Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAAN JENTIK DI DUSUN MANDINGAN DESA KEBONAGUNG KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL FACTORS - FACTORS RELATED TO THE EXISTENCE LARVA IN THE MANDINGAN HAMLET KEBONAGUNG VILLAGE IMOGIRI SUB-DISTRICT BANTUL REGENCY Diyah Imawati, Tri Wahyuni Sukesi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan INTISARI Latar Belakang : Penyakit DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial ekonomi. Kabupaten Bantul merupakan daerah endemis di propinsi DI Yogyakarta. Desa Kebon Agung termasuk salah satu desa endemis DBD khususnya di Dusun Mandingan, nilai ABJ dibawah 95 % serta terdapat penderita DBD selama 3 tahun terakhir (2011-2013). Rendahnya ABJ mempermudah transmisi virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik. Metode: Jenis penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan cross sectional artinya melakukan observasi atau pengukuran variabel pada saat yang sama, analisis data menggunakan Chi Square. Hasil : Pengujian untuk PSN DBD di dapatkan nilai p value = 0,000 < (α) 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan keberadaan jentik. Perhitungan RP = 1,97 dengan CI sebesar 1,532,55 berarti ha diterima dan ho ditolak. Pengujian keberadaan kontainer di dalam rumah di peroleh nilai p value = 0,818 (α) 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan dengan keberadaan jentik. Perhitungan RP = 1,05 dan CI 0,70-1,56, berarti ha diterima dan ho ditolak. Pengujian keberadaan sampah padat diluar rumah di peroleh nilai p value = 0,591 (α) 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan dengan keberadaan jentik. Perhitungan RP = 0,87 dan CI 0,52-1,45, berarti ha ditolak dan ho diterima. Kesimpulan : Pelaksanaan PSN DBD berpengaruh secara signifikan terhadap keberadaan jentik. Keberadaan kontainer di dalam rumah dan sampah padat di luar rumah tidak berpengaruh terhadap keberadaan jentik di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul. Kata Kunci : Keberadaan, jentik, PSN DBD.
ABSTRACK Background : Dengue fever is a public health problem and socio-economic impacts. Bantul district is endemic in the province of Yogyakarta. Kebon Agung including one endemic villages, especially in Mandingan Hamlet, ABJ values below 95% and there are patients with DHF during the last 3 years (2011-2013). Low ABJ facilitate transmission of the virus. This study aims to determine the factors associated with the presence of larvae. Methods: This type of research is analytic observational cross-sectional approach means making observations or measurements of variables at the same time, data analysis using Chi Square. Results: The result for PSN DBD get p value = 0.001 <(α) of 0.05 indicates a significant association with the presence of larvae. Calculation RP = 1.97 with a CI of 1.53 to 2.55 mean ha accepted and ho rejected. Result the existence of the container in the house obtained p value = 0.818 (α) 0.05 showed no significant association with the presence of larvae. Calculation RP = 1.05 and CI 0.70 to 1.56, meaning ha accepted and ho rejected. Result the existence of solid waste outside the house obtained p value = 0.591 (α) 0.05 showed no significant association with the presence of larvae. Calculation RP = 0.87 and CI 0.52 to 1.45, meaning ha rejected and ho accepted.
78
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Conclusion: The implementation of PSN DBD significantly affect the existence of larva. The presence of containers in the house and outside the house solid waste did not affect the presence of larvae in the Mandingan Hamlet Kebon Agung Village Imogiri Sub-District Bantul Regency. Keywords: Existence, larvae, PSN DBD. menunjukkan kenaikan yang signifikan sebesar
PENDAHULUAN Penyakit Demam Berdarah Dengue
5.121 kasus dengan jumlah kematian 33
merupakan salah satu penyakit yang menjadi
(CFR=0,64%), dari sini diketahui bahwa CFR
masalah kesehatan masyarakat karena dampak
DBD mengalami penurunan. Tahun 2013 kasus
yang ditimbulkan tidak hanya sebatas pada
DBD sebanyak 3319 denngan kematian 16
dampak ekonomi saja namun juga dari segi
kasus (CFR=0,48%). Peningkatan kasus DBD
sosial. Dampak dari segi sosial yang diamksud
ini tidak terlepas dari masih tingginya faktor
adalahn kerugian yang dialami seseorang yang
risiko penularan dimasyarakat seperti Angka
menderita DBD termasuk juga salah saeornag
Bebas Jentik yang masih dibawah 95% yaitu
keluarganya, kerugian tersebut dapat berupa
sebesar 64,64% pada tahun 2011 dan 71,8%
rasa ketidaknyamanan, kepanikan keluarga,
pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 angka
bahkan
bebas jentik sebesar 87,88% 2.
kematian
anggota
keluarga
yang
njantinya kan berdampak pada permasalahan
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
yang lebih luas yaitu rendahnya usia harapan
sampai saat ini masih menghadapi masalah
hidup. Jumlah kass DBD saat ini semakin
kesehatan berupa penyakit DBD di seluruh
meningkat dan penyebaran penyaki ini juga
Kabupaten, bahkan Kabupaten Bantul setiap
semakin luas.Selain dampak sosial, dampak
dekade
yang ditimbulkan adalah dampak ekonomi
Kabupaten
yang terbagi menjadi 2 yaitu dampak ekonomi
terbnayak dan CFR kedua setelah Kabupaten
secara langsung dan dampak ekonomi tidak
Gunung Kidul (Dinkes Propinsi DIY, 2011).
langsung. Dampak ekonomi langsung adalah
Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah
biaya pengobatan dan perawatan sedangkan
endemis
dampak
dinsebabkan
ekonomi
tidak
langsung
adalah
sampai
tahun
dengan
DBD
di
oleh
2010
urutan
merupakan kasus
Yogyakarta, angka
hal
kesakitan
DBD
ini yang
kehilangan waktu kerja, waktu sekolah dan
semakin meningkat.Data dari Dinas Kesehatan
biaya lain seperti transportasi dan akomodasi
Bantul menunjukkan bahwa pada tahunn 2011
yang dikeuarkan selama perawatan1.
terdapat 247 kasus dengan jumlah kematian 3
Berdasarkan Kesehatan
(Dinkes)
Yogyakarta
(DIY)
data
Dinas
kasus (CFR=1,21%), pada tahun 2012 jumlah
Istimewa
ksusnya meningkat yaitu sebesar 277 kasus
dari
Daerah
2011
namun angka kematiannya menurun yaitu 0
menunjukkan bahwa kasus DBD sebesar 2.203
(CFR=0,000%). Pada tahun 2013 kasus DBD
kasus dengan jumlah kematian 16 kasus (CFR=
di Kabupaten Bantul kembali mengalami
0,73%).
peningkatan yang signifikan karena jumlah
pada
tahun
Kasus DBD pada tahun 2012
79
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
kasus yang dilaporkan mencapai 1.203 kasus
Mandingan
sendiri
terletak
di
wilayah
dan angka kematian sebesar 8 (CFR=0,66%)3.
Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dan
Secara administratif, Kabupaten Bantul
masuk wilayah kerja Puskesmas Imogiri II
terdiri dari 17 Kecamatan dan 75 Desa/
Kabupaten Bantul dengan distribusi kasus
Kelurahan. Dari 75 Desa yang ada di Kabupate
DBD sebagai berikut :
Bantul salah satunya dalah Desa Kebon Agung
Jumlah Kasus di Puskesmas Imogiri II
yang merupakan salah satu desa yang endemis
Kabupaten Bantul Tahun 2011-2013
DBD Tahun
khususnya
Desa
Mandingan.Desa Jumlah Kasus
Selopamioro
Sriharjo
Karang Tengah
Kebon Agung
2011
2
0
1
3
2012
5
5
3
6
2013
8
8
4
8
Jumlah
15
13
8
17
Sumber : Laporan P2DBD Puskesmas Imogiri II Juamlah
kasus
DBD
di
Dusun
penderita sehingga dapat disimpulkan bahwa
Mandingan, Desa Kebonagung, Kecamatan
kasus DBD mengalami peningkatan. Untuk
Imogiri, Kabupaten Bantul selama 3 tahun
data Angka Bebas Jentik Dusun Mandingan
terakhir yaitu tahun 2011 sampai tahun 2013
selama 3 tahun masih dibawah 95% yaitu pada
mengalamai peningkatan. Pada tahun 2011
tahun 2011 sebesar 76,00%, tahun 2012
terdapat 2 penderita DBD dan pada tahun 2012
sebesar 68,14%, tahun 2013 sebesar 80,00% 4.
terdapat 3 penderita dan tahun 2013 terdapat 6 penelitian ini adalah seluruh rumah tangga
METODE PENELITIAN
yang masuk dalam wilayah Dusun Mandingan,
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Desa
jenis penelitian analitik observasional dengan
Kabuoaten Bantul. Pengambilan sampel dalam
pendekatan cross sectional. Desain penelitian
penelitian
cross sectional artinya peneliti melihat sebab
Sampling dimana peneliti mengambil sampel
dan akibat dalam waktu yang sama atau
secara kebetulan saja atau tidak sengaja,
peneliti melakukan observasi atau pengukuran
artinya siapa saja yang bertemu dengan peneliti
variabel
dan cocok sebagai sumber data maka orang
pada
saat
yang
bersamaan
5.
Kebon
ini
menggunakan
Accidental
tersebut
hubunganperilaku
penelitian ini6. Analisis dalam penelitian ini
sarang
dijadikan
Imogiri,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberantasan
dapat
Agung,Kecamatan
sampel
dalam
nyamuk (PSN), kontainer yang diletakkan dai
meliputi :
dalam rumha, sampah padat yang ada di sekitar
Analisis univariat yaitu analisis yang dilakukan
rumah terutama yang berada di luar rumah
pada masing-masing variabel penelitian. Dalam
dengan keberadaan jentik. Populasi dalam
penelitian ini, analisis univariat yang dilakukan
80
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
peneliti
Pemberantasan
respnden berumur >40tahun sebnayak 149
Sarang Nyamuk, Keberadaan kontainer di
responden (87,14%) dan responden yang
dalam rumah, keberadaan sampah padat di luar
berumur kurang dari sama dengan 40 tahun
rumah dan keberadaan jentik yang nantinya
sebanyak 22 responden (12,86%).
data akan disajikan secara deskriptif. Analisis
Analisis Univariat
bivariat yaitu uji hipotesis antara 2variabel,
Ratio
1. Gambaran Keberadaan jentik Nyamuk di Dususn Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Identifikasi keberadaan jentik nyamuk yang
Prevalent (RP) untuk melihat seberapa jauh
dilakkan peneliti berdasarkan pada berbagai
hubungan antar variabel denganmenggunakan
tempat yang biasanya digunakan nyamuk utnuk
tabulasi
Tingkat
berkembang biak yaitu tempat penyimpanan air
kepercayaan yang digunkan dalam penelitian
(kontainer) yang ada didalam rumah dan
ini sebesar 95% dan nilai p value 0,05.
sampah- sampah padan yang ada di luar rumah
yaitu
meliputi
variabel
penelitian
ini
variabel
ISSN : 1907 - 3887
bebas peneliti
silang
(cross
dan
terikat.Dalam
menghitung
tabs).
yang memungkinkan nyamuk untuk bertelur
Hasil Penelitian dan Pembahasan
misalnya di kaleng-kaleng bekas yang tidak
A. Hasil Penelitian
dikubur yang ada dilingkungantempat tinggal
Karakteristik Responden
responden. Jumlah rumah yang diperiksa
Tabel 2. Karakteristik Responden Karakteristik Responden 1 Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi Total 2 Umur ≤ 40 tahun 40 tahun Total 3 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
sebanyak 171 rumah dengan hasil sebagai
Jumlah
%
28 48 36 44 15 171
16,37 28,07 21,05 25,73 8,78 100,00
22 149 171
12,86 87,14 100,00
72 99 171
42,11 57,89 100,00
berikut : Tabel 3. Gambaran Keberadaan Jentik Nyamuk di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul No
Keberadaan Jentik
1 2
Ada Tidak Ada Jumlah
Jumlah 86 85 171
Persentase (%) 50,30 49,70 100,00
Berasarkan tabel yang dsajikan diatas, maka
Sumber : data primer 2014
dapat diidentikasi ada 50,30% atau 86 rumah
Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan
yang didalam rumahnya terdapat kontainer dan
tingkat pendidikan responden berdasarkan 5
disekitar rumahnya terdapat sampah padat yang
tingkat yaitu tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA
positif jentik nyamuk. Sisanya yaitu sebesar
dan
yang
49,70% atau sebanyak 85 rumah yang didalam
diperoleh yang menunjukkan bahwa sebagian
rumahnya terdapat kontainer ataupun samapah
besar responden menempuh pendidikan SLTP
padat disekitarnya yang negatif jentik nyamuk.
yaitu sebesar 28,07% (48 responden) dan yang
Tinggi yaitu 8,78% (15 responden). Responden
2. Gambaran Kebiasaan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Dususn Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk
rata-rata berumur 45 tahun dengan jumlah
(PSN) dalam penelitian ini adalah kegiatan
Perguruan
paling
sedikit
menempuh
Tinggi.
adalah
pendidikan
Dari
data
responden sampai
yang
Perguruan
81
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
memberantas nyamuk mulai dari stadium telur,
dari 3 kontainer di dalam rumah responden.
larva dan pupa nyamuk DBD (Aedes sp) di
Hasil pengematan kontainer dapat dilihat pada
tempat
tabel berikut :
yang
biasa
menjadi
habitat
perkembangbiakan nyamuk yang diakukan oeh
Tabel 5. Gambaran Keberadaan Kontainer di Dalam Rumah di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul
responden bai itu berupa metode PSN secara fisik, kimia maupun biologi. Untuk mengetahui gambaran
tersebut,
peneliti
menggunakan
No
Keberadaan Kontainer 1 Banyak 2 Sedikit Jumlah
metode wawancara kepada 171 responden yang hasilnya dapat dlihat dari tabel dibawah : Tabel 4. Gambaran Kebiasaan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul No
Kebiasaan Melakukan PSN 1 Tidak 2 Ya Jumlah
Jumlah 41 130 171
adalah
Persentase (%) 24,00 76,00 100,00
(93
responden)
sedikit. 4. Gambaran Keberadaan Sampah Padat di Sekitar Rumah di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul. Kontainer tidak hanya berupa ember atau tempat yang memang khusus berfungsi untuk
sebnayak 24% (41 rumah) belum memiliki
menampung air rumah tangga namun sampah
(Pemberantasan
padat seperti ban bekas, kaleng bekas, botol
Sarang Nyamuk).
bekas, pecahan kaca, ember bekas, drum bekas,
3. Gambaran Keberadaan Kontaier di Dalam Rumah di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Kontainer adalah wadah yang digunakan untuk
mangkok bekas yang dibuang di sekitar rumah dan tergenangi air juga sangat berpotensi menjadi salah satu tempat perkembangbiakan nyamuk yang berpotensi menularkan penyakit
menampung air untuk kepentingan kegiatan
DBD.
rumah tangga, dapat dikatakan juga wadah
Tabel 6. Gambaran Keberadaan Sampah Padat di Sekitar Rumah Responden di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul
yang memungkinkan untuk air tertampung, seperti : tempayan, bak mandi, drum, ember, penampungan
54,40%
responden) memiliki jumlah kontainer yang
Sarang Nyamuk sedangkan sisanya yaitu
tempat
sebesar
sedangkan sisanya yaitu sebesar 45,60% (78
memiliki kebiasaan melakukan Pemberantasan
PSN
78 93 171
responden yang memiliki kontainer sedikit
nahw sebanyak 76% (130 rumah) sudah
melakuna
Persentase (%) 45,60 54,40 100,00
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil bahwa
Berdasarkan tabel diatasa maka dapat diketahui
kebiasaan
Jumlah
air
kulkas,
tempat
No
penampnga air dispenser, vas bunga, tempat
Keberadaan Sampah
1 Ada 2 Tidak ada Jumlah
minum burung dan bajana yang ada di rumah responden. Peneliti menetapkan 2 kriteria
Jumlah 103 68 171
Persentase (%) 60,20 39,80 100,00
Berdasarkan tabel diatas, maka sebanyak
untuk jumlah kontainer, yaitu : 1) banyak
60,20% dari sampel atau 103 responden
apabila terdapat lebih atau sama dengan 3
menunjukkan
kontainer,2) sedikit apabila terdapat kurang
82
bahwa
disekitar
rumah
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
responden terdapat banyak sampah padat yang
di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Dibawah ini menunjukkan hasil analisis tabel
dapat beralih menjadi kontainer untuk tempat perkembangbiakan
nyamuk.
ISSN : 1907 - 3887
Sedangkan
silang antara Kebiasaan PSN responden dengan
siasnya sebanyak 39,80% atau 68 responden
keberadaan
menunjukkan hasil tidak terdapat sampah padat
jentik
nyamuk
di
Dusun
Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan
disekitar rumah mereka.
Imogiri Kabupaten Bantul adalah sebagai
Analisis Bivariat
berikut : 1. Hubungan Kebiasaan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Keberadaan Jentik Tabel 7. Tabel Silang Kebiasaan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Keberadaan Jentik di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Variabel (x) Kebiasaa n PSN
Tidak Ya
Jumlah
Keberadaan Jentik Ya Tidak 33 8 (80,5%) (19,5%) 53 77 (40,8%) (59,2%) 86 85
Jumlah 41
RP (95% CI) 1,97 (1,53 – 2,55)
X2hitung
Sig
19,667
0,000
130 171
Dari penelitian diatas, diketahui bahwa dari
( > dari x2tabel = 3,841) dan nilai p value
keseluruhan responden yang berjumlah 171
(sig.)=0,000 (
terdapat 41 responden yang belum memiliki
melakukan PSN memiliki hubungan yang
kebiasaan melakukan PSN, sedangkan sisanya
bermakna denngan keberadaan jentik nyamuk
sebesar
memiliki
di rumah. Seain itu, diperoleh niai Ratio
Sebanyak 41
Prevalent sebesar 1,97 (>1) maka kebiasaan
130
responden
sudah
kebiasaan melakukan PSN.
responden tidk memiliki kebiasaan PSN dan
PSN
hasil
responden
keberadaan jentik nyamuk. Artinya, rumah
rumahnya teridentifikasi positif jentik nyamuk.
yang penghuninya tidak mempunyai kebiasaan
Sedsngkan dari 130 responden yang memiliki
melakukan PSN maka akan memiliki resiko
kebiasaan
menunjukkan
1,97 kali lebih besar rumahnya positif terdapat
bahwa sebagian besar rumahnya (sebanyak 77
jentik nyamuk dibandingkan dengan rumah
rumah) teridentifikasi bebas jentik nyamuk.
yang penghuninya memiliki kebiasaan PSN,
menunjukkan
bahwa
melakukan
PSN
33
Dari hasil analisi Chi square (X2)
merupakan
faktor
resiko
terhadap
kebiasaan melakukan PSN dengan responden
2. Hubungan Keberadaan Kontainer dengan Keberadaan Jentik di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Hasil analisis tabel silang antara
yang tidak memiliki kebiasaan PSN. Hal ini
keberadaan kontainer dalam rumah dengan
ditunjukkan dengan nilai X 2htung 19,667
keberadaan
menujukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
natara
responden
yang
miliki
jentik
nyamuk
di
Dusun
Mandingan ditunjukkan pada tabel 8 berikut :
83
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Tabel 8. Tabel Silang Keberadaan Kontainer dalam Rumah dengan Keberadaan Jentik di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Variabel (x) Keberadaan Kontainer di Dalam Rumah
Banyak Sedikit
Jumlah
Keberadaan Jentik Ya Tidak 29 49 (37,2%) (62,8%) 33 60 (35,5%) (64,5%) 62 109
Jumlah 78
RP (95% CI) 1,05 (0,70 – 1,56)
X2hitung
Sig
0,05
0,818
93 171
Berdasarkan tabel diatas diketaui total
diperoleh nilai 1,05 (>1) yang artinya jumlah
sampel ada 171 rumah dengan 78rumah
kontainer
memiliki banyak kontainer dan sisanya yaitu
keberadaan jentik nyamuk.
sebesar
rumah (62,8%) rumah menunjukkan negatif
3. Hubungan Keberadaan Sampah Padat di Luar Rumah dengan Keberadaan Jentik di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Analalisis tabel silang antara
jentik nyamuk begitu pula dengan rumah yang
keberadaan sampah padat di luar rumah dengan
memiliki kategori jumlah kontainer sedikit
keberadaan
yang menunjukkan 64, 5% negatif jentik
Mandingan menunjukkan bahwa dari 171
nyamuk.
rumah yang diperiksa ada 103 rumah terdapat
93
rumah
menunjukkan
sedikit
kontainer. Dari 78 rumah yang memiliki kategori kontainer banyak sebagian besar
bukan
merupaka
jentik
nyamuk
faktor
di
resiko
Dusun
Sedangkan berdasarkan analisis Chi
sampah padat dan 68 rumah tidak terdapat
Square (X2) diperoleh nilai X2 hitung = 0,05
sampah padat. Dari 103 rumah yang memiliki
(<x2tabel) dan nilai p value = 0.818 (> dari
sampah padat, ternyata 75,70% negatif jentik
alfa= 0,05) yang artinya tidak ada perbedaan
nyamuk. Pada 68 rumah yang tidak terdapat
bermakna
kategori
sampah padat menunjukkan 72,10% negatif
banyak kontainer dengan rumah yang sedikit
jentik nyamuk, sebagaimana yang ditunjukkan
kontainer. Selain itu dari nilai Ratio Prevalent
pada tabel 9 :
antara
rumah
dengan
Tabel 9. Tabel Silang Keberadaan Sampah Padat di Luar Rumah dengan Keberadaan Jentik di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Variabel (x) Keberadaan Jentik Jumlah RP X2hitung Sig (95% CI) Ya Tidak Keberadaan Ada 25 78 103 0,87 0,29 0,591 Sampah Padat (24,3%) (75,0%) (0,52 – 1,45) di Luar Tidak 19 49 68 Rumah (27,0%) (72,1%) Jumlah 44 127 171 Berdasarkan analisis Chi Square (x2) keberadaan samapah padat diluar rumah tidak menunjukkan tidak ada perbedaan antara
memiliki hubungan yang bermakna dengan
rumah yang terdapat sampah padat di luar
keberadaan jentik nyamuk didalam rumah.
rumah tanpa sampah padat dengan nilai x2
Berdasarkan analisis Rasio Prevalensi (RP)
hitung = 0,29 (lebih kecil dari x2tabel=3,841)
diperoleh
dan p value (sig.)= 0,591 (>alfa=0,05) artinya
keberadaan sampah padat bukan faktor jentik.
84
nilai
RP=
0,87
(<1)
artinya
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Berdasarkan penelitian terhadap 171 rumah,
B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan pada 171
menunjukkan hasil bahwa 78 rumah digolongkan
rumah diperoleh presentase rumah yang positif
dalam jumlah kontainer banyk dan sisanya yaitu
jentik nyamuk adala sebesar 50,3%. Itu artinya
sebanyak 93 rumah digolongkan dalam rumah
pada saat penelitian nilai Angka Bebas Jentik
sedikit kontainer. 78 rumah yang dikategorikan
adalah sebesar 49,70%. Target nasional untuk
dalam jumlah kontainer banyak menunjukkan
Angka Bebas Jentik adalah sebesar 95% artinya
bahwa 62,8% menunjukkan sedikit jentik nyamuk
jumlah ini (49,70%) masih jauh dibawah harapan.
dan 93 rumah yang dikategorikan rumah dengan
Faktor yang mempengaruhi Angka Bebas Jentik
kontainer sedikit menunjukkan 64,5% rumah
Dusun
negatif jentik nyamuk.
Mandingan
keberadaan
adalah
kontainer
kebiasaan
dalam
rumah
PSN, dan
Jenis tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti
keberadaan sampah padat disekitar rumah.
buatan meliputi drum, tangki resevoir, bak mandi,
1. Hubungan Kebiasaan PSN dengan Keberadaan
ember, tempat minum burung dan vas bunga
Jentik di Dusun Mandingan Desa Kebon Agung
(Depkes, 2005). Ada tidaknya jentik nyamuk
Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul
Aedes aegypti dalam suatu kontainer oleh
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai
beberapa faktor seperti: jenis kontainer, letak
p value (sig) 0,000 (Lihat tabel 6) yang artinya
kontainer,
kebiasaan
yang
kontainer, adanya ikan pemakan jentik, volume
bermakna dengan keberadaan jentik nyamuk di
kontainer, kegiatan pengurasan kontainer dan
Dusun
memiliki
kegiatan abatisasi (Budiyanto, 2010). Penelitian
kebiasaan PSN maka sebagian besar rumahnya
serupa mengenai banyaknya kontainer dilakukan
posiif jentik / terdapat jentik nyamuk sedangkan
oleh
warga yang memiliki kebiasaan melakukan PSN
penelitiannya, Bambang Hariyadi menyatakan
dengan tepat dan benar maka angka bebas jentik
bahwa responden yang jumlah kontainernya lebih
akan meningkat artinya rumah yang positif jentik
dari 2 dan kurang dari 2 merupakan faktor
nyamuk akan berkurang. Hasil analisi Rasio
peotektif terhadap keberadaan jentik nyamuk
Prevalensi pada tabel 7 menunjukkan bahwa
serta tidak berpotensi terkena DBD.
kebiasaan seseorang yang tidak melakukan
Penelitian yang dilakukan Bambang Hariyadi
kegiatan PSN resikonya akan meningkat 1,97 kali
memiliki kesamaan dengan yag peneliti peroleh
rumahnya terdapat jentik nyamuk dibandingkan
selama penelitian dimana sevcra uji statistik
dengan
kebiasaan
menunjukkan bahwa jumlah container tidak
melakukan PSN. Artinya sesungguhnya kebiasaan
memiliki hubungan yang bermakna dengan
melakukan PSN dapat meningkatkan ABJ.
keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti dengan
2.
PSN
memiliki
Mandingan.
rumah
Hubungan
Warga
yang
hubungan
yang
memiliki
Keberadaan
Kontainer
warna
Bambang
kontainer,
Ariyadi
kondsi
(2012)
tutup
dalam
dalam
nilai p value (sig) 0,818. Artinya, jumlah kotainer
Rumah dengan Keberadaan Jentik di Dusun
tiap rumah baik itu sedikit ataupun banyak
Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan
keduanya memiliki peluang yang sama besar
Imogiri Kabupaten Bantul
sebagai tempat untuk perkembangbiakan nyamuk
85
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887
Aedes aegypti, hal ini dapat dilihat dari Tabel 7.
untuk menampung air akan berpotensi sebagai
Dengan perhitungan RP = 1,05 dan CI 0,70-1,56
tempat perkembangbiakan nyamuk.7
menurut kemaknaan secara biologis keberadaan
Secara statistik dpat diketahui bahwa tidak
kontainer menjadi faktor protektif terhadap
terdapat perbedaan yang bermakna natra antara
keberadaan jentik nyamuk.
rumah yang terdapat jentik nyamuk (positif jentik
Sebagian besar responden berpendidikan Sekolah
nyamuk) dengan rumah yang tidak terdapat jentik
Dasar (SD) yaitu sebanyak 4 responden(28,07%).
nyamuk (negatif jentik nyamuk) dalam hal
Artinya
Dusun
keberadaan sampah padat di sekitarnya. Rumah
Mandingan masih tergolong rendah. Pendidikan
yang positif jentik nyamuk sebagian besar
responden yang masih rendah akan mempegaruhi
disekitarnya terdapat sampah padat, begitu juga
proses penerimaan informasi kesehatan yang
denngan rumah yang negative jentk nyamuk.
diberikan baik oleh pemerintah maupun pihak
Artinya, keberadaan sampah di sekitar rumah
swasta
mempengaruhi
tidak dapat dijadikan indikator keberadaan jentik
membersihkan
dalam rumah tersebut. Penelitian ini sesuai
kontainer yang ada dalam rumah. Notoatmodjo
dengan yang dilakukan oleh Nugroho (2009),
(2003)
dalam
perilaku
pendidikan
yang
responden
nantinya
responden
akan dalam
menyatakan
bahwa
di
pengetahuan
penelitian
disimpulkan
keberadaan
terbentuknya
hubungna yang bermakna dengan keberadaan
yang
didasari
oleh
pengetahuan dan sikap yang positif, maka
padat
tidak
bahwa
merupakan domain yang sangat penting untuk perilaku
sampah
ini
memiliki
jentik nyamuk Aedes aegypti.
perilaku tersebut dapat bersifat langgeng atau
Tidak
adanya
hubungan
antara
bertahan lama, termasuk diantaranya perilaku
keberadaan sampah padat dengan keberadaan
dalam upaya-upaya pencegahan DBD.
jentikedes aegypti di Dusun Mandingan, Desa
3. Hubungan Keberadaan Sampah Padat di sekitar
Kebon Agung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten
Rumah dengan Keberadaan Jentik di Dusun
Bantul yang disebabkan oleh faktor alam dimana
Mandingan Desa Kebon Agung Kecamatan
penelitian dilakasanakan pada musim kemarau
Imogiri Kabupaten Bantul
(kering)sehingga pada saat tersebut tidak terdapat
Keberadaan
samaph
rumah
tampungan air hujan meskipun disekitar rumah
merupakan salah satu faktor yang dapat memicu
terdapat sampah padat. Sehingga nyamuk Aedes
peningkatan
karena
aegypti tidak memiliki tempat untuk bertelur dan
ketersediaan tempat perkembangbiakan nyamuk
berkembang biak. Hal ini diketahui dari banyakya
yang banyak. Sampah padar seperti kaleng, botol
sampah padat yang ada pada sekitar rumah berupa
bekas, alat perlengkapan rumah bekas dan alat
kaleng bekas, botol bekas, ember bekas dan ban
perkebunan seperti ember,alat penyiram dan
bekas. Hal tersebut dipengaruhi oleh
mangkok, sampah tanaman seperti tempurung
pengetahuan responden yang rendah dan msih
kelapa, kulit ari coklat, ban motor/mobil bekas
memiliki kebiasaan membuang sampah di sekitar
yang tersebar disekeliling rumah yang berpotensi
rumah tanpa ada pengelolaan sampah yang benar.
jumlah
padat
vektor
disekitar
DBD
86
tingkat
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
Jenis
sampah
padat
seperti
kaleng
ISSN : 1907 - 3887
bekas,
pekarangan dan janganlah kamu meniru orang-
banbekas dan ember bekas biasanya cukup
orang yahudi”.
banyak tersebar disekitar rumah responden yang
Kesimpulan dan Saran
sebenarnyaharus dikelola dengan baik karena jika
1. Kesimpulan
hanya dibiarkan begitu saja maka pada saat
a. Ada
hubungan
yang
bermakna
antara
nyamuk
demam
musim hujan samapah padat tersebut akan terisi
pemberantasan
air
tempat
berdarah (PSN DBD) dengan keberadaan
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang
jentik di Dusun Mandingan, Desa Kebon
berperan sebagai vektor DBD.
Agung,
dan
akan
berpotensi
sebagai
WHO (1999) menyatakan bahwa upaya pengendalian
vektor
Kecamatan
Imogiri,
Kabupaten
Bantul.
satunya
b. Tidak ada hubungan yang bermakna antara
denganpenanganan samapah yang efektif dengan
keberadaan container di dalam rumah dengan
memperhatikan aspek lingungan yang aturan
keberadaan jentik di Dusun Mandingan, Desa
dasarnya mengurangi, menggunakan ualng dan
Kebon Agung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten
mendaur
Bantul.
ulang
samapah
salah
sarang
sampah.
padat
dapat
Penanganan dilakukan
untuk dengan
c. Tidak ada hubungan yang bermakna antara
memindahkan sampah padat di ruang tertutup
keberadaan sampah padat yang ada di
sehingga pada saat hujan tidak menimbulkan
luarrumah dengan eberadaan jentik di Dusun
genangan air dapat juga membalik wadah tersebut
Mandingan, Desa Kebon Agung, Kecamatan
a atau penanganan lain yang dapat dilakukan
Imogiri, Kabupaten Bantul.
adalah dengan mengubur sampah padat tersebut
2. Saran
(7).
a. Bagi Peneliti lain
Ban
mobil
bekas
merupakan
tempat
perkembangbiakan utama Aedes aegypti di perkotaan
sehingga
terdapatnya
ban
Dapat
dilakukan
penelitian
lebih
bekas
mendalam terkait kegiatan PSN, seperti :
disekitar rumah dapat menjadi faktor yang
metode yang digunakan, kontiunitas dari
mempengaruhi resiko meningkatnya populasi
kegiatan PSN, maupun faktor-faktor lain yang
nyamuk Aedes aegypti yang dapat menimbulkan
berhubungan dengan kegiatan PSN.
masalah kesehatan.
b. Bagi Masyarakat
Perilaku pencegahan penyakit Demam
Lebih memperhatikan kegiatan pelaksanaan
Berdarah Dengue perlu dilakukan dengan baik
PSN DBD secara mandiri, tepat dan teratur
dan benar, sesuai dengan hadits yang telah
agar data mengurangi rendahnya angka bebas
diriwayatkan oleh Turmudzi dari sa’ad yang
jentik dan penularan penyakit DBD dapat
artinya :” Sesungguhnya Allah itu baik menyukai
ditekan.
yang baik, bersih menyukai yang bersih, murah meyukai
kemurahan,
kedermawanan,
dermawan
c. Bagi Pemerintah Desa
menyukai
Memotivasi,
maka bersihkanlah halaman/
memfasislitasi
mengkoordinasikan berkala
87
pada
pemeriksaan
tiap-tiap
Dusun
dan jentik dengan
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
dukungan
sarana
dan
prasarana
ISSN : 1907 - 3887
yang
dibutuhkan. d.
Bagi
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
dan
Puskesmas Mengkoordinasikan jumantik
agar
kembali dapat
kader-kader melaksanakan
pemeriksaan jentik berkala pada masingmasing wilayahnya.
DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI, 2007, Petunjuk Teknis Penggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue, Jakarta, Ditjen P2M & PLP. Hal 7-11 2. Dinkes Propinsi DIY, 2013, Profil Kesehatan Tahun 2013, Dinkes Propinsi DIY. 3. Dinkes Kabupaten Bantul, 2014, Profil Kesehatan Tahun 2014, Dinkes Kabupaten Bantul. Puskesmas Imogiri II, 2013, Laporan P2DBD Puskesmas Imogiri II, Puskesmas Imogiri II. 4. Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 2011, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi K-4, Penerbit Sagung Seto, Jakarta. Hal 112 5. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta Bandung. Hal 287-297 7. Depkes RI, 2003, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue, Jakarta, Depkes RI. Hal 60-65 8. Budiyanto, Anif. 2012. KARAKTERISTIK KONTAINER TERHADAP KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.1 Tahun 2012. Loka Litbang P2B2 Baturaja :Sumatera Selatan 9. Widjaya,Junus. 2011.Keberadaan Kontainer sebagai Faktor Risiko Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Aspirator Vol.3 No. 2 Tahun 2011:82-88. Balai Litbang P2B2.Donggala
88
Vol. X Nomor 2 April 2015 - Jurnal Medika Respati
ISSN : 1907 - 3887