1
EVALUATION THE USE OF FACILITY FISHING PORT TELAGA PUNGGUR BATAM CITY By 1)
Liddiati Hasanah . Syaifuddin2). Jony Zain2)
[email protected] Abstract This research was conducted in October 2013 in Telaga Punggur Fishery Port Batam Riau Islands Province. The research was conducted using a survey method. The purpose of this research to know the level of utilization of the facility, knowing the problems in the implementation of activities, as well as the possibility of the development of facilities. Having done this research note dock facility utilization rate of 146.36%, the port pool of 956.07%, pool depth of 93.75%, amounting to 31.67% Coldstorage, ice plant by 90%. Issues contained in this fishing port include dernaga utilization rates, harbor expansive pool already exceeds capacity, coldstorage underutilized facilities, there are no fuel filling facilities, lack of completeness of the docking facility for heavy equipment repair damage to the fishing fleet and there is no safety on the outskirts of the shipyard in the form of ponds or Graving Dock. Under these conditions Telaga Punggur Fishery Port (Pt. SYS) for the future should be developed and should complete the required facilities. Keywords: Utilization of facilities, facilities, fishing port, Batam 1 . Students of the Fisheries and Marine Sciences Faculty 2 . Lecturer of the Fisheries and Marine Sciences Faculty Samudera Hindia dan gerakan arus yang
PENDAHULUAN Kota Batam merupakan salah satu
berasal dari Laut Cina Selatan (Pemko
kota di Kepulauan Riau yang wilayahnya
Batam, 2006). Kota Batam termasuk salah
terdiri dari 329 pulau besar dan kecil,
satu kota terbesar dan perkembangannya
dengan letak satu dengan yang lainnya
begitu
dihubungkan oleh perairan. Perairan Kota
perekonomian yang lebih baik dari daerah
Batam merupakan daerah yang subur bagi
yang
perikanan
memiliki wilayah perairan yang subur
perairan
dan
biota
tersebut
lainnya,
merupakan
karena wilayah
ekosistem perikanan yang dipengaruhi oleh pergerakan air yang berasal dari
pesat
ada
di
dengan
Kepulauan
komoditas
Riau
menyebabkan usaha penangkapan laut cukup tinggi.
serta
ikan
2
Usaha
perikanan
merupakan
penampungan ikan dan tempat reparasi
sebuah usaha yang menjanjikan bila
kapal. Lokasi Kota Batam yang strategis
dikelola
bisa
berdekatan dengan Singapura merupakan
meningkatkan perekonomian suatu daerah
peluang untuk mengembangkan industri
khususnya daerah pesisir yang memiliki
perikanan yang bernilai ekspor ke negara
potensi
tersebut.
dengan
baik,
perikanan
bahkan
yang
tinggi
dan
Pelabuhan Perikanan Telaga
memberikan dampak bagi peningkatan
Punggur merupakan salah satu pelabuhan
kesejahteraan
Dalam
perikanan di Kota Batam yang dikelola
perikanan
oleh pihak swasta yang mendistribusi ikan
pengembangan
segar untuk wilayah lokal dan regional.
industri perikanan yang dapat dijadikan
Jarak lokasi yang strategis dekat dengan
pusat
pusat perkampungan nelayan dan dapat
rakyat.
mengembangkan dibutuhkan
usaha
kawasan
kegiatan
mendaratkan
ekonomi
serta
untuk
memasarkan
hasil
tangkapan.
memasok
ikan
dengan
cepat
untuk
kebutuhan pasar lokal. Pelabuhan ini juga
Untuk memasarkan
mendaratkan hasil
dan
perikanan
maka
dibutuhkan pelabuhan perikanan dengan
memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk usaha perikanan. Fasilitas yang ada di Pelabuhan
sarana yang mampu menunjang segala
Perikanan
aktivitas
mempengaruhi
usaha
perikanan
perikanan tangkap.
khususnya
Tersedianya sarana
Telaga
Punggur
aktivitas
di
sangat pelabuhan
tersebut, maka perlu diketahui kondisi dan
yang baik di pelabuhan perikanan akan
kapasitas
memberikan dampak yang baik pada
kelancaran aktivitas serta kemungkinan
aktivitas usaha perikanan dan mutu produk
fasilitas yang dibutuhkan di pelabuhan
perikanan yang ada di pelabuhan tersebut.
tersebut.
Kota pendaratan
Batam ikan
memiliki berupa
tempat
pelabuhan
fasilitas
Pelabuhan Punggur
masih
yang
menunjang
Perikanan memiliki
Telaga
kekurangan
perikanan yang dikelola oleh pihak swasta.
fasilitas yaitu fasilitas pengisian BBM
Pelabuhan perikanan swasta ini mampu
sehingga menyebabkan kendala bagi kapal
mendistribusikan
kebutuhan
perikanan dalam mengisi perbekalan BBM
untuk
keperluan
untuk melaut, maka dengan diadakannya
laut,
Pelabuhan
fasilitas
nelayan
seperti
pengawetan
ikan
logistik es di
tersebut
akan
mempermudah
perikanan swasta ini dilengkapi dengan
nelayan dalam pengisian perbekalan BBM
fasilitas tempat pendaratan ikan, tempat
bagi setiap kapal yang akan melaut dan
3
dapat mengevisienkan waktu pengisian perbekalan.
Selain hal tersebut fasilitas
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan metode survei yaitu dengan
tempat pelelangan ikan juga belum ada
melakukan
serta fasilitas penyedian air bersih yang
lapangan dan
belum memadai untuk melayani kebutuhan
kepada pihak terkait untuk mengamati
nelayan.
aspek - aspek yang mencakup dalam
Fasilitas Pelabuhan
galangan
Perikanan
kapal
Telaga
di
Punggur
pengamatan
pemanfaatan
langsung
ke
melakukan wawancara
fasilitas
di
Pelabuhan
Perikanan Telaga Punggur.
berbentuk kolam dengan kondisi yang baik
Prosedur Penelitian
namun perlu dipasang pengaman (safety)
Pengumpulan data
sehingga lebih terjaga keselamatan para
Pengumpulan data dilakukan dengan
pekerja dalam melakukan aktivitas di
wawancara langsung pada sumber data
galangan tersebut.
yaitu 1orang pengelola pelabuhan
yaitu
Hal tersebut di atas terlihat bahwa
manager pelabuhan, 3 orang nelayan
fasilitas di pelabuhan perikanan telaga
berdasarkan kategori ukuran kapal yaitu 1
punggur dari segi jenis dan kondisinya
nelayan kapal besar, 1 nelayan kapal
masih terdapat kekurangan.
Namun
sedang dan 1 nelayan kapal kecil, 4 orang
kebutuhan jenis dan ukuran fasilitas oleh
pedagang yaitu 2 pedagang lokal dan 2
pelaku-pelaku di pelabuhan tersebut belum
pedagang antar daerah, instansi terkait
diketahui dengan lengkap sehingga perlu
yaitu
diteliti.
perikanan Kota Batam dan pengamatan
METODE PENELITIAN
langsung di PP Telaga Punggur.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Oktober
Pelabuhan
2013
Perikanan
bertempat Telaga
yang
diteliti
kepala
bagian
Berdasarkan penggunaannya
dinas
data
di
yang dikumpulkan tersebut dibedakan atas
Punggur
data utama dan penunjang. Data utama
Batam Provinsi Kepulauan Riau. Objek
kepada
merupakan data yang dibutuhkan dalam dalam
analisis kebutuhan fasilitas, sedang data
penelitian ini adalah fasilitas Pelabuhan
penunjang digunakan untuk menjelaskan
Perikanan Telaga Punggur di kota Batam.
atau mendukung hasil analisis kebutuhan
Bahan yang digunakan berupa kuisioner.
fasilitas. Data utama dan penunjang yang
Sedangkan alat yang digunakan adalah
dikumpulkan ditabulasi ke dalam tabel.
kamera digital dan alat tulis untuk mencatat hasil wawancara.
4
Sedangkan
Analisis Data Analisis dalam
data
penelitian
yang
ini
digunakan
adalah
analisis
kebutuhan fasilitas dan analisis tingkat
untuk
mengukur
dermaga muat : 𝐋𝐦 =
(𝐧. 𝐋𝐮. 𝐓𝐒. 𝐒) (𝑫𝒄. 𝑻)
Keterangan :
pemanfaatan. 1. Analisis Kebutuhan Fasilitas Analisis
kebutuhan
fasilitas
digunakan
untuk
menentukan
ukuran
fasilitas
yang
dibutuhkan
untuk
menampung aktivitas yang ada. Analisis tersebut
menggunakan
formula
Pianc
(dalam Ditjen Perikanan 1999), Ditjen Perikanan (1981), Yano dan Noda (1970). Formula
Pianc
digunakan
untuk
menghitung kebutuhan ukuran dermaga. Formula
Ditjen
Perikanan
(1981)
digunakan untuk menghitung kebutuhan
Kolam Pelabuhan Rumus untuk menghitung luas kolam pelabuhan adalah: L = Lt + 3 . N . LOA . B Lt = 3,14 +(1,5 . LOA Max)2 Keterangan :
ukuran kolam pelabuhan, Formula yang digunakan adalah sebagai berikut: Dermaga Rumus
untuk
menghitung
dermaga
bongkar adalah: 𝐋𝐛 =
𝐧. 𝐋𝐮. 𝐐. 𝐒 𝐃𝐜. 𝐔. 𝐓
𝐋𝐮 = 𝟏, 𝟏 𝐱 𝐋𝐨𝐀 Keterangan:
Sedangkan
rumus
untuk
menghitung
kolam putar (turning basin) adalah: r = 𝝅.L2 Keterangan:
Rumus
untuk
menghitung
kolam pelabuhan adalah: D = dmax + 155 cm
kedalaman
5 1 sangat dimanfaatkan 101-125 %
Keterangan:
2 dimanfaatkan 76-100 % 3 kurang dimanfaatkan 51-75% Rumus
Perhitungan
kebutuhan
4 tidak dimanfaatkan 26-50%
Coldstorage :
5 sangat dimanfaatkan 1-25%
Kebutuhan Coldstorage = Jumlah Ikan
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelabuhan
Yang Disimpan Satu Hari (Ton) x
Perikanan
Telaga
Frekuensi Pemasaran
Punggur merupakan salah satu pelabuhan
Analisis Tingkat Pemanfaatan fasilitas
perikanan
Tujuan analisis tingkat pemanfaatan
swasta
yang
berlokasi
di
Kelurahan Kabil Kecamatan Nongsa Kota
adalah untuk mengetahui besarnya tingkat
Batam
pemanfaatan
Pelabuhan ini dikelola oleh PT. Sarana
fasilitas
persentase.
dalam
bentuk
Hal ini diperoleh dengan
Provinsi
Yeoman Sembada.
Kepulauan
Riau.
Pelabuhan ini berada
membandingkan ukuran fasilitas yang
di lokasi yang strategis dekat dengan
dibutuhkan
pusat perkampungan nelayan dan dapat
sesuai
kondisi
yang
ada
dengan ukuran fasilitas yang tersedia.
memasok
Besarnya tingkat pemanfaatan fasilitas
kebutuhan pasar lokal. Pelabuhan ini juga
dapat
memiliki fasilitas yang cukup memadai
dihitung
menggunakan
formula
𝐔𝐩 𝐔𝐭
Pelabuhan
𝐱 𝟏𝟎𝟎% (Zain et al , 2011)
Punggur
Keterangan: P
cepat
untuk
selanjutnya tingkatan
yang
dikelompokan selanjutnya
diperoleh kedalam
dibahas
5
secara
deskriptif untuk mengetahui penyebabpenyebab
tinggi
pemanfaatan menggunakan
rendahnya fasilitas
data
pada
awalnya
2008 pelabuhan ini sudah resmi menjadi
Ut = Ukuranfasilitas yang tersedia analisis
(PT.SYS)
Telaga
pada tahun 1981. Selanjutnya pada tahun
Up = Ukuran fasilitas yang dimanfaatkan
Hasil
Perikanan
merupakan usaha keluarga yang berdiri
= Tingkat pemanfaatan
tingkat tersebut
pendukung
dan
literatur yang ada. Tingkat pemanfaatan yaitu :
dengan
untuk usaha perikanan.
berikut: 𝐏=
ikan
pelabuhan perikanan dengan luas lahan sekitar 3,4 Ha. Batas-batas Pelabuhan Perikanan Telaga Punggur sebelah utara berbatasan dengan perairan jalur pelayaran dan
Pulau
Kasam,
sebelah
selatan
berbatasan dengan lahan penduduk dan jalan raya.
Sebelah barat berbatasan
dengan lahan penduduk dan sebelah timur berbatasan dengan CV. Karya Sejati.
6
Pelabuhan perikanan ini secara geografis terletak
pada
titik
koordinat
o
01
tersebut
seperti
tangkapan,
bongkar
proses
muat
seleksi
ikan
hasil dan
02.321”LU – 104o 08.127”BT.
penyimpanan ikan.
Fasilitas Pelabuhan Perikanan Telaga
Pelabuhan
Punggur
terdiri
a. Fasilitas Pokok
coolstorage, pabrik es, sumur, gardu listrik
Fasilitas pokok merupakan fasilitas fisik yang utama di pelabuhan perikanan
Fasilitas fungsional
Perikanan
dari
Telaga
dermaga
Punggur
dan
jetty,
dan ruang genset. c. Fasilitas Penunjang,
yang diperlukan untuk melindungi kapal
Fasilitas
penunjang
dari gangguan alam seperti gelombang,
fasilitas
arus, angin dan lain-lain.
operasional pelabuhan perikanan. Adapun
fasilitas
pokok
sebagai
mendukung
kegiatan
tempat
fasilitas penunjang yang ada di Pelabuhan
berlabuh dan bertambat serta bongkar
Perikanan Telaga Punggur terdiri dari
muat kapal perikanan (Zain et al, 2011).
kantor manajemen, mess operator, gudang
Fasilitas pokok juga berfungsi untuk
perlengkapan, pos penjagaan lingkungan,
keperluan atau kepentingan keselamatan
kios umum (toko dan kantin), ruang
pelayaran serta digunakan untuk aktivitas
terbuka umum, fasilitas umum dan area
tambat labuh kapal, bongkar muat hasil
parkir.
tangkapan
Aktivitas Pelabuhan Perikanan Telaga
dan
juga
Selain itu
yang
merupakan
pengisian
perbekalan
melaut.
Punggur Fasilitas
pokok
Pelabuhan
Aktivitas yang ada di pelabuhan
Perikanan Telaga Punggur terdiri dari
perikanan memegang peranan penting
dermaga jetty, kolam pelabuhan, alur
dalam
pelayaran, jalan lingkungan dan lahan
pelabuhan perikanan. Kelancaran aktivitas
terbuka pelabuhan.
di
b. Fasilitas Fungsional
dampak
Fasilitas perikanan
fungsional
merupakan
pelabuhan
pelabuhan baik
pengelolaan
perikanan bagi
suatu
memberikan
setiap
pengguna
pelabuhan. Aktivitas tersebut merupakan
yang
segala aktivitas yang tidak terlepas dari
digunakan untuk menjalankan kegiatan
bidang perikanan yaitu aktivitas tambat
operasional
labuh,
di
fasilitas
menunjang
pelabuhan
perikanan.
aktivitas
pendaratan
hasil
Tanpa adanya fasilitas fungsional akan
perikanan, pemasaran hasil perikanan,
menghambat
perawatan
berbagai
aktivitas
atau
kegiatan operasional pelabuhan perikanan
dan
perbaikan
armada,
7
perawatan dan perbaikan alat tangkap serta
pelabuhan
pengisian perbekalan.
15876,1 m², dengan tingkat pemanfaatan
Pemanfaatan
Fasilitas
Pelabuhan
dibutuhkan
adalah
kolam sebesar 956,07 %. Hal ini menjunkan pemanfaatan kolam
Perikanan Telaga Punggur Fasilitas-fasilitas
yang
di
Pelabuhan
Perikanan Telaga Pungur yang dapat
pelabuhan sudah sangat melebihi kapasitas yang ada.
dihitung tingkat pemanfaatanya yakni
Sedangkan kedalaman kolam yang
dermaga, kolam pelabuhan, coldstorage
dibutuhkan adalah 3,75 m dengan tingkat
dan pabrik es.
pemanfaatan
a. Dermaga
menunjukkan
Dermaga yang ada di Pelabuhan Perikanan Telaga Punggur terbuat dari
93,75
%.
fasilitas
Hal ini
ini
sangat
dimanfaatkan. c. Cold Storage
beton dengan panjang 38 m. Dari hasil
Coldstorage yang ada di Pelabuhan
perhitungan yang dilakukan menunjukkan
Perikanan Telaga Punggur yang befungsi
panjang dermaga yang dibutuhkan sebagai
sebagai
dermaga bongkar dan dermaga muat
penyimpanan ikan memiliki kapasitas 300
adalah 55,62 m.
ton. Dari hasil analsis yang dilakukan luas
tempat
penampung
atau
Dari hasil ananlisis yang dilakukan,
coldstorage yang digunakan 95 ton untuk
tingkat pemanfaatan dermaga di Pelabuhan
keadaan normal atau kondisi ikan yang
Perikanan Telaga Punggur adalah 146,36
tidak begitu banyak.
%.
bahwa
tingkat pemanfaatan coldstorage 31,67%
penggunaan dermaga sangat melebihi
yang menunjukkan bahwa fasilitas ini
kapasitas yang ada.
tidak dimanfaatkan. Namun dalam kondisi
b. Kolam Pelabuhan
ikan yang melimpah tingkat pemanfaatan
Hal
ini
menunjukkan
Kolam pelabuhan yang ada di pelabuhan
perikanan
telaga
Sedangkan untuk
coldstorage melebihi 100% sehingga ikan
punggur
yang tidak mampu ditampung coldstorage
memiliki luas sekitar 1386 m2 dengan
tetap dibiarkan didalam kapal karena kapal
kedalaman sekitar 4 m sebagai tempat
tersebut
peristirahatan kapal yang sedang tidak
menjaga kualitas ikan agar tetap terjaga.
beroperasi. Selain itu digunakan sebagai
Untuk pemasaran ikan yang ada di kapal
tempat bongkar hasil tangkapan dan
yang dipasarkan terlebih dahulu.
pengisian perbekalan melaut. Dari hasil analisis
yang
dilakukan
luas
kolam
terdapat
coldstorage
untuk
8
industri perikanan termasuk dalam kriteria
d. Pabrik Es Pabrik
di
tipe C. Pelabuhan perikanan ini sudah
Punggur
tergolong pelabuhan perikanan yang baik
dengan konstruksi baja memiliki luas 666
untuk usaha perikanan karena sudah
m2 yang memproduksi es untuk kebutuhan
memiliki fasilitas yang cukup memadai
perikanan maupun non perikanan. Pabrik
untuk usaha perikanan.
Pelabuhan
es
yang
Perikanan
terdapat
Telaga
es ini mampu memproduksi es sebanyak 10 ton per hari.
Dengan penjualan es
umumnya 9 ton per hari.
Dari hasil
Menurut Misnawati (2013) salah satu aktivitas di pelabuhan perikanan adalah mempersiapkan perbekalan untuk
analisis yang dilakukan terhadap pabrik es
kegiatan
operasi
diketahui tingkat pemanfaatanya 90%.
Bahan
perbekalan
Pembahasan
dipersiapkan sebelum melaut adalah bahan
Karena
Pelabuhan
Telaga Punggur
Perikanan
merupakan salah satu
penangkapan utama
ikan. yang
bakar minyak BBM solar sehingga di pelabuhan
perikanan
atau
pangkalan
pelabuhan perikanan swasta yang belum
pedaratan ikan perlu dibangun faslitas
memiliki
berupa stasiun pengisian bahan bakar
ketetapan
kriterianya
oleh
pemerintah berdasarkan Undang-undang,
umum (SPBU).
oleh karena itu berdasarkan pengamatan
aktivitas
yang dilakukan maka Pelabuhan Perikanan
kelengkapan fasilitas.
Telaga Punggur tersebut tergolong tipe B
pelabuhan perikanan ini tidak terdapat
berdasarkan kriteria yang ada.
fasilitas BBM, menyebabkan aktivitas
Kriteria
tersebut antara lain : 1. Malayani
kapal
tergantung
dengan
Akan tetapi di
pengisian BBM harus dilakukan ditempat perikanan
yang
melakukan kegiatan perikanan di laut
lain, hal ini berdampak terhadap tidak efisiennya waktu pengisian perbekalan.
teritorial dan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia.
Menurut Ningsih (2013) aktivitas termasuk salah satu faktor penunjang
2. Memiliki fasilitas tambat labuh kapal perikanan
sangat
Sehingga kelancaran
berukuran
sekurang-
kurangnya 30 GT. 3. Memiliki kedalaman kolam sekitar 4 m.
pengelolaan suatu pelabuhan perikanan. Aktivitas yang dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga adalah segala aktivitas
yang
bergerak
dibidang
perikanan, pelayanan kapal perikanan,
Sedangkan ditinjau dari panjang dermaga
pendaratan hasil tangkapan dan pemasaran
kurang dari 100 m dan tidak terdapat
hasil tangkapan. Aktivitas seperti ini juga
9
terdapat di Pelabuhan Perikanan Telaga
pelayanan
Punggur hal ini menunjukkan terdapat
pelabuhan merupakan salah satu solusi
kesamaan dengan penelitian sebelumnya.
yang bisa mengatasi masalah dalam
Dalam
proses
pembongkaran
kedepannya,
pengembangan
pelayanan akan dermaga pelabuhan.
hasil tangkapan waktu yang dibutuhkan
Fasilitas kolam pelabuhan juga
tergantung pada jumlah hasil tangkapan
merupakan fasilitas yang sangat penting
yang
pendaratan
diperhatikan dalam pengelolaan pelabuhan
dilakukan ketika ikan hasil tangkapan
perikanan. Dari analisis yang diketahui,
dibongkar dari kapal lalu bibawa ditempat
diperoleh tingkat pemanfaatan luas kolam
penyortiran, ikan tersebut disortir sesuai
pelabuhan adalah 956,07 % hal ini sudah
dengan jenis lalu dimasukkan kedalam
sangat melebihi daya tampung yang ada,
coldstorage agar mutu ikan tetap terjaga.
untuk itu perlu dilakukan pengembangan
Untuk proses ini waktu yang dibutuhkan
dengan memperluas kolam pelabuhan.
didaratkan,
proses
sekitar 2 ton/jam.
Menurut Ekarianti (2009) fasilitas
Faubiany ( dalam Hayati 2013)
kolam pelabuhan juga sangat penting
menyatakan bahwa pembongkaran harus
diperhatikan dalam proses pengelolaan
dilakukan
tanpa
perikanan. Dari analisis yang dilakukan,
merusak mutu ikan maka suatu tempat
diperoleh tingkat pemanfaatan luas kolam
harus memiliki dermaga yang panjang,
pelabuhan
hasil tangkapan terlindungi dari hujan dan
kemampuan
panas matahari dan menyediakan peralatan
menunjukkan perlunya penambahan luas
bongkar.
kolam pelabuhan, hal ini disebabkan nilai
dalam
waktu
cepat
Beberapa fasilitas yang terdapat
tingkat
adalah
139,29%
tampungnya,
pemanfaatan
fasilitas
dari ini
tinggi.
di Pelabuhan Perikanan Telaga Punggur
Penelitian ini mununjukkan pelabuhan
yang
pemanfaatan
perikanan ini juga mengalami hal yang
fasilitasnya yaitu dermaga adalah dengan
sama dimana tingkat pemanfaatan luas
tingkat
sudah
kolam pelabuhan yang tinggi sehingga
melebihi kapasias yang ada. Oleh karena
perlu dilakukan peluasan kolam pelabuhan
itu
tersebut.
dianalisis
tingkat
pemanfaatan
dermaga
mengembangan
ini
146,3%
perlu
dengan
dilakukan penambahan
panjang.
analisis
yang
dilakukan terhadap tingkat pemanfaatan kedalaman kolam sebesar 93,75% hal ini
Elfandi bahwa
Sedangkan
untuk
(2000) lebih
menyatakan meningkatkan
menunjukkan
fasilitas
dimanfaatkan dengan baik.
ini
sudah
10
Fasilitas coldstorage merupakan
fasilitas
pengisian
BBM,
fasilitas yang sangat penting di Pelabuhan
kelengkapan
Perikanan Telaga Punggur (PT.SYS) untuk
perbaikan kerusakan
menampung
armada perikanan serta tidak terdapat
dan
menyimpan
hasil
fasilitas
kurangnya
docking
untuk
alat berat pada
tangkapan, karena PT.SYS ini melayani
pengaman
jasa penjualan ikan segar baik untuk lokal
galangan yang berbentuk kolam atau
maupun regional. Dari hasil analisis yang
Graving Dock. Dengan kondisi demikian
dilakukan terhadap coldstorage dengan
Pelabuhan Perikanan Telaga Punggur (PT.
tingkat pemanfaatan 31,67%, hal ini
SYS)
menunjukan fasilitas ini tidak dimafaatkan.
dikembangkan dan sebaiknya melengkapi
Namun pada kondisi ikan melimpah
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
pemanfaatan
Saran
coldstorage
melebihi
(safety)
untuk
pada
pinggiran
kedepannya
perlu
kapasitas yang ada.
Demi kelancaran dan kemudahan dalam
Kesimpulan
pelaksanaan
Dari
hasil
analisis
diketahui
Pelabuhan
tingkat pemanfaatan fasilitas-fasilitas di
maka
Pelabuhan
maupun
antara
lain
Perikanan
Telaga
dermaga
dengan
Punggur tingkt
aktivitas
yang
Perikanan
perlu
ada
Telaga
dilakukan
pemambahan
di
Punggur
pengembangan fasilitas
yang
dibutuhkan seperti dermaga yang sudah
pemanfaatan 146,36 %, kolam pelabuhan
melebihi
dengan tingkat pemanfaatan luas kolam
dilakukan penambahan panjang, kolam
956,07 %, tingkat pemanfaatan kedalaman
pelabuhan yang juga sudah melebihi
kolam
93,75 %, tingkat pemanfaatan
kapasitas yang ada agar diperluas lagi,
coldstorage 31,67%, namun dalam kondisi
coldstorage yang kurang dimanfaat agar
ikan
lebih
melimpah
tingkat
pemanfaatan
kapasitas
dimanfaatkan
yang
ada
lagi
agar
dengan
melebihi 100% dan pabrik es tingkat
menambah relasi kerja sama dengan
pemanfaatanya 90%.
pengusaha lain dalam melakukan jual beli
Permasalahan
–
permasalahan
hasil
tangkapan. fasilitas
Perlu
dilakukan
yang terdapat di pelabuhan perikanan ini
penambahan
BBM
untuk
antara lain tingkat pemanfaatan dernaga
mempermudah aktivitas pengisian BBM,
yang sudah melebihi kapasitas yang ada,
sedangkan untuk fasilitas docking perlu
luas kolam pelabuhan yang sudah melebihi
dilengkapi untuk perbaikan alat berat dan
kapasitas yang ada, fasilitas coldstorage
perlu dipasang safety pada pinggiran
yang kurang termanfaatkan, tidak terdapat
galangan yang berbentuk kolam atau
11
Graving Dock untuk menjaga keselamatan para
pekerja.
Dengan
menabah
kelengkapan fasilitas akan menarik lebih banyak armada perikanan lain untuk berkunjung
di
pelabuhan
ini
untuk
melakukan berbagai aktivitas sehingga dapat memberikan banyak pemasukan bagi pihak pengelola. DAFTAR PUSTAKA Ekarianti,Y. 2009. Studi Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing Provinsi Lampung. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru 53 hal. Elfandi,
K.S.2000. Pembangunan danPengembangan Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan. Program Kepelabuhan Perikanan dan Transportasi Maritim . LP Institut Pertanian Bogor. Bogor. 108 hal.
Hayati, M. 2013. Studi Pemanfaatan Fasilitas di Tangkahan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru 73 hal. Misnawati, 2013. Studi Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru 102 hal.
Ningsih, S.T. 2009. Studi Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru 102 hal. Zain, J., Syaifuddin.,Yani, AH. 2011. Pelabuhan Perikanan. Pusat Pengembangan Pendidikan. Universitas Riau. Pekanbaru. 157 hal.