Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication
I. Pendahuluan Dalam 20 tahun terakhir telah banyak transformasi yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi, dari industri lokal ke internasional dan dari fixed ke mobile. Kemudian guna meningkatkan keuntungan dan memenangkan persaingan dalam rantai bisnis serupa, sebagian besar perusahaan telekomunikasi kini telah mulai bergerak ke ranah bisnis diluar bisnis utama mereka. Dalam hal meraih keuntungan jangka pendek, fokus utama tetap diberikan pada core-business perusahaan (telekomunikasi), sementara untuk kepentingan jangka panjang perluasan area bisnis diperlukan sehingga banyak perusahaan telco yang melebarkan sayap dengan cara mengakuisisi bisnis diluar core-business atau adjacent market (pasar yang berdekatan dengan bisnis utama) mereka seperti digital media, IT services dan software player.
Perubahan ini telah mendorong aliran multi-triliun dolar pada M&A yang akan terus meningkat kedepannya. Namun perusahaan yang merencanakan dan mencari nilai dari aktivitas ini harus menganalisis dengan cermat terkait kesesuaian strategi, kemampuan dan pengalaman M&A untuk meningkatkan nilai perusahaan. Beberapa hal yang harus dianalisis oleh perusahaan Telekomunikasi dalam melakukan M&A di berbagai sector selain core business, adalah sebagai berikut: a. Menjawab beberapa pertanyaan fundamental seperti Seberapa penting perusahaan dalam memperluas bisnis diluar core bisnis mereka?; Bagaimana prospek kedepan core bisnis perusahaan?; Seberapa siap dan meyakinkan bahwa adjacent market dapat meningkatkan aset dan kapabilitas?; Bagaimana perusahaan menggunakan kemampuan M&A untuk sukses di area bisnis yang baru? b. Pimpinan perusahaan harus menganalisis kesesuaian strategi korporasi dan rencana M&A. Perusahaan telekomunikasi kini telah banyak yang membuat perubahan signifikan terhadap arah bisnis mereka, hal ini membuat aktivitas M&A juga harus diklasifikan lebih detail dan sesuai sehingga dapat mendukung pencapaian visi perusahaan. Fungsi M&A harus dianalisis kembali dan dibuatkan rencana Investasi ataupun Divestasi untuk beberapa tahun kedepan. c. Memastikan unit kerja M&A telah memiliki kemampuan yang tepat dalam dalam memperluas bisnis perusahaan. Pemimpin perusahaan dalam hal ini harus mengklarifikasi pendekatan M&A, organisasi, mengeksekusi project global dan bekerjasama dengan investor relation unit untuk memastikan validitas informasi tentang pasar modal.
II. Study Case M&A Non-Core Business Perusahaan Telekomunikasi Dunia
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group saat ini terus mengupayakan inovasi di sektorsektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service).
Gambar 1. Definisi Portfolio TIMES
Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern. Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain. Services Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional. Berkaitan dengan portfolio bisnis TIMES yang dimiliki oleh Telkom Group, diperlukan sebuah pembelajaran dan analisis dari perusahaan serupa agar portfolio TIMES dapat dirancang dengan tepat. Berikut adalah beberapa analisis tentang sejarah M&A perusahaan telekomunikasi terbaik di dunia yang di kelompokkan berdasarkan sector TIMES.
SingTel
SingTel Quantity (Target)
Quantity (Target)
1. Singtel
10 5 0 Acquisition
2007
2009
2011
2012
2013
2014
2015
3 2 1 0 Divestment 2006
2007
2008
Total Acquisition : 21 companies
Total Divestment : 7 companies
4 Telecommunication sector
6 Telecommunication sector
8 Information sector
1 Other sector
9 Media & Edutainment sector
2011
2013
2. Axiata
Axiata
4
Quantity (Target)
Quantity (Target)
Axiata 3 2 1 0 Acquisition 2006
2008
2011
2012
2013
2015
3 2 1 0 Divestment
2016
2008
2011
Total Acquisition : 14 companies
Total Divestment : 4 companies
10 Telecommunication sector
3 Telecommunication sector
1 Information sector
1 Information sector
2015
3 Media & Edutainment sector
3. NTT
NTT Quantity (Target)
Quantity (Target)
NTT 8 6 4 2 0 Acquisition
1.5 1 0.5 0
1999
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Divestment 2008
2010
2011
Total Acquisition : 33 companies
Total Divestment : 3 companies
7 Telecommunication sector
2 Telecommunication sector
18 Information sector
1 Information sector
8 Media & Edutainment sector
4. BT
BT
BT
10
1.5 1
5 0.5 0
0
Divestment
Acquisition 2006
2007
2008
2013
2007
2016
2010
2011
Total Acquisition : 24 companies
Total Divestment : 4 companies
5 Telecommunication sector
2 Telecommunication sector
17 Information sector
2 Information sector
2012
1 Media & Edutainment sector
5. Telefonica
Telefonica
6
Quantity (Target)
Quantity (Target)
Telefonica 4 2 0 Acquisition
6 4 2 0 Divestment
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2010
2011
2011
2012
2014
2015
2016
2013
2014
2015
2016
Total Acquisition : 17 companies
Total Divestment : 14 companies
11 Telecommunication sector
12 Telecommunication sector
6 Information sector
1 Information sector 1 Media & Edutainment sector
2012
6. Soft Bank
SoftBank
10 5 0 Acquisition 2006
2008
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Quantity (Target)
Quantity (Target)
SoftBank 4 2 0
Divestment 2006
2007
2008
2009
2010
2012
2013
2014
2015
2016
Total Acquisition : 37 companies
Total Divestment : 10 companies
6 Telecommunication sector
2 Telecommunication sector
15 Information sector
5 Information sector
16 Media & Edutainment sector
1 Media & Edutainment sector
1 Other sector
2 Other sector
2011
7. Verizon
Verizon
4
Quantity (Target)
Quantity (Target)
Verizon 2 0 Acquisition
6 4 2 0 Divestment
2006
2007
2008
2009
2011
2006
2007
2008
2009
2010
2012
2013
2014
2015
2016
2012
2013
2014
2015
2016
Total Acquisition : 17 companies
Total Divestment : 20 companies
9 Telecommunication sector
16 Telecommunication sector
4 Information sector
3 Information sector
4 Media & Edutainment sector
1 Other sector
2011
8. AT&T
AT & T
10 5 0 Acquisition 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Quantity (Target)
Quantity (Target)
AT & T 4 2 0
Divestment 2006
2007
2008
2009
2010
2012
2013
2014
2015
2016
Total Acquisition : 27 companies
Total Divestment : 12 companies
22 Telecommunication sector
4 Telecommunication sector
3 Information sector
3 Information sector
2 Media & Edutainment sector
5 Media & Edutainment sector
2011
III. Kesimpulan
*Note : EV in USD billion number based on latest available annual financials (pricing at the date of annual report issuance), normalised based on today’s USD sport rate. ** 6 years CAGR, only listed in 2008.
Secara general dapat disimpulkan bahwa M&A untuk T Sector terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, sementara IME sector terus meningkat. Meskipun setiap perusahaan menerapkan strategi yang berbeda
namun secara umum IME sector terus meningkat. Kemudian M&A juga dilakukan terhadap perusahaan kecil dengan strategic fit dan growth potential.
Dalam kaitannya dengan Telkom Group, T Sector akan terus menjadi key driver untuk EV upside dan strong cash generator dan ICT B2B akan menjadi key focus dalam bisnis Digital/IME. Dengan demikian, Telkom Group harus mengevaluasi kembali portfolio TIMES yang telah ditetapkan agar strategi M&A (Acquisition dan atau divestasi) dilakukan dengan tepat dan dapat meningkatkan value perusahaan. Kemudian bagi M&A factory di Telkom Group, perubahan mindset, pengembangan kapabilitas dan kapasitas juga sangat diperlukan agar dapat menghadapi pergeseran bisnis telekomunikasi saat ini.