FINESTA Vol. 3, No.2, (2015) 1-6
1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Financial Satisfaction pada Mahasiswa Universitas Kristen Petra Jesslyn Winata Chandra dan Gesti Memarista Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected] ;
[email protected] Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dari income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, dan childhood consumer experience terhadap financial satsisfaction. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 400 mahasiswa di Universitas Kristen Petra, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah partial least square structural equation modelling (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, dan childhood consumer experience berpengaruh signifikan terhadap financial satsisfaction. Kata kunci — income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, childhood consumer experience, financial satsisfaction Abstract — The objective of this study to identify the effect of income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, and childhood consumer experience on financial satisfaction. The data was collected by giving questionnaire to 400 college students in Petra Christian University. The analysis method is partial least square structural equation modelling (SEM-PLS). The result of this study found that income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, and childhood consumer experience significantly affect to financial satsisfaction. Keywords — income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, childhood consumer experience, financial satsisfaction
1.
PENDAHULUAN
Setiap orang ingin mencapai kepuasan dan kebahagiaan di dalam hidup. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah melalui tercapainya financial satisfaction. Menurut Joo (2008), financial satisfaction menunjukkan kondisi keuangan seseorang yang baik serta orang tersebut merasa bahagia dan bebas dari rasa khawatir terhadap kondisi keuangan pribadi. Toscano, Amestoy dan Rosal (2006) menemukan bahwa semakin puas seseorang terhadap kondisi keuangan pribadi (financial satisfaction tinggi), maka orang tersebut akan semakin puas dan bahagia. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi financial satisfaction seseorang yaitu, income, financial literacy, financial attitude, primary agents dan secondary agents, serta childhood consumer experiences (Toscano, Amestoy, dan Rosal, 2006; Falahati, Sabri, dan Paim, 2012). Income merupakan penghasilan bersih yang diterima dalam periode waktu tertentu. Income yang diperoleh dapat digunakan untuk membeli barang-barang yang merupakan kebutuhan hidup maupun untuk barang-barang yang diinginkan. Semakin tinggi jumlah income maka semakin tinggi pula financial satisfaction.
Financial literacy adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang dalam bidang keuangan. Financial literacy yang umum, seperti menabung dan berinvestasi, dapat mempengaruhi pola pikir dalam mengelola keuangan sehingga kondisi keuangan menjadi baik dan financial satisfaction tercapai. Financial attitude juga dapat berpengaruh terhadap financial satisfaction. Financial attitude yang baik, seperti menyisihkan uang setiap bulan untuk ditabung, akan berdampak positif bagi keuangan pribadi, sehingga meningkatkan financial satisfaction. Financial socialization agents dibagi menjadi dua, yaitu primary agents dan secondary agents. Primary agents adalah agen-agen sosialisasi utama dalam hidup setiap orang, sedangkan secondary agents merupakan agen-agen sosialisasi selain yang utama. Primary dan secondary agents berfungsi sebagai agen sosialisasi keuangan yang dapat mempengaruhi financial satisfaction (Falahati, Sabri, dan Paim, 2012). Childhood consumer experience merupakan pengalaman yang berhubungan dengan keuangan semasa anak-anak, salah satu contoh adalah melakukan diskusi dengan orang tua mengenai uang. Semakin dini anak memperoleh pengalaman di bidang keuangan akan berpengaruh baik pada financial satisfaction di masa depan. Semakin dini anak memperoleh pengalaman di bidang keuangan akan berpengaruh baik pada financial satisfaction di masa depan. Mahasiswa berada di jenjang pendidikan tertinggi dan dianggap telah dewasa untuk bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan pribadi. Tanggung jawab terhadap keuangan pribadi merupakan hal yang penting bagi mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang tinggal sendiri. Di Surabaya, Universitas Kristen (UK) Petra merupakan salah satu universitas swasta yang terkenal. Mahasiswa UK Petra yang berasal dari luar kota umumnya tinggal di kos. Bagi mahasiswa, biaya kos per bulan mahasiswa UK Petra paling murah sekitar Rp 400.000,- per bulan hingga sekitar Rp 1.500.000,-, per bulan. Selain itu, banyak mahasiswa UK Petra memiliki kendaraan pribadi baik berupa mobil maupun sepeda motor. Berdasarkan survei awal terhadap 30 mahasiswa UK Petra diperoleh hasil, uang saku per bulan yang diperoleh beragam mulai dari yang paling rendah sebesar Rp 500.000,hingga dapat mencapai Rp 2.500.000,- per bulan. Selain itu, survei awal yang dilakukan peneliti juga menunjukkan bahwa 18 dari 30 mahasiswa merasa puas terhadap kondisi keuangan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktorfaktor seperti income, financial literacy, financial attitude, financial socialization agents, dan childhood consumer
FINESTA Vol. 3, No.2, (2015) 1-6 experience berpengaruh terhadap financial satisfaction pada mahasiswa UK Petra.
2.
TEORI PENUNJANG
Financial satisfaction merupakan evaluasi kepuasan tiaptiap individu terhadap kondisi keuangan pribadi (Hira dan Mugenda, 1998). Menurut Hira dan Mugenda, financial satisfaction dapat diukur melalui cara pandang seseorang terhadap kepuasan dari income yang diterima, kemampuan dalam mengatasi masalah keuangan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, banyaknya hutang yang dimiliki, jumlah tabungan, ketersediaan uang untuk kebutuhan di masa depan, serta tujuan hidup. Menurut Smeeding dan Weinberg (2001), income adalah pendapatan yang diterima baik berupa kas maupun bukan kas, yang dapat langsung digunakan untuk belanja sehingga dapat meringankan beban rumah tangga. Bagi mahasiswa, yang termasuk ke dalam income adalah pinjaman dari pemerintah, uang saku dari orang tua dan keluarga, pendapatan dari pekerjaan, serta dari pendapatan-pendapatan lain, seperti dividen jika memiliki saham (Pollard et al., 2013). Semakin tinggi income maka semakin banyak konsumsi yang dapat dilakukan untuk memenuhi keinginan pribadi maka semakin tinggi pula tinggi financial satisfaction (Delaney, Newman, Nolan, 2006; Toscano, Amestoy, Rosal, 2006). Menurut Garman dan Forgue (2000), pengertian dari financial literacy adalah “pengetahuan akan fakta, konsep, prinsip, dan teknologi agar setiap orang bersikap cerdas terhadap uang.” (p. 4). Chen dan Volpe (1998) mengukur financial literacy dengan memberikan beberapa pertanyaan berdasarkan empat kategori yaitu, pengetahuan umum keuangan, savings dan borrowings, asuransi, serta investasi. Financial literacy yang dimiliki dapat digunakan untuk mengambil keputusan keuangan secara tepat sehingga akan berdampak baik pada kondisi keuangan dan meningkatkan financial satisfaction (Sabri, 2011; Falahati, Sabri, dan Paim, 2012). Financial attitude merupakan ukuran dari pikiran, opini, dan penilaian terhadap keuangan (Pankow, 2012). Menurut Parotta dan Johnson (1998), financial attitude adalah persepsi terhadap pentingnya melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan. Financial attitude mahasiswa yang baik akan berdampak baik pula pada kondisi keuangan mahasiswa, sehingga financial satisfaction dapat tercapai (Falahati, Sabri, dan Paim, 2012). Agen sosialisasi keuangan adalah individu-individu atau organisasi yang berhubungan dengan keuangan dan menjaga hubungan tersebut dengan anak (Fox, Bartholomae, dan Gutter, 2000). Falahati, Sabri dan Paim (2012) membagi agen sosialisasi keuangan menjadi dua yaitu, primary dan secondary agents. Primary agents adalah ayah, ibu, saudara, agama, dan sekolah, sedangkan secondary agents adalah teman pergaulan, media masa, majalah, iklan, internet, dan telepon genggam. Sosialisasi keuangan yang diberikan melalui agen-agen tersebut akan berpengaruh terhadap sikap seseorang dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan serta terhadap keputusan keuangan yang diambil. Sosialisasi yang benar dan tepat akan berdampak positif bagi kondisi keuangan pribadi, sehingga financial satisfaction akan terpenuhi (Sabri, 2011; Falahati, Sabri, dan Paim, 2012)
2 Menurut Falahati, Sabri, dan Paim (2012), childhood consumer experience merupakan pengalaman anak yang berhubungan dengan kegiatan keuangan yang diberikan oleh orang tua. Childhood consumer experience diukur berdasarkan usia. Semakin muda usia seorang anak saat mendapatkan pengalaman keuangan, maka semakin banyak pengetahuan keuangan yang dimiliki anak untuk digunakan dalam mengelola keuangan dengan baik. Pengelolaan keuangan yang baik akan berdampak baik pula terhadap kondisi keuangan, sehingga financial satisfaction terpenuhi (Sabri, 2011; Falahati, Sabri, dan Paim, 2012). Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka didapatkan hipotesa sebagai berikut: 1. Income berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction pada mahasiswa UK Petra. 2. Financial literacy berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction pada mahasiswa UK Petra. 3. Financial attitude berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction pada mahasiswa UK Petra. 4. Primary agents berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction pada mahasiswa UK Petra. 5. Secondary agents berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction pada mahasiswa UK Petra 6. Childhood consumer experience berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction pada mahasiswa UK Petra. 3.
PENELITIAN
Penelitian ini disusun berdasarkan metode kuantitatif, yaitu data yang berupa angka. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Universitas Kristen Petra, yaitu sebanyak 6.449 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah proportional random sampling. Berdasarkan perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin, maka jumlah sampel yang harus diperoleh sebesar 377 orang. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner tertutup. Tahap pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Memasukkan data dalam bentuk coding ke dalam excel. b) Melakukan konstruksi diagram jalur inner model, yaitu dari variable independen ke variable dependen, serta outer model, yaitu dari variable laten ke indikator. c) Melakukan evaluasi outer model menggunakan: 1. Convergent validity, dengan melihat nilai loading factor lebih besar dari 0,6 dan nilai AVE di atas 0,5 maka model dinyatakan valid. 2. Discriminant validity, dengan melihat nilai cross loading.
FINESTA Vol. 3, No.2, (2015) 1-6 3. Composite reliability, dengan melihat nilai composite reliability jika angka yang diperoleh diatas 0,7 maka model dikatakan reliable. d) Melakukan evaluasi inner model, dengan melihat nilai Rsquares. Semakin besar nilai R-squares maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. e) Uji Hipotesis t Uji t untuk menentukan signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai t tabel adalah 1,96 karena α yang digunakan sebesar 5%, dengan kriteria pengujian: H0 diterima dan H1,2,3,4,5,6 ditolak apabila t statistic < 1,96. Hipotesis penelitian ini adalah: a. Hipotesis 1: 1. H0 : β1 = 0, artinya income tidak berpengaruh terhadap financial satisfaction. 2. H1 : β1 ≠ 0, artinya income berpengaruh terhadap financial satisfaction. b. Hipotesis 2: 1. H0 : β2 = 0, artinya financial literacy tidak berpengaruh terhadap financial satisfaction. 2. H2 : β2 ≠ 0, artinya financial literacy berpengaruh terhadap financial satisfaction. c. Hipotesis 3: 1. H0 : β3 = 0, artinya financial attitude tidak berpengaruh terhadap financial satisfaction. 2. H3 : β3 ≠ 0, artinya financial attitude berpengaruh terhadap financial satisfaction. d. Hipotesis 4: 1. H0 : β4 = 0, artinya primary agents tidak berpengaruh terhadap financial satisfaction. 2. H4 : β4 ≠ 0, artinya primary agents berpengaruh terhadap financial satisfaction. e. Hipotesis 5: 1. H0 : β5 = 0, artinya secondary agents tidak berpengaruh terhadap financial satisfaction. 2. H5 : β5 ≠ 0, artinya secondary agents berpengaruh terhadap financial satisfaction. f. Hipotesis 6: 1. H0 : β6 = 0, artinya childhood consumer experience tidak berpengaruh terhadap financial satisfaction. 2. H6 : β6 ≠ 0, artinya childhood consumer experience berpengaruh terhadap financial satisfaction. 4.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Jumlah responden akhir yang mengisi secara lengkap kuesioner penelitian ini sebanyak 400 mahasiswa dari seluruh program studi di UK Petra. Sebagian besar responden penelitian ini adalah wanita dengan rentang usia responden terbanyak pada 20-22 tahun. Tabel 1. Income Income (Rupiah) Frekuensi <1.000.000 45 1.000.000-1.500.000 90 >1.500.000-2.000.000 132 >2.000.000-2.500.000 91 >2.500.000 42 Total 400
Berdasarkan tabel income, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki income tiap bulan diatas Rp1.500.000,- hingga Rp2.000.000,-. Hal ini menunjukkan
3 bahwa sebagian besar mahasiswa UK Petra memiliki kemampuan ekonomi diatas rata-rata. Tabel 2. Financial Literacy Financial Literacy Frekuensi Sangat rendah 16 Rendah 59 Cukup tinggi 140 Tinggi 134 Sangat tinggi 51 Total 400
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden memiliki financial literacy yang cukup tinggi. Tabel 3. Kategori Interval Mean Financial Attitude Interval Mean Kategori 1-1,8 Sangat buruk >1,8-2,6 Buruk >2,6-3,4 Cukup baik >3,4-4,2 Baik >4,2-5 Sangat baik Tabel 4. Financial Attitude Skala Likert 1 (sangat 2 (tidak 3 (cukup 4 5 (sangat tidak setuju setuju) (setuju) setuju) setuju)
Indikator
Melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran Membiasakan diri menabung Memiliki goal di bidang keuangan Menyusun rencana keuangan untuk masa depan Bertanggung jawab terhadap kondisi keuangan pribadi
Total
Mean
16
63
146
122
53
400
3.333
1
48
131
133
87
400
3.643
3
52
139
118
88
400
3.59
3
59
120
117
101
400
3.635
0
33
126
110
131 400 Rata-rata mean
3.848 3.6098
Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan mahasiswa UK Petra memiliki financial attitude yang baik. Tabel 5. Kategori Interval Mean Primary dan Secondary Agents Interval Mean 1-1,8 >1,8-2,6 >2,6-3,4 >3,4-4,2 >4,2-5
Kategori Sangat tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Cukup berpengaruh Berpengaruh Sangat Berpengaruh
Tabel 6. Primary Agents Skala 2 3 (tidak (cukup (sangat tidak berpengaruh) berpengaruh) bepengaruh) 1
Indikator
Ayah Ibu Saudara Dosen
0 0 24 69
24 28 83 104
4 (berpengaruh)
83 98 154 151
120 141 110 68
5 Total (sangat berpengaruh)
Mean
173 400 4.105 133 400 3.948 29 400 3.093 8 400 2.605 Rata-rata mean 3.4378
Berdasarkan hasil di atas dapat dikatakan bahwa primary agents mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan yang diambil oleh mahasiswa UK Petra. Tabel 7. Secondary Agents Skala 2 3 4 5 Indikator Total Mean (tidak (cukup (berpengaruh) (sangat (sangat tidak berpengaruh) berpengaruh) berpengaruh) bepengaruh) Teman pergaulan 11 66 157 140 26 400 3.26 Media masa 12 78 169 129 12 400 3.128 Majalah 19 93 185 97 6 400 2.945 Internet 4 63 168 129 36 400 3.325 Iklan 34 99 185 77 5 400 2.8 Gadgets 10 81 176 122 11 400 3.108 Rata-rata mean 3.0943 1
Berdasarkan hasil penelitian, seluruh secondary agents cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan keuangan yang dilakukan mahasiswa UK Petra.
FINESTA Vol. 3, No.2, (2015) 1-6
4
Tabel 8. Kategori Interval Mean Childhood Consumer Experience Interval Mean Kategori 1-2 Sangat buruk >2-3 Buruk >3-4 Cukup baik >4-5 Baik >5-6 Sangat baik
experience, serta financial satisfaction dinyatakan valid, berdasarkan uji convergent validity, karena seluruh indikator memiliki nilai loading factor diatas 0,6. Tabel 12. Nilai Loading Factor
Tabel 9. Childhood Consumer Experience Indikator
Skala usia 1 = tidak pernah 2 (>18) 3 (16-17) 4 (13-15) 5 (7-12)
Memiliki akun tabungan pribadi Menerima uang saku Mendiskusikan hal keuangan
Mean
Total
6 (<7)
0
50
128
94
83
45
400
3.188
2
16
122
108
94
58
400
3.255
48
84
143
83
41
1 400 2.955 Rata-rata mean 3.13267
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata mahasiswa UK Petra memiliki pengalaman keuangan yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh indikator pertama dan kedua. Tabel 10. Kategori Interval Financial Satisfaction Interval Mean Kategori 1-1,8 Sangat tidak puas >1,8-2,6 Tidak puas >2,6-3,4 Cukup puas >3,4-4,2 Puas >4,2-5 Sangat puas Tabel 11. Financial Satisfaction Skala 3
4
5
65
99
124
98
400
3.568
77
116
108
58
400
3.163
14
49
110
120
107
400
3.643
55
68
120
123
34 400 3.033 Rata-rata mean 3.35175
Indikator Jumlah saldo tabungan
1
2
14
Jumlah income
41
Kemampuan belanja bulanan Kemampuan membeli barang
Total
Mean
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rata-rata responden merasa puas terhadap jumlah saldo tabungan yang dimiliki saat ini dan kemampuan belanja bulanan dari income yang diperoleh setiap bulan. Namun, rata-rata responden merasa cukup puas terhadap income yang diperoleh setiap bulan dan kemampuan membeli barang-barang yang diinginkan. Hasil Uji Analisa: 1. Konstruksi diagram jalur (path diagram)
Berdasarkan tabel nilai AVE, dapat dinyatakan bahwa indikator-indikator yang digunakan untuk masing-masing variabel valid karena nilai AVE dari setiap variabel berada diatas 0,5. Tabel 13. Nilai AVE
AVE
IN
FL
FA
PA
SA
CCE
FS
1
1
0.6561
0.6036
0.63003
0.5598
0.77
Discriminant Validity Tabel 14. Nilai Cross Loading
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, nilai cross loading dari setiap indikator terhadap variabelnya lebih besar dibandingkan nilai cross loading terhadap variabel lain. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing indikator yang digunakan untuk setiap variabel valid. Gambar 2. Path Diagram
2. Evaluasi outer model (model pengukuran) Convergent Validity Variabel income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, childhood consumer
Composite Reliability Tabel 15. Nilai Composite Reliability CCE FA
Composite Reliability 0.79135 0.904795
FINESTA Vol. 3, No.2, (2015) 1-6 FL FS IN PA SA
5
1 0.931206 1 0.858379 0.910671
Nilai dari composite reliability yang berada diatas 0,7 (>0,7) menunjukkan bahwa indikator yang digunakan reliabel, yaitu akurat, konsisten, dan tepat untuk mengukur variabel. 3. Evaluasi inner model (model struktural) Evaluasi inner model dilakukan dengan melhat R-square dari setiap variabel laten endogen. Nilai R-square pada penelitian ini diperoleh sebesar 0,819669 atau sebesar 81,9669%. Hal ini menunjukkan bahwa income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, dan childhood consumer experience mempengaruhi variabel dependen, yaitu financial satisfaction sebesar 81,9669%. 4. Uji hipotesis t Kriteria pengujian adalah menerima H0 dan menolak H1 apabila T statistic < t tabel. Nilai t tabel adalah 1,96 karena α yang digunakan sebesar 5%.
IN -> FS FL -> FS FA -> FS PA -> FS SA -> FS CCE -> FS
Tabel 16. Nilai T-statistic T Nilai t Statistics (α=5%) 1,96 7.356278 3.112737 3.357171 2.661218 5.184587 4.435801
1,96 1,96 1,96 1,96 1,96
Keterangan Tolak H0 Tolak H0 Tolak H0 Tolak H0 Tolak H0 Tolak H0
Berdasarkan pada data tabel diatas maka hasil uji hipotesis t menunjukkan bahwa income, financial literacy, financial attitude, primary agents, secondary agents, dan childhood consumer experience berpengaruh terhadap financial satisfaction. Pada gambar 4.2, dapat dilihat angka koefisien regresi pada panah diagram jalur dari income yang mengarah pada financial satisfaction sebesar 0,265. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikkan income satu satuan maka financial satisfaction akan naik sebesar 0,265. Selain itu, angka koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa income berpengaruh positif terhadap financial satisfaction. Hasil hipotesis ini sesuai dengan hasil penelitian dari Toscano, Amestoy, dan Rosal (2005), serta penelitian dari Delaney, Newman, dan Nolan (2006), yang menemukan bahwa income berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction. Semakin banyak jumlah income diperoleh mahasiswa akan meningkatkan jumlah saldo tabungan, kepuasan mahasiswa terhadap jumlah income yang diterima, serta semakin banyak kebutuhan bulanan serta keinginan pribadi yang dapat terpenuhi, sehingga financial satisfaction mahasiswa semakin tinggi. Pada gambar 4.2 juga dapat dilihat, angka koefisien regresi pada panah dari financial literacy menuju financial satisfaction adalah 0,1. Angka koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa financial literacy berpengaruh positif terhadap financial satisfaction. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikkan satu satuan financial literacy maka financial satisfaction akan meningkat sebesar 0,1 satuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya dari Sabri (2011) yang menemukan bahwa financial literacy berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction. Penelitian Falahati, Sabri, dan Paim (2012) menemukan bahwa financial literacy mahasiswa meningkatkan financial
satisfaction. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, sebagian besar mahasiswa memiliki financial literacy yang cukup tinggi. Financial literacy yang cukup tinggi tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan umum keuangan, pengetahuan mengenai savings dan borrowings, serta pengetahuan mengenai asuransi dan investasi yang cukup baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan keuangan dengan lebih baik, dan dapat berdampak baik bagi kondisi keuangan mahasiswa, sehingga financial satisfaction mahasiswa semakin tinggi. Berdasarkan hasil uji hipotesis t yang ketiga, financial attitude berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian Falahati, Sabri, dan Paim (2012), yaitu financial attitude berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction. Angka koefisien regresi sebesar positif 0,319 menunjukkan bahwa setiap kenaikkan satu satuan dari financial attitude maka financial satisfaction akan meningkat sebesar 0,319. Indikator yang paling berpengaruh pada financial attitude adalah indikator keempat mengenai penyusunan rencana keuangan. Rata-rata mahasiswa UK Petra memiliki financial attitude yang baik, sehingga dengan financial attitude yang baik maka kegiatan perencanaan keuangan, pengaturan dan pengontrolan keuangan, serta evaluasi kondisi keuangan dapat dilakukan dengan baik pula. Jika keempat hal tersebut dilakukan dengan baik maka financial satisfaction mahasiswa akan semakin tinggi. Hasil uji hipotesis t keempat dan kelima menunjukkan bahwa primary dan secondary agents berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction. Hasil ini sesuai dengan penelitian dari Sabri (2011) serta Falahati, Sabri, dan Paim (2012) yang menemukan bahwa primary agents berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction. Angka koefisien primary agents yang positif sebesar 0,132 menunjukkan bahwa primary agents berpengaruh positif terhadap financial satisfaction, serta setiap kenaikkan pengaruh dari primary agents sebesar satu satuan maka financial satisfaction akan naik sebesar 0,132 satuan. Angka koefisien secondary agents yang positif sebesar 0,263 menunjukkan bahwa secondary agents berpengaruh positif terhadap financial satisfaction, sehingga setiap kenaikkan satu satuan pengaruh dari secondary agents akan diikuti dengan kenaikkan financial satisfaction sebesar 0,263. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata mahasiswa menyatakan bahwa primary dan secondary agents berpengaruh terhadap pengambilan keputusan keuangan. Hal ini disebabkan, primary dan secondary agents berperan dalam melakukan sosialisasi keuangan kepada mahasiswa. Sebagai agen-agen terdekat mahasiswa, primary agents akan memberikan saran yang baik dan benar, sehingga mahasiswa dapat mengelola keuangan yang baik dan benar pula. Selain itu, secondary agents sebagai agen-agen sosialisasi keuangan lainnya juga berperan dalam memberikan informasi mengenai keuangan yang dapat dibutuhkan oleh mahasiswa. Informasi keuangan tersebut dapat digunakan oleh mahasiswa dalam bidang keuangan, seperti memilih investasi serta asuransi yang tepat untuk diri sendiri. Pengelolaan keuangan yang baik dan benar, serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan secara tepat akan berdampak baik pada kondisi keuangan, sehingga meningkatkan financial satisfaction mahasiswa.
FINESTA Vol. 3, No.2, (2015) 1-6 Hasil uji hipotesis yang terakhir, menunjukkan bahwa childhood consumer experience juga berpengaruh terhadap financial satisfaction. Hasil uji ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya dari Falahati, Sabri, dan Paim (2012). Selain itu, koefisien regresi positif sebesar 0,135 menunjukkan bahwa childhood consumer experience berpengaruh positif terhadap financial satisfaction sehingga setiap kenaikan pengaruh sebesar satu satuan dari childhood consumer experience maka financial satisfaction juga akan meningkat sebesar 0,135. Semakin dini mahasiswa memperoleh pengalaman keuangan, maka semakin dini dan semakin terbiasa mahasiswa belajar cara untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik (Falahati, Sabri, dan Paim, 2012). Secara ratarata responden penelitian memiliki childhood consumer experience pertama kali di bawah usia 17 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UK Petra memiliki childhood consumer experience yang baik, karena rata-rata orang tua dari mahasiswa telah mendiskusikan masalah keuangan dengan mahasiswa sejak muda, dan membantu mahasiswa dalam mengelola serta bertanggung jawab terhadap kondisi keuangan pribadi melalui uang saku dan tabungan yang diberikan, sehingga financial satisfaction mahasiswa menjadi semakin tinggi. 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan : 1. Income berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction. 2. Financial literacy berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction.
3. Financial Attitude berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction.
4. Primary agents berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction.
5. Secondary agents berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction.
6. Childhood consumer experience berpengaruh signifikan terhadap financial satisfaction.
Saran : Saran bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel mahasiswa dari universitas lain, khususnya yang memiliki karakteristik financial yang berbeda. Selain itu, juga dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi financial satisfaction, seperti financial strain, financial behavior, serta variabel demografi.
DAFTAR PUSTAKA Chen, H., & Volpe, R. P. (1998). An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Students. Financial Services Review. Falahati, L., Sabri, M. F., & Paim, L. H. (2012). Assessment A Model of Financial Satisfaction Predictors: Examining The Mediate Effect of Financial Behavior and Financial Strain. World Applied Sciences. Fox, J. j., Bartholomae, S., & Gutter, M. S. (2000). What Do We Know About Financial Socialization. Consumer Interests Annual . Garman, E. T., & Forgue, R. (2000). Personal Finance, 11th Edition. South-Western: Cengage Learning.
6 Hira, T. K., & Mugenda, O. M. (1998). Predictors of Financial Satisfaction: Differences Between Retirees and Non-Retirees. Association for Financial Counseling and Planning Education. Joo, S. (2008). Personal Financial Wellness. In J. J. Xiao, Handbook of Consumer Finance Research (pp. 21-33). New York: Springer. Newman, C., Nolan, B., & Delaney, L. (2006). Reference Dependent Financial Satisfaction Over The Course of The Celtic Tiger: A Panel Analysis Utilising The Living in Ireland Survey 1994-2001. Trinity College Dublin. Depaartment of Economy. Pankow, D. (2012). Financial Values, Attitudes and Goals. NDSU. Parotta, J. L., & Johnson, P. J. (1998). The Impact of Financial Attitude and Knowledge On Financial Management and Satisfaction of Recently Married Individuals. Association for Financial Counseling and Planning Education . Pollard, E., Hunt, W., Hillage, J., Drever, E., Chanfreau, J., Coutinho, T., et al. (2013). Student Income and Expenditure Survey 2011/12. Business Innovation and Skills. Sabri, M. F. (2011). Pathways to Financial Success: Determinants of Financial Literacy and Financial Well-being Among Young Adults. Iowa State University Smeeding, T. M., & Weinberg, D. H. (2001). Toward A Uniform Definition of Household Income. Review of Income and Wealth. Toscano, E. V., Amestoy, V. A., & Rosal, R. S. (2006). Building Financial Satisfaction. Springer.