
sehingga tetap berlatih kendo menunjukkan
tidak dipenuhi prasangka sehingga dapat
keberanian. Sikap mental yang dilatih dalam
bertindak bijak dan tepat sasaran.
proses latihan kendo juga dapat diaplikasikan
Kedua hal tersebut terlihat dalam
dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam
pertandingan atau duel dalam kendo, dari situ
melakukan pekerjaan, menuntut ilmu dll.
seorang kendoka dapat melatih diri untuk tetap
2. Pendidikan
tenang dengan mengolah emosi dengan baik
Karakter
Kendoka
secara
Spiritual Spiritual
agar tetap fokus dan berpikir jernih. Terlepas dalam
KBBI
(2008:1373)
dari duel dalam kendo, sikap tenang dari hasil
adalah hal yang berhubungan atau besifat
berlatih kendo juga dapat diaplikasikan dalam
kejiwaan. Spiritual merupakan energi yang
kehidupan sehari-hari.
memiliki arah tujuan yang secara terus
3. Pendidikan Karakter Kendoka secara Etika
menerus meningkatkan kebijaksanaan dan
Etika dalam KBBI (2008:399) adalah
kekuatan kehendak dari seseorang serta dapat
ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk
menghilangkan ilusi dari gagasan salah yang
dan tentang hak serta Kewajiban. Menurut
berasal dari alat indra, perasaan dan pikiran
Maryani
(Hasan, 2008:288).
merupakan seperangkat aturan, norma atau
dan
Ludigdo
(2001:50),
etika
Nilai spiritual yang didapat dalam
pedoman yang mengatur perilaku manusia,
berlatih kendo adalah ketenangan. Sikap
baik yang harus dilakukan maupun yang harus
tenang merupakan unsur yang penting dalam
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok
berlatih kendo. sikap ini dilatih dalam duel,
atau segolongan masyarakat atau profesi.
mendapat serangan yang bertubi-tubi dari
Dalam kendo, beretika adalah sebuah
lawan harus disikapi dengan tenang agar tidak
syarat
tersulut emosi. ketenangan dapat membuat
merupakan pelajaran hidup yang penting
mampu
mental,
didasarkan rasa hormat terhadap sesama yang
sehingga disaat situasi tegang atau tertekan
terus diajarkan dalam proses berlatih kendo.
tetap dapat bersikap stabil dan tenang.
Etika yang diajarkan dalam kendo merupakan
mengontrol
Ketenangan
emosi
kendoka
dan
adaptasi dari tata krama para samurai yang
berupa
selalu diterapkan dalam kehidupan sehari
pengendalian diri dan filosofi seni pedang
seperti kepada atasan, profesi, keluarga,
berupa kebebasan pikiran. Pengendalian diri
masyarakat dll. Etika tersebut dalam kendo
merupakan sikap untuk menekan ego dan
dapat dilihat dalam beberapa sikap yaitu:
emosi dalam menghadapi sesuatu. Sedangkan
a) Rasa Hormat
unsur
etika
berlatih
seorang
kendo
terdapat
dalam
dan
menjadi
bushido
kebebasan pikiran merupakan ajaran untuk
Rasa hormat ditujukan kepada sensei
tetap fokus dan berkonsentrasi agar pikiran
(pelatih), senpai (senior), junior, sesama 4
kendoka
dan
tempat
dojo
kekosongan dan spontanitas. Kekosongan
menunjukan tradisi dari etika bushido yang
merupakan ajaran untuk dapat memahami
sangat kental. Penghormatan kepada pelatih
orang lain dan situasi serta peka terhadap
dan senior yang mengajar kendo dengan cara
lingkungan. Spontanitas adalah keselarasan
menelungkupkan kedua telapak tangan ke
pengetahuan dan tindakkan. Hal ini terlihat
lantai seraya membungkukkan badan selama
dalam cepat tanggap dan peka terhadap situasi
beberapa detik hingga sensei atau senpai
disekitar agar tetap dapat menjaga interaksi
tersebut
antar
menegakkan
Penghormatan
latihan
atau
badannya
kepada
para
kembali.
senior
juga
kendoka
sehingga
menciptakan
keharmonisan dan saling menghormati seperti
dilakukan dalam membantu dan menyiapkan
membantu senior menyiapkan tempat latihan.
dojo
b) Bersungguh-sungguh
untuk
latihan.
Adalah
hal
yang
memalukan jika hanya berdiam diri melihat
Seorang
atlet
kendo
tidak
boleh
para sensei atau senpai melakukannya sendiri.
membedakan antara latihan dan pertandingan.
Memberi hormat kepada dojo termasuk tata
Setiap kesempatan bermitra dalam latihan atau
krama dalam kendo. Pada saat masuk dan
pertandingan
keluar dojo kendoka harus selalu ingat untuk
“pertarungan hidup mati”. Meskipun kendo
sedikit membungkukkan kepala. Mereka harus
olahraga yang keras, namun sejatinya adalah
menjaga kebersihan dojo. Tidak boleh ada
pelajaran mengasah budi.
sepatu yang diperkenankan masuk dojo, tapi menempatkan sepatu di luar dojo secara rapi.
harus
dilihat
sebagai
Dalam kendo, tidak hanya dalam pertandingan yang dibutuhkan keseriusan,
Rasa hormat yang diterapkan dalam
berlatih pun harus dilakukan dengan sepenuh
kendo terdapat unsur etika bushido yaitu
hati. Bersungguh-sungguh berlatih merupakan
kehormatan
dan
kesopansantunan.
cara melatih para kendoka untuk setiap saat
Kehormatan
merupakan
kesadaran
siap untuk menghadapi semua lawan. Saat
menjunjung
tinggi
hak
dan
untuk
kewajiban.
pertandingan,
bersungguh-sungguh adalah
Kesopansantunan adalah nilai luhur yang
salah satu cara untuk menghormati lawan.
menunjukkan
dan
Seorang kendoka yang tidak bersungguh-
menghormati siapa saja. Hal ini terlihat dalam
sungguh bertarung dianggap meremehkan
sikap bertata krama dan penghormatan kepada
lawan. Dalam kendo, bahkan seorang lawan
siapa dan apa saja seperti pelatih, senior,
pun harus dihormati.
sesama kendoka, junior bahkan juga tempat
Sikap
pribadi
yang
baik
latihan.
bersungguh-sungguh
dalam
berlatih kendo terdapat unsur bushido yaitu Selain
unsur
etika
bushido,
juga
kesungguhan. Kesungguhan adalah sikap hati
terdapat unsur filosofi seni pedang yaitu
untuk melakukan segala sesuatu dengan 5
sepenuh hati. Tidak membeda-bedakan antara
oleh ajaran Budha Zen. Dua unsur tersebut
berlatih dan pertandingan kendo, melakukan
dipadu dan dilatih dalam berlatih kendo agar
keduanya dengan serius menunjukkan sikap
tercermin dalam sikap dan perilaku para kendo
bersungguh-sungguh.
secara mental yaitu keberanian, secara spiritual
c) Disiplin
yaitu ketenangan dan secara etika dalam sikap
Kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam
rasa hormat, bersungguh-sungguh, dan disiplin.
kendo. Misalnya, Datang dengan tepat waktu adalah salah satu cara untuk tidak menyia-
Daftar Pustaka
nyiakan waktu, tenaga dan ilmu yang telah
Hasan, Aliah B. Purwakanta. 2008. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: PT Grafindo Persada. Hermawan Kertajaya. (2010). Grow with Character: The Model Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kistanto. (2000). Pendidikan Karakter . Jakarta: Balai Pustaka. Koentjaraningrat. 1976. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Maryani, T. dan U. Ludigdo. 2001. Survei Atas Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. TEMA. Volume II Nomor 1. Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia. Nitobe, Izano. 2008. Bushido The Soul of Japan, An Exposition of Japanese Thought. Diterjemahkan oleh: Antonius R. Pujo Purnomo Surabaya: Era Media. Zakiah Darajat. (1990). Kesehatan Mental. Jakarta: CV Haji Masagung.
pelatih mereka berikan. Siap mematuhi semua aturan yang diberlakukan oleh tempat latihan atau dojo. Kedisiplinan yang diajarkan dalam kendo terdapat unsur bushido yaitu Tanggung jawab.
Tanggung
perwujudan
kesadaran
Kedisiplinan
untuk
jawab
merupakan
bentuk
dan
merupakan kewajiban.
Mematuhi dari
aturan
melaksanakan
kewajiban dan datang pada tepat waktu menunjukkan kesadaran seorang kendoka kepada diri sendiri dan pelatih. Etika yang diajarkan dalam kendo seperti penghormatan kepada siapa saja dan mematuhi aturan dojo, dalam kehidupan sehari-hari dengan membiasakan diri dengan hal-hal tersebut, para kendoka dapat melatih diri mereka untuk dapat bersikap sopan dan menumbuhkan
rasa
menghargai
Data Unduh Quinlan, Stephen D. 2013. Nihon Kendo no Kata & Kihon Bokuto Waza. E-book. http://www.kingstonkendo.org
dan
menghormati orang lain dalam keluarga, teman, dan masyarakat. Kesimpulan Dalam pendidikan karakter kendoka terdapat dua unsur yaitu filosofi seni pedang samurai dan etika bushido yang dipengaruhi 6