FAKHIR ·FAKTOR PENYEBAB ORANGTUA MUSI.IM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SEKOLAH NON ISLAM
r-.
(Studi Deskriftif Penvebab Orangtua Muslim Menyekolahkan Anak nva Di SMP Harapan Sunqai Liat 8angka)
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sar jana Pendidikan Agama Islam Pada Fakultas Tarbiyah UNISBA
--- Ole h :
No. lnduk:
SUDAIDAH Nomor Pokok:
883001149
N.I.M.K.O
88.1190.A2.11
:
T
~j1 738
No.lU... : £UD r: , I
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG FAKULTAS TARBIYAH
1 9 9 4
95 0925
I (F q ,
I
1
! i : I =.x!
FAKTOR·FAKTOR PENYEBAB ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SEKOLAH NON ISLAM (Studi Oeskriptif Penyebab Orangtua Muslim Menyekolahkan Anaknya Oi SMP Harapan Sungai Liat Bangka)
Oleh:
SUDAIDAH Nomor Pokok : 883001149
Disetujui Oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. H. Odang Muchtar)
(Drs. Dedih Sarana)
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam U . iversitas Islam Bandung
Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung
t; .
i.\
rs. H.'Ramlan Sasmita)
~~
~~-----=-..
(Drs. H. Odang Muchtar)
PENGESAHAN Skripsi ini telah dimunaqosahkan oleh team penguji dan telah diterima salan satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Tarbiyah pad a Jurusan Pendidikan Agama Islam Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 9 April 1994
Panitia Ujian Munaqosah
S
\\. ~.J;';) ~~~.. . (Drs:-~.!'-a=:m=la:-::n-'s:a::::s:"...mita)
(Drs. H. Odang Muchtar) Ketua
Sekretaris
Team Penguji
(Drs. H. Odang Muchtar) Penguji I
(Dra. H. Adliyah Ali, MD) Penguji II
(Drs. H. Ramlan Sasmita) Penguji III
(Drs. Hasan Ali) Penguji IV
Motto: "Hai orang-orang yang beriman, perihalalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bah an bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dip eri n t ahk an-Ny a kep ad a mereka dan mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. Ath-Thahrim, ayat 6)
Kupersembahkari kepada : Kedua Orangtuaku juga Adik-adlkku serta teman-teman tersayang
ABSTRAKSI
NAMA
: SUDAIDAH
NOMOR POKOK
: 883001149
NIMKO
: 88.1190.A2.II
FAKULTAS
: Tarbiyah
PROGAM PENDIDIKAN JUDUL
Sarjana (strata Satu) FAKTOR-FAKTOR
PENYE8A8
ORANGTUA
MUSLIM
MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SEKOLAH NON ISLAM (Studi Deskriftif Penyebab Orangtua Muslim Menyekolahkan Anaknya Di SMP Harapan Sugai Liat Bangka) Orang merupakan pusat pendidikan pertama dan utama bagi anak-anaknya yang telah dialamatkan Allah SWT. Islam menetapkan setiap anak yang lahir ke dunia alam keadaan fitrah, dan kewajiban orangtua adalah memberi warna pada diri anak melalui pendidikan, baik mengenai tanggungjawab pendidikan keimanan, pendidikan moral pendidikan fisik, pendidikan intelektual~ pendidikan psikhis, maupun pendidikan sosial. Namun mengingat orangtua sebagaimana manusia,menpunyai keterbatasan-keterbatasan dalam memberikan pendidikan bagi anak-anaknya terutama pendidikan intelektual, maka mau tidak mau orangtua membutuhkan pihak kedua yaitu sekolah untuk menyalurkan pendidikan dan pengajar anak-anaknyake arah yang lebih maju. Sekolah merupakan wahana pendidikan dan pengajaran. Lembaga Sosial kedua setelah keluarga dalam membentuk pribadi anak. Tempat rujukan yang mempunyai peran sangat penting dan mempunyai kedudukan yang amat agung. Tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan. Dengan
i
memilih sekolah sebagai tempat mendidik anak seeara optimal, maka adalah bijaksana bila orangtua pun mengetahui, terlebih lagi bagi orangtua muslim. Oalam memilih sekolah sebagi tempat mendidik anak _
-...
_
J"-J'':::JJC>ollrc-.
0..1
-1-':::J...........
-=-1.:_
•
""'
1;,
J..".1
1
.:
-.. ...
pada sekolah ·yang sesuai dengan ajaran Islam. akan tetapi kecenderungan orangtua muslim pada zaman sekarang 1n1, lebih memilih sekolah yang dikelolah oleh yayasan Kristen untuk mendidik anak-anaknya dari pada sekolah Islam Penelitian ini beranjak dari kenyataan yang ada sekarang, dimana masih ada orangtua muslim yang berkiblat dalam pendidikan formal ke sekolah-sekolah yang dikelolah oleh yayasan kristen, baik dari tingkat Sekolah Oasar maupun Perguruan Tinggi banyak kita jumpai anak-anak maupun siswa-siswi Islam yang belajar di sekolah yayasan Kristen. Oari kenyataan ini lahirlah permasalahan yang memerlukan jawaban, yaitu : Faktor-faktor apa yang menyebabkan orangpua, muslim menyekolahkan anaknya disekolah non Islam, khususnya di SMP Harapan Sungai Liat Bangka. , Tujuan peneli~an ini seeara umum adalah untuk mendapatkan informasi seeara aktual tentang faktor-faktor penyebab orangtua muslim menyekolahkan anaknya di SMP Harapan Sungai Liat Bangka. Seeara khusus yaitu untuk mengetahui faktor internal, eksternal dan faktor dominan yang menyebabkan orangtua muslim menyekolakan anaknya di SMP Harapan Sungai Bangka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dengan teknik observasi dan wawancara bagi data yang bersifat kU~litatif, dan angket bagi data yang bersifat kuantit-atH . Oata yang-· diperoleh dari hasil penel i tian, kemudian dianalisa dengan menggunakan rumus_~z (Chi Khuadrat) bagi data yang bersi fat kuaotitatif dan ana l t s.a logika bagi data yang bersifat kualitatif. Sedangkan penafsiran yang digunakan ialah : apabila 2 penelitian ini menunjukan perbedaan lebih besar X hi tung dari )( tabel baik faktor internal, eksternal dan dominan, hal 1n1 berarti hasil penelitian diterima yang mana terdapat perbedaan , pendapat diantara responden mengenai faktor-faktor penyebab. orangtua muslim me~¥ekolahkan anaknya di SMP Harapan. Adapun kesimpulan dapat diungkapkan bahwa faktor internal yang menyebabkan orangtua muslim menyekolahkan anaknya di SMP Harapan yaitu : tidak membedakan status agama, dalam artian bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban dengan siapa dan dimana tempatnya tidak ada ketentuan
ii
terperinci dalam ajaran Islam. faktor eksternal yaitu Kedisiplinan yang diterapkan oleh staf pengajar kepala sekolah dan kedisiplinan yang berlaku terhadap anak didik di SMP Harapan. Atas dasar informasi diatas, maka terbukti dari faktor internal dan eksternal yang lebih dominan adalah faktor e!~sternal mengenai kedisiplinan yang diterapkan olsh staf pengajar dalam proses belajar mengajar terhadap anak didik dikelas yang baik menunjang menyebab orangtua muslim menyekolahkan anaknya di SMP Harapan Sungai Liat Bangka.
Bandung,
~
April.
Penulis (Sudaidah)
:: i
1994
Pembimbing II..
pembiming I
. (Drs. H. Odang Huchtar)
tlengetahui Dekan Fakultas Tarb~yah
r~;~,.,= ':d"OO . •I :~I...---"". · .. ,"'t~_~if$I .
(Drs~H.
Od"ang
t1ucht..ar)
Team Penguji
Ketua
(Drs.H. Odang Muchtar)
Penguji I
:
Drs.H. Odang Muchtar
Penguji I!
:
Dra.H.Adliyah Ali. MD
Penguji II!
Penguji IV
Drs.H. Ramlan Sasmita
:
Drs. Hasan Ali
(Drs.H. Ramlan Sasmita)
~~~==;:====~~
Bismillahirrohmaanirrohim Oengan memanjakan puji dan syukur kehadirat atas limpahan taufik dan
hidayah-Nya
dalam pembuatan skripsi ini. Berkat serta
hidayah-Nya,
akhirnYa
kepada adanya
penyusunan skripsi ini yang berjudul
Oeskriftif
Penyebab
Orangtua
01
SWT, selama
limpahan
hidayah
menyelesaikan
"FAKTOR-FAKTOR
ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA (Studi
penulis
dapat
penulis
Allah
SEKOLAH
Muslim
PENYEBAB NON
ISLAM
Menyekolahkan
Anaknya 01 SMP Harapan Sungai Liat Bangka). Penyusunan skripsi
ini
dibuat
persyaratan untuk menempuh gelar
dalam
Sarjana
rangka
Jurusan
memenuhi Pendidikan
agama Islam pada Fakults Tarbiyah Universitas Islam'Bandung. Penyusunan skripsiini tidak lepas dari
adanYa
bantuan
dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini,
terima
peghargaan
kasih
serta
penulis
kepada
iv
sampaikan
ucapan
setinggi-tingginya
banyak terutama
1. Bapak Drs.H. Odang Muchtar dan Bapah drs. Dedih Sarana yang t6lah
~a,s6dia
membimbiog
-._-. •• , . : _
......... 'l ... _ ...
~I'
=~""'COlloII'''''
............... =
"""
'l
.,..
.I":ll
":::.---' "::II •• ~ .....
.....,.,;;,
penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. 3. Bapak kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Sungai Liat Bangka beserta stafnya
yang
SMP
telah
kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan
Harapan
memberikan
sejumlah
data
yang diharapkan dalam rangka penyusunan skripsi ini. 4. Orangtua muslim yang menyekolahkan anaknya di
SMP
sebagai resonden yang telah memberikan sejumlah
Harapan
data
yang
diperlukan untuk menyusun skripsi ini. 5. Semua pihak yang telah ikut membantu, baik secara maupun tidak langsung yang tidak dapat
disebutkan
langsung namanya
satu persatu. Atas segala bantuan dan dorongannya yang telah diberikan kepada penulis, semoga mendapaL _",
balasan
dari
Allah
SWT.
Akhirnyadengan segala usaha dan upaya, Allah SWT. jualah
yang
menentukan. Amin Bandung, Maret 1994
Penulis
v
DAFTAR TABEL
Halaman 1.
NAMA-NAMA DAN LATAR BELAKANG PENOIOIKAN PENGAJAR 01 SMP HARAPAN SUNGAI LIAT BANGKA
STAF .
2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SMP HARAPAN SUNGAI LIAT BANGKA ..••...•.. 3. AKTOR INTERNAL PENYEBAB ORAN G TUA MUSLIM MENYEKOLAHANANAKNYA 01 SMP HARAPNN SUNGAI BANGKA
94
.
5. UJI CHI KHUAORAT FAKTOR INTERNAL PENYEBAB ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SMP HARAPAN SUNGAI LIAT BANGKA
97
6. FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SMP HARAPAN SUNGAI LIAT BANGKA 7. OISTRIBUSI FREKWENSI SKOR FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SMP HARAPAN SUNGAI LIAT BANGKA
vi
93
LIAT
4. OISTRIBUSI FREKWENSI SKOR FAKTOR INTERNAL PENYEBAB ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SMP HARAPAN SUNGAI LIAT BANGKA
8. UJI CHI KHUAORAT· FAKTOR ~L PENYEBAB ORANGTUA MUSLIM MENYEKOLAHKAN ANAKNYA 01 SMP HARAPAN SUNGAI LIAT BANGKA
82
96
. 95
DAFTAR lSI
Halaman ABSTRAKS I . • . . . . . . . . . • . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
KAT A PENGANTAR
iv
OAF TAR TABEL .•.............•.•.........•.......•.....
vi
DAFTAR I S I . . . • . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . • . . . . . . • • . . . . . . .
vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Msalah B. Rumusan Penelitian C. Tujuan Penelitia . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . D. Kegunaan Penelitian . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . E. Keranka Penelitian F. Metode dan Teknik Penelitian c......... G. Populasi Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . H. Teknik Pengelohan Data ,., .• ,., .. ,." .. ,." 1M Sistematika Penulisan
BAB II
.~
...
M
__
••••
_._
••••
M.
LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Keluarga Muslim 8. Orangtua Dalam Pandangan Islam C. Pendidikan Keluarga Dalam Islam .•......... MM
D. Keluarga dan Pendidikan Anak ..••.....••... E. Tanggungjawab Orangtua Terhadap Pendidikan Anak ...•..••...••..•.....••.... F. Pendidikan Formal .•..... _................. G. Komponen-komponen Pendidikan Islam •••...•.
BAS I I I KEADAAN Ut1UM SEKOLAH MENENGAH TINGKAT PERTAMA (SMP) HARAPAN SUNGAI LAIT BANGKA DAN PENGOLAHAN OATA HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) Harapan Sungai Liat Sa ng ka •••••••••••••••••• _ • • • • • • • • • • • • • • • • • B. prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Analsa Data . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .••... C. Analisa Has i I Penelitian ......•...••......
vii
1
8
8 9
10 13 17 18 18
'21 2S 30 34 40 62 66
75 89
115
BAS IV
KESIMPULAN DAN SARAN SARAN A. Kesimpulan •.••••••••••••.••••••••••••...•• B. Saran-saran ••..•••.••••••••..•••••••.••••• C. Penutup •••••••••.•..••.••.•••••••.••••••••
DAFTAR PUS TAKA
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
126 .:!.ja -~
.
·l3~ 1~5
LAMPIRAN-LAPIRAN ••••••••••••••••••••••••••••• , . . . . . . .~~9
vii i
BAS I
PEN D A H UL UA N
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
anak
pada
dasarnya
tanggungjal'lab
adalah
Orangtua. Oit!ltig,tua merupakan pusat pendidikan yang pertama
dan
utama bagi seorang anak. Sebelum
dan
anak
mengenal
sekolah
lingkungan masyarakat tempat anak bergaul dengan terlebih dahulu anak akan berkenalan dan situasi keluarganya. melalui pengalaman
yang
sangat
yang
besar
perkembangan pribadi anak. Artinya
prilakunya,
budi
dengan I.
diparoleh akan
keluargalah
pekertinya.
yang
adat
dan
partama
kepribadian
maupun
anak
memberi
pertumbuhan
sekali memberikan warna pada kehidupan dan baik
lain,
berinteraksi
dalam keluarlah, langsung maupun tidak langsung pengaruh
orang
anak,
kebiasaan
sehari-hari. Tanggungjawab
~lWl
terhadap :paml!1di!l.ikan anak
hanya meliputi pendidikan anak dalam akan tetapi lebih bahwa
dalam
diri
dari anak
itu
lingkup
seyogyanya
ada
suatu
keluarga
orangtua potensi
tidak saja.
mengetahui yang
harus
dikembangkan, memerlukan bimbingan serta pengawasan yang lebih
1
2
baik lagi. Namun
mengingat
orangtua
untuk
terhadap
pendidikan
adanya
melaksanakan anak.
keterbatasan-keterbatasan yang
tanggungjawab terutama
dimiliki pendidikan
menyangkut
intektual (mengembangkan akal) anak. maka dalam
hal
ini
tidak mau orangtua membutuhkan lingkungan kedua yaitu di dalam mengajarkan berbagai macam disiplin ilmu. keterampilan untuk dimana anak
kehidupan
biasanya
mulai
anak
dimasa
berinteraksi
atas
sekolah
disamping
depan. dengan
tanggungjawab mendidik dan
mengembangkan
mengajar
"Sumber Ilmu dan tempat menimba
anak.
ilmu
Sekolah
nilai
dan
Fase-fase lingkungan 2~6
tahun
tugas
dan
keduanya yaitu sekolah setelah anak menginjak umur ke
mau
juga
merupakan
pengetahuan"
(Muhammad
Qutub. 19-80:92). Menyerahan
pendidikan
~nak
pada
pendidikan
lembaga
formal (sekolah) bagi orangtua muslim bukanlah suatu pekerjaan yang
gampang.
karena
bagaimanapun
peranan yang ikut serta dalam mengembangkan akal dan wawasan
juga
sekolah
mempengaruhi berpikir
anak.
anak.
mempunyai seperti
:
mengernbangkan
bakat serta menampilkan kemampuan anak secara
optimal.
dan prilaku anak.
sekolah-sekolah
(Lembaga
Dengan
pendidikan
muslim lebih
banyak
formal)
konsisten
dan
berdirinya
dewasa
ini
menuntut
bertanggungjawab
dalam
sikap
orangtua memilih
3
serta menempatkan anak pada sekolah
tersebut.
Bahkan
menrut
Abdullah Nashih Ulwan : Para orangtua harus memilih para guru dan pendidik untuk anak-anak mereka., sehingga mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya di dalam membina anak-anak atas dasar agidah akhlak dan ajaran-ajaran Islam. (Abdullah Nahih Ulwan, 1981:148). Akan tetapi dalam kenyataan lihat pada zaman sekarang
ini
yang
banyak
terjadi
sering
kita
orangtua
muslim
yang
masih berkiblat dalam pendidikan formal kesekolah-sekolah muslim (Kristen). Kenyataan ini dapat dibuktikan dari yang ada sekarang, baik Perguruan
Tinggi
non
kondisi
dari tingkat Sekolah Dasar maupun
banyak
kita
jumpai
anak-anak
siswa-siswi Islam yang belajar disekolah non Islam
di
maupun
(kristen).
Contoh saja di santa Maria, Santa Paulus, Harapan atau
UNPAR.
Seperti yang pernah diungkapan oleh HAMKA : Lihatlah di Zaman kita sekarang, banyak orangtua yang menggaku Islam tetapi menyekolahkan anak-anaknya di sekolah non Islam. Hal ini karena mereka lebih percaya kepada sekolah-sekolah itu, Orangtua memasukan anak-anaknya kesekolah non Islam dengan alasan agar masa depan anak-anaknya baik. (HAMKA, Hajalah salam No. 5:8) Semua Orangtua muslim mempunyai
harapan
dan
agar anak-anak yang mereka dilahirkan disamping saleh, juga mempunyai masa depan yang cerah dalam mandiri (dapat
hidup
wajar
dalam
keinginan
menjadi arti
lingkungannya).
anak dapat
Sehingga
4
untuk
mewujudkan
mengeluarkan biaya anaknya
ke
sekalipun
itu
orangtua
yang
tidak
sekolah sekolah
yang itu
muslim
sedikit
bonafid
dikelolah
rela
untuk
dan oleh
berkorban
menyekolahkan
berfasilitas
baik.
yayasan
Islam
non
(Krsiten). Jika
lembaga
berfasilitas
baik
sekolah-sekolah otomatis
anakpun
pendidikan dipilih
kristen
formal
oleh
orangtua
atau
menyerap
yang
adalah
muslim
lembaga-Iembaga
pendidikan
dan
dan
bonafid
misioner.
pengajaran
yang
diberikan oleh para misioner dan guru-gurunya. Maka tidak aneh bila sedikit demi sedikit anak cenderung sesat dan menyimpang. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Andullah Nashih Ulwan Mata Anak-anak akan terikat dengan gurunya sesuatu bagi mereka adalah baik bagimu. dan sesuatu
yang
:
yang
baik
jahat
bagi
mereka adalah jahat bagimu" (AbdUllah Nashih Ulwan. 1981:146) Setiap sekolah
(lembaga
pendidikan
foral).
mempunyai
tujuan dan target yang ingin dicapai dari hasil proses belajar mengajar untuk mempengaruhi anak
didik.
baik
meliputi
segi
kognitifnya. affektif maupun psikomotor. Demikian pUla
dengan
sekolah kristen yang dimasuki
Selain
mendapatkan bimbingan
dari
oleh
anak-anak
guru-guru
Islam.
(pendidik
yang
Islam yang mengajar dan menanamkan dasar-dasar kekufuran
bukan juga
5
diusahakan agar anak Islam berubah
sikap
terhadap agama Islam. Hal serupa juga
dan
diungkapkan
Hasyim. bahwa sekolah kristen mempunyai target agar anak-anak Islam
itu
pola
menukar. agamanya
:
pikirnya oleh
Umar
"Diusahakan
menjadi
pemeluk
kristen" (Umar Hasyim, 1987 : 99). Sebagai orangtua
muslim,
kita
harus
menyadari
bahwa
Islam sebagai agama yang benar tak perlu diragukan lagi
telah
meletakan berbagai asas untuk tiap bidang
kehidupan
manusia.
Salah satu bidang penting yang berkaitan dengan para
orangtua
muslim
adalah
menggariskan
bidang
asa~-asas
pendidikan pendidikan
anak, anak,
Allah
SWT.
mengenai
harus didahulukan, berikutnya dan beberapa
maupun Al-Hadis. Yaitu
pentujuk
apa
petunjuk
Asas-asas pendidikan tersebut baik terdapat didalam
yanga
lainnya. AL-Qur'an
langsung
yang
dirisalatkan Allah kepada RasU1-Hya Muhammad berupa tata
cara
memberikan pendidikan kepada
pelaksanakan
telah
anaknya
agar
tidak
menyimpang
dari ajaran Islam. Hal ini seperti yang pertama Luqman ajarkan kepada anaknya yang terkenal dalam Al-Quran Surat Luqman 13 yang berbunyi : \
~-L:ul /
/
ayat
6
anaknya : uHai Allah, adalah
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada diwaktu ia memberikan oelajaran kepadanya anakku, janganlah kamu mempersekutukan sesungguhnya : Mempersekutukan (ALLah) benar- benar kezaliman yang besar" (Departemen Agama) Ayat bagaimana
ini
para
~ . k a n kepada
seharusnya
mengawali
dalam
hal
menetapkan
anak
muslim
anaknya
dengan
taggungjawab
untuk
pendidikan
masalah aqidah. Orangtua muslim mempunyai meluruskan agidah anaknya dan
orangtua
menjaga
fitrahnya,
disekolah
yang
setidaknya menjaga
dapat
fitrahnya (anak). Tanggunjawab yang ada dipundak para orangtua muslim
merupakan
amanat
dihadapan Allah SWT. Ayat besar amanat
dan
yang
harus
Al-Qur'an
Tanggungjawab
dipertanggungjawabkan yang
menerangan
(Orangtua
muslim)
pendidikan anak, salah satunya terdapat dalam surat
betapa terhadap
At-Tahrim
ayat 6 yag berbunyi :
Artinya : "Hai orang-orang yang dan keluargamu dari api neraka
beriman, yang
bahan
manusia dan Batu" (Departemen Agama RI).
periharalah bakarnya
dirimu adalah,
7
bsihn meluruskan ,,l-,L
Berangkat dari uraian tersebut diatas, aqidah dan menjaga fitrah ajaran
Islam
anak
merupakan
agar
tidak
tangungjawab
menyimpang
bagi
setiap
dari
orangtua
muslim. Supaya fitrah anak tidak menyimpang dari ajaran Islam. orangtua muslim berkewajiban memberkan pendidikan yang dengan
ajaran
Islam
minimal
menempatkan
sesuai pada
anak
sekolah-sekolah yang sesuai dengan ajaran Islam agar
keimanan
anak tetap terpelihara. Kenyataannya pada zaman sekarang banyak orangtua
muslim
cenderung
anak-anaknya pada sekolah-sekolah
memilih yang
pendidikan
tidak
ajaran Islam, maka tidak heran sedikit demi
sesuai
sedikit
ini, untuk dengan
keimanan
anak goyah dan menyimpang dari agama Islam. oleh karena adanya kesenjangan inilah
membuat
penulis
merasa
permasalahan tersebut dan ingin menjadikan
tertarik suatu
penelitian.
Adapun masalah yang ingin diteliti ini penulis mengambil dengan
judul
"FAKTOR-FAKTOR 01
PENYEBAB
MENYEKOLAHKAN
ANAKNYA
SEKOLAH
1Ile~ft1.tco;~..
c.=.'. ~." Penyebab Orangtua
NON
Anak-anaknya 01 SMP Harapan L1at Bangka".
ORANGTUA ISLAM
Muslim
dengan
(Study
tema MUSLIM t~b~,
Menyekolahkan
8
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar tersebut
menimbulkan
belakang
diatas. yang
permasalah
bagi
penulis
seyogyanya
diteliti. Adapun rumusan permasalahan yang .-....
~
.
segera pokok
lebih
..... i::- •
hal
yang ingin ditanyakan : "Faktor-faktor
apakah
yang
menyebakan
orangtua
muslim
menyekolahkan anak-anaknya Iii. SMP Har apan Sungai Liat Bangka" Mengingat luasnya permasalahan yang akan diteliti. diperlukan
perincian
tahap-tahap
permasalaham
pembahasannya
dalam
eekadigu6'~
bentuk
maka
mengurutkan
rumusan
penelitian
berikut ini : l.
Faktor-faktor
interal
apakah
yang
muslim menyekolahkan anak-anaknya
menyebabkan Harapan
Sungai
2. Faktor-faktor ekternal apakah menyebabkan orang tua
muslim
di
SMP
orangtua
Liat Bangka ?
menyekolahkan anak-anaknya di SMP Harapan Sungai Bangka ? 3. Faktor dominan
apakah
yang
menyebabkan
orangtua
muslim
menyekolahkan anak-anakny di SMP Harapan ,Sllnga.1."t:l::8:t.
Bangka?
c.
Tujuan Penelitian Tujuan dari pada penelitian ini secara umum adalah :
Untuk memperoleh
gambaran
deskriftif
tentang
faktor-faktor
yang menYebabkan orangtua muslim menyekolahkan anak-anaknya di SMP Harapan Sungai Liat Bangka. Adapun tujuan khusus ppneilii.;tian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor
inter..al
yang
orangtua muslim menyekolahkan anak-anaknya di
menyebabkan SMP
Harapan
Sungai Liat Bangka. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor eksternal
yang
orangtua muslim menyekolahkan anak-anaknya di
menyebabkan SMP
Harapan
Sungai Liat Bangka. 3. Untuk mengetahui faktor dominan yang muslim menyekolahkan anak-anaknya
di
menyebabkan SMP
orangtua
Harapan
Sungai
Liat Bangka.
D. Kegunaan Penelitian Adapun 1.
Untuk
'ke~unaanl
memberikan
dari pada penelitian ini adalah : masukan
kepada
kaum
muslimin
agar
konsisten di dalam memilih dan menetapkan anak pada sekolah yang dapat mengakibatkan anak jauh dad firorah ,agamaJl¥a.. 2. Sekedar memberikan gambaran kepada masyarakat
pada
umum~
dan orangtua muslim pada khususnya bukan hanya sekolah Islam
saja
yang
dapat
melahirkan
anak-anak
yang
non masa
10
depannya baik, tetapi sekolah Islampun mampu sekiranya kita mau memberikan peluang memajukannya.
E. Kerangka Penelitian Asumsi yang dijadikan pijakan dalam penelitian ini adalah : 1. Islam menetapkan bahwa setiap anak keadaan fitrah, belum berdosa dan
yang belum
dilahirkan ternoda,
dalam aslinya
condong dengan iman dan Islam. hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. dalam Surat Ar-Rum Ayat 30 yang berbunyi :
Artinya : Tetaplah atas fitrah Allh yang telah memciptakan manusia menu rut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada Allah itu. itulah Agama yang lurus, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya" (Depertemen Agama) Bukan berarti mempunyai
kosong
bagaikan
kertas
pot 611S 1,; '. fi t rah. 'Eotens-:15
dengan baik
qt~tidak
pertama dan utama yaitu yang berbunyi :
i ni
putih, akan
sangat tergantung kepada keluarga,
sebagaimana
melainkan te rpel i ha ra lingkungan sabda
Saw
11
Artinya : "Tidak ada fitrah.
yang
Orangtuannya
lahir.
yang
kecuali
menjadikan
dalam
keadaan
itu
Yahudi.
anak
Nasrani atau musyrik : (HR. Muslim dari Abi Hursitah) Dengan fitrah
yang
dimiliki
menyenangi pergaulan
dengan
karena itu Islam mempunyai yang mana orangtua tetap
dalam
harus
oleh
anak.
teman-teman dasar
tidak
yang
menjaga
.mengalami
Fitrah (terkelupas dari fitrahnya. Inkar amradhul
fitrah
(rusak
Terutama
memilih
teman
bagi
hal
(Teman-teman yang akrab
pada
hari
itu
anaknya
insilah
fitrah
Dleh Islami
agar
dari fitrahnya) atau dalam
cenderung
sebayanya.
pendidikan
berupaya
fitrahnya.
anak
minal
(meleceng fitrahnya).
anak-anaknya
sebagian
menjadi
musuh bagi sebagian yang lain). dan mendidiknya dengan baik yang akan
diminta
pertanggungjawaban
orangtua
dihadapan
Allah diakhirat nanti. 2. Anak-anak yang seolah disekolah non Islam / lembaga-lembaga misioner
tidak
diragukan
lagi
mereka
pendidikan dan pengajaran
dari
para
Maka tidak aneh bila anak
akan
tersesat
akan
gurunya dan
menyerap (misioner). menyimpang.
12
Kemudian, secara bertahap anak akan mengara pada dan
sehingga
murtad
meresaplah
perasaan-perasaan benci dan
dengki
kekufuran jiwanya
dalam Islam
serta
buku-buku yang dipelajari oleh anak dari sekolah non
Islam
itu akan meragukan hakekat aqidah sejarah
dan
para
pahlawan
terhadap
dan
serta
memerangi
Islam. bergaul bersama teman-teman
yang
tdak mustahil anak akan memperolokan dan dasar akhlak yang
dibawa
deinnya,
oleh
yang
datang
dari
agam
orang-orang
dasar-dasar
sesat
pula
nilai-nilai
Padahal Allah SWT. Melarang kita ummatnya apa
mencomooh
dan
religius
syariatnya.
untuk
kafir,
maka
mengikuti sebagaimana
firman-Nya yng berbunyi :
Artinya : "Orang-orangYahudi kepada kamu hingga ayat;
kamu
dan
Nasrani
mengikuti
120). (Departemen Agama RI).
agama
tidak mereka"
akan
senang
(AIBaqarah
13
F. Metode dan Teknik Penelitian Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode
deskriftif,
metode ini ialah bertujuan untuk mendapatkan
gambar
gejala yang nampak pada masa sekarang dan sedang Hal ini sesuai dengan pendapat
Winarno
digunakan mengenai
berlangsung.
Surakhman
:
"Metode
penelitian lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriftif. Diantaranya penyelidikan
yang
menentukan,
menganalisa dan mengaplikasikannya, penyelidikan dengan teknik survey, intervew, angket, observasi atau dengan tes" Sirakhman, 19-84:139). Se lanj Ut'1y"
beliau
menyatakan
:
(Winarno
..
ci ri -ci rt
metode
deskri fti f: (1) memusatkan diri ada pemecahan masalah yang ada
pada
masa
sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. (2)
Data
yang
dikumpulka
mula-mula
kemudian dianalisa (Winarno buku lain beliau
disusun,
Surakhman,
mengatakan
bahwa
dijelaskan,
1984:140).
pengertian
Dalam
deskrifif
adalah : menuturkan data yang ada dan menafsiran, misalnya tentang situasi yang
dialami,
suatu
hubungan· kegiatan,
pandangan, sikap yang nampak, pertentangan yang (Winarno Surakhman, tampa tahun:121).
meruncing
14
Jadi kesimpulannya bahwa dengan metoda akan tergambar peristiwa yang objektif
deskriftif,
berdasakan
maka
data
yang
terkumpul.
Teknik Penelitian Teknik jlilBi"iIll»ula~ data yang diperlukan,
maka
digunakan
teknik-teknik sebgaiberikut : a. Teknik Obsevasi Yaitu
pengamatan
dan
pencatatan
secara
sistematis
terhadap pain-pain yang diselidiki (Sutrisno Hadi,
1979:136).
Penulis menggunakan teknik obsevasi agar dapat mengamati dekat dan
dapat
menelidiki
gejala-gejala
yang
ada.
dari sebab
dengan obserasi memungkinkan penyelidik_, _ mengamati dari dekat gejala-gejala :l!'AI'1-g-.~({Ej,<., D~l
ini
penulis
pengamat semata-mata, atau dapat pula
hanya
melibatkan
sebagai
diri
dalam
situasi yang sedang diselidiki. Dalam proses
pelaksanaannya ,
penulis
terjun
kelapangan
I
untuk melihat dari
dekat
kondisi
objektif
&ungai Liat Bangka. Observasi ini meliputi dan prasarana yang ada
di
sekolah
sekolah :
tersebut,
Kepala sekolah dan staff pengajarnya, ruang perlengkapannya,
ruang
melihat
laboratorium,
ruang
Harapan sarana
seperti
ruang
perpustakaan UKS,
dan
strutur
15
kelulusan
dari
staff
pengajarnya.
struktur
kegiatan
yang
dilaksanakan oleh aparat sekolah tersebut. struktur hasil dari kelu~usan
sekolah tersebut dan lain-lain yang ikut menunjang.
b. Teknik Intervew (Wawancara) Mengadakan wawancara dengan beberapa diteliti
dengan
kerjakan
cara
secara
mengajukan
sistematis
penyelidikan. Pada umumnya lebih
dari
secara
masing-masing
fisik
pihak
sedang
berdasarkan
dilakukan
dapat
yang
pertanyaan-pertanyaan dam
dalam
orang
oleh
proses
dua
di
tujuan
orang
atau
tanya-jawab
dan
menggunakan
saluran-saluran
komunikasi secara wajar dan lancar (Sutrisno Hadi. 1979:193). Dalam proses pelaksanaannya penulis sekolah SMP Harapan Sungai Liat
Bangka
mengintervew dan
dua
kepala
orang
guru
dengan mengajukan pertanyaan berkisar tentang kedisplinan yang berlaku disekolah tersebut. baik
kedisiplinan
siswa-siswi.
belajar
mengenai
proses
menyakut
mengajar.
mengajar. materi dan alat yang digunakan dan
guru metoda
sebagainya
yang
tertulis
yang
ikut menunjang. c. Teknik Angket Yaitu sejumlah daftar diberikan kepada responden
pertanyaan untuk
secara
dijawab
menurut
penilaian
16
mereka dan pendapatnya sama
d6nga~
masing-masing.
Pada
nawanca.a, hanya bSibeda dari ssgi
sebab angket dapat dipandang sebagai suatu yang dilaksanakan
secara
tertulis
lisan. Oleh sebab itu angket
sering
data
ten tang
disebut
ini
dengan
cara
orangtua
alternatif
jawaban
(tidak
alternatif
jawaban)
dalam
penyebab Harapan
orangtua Sungai
muslim
Liat
wawancara
penyebab
untuk
orangtua
Sungai
Liat
dibolehkan' memilih
beberapa
memilih
beberepa
ditentukan angket
terhadap
menyekolahkan
Bangka.
secara
digunakan
muslim menyekolahkan anak-anaknya di SMP Harapan Bangka
penelitian
wawancara
juga
faktor-faktor
angket
pelaksanQa~ya.
teknik
sedang
tertulis (Muhammad Ali. 1982:87). I Dalam p:r~ pelaksanaanya angket mendapatkan
dasarnya
serta
faktor-fdaktor
anak-anaknya
mengisi . kolom
dilembar angket jika alternatif jawaban tidak
tertera.
diSMP 10so09 diisi
sesuai dengan pendapat masing-masing (orangtua muslim). Teknik angket ini bersifat semi tertutup. d. Teknik Studi Dokumentasi/keputusan Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh keterangan atau informasi dari
data
usaha
keterangan-
terutama
hal-hal
yang berhubungan dengan data sekolah yang bersangkutan seperti jumlah siswa-siswi Islam dan hal-hal lain yang diperlukan.
17
Sedangkan teknik
kepustakaan
mengadakan
analisa
secara teoritis, dimana penulis banyak meggunakan dan
membaca
buku-buku sumber yang ada hubungan
yaitu
dengan
permasalahan
yang
dibahas atau diselidki. Sebagaimana bahwa perlengkapan seorang penyelidik dalam setiap lapangan ilmu pengetahuan sempurna apabila tidak dilengkapi dengan
tidak
akan
fasilitaskepusbakaan
(Winarno Surakhman, 1984:251).
G. Populasi dan Sampel Populasi ialah sekumpulan atau seluruh yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda,
objek
penelitian
hewan,
tumbuh-
tumbuhan, gejala nilai atau peristiwa-peristiwa yang
memiliki
karakteristil<.
(Winarno
atau
dalam
suatu
penelitian
Surakhman.1984:85) Adapun yang dijadikan populasi alam penelitian ini adalah seluruh orangtua muslim (wali murid) yang menyekolahkan anaknya di SMP Harapan Sungai Liat Bangka sebanyak
anak-
·4~,~r~g.
Sampel. sam pel yang digunakan dalam penelitin ini
sampel . t6tal•. .sBbagai ·sampel....dalallh:pelW"lrtianO'.ini ~a'1ah
adalah S3"';w.~
ru~~rangw&'1Ii'u~nHWaU" mui'idl:ralfg mdyektl>~1i
anaknya 1i SMP Harapan Sungai Liat Bangka sebanyak 44 orang.
18
H. Teknik Pengolahan Data Teknik
pengolahan
memprosesnya jenisnya. kesimpulan
dengan
menggunakan
pemberian (HRGA
Ahmad
terkumpul.
data
data
Supardi.
penulis
penulis
dilakukan.
klasifikasi
terhadap
skor
Wahyudi.
menalisa data yang
yang
data
dan
menerut penarikan
1982:45).
menggunakan
statistik untuk data yang bersifat kuantitatif. statistik yang digunakan yaitu chi khuadrat
analisis
'Adapun
(>t)
Untuk
rumus
berdasarkan
,rumus : ,2
wi - ELI lei
Keterangan
(Hana Sudjana 1989:270)
x2
= Hilai-nilai
oi
= Frekwensi
chi khuadrat
observasi
Ei = Frekwensi tEoritis atau ekspentasi (harapan) Kemudian selain penulis
juga
menggunakan
menggunakan
analisa
analisa logika
statistik bagi
data
diatas. yang
bersifat kualitatif.
I. Sistematika Penulis Agar pembahasan dalam
penelitian
ini
nantinya
serta mendapatkan beberapa kesimpulan yang dapat dalam
terarah rangka
pemecahan masalah yang dihadapi maka secara sistematis skripsi ini disusun sebaga berikut :
19
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari pembahasan latar belakang masalah, rumusan
masalah,
tujuan
mengenai
penelitian,
kegunaan penelitian, kerangka penelitian, metode,
dan
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengolahan
teknik
data,
dan
sistematika penulis. Bab II Landasan teoritis, pembahasannya pengertian keluarga muslim, orangtua
dalam
terdiri
dari
pandangan
:
Islam,
pendidikan Keluarga dalam Islam, keluarga dan pendidikan anak, tanggungjawab orangtua pendidikan anak, pendidikan formal
dan
komponen-komponen pendidikan Islam. Bab III keadaan umum
sekolah
(SMP) Harapan Sungai Liat Bangka penelitian
pembahasannya
menengah tingkat pertama
dan
terdiri (SMP)
menengah
:
tingkat
pengolahan gambaran
Harapan
Sungai
pertama
data umum
hasil sekolah
Liat
Bangka
meliputi : sejarah singkat berdirinya SMP Harapan Sungai Bangka, keadaan SMP Harapan Sungai Liat Bangka, Staf
Pengajar
(Staf Pengawai) dan Gambaran kegiatan rutin yng digunakan Harapan Sungai Liat Bangka tahun
ajaran
1992/1993.
Liat
SMP
Prosedur
pengumpulan dan analisa data terdiri dari prosedur pengumpulan data meliputi : persiapan danpengumpulan data. pemberian skor dan analisa data. Analisa hasil penelitian.
20
Bab IV, kesimpulan saran-saran dan penutup.
dan
saran
terdl~
dari
kesimpulan,
BAB II , UrnACAM TC"ODTTAC L-MI1...,"""'''''
• '-
'''J.
I MU
A. Pengertian Keluarga Muslim
v
Keluarga
merupakan
ikatan
pertama
dalam
sistem
jalinan
sasial islam. terdiri dari sebuah instituasi suei, diikat
Melalui
perkawinan yang secara khusus menunjukan pada perjanjian kokoh dan mengandung
hikmah.
Pembentukan
keluarga
dalam
islam,
bermula
dengan tereiptanya hUbungan suei yang menjalin sea rang lelaki
dan
sea rang wanita melalui perkawinan yang halal, memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat sahya.
v
Keluarga dibentuk bukanlah melalui
pengalaman
manusia
yang
dikembangkan lewat uji eoba yang berlangsung sepanjang waktu, akan tetapi merupakan instituasi yang keberadaanya lahir bersama dengan peneiptaan manusia itu
sendiri.
Seperti
adalah sebagai hasil dari
instituasi
dengan firman Allah
dalam
SWT.
21
muneulnya
tersebut.
sur a t
Hal
An-Nissa
ras
manusia
ini ayat
sesuai 1
yang
22
Artinya
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yan telah menciptakan kamu dari seorang diri dan dari padanya Allah menciptakan isteri-nya ; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. (Departmen Agama RI)
Dalam surat ini dijelaskan bahwa terbentuknya
instituasi
keluarga yang pertama dimulai dari pasangan Habi Adam dan Siti Hawa. dari pasangan keturunan
yang
keluaga
disebut
ini
anak,
kemudian cucu
berkembangbiaklah seterusnya
dan
yang
merupakan terwujud ras manusia. Pengertian keluarga muslim adalah "Sepasang suami yang
kedua
tokoh
intinya
merealisasikan tujuan
(ibu
dan
pendidikan".
ayah)
isteri
berpadu.
(Abdurrahman
An
dalam Ahlawi,
1989:143). Menurut pandangan
sosiologi
terdiri dari dua persepsi, da-laDt·
penertian arti
luas
keluarga
muslim
meliputi
"Semua
pihak yang mempunyai hubungan darah atau keturunan. Dalam arti sempit meliputi
orangtua
dan
anaknya".
(Jalaluddin
Rahmat
Sedangkan menurut Thayib (1992:1) keluarga muslim
adalah
1993:20)
"Suatu struktur alam masyarakat
yang
bersifat
Khusus,
satu
tempat
dari
mana denyut-denyut pergaulan hidup itu menggetar susunan
yang
sama lain saling mengikat. merupakan markas atau
hidup yang dapat mengekalkan keturunan".
23
Jadi keluarga muslim merupakan terdiri dari seorang suami dan
suatu
seorang
unit
sosial
yang
isteri.
Dengan
kata
lain, keluarga muslim merupakan perkumpulan yang halal seorang lelaki
dan
menerus dimana yang
seorang satu
perempuan
merasa
yang
tent ram
antara
bersifat
dengan
terus
yang
lain
sesuai dengan yang ditentuan oleh agama dan masyarakat. V
Adapun ciri-ciri khas
yang
haus
keluarga muslim menurut jalaluddin
dimiliki
Rahmat
dari lima ciri khas yaitu : "1). adanya antara
kedua
mengokohkan
jenis. kelamin hubungan
2).
tersebut
3).
oleh
sebuah
(1993:20)
hubungan
adanya
terdiri
berpasangan
perkawinan
Pengangkutan
keturunan4).kehidupan ekonomi bersama 5).
yang
terhadap
kehidupan
berumah
menu rut
ajaran
tangga" . Membangunan
kehidupan
berumah
Islam, haruslah mempunyai landasan
tangga berpijak
yang
didasarkan
/
pada keimanan.vPerkawinan yang hendak dijalani antara pasangan suami isteri haruslah mempunyai kebersaman
didalam
memandang
hidup sesuai dengan kehendak Allah SWT. Dengan demikian nampak jelas
betapa
keimanan
memainkan
peran
panting
dalam
keseluruhan sistem hubungan keluarga muslim. Struktur keluarga
dalam
Islam
berpusat
suami isteri. Baru kemudia hubungan vertikal
pada ke
atas
pasangan (ayah,
24
kakek dan seterusnya) dan ke bawah anak, cucu dan seterusnya). Hal ini seperti yang diungkapkan oleh khursid Anwar (1987:36): Strutur keluarga dalam Islam berlapis tiga. yang pertama dan yang paling dekat terdiri dari suami, isteri anak-anaknya dan orangtua yang tinggal bersama mereka, dan pembantu rumah tangga bila ada, Kelompok berikutnya bagian tengah keluarga, terdiri dari sejumlah keluarga dekat, baik yang tinggal bersama maupun tidak, yang memiliki hak khusus atau lainnya, bebas masuk kedalam rumah, terlarang untuk dikawini dan diantara mereka tak ada hijab. Dan termasuk di dalam inti keluarga tempat berbagai kebahagian. duka, harapan dan kehhawatiran. hubungan ini lahir dari pertalian darah, ikatan perkawinan dan saudara sesuan". Pentingnya keluarga bukan
hanya
kepada
tetapi juga kepada masyarakat, sehingga unit
sosial
yang
utama.
dipersiapkan nilai-nilai
Melalui
masyarakat
saja,
merupakan
individu-individu
kebudayaan.
yang dipelihara kelanjutannYa dan
individu
kebiasaan
dipindahkan
inilah
dan dari
kegenerasi berikutnya. Disamping itu menurut Hasan
tradisi generasi
Langgulung
(1986:349) . Dari segi lain keluarga dijadikan pula ukuran ketat dan lemahnya suatu masyarakat. Jika susunan dan struktur keluarga itu sehat,maka strukturpun sehat, sedangkan kalau sakit masyarakat pun sakit, selanjutna kehidupan akhlak dan sosialnya sendiri akan runtuh sebab runtuhnya dasar-dasar dan unsur-unsurnya yang terpenting. Institusi keluarga sunguh
sangat
memberi
dalam masyarakat muslim. kedudukannyatidak masyarakat sekitarnya. Keluarga
muslim
bisa
adalah
arti
penting
lepas bagian
dari dasar
25
yang
secara
miniatur
diorganisasikannya
suatu
masyarakat.
Jalinan hak serta kewajiban-kewajiban yang diletakkan
sebagai
dasar kehidupan muslim ditujukan uhtuk memperoleh
pola
dan tindakan yang hendak diwujudkan
Islam
oleh
ajaran
sikap bagi
setiap individu dan masyarakat.
B. Orangtua Dalam Pandangan Islam Dalam
agama
berbuat baik,
Islam,
menghormati
sepanjang ketaatan dan
setiap dan
kepatuhan
individu taat
kepada
tersebut
diwajibkan kedua tidak
untuk
orangtua menyimpang
dari ajaran agama, Hal ini sebagimana diperintahkan Allah SWT. dalam satu nafas dengan perintah untuk Adapun firman Allah SWT. ini terdapat
bersyukur dalam
surat
kepada-Nya. Al-Israa'
ayat 23-25 dan surat Al-Ahqaaf ayat 15 yang berbunyi :
26
Artinya
Dan Tuhanmu telah memerintah supaya kam jangan mefiyeiiibah selaifl Dia dan h~nciaKlah kamu berbuat baii< pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mmengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesanyangan dan ucapkan: "Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagimna mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Tuhanmu lebih ,mengetahui apa yang ada dalam hatimu, jika kami orang-orang baik, maka ssungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Bertaubat:. (Al-Israa' Ayat 23-25) (Departemen Agama RI)
Artinya
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang Ibu Bapaknya, Ibu mengandung dengan susah payah (pula) Mengandungnya sampai menyampihnya adalah tiga puuh bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa- : "Va Tuhanku tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu Bapaku dan supaya Engkau aku dapat berbuat amal saleh dan supaya engkau ridhai". (Al-Ahqaaf aya 15) (Departemen Agama RI) Dari firman Alah SWT.
tinggi meletakan kedudukan
diatas,
orangtua.
bahwa
kedudukan
agama
sangat
yang
tinggi
27
kepada orangtua adalah dikarenakan
jasa-jasa
mereka
mengandung, melahirkan, menyusui dan mendidik
anak.
sehingga
sudah merupakan kewajiban anak untuk selalu berbuat berterimakash kepada
orangtua.
hal
ini
seperti
baik
sebagaimana
dan
firman
Allah dalam surat An-Nisaa' ayat 36 yang berbunyi : tJ
/
(;
0
/
/
\
.\~ \ \ . \ ..: :/\\1 \\.-' ~ \./( :, ~(I//."\ V~/ / .. ..AJj' ,J , I~..r'~ y..9 V\J / / ' /' /
Artinya
"Sembahlah
Allah
dan
./.J~ / a ".~') J~
\
.
jangalah
kamu
mempersekutukannya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kamu kepada dua orang ibu bapak"; (Departemen Agama RI) Islam memerintahkan kepada ummatnya supaya (ihsan), berkhidmat dan
berusaha
memenuhi
segala
yang
diungkapkan
oleh
keduanya. Hal ini seperti Siddieqy
(1956:365)
berbuat
bahwa
kewajiban
berlaku
baik
keinginan Hasbi
ihsan
Ash
kepada
orangtua yang diwajibkan oleh Dienul Fitrah yaitu : Berlaku sopan santun terhadapnya dengan sepenuh-penuh dan kesopanan. Baik dalam pembicaraan, maupun dalam perbuatan. Hendaklah sesuai dengan keadaan yang diakui "uruf dan menyenangkan hati orangtua itu. Disamping itu hendalah memenuhi segala keperluan menu rut kesangaupan yang diberikan Tuhan kepada kita. Disamping
berbuat
ihsan,
Allah
SWT.
mengajurkan
hamba-Nya untuk berbakti kepada orngtua seperti
yang
dalam kitabsuci AI-Cur'an. Berbaktilah
orangtua,
kepada
kepada
dicantumkan dipuji
28
Allah
SWT.
sebagaimana
ditunjukka-Nya
diantaranya Nabi Yahya dan Nabi Isa
yang
kepada
beberapa
tercantum
Rasul
dalam
surat
maryam ayat 14 dan 32 yang berbunyi :
Artinya : "Dan seorang yang berbakti kepada kedua orangtuanya
dan
bukanlah ia orang sombong lagi durhaka". (Departemen Agama RI)
Artinya : " Dan berbaktilah kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lag celaka". (Maryam ayat 32) (Departemen Agama RI). Sejalan dengan bunyi ayat diatas, berbaktilah kepada orangtua ditegaskan pula oleh sabda Muhammad Saw yang diriwayatkan
Bukhari
Muskim (Hasbi AshShiddieqy, 1956:36-3) yang berbunyi :
Artinya : Pekerjaan (amalan) yangsangat disukai Allah, ialah : Sembahyang diwaktunya. Sesudah itu bePbuat baik dan Bapak. Sesudah itu ~·~d di jalan Allah.
terhadap
lbu
29
\i, Beroakti
dan berouat baik
kepaaa
patuh
dan
kepada
menyayangi,
taat
perintahkan
merupakan kewajiban yang
anak. Yang kesemuanya ini
orangtua,
disebut
apa
yang
dengan
Birrul
Walidain.
atau
Menurut adalah
menganjurkan
kedua orangtua
kepada
melakukan hal-hal yang dibenci Allah SWT". Berlandaskan pada hal
anaknya
V
tersebut, maka
taqarrub
kepada
kepada keduanya merupakan salah satu sebagaimana sabda Nabi SAW.
(Ahmad
tidak untuk
dapat
dimengerti
bahwa taat dan patuh kepada kedua orangtua, adalah salah ·kewajiban utama dalam
:
harus dilaksanakan oleh anak, sesuai
perintah agama Islam, sepanjang
memerintahkan
mereka
harus dilaksanakan oleh
Al Ustadz Ahmad Isa Asyur (1992:13) birrul walidain "Hak kedua orangtua yang
mengasihi.
Allah dosa
dan besar.
Isa Asyur,
satu
durhaka Hal
ini
1990:51) yang
berbunyi :
Artinya : "Keridhaan Rabb
terletak pada keridhaan
dan kemurkaan Rabb terletak pada (HR. Imam Turmudzi).
kemurkaan
kedua
orangtua, orangtua".
30
Dalam hal ini, Allah SWT, memerintahkan kepada hamba-Nya untuk memelihara orangtuanya yang
hubungan
yang
baik
dan
harmonis
telah bersusah payah memelihara dan mendidik
permata hatinya. Keduanya merupakan mata rantai menyebabkan kelahiran anak di muka
bumi
yang
dan
pertama
mengasuh,
merupakan tanggungjawab yang
atas
kepada
adanya
mengajar
ini.
pertama
yang
Keduanya
pula
mendidik
anak.
anaknya,
pendidikan orangtua kepada
pendidikan
itu
seorang
Ini
anak
manusia
berterima kasih kepada orangtuanya.
c.
Pendidikan Keluarga Dalam Islam
'.-/
Keluarga merupakan salah satu dari apa yang pusat
pendidikan.
Secara
kronologisnya
posisi pertama dan utama, atau merupakan
keluarga
bertindak
sebagai
keluarga ialah : "Ayah dan yang
merasa
iOO
bertanggungjawab
seperti kakek, nenek,
pendidik
Ahmad
dalam
si anak serta semua terhadap
bibi. paman dan
bertanggungjawab yai tu ayah dan ibu".
menduduki
tempat awal belajar
anak-anak. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh (1992:155)
disebut tri
pendidikan orangtua
perkembangan
kakak. \./
Tafsir
Yang
anak paling
31
Menurut Zakiah Darajat adalah pembina pribadi Kepribadian orangtua.
(1970:56)
bahwa
:
pertama
dalam
hidup
yang
dan
sikap
unsur-unsur pendidikan
cara
hidupnya
yang tidak langsung dengan
dalam pribadi anak yang
akan masuk ke
"Orangtua anak.
merupakan sendirinya
sedang tumbuh.
Sedangkan menurut Anwar Jasin (1992:141)bahwa
:
Proses pendidikan dalam lingkungan keluarga berlangsung secara informal dalam arti tidak ada peraturan atau ketentuan formal yang mengatur kegiatan pendidikan, tidak ada kurikulum, tidak ada syarat ijazah bagi orangtua yang menjadi pendidik, tidak ~ada jadwal waktu, dan tidak ada sertifikat atau ijazah setelah selesai pendidikan dalam lingkungan keluarga. Semuanya berjalan wajar dan alamiah. Bapak dan ibu menjadi pendidik alamiah, apapun latar belakang pendidikannya tanpa surat keputusan dari pihak manapun.
yang
Sehubungan
dengan
hendak
dicapai
terbentuknya
pribadi
hal tersebut dalam
muslim
di atas, pendidikan
yang
terpadu
sebagaimana
aspek
agar anak mampu berkembang perkembangan
rohani ",
anak
dari
secara
segi
yaitu
meliputi intelektual
diungkapkan .oleh
Tafsir (1992:155) bahwa : "Tujuan pendidikan adalah
tujuan
Islam
baik
perkembangan dari segi spirituil, jasmani, emosi, maupun sosial. Hal ini
maka
Ahmad
dalam
keluarga
maksimal
meliputi
jasmani.
akal
maupun
32
Adapun mengenai bahan pendidikan keluarga pada garis pengembngan kesehatan
jasmani dan
Pengembangan
dan
kekuatan akal,
lembaga-lembaga seperti
besarnya
bagi
meliputi
bahan
seperti
pendidikan
serta dengan
untuk
menyangkut
ketrampilan
menyekolahkan
formal.
dalam
pendidikan
seperti
ketrampilan, badan
pendidikan
otot. anak
Pengembangan
pada
rohani,
penanaman nilai (pandangan hidup) serta penanaman sikap.
Menurut Ibnu Mustafa (1993:95) mengenai bahan
pendidikan
dalam
keluarga menyatakan bahwa : Dalam sebuah keluarga, pelajaran pertama yang diperoleh oleh seorang manusia (anak) adalah mencintai, menghormati, menghargai, mengabdi, menaruh kesetiaan dan taat, serta melaksanakan nilai-nilai moral. Semuanya itu merupakan bunga-bunga yang mekar dari sebuah keluarga, yang akan menciptakan keindahan dan keserasian dalam masyarakat, dan yang memungkinkan manusia berjalan seiring dengan manusia-manusia lainnya di dalam jagat raya ini. Disamping itu menurut Shodiq Ihsan "Berhasil dan sepenuhnya manhajul
gagalnya
tergantung Islam
pendidikan pada
(metode)
yang
(1992:119)
keluarga
kemampuan diterapkan
bahwa
dalam
orangtua dalam
:
Islam, memahami
lingkungan
keluarga yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan Sunnah".
..\
33
V Adapun metode yang dimaksud tersebut menu rut
Abdullah
Nashih
Ulwan (1988:2) meliputi : a. Pendidikan dengan teladan Memberikan pendidikan dengan hendaknya orangtua menghubungkan pertama yaitu Rasulullah kehidupan Rasulullah
Saw.
serta
keteladanan anaknya
dengan
akhlaknya
Dengan demikian, anak akan terbentuk dalam
anak,
keteladanan
pelajaran
mengenai tentang
pada
sejarah
yang
murni.
sifat-sifat
mulia
dan sempurna akhlak. /b. Pendidikan dengan adat kebiasaan Menurut
Zakiah
Darajat
(1970:61)
bahwa
:
"Dalam
pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan-pembiasaan dan
latihan-latihan
jiwanya".
yang
cocok
dengan
perkembangan
Dengan adanya pembiasaan dan latihan dari
akan membentuk
sikap tertentu pada
anak,
sikap itu akan bertambah jelas dan kuat, tergoyahkan lagi,
karena
pribadinya. Dengan kata
telah lain,
masuk
yang dan
lambat
akhirnya
menjadi
pendidikan
orangtua
bagian
dengan'
merupakan pilar terkuat untuk pendidikan anak karena berlandaskan pada perhatian dan pengikutsertaan.
laun tidak dari
pembiasaan hal
ini
34
- c. Pendidikan dengan nasj hat Yaitu membuka mata
anak pada hakekat
menuju situasi luhur, dan menghiasi
sesuatu, mendorong anak anak dengan
akhlak
yang
luhur serta membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam. , d. Pendidikan dengan latihan Yaitu
mencurahkan,
memperhatikan
·senantiasa
dan
mengikuti
perkembangan anak dalam pembinaan akidah dan moral,
persiapan
dan
spiritual
serta
soaial,
disamping
bertanya tentang situasi pendidikan jasmani
selalu
dandaya
hasil
ilmiahnya.
,,.. D. Keluarga dan Pendidikan Anak Pada dasarnya pendidikan orangtua. Orangtua
merupakan
anak
merupakan
pusat
pendidikan
utama bagi anak. Sebelum anak berkenalan terlebih
dahulu
keluarganya.
anak
Artinya
akan
berkenalan
keluarganyalah
maupun
adat
kebiasaan
sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw
pertama
dengan
dunia
dengan
yang
memberikan warna pada kehidupan anak, baik pekertinya,
tanggungjawab
luar, situasi
pertama
perilakunya,
sehari-hari. yang berbunyi :
dan
Hal
kali budi ini
35
•
/
.,
/
1
/
/
•
/)
II
?/
~ ~/ . \ . J, LJ-
/'"
-t:- i ·.....:.t..:.'., D 1...:..1)-...-1"':'//)1 ~ V //V/--;:,./// I..!.'J"./l I
0
/
./
/
.~I
01
-::J "•/- : :,\VI/ l) ' V-'VIVI
, , / . .
"
0
_
~'
./. , /
. ( / _0...; / '/L;:~'y
Artinya : "Tidak ada yang lahir, kecuali dalam keadaan fitrah. Orangtuanyalah yang menjadikan anak itu yahudi, nasrani,
atau
musyrik". (HR. Muslim dad Abi Hurairah) Fitrah di sini adalah
patensi
dasar
yang
masih
dikelola. Implikasinya dalam kehidupan formal maupun
harus
informal
masih harus dikelola. Untuk mengelola patensi yang dibawa anak sejak lahir, menurut A. Subino Hadisubroto
(1993:69)
terdiri
dari dua tahap yaitu : Tahap pertama : ibu bapak adalah orangtua yang akan menentukan sang anak, apakah akan menjadi Nasrani, Yahudi atau Majusi. Artinya patensi yang ada pada anak yang masih utuh itu menjadi tanggungjawab keluarga, khususnya ibu bapak yang bertanggungjawab akan menjadi apa anak nanti. Tahap kedua : .kedudukan anak dalam keluarga, anak akan menentukan apakah kehidupan di dunia ini indah atau tidak. Anak dapat memperindah dan menghiasi suasana rumah tangga (keluarga) orangtuanya, sebaliknya iapun dapat merusaknya. Mengenai Syaidina
Umar
pentingnya Ibnul
mendidik
Khattab
anak,
(Boehari,
"Didiklah budi pekerti anak-anak itu lebih
diungkapkan 1985:48) tinggi
yaitu dari
keadaan sekarang, sebab dia tidak dijadikan Allah untuk yang bukan zaman engkau". Jadi
tegasnya
oleh
bahwamengasuh
: pada
zaman dan
36
mendidik anak tidak hanya untuk menghadapi tantaangan hidup di zaman ini saja, tetapi hidup anak akan lain dari generasi zaman yang sedang dihadapi sekarang ini. Hal firman Allah dalam AI-Qur'an
5urat
ini
Ath-Tahrim
dan
sebagaimana ayat
6
yang
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Departemen Agama RI) Uraian ayat diatas,
menjelaskan
bahwa
orangtua
memelihara diri dan keluarganya terutama anaknya dari
wajib siksaan
api neraka.Memelihara anak dari siksaan api neraka tidak lain adalah
mendidik,
akhlak
yang
diungkapkan
baik oleh
Tahmatul Maududd Fi
membimbing dari Ibnul Ah
serta
mengajar
orangtuanya. Qayyim Kamil
Hal
AI-Jaziyah Maududd
anak
ini dalam
(Muhammad
mengenai
sebagaimana kitabnya Ali
Qutb,
37
1988:59) menyatakan : "Termasuk
diantara
dibutuhkan didalam mendidik anak ialah
hal-hal
yang
memperhatikan
amat
masalah
akhlak anaknya". Menurut Fatima Heeran Sarka (berkebangsaan Jerman) dalam bukunya
Muslimah
Perkawinan,
No.
dalam 234
pembentukan
Th.
umat
1992:21)
(Majalah
membagikan
tahap-tahap
pendidikan anak sebagai berikut : "1) Tahap penanaman 2)
Tahap
bercerita;
Tahap
3)
praktek
ibadah;
Nasihat
aqidah; Tahap
4)
penanaman ruh jihad". Menurut
Muhammad
Quthb
(1988:79)
ada
empat
tonggak
pendidikan anak yang harus dilakukan oleh orangtua yaitu : "a) Akidah dan agama; b) Ketaatan; c) Sifat qanaah (menerima yang
Kejujuran;
diberikan
Allah
d)
Amanah;
kepadanya)
e) dan
ridha". \~Konsep
pendidikan
anak
islami, merupakan dasar-dasar bagi seorang
anak.
Cara
dalam
pembentukan
untuk
(muslim) tersebut tidak lain
sebuah
identitas
menumbuhkan
adalah
pertama
identitas
menerapkan
islamiJyakni konsep mendidik yang bersumber
yang
keluarga
pada
konsep dan
anak yang
digali
dari AI-Qur'an dan Sunnah. Adapun dasar pendidikan yang islami
38
adalah
orangtua harus berupaya agar tetap dalam anak j fitrahnya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam AI-Qur'an
surat Ar-Ruum ayat 30 yang berbunyi :
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menu rut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Departemen Agama RI) Yang dimaksud ciptaan Allah pada AI-Qurr'an
dan
manusia,
Sebagaimana diketahui sebagai amanah
Allah,
memelihara dan mendidik
yang
bahwa dan anak
ayat
kedua-duanya
anak
dilahirkan
orangtua sampai
di
atas
adalah
fitrah.
dalam
keadaan
bertanggungjawab dewasa.
adalah
Cara
dalam
mendidik
anak, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Mahmud AI-Shabbagh (1991:205)!mendidik anak dengan baik terdapat berbagai cara : a) Jujur dalam bergaul dengan teman; b) Menemani anak pergi ke masjid; c) Melatih anak mengerjakan shalat; d) Melatih anak berpuasa; e) Mengajari anak AI-Qur'an dan AI-Hadits; f) Mengajari anak berzikirr; g) Memisahkan tempat tidur anak; h) Mengajari anak tentang yang berkaitan dengan perkembangan masalah seksual. / / !
39
Menurut Anwar Jasin (1992:143) di dalam ada beberapa
prinsip
pendidikan
Islam
mendidik
yang
harus
anak, menjadi
panutan orangtua yaitu : Prinsip pertama yaitu : anak manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya dan dalam fitrah dalam potensi untuk bertumbuh dan berkembang. Prinsip kedua yaitu : hubungan dan suasana kekeluargaan yang memberi rasa aman dan kisah kasih kepada anak. Prinsip ketiga yaitu : orangtua adalah pendidik dan bertanggungjawab atas pendidikan anak-anaknya. Prinsip keempat yaitu kewibawaan orangtua sebagai pendidik bersumber pada perilakunya yang. dapat dijadikan tauladan bagi anak-anaknya. Prinsip kelima yaitu: sebagai pendidik, orang tua harus menjadi suri bagi anak-anaknya. Prinsip keenam yaitu : fungsi pertama pendidikan adalah pembentukan budi pekerti, dan tujuan utama pendidikan di lingkungan keluarga adalah agar anak-anak berbudi pekerti atau berakhlak yang baik. Dalam
pendidikan
anak,
Luqmanul Hakim sebagai contoh
Allah
SWT.
manusia
telah
dalam
mendidik
yang sekaligus sebagai bapak yang mampu mendidik kepribadian anak yang beriman, berakhlak dan
mengangkat
taat
dan
anak, membina
beribadah.
Pendidikan Luqman terhadap anaknya, sebagaimana terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19 merupakan cermin pendidikan yang harus dilakukan Luqman
orangtua
kepada
terhadap
anaknya
anaknya.
menurut
Zakiah
Kandungan
pendidikan
Darajat
(1993:58)
mencakup : "1) Pembinaan jiwa orangtua; 2) Pembinaan Iman
dan
40
tauhid; 3) Pembinaan akhlak; 4) Pembinaan ibadah; 5) Pembinaan kepribadian dan sosial anak". Setelah
Luqmanul
Hakim
sebagai
sosok
orangtua
yang
berhasil dalam mendidik anaknya, menurut Arif Rahman
(Majalah
Nasehat Perkawinan No. 243 Th. 1991:10) ada beberapa
kriteria
lain orangtua dikatakan ideal dalam mendidik anak yaitu: Orangtua harus memiliki iman yang kuat; 2) yang
memadai;
3)
Keihlasan
melaksanakan sesuatu yang menjadi
yang
Ketrampilan
tanpa
pamrih
kewajibannya;
4)
"1) hidup dalam
Disiplin
dalam kehidupan; 5) Menepati janji, sabar dan pemaaf".
E. Tanggungjawab Orangtua TerhadapPendidikan Anak Pendidikan dalam
keluarga,
orangtua
menempati
posisi
sebagai pendidik dan si anak sebagai si terdidik/obyek
didik.
Dalam keberadaannya ini orangtua memikul banyak tanggungjawab. Adapun ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kepada para untuk memikul tanggungjawab terhadap
pendidikan
orangtua
anak,
terdapat dalam surat Thaaha ayat 132 yang berbunyi :
yaitu
41
Artinya:
"Dan
perintahkanlah
kepada
keluargamu
mendirikan
shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya". (Departemen Agama RI) Uraian
ayat
diatas,
menjelaskan
kepada
orangtua
hendaknya memperhatikan pendidikan, pengajaran, pengarahan dan meluruskan ketimpangan-ketimpangan anak. Adapun orangtua terhadap pendidikan
anak , "/menurut
tanggungjawab
Abdullah
Nashih
Ulwan (1988:151) yaitu '~/l.
Tanggungjawab Pendidikan Iman
Pendidikan Iman adalah mengikat anak dengan
dasar-dasar
Iman, rukun Islam dan dasar Syariah, sejak anak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu. Kewajiban orangtua adalah menumbuhkan, anak pemahaman, dasar-dasar
pendidikan
iman
serta
sejak masa pertumbuhan anak. Pendidikan ini
atas
dasar
ajaran
Islam
diberikan
kepada
anak dengan harapan anak akan mengenal Islam sebagai agamanya. Al-Qur'an sebagai imannya dan Rasulullah SAW sebagai dan teladannya.
pemimpin
42
Menurut Zakiah Darajat (1991:34)
penanaman
jiwa
taqwa
yang perlu dilakukan. yaitu taqwa yang disebutkan dalam
surat
Al-Baqarah ayat 177 yaitu : a). Iman kepada Allah SWT. Hari kemudian, Malaikat, Kitab-kitab dan Habi-nabi; b) Memberikan harta yang dicintai kepada kaum kerabat, anak yatim. orang miskin, musafir yang kekurangan, orang minta-minta dan mamerdekakan bUdak; c) Mendirikan sembahyang; d) Mengeluarkan zakat; e) Menepati janji yang telah dibuat; f) Sabar dalam menghadapi kesempitan, penderitaan dan peperangan. Pemahaman tentang pendidikan
iman
bersandarkan
kepada
wasiat dan petunjuk Rasulullah, yaitu : membuka kehidupan anak dengan kalimat La Illaha Illa'l-lah, halal dan haram kepada anak,
mengenalkan
menyuruh
pada usia tujuh tahun, mendidik anak
anak untuk
hukum-hukum
untuk
beribadah
mencintai
Rasul,
ahli Baitnya dan membaca Al-Qur'an. 2. Tanggungjawab Pendidikan Moral Pendidikan Moral adalah pendidikan mengenai moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dijadikan kebiasaan
oleh
anak
sejak
kecil
dasar-dasar dimiliki
sampai
dan
dewasa.
Keutamaan moral, perangai dan tabiat merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan perkembangan religius yang benar.
43
Islam sangat memperhatikan pendidikan
dari
aspek
moral dan mengeluarkan petunjuk yang sangat berharga di
dalam
melahirkan
anak
dan
kebiasaan-keebiasaan
sebagaimana yang riwasiatkan Rasulullah serta
anak
tinggi.
Hal
petunjuknya
ini di
dalam upaya mendidik anak dari aspek moral yaitu :
Artinya : Seseorang anak itu diaqiqahi pada hari ketujuh dari kelahirannya, diberi nama dan dihilangkan penyakitnya (dicukur rambutnya). Jika sUdah menginjak usia enam tahun, maka ia diberi pendidikan. Jika sudah menginjak usia sembilan tahun, maka ia dipisahkan tempat tidurnya. Jika sudah menginjak usia tiga belas tahun. maka ia dipukul (bila tidak mau melakukan) shalat dan shaum. Dan jika telah menginjak usia enam belas tahun, maka aYahnya mengawinkannya, lalu mendekatkan anak itu dengan tangannya dan berkata kepadanya. "Aku telah mendidikmu, mengajarmu dan mengawinkanmu (yang disebabkan)mu. dan dari adzab yang (disebabkan oleh)mu, (juga). (ibnu Hibban meriwayatkan dari Anasra) .
Hadits di atas.
menjelaskan
tanggungjawab yang sangat besar kebaikan
dan
dasar-dasar
tanggungjawab
orangtua
segala hal yang menyangkut meluruskan kepincangan
dalam
moral.
sangat
bahwaorangtua
Dalam
komplek.
masalah
anak.
mendidik
memounyai
anak
bidang
dengan
moral
berhubungan
perbaikan
mengangkat
dengan
pribadi
anak
dari
ini.
anak. seluruh
kehinaan dan pergaulannya yang baik dengan orang lain. Orangtua kecil
untuk
bertanggungjawab berlaku
benar.
mementingkan
orang
bantuan
mencintai
dan
lain.
untuk
dapat
menolong
orang
lain.
mendidik dipercaya.
orang Hal
anak
sejak
istiqamah.
yang
membutuhkan
ini
sebagaimana
diungkapkan oleh Zakiah Darajat (1975:59) bahwa : Pendidikan moral harus dilakukan sejak kecil. sesuai dengan umurnya. Karena setiap anak dilahirkan belum mengerti mana yang benar. dan belum tahu batas-batas dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam lingkungannya. Pendidikan moral harus dilakukan pada permulaan di rumah dengan latihan terhadap tindakan-tindakan yang dipandang baik menu rut ukuran lingkungaan di mana anak hidup. Orangtua berkewajiban untuk membersihkan lidah anak dari kata-kata mencela dan buruk. serta dari gejala perbuatan
yang
menimbulkan dekandensi moral dan buruknya pendidikan. Orangtua bertanggungjawab
untuk
mengangkat
anak
dari
kehinaan.
45
kebiasaan moral yang buruk, segala hal yang
akan
menjatuhkan
kepribadian, kemulian dan kesueian. Disamping itu, dasar moral yang wajib diterapkan
oleh
orangtua
di
dalam
diperhatikan
mendidik
membiasakan mereka untuk bermoral suei,
anak
berlemah
dan
adalah
lembut
dan
bergaul dengan baik bersama orang lain. Tidak ada pilihan lain bagi orangtua, selain dari menerapkan petunjuk dan
pengarahan
pada mereka sendiri. Dengan harapan orangtua dapat
memberikan
teladan yang baik kepada keluarga dan
anak-anak
mereka
yang
berada di bawah tanggungjawabnya. _-3. Tanggungjawab PendidikanFisik
Pendidikan fisik adalah agar anak tumbuh kondisi fisik yang kuat
dan
selamat,
dewasa
sehat,
dengan
bergairah
dan
bersemangat. Orangtua pertumbuhan
anak-anaknYa
perkembangan kesehatan
mempunyai
ataupun
jasmani
peranan dari
aspek
yang
baik
penting
segi
jasmani,
perfungsian, dan
untuk
dan
kewajibBan
sesuai. Peranan orangtua dalam menjaga kesehatan dapat dilakukan sebelum anak lahir yaitu
menolong
baik
aspek
menciptakan jasmani
yang
anak-anaknya
melalui pemeliharaan
46
terhadap kesehatan ibu dan memberinya makanan
yang
baik
dan
sehat selama mengandung, sebab itu berpengaruh pada anak dalam kandungan. Menurut Hasan Langgulung (1986:364) yang dapat menolong untuk mencapai tujuan
diantara pendidikan
cara-cara jasmani
dan kesehatan anak adalah : Memberi peluang yang cukup untuk menikmati susu ibu, jika kesehatan itu membolehkan yang demikian. Sebab pada susu ibu, terkandung makanan jasmani, psikologikal dan spiritual yang tidak terdapat pada susu botol. Menjaga kesehatan dan kebersihan jasmani dan pakaian dan melindunginya dari serangan angin, panas, terjatuhnya dan lain sebagainya. Menyiapkan makanan yang cukup mengandung unsur-unsur makanan pokok dan kalori yang sesuai dengan tingkat umur anak. Memberikan peluang untuk istirahat yang diperlukan untuk kesehatan dan tidur yang cukup untuk jasmaninya. Menurut M. Thalib (1993:122) yang harus
dilakukan
oleh
orangtua terhadap pendidikan fisik anaknya yaitu : Mengenalkan kepada anaknya permainan ketangkasan, minimal berenang dan memanah. Bila memanah orangtua sendiri tidak bisa, maka hendaklah ia menyerahkan putra-putranya pada orang-orang yang ahli berenang dan memanah atau kemampuan fisik lainnya yang ada hubungannya dengan pembangunan pertahanan ummat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah
Sa~
yang berbunyi :
47
Artinya : "Ajarkanlah kepada putra-putra kamu memanah,
karena
ini merupakan (kekuatan) penolak musuh", (HR. Dailami) Sedangkan metode praktis yang digariskan Islam di mendidik
fisik
anak-anak,
agar
para
orangtua
dalam
mengetahui
besarnya tanggungjawab dan amanat yang diserahkan Allah kepada mereka adalah : - Kewajiban memberi natkah kepada keluarga dan anak. Firman Allah SWT. dalam Al-Qur'an surat
Al-Baqarah
ayat
233
Artinya : "Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang lDa'rut". (Dapartemen Agama RI) - Mengikuti aturan-aturan yang sehat dalam makan,
lDinum
dan tidur. Dalam hal ini, Imam Ahmad, at-Tirmidzi meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda :
48
Artinya : Tidak ada suatu tempat yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih burUk daripada perutnya, Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap saja. asal dapat menegakkan tulang rusuknya. maka hendaklah sepertiga (dari perutnya itu) diisi dengan makan. sepertiganya dengan minURl dan sepertiganya lagi dengan nafasnya". Mencegah diri dari penyakit menular Kewajiban
seorang
diantara
anak-anak terkena penyakit menular adalah mengasing
anak-.nak
mereka yang
para
orangtua.
lainnya.
apabila
Sehingga
salah
penyakit
itu
tidak
menular
kepada yang lainnya. - Pengobatan terhadap penyakit. Dalam
hal
ini.
dan Ahmad meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ra.
Muslim
bahwasanya
Nabi Saw bersabda :
Artinya : "Setiap penyakit itu. ada obatnya. Apabila obat
itu
mengenai penyakit. maka akan sembuhlah dengan izin Allah 'Azza Wa Jallah". - Menerapkan dasar tidak boleh memberikan tidak boleh dimadharatkan. Dalam hal ini.
Malik.
dan Ad-Daruquthi
Said
meriwayatkan
dari
bahwasanya Rasulullah Saw bersabda :
Abu
madharat Ibnu
dan
Majah
Al-Khudri
ra
49
.
" \"..-v.?.
VV/
Artinya : "Tidak boleh membahayakan (diri sendiri)
dan
tidak
boleh membahayakan (orang lain)". Berdasarkan
qaidah
ini,
wajib
bagi
para
orangtua
khususnya para ibu untuk membimbing anak supaya terikat dengan ajaran-ajaran kesehatan dan sarana pencegahan penyakit, rangka memelihara kesehatan anak
dalam
menumbuhkan
dalam
kekuatan
jasmaninya. - Membiasakan anak untuk berolah raga. Firman Allah SWT. dalam Al-Qur'an surat Al-Anfaal ayat 60 yang berbunyi :
Artinya : "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi". (Departemen Agama RI) - Membiasakan anak untuk zuhud dan tidak tenggelam dalam kenikmatan. Salah satu hadits yang memerintahkan
untuk
dan hidup sederhana, Imam Ahmad dan
meriwayatkan
dari Mu'adz bin Jabal secara marfu' :
Abu
Nai'im
zuhud
50
Artinya
:
kemewahan).
."Janganlah Karena
kalian
sesungguhnya
bersBnang-senang hamba
Allah
(dalam
itu
bukanlah
orang-orang yang bersenang-senang (dalam kemewahan)". Disamping
itu.
orangtua
wajib
segala yang dapat menghaneurkan
menjauhkan
kejantanan
dan
anak
dari
kepribadian.
membunuh keutamaan dan akhlak dan melemahkan akal serta badan. Sebab. upaya menjauhkan ini akan memberikan kelamatan pikiran. kekuatan fisiko terpeliharanya akhlak dan
sugesti
yang
kuat
untuk mewujudkan eita-eita dan harapan mereka.
/<1. Tanggungjawab pendidikan intelektual Tanggungjawab pendidikan pemikiran
anak
dengan
intelektual
sesuatu
yang
adalah
membentuk
bermanfaat.
seperti
ilmu-ilmu. kebudayaan ilmiah dan modern. kesadaran intelektual dan peradaban sehingga anak matang dalam pemikiran ilmiahnya.
Atau
dengan
kata
lain
pendidikan
dan
sikap
intelektual
merupakan penyadaran. pembudayaan dan pengajaran. Menurut Rasyid Demengkuda (1980:42) "Akal bahasa Arab berarti
ikatan
atau
faham
berasal
(Ilengerti)".
dari Ikatan
51
menunjukan fungsi
akal
itu
dalam
kehidupan
mengikat manusia dari kebiasaan bertindak merupakan
memahami,
potensi
dan
mengingat,
mempertimbangkan yang terdiri dari aspek
manusia
yaitu
berlaku.
Akal
memikir
dan
pertama
aspek ketiga adalah potensi keamanan, semangat,
dari
akal.
dorongan
dan
nafsu. Adapun cara-cara untuk
menunaikan
(intelektual)
ini,
yang
dapat
tanggungjawab menurut
Hasan
dilakukan dalam
oleh
orangtua
pendidikan
Langgulung
akal
(1986:367)
adalah : Mempersiapkan rumahtangga dengan segala perangsang intelektual dan budaya, seperti permainan-permainaan pengajaran terdiri dari buku-buku, majalah-majalah yang menyebabkan anak gencar menelaah kandungan buku-buku atau majalah. Dan bersedia untuk membaca sebelum ia belajar membaca dan menulis. Membiasakan anak secara umum berfikir logis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi dan memberi contoh yang baik dan pratikal dalam berfikir. Membiasakan anak mengaitkan akibat-akibat dengan sebab-sebabnya dan pendahuluan dengan kesimpulannya. Membiasakan berfikir yang objektif, kejernihan dalam mengambil keputusan, terus terang dalam perkataan. Dari
.segi
lain,
tanggungjawab
(intelektual) ini ada tiga fase yang harus
pendidikan
akal
dilalui
yang
dan
harus dilaksanakan oleh para orngtua pada diri anak yaitu :
52
- kewajiban mengajar Islam telah membebani orangtua dengan
ta~gungja"ab
besar di dalam mengajar anak, menumbuhkan sikap ilmu
dan
budaya,
serta
memusatkan
seluruh
yang
mengembangkan pikiran
untuk
mencapai pemahaman secara mendalam, pengetahuan yangg .endasar serta pengenalan yang matang dan benar. Menurut
Shodiq
Ihsan
(1993:132) bahwa : Surat AI-Alaq yang diwahyukan perdana kepada Rasul, memulai perintahnya dengan membaca, adalah sebagai isyarat agar kaum Mulimin mempunyai dan meningkatkan wawasan serta intelektualitasnya sebagai alat untuk membuka pintu kebangkitan umat manusia. Adapun seruan berilmu
tersebut
terdapat
dalam
firman
Allah dalam surat AAz-Zumar ayat 9 yang berbunyi /
/
/...
..
\ \
/.~} · / ( \ < . . J 0J I" ;;/ v --'.. J
..
I
/
~./
..;,. ·
/
•
/
".
. '1\ <.5 ~ .' ~UJ J
/
/
v/
/
-"
yo!"J 0
•
J
\;
Artinya : Katakanlah : Adakah sarna orang-orang yang mengetahui dengan orag-orang yang tidak mengetahui. (Departemen -Agama RI) - penyadaran berpikir Yang dimaksud dengan penyadaran berpikir adalah mengikat anak
dengan
(daulah) ,
AI-Islam, AI-Qur'an
baik baik
sebagai
dasar
sebagai
maupun sistem
negara maupun
53
perundang-undangan, sejarah Islam baik sebagai kejayaan maupun kemuliaan, kebudayaan Islam yang umum baik sebagai ruh
maupun
pemikiran dan gerakan da'wah Islam. - kesehatan intelektual Berbagai sebagai
tanggungjawab
amanat
yang
yang
diwajibkan
dipikulkan
para
oleh
Allah
orangtua
adalah
memperhatikan kesehatan akal anak. Orangtua harus menjaga memelihara akal anak, sehingga
pemikiran
ingatannya tetap kuat, benaknya
tetap
anak
jernih
tetap serta
dan
sehat, akalnya
tetap matang. Dapat disimpulkan, bahwa kewajiban mengajar, berpikir dan
kesehatan
yang
menonjol
paling
intelektual di
dalam
merupakan
mendidik
penyadaran
tanggungjawab
intelektualisasi
anak-anak.
5. Tanggungjawab Pendidikan Psikis Tanggungjawab pendidikan psikhis
adalah
mendidik
anak
5upaya bersikap berani, berterus terang, merasa sempurna. suka berbuat baik terhadap orang lain, menahan
ketika
marah
dan senang kepada seluruh bentuk keutamaan psikhis dari
moral
secara keseluruhan.
diri
54
Tujuan
pendidikan
menyempurnakan
psikhis
mengimbangkan
ini
adalah
kepribadian
membentuk,
anak.
Sehingga,
ketika anak sudah mencapai usia taklif anak dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban yang dibebankan pada dirinya
dangan
baik
mulia. Adapun faktor-faktor
terpenting
oleh orangtua dari anak adalah
yang
sifat-sifat
harus
dihindari
minder.
penakut,
rasa rendah diri, hasud dan pemarah. Dengan menghindari faktor penyebab
timbulnya
marah
pada
diri
anak.
gambaran buruk kepada anak tentang sifat
dengan
pemarah,
akan tumbuh menjadi orang-orang yang lemah
memberi
maka
lembut.
anak
mempunyai
keseimbangan intelektual dan dapat menguasai hawa nafsunya. Jika para orangtua melepaskan anak-anak dari sifat-sifat minder, penakut.
rendah
diri,
hasud
dan
pemarah,
berarti
orangtua telah menanamkan dasar-dasar psikologis yang mulia di dalam jiwa anak yang terwujud dengan ketabahan dan yang penuh sopan santun, perasaan
sempurna,
tanggungjawab, mengutamakan orang lain, lembut. Dengan upaya melepaskan
itu
telah mempersiapkan anak untuk menjadi
sanggup
kecintaan
semua
keberanian memikul
dan
berarti
pemuda-pemudi
lemah
orangtua harapan
55
masa
depan
yang
akan
menghadapi
kehidupan
dengan
senyum
optimis, tekad membaja dan akh1ak yang 1uhur. L_
6. Tanggungjawab Pendidikan Sosia1 Pendidikan sosia1 ada1ah
agar
senantiasa
menja1ankan
pendidikan adab
anak
sosia1
sejak
yang
baik
dasar-dasar psikhis yang mu1ia bersumber pada akidah yang abadi, perasaan keimanan yang masyarakat nanti anak bisa tampi1 yang
baik,
keseimbangan
aka1
menda1am, da1am
yang
agar
pergau1an
matang
keci1 dan
Is1amiah di
da1am
dan
adab
tindakan
dan
bijaksana. Tanggungjawab pendidikan sosia1 merupakan
tanggungjawab
terpenting bagi orangtua di da1am mempersiapkan pendidikan sosia1 merupakan yang mendidik anak kritik
sosia1,
untuk
manifestasi menja1ankan
keseimbangan
anak.
peri1aku
dan
Sebab, watak
hak-haak,: tata-krama,
inte1ektua1,
po1itik
serta
pergau1an yang baik bersama orang lain. Tanggungjawab pendidikan sosia1 ini me1iputi : penanaman dasar-dasar kejiwaan yang mU1ia. meme1ihara
hak
orang
disip1in etika sosia1 dan kontro1 serta kritik 5Osia1.
lain,
56
Menurut Abdurrahman an Nahlawi (1989:255) bahwa : Pendidikan sosial dijalankan atas dasar perasaan perasaan sosial. Perasaan yang paling panting adalah kecintaan. Kecintaan lahir dari pendidikan yang diberikan orangtua kepada anaknya. Jika keduanya memberikan apa yang dibutuhkan anak secara asasi, merupakan kecintaan, kasih sayang dan perhatian, maka akan bersemi pulalah pada diri anak benih cinta terhadap sesama" .
Pendidikan Islam
menyadarkan
satu sumber kecintaan yang sungguh, tidak kunjung berhenti,
yaitu
kecintaan yang
kecintan
dasar kecintaan pada Allah inilah sang mentaati Allah, tunduk kepada
terus
orangtua
menerus· dan
kepada .Allah. Mu'min
syariat-Nya
dan
pada
mencintai merasa
Atas dan mulia
dengan berjalan di bawah panji-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maaidah ayat 2 yang berbunyi :
Artinya
:
Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan
57
talang-menalang dalam berbuat dasa-dasa kelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya". (Departemen Agama RI) Ayat ini menunjukan, bahwa tali temali kasih
sayang
yang menjadi dasar sea rang menalang antara anggata maasyarakat muslim, semata-mata untuk diterapkan dalam melakukan kebaikan, kebajikaan maksiat
dan
kepadaa
ketaqwaan, Allah
SWT,
yakni
ketakutan
jaauh
dari
akan
melakukan
syariat-Nya,
atau
menganiaya orang lain dengan cara yang tidak benar. Menurut Hasan Langgulung (1986:376) cara-cara yang digunakan arangtua dalam
menanamkan
pendidikan
sasial
patut pada
anak yaitu : a) memberi cantoh yang baik kepada anak dalam tingkah laku sosial yang sehat berdasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai agama; b) menjadikan rumah sebagaai tempat dimaana tercipta hubungan-hubungan sasial yang berhasil ; c) membiasakan anak secaraberangsur-angsur berdikari dan memikul tanggungjawab dan bimbingannya jika anak bersalah dengan lemah- lembut ; d) membiasakan anak hidup sederhana supaya lebih bersedia menghadapi kesulitan sebelum terjadi. Dalil agama yang menjadi dasar orangtua anak dari segi sasial, salah
satunya
terdapat
Allah surat Ali Imran ayat 122 yang berbunyi :
dalam dalam
mendidik firman
58
Artinya : "Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada. kecuali jika mereka berpegang kepada tali
(agama)
Allah
dan
tali (perjanjian) dengan manuasia" (Departemen Agama RI). Ayat diatas menegaskan bahwa manusia baik ataupun tergantung ketaatanya dalam memenuhi
kewajiban
rusak
kepada
Allah
dan kewajiban kepada sesama manusia. apakah dia durhaka kepada Allah dan sesama manusia atau durhaka terhadap salah satunya. Menurut M.Thalib (1991:1960) hablum minannas hubungan sesama manusia. dapat
diperencikan
yaitu
atau
..
tali Dengan
orang yang seikatan kerabat. dengan tetangga. dan dengan orang jauh.
termasuk
tamu.
teman
perjalanan, orang yang
menjadi
orang
yang
bawahan
kita
bersama
dalam
maupun
atasan
kita". Semua bentuk hubungan dengan kebutuhan mutlak
bagi
merupakan kewajiban
kita
agama
untuk dalam
sesama
manusia
merupakan
hidup
didunia
ini.
rangka
mewujudkana
dan
ikatan
ukhuwah yang diridhai Allah SWT. 7. Taanggungjawab Pendidikan Seksual Pendidikan seksual adalah upaya pengajar. penyadaran dan penerangan
ten tang
masalah-masalah
seksual
yang
diberikan
59
kepada
anak.
sejak
anak
mengerti
berkenaan dengan seks. naluri dan
masalah-masalah
pe'rkawinan.
anak telah tumbuh menjadi seorang pemuda
dan
urusan-urusan kehidupan anak telah mengetahui
yang
sehingga dapat
jika
memahami
masalah-masalah
yang diharamkan dan dihalalkan. Bahkan mampu mengikuti syahwat dan cara-cara hedonisme. Menurut Kariman Hamzah (1992:74)
yang
dimaksud
dengan
pendidikan seksual paada anak yaitu : Mengajarkan menjandarkan dan berterus terang kepada mereka pada usia akil baiqh tentang hal-hal yang berkaitan dengan soal seks atau yang ada hubungannya dengan naluri dan ada sangkut pautnya dengan perkawinan. sehingga orangtua bisa menerangi jalannya. Dengan begitu diharapkan anak dapat menempuh kehidupan ini dengan bekal pengetahuan yang berguna. Pedidikan
seks
yang
orangtua kepada anak terbagi
perlu ke
diperhatikan dalam
beberapa
oleh
para
tahap
yang
menurut Hassan Hathaouth (1992:1) terdiri dari a) pada usia antara 7-10 tahun. anak diajari tentang sopan santun. meminta izin masuk rumah dan sopan santun memandang; b) paada usia antara 10-11 tahun yang dinamakan pubertas. anak harus dijauhkan dari hal-hal yang membangkitkan birahi ; c) pada usia antara 14-16 tahun. yang disebut usia remaja. anak diajari etika bergaul dengan lawan jenis bila ia sudah matang untuk menempuh perkawinan ; d) setelah melewati usia remaja. yang disebut usia pemuda. anak diajari etika menahan diri bila ia tidak mampu kawin
60
Tujuan diberikan pendidikan seksual kepada lepas dari pengabdian kepada Allah SWT.
anak,
Sehingga
pendidikan seksual diharapkan tidak menyimpang
tidak
pelaksanaan
dari
tuntunan
syariat Islam. Disamping itu pendidikan seksual termasuk
pula
bagian dari pendidikan akhlak.
yang
sehat merupakan buah dari tidak mungkin terai
Bentuk
prilaku
kemulian
akhlak.
adanya
keimanan
tampa
seksual
kemulian yang
akhlak
lurus
dan
kokoh. Dengan pendidikan pondasi
diberikan
pendidikan
pendidikan seksual mampu mengarahkan
keimanan
yang diri
itulah
seksual
disuguhkan anak
untuk
sebenarnya kepada
kepada lebih
menjadi
anak
anak, dekat
artinya hendaknya
dan
lebih
mencintai Allah SWT. Prilaku
seksual
didasarkan kepada
yang
dilakukan
ketentuan-ketentuan
ajaran yang sempurna dan
selalu
zaman, telah banyak
memberikan
yang
didalam
telah
diatur
islam.
sesuai pedoman
Islam
orang-orang Islam
dengan
sebagai
perkembangan
pendidikaan
sedini
beriman
mungkin
seksual harus
diterapkan pada diri anak. tentunya disertai dengan pendidikan keimanan (akidah) yang intensif dan mendalam,
61
Diantara pokok-pakok pendidikan
seksual
praktis,perlu diterapkan dan diajarkan oleh
yang
bersifat
orangtua
kepada
anak. menurut Ayip Syarifudin (1992:59) yaaitu : Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-Iaki dan jiwa femininitas pada anak wanita, mengenalkan mahramnya, mendidik agar selalu menjaga pandangan mata, mendidik agar tidak melakukan ikhtilat, mendidik agar tidak melakukan khalwat, mendidik agar tidak melakukan jahat tangan atau bersetuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram, mendidik etika berhias, mendidik cara berpakaian islamis, memisahkan tempat tidur, mengenalkan waktu-waktu berkunjung dan tata tertibnya, mendidik agar menjaga kebersihan alat kelamin, khitan, ihtilam dan haid. Adapun Ayat AI-Qur'an yang membicarakan tentang hubungan seksual, salah satunya terdapat dalam surat Al Mu'minuun
ayat
5 dan 6 yang berbunyi : ./~/ ~ ,J
c....T'
G
/
\
J
Artinya : "Dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya.
terhadap istri-istri mereka atau
mereka
budak
sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela". Agama RI).
kecuali
miliki.
maka
(Departemen
62
Dari sini, dapat diketahui
bahwa
ajaran seksual dengan penjelasan seluruh ajaran ini perlu
dipahami
oleh
AI-Qur'an
mengandung
aspeknya
anak-anak
yang
kecil
dan
mana orang
dewasa s . orangtua dan para pemuda, kaum wani ta dan kaum lelaki. Diantara buah ajaran ini
adalah
bahwa
seorang
dapat mengetahi masalah halal dan haram,
serta
harus dilakukan dan ditinggalkan, ketika
anak
muslim
masalah akan
yang
memenuhi
syahwatnya.
VF. Pendidikan Formal (Sekolah) Pada dasarnya sekolah merupakan
wahana
pendidikan
pengajaran. Lembaaga sosial yang kedua setelah keluarga
dan dalam
membentuk pribadi anak. Keserasian antara rumah (Keluarga) dan sekolah dalam menyatuni pribadi
sang
anak
menjadi
tuntutan
yang mutlak. Karena sekolah memang disiapkan berperan di dalam kancah
kehidupan
ini
dengan
trampil
dan
baik.
Sekolah
• merupakan tempat rujukan yang mempunyai peran dan mempunyai kedudukan yang amat agung. Hal
sangat ini
sebagaimana
diungkapkan oleh Abu Ahmad dan Nur Ukhbiyati (1991:162) formal (sekolah) adalah : .. Tempat
yang
paling
penting
Bahwa
memungkinkan
63
....-=-1;"' .... ............... 'ZP
membina generasi muda yang
dilaksankan
oleh
mudah
pemerintah
dan
masyarakat. Menurut
Zahara
ldris
dan
Lisma
Jamal
(1992: 109)
pendidikan Formal (sekolah) adalah : ·Pendidikan di sekolahlah yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan waktu-waktu
yang
teratur
yang
dibagi
dalam
dari
Taman
berlangsung
Kanak-kanan sampai Perguruan Tinggi Sedangkan menurut Muhammad Ali Quthb
(1988:92)
sekolah
adalah : Sumber dan bekal tempat menimba ilmu pengetahuan. Manakala sumbernya jernih dan bekalnya bersera, lagi bergizi, dan yang memberi minum adalah orang yang pandai lagi cerdas, maka kebutuhan pokok para pengunjung akan terpenuhi. Para pengunjung akan memperoleh siraman yang dapat mengembangkan akal serta wawasan berfikir dan dapat menyuburkan bakat mereka serta dapat menampilkan kemampuan secara optimal. Dengan memilih
sekolah
sebagai
tempat
mendidik
anak
secara optimal, maka adalah bijaksana bila orangtua mengetahui alur
dan
arah
perkembangan
sekolah
Mengetahui tugas sekolah ini, Zakara
dan loris
tugas dan
(1992:99) mengukapkan bahwa tugas sekolah adalah dan mengajar serta memperbaiki dan
memperhalus
utamanya., Lisma :
Jamal
"Mendidik
tingkah
laku
•
64
peserta
didik
yang
dibawa
kepentingan bangsa seperti mengatur
segala
dari
yang
sesuatu
yang
keluarganya.
ditetapkan berhubungan
Melayani
oleh
pemerintah
dan
menyangkut
kepentingan bangsa dan rakyat. Menurut Crow dan Crow (1990:102) mengenai tugas yaitu : " Mempunyai tugas dalam masyarakat sebagai masyarakat
dan
menumbuhkan
kepada
mewariskan
kreatifitas
sUbjek
pemelihara penerusnya.
generasi
didik
sekolah
agar
dapat
ikut
memperkaya warisan budaya". Menurut
padangan
Islam
(Abdurrahman
(1989:211) tugas asasi sekolah adalah:
an
Nahlawi.
"Merealisasikan
didikan islami yang didasarkan atas asas
fikri,
asas
para aqidah
dan asas tasyri'i, diarahkan kepada pencapaian tujuannya, yang intinya ialah beibadah kepada Allah SWT. mentauhidkan-Nya
dan
tunduk kepada segala perintah serta syari'at-Nya. Semua sekolah mempuyai tugas pokok, maka yang
diemban
sekolah
hendaknya
tidak
seluruh
keluar
tugas
dari
tujuan
pendidikan islami, yaitu bertugas membimbing kehidupan
insan,
baik sebagai perorangan maupun sebagai masyarakat. Disamping tugas sekolah sekolah
juga
mempunyai
yang
berbagai
telah
diuraikan
diatas,
fungsi.
mengenai
fungsi
65
95 0925 sekolah, hal ini diungkapkan oleh Suwarno
(1992:71)
"Mengembangkan kecerdasan fikiran dan memberikan specialisasi,
effesiensi,
sosialisasi,
tranmisi kulturil (memelihara
Yaitu
:
pengetahuan,
konservatori
dan
warisan
dari rumah ke masyarakat. Adapun mengenai arah kegiatan disekolah meliputi :
a).
Kebiasaan
belajar
yang
keras
peserta didik. seperti sikap
rajin,
disiplin
dan
tekun
belajar. b). Pendidikan manusia yang berbudi luhur peserta didik yang bertaqwa ke Esa, bermoral
pancasila
dengan
hadirat
dalam
arti
Tuhan mampu
pembentukan Yang
Maha
menghayati
dengan memperhatikan sopan santun, bersikap dan bertingkah laku baik. c). Pengembangan estetika yang
mempunyai
dengan
perasaan
pembentukan
halus,
mampu
peserta
didik
menghargai
dan
menikmati seni, serta mampu pula menciptkan karya baru d).
Perkembangaaan
suasana
sekolah
yang
membiasakan peserta didik supaya senantiasa kebersihan,
ketertiban,
kekuargaan (5K)
keamanan,
baik
dengan
memperhatikan
keindahan,
dan
rasa
66
G. Komponen-komponen Pendidikan Islam Pendidikan perkembangan
Islam
sebagai
dipergaruhi
suatu
oleh
sistem,
apa
yaang
komponen-komponen yaang terlibat didalamnya.
Islam.
Menurut
Zakiah
yaitu
Daradjat,
pengertian pendidikan Islam yaitu : "Dalam
ta'lim
dengan
kata
kerja
bahasa
'allama.
pengajaran dalam bahasa Arabnya tarbiyah
mengenai pengertian
Dkk
pendidikan adalah tarbiyah dengan kata rabba. Kata adalah
disebut
Adapun
komponen pendidikan Islam ini, yang pertama pendidikan
dalam
(1992:25) Arab
kata
pengajaran
Pendidikan
wata'lima
dan
sedangkan
pendidikan Islam dalam bahasa Arabnya Tarbiyah Isalamiyah Menurut M. Arifin adalah : "Usaha orang mengarahkan
sadar
(1993:32) dewasa
hakekat
muslim
yang
membimbing
dan
pendidikan bertaaqwa
secara
pertumbuh: .an
perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik
Islam
serta
melalui~n
Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan daaan perkembangan. Sedangkan menu rut adalah: berkembang
Marimba
(1989:19)
"Bimbingan yang diberikan secara
maksimal
sesuai
oleh
pendidikan seseorang
dengan
Islam
agar
ia
ajaran
Islam.
Singkatnya pendidikan Islam adalah Bimbingan terhadap
seorang
agar iamenjadi muslim semaksimal mungkin"
67
Pengertian pendidikan
pendidikan
seseorang
diselenggarakan
Islam
terhadap
didalam
ini
orang
keluarga,
hanya
lain,
menyangkut
seperti
masyarakat
dan
yang
sekolah.
menyangkut pembinaan didalam keluarga, masyarakat dan sekolah, menyangkut pembinaaan aspek pembinan, aspek jasmani, akal
dan
hati anak didik. Komponen
pendidikan
Islam
yang
kedua
yaitu
sumber
pendidikan Islam. menurut abdrurrahman
an
Nahlawi
sumber pendidikan Islam terdiri atas:
a)
AI-Qur'an
sebagai
sumber utama ; b) As-Sunnah sebagai sumber kedua ; c)
Pribadi
Rasulullah Saw merupakan eontoh edukatif manusia" .
Menurut
pendidikan
Islam
Langgulung
Hasan yaitu
Kemaslahatan Sosia1,
yang
:
dan
sempurna
Ijtihad,
Sunnah,
kebiasaan
bagi sumber
(1979: 187)
AI-Qur'an,
Nilai-nilai
(1989:41)
s05ial
dan
Pemikiran-pemikiraan Islam". Komponen pendidikan Islam ketiga yaitu apa yang dengan
tujuan
pendidikan
Islam.
Tujuan
menurut hasil rumusan kong res Pendidikan
disebut
pendidikan Islam
di
Islam
Islamabad
Tahun 1980 (M. Arifin, 1989:224) yaitu Pendidikan harus merealisasikan eita-eita (idealitas) Islami yang meneakup pengembangan kepribadian muslim
68
yang bersifat menyeruruh secara harmonis berdasarkan pontensial aao fisilogis (jasmani&h) ffiaoosia& yang mengacuh kepada keimanan dan sekaligus berilmu pengetahuan secara berkesinambungan sehingga terbentuklah manusia muslim yang paripurna yang berjiwa tawakal (menyerahkan diri) secara total kepada Allah). Menurut AI-Syaibani (Akmad Tafsir,
1992:49)
menYatakan
bahwaa tujuan pendidikan Islam adalah : 1) Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani, dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup dan di akhirat ; 2) Tujuaan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat ; 3) Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat. Menurut Syahmina Zaini (1986:48) tujuan pendidikan Islam adalah
:
"Membentuk
manusia
trampil, berotak cerdas dan kepada Allah,
serta
yang
berilmu
mempunyai
berjasmani banyak,
semangat
kuat/sehat
berhati
kerja
yang
tunduk hebat,
disiplin yang tinggi dan pendirian yang teguh. Komponen pendidikan Islam yang keempat yaitu dasar-dasar pendidikan
Islam.
pendidikan
Islam
pelaksana".
Hal
menurut terdiri ini
Syahmina atas
sebagaimana
:
Zaini "Dasar
(1986:17) ideal
diungkapkan
Abdurrahman an Nahlawi (1989:50) yaitu :
dasar.
dan
dasar
pula
oleh
69
Asas ideal mencakup pandangan Islam tentang m&nusia, alam, da~ tentang K6hidupan. A32S ta'~bbudiyyah mencakup makna ibadah dan dampak edukatif dari ibadah Asas Tasyri'i mencakup pada dampak syari'at terhadap pendidikan berfikir, dampak syariat terhadap pendidikan akhaq, lima kebutuhan primer dan d&~pak edukatifnya dan aqidah Islam dampak edukatifnya. Metoda pendidikan Islam merupakan komponen pendidikan
Islam.
Menurut
Zainuddi,
Dkk
kelima
(1992:75)
dari metoda
pendidikan Islam yaitu : a) Asas metoda belajar terdiri dari memusatkan perhatian sepenuhnya, mengetahui tujuan ilmu pengetahuan yang dipelajari, mempelajari ilmu pengetahuan yang sederhana kepada yang kompleks dan mempelajaari ilmu pengetahuan dengan memperhatikan sistematika pembahasannya ; b) Asas metoda mengajar terdiri dari memperhatikan tingkah daya pikir anak, menerangkan pelajaran-pelajaran dengan cara yang sejelas-jelasnya, mengajar ilmu pengetahuan dari yang kongkrit kepada yang abstrak, dan mengajarkan il~u pengetahuan dengan cara berangsur-sngsur c) Asas metoda mendidik terdiri dari memberikan latiran-Iatihan, memberi pengertian-pegertian dan nasehat-nasehat serta melindungi anak dari pergaulan buruk. Sedangkan
menu rut
Ahmad
Tafsir
(1993:131)
metoda
pendidikan Islam yaitu : Cara melaksanakan pengajaran yang terdiri dari persiapan mengajar dengan menentukan tujuan pengajaran yang hendak dicapai pada jam pelajaran yang bersangkutan, mementukan langkah tatkala guru menentukan kondisi siswanya mencakup kondisi umum dan mengajar dan menentukan cara dan teknik evaluasi, serta metoda pembinaan rasa beragama
70
Komponen pendidikan Islam
menu rut
mengukapkan
Abdur
bahwa
Ra~man
Shalih
"Kedudukan
:
keenam
yaitu
Abdullah Al-Qur'an
(1-1991:176) yang
mengaharuskan ia berlaku sebagai pemberi petunjuk berkaitan dengan
,
mengenai
MG~g~nai matsii/k~rikulum pe~~idikan
materi pendidikaan Islam.
Islam
yang
pendidikan.
Dengan
demikian
tinggi
segala
hal
materi-materi
yang berkaitan dengan studi Al-Qur'an dan Hadits serta
bahasa
Arab merupakan kategori pertama isi pendidikan" Sedangkan
menu rut
Hasan
LanggulunQ
(1987: 118)
materi/Kurikulum pendidikan Islam yaitu : Bersifat Fungsional tujuan mengeluarkan dan membentuk manusia muslim, kenal agama dan Tuhannya, berakhlak Al-Qur'an, tetapi juga mengeluarkan manusia yang mengenal kehidupan. sanggup menikmati kehidupan yang mulia, sangup memberi dan menbina masyarakat. mendorong dan mengembangkan kehidupan. Disamping materi, sarana
termasuk
Islam. menurt Zahara Idris dan Lisma
komponen
Jamal
pendidikan adalah : " segala sesuatu yang
pendidikan
(1992:39) dipergunakan
sarana dalam
melaksanakan pendidikan". Sarana pendidikan tersebut seperti : ruang belajar, peralatan dan media pendidikan. Menurut Abduraahman pendidikan
an
Nahlawi
(1989:189)
mengenai
Islam yaitu : Sarana material atau manusiawi
sarana yang
71
mempunyai dampak maknawi, seperti masjid,
pendidik,
keluarga
dan sekolah, Sarana-sarana fni disebut alat oendidikan". Komponen pendidikan Islam selanjutnya, yaitu pendidikan Islam. lahara Indris
dan
mengemukakan, kalau dilihat tempat
Lisma
Jamal
berlangsungnya
maka ada tiga macam lingkungan yaitu:
"lingkungan
lingkungan (1992:41) pendidikan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat". Adapun menu rut Zainuddin, Dkk (1990:88) bahwa lingkungan pendidikan
dibatasi
pada
:
"Ling:
pendidikan
yang
berwujud manusia keluarga dan lingkungan pergaulan. Lingkungan yang berwujud kesusasteraan meliputi buku yang bermanfaat
dan
buku yang merugikan dan meruisak. Guru pendidikan Pendidikan
(pendidik) Islam
yang
adalah
yang
Islami
kesembilan
setiap
orang
merupakan
yang
turut
yang
dengan
komponen berperan. sengaja
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusian yang lebih tinggi dewasa. Hal ini
seperti
diungkapkan
Ahmad Tafsir (1992:74) bahwa pendidikan dalam "Siapa saja yang bertanggungjawab terhadap didik".
Sebagaimana
diketahui
profesi
Islam
pula
ialah
perkembangan keguruan
oleh :
anak
merupakan
profesi yang paling mulia dan paling agung, maka adalah pantas
72
kalau kedudukan guru mengenai
hal
ini
ditempatkan
sebagimana
dalam
barisan
diungkapkan
(Ilya'u Ulumuddin, Juz I hal 13) dalam
oleh
buku
para
Habi.
AI-Ghazali
Fathiyyah
Hasan
Sulaiman (1989:48) yaitu Makhluk yang paling mulia di muka bumi ialah manusia. Sedangkan yang paling mulia dari penampilannya adalah kalbunYa. Guru selalu menyempurnakan. mengagungkan dan mencucikan kalbu itu. serta menuntunya untuk dekat kepada Allah SWT. oleh karena itu, mengajar ilmu tidak hanya termasuk asfek ibadah kepada Allah SWT. saja, tetapi juga Khilafah Allah. Komponen pendidikan Islam yang didik
(anak
didik).
Anak
terakhir
merupakan
individu
bertumbuh dan berkembang. Hal ini terlihat cara
berinteraksi,
cara
yaitu
dari
bertanggungjawab
dan
peserta
yang
selalu
segi
fisiko
kemampuan
kebiasaan kerja seperti berbicara dan berfikir. Hal ini sebagimana diungkapkan oleh
Zahara 'Idris
dan
lisma
Jamal (1992:37) bahwa peserta didik yaitu : a) Peserta didik adalah pribadi yang sedang berkembang ; b) Peserta didik bertanggungjawaab atas pendidikannya sendiri sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup ; c) peserta didik adalah pribadi yang memiliki pontensial. baik fisik maupun psikologi yang berbeda-beda sehingga masing-masing merupakan insan yang unik ; b) Peserta didik meme.rlukan pembinaan Individu dan Perlakuan yang manusiawi dan e) Peserta didik pada dasarnya merupakan insan yang aktif menghadapi lingkungan"
73
Menurt Al-Ghazali (Zainuddin. Okk. 1990:64) istilah anak didik diartikannya : "Anak yang sedang mengalami
perkembangan
jasmani dan rohani sejak awal tarciptanya dan marupakan
obyek
utama dari pendidikan (Dalam arti luas)". Sebagimana
kita
ketahui,
bahwa
menciptakan tubuh manusia
pada
bukannya
sekaligus
sempurna, tetapi kesempurnaan diperoleh demi
sedikit.
mengalami Oemikian
Ia
evaluasi pula
dapat
menjadi
pertumbuhan
halnya
dengaan
permulannya dalam
keadaan
cara
sedikit
dengan
kuat
dan
setelah
kokoh
mendapatkan
dan jiwa.
Allah
Adapun
makanan.
jalan
menyempurnakan jiwa anak didik. menurut Jamaluddin
untuk
Al
Qosimi
(1983;520) dalam buku Zainuddin (1990;68) adalah : "Memberikan didikan budi pekerti
yang
luhur,
akhlak
yang
mulia
serta
mengisinya dengan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat". Disamping itu menu rut
Islam,
perlakuan
terhadap
anak
didik sangat besar sekali pengaruhnya terhadap meraka.
Adapun
tuntunan Islam dalam Hal ini. yang terpenting adalah:
"kasih
sayang.
lemah
lembut.
memberikan
kemerdekaan.
memberikan
penghargaan. sesuai dengan perkembangannya mengarahkan ke masa depan. berbicara
kepada
mereka
dengan
benar.
baik.
le~ah
74
lembut
dan
. 19&6: 115).
dimengerti.
serta
disiplin"
(Syahminan
Zaini •