BAB
III
PROSEDUR PENELITIAN
A.
POPULASI
Populasi
fcarak teristik;
dalam
penelitian
ini
adalah seluruh
yang menyangkut pelaksanaan
supervisi
pembinaan di Inabah, khususnya berkenaan dengan supervisi
pengelola terhadap para pelaksana pembinaan, dalam upaya meningkatkan
kemampuannya mengelola
pembinaan,
unsur-
unsur atau nilai-nilai yang berhubungan dengan penyusunan program
sifat
supervisi, materi supervisi,
teknifc
supervisi,
hubungan pengelola program dan penampilan
pembina
dalam mengelola pembinaan.
Anggota
dari
Pengelola
belajar
populasi
dalam penelitian
program sebagai pimpinan
ini
terdiri
Inabah
sumber
dan para Pembina di lingkungan Pondok
Remaja
Inabah VI Bandung.
Pengambilan
penelitian
ini
sumber
data
menggunakan
(informan)
"purposive
dalam
sampling".
Menurut S. Nasution (1988: 29) purposive sampling yaitu: Pilihan peneliti aspek apa dan siapa yang dijadifcan fofcus pada saat situasi tertentu, dan karena itu terus menerus sepanjang penelitian. sampling bersifat purposif tergantung
kepada
tujuan
focus
pada
suatu
saat.
Pilihan
informan dalam teknifc ini dicari subyek yang
benar-benar
menguasai permasalahan,
pelaksanaan
supervisi
pembinaan dan 1 TT
J. jfL •__'
memiliki
proses
ciri-ciri
pembinaan,
124
terhadap
pemuda penyalahguna narkotika. Oleh karena
informan
yang dipilih adalah Pengelola program dan
itu
para
Pembina.
Penelitian kualitatif
berprinsip,
mementingkan
informasinya. Sumber
pegangan
ini,
penelitian
dan
bukan
jumiah
ini
menjadi
awal
sedangkan
data
dapat
dari banyak informan (menggelinding), sehingga
mencapai
B.
konteks
data (informan)
dalam penelitian
diperoleh
bahwa
taraf konsisten.
METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1.
Metode Penelitian
Penelitian ini berbentuk deskriptif analisis
dengan
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research).
Data
(soft-data), mengenai
yang dikumpulkan berbentuk
data
ini
berbentuk
uraian
data
(deskriptif)
kegiatan subyek yang diteliti, pendapatnya
aspek-aspek
lain
yang
berkaitan
lemah
dengan
masalah
dan
yang
diteliti.
Penelitian kualitatif menurut S. Nasution (1988:102) pada hafcekatnya:
ialah
mengamati
orang
dalam
lingkungannya,
berinteraksi dengan mereka, berusaha
memahami
bahasa dan tafsiran tentang dunia sekitarnya. Dapat
dikatafcan
menitikberatkan sikap dan
karena
itu
bahwa
penelitian
kepada perilaku,
Iain-lain
dari
penelitian
subyek
kualitatif
pendapat, yang
kualitatif
lebih
persepsi,
diteliti.
Oleh
mengumpulkan
data
125
melalui
kontak langsung
tempat
mereka
dengan
berada
subyek yang diteliti di
dan
melakufcan
afctivitas
sehari-hari.
Adapun
perbedaan antara penelitian fcuantitatif
dan
penelitian fcualitatif menurut Bogdan dan Bifclen (1982:27) adalah:
1. Qualitative
direct
research has the natural setting
source of data and the resershers is
as
the
the
key
instrument
2. Qualitative research is descriptive.
3. Qualitative
researchers tend to analysze
their
data
inductively.
4. Meaning is of essential concern to the qualitative. Berdasarkan
fcarafcteristik
sebagai
kutipan di atas, dapat dikatafcan
penelitian kualitatif adalah
instrumen
utama
penelitian
1)
bahwa
peneliti
untuk
mendatangi
sendiri secara langsung ke sumber data, 2) mengimplikasifcan
bahwa
lebih
data yang difcumpulfcan
dalam
penelitian
cenderung dalam bentuk fcata-kata dari pada
angka,
lebih
3) menjelaskan bahwa hasil penelitian
peneliti
kepada
akan
hasil, dan 4) melalui
mengungkapkan
makna
analisis
dari
angka-
kualitatif
menekanfcan perhatian kepada proses, tidak
semata
ini
sematainduktif
keadaan
yang
diamatinya itu. SUMBER DATA diperoleh melalui
a. Data
:
Primer, yang diambil adalah personil di
yang berhubungan dengan kegiatan supervisi
Inabah,
pembinaan,
126
yaitu : Pengelola program dan para Pembina,
b. Data
sefcunder,
program
yang diambil
pembinaan,
laporan
dari
berbagai
pembinaan,
dofcumen
administrasi
ruangan, dan Iain-lain yang berhubungan dengan
materi
penelitian dan dapat mendufcung data primer.
Instrumen
penelitian
ini adalah
peneliti
sendiri
(human instrument), dalam penelitian fcualitatif mempunyai rasional
yang
dapat
mempunyai
adaftasilitas
dapat menyesuaifcan
dipertanggungjawabkan, yang tinggi,
jadi
sebab
senantiasa
diri dengan situasi yang berubah-ubah
yang dihadapi dalam penelitian ini.
2-
Tefcnik Pengumpulan Data
Menurut
Bogdan dan Bifclen
(1982:73)
"keberhasilan
penelitian kualitatif sangat tergantung kepada ketelitian
dan
kelengkapan
disusun
hasil
catatan
peneliti".
lapangan
Catatan lapangan
(fiedls notes) itu
disusun
observasi, wawancara dan studi dofcumenter.
teknik
pengumpulan
penelitian
data
tersebut
ini untuk memperoleh
digunafcan
informasi
yang dari
Ketiga dalam
yang
saling
merupakan percakapan dengan suatu
mafcsud
menunjang dan melengfcapi.
a.
Wawancara
Wawancara
tertentu. Di dalam penelitian naturalistifc, wawancara ini
merupakan teknifc pengumpul data yang paling penting, yang dapat
berdiri sendiri, dan juga "sebagai teknik penyerta
127
pada
saat melakufcan observasi dan
analisis
dofcumenter"
(Bifclen dan Bogdan, 1992:135).
Aspek
penting di dalam penggunaan teknik
berdasarkan
penelitian
naturalistik
ini
wawancara
adalah
bahwa
peneliti hendaknya "berusaha mengetahui bagaimana responden
memandang
responden menurut
keadaan
memandang pikiran
keadaan
dari
segi
Sehingga dengan
yang
telah
pertanyaan-pertanyaan
ditambah
dengan
dalam
informasi
demifcian
terstruktur,
wawancara
yaitu
melalui
yang telah disiapfcan dan
kemudian
pertanyaan,
yang
bila
berkembang kepada hal-hal di luar pertanyaan masih
"emic"
pertanyaan-
pertanyaan-pertanyaan baru
persiapan
bagaimana
perspektifnya,
penelitian ini dilakukan dalam bentuk
pertanyaan
ada
mengetahui
dan perasaan —yaitu
(Nasution,1988:71).
untuk.
"berusaha
tidak
jawaban
inti,
tapi
relevan dengan masalah penelitian. Selanjutnya perlu pula dijelaskan bahwa
wawancara
sangat
melaksanakan Spradley
tergantung fcepada
efektivitas
bagaimana
peneliti
proses wawancara tersebut. Dijelaskan
(1980 :78-85) dan juga oleh
Willian
(1988:78)
bahwa "wawancara naturalistik. meliputi dua tahapan : (1) developing rapport dan (2) eliciting Suasana
peneliti
"rapport"
yaitu hubungan yang
oleh
utama
information".
harmonis
dan responden terutama menaruh saling
antara
percaya,
sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi "yang bebas". Menurut
dari
Spradley, penciptaan suasana
"rapport"
satu lingkungan budaya ke lingkungan
berbeda
budaya
lain.
128
dimana
pemahaman
responden
peneliti
terhadap
sangat penting. Apa yang
lingkungan
disarankan
budaya
Spradley
telah menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam melafcufcan wawancara.
Informasi yang diperoleh dari wawancara
tat
refcaman tersebut dituangfcan fce
atau
lapangan
(field
notes) yang
disusun
dalam
lebih
dica
catatan
terperinci
untuk memudahfcan analisis selanjutnya.
b.
Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk informasi
yang
dalam kaitannya dengan kontefcs
berfcaitan
di sefcitarnya, sehingga
mendapatkan
yaitu
hal-hal
peneliti
memperoleh makna dari informasi yang dikumpulfcan pengelolaan
supervisi pembinaan yang
dapat tentang
dilaksanakan
oleh
Pengelola Program terhadap para pembina di Inabah.
Menurut
Spradley
(1980:61)
dan
juga
Nasution
(1988:61) intensitas partisipasi pengamat dapat dilakufcan dalam lima tahapan, yaitu:
Partisipasi partisipasi
nihil pasif
(non (pasive
participation), participation),
partisipasi sedang (moderate participation), partisipasi aktif (active participation) sampai partisipasi penuh (complete participation).
Dengan mempertimbangkan kedudukan peneliti dan sifat
penelitian,
maka
peneliti
melakukan
observasi
dengan
tingkatan partisipasi kedua, yaitu partisipasi pasif tingkat Dalam
partisipasi fce tiga yaitu
hal
partisipasi
ini peneliti melafcufcan observasi
dan
moderat.
mulai
dari
129
kegiatan
sebagai penonton, kemudian sewaktu-waktu
turut
serta dalam situasi atau kegiatan yang berlangsung. Observasi
dalam
penelitian
naturalistik
menurut
Spradley (1980:73) dilakufcan melalui tiga tahapan, yaitu: <*•*
"descriptive
observation", awal masih
observation,
(2)
dan (3) selected observation". Pada
bersifat umum, yaitu untuk mamahami
apa yang telah
terjadi
difcaitkan
dengan
diteliti. Selanjutnya perhatian observasi
memahami
aspek-aspek
perhatian, dan
keputusan perlu
"focused
apa
saja yang
akhirnya
untuk menetapkan
kegiatan
masalah beralih
perlu
peneliti
apa
kepada
saja
yang
dipahami dengan lebih mendalam.
yaitu
apakah
keterangan
Menurut
yang harus diamati agar
masalah,
memperoleh
yang diperlufcan, sehingga afchirnya
pengetahuan
dan
pengertian tetang
sasaran
sangat dipengaruhi oleh
penelitian. observasi
pertanyaan-pertanyaan
oleh pengamat. "Whatever you see and
influenced
by
the
yang record
yo
have
diturunkan
dari
kerangka
teori (conceptual framework). Teori-teori ini
memberikan
Pertanyaan- pertanyaan
gambaran
mengenai
diperhati kan.
questions
semua
mempunyai
David D William (188:77), efefctivitas
terpikirkan
is
untuk
sampai
aspek-aspek
yang
mendapat
Dalam tahap "selected observations" muncul
itu
tahap
itu
kenyataan-kenyataan
in
yang
mind".
perlu
130
c. Studi Dokumentasi
Dalam dijadikan
penelitian bahan
naturalistik,
triangulasi
data. Pengumpulan
data
untuk
melalui
dofcumen
dapat
mencefc
fcesesuaian
studi
dofcumenter
dilafcufcan dengan mempelajari berbagai sumber dokumentasi.
baik yang berada di Inabah VI Serba
Bandung,
dofcumen
Yayasan
Bakti PP. Suryalaya, maupun instansi lain yang ada
hubungannya dengan
masalah penelitian, sepeti data
Kantor
Departemen
Agama.
Sosial
yang semuanya
Tingkat
berlokasi
I Jawa Barat.
Penelitian
Kantor KAPOLDA, Kantor
di
IAIN Bandung, UNPAD dan
Dinas
Wilayah
Demikian pula data dari IKIP
pada
Daerah
Lembaga
Bandung
serta
STKS Bandung.
Sartono
sebelum
Kartodirdjo
mengambil
(1986:59)
data
dari
berpendapat
dofcumen,
bahwa
hendaknya
dipertimbangkan hal-hal berifcut :
(1) Apakah dokumen itu otentik atau palsu, (2)
apafcah isinya dapat diterima sebagai
kenyata-
an, (3) apakah data itu cocok untuk menambah pengertian tentang gejala yang diteliti.
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pengumpulan proses
seperti
data
dalam
dikemukafcan
penelitian oleh
ini
Lincoln
mengikuti dan
(1985:233) yang dirumusfcan berdasarfcan penelaahan terhadap
beberapa
laporan penelitian
prosedur penelitian ini:
fcualitatif.
Guba
merefca Jadi
131
a.
Tahap Orientasi
Peneliti melafcufcan fcegiatan sebagai berifcut:
1). pendefcatan
fcepada
lembaga-lembaga
serta
tokoh
masyarakat di lokasi penelitian ini, dengan tujuan untuk
memperoleh
masalah
informan
gambaran
penelitian
awal
secara
yang
tentang umum,
memadai
lokasi
serta
untuk
dan
memilih
memperoleh
informan yang tepat
2). melakukan pendalaman terhadap sumber-sumber bacaan
yang berhubungan dengan masalah penelitian, menyusun
kerangfca
penelitian
dan
untuk
terori-teori
mengenai supervisi PLS.
3). peneliti melafcufcan wawancara awal untuk memperoleh informasi
yang
bersifat
umum
tentang
dupervisi pembinaan dan situasi belajar
kegiatan
mengajar.
Informasi yang diperoleh selanjutnya difcaji menemukan
hal-hal
yang
menarik
dan
untuk
bermanfaat
untuk diteliti selanjutnya secara mendalam.
b.
Tahap Eksplorasi
Peneliti melakukan kegiatan :
1). mengadakan wawancara secara intensif dengan pimpi nan inabah dan para pembina.
2). mengadakan wawancara dengan pengurus Yayasan Serba
Bakti Suryalaya secara intensif untuk informasi secara lebih mendalam.
mendapatkan
132
3). melafcufcan berbagai
observasi kegiatan
(non
partisipant)
supervisi
dalam
pembinaan
dan
situasi proses belajar mengajar.
4). mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen berhubungan
dengan
pelaksanaan
yang
supervisi
pembinaan.
c.
Tahap Member-check.
S. Nasution (1988:112) menjelaskan bahwa : Data itu harus diakui dan diterima kebenarannya oleh sumber informasi dan selain itu data itu juga harus dibenarfcan oleh sumber atau informan lainnya. Maka ukuran kebenaran dalam penelitian naturalistik adalah kredibilitas.
Oleh karena itu "member check" dalam penelitian
ini
dilakukan sebagai berifcut:
1. Setelah
itu
selesai melakufcan wawancara, hasil
wawancara
difconfirmasifcan fcepada responden tersebut,
mendapatkan
antara
reaksi kesesuain
informasi
yang
atau
untuk
ketidaksesuaian
diberikan
dengan
catatan
peneliti.
2. Untuk
memperoleh
informasi
yang
berikutnya
diberikan,
meminta
ketidaksesuaian
Ketiga
keyakinan
terhadap
peneliti
reaksi
kebenaran
pada
bulan
kesesuaian
atau
atas informasi yang diberikan.
tahapan pengumpulan data di atas,
dilafcufcan
dalam waktu/jadwal sebagai berikut:
Tahap Orientasi
: dilaksanakan s.d.
April
pada
1994
bulan
Pebruari
133
Tahap Eksplorasi
: dilafcsanakan pada bulan April 1994
Tahap Member check
: dilaksanafcan
pada setiap akhir
pertemuan (September 1994)
C. CARA MEMPEROLEH TINGKAT KEPERCAYAAN HASIL PENELITIAN Untuk
memperoleh
penelitian, seberapa
yaitu yang
jauh
kebenaran
mengungkapkan peneliti
fcepercayaan
berfcaitan dari
dari
dengan
hasil
hasil
persoalan
penelitian
kenyataan-fcenyataan
ini
sesungguhnya,
melakukan kegiatan sebagai berifcut :
1. Triangulasi,
data
tingkat
yaitu kegiatan untuk
dengan
menchec
kebenaran
cara membandingkan data yang
diperoleh
dari sumber lain, pada waktu yang berlainan.
2. Pengamatan secara terus menerus (kontinu), peneliti
dapat
cermat,
terinci
membedafcan
memperhatifcan dan
hal-hal
sesuatu
mendalam.
sehingga
dengan
Peneliti
yang bermakna dan tak
lebih
berusaha
bermafcna
untuk memahami gejala tertentu.
3. Membicarakan dengan orang lain (peer debriefing) yaitu teman
sejawat
masalah
yang
yang banyak
sedang
mengetahui
diteliti,
yafcni
dan
memahami
staf
Kantor
yayasan Serba Bakti Suryalaya.
4. Member
check.
observasi,
kebenaran
Setelah peneliti
mengadakan menilai
wawancara
kembali
data yang diberikan oleh
dan
kesesuaian/
informan,
atau
meminta penjelasan (informasi baru) kepada informan.
134
5. Mengadakan maksud
audit dengan
untuk
dosen
memeriksa
dengan
sehingga timbul fceyakinan bahwa itu
pembimbing,
deng
lebih
apa
yang
teliti, dilaporkan
demifcian adanya.
Prosedur
pengolahan
data
dan
ruang
lingfcup
penelitian itu adalah sebagai berikut :
Data dari
Pimpinan Inabah
Data dari
Para Pembina
Data
hasil
Observasi
^ Hubungan antar data
Analisis Data jadi Konsep berupa dugaan
Teori-teori yang telah ada
Analisis dan interpretasi untuk kesimpulan
Saran-saran
Gambar
an
Prosedur Pengolahan Data
135
PIMPINAN INABAH
PARA PEMBINA —
T
PROGRAM SUPERVISI
—
—
—
____
PENGOLAHAN PBM
-Perencanaan Supervisi
-Menyusun Program
Pembinaan
Pembinaan
"Pelaksanaan Supervisi
-Pelaksanaan PBM
Pembinaan
-Penilaian/Feed back
-Eva1uasi/Feedback
PROSES PEMBINAAN (PBM)
Perbuahan Sikap para PPN
WAWANCARA
OBSERVASI
OBSERVASI
WAWANCARA
DESKRIPSI
.
'
ANALISIS
•
'
INTERPRETASI
KESIMPULAN
REKOMENDASI
Gambar 4 : Prosedur dan Ruang Lingkup Peneliti an.
—(
136
D.
PEDOMAN PENGOLAHAN DATA
Data
yang
lunak
(soft
data), karena data yang didapat berupa uraian yang
penuh
deskripsi
dikumpulfcan berbentuk data
mengenai
pengetahuan,
subyek
pengalaman
yang
dan
berfcaitan, diperoleh melalui vasi,
dan studi
diteliti,
aspek-aspek kegiatan
dokumentasi.
pendapat,
lainnya
yang
wawancara,
obser
Data itu dianalisis
dan
disajikan, sehingga memiliki makna.
Subino Hadisubroto mengemukakan bahwa: ..dalam analisis data kuantitatif itu
metode-
nya sudah jelas dan pasti, sedangkan dalam analisis data kualitatif metode seperti itu belum tersedia. Penelitilah yang berkewajiban menciptakannya sendiri. Oleh sebab itu ketajaman dan ketepatan analisis data fcualitatif
ini sangat tergantung fcetajaman melihat data oleh peneliti serta fcekayaan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilifci peneliti. (Subino H.,1988:20)
Analisis data kualitatif merupakan proses penyusunan
data
untuk
dapat ditafsirfcan
dan
diketahui
maknanya.
Menyusun data berarti menggolongkan fce dalam pola, unit
banyak
atau kategori. Data yang banyak
diperoleh
sumber diseleksi dan dibandingkan
agar
tema, melalui
dapat di
masukkan ke dalam salah satu unit atau kategori. Tafsiran
atau interpretasi menggambarkan perspektif atau pandangan peneliti
fcatagori,
dalam
bagi
dan
menjelaskan
unit
menghubungfcan berbagai konsep dan
makna kepada
data yang
menyusun
analisis
memberikan
unit atau fcatagori itu.
peneliti fcemufcakan di atas, dijadikan
penulis
dalam
pengolahan
data.
atau
Analisis
pedoman Adapun
137
langkah-langkah yang penulis lakukan adalah :
1. Berdasarkan
data
terkumpul,
peneliti
masalah,
peristiwa atau kegiatan yang
terjadi
untuk
mengkoding secara
dijadikan
data
sehingga
sistematis
unit
berulang-ulang
analisis,
dapat
menjadi
menetapkan
yaitu
ditransformasikan
unit-unit
menurut
fcarafcteristik yang terkait.
2. Mengumpulkan satu
dan memilah-milah sejumlah unit
kategori
tertentu
berdasarkan
menjadi
karafcteristik-
fcarafcteristifc yang mirip.
3. Menguraikan kategori-fcategori itu untuk memahami aspek yang
terdapat
baru. Dalam
peneliti
di dalamnya,
menguraikan
menjelasfcan
sambil
setiap
hubungan
mencari
kategori
satu
sama
hal-hal
tersebut
lainnya,
sehingga tidafc fcehilangan konteksnya.
4. Memberikan
tafsiran
yang
menggambarkan
perspektif
peneliti untuk memberikan makna terhadap analisis unit
dan kategori, dan hubungannya antara unit dan kategori itu.
138
TABEL
I
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
Tujuan Pengumpulan data
Data yang diperlukan Responden
Mengetahui persepsi
Konsep tentang super—
Pimpinan Inabah
visi Pembinaan
tentang tugas-tugasnya Penguasaan materi
Mengetahui persepsi Pimpinan Inabah ten
PI
Pl/Pb
W
W/O/D
Kenda1a-kendala
PI
W
Konsep tentang Proses Empowering
PI
W
tang proses empowering Penguasaan tentang (penyadaran) PPN
Teknik
Pl/Pb
W/0
prinsip-prinsip dan materi proses empowe ring
Mengetahui kegiatan
Kegiatan orientasi
Pimpinan Inabah dalam
analisis data
menyusun program Supervisi
direncanakan
Menentukan aspek yang Proses evaluasi untuk
PI
W
Pl/Pb
W
Pl/Pb
W
Pl/Pb
W
data feedback
Kerjasama Pimpinan Inabah dan Pembina
Mengetahui kegiatan
Proses kegiatan indi
Pimpinan Inabah dalam
vidual
upaya meningkatkan kemampuan Pembina.
Proses Kegiatan Ke
Pl/Pb
W/0
Pl/Pb
W
Pl/Pb
W/O
Pl/Pb
W/O/D
Pl/Pb
W
-Pelaksanaan evaluasi
Pl/Pb
-Pelaksanaan Bimbing
W/D
Pl/Pb
W
Pl/Pb
W/O
Pl/Pb
E/0
lompok
Teknik-teknik super visi yang digunakan Mengetahui materi Hal-hal yang biasanya yang dibicarakan dalam dibicarakan kegiatan pembinaan Penguasaan materi dan
metode pembinaan
an
Mengetahui pola pdkt
Sifat hubungan antara
supervisi pembinaan
pimpinan Inabah+Pembina
Hubungan kerja sama
139
antara Pimpinan Inabah+Pembina
Mengetahui fceterlibat- Pembinaan terhadap
an Supervisi Yayasan
Pembina
Serba Bakti
Pembinaan terhadap
dalam
proses pembimbingan
Pimpinan Inabah
Pembina
Pembinaan terhadap Pengelola Program Pembinaan Kelompok
PI/Pb./SY PI/SY
W/0
W
PI/Pb/SY
W/0
PI/Pb/SY
W/O
PI/Pb/SY
W/0
diskusi
Kenda1a-Kenda1a
Mengetahui faktor penghambat
Kendala yang dihadapi
Pl/Pb
W/0
dalam melaksanakan
supervisi pembinaan.
Keterangan : PI
F.
Pimpinan Inabah
SY
Supervisi Yayasan Serba Bakti
Pb
Pembina
W
Wawancara
0
Observasi
D
Dokumentasi
KERANGKA PENELITIAN
Penelitian ini
mengunakan
(qualitative research), yang
pendekatan
dijelaskan
kualitatif
pada
bab
Menurut Lincoln dan Guba (1985:223) untuk dapat fokus
penelitian
secara
tajam
dalam
naturalistik diperlukan suatu kerangka "pernyataan
dari
suatu
teori
sebagai
III.
memahami penelitian
penelitian pandangan
pedoman yang afcan membimbing dalam penyelidikan".
yaitu atau
140
Selanjutnya Stuart A.
Schlegel
(1986:16)
menyatak
an
bahwa:
Dalam suatu goundel research diperlukan kerangka penelitian, karena semua analisis
didasarkan kepada
berbagai
ide dan
suatu harus
pernyataan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dari pendapat tersebut, dapat dikatafcan penelitian merupakan suatu
cara
bahwa kerangka
berfikir
yang
diambil
peneliti dalam memahami realitas obyek yang diteliti.
Perencanaan
Perencanaan
Supervisi
Pembinaan
I Pengelola Program Sebagai Supervi sor
Mengolah Supervi
Pelak naan
Supervi
si
Pembina
Mengelola Supervisi
Proses
Pembinaan
naan
Peruba
Pembi
si
han
Sikap
i
Perila
an
ku
I Evaluasi
Evaluasi Feed back
Supervisi
t
2.
Gambar 5 : Kerangka Penelitian
Penelitian ini dipusatkan kepada satu aspek, yaitu supervisi pembinaan di Inabah VI Bandung.
berfcaitan erat
melaksanakan
dengan
perilaku
tugasnya
sebagai
Penelitian ini
pimpinan
Inabah
supervisor
melalui perencanan supervisi, pelaksanaan
supervisi selanjutnya.
pembinaan
supervisi
kegiatan evaluasi untuk perbaikan penyusunan
dalam
dan
perencanaan
141
Pimpinan Inabah mempengaruhi
sebagai
para
supervisor
pembina
pembinaan
didalam
langsung
mengelola
proses
pembinaannya yang meliputi kegiatan : 1.
Perencanaan
a.
:
Mendiagnosis latar
belafcang
pemuda
penyalahguna
narkotika
b.
Memilih dan menetapkan sarana dan pembina
c.
Menggunakan lingkungan sebagai sarana pendukung
d.
Menetapkan tugas yang harus dilakufcan
remaja
dan
sarat menjadi peserta pembinaan e. 2.
Menetapkan tujuan pembinan
Pengorganisasian
a.
Menempatfcannya fce
ruang
pembinaan
dan
mengatur
tempat tidur serta perlengkapan lainnya
b.
Mengenalkan dan melibatfcannya fcepada peserta lama
3. Penggerafcan :
a.
Memotivasinya untuk melakufcan tugas pokok : 1. Mandi taubat dengan air yang dicampur air
do'a
Abah Ali
2.
Sholat fardu dan sholat sunat
3. Dzikir kepada minimal
b.
165
Allah
setiap
selesai
sholat
fcali
Membimbingnya untuk melakukan
kegiatan
pembinaan
lainnya :
1. Mendengarkan bimbingan dari Psikiater 2. Mengikuti Khotaman (Senin dan Kamis Malam)
142
3. Mendengarkan ceramah
agama
(Rabu
dan
Jum'at
4. Mengikuti manakiban (satu bulan sekali,
setiap
pagi)
Minggu ke I)
5. Olah raga pagi (jam 7 sampai dengan jam 8)
4. Pembinaan yang meliputi : a.
Pengawasan :
1. Mengawasi setiap fungsi manajemen
dilakukan sejak perencanaan, penggeraan
pembinaan
pengorganisasian,
dst.
Misalnya; mengawasi mungfcin remaja
Inabah, atau tamu yang bertamu pembinaan
:
(kalau-fcalau
kabur
kepada
membawa
dari
peserta bungkusan
tersembunyi berisi bahan narkotika). b. Supervisi :
1. Mengawasi
proses
berlangsungnya
metode yang digunakan, sarana
pendufcung
mengikuti r>
perilaku
serta
pembinaan, pembina,
keaktifan
dan
anggota
pembinaan.
Kendala-kendala yang mungfcin ada
dalam
proses
pembinaan.
5.
Penilaian
1.
:
Tingkat
kesadaran
anggota/bentuk
mengikuti pembinaan dengan baik dan benar
keaktifan
143
2.
Tingkat penguasaannya terhadap materi bahasan yang disampaikan dalam pembinaan
3.
Menilai
tindakan
(afchlafcnya
dalam
kehidupan
sehari-hari).
6. Pengembangan/Tindak Ianjut :
a.
Setelah
dinilai
cukup
sembuh,
dikembalikan kepada fceluarganya untuk
ia
dicoba
mendapatkan
bimbingan tindak Ianjut dari fceluarganya. b.
Pembinaan
lanjutan/mulai
diikutsertafcan
dalam
kegiatan pembangunan masyarakat seperti sediakala.