PENGARUH KEPERCAYAAN, IKLAN DAN PERSEPSI RESIKO TERHADAKEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SECARA ONLINE PADA IBU MUDA KELAS MENENGAH DI PERUMAHAN JOHOR INDAH PERMAI 1 MEDAN
Ferra Novita Syafrizal Helmi Situmorang ABSTRACT The purpose of this research is to examine the influence of trust, advertising, and perceived risk on buying decision online of young mother middle class in housing Johor Indah Permai 1 Medan. The type of data used consist of primary which is obtained directly from survey respondents through questionnaires, interviews, observations and secondary data which is obtained in the form ready-made, already collected and processes by other parties, such as data acquired from internet site. And this research is associative explanatory research. The method of analysis used in this research is multiple linear regression analysis. The population in this research were young mother middle class in housing Johor Indah Permai 1 Medan, with the number of samples were 78 respondents. The result obtained from this research shows that based on the F test, independent variables trust, advertising, and perceived risk simultaneously positive and significant impact on purchasing decisions. T test results showed that the variables trust, advertising, and perceived risk partial positive and significant impact on purchasing decisions. Adjusted R Square value is equal to 0,473 which means 47,3% factors in purchase decisions online in housing Johor Indah Permai 1 Medan can be explained by the independent variables of trust, advertising, and perceived risk, while the remaining 52.7% can be explained by others variable which not examined in this study. Keyword: Trust, Advertising, Perceived Risk, and Buying Decision.
PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi dan sistem pemasaran, pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat hubungan dunia menjadi tidak terbatas. Dengan adanya teknologi informasi ini semakin memudahkan setiap orang untuk mencari dan mendapatkan informasi yang diinginkan tanpa adanya batasan. Dengan kemudahan mengakses, setiap individu mampu menggunakan internet untuk keperluan apapun dan di manapun berada. Melalui internet, banyak media -media berbasis internet, mulai dari jejaring sosial, aplikasi, berita, video, foto hingga berbelanja melalui internet.
Dengan berkembangnya media media tersebut dunia pemasaran memasuki era baru dimana marketer akan dapat mempengaruhi konsumen, membangun komunitas pelanggan, menciptakan loyalitas, mengembangkan interaksi dan dialog dengan konsumen (Situmorang, 2016: 25). Penggunaan internet juga memiliki banyak manfaat, internet dapat digunakan untuk urusan pekerjaan, mencari informasi dan komunikasi hingga hanya sebagai media untuk mencari hiburan. Sehubungan dengan penggunaan internet ini, semakin banyak perubahan yang terjadi dalam bidang-bidang pekerjan, seperti bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Dengan kemajuan teknologi saat ini berdampak pula pada kemajuan pada bidang yang lain salah satunya yaitu bisnis (Situmorang, 2016: 179). Saat ini hampir setiap orang memiliki gadget seperti smartphone yang dilengkapi oleh internet acces, layanan email, facebook, twitter dan sebagainya, sehingga memungkinkan para pembisnis dan konsumen bertransaksi melalui smartphone. Keinginan berbelanja secara online pun akan timbul karena kemudahan dari teknologi yang dirasa oleh konsumen. Selain itu juga lewat internet konsumen dapat mencari barang yang diinginkan dan bisa mendapatkan barang tersebut tanpa harus pergi dari rumah bahkan bisa melakukannya selagi melakukan sebuah aktivitas. Online shopping adalah kegiatan jual beli atau perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui media internet menggunakan sebuah web browser. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet 2013/2016 2013 2014 2015 China 620,7 643,6 669,8 Amerika Serikat 246,0 252,9 259,3 India 167,2 215,6 252,3 Brazil 99,2 107,7 113,7 Japan 100,0 102,1 103,6 Indonesia 72,8 83,7 93,4 Russia 77,5 82,9 87,3 Germany 59,5 61,6 62,2 Mexico 53,1 59,4 65,1 Nigeria 51,8 57,7 63,2 Ukraina 48,8 50,1 51,3 France 48,8 49,7 50,3 Philippines 42,3 48,0 53,7 Sumber : eMarketer.com
2016 700,1 264,9 282,8 119,8 104,5 102,8 91,4 62,5 70,1 69,1 52,4 51,2 59,1
Dewasa ini bisnis online di Indonesia sangat berkembang pesat dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi internet di Indonesia dan ditambah dengan kemudahan para penggunanaya dalam mengakses internet dari gadgetnya masing - masing. Hal inilah yang membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Banyak hal yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian online. Beberapa diantaranya adalah kepercaayn, iklan (advertising), dan persepsi resiko (perceived risk). Menurut Mowen dan Minor (2008:312), mendeskripsikan bahwa kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap, dapat disimpulkan pengertian kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang tentang objek, atribut dan manfaatnya. Kepercayaan menjadi dasar sebagai jaminan awal dari suatu hubungan dua orang atau lebih dalam bekerja sama. Kepercayaan itu sendiri dapat tumbuh dengan sendirinya seiring waktu saat berjalannya hubungan tersebut. Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika pihak yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya. Menurut (Wei dkk, 2010) “The internet consists of globally interconnected computers network that offers companies inexpensive and convenient tools for advertising and communicating with their customer. This is known as online advertising”, artinya Internet adalah sesuatu yang fundamental untuk pemasaran. Banyak website perusahaan yang di urus oleh direktorat pemasarannya. Keberhasilan bisnis online juga tidak terlepas dari Iklan yang merupakan salah satu komponen bauran promosi yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di pasar. Walaupun internet sudah sangat berkembang pesat, masih banyak juga orang-orang yang ragu untuk melakukan transaksi secara online melalui internet, hal ini bisa jadi karena kurangnya informasi orang itu sendiri dan cara orang bertindak dipengaruhi oleh persepsi dirinya tentang sebuah situasi melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan rasa. Persepsi (perception) adalah proses dimana orang memilih , mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti (ferrinadewi, 2008:44). Timbulnya persepsi akan resiko membeli secara online juga dapat dirasakan bagi konsumen dan akhirnya takut untuk tidak memutuskan melakukan Pembelian secara online.
Terjadinya perubahan lingkungan sosial dan tatanan kehidupan saaat ini, internet telah menjadi bagian dari gaya hidup, seperti halnya di pasar lain, Pasar ibu rumah tangga misalnya , pasar ibu rumah tangga adalah segmen pasar yang sangat menggiurkan, mengingat ukuran (market size) dan pertumbuhannya (market growt). Hal ini disebabkan adanya faktor perubahan yang terjadi dari sisi demografis, ekonomi, sosial dan budaya pada wanita yang menyebabkan dominasi kaum wanita semakin kuat pada umumnya. Menurut Yuswohady, (2012:292-294) Saat ini, muncul tren di mana masyarakat lebih senang berbelanja secara online daripada di pasar. Dengan kemudahan dan kenyamanan, konsumen kelas menengah akan memilih bertransaksi di e-commerce untuk memenuhi berbagai barang keperluannya, semisal baju, sepatu, gadget, buku, personal care, tas ,DVD, dan lain-lain. Alasan kemudahan pembayaran menjadi faktor daya tarik situs jual-beli. Berdasarkan hasil riset , tampak bahwa cukup beragam alat pembayaran saat berbelanja secara online. Revolusi kelas menengah juga telah menjadi bidang munculnya revolusi pemasaran di indinesia lima tahun terakhir. Naiknya daya beli konsumen kelas menengah telah menjadikan produk-produk yang dulunya hanya mampu dibeli kalangan atas kini sudah mampu dibeli oleh orang kebanyakan. Terdongkraknya daya beli konsumen kelas menengah juga menjadi biang munculnya fenomena yang disebut mass luxury di berbagai industri. Fenomena ini terjadi di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data BPS, 20% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang berpenghasilan tinggi. Masyarakat ini mendominasi konsumsi rumah tangga nasional sebesar 43%. Data BPS juga menunjukkan tren adanya pergeseran pola konsumsi pada kuartal pertama tahun 2011 (Yuswohady, 2015:12). Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Kepercayaan, Iklan (Advertising), Persepsi Resiko (Perceived Risk) Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Pada Ibu Muda Kelas Menengah di Perumahan Johor Indah Permai 1 Medan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Apakah Kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk secara online pada ibu muda kelas menengah di Perumahan Johor Indah Permai 1 Medan ? 2. Apakah Iklan (Advertising) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk secara online pada ibu muda kelas menengah di Perumahan Johor Indah Permai 1 Medan ?
3. Apakah Persepsi Resiko (Perceived Risk) berpengaruh terhadap keputusan Pembelian produk secara online pada ibu muda kelas menengah di Perumahan Johor Indah Permai 1 Medan ? 4. Apakah Kepercayaan, Iklan (Advertising) dan Persespi Resiko (Perceived Risk) berpengaruh secara serempak terhadap keputusan pembelian produk secara online pada ibu muda kelas menengah di Perumahan Johor Indah Permai 1 Medan ? LANDASAN TEORI Perilaku Konsumen Sebuah perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan, maka perusahaan harus berusaha dan menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan cara menghasilkan dan menyampaikan produk yang diinginkan konsumen dengan produk yang layak. Marketing To Women Menurut Lain Ellwood dan Sheila Shekar (2008:10) Pemasaran untuk perempuan bukan permainan zero-sum untuk bisnis, di mana pemasaran untuk perempuan berarti lebih sedikit orang membeli barang. Pemasaran untuk perempuan mencakup spektrum dari sikap dan perilaku yang menunjukkan peningkatan penekanan pada sifat feminin lebih dari yang maskulin. Karakteristik utama perempuan adalah: 1. Perempuan lebih tanggap dan memiliki empati yang lebih tinggi bagi orang lain 2. Perempuan lebih tertarik untuk membuat hubungan jangka panjang 3. Perempuan adalah komunikator yang lebih baik daripada pria 4. Wanita lebih terlibat dengan mengelola diri mereka 5. Perempuan berinvestasi lebih banyak energi ke dalam memelihara dan berbagi emosi mereka 6. Wanita lebih mampu menganalisis pesan yang kompleks Definisi Kelas Menengah Menurut Yuswohady, (2015:5-10) Seiring dengan terlewatinya GDP per kapita US$3000 per tahun pada 2010, konsumen kelas menengah Indonesia tumbuh demikian pesat. Menurut BPS, kenaikan penduduk kelas menengah (penduduk dengan pengeluaran per hari US$2-20 per hari) di Indonesia kini telah mencapai sekitar 8-9 juta penduduk per tahun, jumlah yang luar biasa. Dengan rentang pengeluaran sebesar itu, jumlah penduduk kelas menengah Indonesia kini telah mencapai angka sekitar 130 juta penduduk. Konsumen baru ini memiliki potensi market
yang sangat besar karena mereka memiliki pendapatan “menganggur” (discretionary income) yang cukup memadai. Tiga Dimensi Konsumen Kelas Menegah 1. Ownership of Resources
Dimensi kepemilikan sumber daya menggambarkan tingkat sumber daya yang dimilki terutama sumber daya financial yang mempengaruhi kemampuan daya beli dan konsumsi terhadap berbagai barang dan jasa. Besar kecilnya sumber daya yang dimiliki seseorang mencerminkan tingkat hidup (standart of living). 2. Knowledgeability
Dimensi knowledgeability menggambarkan tingkat pengetahuan, wawasan, keterbukaan pikiran, adopsi informasi dan teknologi, visi dan tujuan hidup (vision & sense of purpose), penerimaan terhadap moderenisai dan nilai-nilai universal dan terbukanya wawasan seseoarng akan berpengaruh secara mendasar pada pola pikir dan orientasi hidup seseoarang. Pengetahuan dan wawasan yang luas juga akan membuka munculnya ide-ide yang tidak rutin dan inovasi. 3. Social Connection
Dimensi social connection menggambarkan tingkat keterhubungan seseorang dengan lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial ini mencakup unit yang paling kecil yaitu keluarga dan tetangga, lingkungan masyarakat yang lebih luas seperti negara, hingga lingkungan masyarakat global/universal. Dimensi ini mencerminkan seberapa besar seseorang memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Definisi Belanja Online Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet. Kegiatan belanja online ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses internet. Nama lain kegiatan tersebut adalah: e-web-shop, e-shop, e-toko, toko internet, web-shop, web-store, toko online dan toko virtual (sumber:lenterak: 2013). Keputusan Pembelian Pada umumnya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tatapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan
Pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat Pembelian berdasarkan faktorfaktor seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang diharapkan. Oleh karena itu , preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual. Menurut Kertajaya (2014:15) Pengambilan keputusan pembelian dalam era digital dan perkembangan teknologi yang dahulunya 4A (Aware, Attitude, Act, Act Again) kini menjadi 5A dan pada new consumer journey Menurut Edelman and Marc Singer (2015:90) menambahkan buy dan enjoy. 1. Aware Konsumen mulai kenal perusahaan atau produk yang dijual salespersonal. 2. Appeal Di kepalanya, konsumen merasa tertarik dengan produk tersebut, namun dia belum yakin. 3. Ask Karena belum yakin, konsumen mulai bertanya kepada teman atau keluarga untuk meyakinkan dirinya. 4. Act Bila teman dan kelurga bilang bagus, baru konsumen memutuskan untuk membeli produk. 5. Buy Saya melakukan pembelian karena teman dan keluarga saya setuju bahwa membeli produk secara online adalah keputusan yang tepat. 6. Advocate Jika puas, konsumen akan merekomendasikan produk yang telah dibeli kepada teman dan keluarganya. 7. Enjoy Setelah menggunakan produk yang saya beli pada toko online, saya merasa puas karena produk tersebut sesuai dengan harapan saya. Persepsi Resiko Persepsi Resiko berarti kenyakinan subyektif individu tentang potensi konsekuensi negatif dari keputusan yang diambil konsumen Samadi dan Ali (2009). Diketahui bahwa para konsumen dipengaruhi oleh berbagai resiko yang mereka rasakan, apakah resiko itu betul-betul adanatau tidak. Resiko yang dirasakan adalah konsep fundamental dan perilaku konsumen yang
menyiratkan pengalaman konsumen pra-pembelian dalam ketidakpastian mengenai jenis dan tingkat kerugian yang diperkirakan akibat dari pembelian dan penggunaan produk. Dimensi Persepsi Resiko Konsumen Menurut Ye Naiyi (2004) dimensi Persepsi Resiko dalam online shopping adalah sebagai berikut: 1. Fraud Risk, mengacu pada perhatian konsumen mengenai kepercayaan terhadap penjual pada online shopping. 2. Delivery Risk, mengacu pada perhatian konsumen mengenai proses pengiriman barang. 3. Financial Risk, mengacu pada perhatian konsumen mengenai kemungkinan kehilangan uang ketika berbelanja melalui internet. 4. Process dan Time Risk, mengacu pada pandangan terhadap waktu , kemudahan dan kenyamanan konsumen mengenai berbelanja melalui internet. 5. Product Risk, mengacu pada kualitas produk, kinerjanya, kepalsuan produk dan masalah lain dan berhubungan dengan produk tersebut. 6.
Privacy Risk, mengacu pada perhatian konsumen mengenai keamanan dari informasi pribadi ketika berbelanja secara secara online.
Iklan Online Dalam kurun waktu yang cukup lama, televisi, radio, koran, dan majalah telah mendominasi media periklanan. Saat ini, iklan internet telah menjadi kekuatan pendorong bagi inisiatif dan upaya periklanan Kotler dan Amstrong, (2010). Menurut (Wei dkk, 2010) “The internet consists of globally interconnected computers network that offers companies inexpensive and convenient tools for advertising and communicating with their customer. This is known as online advertising”, artinya Internet adalah sesuatu yang fundamental untuk pemasaran. Banyak website perusahaan yang di urus oleh direktorat pemasarannya. Dimensi iklan online: Dimensi
Indikator
Attention
1. 2. 3.
Pesan yang disampaikan dalam iklan Frekuensi penayangan iklan Visualisasi iklan
Interest
1. 2. 3.
Efektivitas media yang digunakan Persepsi konsumen mengenai produk setelah iklan ditampilkan Kejelasan pesan
Desire
Action
1. 2. 3. 1. 2. 3.
Perolehan informasi dari iklan Minat konsumen akan iklan Kepercayaan konsumen akan produk Keyakinan untuk membeli produk Kecenderungan akan melakukan pembelian Keseuaian produk berdasarkan iklan
Sumber: Djatnika ( 2007).
Kepercayaan Menurut Mowen dan Minor (2008:312), mendeskripsikan bahwa kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap, dapat disimpulkan pengertian kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang tentang objek, atribut dan manfaatnya. Kepercayaan menjadi dasar sebagai jaminan awal dari suatu hubungan dua orang atau lebih dalam bekerja sama. Kepercayaan itu sendiri dapat tumbuh dengan sendirinya seiring waktu saat berjalannya hubungan tersebut. Dimensi Kepercayan Menurut McKnight et. al. (2002), kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling mengenal baik dalam interaksi maupun proses transaksi, ada dua dimensi kepercayaan konsumen yaitu: a. Trusting Belief Trusting belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi. Trusting belief adalah persepsi pihak yang percaya (konsumen) terhadap pihak yang dipercaya (penjual toko maya) yang mana penjual memiliki karakteristik yang akan menguntungkan konsumen. Tiga elemen yang membangun trusting belief , yaitu : benevolence, integrity, competence. 1. Benevolence (niat baik) berarti seberapa besar seseorang percaya kepada penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen. Benevolence merupakan kesediaan penjual untuk melayani kepentingan konsumen. 2. Integrity (integritas) adalah seberapa besar keyakinan seseorang terhadap kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat kepada konsumen. 3. Competence (kompetensi) adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki penjual untuk membantu konsumen dalam melakukan sesuatu sesuai dengan
yang dibutuhkan konsumen tersebut. Esensi dari kompetensi adalah seberapa besar keberhasilan penjual untuk menghasilkan hal yang diinginkan oleh konsumen. Inti dari kompetensi adalah kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan konsumen. b. Trusting Intention Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap bergantung pada orang lain dalam suatu situasi, ini terjadi secara pribadi dan mengarah langsung kepada orang lain. Trusting intention didasarkan pada kepercayaan kognitif seseorang kepada orang lain. Dua elemen yang membangun trusting intention yaitu: willingness to depend dan subjective probability of depending. 1. Willingness to depend Willingness to depend adalah kesediaan konsumen untuk bergantung kepada penjual berupa penerimaan resiko atau konsekuensi negatif yang mungkin terjadi. 2. Subjective probability of depending Subjective probability of depending adalah kesediaan konsumen secara subjektif berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual, melakukan transaksi, serta bersedia untuk mengikuti saran atau permintaan dari penjual. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Menurut Sugiyono, (2012:100).
Populasi, Sampel, dan Teknik sampling a. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu muda di Perumahan Johor Indah Permai 1 Medan yang berjumlah 348 orang. Metode penelitian sampel yang digunakan adalah metode Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:122). Adapun kriteria yang telah ditentukan adalah ibu muda di perumahan Johor Indah Permai 1 medan, dimana mereka pernah membeli produk secara online minimal 2 kali. Definisi Operasional Definisi operasional variabel digunakan untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian.
Definisi operasional dari variabel yang di teliti adalah: 1. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: a.
Variabel Kepercayaan (X1):
Keyakinan pelanggan yang timbul karena pelanggan merasa puas atas produk atau jasa dan nyaman atas pemenuhan tanggung jawab penjual pada transaksi melalui media internet, dapat diukur dengan: 1.
Kejujuran dalam mengelola situs jual beli online.
2.
Kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
3.
Informasi yang diberikan dapat dipercaya
b.
Iklan (X2)
sebagai suatu proses persuasi yang tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang kelebihan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan atau pembelian. Dapat Diukur dengan: 1.
Pesan yang disampaikan dalam iklan
2.
Efektivitas media yang digunakan
3.
Perolehan informasi dari iklan .
4.
Keyakinan untuk membeli produk.
c. Persepsi Resiko (X3) Persepsi Resiko berarti kenyakinan subyektif individu tentang potensi konsekuensi negatif dari keputusan yang diambil konsumen. Perceived Risk adalah penyebab utama mengapa orang enggan berbelanja online. Karena sifatnya yang tidak bertemu secara langsung antara pembeli dan penjual, e-commerce memunculkan persepsi risiko yang berbeda beda. Ada yang menghawatirkan kehilangan uang, ada yang menghawatirkan faktor waktu pengiriman, ada juga yang mempertimbangkan Faktor security dan privacy. Dapat Diukur dengan: 1.
Fraud Risk
2.
Delivery risk
3.
Financial Risk
4.
Process and time risk
5.
Product risk
6.
Privacy risk
2. Variabel Terikat dalam penelitian ini yaitu: d.
Keputusan Pembelian Online (Y)
Proses keputusan akhir yang dipilih komsumen untuk membeli secara online dari berbagai sumber. Dapat diukur dengan: 1.
Aware
2.
Apple
3.
Ask
4.
Act
5.
Buy
6.
Advocate
7.
Enjoy
METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yakni analisis tentang karakteristik suatu keadaan dari objek yang diteliti. Analisis ini mengemukakan data-data responden seperti karakteristik responden. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisa regresi dilakukan bila hubungan dua variabel atau lebih berupa hubungan kausal atau fungsional. Regresi linier berganda ditujukan untuk mennetukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda yang menggunakan persamaan: Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e Keterangan : Y
= Keputusan Pembelian Online
a
= Konstanta
b1,b2, b3, = Koefisien regresi X1
= Kepercayaan
X2
= Iklan
X3
= Persepsi Resiko
e
= error
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.11 Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error 7.762
2.259
Kepercayaan
.360
.123
Iklan
.232
Persepsiresiko
.478
Beta 3.436
.001
.270
2.932
.004
.105
.221
2.212
.030
.131
.394
3.645
.000
1
a. Dependent Variable: kep.pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah).
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e Y = 7,762+ 0,360X1 + 0,232X2 + 0,478X3 +e Dimana Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Y = Keputusan Pembelian Online X1 = kepercayaan X2 = iklan X3 = persepsi resiko e
= standart eror
Keterangan : 1. Konstanta (a) sebesar 7,762
menunjukkan bahwa jika semua variabel independen
(kepercayaan, iklan , persespsi resiko bernilai 0, maka nilai keputusan pembelian online akan sebesar 7,762. 2. Koefisien X1 sebesar 0,360 menunjukkan bahwa variabel kepercayaan (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan Pembelian online (Y).. Jika kepercayaan meningkt maka Keputusan Pembelian online akan bertambah sebesar 0,360. 3. Koefisien X2 sebesar 0,232. Ini menunjukkan bahwa variabel iklan (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelia online (Y). Jika iklan (advertising) meningkat maka Keputusan Pembelian online akan bertambah sebesar 0,232.
4. Koefisien X3 sebesar 0,478. Ini menunjukkan bahwa variabel persepsi resiko ( (X3) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian online (Y) . Jika persepsi resiko (perceived risk) meningkat maka Keputusan Pembelian online akan bertambah sebesar 0,478. Pengujian Hipotesis Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Tabel 4.12 Uji-F a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
266.865
3
88.955
Residual
273.507
74
3.696
Total
540.372
77
F 24.068
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: kep.pembelian b. Predictors: (Constant), persepsiresiko, kepercayaan, iklan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS,2016 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 24,068 dan nilai Ftabel pada alpha 5% adalah 2,72 maka nilai Fhitung (24,068) > Ftabel (2,72) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian secara bersama-sama atau simultan variabel kepercayaan (X1), variabel iklan (X2), dan persepsi resiko (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian online (Y). Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka Ha diterima dan H0 ditolak. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Tabel 4.13 Uji-t Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error 7.762
2.259
Kepercayaan
.360
.123
Iklan
.232
persepsiresiko
.478
Beta 3.436
.001
.270
2.932
.004
.105
.221
2.212
.030
.131
.394
3.645
.000
a. Dependent Variable: kep.pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah).
Berdasarkan Tabel 4.13 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa: 1. Pengujian kepercayaan (X1) terhadap Keputusan Pembelian Online (Y) menunjukkan signifikansi 0,004<0,05 sedangkan thitung (2,932) >ttabel(1,664). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian Online. Artinya jika ditingkatkan variabel kepercayaaan satu satuan maka keputusan pembelian Online akan meningkat sebesar 0.360. 2. Pengujian iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian Online
(Y) menunjukkan
signifikansi 0,030< 0,05 sedangkan thitung (2,212) >ttabel(1,664). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel iklan (advertising) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Keputusan pembelian Online. Artinya jika ditingkatkan variabel iklan (advertising) satu satuan maka keputusan pembelian Online akan meningkat 0.232. 3. Pengujian persepsi resiko (X3) terhadap Keputusan Pembelian Online (Y) menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05 sedangkan thitung (3,645) >ttabel(1,664). maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi resiko (perceived risk) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Online. Artinya jika ditingkatkan variabel persespsi resiko (perceived risk) satu satuan maka keputusan pembelian Online akan meningkat sebesar 0,478 Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.14
Tabel Koefisien Determinasi (R2) b
Model Summary Model
1
R
.703
R Square a
.494
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .473
1.92251
a. Predictors: (Constant), persepsiresiko, kepercayaan, iklan b. Dependent Variable: kep.pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah).
Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,473 atau 47,3% Adjusted R Square berkisar
pada angka 1-0, dengan catatan semakin besar angka Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari keempat variabel dan model regresi. Tabel 4.15 Hubungan Antar Variabel Berdasarkan Hasil Uji Koefisien Determinasi Nilai 0.0 – 0.19 0.2 – 0.39 0.4 -0.59 0.6 – 0.79 0.8 – 0.99
Interpretasi Sangat Tidak Erat Tidak Erat Cukup Erat Erat Sangat Erat
Sumber : Situmorang & Lutfi (2014:163).
Berdasarkan Hasil Uji Determinasi (R²) pada Tabel 4.15 diketahui bahwa menunjukkan bahwa R sebesar 0,703 berarti hubungan antara variabel kepercayaan (X1), variabel iklan (advertising) (X2) dan variabel persepsi resiko (perceived risk) (X3) terhadap keputusan pembelian online (Y) sebesar 70,3%. (0,6- 0,79), Artinya hubungannya Erat. Angka Adjusted R Square sebesar 0,473 berarti 47,3% keputusan pembelian online dapat dijelaskan oleh variabel kepercayaan, iklan , dan persepsi resiko ,sedangkan sisanya 52,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Pembahasan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian online Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji-t) bahwa variabel Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian online. Hal ini dapat terlihat dari nilai t hitung (2,932) >t
tabel
(1,664) dan nilai signifikansi 0,004<0,05 yang artinya Ha diteima dan H0 ditolak.
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Chanjaya M (2015) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Konsumen Dalam Belanja Online Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)” yang menunjukkan bahwa Variabel Kepercayaan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y), Hasil Penelitian ini juga sesuai dengan dan hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Sari (2015) “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Pada Pembelian Produk- Produk Online Shop (Studi Pada Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)” Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, dimana kepercayaan merupakan jaminan keamanan kepada konsumen agar konsumen tetap setiap pada
online store yang dimiliki oleh pelaku usaha, dengan begitu konsumen akan merasa percaya dan tidak merasa tertipu. Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Online Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji-t) bahwa variabel Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian online . Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,030< 0,05 sedangkan thitung (2,212) >t-tabel(1,664). Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Megawati dan Linda (2014) “Pengaruh Iklan Online Pada Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada Masyarakat Kota Padang” yang menunjukkan bahwa sikap dalam variabel iklan online berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian pakaian secara online. Hal ini terlihat bahwa sikap pada iklan online mempengaruhi keputusan pembelian pakaian secara online pada masyarakat kota Padang. Ini berarti hubungan antara sikap pada iklan online searah dengan keputusan pembelian pakaian. Semakin baik sikap pada iklan online maka keputusan pembelian pakaian secara online juga akan meningkat. Pengaruh Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Online Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uju-t) bahwa variabel persespsi resiko (perceived risk) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian online . Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sedangkan thitung (3,645) >ttabel(1,664. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Baskara (2014) “Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial (Social Networking Websites) Studi Pada Mahasiswa di Kota Semarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa faktor persepsi resiko berpengaruh positif dan signifikan. Ketika konsumen melakukan pembelian ulang dan mereka tetap merasa puas serta tidak menemukan masalah yang berarti bagi konsumen, maka persepsi akan resiko akan menurun. KESIMPULAN 1. Terbukti bahwa Kepercayaan, Iklan dan Persepsi Resiko secara serempak (Uji-F) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Secara Online pada ibu muda kelas menengah di Perumahan Johor Indah Permai 1 Medan 2. Berdasarkan Uji signifikansi parsial (Uji-t) dapat diketahui bahwa pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Secara Online . Artinya bahwa Kepercayaan mempengaruhi terhadap perubahan keputusan pembelian Secara Online . b. Iklan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Artinya bahwa iklan (advertising) mempengaruhi terhadap perubahan dalam melakukan keputusan pembelian secara online. c. Percepsi resiko memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian secara online . Artinya bahwa perubahan persepsi resiko (Perceived risk) mempengaruhi keputusan pembelian secara online. Pemahaman
persepsi
akan
resiko sangat dibutuhkan khususnya saat melakukan pembelian online karena pembelian ini tidak seperti proses pembelian di toko yang langsung bertatap muka antara penjual dan pembeli. Sehingga konsumen dituntut untuk lebih siap dengan konsekuensinya dimana konsumen tidak dapat mengantisipasi dengan suatu perkiraan yang tidak pasti. d. Nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0,703 angka ini mengindikasikan bahwa sebesar Nilai Adjusted R Square adalah 0,473 angka ini menunjukkan bahwa sebesar 47,3% keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh Kepercayaan, Iklan, Persepsi Resiko ,sedangkan sisanya sebesar 52,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan kesimpulan dalam penelitian ini. Adapun saran yang diberikan adalah : 1. Untuk variabel kepercayaan Dimana para pelaku bisnis harus memberikan jaminan keamanan kepada konsumen agar konsumen tetap setia pada toko online yang dimiliki oleh pelaku usaha, dengan begitu konsumen akan merasa percaya dan tidak merasa tertipu dan menjelaskan bagaimana ketentuan berbelanja, menjelaskan secara detail barang yang akan dibeli customer, mengirimkan barang menggunakan jasa pengiriman yang terpercaya dan mengadakan perjanjian lainnya sesuai kesepakatan bersama dengan customer agar tidak ada yang merasa dirugikan.
2. Untuk variabel iklan, sebaiknya pelaku usaha bersikap jujur melalui media yang mereka gunakan sebagai salah satu cara mereka mengiklankan produknya yaitu dengan menjelaskan sebenar-benarnya kualitas produk yang ada melalui iklan yang mereka buat. 3. Untuk variabel Persespsi Resiko, Diharapkan pihak penyedia layanan jual beli online dapat mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhadap persepsi risiko karena variabel persepsi risiko mempengaruhi konsumen dalam Keputusan pembelian online diantaranya yaitu dengan mempermudah pengguna layanan transaksi pembelian online, serta menjamin keamanan dan privasi konsumen yang melakukan transaksi online, sehingga Keputusan pembelian online akan meningkat 4. Online Shop sebaiknya dapat memahami kebutuhan konsumen dengan menyediakan informasi yang relevan dan akurat, dan menarik sehingga dengan tersedianya infomasi yang dibutuhkan konsumen tentunya akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen dalam
berbelanja secara online 5. Bagi Konsumen, hendaknya lebih cerdas dalam memilih situs online yang terpercaya, terutama mengenai kejujuran dalam bertransaksi, keamanan transaksi pembeli, kesesuaian produk yang ditawarkan pada situs online. 6. Bagi peneliti lanjutan, diharapkan agar menambah variabel lain yang relevan dengan penelitian agar diperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna. DAFTAR PUSTAKA Djatnika, Tjetjep. (2007). Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ellwood, Lain dan Sheila Shekar, 2008. Wonder Woman “ Marketing Secrets For The Trillion Dollar Customer”. Palgrave Macmillan. Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Kedua Belas Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kartajaya, Hermawan, 2000. Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Kotler, Amstrong. (2010). Principles of Marketing. 13 Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kartajaya, Hermawan, 2005. Winning The Mom Market In Indonesia, Strategi Membidik Pasar Ibu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kertajaya, Hermawan, 2014. Wow Selling. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2011. Prinsip-prinsipPemasaran Jilid1. Jakarta :Erlangga. Lee, Monle & Johnson, Carla. (2007). Prinsip-prinsip Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana. Lecinsky, Jim, 2011. Zmot: Winning The Zero Moment Of Truth. Mowen, John C & Minor, Michael, 2008. Consumer Behavior, Edisi Keenam, Prentice-Hall, Inc, New Jersey. Morissan, 2008, Manajemen Media Penyiaran, Cetakan Pertama, Penerbit Prenada Media, Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi, 2016. Digital Business. USU Press, Medan. Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi Tiga, USU Press, Medan. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ke Enam Belas, Alfabeta, Bandung. Setiadi, Nugroho 2013. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motiv, Tujuan Dan Keginginan Konsumen, Edisi Revisi, Kencana Pranada Media Group, Jakarta. Yuswohady, Kemal E. Gani, 2015. 8 Wajah Kelas Menengah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Yuswohady, 2012. Consumer 3000 RevolusiKonsumen kelas Menengah Indonesia, Jakarta: Gramedia. Jurnal : Aksan, Muhammad, Dwi Kartika, 2015. Impact Of Online Advertising On Consumer Attitudes And Interests Buy Online (Survey On Students Of Internet Users In makasar. International Journal of Scientific & Technology Research .Vol.4 Baskara, Isnain Putra. 2014. Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial (Social Networking Websites. (Studi Pada Mahasiswa di Kota Semarang). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro. Etudiante, Mary Anne Nino, 2014. Citra Toko Online Dalam Hubungan Kausal Anatar Efektifitas Iklan dan Niat Beli Konsumen (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Penerima Iklan SMS Situs Belanja Online Zalora.co.id).
Jerome, Theresa, Shan, Leong, Wai & Khong, Kok Wei. 2010. Online Advertising; A Study on Malaysian Consumer”. Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1644802orhttp://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1644802. Katawetawarks, Chayapa dan Cheng Lu Wang, 2011. Online Shopper Behavior: Influences of Online Shopping Decision. Vol 1. No 2. Ko, Hanjun, Jaemin Jung, Joo Young Kim, dan Sung Wook Shim, 2004. Cross Cultural Differences in Perceived Risk of Online Shopping. Journal Of interactive Advertising. Vol 4 No 2(Spring), pp. 20-29. Ling, Kwek Choon, 2010. “The Effects of Shopping Orientations, Online Trust and Prior Online Purchase Experience toward Customers’ Online Purchase Intention”. International Business Research. Vol. 3, No. 3 McKnight, D. Harrison, Vivek Choudhury, and Charles Kacmar. 2002. Developing and Validating Trust Measure for E-Commerce: An Integrative Typology. Information System Research. Vol. 13, p334-359. Megawati, Muthia Roza Linda, 2014. “ Pengaruh Iklan Online Pada Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada Masyarakat Kota Padang. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis .Volume 3, Nomor 2. Naiyi, Y.E, 2004. Dimmensios of Consumer’s Perceived Risk in Online Shopping. Journal of Electronic Scince and Tecnology of China. Vol.2 No 3. Putra , Hening Ary, 2014. Pengaruh Iklan Online Melalui Media Facebook Terhadap keputusan Pembelian Pakaian Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Trunojoyo Madura. Prabowo dan Suwarsi, 2009. Pengaruh Shopping Orientations dan Gender Differences pada Online Information Search dan Online Purchase, Fokus Manajerial, Vol. 7, No. 2. Permatasari, Cicilia Desy Widya, 2015. Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Persepsi Resiko dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Secara Onlin (Studi Pada Pengguna Situs olx.co.id d/h berniaga.com). Samadi, Mansour dan Ali Yaghoob-Nejadi, 2009. A survey of the Effect of Consumer Perceived Risk on Purchase Intention in E-Shopping. Business Inteligence. Journal. 261-275. Skripsi: Chanjaya , David M, 2015.” Faktor-faktor Yang Mepempengaruhi Tingkat Kepercayaan Konsumen Dalam Belanja Online Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)”. Medan. Rezeki , Sri, 2015. “Pengaruh Kepercayaan dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Secara Online Berbasis Gender Pada Masyarakat di Kecamatan Medan Baru”. Medan. Sari, Putri Eka, 2015.” Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Pada Pembelian Produk- Produk Online Shop (Studi Pada Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)”. Medan