Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
FAKTOR TRANSFER 137Cs DAN 60Co DARI TANAH KE PARE (Momordica charantia L) Leli Nirwani1, Heni Susiati2, Yurfida1, Wahyudi1, dan Jumaher1 1
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN 2 Pusat Pengembangan Energi Nuklir - BATAN
ABSTRAK FAKTOR TRANSFER 137Cs DAN 60Co DARI TANAH KE PARE (Momordica charantia L). Telah dilakukan penelitian studi faktor transfer radionuklida 137Cs dan 60Co dari tanah ke Pare dengan percobaan pot yang ditempatkan di dalam green house. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor transfer 137 Cs dan 60Co dari tanah ke pare. Pare ditanam pada media tanah yang diambil dari Jepara dan ditempatkan pada green house. Setelah panen, pare dan media tanah dikeringkan, ditimbang, kemudian ditempatkan di dalam vial, dan diukur dengan Spektrometer Gamma. Faktor taransfer didapatkan dengan membandingkan konsentrasi radionuklida 137Cs dan 60Co pada contoh buah pare kering dengan konsentrasi radionuklida 137Cs dan 60Co pada tanah kering. Faktor transfer 137Cs dari tanah ke pare yang diperoleh bervariasi antara 0,19 – 1,15 dengan nilai rerata 0,60 ± 0,58 Faktor transfer 60Co dari tanah ke pare bervariasi antara 0,10 – 0,47 dengan nilai rata-rata 0,27± 0,51. Kata kunci : faktor transfer, 137Cs, 60Co, tanah, pare
ABSTRACT 137
60
Cs AND Co TRANSFER FACTOR FROM SOIL TO BITTER MELON (Momordica charantia L). A study of 137Cs and 60Co transfer factor from soil to bitter melon plant has been conducted using pot treatment in green house. The aim of the research is to determine transfer factor of 137Cs and 60Co from soil to bitter melon. Bitter melon grown in media land taken from Jepara and placed in green house. After harvest, the weight of dried plant and soil were measured in vial, and then the concentration activities were counted with Spectrometer Gamma. Transfer factor was determined according to the accumulation of 137Cs and 60Co concentration in bitter melon and soil 137Cs transfer factor from soil to bitter melon was found in the ranges between 0.19 and 1.15 with the average of 0.60 ± 0.58 and 60Co transfer factor from soil to bitter melon was found in the ranges between 0.10 and 0.47 with the average of 0.27± 0.51. Key words: transfer factor,
137
Cs,
60
Co, soil, bitter melon.
dapat
I. PENDAHULUAN Saat ini di Indonesia beroperasi tiga buah reaktor penelitian dan juga sedang disiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria, Jawa Tengah. Sehubungan dengan hal tersebut, pengkajian dosis radiasi interna karena tubuh
masuknya manusia
radionuklida
yang
berkaitan
kedalam dengan
lepasan radionuklida dari instalasi nuklir
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
dilakukan
pengkajian
dengan
suatu
radiologik.
model Dalam
perhitungannya model pengkajian radiologik tersebut
memerlukan
parameter
transfer
1
radionuklida . Saat ini untuk wilayah tropis dan sub tropis data faktor transfernya belum tersedia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
mengenai
studi
transfer
radionuklida pada komponen lingkungan di Indonesia. Faktor transfer yang diperoleh dari hasil penelitian ini juga dapat dijadikan
126
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
masukan untuk IAEA dalam menyusun buku
masuk ke dalam tubuh secara langsung bila
pegangan parameter transfer untuk wilayah
mengkonsumsi makanan dari tanaman yang
tropis 2.
terkontaminasi. Apabila masuk ke dalam
Setiap
komponen
lingkungan
mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengakumulasi berbagai jenis radionuklida. Perbandingan antara konsentrasi radionuklida yang terakumulasi di dalam satu komponen
tubuh,
137
Cs dapat mengendap pada hampir
semua jaringan lunak tubuh manusia, karena mempunyai sifat yang sama dengan unsur stabil Kalium (K)
3,4
. 60
Radionuklida
Co
mempunyai
lingkungan dengan konsentrasi radionuklida
waktu paro 5,27 tahun, memancarkan radiasi
yang
komponen
dengan E = 1173,24 KeV dan 1332,50
mentransfer
KeV dengan P =0,99 3. Di dalam tanah,
disebut faktor
konsentrasi Co pada umumnya sangat kecil
transfer. Faktor transfer dari tanah ke
seperti hasil analisa yang dilaporkan untuk
tanaman adalah perbandingan konsentrasi
tanah permukaan bahwa konsentrasi Co
radionuklida dalam tanaman kering dengan
adalah 8 ppm 4. Unsur Co termasuk unsur
konsentrasi radionuklida dalam tanah kering
hara mikro yang berguna bagi pertumbuhan
(Bq/g tanaman kering/Bq/g tanah kering) 1.
tanaman dalam proses fiksasi nitrogen oleh
Data faktor transfer diperlukan sebagai salah
bakteri simbiotik dan penyusun vitamin B-12
satu parameter dalam perhitungan pengkajian
yang
dosis
hemoglobin pada bintil-bintil akar pengikat
terakumulasi
lingkungan
pada
lain
radionuklida
yang
yang sama
radiasi
interna
karena
masuknya
radionuklida ke dalam tubuh manusia melalui
penting
untuk
pembentukan
nitrogen 5. Tanaman
jalur tanah – tanaman – manusia yang
Pare
(paria)
adalah
berkaitan dengan lepasan radionuklida dari
tanaman herba berumur satu tahun atau lebih
instalasi
yang
nuklir.Beberapa
hal
yang
tumbuh
menjalar
dan
merambat.
mempengaruhi faktor transfer adalah jenis
Tanaman yang merupakan sayuran buah ini
radionuklida,
mempunyai daun yang berbentuk menjari
jenis tanaman, jenis tanah,
sifat fisika tanah (tekstur tanah) dan sifat kimia tanah (pH tanah, kandungan bahan organik tanah, dan kapasitas tukar kation tanah) 2. Radionuklida
137
Cs
memancarkan
radiasi pada energi 661,66 KeV dengan P= 0,85 dan mempunyai waktu paro sekitar 30 tahun.
137
Cs dalam atmosfer dapat masuk ke
dalam tanah yang selanjutnya dapat juga
dengan
bunga
yang
berwarna
kuning.
Buahnya buni, bulat telur memanjang, warna hijau kuning sampai jingga, permukaan buahnya berbintil-bintil dan rasa buahnya pahit.
Bijinya
keras
berwarna
coklat
kekuningan. Tanaman pare memerlukan tanah yang banyak mengandung bahan organik dan memerlukan pH antara 5-6
6,7
.
Cs cenderung diikat
Adapun tanaman ini termasuk kelas
oleh tanah sehingga sedikit sekali yang
Kingdom Plantae (Tumbuhan), Subkingdom
sampai ke tanaman.
137
terserap oleh akar tanaman.
137
Cs dapat
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh),
127
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 137
60
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
tanpa radionuklida
biji), Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
ulangan masing-masing 10 kali. Pada setiap
berbunga), Kelas : Magnoliopsida (berkeping
pot diisi tanah yang telah kering udara,
dua/dikotil), Sub Kelas : Dilleniidae, Ordo :
ditumbuk dan disaring dengan memakai
Violales, Famili : Cucurbitaceae (suku labu-
ayakan bermata saring 2 mm lalu diaduk
labuan), Genus : Momordica Spesies :
merata dan ditimbang seberat 4,5 kg.
Momordica charantia L. 8
Cs dan
Co dengan
137
Aktivitas radionuklida
Dengan demikian maka pada tulisan
Cs dan
60
Co yang diberikan masing-masing adalah
ini disajikan hasil penelitian faktor transfer
27,84 kBq/pot dan 23 kBq/pot. Contoh tanah
137
diberikan
Cs dan 60Co dari tanah ke pare.
137
Cs dan 60Co didiamkan selama 1
bulan untuk mencapai kesetimbangan. Benih pare ditanam sebanyak 3-5 benih per pot.
II. TATA KERJA
Pupuk N, P dan K diberikan untuk menjaga
II.1. Pengujian sampel tanah
kesetimbangan unsur hara dalam tanah.
Contoh tanah yang digunakan pada
Pupuk N diberikan dalam bentuk Urea
penelitian ini diambil dari lokasi calon tapak
sebanyak 35,20 mg/pot, P dalam bentuk TSP
pendirian
Nuklir
dengan takaran 100 mg/pot, dan K dalam
(PLTN) pertama di Indonesia, yaitu Ujung
bentuk KCL dengan takaran 50 mg/pot.
Lemah Abang, Kabupaten Jepara, Jawa
Pupuk urea yang digunakan mengandung
Tengah. Tanah yang diambil adalah tanah
45% N, pupuk P mengandung 46% P2O5 ,dan
Pusat
Listrik
Tenaga
permukaan dengan kedalaman sampai 20 cm. Tanah yang telah kering udara ditumbuk dan disaring dengan ayakan bermata saring 2 mm digunakan
untuk
meliputi pH,
analisis
pendahuluan
bahan organik, tekstur,
konsentrasi P, K, Al, H, dan Nilai Tukar Kation yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat di Bogor. Selain itu, dilakukan juga pengukuran
137
Cs dan
60
Co
dalam tanah kering sebelum dilakukan percobaan pot.
pupuk
KCL
mengandung
60%
K2O.
Penyiraman dengan air dilakukan setiap hari. Pengendalian hama menggunakan Decis 2,5 EC
secara penyemprotan yang dilakukan
bila ada serangan hama. II.3. Analisis dan pengukuran Panen tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur 47 hari. Pare dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 48 jam, dan kemudian ditimbang untuk mengetahui bobot
kering
contoh..
Contoh
kering
dimasukkan dalam vial dan ditutup untuk kemudian dilakukan pengukuran
II.2. Percobaan pot Percobaan
dilaksanakan
secara
137
Cs dan
60
Co dengan Alat Spektrometer Gamma.
Rancangan Acak Lengkap mengujikan 2
Tanah pasca panen dikeringkan, lalu
perlakuan yaitu pemberian tanah dengan dan
ditimbang dan dimasukkan ke dalam vial,
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
128
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
untuk dilakukan pengukuran
137
Cs dan
60
Co
dengan Alat Spektrometer Gamma.
dengan menggunakan persamaan berikut ini :
Penghitungan : 1. Konsentrasi
2. Faktor Transfer radionuklida ditentukan
137
FT
Cs dan 60Co dalam pare
dan tanah ditentukan dengan persamaan berikut ini. A (Bq/gr) = Cc – Cb x 100 ....... (1) E.Y.60.W dengan : 137
60
A = Konsentrasi Cs dan Co dalam pare atau tanah (Bq/gr) Cc = Laju cacah sampel (cps) Cb = Laju cacah latar (cps) E = Efisiensi pencacahan (%) Y = kelimpahan energi gamma 137Cs 60 = faktor konversi dari dpm ke Bq W = berat contoh (gr)
= ATm ATn
............ (2)
dengan : FT
= Faktor transfer radionuklida
ATm
= Konsentrasi
137
Cs dan
60
Co
dalam contoh kering (Bq/gr) ATn
= Konsentrasi
137
Cs dan
60
Co
dalam tanah kering (Bq/gr)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis kimia dan fisika pada tanah sebelum
digunakan sebagai media
tanam ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis kimia dan fisika pada contoh tanah No.
Parameter
1.
Tekstur
2.
Bahan Organik
3.
P dan K (HCl 25%)
4.
P (Bray 1) Nilai Tukar Kation ( NH4- Acetat 1N, pH=7)
5.
Al & H (KCl 1N)
6.
PH : H2O KCl
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
Unsur/Senyawa
Kadar/Nilai
Pasir Debu Liat C N C/N P2O5 K2O P2O5 Ca Mg K Na KTK KB Al+3 H+
1% 20% 79% 1,04% 0,09% 12 213 mg/100g 7 mg/100g 19,1 ppm 1,19 cmol(+)/kg 0,29 cmol(+)/kg 0,12 cmol(+)/kg 0,13 cmol(+)/kg 10,06 cmol(+)/kg 17% 2,36 cmol(+)/kg 0,42 cmol(+)/kg 4,6 3,9
129
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Tabel 2. Kriteria Penilaian Sifat-sifat Kimia Tanah (Puslitbang Tanah dan Agroklimat, 1994). Rendah
Sedang
Tinggi
C (%)
Sangat rendah <1,00
1,00 – 2,00
2,01 – 3,00
3,01 – 5,00
Sangat tinggi >5,00
N (%)
<0,10
0,10 – 0,20
0,21 – 0,50
0,51 – 0,75
>0,75
C/N
<5
5 - 10
11 – 15
16 – 25
>25
P2O5 HCl (mg/100g)
<10
10 - 20
21 – 40
41 – 60
>60
P2O5 Bray 1 (ppm)
<10
10 - 15
16 – 25
26 – 35
>35
P2O5 Olsen (ppm)
<10
10 - 25
26 – 45
46 – 60
>60
K2O HCl 25 % (mg/100g)
<10
10 - 20
21 – 40
41 – 60
>60
KTK (mg/100g)
<5
5 - 16
17 – 24
25 – 40
>40
K (me/100g)
<0,1
0,1 – 0,2
0,3 – 0,5
0,6 – 1,0
>1,0
Na (me/100g)
<0,1
0,1 – 0,3
0,4 – 0,7
0,8 – 1,0
>1,0
Mg (me/100g)
<0,4
<0,4 – 1,0
1,1 – 2,0
2,1 – 8,0
>8,0
Ca (me/100g)
<2
2-5
6 – 10
11 – 20
>20
Kejenuhan Basa (%)
<20
20 - 35
36 – 50
51 – 70
>70
Kejenuhan Aluminium
<10
10 - 20
21 – 30
31 – 60
>60
Sifat tanah
Susunan kation:
(%) pH H2O
Sangat masam
Masam
Agak masam
Netral
Agak Alkalis
<4,5
4,5 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,5
7,6 – 8,5
Salah satu faktor yang menentukan nilai faktor tansfer adalah keasaman
Alkalis >8,5
tanaman pare tumbuh dengan baik. Nilai
(pH)
Tukar Kation yang diperoleh dari hasil
tanah, dimana pada contoh tanah ini pHnya
analisis tanah ini termasuk rendah yaitu 10,
bersifat asam (4,6) yang akan berpengaruh
06. Hal ini dapat mempengaruhi rendahnya
kurang baik pada pertumbuhan tanaman pare,
faktor transfer
dimana
buah pare. Data berat kering tanaman yang
pH
tanah
yang
baik
untuk
pertumbuhan tanaman pare adalah 5-6
7
.
Untuk mengatasi hal ini, telah diberikan
radionuklida dari tanah ke
diperoleh setelah panen dapat dilihat pada Tabel 3.
pupuk standar (Urea, TSP dan KCl), agar
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
130
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Tabel 3. Berat kering pare (gr) Ulangan
Perlakuan dengan 137 Cs dan 60Co
Perlakuan tanpa 137 Cs dan 60Co
1
-
14,67
2
7,72
7,78
3
10,94
6,95
4
8,05
8,03
5
6,99
10,05
6
8,71
6,82
7
7,94
14,14
8
7,33
7,08
9
13,46
1,62
10
6,44
-
Rerata= 8,62
Rerata =8,57
Ket : - = tanaman mati Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berat kering tanaman pare yang diberikan 137
60
Cs dan
Co bervariasi antara 6,44 gr
mikro yang
pare kontrol bervariasi
tanaman
untuk
pertumbuhannya. 137
Tabel 4. Konsentrasi pare (Bq/gr)
Cs
60
dan
Co
dalam
Ulangan
Perlakuan dengan 137 Cs
Perlakuan tanpa 137 Cs
Perlakuan dengan 60 Co
Perlakuan tanpa 60 Co
1
-
TTD
-
TTD
2
4,48
TTD
0,82
TTD
3
5,27
TTD
2,11
TTD
4
2,18
TTD
0,41
TTD
5
3,15
TTD
0,49
TTD
6
1,68
TTD
0,32
TTD
7
2,44
TTD
0,32
TTD
8
7,90
TTD
0,74
TTD
9
2,86
TTD
0,20
TTD
10
4,00
-
0,78
-
Ket : - = tanaman mati 137
Konsentrasi
sampai 13,46 gr dengan nilai rerata 8,62 gr dan pada tanaman
diperlukan
diberikan
137
Cs dalam pare yang
Cs bervariasi antara 1,68 Bq/g
antara 1,62 gr sampai 14,14 gr dengan nilai
sampai 7,90 Bq/g pare kering. Pada pare
rata-rata 8,57 gr
kontrol (tanpa
(Tabel 3). Berat kering
137
Cs)
tertinggi ditemukan pada tanaman pare yang
terdeteksi adanya
media tanahnya diberikan 137Cs dan 60Co , ini
dalam pare yang diberikan
berarti telah terjadi transfer
137
Cs dari tanah
semuanya tidak
137
60
Cs. Konsentrasi 60
Co
Co bervariasi
antara 0,20 Bq/g sampai 2,11
Bq/g pare 60
ke tanaman pare yang berakibat pada
kering dan pada pare kontrol (tanpa
pertambahan berat kering tanaman.Dari hasil
semuanya tidak terdeteksi, seperti yang
tersebut
ditunjukkan pada Tabel 4.
menunjukkan
pemberian
137
bahwa
perlakuan
Cs dan 60Co pada tanaman pare
transfer
137
Cs
dari
Co )
Nilai faktor
tanah latosol ke pare
berpengaruh nyata terhadap berat kering
bervariasi antara 0,19 – 1,15 dengan nilai
tanaman pare. Hal ini dimungkinkan karena
rerata 0,60 + 0,58 (σn – 1) dan
sifat Caesium sama dengan Kalium (sama-
0,10 – 0,47 dengan nilai rata-rata 0,27+ 0,51
sama Gol. I), dimana Kalium merupakan
(σn – 1). Hasil Faktor Transfer 137Cs dan 60Co
unsur hara makro yang dalam jumlah besar
dari tanah ke pare tercantum dalam Tabel 5
diperlukan oleh tanaman. Demikian juga
di bawah ini.
60
Co antara
halnya dengan Cobalt merupakan unsur hara
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
131
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Tabel 5. Faktor transfer Konsentrasi 137Cs dan 60Co dalam tanaman kering (Bq/g) 137 60 Cs Co 4,48 0,82 5,27 2,11 2,18 0,41 3,15 0,49 1,68 0,32 2,44 0,32 7,90 0,74 2,86 0,20 4,00 0,78
Ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
137
Cs dan 60Co dari tanah ke pare.
Konsentrasi 137Cs dan 60Co dalam tanah kering (Bq/g) 137 60 Cs Co 4,96 1,73 7,76 6,03 8,92 1,04 3,32 2,22 8,68 2,43 9,71 1,63 6,82 1,75 4,79 1,20 9,01 7,22 FT.rerata =
Faktor Transfer 137
Cs 0,90 0,67 0,24 0,94 0,19 0,25 1,15 0,59 0,44 0,60+ 0,58
60
Co 0,47 0,34 0,39 0,22 0,13 0,19 0,42 0,16 0,10 0,27+0,51
Faktor transfer Cs-137 dan C0-60 dari tanah ke Pare
Faktor Transfer
1.4 1.2 1 0.8
Cs-137
0.6
Co-60
0.4 0.2 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nomor Sampel
Gambar 1. Grafik faktor transfer 137Cs dan 60Co dari tanah ke pare. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa faktor transfer
137
Cs pada pare nilainya lebih
tinggi dibanding faktor transfer
60
Co pada
merupakan unsur hara mikro yang diperlukan tanaman dalam jumlah lebih sedikit untuk pertumbuhannya.
tanaman yang sama. Hal ini kemungkinan karena sifat
137
Cs yang mobil dalam tanah
sehingga lebih banyak terangkut ke tanaman dan sifatnya hampir sama dengan Kalium yang merupakan unsur hara makro dan diperlukan tanaman.
tanaman Sedangkan
untuk 60
pertumbuhan
Co dimana Cobalt
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian diperoleh nilai faktor transfer
137
Cs dari tanah Latosol yang
berasal dari Ujung Lemah Abang, Jepara, Jawa Tengah ke pare bervariasi antara 0,19 – 1,15 dengan nilai rerata 0,60 + 0,58 dan 60Co
132
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
antara 0,10 – 0,47 dengan nilai rata-rata 0,27 0,51. Data ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi IAEA dalam penyusunan Hand Book parameter faktor transfer. Disarankan
bahwa
perlu
dilakukan
penelitian faktor transfer dari berbagai jenis
7. http://www.tabloidnova.com/articles asp?id Pare, si Pahit yang banyak khasiat, Jakarta, 24 September 2007. 8. http://www.plantamor.com/index. php?plant=861, Pare. Jakarta, September 2009.
1
9. SOEPRAPTOHARDJO, Klassifikasi Tanah Indonesia, Lembaga Penelitian Tanah Indonesia, Bogor, 1975.
tanah dan tanaman pangan lainnya. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Jumaher, Bapak Mashud, Bapak Mian dan kawan-kawan yang telah banyak membantu hingga selesainya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Hand Book of Parameter values for the Prediction of radionuclide transfer in temperate environments, Technical Report Series No. 364, Vienna, 1994. 2. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Generic Models and Parameters for Assessing the Environmental Transfer of Radionuclides from Routine Releases, Procedures and data, Safety Series No.57, Vienna, 1982. 3. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Measurement of Radionuclides in Food and The Environment, Tech. Rep. Series No. 295, Vienna, 1989. 4. AKHADI, M., Dasar-dasar Proteksi Radiasi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2000. 5. SARWONO HARDJOWIGENO, Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta, 1987 6. ANONIM, Usaha Tani Tanaman Pare, Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian DKI, Jakarta, 1996
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
TANYA JAWAB 1. Penanya : Bungkus Pratikno - PATIR Pertanyaan : 1. Bagaimana pembuatan tanah yang dikontaminasi 137Cs dan 60Co, dibuat homogen atau di permukaan saja? Jawaban : Leli Nirwani 1. Tanah dibuat homogen dan didiamkan selama satu bulan setelah pencampuran untuk kesetimbangan. 2. Penanya : Sofiati Purnami - PTKMR Pertanyaan : 1. Dilakukan penelitian pendahuluan tentang sifat-sifat fisika untuk apa? 2. Apa bedanya perlakuan dengan 60Co dan tanpa 60Co? Jawaban : Leli Nirwani 1. Untuk mengetahui sifat-sifat tanah yang mempengaruhi faktor transfer atau pertumbuhan tanaman untuk tanah latosol teksturnya tertentu. 2. Perlakuan dengan 60Co dan tanpa 60Co setelah diukur menunjukkan dengan 60 Co ada nilai yang terukur sedangkan tanpa 60Co tidak terdeteksi. 3. Penanya : Agus Martinus - PATIR Pertanyaan : 1. Mohon penjelasan mengenai faktor transfer? 2. Apakah semakin besar faktor transfer semakin cepat pertumbuhannya? Jawaban : Leli Nirwani 1. Faktor transfer tanaman adalah perbandingan konsentrasi radionuklida komponen bahan yang
133
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
dapat dimakan dengan tanah tempat tumbuhnya tanaman tersebut. 2. Tentang kecepatan faktor transfer pada tanaman pare belum dilakukan penelitian. 4. Penanya : Indra M. Pratama Pertanyaan : 1. Sejauh mana faktor transfer berpengaruh terhadap tamanan pare di Jepara? 2. Hubungannya dengan pembangunan PLTN bagaimana perkembangannya? 3. Apakah ada parameter faktor transfer di IAEA? Jawaban : Leli Nirwani 1. Dari data faktor transfer ini dapat dihitung perkiraan dosis interna dari tanaman pare ke manusia bila terjadi kecelakaan nuklir. 2. Data ini dibutuhkan sebagai pendukung dalam pembangunan PLTN di Jepara. 3. Faktor-faktor yang berpengaruh pada faktor transfer dari IAEA antara lain : jenis tanah, jenis radionuklida, jenis radionuklida, pH, BO dan lain-lain.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
134