Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar Risalatu Mirajiah, PhD Jurusan Hubungan Internasional, International Women University (IWU) E-mail:
[email protected]
Abstract: Democratization in Myanmar has drawn international attention, when on April 1, 2012 military junta held a free, fair general election. The success of Myanmar in holding the general election would become a new era of changes that was occurring domestically. Positive responses on the changes were shown by not only Myanmar's people but also the whole international comunities which had previously pressured the state due to various violations of human right and democracy. Basically, some democratizing efforts had begun since the government drafted a new constitution in 2008, up to the winning of Thein Sein as President in the 2010 preliminary elections. Under Thein Sein leadership, there have been much changes leading to democracy, such as the achievement of ceasefire, economic improvement, the release of political detainees, mass media freedom, general elections, and the reestablishment of parliamentary functions. The question in this paper was, “How these internal and external factors influence the occurrence of democratization in Myanmar?” In this paper, the writer drew on the theories of democratization in describing the internal and external factors that have influence on the occurrence of democratization, by the three approaches, namely, modernization, transition, and structural approaches, from David Potter. The paper results indicated that the aim of the military junta at implementing the democratization was due to some internal factors in a domestic scope, predominated by domestic actors, and some external factors in a framework of democratization waves by a reason of spreading or promoting democratic values, as well pressures and other sanctions. The entire threats have led to the decline of military junta legitimacy in political arena, and expulsion by international world. Therefore, the writer concluded that the relationship between the internal factors and external factors would determine the continuity of democratization in Myanmar. Keywords : Democratization, Internal Factors, External Factors, Military Junta, Myanmar Abstrak: Demokratisasi di Myanmar telah menjadi sorotan dunia internasional, ketika pada tanggal 1 April 2012, pemerintahan junta militer menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil. Keberhasilan Myanmar dalam menyelenggarakan pemilu ini akan menjadi era baru perubahan yang terjadi di dalam negeri. Respon positif atas perubahan tidak hanya ditunjukan oleh rakyat Myanmar, namun juga seluruh masyarakat internasional yang dulu menekan Myanmar akibat pelanggaran hak asasi manusia dan demokrasi. Pada dasarnya beberapa upaya demokratisasi ini telah dimulai sejak pemerintahan merencanakan konstitusi baru tahun 2008, sampai dengan kemenangan Thein Sein sebagai presiden pada pemilu sela tahun 2010. Sejak kepemimpinan Thein Sein ini banyak perubahan baru yang mengarah pada demokrasi, seperti dilaksanakannya gencatan senjata, perbaikan ekonomi, pembebasan tahanan politik, kebebasan media massa, pemilu, sampai dengan pengembalian fungsi parlemen. Pertanyaan dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi terjadinya demokratisasi di Myanmar”? Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori demokratisasi untuk menjelaskan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi terjadinya demokratisasi, dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan modernisasi, pendekatan transisi, dan pendekatan struktural, David Potter. Hasil penelitian menunjukan bahwa keinginan junta militer untuk melakukan demokratisasi ini disebabkan oleh adanya faktor internal dalam lingkup domestik, seperti munculnya krisis ekonomi dan keterbelakangan sosial, dan menguatnya kelompok pro demokrasi, juga faktor eksternal dalam lingkup internasional seperti adanya tuntutan negara-negara donor terkait bantuan ekonomi, sanksi dan embargo yang dilakukan negara-negara Barat, ketergantungan Myanmar terhadap negara-negara lain, sampai dengan kecaman Amerika Serikat (AS) tentang penahanan Aung San Suu Kyi. Keseluruhan ancaman ini telah menyebabkan merosotnya legitimasi junta militer di kancah perpolitikan, serta pengucilan oleh dunia internasional. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa keterkaitan antara faktor internal dan faktor eksternal itu, akan menentukan keberlangsungan demokratisasi di Myanmar. Kata kunci : Demokratisasi, Faktor Internal, Faktor Eksternal, Junta Militer, Myanmar
135
136 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar 215
terlibat menciptakan demokrasi partisipatoris.
Pendahuluan
Demokrasi di Myanmar dapat dianggap Myanmar (sebelumnya bernama
sebagai demokrasi yang mengalami kebekuan
211
Burma) merupakan negara yang terletak di Asia
atau stagnan. Artinya terdapat penerapan
Tenggara ,dan terkenal dengan isu pelanggaran
demokrasi, namun semangat demokrasi yang
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi.
seharusnya memberikan kebebasan serta peran
Negara ini telah puluhan tahun dipimpin oleh
utama kepada pihak sipil menjadi tidak ada.
212
pemerintahan junta militer yang dikenal dengan
Bahkan junta militer yang mengambil alih
sebutan The State Peace and Development
kekuasaan, mengendalikan semua sistem
213
216
Council (SPDC). SPDC merupakan perubahan
pemerintahan. Sementara
dari State Law and Order Restoration Council
yang berupaya mewujudkan demokrasi melalui
(SLORC) sejak tanggal 18 September 1997.
supremasi sipil mengalami penekanan yang
Junta militer telah berkuasa di Myanmar sejak
sangat luar biasa, dimana pemilu dilakukan
terjadinya kudeta militer oleh Jenderal Ne Win
tetapi peserta yang melakukan pemilu adalah
terhadap pemerintahan sipil yang saat itu
partai politik bentukan junta militer untuk
masyarakat sipil
214
dipimpin oleh U Nu pada tahun 1962 sampai
mempertahankan kekuasaan.
Jenderal Than Shwe. Jenderal Than Shwe mulai
Sejak junta militer memerintah di
mengambil posisi kepemimpinan di Myanmar
Myanmar tahun 1962, banyak sekali terjadi
dimulai sejak tahun 1992 sampai dengan
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang
perubahan konstitusi baru dibuat pada tahun
dilakukan oleh junta militer. Seperti tidak
2008. Ketika dalam penguasaannya, kebijakan
adanya pengadilan yang independen dan juga
junta militer tetaplah sama, yakni
junta militer menekan para aktivitas politik
menghilangkan nilai- nilai demokrasi dan
oposisi. Sehingga junta militer dapat dengan
menggantikannya dengan tatanan yang bersifat
bebas berkuasa. Di samping itu pula, pemerintah
sentralistik dan otoriter. Nilai-nilai demokrasi
junta militer membatasi akses internet dan
yang telah diabaikan junta militer tersebut
hubungan dengan dunia internasional sehingga
menyebabkan pelanggaran HAM menjadi hal 215
biasa di Myanmar, yang pada akhirnya pihak sipil hanyalah sebagai penonton dan tidak
211
Alan Collins,.Security and Southeast Asia : Domestic, Regional and Global Issues. Singapore: ISEAS.2003.hal.27 212 Junta militer adalah dewan pemerintahan yang didirikan dan dikuasai oleh militer. Deskripsi ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. 213 Burma Country Profile. Tersedia dari
http://news.bbc.co.uk/2/hi/Europe/country_ profiles/1300003.stm. Diakses pada tanggal 12 214
Agustus 2012. Ibid
Participatory democracy merupakan demokrasi konstitusional atau paham negara demokrasi yang berdasar atas hukum (constitutional democracy) yang bertumpu aturan mayoritas melalui perluasan partisipasi rakyat secara bebas melalui kekuatan-kekuatan kolektif yang terdapat di tangan civil society. Dikutip dalam buku Mohtar Mas'oed. Negara, Kapital, dan Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2003. hal 3 216 Sistem pemerintahan yang dimaksud adalah Dewan Peneguhan Hukum dan Peraturan (SLORC) dan kemudian berubah menjadi Dewan Ketentraman dan Pembangunan Negara hadir dengan nama yang soft namun dalam pelaksanaannya jauh dari harapan perilaku yang otoritarian serta melanggar HAM.
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 137 Demokratisasi di Myanmar
masyarakat Myanmar dapat dikontrol
keseluruhan. Sehingga proses demokratisasi dan
sepenuhnya oleh junta militer. Semua itu
perdamaian justru semakin sulit terlaksana.
merupakan serangkaian kebijakan junta militer
Atas berbagai ancaman dan desakan
yang ingin tetap melanggengkan kekuasaannya
yang muncul terhadap Myanmar,dan menyadari
dibawah kontrol pemerintahan junta militer.
akibat dari tekanan domestik dan internasional
Salah satu sorotan masyarakat internasional
membuat Myanmar semakin terpuruk, pada
yaitu terkait dengan penahanan pemimpin
akhirnya pemerintahan Myanmar mulai
oposisi, Aung San Suu Kyi. Tokoh ini telah
melakukan demokratisasi. Hal ini yang telah
mengalami penahanan selama 20 tahun lebih
dilakukan oleh pemerintahan Myanmar, sejak
akibat seruan demokrasi yang begitu gencar
kepemimpinan Jenderal Thein Sein pada Januari
dilakukan bersama para pengikutnya.
2011. Untuk pertama kalinya dalam beberapa
Akibat dari tindakan pemerintahan
dekade, pemerintahan Myanmar
junta militer ini pada akhirnya memunculkan
menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu)
perhatian masyarakat internasional. Bahkan
yang adil dan dihadiri oleh para pengamat
berbagai desakan muncul atas pelanggaran
internasional. Myanmar telah sekian kali
HAM tersebut. Desakan dan ancaman
mendapatkan kegagalan dalam melaksanakan
internasional atas Myanmar ini secara tidak
pemilu, namun saat ini negara yang puluhan
langsung membawa dampak buruk bagi situasi
tahun dipimpin oleh rezim militer, telah serius
dan kondisi yang berada di dalam negeri
melakukan transformasi politik dalam rangka
Myanmar itu sendiri. Dampak dari sanksi
mendorong terwujudnya demokratisasi. Upaya
ekonomi negara-negara Barat seperti, Amerika
demokratisasi ini telah muncul sejak
Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) selama 20
kepemimpinan Thein Sein pada tanggal 4
217
tahun lebih telah membuat perekonomian di
Januari 2011. Sejak kepemimpinan jenderal
Myanmar semakin tidak berkembang dan
Than Shwe digantikan oleh Jenderal Thein Sein
terpuruk. Pengucilan Myanmar dari pergaulan
sebagai presiden di Myanmar, berbagai
dunia dan tekanan internasional pun ternyata
perubahan positif di dalam negeri kerap terjadi.
berdampak buruk bagi kehidupan ekonomi,
Salah satunya yaitu terkait cara pandangannya
sosial dan politik masyarakat secara
dalam mereformasi politik yang cukup terkenal di Myanmar.
217
Amerika Serikat adalah negeri demokrasi pertama dalam dunia modern, dan identitasnya sebagai sebuah bangsa tidak dapat dipisahkan dari komitmennya terhadap nilai-nilai liberal dan demokratis. Oleh karena itu, orang-orang Amerika mempunyai suatu kepentingan khsusus dalam pengembangan lingkungan global yang sesuai bagi demokrasi. Dikutip dalam Samuel P. Huntington (Terj.). Gelombang Demokratisasi Ketiga.Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. 1995. Hal 32
Dalam rangka membangun demokrasi, Thein Sein berupaya melakukan hubungan lebih dekat dan konsolidasi dengan para pemimpin oposisi, membebaskan para tahanan politik, dan menjalin sebuah perdamaian dengan etnis lainnya. Kegiatannya sebagai seorang pemimpin pemerintahan telah membuktikan adanya sebuah keseriusan dalam mereformasi politik, sekaligus menjalin hubungan kerjasama
138 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
dengan para pemimpin oposisi di bawah bendera
Apa yang terjadi di Myanmar
partai NLD. Sehingga ketika pemerintahan
setidaknya menegaskan bahwa dengan
Myanmar
untuk
kepemimpinan Jenderal Thein Sein ini, pada
menyelenggarakan pemilu pada tanggal 1 April
dasarnya telah muncul beberapa upaya
2012 sebagai wujud demokratisasi, pihak
demokratisasi. Beberapa perubahan ini, telah
kelompok oposisi secara langsung
mulai dilakukan oleh para pemimpin militer di
menyetujuinya. Pemilu yang diselenggarakan
Myanmar. Bahkan kekuatan militer Myanmar
secara adil dan transparan serta dihadiri oleh
yang sangat kuat pun mampu melakukan
pemantau komunitas internasional merupakan
reformasi tersebut, semata demi terwujudnya
salah satu upaya rejim militer Myanmar dalam
negara yang demokratis. Meskipun upaya ini
melakukan demokratisasi. Hasil dari pemilu
belum berdampak seluruhnya bagi
tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh partai
pembangunan dalam negeri, namun hal ini telah
oposisi yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.
menunjukan adanya kemajuan di Myanmar.
Pada saat itu Aung San Suu Kyi telah
Bahkan kemajuan Myanmar ini telah
mendapatkan dukungan yang cukup besar dari
mendapatkan apresiasi dari dunia internasional
masyarakat Myanmar. Termasuk juga dari
termasuk AS, Uni Eropa dan negara-negara
kalangan partai NLD yang selalu mendukung
lainnya yang dulu menekan Myanmar atas isu
pemimpin oposisi tersebut.
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan
memutuskan
Ternyata tidak hanya itu saja, Thein Sein
demokrasi. Permasalahan kemudian muncul
juga mulai mendukung para pemimpin militer
yaitu bagaimana sebuah negara yang sejak dulu
muda untuk melakukan perubahan dalam
mengalami kedikatoran oleh rezim militer,
mereformasi politik yang lebih baik. Bahkan
mampu menjalankan upaya demokratisasi?
upaya lainnya yang luar biasa yaitu, mencabut
Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal
larangan terhadap partai NLD dalam
dapat mempengaruhi terjadinya demokratisasi
mendukung pemimpin Aung San Suu Kyi untuk
di Myanmar? Keberhasilan demokratisasi di
tetap bertahan dalam kepemimpinannya di
Myanmar merupakan salah satu kajian yang
Myanmar. Thein Sein akan berupaya untuk
sangat menarik bagi para penstudi hubungan
membawa Suu Kyi pada barisan terdepan dalam
internasional, dikarenakan Myanmar
mengatasi persoalan di bidang sosial, ekonomi,
merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia
politik, serta mengubah citra negaranya menuju
Tenggara yang cukup lama mengalami sistem
negara yang lebih mandiri dan berkembang.
pemerintahan otoriter-sentralistik. Puluhan
Begitu juga dengan kebijakan luar negerinya,
tahun negara ini mengalami sebuah konflik
yang lebih menekankan pada sistem liberalisasi
internal antara pemerintah dan masyarakat nya.
yang lebih terbuka terhadap perdagangan bebas,
Oleh karena itu, dengan munculnya isu
serta melanjutkan hubungan kerjasama dengan 218
negara-negara luar dalam bidang investasi. 218
Shyam Saran. “The Pivot of Change in
Asia”.Indian Express. New Delhi. Dikutip dalam Ganganath Jha. The Quest for Democratization in Myanmar. The Observer London, 22 Agustus 2011. Hal 7
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 139 Demokratisasi di Myanmar
demokratisasi di Myanmar yang telah
demokratisasi di kawasan Asia Tenggara.
mengalami respon dari dunia internasional ini akan menjadi fenomena menarik di kawasan
Pandangan Teoritis Dalam Proses Menuju
Asia Tenggara. Proses demokrasi di Myanmar
Demokrasi di Sebuah Negara
juga merupakan salah satu bentuk kemajuan pesat dari sebelumnya mengalami sistem pemerintahan yang dipimpin oleh junta militer.
Untuk menjelaskan pola-pola demokratisasi dibutuhkan seperangkat
Hal lain yang menarik bagi kajian
generalisasi, teori dan pendekatan yang saling
demokratisasi di Myanmar juga adalah, faktor-
berhubungan. Demokratisasi adalah proses
faktor yang melatar belakangi terjadinya
menuju demokrasi. Menurut Potter kata
demokratisasi di negara tersebut. Pembahasan
“demokratisasi” merujuk pada perubahan-
dalam tulisan ini akan memberikan gambaran, di
perubahan politik menuju arah yang lebih
mana faktor yang mempengaruhi terjadinya
demokratis. Sedangkan Diamond, Linz dan
demokratisasi dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu
Lipset menjelaskan bahwa jalan demokrasi
internal dan eksternal. Artinya keberadaan
adalah pilihan yang realistis dan mungkin bagi
faktor internal yaitu seperti krisis ekonomi dan
masyarakat dunia dewasa ini.
219
220
221
juga menguatkan kelompok oposisi atau
David Potter mencoba menganalisis
kalangan masyarakat sosial, tidak bisa
lebih jauh terkait dengan demokratisasi di
menyimpulkan bahwa proses demokrasi di
sebuah negara, di mana transisi menuju
Myanmar berhasil dilakukan hanya dari faktor
demokrasi kontemporer ini dimulai dari dalam
internal saja. Hal ini terbukti dari beberapa
tubuh rejim otoriter (misalnya di Amerika Latin)
dekade sebelumnya negara ini telah mengalami
atau yang terutama didorong oleh kekuatan
dinamika internal terkait dengan permasalahan
eksternal (misalnya di Eropa Timur). Namun
pembangunan nasional. Munculnya gerakan-
analisis terhadap proses-proses demokratisasi
gerakan sosial yang disebabkan tidak meratanya
menurut Potter dapat dilakukan dengan
sistem perekonomian tidak membuat
menggunakan tiga pendekatan, yaitu
pemerintahan junta militer berhenti untuk
pendekatan modernisasi, pendekatan transisi
melakukan kekerasan bersenjata dan mau
dan pendekatan struktural. Ketiga pendekatan
melakukan reformasi. Namun seiring
ini merupakan salah satu alat atau tahapan-
berjalannya waktu, dengan menambahnya
tahapan yang ditawarkan Potter dalam melihat
tekanan- tekanan dari dunia internasional berupa
p r o s es d emo k r as i itu s en d ir i s ecar a
222
sanksi embargo, dan juga pengucilan dunia internasional, ketika itu juga Myanmar mulai berfikir dan mengambil alih formasi pemerintahannya menjadi lebih demokrasi. Proses demokrasi inilah yang menjadi isu penting bagi para penstudi hubungan internasional yang meneliti terkait dengan isu
219
Anders Uhlin. 1998. Oposisi Berserak: Arus Deras Demokratisasi Gelombang Ketiga di Indonesia. Bandung: Mizan. hal 10 220 David Potter (Ed.). 2000. Democratization. Cambridge: Open University Press. hal 3. 221 Diamond, Linz dan Lipset, seperti yang dikutip oleh Mohtar Mas'oed. Op. Cit. hal. 14 222 David Potter (Eds.). Op. Cit. hal. 10.
140 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
komprehensif. Tetapi bukan berarti ketiga
demokratisasi adalah hasil dari perubahan
pendekatan ini dapat diterapkan di semua
panjang kondisi-kondisi sosial, ekonomi dan
negara, karena masing-masing karakteristik
budaya. Dalam pendekatan modernisasi ini,
pemerintahan dari sebuah negara akan berbeda.
tingkat atau perkembangan sosial-ekonomi
Seperti halnya di Amerika Latin, proses
merupakan kunci untuk menjelaskan
demokrasi berhasil dilakukan karena
demokratisasi yang terjadi. Perkembangan
dipengaruhi oleh faktor internal, dibandingkan
sosial-ekonomi di sebuah negara dapat
kesuksesan Eropa Selatan dalam memajukan
memperkuat kelas menengah, dan kelas
demokratisasi nya lebih banyak dipengaruhi
menengah yang banyak adalah baik dan
oleh faktor eksternal. Jadi, pada dasarnya ketiga
merupakan pendukung demokrasi karena hal
pendekatan ini bukan menjadi parameter sebuah
tersebut mengurangi atau memperkecil konflik
negara dalam melakukan demokratisasi. Penulis
melalui partai-partai politik dan menghilangkan
menggunakan ketiga pendekatan ini
kelompok-kelompok ekstrim. Kelas menengah
dikarenakan sesuai dengan kasus demokratisasi
ini dapat dikatakan adalah kelompok borjuis
yang terjadi di Myanmar. Dimana proses
atau secara pendapatan cukup memenuhi
demokrasi tidak berjalan lancar ketika tekanan
kebutuhan fundamentalnya dalam bidang
hanya dilakukan dalam lingkup domestik saja.
ekonomi, keuangan, pendidikan, hukum dan
Namun dengan munculnya aksi kekerasan yang
juga politik. Hal ini lah yang tidak muncul di
dilakukan oleh pemerintahan junta militer dan
Myanmar, di mana sebagian besar masyarakat
berakhir pada pelanggaran HAM dan
tidak mendapatkan kesejahteraan dalam
demokrasi, saat itu juga dunia internasional ikut
kehidupan bernegara. Sementara kalangan
memberikan tekanan yang lebih besar terhadap
menengah sebagian besar duduk di sebuah
Myanmar, yang secara tidak langsung menjadi
pemerintahan yang dikatakan sebagai kelompok
kekhawatiran tersendiri bagi Myanmar untuk
kuat yang otoriter atau disebut junta militer.
223
melakukan reformasi mengarah demokrasi.
Pendekatan selanjutnya terkait dengan
Salah satunya adalah dibentuk konstitusi baru
analisisnya mengenai demokratisasi adalah
2008, dan dimunculkannya pemilu yang adil
pendekatan transisi. Pendekatan ini cenderung
dan transparan. Dengan demikian, keseluruhan
lebih menekankan pada peranan aktor-aktor
faktor internal dan juga eksternal cukup
politik dan proses-proses politik dari para aktor
mendorong terjadinya demokratisasi di
tersebut dalam transisi aktual dari rejim otoriter
Myanmar.
menuju rejim yang lebih demokratis. Gerakan,
Pendekatan modernisasi menekankan
pilihan dan strategi para elit politik dianalisis
proses demokratisasi sebagai bagian dari proses
untuk menjelaskan proses demokratisasi.
modernisasi. Perkembangan sosial-ekonomi
Negosiasi antara kelompok-kelompok “garis
meningkatkan prospek demokrasi. Sekulerisasi
lunak” dalam rejim otoriter dan tokoh-tokoh
atau westernisasi kultur politik diyakini sebagai faktor positif bagi demokrasi. Seperti yang dikemukan oleh Lipset yang dikutip oleh Potter,
223
Ibid. hal. 11
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 141 Demokratisasi di Myanmar
moderat pro-demokrasi juga menjadi kajian.
lintasan panjang sejarah menuju demokrasi
Fokus penjelasan dari pendekatan transisi adalah
liberal. Hubungan-hubungan struktur yang lain
berdasarkan proses sejarah politik yang ditandai
secara historis masuk dalam tujuan-tujuan
225
politik.
oleh konflik sosial.
Pendekatan terakhir terkait dengan
Perubahan struktural dan bentuk dari
demokratisasi yang dikemukakan Potter yaitu
state power adalah sesuatu yang mendasar
pendekatan struktural, di mana Potter
d a l a m d e m o k r a t i s a s i . R u e s c h e m e y e r,
menekankan proses-proses perubahan
memperlihatkan bahwa ”perubahan
kekuasaan yang mendukung terjadinya
konfigurasi- konfigurasi kekuatan transnasional
demokratisasi. Struktur kelas, negara dan
dapat mempengaruhi persekutuan atau
kekuatan-kekuatan serta hubungan-hubungan
pengelompokan kelas dan keadaan alamiah dari
transnasional menjadi faktor yang dianalisa.
negara” Sebagai contoh, ketergantungan
Dalam pendekatan struktural ini juga dapat
ekonomi dari sebuah negara kepada negara yang
digunakan teori-teori tentang negara, hubungan
lain dapat memperlambat industrialisasi dan
negara-masyarakat, struktur kelas dan hubungan
membuat kelas menengah tidak berkembang
antar negara. Fokus penyelidikan pada
(jumlahnya
pendekatan struktural ini adalah proses
men g ak ib atk an g er ak an - g er ak an p r o -
tetap
sedikit), sehingga
226
perubahan sosial dalam waktu lama. Proses-
demokrasi melemah. Pada intinya pendekatan
proses demokratisasi dijelaskan melalui
struktural yang dikemukakan oleh Potter
227
Premis dasar
sebagian besar lebih menekankan pada aspek
dari pendekatan struktural tentang demokratisasi
lingkungan internasional dan aktor-aktor luar
adalah bahwa hubungan-hubungan khusus dari
negeri yang berperan penting dalam penciptaan
struktur kekuasaan ekonomi, sosial, politik
demokrasi.
perubahan struktur kekuasaan.
secara gradual berubah melalui paksaan-
Pada akhirnya Potter menyimpulkan
paksaan dan kesempatan yang ada dalam
bahwasannya dalam menganalisis transisi
sejarah, yang membawa elit-elit dalam sebuah
demokrasi tersebut merujuk pada apa yang sedang terjadi dalam kondisi di dalam negerinya
224
David Potter, Loc.Cit. 225 Guillermo O'Donnell, et.al. (eds.) (1986) Transition from Authoritarianism Rule: Prospect for Democracy. Vol. 3. The John Hopkins University Press, Baltimor, p. 6. Lihat pada Muhammad AS Hikam (1999) Demokrasi dan Civil Society. LP3ES, Jakarta,hal 32 226 Konsep dari “changing structure of power” adalah sesuatu yang abstrak dan membutuhkan kalimat yang tepat untuk mengklarifikasikannya. Banyak struktur kekuasaan yang memaksa perilaku dan membentuk pola pikir dari individu-individu dan elit dalam masyarakat. Sistem Keuangan, sebagai contoh, menurut Gidens, adalah sebuah struktur kekuasaan. 227 David Potter, Op. Cit, hal. 18
sendiri dan juga tata hubungan internasional yang mempengaruhi terjadinya demokrasi. Menurutnya, faktor-faktor domestik memainkan peran utama dalam masa transisi. Tidak ada masa transisi yang awalnya bukan konsekuensi langsung ataupun tidak langsung dari adanya perpecahan-perpecahan mendasar dalam negerinya sendiri. Sehingga hal ini memberikan stimulus bagi negara-negara luar dalam memainkan peranannya untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi di seluruh
142 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
pun
berkelanjutan telah menambah tantangan
menjelaskan demokrasi ini menjadi beberapa
pembangunan negara dan hasil degradasi
faktor yaitu economic development, social
lingkungan yang parah, terutama dalam bentuk
divisions, state and political institutions,
menurunnya kualitas tanah akibat penggunaan
political culture and ideas, transnational and
berlebihan atau penyalahgunaan tanah,dan
kawasan. Lebih sederhana lagi, Potter
228
international engangements (including war).
diperparah oleh deforestasi yang meluas.
Hal tersebut merupakan faktor-faktor yang
Tingkat deforestasi Myanmar merupakan salah
secara keseluruhan mempengaruhi terjadinya
satu yang tertinggi di Asia Tenggara (1,4% pa).
demokratisasi suatu negara.
Hal yang terpenting, hutan kayu negara itu sedang dibersihkan untuk mendapatkan mata
Faktor
Ekonomi dan Keterbelakangan
uang asing baik untuk militer dan kelompokkelompok etnis, dengan sedikit perhatian untuk
Sosial di Myanmar
pelestarian jangka panjang dari sumber daya Bagian ini tidak menjelaskan peran-
yang berharga atau efek konsekuen pada eko-
peran dari kelompok menengah namun
sistem. Hal tersebut merupakan salah satu
konteksnya adalah perkembangan ekonomi dari
indikator yang memperparah kondisi
sebuah negara atau modernisasi, tujuannya
perekonomian di dalam negeri.
230
adalah untuk melihat indikator dari
Selanjutnya tingkat perekonomian
perekonomian dari negaranya sendiri. merujuk
runtuh juga disebabkan oleh makin maraknya
pada teorinya Potter terkait dengan
tindakan korupsi, ketidaktahuan korelasi
demokratisasi, dimana salah satu akar masalah
ekonomi dan isolasi internasional merupakan
dari demokratisasi itu sendiri adalah adanya
salah satu indikator yang menyebabkan
pengaruh dari dalam negeri. Pendekatan
kemiskinan terjadi. Tindakan korupsi yang
modernisasi yang diungkapkan Potter
dilakukan militer sudah menjadi sifat sistemik
merupakan titik sentral dari adanya pengaruh
pada tingkat politik dan ekonomi. Rezim militer
dalam negeri dalam hal pembangunan ekonomi.
sengaja menerapkan kebijakan kronisme
Berkaitan dengan hal itu, seperti diketahui
perusahaan dan hak menganggarkan seperti
bahwa Myanmar merupakan negara yang masuk
lisensi impor mobil dan telepon untuk
dalam kategori miskin, meskipun negara ini
perusahaan pilihan dan anggota keluarganya.
229
memiliki sumber daya alam yang begitu luas.
Tidak hanya itu saja, tindakan korupsi yang
Beberapa upaya
dilakukan pemerintah juga dilakukan berkaitan
eksploitasi sumber daya
dengan dana pendidikan dan dana kesehatan 228 229
David Potter (Ed.), Loc.Cit Di antara sumber daya yang paling penting dari Myanmar adalah hutan yang memiliki kayu jati. Minyak dan gas alam merupakan penghasil ekspor resmi. Myanmar juga memiliki sumber daya alam yang besar seperti batu mulia, batu giok, ruby, batu mirah, dan batu safir. Sumber-sumber yang
lainnya yaitu batu bara, tembaga, emas, besi, timah, monazite, gas alam, nikel, minyak, perak, timah, dan seng. Diambil dalam “The ECBurma/Myanmar Strategy Paper”,Consultative Group, (2007-2013), hal 7. 230 Ibid
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 143 Demokratisasi di Myanmar
untuk masyarakat Myanmar. Dalam bidang
Situasi kemiskinan ini akan menjadi
pendidikan saja pemerintah menghabiskan 1,3
salah satu permasalahan krusial yang di hadapi
persen GDP. Hal tersebut merupakan persentase
masyarakat Myanmar dan akan menjadi sorotan
yang sangat rendah di tingkat internasional.
dunia internasional, karena pemimpinnya belum
Presentase kesehatan pun lebih buruk
dapat mengendalikan roda pemerintahan
dibandingkan presentase pendidikan yang hanya
dengan baik. Indikator kemiskinan di Myanmar
0,5 persen dari GDP (salah satu paling rendah di
telah dikeluarkan oleh laporan UNDP, Ministry
dunia). Presentase tersebut menunjukan bahwa
of Planning and Economic
layanan pendidikan maupun kesehatan di
Development Myanmar, pada bulan
Myanmar sama sekali tidak diperoleh oleh
Juni tahun 2007. Dari hasil laporan UNDP
masyarakat (daerah pedesaan). Sebagian besar
sekiranya dapat menunjukan terkait kontribusi
pelayanan kesehatan hanya diperoleh oleh
untuk masing- masing wilayah miskin yang
kalangan menengah ke atas atau kalangan yang
memperhitungkan baik kejadian atau indikator-
231
telah memiliki sekolah medisnya sendiri.
indikator terjadinya kemiskinan, dan juga berat
Di samping itu juga, krisis ekonomi
populasi (jumlah penduduk) dari masing-
muncul akibat dilakukannya usaha ekonomi
masing wilayah tersebut. Wilayah yang
ilegal yang didasarkan pada penyelundupan
berkontribusi paling besar terhadap kemiskinan
232
narkoba, batu permata, dan kayu. Perdagangan
nasional adalah Mandalay (5,7%). Dinyatakan
gelap ini telah menopang kelompok-kelompok
orang miskin 32% pada tingkat penghimpunan
bersenjata, di antaranya kelompok etnis
,berasal dari wilayah Mandalay (5,7%). Hal ini
minoritas, serta pemerintah militer Myanmar.
juga diikuti oleh daerah Ayeryawaddy (4,2%),
Sehingga penyelesaian masalah ini akan sulit
dan Sagaing (3,7%). Begitu pula dengan daerah
tercapai, dikarenakan kedua pihak yang
Chin,
berseteru tetap mengeksploitasi sumber daya
daerah-daerah tersebut termiskin, populasi
alam secara berkelanjutan. Keuntungan yang
mereka cukup kecil, dimana hal ini dapat
diperoleh dari perdagangan ilegal tersebut tidak
mengurangi kontribusi mereka terhadap kondisi
“menetes” dan tidak memberikan kontribusi
kemiskinan di tingkat penghimpunan.
Kachin, dan Shan Timur, meskipun
234
terhadap pengentasan kemiskinan atau peluang
Kemudian puncaknya pada tahun 2009
mata pencaharian. Tidak adanya pembagian
UNDP juga mengeluarkan data pembangunan
keuntungan yang dilakukan oleh pemerintah ini
bagi negara-negara ASEAN. Sebuah penilaian
menyebabkan masyarakat hidup dalam
dari lembaga internasional tersebut telah cukup
233
kemiskinan.
menambah beban panjang bagi Myanmar dalam
231
hal pembangunan ekonomi, dimana pada tahun
David I. Steinberg, “Burma/Myanmar: What Everyone Needs To Know”, (Oxford University Press, 2010). hal 95-96. 232 Myanmar adalah negara kedua produsen opium di dunia, dan juga produsen pertama dalam amfetamin 233 The EC - Burma/Myanmar Strategy Paper.Op.Cit. hal.7
2009 UNDP menggolongkan Myanmar masuk 234
UNDP, Integrated Household Living Conditions Survey in Myanmar (Poverty Profile) IHLCA Project Technical Unit Yangon, Union of
144 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
dalam kategori negara terendah se-Asia
lebih peduli terhadap masyarakatnya dalam
Tenggara. Berikut ini daftar tabel yang
membangun kesejahteraan. Keseluruhan
ditunjukan oleh UNDP: yang ditunjukan oleh
indikator yang menggambarkan kondisi kemiskinan ini merupakan salah satu akar
Tabel.1 : Tingkat Pertumbuhan di ASEAN (Data dibawah ini merupakan salah satu bukti tingkat perekonomian atau pendapatan domestik di kawasan Asia Tenggara,
masalah yang dihadapi Myanmar ketika pemerintahannya gagal untuk menjalankan
khususnya Myanmar yang mengalami pendapatan
kebijakan ekonomi. Sehingga pada akhirnya
ekonomi yang rendah)
kondisi tersebut membawa legitimasi
235
pemerintahan junta menjadi semakin merosot.
GDP Perkapita
Tingkat Pengangguran
Tingkat Kemiskinan
Tertinggi Terendah Myanmar di Asia di Asia Tenggara Tenggara
Rata-rata di Asia Tenggara
$ 50.100 (Brunei)
$ 2.400
$ 1.200
4,9 %
$ 40 % (Timor Leste)
32,7 %
42 % (Timor Leste)
$ 1.200 (Myanmar)
1,6 % (Thailand)
51 % (Thailand)
Krisis Legitimasi Junta Militer Berdasarkan teori demokratisasi yang
4,2 % (tidak termasuk Timor Leste)
oleh ilmuwan lainnya seperti Rustow dan
26 %
Huntington, menilai bahwa terdapat sejarah
telah dijelaskan terkait pendekatan transisi yang dikemukakan oleh Potter, dan juga disepakati
panjang berupa konflik sosial dalam menjalankan proses demokratisasi itu sendiri.
UNDP tersebut disebabkan pada umumnya
Pada intinya terdapat sebuah pertarungan sengit
karena adanya
ketidak-adilan ekonomi oleh
antara kedua kelompok yaitu pemerintahan
penguasa junta militer sebagai kelompok
junta militer dan masyarakatnya sendiri. Sejarah
mayoritas (etnis Burma). Persoalan
konflik dengan berbagai indikator yang
ketidakadilan ekonomi sebenarnya telah
mempengaruhinya, telah membuat legitimasi
berlangsung lama di kalangan etnis minoritas
junta militer semakin merosot. Terlebih lagi
yang mengalami dikriminasi ekonomi. Sehingga
pemerintahan junta militer yang merasa
dapat disimpulkan bahwa situasi di Myanmar ini
memiliki pengaruh besar dalam militer, dan
menunjukan ekonomi yang carut marut atau
telah mendapatkan pengakuan atas
tidak stabil yang dilakukan oleh pemerintahan
kemerdekaan Myanmar sejak tahun 1948, perlu
junta militer. Hal ini
akan berdampak pada
melakukan perubahan baru bagi kekuatannya
kondisi sosial seluruh masyarakat Myanmar,
yang semakin buruk di mata masyarakatnya dan
yang pada akhirnya hal menjadi boomerang bagi
juga dunia internasional.
negaranya sendiri, seperti halnya tekanan dari
Sebuah kegagalan ekonomi dari
domestik berupa tuntutan-tuntutan masyarakat
kebijakan nasionalisasi yang dijalankan
terhadap pemerintahannya agar dapat bersikap
pemerintahan junta militer tahun 1960an juga telah menjadi permasalahan umum di kalangan
235
United Nation, “Human Development index Report 2009”, www.undp.org
masyarakat Myanmar.
Terdapat pertarungan
sengit antara kedua pihak (pemerintahan dan
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 145 Demokratisasi di Myanmar
masyarakat) yang telah memaksa rejim Ne Win
Pada tahun 1981, setelah satu dekade
untuk menghentikan segala kecenderungan
pereformasian BSPP ke dalam partai politik
totalitariannya. Junta militer harus mulai
berbasis masa, untuk pertama kalinya petani
mentolerir segala kekuatan-kekuatan non-
menjadi bagian terbesar dalam keanggotaan
negara untuk menjamin kelangsungan hidup
BSPP. Pada puncak perluasan keanggotaan
rejim itu, yang juga nyatanya menyebabkan
BSPP, ada lebih dari dua juta anggota. Rakyat
“pembusukan” lebih lanjut visi sosialis rejim itu
dari berbagai sektor negara itu bergabung
sendiri. Atas kemerosotan dari peran junta
dengan BSPP, termasuk tokoh-tokoh politik pra-
militer tersebut, Pada akhirnya para anggota
kudeta dan rekan-rekan mereka, pegawai negeri
senior rejim yang mempunyai komitmen paling
sipil karir, oportunis dan pencari kerja.
kuat pada ideal-ideal sosialis dipensiunkan atau
Walaupun rezim BSPP berusaha menggalang
disingkirkan, yang “membuat partai berada di
dukungan untuk kekuasaannya yang
tangan pejabat yang tidak mempunyai
berkelanjutan, namun lagi-lagi kesalahan kelola
238
236
keyakinan ideologis konkrit. Partai sosialis Burma (Burma Socialist
perekonomian negara dan ditinggalkannya ideologinya yang hancur, telah menggiring 239
Programme Party/ BSPP) yang dikuasai rezim
keruntuhan rejim BSPP itu sendiri.
Ne Win, telah menerapkan langkah-langkah
Pada akhir rejim BSPP ini, menjadi jelas
otoritarian yang lebih tipikal, di mana partai
bahwa rejim BSPP tetap represif secara politik.
politik oposisi terus menerus diredam.
Bahkan kegagalan ekonomi telah menggiring
Meskipun begitu, rezim militer mulai
situasi di Myanmar pada puncak kekacauan
membiarkan dan mentolerir pluralism sosial dan
yang muncul akibat frustrasi yang terpendam
ekonomi terbatas. Sebuah kasus yang relevan
dengan keresahan dan protes umum oleh
adalah usaha aktif rezim BSPP untuk
demonstrasi mahasiswa pada tahun 1988 yang
memperbaharui ikatan-ikatannya dengan
pada akhirnya menyebabkan pengunduran diri
Bangsa Buddha, di mana sebelumnya rezim ini
Ne Win dari pemerintahan. Bahkan beberapa
bermusuhan. Pada awal 1980an, rezim BSPP
kalangan pegawai negeri, termasuk polisi dan
berupaya “mencapai hubungan lebih erat antara
beberapa anggota militer berpangkat rendah
negara dan sangha dibanding dengan siapa pun
bergabung dengan pemogokan dan demonstrasi
sejak kemerdekaan”. Namun seringkali hal ini
berskala nasional untuk menentang negara
gagal dilakukan karena sulitnya perdamaian di kedua pihak yang sama-sama keras dalam 237
menentukan sikap mereka. 236
Kyaw, Yin Hlaing, “Reconsidering the Failure of the Burma Socialist Program Party Government to Eradicate Internal Economic Impediments”, South East Asia Research, March 2003, hal 35. 237 Ne win mulai menerima sebuah tradisi pada pemimpin negara untuk menyelenggarakan organisasi Buddhisme dan juga membayar dengan
hormat para biarawan. Ne win diketahui telah menjadi pelindung utama pembangunan Pagoda Wijaya di Rangon/ Yangon. Terdapat pada (Keown, Damien. A Dictionary of Buddhism. Oxford: Oxford University Press, 2003, hal 167). 238 Taylor, Robert, The State in Myanmar, Honolulu: The University of Hawaii Press, 2009a , hal 302. 239 Shwe Lu Maung, Burma: Nationalism and Ideology, Dhaka: The University Press Limited, 1989, hal 95.
146 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
BSPP. Hal inilah merupakan titik berakhirnya
peralihan dari SLORC, kekuatan militer tetap
kekuasaan junta militer Ne Win karena
menjadi peran utama dalam kehidupan di
hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap
Myanmar. Penilaian angka 7 merupakan
dirinya, yang pada akhirnya dia harus
penilaian not free yang dikeluarkan oleh
240
digantikan oleh Dr. Maung-Maung.
Freedom House sejak keberlangsungan rezim
Semenjak pemerintahan Dr. Maung-
SPDC sampai dengan dibentuknya konstitusi
Maung sampai dengan pemerintahan jenderal
2008, merupakan salah satu indikasi bahwa
Than Shwe tahun 1997, roda pemerintahan
Myanmar memang negara yang masih belum
politik tetaplah sama yakni bersifat otoriter dan
dapat dikatakan sukses dalam berdemokrasi.
sentralistik. Kemerosotan legitimasi ini pun
Kesalahan kelola pemerintahan junta militer
diperkuat dengan data indeks Freedom House
dalam membangun perekonomian, telah
yang mengeluarkan sebuah data demokrasi di
membuat situasi di Myanmar semakin buruk.
Myanmar dengan menunjukan kekuatan rezim
Salah satu ancaman lainnya bagi
militernya yang semakin kuat, dan tidak adanya
pemerintah junta militer adalah menguatnya
hak- hak individu dalam berpolitik dan sosial.
kelompok oposisi dalam memperjuangkan hak-
Dari data Freedom House ini penulis merunut
hak kaum minoritas di Myanmar. Faktor ini
waktu sejak masa berakhirnya kepemimpinan
merupakan salah satu indikator dari pendekatan
rezim SLORC yang beralih menjadi SPDC
transisi yang dikemukakan oleh Potter. Dalam
berkuasa pada tahun 1997 sampai dengan tahun
indikator ini menunjukan bahwa adanya para
2008 diselenggarakannya konstitusi baru
demonstran atau pihak oposisi ini yang tidak
(sebagai langkah nyata menuju demokrasi).
pernah mundur dari berbagai tindakan yang
Berdasarkan data tersebut,
dilakukan rezim militer tersebut, merupakan
jelas bahwa dari
awal
salah satu bukti menguatnya kalangan
Gambar : I Data Indeks Freedom 241 House Untuk Myanmar (1997-2008)
pembangkang di Myanmar. Hal ini barangkali menunjukan bahwa walaupun sebagian kelompok oposisi dihalangi di dalam keadaan-
Ė MPMHŌŇÑÔŒ G
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
Ĭ PMPÞŒ
ĖǾÑÑŇŎÖ Ī MPÒŌŊ Ğ
keadaan normal dari organisasi politik melawan
FĖÒQÒÕI ÒNÑǾPÒÑŒ
ĨĖŎÕÒPÒŃMÕĪ ÒŊOPŒ
rezim militer, jika terjadi suatu pemberontakan,
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖĐ ĖĐ Đ ĖĆ Ė
ĖEEĐ Ĉ Ĉ ĖEEÐ Ĉ ĖEEE Č ĖĆĆĈ Č ĖĆĆČ Č ĖĆĆĊ Č ĖĆĆÇ Č ĖĆĆD Č ĖĆĆĎ Č ĖĆĆĐ Č ĖĆĆÐ
komitmen pemberontak akan semakin tidak takut meskipun harus mengorbankan diri sendiri.
242
Berdasarkan data tersebut, jelas bahwa dari awal pembentukan SPDC yang dijalankan oleh jenderal Than Shwe yang merupakan
240 241
Ibid, hal 43. http://www.freedomhouse.org/report/freedomworld/1999/burma
242
Terdapat empat sumber utama 'oposisi demokrasi' di Myanmar, diantaranya; National Lague for Democracy (NLD), masyarakat sipil ,mahasiswa,masyarakat Buddha, dan kelopmok etnis minoritas lainnya. (keempat kelompok ini merupakan kelompok oposisi yang paling kuat
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 147 Demokratisasi di Myanmar
Salah satu persoalan yang menjadi
bentukan Aung San Suu Kyi, yang seringkali
tuntutan bersama oleh masyarakat Myanmar ini
mendapatkan pertentangan dari pihak
adalah ditegakannya demokrasi yang kekal dan
pemerintahan militer. NLD yang dibentuk pada
juga memperbaiki sistem perekonomian yang
tanggal 24 September 1988, setelah dibentuknya
buruk. Seluruh masyarakat Myanmar merasa
formasi State Law and Order Restoration
bahwa mereka tidak memiliki peluang
Council (SLORC) merupakan upaya nyata
perekonomian yang layak. Terdapat beberapa
oposisi dalam memperjuangkan demokrasi yang
aspek dalam hal ini, dimana yang utama mereka
adil di Myanmar. Melalui sebuah platform
meyakini bahwa beberapa sumber daya alam
politik yang luas, NLD telah menarik sebagian
yang ada di Myanmar memiliki potensi untuk
masyarakat Myanmar dalam menyerukan
dapat mensejahterakan masyarakatnya. Namun
demokrasi. NLD juga semakin menonjol ketika
sayangnya meskipun kaya akan sumber daya
Aung San Suu Kyi memimpin organisasi
alam, masyarakat tidak mendapatkan sama
tersebut, dikarenakan Aung San Suu Kyi
sekali pembagian keuntungan dari penghasilan
merupakan salah satu putri dari seorang
perdagangan selama ini dengan negara lain.
pahlawan nasional di Myanmar. Berbeda dengan
Tentu saja hal tersebut merupakan
aksi protes sebelumnya, kini pada tahun 1989
kekecewaan masyarakat setempat (etnis
NLD semakin kuat dalam melawan militer yang
minoritas) yang sangat terbebani akan
semakin brutal menghadapi para demonstran.
243
kebutuhan fundamental (ekonomi) mereka,
Menyadari popularitas NLD yang
terlebih lagi dampak dari pengekspolitasian
semakin meningkat, dan juga dapat mengancam
sumber daya alam, penggusuran paksa yang
stabilitas negara, pada akhirnya SLORC
dilakukan oleh kalangan militer, dan juga
menempatkan Aung San Suu Kyi di bawah
pembagian keuntungan upah tenaga kerja yang
penahanan rumah pada bulan Juli 1989.
tidak adil, telah menjadi permasalahan serius
Penahanan rumah yang ditujukan kepada
bagi masyarakat. Hal tersebutlah yang menjadi
pemimpin NLD tersebut, tidak menjadikan
bagian dari kekecewaan masyarakat disamping
partai NLD menurun dalam hal perolehan suara
tuntutan-tuntutan lainnya yang mereka
di pemilu 1990. NLD tetap menjadi salah satu
perjuangkan, seperti halnya pengakuan
pendukung terbanyak dalam memajukan
kewarganegaraan, pembagian wilayah,
demokrasi di Myanmar. Oleh karena itu, tidak
diskriminasi sosial, dan juga pengeliminasian
mengherankan jika NLD cukup berhasil
dalam berpolitik.
memenangkan pemilu tahun 1990. Atas
Salah satu kelompok oposisi yang
kemenangan tersebut, pada tanggal 28 Juli 1990
paling besar menyuarakan aspirasinya di antara
NLD meminta penyerahan kekuasaan dari
kelompok-kelompok lainnya, adalah kelompok
SLORC kepada pemerintahan yang dipilih
NLD (National League for Democracy) 243
memperjuangkan hak-hak mereka dalam bernegara).
Bertil Lintner, Burma in Revolt : Opium and Insurgency since 1948, (Second Edition), Silkworm Books, Bangkok 1999, p374.
148 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
secara demokratis. Namun ketika itu SLORC
Tuntutan Negara-negara Donor Terkait
menolaknya dengan tegas atas tuntutan mereka,
Dengan Bantuan Ekonomi di Myanmar
dikarenakan militer tidak ingin kekuasaannya digeserkan oleh kelompok manapun yang
Indikator lainnya terkait dengan
menginginkan adanya perubahan di dalam
pendekatan struktural yang dikemukakan oleh
negeri. Atas ketidaksepakatan tersebut, pada
Potter adalah munculnya international linkage
akhirnya kelompok oposisi dan masyarakat
yang mempengaruhi proses demokrasi di
lainnya melakukan aksi protes yang lebih besar
Myanmar. Salah satunya berkaitan dengan
terhadap pemerintahan junta militer.244
tuntutan beberapa negara donor terhadap
NLD dan Aung San Suu Kyi pada
perekonomian di Myanmar. Pada tahun 1952,
khususnya telah memperoleh dukungan moral
Myanmar mulai masuk anggota Bank Dunia,
yang tinggi, baik dari dalam negeri mapun dari
International Finance Corporation (IFC) pada
luar negeri. Dukungan tersebut merupakan
tahun 1956, dan International Development
sebuah upaya dalam memperjuangkan
Association (IDA) pada tahun 1962. Selama
demokrasi di Myanmar, dimana negara ini
periode 1956-1961, Bank Dunia telah
cukup lama tidak merasakan keadilan dari
mengucurkan tiga pinjaman yang berjumlah
pemerintahannya sendiri terhadap segala aspek
total US$33,3 juta di sektor transportasi. Namun,
kehidupan di Myanmar. Kekuatan kelompok
selama tahun 1962-1973, tidak ada pemberian
oposisi ini tanpa disadari menjadi sebuah
pinjaman yang diminta. Pemberian pinjaman
ancaman serius bagi pemerintahan militer, dan
dipulihkan kembali pada tahun 1973 dan selama
menghantarkannya untuk dapat mencari cara
periode 1973-1987 sebanyak 30 kredit IDA yang
alternatif dalam membendung aksi demokrasi
berjumlah total setara dengan US$804 juta yang
tersebut. Salah satu upaya rezim adalah
dijanjikan, dan US$752,8 juta dicairkan.
mengadakan pembatasan-pembatasan yang
Pemberian pinjaman baru berhenti setelah tahun
ketat pada aktivitas oposisi dan juga
1987, akibat kurangnya dialog mengenai
mengintimidasi semua orang yang diidentifikasi
kebijakan ekonomi.
246
ada hubungannya dengan pihak oposisi. Dalam
Selama periode 1956-1987, 26%
hal ini rezim terus menerus mengkhawatirkan
pencarian IDA/IBRD adalah untuk mendukung
keberadaan oposisi ini yang dapat mengancam
proyek-proyek pertanian, 16% untuk proyek-
keutuhan negara, yang pada akhirnya
proyek kehutanan, 24% proyek-proyek sektor
menyebabkan legitimasi pemerintahan militer
energy, 17% untuk proyek-proyek transportasi,
245
ini semakin merosot.
dan sisanya 16% untuk proyek-proyek pertambangan, manufakturing, dan telekomunikasi. Namun pada akhirnya
244
International Crisis Group (ICG).(2000). Burma/Myanmar: How Strong is The Military R e g i m e ? , I C G A s i a R e p o r t N o 11 , Bangkok/Brussels. hal 22. 245 Ibid,.
246
International Monetary Fund, Myanmar 2011 Article IV Consultation, IMF Country Report No.12/104, May 2012, Prepared by World Bank Staff, hal 6.
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 149 Demokratisasi di Myanmar
Myanmar harus menunggak pada Bank Dunia
juta adalah dari pendanaan sumber daya khusus-
bulan Januari 1998 dan telah dalam status non-
nya. Namun semua pinjaman pada Myanmar
accrual sejak September 1998. Hutang yang
tersebut telah ditutup. AsDB sejauh ini telah
ditunggak dan harus dibayar pada Bank Dunia
memberi bantuan teknis (technical
sekarang berjumlah US$788,3 juta. Keterlibatan
assistance/TA) yang berjumlah $10,7 juta untuk
Bank Dunia ini telah dibatasi pada pemonitoran
38 proyek. Dari ke-38 proyek TA ini, 28 adalah
perkembangan-perkembangan ekonomi dan
preparatory proyek dan 10 adalah advisory.
249
sosial di Myanmar berdasarkan informasi dan
Pinjaman terakhir proyek-proyek TA
laporan yang ada, penghubungan dengan donor
untuk Myanmar disetujui pada tahun 1986 dan
dan agensi internasional lain, partisipasi
1987,secara berturut-turut. Myanmar adalah
berkelanjutan dalam misi Artikel IV IMF, dan
anggota partisipan dari program kerjasama
dalam beberapa kasus pemberian input analitis
ekonomi yang dibantu AsDB di Greater Mekong
pada pekerjaan donor lain di bidang-bidang
Subregion (GMS Program). Dalam kapasitas itu,
247
tertentu.
Myanmar berpartisipasi dalam pertemuan-
Selain bergabung dengan Bank Dunia,
pertemuan dan workshops regional. Kordinasi
Myanmar juga bergabung dengan Bank
erat dipertahankan dengan IMF, Bank Dunia,
Pembangunan Asia (AsDB) sejak tahun 1973
dan UNDP dengan penekanan khusus diberi
dan mulai beroperasi pada tahun yang sama.
pada penilaian program reformasi ekonomi
Myanmar menjadi salah satu peminjam terbesar
pemerintah dan tindakan-tindakan kebijakan
Bank Pembangunan Asia (AsDB) pada tahun
yang direkomendasikan. Hubungan
248
1980, meskipun ketika itu Myanmar dikuasi
dipertahankan dengan para donor bilateral
oleh junta militer yang tanpa legitimasi
utama Myanmar mengenai status program
konstitusional, baik dari pemerintah negara-
bantuan mereka. Sejak tanggal 7 Agustus 2007,
negara Barat dan Timur serta lembaga-lembaga
total pembayaran cicilan pinjaman jatuh tempo
internasional, yang tidak siap untuk menerapkan
Myanmar berkenaan dengan pinjaman-
sanksi-sanksi terhadap junta militer. Malahan
pinjaman Asian Development Fund (ADF)
mereka menyediakan dukungan ekonomi yang
AsDB setara dengan $ 234,7 juta. Kemudian
vital bagi pemerintah, khususnya selama dekade
pada 18 Desember 2003, Myanmar membayar
pemerintahan berikutnya. AsDB sejauh ini telah
kembali OCR-nya yang dihutang pada AsDB
memberi 32 pinjaman yang berjumlah $530,9
yang berjumlah EUR 1.225,200 dan melunasi
juta untuk 28 proyek. Dari pinjaman-pinjaman
tunggakannya berdasarkan pinjaman-pinjaman
ini, dua pinjaman yang berjumlah $6,6 juta
OCR. Hingga sekarang, Myanmar tidak
adalah dari Ordinary Capital Resources (OCR)
memberi indikasi mengenai maksudnya untuk
AsDB, dan 30 pinjaman yang berjumlah $524,3
melunasi pembayaran cicilan pinjaman jatuh
247 248
Ibid,. Asia Development Bank Worries About Aid Cuts, Sarasota Herald-Tribune (April 30 1981)
249
International Monetary Fund, Myanmar 2011 Article IV Consultation, Op.Cit, hal 7.
150 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar 250
tempo berdasarkan pinjaman-pinjaman ADF.
252
(GSP) AS pada tahun 1976, yang diberi status
Hubungan bilateral Myanmar tidak
“Most Favoured Nation” dan didukung AS
hanya dengan lembaga-lembaga keuangan
dalam penetapan bantuan pembangunannya
internasional, namun juga dengan negara-negara
oleh lembaga-lembaga keuangan internasional.
donor lainnya seperti China, Jepang, dan
Selanjutnya pada September 1980 AS juga
Amerika Serikat (AS) yang lebih dimantapkan
membentuk kembali kerjasama ekonomi
setelah kemerdekaan tahun 1948. Sejak
langsung, dan menandatangani paket bantuan
berhubungan dengan AS, Myanmar relatif stabil
baru, meskipun dengan proporsi 'sedang'.
253
Bantuan-bantuan ekonomi tersebut diberikan sebelum pemberontakan 1988 ketika AS
Tabel : 2 Pemberian Pinjaman AsDB Kepada Myanmar 251
menyumbangkan $5 juta untuk program anti narkotika dan $260.000 untuk pelatihan militer
Sector
Agriculture and Natural Resource
Loans Loans (number) ($million) 14
296.1
254
%
Myanmar. Hal ini terlihat jelas bahwa sejak periode kemerdekaan dan pemberontakan yang
55.8
mengakhiri kekuasaan BSPP, AS telah bertindak sebagai kunci utama dukungan keuangan untuk
Health, Nutrition and Social Protection
2
63.1
11.9
Myanmar. Demikian juga dengan China, Jepang, Jerman Barat dan seluruh negara-negara lain
Industry and Trade
5
46.4
8.7
yang ikut memberikan bantuan keuangan kepada rezim BSPP. China memberikan
Transport and Communication
2
42.5
8.0
dukungannya terhadap Myanmar tahun 1962, dan menjadi donatur terbesar kedua bagi 255
Water Supply, Sanitation and Waste Management
4
36.0
6.8
Myanmar (setelah AS) tahun 1965. Meskipun
Energy
4
26.8
5.0
252
Multisector
1
20.0
3.8
Total
32
530.9
100.0
sampai dengan meletusnya aksi demonstrasi tahun 1988. Myanmar adalah salah satu pewaris awal program Generalized System of Preference
250 251
Ibid,. http://www.adb.org/Documents/Fact_Sheets/MY A.asp
System AS Generalized of Preferences (GSP) adalah program Amerika yang dirancang untuk meningkatkan ekonomi di negara-negara berkembang dengan menyediakan preferensial bebas bea masuk hingga 5.000 produk, ketika diimpor dari salah satu 127 negara dan wilayah penerima yang ditunjuk. Produk yang dimakasud diantaranya; berbagai jenis bahan kimia, mineral dan batu bangunan, perhiasan, jenis karpet, dan produk-produk pertanian dan perikanan tertentu. Terdapat pada, http://www.ustr.gov/tradetopics/trade-development/preferenceprograms/generalized-system-preference-gsp, diakses pada tanggal 1 Maret 2013. 253 Denis D. Gray, Burma, Asia's hermit, stays on a neutral course, The Lewiston Journal (February 15 254 House Exhorts Burma on Democracy, The Washington Post (September 8 1988). Robert Karr McKabe, Ne Win's secret Burma;
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 151 Demokratisasi di Myanmar
bantuan sementara ditunda pada tahun 1967,
bantuan ini masuk melalui bentuk pinjaman
hubungan tegang selanjutnya dengan junta
proyek, pinjaman komoditi, bantuan hibah,
militer berakhir kembali pada tahun 1971 ketika
bantuan teknis dan bantuan pangan.
259
Diantara tahun 1980 dan 1988,
hubungan antara keduanya mengalami 256
perbaikan yang menonjol. Buktinya, pada
Myanmar tetap konsisten berada diantara
tanggal 12 Juli 1979 pemerintah China
sepuluh penerima bantuan Tokyo dengan
menandatangai program bantuan Myanmar di
pembayaran bantuan satu tahun yang mencapai
Beijing yang terdiri dari delapan proyek. Hal ini
$244,1 juta pada tahun 1986 dan $259 juga tahun
meliputi pembangunan jembatan Rangoon-
1988 (tidak termasuk pembayaran yang
Syria, 40.000 spindle (jarum) mesin produksi-
dilakukan kepada lembaga-lembaga seperti
benang, tiga penggilingan beras, pasokan air
ADB). Bantuan Jepang terhadap Myanmar
untuk kota Moulein, dan sumbangan 3 juta
selama 26 tahun ini menunjukan bahwa
Renminbi-Yuan untuk perkakas dan beberapa
Myanmar memiliki sekutu-sekutu yang kuat.
260
257
Bahkan, negara-negara seperti Jerman Barat,
mesin. Jepang juga telah menjadi salah satu
Uni Soviet dan Selandia Baru ikut serta dalam
kontributor keuangan paling konsisten bagi
menyalurkan bantuan ekonomi terhadap
Myanmar sejak tahun 1950-an. Ketika China
Myanmar. Pada tahun 1970-an Selandia Baru
menarik sementara bantuannya tahun 1967,
menyediakan antara $150.000 dan $200.000
respon Jepang adalah menambah sumbangan
bantuan kepada Myanmar setiap tahunnya.
bantuannya dalam rangka membantu
Sebagian besar bantuan ini disalurkan melalui
penyelesaian proyek-proyek yang diprakarsai
Colombo Plan dan sebagian besar mendukung
261
258
oleh pemerintah Peking. Pada tahun 1971
262
sekolah-sekolah pelatihan perdagangan, dimana
Jepang juga menyepakati untuk menyediakan bantuan $71 juta lagi dalam paket bantuan
259
Ibid Donald M. Seekins Japan's “Burma Lovers” and The Military Regime, Japan Policy Research Institute, Working Paper No.60 (September 1999). 261 Burma Independence Advocates. Burma Sanctions Regime, Loc.Cit 262 Colombo Plan telah dibangun pada Konferensi Persemakmuran di Luar Negeri yang diselenggarakan di Colombo, Ceylon (sekarang Sri Lanka) pada bulan Januari 1950 dan diluncurkan pada tanggal 1 Juli 1951. Awalnya itu disebut sebagai Colombo Plan for Cooperative Economic Development in South and Southeast Asia. Hal ini telah berkembang sejak hadirnya 7 kelompok negara persemakmuran, seperti Australia, inggris, Kanada, Ceylon, India, Selandia Baru, dan Pakistan, termasuk bukan negara persemakmuran. Terdapat pada http://www.crwflags.com/fotw/flags/intcmbo.html, diakses pada tanggal 1 Maret 2013.
260
ekonomi baru. Pada tahun 1976 Jepang dikategorikan sebagai penyumbang tunggal terbesar untuk bantuan Official Developent Assistance (ODA) yang diberikan melalui Burma Aid Group. Dari tahun 1988, bantuan ini sudah berjumlah sekitar $1,42 millyar, dimana
“When China Spits we Swim”, Burmese are waiting for 'a leak in the boat” (February 27 1966). 256 Ibid,. 257 Chronology of Chinese Burmese Relations, The Irrawady (January 1 2003). 258 Burma Independence Advocates. Burma Sanctions Regime: The Half-Full Glass and a Humanitarian Myth, London, 8 August 2011, hal.8
152 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
dukungan ini pula
diperkuat oleh sejumlah
1971, yang menegaskan titik balik penting
263
lembaga-lembaga multinasional.
dalam hubungannya dengan rezim militer.
Namun, hal ini bukannya menyatakan
Begitu pun dengan lembaga- lembaga keuangan
bahwa hubungan antara rezim dan masyarakat
internasional yang menunjukan kekecewaan
internasional berjalan mulus selama periode
serupa terhadap rezim militer dengan larangan
pemerintahannya. Buktinya, China memotong
pemberian pinjaman kepada Myanmar. Bank
bantuannya ke Myanmar pada tahun 1967, dan
Dunia juga menyetujui tidak ada pemberian
walaupun ini hanya merupakan kebijakan
pinjaman baru ke Myanmar dari tahun 1987
sementara, penerapannya pasti sangat berarti
ketika rezim militer masih jelas berkuasa.
karena ini menegaskan bahwa setiap
Demikan pula, ketika Myanmar dilibatkan
kekecewaan yang dilakukan junta militer
dalam Program Kerjasama Ekonomi Bank
terhadap para pemberontak, tidak akan ditolerir.
Pembangunan Asia, ADB menghentikan
Meskipun bantuan dipulihkan tahun 1970,
pemberian pinjaman dan hibah negara ini tahun
pemerintah China terus mendukung
1986. Hal tersebut menandakan bahwa lembaga-
pemberontakan anti-pemerintah, yang jelas
lembaga keuangan internasional tersebut telah
mengisyaratkan bahwa hubungan bersahabat
menunjukan kekecewaannya terhadap
kedua negara masih jauh dari istilah “baik”.
pemerintahan junta militer, yang terus menerus
Demikian juga, pemberian bantuan ekonomi AS
melakukan pelanggaran demokrasi dan HAM di
tidak menegaskan bahwa hubungan “kuat”,
dalam negeri.
265
karena sebetulnya AS bereaksi terhadap kudeta
Beberapa lembaga internasional ini
1962 dengan mengakhiri kerjasama ekonomi
telah menganalisis kondisi perekonomian
langsung.
Myanmar selama bertahun-tahun dan telah
Reaksi AS juga dibuktikan pada bulan
disadari bahwa beberapa masalah (krisis
Februari 1965, dimana saat itu Kongres AS
ekonomi) yang terjadi di Myanmar harus segera
mencurigai kedekatan Myanmar dengan China
diselesaikan. Bahkan lembaga tersebut juga
dan maksudnya menggulingkan pemerintah
dicegah dari keikutsertaan di dalam program-
Thai, AS mulai melakukan investigasi
program Myanmar, karena negara-negara donor
264
pemberian bantuannya terhadap Myanmar. Di
seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat tidak
samping itu juga AS menghentikan program
mengizinkannya (terkait dengan pelanggaran
bantuan tahunan sebesar $27 juta pada Juni
prinsip Hak Asasi Manusia dan Demokrasi). Hal inilah yang menjadi salah satu masalah yang dihadapi Myanmar, ketika negara-negara donor
263
Guy Wilson-Roberts “Beyond the Rhetoric: New Zealand and Myanmar” in Anthony L. Smith (Ed.), Southeast Asia and New Zealand; a History of regional and bilateral relations (Institute of Southeast Asia Studies 2005) p.269. 264 Robert S. Allen and Paul Scott, House to Probe Aid to Burma, Sarasota Herald-Tribune (February 21, 1965)
melakukan kecaman yang serius terhadap negara yang puluhan tahun dipimpin junta militer tersebut. Namun meskipun begitu 265
Burma Independence Advocates. Burma Sanctions Regime..Op.Cit, hal 7
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 153 Demokratisasi di Myanmar
sepertinya junta militer menolak secara
dilakukan oleh junta militer di Myanmar, tidak
konsisten untuk melakukan setiap langkah
lain karena adanya pengaruh dari internal dan
perbaikan yang diusulkan oleh ketiga lembaga,
juga pengaruh eksternal yang begitu besar.
seperti menyarankan junta militer untuk dapat
Pengaruh internal dimulai dengan munculnya
membuka ekonomi mereka untuk investasi,
krisis ekonomi di Myanmar yang telah
privatisasi di sektor energi, dam pemotongan
menyebabkan masyarakat hidup dalam
267
subsidi.
keterbelakangan sosial (kemiskinan). Pada Atas tindakan junta militer tersebut,
dimensi ini, telah terjadi kegagalan pemerintah
IMF dan Bank Dunia sejak saat itu menutup
dalam mengatasi persoalan kebutuhan
semua pinjaman untuk junta militer, karena
mendasar bagi rakyatnya, antara lain kegagalan
mereka telah gagal dalam memenuhi standar
dalam mempertahankan tingkat kemakmuran
kebijakan IMF untuk investasi. Setiap bantuan
rakyat, yang pada akhirnya Myanmar masuk
ekonomi yang tidak serius difokuskan pada
kedalam kategori negara terendah se-Asia
perbaikan-perbaikan oleh pemerintahan
Tenggara, dan kategori negara miskin tahun
Myanmar ini, sebagian besar akan menjadi
1997 berdasarkan laporan UNDP. Tuntutan-
investasi yang disia-siakan. Namun lain halnya
tuntutan terkait krisis ekonomi ini tidak hanya
apabila perbaikan-perbaikan makro ekonomi
muncul dari kelompok masyarakat pro
menjadi mungkin terjadi di Myanmar, maka
demokrasi, namun juga dari lembaga keuangan
kebijakan moneter harus dapat dimulai dari
internasional dan negara-negara lain yang
Central Bank of Myanmar dan dua bank yang
melakukan hubungan perdagangan dengan
dikuasai militer yang mengatur tentang
Myanmar.
transaksi-transaksi mata uang untuk junta militer
Indikator selanjutnya yang menambah
(SPDC). Nilai tukar yang disatukan harus dapat
beban masalah Myanmar adalah semakin
ditetapkan, nilai-nilai bunga untuk pinjaman dan
menguatnya civil society, partai oposisi, sampai
uang tabungan harus ditetapkan
ke kondisi
dengan kelompok separatis yang menjadi beban
pasar yang nyata, dan juga kebijakan-kebijakan
panjang pemerintahan Myanmar. Kelompok
yang berdasarkan pada praktek-praktek moneter
masyarakat ini berjuang keras untuk demokrasi
internasional yang diterima harus dapat
dan kenaikan harga, juga menginginkan adanya
267
diperkenalkan.
perubahan yang berarti di dalam negeri seperti halnya perubahan kekuasaan dari junta militer
Kesimpulan
ke pemerintahan sipil yang lebih demokratis. Myanmar terlalu lama dikendalilkan oleh
Berdasarkan paparan di atas,
pemerintahan junta militer yang otoriter dan
keseluruhan upaya demokratisasi yang
sentralistik, serta cara-cara kekerasan yang
266
dilakukan pemerintahan menyebabkan semakin
267
Priscilla Clapp, Building Democracy in Burma, United States Institute of Peace Working Paper, 24 July 2007, hal 51
melakukan aksi pemberontakan, salah satunya
Ibid,.
adalah partai NLD bentukan Aung San Suu Kyi,
menguatnya kelompok oposisi dalam
154 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
tokoh moral demokrasi di Myanmar, yang
yang diterapkan tidak memberikan pengaruh
paling keras menyuarakan demokrasi
pada pembangunan ekonomi di dalam negeri.
dibandingkan kelompok masyarakat lainnya.
Karakteristik pemerintahan yang seperti inilah
Beban masalah pun semakin bertambah
yang memunculkan kebencian dari seluruh
ketika negara-negara donor dan juga lembaga
masyarakat, yang pada akhirnya menyebabkan
keuangan internasional melakukan penutupan
krisis junta militer dan pada akhirnya muncul
pinjaman keuangan terhadap Myanmar. Setiap
kekhawatiran tersendiri dari diri junta militer
aksi yang dilakukan junta militer terkait dengan
untuk melakukan demokratisasi.
pelanggaran demokrasi dan hak azasi manusia, telah memunculkan respon dunia internasional untuk bergerak lebih cepat menekan kekerasan
Referensi
yang dilakukan junta militer. Indikator kemiskinan juga
telah membuat hubungan
Buku dan Jurnal
dengan negara-negara lain pun menjadi terhambat, dan memunculkan respon dari dunia
Alan Collins. (2003). Security and Southeast
internasional untuk melakukan tindakan yang
Asia : Domestic, Regional and Global
lebih keras terhadap pemerintahan Myanmar,
Issues. Singapore: ISEAS.
salah satunya dengan pemberhentian pinjaman
Anders Uhlin. (1998). Oposisi Berserak: Arus
keuangan dalam berbagai sektor yang telah
Deras Demokratisasi Gelombang
disepakati sebelumnya.
Ketiga di Indonesia. Bandung: Mizan.
Keseluruhan indikator demokratisasi
Anthony L. Smith (Ed.). (2005). Southeast Asia
tersebut pada akhirnya mendorong merosotnya
and New Zealand; a History of regional
legitimasi junta militer di kancah perpolitikan.
and bilateral relations. Institute of
Kepercayaan masyarakat dan juga dunia
Southeast Asia Studies .
internasional semakin tidak ada, karena
Bertil Lintner. (1999). Burma in Revolt : Opium
kegagalan junta militer dalam mengelola
and Insurgency since 1948. (Second
seluruh perekonomian di dalam negeri. Sejak
Edition). Silkworm Books. Bangkok
kepemimpinan U Nu sampai dengan Ne Win,
Burma Independence Advocates.(2011). Burma
kebijakan yang diambil terkait perekonomian
Sanctions Regime: The Half-Full Glass
mengalami kegagalan, dimana terbukti
and a Humanitarian Myth. London.
pemberontakan dari kalangan masyarakat
Consultative Group. (2007-2013).“The EC-
sosial, kelompok oposisi, sampai dengan
Burma/Myanmar Strategy Paper
kelompok separatis semakin besar yang
David Potter (Ed.). (2000). Democratization.
menunjukan ketidakberpihakan masyarakat
Cambridge: Open University Press.
terhadap pemerintahan. Begitu juga dengan
David I. Steinberg.(2010). “Burma/Myanmar:
kepemimpinan Than Shwe, gaya kepemimpinan
What Everyone Needs To Know”.
yang ditunjukan tetaplah sama, yaitu bersifat
Oxford University Press
otoriter dan sentralistik, juga sistem liberalis
Denis D. Gray. (1984). Burma, Asia's hermit,
Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya 155 Demokratisasi di Myanmar
stays on a neutral course. The Lewiston
Burma; “When China Spits we Swim”,
Journal
Burmese are waiting for 'a leak in the
Donald M. Seekins Japan's .(1999).“Burma Lovers” and The Military Regime. Japan
Policy
Research
boat” .New American Library New York. Samuel P. Huntington (Terj.).(1995).
Institute,.Working Paper No.60
Gelombang Demokratisasi
Ganganath Jha.(2011). The Quest for
Ketiga.Jakarta: PT Pustaka Utama
Democratization in Myanmar. The Observer London Guillermo O'Donnell, et.al. (eds.). (1986) Transition from Authoritarianism Rule: Prospect for Democracy. Vol. 3. The John Hopkins University Press International Crisis Group (ICG).(2000).
Grafiti. Shwe Lu Maung. (1989). Burma: Nationalism and Ideology. Dhaka: The University Press Limited Taylor, Robert. (2009). The State in Myanmar, Honolulu: The University of Hawaii Press
Burma/Myanmar: How Strong is The Military Regime?, ICG Asia Report No
Artikel Online
11, Bangkok/Brussels.
Burma Country Profile. Diakses dari
International Monetary Fund.(2012). Myanmar 2011 Article IV Consultation, IMF Country Report No.12/104. Prepared by World Bank Staff. Kyaw, Yin Hlaing. (2003). “Reconsidering the
http://news.bbc.co.uk/2/hi/Europe/country _profiles/1300003.stm.
C o l o m b o P l a n . Te r d a p a t p a d a http://www.crwflags.com/fotw/flags/intcmbo.html
Failure of the Burma Socialist Program
Lina Gong. Regional Implications of National
Party Government to Eradicate
Reconciliation in Myanmar. NTS Alert
Internal Economic Impediments”.
March 2012 diakses dari
South East Asia Research
http://www.rsis.edu.sg/nts/HTML-
Keown, Damien. (2003). A Dictionary of Buddhism. Oxford: Oxford University Press
Newsletter/alert/NTS-alert-mar1201.html Office of the United States Trade Representative
Mohtar Mas'oed.( 2003). Negara, Kapital, dan
diakses pada http://www.ustr.gov/trade-
Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka
topics/trade-development/preference-
Pelajar.
programs/generalized-system-
Muhammad AS Hikam. (1999). Demokrasi dan Civil Society. LP3ES. Jakarta Priscilla Clapp. (2007). Building Democracy in Burma. United States Institute of Peace Working Paper. Robert Karr McKabe. (1966). Ne Win's secret
preference-gsp Sarasota Herald-Tribune (April 30 1981) Asia Development Bank Worries About Aid Cuts The Washington Post (September 8 1988). House Exhorts Burma on Democracy
156 Risalatu Mirajiah, PhD, Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terjadinya Demokratisasi di Myanmar
The Irrawady (January 1 2003). Chronology of Chinese Burmese Relations