FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH BMI UPS MAGELANG MEMILIH DEPOSITO MUDHARABAH Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
OLEH : NAMA
: INDAH FITRIYA
NIM
: 201 06 041
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
viii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI Jl. Tentara Pelajar 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323706 Fax. 323433 Website : http//www.StainSalatiga.ac.id Email : administrasi@ StainSalatiga.ac.id PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran
: 2 (dua eksemplar)
Hal
: Pengajuan Naskah Tugas akhir
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudari : Nama
: Indah Fitriya
Nim
: 201 06 041
Judul
: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah BMI UPS Magelang Memilih Deposito Mudharabah
Dapat diajukan dalam sidang munaqosyah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 12 Agustus 2009 Pembimbing
Anton Bawono, SE., M. Si NIP. 19740320 200312 1 001
viii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir
: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah BMI UPS Magelang Memilih Deposito Mudharabah
NAMA
: Indah Fitriya
NIM
: 201 06 041
Program Studi
: Keuangan dan Perbankan Islam
Telah dipertahankan dalam sidang munaqosyah pada tanggal 20 Agustus 2009, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
Dr. H. Moh. Saerozi, M.Ag.
NIP. 19580827 198303 1 002
NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
Nafir Irkhami, M. Ag
Dra. Siti Zumrotun, M. Ag
NIP. 19731026 200312 1 001
NIP. 19670115 199403 2 002
Pembimbing
Anton Bawono, SE., M. Si NIP. 19740320 200312 1 001
viii
MOTTO
“Kemenangan dan kejayaan sedang menanti dihadapan kita, walaupun tekanan semakin dahsyat dan keras menghimpit kita, tetapi ingatlah bahwa sesungguhnya fajar mentari masih terbit walaupun kegelapan masih berkepanjangan”. (Mutiara Amalia)
“Apabila telah dtitunaikan shalat maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung”. (Al Jumu’ah : 10)
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada wajah dan kekayaanmu, tetapi pada hati dan perbuatan (yang ikhlas)”. (HR. Ibnu Majah)
viii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis mempersembahkan untuk : 1. Ibu tercinta, yang selalu memberi semangat untuk berjuang untuk menyelesaikan TA ini. 2. Kakak dan adikku tersayang (Mas Aris dan Dhek Afut). 3. Teman-teman seperjuangan 2006/ 2009, khususnya (Umi, A’im, Ela, I’am, Fatkhur, Mangel). 4. Teman-temanku yang selalu memberi semangat (Ina dan Ami). 5. Teman-teman yang seorganisasi Kopma Fatawa, khususnya (Mas Aji, Nita, Ulin, Hadi, Mimi). 6. Pembimbing TA yaitu pak Anton yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan TA ini. 7. Semua pihak yang telah membantu lancarnya penulisan TA ini.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahNya. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan dan penyampai risalah-Nya. Berkat atas rahmat dan karunia Allah jugalah penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan Tugas Akhir ini bukanlah hasil usaha dari penulis semata, namun semua berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik materiil maupun spirituil. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Mubasirun, M. Ag selaku Ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga. 3. Bapak H. Agus Waluyo selaku Kaprogdi D III Keuangan Perbankan Islam. 4. Bapak Anton Bawono, SE. M. SI selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 5. Seluruh Kru BMI UPS Magelang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan magang serta memberikan informasi yang berguna dalam penulisan Tugas akhir ini. Mengingat masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… iii MOTTO …………………………………………………………………………. iv PERSEMBAHAN ……………………………………………………………….. v KATA PENGANTAR …………………………………………………………… vi ABSTRAK ……………………………………………………………………….. vii DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. viii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………. ix DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….
3
C. Tujuan dan Kegunaan …………………………………………………… 3 D. Sistematika Penulisan …………………………………………………… 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka …………………………………………………………… 6 B. Syarat-syarat Mudharabah ………………………………………………. 8 C. Jenis-jenis Deposito ……………………………………………………… 10 D. Bagi Hasil ………………………………………………………………..
13
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil di Bank Syariah ………… 15
viii
F. Data Hasil Wawancara dan Perkembangan Nasabah BMI UPS Magelang.. 17 G. Perkembangan Nasabah Deposito Mudharabah………………………….. 18 H. Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Deposito……………………….. 20 I. Produk-produk Bank Muamalah UPS Magelang ……………………….. 22 J. Cara Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah ……………………. 26 BAB III LAPORAN OBJEK MAGANG A. Gambaran Umum Bank Muamalah Indonesia …………………………... 30 B. Gambaran Umum Bank Muamalah Indonesia UPS Magelang………….. 30 1. Visi dan Misi ……………………………............................................. 31 2. Struktur Organisasi …………………………….................................... 32 3. Job Description …………………………….......................................... 33 C. Data-data Deskripsi ……………………………......................................... 35 BAB IV ANALISIS A. Fatkor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah dalam Memilih Produk Deposito Mudharabah BMI UPS Magelang ……………………………………….. 36 B. Perkembangan Nasabah Mudharabah BMI UPS Magelang ……………… 36 C. Cara Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah……………………… 37 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 38 B. Saran …………………………………………………………………….. 39 Daftar Pustaka Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis
viii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR I …………………………….................................................................... 19 GAMBAR II …………………………….................................................................... 32
viii
DAFTAR TABEL TABEL I ……………………………......................................................................... 17 TABEL II …………………………….........................................................................18 TABEL III …………………………….........................................................................28 TABEL IV …………………………….........................................................................28
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bank Syari’ah di Indonesia mendapatkan pijakan yang kokoh setelah adanya deregulasi sector perbankan pada tahun 1983. hal ini karena sejak saat itu diberikan keleluasaan penentuan tingkat suku bunga, termasuk nol persen (peniadaan bunga sekaligus). Sesungguh pun demikian kesempatan ini belum termanfaatkan karena belum diperkenankannya pembukaan kantor Bank baru. Hal ini berlangsung sampai tahun 1988 dimana pemerintah mengeluarkan Pakto 1988 yang memperkenankan berdirinya Bank-Bank baru. Kemudian posisi perbankan syari’ah semakin pasti setelah disahkan UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 dimana Bank diberikan kesempatan untuk menentukan jenis yang akan diambil dari nasabahnya, baik bunga ataupun keuntungan bagi hasil.1 Dengan terbitnya PP No. 72 Tahun 1992 tentang Bank bagi hasil yang secara tegas memberikan batasan bahwa “Bank bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil (bunga) dan sebaliknya”. Dengan disahkannya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan Bank syari’ah maupun yang ingin mengkonversi dari sistem konvensional menjadi sistem syari’ah.2 Maraknya perbankan Islam (syari’ah) dewasa ini bukan merupakan 1
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, Cet. Ke-2, Februari, 2005, Hlm. 76. 2 Ibid, 76.
gejala baru dalam dunia Islam. Keadaan ini ditandai dengan semangat tinggi dari berbagai kalangan untuk mengembangkan perbankan syari’ah. Dewasa ini syari’ah sedang menjadi pilihan bagi pelaku bisnis perbankan dengan berdirinya Bank Mu’amalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1992 adalah salah satu bukti. Dua fungsi utama Bank syari’ah adalah mengumpulkan dana dan menyalurkan dana. Pengumpulan dana yang dilakukan oleh Bank syari’ah adalah melalui giro, deposito, dan tabungan. Praktek pengumpulan dana yang sebenarnya dijalankan oleh lembaga keuangan Islam adalah dengan system bagi hasil atau syirkah. Dengan melihat uraian di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan analisa faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah BMI UPS Magelang memilih deposito mudharabah, perkembangan nasabah, serta cara perhitungan bagi hasil deposito mudharabah. Masalah tersebut sangat penting untuk diperhatikan, karena masalah tersebut dapat menentukan berkembang tidaknya suatu produk, khususnya mudharabah di BMI. Disini penulis menjadikan BMI UPS Magelang sebagai obyek dalam melakukan penelitian-penelitian tersebut dilakukan untuk memperlancar dalam tugas akhir. Sesuai dengan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi nasabah BMI UPS Magelang Memilih Deposito Mudharabah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka pokok permasalahan yang akan penulis ungkapkan adalah mengenai perkembangan dan kecenderungan yang mempengaruhi deposito mudharabah di BMI UPS Magelang yaitu : 1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih produk deposito mudharabah di BMI UPS Magelang? 2. Bagaimana perkembangan nasabah deposito mudharabah di BMI UPS Magelang? 3. Bagaimana cara perhitungan bagi hasil deposito mudharabah di BMI UPS Magelang?
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: a. Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih nasabah dalam memilih produk deposito mudharabah. b. Perkembangan nasabah deposito mudharabah, dan c. Cara perhitungan bagi hasil deposito mudharabah di BMI UPS Magelang. 2. Manfaat a. Bagi perusahaan 1) Bank
Mu’amalah
Indonesia
menyampaikan system bagai hasil.
lebih
professional
dalam
2) Dengan menyetujui atribut-atribut yang melekat pada BMI yang mendasari sikap nasabah, maka perusahaan dapat mengevaluasi bagaimana strategi bagaimana cara mereka bekerja dan membuat penyesuaian untuk meningkatkan keefektifannya. 3) BMI dapat mengevaluasi sejauh mana system transaksi pada para nasabahnya. b. Bagi Perguruan Tinggi 1) Untuk memberikan tambahan referensi pada perpustakaan di kampus, khususnya bagi mahasiswa STAIN Salatiga. 2) Untuk menambah pengetahuan serta informasi kepada pembaca dan mahasiswa tentang BMI UPS khususnya BMI UPS Magelang. c. Bagi Penulis 1) Untuk memperoleh pengetahuan serta pengalaman secara langsung mengenai deposito mudharabah. 2) Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi DIII Keuangan dan Perbankan Islam (KPI).
D. Sistematika Penulisan Agar memudahkan dalam memperoleh suatu gambar secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk memilih produk deposito mudharabah, maka terlebih dahulu penulis membuat sistematika penulisan untuk mempermudah dalam pembahasan. Adapun sistematika ini meliputi :
BAB I
: Pendahuluan; yang membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika penulisan.
BAB II
: Landasan Teori; yang membahas tentang telaah pustaka yang berisi landasan teoritis terhadap masalah dan ditinjau terhadap hasil karya lain sebelumnya yang dilakukan. Kerangka pemikiran teoritik; yang membahas tentang konsepkonsep teoritik yang muncul dalam telaah pustaka dalam rangka menjelaskan masalah-masalah yang dipilih.
BAB III
: Laporan Obyek; yang membahas tentang gambaran umum yang terdiri dari sejarah perkembangan BMI, deskripsi BMI UPS Magelang yang meliputi sejarah dan lokasi, fasilitas, Visi dan Misi Organisasi perusahaan yang meliputi struktur organisasi, deskripsi kegiatan operasional dan membahas tentang data deskriptif.
BAB IV
: Analisis Data; yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih produk deposito mudharabah, perkembangan nasabah, dan cara perhitungan bagi hasil.
BAB V
: Penutup; yang membahas tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah pustaka Mudharabah adalah kerjasama antara dua pihak dimana shahibul mal menyediakan modal dan sedangkan mudhorib menjadi pengelola dana dimana keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan di muka3. Al-Mudharabah berasal dari kata dharaba yang berarti memukul atau berjalan, sedang yang dimaksud dengan memukul tangannya untuk berjalan di muka bumi dalam mencari karunia Allah4. Secara praktis akad Mudharabah yaitu akad kerjasama dua orang atau lebih dimana satu pihak menyediakan modal secara penuh dan pihak yang lain menjalankan usahanya.
Dalam Hadits Dari Sholeh bin Suhaib R.A, bahwa Rosulullah SAW bersabda : “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan yaitu: jual beli secara tangguh, mudharabah, serta mencampur gandum dan tepung untuk keperluan rumah tangga dan bukan untuk dijual (HR. Ibnu Majjah5)” Syarat-syarat Mudharabah Menurut Sayid Sabiq, Mudharabah harus memenuhi syara’ sebagai berikut6:
3
www.lowongankerja.com/2007/05/31/istilah-istilah-Bank-syariah/ Muhammad Ridwan, Konstruksi Bank Syari’ah Indonesia, Pustaka SM, yogyakarta, 2007, hlm.41 5 Ibid 6 ibid 4
a. Bahwa modal itu harus berbentuk uang tunai, jika berbentuk barang, perhiasan, emas perak atau sebagainya maka hukumnya tidak sah, hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mundir, seseorang tidak boleh menjadikannya sebagai hutang bagi orang lain untuk suatu Mudharabah. Namun jika modal itu berupa barang yang akan diperdagangkan harus dihitung dalam nilai uang. b. Bahwa ia diketahui dengan jelas maksudnya agar dapat dibedakan modal yang diperdagangkan dengan keuntungan yang diperoleh, untuk kedua belah pihak dengan kesepakatan pada waktu akad. c. Keuntungan yang menjadi hak pengelola usaha investor harus jelas nisbahnya (prosentasenya). nabi Muhammad pernah bermudharabah dengan penduduk khoibar dengan mengambil separo dari keuntungannya. Ibnu Mundir berkata, semua yang ilmunya kami pelihara sepakat untuk membatalkan qirodl. Apabila salah satu pihak atau keduanya, menjadikan beberapa dirham tertentu untuk dirinya”. Motif dari perlunya nisbah ini ialah untuk menghindari kerugian tertentu dari pihak yang bermudharabah. Jika yang ditetapkan besaran nilai uang, bukan prosentase, karena bisa jadi keuntungannya menurun sedangkan biayanya tetap. d. Menurut Maliki dan Syafi’i, Mudharabah itu bersifat mutlak, artinya pemilik modal atau investor tidak membatasi apa dan dimana, kapan dan dengan
siapa
harus
bermuamalah,
namun
Hambali
dan
Hanafi
membolehkan Mudharabah baik dengan mutlaq maupun muqoyyad baik dengan persyaratan tertentu maupun bebas. Dalam Mudharabah muqoyyad,
pengusaha tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang telah ditetapkan. Jika pengusaha tetap menyimpang, maka ia harus menjamin da menggantinya. B. Syarat-syarat Mudharabah 1.
Modal a. Modal harus dinyatakan dengan jelas jumlahnya, seandainya modal berbentuk barang maka barang tersebut harus dihargai dengan harga semasa dalam uang yang beredar (atau sejenisnya). b. Modal harus dalam bentuk tunai, bukan piutang. c. Modal harus diserakan kepada mudhorib, untuk memungkinkan melakukan proses usaha.
2.
Keuntungan a. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam prosentase dari keuntungan yang mungkin dihasilkan nanti. b. Kesepakatan rasio prosentase harus dicapai melalui negosiasi dan dituangkan dalam kontrak. c. Pembagian keuntungan baru dapat dilakukan setelah mudhorib mengembalikan seluruh atau sebagian modal kepada Rob al-maal.7 Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan Bank8.
7
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004. 8 http://rudyyalianto.wordpress.com/
Deposito menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan baik9. Deposito Mudharabah adalah simpanan masyarakat di Bank syari’ah yang pengambilannya sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh Bank syari’ah10. Deposito Mudharabah adalah bentuk simpanan oleh nasabah kepada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian, jenis penyimpanan ini. Kepada penyimpan dana diberikan hak untuk memperoleh laba Bank sesuai dengan prosentase yang diperjanjikan, yang dihitung sesuai
dengan peranan
dananya
dalam
pembentukan laba Bank11. Deposito Mudharabah adalah merupakan investasinya melalui simpanan pihak ketiga (perseorangan atau badan hukum) yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo) dengan mendapat bagi hasil12. Deposito investasi Mudharabah adalah dana yang disimpan nasabah hanya bisa ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan, dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama13.
9
Kashmir, Manajemen Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm 61. Ibid, Hlm. 62. 11 Mohammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syari’ah, UII Press, Yogyakarta. 12 K. Lubis Suhrawardi, Hukum Ekonomi Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hlm 61. 13 Martono, Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, Ekonisia, Yogyakarta, 2004, hlm 107. 10
C. Jenis-jenis deposito Untuk mencairkan deposito yang dimiliki deposan dapat menggunakan bilyet deposito atau sertifikat deposito, dalam prakteknya terdapat paling tiga jenis deposito, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call. Masing-masing jenis deposito memiliki kekurangan dan kelebihan masingmasing dan khususnya deposito berjangka diterbitkan pula alam mata uang asing14. Berikut ini jenis-jenis simpanan deposito yang ada di Indonesia saat ini 15: 1. Deposito berjangka Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya berfariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga, artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama perorangan atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing, biasanya diterbitkan oleh Bank devisa. Perhitungan, penerbitan umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat, seperti US dollar, Yen Jepang, DM Jerman atau mata uang yang kuat lainnya.
14 15
Kasmir, Manajemen Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hlm 62. ibid
2. Sertifikat deposito Sama seperti halnya deposito berjangka sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat serta dapat dipejual-belikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka baik tunai disamping setiap bulan atau jatuh tempo. Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah dicetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah yang bulat. Sehingga, nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah yang diinginkan. 3. Deposito on Call Deposito on Call (DOC) merupakan deposito digunakan untuk deposan yang memiliki jumlah uang dalam jumlah uang dalam jumlah besar dan sementara waktu belum digunakan. Penerbitan deposito on Call memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas nama. Pencarian bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Namun, sebelumnya sudah memberitahukan Bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan DOC-nya. Besarnya bunga DOC biasanya dihitung perbulan dan untuk menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih dahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak Bank.
Berikut ini jenis-jenis simpanan deposito yang ada di BMI16. 1. Deposito Mudharabah Deposito Mudharabah terdapat dua pilihan yaitu bentuk rupiah atau USD dengan jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan. Dana deposito Mudharabah diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai usaha produktif dan terjamin kehalalan dan kesesuaiannya dengan syari’ah. Keuntungan dari deposito ini adalah : a. Memperoleh hasil yang kompetitif setiap bulan b. Investasi disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif yang halal c. Jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan d. Dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) pada saat jatuh tempo e. Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat 2. Deposito full invest Deposit full invest merupakan deposito dalam mata uang rupiah dan dengan minimal uang senilai Rp. 2.000.000 dengan jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan. Dikelola secara syari’ah dan memperoleh bagi hasil. Keuntungan dari deposito full invest yaitu : a. Memperoleh bagi hasil yang kompetitif setiap bulan. b. Investasi disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif yang halal.
16
Brosur BMI Tentang Produk-Produk Bank Mumalat Indonesia.
c. Jangka waktu 12 bulan. d. Dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) pada saat jatuh tempo. e. Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat. f. Deposito dalam valuta rupiah minimal senilai Rp. 2.000.000 akan memperoleh fasilitas asuransi syari’ah senilai deposito atau maksimal Rp. 50.000.000. g. Deposito dalam valuta US Dollar minimal senilai USD 500 akan memperoleh fasilitas asuransi syari’ah senilai deposito atau maksimal senilai Rp. 50.000.000.
D. Bagi hasil Prinsip bagi hasil menjadi pembeda yang sangat jelas antara Bank syari’ah dengan Bank konvensional. Keadilan ekonomi dan social akan terwujud dengan adanya pembagian ini. Bank berdasarkan bagi hasil tetap menguntungkan semua pihak yang terlibat, yaitu nasabah (debitur dan deposan) dan Bank (pemegang saham). Keuntungan diperoleh bukan berdasarkan pada bunga yang dihitung berdasarkan saldo tabungan, deposito pembiayaan, tetapi berdasarkan persen dari pendapatan riil nasabah debitur dari Bank. Pendapatan Bank diakui pada saat bagi hasil diterima (cash based) bukan bunga yang masih akan diterima
(accrual based)17. Penerapan Mudharabah mutlaqoh dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis himpunan dana yaitu tabungan Mudharabah dan deposito Mudharabah. Pada Bank bagi hasil, besar kecilnya pendapatan yang diperoleh deposan bergantung pada 18: 1. Pendapatan Bank 2. Nisbah bagi hasil antara nasabah dan Bank 3. Nominal deposito Mudharabah 4. Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada Bank 5. Jangka waktu deposito Berdasarkan prinsip bagi hasil tidak ada pembatasan bagi Bank dalam menggunakan dana yang dihimpun teknik perbankan 19: 1. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. 2. Untuk tabungan Mudharabah, Bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan serta kartu ATM atau alat penarikan lainnya kepada nasabah untuk deposito Mudharabah. Bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan.
17
Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil Dan Profit Margin Pada Bank Syari’ah, UII Press, Yogyakarta, 2006, Hlm. 58. 18 Ibid 19 Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi Dan Ilustrasi, Ekonisia, Yogyakarta, 2003, Hlm. 66.
3. Tabungan Mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati namun tidak diperkenankan mengalami saldo negative. 4. Deposito Mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, 1, 3, 6 dan 12 bulan. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diberlakukan sama seperti deposito yang baru, tetapi nilai pada akad sudah tercantum nilai perpanjangan otomatis maka tidak perlu dibuat akad yang baru 5. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku dan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil di Bank syariah 1. Faktor langsung Di antara faktor-faktor langsung (direct factor) yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate, jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil (profit sharing ratio) a. Investment rate ratio merupakan prosentase aktual dana yang diinvestasikan dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuiditas. b. Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung melalui metode : 1) Rata-rata saldo minimum bulanan
2) Rata-rata total saldo harian Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan akan menghasilkan jumlah dana aktual yang digunakan. c. Nisbah (profit sharing ratio) 1) Salah satu ciri al-Mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada waktu perjanjian 2) Nisbah antara satu Bank dan Bank lainnya dapat berbeda 3) Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu Bank, misalkan deposit 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan 4) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dan account yang lain, sesuai dengan besar dana dan jatuh temponya 2. Faktor tidak langsung Faktor tidak langsung yang mempengaruhi bagi hasil adalah : a. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya Mudharabah 1) Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya. Pendapatan yang dibagi-hasilkan merupakan pendapatan yang diterima dikurangi dengan biaya-biaya 2) Jika semua Bank ditanggung Bank, maka hal ini disebut dengan revenue sharing b. Kebijakan accounting (prinsip dan metode akuntansi)
Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktifitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya20. F. Data Hasil Wawancara dan Perkembangan Nasabah BMI UPS Magelang Mengapa anda memilih deposito Tgl
Hari
Jam
Nama Mudharabah di BMI UPS Magelang
21/08/2009
Jum’at
09.45 WIB
Farid S
Karena BMI sesuai dengan syari’ah
21/08/2009
Jum’at
10.12 WIB
Imrom Fadlilah
Karena BMI sesuai dengan syari’ah
24/08/2009
Senin
13.10 WIB
Rohmi NH
Karena pelayanan bagus
25/08/2009
Selasa
10.15 WIB
R. Suniyah C
Karena BMI sesuai dengan syari’ah
25/08/2009
Selasa
14.00 WIB
Asiyani Sunarto
Karena ingin mencoba
26/08/2009
Rabu
11.23 WIB
Arif Romadloni
Karena aman
26/08/2009
Rabu
12.17 WIB
Barokatun M
Lokasi dekat dengan rumah
27/08/2009
Kamis
11.48 WIB
Zein Muhammad
Karena pelayanan bagus
27/08/2009
Kamis
09.16 WIB
Rohmad W
Karena BMI sesuai dengan syari’ah
27/08/2009
Kamis
12.04 WIB
Irda I
Karena lokasi mudah dijangkau
Data hasil wawancara para nasabah deposito Mudharabah di BMI UPS Magelang Table I
20
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (UPP) AMP YKPM, Yogyakarta, 2002, Hlm. 106
G. Perkembangan Nasabah Deposito Mudharabah Bulan
Jumlah Nasabah
Jumlah deposito dalam Rp.
Januari
11 orang
5.000.000 - 100.000.000
Februari
13 orang
2. 000.000 - 150. 000.000
Maret
13 orang
1. 000.000 - 200. 000.000
April
9 orang
2. 000.000-30. 000.000
Mei
10 orang
7. 000.000-150. 000.000
Total
56 orang
1. 000.000-200. 000.000
Table II Perkembangan Nasabah Deposito a. Pada bulan Januari, Februari, Maret,
jumlah nasabah dari 11 orang
meningkat menjadi 13 orang dengan jumlah deposito dari Rp. 5.000.000,00 s/d Rp. 200.000.000,00 b. Pada bulan April jumlah nasabah menurun yaitu 9 orang dengan jumlah deposito Rp. 2.000.000,00 s/d Rp. 30.000.000,00 c. Pada bulan Mei jumlah nasabah meningkat menjadi 10 orang dengan jumlah nasabah deposito dari Rp. 7.000.000,00 s/d Rp. 150.000.000,00
13 12 11 10 9
Jan
Feb Mar Apr Mei Gambar I
H. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Tentang Deposito Menimbang : a. Bahwa keperluan masyarakat dalam kegiatan peningkatan kesejahteraan dan dalam penyampaian kekayaan, pada masa kini, memerlukan jasa perbankan : dan salah satu produk perbankan di bidang penghimpunan dana dari masyarakat adalah deposito, yaitu simpanan dana berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan Bank. b. Bahwa kegiatan tabungan tidak semuanya dapat dibenarkan oleh hukum Islam (syari’ah). c. Bahwa oleh karena itu, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang bentuk-bentuk muamalah syari’ah untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan deposito pada Bank syari’ah.
Mengingat : Firman Allah Q.S AN Nisa (4) : 29 “Hai orang yang beriman ! janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang baik, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu…” Memperhatikan : Pendapat peserta rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Sabtu, tanggal 26 Dzulhijjah 1420/ 1 April 2000. Memutuskan :
Menetapkan : Fatwa Tentang Deposito. Pertama Deposito dengan dua jenis : a. Deposito yang tidak benar secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. b. Deposito yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan Mudharabah dan widiah. c. Bahwa kegiatan tabungan tidak semuanya dapat dibenarkan oleh hukum Islam (Syari’ah). d. Bahwa oleh karena itu, DSN, memandang perlu menetapkan fatwa tentang bentuk-bentuk muamalah syari’ah untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan deposito pada Bank syari’ah. Mengingat : Firman Allah Q.S An Nisa (4) : 29 “Hai orang yang beriman ! janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang baik, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu…” Memperhatikan : Pendapat peserta rapat Pleno DewanSyari’ah Nasional pada hari Sabtu, tanggal 26 Dzulhijjah 1420/ 1 April 2000. Memutuskan : Menetapkan : Fatwa Tentang Deposito. Pertama Deposito dengan dua jenis :
a. Deposito yang tidak benar secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. b. Deposito yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan Mudharabah dan widiah. Dua keutamaan umum Deposito berdasarkan Mudharabah : Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul Mall atau pemilik dana, dan Bank bertindak sebagai mudlorib atau pengelola dana. Dalam kapasitasnya sebagai mudlorib, Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkan termasuk didalamnya Mudharabah dengan pihak lain. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan piutang. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan akad pembukaan rekening. Bank sebagai mudlorib menutup biaya operasional tabungan dengan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. Tiga : Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadi’ah : tetapkan di Jakarta : tanggal 1 april 2000 M21. I. Produk-Produk BMI UPS Magelang
21
Htpp:// WWW. MUI.or.id/files/03
1. Produk Bagi Penyimpanan Dana (Sabihul Maal)22 a. Shar-E Shar-E (dibaca syar’i) adalah paket tabungan instant berbasis syariah dengan bagi hasil kompetitif. Produk ini dapat diperoleh disemua kantor jaringan Bank Muamalat dan kantor pos online seluruh Indonesia bertanda SOPP, Shar-E dikemas dalam paket seharga Rp. 125.000,dengan saldo Rp. 100.000,b. Doposito fullinvest US Dolar Rupiah untuk investasi jangka panjang uang aman.produk penyimpanan dana ini tersedia dalam rupiah dan UD Dolar. Dilengkapi berbagai fasilitas, bagi hasil menarik, dan asuransi jiwa. c. Deposito Mudharabah diposito Mudharabah merupakan pilihan investasi berbasis murni syari’ah dalam rupiah dan US Dolar, lebih fleksibel dengan pilihan jangka waktu penarikan dari 1,3,6 hingga 12 bulan. d. Tabungan Haji Arafah Tabungan haji arafah ditunjukkan bagi anda yang ingin menunaikan ibadah haji terencana sesuai dengan jangka waktu dikehendaki. e. DPLK Muamalat (Menata Hari Esok yang Lebih baik) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan Badan Hukum yang menyelenggarakan program pension, program tabungan yang dananya dikelola secara syari’ah dengan pembayaran
22
Brosur Bank Muamalah Indonesia tentang Produk-Produk BMI
berkala sesuai dengan pencapaian usia tertentu. f. Giro Wadiah Giro Wadiah merupakan produk murni syari’ah yang menggunakan akad wadiah (titipan), bagi anda, pribadi, ataupun perusahaan untuk mendukung berbagai aktifitas usaha. g. Tabungan Umat Jika anda menginginkan sebuah tabungan yang tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan dana, tapi sekaligus sarana menuju kehidupan ekonomi bebas riba sesuai dengan syari’ah, tabungan umat merupakan pilihan tepat. Selain dilengkapi buku tabungan dan kartu ATM, tabungan bebas riba hasil kompetitif ini menawarkan berbagai fitur dan layanan menarik yang semakin memudahkan aktifitas perbankan anda. 2. Produk Bagi Pengelola Dana (Mudlorib) a. Piutang Murabahah fasilitas penyaluran dana dengan system jual beli. Bank akan memberikan barang-barang khalal apa saja yang dibutuhkan kemudian, menjualnya untuk diangsur sesuai dengan kemampuan nasabah. Produk ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha (modal kerja dan investasi) : pengadaan barang modal seperti mesin, peralatan dan lainlain. b. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Mudharabah dalam bentuk modal dan yang diberikan oleh Bank untuk dikelola dalam usaha yang disepakati besarnya. Selanjutnya
dalam pembiayaan ini nasabah dan Bank sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Resiko kerugian nasabah seperti penyelewengan, kecurangan, penyalahgunaan ditanggung oleh nasabah. Jenis usaha yang dapat dibiayai : industri/manufacturing, usaha atas dasar kontrak, dan lain-lain berupa modal kerja dan investasi, syarat yang digunakan untuk mendapatkan pembiayaan : usaha sudah berjalan kurang lebih dua tahun. c. Piutang Istina’ fasilitas penyaluran dana untuk mengadakan objek barang investasi yang diberikan berdasarkan pesanan anda. d. Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan ini merupakan kerja sama antara Bank dan nasabah dalam usaha tertentu, dimana masing-masing menyetor dana. Selanjutnya pembiayaan hasil dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama berdasar porsi yang telah ditanamkan. 3. Produk jasa a. Wakalah Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakil) kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu kegiatan (taukil) atas nama pemberi kuasa. b. Kafalah Akad pemberi jaminan (makhful’alaiih) yang diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana pemberian jaminan (kafiil) bertanggung
jawab atas pembayaran suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan. c. Hiwalah Akad perpindahan piutang nasabah (muhail) kepada Bank (muhal’alaih) dari nasabah lain (muhail). d. Rahn Akad penyerahan fisik barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada Bank (murtahin) sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima. e. Qordh Akad pinjaman dari Bank (muqridh) kepada pihak tertentu (muqtaridh) untuk tujuan social yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai dengan pinjaman. f. Sharf Akad jual beli valuta asing yang dilakukan secara tunai maupun non tunai dengan tujuan untuk berspikulasi. J. Cara Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah Tata cara atau pertentuan pemberian imbalan yang dilakukan dengan sistem bagi hasil dilakukan sedemikian rupa sehingga realisasi imbalan yang diterima nasabah akan berbeda-beda setiap bulannya tergantung dari pendapatan hasil investasi yang dilakukan Bank pada bulan yang bersangkutan. Secara umum ada dua metode perhitungan bagi hasil23: a. HI-1000 (baca : Ha-I-Seribu).
23
Brosur BMI
Nisbah (ratio) adalah porsi bagian menjadi bagian hak masing-masing pihak pada proses distribusi bagi hasil antara nasabah dan Bank. Angka di depan (misal angka 50 pada 50:50) merupakan porsi nasabah. Penetapan bagi hasil di Bank syari’ah dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung HI-1000(H-I-seribu) yakni angka yang menunjukkan hasil investasi yang diperoleh dari pengeluaran setiap seribu rupiah dana yang diinvestasikan oleh Bank. Sebagai contoh : Hi-1000 bulan Juni 2007 adalah 11,99. hal tersebut berarti bahwa dari setiap Rp. 1000,- dana yang diinvestasikan oleh Bank menghasilkan Rp. 11.99. apabila nisbah 50:50 maka porsi nasabah adalah 50% dari Rp.11.99 sehingga untuk setiap Rp. 1000.- dana nasabah akan memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 5.99. Secara umum hal tersebut dirumuskan sebagai berikut:
rata
rata dana nasabah nisbah nasabah x H1 1000 x 1000 100
Sebagai contoh, seorang nasabah (Pak Slamet) menyimpan deposito Mudharabah di Bank syari’ah pada bulan Juni senilai Rp. 10.000.000,00 dengan jangka waktu 1 bulan. Diketahui nisbah deposito1 bulan 50:50, Hi1000 untuk bulan Juni 11.99. Maka untuk mengetahui nilai bagi hasil yang akan didapatkan pak slamet adalah : Bagi hasil nasabah = Rp.
10.000.000,00 11.99 x x 50 1000 100
Bagi hasil nasabah = Rp. 59.950,00
TABEL III. LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL PER 30 JUNI2007 Rupiah Total pendapatan
92.089.811.532,64
DPKM (dana pihak
6.418.803.659.385,05
Valas
ketiga Mudharabah) GWM giro wajib
320.940.182.969,25
minimum Total investasi
7.296.181.885.485,32
Jumlah hari kalender
30 hari
Hi – 1000
11,99
4,97
b. Saldo rata-rata Posisi
Saldo
Distribusi
simpanan
saldo akhir
rata-rata
bagi hasil
Nisbah
Bonus dan bagi hasil
Deposito 1 bulan
2.462.053.456.540,36
2.300.345.340.698,20
23.353.717.570,22
58%
13.545.165.190,73
Jenis simpanan
Jenis
TABEL IV TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA BULAN MEI 2009
Contoh cara menghitung bagi hasil yang diterima nasabah sebelum zakat dan pajak (dalam satuan rupiah) 1. Diketahui nominal deposito jangka waktu 1 bulan sebesar Rp. 10.000.000,00 2. Diketahui saldo rata-rata seluruh deposito jangka waktu 1 bulan Rp. 2.300.345.340.698,20 3. Diketahui saldo pendapatan distribusi bagi hasil seluruh deposito jangka waktu 1 bulan Rp. 2.300.345.340.698,20 4. Diketahui nisbah bagi hasil deposito jangka waktu 1 bulan 58% 5. Bagi hasil yang diterima nasabah
Nominal deposito 10.000.000 x x 23.353.717.570,22 x 58 % Saldo rata - rata seluruh deposito 1 bulan 2.300.345.340.698,20 58.883,14
BAB III LAPORAN OBJEK MAGANG
A. Gambaran umum Bank Muamalat di Indonesia Upaya intensif pendirian Bank Islam disebut oleh peraturan perundangundangan Indonesia sebagai “Bank Syari’ah” di Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1988, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan paket kebijakan Oktober (pakto) yang mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia. Para ulama’ waktu telah berusaha mendidirikan Bank bebas bunga tapi tidak ada satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran dari peraturan perundang-undangan yang ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0% (nol persen). Setelah adanya rekomendasi dari keluarga ulama’ tentang bunga Bank dan perbankan di Cisarua (Bogor) pada 19-22 Agustus 1990, yang kemudian diikuti dengan diundang-undangkannya UU No. 7/1992 tentang perbankan, dimana perbankan bagi hasil mulai diakomodasi, maka berdirilah BMI (BMI) yang merupakan Bank umum Islam pertama yang beroperasi di Indonesia. B. Gambaran umum BMI UPS Magelang Gambaran umum merupakan informasi umum mengenai objek penulisan tugas akhir. Berikut ini disampaikan gambaran umum lokasi di BMI UPS Magelang. Gambaran umum BMI UPS Magelang BMI yang terletak di Jl. Daha No. 5, merupakan unit pelayanan syari’ah
dari BMI. Dibukanya kantor UPS di daerah Magelang merupakan upaya untuk memperluas jaringan Bank Muamalat di Indonesia, letaknya cukup strategis sehingga mudah dijangkau oleh nasabah. Latar belakang dan sejarah BMI UPS Magelang BMI kantor UPS Magelang resmi beroperasi pada tanggal 21 maret 2005. Sejarah BMI berasal dari lokakarya MUI tentang riba dan bunga, Bank pada tahun 1990 yang menghasilkan rencana kongkret pendirian Bank Syari’ah. Didukung oleh pemerintah kala itu MUI dan ICMI mendirikan Bank Muamalat dengan peran serta ratusan ribu umat Islam jawa Barat. Resmi berdiri pada tanggal 1 November 1991 dan mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Tujuan BMI UPS Magelang BMI UPS Magelang didirikan bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan Bank berdasarkan syari’at Islam. Selain itu juga ingin menghindari nasabah dari unsur-unsur riba sebagaimana diketahui bunga Bank telah dinyatakan haram oleh MUI. 1. Visi dan Misi Bank Muamalat UPS Magelang Visi Bank Muamalat Menjadi
Bank
syari’at
dunia
dengan penekanan pada
semangat
kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada stage holder.
2. Struktur organisasi Direktur Utama
Direktur Administrasi
Business-Manager (Kepala Kantor)
Operational Manager
Kas & Layanan (CS teller)
Marketing /AM
Bank Office
Umum Personalia
Gambar 11 Struktur organisasi Bank Muamalat Indonsia UPS Magelang Nama-nama karyawan 1. Kepala Kantor
: Diana Kumala S. TP
2. Back Office
: Muhtadin, S. HI
3. Marketing
: Sajarul Ikhwan, SE
4. CS
: Ayu Dhestia Sari
5. Security
: M. Faqih
6. Driver
: Rismanto
7. OB
: Slamet Hartoyo
Support
3. Job description a. Business Manager Bertugas mengawasi seluruh kinerja karyawan mengkoordinasi seluruh kinerja karyawan dan bertanggung jawab atas seluruh kinerja karyawan dan kondisi umum Bank Muamalat UPS Magelang b. Operation Manager Bertugas mengawasi dan mengkoordinasi dan menerima pertanggung jawaban secara langsung bagian operation (teller, customer service, back office dan operation pembiayaan), bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional harian di bagian lain, seperti ijin keluar masuk dan penggunaan inventaris kantor. c. Teller Bertugas menerima, menginput, menghitung dan mengeluarakan uang yang berasal nasabah. d. Head teller Bertanggung jawab dan mengawasi jalannya transaksi dan tugas seluruh teler. e. Operation pembiayaan Bertugas atas administrasi pembiayaan terhadap seluruh nasabah yang mengajukan pembiayaan di BMI UPS Magelang. f. Back office
Bertugas menjalankan kegiatan kliring dan seluruh transaksi antar Bank, perorangan dengan Bank yang prosesnya melalui Bank Indonesia. g. Customer service Bertugas melayani nasabah dalam pembukaan rekening, membantu nasabah apabila terjadi keluhan serta memberikan informasi tentang produk Muamalat. h. Account manager Bertugas sebagai marketing Bank Muamalat baik di bidang Funding (penanaman dana) dan lending (pelemparan dana) i. Service assistant Bertanggung jawab atas administrasi dokumen-dokumen, berperan sebagai humas Muamalat , membantu business manager, operation manager dan general affair dalam melakukan tugas-tugas administratif. j. Unit support penanaman dana (USPD) Bertanggung jawab atas seluruh dokumen yang berkaitan dengan hukum, baik intern maupun ekstern, dokumen nasabah dan dokumen Bank. Bertindak sebagai legal atau memiliki kewenangan secara hukum. k. General affair Bertanggung jawab atas administrasi karyawan, sarana logistik dan keuangan. l. Residence audit Bertugas sebagai auditor dan pengawas seluruh dokumen, transaksi dan
administrasi kegiatan Bank Muamalat untuk mengihindari segala bentuk penyimpangan. Data deskriptif Sebelum melakukan deposito nasabah hendaknya memenuhi persyaratan dari BMI UPS Magelang. a. Nasabah perorangan 1. Jumlah deposito minimal Rp. 1.000.000 atau USD 500 2. Mengisi formulir pembukaan deposito 3. Melampirkan fotokopi identitas diri dan npwp b. Nasabah perusahaan 1. Jumlah deposito minimal Rp. 1.000.000 atau USD 500 2. Mengisi formulir pembukaan deposito 3. Melampirkan fotokopi identitas diri dan NPWP, TDP dan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan).
BAB IV ANALISIS
Deposito mudharabah adalah bentuk simpanan oleh nasabah kepada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian. Jenis simpanan ini, kepada penyimpangan dana diberikan hak untuk memperoleh bagian laba Bank sesuai dengan prosentase yang diperjanjikan, yang dihitung dengan peranan dananya dalam pembentukan laba Bank. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih produk deposito mudharabah di BMI UPS Magelang Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih produk deposito mudharabah, penulis menggunakan teknik analisis statistik infensi atau statistik induktif yang telah tersedia. Dari data nasabah deposito mudharabah di BMI UPS Magelang, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah BMI UPS Magelang memilih deposito mudharabah yaitu karena BMI UPS Magelang sesuai dengan syari’at Islam. B. Perkembangan Nasabah Deposito Mudharabah di BMI UPS Magelang Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka dalam bab ini disajikan hasil data dan analisisnya untuk menjawab persoalan penelitian yang dirumuskan, yaitu perkembangan nasabah deposito Mudharabah di BMI UPS Magelang. Nasabah deposito mudharabah yang paling tinggi yaitu pada bulan
Maret 2009, dengan jumlah nasabah 13 orang. Dengan deposito yang paling tinggi juga terjadi pada bulan Maret 2009. C. Cara Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah Cara perhitungan bagi hasil deposito mudharabah yaitu dengan HI1000, yakni angka yang menunjukkan hasil investasi yang diperoleh dari penyaluran setiap seribu rupiah dana yang diinvestasikan oleh Bank. Secara umum perhitungan bagi hasil untuk nasabah yaitu : Rata - rata Dana Nasabah Nisbah Nasabah x HI 1000 x 1000 100
Bank syari’ah terdapat unsur ketidakpastian dalam memperoleh keuntungan, karena beberapa rupiah pendataan riil yang akan diperoleh nasabah sangat bergantung kepada pendapatan yang diperoleh Bank.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN BMI UPS Magelang merupakan suatu lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi yang diperuntukkan bagi masyarakat pada umumnya. Semua kegiatan BMI dapat berjalan lancar dan berkembang karena modal yang dimiliki mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Sejak awal berdirinya BMI UPS Magelang, telah dipersiapkan untuk mencapai suatu perkembangan dengan mengacu pada mutu pelayanan. Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan volume penjualan produk yang telah disediakan oleh BMI UPS Magelang. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan nasabah deposito mudharabah
Bank
Mu’amalat Indonesia Unit Pelayanan Syari’ah Magelang, dapat disimpulkan : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah deposito mudharabah di BMI UPS Magelang adalah karena Bank Mu’amalah Indonesia sesuai dengan syari’ah, karena menyimpan deposito di BMI aman, karena posisi BMI dekat dengan rumah,karena ingin mencoba. Faktor yang paling dominan yang menyebabkan nasabah BMI memilih untuk deposito mudharabah yaitu karena BMI sesuai dengan syariah. 2. Perkembangan nasabah deposito mudharabah di BMI UPS Magelang cukup memuaskan karena pada bulan Maret banyak nasabah yang ingin
mendepositokan uangnya ke BMI Magelang. Perkembangan deposito mudharabah di Bank Mu’amalah Indonesia memuaskan karena sesuai dengan syari’ah, karena menyimpan deposito di BMI aman, karena posisi BMI dekat dengan rumah. 3. Cara penghitungan bagi hasil dari BMI UPS Magelang adalah : HI-1000 dengan nisbah deposito mudharabah 1 bulan porsi nisbah bagi nasabah adalah 50 dan bagi Bank adalah 50. untuk deposito mudharabah 3 bulan nisbah bagi hasil nasabah yaitu 51 dan bagi Bank adalah 49, untuk deposito mudharabah 6 bulan nisbah bagi nasabah adalah 53 dan bagi Bank adalah 47, dan untuk deposito mudharabah 12 bulan nisbah bagi nasabah adalah 54 dan bagi Bank adalah 46.
B. SARAN Setelah penulis menarik kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan nasabah mudharabah di BMI UPS Magelang, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat antara lain : Untuk meningkatkan dan memperkenalkan Bank Mu’amalat Indonesia Unit Syari’ah Magelang di kalangan masyarakat luas dengan cara promosi, terutama produk deposito mudharabah. Mempertahankan nasabah yang potensial dengan cara menciptakan ikatan kekeluargaan antara nasabah dengan pihak Bank Mu’amalat Indonesia Unit Syari’ah Magelang. Menyiapkan SDM yang profesional dan yang menguasai Basic Syari’ah
sehingga dapat memajukan Bank tersebut. Dan perlunya jaringan perbankan syari’ah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Secara terus menerus melakukan pembaharuan dalam pelayanan bagi nasabah Bank Mu’amalat Indonesia Unit Syari’ah Magelang.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Brosur BMI Tentang Produk-Produk Bank Mumalat Indonesia. http://rudyyalianto.wordpress.com/ htpp:// www.mui.or.id/files/03 Kashmir. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2004. hlm. 61. Lubis, Suhrawardi, Hukum Ekonomi Islam. Sinar Grafika. Jakarta, 2004. hlm. 61. Martono. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Ekonisia. Yogyakarta, 2004. hlm 107. Mohammad. Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syari’ah. UII Press. Yogyakarta Muhamad, Manajemen Bank Syari’ah, (UPP) AMP YKPM, Yogyakarta, 2002, Hlm. 106 Muhammad. Manajemen Bank Syari’ah. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Cet. Ke2, Februari, 2005. Hlm. 76. Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil Dan Profit Margin Pada Bank Syari’ah. UII Press. Yogyakarta, 2006. hlm. 58. Ridwan, Muhammad. Konstruksi Bank Syari’ah Indonesia. Pustaka SM. Yogyakarta, 2007. Hlm. 41. Sudarsono Heri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi Dan Ilustrasi, Ekonisia, Yogyakarta, 2003, Hlm. 66. Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perban;Kan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2004. www.lowongankerja.com/2007/05/31/istilah-istilah-Bank-syariah/
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap
: Indah Fitriya
Tempat/ tanggal lahir
: Kab. Semarang, 11 Juni 1986
Jenis kelamin
: Perempuan
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Belum menikah
Alamat rumah
: Bulu Dadapayam Rt 01 Rw 04, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang
Pendidikan
: SD Negeri 01 Dadapayam, Lulus tahun 1998 SLTP Negeri 02 Suruh lulus tahun 2001 MAN Tengaran lulus tahun 2004