FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
ABSTRACT The purpose of this research is: knowing Factors Influencing Growth Toddlers in the Padang Pariaman. This research is an analytical survey, with a sample of 51 respondents. Univariate and bivariate data processing is done using a computerized system through SPSS. The results obtained More than half of respondents have a low socioeconomic (68.6%), more than half of respondents have a low education (51%), Most of the respondents have a number of older children (43.1%), more than half of respondents growth of children categorized normal (74.5%), There is a significant correlation between the socioeconomic growth of infants (p value = 0.004. There is a significant relationship between education and growth of children (p value = 0.001, There a significant relationship between the number of children with growth of infants (p value = 0.002 <0.05). Expected more attention to nutritional, as well as finding out what good nutrition to be given to children under five, can be obtained from counseling in primary and Posyandu, good nutrition to children not only obtained from food are expensive, therefore the mother is more intelligent in presenting good nutrition, and the health center personnel in order to improve outreach to mothers who have children in preparing food that is good for the growth of infants. Keywords: Influencing, Growth ,Toddlers ABSTRAK Gangguan pertumbuhan yang banyak dikeluhkan orang tua adalah seperti tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia, berat badan anak yang dibawah nilai normal, Adapun tujuan penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita di Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini bersifat survey analitik, Jumlah sampel 51 orang Hasil penelitian yang diperoleh responden memiliki sosial ekonomi yang rendah (68.6%), Pendidikan yang rendah (51%), Sebagian besar responden memiliki jumlah anak yang lebih (43.1%), Lebih dari separoh responden pertumbuhan balita di kategorikan normal (74.5%), Terdapat hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan pertumbuhan balita (p value = 0,004 Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pertumbuhan balita (p value = 0,001/ Terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah anak dengan pertumbuhan balita ( p value = 0,002 < 0,05). Diharapkan kepada ibu balita lebih memperhatikan gizi balita, serta mencari tahu apa saja gizi yang baik yang akan diberikan kepada balita, bisa didapat dari penyuluhan dipuskesmas dan posyandu, gizi yang baik untuk balita bukan hanya didapat dari bahan makanan yang mahal, oleh karena itu ibu lebih cerdas dalam menyajikan gizi yang baik, dan kepada petugas puskesmas agar dapat meningkatkan penyuluhan terhadap ibu-ibu yang memiliki balita dalam penyajian bahan makanan yang baik untuk pertumbuhan balita. Kata Kunci: Gangguan Pertumbuhan, Balita
121
Mahdalena; Faktor-faktor yang berhubungan dengan,,,,,,,hal 121 - 127
PENDAHULUAN
ini tentunya didukung oleh ekonomi dan
Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan
pengetahuan yang di miliki oleh orang tua. Meskipun
anak selanjutnya karena merupakan masa peka dan masa emas dalam kehidupan anak. Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia 5 tahun adalah usia kritis sekaligus strategis untuk
menumbuh
kembangkan
berbagai kemampuan dan kecerdasan. Hal ini mengisyaratkan bahwa semua pihak
perlu
masa
memahami
pentingnya
dini
optimalisasi
usia
Pertumbuhan (growt) berkaitan masalah
perubahan
dalam
besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu, yang bisa di ukur dengan ukuran berat (gram, kg), ukuran panjang (cm), umur tulang, dan keseimbangan metabolis (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Seorang anak yang sehat dan normal
kembang anak berlangsung secara alamiah,
yang
di
milikinya.
tetapi
pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. kekurangan atau
kelebihan
dimanifestasikan
gizi dalam
akan bentuk
pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. oleh karena itu, orang tua perlu menaruh perhatian pada aspek pertumbuhan
anak
bila
ingin
mengetahui keadaan gizi mereka, hal
122
proses
tersebut
sangat
bergantung kepada orang tua. Apalagi masa lima tahun (masa balita) adalah periode
penting
dalam
tumbuh
kembang anak dan merupakan masa yang akan menentukan pembentukan fisik,
psikis
dan
Pertumbuhan
fisik
intelegensinya. sering
dijadikan
baik individu maupun populasi. oleh karena itu, orang tua perlu menaruh perhatian pada aspek pertumbuhan anak bila ingin mengetahui keadaan gizi mereka. masalah gizi dipengaruhi oleh
banyak
faktor
mempengaruhi
oleh
yang
saling
kemampuan
rumah tangga menyediakan pangan didalam jumlah dan jenis yang cukup. Di Indonesia jumlah balita 10%
akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik
tumbuh
indikator untuk mengukur status gizi
pertumbuhannya.
dengan
proses
dari
jumlah
prevalensi
penduduk, (rata-rata)
dimana gangguan
pertumbuhan bervariasi 12,8% s/d 16% sehingga
dianjurkan
melakukan
observasi/skrining pertumbuhan pada setiap anak. Gangguan pertumbuhan yang banyak dikeluhkan orang tua adalah seperti tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia, berat badan anak yang dibawah nilai normal, dan lain sebagainya. Dari kedua faktor yang
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
mempengaruhi pertumbuhan tersebut,
Hasil survei awal yang peneliti
faktor yang paling berperan adalah
lakukan terhadap 5 orang balita yang
faktor lingkungan terutama keluarga,
ada di Korong Koto Pauh diketahui
karena keluarga adalah lingkungan
bahwa 2 orang diantaranya memiliki
pertama kali dikenal anak terutama ibu.
berat badan yang kurang dari rata-rata
Karakteristik
normal sesuai umur. Dilihat dari segi
bagian
ibu
dari
yang
merupakan
karakteristik
individu
ekonomi, dari 5 orang balita tersebut 4
seseorang mempunyai peranan penting
orang diantaranya memiliki pendapatan
terhadap terjadinya kasus gizi kurang
ekonomi
pada balita. Karakteristik adalah sifat
perbulannya (<1.615.000), sedangkan
individu
pendidikan yang dimiliki oleh ibu balita
yang
relative
yang
kurang
dari
UMR
Di Sumatera Barat tahun
tersebut dari 5 orang ibu 3 orang
2013 didapatkan sekitar 56 dari 480
diantaranya
ribu orang anak balita (bawah lima
dibawah SMA, dan jumlah anak yang
tahun) di 19 kabupaten dan kota yang
mereka miliki dari 5 ibu balita tersebut,
ada di Sumbar dinyatakan menderita
1 orang ibu balita memiliki jumlah anak
gizi buruk dan sekitar 20.000 anak
kurang dari 2 , dan 1 orang ibu balita
balita yang menderita gizi kurang. Hal
memiliki jumlah anak 2 orang, dan 3
ini
orang ibu balita memiliki jumlah anak >
akan
memiliki
dampak
negatif
2
Sedangkan
di
belakang diatas dilakukan penelitian
Pariaman
masih banyaknya balita
Padang
anak.
pendidikan
terhadap pertumbuhan balita disumbar. Kabupaten
orang
memiliki
tentang
Berdasarkan
Faktor-Faktor
latar
Yang
yang mengalami pertumbuhan yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Balita di
terganggu, yakni antara usia balita tidak
Kabupaten Padang Pariaman.
sesuai dengan tinggi badannya.
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
yang
antara variable independent dengan di
gunakan
adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional yaitu variabel independent dan variable dependen di kumpulkan
pada
waktu
yang
bersamaan serta mencari hubungan
dependent. Populasi dalam penelitian ini adalah 103orang ibu balita, sampel di ambil dengan menggunakan Simple Random
Sampling
data
dianalisa
dengan menggunakan analisa Univariat dan Bivariat.
123
Mahdalena; Faktor-faktor yang berhubungan dengan,,,,,,,hal 121 - 127
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Gambaran Sosial Ekonomi Tabel. 1: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sosial Ekonomi di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014 Kategori f %
Tabel
Tinggi
16
31.4
Rendah
35
68.6
Jumlah
51
100
diatas
kebanyakan
terlihat
ekonomi
bahwa
dalam
responden
kategori
rendah
yaitu
sebanyak 68 %.
Gambaran Pendidikan Tabel. 2: Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014 Kategori f %
Tabel
Tinggi
24
47.1
Rendah
27
52.9
Jumlah
51
100
diatas
kebanyakan
terlihat responden
bahwa ber-
pendidikan rendah yaitu Gambaran Jumlah Anak 52,9 % Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Responden di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014 Kategori f %
124
Kurang
11
21.6
Ideal
18
35.3
Lebih
22
43.1
Jumlah
51
100
Tabel diatas terlihat jumlah anak
kebanyakan lebih dar i ideal yaitu
yang
43,1 %
dimiliki
responden
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
Gambaran Pertumbuhan Balita Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pertumbuhan Balita di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014 Kategori f % Normal
38
74.5
Terganggu
13
25.5
Jumlah
51
100
Tabel ditas terlihat jumlah balita yang terganggu pertumbuhan nya sebanyak 25 %
2. Analisa Bivariat Tabel 5. Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Pertumbuhan Balita di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014 Pertumbuhan Normal
Sosial Ekonomi
Terganggu
Total
n
%
n
%
n
%
Tinggi
16
100
0
0
16
100
Rendah
22
62.9
13
37.1
35
100
Jumlah
38
74.5
13
25.5
51
100
P=0,004 Tabel
diatas
terganggu yang
terlihat Balita yang
pertumbuhannya
mempunyai
status
adalah ekonomi
rendah yaitu 37,1 %. Hasil analisis
didapatkan nilai p value 0.00 4 berarti Ada Hubungan antara Status Sosial Ekonomi
dengan
Gangguan
Pertumbuhan pada Balita.
Tabel 6. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014 Pertumbuhan Normal Terganggu Pendidikan Total n % n % n % Tinggi 23 95.8 1 4.2 24 100 Rendah 15 55.6 12 44.4 27 100 Jumlah 38 74.5 13 25.5 51 100 P=0,001 Tabel diatas yang
terlihat bahwa
terganggu
Balita
pertumbuhannya
kebanyakan berasal dari Pendidikan rendah yaitu
125
Mahdalena; Faktor-faktor yang berhubungan dengan,,,,,,,hal 121 - 127
44,4 % dengan nilai p value 0.001.
Pendidikan
berarti
pertumbuhan balita.
ada
hubungan
antara
dengan
gangguan
Tabel. 7. Hubungan Jumlah Anak Ibu Dengan Pertumbuhan Balita di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014 Pertumbuhan Normal
Jumlah Anak
Terganggu
Total
n
%
n
%
n
%
Kurang
10
90.9
1
9.1
11
100
Ideal
17
94.4
1
5.6
18
100
Lebih
11
50
11
50
22
100
Jumlah
38
74.5
13
25.5
51
100
P= 0,002 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa
dengan
gangguan
pertumbuhan
pertumbuhan
banyak
arti
gangguan
sangatlah dipengaruhi
terdapat pada jumlah anak yang lebih
oleh
yaitu 50%, dengan nilai value p= 0.002
tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Padang Pariaman (p value = 0,004 <
Berdasarkan
hasil
penelitian
di
jumlah
bahwa
0,05).
anak
Terdapat
dalam
keluarga
hubungan
yang
simpulkan bahwa : Lebih dari separoh
bermakna antara pendidikan dengan
responden
pertumbuhan balita di Korong Koto
yang
memiliki
rendah
sosial
dari
Pauh Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
separoh responden memiliki pendidikan
Limau Kabupaten Padang Pariaman (p
yang rendah (52.9%). Sebagian besar
value
responden memiliki jumlah anak yang
hubungan
lebih
jumlah
(43.1%).
responden
(68.6%).
ekonomi
Lebih
Lebih
dari
pertumbuhan
separoh balita
di
=
0,001
<
yang
anak
0,05). bermakna
dengan
Terdapat antara
pertumbuhan
balita di Korong Koto Pauh Wilayah
kategorikan normal (74.5%). Terdapat
Kerja
hubungan yang bermakna antara sosial
Kabupaten Padang Pariaman (p value
ekonomi dengan pertumbuhan balita di
= 0,002 < 0,05)
Korong
Koto
Pauh
Wilayah
Kerja
Puskesmas Sungai Limau Kabupaten
126
Puskesmas
Sungai
Limau
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA Ari, Sulistyawati, 2014. Deteksi Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Salemba Medika Aziz Aimul, Hidayat. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis. Data. Salemba medika: Jakarta. Depkes RI (2012). Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar Puskesmas. Jakarta: Pusdiknakes Dinas Kesehatan Kab. Padang Pariaman Tahun 2013, Keadaan Pertumbuhan Balita Di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013 Herawati, 2009, Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan, Jakarta: EGC
Muslihatun, Wafi nur, 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita, Yogyakarta : Fitramaya Notoatmodjo,s. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat dan bidan). Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta Soetjiningsih (2012) Tumbuh Kembang Anak, Jakarta:Buku Kedokteran, EGC Susanti, 2009, tumbuh kembang remaja dan permasalahannya, Jakarta: Sagung Seto Yamin, Martinis dan Sabri, Sanan J. (2013).Panduan Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Gaung Persada Press Group.
127