Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
14 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 39- 52
FAKTOR-FAKTOR KETIDAKEFEKTIFAN FUNGSI TERMINAL TERPADU PAYA ILANG TAKENGON Musdalifah1, M.Isya2, Sofyan M.Saleh3 1) Magister
Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Email.
[email protected] Abstract : Terminal merupakan sarana transportasi yang digunakan penumpang untuk melakukan pergantian moda angkutan umum. Keberadaan Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon saat ini belum berfungsi secara efektifkarena rendahnyaaktivitas yang ada di dalam dan di sekitar terminal, ini dapat dilihat dari banyaknya fasilitas yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu masih adanya terminal bayangan juga menjadi salah satu penyebab sepinya aktivitas di terminal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi tidak efektifitnya fungsi Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskritip, dengan mengunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian, membagikan kuesioner untuk mengetahui persepsi responden. Dari hasil penelitian diketahui bahwa efektifitas fungsi terminal di tinjau dari (1) faktor fasilitas dan manajemen terminal belum memenuhi standarsebagai terminal tipe A; (2) faktor aksessibilitas lokasi terminal sudah strategis dan mudah ditempuh akan tetapi sulit untuk dicapai karena belum adanya kemudahan untuk melakukan pergantian angkutan umum; (3) faktor tingkat pelayanan jalan pengguna dapat mengunakan jalan di dalam dan sekitar terminal dengan baik; (4) faktor keamanan lingkungan dalam kondisi baik karena selalu dalam pengawasan;(5) faktor kenyamanan ditinjau dari kebersihan dan polusi di dalam dan sekitar terminal dalam kondisi baik. Kata Kunci : Terminal, Fungsi Terminal, Fasilitas Terminal.
Abstract:Terminal is a medium of transportation used by a passenger to do commutation of moda public transport.Bus station Paya Ilang Takengon existence today is not effectively function yet due to the low activity that is in and around bus station. In addition, the persistence of the bus station shadow is also one of the causes of loneliness activity in the bus station. The purpose of this research is to analyze the factors that influence the effectiveness of the function integrated bus station Paya Ilang Takengon. This research was conducted using the descriptive method, by using quantitative and qualitative analysis techniques. This research was carried out by direct observation in research location, distributing questionnaires to determine the perceptions of respondents. From the results of the research, it is known that the effectiveness of the integrated bus station in the review of (1) the factors facility and management integrated bus station Paya Ilang is not called the standards as a bus station type A; (2) the accessibility factor the location of the bus station already positioned and within easy driving distance but difficult to achieve because of the lack of easy way to turn public transport; (3) the factors are the level of service the user can use the roads in and around the bus station well; (4) factors security environment security is in good condition because it is always in control; (5) the convenience factor of the bus station in terms of hygiene and pollution indoor and around the terminal is in good condition. Keywords: Bus Station, Bus Station Function, Bus StationFacility.
39 -
Volume 4, No. 2, Mai 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala PENDAHULUAN Terminal didefinisikan sebagai tempat
dari
banyaknya
fasilitas,
seperti
tempat
pergantian moda angkutan dalam pelayanan
penjualan tiket, toilet, ruang tunggu penumpang
pengangkutan barang dan manusia, sedangkan
dan kantin yang belum dimanfaatkan secara
fungsi terminal adalah untuk menyediakan
maksimal oleh masyarakat. Selain itu masih
fasilitas keluar-masuk dari objek-objek yang
adanya terminal bayangan juga menjadi salah
akan diangkut baik penumpang maupun barang.
satu penyebab sepinya aktivitas di terminal. Hal
Fungsi terminal dan fasilitas pelayanan umum
ini
lainnya,
melayani
permasalahan yang tidak hanya pada keadaan
penumpang, tetapi juga bagi pemerintah dan
fisik terminal saja, akan tetapi juga berpengaruh
operator. Untuk itu diperlukannya pelayanan
padaperkembangan di dalam dan di sekitar
yang baik sehingga dapat mendukung mobilitas
terminal.
tidak
hanya
berfungsi
bila
terus
dibiarkan
akan
menjadi
penduduk, ketertiban lalu-lintas, di samping itu
Abubakar (1996) ada 2 (dua) faktor yang
juga terminal dapat berfungsi sebagai sarana
mempengaruhi kinerja terminal yaitu faktor
penunjang bagi peningkatan pendapatan asli
eksternal dan faktor internal, Adapun faktor-
daerah (PAD) dari sektor retribusi. Untuk
faktor
memenuhi tugas tersebut maka terminal harus
mempengaruhi tidak efektifnya fungsi Terminal
beroperasi dengan efektif.
Terpadu Paya Ilang Takengon bagi komponen
Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon ditetapkan sebagai terminal penumpangtipe A,
internal
dan
eksternal
pengguna jasa adalah sebagai berikut : 1.
Fasilitas dan manajemen : jumlah bus,
yang melayani angkutan antar kota antar
kapasitas,
provinsi (AKAP) dan angkutan antar kota
sirkulasi,sistem
dalam provinsi (AKDP). Terminal ini dibangun
prasarana yang mendukung.
pada tahun 2011 atas dasar pemikiran terminal
yang
2.
penataan
Aksessibilitas:
parkir
informasi,
dan
komponen
kemudahan
pergerakan
lama yang terletak di tengah kota Takengon
angkutan dan penumpang menuju lokasi
tidak mampu lagi melayani kendaraan yang
dan pada saat di dalam terminal.
beroperasi secara maksimal, selain itu terminal
3.
di pusat kota tidak sesuai dengan tata ruang kota, di sisi lain pada jam puncak arus kendaraan
kerap
menimbulkan
sekitar terminal tersebut. Keberadaan Terminal
didalam dan sekitar terminal. 4.
kemacetan
karena konflik dari arus keluar dengan jalur di
Tingkat pelayanan jalan: kondisi jalan
Keamanan lingkungan: kondisi lingkungan terhadap tindak kriminalitas.
5.
Kenyamanan lingkungan: kondisi terhadap polusi
Terpadu
Paya
Ilang Takengon saat ini belum berfungsi secara
suara,
udara
dan
kebersihan
lingkungan didalam lingkungan terminal. Tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
efektifkarena rendahnyaaktivitas yang ada di
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam dan di sekitar terminal. Ini dapat dilihat
tidak efektifitnya fungsi Terminal Terpadu Paya Volume 4, No. 2, Mai 2015
- 40
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Ilang Takengon.
Fasilitas Terminal Penumpang
Penelitian
ini
diharapan
dapat
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
memberikan informasi atau bahan masukan
Perhubungan No 31 tahun 1995 tentang
bagi
upaya
Terminal Transporasi Jalan, fasilitas yang harus
Terminal
dimiliki oleh sebuah terminal penumpang
pengambil
meningkatkan
keputusan
efektifitas
dalam
fungsi
Terpadu Paya Ilang Takengon atau terminal
meliputi
penumpang
pemberangkatan/kedatangan,
berdasarkan
angkutan prioritas
umum
lainnya
penanganan
dalam
pencapaian dan sasaran.
fasilitas
utama
yaitu
jalur
tempat
tunggu
kendaraan angkutan umum, tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar, jalur lintasan, kantor terminal, loket penjualan karcis ,rambu-
KAJIAN KEPUSTAKAAN
rambu dan papan informasi, tempat parker
Terminal
kendaraan pengantar dan taksi, sedangkan
Terminal didefinisikan sebagai tempat pergantian moda angkutan dalam pelayanan pengangkutan barang dan manusia, sedangkan fungsi
utama
terminaladalah
untuk
fasilitas penunjang terminal meliputi kamar kecil/toilet,
musala,
kios/kantin,
ruang
pengobatan, ruang informasi dan pengaduan, serta telepon umum dan taman.
menyediakan fasilitas keluar masuk dari objek objek yang akan diangkut, baik penumpang
Penyelenggaraan Terminal
maupun barang (Morlock, 1978).
Menurut Perhubungan
Tipe dan Fungsi Terminal
terminal
Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 1993 tentang
Prasarana
mengklasifikasikan
Lalu-lintas terminal
Jalan
penumpang
menjadi 3 (tiga) yaitu terminal penumpang tipe A berfungsi melayani angkutan antar kota antar provinsi (AKAP), dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), angkutan kota (AK) dan angkutan
perdesaan
(ADES).
Terminal
penumpang tipe B berfungsi melayani angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), angkutan
Direktorat Darat1995,
penumpang
Jenderal
penyelenggaraan
meliputi
kegiatan
pengelolaan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan
pengoperasian
terminal,
kegiatan pemeliharaan yaitu kegiatan yang menjamin
agar
terminal
tetap
bersih,
teratur,tertib, rapi serta berfungsi sebagaimana mestinya,
dan
penertiban
terminal
yaitu
penertiban terhadap penumpang, penggunaan fasilitas
terminal
penertiban
terhadap
sesuai
peruntukannya,
gangguan
pedagang
asongan, pengemis, dan calo serta penertiban terminal dari gangguan keamanan.
kota (AK) dan angkutan perdesaan (ADES) dan terminal penumpang tipe C berfungsi melayani angkutan perdesaan (ADES). 41 -
Volume 4, No. 2, Mai 2015
Lokasi Terminal Lokasi
terminal
harus
dapat
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memenuhi
beberapa
yaitu
dicapai itu dengan membandingkan antara input
mempunyai akses ke dalam jaringan jalan lintas
dan outputnya. Istilah efektif (effective) dan
cepat, terkait di dalam sistem transit lokal,
efIsien (efficient) merupakan dua istilah yang
keterpusatan
penumpang
saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya
potensial, ketersediaan akan lahan parker
untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Jadi
(Creighton,
haruslah
dapat dikatakan bahwa sebuah kegiatan tersebut
terletak pada lokasi yang dapat dicapaisecara
adalah efektif apabila tujuan kegiatan itu
cepat dari jalan atau jalan utama kota. Hal
akhirnya dapat dicapai.
terhadap
1976:585).
ketentuan
lokasi
Terminal
tersebut disebabkan alat angkutan antar kota harus dapat mencapai terminal secara langsung
Teknik Pengumpulan Data
dengan aman, cepat dan murah(Vachie, 1981).
Dalam
penelitian
terdapat
beberapa
Untuk masing-masing type terminal
teknik dalam mengumpulkan data, seperti yang
memiliki luas berbeda, bergantung pada
dikemukakan Selvia (1993) bahwa dalam
wilayah dan tipenya, dengan ketentuan ukuran
pengumpulan data penelitian dalam pendidikan
minimal: Terminal type A dipulau jawa dan
dapat meliputi hal-hal sebagai berikut:
sumatra seluas 5 hektar dan di pulau lainnya
1.
seluas 3 hektar. Terminal type B dipulau jawa
Pertanyaan/Wawancara Teknik
pertanyaan dalam
ini
lebih
dan sumatra seluas3 hektar dan di pulau lainya
digunakan
seluas 2 hektar.Terminal type C bergantung
Pertanyaan
pada kebutuhan.Akses jalan masuk dari jalan
pengumpulan data yang akurat, karenannya
umum ke terminal berjarak minimal sebagai
(Selvia
berikut: Terminal type Adi pulau jawa 100 m.
karakterisktik pertanyaan yang efektif sebagai
dan di pulau lainnya 50 m.Terminal type B
berikut: Bahasanya jelas, ada ketegasan isi dan
di pulau jawa 50 m dan di pulau lainnya 30
pariode waktu, bertujuan tunggal, bebas dari
m. Terminal type c bergantung pada kebutuhan.
asumsi, bebas dari saran, kesempurnaan dan
yang
pendekatan
cocok
efektif
1993),
akan
memberikan
survey. membantu
kriteria
konsistensi tata bahasa. Defenisi Efektifitas Sri
Haryani (2007), pada
2.
Angket atau Kuesioner (questionnaire)
dasarnya
Angket atau koesioner merupakan suatu
pengertian efektifitas yang umum menunjukkan
teknik pengumpulan data secara tidak langsung
pada taraf tercapainya hasil, sering atau
(peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan
senantiasa dikaitkan dengan pengertian efesien,
responden). Instrument atau alat pengumpulan
meskipun sebenarnya ada perbedaan di antara
datanya juga angket berisi sejumlah pertanyaan-
keduanya. Efektifitas menekankan pada hasil
pertanyaan yang harus dijawab atau direspon
yang dicapai, sedangkan efesiensi lebih melihat
oleh
pada bagaimana cara mencapai hasil yang
kebebasan untuk memberikan jawaban atau
responden.
Responden
mempunyai
Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 42
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala respon sesuai dengan persepsinya.
(2001) adalah sebagai berikut:
Populasi dan Sampling
P=
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna
Terminal
Terpadu
Paya
Ilang
Takengon, yaitu penumpang dan operator. Populasi
penumpang
yang dipilih
adalah
penumpang yang datang ke terminal dan
šššš”ššš š
Dimana: P Rentang terkecil N
.................................................(1) : panjang kelas interval : data terbesar dikurangi data : banyak kelas interval
Uji Validitas dan Reliabilitas
populasi operator yang dipilih adalah operator
Menurut Arikunto (2010), bahwa validitas
yang sesuai dengan data jumlah armada yang
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
terdaftar
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
pada
Dinas
Perhubungan
Kota
Takengon. Pengambilan sampel digunakan dengan
mengunakan
sampling
aksidental.
Sampling aksidental adalah teknik penentuan
Untuk menguji validitas dapat digunakan rumus sebagai berikut (Noor, 2012) :
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipergunakan sebagai sampel.
Terminal TerpaduPaya Ilang Takengon penulis menentukan beberapa variabel yang dipakai. dimaksud
ditinjau
berdasarkan sudut pandang penumpang, dan pengemudi angkutan umum antara lain adalah Fasilitas dan manajemen terminal, aksessibilitas, tingkat pelayanan jalan, keamanan terminal, terminal.
Variabel
ini
akan
dijadikan dasar dalam pembuatan kuesioner. Untuk memudahkan memberikan ukuran penilaian
maka
nilai
skor
yang
sudah
dikonversikan ke dalam rentang besar nilai berdasarkan pengklasifikasian nilai. Dalam penelitian ini, penulis menentukan sebanyak3 kelas, rumus yang digunakan menurut Sudjana 43 -
...............(2)
šš„š¦ =Koefisien korelasi;
Untuk melihat tingkat efektifitas fungsi
kenyamanan
NāXYā(āX)(āY)
ā{NāX2 ā(āX)2 }{NāY2 ā(āY)2 }
Dimana :
Analisa Skoring
Variabel-variabel
rxy =
Volume 4, No. 2, Mai 2015
N =Banyaknya responden; X = Skor yang diperoleh subjek dariseluruh item; Y = skor total yang diperolah dari seluruh item; āX=Jumlah skor dalam distribusi X; āY=Jumlah skor dalam distribusi Y; āX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusiX; āY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y;
Menurut
Arikunto
(2010),
analisis
reliabilitas (keandalan) menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas dapat digunakan rumus (Noor, 2012), sebagai berikut :
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala š
rii= [šāš] [1 ā (āš)š āš š ā š
Ļ2 = š Dimana :
āš 2 ]...................................(3) š1 2
...............................................(4)
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan baik data dari sumber skunder maupun data primer yang diperoleh dari survei dilapangan. pengamatan
rii = Reliabilitas instrumen;
ini dilakukan dengan cara yaitu, wawancara
k = Banyaknya butir pertanyaan;
langsung terstruktur (mengunakan kuesioner),
āĻ2 = Jumlah butir pertanyaan;
yang dilakukan kepada responden penumpang
Ļ12 = varians total.
dan operator.
METODE PENELITIAN
Metode Pemilihan Responden
Pada bagian ini diuraikan secara singkat
Penentuan
jumlah
mengenai penyajian prosedur yang berkaitan
terpilih
tersebut
dengan pokok permasalahan.
mengunakan
Lokasi Penelitian
Swanson (1990)
responden
dalam
pendekatan dalam
yang
penelitian
ini
Pearmian
dan
Renward
(2006)
dilakukan
menyatakan bahwa jumlah sampel minimum
padaterminal Terpadu Paya Ilang Takengon
yang dapat digunakan untuk survey started
yang terletak di Jalan. Reje Uyem Paya Ilang,
preference adalah 30 buah dan dianjurkan
Kampung Kebet, Kecamatan Bebesen, Kota
jumlah sampel yang diambil 75-100 sampel
Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
agar hasilnya tepat. Untuk kebutuhan analisi
Penelitian
ini
akan
prioritas banyak kriteria dari faktor-faktor yang mempengaruhi
Sumber dan Jenis Data
efektifitas
fungsi
Terminal
Data primer dalam penelitian ini berupa
Terpadu Takengon yang dalam hal ini sebagai
data pengamatan langsung di lapangan dan
subyeknya adalah komponen operator 23 dan
persepsi
pengguna 57.
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi efektifitas fungsi terminal. Data persepsi tersebut didapatkan dari kuesioner yang sumber datanya terdiri dari penumpang
Metode Pengolahan dan Analisis Data Data-data
penelitian
selanjutnya
yang
dan operator. Data sekunder berupa peta Kab.
diperoleh
Aceh Tengah, Peta lokasi Terminal Terpadu
pengolahan dan analisis data dengan metode
Paya Ilang Takengon, Plant Kawasan Paya
deskritiptif
Ilang , dan jumlah armada angkutan umum
(mixed
yang beroperasi dan rute angkutan umum antar
didukung dengan pengolahan data kuantitatif.
kota antar provinsi (AKAP) dan angkutan
Metode yang digunakan untuk pengukuran
umum antar kota dalam provinsi (AKDP).
menggunakan
dengan
methods),
dilakukan
telah
pendekatan dimana
skala
kombinasi
data
Likert
proses
kualitatif
dan
akan
disebarkan kepada responden penguna jasa Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 44
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terminal yang terdiri dari 23 operator dan 57
HASIL PEMBAHASAN
penumpang.Dalam
Kondisi Geografis Kabupaten Aceh Tengah
penelitian
ini,
penulis
menentukan sebanyak3 kelas.
Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten
yang
terletak
ditengah-tengah
Provinsi Aceh. Wilayahnya seluas 4.318,39
Uji validitas dan reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk menguji
Km2, berbatasan langsung dengan Kabupaten
sejauh mana kevalidan dari suatu alat yang
Bener Meriah dan Bireuen di sebelah utara,
diukur. Pengujiannya menggunakan rumus (2).
Kabupaten Gayo Lues di sebelah selatan,
Sedangkan, uji reliabilitas dianggap handal
Kabupaten Nagan Raya dan Pidie di sebelah
( š¼) pada
barat, serta Kabupaten Aceh Timur di sebelah
berdasarkan
Cronbach
Alpha
untuk
timur. Kabupaten Aceh Tengah memiliki
mengetahui apakah jika pengukuran dilakukan
topografi wilayah bergunung dan berbukit.
dalam kondisi yang mirip, hasilnya akan sama.
Penggunaan lahannya didominasi oleh kawasan
Pengujiannya menggunakan rumus (3) sampai
hutan, tanah bangunan, sawah dan perkebunan.
(4). Setelah uji validitas dan reliabilitas
Aceh Tengah sebagai daerah yang subur dan
memenuhi
persyaratan,
menjadi pusat produksi hasil pertanian di
pembagian
kuesioner
koefisien
0,60.
Uji
ini
dilakukan
maka akan
kegiatan dilakukan
Provinsi Aceh.
penyebaran ulang ke 30 (tiga puluh) responden yang sama untuk melihat hasil jawabannya dalam
kondisi
mirip
sebelum
penyebaran ke seluruh responden.
Gambaran Umum Kawasan Paya Ilang Kawasan Paya Ilang Kecamatan Bebesen
dilakukan
dahulunya adalah sebagai sumber air bagi beberapa daerah persawahan di bagian timur yaitu kampung kemili dan sekitarnya juga sebelah barat di kampung tan saril. Saat ini kawasan paya ilang ini dikembangkan sebagai kawasan
terpadu
yang
berorentasi
pada
pengembangan kawasan pusat bisnis guna mengacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah Takengon. Untuk tujuan pengembangan kawasan Paya Ilang ini Pemerintah telah membangun sejumlah fasilitas yang diperlukan salah satunnya adalah Terminal penumpang dan barang, pasar teradisional paya ilang dan gudang resi yaitu gudang untuk penyimpanan Gambar 1. Tahapan Kegiatan
45 -
Volume 4, No. 2, Mai 2015
kopi.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Gambaran umum Terminal Terpadu Paya
salah satu Terminal tipe A di Kota Takengon
Ilang Takengon
yang seharusnya memenuhi standar sebagai tipe
Terminal
Terpadu
Ilangadalah
A. Akan tetapi sampai saat ini terminal ini
terminal tipe A yang berada di kawasan Paya
belum sesuai dengan standar sebagai terminal
Ilang
tipe A. Kenyataan dilapangan juga untuk
Kecamatan
Paya
Bebesen,
Terminal
ini
melayani angkutan antar kota antar provinsi
fasilitas
(AKAP) dan angkutan antar kota dalam
penjualan tiket, kantin dan tempat ruang tunggu
provinsi (AKDP). Berdasarkan data dari Dinas
penumpang pengaturan dalam opeasinya tidak
Perhubungan Kabupaten Aceh Tengah, pada
difungsikan secara maksimal. Serta tidak
tahun 2013 terdapat 23 perusahaan angkutan
adannya pengaturan arus lalu lintas kendaraan
dengan 102 kendaraan yang melayani 27 trayek
dan keluar masuk terminal, pengawasan yang
di seluruh Kota Takengon. Dilihat dari trayek
ketat terhadap jadwal keberangkatan
yang melayani angkutan penumpang di Kota
kedatangan kendaraan sehingga terminal benar-
Takengon terdapat 11 trayek Antar Kota Antar
benar tidak berfungsi sebagai tempat akumulasi
Provinsi (AKAP), trayek AKAP ini melayani
penumpang dan kendaraan serta dimanfaatkan
dari Kota Takengon-Medan. Untuk trayek
sepenuhnya sebagai fasilitas transfer, sehingga
Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi(AKDP)
sampai saat ini perusahaan angkutan bus dan L-
di Kota Takengon melayani 16, trayek AKAD
300 masih membuka kantor penjualan tiket
ini melayani dari Kota Takengon-Banda Aceh,
sekaligus dijadikan pangkalan sementara di
Takengon- Kuta Cane, Takengon- Langsa dan
beberapa titik kota Takengon seperti Jalan Pasar
Takengon-Tapak Tuan.
Inpres dan Jalan Senggeda yang menyebabkan timbulnya
Tabel 1. Data Jumlah Trayek No. 1 2
Jenis Pelayan Angkutan AKAP Angkutan AKDP
Jumlah Perusahaan
Jumlah Trayek
Jumlah Kenderaan
8
11
41
15
16
61
27
102
Total 23 Sumber : Dinas Perhubungan
Analisa Kriteria Efektifitas Sebelum dilakukan
yang
sudah
ada
seperti
terminal-terminal
tempat
dan
bayangan
bayangan disepanjang jaringan jalan utama. 1.Fasilitas dan manajemen
analisisterhadap
kriteria yang mempengaruhi efektifitas fungsi Terminal terlebih dahulu dilakukan analisis kondisi lokasi penelitian. Fasilitas dan Manajemen Terminal Terminal Terpadu Paya Ilang sebagai Gambar 2. Terminal Terpadu PayaIlangTakengon.
Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 46
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Aksessibilitas
Tingkat Pelayanan Jalan
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota
Takengon
dan
pengamatan
Kinerja jaringan jalan sekitar terminal
kondisi
dilihat dari data pelayanan operasional ruas
lapangan menjelaskan telah diaturnya sistem
jalan menuju lokasi terminal, seperti ruas jalan
pergerakan angkutan dalam kota, yang antara
Yos Sudarso, ruan jalan Reje Uyem dan ruas
lain: (1) Penyediaan becak dan angkot sebagai
Jalan Paya-Ilang Paya Tumpi menunjukan
moda angkutan umum Kota Takengon. (2)
angka yang cukup baik yaitu dari nilai
Trayek bus kota diarahkan melayani Kawasan
perbandingan volume perkapasitasnya
Pusat Kota. (3) Trayek angkot diarahkan
Berdasarkan pengamatan lapangan jalan
melayani fasilitas-fasilitas primer dan sekunder
disekitar terminal sudah dapat diatasi, ini dapat
yaitu pasar, Terminal, lokasi perkantoran,
dilihat dari pengaturan lalu-lintas. Pengaturan
pendidikan, industri dan lokasi wisata. (4)
angkutan umum dan mobil pribadi bagi
Pengaturan
yang
penumpang yang datang ke terminal juga tertata
mempertimbangkan biaya dan waktu perjalanan
dan rapi. Akan tetap jalan-jalan di sekitar
yang mana dalam perencanaan trayek angkutan
Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon ini
umum semua nilai waktu di minimumkan
belum di lengkapi dengan rambu-rambu lalu
sehingga
lintas dan marka jalan.
trayek
angkutan
umum
menghasilkan aksessibilitas yang
merata ke semua lokasi. Dari penjelasan tersebut
bahwa
lokasi
Terminal
terhadap
3. Tingkat Pelayanan Jalan
aksessibilitas telah diatasi. Namun berdasarkan pengamatan kondisi dilapangan belum adanya pengaturan trayek angkot yang menuju langsung ke terminal yang berakibat tidak tercapainya kemudahan untuk melakukan
perpindahan
atau
melanjutkan
perjalanan yang aman dan nyaman. 2.
Aksessibilitas
Gambar 4. GambaranKondisi Tingkat Pelayanan Jalan Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon.
Keamanan Lingkungan Kondisi keamanan penumpang atau calon Gambar 3. Gambaran Kondisi AksessibilitasTerminal Terpadu Paya Ilang Takengon.
47 -
Volume 4, No. 2, Mai 2015
penumpang dan pengemudi pada saat berada
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala didalam terminal adalah satu penilaian yang
kurang disiplinnya pengemudi angkutan
mempengaruhi tercapainya tujuan atau sasaran
umum
penyelenggaan terminal yang efektif. Kondisi
Sedangkan
keamanan
Ilang
menganggap bahwa untuk kriteria fasilitas
Takengon berdasarkan informasi dari data yang
dan manajemen diterminal belum memiliki
diperoleh dari Dinas Perhubunganbahwa belum
melengkapi fasilitas yang sesuai dengan
pernah terjadi tindak kriminal. Namun melihat
standar
kondisi lingkungan sekitar Terminal Terpadu
manajemen yang baik, belum lengkapnya
Paya
fasilitas terminal seperti ruang istirahat,
Terminal
Ilang
Terpadu
Takengon
yang
Paya
sepi
diduga
Untuk
sebagai
membuat para pengguna jasa layanan merasa
Ruang
takut untuk masuk kedalam Terminal.
menyebabkan
terminal
Servis,
belum
operator
tipe
Bengkel,
operator
mengunakan
dan
A
dan
Gudang pengemudi
terminal
secara
maksimal.
Kenyamanan Lingkungan Kenyamanan
Tanggapan
lingkungan
Terminal
2. Aksessibilitas
Terpadu Paya Ilang Takengon ditinjau dari
Adapun
kebersihan, dan polusi masih dalam keaadan
umumnya mengatakan bahwa belum adanya
baik dan kondisi ini akibat belum beroperasi
rute/trayek angkutan kota yang melintasi
maksimalnya termianl. Kondisi kenyamanan
jalan Reje Uyem yang menuju ke terminal
lingkungan dalam pelayanan kepada pengguna
menyulitkan penumpang untuk melakukan
jasa
pergantian angkutan umum. Penumpang
mempengaruhi
tujuan
dan
sasaran
Terminal yang efektif.
tanggapan
penumpangpada
juga berharap adanya pemasangan papan informasi/ petunjuk mengenai jurusan dan
Analisis Persepsi Penumpang dan Operator
tarif yang diberlakukan bagi setiap angkutan
Terhadap Faktor-faktor Efektifitas Fungsi
yang
Terminal Terpadu Takengon
Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon.
1. Failitas dan manajemen terminal
Operator
akan
memberikan
juga
pelayanan
sependapat
di
dengan
Menurut para penumpang kondisi fasilitas
penumpang perlu adannya pengaturanrute
dan manajemen di terminal tersebut terhadap
angkutan umum dalam kota yang melintasi
fungsi dan pengaturan dalam operasinya
Terminal Terpadu Paya Ilang dan operator
belum dilakukan dengan baik. Kurang
juga
tegasnya petugas terminal dalam melakukan
manajemen
pengaturan
kepada
angkutan umum baik AKAP dan AKDP
pengemudi angkutan umum yang tidak mau
dalam memarkirkan kendaraannya Sehinga
masuk
akan memberikan pelayanan yang dapat
dan
kedalam
penertiban
terminal
menyebabkan
mengharapkan parkir
adannya guna
penataan
memudahkan
menunjang efektivitas fungsi terminal. Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 48
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3. Tingkat Pelayanan Jalan
4.Keamanan Lingkungan
Penumpang berpendapat dapat melalui jalan
Untuk keamanan lingkungan penumpang
di terminal dan sekitar terminal dengan baik,
dan perator sependapat bahwa Terminal
tidak ada kemacetan baik di pintu masuk dan
Terpadu
pintu keluar terminal, serta jalan di dalam
dilokasi yang aman. Rasa aman ini dapat
dan di sekitar terminal mudah di lalui oleh
dilihat dari tidak adanya gangguan yang
kendaraan.
berarti pada penumpang dari lingkungan
Operator menyatakan tingkat pelayanan
sekitarnya seperti gangguan premanisme
jalan di dalam dan disekitar terminal dapat
(copet, calo, pedagang nakal) dan selalu
dilalui dengan baik dan eksisiting geometrik
dalam pengawasan keamanan.
persimpangan juga menguntungkan untuk
Paya
Ialng
Takengonberada
5.Kenyamanan Lingkungan
memanuver bus angkutan umum, akan tetapi
Begitu juga dengan kenyamanan terminal
operator megharapkan kedepannya adanya
Operator
peningkatan
seperti
penumpang dapat menggunakan terminal
pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan
dengan nyaman. Hal ini dikarenakanterminal
marka jalan. Operator juga mengharpkan
masih dalam keadaan bersih dan polusi
adanya peningkatan pengaturan lalu-lintas di
udara di terminal masih dalam keadaan baik.
kinerja
jalan
juga
sependapat
dengan
sekitar di jalan sekitar terminal. Tabel 2. Rekapitulai Hasil Kuesioner Penumpang Terhadap Efektifitas Fungsi Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon.
Sumber : Hasil Analisa
49 -
Volume 4, No. 2, Mai 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 3. Rekapitulai Hasil Kuesioner Operator Terhadap Efektifitas Fungsi Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon. Tidak Baik Baik Sangat Baik % % %
Pertanyaan
Total %
Penilaian
Fasilitas dan Manajemen Terminal 21.74 52.17 60.87 56.52 52.17
13.04 17.39 8.70 21.74 21.74
100 100 100 100 100
45 (Tidak Baik ) 63 (Baik ) 57 ( Baik ) 69 ( Baik) 67 (Baik )
39.13 30.43 26.09 65.22
43.48 52.17 60.87 26.09
17.39 17.39 13.04 8.70
100 100 100 100
59 ( Baik ) 65 ( Baik ) 63 ( Baik ) 43 ( Tidak Baik )
13.04 21.74 60.87 60.87 47.83
47.83 69.57 30.43 34.78 52.17
39.13 8.70 8.70 4.35 0.00
100 100 100 100 100
79 (Baik ) 65 (Baik ) 45 (tidak Baik ) 43 (Tidak Baik ) 47 ( Tidak Baik )
26.09 60.87 17.39 26.09 69.57
52.17 30.43 65.22 52.17 26.09
21.74 8.70 17.39 21.74 4.35
100 100 100 100 100
67 (Baik ) 45 ( Tidak Baik ) 71 (Baik ) 67 ( Baik ) 41 (Tidak Baik)
17.39 8.70 8.70 21.74
56.52 73.91 78.26 78.26
26.09 17.39 13.04 0.00
100 100 100 100
74 (Baik ) 73 (Baik ) 67(Baik) 59 (Baik )
8.70 26.09
56.52 65.22
34.78 8.70
100 100
81 (Baik) 23 ( Baik)
65.22 30.43 Apakah para petugas di terminal ini memberikan kepada anda pelayanan yang baik apabila ada masalah tentang fasilitas terimal? 30.43 Bagaimana tangapan anda tentang kelengkapan rute angkutan umum di terminal ini? 21.74 26.09 Apakah terminal menyediakan jasa angkutan umum, yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan, Apakah menurut anda terminal ini memberikan fasilitas yang cukup baik?
Bagaiman tangapan anda tentang kondisi areal keberangkatan dan kedatangan di terminal ini?
kenyamanan & rasa aman kepada setiapa pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan perjalanan dengan baik ? Bagaimana tanggapan tentang kondisi toilet/WC di terminal ini? Bagaimana tangapan anda tentang kondisi musalla di terminal ini? Apaka fasilitas loket penjualan tiket diterminal ini sudah baik? Bagaimana tangapan anda tentang papan pengumuman mengenai, jurusan, jadwal dan tarif?
Aksessibilitas Bagaimana tangapan anda tentang kemudahan dalam mencapai terminal ini? Apakah menurut anda lokasi terminal ini sudah strategis sehingga dapat lebih mudah di Mengunjungi dari berbagai arah? Bagaimana tangapan anda tentang kemudahan melakukan pergantian angkutan umum di terminal ini? Apakah menurut anda akses untuk keluar masuk menuju lokasi terminal ini sudah baik? Apakah terminal ini mempunyai peraturan untuk perparkiran yang baik dan efektif untuk mewujudkan arus yang lancar?
Tingkat Pelayanan Jalan Apakah arus lalu-lintas di terminal ini sudah baik, sehingga tidak menimbulkan kepadatan angkutan / kemacetan ? Bagaimana tangapan anda tentang pengaturan dan penertiban lalu lintas di terminal ini? Apakah kondisi jalan di dalam dan di sekitar terminal ini sudah baik ? Apakah kondisi jalan diterminal di dalam dan sekitar terminal ini mudah di lalui oleh kendaraan? Bagaimana tangapan tentang kondisi areal/sirkulasi lalu lintas di terminal ini?
Keamanan Lingkungan Terminal Bagaimana tanggapan anda tentang keamanan dalam menunggu angkutan umum di terminal ini? Apakah terminal selalu dalam pengawasan dari pihak-pihak keamanan ? Apakah menurut anda perlu adanya petugas terminal pada setiap areal keberangkatan dan areal menungggu angkutan umum? Perlukah adanya pengawasan terhadap faktor muat angkutan untuk menghindari kehilangan barang?
Kenyamanan Lingkungan Terminal Apakah kondisi kebersihan di dalam dan sekitar terminal ini kebersihan sudah baik? Apakah tingkat polusi udara di dalam dan disekitar terminal ini sudah baik?
Sumber : Hasil Analisa
KESIMPULAN DAN SARAN
3.
dan keluar masuk terminal, pengawasan
Kesimpulan 1.
yang ketat terhadap jadwal keberangkatan
Ditinjau dari kriteria fasilitas terminal
dan kedatangan kendaraan.
secara keseluruhanTerminal Terpadu Paya Ilangbelum memenuhi standar sebagai
4.
Untuk aksessibilitas, lokasi terminal sudah strategis dan mudah ditempuh akan tetapi
terminal tipe A serta untuk fasilitas
sulit untuk dicapai karena belum adanya
terminal baik utama maupun penunjang 2.
untukpengaturan arus lalu lintas kendaraan
kemudahan untuk melakukan pergantian
difungsikan secara maksimal.Tidak adanya
angkutan umum.
manajemen yang baik 5.
Para penggunadapat melalui jalan di terminal dan sekitar terminal dengan baik, Volume 4, No. 2, Mai 2015
- 50
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
6.
tidak ada kemacetan baik di pintu masuk
peraturan yang ada, yang megharuskan
dan pintu keluar terminal, serta jalan di
semua kendaraan angkutan penumpang
dalam dan di sekitar terminal mudah di
untuk masuk keterminal untuk menaikan
lalui oleh kendaraan.
maupunmenurunkan
Keamananan lingkungan terminal dalam
memberikan saksi yang tegas kepada para
kondisi baik. Rasa aman ini dapat dilihat
peengguna angkutan umum yang tidak
dari tidak adanya gangguan yang berarti
mau masuk terminal.
pada
penumpang
dari
penumpang
dan
lingkungan
sekitarnya seperti gangguan premanisme
DAFTAR PUSTAKA
(copet, calo, pedagang nakal) dan selalu dalam pengawasan keamanan. 7.
Demikian
juga
dengan
kenyamanan
terminal, penumpang dan operatordapat menggunakan terminal dengan nyaman. Kenyamanan
lingkungan
Terminal
Terpadu Paya Ilang Takengon ini ditinjau dari kebersihan dan polusi masih dalam keadaan baik. Saran 1.
Salah satu upaya yang harus dilakukan meningkatkan fungsi terminal sehingga dapat beroperasi secara maksimal dengan meningkatkan fisik terminal dan perlu diperhatikan tata letak ruang-ruang dalam terminal.
2.
Pemerintah Kota Takengon perlu membuat kebijaksanaan
yang
dapat
mendorong
percepatan pembangunan berbagai jenis sarana pelayanan masyarakat terutama sekali di sekitar kawasan terminal. 3.
Kurang
disiplinnya
para
itu
perlu
dilakukan
sistem
pengelolaan terminal yang lebih efektif dengan 51 -
peningkatan
pelaksanaan
Volume 4, No. 2, Mai 2015
Arikunto, S 2010, Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Creighton, R.L, (1976), Transportation and Traffic Engineering Handbook, PracticeHall,NewJersey. Departemen Perhubungan 1995, Keputusan Menteri Perhubungan No.31 Thun 1995 Tentang terminal Transportasi Jalan, Jakarta. Morlok E.K., (1978), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta. Noor, J 2012, Metodologi Penelitian, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Parapat, Renward (2006), Analisis Prioritas Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Efektifitas Terminal Amplas,Thesis, Fakultas Pasca Sarjana Teknik Arsitektur, Universitas Sumatera Utara, Medan.
pengemudi
angkutan untuk masuk ke dalam terminal untuk
Abubakar, I, (1996), Menuju Lalulintas dan Angkutan Jalan yang Tertib, DirektoratPerhubungan Darat, Jakarta.
dan
Sevilla,
C.G 1993. Pengantar Metode Penelitian, Diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sudjana, H.D 2001, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Cetakan ke-4, Falah Production, bandung. Vuchic,
Vukan R. 1981, Urban Public Transportation, New Jersey; Sytem and Technology Prentice-Hall Inc.
Volume 4, No. 2, mai 2015
- 51