FAKTOR PENYEBAB KECANDUAN JUDI ONLINE DI KALANGAN REMAJA SEBAGAI DAMPAK DARI WIFI HOTSPOT DI DESA KAUMAN, KEMUSU, BOYOLALI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh : MUH. ANTOK NUR KHOMPRIY A220100064
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
PERSETUJUAN
FAKTOR PENYEBAB KECANDUAN JUDI ONLINE DI KALANGAN REMAJA SEBAGAI DAMPAK DARI WIFI HOTSPOT DI DESA KAUMAN, KEMUSU, BOYOLALI
PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Oleh : MUH. ANTOK NUR KHOMPRIY A22010006
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Surakarta,
Agustus 2016
Pembimbing
Dra. Hj. Sri Gunarsih, SH., MH. NIK. 202
i
PENGESAHAN FAKTOR PENYEBAB KECANDUAN JUDI ONLINE DI KALANGAN REMAJA SEBAGAI DAMPAK DARI WIFI HOTSPOT DI DESA KAUMAN, KEMUSU, BOYOLALI
yang dipersiapkan dan disusun oleh: MUH. ANTOK NUR KHOMPRIY A220100064 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal _18 Nopember_2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Dra. Hj. Sri Gunarsih, SH., M.H.
(............................................. )
(Ketua Dewan Penguji) 2. Drs. Muhibbin, M.Si.
(............................................. )
3. Dra. Hj. Sri Arfiah, S.H., M.Pd.
(............................................. )
Surakarta, 18 Nopember 2016 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Prof. Dr. Harun Joko P., M.Hum. NIP. 19650428 199303 1 001 ii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya bertanggungjawab sepenuhnya.
Surakarta,
Agustus 2016
Muh. Antok Nur Khompriy A220100064
iii
FAKTOR PENYEBAB KECANDUAN JUDI ONLINE DI KALANGAN REMAJA SEBAGAI DAMPAK DARI WIFI HOTSPOT DI DESA KAUMAN, KEMUSU, BOYOLALI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku remaja yang kecanduan judi online dan penyediaan area Hotspot (Wifi) telah menjadi salah satu penyebab remaja. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perilaku remaja yang kecanduan judi online menunjukkan ciri-ciri: menghabiskan lebih banyak waktu bermain judi online, aktivitas fisik menurun dan mengabaikan kesehatan, menghindari aktivitas kehidupan yang penting, penurunan proses sosialisasi, sulit memutus keinginan untuk bermain judi online, serta mengabaikan kewajiban pekerjaan dan pribadi; (2) Faktor-faktor yang menyebabkan remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali menjadi kecanduan judi online antara lain: kurang perhatian dari orang terdekat, stres atau depresi, kurang kontrol, kurang kegiatan, lingkungan dan pergaulan, serta pola asuh orang tua kurang tepat; (3) Penyediaan area Hotspot (Wifi) di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali bukan merupakan faktor yang menyebabkan remaja kecanduan judi online. Kata kunci: Kecanduan Judi Online, Faktor Penyebab, Hotspot (Wifi) ABSTRACT This study aims to describe the behavior of adolescents on the online gambling addiction and the supply area Hotspot (WiFi) has become one of the causes of teenagers on online gambling addiction. This research includes qualitative research conducted in the field. Data were analyzed using qualitative analysis. The results showed that: (1) The behavior of teenagers in Kauman District of Kemusu Boyolali addicted to online gambling shows characteristics as follows: spend more time playing online gambling, physical activity decline and neglect, avoid activities important life, decrease socialization process, it is difficult to decide desire to gamble online, as well as ignoring the work and personal obligations; (2) factors that cause adolescents in Kauman District of Kemusu Boyolali become addicted to online gambling, among others: less attention than the nearest person, stress or depression, lack of control, lack of activity, environmental and social, as well as the parents' parenting is not quite right ; (3) Provision of area Hotspot (WiFi) in Kauman Subdistrict Boyolali Kemusu not a factor that causes teens addicted to online gambling. Keywords: Online Gambling Addiction, Causes, Hotspot (WiFi)
1
1. PENDAHULUAN Penggunaan internet yang semakin mudah telah disalahgunakan orang untuk permainan judi. Awalnya orang mengakses game online, selanjutnya karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu, para remaja mengikuti permainan judi online. Menurut Kartono (2014: 58), perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Ketidakpastian hasil tersebut, memunculkan banyak angan-angan yang terkadang meleset dari harapan dan memunculkan ketegangan yang berbeda dalam setiap penjudi. Adanya harapan yang besar agar bisa merubah kehidupan, menyebabkan orang selalu ketagihan untuk ikut serta mengadu nasib. Persoalan ini semakin sulit di atasi ketika dibenturkan dengan situasi perekonomian. Semakin mahalnya barang-barang kebutuhan hidup, menyebabkan seseorang mencari alternatif agar bisa keluar dari tekanan situasional tersebut. Awalnya remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali hanya sesekali mengikuti permainan judi online, namun lama-kelamaan remaja akan kecanduan. Remaja-remaja di daerah ini dapat dengan mudah mengakses internet karena di sana disediakan area hotspot sehingga orang dengan mudah mengakses internet melalui Hotspot (Wifi) tanpa membayar. Menurut Priyambodo (2005: 5), area hotspot (Wi-fi) adalah bagian atau daerah atau wilayah yang terkoneksi jaringan internet tanpa kabel. Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah istilah populer untuk jaringan wireless (tanpa kabel) dengan frekuensi tinggi. Area hotspot ini awalnya disediakan untuk memberikan kemudahan bagi orang-orang di desa tersebut mengakses informasi sehingga orang-orang di desa tersebut tidak ketinggalan informasi. Menurut Soleman (2009: 31) sebagian besar permainan online hampir selalu berdampak negatif baik secara sosial, psikis, dan fisik sehingga menyebabkan munculnya kecanduan bermain permainan online. Secara sosial hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama menjadi
2
jauh berkurang. Secara psikis, pikiran menjadi terus menerus memikirkan permainan yang sedang dimainkan. Selain sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos terkadang juga sampai menghindari pekerjaan. Hal ini dapat terjadi karena dengan bermain permainan online, individu menjadi acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekelilingnya. Bagi remaja yang sudah kecanduan terhadap perjudian adalah sangat sukar untuk kembali ke jalan yang benar namun ada juga yang melakukan permainan secara iseng-iseng saja. Mereka berjudi hanya sekedar untuk menghabiskan waktu saja atau mungkin rileks, dan juga yang berjudi untuk hiburan setelah melakukan pekerjaan di kantor maupun di perusahaan. Tetapi kesempatan demi kesempatan akan membina mereka menjadi suatu kebiasaan. Begitu besarnya pengaruh perjudian terhadap diri penjudi menimbulkan kesukaran untuk meninggalkan permainan judi, terutama mereka yang sudah tergolong penjudi berat. Setelah penulis uraikan di atas mengenai pengaruh perjudian pada diri penjudi, di bawah ini akan diuraikan mengenai pengaruhnya terutama akibat-akibat yang ditimbulkan pada masyarakat itu sendiri. Perjudian pada hakekatnya bertentangan dengan agama, kesusilaan, moral pancasila, serta membahayakan bagi kehidupan masyarakat, Bangsa, Negara, dan dalam hal ini Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang penertiban perjudian menyatakan semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Perjudian juga berpengaruh pada diri sendiri, seperti malas bekerja, ingin mendapatkan uang dengan mudah, dan lupa kepada kewajibanya. Akibat dari sifat-sifat itu akan menimbulkan beberapa kerugian baik itu kerugian pada diri sendiri, maupun kerugian pada masyarakat. Bila hal tersebut dihubungkan dengan suasana pembangunan sekarang ini maka niscaya pembangunan tidak akan berjalan lancar. Pemerintah berusaha untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang, terutama bidang ekonomi guna memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga tercapainya tujuan Negara maka diperlukan adanya pribadi yang kuat dan tangguh dikalangan masyarakat. Namun apabila rakyat atau masyarakat telah dihinggapi penyakit judi, maka dapat mengakibatkan pemborosan, kemiskinan dan juga menyesatkan kehidupan masyarakat itu sendiri. Jelas perjudian
3
bertentangan dengan kehidupan ekonomis dan apabila di biarkan akan berpengaruh buruk pada kehidupan ekonomi bangsa Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul: ”Faktor Penyebab Kecanduan Judi Online di Kalangan Remaja Sebagai Dampak dari Wifi Hotspot di Desa Kauman, Kemusu, Boyolali.” Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah perilaku remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang kecanduan judi online?; Faktorfaktor apakah yang menyebabkan remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali menjadi kecanduan judi online? Apakah penyediaan area Hotspot (Wifi) menjadi salah satu penyebab remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali kecanduan judi online?
2. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan (field
research).
Strategi
penelitian
menggunakan
studi
kasus
tunggal
terperancang. di kasus dalam penelitian ini adalah adanya area hotspot yang digunakan oleh remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali untuk mengikuti permainan judi online. Sumber data utama penelitian kualitatif ini adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis dari hasil wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan subyek penelitian yaitu: remaja, aparat desa, dan kiai (ustad) di Desa Kauman Kecamatan
Kemusu
Kabupaten
Boyolali.
Validitas
data
menggunakan
trianggulasi data yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka akan saling dicross-chek untuk kevalidannya. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan model interaktif baik dalam pengumpulan data, reduksi data, sampai pada penarikan kesimpulan.
4
3. HASIL PENELITIAN Perilaku Remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang kecanduan judi online Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan permainan judi online, yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: a) Adanya perubahan rutinitas yang drastis untuk menghabiskan lebih banyak waktu melakukan permainan judi online. b) Mengalami penurunan aktivitas fisik dan mengabaikan kesehatan, seperti makan dan istirahat karena perubahan pola waktu untuk makan dan tidur. c) Menghindari aktivitas kehidupan yang penting dalam rangka untuk menghabiskan waktu melakukan permainan judi online. d) Penurunan proses sosialisasi, mengabaikan keluarga dan teman.
e) Menolak
menghabiskan waktu selain untuk melakukan permainan judi online atau sulit memutus keinginan untuk tetap melakukan permainan judi online. f) Adanya keinginan terus-menerus melakukan permainan judi online.
g) Mengabaikan
kewajiban pekerjaan dan pribadi. Faktor-faktor yang menyebabkan remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali menjadi kecanduan judi online Beberapa faktor kecanduan permainan internet yang dialami oleh subjek penelitian adalah: 1) Kurang perhatian dari orang terdekat: Orang tuanya tidak peduli dengan aktivitas siswa membuat siswa tak diperdulikan, antara orang tua dan siswa jarang mengobrol akan membuat hubungan tambah renggang dan seakan tidak ada saling anggap, orang tua siswa kurang memberi perhatian kepadanya karena sedang merantau, siswa sudah mempunyai laptop sendiri jadi jarang berkumpul dengan teman-temannya, siswa diasuh oleh pembantunya karena orang tuanya sibuk bekerja, siswa mempunyai tingkat emosional yang tinggi, jadi teman-teman menjauhinya; 2) Stres atau depresi: siswa yang pendiam juga termasuk penyebab stress artinya siswa akan tertutup dan apabila mempunyai masalah maka siswa tidak akan bercerita dengan siapapun, siswa merasakan kesepian di rumah dan merasa hidupnya hanya seorang diri membuat siswa juga stres; 3) Kurang kontrol: orang tua terlalu siswa seperti membelikan kendaraan
5
dan handphone pribadi. Sedangkan seharusnya untuk siswa kelas VIII semua itu belum terlalu dibutuhkan. Kurang kegiatan: siswa tidak mengikuti kegiatan ekstakulikuler membuat siswa bosan dengan aktivitasnya yang hanya sekolah dan langsung pulang ke rumah. Mereka akan mencari kesibukan lain yakni bermain permainan internet. Siswa sering bolos untuk berangkat les atau bimbingan belajar dan pergi ke fasilitas Wifi. Lingkungan: jarak rumah siswa menuju fasilitas Wifi tidak terlalu jauh jadi siswa dapat dengan mudah mengakses permainan internet, Sering berkumpul dengan pecandu permainan internet lainnya membiuatt siswa tidak bisa lepas dari permainan internet dan bahkan akan lebih parah. Pola asuh: orang tua siswa terlalu cuek, terlalu sibuk dengan urusan masing-masing kepada siswa sehingga siswa merasa tak diperdulikan. Jarang mengobrol juga membuat siswa tak dianggap dalam keluarganya. Tidak pernah menegur apabila salah bukan tanda sayang melainkan tanda ketidakpedulian untuk siswa. Penyediaan Area Hotspot (Wifi) di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Bukanlah Faktor yang Menyebabkan Remaja Kecanduan Judi Online Teknologi Internet didukung oleh maraknya berdirinya warung-warung Internet, akses Internet yang tersedia di Handphone, alat bantu akses Internet yang berupa modem dan wifi yang juga mengalami banyak inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Dahulu penggunaan Internet hanya dijumpai di daerah perkotaan saja, tetapi setelah perkembangan teknologi yang semakin pesat, Internet telah merambah ke wilayah-wilayah pedesaan. Kondisi tersebut mengakibatkan jumlah pengguna Internet di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ditambah lagi dengan semakin luasnya jaringan yang dimiliki oleh operator sehingga sebagian besar wilayan di Indonesia telah dapat menikmati kemudahan dalam berkomunikasi dan mencari Internet. Remaja Desa Kauman yang terletak di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali juga tidak bisa lepas dari penggunaan Internet. Hampir semua remaja di Desa Kauman menggunakan sarana Internet sebagai alat untuk mencari informasi 6
dan berkomunikasi.
Dampak positif penggunaan Internet yang paling terasa
adalah kemudahan dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Komunikasi menjadi lebih cepat, setiap saat kita ingin berkomunikasi dan mencari informasi dengan orang lain dibelahan dunia manapun dapat terlaksana saat itu juga. Remaja Desa Kauman saat ini sudah jarang mencari informasi melalui media cetak seperti koran, majalah buku dan lain-lain. Penyediaan area Hotspot (Wifi) di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali telah dimanfaatkan secara positif oleh warga sekitar untuk mengakses informasi dan komunikasi data. Akibat negatif berupa adanya anak yang mengakses judi online hanya sedikit sekali ditemukan. Artinya kecanduan judi online bukan diakibatkan oleh penyediaan area Hotspot (Wifi) tapi karena faktor pribadi dan lingkungan, seperti: keinginan mendapatkan kesenangan dalam aktivitas bermain judi online, keinginan mendapatkan kepuasan, perasaan tidak menyenangkan pada saat tidak melakukan aktivitas bermain judi online, kecenderungan untuk melakukan pengulangan bermain judi online. Dan hal-hal tersebut dapat dilakukan di mana saja, tidak harus di area Hotspot (Wifi).
4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama, perilaku remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang kecanduan judi online menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: adanya perubahan rutinitas yang drastis untuk menghabiskan lebih banyak waktu melakukan permainan judi online, mengalami penurunan aktivitas fisik dan mengabaikan kesehatan seperti makan dan istirahat karena perubahan pola waktu untuk makan dan tidur, menghindari aktivitas kehidupan yang penting dalam rangka untuk menghabiskan waktu melakukan permainan judi online, penurunan proses sosialisasi, mengabaikan keluarga dan teman, menolak menghabiskan waktu selain untuk melakukan permainan judi online atau sulit memutus keinginan untuk tetap melakukan
7
permainan judi online, adanya keinginan terus-menerus melakukan permainan judi online, serta mengabaikan kewajiban pekerjaan dan pribadi. Kedua, faktor-faktor yang menyebabkan remaja di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali menjadi kecanduan judi online antara lain: kurang perhatian dari orang terdekat, baik orang tua maupun keluarga, stres atau depresi, siswa merasakan kesepian di rumah dan merasa hidupnya hanya seorang diri membuat siswa juga stres, kurang kontrol, orang tua terlalu memanjakan anak, kurang kegiatan: anak bosan dengan aktivitasnya yang hanya sekolah dan langsung pulang ke rumah, kemudian mereka akan mencari kesibukan lain yakni bermain permainan internet, lingkungan: mudah mengakses permainan internet dan sering berkumpul dengan pecandu permainan judi online lainnya, pola asuh:, orang tua siswa terlalu cuek, terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, jarang mengobrol, dan tidak pernah menegur anak bila salah. Ketiga, penyediaan area Hotspot (Wifi) di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali bukan merupakan faktor yang menyebabkan remaja kecanduan judi online. Penyediaan area Hotspot (Wifi) di Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali telah dimanfaatkan secara positif oleh warga sekitar untuk mengakses informasi dan komunikasi data. Akibat negatif berupa adanya anak yang mengakses judi online hanya sedikit sekali ditemukan. Artinya kecanduan judi online bukan diakibatkan oleh penyediaan area Hotspot (Wifi) tapi karena faktor pribadi dan lingkungan, seperti: keinginan mendapatkan kesenangan dalam aktivitas bermain judi online, keinginan mendapatkan kepuasan, perasaan tidak menyenangkan pada saat tidak melakukan aktivitas bermain judi online, kecenderungan untuk melakukan pengulangan bermain judi online. Dan hal-hal tersebut dapat dilakukan di mana saja, tidak harus di area Hotspot (Wifi). 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka diberikan saran sebagai berikut: Saran bagi siswa, anak, dan remaja di seputar area hotspot: sebaiknya mulai membatasi diri serta mengendalikan diri dalam melakukan permainan judi
8
online agar tidak mengalami kecanduan sehingga berdampak negatif pada kehidupan misalnya mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan menambah pengalaman bagi dunia kerja kelak dan lebih terfokus pada tujuan belajar serta penyelesaian tugas sekolaj yang disiapkan bagi masa depan. Para siswa dan remaja juga diharapkan selalu waspada dan mengendalikan diri akan aktivitas yang sekiranya tidak mendukung serta kurang bermanfaat bagi terselesainya pendidikan di bangku sekolah. Saran bagi orang tua: menjadi orangtua bagi anak yang mulai beranjak ke masa remaja hendaknya perlu menjalin kerjasama dalam menetapkan kesepakatan yang berkaitan dengan anak, orangtua lebih mengarahkan anak untuk bertanggung jawab. Upayakan menyatakan keinginan orangtua mempercayai anak, dan ungkapkan harapan orangtua agar anak dapat bertanggung jawab dalam memilih sikap dan perilakunya. Kiranya orangtua membangun jaringan komunikasi, hal ini penting untuk menyelaraskan pendapat dan kesepakatan dalam menghadapi persoalan-persoalan tertentu, khususnya terkait dengan perbedaan pendapat dengan anak dan pola pikir sehingga anak akan lebih mengetahui dampak negatif dari judi online. Saran bagi penelitian berikutnya: peneliti yang berminat mengadakan penelitian dengan topik yang sama dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku bermain judi online, seperti ketersediaan fasilitas internet di rumah, kesepian, usia, agresifitas, kurangnya pengawasan, motivasi, dan kontrol diri.
DAFTAR PUSTAKA Daradjat, Zakiah. 2000. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung Haryanto. 2009. Indonesia Negeri Judi. Jakarta: Yayasan Khazanah Insan Mandiri. Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial; Jilid XII. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya 9
Mulyanta, Edi S. 2008. Pengenalan Protokol Jarinagan Wireless Komputer. Yogyakarta: Andi Priyambodo, Tri Kuntoro. 2005. Jaringan Wi-Fi, Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Andi Soleman, M. 2009. Dampak Buruk dan Tips Berhenti dari Kecanduan Game Online. http://www.blogcatalog.com/blog/cinder-gamezone/ad6b1ea. Diakses pada 20 Desember 2014 http://eptik-gambling.blogspot.com, macam-macam Diakses 18 Desember 2014 jam 20.30 WIB
10
permainan
judi
online.