FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN
TESIS
Oleh M. SIMBA SEMBIRING 077017086/Akt
S
C
N
PA
A
S
K O L A
H
E
A S A R JA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh M. SIMBA SEMBIRING 077017086/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN : M. Simba Sembiring : 077017086 : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing:
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak.) (Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si.) Ketua Anggota
Ketua Program Studi,
Direktur,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Tanggal lulus : 30 April 2009
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal : 30 April 2009
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak.
Anggota
: 1. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak. 2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si., Ak. 3. Drs. Rasdianto, M.Si., Ak. 4. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan Tesis yang berjudul : “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN”. Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan benar dan jelas.
Medan, 28 Maret 2009 Yang membuat pernyataan:
(M. Simba Sembiring) NIM. 077017086
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK
M. Simba Sembiring, 2009. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, dengan Komisi Pembimbing : Ade Fatma Lubis (Ketua) dan Hasan Sakti Siregar (Anggota). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan profesi/karir Akuntan Publik bagi mahasiswa/mahasiswi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU. Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria mahasiswa Akuntansi yang sudah melaksanakan Seminar Skripsi. Jumlah sampel berdasarkan purposive sampling sebesar 31 responden. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik secara simultan dengan variasi yang terjelaskan yang dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 31,7 % variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh positif terhadap pemilihan profesi/karir menjadi Akuntan Publik. Sedangkan sisanya sebesar 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Secara parsial variabel pengakuan profesional berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik, sedangkan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik. Dengan demikian Pengakuan profesional merupakan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional meliputi kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan akan prestasi. Kata kunci: Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan Karir Akuntan Publik.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRACT
M. Simba Sembiring, 2009. Factors Influence on Career Choice as Public Accountant by The Accounting Department Student of Faculty of Economic at University of North Sumatera, with supervisor commission ; Ade Fatma Lubis, (Chief) and Hasan Sakti Siregar (Member). The aim of this research is to know and analysis effected by various factors such as toward career on Public Accountant The Accounting Department Student of Faculty of Economic at University of North Sumatera. The research sample is purposive sampling with criterion that is the students who is still taking accounting Seminar. The amount of sample is based on purposive sampling about 31 respondents. The data collected is classified as primary data which is obtained by questionnaires distribution and secondary data. Data processing is conducted by using Multiple Regression Analysis. The result of this research indicate that financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work accupation, consideration of market employ and personality to career choice on Public Accounting either it is partially and simultaneously influence with explained by variation the expressed in Adjusted R-2 equal to 31,7 % meanwhite the rest is equal to 68,3% influenced by other variables which is not explained by this research model, but partially professional recognation has the significant influence on career choice of Public Accounting, while financial respect, profesional training, social value, work accupation, consideration of market employ and personality not have the significantly influence on career choice of Public Accounting. Profesional recognition constitute likely of work with other expert, opportunity of branching and recognition of achievement.
Keywords :
Financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work accupation, consideration of market employ, personality and Public Accounting career.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang dilakukan penulis adalah : ” Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan”. Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada : 1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H., Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU, dan juga selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan hingga selesainya penulisan Tesis ini. 4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan hingga selesainya penulisan Tesis ini. 5. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak., Bapak Drs. Rasdianto, M.Si.Ak., dan Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak. selaku Komisi Pembanding atas saran dan kritik yang diberikan untuk perbaikan tesis ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai di Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
7. Kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda H. Emar Sembiring dan Ibunda H. Barusiah Barus. 8. Istri tercinta Hj. Eli Hanum Nasution serta ketiga anakku yang tersayang M. Nur Maghribi, Sisi Mahfirah Rahmah, dan Atikah Marhamah atas kesabaran, motivasi, dan do’a yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini. 9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Beasiswa Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) di Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis menempuh studi dan penulisan tesis ini. Penulis menyadari tesis ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Allah SWT selalu memberikan taufik dan rahmatnya kepada kita semua. Amin. Medan, 28 Maret 2009 Penulis,
M. Simba Sembiring NIM. 077017086/Akt
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP Data Pribadi Nama
: M. Simba Sembiring
Tempat/Tgl.lahir
: Deli Serdang/ 16 Desember 1964
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Setia Budi Pasar I Gang Pribadi III Tanjung Sari Medan
Telepon/ HP
: 08163502091
Pendidikan 2007 – 2009
: S-2 Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU
1988 – 1990
: S-1 STIE Nusa Bangsa Jurusan Manajemen
1984 – 1987
: Diploma – III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi USU
1981 – 1984
: SMA Negeri Tanjung Morawa
1977 – 1981
: SMP Karyawan Tanjung Morawa
1971 – 1977
: SD Negeri Tadukan Raga Deli Serdang
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ................................................................................................... .
i
ABSTRACT ................................................................................................... .
ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. . iii RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... .
v
DAFTAR ISI................................................................................................. .
vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ .
ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... .
xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ . xii BAB I
PENDAHULUAN....................................................................... .
1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ .
1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... .
6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ .
6
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... .
6
1.5. Originalitas Penelitian................................................................. .
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. . 10 2.1. Landasan Teori............................................................................ . 10 2.1.1. Pengertian Persepsi ........................................................... . 10 2.1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi..................... . 11 2.1.3. Pengertian Motivasi .......................................................... . 13 2.1.4. Teori-teori Motivasi Kerja ................................................ . 14 2.1.5. Pengertian Karir ................................................................ . 21 2.1.6. Tahap-tahap Pengembangan Karir Individu ..................... . 24 2.2. Review Penelitian Terdahulu ...................................................... . 25
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ............................ . 30 3.1. Kerangka Konseptual ................................................................. . 30 3.2. Hipotesis...................................................................................... . 32 BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... . 33 4.1. Jenis Penelitian............................................................................ . 33 4.2. Lokasi Penelitian......................................................................... . 33 4.3. Populasi dan Sampel ................................................................... . 33 4.4. Metode Pengumpulan Data ......................................................... . 35 4.5. Jenis dan Sumber Data................................................................ . 35 4.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian......... . 36 4.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................... . 40 4.8. Metode Analisis Data.................................................................. . 42 4.9. Pengujian Hipotesis..................................................................... . 45 BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ . 48
5.1. Hasil Penelitian ........................................................................... . 48 5.1.1. Deskriptif Data .................................................................. . 48 5.1.2. Analisis Instrumen/Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur..
54
5.2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... . 67 5.2.1. Pengujian Normalitas Data ............................................... . 67 5.2.2. Uji Multikolinearitas ......................................................... . 68 5.2.3. Uji Heteroskedastisitas...................................................... . 69 5.2.4. Uji Autokorelasi ................................................................ . 70 5.3. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... . 71 5.3.1. Pengujian Hipotesis........................................................... . 71
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. . 80 6.1. Kesimpulan ................................................................................ . 80 6.2. Keterbatasan................................................................................ . 81 6.3. Saran............................................................................................ . 81 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... . 83
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu .......................................................... . 28
4.1
Jumlah Populasi ................................................................................ . 34
4.2
Defenisi Operasionalisasi Variabel ................................................... . 39
4.3
Alternatif Jawaban Setiap Pertanyaan............................................... . 40
5.1
Distribusi Frekuensi Penghargaan Finansial (X1) ............................ . 48
5.2
Distribusi Frekuensi Pelatihan Profesional /X2 ................................ . 49
5.3
Distribusi Frekuensi Pengakuan Profesional (X3)............................ . 49
5.4
Distribusi Frekuensi Nilai-Nilai Sosial (X4)..................................... . 50
5.5
Distribusi Frekuensi Lingkungan Kerja (X5) ................................... . 51
5.6
Distribusi Frekuensi Pertimbangan Pasar Kerja/X6 ......................... . 52
5.7
Distribusi Frekuensi Personalitas/X7 ............................................... . 52
5.8
Distribusi Frekuensi Profesi Angkutan Publik/Y ............................. . 53
5.9
Uji Validitas Instrumen Penghargaan Finansial................................ . 55
5.10
Uji Reliabilitas dengan Nilai Cronbach’s Alpha .............................. . 56
5.11
Uji Validitas Instrumen Pelatihan Profesional.................................. . 57
5.12
Nilai Cronbach’s Alpha .................................................................... . 58
5.13
Uji Validitas Instrumen ..................................................................... . 58
5.14
Nilai Cronbach’s Alpha ..................................................................... . 59
5.15
Uji Validitas Instrumen ..................................................................... . 60
5.16
Nilai Cronbach’s Alpha ..................................................................... . 61
5.17
Uji Validitas Instrumen ..................................................................... . 62
5.18
Nilai Cronbach’s Alpha ..................................................................... . 63
5.19
Uji Validitas Instrumen ..................................................................... . 64
5.20
Nilai Cronbach’s Alpha ..................................................................... . 65
5.21
Uji Validitas Instrumen ..................................................................... . 66
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
5.22
Nilai Cronbach’s Alpha .................................................................... . 67
5.23
Hasil Pengujian One Sample kolmogorov Smirnov Test ................. . 67
5.24
Uji Multikolinearitas ......................................................................... . 68
5.25
Nilai Durbin-Watson......................................................................... . 70
5.26
Pengujian Godness of Fit .................................................................. . 72
5.27
Hasil Regresi Uji F............................................................................ . 72
5.28
Hasil Regresi Uji T ........................................................................... . 73
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi.................................... . 12
2.2
Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow ............................. . 16
2.3
Proporsi Kebutuhan yang Terpuaskan ............................................. . 17
2.4
Tahap-tahap Karir dan Kebutuhan Individu .................................... . 24
3.1
Kerangka Konseptual ....................................................................... . 32
5.1
Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas....................................... . 69
5.2
Statistik d Durbin–Watson (DW)..................................................... . 70
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1
Kuesioner .................................................................................................
86
2
Tabulasi Data Penelitian ..........................................................................
89
3 Uji Validitas & Reliabilitas X1 ................................................................
90
4 Uji Validitas & Reliabilitas X2 ................................................................
92
5 Uji Validitas & Reliabilitas X3 ................................................................
95
6 Uji Validitas & Reliabilitas X4 ................................................................
98
7 Uji Validitas & Reliabilitas X5 ................................................................ 103 8 Uji Validitas & Reliabilitas X6 ................................................................ 107 9
Frequencies X7......................................................................................... 109
10 Uji Validitas& Reliabilitas....................................................................... 110 11 Hasil Uji Regresi Berganda...................................................................... 117
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Setiap manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan keyakinan bahwa pada saatnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan mendapatkan kompensasi juga didasarkan pada keyakinan bahwa dengan bekerja seseorang yakin dapat memenuhi berbagai kebutuhannya. Selain itu, setiap individu selalu berkeinginan agar kebutuhan itu akan meningkat sejalan peningkatan karirnya atau jenjang jabatannya dalam perusahaan. Sebagai seorang individu yang ingin maju dan berkembang mereka perlu memotivasi diri untuk mau bekerja keras, penuh tanggung jawab, selalu ingin maju dan tidak mudah menyerah, serta selalu meningkatkan kualitas diri sebagai upaya antisipasi menghadapi persaingan yang semakin berat di antara sesama tenaga kerja. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya lulusan dari departemen akuntansi universitas negeri maupun swasta. Perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu direspon oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka desain pendidikan akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja, dalam hal ini dunia kerja bagi sarjana akuntansi.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Fakultas Ekonomi sebagai salah satu fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara (USU) setiap periode wisuda menghasilkan lulusan dalam bidang akuntansi yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmunya yang berorientasi pasar, sehingga para lulusan di bidang akuntansi mampu bekerja secara profesional dan bersaing di dunia kerja. Dewasa ini minat masyarakat terhadap profesi akuntansi cukup tinggi. Hal ini tampak dari semakin banyaknya jumlah lembaga pendidikan akuntansi dari tahun ke tahun, yang memberikan layanan pendidikan akuntansi pada berbagai jenjang, termasuk pendidikan tinggi strata satu (S1). Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi dapat memilih alternatif pilihan karir antara profesi akuntansi umum dan profesi akuntan. Bagi yang memilih profesi akuntan mereka harus meraih gelar Akuntan terlebih dahulu, melalui Pendidikan profesi Akuntansi (PPA). Selanjutnya mereka dapat memilih pilihan karir profesi akuntan, baik sebagai Akuntan Publik, Akuntan Manajemen, Akuntan Pemerintah, maupun Akuntan Pendidik. Perencanaan pemilihan karir merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam berkarir. Perencanaan tersebut meliputi pertimbangan terhadap beberapa faktor yang dominan dalam pemilihan karir. Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertise, dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian perkembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, 1994 dalam Deasy: 2000). Sebaliknya, Greenberg dan Baron (2000: 215) menyatakan bahwa karier tersebut meliputi urutan pengalaman pekerjaan seseorang selama jangka waktu tertentu.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Pilihan karier mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk tentang berbagai macam karier (Holland, 1995 dalam Friedland, 1996 dalam Deasy, 2002). Jadi, persepsi dan stereotype karier merupakan hal penting untuk menentukan pilihan karier karena persepsi mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan (Stole, 1976 dalam Felton et al., 1994). Secara global pengajaran akuntansi di perguruan tinggi cenderung mengarahkan mahasiswa untuk bekerja sebagai akuntan publik (Widhinugroho, 1999). Minat dan rencana karier mahasiswa yang jelas akan sangat berguna dalam penyusunan program agar materi kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya. Perencanaan karier merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sukses (Berry, 1997; Messmer, 1997; dan Paolillo et al., 1982 dalam Rasmini, 2007). Oleh karena itu, diperlukan suatu stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karier yang diinginkan sejak masih di bangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara optimal. Peran akuntan pendidik sebagai stimulator untuk hal ini dirasa sangat penting. Dalam studi ini diteliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Faktor-faktor tersebut adalah nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah lowongan pekerjaan, lingkungan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang pengorbanan (cost) profesi akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang pengorbanan
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
(cost) profesi akuntan publik, dengan mengembangkan instrumen kuesioner yang digunakan oleh Astami (2001) dan Rahayuningsih (2002). Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dipilih oleh mahasiswa akuntansi yang telah menjadi sarjana, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Berdasarkan dari berbagai jenis karir yang dapat dipilih oleh sarjana akuntansi tersebut menunjukkan bahwa setiap sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terdiri dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas (Rahayu dkk., 2003) Dengan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mereka dalam memilih karir, maka setiap mahasiswa akuntansi yang akan terjun ke dalam dunia bisnis dapat dengan tepat memilih karir yang akan dijalankannya dan pendidikan akuntansi juga dapat merencanakan kurikulum yang sesuai dan relevan dengan tuntutan dunia kerja, sehingga mahasiswa akuntansi yang sudah lulus dan siap terjun dalam dunia kerja lebih mudah menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan tuntutan dalam pekerjaan, apalagi profesi akuntan pada masa yang akan datang menghadapi tantangan yang semakin berat, maka kesiapan yang menyangkut profesionalisme profesi mutlak diperlukan.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001), menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, atau akuntan pemerintah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Selain itu, hasil penelitiannya juga menemukan bahwa karir yang paling banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi adalah karir sebagai akuntan perusahaan, kemudian akuntan pemerintah, akuntan publik, dan akuntan pendidik. Sedangkan penelitian yang dilakukan Andrianti (2001), menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi mengenai faktor intrinsik, penghasilan, dan pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non publik, namun terdapat perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi mengenai faktor persepsi dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non publik. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan”.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas secara simultan dan secara parsial berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam memilih karir/profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
2. Sebagai bahan masukan dan nilai tambah bagi kalangan akademik, khususnya Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai kebutuhan pasar dan membantu membuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja saat ini. 3. Sebagai menambah dan memperkaya khasanah penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada umumnya, dan Program Studi Magister Ilmu Akuntansi pada khususnya. 4. Sebagai menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam memahami persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir di pekerjaannya sesuai dengan profesi yang dimilikinya. 5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.
1.5. Originalitas Penelitian Originalitas penelitian yang dilakukan pada penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya, antara lain adalah : Felton et al. (1994) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai akuntan publik. Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
karier pada penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya. Rahayu, dkk. (2003), meneliti tentang persepsi mahasiswa akuntansi di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Wijayanti (2001), meneliti tentang perbedaan pandangan di antara mahasiswa akuntansi di beberapa universitas negeri dan swasta di Yogyakarta dalam memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Andriati (2001), meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non publik. Ni Ketut Rasmini (2007) meneliti Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Nonakuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Perbedaan yang mendasar antara penelitian ini dengan 5 (lima) penelitian sebelumnya adalah pada objek atau lokasi penelitian, yakni penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya mahasiswa Departemen Akuntansi yang telah mengajukan proposal penelitian untuk penulisan tugas akhir (skripsi). Dalam penelitian ini menggunakan alat uji Regresi Berganda (multiple regression analysis) dimana pada penelitian sebelumnya menggunakan alat uji Diskriminan (Discriminant Analysis). Selain itu peneliti menggunakan variabel dependen profesi Akuntan Publik karena profesi Akuntan Publik merupakan karir yang spesifik dan memiliki wadah organisasi yang mengatur praktik akuntan publik didalam penugasannya dan berpengaruh terhadap akuntabilitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dan memiliki dampak pada Pasar Modal dan perekonomian Indonesia seperti halnya di Amerika Serikat pasca kasus Enron.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Persepsi Pengertian persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungan melalui panca indera. Dengan demikian persepsi dapat diartikan sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya melalui panca inderanya (melihat, mendengar, mencium, menyentuh dan merasakan). Hammer dan Organ dalam Sofyandi dan Garniwa (2007) menyatakan bahwa persepsi adalah “the process by which people organize, interpret, experience, and process cues or material (inputs) received from the external environment”, yang artinya persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami, dan mengolah pertanda atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Menurut Walgito (1997) agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu : 1) adanya obyek yang dipersepsikan (fisik), 2) alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus (fisiologis), dan 3) adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi (psikologis). 2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut : 1. Pelaku Persepsi Bila seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sarat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individual itu. Di antara karakteristik pribadi yang lebih relevan mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. 2. Target Karakteristik-karakteristik dalam target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Orang-orang yang keras suaranya lebih mungkin untuk diperhatikan dalam suatu kelompok daripada mereka yang pendiam. Demikian pula individu-individu yang luar biasa menarik atau luar biasa tidak menarik. Gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target membentuk cara seseorang memandang.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
3. Situasi Situasi adalah hal penting dalam setiap individu melihat objek-objek atau peristiwa-peristiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi-persepsi individu. Gambar 2.1 berikut ini meringkaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi. Faktor pada Pelaku Persepsi : - Sikap - Motif - Kepentingan - Pengalaman - Pengharapan Faktor dalam Situasi : - Waktu - Keadaan/Tempat Kerja - Keadaan Sosial
Persepsi
Faktor pada Target : - Hal Baru - Gerakan - Bunyi - Ukuran - Latar Belakang - Kedekatan Sumber : Sofyandi dan Garniwa (2007)
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
2.1.3. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata latin ”movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi sangat penting dimiliki setiap individu dalam dirinya karena motivasi menyebabkan indidividu mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Rivai (2006) menyatakan bahwa ”Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan”. Dorongan individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan tersebut terdiri dari 2 (dua) komponen, yaitu : arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja). Sedangkan Hasibuan (2003) menyatakan bahwa ”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”. Menurut Peterson dan Plowman dalam Hasibuan (2003) mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor-faktor berikut ini : a. The Desire to Live (keinginan untuk hidup) Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang, manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat melanjtkan hidupnya.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
b. The desire for Position (keinginan untuk suatu posisi) Keinginan untuk suatu posisi dengan memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia yang keduadan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja. c. The Desire for Power (keinginan akan kekuasaan) Keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah di atas keinginan untuk memiliki, yang mendorong orang mau bekerja. d. The Desire for Recognation (keinginan akan pengakuan) Keinginan akan pengakuaan, penghormatan, dan status social merupakan jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan demikian setiap pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (needs) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya. 2.1.4. Teori-Teori Motivasi Kerja 1. Maslow’s Need Hierarchy Theory Menurut Maslow dalam Mangkunegara (2007), kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Abraham Maslow menyatakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut : a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar. b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebuthan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
c. Kebutuhan untuk rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai. d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. e. Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Self Actualization (Doing your thing)
Esteem (Self and peer value)
Belongingness (Friendship. Affiliation, love)
Safety and Security (Freedom physical, and mental Feelings of being secure) Physiological Needs (Food, dringk, sex, shetter from pain)
Sumber : Mangkunegara (2007)
Gambar 2.2 Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow Selanjutnya Maslow mengemukakan bahwa orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85% kebutuhan fisiologis, 70% kebutuhan rasa aman, 50% kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, 40% kebutuhan harga diri, dan hanya 10% dari kebutuhan aktualisasi diri. Hal ini dapat diperhatikan pada Gambar 2.3. berikut ini.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Self-Actualization (10%) Esteem (40%) Belongingnees (50%) Safety and Security (70%) Physiological (85%)
Note shaded area respresent percentage of each need Category satisfied by the average adult
Sumber : Mangkunegara (2007).
Gambar 2.3 Proporsi Kebutuhan yang Terpuaskan Dalam studi motivasi lainnya, McClelland dalam Mangkunegara (2007) mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan manusia, yaitu : a. Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang individu yang mempunyai kebutuhan akan berprestasi tinggi cenderung untuk berani mengambil risiko. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik daripada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
b. Need for affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. c. Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain. McClelland dalam Mangkunegara (2007) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motif berprestasi kerja tinggi, yaitu : 1) Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi. 2) Berani mengambil dan memikul risiko. 3) Memiliki tujuan yang realistik. 4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan. 5) Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan. 6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. 2. Herzberg Two Factor Theory Teori dua faktor dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Ia menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya. Herzberg melakukan penelitian tentang motivasi terhadap 200 akuntan dan insinyur yang dipekerjakan di berbagai perusahaan di sekitar Pittsburgh, Pensylvania. Masing-masing responden diminta menceritakan
kejadian
yang
dialami
oleh
mereka
baik
yang
menyenangkan(memberikan kepuasan) maupun yang tidak menyenangkan atau tidak memberikan kepuasan. Kemudian, hasil wawancara tersebut dianalisis dengan
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
analisis isi (content analysis) untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan. Dua faktor yang menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak puas menurut Herzberg, yaitu faktor pemeliharaan (maintenance factors) dan faktor pemotivasian (motivational factors). Faktor pemotivasian disebut pula dissatisfiers, hygiene factors, job context, extrinsic factors yang meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan dengan subordinate, upah, keamanan kerja, kondisi kerja, dan status. Sedangkan faktor pemotivasian disebut pula satisfier, motivators, job content, intrinsic factors yang meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan (advancement), work it self, kesempatan berkembang, dan tanggung jawab. 3. ERG Theory (Existence, Relatedness, Growth) dari Alderfer Teori ERG alderfer merupakan perluasan dari teori Maslow dan Herzberg. Teori ERG tidak terlalu berbeda dengan teori Maslow yang mengetengahkan tingkatan-tingkatan kebutuhan manusia. Teori ERG merupakan refleksi dari tiga dasar kebutuhan, yaitu : a. Existence Needs (kebutuhan eksistensi) Kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari eksistensi individu, seperti makan, minum, pakaian, bernafas, gaji, keamanan kondisi kerja, fringe benefits. b. Relatedness Needs (kebutuhan keterhubungan) Kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
c. Growth Needs (kebutuhan pertumbuhan) Kebutuhan untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan yang dimiliki setiap individu. 4. Theory X and Theory Y dari Dauglas McGregor Dauglas McGregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia: negatif dengan tanda label X dan positif dengan tanda label Y. McGregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku manusia dalam organisasi sebagai berikut : a. Teori X (negatif) merumuskan asumsi seperti : 1) Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan maka ia akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja. 2) Pada saat manusia tidak suka atau tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan dikontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. 3) Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin. 4) Kebanyakan manusia menempatkan keamanan di atas faktor lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi. b. Teori Y (positif) merumuskan asumsi seperti : 1) Manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian berdiskusi atau sekedar teman bicara.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
2) Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri sendiri jika mereka melakukan komitmen yang sangat objektif. 3) Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar secara meluas di berbagai kalangan tidak hanya selalu dari kalangan top manajemen atau dewan direksi. 2.1.5. Pengertian Karir Hampir semua orang bertanya tentang siklus hidup pekerjaan seseorang, dan ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan yang dibutuhkan untuk pengembangan karir orang tersebut. Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat pula dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya. Untuk orang-orang tertentu jabatan-jabatan ini merupakan tahapan dari suatu perencanaan yang cermat, sedangkan bagi yang lain, karir merupakan bentuk keberuntungan. Gomes (2000) menyatakan bahwa ”Karir adalah suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisahkan tetapi berkaitan, yang memberikan kesinambungan, ketentraman, dan arti dalam hidup seseorang”. Menurut Simamora (2004), ”Karir adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi-aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut”.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Selanjutnya
Soeprihanto
(2000),
menyatakan
bahwa
”Karir
adalah
perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan”. Menurut Rivai (2006) konsep-konsep dasar perencanaan karir, yakni : a) Karir Karir merupakan seluruh posisi kerja yang dijabat selama siklus kehidupan pekerjaan seseorang. b) Jenjang Karir Jenjang karir merupakan model posisi pekerjaan berurutan yang membentuk karir seseorang. c) Tujuan Karir Tujuan karir merupakan posisi mendatang yang diupayakan pencapaiannya oleh seseorang sebagai bagian karirnya. Tujuan-tujuan ini berperan sebagai benchmark sepanjang jenjang karir seseorang. d) Perencanaan Karir Perencanaan karir merupakan proses dimana seseorang menyeleksi tujuan karir dan jenjang karir menuju tujuan-tujuan tersebut. e) Pengembangan Karir Pengembangan karir terdiri dari pengkatan pribadi yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai rencana karir pribadinya.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Dengan demikian karir adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh individu selama masa hidupnya. Karir merupakan pola dari pekerjaan dan sangat berhubungan dengan pengalaman (posisi, wewenang, keputusan, dan interpretasi subjektif atas pekerjaan), dan aktivitas selama masa kerja individu. Pengertian ini menekankan bahwa karir tidak berhubungan dengan kesuksesan atau kegagalan, namun lebih kepada sikap dan tingkah laku, dan kontinuitas individu dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya. Tujuan karir adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh individu dalam pekerjaannya. Jadi keberhasilan karir tidak lagi diartikan sebagai penghargaan institusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hierarki formal. Apalagi pada saat ini karir telah mengalami pergeseran menuju karir tanpa batas (the boundaryless career). Kunci keberhasilan karir pada masa yang akan datang lebih dicerminkan dari pengalaman hidup seseorang daripada posisi yang dimilikinya.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
2.1.6. Tahap-tahap Pengembangan Karir Individu Penelitian mengenai tahapan-tahapan karir menyimpulkan bahwa kebutuhan dan ekspektasi individu berubah melalui tahapan-tahapan. Hubungan antara tahapantahapan karir dan kebutuhan individu dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini. Kebutuhan Utama
Keamanan, Jaminan
Pencapaian, Harga Diri, Kebebasan
Harga Diri, Aktualisasi Diri
Aktualisasi Diri
Fase Lanjutan Promosi
Fase Mempertahankan Mempertahankan Posisi
Fase Pensiun Berpikir Strategis
Usia Fase Awal Pegawai Kontrak
Tahap Akhir
Sumber : Rivai (2006)
Gambar 2.4 Tahap-tahap Karir dan Kebutuhan Individu Menurut Rivai (2006), tahapan-tahapan karir dan kebutuhan individu dapat dibedakan atas 4 (empat) tahapan, yaitu : 1. Fase Awal Fase awal atau fase pembentukan menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan. 2. Fase Lanjutan Fase lanjutan di mana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri, dan kebebasan.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
3. Fase Mempertahankan Pada fase mempertahankan, individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan, baik secara psikologis maupun finansial. 4. Fase Pensiun Pada fase pensiun, individu telah menyelesaikan satu karir, dan akan berpindah ke karir yang lain, dan individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
2.2. Review Penelitian Terdahulu Felton et al. (1994) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai akuntan publik. Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karier pada penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Rahayu, dkk. (2003) dalam penelitiannya menemukan bahwa mahasiswa dan mahasiswi akuntansi dari universitas negeri dan universitas swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai akuntan perusahaan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan. Berdasarkan gender-nya, maka perbedaan persepsi/pandangan mahasiswa akuntansi terlihat pada faktor pelatihan profesional dan lingkungan kerja, sedangkan untuk faktor penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan. Wijayanti (2001), dalam penelitiannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa dari 7 (tujuh) faktor yang diteliti, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilainilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan tersedianya lapangan kerja, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir. Sedangkan faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan kerja tidak dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Andriati (2001), meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non publik. Hasil penelitiannya menunjukkan ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan non publik. Rasmini (2007) meneliti faktor-faktor yang Berpengaruh pada keputusan pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali. Variabel-variabel yang membedakan pemilihan profesi antara mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dengan mahasiswa yang memilih profesi nonakuntan publik adalah (a) pekerjaan yang memberikan tantangan secara intelektual, memperoleh tunjangan-tunjangan, (b) pekerjaan yang aman dari PHK, (c) lingkungan kerja yang menyenangkan, (d) dapat menjadi konsultan yang dinamis pada perusahaan, (e) dapat menjadi konsultan bisnis yang terpercaya, (f) dapat menjadi direktur perusahaan, (g) dapat memperluas wawasan dan kemampuan sehingga lebih profesional dalam akuntansi, (h) mudah mendapat promosi, (i) imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan, (j) bahwa kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karier, (k) akuntan publik memberi keamaan kerja lebih terjamin, (l) berkarier di kantor akuntan publik memperoleh penghargaan tinggi dari masyarakat. Berdasarkan nilai discriminant loading, faktor yang paling dominan
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa akuntansi adalah adanya persepsi bahwa karier di akuntan publik memberikan keamanan kerja lebih terjamin (tidak mudah kena PHK). Pada Tabel 2.1 berikut ini ditunjukkan matriks dari beberapa penelitian terdahulu. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Kesimpulan
1.
Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Northey (1994).
Factors Influencing the Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy
Nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik.
2.
Rahayu, dkk. (2003)
Persepsi mahasiswa akuntansi di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik, akuntan peru-sahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah.
Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas.
Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya. Mahasiswa dan mahasiswi akuntansi dari uni-versitas negeri dan swas-ta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai akuntan perusa-haan.
3.
Wijayanti (2001)
Faktor-faktor yang mempeng-aruhi pemilihan karir maha-siswa akuntansi di Yogyakarta.
Penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keaman-an kerja, dan tersedia-nya lapangan kerja.
Faktor penghargaan finansial, pelatihan pro-fesional, dan nilainilai sosial yang dipertim-bangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Lanjutan Tabel 2.1 4.
Andrianti (2001)
Faktor-faktor yang mempeng-aruhi mahasiswa akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non publik.
Faktor intrinsik, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.
5.
Rasmini (2007)
Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik Dan Nonakuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi di Bali
Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah Lowongan Pekerjaan, Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik,
Ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan non publik. Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan nonakuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual Setiap individu yang ingin maju dan berkembang perlu memotivasi dirinya untuk mau bekerja keras, penuh tanggung jawab, selalu ingin maju dan tidak mudah menyerah, serta selalu meningkatkan kualitas diri sebagai upaya antisipasi menghadapi persaingan yang semakin berat di antara sesama tenaga kerja. Menurut Herzberg sesuai dengan teori yang dikembangkannya yang dikenal dengan teori ”Model dua faktor” dari motivasi, yaitu motivasional dan faktor higine atau pemeliharaan. Menurut teori ini yang dimaksud dengan faktor motivasional adalah hal-hal yang pendorong berprestasi yang bersifat instrinsik, yang bersumber dari dalam diri seseorang, antara lain adalah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan berkembang, kemajuan dalam karir dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor higine mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang karyawan dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekanrekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijaksanaan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku (Siagian, 2008) .
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Selanjutnya Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul ”Work and Motivation” mengemukakan suatu teori yang disebutnya sebagai ”Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dari perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan nampaknya terbuka untuk memperolehnya, maka yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. Berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan oleh dua ahli tersebut di atas, maka merupakan hal yang logis dan wajar apabila seseorang dalam memilih karir atau pekerjaannya sangat perlu mempertimbangkan jenjang karir dan prospek perkembangan karirnya di masa yang akan datang. Rivai (2006) menyatakan bahwa ”Karir merupakan seluruh posisi kerja yang dijabat selama siklus kehidupan pekerjaan seseorang”. Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat dijalani oleh mahasiswa akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat digolongkan dalam 4 (empat) kategori, yaitu akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah, seperti di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPKP, Departemen Keuangan, dan instansi pemerintah lainnya.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Menurut Rahayu dkk. (2003) bahwa mahasiswa akuntansi dalam memilih karir
yang akan dijalaninya memiliki berbagai pertimbangan antara lain adalah
penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir Akuntan Publik : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penghargaan Finansial (X1) Pelatihan Profesional (X2) Pengakuan Profesional (X3) Nilai-nilai sosial (X4) Lingkungan kerja (X5) Pertimbangan pasar kerja (X6) Personalitas (X7)
Minat Menjadi Akuntan Publik (Y)
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
3.2. Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi Akuntan Publik.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kausal (causal effect). Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dan fenomena serta mencari keterangan keterangan secara factual yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan pemilihan profesi Akuntan Publik bagi mahasiswa Departemen Akuntansi FE USU Medan.
4.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi USU yang beralamat di Jalan Prof. T.M. Hanafiah, SH Medan.
4.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata – I Reguler Angkatan 2005, 2006 sebanyak 147 orang mahasiswa. Data mengenai jumlah mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata – I Reguler dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Jumlah Populasi
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
No. 1. 2.
Program Strata – 1 Angkatan 2005 Angkatan 2006 Jumlah
Jumlah (orang) 75 72 147
Sumber : Departemen Akuntansi FE-USU, Februari 2009.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriterianya sebagai berikut : 1. Mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata – I Reguler USU yang sudah mengajukan proposal penelitian skripsi. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa mahasiswa yang sudah mengajukan proposal penelitian skripsi diperhitungkan dalam waktu yang tidak lama lagi mereka akan menyelesaikan studinya dan segera akan bekerja. 2. Mahasiswa stambuk 2005 dan 2006. Dengan kriteria tersebut maka dapat diperoleh mahasiswa yang telah memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,00 dan telah menyelesaikan 110 SKS. 3. Mahasiswa stambuk 2007 disisihkan karena pada periode penelitian belum ada yang mencapai 110 SKS. Berdasarkan 3 (tiga) kriteria diatas maka terpilih sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang.
4.4. Metode Pengumpulan Data
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara (interview) yang dilakukan responden untuk memberikan informasi dan keterangan sehubungan penelitian yang dilakukan. b. Daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU yang menjadi responden dalam penelitian ini. c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumendokumen yang diperoleh dari Fakultas Ekonomi USU sebagai pendukung penelitian ini.
4.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara (interview) dan menyebarkan daftar pertanyaan (questionaire). b. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi USU.
4.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
1. Penghargaan Finansial (X1) Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Penghargaan finansial diuji dengan 3 (tiga) butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji dan tersedianya dana pensiun. 2. Pelatihan Profesional (X2) Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. 3. Pengakuan Profesional (X3) Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji dengan 4 (empat) pernyataan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi.
4. Nilai-nilai Sosial (X4) Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
pandang orang-orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial diuji dengan 6 (enam) pernyataan mengenai cara untuk naik pangkat, kesempatan
untuk
melakukan pelayanan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain. 5. Lingkungan Kerja (X5) Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji dengan pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur). 6. Pertimbangan Pasar Kerja (X6) Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan 2 (dua) pernyataan mengenai keamanan kerja, dan kemudahan mengakses lowongan kerja.
7. Personalitas (X7) Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diuji
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
dengan satu pernyataan mengenai kesesuian pekerjaaan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang. 2. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen yaitu minat menjadi Akuntan Publik yaitu minat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Minat menjadi Akuntan Publik diukur dengan indikator Akuntan Publik dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya, Akuntan Publik dapat menjadi direktur perusahaan, Akuntan Publik dapat memperluas wawasan dan kemampuan akuntansi, Akuntan Publik dapat menjanjikan lebih profesional dalam bidang akuntansi, bekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapat promosi jabatan, Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan. Kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir, keamanan kerja lebih terjamin dan memperoleh penghargaan yang tinggi dimasyarakat. (Felton, 1994). Adapun Tabel Operasionalisasi Variabel sebagai berikut :
Tabel 4.2: Defenisi Operasionalisasi Variabel Jenis Variabel
Nama Variabel
Definisi
Instrumen
Skala Pengukuran
Independen
Penghargaan Finansial (X1)
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar
Kuesioner
Interval/Likert
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Independen
Pelatihan Profesional (X2)
Independen
Pengakuan Profesional (X3)
Independen
Nilai-nilai Sosial (X4)
Independen
Lingkungan Kerja (X5)
Independen
Pertimbangan Pasar Kerja (X6)
Independen
Personalitas (X7)
Dependen
Minat menjadi Akuntan Publik (Y)
bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Pelatihan profesional meliputi halhal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji dengan pernyataan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur) Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja Determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu minat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien
Kuesioner
Interval/Likert
Kuesioner
Interval/Likert
Kuesioner
Interval/Likert
Kuesioner
Interval/Likert
Kuesioner
Interval/Likert
Kuesioner
Interval/Likert
Kuesioner
Interval/Likert
Setiap pernyataan dari variabel yang diteliti menggunakan skala Likert dan masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5. Alternatif jawaban pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Alternatif Jawaban Setiap Pernyataan No.
Alternatif Jawaban
Skor Jawaban
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
1. 2. 3. 4. 5.
Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sekali
1 2 3 4 5
4.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada 70 orang mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU yang dijadikan sebagai sampel penelitian. 1. Uji Validitas Instrumen Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Uji
validitas
instrumen
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r
tabel.
Jika nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung) > nilai rtabel
dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS). 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Ghozali (2005) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Untuk melakukan pengujian reliabilitas kuisioner dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16.
4.8. Metode Analisis Data 4.8.1. Uji Kualitas Data Ada dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data, yaitu :
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
a. Uji reliabilitas, yaitu untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran suatu kuesioner jika diulangi beberapa kali. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpa> 0,60 (Nunally,1978 dalam Ghozali,2005:133). b. Uji Validitas, dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah instrumen penelitian yang telah disusun benar-benar akurat sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (variabel kunci yang diteliti). Uji tersebut dimaksud untuk mengetahui sejauhmana instrumen yang digunakan sudah memadai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau penilaian ahli yang berkompeten dengan masalah yang sedang diteliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. c. Jika r hitung (untuk r butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali,2005:135) 4.8.2. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang mengunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi : a. Uji normalitas, yaitu bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005:27)
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang mengambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnnya (Ghozali, 2005:74) b.
Uji Multikolinieritas, diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Selain itu deteksi terhadap multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap varibel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance =1/10=0,1.
c. Uji heteroskesdastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskesdastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut (Ghozali, 2005:62).
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
d. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode
sebelumnya.
(Ghozali,2005:62).
Dalam
beberapa
penelitian
uji
autokorelasi jarang dilakukan karena autokorelasi jarang terjadi pada data yang bersifat cross section, jika terjadi maka cara menggunakannya hanya dengan merubuh posisi sampel.
4.9. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (ά) 0,05 atau 5 %. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian dengan cara menguji secara simultan melalui uji signifikansi simultan (uji statistik F), yang bermaksud untuk dapat menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk menguji
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
masing-masing variabel secara parsial digunakan uji t statistik yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Data yang terkumpul melalui hasil penyebaran kuesioner ditabulasi kemudian dihitung dengan statistik analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk menentukan signifikansi pengaruh penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas terhadap minat menjadi akuntan publik. Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2+ b2X2 +b3X3 +b4X4 +b5X5++b6X6+b7X7+e Dimana: Y
: Minat Menjadi Akuntan Publik
X1
: Penghargaan Finansial
X2
: Pelatihan Profesional,
X3
: Pengakuan Profesional,
X4
: Nilai-nilai sosial,
X5
: Lingkungan kerja,
X6
: Pertimbangan pasar kerja,
X7
: Personalitas
a
: Konstanta, perpotongan garis pada sumbu X
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
b1, b2
: Koefisien regresi
e
: Error/Residual Untuk menunjukkan kuat lemahnya pengaruh variabel bebas secara simultan
(R) dan secara parsial (r) terhadap variabel terikat diperlukan analisis koefisien korelasi (R) dan (r), dimana nilai ini terletak antara -1 sampai 1. Hubungan secara simultan berarti semua variabel bebas digabungkan menjadi satu dan dilihat pengaruhnya terhadap informasi asimetris. Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F, dimana jika Fhitung > Ftabel maka semua variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, dan begitu pula sebaliknya. Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau tidak ada pengaruh, dan demikian pula sebaliknya. Korelasi ini adalah korelasi parsial, dimana korelasi yang terjadi dengan hanya melibatkan satu per satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai tertinggi dari r ini berarti variabel bersangkutan mempunyai pengaruh tertinggi dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji t, dimana jika thitung > ttabel atau-thitung < ttabel maka variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskriptif Data Tanggapan responden terhadap kuisioner yang diberikan adalah untuk mengetahui pengaruh penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap pemilihan profesi akuntan publik oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi FE USU. Agar terlihat lebih sistematis berikut ini disajikan data-data yang telah dikumpulkan ke dalam distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi merupakan penyajian data skor ke dalam bentuk Tabel. Adapun bentuk frekuensi jawaban responden sebagai berikut : Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Penghargaan Finansial (X1) Tanggapan Responden
Kurang Setuju (2)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1 Q2 Q3
0 1 0
0 3.2 0
3 2 1
9.7 6.5 3.2
21 15 15
67.7 48.4 48.4
4 9 7
12.9 29 22.6
3 4 8
9.7 12.9 25.8
Setuju (3)
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5)
Tidak Setuju (1)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3a).
Berdasarkan Tabel 5.1 diatas untuk pertanyaan ke 1 (satu) penghargaan finansial menunjukkan frekuensi tertinggi 67,7 % (satuju) dan paling rendah adalah 0.00 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 2 (dua) menunjukkan penghargaan finansial tertinggi sebanyak 48,4 % (satuju) dan terendah 1 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 3
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
menunjukan frekuensi tertinggi 48,4 % (setuju) dan paling rendah adalah 0 % (tidak setuju). Sedangkan frekuensi jawaban responden untuk variabel Pelatihan Profesional terdapat pada Tabel 5.2. berikut : Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Pelatihan Profesional /X2 Tanggapan Responden
Tidak Setuju (1)
Kurang Setuju (2)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1 Q2
1 0
3.2 0
0 1
0 3.2
15 13
48.4 41.9
5 10
16.1 32.3
Setuju (3)
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5) F % 10 7
32.3 22.6
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3b)
Berdasarkan Tabel 5.2 diatas untuk pertanyaan ke 1 (Q1) frekuensi jawaban variabel Pelatihan Profesional menunjukkan frekuensi tertinggi 48,4 % (setuju) dan paling rendah adalah 0 % (kurang setuju). Pertanyaan ke 2 (Q2) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pelatihan Profesional tertinggi sebanyak 41,9 % (setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Untuk frekuensi jawaban responden untuk variabel pengakuan profesional terdapat pada Tabel 5.3. berikut : Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Pengakuan Profesional (X3) Tanggapan Responden
Tidak Setuju (1)
Kurang Setuju (2)
Setuju (3)
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1 Q2 Q3 Q4
1 1 0 0
3.2 3.2 0 0
0 0 0 1
0 0 0 3.2
0 0 4 8
0 0 12.9 25.8
3 8 19 15
9.7 25.8 61.3 48.4
27 19 8 7
87.1 61.3 25.8 22.6
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3c).
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 5.3 diatas untuk pertanyaan ke 1 (Q1) frekuensi jawaban variabel Pengakuan Profesional menunjukkan frekuensi tertinggi 53,33 % (sangat setuju sekali) dan paling rendah adalah 0 % (kurang setuju). Pertanyaan ke 2 (Q2) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pengakuan Profesional tertinggi sebanyak 61,33 % (sangat setuju sekali) dan terendah 0 % (kurang setuju dan setuju). Pertanyaan ke 3 (Q3) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pengakuan Profesional tertinggi sebanyak 61,33 % (sangat setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju kurang dan setuju). Pertanyaan ke 4 (Q4) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pengakuan Profesional tertinggi sebanyak 48,4 % (sangat setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Untuk frekuensi jawaban responden untuk variabel Nilai-Nilai Sosial terdapat pada Tabel 5.4. berikut : Tabel 5.4 : Distribusi Frekuensi Nilai-Nilai Sosial (X4) Tanggapan Responden
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5)
Tidak Setuju (1)
Kurang Setuju (2)
Setuju (3)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1 Q2 Q3 Q4
3 2 1 1
9.7 6.5 3.2 3.2
7 2 5 0
22.6 6.5 16.1 0
8 8 10 11
25.8 25.8 32.2 35.5
8 12 8 12
25.8 38.7 25.8 38.7
5 7 7 7
16.1 22.6 22.6 22.6
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3c).
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas untuk pertanyaan ke 1 (Q1) frekuensi jawaban variabel Nilai-Nilai Sosial menunjukkan frekuensi tertinggi 25,8 % (sangat setuju dan setuju) dan paling rendah adalah 3 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 2 (Q2) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Nilai-Nilai Sosial tertinggi sebanyak 38,7 % (sangat setuju) dan terendah 2 % (kurang setuju dan tidak setuju). Pertanyaan ke 3
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
(Q3) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Nilai-Nilai Sosial tertinggi sebanyak 32,2 % (setuju) dan terendah 1 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 4 (Q4) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Nilai-Nilai Sosial tertinggi sebanyak 38,7 % (sangat setuju) dan terendah 0 % (kurang setuju). Untuk frekuensi jawaban responden untuk variabel Lingkungan Kerja terdapat pada Tabel 5.5. berikut : Tabel 5.5 : Distribusi Frekuensi Lingkungan Kerja (X5) Tanggapan Responden
Tidak Setuju (1)
Kurang Setuju (2)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
2 1 2 1 3 0 2
6.5 3.2 6.5 3.2 9.7 0 6.5
7 6 0 2 12 13 9
22.6 19.4 0 6.5 38.7 41.9 29.0
11 7 13 9 7 9 7
35.5 22.6 41.9 29.0 22.6 29.0 22.6
8 12 12 7 5 7 7
25.8 38.7 38.7 22.6 16.1 22.6 22.6
3 5 4 12 4 2 6
9.7 16.1 12.9 38.7 16.1 6.5 19.4
Setuju (3)
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3c).
Berdasarkan Tabel 5.5 diatas untuk pertanyaan ke 1 (Q1) frekuensi jawaban variabel Lingkungan Kerja menunjukkan frekuensi tertinggi 35,5 % (setuju) dan paling rendah adalah 2 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 2 (Q2) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Lingkungan Kerja tertinggi sebanyak 38,7 % (sangat setuju) dan terendah 1% (tidak setuju). Pertanyaan ke 3 (Q3) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Lingkungan Kerja tertinggi sebanyak 41,9 % (setuju) dan terendah 0 % (kurang setuju). Pertanyaan ke 4 (Q4) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Lingkungan Kerja tertinggi sebanyak 38,7 % (sangat setuju sekali) dan terendah 1 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 5 (Q5) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Lingkungan Kerja tertinggi sebanyak 38.7 % (kurang setuju) dan terendah 3 % (tidak
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
setuju). Pertanyaan ke 6 (Q6) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Lingkungan Kerja tertinggi sebanyak 41.9 % (kurang setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 7 (Q7) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Lingkungan Kerja tertinggi sebanyak 29 % (kurang setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Untuk frekuensi jawaban responden untuk variabel Pertimbangan Pasar Kerja terdapat pada Tabel 5.6. berikut : Tabel 5.6 : Distribusi Frekuensi Pertimbangan Pasar Kerja /X6 Tanggapan Responden
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5)
Tidak Setuju (1)
Kurang Setuju (2)
Setuju (3)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1 Q2
0 0
0 0
2 7
6.5 22.6
6 12
19.4 38.7
8 8
25.8 25.8
15 4
48.4 12.9
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3b).
Berdasarkan Tabel 5.6 diatas untuk pertanyaan ke 1 (Q1) frekuensi jawaban variabel Pertimbangan Pasar Kerja menunjukkan frekuensi tertinggi 48,4 % (sangat setuju sekali) dan paling rendah adalah 0 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 2 (Q2) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pertimbangan Pasar Kerja tertinggi sebanyak 38,7 % (setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Untuk frekuensi jawaban responden untuk variabel Personalitas terdapat pada Tabel 5.7. berikut : Tabel 5.7 : Distribusi Frekuensi Personalitas/X7 Tanggapan Responden
Kurang Setuju (2)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1
2
6.5
2
6.5
15
48.4
5
16.1
7
22.6
Setuju (3)
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5)
Tidak Setuju (1)
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3b)
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 5.8 diatas untuk pertanyaan ke 1 (Q1) frekuensi jawaban variabel Personalitas menunjukkan frekuensi tertinggi 48,4 % (setuju) dan paling rendah adalah 2 % (tidak setuju dan kurang setuju). Untuk frekuensi jawaban responden untuk variabel Profesi Akuntan Publik terdapat pada Tabel 5.8. berikut : Tabel 5.8 : Distribusi Frekuensi Profesi Akuntan Publik/Y Tanggapan Responden
Tidak Setuju (1)
Kurang Setuju (2)
Setuju (3)
Sangat Setuju (4)
Sangat Setuju Sekali (5)
Item No.
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q8
1 1 0 0 0 0 0
3.2 3.2 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 1 3
0 3.2 3.2 0 3.2 3.2 9.7
4 5 9 2 2 6 4
12.9 16.1 29.0 6.5 6.5 19.4 12.9
8 5 12 15 17 13 18
25.8 16.1 38.7 48.4 54.8 41.9 58.1
18 19 9 14 11 11 6
58.1 61.3 29.0 45.2 35.5 35.5 19.4
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3b)
Berdasarkan Tabel 5.8 diatas untuk pertanyaan ke 1 (Q1) frekuensi jawaban variabel Pemilihan Profesi Akuntan Publik menunjukkan frekuensi tertinggi 58,1 % (sangat setuju sekali) dan paling rendah adalah 0 % (kurang setuju). Pertanyaan ke 2 (Q2) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pemilihan Profesi Akuntan Publik tertinggi sebanyak 61,3 % (sangat setuju sekali) dan terendah 1% (tidak dan kurang setuju). Pertanyaan ke 3 (Q3) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pemilihan Profesi Akuntan Publik tertinggi sebanyak 38,7 % (sangat setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 4 (Q4) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pemilihan Profesi Akuntan Publik tertinggi sebanyak 48,4 % (sangat setuju) dan terendah 0 % (tidak dan kurang setuju). Pertanyaan ke 5 (Q5) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pemilihan Profesi Akuntan Publik tertinggi sebanyak 54.8 %
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
(sangat setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 6 (Q6) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pemilihan Profesi Akuntan Publik tertinggi sebanyak 41.9 % (sangat setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). Pertanyaan ke 8 (Q8) menunjukkan frekuensi jawaban variabel Pemilihan Profesi Akuntan Publik tertinggi sebanyak 58,1 % (sangat setuju) dan terendah 0 % (tidak setuju). 5.1.2. Analisis Instrumen/Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam penelitian ini perlu diuji sampai sejauh mana alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (validitas), dan juga sampai sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten (reliabilitas). Hal tersebut dilakukan agar pengujian hipotesis penelitian dapat mengenai sasarannya, oleh karena itu data yang dipakai untuk menguji hipotesis harus diuji validitas dan reliabilitasnya. 5.1.2.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Penghargaan Finansial (X1) 5.1.2.1.1. Uji Validitas Variabel Independen Penghargaan Finansial (X1) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2005). Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya dengan alat uji validitas item.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 31 responden, maka semua pertanyaan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.9, yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar rtabel Product Moment dimana r tabel 0.301 (31-2=29). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Tabel 5.9. Uji Validitas Instrumen Penghargaan Finansial Item-Total Statistics
Q1 Q2 Q3
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted 7.1290 2.249 6.9355 2.129 6.6452 1.837
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .499 .520 .367 .691 .540 .440
Sumber : Hasil Penelitian 2009 (data diolah).
Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan 3 (tiga) item pertanyaan tersebut valid. Jadi yang digunakan sebagai 3 (tiga) item pertanyaan untuk menentukan total Variabel Independen Penghargaan Finansial (X1). 5.1.2.1.2. Uji Reliabilitas Variabel Independen Penghargaan Finansial (X2) Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban dari pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan : (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot), karena pengukuran yang dilakukan berulang, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005). Dari hasil uji reliabilitas, ternyata seluruh item dikatakan
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
reliabel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.10 bahwa nilai Cronbach Alpha melewati > 0,60 (0.652). Hal tersebut tergambar pada Tabel 5.10 berikut : Tabel 5.10 : Uji Reliabilitas dengan Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .652
3
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3a)
5.1.2.1.3. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel Pelatihan Profesional (X2) 5.1.2.1.3.1. Uji Validitas Pelatihan Profesional (X2) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2005). Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya dengan alat uji validitas item. Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 31 responden dengan 4 (empat) pertanyaan, hanya terdapat 2 (dua) pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.11, yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar r tabel Product Moment dimana r tabel 0.301 (31-2=29). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Adapun hasil pengujian terdapat pada Tabel berikut :
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.11. Uji Validitas Instrumen Pelatihan Profesional Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted 3.7419 .731 .564 .a
Q1 Q2
3.7419 a.
1.065
.564
.a
The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Sumber : Hasil Penelitian 2009 (Lampiran 3b).
Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan hanya 2 (dua) item pertanyaan tersebut valid. Jadi yang digunakan sebagai total Variabel Independen Pelatihan Profesional (X2). 5.1.2.1.3.2. Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan Profesional (X2) Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan: (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot), karena pengukuran yang dilakukan berulang, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005). Dari hasil uji reliabilitas, ternyata seluruh item dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.12 bahwa nilai Cronbach Alpha keseluruhannya adalah melewati > 0,60 (0.713 atau 71,3 %). Hal tersebut tergambar pada Tabel 5.12 berikut :
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.12 : Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.713
2
Sumber : Hasil Olah Data SPSS. (Lampiran 3 b).
5.1.2.1.3.3. Uji Validitas dan Profesional (X3) 5.1.2.1.3.3.1.
Reliabilitas
pada Variabel Pengakuan
Uji Validitas Variabel Pengakuan Profesional (X3)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2005). Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya dengan alat uji validitas item. Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 31 responden, maka seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.13, yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar r tabel Product Moment dimana r 0.301 (31-2=29). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Tabel 5.13. Uji Validitas Instrumen Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4
12.2059 12.5294 12.9118 13.0882
Scale Variance if Item Deleted 4.047 3.590 4.689 4.325
Corrected ItemTotal Correlation .718 .731 .549 .613
Cronbach's Alpha if Item Deleted .748 .740 .821 .795
Sumber : Hasil Penelitian 2009 (Lampiran 3 b)
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan keempat pertanyaan valid. 5.1.2.1.3.3.2. Uji Reliabilitas Variabel Pengakuan Profesional (X3) Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan: (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot), karena pengukuran yang dilakukan berulang, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005). Dari hasil uji reliabilitas, ternyata seluruh item dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.9 bahwa nilai Cronbach Alpha keseluruhannya adalah melewati > 0,60 (0.825 atau 82,5 %). Hal tersebut tergambar pada Tabel 5.14. berikut : Tabel 5.14 : Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha .825
N of Items 4
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3 c).
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
5.1.2.1.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel Nilai – Nilai Sosial (X4) 5.1.2.1.3.4.1. Uji Validitas Variabel Nilai-Nilai Sosial (X4) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2005). Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya dengan alat uji validitas item. Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 31 responden, maka hanya terdapat 4 (empat) pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.15, yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar r tabel Product Moment dimana r 0.301 (31-2=29). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Tabel 5.15. Uji Validitas Instrumen Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Item Deleted Total Correlation Q1 10.9032 6.290 .616 Q2 10.4194 6.652 .658 Q3 10.5806 6.652 .649 Q6 10.2903 8.613 .408 Sumber : Hasil Penelitian 2009 (Lampiran 3 b)
Cronbach's Alpha if Item Deleted .703 .678 .683 .797
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan keempat pertanyaan valid. 5.1.2.1.3.4.2. Uji Reliabilitas Variabel Nilai – Nilai Sosial (X4) Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan: (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot), karena pengukuran yang dilakukan berulang, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005). Dari hasil uji reliabilitas, item pertanyaan tersebut reliabel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.16 bahwa nilai Cronbach Alpha keseluruhannya adalah melewati > 0,60 (0.775 atau 77,5 %). Hal tersebut tergambar pada Tabel 5.9. berikut : Tabel 5.16 : Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha .775
N of Items 4
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3 c).
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
5.1.2.1.3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Variabel Lingkungan Kerja (X5) 5.1.2.1.3.5.1. Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X5) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2005). Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya dengan alat uji validitas item. Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 31 responden, maka hanya terdapat 7 (tujuh) pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.17, yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar r tabel Product Moment dimana r= 0.301 (31-2=29). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Tabel 5.17. Uji Validitas Instrumen Item-Total Statistics
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 19.8065 21.361 .567 .788 19.4516 20.789 .621 .779 19.3871 21.378 .658 .776 19.0323 21.099 .566 .789 20.0645 20.796 .532 .795 19.9677 22.099 .566 .790 19.7097 21.746 .416 .818
Sumber : Hasil Penelitian 2009 (Lampiran 3 b)
Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ketujuh pertanyaan valid.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
5.1.2.1.3.5.2. Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X5) Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan: (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot), karena pengukuran yang dilakukan berulang, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005). Dari hasil uji reliabilitas, item pertanyaan tersebut reliabel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.18 bahwa nilai Cronbach Alpha keseluruhannya adalah melewati > 0,60 (0.815 atau 81,5 %). Hal tersebut tergambar pada Tabel 5.18. berikut : Tabel 5.18 : Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.815
7
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3 c).
5.1.2.1.3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas pada Pasar (X6) 5.1.2.1.3.6.1.
Variabel
Pertimbangan
Uji Validitas Variabel Pertimbangan Pasar (X6)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2005).
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya dengan alat uji validitas item. Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 31 responden, maka hanya terdapat 2 (dua) pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.19, yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar r tabel Product Moment dimana r= 0.301 (31-2=29). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Tabel 5.19. Uji Validitas Instrumen Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Q1
3.5000
1.167
.465
.a
Q2
3.1765
1.180
.465
.a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Sumber : Hasil Penelitian 2009 (Lampiran 3 b)
Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan kedua pertanyaan tersebut valid. 5.1.2.1.3.6.2. Uji Reliabilitas Variabel Pertimbangan Pasar (X6) Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan: (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot),
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
karena pengukuran yang dilakukan berulang, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005). Dari hasil uji reliabilitas, item pertanyaan tersebut reliabel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.20 bahwa nilai Cronbach Alpha keseluruhannya adalah melewati > 0,60 (0.635 atau 63,5 %). Hal tersebut tergambar pada Tabel 5.20. berikut : Tabel 5.20 : Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.635
2
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3 c).
5.1.2.1.3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Publik (Y) 5.1.2.1.3.7.1.
pada
Variabel
Profesi
Akuntan
Uji Validitas Variabel Profesi Akuntan Publik (Y)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2005). Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya dengan alat uji validitas item.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 31 responden, maka hanya terdapat 7 (tujuh) pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.21, yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation yang seluruhnya lebih besar r tabel Product Moment dimana r= 0.301 (31-2=29). Untuk pengujian ini dilakukan dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Adapun hasilnya terdapat pada Tabel 5.21 berikut ; Tabel 5.21. Uji Validitas Instrumen Item-Total Statistics
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q8
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 24.8065 11.828 .685 .777 24.8710 11.049 .704 .773 25.2258 13.714 .437 .820 24.7742 13.847 .651 .793 24.9355 14.062 .489 .811 25.0645 13.196 .550 .801 25.2903 13.413 .496 .810
Sumber : Hasil Penelitian 2009 (Lampiran 3 b).
Berdasarkan dari pengujian validitas tersebut menunjukkan ketujuh pertanyaan tersebut valid. 5.1.2.1.3.7.2. Uji Reliabilitas Variabel Profesi Akuntan Publik (Y) Suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan: (1) Repeated Measure, (2) One Shot. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan satu kali pengukuran saja (one shot), karena pengukuran yang dilakukan berulang, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Cronbach Alpha > 0.60. (Ghozali, 2005). Dari hasil uji reliabilitas, item pertanyaan tersebut reliabel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.22 bahwa nilai Cronbach Alpha keseluruhannya adalah melewati > 0,60 (0.822 atau 82,2 %). Hal tersebut tergambar pada Tabel 5.22. berikut : Tabel 5.22 : Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.822
7
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 3 c).
5.2. Uji Asumsi Klasik 5.2.1. Pengujian Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Untuk itu dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test. Hasil pengujian terdapat pada Tabel 5.23 berikut : Tabel 5.23. Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
30 .0000000 2.25489152 .107 .103 -.107 .587 .881
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Output SPSS (Lampiran 4)
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.23 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0.587 dan signifikansinya pada 0.881 dan nilainya jauh diatas α=0.05 Dalam hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. 5.2.2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variable bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas , akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standard penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Menurut Ghozali (2005) salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF (Variance Inflation Factor) yaitu jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh, dapat dilihat pada Tabel 5.25 berikut: Tabel 5.24 Uji Multikolinearitas Model Constant Salary_X1 Latih_X2 Prof_X3 Nilai_Sos_X4 Link_Kerja_X5 Pasar_X6 Person_X7 Salary_X1
Collinearity Statistics Tolerance VIF .659 .790 .540 .723 .694 .651 .524 .659
1.518 1.266 1.852 1.383 1.441 1.537 1.909 1.518
Dependent Variabel : AP_Y Sumber : Hasil Output SPSS (Lampiran 4)
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel adalah < 10 dan Tolerance tidak kurang dari 0,1. Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas (homoskedastisitas). 5.2.3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot yang disajikan yang terdapat pada Gambar 5.1 dibawah, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada Gambar 5.1 berikut :
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 4)
Gambar 5.1 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
5.2.4. Uji Autokorelasi Gejala Autokorelasi diditeksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Menurut Santoso (2005 : 241), untuk mendeteksi ada tidaknya auto korelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW). Dengan ketentuan pada Gambar 5.2 berikut :
Daerah Autokorelasi
Tidak ada autokorelasi
keraguan
Daerah keraguan
Autokorelasi
Positif (+)
0
Negatif (-)
dL
dU
2
4-dU
4-dL
4
Gambar 5.2 : Statistik d Durbin-Watson (DW) Nilai d tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai dtabel dengan tingkat signifikansi 5% dengan df = n-k-1. Dari hasil pengujian terlihat bahwa nilai DW sebesar 1.551, berarti data tidak terkena autokorelasi. Tabel 5.25 : Nilai Durbin-Watson Model 1
R
Std. Error of the Estimate .690a
Durbin-Watson
2.15989
1.551
a Predictors: (Constant), Person_X7, Salary_X1, Latih_X2, Link_Kerja_X5, Nilai_Sos_X4, Pasar_X6, Prof_X3 b Dependent Variable: AP_Y
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 4)
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 5.24 diatas, untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria pada sample 31 dengan 7 variabel independent (k=7) dimana nilai dL =0,950 dan dU=2,037. Dengan demikian nilai DW statistics berada dalam rentang DL
5.3. Pembahasan Hasil Penelitian 5.3.1. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik secara simultan dan parsial dapat diterima. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.26. di bawah ini :
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 5.26. Pengujian Goodness of Fit Model
R
1
R Square .690
a
Adjusted R Square
.476
.317
a. Dependent Variable: Person_X7, Salary_X1, Latih_X2, Link_Kerja_X5, Nilai_Sos_X4, Pasar_X6, Prof_X3 b. Independent Variable : AP_Y
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 4)
Nilai adjusted R Square pada Tabel 5.26 diatas sebesar 0,317. Hal ini menunjukkan bahwa 31,7 % variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik. Sedangkan sisanya sebesar 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Indikator signifikansi parameter koefesien Adjusted R2 signifikan atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak; dan apabila Fhitung ≤ Ftabel maka Ho dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel 5.27 dibawah ini : Tabel 5.27 Hasil Regresi Uji F ANOVAb Model 1 Regression
Sum of Squares
df
Mean Square
97.541
7
13.934
Residual
107.298
23
4.665
Total
204.839
30
F
Sig. 2.987
.022a
a. Predictors: (Constant), Person_X7, Salary_X1, Latih_X2, Link_Kerja_X5, Nilai_Sos_X4, Pasar_X6, Prof_X3 b. Dependent Variable: AP_Y
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (Lampiran 4).
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Dari Tabel 5.27 diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,987 sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,18. Hal ini berarti bahwa nilai Fhitung>Ftabel (2,987>2,18). Hal ini memberikan arti bahwa variabel–variabel independen
yaitu
penghargaan
finansial,
pelatihan
profesional,
pengakuan
profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas secara bersama–sama berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh positif terhadap minat menjadi akuntan publik secara simultan dan parsial tidak dapat ditolak (Ho diterima sedangkan H1 ditolak). a. Dependent Variable: AP_Y Hal tersebut tergambar pada hasil uji T dalam Tabel 5.28 berikut : Tabel 5.28 : Hasil Perhitungan Uji T Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
a.
Salary_X1 Latih_X2 Prof_X3 Nilai_Sos_X4 Link_Kerja_X5 Pasar_X6 Person_X7 Dependent Variable: AP_Y
Std. Error 19.675
4.964
.064 -.430 .554 -.212 .316 -.246 .047
.269 .266 .215 .196 .182 .340 .514
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta .044 -.275 .530 -.192 .315 -.135 .019
3.963
.001
.239 -1.619 2.581 -1.082 1.738 -.722 .092
.813 .119 .017 .291 .096 .478 .927
Sumber : Data Diolah/Output SPSS (Lampiran 4)
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa thitung variabel Pengakuan akan Profesionalisme (X3) berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik sebesar 2.581 sedangkan ttabel pada tingkat keyakinan 95 % adalah 2.581 (2.581 > 1,697). Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H0. Dari Tabel 5.28 di atas maka coefficient model regresi yang dapat dibentuk : Y = 19.675 + 0.064Salary_X1 - 0.430Latih_ X2 + 0.554Prof_X3 - 0.212 Nilai_Sos_X4 + 0.316 Link_Kerja_X5 - 0.246Pasar_X6 + 0.047 Person_X7 + ε a. Nilai konstanta sebesar 19.675 artinya apabila nilai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas bernilai nol, maka minat menjadi akuntan publik akan sebesar 13.680. b. Koefisien regresi variabel penghargaan finansial sebesar 0,064 bermakna jika variabel penghargaan finansial meningkat 1 %, maka akan menaikkan satu satuan minat menjadi akuntan publik sebesar 0,064 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. c. Koefisien regresi variabel pelatihan profesional sebesar -0,430 bermakna jika variabel penghargaan finansial meningkat 1 %, maka akan menurunkan satu satuan minat menjadi akuntan publik sebesar -0,430 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
d. Koefisien regresi variabel pengakuan profesional sebesar 0,554 bermakna jika variabel pengakuan profesional meningkat 1 %, maka akan menaikkan satu satuan minat menjadi akuntan publik sebesar 0,554 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. e. Koefisien regresi variabel nilai-nilai sosial sebesar -0,212 bermakna jika variabel nilai-nilai sosial meningkat 1 %, maka akan menurunkan satu satuan minat menjadi akuntan publik sebesar -0,212 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. f. Koefisien regresi variabel lingkungan kerja sebesar 0,316 bermakna jika variabel lingkungan kerja meningkat 1 %, maka akan menaikkan satu satuan minat menjadi akuntan publik sebesar 0,316 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. g. Koefisien regresi variabel pertimbangan pasar kerja sebesar -0,246 bermakna jika variabel pertimbangan pasar kerja meningkat 1 %, maka akan menurunkan satu satuan minat menjadi akuntan publik sebesar -0,246 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. h. Koefisien regresi variabel personalitas sebesar 0,047 bermakna jika variabel personalitas meningkat 1 %, maka akan menaikkan satu satuan minat menjadi akuntan publik sebesar 0,047 % dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertise, dan jaringan hubungan kerja yang lebih luas. Profesi akuntan melakukan praktek publik yang diharapkan dapat memberikan jasanya kepada pihak ketiga disamping pihak klien yang menginginkannya. Profesi akuntan publik merupakan salah satu pilihan karir yang banyak diminati oleh mahasiswa akuntansi. Ini dibuktikan oleh penelitian Wijayanti, 2000 (dalam Ariani, 2004) yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan gaji awal yang tinggi, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain. Minat mahasiswa untuk memilih profesi Akuntan Publik berawal dari titik tolak perkembangan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Inpres No. 6, Th 1979 yang dikenal dengan nama paket 27 Maret 1979 serta KMK No. 108/KMK/077/79. Inti peraturan ini adalah bahwa wajib pajak diberikan keringanan didalam penetapan pajak apabila menggunakan jasa akuntan publik dalam menyusun laporan pemeriksaan akuntan publik. Untuk menjadi akuntan publik harus memiliki kualifikasi pendidikan sarjana ekonomi jurusan akuntansi ditambah pendidikan profesi. Akuntan publik di Indonesia memiliki Kode Etik Akuntan Indonesia dan Etika Profesional Akuntan Publik, dan pemerintah telah mengatur syarat-syarat suatu KAP, tempat para akuntan publik berkiprah. Auditor yang ditugasi untuk mengaudit tindakan ekonomi atau kejadian untuk entitas individual atau entitas hukum. Secara umum kualifikasi yang dibutuhkan adalah intelectual, interpersonal skill dan communication skill. Kelebihan akuntan yang
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
bekerja di KAP adalah mengetahui berbagai perusahaan, terutama perlakuan auditnya dan pengalaman di KAP membuat seseorang sangat banyak dicari oleh perusahaan nantinya karena dianggap menguasai akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku. Kekurangannya mungkin karena beban pekerjaan melebihi perusahaan biasa yang mengharuskan sering lembur. Zikmund et al. (1977) melaksanakan experimental design research mengenai jenis pekerjaan yang diinginkan oleh mahasiswa jurusan akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara mempengaruhi proses keputusan menerima tawaran pekerjaan adalah kesempatan untuk berkembang, pekerjaan yang menarik, dan gaji. Tanggung jawab sosial memberikan pengaruh yang positif terhadap penerimaan tawaran pekerjaan dan faktor pekerjaan yang menarik merupakan faktor yang paling berpengaruh secara signifikan. Felton et al. (1994) meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai akuntan publik. Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karier pada penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik, mahasiswa yang memilih berprofesi sebagai non akuntan publik lebih mempertimbangkan nilai intrinsik suatu pekerjaan dan gaji awal yang tinggi. Sebaliknya, sedangkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya. Sebaliknya, mahasiswa yang memilih profesi non akuntan publik berpikir bahwa pengorbanan untuk menjadi seorang akuntan publik akan lebih besar daripada
manfaat
yang
diperolehnya.
AICPA
(2004)
meneliti
mengenai
“Perbandingan Antara Profesi sebagai Akuntan Publik dan Profesi Akuntan di Perusahaan. Riset ini meneliti akuntan yang sudah meniti kariernya pada akuntan publik dan pada perusahaan industri. Sebesar 81 % dari responden yang memulai kariernya di Akuntan Publik, di antaranya 92 % responden pria yang memilih sebagai akuntan publik dan 74 % dari responden wanita yang memilih memulai kariernya di Akuntan Publik. Penelitian lain oleh AICPA (2004) menunjukkan adanya beberapa perbedaan pertimbangan dalam memilih pekerjaan antara wanita dan pria. Wanita lebih memilih pekerjaan yang memberikan kesempatan yang lebih banyak dalam berpraktik, sedangkan pria lebih mempertimbangkan gaji dan tempat pekerjaan. Di samping itu, pria lebih ambisius dalam berkarier dibandingkan dengan wanita. Astami (2001) meneliti tentang faktorfaktor yang berpengaruh pada pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa akuntansi dengan lebih menjabarkan kelima faktor yang diuraikan oleh Felton et al. (1994) tersebut ke dalam elemen-elemen. Hasil penelitian ini bahwa secara rata-rata, semua pemilih profesi akuntan publik lebih mempertimbangkan kelima faktor tersebut, namun tidak signifikan secara statistik. Faktor yang berbeda signifikan secara statistik di antara pemilih profesi akuntan publik dengan nonakuntan publik adalah sifat pekerjaan dan
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik. Penelitian ini mengacu pada penelitian Astami (2001). Perbedaannya adalah pada penelitian ini juga meneliti perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan nonakuntan publik berdasarkan gender, yaitu antara mahasiswa dengan mahasiswi, antara mahasiswa reguler dengan ekstensi, dan antara mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara simultan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi Akuntan Publik. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Felton et al (1994) dimana mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya. 2. Secara parsial variabel Pengakuan Profesional berpengaruh terhadap minat menjadi Akuntan Publik. Penelitian yang dilakukan oleh Felton et al (1994) di Amerika Serikat menemukan variabel gaji dalam jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan merupakan variabel yang dominan terhadap minat menjadi Akuntan Publik.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
6.2. Keterbatasan Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Responden yang digunakan dalam penelitian hanya mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata – 1 Reguler Fakultas Ekonomi USU, sehingga ruang lingkup penelitian sangat terbatas. 2. Penelitian ini hanya meneliti minat mahasiswa untuk menjadi Akuntan Publik untuk profesi non akuntan
publik tidak diteliti pada penelitian ini sehingga
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini belum tentu sesuai untuk mengukur minat untuk profesi non akuntan publik. 3. Variabel minat dan pengaruh pendidikan dasar saat duduk di bangku SMU tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini. Peneliti berikutnya agar menggunakan variabel tersebut.
6.3. Saran 1. Bagi akademisi, guna meningkatkan mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai perlu diupayakan keseragaman kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi dengan lebih memberikan mata kuliah konsentrasi bagi mahasiswa akuntansi sehingga mereka mulai lebih dini memikirkan profesi yang akan digelutinya. Di samping itu, juga memiliki kemampuan yang lebih profesional pada salah satu bidang profesi yang relevan dalam dunia kerja saat ini. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa yang
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
diinginkan calon akuntan dalam memilih karir/profesi dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya. 3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah ruang lingkup penelitian dengan mengambil sampel mahasiswa akuntansi dari perguruan tinggi swasta. 4. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah bersifat pertanyaan tertutup (closed ended questionnaire). Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk membuat penggabungan pertanyaan tertutup dengan pertanyaan terbuka (open questionnaire), untuk mencegah pengaruh bias dari tidak adanya respon atas jawaban responden.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
AICPA. 2004. “Position Descriptions”. www.aicpa.org. 28 Maret 2009. Andrianti, 2001. ” Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi di Jawa Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik dan Non Publik”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol. 2, No. 1, April, Hal 66 – 90. Astami, Emita Wahyu. 2001. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi”, KOMPAK, Januari 2001. Denpasar. Chairina Laksmi, Ayu dan Indriantoro, Nur. 1999. “Persepsi Akuntan Publik terhadap Isu-Isu yang Berkaitan dengan Akuntan Publik Wanita”. Makalah pada SNA II IAIKAPd. Yogyakarta. Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Northey. 1994. “Factors Influencing the Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy, Issues in Accounting Education”. Spring. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gomes, Faustino Cardoso, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Greenberg, Jerald, Baron, Robert. A. 2000. Behavior In Organization. A Pearson Education Company. Hasibuan, Malayu S.P., 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Indrajit, R. Eko, dan R. Djokopranoto, 2006. Manajemen Perguruan Tinggi Modern, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Jogiyanto H.M., 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta. Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2007. Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan Ketiga, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung. _________________________, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Ketujuh, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Mangkuprawira, T.B. Sjafri, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Cetakan Ketiga, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Nazir, Moh., 2003. Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Ritonga, Jhon Tafbu dkk. Pedoman & Informasi Fakultas Ekonomi USU 2008 – 2009, Penerbit USU Press, Medan. Rasmini, Ni Ketut, 2007. ” Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi di Bali”, Buletin Studi Ekonomi, Volume 12 Nomor 3. Univ. Udayana Denpasar, Hal. 351 – 366. Rahayu, Sri dkk, 2003. ”Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir”, Simposium Nasional Akuntansi IV, 16 – 17 Oktober 2003, Hal. 821 – 838. Surabaya Rahayuningsih, Deasy Ariyanti. 2002. “Harapan dan Kenyataan dalam Berkarier di Kantor Akuntan Publik: Suatu Perbandingan Antara Mahasiswa Akuntansi dan Auditor”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 4 No.3, Desember 2002. Rivai, Veithzal, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik, Edisi Pertama, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Siagian, Sondang P., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Kelimabelas, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, Henry, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta. Soeprihanto, Jhon, 2000. Penilaian Kinerja dan Pengembangan karyawan, BPFE, Yogyakarta.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Suharyadi, dan Purwanto S.K, 2004. Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern, Buku 2, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Umar, Husein, 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Baru, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wijayanti, 2003. ” Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi di Yogyakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No.2, Juli, Hal. 13 – 26. Walgito, Bimo, 1997. Pengantar Psikologi Umum, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Zikmund, William G. Ralph F. Catalanello, and Steve M. Wegener. 1977. “The Accounting Student’s Job-rating Criteria : An Experiment”. The Accounting Review.
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER Bagian A Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : NIM : Jenis Kelamin : Pria/ Wanita Program Studi : S-1 Reguler/ S-1 Ektensi Bagian B Bagian ini berisi pernyataan mengenai persepsi mahasiswa akuntansi tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan karir sebagai Akuntan Publik. Untuk pernyataan berikut ini, mohon anda beri tanda silang (X) pada salah satu angka 1 sampai 5 sesuai dengan pendapat anda. Keterangan : • Angka 1 : apabila anda berpendapat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. • Angka 2 : apabila anda berpendapat kurang setuju dengan pernyataan tersebut. • Angka 3 : apabila anda berpendapat setuju dengan pernyataan tersebut. • Angka 4 : apabila anda berpendapat sangat setuju dengan pernyataan tersebut. • Angka 5 : apabila anda berpendapat sangat setuju sekali dengan pernyataan tersebut. 1. Gaji atau Penghargaan Finansial (X1) Dengan memilih karir tersebut anda mengharapkan hal-hal berikut : a. Gaji awal yang tinggi b. Dana pensiun c. Kenaikan gaji lebih cepat
1
2
3
4
5
M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008
2. Pelatihan Profesional (X2) Dalam menjalankan karir yang anda pilih, anda perlu : a. Pelatihan kerja sebelum mulai bekerja b. Sering mengikuti latihan di luar lembaga untuk meningkatkan profesional c. Sering mengikuti pelatihan rutin di dalam lembaga d. Memperoleh pengalaman kerja yang bervariasi
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
3. Pengakuan Profesional (X3) Menurut anda, karir yang anda pilih : a. Lebih banyak memberi kesempatan untuk berkembang b. Ada pengakuan apabila berprestasi c. Memerlukan banyak cara untuk naik pangkat d. Memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses
4. Nilai-nilai Sosial (X4) Menurut anda, karir yang anda pilih : a. Lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial b. Lebih memerlukan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain c. Lebih memerlukan kesempatan untuk menjalankan hobi d. Lebih memperhatikan perilaku individu e. Pekerjaannya lebih bergengsi dibanding karir yang lain f. Lebih memberi kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain
5. Lingkungan Kerja (X5) Menurut anda, jenis pekerjaan dan lingkungan jalan karir yang anda pilih : a. Pekerjaan rutin b. Pekerjaannya lebih cepat dapat diselesaikan
c. Pekerjaannya lebih aktraktif/banyak tantangan d. Lingkungan kerjanya menyenangkan e. Sering lembur f. Tingkat kompetisi antar karyawan tinggi g. Ada tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna
6. Pertimbangan Pasar Kerja (X6) Anda memilih karir tersebut, karena menurut anda karir tersebut : a. Keamanan kerjanya lebih terjamin (tidak mudah di PHK) b. Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui/diakses
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
7. Personalitas (X7) Anda memilih karir tersebut, karena menurut anda karir tersebut : Mencerminkan personalitas seorang yang bekerja secara profesional
8. Pemilihan Profesi Akuntan Publik (Y) Anda memilih karir Akuntan Publik, karena menurut anda karir tersebut : a. Akuntan Publik dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya b. Akuntan Publik dapat menjadi direktur perusahaan c. Akuntan Publik dapat memperluas wawasan dan kemampuan akuntansi d. Akuntan Publik dapat menjanjikan lebih profesional dalam bidang akuntansi e. Bekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapat promosi jabatan f. Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan g. Kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir h. Keamanan Kerja Lebih Terjamin i. Memperoleh penghargaan yang tinggi di masyarakat
Lampiran 3 : Uji Validity & Reliability X1 Scale: ALL VARIABLES (r = 0.301) Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excludeda Total
31
100.0
0
.0
31
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.652
3 Item Statistics
Mean Q1 Q2 Q3
Std. Deviation
3.2258 3.4194 3.7097
N
.76200 .92283 .90161
31 31 31
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted Q1 Q2 Q3
7.1290 6.9355 6.6452
Corrected ItemTotal Correlation
2.249 2.129 1.837
.499 .367 .540
Scale Statistics Mean 10.3548
Variance 3.970
Std. Deviation 1.99246
N of Items 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .520 .691 .440
Frequencies X1 Q1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3
9.7
9.7
9.7
3
21
67.7
67.7
77.4
4
4
12.9
12.9
90.3
5
3
9.7
9.7
100.0
31
100.0
100.0
Total
Q2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
2
2
6.5
6.5
9.7
3
15
48.4
48.4
58.1
4
9
29.0
29.0
87.1
5
4
12.9
12.9
100.0
31
100.0
100.0
Total
Q3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
3.2
3.2
3.2
3
15
48.4
48.4
51.6
4
7
22.6
22.6
74.2
5
8
25.8
25.8
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 4 : Uji Validity & Reliability X2
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
31 a
Excluded Total
100.0
0
.0
31
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.558
4 Item Statistics
Mean Q1 Q2 Q3 Q4
Std. Deviation
3.7419 3.7419 2.9032 3.5484
N
1.03175 .85509 .70023 .80989
31 31 31 31
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4
Scale Variance if Item Deleted
10.1935 10.1935 11.0323 10.3871
Corrected ItemTotal Correlation
2.495 3.095 3.966 3.512
.461 .411 .217 .295
Scale Statistics Mean 13.9355
Variance 5.062
Std. Deviation 2.24997
N of Items 4
Cronbach's Alpha if Item Deleted .371 .428 .573 .524
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid
31
100.0
0
.0
31
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.713
2 Item Statistics
Mean Q1 Q2
Std. Deviation
N
3.7419 3.7419
1.03175 .85509
31 31
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Item-Total Statistics
Q1 Q2
3.7419 3.7419
Corrected ItemTotal Correlation
.731 1.065
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.564 .564
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics Mean 7.4839
Variance 2.791
Std. Deviation 1.67075
N of Items 2
.a .a
Frequency Table VAR00001 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
3
15
48.4
48.4
51.6
4
5
16.1
16.1
67.7
5
10
32.3
32.3
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR00002 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
3.2
3.2
3.2
3
13
41.9
41.9
45.2
4
10
32.3
32.3
77.4
5
7
22.6
22.6
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 5 : Uji Validity & Reliability X3 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 34
100.0
0
.0
a
Excluded
Total 34 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.825
4
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q4
Std. Deviation
4.7059 4.3824 4.0000 3.8235
N
.79884 .92162 .73855 .79661
34 34 34 34
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4
12.2059 12.5294 12.9118 13.0882
4.047 3.590 4.689 4.325
Corrected Item-Total Correlation .718 .731 .549 .613
Cronbach's Alpha if Item Deleted .748 .740 .821 .795
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
16.9118
6.992
2.64423
4
Frequencies VAR00001 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
4
3
9.7
9.7
12.9
5
27
87.1
87.1
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR00002 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
3
3
9.7
9.7
12.9
4
8
25.8
25.8
38.7
5
19
61.3
61.3
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR00003 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
4
12.9
12.9
12.9
4
19
61.3
61.3
74.2
5
8
25.8
25.8
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00004 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
3.2
3.2
3.2
3
8
25.8
25.8
29.0
4
15
48.4
48.4
77.4
5
7
22.6
22.6
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 6 : Uji Validity & Reliability X4 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 31
91.2
3
8.8
a
Excluded
Total 34 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.684
6
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
Std. Deviation
3.1613 3.6452 3.4839 3.2581 3.5161 3.7742
N
1.24088 1.11201 1.12163 .99892 1.20750 .92050
31 31 31 31 31 31
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
17.6774 17.1935 17.3548 17.5806 17.3226 17.0645
11.292 12.095 11.703 12.652 14.626 13.262
Corrected Item-Total Correlation .509 .484 .536 .482 .107 .442
Cronbach's Alpha if Item Deleted .608 .619 .601 .624 .748 .638
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
20.8387
17.073
4.13196
6
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 31
91.2
3
8.8
a
Excluded
Total 34 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.748
5
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q4 Q6
3.1613 3.6452 3.4839 3.2581 3.7742
Std. Deviation 1.24088 1.11201 1.12163 .99892 .92050
N 31 31 31 31 31
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4 Q6
14.1613 13.6774 13.8387 14.0645 13.5484
Corrected Item-Total Correlation
8.740 9.159 9.073 11.662 11.123
.592 .628 .636 .288 .433
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
17.3226
14.626
3.82437
5
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda
% 31
91.2
3
8.8
Total 34 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .775
N of Items 4
Cronbach's Alpha if Item Deleted .671 .657 .654 .775 .730
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q6
Std. Deviation
3.1613 3.6452 3.4839 3.7742
N
1.24088 1.11201 1.12163 .92050
31 31 31 31
Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q6
10.9032 10.4194 10.5806 10.2903
6.290 6.652 6.652 8.613
.616 .658 .649 .408
Cronbach's Alpha if Item Deleted .703 .678 .683 .797
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
14.0645
11.662
3.41502
4
Frequencies VAR00001 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
9.7
9.7
9.7
2
7
22.6
22.6
32.3
3
8
25.8
25.8
58.1
4
8
25.8
25.8
83.9
5
5
16.1
16.1
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00002 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
6.5
6.5
6.5
2
2
6.5
6.5
12.9
3
8
25.8
25.8
38.7
4
12
38.7
38.7
77.4
5
7
22.6
22.6
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00003 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
2
5
16.1
16.1
19.4
3
10
32.3
32.3
51.6
4
8
25.8
25.8
77.4
5
7
22.6
22.6
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00004 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
3
11
35.5
35.5
38.7
4
12
38.7
38.7
77.4
5
7
22.6
22.6
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 7 : Uji Validity & Reliability X5 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 31
91.2
3
8.8
a
Excluded
Total 34 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.815
7
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
3.0968 3.4516 3.5161 3.8710 2.8387 2.9355 3.1935
Std. Deviation 1.07563 1.09053 .96163 1.11779 1.21372 .96386 1.24952
N 31 31 31 31 31 31 31
Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
19.8065 19.4516 19.3871 19.0323 20.0645 19.9677 19.7097
21.361 20.789 21.378 21.099 20.796 22.099 21.746
.567 .621 .658 .566 .532 .566 .416
Cronbach's Alpha if Item Deleted .788 .779 .776 .789 .795 .790 .818
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
22.9032 Frequencies
28.157
5.30632
7
VAR00001 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
6.5
6.5
6.5
2
7
22.6
22.6
29.0
3
11
35.5
35.5
64.5
4
8
25.8
25.8
90.3
5
3
9.7
9.7
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00002 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
2
6
19.4
19.4
22.6
3
7
22.6
22.6
45.2
4
12
38.7
38.7
83.9
5
5
16.1
16.1
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00003 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
6.5
6.5
6.5
3
13
41.9
41.9
48.4
4
12
38.7
38.7
87.1
5
4
12.9
12.9
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00004 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
2
2
6.5
6.5
9.7
3
9
29.0
29.0
38.7
4
7
22.6
22.6
61.3
5
12
38.7
38.7
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR00005 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
9.7
9.7
9.7
2
12
38.7
38.7
48.4
3
7
22.6
22.6
71.0
4
5
16.1
16.1
87.1
5
4
12.9
12.9
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00006 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
13
41.9
41.9
41.9
3
9
29.0
29.0
71.0
4
7
22.6
22.6
93.5
5
2
6.5
6.5
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00007 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
6.5
6.5
6.5
2
9
29.0
29.0
35.5
3
7
22.6
22.6
58.1
4
7
22.6
22.6
80.6
5
6
19.4
19.4
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 8 : Uji Validity & Reliability X6 Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 34
100.0
0
.0
a
Excluded
Total 34 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.635
2
Item Statistics Mean Q1 Q2
3.1765 3.5000
Std. Deviation 1.08629 1.08012
N 34 34
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Q1 3.5000 1.167 .465 Q2 3.1765 1.180 .465 a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
.a .a
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
6.6765
3.438
1.85408
2
Frequencies VAR00001 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2
6.5
6.5
6.5
3
6
19.4
19.4
25.8
4
8
25.8
25.8
51.6
5
15
48.4
48.4
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR00002 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
7
22.6
22.6
22.6
3
12
38.7
38.7
61.3
4
8
25.8
25.8
87.1
5
4
12.9
12.9
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 9 : Frequencies X7 Frequencies X7 VAR00001 Frequency Percent Valid Percent Valid
Cumulative Percent
1
2
6.5
6.5
6.5
2
2
6.5
6.5
12.9
3
15
48.4
48.4
61.3
4
5
16.1
16.1
77.4
5
7
22.6
22.6
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 10 : Uji Validity & Reliability Y Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 31
100.0
0
.0
a
Excluded
Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.806
9
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
4.3548 4.2903 3.9355 4.3871 4.2258 4.0968 4.0645 3.8710 3.8387
Std. Deviation .95038 1.07062 .85383 .61522 .71692 .83086 .67997 .84624 .68784
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
32.7097 32.7742 33.1290 32.6774 32.8387 32.9677 33.0000 33.1935 33.2258
Corrected Item-Total Correlation
15.946 14.781 16.849 17.559 17.540 17.032 18.800 16.761 19.114
.573 .640 .516 .632 .523 .506 .328 .537 .267
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
37.0645
21.196
4.60388
9
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded
% 31
100.0
0
.0
Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cronbach's Alpha if Item Deleted .777 .767 .784 .776 .785 .786 .805 .782 .812
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.812
8
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
Std. Deviation
4.3548 4.2903 3.9355 4.3871 4.2258 4.0968 4.0645 3.8710
N
.95038 1.07062 .85383 .61522 .71692 .83086 .67997 .84624
31 31 31 31 31 31 31 31
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
28.8710 28.9355 29.2903 28.8387 29.0000 29.1290 29.1613 29.3548
Corrected Item-Total Correlation
13.716 12.796 15.146 15.606 15.667 14.983 17.206 15.103
.638 .675 .487 .644 .517 .535 .256 .501
Scale Statistics Mean 33.2258
Variance Std. Deviation N of Items 19.114
4.37195
8
Cronbach's Alpha if Item Deleted .772 .766 .796 .781 .792 .789 .822 .794
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 31
100.0
0
.0
a
Excluded
Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.822
7
Item Statistics Mean Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q8
4.3548 4.2903 3.9355 4.3871 4.2258 4.0968 3.8710
Std. Deviation .95038 1.07062 .85383 .61522 .71692 .83086 .84624
N 31 31 31 31 31 31 31
Item-Total Statistics
Corrected Item-Total Correlation
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q8
24.8065 24.8710 25.2258 24.7742 24.9355 25.0645 25.2903
11.828 11.049 13.714 13.847 14.062 13.196 13.413
.685 .704 .437 .651 .489 .550 .496
Cronbach's Alpha if Item Deleted .777 .773 .820 .793 .811 .801 .810
Scale Statistics Mean
Variance Std. Deviation N of Items
29.1613
17.206
4.14807
7
Frequencies Y VAR00001 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
3.2
3.2
3.2
3
4
12.9
12.9
16.1
4
8
25.8
25.8
41.9
5
18
58.1
58.1
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR00002 Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1
1
3.2
3.2
3.2
2
1
3.2
3.2
6.5
3
5
16.1
16.1
22.6
4
5
16.1
16.1
38.7
5
19
61.3
61.3
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR00003 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
3.2
3.2
3.2
3
9
29.0
29.0
32.3
4
12
38.7
38.7
71.0
5
9
29.0
29.0
100.0
31
100.0
100.0
Total
VAR0004 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
2
6.5
6.5
6.5
4
15
48.4
48.4
54.8
5
14
45.2
45.2
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR0005 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
3.2
3.2
3.2
3
2
6.5
6.5
9.7
4
17
54.8
54.8
64.5
5
11
35.5
35.5
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR0006 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
3.2
3.2
3.2
3
6
19.4
19.4
22.6
4
13
41.9
41.9
64.5
5
11
35.5
35.5
100.0
Total
31
100.0
100.0
VAR0008 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3
9.7
9.7
9.7
3
4
12.9
12.9
22.6
4
18
58.1
58.1
80.6
5
6
19.4
19.4
100.0
31
100.0
100.0
Total
Lampiran 11 : Hasil Uji Regresi Berganda Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
Person_X7, Salary_X1, Latih_X2, Link_Kerja_X5 , Nilai_Sos_X4, Pasar_X6, Prof_X3a a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: AP_Y
Method
1
. Enter
Model Summaryb
Change Statist Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change
F Change
a
df1
1 .690 .476 .317 2.15989 .476 2.987 7 a. Predictors: (Constant), Person_X7, Salary_X1, Latih_X2, Link_Kerja_X5, Nilai_Sos_X4, Pasar_X6, b. Dependent Variable: AP_Y ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual
df
Mean Square
97.541
7
13.934
107.298
23
4.665
F 2.987
Total 204.839 30 a. Predictors: (Constant), Person_X7, Salary_X1, Latih_X2, Link_Kerja_X5, Nilai_Sos_X4, Pasar_X6, Prof_X3 b. Dependent Variable: AP_Y
Sig. .022a
Coefficientsa Standardize d Coefficient s
Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
19.675
4.964
Salary_X1
.064
.269
Latih_X2
-.430
.266
Prof_X3
.554
.215
Nilai_Sos_ X4
-.212
.196
Link_Kerja _X5
.316
.182
.315
-.246
.340
Person_X7 .047 a. Dependent Variable: AP_Y
.514
Pasar_X6
Std. Error
95% Confidence Interval for B t
Beta
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
Zeroorder
3.963
.001
9.406
29.944
.239
.813
-.491
.620
.25
-.275 -1.619
.119
-.979
.119
-.28
2.581
.017
.110
.999
.54
-.192 -1.082
.291
-.617
.193
.10
1.738
.096
-.060
.691
.32
-.135
-.722
.478
-.950
.458
-.12
.019
.092
.927
-1.016
1.111
-.14
.044 .530
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proporti Dimen Model sion Eigenvalue 1
Condition Index
(Constant) Salary_X1 Latih_X2 Prof_X3 Nilai_Sos_
1
7.767
1.000
.00
.00
.00
.00
2
.093
9.128
.00
.01
.00
.01
3
.055
11.838
.00
.00
.39
.00
4
.028
16.564
.00
.28
.02
.05
5
.025
17.752
.00
.07
.23
.07
6
.017
21.293
.02
.11
.00
.00
7
.010
27.287
.12
.42
.35
.22
42.370
.86
.11
.00
.64
8 .004 a. Dependent Variable: AP_Y
1
Residuals Statisticsa Minimum Maximum Predicted Value 19.4319 Std. Predicted Value -3.750 Standard Error of .647 Predicted Value Adjusted Predicted Value 22.5900 Residual -4.68978 Std. Residual -2.171 Stud. Residual -2.505 Deleted Residual -6.24183 Stud. Deleted Residual -2.873 Mahal. Distance 1.725 Cook's Distance .000 Centered Leverage Value .057 a. Dependent Variable: AP_Y
Charts
Mean
Std. Deviation
N
29.5255 1.848
26.1935 .000
1.80315 1.000
31 31
1.792
1.066
.264
31
29.1518 3.16894 1.467 1.635 4.26997 1.702 19.674 .388 .656
26.3410 .00000 .000 -.026 -.14744 -.041 6.774 .051 .226
1.60307 1.89119 .876 1.014 2.59395 1.064 3.933 .089 .131
31 31 31 31 31 31 31 31 31
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
31 .0000000 1.89119066 .110 .057 -.110 .611 .849