EVALUASIPELAKSANAAN
SISTEl'tfMANAJEMEN
L1NGKUNGAN ISO 14001 P.ADA PT. DINA GlJNAKIMJA SEl\!IARANG
(Studi Kasus di Pabrlk Pestisida
Yr. Bina Gunn Kimia
Semarang)
TESTS Untuk memenuhi scbagian persyaratan Mencaps! dcrajat Sarjana S·l pad a Program Studi Ilmu Liugkungan
YAZERJL R. HARAl:lAP L4K06ll014
PROGRAM MAGISTER ILMl.l LINGKUNGAN
PROGRAMPASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009
EV ALUASI PELAKSANAAN SISTEM l\lANAJEMEN LINGKlNCAN ISO 14001 P ADA PT. BINA GUNA KIMIA SEMARANG (Studi Kasus di Pabrik Pestisida PT. Bina Guna Kimia Semarang)
TESIS Untuk memenuhi seb:.tgil&n ~rsyaratau Mencapai dcrajat8arjana S·2 pada Program Scudi llmu Lingkungan
YAZ.l!:RIL R. llARAHAP L4K008014
PROGRAM MA.GISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2009
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TES IS
EV ALUASI PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 PADA PT. BINA GUNA KIMIA, SEMARANG (Studi Kasus di Pabrik Pestisida PT. Bina Guna Kimia Semarang)
Disusun oleh
Y AZERIL R. HARAHAP L4K008014
Mengetahui, Kornisi Pembimbing
Pembimbing Kedua
rwanto, DEA
Ketua Program ·.··~
--
UNIVERSITAS DIPONE,GORO
LEMRAR
PENGESAHAN
EVALUASJ PELAKSANAA~ SISTEM MANAJEME:-1LINGKUNGAK ISO 14001 PADA PT. BTNA GUNA KIM!A SEMARANG (STIJDI KASUS di PABRIK PESTISIDA PT. BINA GUNA KIMIA SEMARANG)
Disusun oleh
Yazenl R. Harahap L4K008014 Telah dipertahankan di depan Tim Pengeji
Pada tanggal 31 Agustus 2009 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Kctua
Prof. Dr. Ir. Purwanto, DE,\ Anggora
1. lr. Agus Hadiyarto, MT
2. Drs . .Edi Santosa, SC
3. Ir. Danny Sutnsnanto, M.En~
-·-···-·
b
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Magister Ilmu Lingkungan seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Tesis yang saya kutip dari basil karya orang Iain telah dituliskan sumbemya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilrniah.
Apabila di kemudian hari diternukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi Iainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Semarang, September 2009
<,
Y azeril R. Harahap
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DAFTARRIWAYAT
HIDUP
Yazeril R. Harahap lahir di Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara pada tanggal 17 Mei 1973. Anak ke- 1 dari 3 bersaudara dan mulai masuk SD Negeri No. 064962 Padang Bulan Medan pada tahun 1980 dan lulus pada tahun 1986. Pada tahun 1986 memasuk:i bangku sekolah SMP Negeri 8 Medan dan selesai pada tahun 1989. Pada tahun 1989 memasuki gerbang Sekolah Menengah Atas (SMA Negeri 4) Medan dan lulus pada tahun 1992. Pada tahun 1992 merantau ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan mencoba test masuk ke Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan "Yayasan Lingkungan Hid up" (STTL "YLH") Yogyakarta dan ternyata diterima di Perguruan Tinggi swasta tersebut. Selama 6 tahun sejak 1992 sampai dengan 1998 kuliah di STTL "YLH" dan lulus tahun 1998 dengan predikat sangat memuaskan.Pada tahun 1998 sampai dengan 2000 menjadi tenaga harian lepas di BAPEDALDASU (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Sumatera Utara). Dan pada bulan Pebruari 2000 diterima menjadi CPNS sesuai hasil test penerimaan CPNS pada tanggal 18 Desember 1999. Pada tahun 2001 diangkat menjadi PNS di Pemerintah Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara.Pada tahun 2007 pindah ke daerah pemekaran Kabupaten Batu Bara dan pada tahun 2008 diangkat sebagai Kepala Seksi Pengendalian dan Konservasi Energi Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Kabupaten Batu Bara. Pada bulan Mei 2008 resmi mendapat beasiswa S-2 dari PUSBINDIKLATREN BAPPENAS Jakarta yang penempatan belajarnya di Universitas Diponegoro Semarang.Adapun masa beasiswanya mulai 19 Agustus 2008 sampai dengan 19 September 2009 atau selamajangka waktu 13 (tiga betas) bulan selesai (luJus).
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR
Puji syukur pcnulis sembehkan kehadirat Allah SWT ntas berkat ralnnatNya, maka resis ini dapat disusun. Tesis ini betjudul "Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajernen Lingkungan
ISO I400I Pada PT. Bina Guna Kimia
Semarang" disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan meneapai derejat Sarjana S-2 Pada Program Studi llmu Lingkungan, pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang. Pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaik.an rasa terirna kasih talc terhingga kepada : I. Relctor Univcrsitas Diponegoro Semarang.
2. Pimpinan Program Pasca Swj11na Universitas Diponegoro Semarang. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Pu.rwanto, DEA, selaku
Ke11111
Program Magister llmu
Ling.lrungsn Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberikan
dukungan kepadu penulis. 4. Bapak l'rot'. Dr. Ir. Purwsnto, DEA dan Bapak Ir. Agus Hadiyarto, MT, selaku dosen pemb!mbing yang telah memberikan pengarahen dan birnbingan dengan saber dan bijaksaua selama proses peoulisan tesis ini. 5. Bapak Drs, Edi Santosa, SU dan Bapak Ir. Oanny Sutrisaanto, M.Eng selalcu dosen ponguji dalam ujion tesis saya. 6. Kepada pihuk Pusbindiklatten Bappenas yang telah mcmberikan beasiswa S-2 kepada penulis. 7. Bapak-bapak Eko Purwanto, Eko Istiono (Jan Hcndra Atmoko sebagai Direksi PT. Bina Guna Kimia yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan yang telah mernbantu penulis melakukan penelitian di lnpangen. 8. Kepata Pabrik PT. Bina Guna Kimia Semarang. 9. Rckan-rekan karyawan PT. Bma Guna Kimia yang telah rncmberikan dukuugan dan ba11tu311 baik rnoril maupun materiil kepada penulis dalam
mcnyelesaikan tesis 1111.
I 0. Rckan-rekau
mahasiswa
Magister llmu Li.nglrungan
Bappenas
Batch 3
Angkatan 21 yang sensntiasa memberikan bantuan berbagai peagalsman dan
pengetahuan dalam menyelesaikan tesis ini. 11. Kepada Ayah saya, Bismar Ashari Harahap, Marnak saya, Masliah Siregar dan lbu saya, Haridah, SH yang senantiasa memberikan doa restu dan duku.ngnnnyo agar penulis dapat menyelesaiksn tesis ini.
12. Kepada kedua mertua saya yang senantiasa memberikan doa dan resru kepada penulis agar bisa meoyelesaikan tesis ini.
13. Kepada istri tercinta, Rosima Hannum Siagian, S.Pd yang senanttasa
memberikan doa, dorongan moril mauflUJI menyelesaikantesis ini sampai selesai,
materiil sehingga dapat
14. Kedua adik kandungku, ArafoL 1.hm Hwid yang telah memberikan doa dan dukungan, sellingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini. Dan berbagai pihak yang telah memborikan bantuan kepad& peoulis, semoga menjadi am11l sholeh di sisi Allah SWT. Sebagaimana pepatah yang
mengatakan, tidak adu. gading yang tak retak, maka tesis iolpun banyak lcekurangan. Untuk iru, penulis mengharapkan berbegai rnasukan demi perbaikan dalam segala aeginya clan penulis uC11pkan terima kasih. Semarang, September 2009
Hormar Penulis.
YAZERIL R. HARAHAI' L4K008014
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DAFfARISI
Halaman i
HALAMAN JUDUL
HALAMAK PENOESAliAN............................................................................ JfAJ...AMAI\
11
PERNYATAAN
iii
RIW AY AT HIDUP
iv
KATA PENOANTAR
v
DA.PTAR rsr
vii
DAFT AR TABEL
,
xi
DAFTAR LAMPTRAN
xii
OAFTAR. GAJ\.iB.AR
ABSTRAK
xiii
,
xiv
ABSTRACT
RARI
BAB U
xv
PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakans Masalah
.
1.2.
Rumusan Masalah
4
1.3.
Tujuan Penclitian
4
1.4.
Manfaat Penelitian
4
TELAAH PUST AKA 2.1.
Isu Li11gk.uog1111 Global
6
2.2.
Isu Lingkungan Regional.......................
2.3.
Jsu Lingkungan Nasional
14
2.4.
Isu Lingkungan Lokal
24
2.5.
Standar Sistem Manajemcn Lingkungan
.. .. .. .. .. .. . . .. .. . .. . 6
(SML) 2.6.
Standar Sistem Manajemcn Lingkungan (SML) ISO 14001 . 30
2.7. Elernen-elernen ISO 14001 2.8.
26
35
Teori Teotang Persepsi, Sikep, Penlaku dan Partisrpasi Karyawan
41 VII
2.9.
Persepsi, Sikap, Perilaku dan Partisipasi Karyawen
44
2.10. Tanggungjawab Perusahan Dalam Pengelolaan Linglrungan
BAB III
2.11. Kritcria Pemahaman dan Kepuasan Kerja
47
2.12. Originalitas Penelitian
47
METODE PENELITlAN
3.1.
BAB IV
~
Tipe Penelitian
49
3.2. Ruang Lingkup Peuelitian
49
3.3. Tahapan Penelitian
50
3.4.
51
Metode Kajian Penelitian
3.S. Populasi dan Pengambilan Sampe].
SI
3.6. Jenis dan Sumber Data
51
3.7. lnstrurnen Penelitian
52
3.8. Tek:nik Pengambilan Sampel
52
3.9.
52
Pengotahan dan Analisis Data
3.10. Evaluasi Data
53
3.11.
56
Penclitia.n Sejenis Terdahulu
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum PT. Bina Guna Kimia
58
4.1.1. Sejarah PT. Bina Guna Kimia
58
4.1.2.
PT. Bina Guna Kimia Di Jawa Tengah
59
4.1.2.l.
Sejarah Perusahaan
59
4.1.2.2.
Pemasaran
60
4.1.2.3. Peugcmbangan produk 4.1.2.4.
60
Visi dan Mis; PT. Bina Guna Kimia
60
4.1.2.4.1
Visi PT. Bina GunaKimia
60
4.1.2.4.2
Misi PT. Bina Gun Kirma
4.1.2.S. Lokasi Perusahaan
, 61 lil viii
4.1.2.6. Penghargaan
62
4.1.2. 7. Personalia dan Jaminan Kesejahteraan
Karyawan
63
4.2. Penerapan SML ISO 14001 di PT. Bina Guna Kimia
64
4.2. l. Evaluasi melalui Pendekatan Plan
65
4.2.2. Bvaluasi melalui Pendekatan Do
69
4.2.3. Evaluasi melalui Pendekatan Check
75
4.2.4. Evaluasi Mclalui Peodekatau Act
78
4.3. Evaluasi Pelaksanaan SML ISO 1400]; 2004 Tentang Elemen Persyaratan Umum.. .. .. . .. • . .. .. . .. . . .. .. .. . . . .. .. . . . .. . .. . .. . • ... 80 4.4.
Evaluasi Pelaksanaen SML ISO 14001: 2004 Tenrang Elemen
Kebijakan Lingkungan Perusahaan 4.5.
Evaluasi Pelaksanaan SML ISO
14001:2004 Tentang Elemen
Perencanaen 4.6.
Evaluasi Pelaksanaan SMLISO Elemen
4.7.
86 14001: 2004 Tentang
TmplemcntasiDan Operasional..
90
Evaluasi Pelaksanaan SML ISO 14001: 2004 Te11ta11g Elemen Evaluasi Dan Koreksi.,
4.8.
83
.I00
Evaluasi Pelaksansan SML TSO 14001: 2004 Tentang Elemen Kaji Utans Manajemen
104
4.9. Ti.11gk1:1l Pemahaman Karyawan Terhadap SML ISO 14001.. 106 4.10. Tingkar Kepuasan Karyawan Terhadap Implementasi SML ISO 14001
107
4.11. Ulasan Tentang Hubungan Tingkat Pemahaman dan Kepuasan Karyawan PT. Bina Guna Kimia dengan Target ISO 14001 .. 108 4.12. Hasil Analisis Persepsi, Sikap, Perilnku dan Partisipasi Karyawan
109
4.13. Analisis SWOT Bagi Pelaksanaan SML TSO 14001 di PT. Bina Guna Kirnia
118
IX
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesi.mpulan
5.2. Saran DAFT AR i>l.JSTAKA
132 133 1 .l4
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbandingan antaraIS0900J dan!SO 14001
8
Tabel2.2.
14
Perbedaan ISO 14001versi1996danversi2004 Tabet 4.1. Bentuk Penerapan SML ISO 14001 Tahap Plan Tabel 4.2. Bentuk Penerapan SML ISO 14001 Bidang Do
.41 .45 Tabel 4.3. Bentuk Penerapan SML ISO 14001 Bidang Check 50 Tabel 4.4. Benruk Penerapan SML ISO 14001 Bidang Ad 53 Tabel 4.5. Eveluasi Pelaksanaan SML ISO 14001:2004 Pada PT. Bina Guna Kimia Elemen
Persyaratan Umurn
55
Tabel 4.6. Evaluasi Pelaksanaan SML ISO 14001 :2004 Pada PT. Bina Guna Kimia E!emcn Kebijakan Linglcungan Perusahaan. 59 Tabel 4.7. Evaluasi Pe!aksanaaa SML ISO 1400! :2004 Pada PT. Bina Guna Kimia Elemen Perencanaan
61
Tabd 4.8. Evaluasi Pelaksanaan SML ISO 14001 :2004 Pada PT. Bina Guna Kimia E!emen Imptementasi Dan Operasional., 65 Tabel 4.9. Evaluasi Pelaksanaan SML ISO 14001 :2004 Pada PT. Bina Guna Kirnia Elemen Evaluasi Dan Koreksi
76
Tabel 4.10. Evaluasi Pelaksanaan SML ISO 1400! :7.004 Pada PT. Bina Guns Kimi a Elemen Kaji Ulang Manajemen 79 Tabet 4.11. Persentase Tingkar Pemahaman Karyawan, 81 Tabcl 4.12. Persentasc Tingkat Kepuasan Karyawan Tabel 4.13. Evaluasi Faktor-Faktor Internal Ekstemal Tcbel 4.14. Faktor-Faktor Kunci Kebemasilan. Tabel 4.15. Diagram Formulas! Stralegi dengan SWOT Tabel 4.16. Pemibhan Altematif Srrategi dengan Teori Tapisan Mc. Namara Tabet 4.17. Matriks Model Usulan Perbaiknn _
82 86 88 90 92
95
UNIVERSlTAS DIPONEGORO
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran l. Daftar Absensi Kuesioner Penelitian Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Pada PT. Bina Guna Kimia Semarang. Lampiran 2. Kuesioner Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 Pada PT. Bina Guna Kimia J .ampiran 3. Rekapitulasi Kuesioner Evaluasi Pel3ksan.aao SML ISO 14-001 : 2004 Pada PT. Bina Guna Kimia, Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian Pada PT. Bina Guna Kimia. Lampiran 5. Profil Perusahaan PT. Bina Guna Kimia. Lampiran 6. Tabet Penentuen Jwnlah Sanrpel Dari Populasi Tertentu Dengan Taraf Kesalahan l %, So/o, dan I OOA. yang Dikembangkan Oleh Isaac Dan Michael. Lampiran 7. Struktur organisasi perusahaan PT.Bina Guna Kirnia, Semarang Lampiran 8. Layout pabrik PT. Bina Guna.Kimia, Semarang
UNIVERSITAS DIPONEGORO.
DAIT AR GAMBAR Gambar 3. I. Alur pemikiran penelitian
31
UNIVERSITAS DIPONEGORO -
EVALl'.:ASl PELAKSAriAAN SlSTEM MANAJEMEN LINGKU~GAN ISO 144l01 PADA PT. BINA KIMIA, SE~:IARANG
ABSTRAK Yazeril R. Harahap Program Magista Ilmu Lingkuugan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Pf. Rina Gena Kirnia peda awalnya bemama PT. Parama Bina Tant didinknn dengan akte uolan~ Nomor 44 tanggal 28 Agustus 1930 dan ak\c pendirian Nornor 8 tanggal 16 November 1979 dan d1pcrbaharui doip;m akte Nomor 8 tanggal 5 Mei 1980. Berdasarkan Keputusa» Prcsiden RI No. 143/llPMA/1993, perusahaan mengadakan kerjasama dengan FMC Corporauon Philadelphia USA dan bergant: nama menjadi PT. B ma Gun a J<.1 mia yang merupakan perusahaan bcrbctituk perseroan terbatas dengan status non fasilitas PT. Bina Guna Kinua mmdapatkan $ertitika1 TSO 14001 dengnn nomor scniiikttt 1718-2004-AWE-SIN-RVA pe11erblt Del No!Slre Ventas yang mulai berlaku tanggal 20 April 2004 dalam bidang rnanufaCJur.,. formelanou sales of pesticides. Penelitian ini bertujuan uniuk mcngevaluasi pelalcsanaan SML ISO 141)0 I :2004 di PT. tluK, khususnya dari sisi proses manajemcn serta memperoleh gam~ran tingkat pemahaman karyswan don tingkat kqk.113an karyawan te:rhadap pelsksanaan Sistem ManaJemcn Linglrungan (SML) JSO 14001. Penceka1an yane dipalcai adalah "Plan, Do, Check, Act~(PDCA) sesuai panduan !CLE! (The lntcrruational CoLJ11cil for Local cnvironmtul lml1•tivc:is). Metode pcneJirian yang diguna.kan adalah observasi dokumen, observasi lapangan, in~1n1m~.n lmcsioner dan open question. Hasil penehnan rm mcnunjukkan babwa pcncnpan SMl. lSO 14001: 2004 dt PT BOK. telan berlangsur.g cukup baik melalui 1ahapao-'.ahapllll Plan. no. Check, can Act. Kom.itmen rnan:uemen dalam p<:ng<:lolaan lillgkunaan sudah .W. dan perbalkan berkelanjutan dalarn pengelolaan linglrungan mclalui pelaksanaa11 SM!, terus diupayaksn, Pemahaman karyawan rerhadap elemen-elemen SML sudah baik (95% d&ri jawaban respondcn] dau 1nislw1 kcp11nsa1 karyawan terhadap pelak.sanaan SML mencapw 91%.Yani,: patut dicermau a
budaya lm akan menjadi mla1 wiggu.l korporat, Kata kunci SML, POCA. pemahaman.kepuasan,komJtmcnJmnsutensi.kompclcn
etika,
·
UNIVERSITAS DIPONEGORO
EVALUATION OF THE EXECUTION OF ENVIRONMENTAL .:\1ANAGEMENT SYSYTEM ISO 1.WOl AT BINA GUNA KrMIA Ltd.
SEMARANG ABSTRACT
Yazenl R. Harahap Post-Graduate Program of Environmental Science DiponegoroUniversity Post-Graduate Program Bina. Ouna Kimia Ud. is formerly named as Parama Bina Tani Ltd., established by a Notary Certificate Numbec 44 Dared August 28, 1980 and Certificate of Establishment Number 8 Dated November 16, 1979, which was renewed by the Certificate Number 8 Dated May 5, 1980. Based on the Dev-recof the President of Republic of Indonesia No, 143fl/PVIN1993, the company established cooperation with FMC Corporation Pbiladelphia US:\ aod then it changed its name into Bina Guna Kimia Ltd., which is a non-facility limited company. Bina Guna Kimia Ltd. received the ISO 1400 I Certificate with the certificate number 1718-2004-AWE-SIN-RVA issued by Det Norske Veritas, valid from April 20, 2004 in manufacturing, formulation, and sales cf'pesricides. This research has the objectives of evaluating the execution of Bnvironmemal Management System (EMS) ISO 14001 :2004 at l:lina Guna Kimia Ltd, especially from the management process aspect and obtaining an overview of employees' comprehension level and employees' satisfaction level concerning the execution of EMS ISO l4001. The used approach is the "Plan, Do, Check, Act'" (l'Ul:A) method, according to the guidance of ICt.F.I (the lntemational Council fur Local Environment Initiatives), The used research method ill"e document observation, field observarion, questioner instrument, SWOT analysis and open question methods. Tbc research results show that the implementation of EMS ISO 14001:2004 at Bma Guna Kimia Ltd. has been executed well enough through the stages of Plan, Do, Check, and Act. The managerial commitment in the environmental management exists and continuous improvements in environmental management through the execution of EMS are still continuously conducted. Employees' comprehension concerning EMS clements is good (95% of respondents' responses) and employees' satisfaction level concerning the execution of EMS reaches 91%. The matter that should be taken into account is lb11t lhe number 1Jf employees' responses, which is quite large, who are not satisfied with the implementation of EMS ISO 14-001, reaching 5.6%. The group of measures among POCA that is not well-comprehended by the employees, ranging from 1.8% to 5%, in sequence is Do, Check, Plan, and Act. Several matters still require reinforcement; among them are the consistency
of EMS element' execution, role comprehension, task and responsibility of each organizaucnal element in the execution of E..\1S, and employees' competence in environmental matters. The last but not least are the effortsof striving the shaping of environmental ethics among the employees, thus, eovironmcntal management as a culture may be realized. This will he the superior value of a corporation. Keywords:
EMS, POCA, comprehension. sarisfacuon, comrmtment, consistency, ethics, culture, superior value
~
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BABI l'.ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang MllSalllh Lingkungan hidup yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa merupakan karunia yang wajib dilcstarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber kchidupan dan peningkatan kualitas hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya, Sebagaimana diketahui, lregiatnn pembangunan senantiasa memanfaatkan sumber daya alem, Pemnnfaatan .sumber daya alarn harus menperhinmgkan daya dukungnya, Jika tidak, maka generasi yang akan datang akan terganggu kebutuban dan kepentingannya. Tcdcurasnya sumber daya slam jugs akan menimbulken terganggunya kcseimbangan
ekosistem. PaW! gilirannya, linglcungan sebagal
ruang dimana manusia hidup dan melakukaa
akti vitas akan tergrarls~i dan
mengancam eksistensi manusia itu sendiri.
Dongan mecghubungkan lrualitM lingkuogan dengan derajat pemenuhan kebutuhan llasar rnanusia (sandang, papan, pangan) berarti linglcunga.nmerupakan
sumber daya. Dari lingkungan didapatkan unsur-ensur yang diburuhkan untuk pmduksi dan konsumsi. Sebagien dari sumber daya tersebut dimiliki oleh perorangan atau badan tertentu, misalnya lahan, sepetak hutan. Sebagiaa lagi sumber daya itu milik wnum, misalnya udara, air, tanah, swigai, pantai dan lautnya. Udara, misalnyu, dibutuhkan unruk mc:njl1iank1W mesin karena di dalam udara terdapat oksigen yang dapat digunakan untuk proses pembakaran dalam mesin. Air adalah faktor lain yang kita butuhbn untuk produksi, Pertanian, petcrnakan, perikanan, rnisalnya tak mungkio ada tanpa adanya air. Demikian pula dr sektor industri, pabrik ju.ga membutuhkan air disamping untuk proses produksi
dari bahsn baku menjadi bahan jadi yang siap untuk dikonsumsi, air tersebut juga digunakan untuk mcndiogutlum mesia, pembangkit listrilc dan untuk mengangkut
bahan sisa dan proses produksi. Sudharto P. Hadi (2005) meoyatakan bahwa masalah Iingkungan menjadi pokok perhanan bangsa Indonesia dimulai dengan diberlalrukannya 1 lndang-
Wldang nomor 4 tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingl:ungan Hidup yang kemudian direvisi mcnjadi Undang-Uodang nomor 23 tahun 1997 teotang
Pengelolaan Lingk.unganHidup. KTI Bumi Rio de Janeiro tahun 1992 mulai mengangkat pendeketan pembangunan
bcrkclanjutan
dengan meagajak
semua
pihak
bersepakat
meuerapkan prinsip pembangunan berkelaniutan melalui prinsip lc:emitraan. Kesepakatan KTI Bumi mempengaruhi lingkup perekonomian yang lebih luas dan menempatkan aspck lingk.ungan sebagai faktor yang berpengaruh dalam perdegangan barang dan jasa (pasar).
Kaitan aspek lingkungan dan perdagangan dilandasi pads komitmen untuk melestarikan fungs! Iingkungan hidup (suistanable developmentt dan memuaskan pemuntaan konsumen
(cusromer sati~faction). Berdasarkan hal tersebut ,
terciptalah suatu pendekatan ham dalarn pengelolaaan lingkungan, yakni pendekatan berorientasi pasnc(market based orienteds. Pendekatan bcrorientasi pasar rnelahirkan
preferensi
baru dalam
pengaturan standar-standar lingkungan yang berlaku global dan digunakan sebagai acuan dalam perdagangan intemasional. Salah satunya adalah standar seri IS014000. Sistem Manaje111e11 Lingkungan yang penerapannya bersifat sukarela, Standar JS0-14001 Sistcm Manajemen Lingkungan (SML [S0-14001) terbit pda September I 996 dan pada Moret 1997 diadopsi menjadi Stander Nasional Indonesia (SNI). Hal tersebut meretleksikan bahwa perlindungan dan pengclolaan lingkungan harus menjadi bagian dari setiap kegiatan produksi barang dan jasa, Bagi orgaaisesi yang dapat membuktikan tclah mcnerapkan SML secara berkelanjutan, akan memperoleh insentif berupa pengakuan serufikat SML IS014001. Seperri halnya Sistem Manajemen Mutu (SMM) IS0-9001
yang
rnemberikan jaminan mutu produk atau jasa suatu organisasi, maka penerapan standar SML IS0-14001 juga akan memberikan nilai tambah, keuntungan komparatif dan meningkatkan daya saing, antara lain membuka pclueng untuk ikut bcrkompetisi dalam era perdagangan bebas yang semakin kompetitif dan mensyaratkan produk-produk yang akrab linglnmgan. 2
Berbagai kalangan masih mempeZ1iebatkan efektifitas penerapan SML IS014001 dalam mcndukung pembangnnm berkelanjutan, tetspi data yang dikemukakan oleh ISO membuktikan bahwa sampai akhir tahun 2005 diperkirakan lebih 111.162 buah sertitikat ISO- 14001 (versi 1996 dan 2004) tel ah dikeluarkan di 138 negara, Data ini menga)ami keaaikan sebesar 24o/odari tahun 2004, dimana waktu itu hanya ada lS9.937 buah sertifikat IS0-14001 di 127 negara.
IS0-14001 (2004) menyatakan hal terpenting dan prinsip dalam penerapaa SML IS0-1400 J adalah organisasi hams dapat menjarnin tercapainya dan terpeliharanya perbaikan atau peuyempnmaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, menurut pencliti sangat menarik untuk meneliti organisasi yang telah
rnenerapkan dan meraih sertifikat SML ISO 14001 untuk mengetahui bagaimana organisasi menerapkan, memelihara dan menyempwnakan Penerapan SML ISO 14001
SML ISO 14001.
dapat membcribn manfaat uyal~ terhadap
perlindungan lingkungan dan pembangtman berkelanjutan. Seperti halnya PT. Bina Glln!I Kirnia sebagai suatu organisasi, menerapkan Standar Sistem Manajemen Llngkungan ISO 14001. Hal ini dilatarbclakangi oleh adanya per! iudungan lingkungan, dasar persaingan yang sama, kesesuaian deogan peraturan perundang -undangan , penerapan sistem manajemen yang efektif, adanya penghematan biaya, menjalin hubungan masyarakat yang lebih baik dan kepcrca yaan serta kepuasan pclanggan yang lebih baik. Sal ah satu perubahan yang nyata dalam tatanan ekonomi dunia adalab terjadinya proses globalisasi di segala aspek kehidupan ekonomi yang rnembentuk dunia baru dcngan bates-batas antar negara yang makin transparan dw kabur. Globalisasi kmi bukan saja terjadi pada terbentuknya pasaran produk dan jasa yang berskala global, 1e111pi terjadi pula pada perkernbangan sistem produksi yang berwawasan global. telcnologi produkst maupun teknologi produk yang merupakan gahungan dari movasi dan kreativitas yang memiliki sumber di manca negara dan dunia kerja yang memiliki mobilitas antar negara yang makin tinggi dan eksteasif Tatanan ckooomi baru yang tcrbentuk di dunia dengan batas-batas antar negara yang makin transparan dan kabur j uga bersi tat kornpetirif
•
1.2. Ru11msao Masalah I. Berdasarkan Jatar belakang masalah, rumusan masalah yang akan diteliti
adalah sebagai berilrut : 2.
Bagaimana tingkat pemahaman dan tinght kepuasan karyawan PT. Bina Guna Kirnia rerhadap SML ISO 14001 :2004;
3.
Bagai.mann
tingkat
huhungan
clcmen
lSO
14001
dengan
tingkat
pcrnahrunan dan kepuasan karyawan PT. Bina Guna Kimia; 4. Bagaimana usulan perbaikan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 :2004 di PT. Bina Guna Kimia.
1-1. 1'11j11An PeneUtian Tujuan penetitian ini adalah ~bli~u benkut :
I. Mernperoleh gambaran tingkat pemahaman dan ringkat kepuasan karyawanPT. Bina Guna Kimia tcrbadap SM!. ISO 14001 : 2004;
2. Mcngkaji hubungan eleruen TSO I 400 I dengau tingkat pemahaman dan
kepuasan karyawan PT. Bma Guna KimiJi. 3. Mengsjukan
usulan
pelnk:ion111111
perbaikan
Sistern
Manajemen
Lingkuugan ISO 14001 : 2004 di PT. Bina Guna Kimia.
l .4. l\-1aufaat l>eo.ditian
Adapun manfaat penelitian ini dilakukan, yaitu: I. Bagi pengcmbangan ilmu
linglrungan
diaktuaiisasikan
ilmu pengernhnan, tentunya diharapkan khususnya menjadikan
pencrapmoya
bagi pengembangan
IPTEK
di
lapangan
(ilmu pengetahuan
dapar dan
teknologi) yang ramah lingknngan dan betielanjutan; 2. Bagi mahasiswa,
tentunya mcojedi bahan wacana dan aktualisasi diri
terhadap pengembangan IPTEK ymg ramah Iingknngan. hijaksana dan pembangunan yang berkdanjutan [lestari) 3. Bagi masyarakat mdustri yang lc::hih atau akan menerapkan SML ISO 14001, dapat dijadrkan bahan evaluasi guna memperhaiki pencrapan SML 4
organisasinya masing-masing di masa mendaQng; 4. Bagi pemerintah, khwrusnya instansi lingkungan hidup sebagai instansi
pembina dan pengawas pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, d11pat dijadikan
bahan
evaluasi
guna memperbaiki
sistem
pembioaon
dan
pengawasan sistem manajemen liagkungan perusahaan dalam rangka rnencegah tcrjadinya penoemaran
hngkungan
140[} I clan sebagai bahan benchmark
sesuai amanat SML ISO
kinerja pengeloloon lingkungan
antara peruschaan, yang mcnerapkan SML ISO 14001 dengan perusahaan
yang iidak menerapkan SML ISO 14001 ;
5.
Bagi organisasi penelitian, yakni PT. Bina Guna Kimia, dnpat dijadikan
bahan pertimbangan untuk menetapkan program-program perbaikan peuerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 menuju perbaikan
yang berkesmambungan.
5
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BABU
TELAAH FUSTAKA 2.1. Isu Lingkungan Cl~bal Menunn Makarao {2004), Gerakan pcduli lingkungan dimulai sejak tahun 1960-an, dimana pade welctu itu proyek industrialisasi di Mesir telah mernbcri perhatian khusus kcpada sistem perlinduegan lingkungan dim keseharan khalayak. Pencernaran air dan udara menjadi pokok pei masalahan di bebeeapa kota indusrri di Mesir. K.ondisi ini meruirik perhatian organisasi linglrungan di dunia,
yaitu : DDD (Department for lntemasiona] Development) dari Inggris, DANIDA (Danish fur lncemational Development Agency) dari Denmark, GTZ dari Jerman, JlCA dari Jepang, SIDA dari Swcdia, LIFE dari Uni Eropa, BEPP dari Amcrika
Serikat dan NORAD dati Norw~)9a. l'royek parungan antara
tembaga
intemastonal dan perusahaaa nasional telah herandil mcnangani masalah-masalah lingkungan pada walctu itu.
Oleh karena adaaya p~ningkatan kesadaran dan kepedulian lingkungan masyarakat
dunia
mcngembangkan
telah
mcmaksa
konsep-konsep
yang
pihak-pihak
keselarasan
anta.ra
berkepentingan
pcmbanguaan
dau
lingkungan. Didasari Ital dillla!; lahirlah salah saru sistem yailu Stander Sistem Manajemen Lingkuagan ISO 14001.
2.2. lsu Lingk11.Dgan Regfo.naJ Negara-negara Asia semakin pllflling bagi satu sama lain - daa bagi dunia,
Output Asia saat ini secara kssar setnra deagan output dari negara-negara Eropa atau Amerika Utara, dan mungkin saja 50 persea lebih besar pada tahua 2020
(dari segi paritas daya beli). Tantangan bagi Asia yang kian ma.lanur dan kian saltng tergantung adalah memperkuat dan menyebarkan manfaat dari kerja sarna regional,
sambil
memainkan
peran
yang penting
dan
konstruktif dalam
kepemimpman ekonomi global. Begitu negara-ncgara Asia itu tambuh semakin besar clan kornpleks, mereka
juga
rnenjadi
lebih
terintegrasi-
rnelalui
perdagangan,
arus 6
keuangan, investesi langsung, dan bentuk-be11tuk lain dari pcrtukaran ekonomi
don sosial. Pcn:lagangan di antara negera-negara Asia sama besamya denzan perdagangan Asia dengan Eropa dan Ame:rika Utara dalam kawasan
masing-
masmg, K.ajian ini menemukan bahwa enam ukuran saling-ketergantungan dari 16
ncgara uterna di Asia telah 111c:ningbt secara nyata sejak krisis keuangan tahun 1997/98. Sebuah survei yang dilakukan wttuk: kajian ini menemukan bahwa para
ini menyambut
pemimpin opini di kawasan
baik salmg-kctcrganmngan
ini
dan mencmpatkan hubungan dan l.:erja S!W111 regional pada priorttas teratas.
Ke mana pasar mengarah, pemerintah 1997/98 menggarisbawahi
integrasi
Krisis tahun
mengikuti,
Asia dan adanya kepentingan
serta mcmbuka keleruaba.n a.rsitekrur kebijakan
bersama,
global. Hal tersebut mernben
momentum kebangkitan regionalisme Asia dan mengarah kepada iniRiatif-inisiatif besar
antar-pemerintah,
berkembang,
Tetapi kerja sama ant81' pemerintah Asia mosih
Pada akbimya,
sejumlah permasalahan
mencakup
dampak
laujutan
pengaruh Asia di forum-forum investasi,
Asia
nantinya pedu mengatasi
yang tidalc bisa ditangam dengan baik oleh pssar.
Tantangan-tanrangan regional, pengelolaan
institusi-.i.ristitusi
akan
serta dukungan
penyediaan
barang-barang
di antara negara-negara,
publik
penggunaan
ekonorni global, liberalisasi perdagangan
unmk menyempurnakan
kebijakan
dan
nasional yang
merupakan taruhan penting bngi kawesan ini.
K.erja sama regional seharusnya tidak dijadikan sebagatujuan kepentiagannya
sendiri,
bagi
tempi pada bidang ini dan bidang-bidang lain kerja
sama regional bisa menjadi alat yang sangat kuat, dan bahkan sangat penting, untuk menangani konsekuensi
saling-ketergantungan.
Regionalisme
Asia yang
dinamis dan beronemasi keluar, sejalan dengan keragaman kawasan dan sadar akan peluangnya
di pasar terbuka global, akan membantu
menstabilkan
dan
mcmperkuat ekonomi dunia. Perkernbangan seperti ini meejadi kepentingan semua
orang.
Memang,
dalam
pcrlambatan ekonomi
global
yang terkuak,
sebagaimana lcrjad1 saar kajian ini dimlis, kerja sama Asia-khususnya di sektor keuangan dan keh1Jakan ekonomi makro--bisa menjadi
conroh
awal 7
meningkatnyn kapasitas Asia untuk bedcontribusi bagi kemajuan ekunomi baik
secara regional maupun global. Hubungan-hubungan
perdagangan dim investasi Asia sudah maju, dan
inrcgrasi produksi regional menjadi penting bagi kepemimpinan industri
pabrikan
tahapan-tehapan
global.
Dengan
terbaginya
raatai
Asia dalam
prodoksi
menjadi
yang lebih kecil, dan tiap tahapaa diproduksi di lokasi yang
paling menghemat biaya, sating keterhubungan Asia relah meajadi aset utama
dalam menarik
investasi
keuorungan produksi sumber
dan
global. Asia
produksi
utama-s-angkatan
lrerja
diberkahi
yang besar
daya investasi yang melimpah, dan kemampuan
dan dapsr menggabllllgkannyo
dan
beberapa beragam,
teknologi maju-
secara c{isien brena rcodahnya
hambatan
perdagangan den hubungan transportasi dan komunikasi yang berkembang baik.
Perdagangan di dalam perdagangen
kawasan
suku cadang
Asia telllh meningkat
clan kompooen
memainkan
secara peran
tajnm, dan
yang cukup
besar, Republik Rakyat Cina (RR.q seringkali mef\iadi pusat jarmgan produksi tersebut, tetapi sebagian besar ekonomi regional berpartisipasi di dala.mnya. Sistem produksi Asia yang cfisicn juga sangat tcrbit dengan perekonomian global; pangsa besar dari ekspor barang-barang jadi di kawas!ll1 ini akhimya ditujukan bagi pasar-pasar Eropa danAmeri.lca l!tara.
Ada dua sisi dalam tantangan
bagi kerja sarna regional: mendukung
integrasi jaringan produksi Asia dan mempertahankan sistem perdagangan dan investosi global yang tcrbuka, berdssarkan
peraturan, Km
itu diperlukan
penggunaan pengaruh kawasan secara kuat untuk meniamin pembangunan sisrem perdagangan global yang terus berlanjul Namun ketika pcrundingan Doha dari Organisasi Perdagangan Dunia ruengalami jalan buntu, banyak negara Asia juga bcrpaling pada negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FT As) bilateral dan
plurilateral.
Manfaat
yang
signifikan
akan diperolah dari
pengkonsohdasran berbagai FT A menjadi satu kesepekaran tunggal yang ber!aku di seluruh kawasan dan penerapan praktek terbaik untuk mengarehkan perjanjisn 8
FTA regional dan subregional di masa mendatang. Mempromosikan integrasi
juga membutuhkan investasi !cbih lanjut pada infrastrulctur lintas·batas--sistem
transportasi,
komunikasi
dan
energi-
untuk
menghubungkan
perekonomian negara-negara dalam lcawasan ini,
Asia kurang terintegrasi dalam bidang keuangan dibandingkan perdagengan.
Namun
dernikian,
pasar keuangannya
telah
menjadi
bidang lebih
besar, lebih dalam dan lebih canggili dibandingkan satu dekade lelu, serta kerangka kerja hukum dan pemturan telah disempurnskan, Dan berdasarkan bcberapa ukuran, integrasi keuaagan
Asia juga telah maju. Namun, scbagian
besar
melalui
dana-dana Asi"
diperantarai
pasar-pasar global yang janh,
padahal terdapat dana simpanan yang amat besar dan kesempaten investasi yang meiimpah di kawasan ini. Pangsa sumber daya kcuangan Asia yang diinvestasikan pada aset-aset Asia ternyata rendah--suatu ha! yang cukup mengtjutkan. Integrasi
keuangan yang Jebih dalam bergaotung pada perbaikan lebih jauh dalam sis tern keuangan ka wasan ini, tennasuk struktnrisass regulasi yang menimbulkan
kcpcrcayaaa peda lembaga keuangan dan melindungi para investor. Peayempumaaa
ini
mengarah kepada siklus yang baik: investasi lebih
besar dalam pasar regional, termasuk oleh para investor Asia, akan menghasilkan produk dan layanan baru yang membuat pasar lebih efisien dan menarik, Siklus semacam itu akan mcngunnmgkan banyak sektor, tcrutama usaha kecil dan menengah, pembangunan infrastrukrur, dan rumah tanggs. Kena sama kcuaagan regional telah mcrungkat secara nyata sejak
krisis keuangan Asia, khususnya melalui terobosan baru seperti Prakarsa Pasar Obligasi Asia (ABMI) dan Dana Obligasi Asia (ABFs). Nmnuo tetap saja tcrdepat
kelemahan. Prioritas
jangka
pengawasan dan dialog dipertimbangkan
pada
pendek
adalah
pasar
keuangan;
mcrnperkuat untuk
tuj uan
pemantauan, ini,
harus
terhentuknya "Dialog Stabilitas Keuangan Asia" tingkat tinggi
yang baru untuk mempertemukan para para penyelia serta regulator
lain.
mcntcri lnslltusi
kcuangan, bank baru
sentral den
ini akan berguna unruk
me.nangani kcrentanan dan peraturan dalam pasar keuangan, serta melakukan 9
dialog denan sektor swasta, Prioritas lain mencakup
langkah-langkah menuju harmonisasi regulasi
keuangan dan diadopsinya standar minimum yang memungkinkan pengakuan awal bersama, sctidaknya di antara kelompok-kelompok negara, 1uga penting
untuk memperdalam dan melebarkan infrsstruktur regional
rrunsaksi
yang
ABMl
Jruat untuk
dan ABF, serta
sistern
dan pertukaran informasi. Dan
pembayanm,
membangun peoyelesaian
up11ya-upaya harus intensif untuk
menjadikan sistem keuangan nasional lebih efisicn mclalui liberalisasi
modal yang terukur dan cennat serta libcralisasi
neraca
arus keuangan Hntas-batas
yang saat ini masih dibatasi. Dengan ketergantungan
rumbuhnya
hubungan
perrlagangan
dan
mal::ro Asia juga meningkot.
ekonomi
keusngan, Kcpckean
salingkawasan
terhadap kejul11n (shock) output regional mealngkat, dan juga terdapat bukti
adanya pergerakan harga menuju konvergensi. Pada akhimya, kecenderungan ini sepertinya sedikit banyak mengur.mgi ketergnntungan negara Asia dari Erope dan Amcrika t.:tllta, tetapi scjauh ini lr.epclcaM kawasan tethadap kt
kerja sama-kondisi ckoaomi rnakro yang kuat
iui pada tahun-tahun belakangan
ini mencermi.nkan
lingkungan global yang positif Periods yang ld>ih menantang mungkin ada di depan. Ketidakseunbangan dapat berkelanjutan
pemhayaran global yang tampaknya
semakin tidak
perlu diatasi. Hal ini membutuhk:an penyesuaian besar di
seluruh dunia; di Asia, hal itu berarti IDCllglll'ahbn kembali output dari ekspor kt: luar kawasen kepada konsumsi dan investasi di dalam kawasan. Van pergeseran
•ni mungkin perlu terjadi sew-a cepat jika, misalnya, pedambatan global saat ioi sernakin dalam. Pergescran tersebut juga bisa dikaitkan dengan penyesuaian nilaitukar
yang besar dan
kepurusan
dapat
mengganggu.
Tantangan bagi para
pemhuM
Asta adalah memantau pembangunan global dan regional dcngan
ketat, dan bersiap-siap
untuk bertindak bersama (jika seluruh kawasan perlu
mcnanggapmya).
io
Dari penguatan mekanismeoyn untulc memantau dan sccara potensial mengkoordinasikan dipertimbangkan
ekonomi
kebijakan adanya struktur
sentral
makro
dan
nilai-tukar,
yang baro=misalnya,
Barus
"Sekretariat
Asia untuk Kerja Sama Ekonomi .. -untuk mendulrung hal ini dan fungsi-fungsi lain dengan staf yang berkualitas dan permanen,
Ekonomi saat ini harus dipericuat lebih jauh dengan kesepakatan
Tiniauan
tentang alat, iadikator dan stnndor yang dengan
Proses Dialog Kebijakan dan
saling-ketergannmgannya,
digunekan untuk mcmamau kcgiatan
Asia akan memperoleh
manfaat ekonomi.
Pcmerintah juga bisa menjajaki inisiatif-inisiatif awal dan terbatas dalam koordinasi
kebijekan. · -misalnya,
mengelola
pergerakan
tertentu
melalui tindakan-tindakan
ad hoc
untuk
dari penyesoaiaa ailai-tukar terhadap mata
uang ketiga, mungkin oleh bagian dari negara-negara di kawasan ini. Untuk men yediakan alat pada saat krisis, Prakarsa Chiang Mai, yang merupakan Iasilitas keuangan
kawasan, harus diperluas deogan membuat pengaturannya
menjadi multilateral, dan dengao mengurangi hambatan pada aktivasi mereka,
Sekretariat bisa mengawasi gabungan sumber-sumber devisa kawasan dan, pada saat krisis, menegosiasikan
kebijakan ekonomi dengan pemerintah yang tengah
mencari dukungan.
Pembangunan Asia merniliki dampak positif yang luas terhadap kehidupan mas yaraka.t--scbagian besar negara Asia telah membuat ktllllaj uan yang luar biasa dalam mengurangi kemiskinan. Haaya saja, manfaat itu gagal rnencapai sejumlah besar masyarakat; kemajuan terseok-seok di beberapa negara, khususnya pada ukuran bukan-pendapatan; den perbedaan pendapatan yang tajam terjadi di beberapa negara, Nyaris semea negara
memiliki
berkembang di kawasan
ini
tantangan dalam membuat pcrtumbuhan lebih inklusif. Kebijakan
terbaik untuk rnengatasi isu-isu ini seringkali cakupannya nasional, oamun isu-isu ini juga rnernpunyai
dirnensi
regional
yang
penting. Integrasi
regional
mernpromosikan pembangunan inklusif, baik melalui peninglcatan pertumbuhan ekooomi
maupun penyediaan sumber daya untuk kebijakau yang mendukung
rakyat miskin. Dan negara-negara terbelakang dt kawasan uu biasanya mendapat yang II
paling banysk dari hnl tersebut, Perjuongllll untuk kchidupan dimulai
dengan menciptakan
Pemerintah
pekerjaan
dengan
yang lebih baik
produktivitas
tinggi.
perlu menghubungkan masyarakat rniskin dengan ekonomi regional
yang sedang tumbuh.,
dengan
bcrinvestasi meningkatkan
menghilangkan
kemampuan
para
bambatan pekerja,
pasar
dan
lterj11,
memhangun
infrastruktur untuk menghubungkan daerah yang tidak beruntung dengim pusatpusat ekououu. Perd ..gtt11gim sektur pertanian dan banruan donor yang terfokus merangsang
kegiatan
sebagaimana
diperlihatkan
(Greater
Mekong
perdagangan oleh
Subregion).
bisa
memainkan
pengaleman Perubahan
peran
Subkawasan ekonomi
penting,
Mekong
yang
pesat
Raya juga
membutuhkan sistem perhodungan sosial yang hemat biaya dan inovatif Dan migrasi
pekerja-
di
dalam
dan
di
cntarn
negera-ncgare-e-
dapat
menguntungkan baik pekerja migran maupun tuan rurnah me:rcka. Mlgrasi Terlatu
dmi mempernmbangkan penugasan yang tegas dari fungsi kelembagaan pekerja juga perlu dikelola secara hari-hati untuk mcnjamin hak-hak para migran
dun untuk mencegah terjadinya perdagangan manusia den pekerja paksa. Kerja sama regional jug11 •~k kalah penti.ngnya untuk mengatasi sejumlnh anoumen, termasuk cpidcmi, bcncana alarn dan pcnuruna.u kualitas lingkungan, Asia yang berpeoduduk padat dan sangat terintegrasi membutubkan sisrem kelas-dunia untuk memanrau, mencegah dan (jika perlu) membendung
epidemi. Dalam bal ini perlu kerja sama untuk rnerespon bencana alam dengan lebih cepat, lebih efektif dan ridak mahal. Dan perlu dilakukan upaya bersama regional untuk mengendaliksn sejumlah masalah linglcungan yang muncul sebagai akibat pcmbangunan yang pesat.
Kebutuhan akan kcrja sama regional di Asia yang
lebih besar adalah
luas, dalarn dan kuat. Arsitektur kerja sama kawasan saat ini mencakup banyak forum, dari kerja sama subkewasan hmgga kerja sama antar kawasan.
Forum-forum ini rnenawarkan kemampuan untuk rnengatasi isu-isu bervanasi dari kerja sama teknis (misalnya, dalam proyek-proyek
kcsepakatan
global
yang
luas
dan
inter
infrasuuktur)
sampai
regional (rnisalnya, di bidang
teknologi). Upaya-upaya int sering berpusat pada Asosrasi Negara- negara Asia 12
Tenggara (ASEAN), yang rnemiliki sejarah panjang tentang den kerangka kerja
yang maju bagi kerja sama regional. Secara bersama.an, forum-forum ini menawarkan arsitektur dengan berbagai jalur dan berbagai keeepatan Yatl8 saagat scpadan dengan banyaknya tantangan dan keragamen yang luas di kawasan
ini. Arsitekmr ini juga menciptakan persaingan sehat di antara furum untuk menunjukkan efektivitas mereka. Bagi semacam
ini-e-masing-masing
forum-forum
dalam
ini
arsitektur
mempunyai bidang keunggulaa komparatif yang
berbeda. Namun ASEAN+3 (termasuk RRC, Jcpang, dan
Republik Korea)
muncul sebagai unit koordinosi yang sangat berguna: ia menarik manfaat pengalaman
dau
dukuugen
kelembagaen
negara ekonomi terbesar Asia,
ASEAN,
dari
mt:nggttbungkWl ligu
dan secara umnm sangat
terintegrasi.
ASEAN+3 merupakan tempat yang logis bagi sebueh Sekretariat Asia untuk Kerja Sama Ekonomi yang diusulkan unlllk dibentuk. tetap tleksihel
untuk mengakornodasi
Integrasi Asia perlu
kelnmpok-kelnmpok
rlen£11n
priorita~
yang berbeda atau berobeh, dan untuk menyerap kekuatnn ekonomi baru don isu-Isu ke dalam proses. lntegrasi Asta juga perlu meningkafken pada koneknvttes fisik, untuk mcnjamin Tlnggi
Asia Timur
8g81'
inisietif ASEAN+3 ataupun
(ASEAN+3
dan Australia,
lndia
Pertemuan Tingkat dan Selandia Baru)
scjalan dengan rencana infrastrukmr dari kelompok subkawasan, di satu sisi, dan kerangka kerja kebijakan global yang muncul pada forum-forum antar-kawesan Jan global, di sisi lain. Mata uang bersama, dan kebebasan yang lebih besar bagi pergerakan pekerja. NamW1 kebijakan jangka pendek membutuhkan visi jengka paniang dan inisiatif pragmatis yang membuahkan hasil-hasil awal yang lebih cepat, langkah
demi langkah, Asia
tarnpaknya
akan
mengsdopsi
pitihan-pilahan
yang
sudah
diidennfikasi dalam kajiau ini untuk memfasilitasi iutegrasi, mengelola elek
sampmgnya,
dan
mcmbuat pertumbuhan rneojadi Jebih inklusif dan
berkelaniutan.Regionalisme Asia menjadi lebih percaya diri pada potensmya
untuk mernberikan konlribusi bagi kesejahteraan Asia dan dunia. Kita menyaksikan awal mula sebuah komunitas ekonorni Asia )'ling kuat, .•ejahter"ll.
berorientosi pasar global,
keluar,
terintegrasi
secnra regional
dan memiliki tanggung
namun
jawnb serta
terhubung
pengaruh
dengan
yang sepadan
dengan bobot ekonominya. Kebanglcitan regionalisme Asia adalah suatu kekuatan sejarah yang sangat berpengaruh---suatu kemitrann bagi kemakmuran regional dan global bersama. Akhirnya,
perelconomian
Asia
akan mempunyai
pasar
tunggal dengan regul asi, 2.3. Isu Lingkungau Nasiooal Perubahnn iklirn global merupakan malapetaka yang akan datang. Kita tclah
mengetahui sebahnya yaitu manusia yang tcrus menerus mcnggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi. Kita sudah mengetahui sebagian dari akibat pemanasan global ini yaitu mcncaimya
tudung cs di kutub, men.ingkatnya sulm lautan, Jcekeringan yang bcrkepanjangan, penyebaran wabah penyakit herbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan
gelombang badai besar. Kita juga telah mengetahui
siapa yang akan terkena
dampak paling besar - NeilJta pesisir pantni. Negara kepulauan, dan daerah Negara
yang
kurung
berkembang
seperti
Asia
Tenggara. Selama bcrt11hun-lllh11n kita telah terus menerus melepaskan karbondinksida kc atmosfir dcngan mcnggunekan behan bakar ywig berasal dari fosil scpcrti batubara, gas bwni dan minyak bumi. Hal ini tdah menyebabkan meningkatnya
selimut alarm dunia, yang menuju kearah meningk.atnya suhu iklim dunia, dan pcruoahan iklim yang tidak dapat diprcdiksi juga mcmatikan. Greenpeace percaya bahwa hanya dengan langkah pengurangan emisi giis rumah kaca yang sisternatis dan
radikul dapat mencegab
perubahan
iklim yang dapat mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah kepada ekosistem durna dan penduduk yang unggal
didalarnnya. Sebagai
seboah
organisasi
global berskala
internasional,
Greenpeace
memusatkan perhatian kepada mempengaruhi kedua pihak yaitu masyarakat dan
para pemegsng keputusan atas hahaya dibalik penambangan dan penggunaan
14
bah an
baker
yang
bcresal
dori
fosil,
Dalam laporan PBB dikatakan sebanyak 90 persen pemanasan global terjadi
akibat perilaku manusia terutama telah membakar bahan bakar fosil -
yang
dikatakan menjadi penyebab utama adanya perubahan iklim yang berdampak kepada sistem iklim yang akan lebih banyek ruenyebebkan terjadinya gclombang panas, kemarau panjang dengan kekeringan, badai dan nailcnya permukaan air
taut. Selain dari ha! rersebut pembangunan ekouomi yang ielah menjauiloot
ASEAN sebagai salah satu kawasan ekooomi dengan kecepatan perkembangan yang meningkat, akan tetapi hal ini juga menimbulkan sisi negatif. Salah satu dampak dari perkembangan ekonomi adalah kerusakan lingkungan tanah, air, dan udara. Pada mulanya kcrusakan lingkungan hanya terbatas pada tingkat domestik.
Namun datum waktu yang tidak lama keruseken lingkungan muloi merambah kawasan wilayah dan juga mempengaruhi hubungan internasional di ASEAN. Saal ini seluruh masyarakat tidak lagi meragukan bahwa lingkunga11 merupakan suatu problem utama yang menjadilronnyu sebagci isu intemasional. Dcngan limbulnya permasalahan ini, menyebabkan konfllk antar wilayah ASEAN. Ada beberapa kasus yang berdampak pada hubungan internasional di kawasan ASEAN, salah sanmya adalah polusi asap.
Karena luasnya dwnpak lingkungan
ioi ASEAN seiak tahun t 995 membicarakan isu asap yang meneiptakan gangguan kesehatan bagi pendudulc ASEAN. Walaupun tidalc mudah untuk mengatasi
gangguan ini, ASEAN torus mcnyclcnggarakau pcrtcmuan untuk rnembahasnya. Tahun 2002 AS~AN akhirnya mengesahkan sebuan perjanjian yang rnengatur pengelolahan asap tersebut. The ASEAN Agreement on Transboundary Haze Poluttion mengawasi dan mencegah polusi asap melalui bet bagai bentuk kcrjasama yang telah discpakati.
Pclitik luar negeri dapat di katakan sebagai aksi dari suatu ncgara tcrhadap perubahan
yang terjadi di dalam sistem intemasional,
Pengaruh lingkungan
I~
ekstemal
dan internal akan sangat mempengaruhi
para pembuat keputusan{
decision maker) untuk menentubn arah kebijakan politik tuar negerinya, dengan tujuan yang hendak di eapai. Untuk mencapai tujuan atau sasaran yang menjadi kepentingan nasional 11.Hri
tiap negara, peranan power dan kemampuan yang di miliki suatu negara akan sangat
mempengaruhi
keberhasilan
dari
polirik
lunr
negeri
dalarn
memperjuangkan national interest. Hal tcrsebut, dalam definisi politik luar negeri rnenurut Couloumbois dan Wolfe, bahwn politik luar negeri merupakan sisrematis dari tujuan atau kepentingnn nasional dcngan power den kapabilitas.'
Dalam
melaksanakan politik luar negeri yang akan di [alankan, sekurnpulan kebijakan yang di hasilkan di dalam politilc \uar negeri mcncenninknn situasi domestik yang terefleksikan kc dalam politik luar negeri, seperti apa yang telah di kemukakan
oleh Lentner, Secara garis besar, kepenungan nasiona; suan; negara rerbagi dalam dua jenis kependngan, yaiiu2 : • Vita! Interests ( cont ), kepentingan yang sangat bemilai tiaggi scbingg.:i suatu negara bersedia uotuk berperang demi mendapatlc11J1J1ya.
• Secondary interests, kepentingan yang juga penting tapi dalam pcncapainoya lebib rnengguaakan cara-cara perundingan daripada perang, Menurut Arnold Schwarzeneger, nationai interest merupakan salah satu faktor utama dalam hubungan intemasional. Menurutnya kelompok-kelompok tnosyarakat{ ncgara ) dalam suatu sistem intcraasional akan rnelakukan apa yang
rnereka kuasai secara fisik lcbih dari peda apa yang seharusnya mereka lakukan
sccara moral. Namun dernikian, power bukenlah sesuatu yang bersifat destruktif, bar dan
statis, power merupakan perpaduan antara pengaruh persuasif clan den kekustan koersi f. Power juga dapat di artikan sebagai fungsi dari jumlah penduduk,
l~
teritorial kapebilitas ekouomi, kekuataa militer, stabilitas polilik dau kepiawaian diplomasi internasional. National power suatu negara tidak saja meacakup kekuatan militer belaka melainkan pada tingkatan teknologi yang di l::uasainya, sumber daya alam, bentuk kepemerintahan dan kepemimpinan politik secara ideologi, power dapat pula di maknai sebagai kemampuan untuk menggerakan orang lain dengan aneaman
ataupun kckerasan perampasan hak-halc sedangkan penga!Uh berarti kemarnpuan untuk hal-hal yang sama rnelalui janji-janji atau pun pemberian keentungan ( konsesi ).
Dengau kata lain, Power rnerupakan kemampuan untuk memperoleh
apa yang diingink.an untuk mencapai output politik luar negeri melalui knntn:il terhadap Jingkungon ekstemal yang berubah. Menwut Rossenau, tujuan-tujuan yamg ingin di capai oleh sebuah negara di dalam pembuatan lcebijakan luar negeri biasanya di bedakan pada dimcnsi waktunya dengan di pengaruhi oleh sasaran
yang di lihnt pada masa lalu don ospimsi pada
mBSO
yang akan datang, Dimensi
waktu di bedakan atas tujuan jDl!gka pendek, jangk.a mcncgah, dan [angka panjang, umumnya jangka panjang kehijakan JX>litilc luar negeri suaru negara adaleh
tercapainya
kcamanan.
pcrdamaian,
kesejahteraan
dan
kekuasaan. Sumber-sumber input utama kebijakan politik luar negeri menurut James N.
Rosscnau adalah sebagai bcrikut : • Sumber sistemik ( systemts source ), sumber yang berasal dari hngkungan ekslemal. Surnber yang menjelaskan struktur hubungan .antar ncgara-negara besar, Contohnya, pole hubungan antara ncgara-negara hesar yane ilrnt arnbi] andil dalam struktur tersebut dan pembagian kapabilitas di a.ntara mereka.
• Sumber masyarakat ( societal source ), somber yang berasl dari hngkungan internal yang mencakup faktor kebudayaan dan sejarah yang
menjadi lantlasan nilai-nilai
dalam masyarakat , faktor ekonorni, yang
menjelaskan tingkat kesejahteraan, struktur sosial yang menggambarkan 17
kehannonisan
alau konflik, dan opini publik yang menjelaskan persepsi
masyarakat terhadap duoia luar. • Sumbcr ldeosinl..'Tatik ( ideosyncratic source ), sumber internal
dapat di lihat pada kepribadian aktor-aktor pembuat keputusan, termasuk pandangan
nilai-nilai,
pengaleman,
hakat dan persepsinya
terhadop
lingkungan intcrnasional dan tujuan nasionalnya yang ingin di capai.
Isu lingkungan dalarn studi hubungan internasional rnengemuka sejak tahun 1960-an, dimana degradasi lingkungan terjadi akibat dori pertumbuhan era industrialisasi. Dalam politik internasienal falctor pendukung sepeni geogmfi, demografi dan distribusi sumher daya olam menjadi bagian yang penting, Ekspansi bahan mentah dari negara maju ke negara berkembang di anggep scbagal faktor pcndukung masalah tersebut. Aristoteles misalnya, ya.kin bahwa manusia don lingkungannya adalah tidak terpisahkan, dnn keduanya memberi
dampnk bmk secnra keadaen geografis maupun politik Perubahan iklim global merupakan isu global yang banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat dums saat ini, karma dampak yang di timbulkan akan menganeam kclanpungnu hidup bumi dan isinya. Narnun, seperti yang telah kita ketahui penyebab utama pengrusakan lingkungan di sebabkan oleh manusia itu
send in. Pemakaian bahan bakar dan hasil bumi Jainnya yang lidak dapat di perbaharui secara terus-menerus mempakan faktor utama penyebab timbulnys perubahen iklim global. Sclama bcrtahun-tahun manusia telah melepaskan karbondioksida ke lapisan annosfir bumi yang menyebabkan menebalnya lapisan alami humi kemudian terjadi pemanasan suhu Ji bumi yang di kenal sebagai
perubahan ikhm yang berdampak pada kcrusakan ekosistem bumi dan penduduk yang ada di dalamnya, seperti ketidakstabilan sistem ikhm yang mengakibatkan mencaimya es di Kutub.
I ij
Scbagian pcmerhati linglcungan mempercayui bahwa, pcngur1U2g11J1 entisi gas rumah kaca dan penghematan pemakaian basil bumi yang tidak dapat di perbaharui secara sistematis dapat membantu
upaya pencegahan terja.dinya
pemanasan global,
Sebagai upaya nyata, mengbimbuu masyarakat
PBB sebagai organisasi
tertinggi
di dunia
dlUl pemerintnh mosing-masing negam anggotanya
termasuk ASEAN unrulc mcngurangi pengeksplouasian terhadap hasil bumi yang tidak dapat di perbaharui, seperti penambangan minyalc bumi, batu bara, dll. Untuk itulah kini, ASEAN Ihm jug& masyerakatnya saling rnelakukan
kerjasama dalam menagani permasalahan isu ini , mereka merasa pedu untuk menggalakan pelestarian alam sebagai upaya untuk meminimalisir dampak buruk dari perubahan iklim global yrutg salah satu penyebabnya dari polusi asap, karena
beberapa negara yang mcnjadi anggota ASF.AN sendiri merupekan negara kepulauan di dunia yang akan s1111gnt di mgikan <1ptlbilo pemanasnn global terjad»
Pcncemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tcrcampumya, polutan (unsur-unsur berbehaya) ke dafom lapisa» udara atmosfer
)'"dllg
dapat
mcngakiba
NOx (nitrogen oksrda]. Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faklor,
antara Iam: • Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari alarn, seperti: c abu
yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi,
o gas-gas
vulkanik,
e debu yang beterbangan di udara akihat tiupan angm, 19
o bau yang tidak
enalc akibat proses pembusukan
sampch
organik. • faktor eksternnl merupakan faktor y.mg dihasilkan dnri berbngni
aktifitas rnanusia, scperti : o hasil
pembakaran
bahan-bahan
fosil
dori
kendaraan
bermotor, o bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia orgnnik dan anorganik, o pemakaian nt-7at kimia yang disemprotkan k.e udara, o pembakaraa S3mpah rumah t:mgga, dan
o pcmbakaran hutan. Polusi asap berasal dari pembakaran hutan-hutan di Kalimantan don Sumalnl meneiptakan anaunan kcamanill peaduduk di kawasan ASEAN. Polusi
asap yang terjadi pada tahon 1997 merupakan litik tertinggi lmndisi terparshnye schi.ngga selama kurang lebih tujub bulan asap meoyclubungilangit Singapura, Malaysia, Thailand, Australia, Indonesia, dan Pihilipina. Polusi asap ini sangat membahayakan
manusia
karena
mcnggangu
kcsehatan
mata
clan
paru-
paru. Walaupun beberapa negara lainnya menghasiikan polusi seienis juga, indonesia dikenal paling sering mcngirimkan polusi asap lewat pembakaran hutan yang tidak terlc:o11t.col. Pembakarao ini dilakukan
karena merupakan cara-cara
tradisional untuk membersihkan butan dari sisa-sisa penebangan liar (illegal toging). Peuebangun liar di Indonesia adalah masalah besar yang telah dihasilkan
dalam supreuiasi hukum dau subsueisial untuk penerimaan negara, Dengan adanya permasalahan penebangan hutan LDi memiliki dampak yang hi Ra dikatakan senus
karena
memiliki
masyarakat miskm.
implikasi
Selain
tcrhadap sosial dan ekonomi khususnyn
dari itu ancaman rerhadap ekosistem dan 20
keanekaragaman hayati juga sangal bes&r dengan sedikit keuntuDgan untuk jangka panjang bagi siapa pun kecuali dart orang-orang yimg bertanggung jawab alas perampasan dan penyelundupan l:ayu dart satu negara ke negara lain. Setclah dua tahun melakukan pcnydidikan
lcbih lanjut oleh EIA
(Environmental Investigation Agency) dao mitra LSM lokal, mengungkapkan tentang cara bagaimana melakukan kejahatan penebangan liar. Akhirnya pcmerintah Indonesia bcrtindak akan melakukan beberapa tindakan politik unmk
berurusan dcngan situasi seperti ini. Pada bulan April 2001, SK menteri yang dikeluarkan untuk menempatkan sementara moratorium di pemotongan dan perdagangan spesies terancam, Intcmasional
Keputusan
dari
Konvensi
Perdagangan
dalam Endangered Species (CITES) telah diberitahulcan bahwa
Indonesia telah ml'.nempatkanpara Ramin pada Lampiran 11 I dari CITES dengan kuota no!. Dcngan mclakukan hat ini Pemcrintah Indonesia mcminta bantuan Intemasional dan kini menempatkan beberapa tanggung jawab untuk Ramin dalam pcncurian kayu di negara-negara impor. Ini adalah satu-saumya instrumen intemasional y1111g mengikat sccara hukum, Pemc:rintah Indonesia dapat
mengganakan perlindungan hul
Dengan adanya bantuan intemasional ini mempermudah lcinerja
pemerintah
Indonesia untuk menangani
permasalahan
pemerintah
Indonesia juga bekerjasama
dengan pemerintah
huten, Selain dari itu Malaysia dalam
pcnnasalahan illegal logging dan polusi asap.
Pengaruh yang dirnsakan dengan adanya kabut asap ini mcnyebebkan timbulnya reaksi dari masyarakat sekitar. Tidak hanya keadaan rnasyarkat saja yang terganggu
kcsehataanya
seperti
terkena
penyakit
paru-paru
dan juga
gangguan peoghhatan mata, Selain dori itu dampak panjangnya dari kabut asap ini akan merugikan suatu negara. Dilihat dari segi perekonomian suatu negara, jika kabnt asap ini menggangu jadwal penerbangan akan mengakibtkan pembatalan sejomlah pcncrbangen yang ada dan akan mcngakibatkan turunya jumlah wisatawan yang akan
atau pun tidal: udara yang dihirup olch manusia okan bcrdampak buruk pada kondisi kesehatannya
Jika jumlah masyarakat yang terkena cukup besar akan
memepengaruhi jumlah
produknfitas
dari perusahaan dan pabrik yang
mengguuakan sumbcr daya manusia ini. Dampak terhumk dari kabut asap ini dapat memungkinkan
hilangnya
hubungan bilateral dari negara yang bersangkutan. Jika hal ini bcnar-bcnar terjadi akan mcnghambar keadaan domestik dari negara yang "memeprodnksi" kabut asap. Oleh kareua itu dibutuhkan penaganan yang cepat
tentnng Pencemaran Kabut.PerjaJtjian ini merupakan daftar dari
perjanjian intema.sional lingkungan. Sebagian besar dari y1mg herikut ini adalah perjanjian yang mengikat secera bukum yang ditandatugani pada tahun 2002
antara semua negara-negara A SEAN untuk menagani permasalahan mi. Bulan Jeni 2006 di Palembang, Sumatra Selalan, Presiden Su.silo Bambang Yudhoyono mengatakan
dia lebih baik tidak ditanya mitra ASEAN soal
merembesnyakabut asap pada Pertemuan Pencak ASEAN di Ftlipina, Presiden agaknya
rnenunjukkan
ketidaknyarnanannya
rnemoahas asap dengan mitra
ASEAN. Nam WI, Indonesia merupakan negara yang raw an terkena kebakaran hutan dan polusi asap yang tidak meratifikasi \'erjanjian ASE.AN tentang Asap Lintas Batas.Alunad Faria), wakil kctua Kornisi VII DPR RI, mengatakan parlemcn masih meuyosialisesikan Perjanjian iru ke daerah-daerah sebelum meratifikasinya. A::l.CAN Agreement on Transboundary Haze Pollution disetujui oleh I 0 negara pada Juni 2002 clan mulai berlaku efektif pada November 2003 ketika imam negwa meratifikasinya. l 0 Hingga Juh 2005, tujuh negara telah meranfikasinya (Brunei, Malaysia, Myanmar, Singspura, Thailand, Vietnam dan
Laos), namun tiduk dengan negara poling peming, Indonesia. Bcgitu ban yak
., ..
••
perjo.njian dan pertemuan yang diadalc.an oleh negara-negara di kawasan ini dalam rangka mengakhiri kebakaran hutan dan polusi asap. ASEAN Traru:boundary Haze Agreement pada Pasal 3 nomor 5 tentang Prinsip
inenegaskan
lintasbatas,
harus
bahwa
"Pihak-pihek,
melibarkan,
&epanll131lya,
dalam
inengatasi
semua
polusi
st.akeholder,
asap
termasuk
masyarakat Jokal, kalangan LSM, petani dan perusahaan swasta." Tak pelu
dipertanyakan kalau kalangan LSM mcndcsak Pemerintah Indonesian untuk segera meratifikasi
Perjanjian iru. Pemerintah
mengulur-ulur wnktu. Bagaimanapun, kebokaran hutan dan polusi hutnn masih
menghanrui kawasan itu, yang tampaknya gaga! menghenrikan banyak praktek tehang-dan-bakar sejak 1997. Asap pada 1997 melewa1i kawasan ini diperkirakan merugikan hampir 10 rniliar dolar AS unlulc lrcrugian ekonorni saja, dan banyak lagi kerusakaa dalam bal kcscbatan manusia dan ketidaknyamanan. Kerugian yang diakibatkan
oleh kebakaran humn di tahun-tahun mcndatang jelas akan
meningkat selogi tidak ada tindakan mcndcsak yang diambil, "Visi Riau untuk mcnjadi daerah bebas asap tahon ini, nol besar," kclub Wan Abu Bakar, wakil gubemur Riau, mcoyalahkannya
pada sedikitaya kesadaran masyarakat dan
antisipasi lemah pada lingkat k.ibupatm dan kota serta pemilih lahan,
Dapat dikatakan kepedulian bangsa Cndoncsia khususnya dalam menghadajn
perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat tinggi, banyak sekali hal-hal yang dilakukun pemerintah Indonesia. Misalnya, wakil presiden Jusuf Kalla, paca 11 April 2007 meminta pemerintah Malaysia serius mengsmbil tindakan terhadap
pelaku
yang memasukkan
ka yu ilegal
dari
Indonesia untuk menguro.n.gi
permasalahan kabut asap. Pemyataan wakil presidea tersebut menanggapi kasus
pembslakan liar di K.alimantan Rarat yang baru-baru ini terungkap, Dari penyidikan dimasukkan
yang
dilalrukan
Mabcs
Polri, tcrungkap
kayu ilegal tersebut
ke Malaysia. Wakil presiden menyatakan Jndonesia meminta
pertemuan bilateral untuk mcngusut kasus tersebut dan Jusuf Kalla juga mengucapkan selamat alas kinerja Polri yang berhasil mengungkap ilcgal logiug
yang terjadi.
Rapat paripuma DPR RI yang mcngcsahkan RUU t.cntang pcngclolaan
sampah menjadi undang-undang, pada April 2007 di Jakarta juga merupakan
salah saru bukti keseriusan Indonesia dalam peaanggulangan masalah perobahan iklirn. Semakin bertambahnya jumlah pcnduduk yang berakibat bertambah pula jumlah sampah dan pandangan sebagian masyarakat Indonesia bahwa sampah
adalah sesuatu yang tidak dapat di manfaatkan kembali menjadi latar belakang pcngcsahan undang-undang ini. Pemerintah Indonesia tidak hanya aktif mengkampanyekan penanggulangan dampak perubahan iklim secara nasional namun pemerintah Indonesia juga turut andil di dalam kegiatan internasional, di antaranya peurertutah Indonesia melalui Departemen Kelautan dan Perikanan RI, siap menyelenggarakan Konferensi Lau! Intemasional
pada
11-15
Mei
2009
mendatang, konferensi ini akan di
selenggarakan di Manado, Sulawesi Utara. Presiden Yudhoyono sebagai wakil Indonesia dalam keanggotaan RI dalam Organisasi Se-Asia Tenggara, AS.CAN.
juga mau meratifikasi dan bersedia menjalankan piagam ASEAN pada I 5 Desember 2008 lalu yang memiliki tiga dokumca peating yang dianta:ranya
memuat pernbangunan Iingkungan secara berkelanjutan, terutama mengenai perubahan iJclim.
l.4. Isu Lingkungan L-0kal Setclah mcngadakan sarasehan berkala :SOHAT pada tanggal l ~ Mei 2009. ulama, pendeta dan pemimpin agama lain yang tergabung dalam forum SOBAT meocoba mendiskusikan maselah lmgkungan hidup pada tanggal 19 .Mei 2009. SOBAT adalah forum dialog lintas iman yang diprakarsai oleh Pondok Pesantren Edi
Mancoro, Smode Gereja Kru.1e11 Jawa (GKJ), dan Lembaga Percik Salatiga. forum ini telah mcmiliki 32 simpul (jaringan Jokal} yang tersebar di kota-kota dan kabopaten-kabupaten di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Diskusi secara terfokus yang dilakukan dalam kelornpok-kelompok (Focus Groups Discussion I{-'(;()) ini dilakukan di halaman <1KJ Tempurnng, Jl. MT.
24
Haryono, Desa Gubug. Grobogan, .rurwodadi. Lokasi dan lingkungan seldtar
OKI Tempurung ini sangat menarik, Selain berdiri di tengah-tengah pertokoan 111111
pasar yang ramai, gereja ini bersebelahan dengan sebuah Jdenteng tempat
umar Tridharma melakukan ibadah. Tidak hanya itu saja, belakang OKJ Tempurung adalab musholln yang setiap hari rijcg dilmnjungi oleh muslim di sekitamya. Sekitar 200 meter dari gi:rtjtt juga berdiri Masjid y411g besar dan rncgah. Ini menunjukan indahnya keberagaman di daerah tersebut, dan yang penting untuk diaprcsiasi
adelah bahwa masyarakat serta umat beragama I
keyakinan yang bcrbeda di situ hidup berdampingan dengan sangat rukun dan damai.
Ide uaruk melakukan FGO dengan tema lln,skungan Wdup oleh SOB AT lahir dari keprihatinan pada maraknya kerusakan hngkungan hidup. Memang kerusakan lingkungon hidup telah mcnjadi meealah yang umum. Hill ini tclah moojodi
perharian bukan nanya rnasyarakat lokal, nasional, tetapi joga global. Saat inl pemanasan global teleh menjadi sebuah isu bersama yang secara intensif dan luas didengungkan oleh akti vis-aktivis lingkungan hidup secara serentak. Dalam konteks Indonesia, masalah lingkungan hidup sangat dckat hubungannya dengan kemiskinan, kepadatan penduduk, perkembangan industri tidal<: ramah lingkungan, lalt1 kelola lahan, dan gaya hidup. Dal1U11 periode 2006-2008 saja misalnya,
masyarakat Indonesia mengalami rnasalah lingkungan yang sangat senus seperti banjir,
tanah longsor, pcogelolaan
sampah
di
kota-kota,
kekeringan,
dan
kcbakaran hutan. Olch sebab itu diskusi yang diikuti dengan tindak lanjut dalam menangani, mengelola, serta mengawasi masalah lingkungan hidup dipandaug sangatlah perlu. PGD ini diilcuti oleh 50 orang peserta yang te.rdiri I.Im kyai, pendeta Jw1
pemimpin agama lam mencoba mcmctakan bentuk-bentuk persoalan lingkungan hidup apu saja yang dihadapi di lingkungan masiog-masing simpul dan apa darnpak nystanya. Simpul Pekalongan rnisalnya, mengungkapkan
bahwa lirnbah
batik atau laundry jean di Bojong telah rncncernari air di ~panjang sungai dan salursn-snluran irigosi. Pcncemaran yang terus mcnerus tcntu akan bcrakibat pada
25
pendangkalan sungai dan saluran-saluran irigasi serta kerusakan ekosistem di sungai tersebut. Lain lagi dengan Simpul Klaten, mereka mengungkapkan bahwa penambangan pasir di Sungai Woro dan desa-desa di sekitar Gunung' Merapi
dikhawatirkan akan menimbulkan banJir besar dan tanah tongsor yang dapat membahayakan desa-desa di sekitamya. 'I'antangan-tantangan yang kemungkinan akan dihadapi oleh SOBAT jika mcnangani masalah Iingkungan hidup yang telah dipetakan tentu juga dibahas dalarn fGD. Beberapa simpul menyatakan bahwa benturan dengan kepentiagan
ekonomi masyarakat akan mcmbuat masalah ini sangat dilcmatis, di samping juga mcngadvokankan mssalah Jinglrungan hidup nantmya akan berhadapan dengan para pembuat kebijakan (legislatif). Untuk itu menurut Simpul Cilaeap, diperlulcan kehadiran lembaga khusus yang memberi perhatian dan advokasi pada masalah lingkungan bldup. pemetean yang telah dllala.lkan, dipandang bahwa pedu dirancangnya sebuah
kegiatan dengan agenda bersama mengatasi masalah lingkungan hidup. Beben1pa hat yang daput dipernmbangkan unruk mcnjadi program atnu strategi rnengatasi lingkungan hidup adalah pendekatan berba.sis metodologi PAR (Partictpatory Actil>n R11srnrr.l1)
Dipcrluk:an juga data lapeng sebagai bukti bahwa isu lingkungan hidUfl tersebut memang ada. Dari hasil temuan lapangan, maka dipcrlukan sharing bersama untuk mcnguatkan dan membangun basis jejaring. Selain itu juga karena ranah penggarapan isu lmgkungan hidup im bcrsentuhan dengan ranah nilai-nilai agamis, maka jllga alum
dilakukan Lokakarya Perm Agama dalam Pcnatakclolaan Lingkungan Hidup. Forum setuju bahwa rancangan-rancanganyang telah dibuat tersebut harus segera ditindaklanjuti.
2.5. Standar Sisfcm Manajemen Lingkungan (SML) Dua evolusi sejarah yang sangat pcnting dalarn bidang standarisasi dam
manajemen lingkungan. Manajernen Iingkungan telah ada dalam bcrbagai bentuk
26
beribu tahun yang lalu, namun bsru benar-beaar mulai sekitar tahun 1960.an.
Pencemaraa y-d(!g cukup berani ditemokaa sekitat tahun 1970-1980-a.n dengan dibedakukannya
undang-undang
dm
peraturan
temang
lingkungan,
Meminimum.kanlimbah menjadi kompooen manajemen lingkungan yang populer pada akhir tahun 1980-an dan awal talum 1990-an. Standarisasi pada lingkup dunia dipercepat oleh adanya isu mutu yang masih belwn dihueungkan dengan isu maoajemen liogkungan. Pemikiran dari Deming dan ahli mutu lainnya memperoleb perhatian dunia mulai awal tahun 19SO-an. Usaha-usaha untuk men-standar-kan persyaratan mutu dibuat oleh berbagai organisasi; namun barn pada tahim 1987 mulai dicapai kesepakatan. Satu 11t1111d11r yllllg memperoleb cukup perhatian adalah standar Inggris BS 5750, y11I1g
merupakan cikal bakal standar sistem mutu ISO 9000, yang menyebabkan banyak perusahaan diseluruh dunia ingin menerapkannya. Gerakan manajemen lingkungan dan standarisesi ruenyatukan pendapat pada awal tahun 1990-an. Hal ini mcrupakan hasil kerja keras dari banyak orang
dan organisasi misalnya Organization for Standarization (JSO) dan beberapa bedan standarisasi nasional dari beth~
negara, Kebutuhan nulah yang
kemudian mcndorong orgamsasi intemasiooal dt bidang standansasi yaitu ISO (Inremationa! OrganizationforStandarization},dirnana Indonesia , y<111g diwalcili oleh Dewan Standarisasi Nasional, mcnjadi salah satu anggotanya, pada tanggal 16 Agustus 1991 men.dirikan SAGE (Strategic Advisory Group on Environment) yang bertugas meneliti kebutuhan dan kemungkinan untuk mengembangkan stander-standar
di bidang lingkengan. SAGE mi bckcrja sampai terbentuknya
suaru badan atau panitia teknik yang mempunyai kewenangan untuk merumuskan standar.SAGE kemndian membentuk sub-sub grup :
I. Sistcrn Manajcmcr; Llngkungan; 2. Audit Lingkungan; 3. Pelabelan liugkungen atau elcolabe!; 4. Evatuasi kinerja lingkungan; 5. Analisis daur hidup; 6. Pedoman lingkungan untuk standar produk.
Subgrup Uri raempunyai tugas : I. Mengkaji masalah lingkungan mutakhir; 2. Mcngembangkan lingkup dari konsep utama; 3.
Membuat konsep usulan pedoman-pedoman bagi Panitia Tekuik ISO/IEC;
4. Mcmbuat rckomendasi awal tentang kebutuhan untulc. membentuk Panitia Teknik dan/ atau mengembangkan
lingkup dan program
kerja Panitia Teknik yang sudah ada. Subgrup audit lingkungan dik:etuai oleh Negeri Bclanda dan subgrup sistom manajemen lingkungan (SML) diketuai oleh Inggris, mulai bekerja pada bulan September
1993. Dari uraian sejarah dan perkembangan sistem manajemen
lingkungen dan audit lingkungan dari beberapa ncgars dapat ditarik kesimpulan bohwa terdapat persamaan dalam perkembangan dan bahwa audit llngkungan
telah berkembang dan merupakan alat bagi manajemen peiusahaan untulr mengecek ldnerja
lingkungsn dan mcmbantu mcnyempnmakan
kinerjanya
secara berkelaniutan, Dalam banyak hal audit lingkungan berkaitan dengaa sistem manajemeo lingkungan yans sudah ada atau yang direncanakan dan membentuk satu dari unsur-unsur kunei sistem
~1:11111UUn
ini.
Dalam melaksanakan tugasnya, SAUi:! mempunyai tujuh sub kelompok yang mana pembagian ini kemudian diikuti oleh panitia teknik ISO TC207 tentang manajemen
lingkw1gan
yang kemudian dibentuk,
yang mcmbagi
kegiatannya dalam 6 sub penitia (SC-sub-oommitec} den satu kelompok k:erjn (WG- working group). Hasil kerja SAGE antara bin adalah saran-saran tentang rnanejernen Iingkungan untuk persiapan kunfur<."lll>i UNCED pada bulan Januan 1992 dan saran kepada ISO dan IEC untuk mcmbentuk panitia teknik (TC) yang ukan mengembangkan stander yang berkaitau dengan manajemen lingkungan. T • bc 12 .J. I >elbandiu•••• Tll}uan
antara ISO
9001
d.an ISO
14001
IS0900l
ISO 14001
Memb<:nk•n suakl casa W>tUk
Membenkan unsur-unsur srstem
menunjukkan pada pelonggan tentang
ttloo.aJemen hngkungan; mcn1banfu
l pen-:apa1a.n l'(.TSyaratan mute,
penisahaan ueruc penerapan dan
t 1nenu1gkatkan pencapaian organn;asi
pcnyempumaan $;iAtetn maaaJemen
:
___ .............
28
label 2.1. Perbandin•.s11 aniara JSO 9001daaISO14001 F""""'"k U..lam bal ~ lcincrj a
Utcn)'CJunih
dcng;>o tujuan Struktur
fianiutan) lingLm;,-.to~ °""'"'suk 11.eJ>1ban01
dahJn bitmmya
mc;oiDgbtbn •i&lcm untuk memenohi
hsrapanl::incsja JingJamgun
llllltll
Campuran dari kcgiatan mauajanro.
Mc;nggalnmgkan tindnkan p~n::ncaoun,
pcrsyatatart proses daa pcrsyaraian
pc.laksaman, pomcnloaan d.an tmdt.kim
verifiks"1; standar pandunn ~
koreksi clan penyernput'O"OD; stwdor pandWID terpisah
t«
Baik starular ISO 9001 moupun ISO 14001 oneocakup LOnsur-unrur komitmen daJJ ungsungjawab manai->en, dobimeoW:i rulem maoajemen, pecseMalian dokumea,pengendalian operasioaaJ. pelatihan, pemantauan dan pengulmtan., kerid-al:.qesua-ia-n d;rn tindakan korelo;i. t~lcamBn. run audir. ISO 900 ! mencalrur unsuNmsuryang dodislcnt tentang
~ren£anaOD
mum,
ISO 140t)I mencalrup unsur-unsur disl:nt tentane a."l'ek linglrungan.,
identifikasidan kelertelusunn produk
persyaram peiundaog-Wldangan..tujWID
dto teknik statistik
dan sasarac, progremmanajeroen lillgkungan,.komunibsi dan kesiagaan dan langgap darurat,
·-
Sayre ( 1996) rnenyatakan bahwa meningkatnya kesadaran dan kepedulian lingkungan masyarakat dunia telah memaksa pihak-pihak yang berkepentingan memikirkan
dan
mengembangkan
konsep-konscp
keselarasan
antara
pembangunan dan Iingkungan, Sebagai respon, pada tahun 1991 dibentuklah Majelis l lsahawan unruk Pcmbangunan aeikelanjutan (Business Council fur Sustainable Development atou BCSD). Atas prakarsa BCSD,
ISO dan !EC (international
Electro
Technical
Committee), menjelang K'IT Bumi di Rio (1992) dibentuklah SAGE (Strategic Advisory Group on Environment) padsAgustus
1991, suatu gugus tugas dibawah
naungan
kebutuhan
ISO
yang
bertugas
I
mengkaji
dan
kemungkinan
dikembangkannyastandar intemasional manajemen lingkungan. Sayre ( l 996) mcngungkapkan
bahwa sistcm
manajemen lingkungan
mengikutt model sistcm manajemen lain yang telah umum digunakan. Dalam model tersebut terdapat empat elemen pokok sistem yang membenruk suatu siklus
29
:
ynng dikenal deogen "Siklus Deming" (Deming Cycle) atau "siklus berkelnnjutnn"
(continuous cycle). Elemen atau prinsip pokok tersebut adalah : • P (Plan)
: merencanakan
• D (Do)
: mclaksanakan
• C (Check)
: mcmantau/mengevaluasi kesalahen
• A (Act)
: memperbaiki/menyempurnakan
JS0-14001 (2004) mendefinisikan SML sebagai bcrikut : " the part of the overall managemen: system that includes organizational structure, planning activities, responsibilities. practices, procedures. processes and resources for developing, implementing. achieving and maintaining the environmental policy" Berdasarkan definfai tersebut, SML merupakan satu kesaruan yang tidak terpisahkan dan sistem mannjemen fain yang telah ada dalam suatu orgenisaai, misalnya sistem manajemen mutu (SMM) dan keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3). Oleh Karena itu, sebaiknya SML diintcgrasikan
ke dalam sistem
manejemen orgamsasi yang telah ada, agar setiap keputusan manajemen telah mernpertimbangkan seluruh sistem yang ada.
2.6. Standar Sistem }fanajemen Llngkungan (SML) ISO 14001 Sh111
perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi (ISO 14001 :2004). Sistem manajemen lingkungan ISO 14-001, menyediakan suatu proses yang
terstruktur untuk mencapai perbaikan/penyempumaan berkelanjutan. dimana besar dan laju penyempurnaan tersebut ditetapkan sendiri oleh organisasi sesuai dengan
keadaan
ekonomi
dan
keadaan
bersangkutan.Perbaikan/pcnyempumaan
SML
lain
pada
organrsasi
dimaksudkan
untuk
yang lebih
sempurnanya kincrja lingkungan (lS0-14001 :2004).
Elemen-elcrnen sistem 111a.m1jam:u yang bermanfaat bila diintegrasikan antara lain adalah kebijakan urganisasi, alokasi swnbcrdaya. dokumentasi, pengendalian operasi, sistem informasi, pelatihan, struktur organisasi, sistern 30
penghargaan, sistem pcmantauan dan pengukuran, komunikesi dnn pelaporan. Meaurut
IS0-14001
(2004), integra.si sistem dapat menghinda.ri terjadinya
tumpeng-tindih (overlapping) antar sistem, Di Indonesia telah diratifikasi ISO 14001 menjadi SNI 19-140001-1997
I ISO 14001 : 1996 Sistem MDllojemen
Linglrungan. Standar ISO 14001 merupakan dola.unen spesifika~sistem manajemen iingkungan (SML) yang mceupakan bagian dari ISO seri 14000. Standar ini memuat
unsur-unsur
yang
hams
dipenuhi
oleh
perusahaan
yang
ingin
memperoleh sertifikasi atas pelaksanaan srandar ISO 1400 I. Fungsmya serupa
dengan ISO 9001, 9002 dan 9003 dalsm stander ISO seri 9000. Stander ISO 14-001 rnerinci persyaratan SML. Standar ini berlaku untuk semua jenis dan ukuran perusahaan
dan telah memperhitungkan
berbagai
kondisi geografis,
budaya dan sosial, Kcsuksesan pcnernpan sistem ini tergantung pada komitmen dari semua tingk.ac dan bagian di dalam perusabaan, khususnya dari mansjemen
puncak. Tujuan utama standar ISO 14001 adalah mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemeran yang seimbang dengan kebutuhan sosio-
ekonornis. Standar persyaratan
ISO
14001
merupakan
SML Dokwnen
dokumen
spesitikasi
atau
dokumen
ini berisi unsur-unsur yang hams dipenuhi oleh
perusahaan bila ingin memperoleh sertifikat ISO I400 l atau oleh perusahaan yang ingin menerapkan SML menurut JSO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan, didokumentasikan dan dilaksanakan sedcmikian sehingga
lembaga sernfikasi sistem manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya dapat mernberikan sertitikat SML k:epada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
bahwa perusahaan tersebut teiah menerapkan SML
dengan baik. ISO 14001 didesaiu pula untuk perusahaan yang ingin mernberikan pernyataan
dm, yang diberikan
kepada pihak kedua
yang mau menenrna
pemyataan diri semacam ini tanpa keterlibatan pihak ketiga, yang menyarakan
bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik ketentuan-ketentuan di dalam standar ISO 14001. Kinerja lingkungan
tidak dianggap terpissh
dan
SML. namun kinerja
31
lingkungan sepenuhnya tergantuag pada knteria ynng ditentukan oleh manajemen. Hsrapan atas kinerj a lingkungan yang diinginkan masyarakat diperfimbangkan oleh manajemen dalam menyusun tujuan dan sasaran. Kinerja linglrungan yang
ditentukan oleh manajcmen ini tidak akan diakses olch lembaga sertifikasi hanya akan mengevaluasi begaimana panihmgan pihalc terkait dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menentukan tnjuan dan sassran linglnmgan. Tidak ada persyaratan kinerja tertentu dalam ISO 14001 selain deripada komitmen, dalam
bentuk kebijakan lingkungan, pemeuuhan persyarsran perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku, penyempurnaan SMT. seeara berkelanjutan dan ada usaba untuk mencegah pencemaran. Dengan demikian beberapa kcuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan SML
antara
lain adalah
1.
Penguasaaa dampak lingkungan yang lebih haik;
2.
Menekan resiko yangmembahayakan lingkungan;
3.
Ada kemungkinan, meneken biaya produksi;
4.
Penaaganan yang lebih baik bila terjedi kecelakaan atau keluhan l i ngkungan;
5.
Motivasi para pekerja yang lebih baik;
6.
Hubungan antara pihak berwenang dan pihak-pihak terkait lain yang peduli linglungan menjadi lebib baik;
7.
Ada kemungkinan, akan uiempeemudah dalam mendapatkan sertifikat;
8.
Memberi jeminan kepada pelanggan
tentang komitmen manajemen
terhadap I ingkungan; 9.
Memelihara hubungan dengan masyarakat dengan baik;
l O.
Memperbaiki citra dan pangsa pasar,
11.
Memenuhi kriteria sertifikasi sebagai pemasok. yang ramah lingkungan;
12. Mcmpcrbaiki pengawasan biaya; 13. Mengurangi kecelakaan yang dapat berakibat atas tanggnng jawab Ii ngkungan; t 4.
Mempcrlihatkan kcpedulian tmladaphngkungan;
15.
Melestarikan danl atau efisiensi bahan dan energi;
16.
Mempermudeh memperoleh iz.in;
17. Mempermudah penyelesaian masalab linglcungan; 18. Meningkafkan huhungan antara industri dan pemerintah; 19.
Melindungi lingkungan;
20.
Memiliki dasar persaingan yang sama;
21.
Menunjukkan kesesuaiarmys deagan peraruran peruodang-undangan yang berkaitan dengan masalah lingkungan; Mcmbuat sistem rnanajcmen yang
efektif; 22. Mengurangi biaya; 23. Menguraagi keoclekean; 24. Meningkarkan kepercayaan dan kepuasan konsumen. Fungsi penerapen ISO ads 5 (lims), yaitu: I.
Fungsi penataan;
2.
Fungsi regulasi;
3.
Fungsi pengelolaan lingkungan;
4.
Fungsi advokasi;
.S.
Fungsi perbaikan berkelanjutan.
Organisasi yang memasukkan SML ke dalam sistem manajemennya akan mempunyai
kcrangka
untuk J11eoyeimbangkan
dan memadukan kepentingan
produksi dan lingkuagen (ISO 14001 :2004). Penerapan SML dapat menghasilkan
manfaat ekoaomi, sebingga memberi peluang pada organisasi un!Uk mengkaitkan tujua.o dan sasaran Iingkungannya dengan hasil finansial tertentu. Sustu organisasi yang rneoerapkan SML dengan efektif dapat melinduag! kesehatan manusia dan tingknngan dan dampak penting kegiatan produk atau jasa yang dilakukannya,
serta dspat pula memelihara mutu lingkungan.
33
"fabel 2.2. Peroedaan ISO 14001
. Jenis Standar
i
Peneropan
Fokm
VOtSJ
1996 dan -..i
2004
ISO 14001 Vmi 1996
ISO 1400 I vcrsi 2004
Standar interrul8ional,
Srandar inten.asional,
komena~s.stander subrela
koruiensus, stan<.W sukarclo
[).\pat ditetapkAn dr seltiruh
Papal diterapk:ul d1 B4luruh
01ganisasi atou •eb>gian &ajo;
organit.Mi ata\J sebawan .saja;
dApar diklraplaul pada
dapat dittrapka!l pada
kcgiatan, pmrlu\: dan jasB d 1
kogiatan. produlc d!.11 jio.la di
mnharang s•kk>r; dapar
scmbanng sekios; dopat
diterOJ)kan Jug& pada
direrapkan juga Jllldo
<:>rgaoisa~i t>C•Mndllstri sc11crti
<>rgaru&M• n(lo-indu$tri seperti
misalnya kan1or pe.merintab
misaloya butorpcmerintah
atau organisas.i nlrlaba.
atau oraaoisa.•i mrlaba.
Memlolr.:i.~lcan pada sutcm DWlAjcn:en IW&Jaulga:i;
manl\)cmen l10~11t1n;
bcrkaillll tak langsuns deo@;'O
dengan pcoytmpuniaan
pcnyempurna8.lllinglrunga.o,
lingl
sutern terselxit
krnitmen kebvalran
DL"'1"•o.kion dalem lamplrao
D.sarankan dalam lampirao
Komi1mm kebb•krui untek
Kumiomcn k<>bijakan u.otuk
pllU!JulaO
pcnye111J)Wllll1W berl<e!Wljut..n
SML dan pencegahan
lcma:ja!Ulg.kun~u
peacemarsn:
kornltn:tcn
kebijakan untuk •elalu nl
lingla1ogon don kom.itmcn •ulnrela
~-------
Dipe.rlukan audit ssstem
Diperfukan audit ""1cm
ma11s.jen>enh.ogkungan;
mana:jemcr. l1agkuaga11, audit
d1r.rlula!n pemanlauan dan
kesei1ua1an.-tau aodtt ~tt1erj.a
pengnh1ron karaklemtik
lmglmn.@"n dilakulran,
hnglrungan lrunc1; frek.1ens•
J.-.
-
frckuensi audu ndak
34
Tabel 2.2. Perbod.aaa ISO 14001Vfflli1996dan ..mi 2004 llon;utanl alldil lidalc. dllel!WkaQ. dioontukaa Kom11nik1JSi ma.syarakal
Hanya kebijalwt Ilngkungan
Hany• kcbijW!n lingtun~n
saia diumumkao kepada
taja diumwnbn lrepada
rnasyaralcat; komu11irui
~yarolcal; komunilwi
eloltemal laumya
clAtemal lainnya
dipertimbangkm, ... mun ap•
dipcrtimbaogkao,
yang dikomunil.1<Silwn
yang dikomunikasik:a.n
tergancung m1U10Jomen.
~rgamung manajemcm.
namun apa
2.7. Elemen-Elemeo ISO 14001 Ellernen.elemen
standnr SML ISO
14001, scbagairnana terdapet dalam
klausul 4, ISO I 4001: 2004(\•ww.iso.org) adalah sebager bcriknt
•
Klausul.1. Persyara11111 Umum Organiaasi harus membuat dan
mempertahanken sistem ma1111jemen
lingkungan, yang persyaratannya dltcrangkan di dalam keseluruhan butir 4. •
Klausul 1.. Kcbijakan Lingkungan Manajernen
puncak hervs menentukan
kebijakan
lingkungannya
dan
menjami.'l bahwa kebijakan ini: 11.
Sesuai dengan sifat, skala , dan dampak lingkungan dari kegiatan ,produk atau jasanya
b. Mencakup suatu kcmirmen untuk penyempurnaan berkelaniutan dan pencegahan pencemaran;
c. Mencakup suatu komitrnen untuk mcmaluh.i perundang-undangan dan peraruran lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan i.,;,, )"Ing biasa dilakukan oleh organisasi; d, Memherikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkeji tujuan dan
sasaran lingkungan; e. Didokumentasikan,
diterapkun, dan dipelihara scrta dikomunikasikan
kc sernua karyawan;
t: •
Tersedia unruk umum.
Klausul 3. I Aspek Lingkungan
Organisasi harus membuat dan mernelihara prosedur unrnk mengidcntitikasi 35
aspek Iingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya schingga organisasi tersebut dapat mengendalikan
dan dengan prosedur ini dapat diharapkan
mempunyai suatu pengaruh , agar dapat menentukan hal-hal yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting pada lingkungan. Organisasi harus mcnjamin bahwa aspek yang berkaitan dengan dampak penting ini dipertimbangkan dalam menyusun tujuan lingkungannya. Organisasi harus mcnjaga infonnasi ini selahr mutakhir.
•
Klausul 3.2 Persyaratan perundang-undangan dan lainnya Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untak mengidentifikasi dan mengakses kc persyaratan pernndang-undangan dan persyeratan lainnya yang biasa diacu oleh organisasi yang berlaku untuk aspek lingkungan kegiatan, produk ataujasa.
•
Klausul 3 .3 Tujuan dan sasaran Organisasi harus mernbuat dan memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi, pada setiap fungsi rlan tingkat yang relevan di dalarn organisaai. Pada saat mcmbuat dan mo..ngk.aji tujuan, organisasi harus mempertimbangkan persyaratan perundang-undangen dan persyarstan
lairmya, aspek Iingkungannya yang penting, pilihan teknologinya dan persyaratan finansial, operasional dan bisnisnya dan pandangan pihak
terkait. Tujuan dan sasaran harus koaststen dengan kcbijakan Iingkungan, tennasuk komitmennya terhadap pencegahan pencemaran. •
Klausul 3 A Program manajemen lingku11gan O.rganisasi hams membuat dan memelihara program untuk pencepaian tujuan dan sasarannya, Program ini
harus metiputi : I. Pcnunjukan penanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasnmn pads. setiap fungsi dan tingkat orgiillisas.i; 2. Cara dan jangka waktu untuk mencapai tuiuan dan sasaran, Bila suatu proyek berkaitan dengan pengemhangan baru dan kegiatan, produk, atau jasa barang atau yang dimodifikasi, program harus
disesuaikan bila relevan untuk menjamin behwa manaj emen hngkungan berlaku untuk proyek semscarn ini 36
•
Klausul 4.1 Stmktur chm tllnggung jawab
Peranan,
tanggung
jawab
dan
kewenangan
harus
ditentukan,
didokumentasikan dan dikomunikasikan untuk memungkinkan pelaksanaan manejemcn lingkungan cfektif. Manajemen harus menyediakan surnber
daya yang penting untuk penerapan dan pengendalian sistem manajemen lingkungan, Sumber day.1 rersebut meliputi SU1Dber daya manusia, ke!erampilan khusus, sumbcr daya teknologi dan keuangan, Manajemen pllllcak organisasi harus menunjuk wakil khusus dari rnanajernen, yang
tanpa memandang tanggung jawab lainnya, harus mempuoyai peranan, tanggungjawab dan kewenangan tertentu untuk : I, Meniamia
persyaratan
sistem manajemen
linglrungan dibuat,
diterapkan dan dipclihara sesuai dengan Standar Ietemasional ini; 2. Melaporkankinerjn sistem mannjcmcn lingkungan kepada manajemen puncak untuk dikaji dan sebagai dasar untuk penyempurnaan sistem
manajcmen lingkungan. •
Klausul 4.2 Pelatihan, kepedulian dan kompetensi Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Organisasi harus
mensyaratkan
bahwa
semua
personel
yang
pekerjaannya
dapat
menimbulkan dampak penting pada lingkungan, telah memperoleh pelatihan yang memadai. Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur unruk
menjadikan semua karyawan atau anggota dari sctiap fungi;i dan tingkat peduli akan : I. Pcntingnya kesesuaias dengan kcbijakaa W.n prosed11r lingkurigan dsn
dengan persyaratan sistem manajcmen lingkungan; 2. Dampak penting terhadap lingkungan, baik yang sudah teqndi atau bcrpotensi untuk terjadi, akibat kegiatan kerjenya serta manfaat lingkungan dari peningkatan kinerja perorangan; 3. Peranan dan tanggung jawabnya dalam mencapai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur lingkungan
dan ranggap darurat; 4. Konsekueas! potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operns1 37
yang di tentukan. Personel yang menjalankan tugas yang dapat menyeoabkan dampalc peating terhadap lingkungan haruslah orang yang kompeten atas dasar peodidiksn, pclatihan, dan'atau peagalamen yang memadai, •
Klausul.4.3 Komunikasi
Dalam hai aspek Hngkuogan dan sistem manajemen lingkungen, organisasi hams membuat dan mernelihara peosedur untuk: I . Komunikasi internal amara berbagai tingkat dan fungsi dari organisasi; 2. Menerirna, rnendokumentasi dan meoanggapi kornonikasi yang sesuai dari pihak luar yang terkait. Organisasi harus memperhatilcao proses untuk komunikasi ekstemal tentang aspek lingkungan yang penting dan merekam keputusannya •
Klausul 4.4 Dokumemasi sistem manajcmc:n lingkungan Organisasi harus
IU•:rnbuai dan memeljhara informasi, daiam media cetak atau elektronik,
untuk: l. Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan intcraksinya; 2. Memberikan petuniuk dokumeraasi yang terkait. •
Klausul 4.5 Pengendalian dokumea Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendulikan sernua dokumen
yang diperlukan oleh Standar Internasional ini unruk
menjamin bahwa: I. Dokumen dapat ditempatkan pada lokasi yang sudah ditentukan; 2. Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan disetujui
aras kecukupaanya oleh personel )'!lllg diben wewenang; 3. Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi yang sangat penting bagi bcrfungsinya sistem manajernen hngkungan secara
efektif; 4. Dokumeo kedaluwarsa segera dunusnahkan dari semua titik penerbitan dan pengguoaan, atau sebaliknya dijamin terhadap penggunaan yang tidak sesuai deogan yang dimaksudkan; 5. Setiap dokumcn kedaluwarsa disimpan untuk keperluan perundang3g
undangen dan/atau untuk keperluan pemeliharaan pengetabuan
yang
diideotifik:DSikan seeara tepat. Dokumentasi harus dapat dihnca, diberi tanggal (dengan tanggal revisinya) d311 mudah diidenlifikasi, dipelihara dengnn teramr dan disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan. Prosedur dan tanggung jawab atas pembuatan dan
modifikasi berbagai jenis dokumen hams dibuat dan dipelihara. •
Klaosul 4.6 Pcngendalian operasional Organisasi hams mengidentifikasi
operasi dan kegiatan yang bcrkaitan
dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasl sejalen dengan kebjjakan, tujuan dan saseraunya, Organisasi harus merencanakan kegiasan
itti, termasuk pemeliharaannya, untuk: menjarnin bahwa kegiatan
ini
dilaksanakan pada kondisi tertentu dengsn: 1. Membuat dan memehher» proswur yang terdokurneatasi untuk.
mengatasi situasi ketiadaan
prosedur
yang dapat menyebabk1111
penyimpan9an dari kebijaknn, tujuan, dan aasaran lingkungM;
2. Menctapk.an kriteria operasi clwll111. prosedur; 3. Membuat dan mcmelihara prosedur yang herkaitan dcngau aspek lingkungan penting yang dapat d1identiftkasi dari bareng dan jasn yang digunnkan oleh crganisasi dan meogkomunukaslkan prosedur d9.11 persyaratan yang relevan kepada pemasok clan kontraktor. •
Klausul 4. 7 Kesiagaan dan tanggep darurat Organisasi harus memhuat dan memelihara prosedur untuk mengtdeatifikasi
terjadinya kecelakaan dan
situasi darurat yang potensial dan menanggspinya, sena menccgah dan mengurangi darnpak lingkungwl yaag munglcin berkanan dengannya.
Orgamsasi hurus rnengkaii dan merevisi, bila diperlukan, prosedur kestagaan dan l!lllgg;q> damrat, khususnya, sesudah terjsdinya kecelaksan atau situasi darurat. Organisasi harus pula secara berkala menguji prosedur seperti ini ~eJauh hal ini dapat dilakukan.
• Klausul 5.1 Pemamauan dan pengukuran Organisasi harus memboat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi uotuk memantau dan mengukur secara tcratur, karaktensrik kunci dari operasi J\t
dan kcgietannya yang dapat mcnimbulkan dampak penting pada lingkungan.
Hal ini harus meli puti perekaman infonnasi untulc mengetahui perkembangan kinerja, pengendalian operasi yang sesuai dan kesesuaiannya denJY111 tujuan dan sasaran lingkungan organisesi. Peralatan pemantauan harus dikalibrasi dan dipelihara dan rekamen dari proses ini harus disimpen sesuai dengan prosedur organisasi. Organisasi hruw: membuat dun memclihnra proscdur terdokumentasi untuk secara bedcala mengevaluasi kepatuhannya terhadap pcrundang-undangan dan peramran linglrungan yang relevaa. •
Klausul 5.2 Keridakscsuaian dan tindabn lcorek:si dan pencegshan Orgenisasi harus membuat dan memelfhara prosedur untuk mcnentukan tanggung jawab
daa kewenangan
dalarn
penanganan dan penyeliclilc.an ketidaksesuaian,
pengnmbilaa tindakan unrulc meagunmgi dampak yal'\g ditiu1b11llcan serta
unruk memulai dan menyelesaikan tindakan korel
koreksi mau penoegahan yang diambil untuk menshilangkw
penycbeb ketidllksesuai4ll yang terjad1 Jan b"TJ>vlensi unluk tcrjadi harus
sesuai dengan besarnya masalah dan sepadan dengan dainpak lingkungan yang dihadapi, Orsanisa..'i hams mcneraplcan dan merekam setiap perubahan ke dnlam proscdur tc:rdokumcntasi yang dihasilkan o!el1 tindaluuo koreksi dan
pencegahan, •
Klausul 5.3 Rekaman Organisasi harus membuat dan memelihura prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan mencakup
dan penempatan rekaman lingkungan. Rekaman ini harus
rckaman pelalihan
dan basil audit dan pengknjian. Rekaman
Iingkungan harus mudah dibaca dan dimengerti, dapat diidentifikasi dan dapat ditelusuri
ke kegiatan, produk atau jasa yang terkait. Rekaman
lingkungan harus disimpan dan dipehhara sedemikian schingga rekaman iru mudah dicari dan terlindungi agar ndak rusak, usang, atau hilang, J angka
waktu penyimpanan rekaman hams diteamkan dan direksrn. Rckaman harus dipelihara,
rnembuktikan
sesuai
dcngan
kesesuaiaanya
kebutuhan
sistem
dan
organisasi,
uutuk
dengan persyarataa yang tercantnm
dalam
Standar Intcmasional ini.
40
•
Klausul 5.4 Audit sistem manajemen linglrungan Organisasi harus membuar dan memelihara program dan prosedur untuk pelaksanaan audit sistem
manajemen lingkungen secara berkala agar dapat: I. Mcnentukan apakah sistem manajemen lingkungan memenuhi atau tidak mcmenuhi: I). Sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungau, tenuasuk persyaratan yang tenera di dalam Standar
Internasional ini: 2). Telah ditetapkan dan dipelihara secara baik; dan 2. Memberikau iofonuasi tenl1J1lg hasil uudit kepada pihak manaieme», Program audit organisasi, termasuk jadwalnya, harus dida~atkan pods pentingnya faktor lingkongan pads kegiatan te.rkllit clan hasil audit sebelcmnya, Agar dapat lebih membertksn gambaran lengk11p, prosedur audit harus mcliputi lingkup audit, frekuen$i dan metodologi, maupun tanggung jewab dan persyar.e.tan pelaksnnann audit den pelaporrui hasilnya. •
Klausul 6 Pcngkajien manajemen Monajomen puncak organisasi harus mcngkaji sistcm manajcmen lingkungan. sesuai dengan jadwal yang ditentukan, uatuk menjamin kesesuetan, kecukupan dun keefektifannya secara berkelanintan. Proses pengkajian
manajemen harus menjamin bahwa informasi penting dikumpulkan untuk memungkmkan manajemen melak:ukan evaluasi. Pengkajian ini harus didokumenrasikan. Pengkajian manajemen harus membahas kemungkinan perlunya pcrubahan kcbijakan, tujuan clan. unsur-unsur lainnya dari sistem
manajemcn lmgkungan, berdasarkan laporan basil audit sistem manajemcn lingkungan, perubahan keadaan dan komitmen unrok penyempurnaan berkelenjutan,
2.8.Teori Tentang Persepsi, Sikap, Perilak11 don Partisipa~i Karyawan Perscpsi adalah proses seleksi, peugorganisasian dan pemaknasn terhadap
stimulus dari lingkungan. Melalui persepsi ini maka karyawan akan memberikan 41
pemaknaan tersendiri terhadap kontrol yang dtl>erikan atasan. Pemaknsan ini bisa berbeda-beda untuk setiap individu, hal io.i disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah kebutuhan. Dalam bal ini konlrol yang dilalrukan seorang atasan akan dipersepsi oleh bawahannya sebagai sesu•n1 yang positif atau negatif.Prcses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
I. Penerimaan rangsang Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber. Seseorang lebih senang mempahatikan salah satu sumber dibendingkan dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudulcan yang lebih dekat atau lebih menarik baginya,
2. Proses meayeleksi rangsang Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi disini akan terlibat proses perhatian, Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses Iebih !anjut.
3. Proses pengorganisasian R.angsang yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk, 4. Proses penafsiran Sctelah rangsangan atau data ditaitna dan diatur, si penerima kemudian
rnenafsirkan diperaepsikan
data itu dengan berbagai
cara,
Setelah data tersebut
rnaka telah dapar dikatal:an .s:udah terja
persepsi pads pokoknya membcrikan ani kepada berbagai inform!!Si yang diterima.
5. Proses pengecekan Setelah data ditafsir, si pceerima mcngambil beberapa tindakan untuk rnengecek apakah yang dilaJrubn benar atau salah. l'cnafsirao mi dapat dilakukan dari waktu ke wakru untuk menegaskan apakah penafsiran atau
persepsi dibenarkan atau sesuai dengan basrl proses selanjutnya 6. Proses reaksi Lingkungan persepsr iru belmn sempuma menimbulkan tindakan-tindakan itu biasanyn iersembunyi atau terbuka, Dalam kenyataannya terhadap memiliki
persepsi
yang
berbeda,
objek sama, individu dimungkinkan Oleh
karena
itu,
Milton
(1981 :23) 42
mengemukakan adanya beberapa faktor yang berpengarah dalam persepsi.Faktor tcrsebut meliputi objek ymg dipersepsi,
sitiiasi,individu
yan@ mempersepsi,
persepsi diri, dan pengamatan terhadap orang Jain. Selanjutnya, Pareek (1984:13) mengemukakan
ada empar faktor utama
yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi, yaitu :
I. Perhatian Tcrjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya
sccara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita. 2. Kebutuhan
Sctiap orang mempunyai kel>utuhan yang harus dipenuhi
baik itu
kebutuhan menetap miupun keburuhan yang sesaat. 3. Kcscdiaan
Adalah .harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang rnuncul, agar memberikan reaksi teihadap stimulus yang direrima lebih efisien sehingga
akan lcbih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dahulu. 4. Sistem nilai Sistem nilai yang herlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi :;eseorang. Disiplin kerja dapat diartikan
sebagai suatu sikap dan pcrnaku
yang
dilakukan secara sukarela dengan penuh kesadaran dan kesediaan mengikun pcraturan-peraturan
ditetapkan oleh perusehaan atnu atasan, bark tertulis maupun
tidak tertulis (Robbins, 1982). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnys penlaku disiplin kerja, yakni : tuJuan clan kemampusn,
teledan pimpinan, balas jasa, keadilan,
peugaw ..sanmelekat, sanksi hukuman, ketegasan dan hubungan kemanusiaan. Perilaku karyawan yang tidak disiplin, menurut Gibson dan Donnely (1989: 188) dapat diekspresikan dalem bcberapa hal, yaitu : kcehsenan,
kelambanan menmggalkan tempat kerja, mengulangi prestasi buruk, mcncun.tidur kclika
bekeqa, berkclahi. mengancarn
pimpinan,
melanggar
aturan
dan
...
-t ·'
kebijaksanaan
keselamatan
kerja,
pembangkangan
perintah, menola.k kerja
lembur, menolak kerja sama dc:ugan resan, mtmiliki dan memakai obat-obetan kettka bekerja, merusak peralatan, menggunabn bahasa stau kata-kata kotor dan pemogokan secara ilegaL Dalam suatu organisasi, baik formal, informal, sukarela maupun bukan sukarela, peran anggotanya dipandang penting. Arti pentingnya partisipesi anggota juga berkaitan dengan loyalitas anggotanya. Semakin tinggi partisipasi anggota semakin tinggi kecendrungan mereka menunjukkan loyalitas dan pada
gilirannya loyalitas akao meoghasilkan kohesi kelompok.Selanjutnya kobesi kelompok
ini akan mengakibatkan
para anggota tetap setia tinggal sebagai
anggota orgemsasi.Partisipesi jugi. ikuL mcningkatkan
perasaan lkut memiliki
yang meughasilkan suatu "we feeling" atau seidentitas dengan organisasi. Setiap
organisasi yang mempunyai anggota yang aktif berpartisipssi akan menyeb.lbk.m pertukaren
terjadi
argumcntasi
pendapar, komllllilra8i
}'llllg lebih era!
cl1111 "konflik"
yang lebih menonjol )'3llg pada gibrannya akan membawa serta
pengembangan organisasi itu seodiri, Menurut dilibatkan
Davis (1995:181),
dalam pengambilan
para Jcaryawan dalam perusahaan
keputusan teknis, operasional
dapat
dan strategis.
Manfaat besar dari partisipasi adalah partisipasi mengembalikan hak asasi orangorang d1 tcmpat kerja untuk meejadi anggota yang turut mcmberikan kontribusi bagi
kelompok
crganisasi.
kerjanya.
Partisipasi
mcmbangun
nilai
manusiawi
dalam
Karena rnenyalurkan kebntuhan pegawai dalam rasa aman, interaksi
sosial, penghargaan dan pcrwujudan diri. Gibson mempengaruhi
( 1996:52) perilaku
rnenyatakan
bahwa faktor
individu
yang
akan
dapat diabagi dua, yaitu pertama : fisiologi yang
merupakan kemampunn fisik don lllQlta}. Scdangsan kedua : psikologi
seperti
sikap, persepsi, motivasi, kepribadian, dan sebagainya.
2.9. Peraepsi, Sikap, Perttsku Dan l'arti>ipasi Karyawan
Persepsi rnenurut Rakhmat Jalaluddin (1998: 51) adalah pengalaman tcntang
objek,
pensriwa
atau bubungan-hubungan
yang diperoleh
dengan
menyimpulkan infonnasi dan menatsirkan pesan.
Menurut Ruch (1967:300), persepsi adalah suam proses teatang pe11111jukpetunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada. kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada situasi tertentu. Senada deagan hul tersebur Atkinson dan Hilgard
(1991:201) mengemukakan
bahwa persepsi adalah proses dimana hta
menafsnkan dan mengcrganisesikan
pola stimulus dalam lingkungan. Gibson dan
Donnely (1994:S3) mo:njelaiJrnn bahwa persepsi adalah proses pembensn arti terhadap !ingkungan oleh seorang individu. Dikamnakan persepsi bertautan denS311 cars mendapatkan
pengetahuan
khusus tentaug kejadian pads saiit tcrtentu, maka persepsi terjadi kap1t11 saja stimulus menggerakkan indera. Dalam ha! ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kcjadfan obyektif dc:ngan baetuan indera (Chaplin, 19~9:358). Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap
stimulus yaog dilerima sescerang s.mgat komplek, stimulus masuk kc dalam otak, kemudian diarlikan, , ditafsirksn serta dibcri rnakna melalui proses yang rumit
baru kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson dan Hilgard, 1991 : 209). Salah saru alasan
perlunya
penelitian
mengenai
persepsi
terhadap
lingkungan adelah untuk menc.apai secara optimal kualitas lingkungan yang baik,
yakni
Ir.ualitas lingknngan yang sesuai dengan persepsi masyarakat yang
menggunskannya,
yang mencakup harapan, aspirasi ataupun kemginan terhadap
sustu kualitas lingkungan tcrtcntu (Hayadi dan Setiawan, 1995). Terbeotuknya persepsi mengeoai ltngkungan meliputi proses kognisi, afeksi dan psikomotonk. Proses kognisi terdiri dari penerimaan, pemahatuan dan pcmikiran. Proses afeksi mcliputi peras.a.an dan emosi, kcinginan serta nilai-uilai temang lingkungan,
Sedangkan proses psikomotorik
rneliputi tindakan
atau
perlakuan terhadap lingknngan sebagai respon dari proses kognisi dan afeksi, Keeeluruhan proses ini menghasilkan suatu lingkungan yang terpersepsikan pada
diri seseorang atau sekelompok orang (Haryadi da.o Setiawan, I 9':l5). Sikap merupakan kecendcrungan afektif suka atau tidak suka pads sesuatu
obyek sosial dan lebih stabil apabila berlandaskan pads pandangan hidup yang mempunyai rentangan isi dari peudapat umum tentang sspek kehidupan ~;unpiil
nilai-nilai abstrak tentang kehidupan diantaranya kejujwan, efisiensi,keadilan. kemanusiaan dan lain-lain. Sikllp merupakan p«paduan anlara illstiolc dan kebiasaan, sehmgga teibenlul. ekspresi : setuj11, lidak yakin, melawan, memarubi perintah, terus terang, berani, membenci, belajar giat, agresif pads siapapun dan apapun dsn Iain-Iainnya (Muhadjir, 1992:75).
2.10. Tanggung Jawab Perusaha:m Dalarn Pengelolaan Liogkuogan Sejak awal tahun 2000, banyak perusahaan swasta yang semakin mengcmbangkan apa yang disebu; Corporate Social Responsibility (CSR). Di
dalam The Handbook for Corporate Action, yang dJterbitkan oleh International Union for Consen•ation on Nature (IUCN) pada tahun 2002 tanggung jawab pcrusahaan diartikan sebagai pengambilan keputus1m y-.u1g dik.aillan dengan nilai-
nilai etika, ikut menegakkan aturan-aturan hukwn yang berlaku, mclindungi hak asasi manusia, masysrakar serta melestarikaa lingkunsan dan sumber daya alam, PenjabQJ"M tanggtJng jawab sosial perus.ahaau tampek dalam earn perusahaan bersikap arau memperlihatkan
perilaku ketika berhadapan dengan pihak lain
sebagai salah saru cars nntuk memperbaiki reputasi dao meningkatkan keuuggulan kompetitif. Oleh karcna itn dalam manajemen bisnis yang mengembangkan tanggung jawab sosial, entitas bisnis dituntut secara sukarela untuk selalu mengintegrasikan kepeduliannya terhadap masalah sosial dan Itngkungan ke
dalam kegiatan usaha mereka d11I1 juga ke dalam cara-eara perusahaan berintcraksi dengan stakeholder perusahaan. Dengan demikian dimensinya mencakup hubungan internal yaitu hubungan pcrusabaaa dengan karyawannya dan hubungan eksternal rnencakup hubungan perusahaan dengan lingkungan luar (stakeholder). Tiga pilar utarna dalam konsep tanggungjawab
perusahaan adalah keuangan,
sosial dan perlind1JJ1g111J hngkungan. Ada beberapa alasan kuat untuk rnenyatakan bahwa langgung jawab pcrosahaan pada masa kini adalah suatu keniscayaau, yaitu : l.Masyarakat semakm kritis; 46
2.Mewujudkan tanggung jawob bersama;
3.Bisnis yang berwaiah sosial; 4.Membuktikan diri sebagai mitra setia;
5.Mc11jamin bisnis yang bcrlcdanjutan; Pada hakekatnya pembicaraan tentang tanggung jawab sosial perusahaan di mass kini bermuara pada tujuan akhimya, yaitu menempatkan entitas bisnis untuk ikut serta mewujudkan kousep pembangunan berkelanjutan. Untuk
mewuiudkannya maka tanggung jawab sosial perusahaan haruR dilakukan pada sisi dalarn (internal) entitas bisnis dan sisi luar (eksternal] perusahean. 2.11.Kriteria Peinahanian dan Kepuasan .K.erja Dalam sebuah perusahaan yang lazlm dinilai adalah kinerja karyawen yakni
bagsimana karyawan melakukan segsta sesuatu yang berhubungan dengan pckerjalll1, jabatan, peranan dalam organi~a~i dan kinerja biasanya dijadikan ~ebagai tolok ukur efektifiros orgnnisasi terscbut, Komunikasi sangatlah pcnting bagi organisasi sebagai pendukung maoajcmen dan kinerja organisasi, Efelctifitas sistem komuoik.asi berdampak pcsitif terhadap keefektifan
organisesi.Keefektifan
komunikas!
internal
organisesi
same
pcnnngnya dengan komunikast ekstemal organisasi, seperti diantaranya dengan para klien, c11stomer, supplier dan publik umwn. Memperbaiki komunikasi dalam
sebuah
organisasi
bcrnrti
mcmperbaiki
k.inelja
karyawan.Komun.ikasi
meningkatkan keharmonlsan/ kepahaman kerja antar anggota orgarusasi. Sebaliknya , apahila komurukasi tidak efektif , maka koordinasi akan terganggu. Alcibatnya adalah disbarmonisasi/ketidekpabaman
yang aken mengganggu proses
pencapaian target dan tujuan perusahaan. Man<1Jem.en sumber daya rnanusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunean suuiber daya rnanusia untuk mencapai baik rujuan-
tujuan individu maupun organisasi. Keberhasilan pengelolaan orgamsasi sangat ditentukan kcgiasen pendayagunaan sumher daya manusia.Kepuasan satisfacuon) adalah menyenangkan
keadaan
emosional
yang
menyenangkan
korja (job atau
tidak
dengan rnana par~ karyawan rnemandang pckerjaan mercka. 47
Kepuasan
ketjn mencerminkan
perasaen
seseorang
terhadap pckerjaannyn.
Perasaan i.ni nampak dalam sik.ap positip karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuanr
yang
dihadapi
di
lingkungan
kerjanya.(http://www.uny.ac.id/home/artikel.hbnl)
2.12. Origmalitas l>enelitian Evaluasi Pelaksananaan Sistem Manejemen Lingkungan ISO 14001 :2004 di l'L Bina Guna Kimia belwn pemah dilakukan. Penelitian serupa mengenai Evaluasi Pelaksanaan Sisrem Manajemen Lingkungan ISO 14-001 pemah
dilakukaa di PT. Pupuk Kaltim pada tahun 2004 oleh Abdul Choliq Hldaynt.Sedangk.ao peneiitian yang lain Evaluasi Perkemhangan Penerapan
Sistem Mannjemen Lingkungan ISO 1400 I oleh Agus Salim.Dan torakhir Evaluasi Pelaksanaan Sistem M.anajemen Lingkungan K.altim Methanol Industri nleh Dwipa FRttamonM.
rso 14001:2004
Di PT.
~
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BABlll \tETODE l'E.'IELITIAN
Dalam
proses
penelitian
ini ditujukau
untuk lebih
rnengenal
dan
memahami peleksanaan SML ISO 14001 :2004 di PT. Bina Guns Kimia khususuya dari sisi proses manajemen serta mcngevaluesi tahapan-tahapan
penerapan Sistem Manajemen Ling!cungan (SML) ISO 14001 tersebut sehingga diharapkan dapat memberikan usulan-usulan hagi perbaikan pelaksanaan SML tersebut. Bab ini menguraikan rueng lingkup, tipe pcnelitian, tck.nik pcngumpulan
data serta reknik analisis data. 3 .1. Tlpc Penelitian Tipe pcnelltlan adalah deskriptif dengan stud! kasus di PT. Bina Guna
Kimia. Data yang dignnakan terdiri dari data primer don data sckunder. Penelitian dilokukan dengan mengevaluasi secara umum pelaksanaan penerapan SML ISO I 400 I :2004 pada PT. Bina Guna Kimia untuk kurun waktu 2007 sampai dengan 2008.Penelitian dilaksanakan mulai tanggl1! 30 Maret sampai dengan tanggal 8 Mei 2009. Penelitian evaluasi (ex post factoJ adalah merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan, mempertimbangkan nilai-nilai positif keuntungan suatu program, serta mempertimbangken proses serta teknik
yang telah digunakan untuk melakukan penilaian. Pada penelitian iru, peneliti bertindak sebagai bagian dari orgenisasi/entitas,
yaog terlibat langsung dalam
pengclolaan suinber daya alam.
3.2. Ruang Lingkup Fenelitian Persyaratan stander SML IS0-14001 berlakn umum uotuk seluruh jenis organisasi tanpa memandang jcnis orgenisesi, skala crganisasi (besar, scdang dan
keeil) dan perbcdaan letak geografis. Oleh karena nu faktor-faktor tcrsebut tidak berpengaruh dalam penetapan sampel organisasi penelitian. Berdasarkan tujuan
49
penelitian,
kerng11n11111
populasi
target
dan pernmbangan
praktis
penelitian
(aksesibihtas, kemudahan izin, waktu dan biaya), maka peaehtian dilalrulcan di
PT. Billa Guna Kimia yang berlokasi di Klepu Semarang, J awa Tengah yang telah mencrapkan dan meraih seetifikat SML IS0-1400 I. Mengingat adanya kendala
dan keterbatasan dalam waktu dan informasi dari organisasi penelitian, maka pemilihan dan penetapan sampel penelitian dilakukan dengan care simple random
sampling. Tcknik-teknik ini digunakan untulc mencapai lujuan-tujuan tertentu. Pemilihan sekelompok subyek didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelurnnya (Hadi, 2005). Scsuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian, liogkup
bahan dan metode penelitian mencakup (a) Evaluasi
pelaksanaan
Sistem
manajemcn
Lingkungan
(SML)
ISO
14001:2004. (b) Gambaran tingkat pemahaman karyawan terhadap pelaksanaan SML ISO 14001.
( e) Gambaran tingkat kepuasan karyawan tcrhadap pelaksanaan SML ISO l 400 I. Adapun lingkup area penelitian, yaitu di PT. Bina Guna Kirnia dengan obyek
segcnap karyawan di orgRniRasi pemsahaan tersebut. Substansi penelitian adalah Evaluasi terlmdap penerapan Sistcm Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT. Bina Guna Kimia, Klepu, Semarang.Sedangkan hasil penelitian
tentang ISO 14001 bersifat internal. 3.3. Tahapan Penclitian Tahap-tahap peaehtian yang dilakukan adalah sebagai herikut : (a) Mengwnpulkan data dan informasi peribal organisasi peoelitian yaitu PT. Bina Guna Kinna yang telah menerapkan dan meraih sernfikat SML IS014001; (b) Survei awal dan mcnj~agi diijinkannya melaksanakan penelitian; (c) Mengumpulkan berbagai referensi, data dan infonnasi mengenai dasar teori dan penerapan sistem manajemen lingkungan, terutama penerapan JS0-14001; ( d) Menyusun rancangan peuehtian dan mcnctapkan mctode penelitien; 50
(e) Menyusun instrumen penelitian clan mclalmkan validasi instrurnen;
(f) Melakukan peaelitian lapangan deugan cara observasi lapangan, wawancara
personil dan observasi dolcumen; (g) Pengolahan, anaiisis dan sintesis
question. Untuk mengamlisis masalah dan juge menentulran altcrnatif stre.tcgi prioritas, setelah adanya identifil:asi dan analisis falctor-faktor internal utsma dan
faktor-faktor elcsternal utama. Falctor-faktor internal utsma terdiri dari 2, yaitu : faktor kekuatan
utama
(31reng1hs) dan faktor 1relcmalwt Ulama (weaknesses).
Sedangkan faktor-faktor ekstemal utama terdiri darl 2, yairu : faktor peluang
utama (oppurtur.ities) dan faktnr a11C1Unan utama (tlare.afs). Langkah sela11jutnya memilih dan mcnentukan faktor kunci kebethasilan dan evaluasi faktorinternal utama dan ekstemal utama, DaJam analisis SWOT ini, Jalu dipilih altematif ~trategi dengan Teori Tapisan Mc. Namara.
J.S. PopuJasl dan Pengambilan Sampd
Pengambilan sampel pads lwyawan PT. Bina Guns Kimia dengan sistem simple random sarnpling, cara sederhana terhadap semua karyawan seb~gai anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata jabataa, karena dianggap
homogen
[sama-sarna
sebagai
pelalcu
kegiatan
dalam
crganisasi/peroeehaan) sebagai pelaksana operasional pelaksanaan SML ISO 14001:2004 di PT. Bina Guna Kimia (Sugiono, 2005:81). Pengambilan sampel ternadap populasi squmlah 130 karyawan PT. Bina Ouua Kimia ducnlukan minimal berdaserkan basil perhuungan sebesar 95 orang
dengan tingkat kcpercayaan sebesar 95 % sesuai dengan tabel Penmturm Iumlah Sampel dart Populasi Tertentu Isaac
~.6. Jenb dan Sumber Data 51
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan adalclh :
1. Data primer, yang diperoleh melalui penyebaraa kuesioner kepada karyawan dcngan cara sampling. Kuesioner berisi pertanyaan seputar pemahaman dan kepuasan karyawan terhadap penerapan SML ISO 14001: 2004 clan tentang scjumloh prosedur dan instruksi kerja di masing-masing
unit kerja, yang
merupakan dokumen terkendali, Materi pertanyaan disusun atas 6 (enam)
unsur dalam suam kuesioner berisi pertanysau tcntang pcmahaman dan kepoasau karyawan, yaitu tentang : Persyaratan Umum sebagai unsur A,
K.ebijakan Lingkungan unsur B, Perencanaan unsur C, Implementasi
unsur D, Evaluasi daa Koreksi unsur E, serta Kaji Ulang
Ma11ajemen unsur F.
2. Data sekunder, berupa dokumen-dokurnen internal dan ekstemal. Dokumen-dokwnen
internal meliputi :
dokumen sistem mimajemen rerintegrasi PT. Bina Guna Kimia kebijakan perusahaan -
Iaporan-laporan tcrkait kinerja perusahaan
Dokumcn-dokumen ekstemal meliputi :
regulasi-regulasi pemerintah . protokol-protokol
serta literarur-literarur dari berbagai badaa dunia yang
terkait dcngan pcngelolaan dan konservasi sumber daya alam -
hasil-hasil penelitian terkait pestisida di Indonesia,
3.7. JnstrWDen Penelilian
Pcneliti adalah instrumen penelitian itu sendiri dengan beberapa alat bantu seperti spreadsheet software. word processor, dan microsoft powerpoint.
J.8. Teknik Pengambilan Sampel Pengarnhilan sampel dilakukan dengan mcmakai metode simple random
sampling tcrhadap sebagian karyawan sebagai anggota populasi secara acak tanpa
memperhaukan strata jabatan mal!pun latar belakang pendtdikan, karena dianggap homogen sebagai kcsatuan yang melaksanakan SML ISO I 4001: 2004 di PT. 52
Bina Guna K.imia, .Klepu, Semarang, Jawa Tengah (Sugiono, 2005:8 I). Jumlah sampel sebanyak 95 orang karyawan di perusahaan PT. Bina Guna Kimia.
3.9. Pengolaban dan Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka iangkah selanjumya adalah melakukan analisis data, yang secara garis besar meliputi : 1. Persiapan •
Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa isian kuesioner, termasuk
kelengkapan lcmbaran kuesioner, Apabila temyata ada kekurangan isi atau halaman, maka untuk memperoleh responden yang cukup, peneliti hams mengwnpulkan data lagi dengan 111enc211i responden baru yang masih dalam wilayah populasi. •
Mengecek macam isian data. Jika di dalam kuesioner terdapar itan yang diisi bukan yang dikehendaki peneliti, padahal
isian y1111g diharapkan
tersebut merupaken variabel pokok, maka item ini perlu didrop. 2. Tabulasi Termasuk ke dalam kegiata» tabulasi yang dilakukan adalah mengelompokkan
data menurut item-item kuesioner, memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data di komputer (menggunakan spreadsheet seperti Yliaosoft Excel) serta mengubah data nominal menjadi ordinal.
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian Setelah ditabulasikan, data kemndian diolah dengan rnenggunakan rumus-
rumus statistika atau aturan-12turnn yang ada. l:ntuk menganalisis data yang berssal dari kuesioner, maka peneliti memberikan peringkat I sampai dengan 3, sebagai beriknt : •sangat paham". "sangat memueskan ·• diberi nilai 3. "cukup paham ·, "cukup memusskan" dsberi nilai 2.
"tidali: panam", "tidak mernuaskan" di hen nilai I. Kriteria puas dalam hal ini, yaitu adanya apresiasi , monvasi, dukungan kaner.dukungan prestasi keria, dukungan aktualisasi din baik psikologi, fisiologi maupun sosiologi. Adapun kritcria sangat puas, cukup puas dan 53
tidak puas disini meaunjuklcon tingkatan yang mereka dapatkan dan
petusahaan/organisasi dari kriteria puas tersebut, Sedangkan kritena paham adalah adanya komunikasi yang efektifrharmonis dalam organisasi sehingga
terjalin
kepahaman
techadap
sesuatu
dalam
peru•uhlJ.81l/
organisasi. Adapun kriteria sangat paham, cukup paham dan tidak paham disini
menuojukkan
tingkatan
yang
mereka
dapatkan
dari
perusahaan/organisasi deri kriteria paham tersebut.
3.JO. Evaluasl Dnfa Dari kuesioner direkapimlasi terhadap Evaluasi Pelaksanaan SML ISO 14001:2004
pada PT. Bina Guna Kimia
terhadap 6 (enrun) elemen ]SO
14001:2004 ynng merupaken hsail rangkuman dari ldausul-klausul !SO \4001:
a. Persyaratan umum b. Kebjjakan lingkungan
c, Pcrcncanaen d. lmplementa.~i dan operaslonal
e. Bvaluas! den koreksi f. Kaji ulang manajemai
Lalu kecnam manuiemen di atas dievaluasi dan dihitung prosentasenya masing-masing rerhadap tingkat pemahaman dan kepuasan dalam masmg-masing
tiga tingkatao, yalmi: sanget paham/puas, cukup paham/puas, dan tidak paham/puas. Sedangkan data sekunder menjadi bahan masukan dan melengkapi data primer untuk evaluasi data.Berikut ahir pemikran penelitian :
54
I
j
l'engelolaan LiJJgkw>gan Hidup Berke]Jlrl1utao
!
I
I
Kerusakan Ling}:11nl!)U) ff((lup
l Pen~an Si$reru Manaiemen Llnglrungan I~ 14001
l Pelak"811a'1n SML IS() 140()1 ~i PT. Bina Gu11a .IUroia
!
...
Pei...-rapan sis t~lll Monajcmcn yon& Efektif
I I
------;
+ Ke.ewaiuo de11gao Perarurnn
Penindan&-uni:Ulne•n
1 I
l'Mtlll£MID Produk l!cnnutu
I
da11 berwawasen L1ngkungan
I i l'onenl>'U• SML ISO 14001 di PT Bona Guna K.lmia l'cmabaman l<aryawau yang beivariui lcthadap pentrapan SML ISO 14001 rorb•ikAn yang l>ecicclaiiju'*U ~cba..t.p ptocI•pWl SML ISO 14001
-
I Pctn1a•alahe•?
.
I Tujn~n
>
-
! Memperolch gambaran tuigkat peniahaman dan lcepW1$ao lraryawan PT. 8i1111 (;1rna l.<.ilni* terhadop SML ISO 14001 Mcngkaji hubuogan elemeu SML ISO 14001 dtngm
uugkat pemahamen dan kcpuasen karyawan. MtDg,aJukao usulan pcroalkan pebk.'18naan SMl. ISO 1400!
!
~ Metodc
~
Observss) dokumen, u; dan Ql)~\\ q1.R:»hv11.
~·---
I Output~
- -
""""''°'; lapangan. 1nslrwne,;-kues1011er J -
T
Kcsnnpulau dan Rcl::ornc.ntl:.isi P
Gambar 3.1. Alur Pemikitan Penehtinn
3.11.
PeneUtian Sejerds Terdahulu Hasil kajian terhadap penelitian
sejenis
yang sudah dilakukan edalah
penelitian yang dilakukan oleh Abdul Choliq Hidayat, Magister llmu Lingkungan Universitas Diponegoro, tahun 2004 yang berjuduJ Evaluasi Peaerapan Sistem Manajemea Liagkungan 180-14001 di PT. Pupuk Kalimaotan Timur. Adapun basil penelitian terdahulu adalah sepmar pemcnuhan terhadap persyaratan lS014001. Sedangkan saudara Agus Salim mengevaluosi terhadop : Tingkat kepentingan elemen fS0-14001, Tingkat pemenuhan persyaratan IS0-14001, Tingkat pelaksanaan IS0-14001 dan tingkat kesenjangen terhadap praktik manejemen lingkungan terbaik dilucr persyaratan ISO- J 4001.K.aisu Sammelisto, Desember 2007, Lund Universty Em.ironmental Mana~ent Systems- a way towards Sustainable Development in Universities yang mengnlas lentang pdaksannan. SML di sektor publik, Direktif SML Swedia, SML di universitasuniversitas dlm SML datam konteks akadcmik.Alcna Labodova, Desember 2004, Technical University of Ostrava, Czech Republic fmplementing nuegrated management systems wing a risk analysis based approach yang mcngulas tentang implementasi sistem manaiemen lillgkungan terpadu menggunakan suatu analisis resiko.Michaela A. Balzarova, Lincoln University, Christ church, New Zealand dan Pavel Casika, University of Canterbury, Christchurch, New Zealand, 9 Oktober 2007, ISO 140(H; Certification: Management Systems, Maintenance; Environment;
Manufacturing
yang membahas tentang sertirikasi,
sistem
manajemcn lmgkungan , pemeliharaan, serta pabrikasi dalam JSO 14001. Susan
S1m111ers Raines, Desember 2002. Implementing l:SO 141JOI- An International Survey Assesing the Benefits of Certification, yang
nnplemeatasi ISO 1400 I
mcngulas tentang
pada survei penaksiran rnanfaar sertifikasi.Selma
Elouradighi. 2001!, lntegration of ISO 14001: 2004 EMS into ISO 900\:2000 QMS in a Commercial Printer yang mengulas tentang perpaduan antura SML ISO
l 4001 ke dalam SMM ISO 9001; 2000 dalam suatu perdagangan.Sandre Encisoupegni, 200.5, A cost Benefit Analysis of Draeexlmaier Automotive of America. 56
LLC (DAA) Environment
mengulas
tentang
Management Systemi; (EMS)-lSO 14001
analisis monfalit hinyaLLC(DAA)dnlam SML \SO 14001.
)ISllg
#'
UNIVERSITAS DIPONEGORO
:BABIV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarlwi
tujuan penelitian, maka pcmb&hasan hasil ix:nclilian
dilakukan dengan menganalisis data yang telah dirangkum dari berbagai instrumen penelitian, sebingga bisa diketahoi beberapa hal sebagai berikut : 1. Gambaran pelaksanaan SML ISO 1400 I :2004 di Hngkungan pnbrik PT. Binn Guna Kimia pada tiap tahap penerapan SML, dari sisi proses manajemen sejak rosmi diterapkan bulan April 2004. 2. Tingkat pernahaman karyawan PT. Bina Gunn Kimia terhadap SML ISO 14001 : 2004. 3. Tingkat kepuasan karyawan PT. Bina Guns Kimia terhadap SMI. ISO 14001 : 2004.
Gambaran tingkat pemahaman serta tingkat kepuasan karyawan PT. Bina Guna Kimia didapat dari basil analisa terbadap kuesioner-kuesioner yang discbarkan tcrhadep sampel den populasi. Ada 6 (enam} unsur SML ISO MOOl dalam kuesioner, yaitu : Persyaratan umum JSOJ4001 : 2004; Kebijakan Lingkungan; Perencanaan Lingkungan; lmplementasi dan Operasional; Evaluasi dan Koreksi; serta K.aji Ulang Manajemen. Berdasarkan basil analisis yang dilakukan, dapat dievaluasi pelaksanaan SML ISO 14001 di PT. Bina Guna Kimia serta mengajukan usulan perbaikan bagi pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 di PT. Bina Guna Kimia.
4.1. Gambaran Umum PT. Bina Guna Kimia 4.1.1. S4:jarab PT. Bin1lGuna Kimia Pada mulanya PT. Bina Uuna Kimia bemarna l'T. Parama l::lina Tani. Perusehaan illi didirtkan di Jakarta dengan Alcte Notaris Nomor 44 tanggal 28 Agustus 1980 Jan akta pendinaa tanggal I 6 November 1979 yang diperbaharui dengan akta Nomor 8 tanggal 5 Mei 1980 dalam bentuk Perseroan Tcrbatas . Perusahaan ini bergerak di bidang indusm fonnulasi pesusida.
58
Scjalan dcngan semakin meningkatnya pembanguoan di sektor pcrtanian dan perkebuaan, kebutuhan abin pestisida setiap tahunnya selalu meningkat.
Kebijakan pemerintahan di bidang perdagangaa dalam negeri khususnya distribusi baraag vital yang sifatnya berbahaya dan sebagian korsumen adalah masyarakat petani yang taraf hidup dan latar belalcang pendidikannya rendah, pemerintah memberikan
fasilitas
persetujuan
Penanaman
Modal
Asing,
Perusahaan
rnengadakan kerjasama dengan FMC Corporation Philadelphia USA dan berganri nama PT. Bina Guna Kimis. K.erjasama ini berdasarkan lcebijakan pemerintahan
terscbut diatas pad a tanggal 2; Juli 1983 dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 143/l/PMNl993.
PT. Bina Guna Kimia mcrupakan
perusahaan
berbentuk
Perseroan Terbatas dengan status nnsional non fasilitas. Dengan
adanya
kerjasama
ini,
PT.
Bina
Guna
Kimia
beruseha
mengembangkan dan menambahkan berbagai jenis pestisida yang berbentul:: butiran (Granute). cairan (Liquid) dan lepung (powder). Produk berbenruk
granule entara lain Furadan 30, Marshal 50, Rugby JOG, sedangkan produk liquid antara lain Arrivo 25EC, Acrivo 30CC, Pounce 25t:C. Biflex 25.CC. Bestox SOEC, Cynoff 25ULV, Drag00 380EC, Fury IOEC, Marshal 200EC, Permsnet
ioor:c,
Talstar
25.CC, Marshal 200SC.
Bidang usaha yang dilakukan
oleb
peru.sahaan pesusida ini dianlaranya adalah kegiatan import bahan aktif, bahan pembaotu daa peralatannya
Kegiatan perdaga.ogan, distribusi dan transportasi
perdag1111g1111, promosi dan semua usaha yaog berkaitan dengan kegiatan utama yaitu formulasi pestisida,
4.1.2. PT. Bina Guna Kimla Di Jawa Tengah 4.1.2. J. Sejarah Pcrusabaan PT. Bina Guna Kimia didirikan pada I Mei 1994, merupakan pcrusahaan
kerjasarna penanaman modal asing (PMA) )'311g memproduksi dan mendistribusi produk-pmduk perhndungan tanaman (crop)dan produk-produk lain (specialfy), scrta produk-produk pertanian lainnya.
59
Perusahaan
ini memproduks!
produk-produk
pestislda
dalam beotuk
butiran [granule), bentuk cair (liquid). dan bentuk tepung (powder). Perusahaan
ini memasok produknya di dalam dan luar negcri. Formula untuk tiap produk dikembangkan di FMC USA atau, jika dikembangkan oleh pihak lain, formula akhir hams mendapatkan persetujuan dari FMC.
4.1.2.2. Pe1D2saran Pemasaran produk-produk PT. Bina Guna Kimla di dalam negeri hampir di seluruh kota-kora besar di seluruh Indonesia, juga di lunr negeri, antara lain Malaysia, Thailand, Taiwan, Philipina, Bangladesh, Vietnam, dan lain-lain.
4.1.2.3. J>engembangal\ prnduk
Pengembangan produk bertujua.n untuk menyediakan sistem, instruksi dW1 menetapkan tanggung jawab d&Jarn aktivitas pengembangan produk dan proses varifikasinye.
Melalui
implementasl
prosedur
ini
diharapkan
kincrja
pengernbangan produk dan waktu ke woktu terus menerus dipe.-baharui sesuai dengan komitmen manajemen dalam ha! mum dan llogkungan serta tunnnan pelanggan. Dalam pencrapannya proscdur mi bcrlaku untuk pengembangan produk
formula dan kemasau baru Peningkatan produksi formula dan kemasan ini berguna memenuhi persyaratan khusus pelanggan. Dan berkaitan langsung dengan
bagian pemasaran, produksi dan quality control
4.1.2.4. Vi.si dao Misi PT. Biua Guoa Kimi11 4.t.2.4.1. Visi PT. Dina Guna Kimia •
PT. Bina Guna Kimia ingin menjadi kontributor utama di bidang produksi pe.ngan dan kesebatan masyarakat guna memb:mgw' populasi Indonesia yang sehat dan produktif.
•
PT. Bina Guna
Kimia juga ingin menjadi penumpm
industnnya. Serra memherikan
dalam
rnlai yang cukup berarti bagi
60
seluruh
pelanggan,
dcngan
tctap
mempcrhatikan
kelestarian
Ilngkungan hidup. 4.1.2.4.2. Misi PT. Bina Guna Kimia •
I'T. Dina Guna Kimia sclalu memberi nilai tambah bagi setiap komunitas disekitamya dimana PT. Bina Guna Kimia menjadi
bagiannya, •
PT.
Bina
Guna
K.i.mia
mendidik
para
pegawai,
dan
customer/pemakaian dalam produk-produk PT. Bina Guna Kimia secara benar dan bertanggungjawab. •
PT. Bina Guna Kimia menyediakan produk dalam suatu paket dengan informasi
teknis, pengetahuan
mengenai
produk, dan
pelayanan puma jual. •
PT.
Bina Guna
Kirnia berusaha
untuk menjadi
pemimpui
dibidangnya dengan tetap memperhatikan lingkungan kerja yang aman, kepuasan
terhadap pelanggan,
serta berorientasi
pada
lingkungan hidup.
4.1.2.5. Lokasi Perusahaan
Letak perusahaan formulasi pestisida PT. Bina Guna Kim.ia di jalan Raya Klepu, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Adapun batasbatas lokasinya sebagai berikut : a. Utara
: PT. Mandae Furniture dan pcrumahan peoduduk
b, Selatan
: Perkebunan can perumahan penduduk
c. Timur
: Perkebunan
d. Barat
: l"T. Pertiwi Indomas Garment
Luas tanah yang digunaken untuk industri seluas 36! 129.Sm2 dengan status kepemilikan hak guna bangnnan dan status penentuan kegiatan industri, luas tanah yang tertutup bangunan tcrmasuk masJid 8500m2, luas yang tidak tertutup tetapi di aspal atau beton 700m2 dan untuk penghiiauan
20.629 m2• Adapun alasan
pcmihhan lokasi tersebut sebagai lokasi pendirian pabrik antara lain I. Kelancaran transportasi dengan mempertimbangkan
letak perusahaan
61
dekat dcngan jalan raya 3ehingga mendukung kelancaran pemasaran
produk dan kelancaran untuk mepcroleh pasokan bahan baku dan bahan pembantu dari daerah lain. 2. Letak pabrik yung strategis, letak perusahean dekat detlt\l'fl pelabuhen
Tanjung Mas Semarang Af!hingga mendukung kelancaran ekspor ke\uar negeri maupun impor b3han baku terutems dan luar negeri.
3. Di daerah KJepu Ungaran masih banyalc terdapat pepohonan yang tumbuh subur sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
4. Kcbutuhan tcnaga kcrja dapat tercukupi dan daerah sckhar lokasi pabrik.
4. t.2.6. f'engllargaan Sebagai perusahaen yang tela.h berdiri ~ejak tahun 1994 telah menuniukkan eksistensinye dengan diterimanya berbagai pengharlJIWl. Berbagai pengbargaan tersebut antara lain
• Pcnghargaan keberhasilao keselamatan kerja kepada semu karyawan yang tclah bekerja tanpa kasus hilengnya hari kerja pada c.ahun :
1996 - 1 tahuu waktu kerja 2000 - I juta jam waktu kerja -
2001 - 4 tahun waktu kerja 2003 - 2 jutajam wakru kerja
2004 - 7 tahun waktu kerja -
2005 - 8 tahun waktu kerja
-
2006 - 3 juta jam waktu kerja
• Sertifikat ISO 9001 : 2000 • Scrtifikat ISO i 4001 : 2004
• Komile Nasional Responsible Care Indonesia 2<> April 2006 Complies with the requirements of 5 from 6 codes of Responsible Care Management Practices
62
4.1.2.7. Pcrso11alia dan Jamill.an Kesqabteraan kuyawan Berdasarkan
Undang-undang
Kepegawaian yang telah ditetapkan
oleh
perneeintah yang sesusi dengm perahmln pokok karyawan pernsahaan, telah ditetapkaa lama jam kerja pada perusaha!lll adalah 40 jam dalam seminggu dengan
waktu produksi l 7 jam sedap harinya, Di PT. Bina Guns Kimia lama kerja tiap harinya adalah 8 jam dengan 5 hall kerja yaitu senin jum'at. Waktu lembur dilakukan pada hari libuc. Jam kerja perosahaan sctiap harinya adalah
Shift I
: %.00-14.00
Shift IT
: 14.00. 22.00
Shift III
: 22.00 - 06.00
Day Shift
: 07.30- 16.00
Masing-masing Shift ada waktu istirahat30 meoit. Karyawan di PT. Bina Guna Kilnia tcrdiri dan ka:ryawan tctap dan bebcrapa karyawan kontrak. Karyawan tetap berjumlah 139 orang. Pembayaran gaj1 adalah dengan si stem upah drmana upah ditransfer me Jalui bank. Jamiuan kesejahteeaan di PT. Bina Gnna Kimia mendapatkan perhatian khusus karena pabrik ini baik secara langsung maupun tidak langsung menjadikan
semua karyawannya berhadal)all de.ngan bahan berscun sehingga demi kelancaran aktivitas pabrik maka PT. Bina Guna Kimia memberi Jaminan kesejahteraan, Jaminan ini aatara lain :
J . Pemoen an uang runjangan transportasi. 2. Pemberian tunjangan kesebatan, 3.
Pemberiaa lllakau di pabrik dcngan irn:nu vllriatif dan bergizi,
4. Diberikannya jam minum sclama JO meait ditengah waktu produksi kerja bagi karyawan produksi, 5.
Peruberian sarana MCK untuk para karyawen produksi,
6. Pembangunan sarans peribedahan. 7. Pemberian beasiswa kepada br)'8wan dan putra putri karyawan yang berprcstasi, 8.
Diadakannya rekreasi bersama pada karyawan dan keluarganya,
9. Keselamsran, yaitu kcamona.n keselamatan kerja dari dampak produksi
63
terbadap
pelaku
produk.si/karyawan
misalnya
yang bcrhubungan
dengan produksi dan bahan produk.si. l 0. Kesehatan, Sehat adalah syarat utama untuk melaksanakan segala kegiatan, Sehat meliputi sehat jasmani dan sehat rohani. Kesebatan
mempengaruh; [alannya produksi, schingga PT. Bina Guna Kimia memperhankan kesehatan dan gizi keryawan dengan disediakannya polildinik dengllll I dokter dan l paramedis full time. Selain itu
dilaksanakan pula pemenksaan kolinesterase (pengukuran kader racun dalam tubuh) dua kali dalam satu tahun atau saat itu juga jika terdapar
karyawan yang terpapar pestisida selama ?2 jam.
11. Environment perusahaan juga melakukan upaya-upaya mengatasi dampak polusi yang ditimbulkan proses produksi misalnya pengolahan
limbah baik padat atau cair. 4.2. Penerapan SML ISO 14001:2004 di PT. Bina Guna Kimia Sesuai dengan elemen-elemen yang terdapat dalam SML ISO 14001 :2004
maka penerapan SML ISO 14001 di PT. Bina Guna Kimia dilaksanakan melalui tahapan Plan: kaji awal, komitmen dan kebijakan, serta perencanaan (meliputi aspek-aspck Iingkungan, peeraturan dan pcrsyaratan, penetapen saran dan target), tahapan do: penerapan dan operasi (meliputi organisasi, pelatihan, komunikasi, dolmmentasi, kontrol operasi, dan tanggap), tahapan Check: pemeriksaan dan tindakon pcrbeikan (meliputi pcmantnuan, koreksi dan penccgahen, rekcman serta
audit), dan tahapan Act: Kaji ulang manajemen. Kaji awal dilakukan dengan riser singkat mengenai aktivilas pcrusahaan
dan implikasinyn terhadap lingkungen, pras111111 pendukung yang ade d1111 lain· lainnya. Hasilnya berupa dokumen yang dapat dijadikan panduan dalam mengembangkan elemen-elemen ISO 1400I pada PT. Rina Guna Kirnia. Tnhapan-tahapen pelaksanaan penernpannya sebagai bcrikut : 1. Pernbentukan
tim pengernbangan dan penerapan sistem manajemen
terintegrasi ISO 90()1 :2000. ISO 14001:2004, OHSAS 18001:1999 dan SMK3.
2. Awarenes training SML ISO 1400 l di Semarang. 64
3. Pclatihan interpretasi dan dokumentas! SML ISO 14001. 4. Pengembangan
sistem dan dokumentasi
: kebijakan Jingkungan, pedoman
lingkungan, prosedur clan instruksi kerja.
5. Penunjukan Perwakilan Manajemen (MR) dan wakiluya, 6. Sosialisasi SML ISO 14001 kepada seluroh karyawan, 7. Implementasi SML lSO 14001 di scluruh unit kerja PT. Bina Guna Kimia
Semarang. R. Pelauhan audit internal. 9. Pelakannnan audit internal I. 10. Pelalcsanaan audit konsultan. 11. Pengesahan panitia P2K3 oleh Disnaker Semarang. 12. itapat tinja1111n manajemen I. 13. Audit tahap I oleh LRQA. 14. Audit tahap II oleh LRQA.
15. Sertifikasi. 4.2.1. Evaluasl melalul Pendekatan Pl11n Kaji awal terhadap kondisi dan posisi PT. Bina Guna Kimia dalam memenuhi persyaratan-persyaratan ISO 1400 I dilakukan deogsn menyusun identifikasi
bahaya, aspek lingkW1gan, penilaian dan pengendalian resiko serta
dampak lingkungan dad seluruh akuvitas di PT. Bina Guna Kirnia Semarang . Evaluasi harus dilakukan terhadap berbagai
aspek operasi
yang
berlangsung dan alur proses yang ada; persyaratan legal yang berlaku; kontrakkontrak; isu keadaan darurat; catatan berbagai ketidaksetujuan masyarakat atau para pemangku
kepentingan; kejadian kecelakaan
terakhtr kali; kcmungkimm
kegewatan,
dan insiden
bnik dalam
abnormal. Kajr awal rersebot ditindaklanjun
apapun
situnsi normal
yang
mnupun
dengan bentuk pcnerapan unruk
pemenuhan persyaratan SMJ. ISO 14001 pads tahap ini. sebagaimana label 4.1. bcnkut ini:
95
Tabel 4.1. Bentuk Penerapen SML ISO 1400 l Tahap Plan. l'o
Elcmen Persyaratan
Prog;.im Kaja
Bcntuk Pcnerapan
1 ?.
Persyaratan Umum
Pedoman sebagai pedoman
Pembuatan dan
awal
penyusunan elemen
3
Kebijakan Lingkungan
, Pedoman sesuai aktivitas dan Perencanaan Aspek ! .lrebijakan Liogkungan Kinerja lingkungan sesuai Pcrencanaan Legalitas standar dan Persyaratan PC!lfielolaanlingkungan berkelanjuUUI Pereocanaan Sasaran
4 5 I\
dan Target
Pencegahan pnlu
Perencanaan Program
Efisiensi sumber daya alam Penerapan dan pengembzngan
Manajemen
operasioaal ;
Kebijakan
Lingkungan Perusahaan sesuai knteria SML ISO 14001.
Pendataan seluruh aspek lingkungan dari kegiat11J1 operasional,
Pemahaman terhadap elemen
produksi dan
ISO 14001
pendulrung.
Seluruh karyawan paham SML Kebijakan rnerupaan hal serius T aati scluruh pcraturan dan perundangan Kornitmen s.saranltarget
Peadaiaan peraturan
dan perundengan mcngenai lingkt!Ilgan yang berlaku
Penctapan sasaran dan
hngkungan
target lmgkungan
K ebijakan ling!mngan
uatuk perusahaan clan unit-unit kcCJa.
• dilromunikasikan kc karyawan
I
SMI. ISO 1400 I.
Penyusunan
dan tersedia bagi masyarakat
Penetapan program
Mudah dimengerti karyaw'1lt
kerja untuk mencapai
dan masyarakat ' Identifikasi aspek dan dampak lingkuagan
sasaran
Aspek darnpak pent mg jadt target 1 Taati alunm dan standar teroaru
I l'ertanggnngiawaban sasaran/rarget
, Sasaran/target Jronsisten
_j"""''""'''"
ealisasi sasaranltarget sesuas
rencana r.QY~k barn sesuai SML
··-·----· Sumber : Hasil Pcnchtian 2009
··-···--
66
Terhadap
aspek-aspek,
linglmngan
hasil
idcntifikasi
dari scluruh
kegiatan/unit kerja dilalrukan penilaian dampak resiko serta pengendaliannya. Untuk aspek-aspek dengan dampak lingkuagan yang perlu ditangar» lebih lanjut, rnisalnya dengan resiko yang linggi, dibuatkan tujuan, sasarao clan program kerjanya. Hal ini bertujuan untulc mengurangj dampak ling)amgan akibat suatu aktivitas menjadi sekecil mungkin, jika tidak mungkin untuk dihilangkan sama sekali. Realisasi dari program-program
lingkungan yang telah direncanakan
scbagai suatu proses yang sedang berlangsung pada tahapen Plan menjawah pertonyaan dimaksud, dijabarkan dalam tabel berikui : Program kerja tahap ini yMg realisasinya dinyotabo perlu dievaluasi dijadikan
pokok bahasan dan dalam penelitian ini dijadikan bahin cvaluasi dengen pengelompokan sesuai rema serta tambahan penulis seperiunya agar lebih fokus, dan selanjutnya dievaluasi pada lcolom evaluasi sehingga didapatkan bahan usulan. Evaluasi rerhadap proses twp penyusunan implementasi tahap Plan dapat
dirincikan scbagai berikut : I. Pemahaman karyawan tcntang SML ISO 14-001
Berdasarkan hasil koessoner bahwa bclwu sepenuhnya memahami, tinglcat pemahaman bervariasi, masih terdapat ketidaksesuaian
dalrun pelaksanaannya. Diprogramkan pelariban pemahaman SML ISO 1400 I untuk seluruh karyawaa, dan lakukan penyegarau
secara berkala di setiap unit kerja. 2. Komitmen seluruh
direksi terhadap kebijakan lingkungaa
perusahaao, sasaran dan target, serta real isasinya Terdapat surat keputusan Direktur Utama mengenai kebijakan
manajemen, yang diketahui oleh seluruh direksi, yang di dalamnya tcnnaktub
komitmen
mansjemen
puncak
dalam
hal
lingkungan.Knmitmen mamjemcn puncak terhadap lingkungan sudah ada, perlu evaluasi terhadap reelisasi dan tujuan/ sasaran lingkungao perusahaan,
3. Komunikasi internal dan eksternal
67
Sudllh
dilakukan,
khusus
komunikesi
ckstemal
perlu
peningk.atan.Komunikasi ekstemal kepada pibak ketiga perhi lebih digiatkan,
komunik:asi
ekstemal
dengan
masyarakat
sekitar
kawasan pabrik pcrlu kcrja sama dcngan pengelela kawasan (KIE). 4. Keterlibatan direksi dan pimpinan satu tingkat di bawah direksi
dalam pelatihan Awareness dan prouinn pelatihan karyawan di bidang lingkungan
Seluruh direksi dan pejabat setingkat di bawahnya sudah diberikan
awamess
SML
ISO 14001, program pengenalan dan pelatihan
untuk koryawan juga sudah dibuatken, Keterlibaton direksi dnn pejabat-pejabat
setingkat di bawahnya dalam penyusunan dan
pembahasan program pelatihan dan penyegaran bidang lingkungan perlu untuk torus dipertahankan. 5. Keterlibatan direksi dan pimpinan satu tingkat di bawah direksi dan dalam forum pembahasan lingkungan secara internal
Kctcrlibatan direksi (direktur produksi} sudah ada. begitu pula dengan pejabat-pejabat di bawahnya, terdapat dalam furum rutin bulanan untuk membahas K3 dan lingkungan.Keterlibaran
direksi
dapat diperluaa, walau mungkin akan sulit mengingat kantor pusat masih di Jakarta dan penerapan SML ISO 14001 hanya meneakup
pabrik di Semarang. 6. Keterlibatan Direksi dalam menyu~wi kebijakan dan sasaran/ target
Iingkungan Direksi
terlibat
Jangsung dalam
penyusunan
dan pengesahan
kebijakan manajemen, termasuk di dalamnyn komitmen terhadap lingkungan,
Sasaran dan target lingkungan
tingkat wlit kcrja
diketalrui oleh Depanemen Manager dan disahkan oleh Manager Representative,
sedangkan
untuk
perusahaan
dibuat
oleh
Sekretariat ISO, diperiksa oleh Wakil Manaiemen dan disahkan oleh Direksi.Perlu diikuti dengan pengawasan yang lehih baik agar sasaran dan target dapat terealisasi.
7. Proses persetujuan d111l peagesahan dokumen perencanaan ada
hambatan Proses persetujuan dan peagesahan doknmen relatif cepat, bisa
kurang dari satu minggu, Manager Representative berkedodukan di Semarang.Hambatan keeil hanya terjacli dalam fi"ekuensi
yang
rendah, misalnyn berupn penumpuknn dokumentosi di sekretariat ISO. Hal ini perlu diperbaiki , misalnya dengan rnengusahakan dokumen-dokumen
yang diperl>aiki dan perlu pengesahan diarur
ritme rnasuknya kc sekretariat lSO, perlu kerja sama dcngan unitunit keria terkait. 8. Ada agenda kegiatan perusaha:m terl::ait masalah Iingkungan, berupa kalender lcegjatan
Belum ada agenda berupa kale:nder lcegiatan terkait bidang lingkungan yang terpadu dari Direksi.Diperlukan agenda berupa kalender
kegiatan
agia <Warn
pdak.:slSllHannya dapat
lebih
terorganisir dan fokus, Hal ini daplll dimasulckan dalam kalender HRD bekerja suna dengon HSE.
4.2.2. Evaluasi melaluj Pendebtan Do Pelakaanaan program-program kerja linglcung311 yang telah dijabaqrkan sebagai tindak lanjut dari aspek dampak peating li.nghmgan
y311g
tertera dalam
sasaran dan target, dilaksanakan sesuai peraturan perundangan dan stander y1111g berlaku oleh para penanggung jawab program kerja, yang dal3111 ha! ini adalah kepala-kepala unit kerja. Manual-manual, prosedur-prosedur, instruksi-instruksi kerja, fonnulir dan dokumcn-dokumen lainnyn disusun, dievaluasi dan disahkan oleh pihak-pihak
yang berkompeten da.n didolrumentasikan seeara baik dan sistematis sesuai tuntutan SML ISO 1400 I, dicatat, disimpan dan dikendalikan secara baik,
Evaluasi terhadap bcntuk pcocrapan Do untuk pcmeouhan persyarstan SML ISO 14<JOl sebagaimsna ditunjukkan pada tabel 4.2.dibawah mi :
69
o~
"""II-a UV.JtJ
·o'flbl!
""""' fauc)'j mpa
q1!<1(1I11
·~.
(l?U0!9'Wdc) l"'IOO)f
Hi '{OCIUl•I fl"JOtw.:do (OJlQO)l
. ( g ll"'l"'I ueqedw1u aep ~~::> (~twlOO)l Ullelt'fl(Dl
f"''"!"'ndo J
I
;
Datl11q0(] IMrl!j'
llf"l3
""'l"fiu
1Vp41v;a uq> mrm1v '11llf11WS7ltu!P
""""IWJml"""""IOQ .!W'l"I !P~I n1vps M!'I ~"'IOQ !''NllJIStfU')I
mrp ~tpempal uaom'loU
·1t.mrep
dd8111t1
QVlJ!ll!J;d-U1~Jll(:id Ullp l•JnJUp
'aA"!~fJV!•OS
IW'WISl!:'I IRP 1eamu I !~i.JUWU:O)l .mpomJ.d 1A15ul1l(lJUn cmpl'!qr,j •llllu•PW N
µtpt.
mMMsR:)I
....s....,.,"!1 'l""'"f
oovllu"""'!"l U"'(Vr!Q>X
Jnpomud.,mpoowd 'U""""!OP llll!\"l'Oal!li:ld 'osr 1eµl!lae(as Wl!"l""'!=d '11f~ fql\.!ISU! uvp •np<>so.1d U~lUlL10P OVJ110qw;>d
es.fu'Vf r,Cal!11m1a4 µ11p-..
'!oLtllu<.( lir.n\ lqtl.QS0;·!5'{!Ul$11l nep (Clll110~
"""'&<.rvx -oa!'onlftln'l
1111~un>{iOIJ lf•dll.ap
&rnllb.t ""11dllpcl~d
J.Wu91 J!1pQSOl
1wa1od •UVJ•~d
""'""'l""'J
[~
uep
1=u1
J$VJl!'O(WIO>f
omruiwa11
Jn~
µrpt.
·~""J'll""""~
·uu.11"1C)l 1Dllinq¥11fl
ueqtWOltbJ
f'Wl~)I
l OOt I OSI '1J'llS ·~
lmfJ'Jdll R~
'ijW
•('ll)'Q """"~ Ju:>w:Jl!Wl!t'j """"~d
·u•~1.,.r;.,.J1p ~ 1Rl>llloi~.L llU\lA e1{!}11(~c! UllVU.,._"'1l'J:id UllP 'Was uom~J ""'(!'l"J<>d mp:i!II ·wmf~ 11d!Jnw.L l'tUS "~""d 3tm.{ rul!.l:!OJd uvp qe.>;.B[ 3unJ!um '!S~ lhmir.m.r !l'l)UUMllO'lf 'stf.!ru 'Of
'q
~,l\.Oli
..
e-::i'.
~•ut.fOO~dl(lll~
·11U1U11Q de;l::uo i. uwp tllldlllll~)l '!lllrl>jOQ JQJIUO)f
·sva '~11111l(<>a
L
!•lll(!IIl\llJO)(
9
z
Jn1lfNI'
I>
U&lUIAf~d uvp !"=:xlutOl( 1n!l!Jllltad ·qtM... fl!annum
U1'!>
'"""!""am
)
f
~~u;odQu~p ~b~IJOJWOlfdwJ I lmU•.Ur.1.:{ U"""'ll( O,N
IL ·11]J:).ii
nun d-e!i:is µ11p ~\?Jl?IUiJS'<Md<>J tU<Jjm; L'l!l(P.µ;i..l~m
'mp JOS!i\J:>dns uu1e)!8u!I B~U!4 UlJ;J~ad ·101
u118uap
snn(J:JdJp iedep
11\'iof 1edcp
umrn1nq inin~:i.i:xl
ns!·TIS! urn111p Dllcl e1ofilrue dc!)as q3[0 ut1qw.1!P llu11.<
1mq1fllM~l( ump11llll!!P n1raJ·d-e~ll3l w~1ep eio55w )IS
nieps 'J!l!P!I tw.11\l\nq U!llU tl\lll~u::)(i
WJ!PB\{alj 11D1i'lm1 wllurupu:>:>a'f redepJa,L
Ulll(dl!la!!P DIZd BJlJWd 1Illll)08ll~)J
11nd!f:IW ~nf
"!S:>p.l!O
ll"C8U!l)(8UH
Ul!~Rqi>qw:ul µ::t1'11ll mrihr:;)p 'tJUlpl)p(!P
:ffUBPN
qe1a1 1111ninq
lf!l11l ueoi.wlJ;Jd "Y;!flq ue8U:;)p ~l>usit.lni tm(lU("\aUJ ljllj:ll £)1l"d E!J!Wd OIZ:d ll!!!Wd !ll(llPUJ MUIUll"!lll!!P'qeM ef a1nli!811111 tll!l(!Slll(!llnl110)! uep wfcleqWQd· I : 1nlj~q mll11q<1Sllll'1f:>U!J!P
111d1p
oa
dllljlll
U11de.iamd
sssord
depeqia1
MutnfU1![:lS
!StnJllA!I ·11.re1rnad!P
trnp Ull)(lmfBf!P
lOOt l OSI l~S
111.1as 'i11J1U11p d~1
U!U)if113Ul SU1lA fWO!Slr.J.-;JdO \~UO)(
W31S!S
'S!l!DI !llJJiiaq lhniil: U0Ulm\OP u111Q.Quo811<1d 'Ul!~un"!(.lun
niip £)1 !SU(!"nnnm1 'mauro(.i11!1 tniJIU(ll8trad rmp mm~wad
'J!"S~ qeqw!I
JliUO!S8.tldO (~UO)( 'ehBqEq.13q uep un:>11,gq lllll{11q q11:q1.0!( IOJlUOl( '8Al!lfl!q~q mip
um1uaq Ulll[l1q (o.JJUo:t '!SJ!npo.ld mnnaµed>p !P ieuo1swado
IOJlUOl( lfl!(llpu
llA11111e1U11!P 'll!lll!)l l!lll\O l!UJS: '.Ld !P WlfllR~f!PIJl!l~l .mp~ood-mpaso.id "mll1lSW wp 13S11111!hu!sdeo~t 1wap usp wru501d UVJfW1lqir1aw )Jlllun m:iinpad!p
8ua( ll1!1J!J11pd 'eAU!Ul!lllP!P ljllSllllU'.) l ·pnSl(l!W!P UUfJ UE)(l!U11S)!1!I:>m
l{tlJun .i:iqmns-.l;)qUJns 111!p miuso1d
'ql!Mll!f :ihmlr.lue1 tntJ(llp:Mi!P !11!£!0
"""Id J!lnq l!pud unsnsJp IJl!Pl lflm,{ lU1l.ll!o1d wp Wl(Bf!q
ou '(01:i;oui '(i:w
''f:>Jlf:)
sn.raq
'!PllID umpUl?d rens:>s lOOtI OSl'lWS
»a
·uo1c1)
v.::>ad
111ocl 11118ma "lll?{nsn
ai.'l(llq Ull:l(Jl!dllp!p it.r.lU!l(aS
!Slm[WA:l wo10.ii
11pi1d !ml(l!A:l!P eAlQRfUl?l
\{!q:>[ J\l!fl! EAUll{Dd:IS S!jlltr:ld llel(eq1l111) l!IJ:)S But}! ~
Ulll(odtuoplfwd 1JP.811:1p
lmfl!I\ l!l!"lf!l)l![!P !~ llll!l!P~d urnrep wp UOG1lt(1lq l(OO(od imnpt:f!P
ISl!t\[l?.~<:1
fSllll(l!A~!P np\)lf Uli.J(l1leAll!P 11!AUJ~~!leal 8w,{ !U! Q(] d11ql?l ll!]3)! IUl!JSOJJ
(.l ·11p-e 'imi.< 1!f!~l1 l!un-l!(m !!1?~"? ctues.r.>q OSl llllJl!l:>.1)!:>Sue~l!P )Bd-ep !"!
lllH
·t111)jlB)[Dll1llP •nq:J[
1cd1!p !ll!)Jl<'ll
!S!MU !WBJE'.ilUlltu
iUl!A
>[mun 11.<usnsnl(}I u:imm1op lll!lJllpu:iflu:id ;1on110')1 ·11ldm.:11 Bd1?.1aq"q lp f!~~J:)) 8wpB'[~I 1111~uaw
wnpq Oll(Btt\
!ll!l(J:l] !SlA:lJ UllUltll(Op
!(1dWnf!P
!J1nf.:IS;)~ lf!SBW
"lws .18pUBlS Ul!)IQUIQ u1!5U
l{ll{:ll 1Dllil1l(Op
UlllUBq~d
S:ISOJJ
'l(!l!q
U&JIQB
OOlJU
m~OJd irep UTl.lll1e usiu:ip pms:;is SUJln{ ll[J:l)( !Sl\lUl~ll! uep J.lll)aSO.ul i!diUllq U3Ultll(Op
mnu~qUl2d~Old
·s
'IAUiro(Opuep Ulllllllr.>Ul!!Jt?pua8u:id
w1ni11n1 11.
!S~S!SUOl(
mnp111)(:Jl!P
ll!J;l)( l!Uil-l!UR epcda)l'ID!ll1\l(Op
lf!lpj
snreq
lttjX>SOJd
)(!J~
uep
Ull1JBPU38Ulld Ultp Ulllll'.le~-WIB)ll:) q>l!d
uefclm?JTIJ(:l)j Rl!\11 Ul?~E
11:depJ3)
q!Sl!W 'l!!t
U8(B~H
ll~.l( !Sl(RllSll! wp mp:iso1d tll!l?lll!S)!BJ:ld 't ·11eljun)f<1ll![ RS!•DS! 1111)[V UllA\11~)(
lTID{l\)(Bl!P RJ~d 'U!P[nq irep ~sod n1m reu.g1sl(:l imp
f'l!U)lll!
~!d
uvumpw:xf 1111(.!lf!I
'(8RS!J'
B!P:JW
!sQD{1tAa
Ulra1[8stU:ld 'PICl
ljll(::)l g!Jll,{ uv5U11~U!(
111ll11(::)S Ul!(ll~q
!S1!11)eAQ
tm'.iltJ;Jp Sl?t\J.J:>d!P
tl!)l!cb:ll ~!I
e~~s
1{1((11[ )((lllln Sl!R(
ll!eS Ul!)f!J~C!!P ~
!Sl?J!IURUIO)J'!ll!
JSlll(fllllUIO)[ Wl!J!P(:>p
IIll)(l\)IB[!P l\l~ ti2nr
'Ul!A\l!~l!
JllRSIJI. ll!p:>W Ull)[l~lllll~W
UQ)(ll
1{1!B~m
mn1:xi !Sln[mnulO)f
µ:itl!W 'll!ll'
uellt~ll!J
(t-'tua)S)(~ uep [ll~lll!
~pns
)(llllln tmillnlj5U!( OS!-nS! !Slll(!URWO')I
(ll!OOISlfa uep
IB~lU! !Sl!){!llnWOJ(
U1?111ll!S:ljll(
·£
•11111(1lt.JQd!11 llt!eA ~~dmm1 pn=s HSH •!'.w'I
l!IJn pirp trel(RSllUI
w5u:>p ffi1H B~'l
)!UR 1p10
Ul!5~t!!I
l'.!Dllp!(( tml{!ll!JOO uru1!0id 1111GllS!P n1»d1Il!M\lA.Nl( de!llJS !SU
St1pf l111f!(l:ll
lll!p
umpq
~Pll:l'{O)! ·npidi31 mnt:xi ~inuptl!I
Ul!lf!lllJ:id
ueaU11~l
~!q
unuiiOJd
lllll{fll?{ad
8urujnpu:1m81111.\ µ!010IDf"I wp Ulllmr.lw m5u~ll!I 8Uq>!qUl\?(lll) [!dWl!R1 was Ul!dBJ.
lllll1!!)QS-13l~)( e:ins
·z
£l uau llllJ!l!P UP.p U:>IS!SUO"l( unp .111l1l.l!ll BJ~»S ef.~'l( l!llR
d1111os tp seµ:l)f
lm!1!lfl!Ulild l!Ull\JOA Ul!llrlll;)U.xf uep Ul!Jnl(!Ui~ UB)[llljllJIP Rj.l;)d 'lj!llq Ullliwp
J~I
wnpq Bf.l;)l(
l!UR
dl!~S !P
Sill.A)!
llll!ln(llWl!d :>mnioA
U:>!S!:J:> 11Jll:l06 61!~}[ UroJll~}\l ·.1i>/VM &S'iJ:Jrud w11111p
)(lllUR
!S!ll!J6!P
uqjt111q~d!P
U11!i11q
'6
'{~Joue u11p )(!U11lJJo uejjunpU11)( liiue~ww llplld
~SOld
npaJ ·p111u~d1p
111d11p
1sqmpow
lll!)t!U\UPUI ')[lllUn
tt!WW 1I11'ljd1'.lll4!P SOOZ Uhqt!J
lllMll epsd llll!tmjllllucxl U'lrp Ull~lllifol!d pli'.ra.L '!Te)!!l)lllJ!p lltre~S 81111,{
Jpn:is usp 11lll{Vll1Slllllt)(j ql?(Uln~S
)j![!~d
mt.ltl:)p
'JVJTlailtp .1opu<1'1. Ullp
JSUl\S!l
eurss 11!J:)lj:>q UUJll'l{ll(!p !prtlS ·un1ufi~q l{!lrntn ![lmS JSll[!IS!p lJUR 'fllll) J
'8
'11!~1
8tmA mposord
l(l!J:!I
llAlllpq U1mpno1
uell~p
!lllljpin:iw
lnl)jMepnqJp q!qo1 111,gd lt.fnr Ullp WMllh.m\
·~lja.i:ltU lll1lllllljllwad
'!lelll~!I 'ljlUl\[~ Bpl!OO)\
Ull:lf!SllS![l!!SOS!P l{!q:I[ 1(1!(3.l, 'feUI!SlfllW
111llOdej~
111~llu9
UIUodllJl!d JSllR[l!hll!P
,(:)U~$./~IU~ tmfUUllS'!lll!P
umpq £8nf
!ll!)flWJ111'1UJp
ln!)QSold
dl1851ml Jn~&Old
l1llnlllp
npa,ruµtu e.n=s 11.up
e.ra~s
~iqll
Ul?Jl!lfi!lJ!I d'll]PS !P
lll!)QSOl,I 'll'l?h\lNq
1e.11U11p driflm1
u1111pig)(
lllll.1:1'111
Ulnjilq
U1!1Ulll(l!~d·ll!llq dqoo lll!iu:>p 1111(11~8 l!Alll{llq 'lll!llpll'.)'lf
111!lodupd 'lll.nucp dv'iiltul?l mpssozd !811SHll!SOS 'U1!l!lllpmd lll1l!umtel"d
·L
. IOOtl OSI 'IWS .ll!p~S llIBfllP llQUhl!P 81J1?1U!881!(lQS 'UlltpSa:ruad
uap lllrJt!'Bq&ld
Ul!l(4mnq~w ifue.{ 'l!Aull111Df11puad ue11118a:ii trsp l{µqlld
Uln(llpu9
JllUOJSl!l:ldO SOSl!'l)'""TI!l¥ll '(llJUR lll!'J1!jY.l Ul!~pm:iuad
1111J) !S'l!ltl:)turo{Op
tu1l[l!p !SWJS!SUO)( RJllld'lBJIUltp t11rep2"1( 1111p (BUllOuqB '[8lWOU !S!puO)[
l(lllutt Ull!Jl1PU<18u:ld .Itlp:>SOJd 1edqua.r •mpasoJd tlll1Jllp JSBpOWO:lflll:>l
qep1 8w.( tw.8nn'l(il11g llun~d )[lldun1cp1riq dn:iino ue3uap
1m111fcn
11.{uS!lruplpmd
Sl1J'!A!P(ll uap
)fµqll!I
ll!q!)ll! ~~![
)SllJOOO Wll!~'l(
)(Edurep
F!uamill:ltU l(lllUR JllUO!Sl!.l:ldo lllIIDO'f mpasoJd-.1npoGOJd tnnMl~[OJ
·9
1rn1~.)\8U!l Ul?lll!ll3)!
!Billl(\l:iq qnmjos
eped
mni~l!P
!Jl'!P u115un:ipill![ nsi-nsr
I.IBP~ ll.\ltaum1npU:>d uep l~lll!AlroW
[8W3)U!
·ull)(dll):)\IP 1(11(01 liucli UB01jl!SIUu~ J~qums
)JOlUn UlllflllUlllp nAtntn.mps
'111l!mtS3Slfl!P!l3)t
jll\lOtsr~do
!SCl!IURWO)I 1381111
qeqai\uad
usp uumses (ll!Sll:JJod
!SU>f!J!IU<>pijjuom ei1:is Ull!HRS:lb">fepl):!lj ~11lC Ull:>[!l!ql~ trap 'uneut1SlB[Od
!SlJU!PJOO)t lm(3!
'U1!mt0Sl[l![Od
IP.)!i'IU!I
epr.d
Jn~srud
8111sew-lilll!SRW
depll!J~I
iltmA qCA\l!f jjun.'l~Ull'l oof.leqw:id [1l1J!-f3d !U! u~dmpi1 11p11d !SllntllA3: ·oolll!l)ml:>d
lllllfllP q11MRf ilun1r.imn uel!uap !tmsas: ~ue[Wµ;iq 111e~as ueA\tlAJID( UllSurofaU!l !~dlOO)I 1ropluui\uoo.i Ulllf!IU(
!)Bihl)
utl)llltlllSl(C[3W
!Slt.))OOMO)( Ul?l(Wfall!UOW lfRllln
Ull?(llp
ORSRS!P
l!Ul1:103.l 11)\lnS
U\lMl.lA.ro)f
tm8uro(8utt
Ul1lflUl11l!P qllj31 e..{vdn ql)fW"foS m11wi\J11'1 ,.-ua1GdWo)I ·£ 1
~e:>tu:>dUClfll)tlll!P
i:a lf"'IID!I
n1i~d ll)!llW (ue1nqt) UV)(U!f!!P SUl!A
(0.JJUO)( 1lllp
.)(Jl!q llUllA f9: ljl!qwn uedlD!S CUllll ueundw0~d •\l'lJllM e..Cus11111q.lQ11&8u/2u:iv.i 'l8Q
·n1
481JWH 3uupn! 10.llUO)!
Q'I uv.m1es !JUP t{llS!dJQI QSl!U!'JP U\l.11\fl!S ·11fllQ
dnl[lt)
8AuJS!PUOJt
uvp ll!P31W>l £8 tfllqwn v.ro1mit1.1:>s UT1uudt1J!Amd 1~d~ J;uulh111de1 !P U11l(d9!S!P ljllpl !(O /[ll'.>~lp uep 111p11d S!tBllll( lj111JlU!I iin1un m110qs (Q ·ope
v~s
48QUIJI TIJUIU<Jllm UllUP.dWlAWld ·i 1
2uu,<; .ire 1111!1J'(11UJ3d lll!lll'.lllO llll)!leSCpl3q 11 .. l(J\lq
!SCll[M.:I Ull'JIUlfl!P 11(.llld . Ulllld!®d
Ul:i:)S!S !lt!llq.i;ldtll\lW
!lJ\l<Ws lll!ljlll(1)(W ttu1a1 11i{11dn !Jllttunf:is ·'l!'lq UR:!~p lll'[ll~EI 03!6!).3 l!JlJ~(IS l!B UID(i)onfilJO\li;'{ · 11
·Ul!l(tlllll(!P 11Jd11p UllJ!1!PII!L ·1(1!q~"'I
oc~,(upnqumw
.nm1 tp
lll(l1
Ul))[IR:IUflp
lllll!ut!ru
J{IJP!S U111l11UJaS
111"1!.I;>q 11.Til:JQs O(Jad )f!-QS!I ll!IU;){!
Mllllq
11.{cdn-11i<11dn ·ll\)(llnl
s~so.ldj
[VUO!ftJ:xlo
)(Uqed Ull!IIJ3da'( )jltlDO l(!llSH U8!V:lf6w.ld UllJ11s:lij
·o 1
11:i,s9::1 11.nr.>:;>s Jt!-llS!I 121ou:> Wll"~tJ:iW Ul1J8!li~ lld&i:>qaq JtlQOO
111d11a 11AUUll(ll(( den:is
1JodiU SSiljJ<JdtJd ~qW9J:Xi!P
111!~
SL
l>OOZ 'etlllt)l l?Un£> P.uig 'J.J OSI 1euc1:mps
I
-
...
I
J~put?lS 1
,-
:.1:.qum~
i11ns~s 1ewa1111 l!Pnv
·11-l"uuimrequi:;,d uep Jl'lUaJU!
l!Pne
1nsnJQJ
.mp~soJd U1?renqut>d 111pue1s !lm= Ul!P -eA1.f!S.1!)ll!)W:.ldw! l""'P"¥;11 j11Ul:>JSll!
~mr
ugp c.iew~~gJ l!p!IV P.W:>!ta'l! wuedw!J(wd .l11J):>S0ld nduJem '1!.\UJnPQSOJd 1!11[1 'l~l'~)II::II uep TSP.S!lllJSOS U:>turujOp !Sln(!J]lu:iP( -~[~ 'WC(118:;)()U~ UO!)
'IWS 11pnv uemoi)p'l!
ururotnllwa
.mm
~enqm~J
!S'l"IEM 'JnpMOJd ISIQUaur.>Jdm:! Ullp JID\TIJlll?ltred tll!p JSeS!(ll!SO• 'uelnfml~l'3q ll?J~ J0.1:111(1){ U•llu1"13U!J UBlll!lllBlll:ld i:ill.m.i .SA
'Ull!1JUG:>8'pp!1Q)I
1181jri:1:>uad ""I' Ul?lf!llCI~ Tm{llflU!I 8cm8llue.i
ll~imqtlDd
Jnp:>scud
un~d
tm'P?PO!l
Ul!~!"'l'."d
Jlll):)S
uedlmllU:>d: lJTll~!l J(:J31/;)
JS){a!O)l
qe.\\ef
·~~
"""
•P:runr
ti £
J!lUa~ U"J' UB.'[l!l)IIJ.l
neitrac[ nq>
JOJ!"')J'{
UBlBm!l.laJ lmlm!3'
ini50-'
2lll!P!a TOOi> I OSI "TWS U\!dllJO~d
)!IQUQg'(.,,
z
l
ON
pqu.i : !ll! l{li'MBqW
Tt pqe1 Ulll(ep W!l:IUll:l~l CUllWllllil!ql)S IOOtl
osr 1JlllS
UB)llJeAS.Wd m1qnugw;id
)(llllltl '1p:J'(:) lllld'el(l!l cm!hl~u;ld Jtlll!IQq li'A\11Ulllllll!P Ulllj(!troq!p c.(u3uruinp!l:>d l!Uli?Jl!S
mp
UllEq&~
Slll!J~l(Q,j:Q
qrun)QS
dep1rq~J
jl!Mll
!fll)I
1f331J,J Ul!Jl!lf)puac1 JDil![aw JSenrsA:l
·~t·•
'UllMuAJl!l( dO!IOO 1(0{0
tn!p S'83!1l lmJUl!\ UW(1!p l!S!(dS:l[Ol 1.!lll:>as U~)tl<JMUJP
TIIX\IW>!P :lU11.C q!L-\\l!f 3unfilfue1
uep
1!f.la)( !S:l(llJISlJ!-!S){IUISUJ
mp .mpesord-mpasoad
lll1![ep
S!l!U&ll tmtuopad
edru\lq ljtlT113Cj J!(lumlhl:>m e:inf umlunl(.lui1 l!lllf»l (11UJ;)JUf !8\!~!l"llDO)f '(11'~ 81J!ctUl:ld l!!J!l'11d) £)17:d ljlipeM iue111v U!llU e.1lr.)9s
uim1q:>S:1)[ nep URJ11impS<>)I
min[ (ll~fruew UBP(ll81J!1 1!p8d l11lU.IOJ 11lll:l:IS 18111~0! !S'lll(!UllWO)I
U11)(1Dll11!P 'll[l!)f»q
1!.lll:J;)S UBl(IDfS(!P !llll?,(
IPJnlltJ)
~:t
tm2U11(~lfm=d
lmf!lll(Od
[llS!Ul:>S '3SH u~a:ii J!Ull. mlluap eums e!D'P't SuliA wq~1gd-umm111Qd
apsd
!11dWllS 'J:i:isod-~iso
)[IUU:>q-)[mmg
'(ll~f111111U1 uou
undmnu p~fn1111w
9L lnpasoJ,(
'pt~qJ:ichp
npod "l{!S11W 1Blj1l~OOU:xlU1lJ) Ulll(~<µOd UU)(llpU~
Ul!BlU!uu:ld ll!B[Bp ueJodYf
·m:ii!lllq~d!P
O(.I:!d ltWllW
1\ll{llM ·1u! in~m1d
i.raemSl(e(ad e~s l!~nr
Ull)l!l!(!.13d
uomruiop fo.QUO)I
UllJ!t!PU!l
111111Ul!Sljl1[:ld
!lnl\lljuaw Ulll\tajll(.13d~p uep 111mld1!1 1.fe"'!lllrut!P
UllllS
umpq '!dBl:ll mniv ·lf!liq drurnn Ul!3uap
UU{8lll!S)(11JIP ljll(:n Ul?IJCllaou:>d Ullp Ull)l!ll<µ:xf UBlfllPU!l
JnJ)lll
1Ill!llnsaSl(11p!P'I dep1npa1 11111jP.~aoU;Jd usp Ull:lf!eq~
UBJ(BPU!I .111pas01d
'UlllS\SUO:ll lllll03S
~l!P
Ulll?Ul!S::reJ:ld
..l
n1.1ad Ul!l\llli'll"'I .nmup
8u11.( .1a1a1U11Jlld dllJ>mpa1 Ulll(118:i::ru:ad usp mi:iireq1ad tn:})llplJ!l UUJode1 "l(l(l!q m:dw11 !p\OJ:lllfP .m8eUB't!Op?l!P n{.lad Hl1Jfl:ll 111q11fad-111qefold l!U:>S UUh\BAlt!lj tpllOO)[ Ul?J~!Dd
uq>
!SllG![ll!SOS
UlllOdl>.l
~-enq~I'
Ul?p
·uuqe3:xiuad tmp U:llS!SUOl( 1!.lll';Y~S
111!lll!lURuM (!Sl!lj!Sl!'l!!IIIUUOl(
Ul))l!'!q.I;)d
°)\!11<\
dropto
UqJ
lrelfl!PU!I
wnpq Ul!l[ll1Jl1AS.l:ld!P jUl?,(
mn(Tp l!llM J:lPUll1Jl?d depi:q.Ia1 lll?JJqaS~d Ullll?)l!:>-l?!IJVJ'l!:l
uep Sl!l11q
T!Sl!H 'Dlll(!Slll~wn~op!P
Ull3~p
Ulllptl1?Slp{Ip
,si::uunwov!~'VSllll!SOS
-e.m::ias wSurormrJ1 lm.lll'lt~uad
IJl!l:l.1
!BJJaS1p'U3)S!SUO:l(
uemmnrmad mpesosd WllUl!Slfli'l:ld · 1 : llO(!J3q pr8eqas llll:f!:JUF!P
iiidep 'P"'f:J ndRl(l!I uedviawd sasord d11p11q.!31:J M!Jlnfu1110s ~UR(8A3 'tre[llSll
Wl{llq UB)[lOd'p~p e3liu)ips
!Sl?l\{11A:l!P l!A1Qnfue1:)s U11p 'i:n)IOJ l{!(l:ll JS:ife l!Aunp~s Sf[ltll0d Wl.(EqUl81 e:ins l1111al JlltlS;lS 111!l(odwopSuad mafuap !Sl?R[llAIJ 111rq11q lml!PBf!P !Ul UB!JH:>U3d Ulll[llp llll)') ~l!q&q
~O"lfOd\re:flpl!f!P )S'SR{llAo'!!P O(.t>d 11Au;S11S!(t!
RfJ.:11( n111.!Srud·IRllfd1!Pl!P 1(1!1a1 llue.< :pj.m1 mp 1111.111se~ n!lugp uelioroiSll!l v]:I:)U!l( 1fe~1U 1(1!{UJm !II! dnpl1 sped ueie~:i:ii !JEP 111mf11J. ·11f.Ia"l( 1!PRB anpssanl llllqi~=>d
U11p llll)f!l!C!-Wdllll)fej)U~ ~(:>UI
lllmua1u .l(lllOO ueumnsm
~s
)(1\Sllllml !U! ued1np]. ·11~up(
uviredru:;nu Ul!Sl?h\V:ifu:id uep uvn11~d
"!II!'l.131 !S!PU
1(1!}~ ~
'UllJfll~:l!!P
)l!llUll Ul1dlltjlll
lfC(t!PE 'Jf::J~l{.J '(01:r:ooz '!PllH) nenpned J1!~S [()()l'l OSI 1WS JSl!IU:>~JdUI!
v.<edn
ll'(llm
»a
V'-'J' 'p31(;:J
'lmfd) V::lOd e1od JsdOpl?Suam llllllu~a
LL ·\Junsli1nir UU:l::IS {P.IU~ll!
JJpnll Ul!mil!S)j11(3d lmJllP trn1!~SllL'tJ:llj ueliu:)p
undnstn lll?Jeiia,(wd
npod
'Utl(!lllJ:ld
!IeJl?~UIU
8m!A
!qrtu::iut::im
(1!11Ja1u1 1011pn11 s11ineroi
sm3!
l(nfunl!P
llu11,\
lllll{\11!tad
Ul!ll'QUTQ rensas
U11J1!~U!ll::Jd'IStmpdnrol(
tre)!i1ld1!pu:im
JOJ!pny ·unljl!ps Ull!Jl!Jl !Jill(
e.ll?::)as mpesord
'ljl1pl
einr
z [BWIUIW d'Bµ:lS llJC)lnq
u11:l(llllllS'(l![!P L1111ai 111wa1u! l!pny (1!W3JUI l!PD1l Ul!l!UlrS)jllj:ld 'lmS!SUOJ(
'S
mp JIQB,gl ll.ll!:lQS
lJU\f:ll .Jt1!tlJd-'11ll\!d Epl?
Ulllf!SllSJ(ll!SOS!P uap Ul!lj!st!)!!'ll'W0'1!P n[.13d'l00~1
ISlld(l!~ [!Sill{
OSI '1WS ue1ruun:i 11lllllll!lt.i11qas 'lreljllil3d!p '.alJl!.o{ llll)(!llq~d Ullljqlll!I uep 'l!lllQ u11dlUn qa10J:>ducm1 :tnJun tmljDJmtp l!lln-l!lln mt.iu::ip UID(!!W!f!unWO'lj!P
JU! 1111! ·1~1
11~)!
wnpq 8UllA 'Bpll 8wA JSlln(l!All
l!S!1lf !dll1a1 Ulll(l! 'UIDjUEJ11[1p l.jllpm; Ullll1B~d !Slln(1!A3 JRp3SOld n~l!!P
liul?A ue1e.m.<sDd
!nl{ll1:i3naru )fn1un ire1!1mi:>d !Sllll(1!A3 Jnl)3SOJd U'"1Ul!SJ!11(ad
Jll~U!l
!Uj1liJ3Q ilur.,( a1!8U11p111Wd U1Un11u<>d d11peq1:11 uee11111:xl
uep
'I>
·!'3111 )!!liq t[!qa1 :l1111.< tJ111e1ro m:p u:>WnljOP 1onuror 11A:tll!ld!:>J:>J WJfllt{Bmffuam umJllp OSI lll!-~r.ps IJll8ugp 11ums-11ures.13q 'll~lj 11un dl!Jl:lS µup J!P(Bo.Jd U'lll(l!pll!l nJJ<'>d 'IOOt I OSI 'lWS UBlniunJ !llnSois
11R}'6)1!:l URp uaumxop ln?!(P.PlllJgll:ld UIDfRA1![ll1quiam )[1\llm J!!l!!:Jll!!SOS n1.J:Xt q)Sllyt 'U1l!llnS~S>ppiµ)l 1ld1!.1acpq !8dumf!P lf!SBW !U!S BUllS !P ne['llA\U~q dm1no llJl!o»S eU.,lj 1~ l{lUnps tp[o llll)!IM!Sl{'Bl!Pqll[:>.L Ullllllll:)
UllH11pW5~d
1111p
u:iwm1op tn:J(llpm!lfltld Jnpaso.Jd
Wl!UllSljl!Ja.r
•E
·1111mses Ullp IW(l!M
'\a3~ \\lR~$ .1\11!-e lllll[l!2a-3Wd i.rep U1l:ueq.igd tnl)lllpuµ wu('llp )(!liq lJ!
!ll~
'Bf.ml l!IM l?Jt!lbl(-'llp!d3)[
UlllJlll!OOuOO
lmjl
ltt)!!llql:ad
tmllm)[l!j:XI
'IJAUtUnlUl\
vpll~'l( ln1.l(!Sl!Sflll!SOS!P
Ul!l!)U!lW3d
Ul!~U~
fll
usp u;iw~!\1011111[ l!)!l?A\ q:i10 l!AUJtl?p~ 11\1!l\\~
e.m:)~
U!dU1Jd1p
•unqo1;1s umrep !111ll 1?11p
Ul!.ljl!Ullql!J!P \j\ljQ\ UQ\UQll!Ul?W
uenllfll!J.
"P.All!SU:llS!SllO)( ~pu:iwafllU8W uenr.fu!l .mpasord lllllllil!S~[Qd
.[
: ln)[!J
j\)dl!p 13JVUeduljllJ !61!1UQUIQ[dtll! dol(lll SQi>OJd dopllqJQI l!hUJn[wps !SBOJ'l!Ai:l
Ul!!n)Ull[:J'.t~
tm[!llqDd 1lAU!llW:l[:l !liB<j U:l~f~Ul'W -u:iwa1~ m!p lll3m UlUWeS umefuu 1nfuq 'lmlfn1 'Wl!UIC\5UR uqef!'¥''1 ~PU!l '!'l<°ieqa~ 'l!eq 1rutl!IIl!Amm tlqB!>U!I dID[ll" 11111e~q qepns uep llllstW\~ !!nd!i:1W shUl""ffQ
2'uein
Cllllnf11111<>~a UID!!'l(Jr.ld
!f~
"RAII1llmlll£l!Vl~<1
untj1!PS
wepp
z
!)\l'f
uaw:i fe111!111 Imp UBJtBWb')\B(!P tjll(:ll U:Jtn:>f'8UEUI Ul!p mme[uQ ln(>QSOJd mnenqt:1ad UQugfBUllUI '11!neflf!.L mmefuµfiiue1n !fll)l I ue1t.1EASJad W~T3 uea11.t;1aad :l{llluaa "!"")I JS1!SJrea'il ON
PV jmp!\1 1001> l OSI 1WS U11d11.1:>~d }{IUU:IE[.\r\> pq11L : IU!)n:l[~q·i.· Ullljllu;>~d
v pqe1 iiuerurslieqas
IOOI> J OSI 'IWS IJVlllJeASJ:>d
'llQUn PJf UP.dln(l1J tml11~UQd )(1\1~
e,{~llt\Jlllpmid
Oh11'8l'BJ11ll!P UID([!Sll'l!P
elll1.11!S Imp U1!111(11!il1Dd S111JAH)(l1 \(IUO[:IS d1!1llll(.J;)I [ll111ll
!fe)f
·t·z·to
1:iv iw1mi:1puaa !Dll!:Jam !"llp"'l
·ptieq:iadfp np.00 5Ul!A U1?!mS3S)jUp!J3lf 11d~qgq !11dUinf!P Q!WIU g,(IJUT!1lUeSl(l?j:ld Ule[llP 'UeJlj!\OOP undpjSQ.11\ ·ue:imepua:ii!P trap mJ)QSO.Jd 1111.)J11mq1p ljllpl
JeS
mpu111s ucp uclftmp=d UllJllt"e.rod dep'8t{Ja\ tretl!lluad 'nqe5a:1~d
nep uvirreq.13d
"1111Jn)(nZU
UB'fllPU!l UWllJ!llWd
"Ul!:l(d111:ll!P !filial aueA :Pllllll trap llllJ1!Slls
nras 'llW!pSJUQcI ueiiu~un
~I
wipifJqa)I uesillh~
efl:llIPI Jll~SU:im
lj!Qllll l.(B[Bpe
'ue8uruf.fnn
-1.jEdlllllS um!uruf.111![ !~!111:1 '11111s de~s 1W)(Wl12fp lBdep
m-Snap Ul!~IJ!Pllllq!P l~'f'I
!U! ~I
uenfllJ. ·efJ:>uq
U11p qird1U11s
IS!PUO'I llllll:!U:lllJ lil!SIUlllf.l)( lplSB!IJ.t)l
pq ump:p ..!II! li!ume>ps 11!W!)I
tlll~(
e~g 'Ld l!lll!Wfe81!q,, JIDjlGloow )(ttlun ie1e !)!Aund~w
euno
slllt!q 111w~ -euno eum
'l.d !ll! tmditqm epl!d 11/(UIU1!\lm!P (JOOZ) )3'1-;)J Ul!nptw.d !llllS3S \~npAg
6L 'Rµ.">)(
1r.dm::11 imp
~Ill!" n~.ll
11Rll"'l"J:od '1111lffll11tpd Ullljl'l}::l)j 'ucqell~u:id
U11p
IDnfreqJ:id tmljllpU!J mm [1JW3'1 '( Jll~lSlf3 U11p Jll1W)u1) 11pn11 1.nm~1 Ul!~qgqw:id
·uel!Un~!I 8U!!p!<\ Ulll!qesll.100 •~lJJC) uep uereses llll!lldll:)OOd !U!'fJ~ !S!J)UO)J fnlpn:iauauc
'11.
u-emifU!.L
'U11)nf1rnp:it=l Ulrl!!\1(ll:ld nfnww (PY 'pulf:) 'O(l 'UU/rf)
'1/:)(1,J snp11s llllP l!lJlll? d11q111 111311q:.s '11JU(.13q 11.IBO:>S UIOjtojll(!p snreq
u:mraf11u11tu 81niin !fl!)I ·n1mpp •uq:ipa1 !SR)(!J!Jll:IP!!P lfllPI IJue..\ U11q1rpwuu:id
1nqw9 Sue,{ l(l!jtsew
eue111111lieq:>s
Ul!~[!P
Sl:[')(J:ldll.Qw
:lf(llUil
SIUl!q
Pl"
tmdRl{lll
·111'uwn1:iq:is !Sl(~oi1u:>UI
l!(llld
!SllRJllA!{
Ulld1lqlr.l epsd !Sll)l!J!)llilpl!J)
)IOJun
Ull)JR(l:ld!P lfirnA
Ull)(l?PU!l 1(1!111p1! /;)J? '(01:rnoz '!Pl!H) Ulmpued !!!lls:>S lOotl OSI 'IWS Ul!dll.la~d e.{11dn
u111w '(PY 'lfJiJlf:J
»a
•1101..J) VJGd e1od 1sdop~mw w3~a '1lA.mm8
flllJU
uep
Sll)!:J!P(:lj:I
!Sln(!J!-':IA!P
n1Dd
1JE)j1!11ES)!l!f!P res:i1:1s
IPI~
8Ul1A 111!8UO~D!I 11~)( uren!oJd deplll(.13.l '!t[l\~lp 1ed1?p ll)D!lll!P
u:aUQ!WO)l.S11(:1f m!5<>q umpq 5uns5Ul!~q
dllJQI "l(l1ou11d ua~f1nmu
tll?!BS:lJ:lAU:ld T\l)jllA\ 13il'Jll) .nf.111 W)(Oj~d!p
31111..\ 111l:l{!llqJ:>d tm{llpU!)
lf1111p:is 1111p !\1S:l(:lS q111~1 Bus,{ 11\18un~u![ "G!J3)f urellio1d l!)J:lS Tim(ll)(lll!fl llm1.{ 11'8)(plq.T:id Ulll['IPTI!l dllpllq.r.>1 !SlinlllA3 llllp !W)!!JpaJ\. 'tra)fl~U!l!P
np:>d
ueSl!A\ll8u3d
mmiifu!I
trt~~d
W)(q)lJ!l
·mnnfWJ~~q U11)(!11ql:ld
1nfUP.(
lfRP~ !llSeq:,,~
llliJl)S3pAU:>d dep11q»1
l!A:UJedlr.>l:ll ~11q
u;iw;i[llUllw
')(!liq dm1no 11111efJ:iq l(l!png
EA\llruiµ:>q lfllt>ll!) !f1l)f uep llue(ll !f11)f ~11dn
·z;
·~G!SUO){
!Slld!SJUtd
l!Je:JQS Wltullfll'UllW irenefU!l 111J:lS3d l(IUn(:lS uep J!Plll
llld11p.w1 .roSci 'B~:l(
OSI 111~3.!J(QS 'u~nm:imdap EfBda'(-VJl!d:>)(
ID'o[ trap
l!UR 8(Blb:l( qrunps
113UIJ!W0ljUll)flWl?p!P
m:m:fll!l lllllll18Slflll:ld W8(1?p J.!l'fl? e.iu;is 1run 11diwq:ia
• mp:isOJd
Ilfl:ld·imu:if1llll!l.U
Jeq!(Jal um1:1q 11[.i:il(
uauniUll) µR)(Jlfuam uell~p Ul!l(llllllS:l[lllfP
'll?pns u:illt)fl)imw Ul!llllfll!.l'WD lUllld / ,sl(llpO.Jd JrQ)(:l.f!O uep DlimllW
'e!J3ll l!lm-l!Dn
UllUiaUl!d:la
l!jP.~'f
qn.mps lpJO !l!Pl!'l!P
I
i
~
'
%001
--
OS6
%S'<:
v<:
I
56
... . ·-· !. -· _ '-
S6
%t'l9 Ov9
%!'0£
%001
1-----1--------···---~-
!
%1'1 ' %9'0t
%£'SS ..i asmuaso.ac1 - ....
98Z
E::.:L=---1
vL
81 91
!
S6
I
~6
l
v £
I!;
Ot
-'-''---1-~--1--~---
Z!l
0£
ur '6
I
I
. t -·--56 -··- .....
lit
99
·g
0
S6
£1:
89
I
S6
OS
tt
- --
;
56
1
8t
0
19
I
99
I
39
s
56
I
56
S6
81:
0
~~ _.__! ·-Lv
'9
6£
·.,;
££
_6_1 __,.___S_l__,.____·t_ __,
0
fl.
__ 9.::.9·--1---=£-=-£-1---=S:.::6_-1-_0:__ _ _:t-=£ __
-. -· --·-···-
'!:
_[~·-·
'
WRWfl Ul!jfill!AS.J<)d ~W
: l~q
11siq llJWnl eunD
\1)8iiq:is'S't [:x{l!I Bp1!!d lMlpl!l{!lr.ldJp
wis ·.u eped tooz :rnotl
dl!pl?l(m Ue:lllll{l!(!'P ilire,\
OSI umnm mieml:SJ:1d tDUf.)p
tool :100t-l OSI 'IWS
111!1!Ul!qP.pd !SP.1111!"3.
ainwn 111Qe.1cAs.la4 IOOtl OSI 'lWS ID!1!Ue5l(Vpd
!SBDfeA.:i 'E"t
'lOOtl OSI 1WS
lll!d"e»md !IIPI~ JS!llllOJ! uep uwqimwd llS!•M! '1181!1[11S'!Wd
WlF-f!IP1•UR)[Rf!q.'>)[
mt( !P
8U11qw:i~q
ll!!llA ml!fun)!Bu![
uep uqnnru·m?'(l\Sl!W
'URMl!A.M1
18 1?p Umt!SRIU::IWffl(Opumn 'Ul1ljdm:lll:1Ul L(B[:ll ll!lUJ)I l!Un!) li!U!EJ 'J.J 'S 'I OOt> l OSI UlllfllP UllljllU11ASlad!P Sue.< .mpUl!JS Ull8tmp !l'n~s Ullllq1!SIU)d udtnt1(.IU!l l?fJ
IUI fllW% I s11no :lfl!P!l nep
%19 send dlUjM '%££ .msocps s11nd }118Ul!S 1'll>t8U11p:>s % I 11111ljUd Ji1!P!l • %6 t umqEd dn)[n:> '%SL .JBs;,qas umqed J"£!JU11s qVM"Bfu:>w !OfeJ.t)q lfllllA Jtpums
mt.J~p
~
1in1.1aq IOOl>l OSI Jll.ll!J!P:lS U~edtp!DW
e'\UU1?ltun11liu!I BJW!)I
nf1:1111)1
Bllnf) l!U!8 '.id
·v
'IOOVI OSI !SID[!J!PQS uu111edepww (!Sllq tn'l{l{ttlqw:iw u11Me..UU')[ qrun~s uat11:1f11U11w 11AR:t J!Seq 1~q
!.v .rnsaqas send
JU!
1e11 ! %
sv
!lllnd droin:i '%
1118Ulls U11ipi11Bp;>s %Z:Z: unrqed drupl:> '%£L Jes)qas
Ulllljed 1c3U11S qeM11fuaw Ul1MMJl1l{ lll\Jll!:lS U:IUl:lfllUlllll EAJe:l( l!Sllq 1t'a1?qas IOOt-1 OSI lll)[!J~S ll1ll(ledepuaw e!Wr.f 11uno 1lU!lf 'J.d '£ ·111111qes~d w~111p traA\e.<Jlllj llllll!!ll:l'lj u118uap Ul!lfun~u!I P.pl?
Ull)f1?f!qal( mue t!l1Jl!ns:IS
!Jll!J:>q nn ll!H : %Z: send )[llP"fl usp % 09
send droino
'%££ .msaqas sand 1e511&s ue)!fimi»s %v£ JUel(lld droino '% 19
Jesaqas umqed mf.lmp
~\IllS
q11Mef~m tm?lj1lSnl:ld 11118~U!I W)lll!icp'f ehuq>ll Ul!U!)fl!A:llj
11.1\!lUll Ul!JtlOS:IS:l'l(
µ:>qW:>W
!P(R~l tjllpl E!lll!)I BUR!) EU!a '.ld !P 100111 OSI 'IWS Ul!llIO(JQd
'z
'Ull1!\(1?SDJ;;d !P lllllfumpiu11 lnJtllf!IP)! Ul!lllOl~U:ld
l!uepUP.W."IUT llll?\1lp
lll!Ml!'U)[
ll!"llP(
dl!'p1!l!J
11.
U\lUlopgd ~e
!+Jll.13Cj !ll!
lfl!P!l uep %9~ S1111d dRl(ro '% 8!: =q~
(llH ~ % I smd
send 1mlcms w.i(.irrep::is
%IE urol{lld dm1no '% 1>9 .ms~qas lDllqEd 1mfU1Js qeMef~w u"'"'Lli:sni;id qa10 111QnfU11pJ(l:iq uelfom(l}u![ lllll(!e
mmrop:id !'£811q.is umnm
jllh\1!
!P I OOVI OSI ('JWS) : 1qµ:iq 1llJ!8
l!111lD 1111!9: 'J..I
l!!Wf)i
ll.flro:>S
Trn3im'l(5llJ'J u:a'i00f11uew tualS!S UllmOfX>d "l
JEieq~s WlfSllPf!P 1udllp mnmn
11\)}11.re.
'.Ld uplld toOZ : lOOVI OSI 'IWS trn11l!S:l(lll:>d !Sl?nfllA:l WJ'.IJPwd [!st1H
Z8 {{1)\;J~
lOOtl OSI 1WS'.% I Sllnd lRP!"I mrp %99 ssnd dn:tro
'%81'. 1es.:iq~s sand 1e8Ull5 uqllt!l!P"'S %St w11q11d dm1no '%OS ies;iq:is
llll?!fed 1118ulls qe>l\eftl;)tu UJrufllQ nap e~11r Ul!lj1!JO~d
'lltpmos.1~d
'Jt!li~Ol
'wn!-JOJl!.loqllJ
)!µqed Ulre.ltl.j!J-;i=id 'cmltrapnfuad
't!!Wr)I llUilD etng '.LJ trsp
U1!Jf.dlt.l:IJ!{l
l{ll{;)l
'1~
'tm:ilun~m[
uiip
'1$1{llp
ll'SJBfllf ~
lllelllP UB'!llireq~)[lp
Inti!~
uatm(Wl!W
l'IQ\S!S
·s
'Uttlfl?~"JWd W11(BP "III> 11({1?5n 1!11ljlU{ll[!P l{BJ:>l.'.%t ssnd lfllP!l usp
%~9 smd dn:;ino'%n: 1e~4~s S1111d ~ l!"P!I '%Of nmred droino '%» ~ 11.(uisntrisqns uep itA'Bp '(l{l!(llll!J lpJO)
JU<JUJJVil.JJ
IIl?lfil'oo~s % 1 weqvd wvqro reliues ql?.\\l!'fu:=
.13qwns-~ums
~!Slj'1Hn=w
'{trerutrqeqtmd) AJ:IAt>:m
osns» '(lllll!JTI m~p) Xu!i:>l:>aJ 11~
uep
'(a'uqn !l?'{l?d)
cll?S~ 11p11 llue.( )jllpo.ld-)jnpOJd
mp 1e~inu 'li!O(OUlj:ll sesord tmpn~
nere tral(l?~tu
trelf!J;)p tsntod tre'11111pw:JU;)U1 n~11 ~ll!llllllu:im mm1 ij113;io~w tU!'RA !~OjOd Tll!tyifS~ocr'Xf l!llljllJ\1lJ;)Ul l{RPl ~
1l!ltlD l?Ulff.LJ
'l
' l 0011 I OSI 'IWS qrunp.{~w
.JBPIJlllS U11)1l.111Asa:ld mt.ln:ip fl!RS:IS Ul?1l(Oj.:>3~
1!.ll1:');)S
tnt.i!llU(.lU'[]
lll!~m!P.Jaut '!ll[aJ Ul!l!~cf%S S11T1d )]BPH rrep
%89 send druiro '%Z<: .re53
1!11lj5ue1= %[ ursqed
)(UP9 '%6 ~ UI11\{lid dtqro '%SS unnpd l1!'3lres qeH.11Cu.:iwtll!~d U11liuap cmllunqmp:iq jitJ~A
13qums-~qmns 11j.ClS
'ljl)Ul1l
ll~iU~=>W
tl!l!l-llfl!I
'J!'I!
mip B!Sfllll!!ll
'l!llnl!J 'RIO!} '!lmJ1!
111!J)Bq 'l~qttll! Ul!pn !SCTI~A<1lJLl;)1.U
lil!M
llltp 11(0!3~u:IW
~llIW1S3'lj»q 3C!11J\
t~um(
')!!pooad ~ l{EJ~ ~{U;)f1!tre1U 3tll!Jn !f1l)J!%
l mid ~!IIIl!p %99 send d!U{ll:)'%
SZ llls:iq~s send lP.3Ul1S lll!l(S~s Wl?'{l?d
mh
11?3111ls
q11M11fww
%££ weqlld d~
!f•~~w:imlop.:id =s
'%Z9 m~cps
treJI!~
WlllfUllJ3~
lOO~l OSI m3UIDj8U!J U3tU:lfWl!Ul ~
mrp 8n'ejll
q3JO.Jed!p
ISlm(l!A~ !lelflD!l!j~lU
~
.!np:>Srud
v.tm{!J~=m u
iedap ~!Ill!)!
: !UJ l!Uj~Q ·9·" pq!ll sped Ulll([Tdllll!)lp uuna et1!8 'Ld sped U11Btf8Sru:xl 011aitruilla!J tmjl!f!'P'I uaimip
llep1~1 lllll(nl(11(1Jl :!Ull-< t>QOZ : IOOvl OSI 1ws trneueS)(llJ:>d !Slll1(~A3 iresqnn.1:»<1 1J1<~uni(.!u11 O"'t•f!Q"}I u\lun111 9uSJU-'.L tooz::1001>1 OSI
·%s;'z
1.ws
uH11surc1ad JSl!n!llAJ . .,. .,
lU11qed ireP!l m1p %t'l9 lll1!1jl!d droin:i '% 1 '0£ Jt!s:>q:>s
S\11\d 1dltws l(n1un UllSBR
r
% I
w~d lf'1Pll '%9'01' LtlEljl!d dlU(ll:) '%£'S!: .111S3Qas Wl!tjlld 1118Ut!S OMtjllq
lOOrl OSI umum uv1eni..<;s.ed lllllllllqV~
1~u!J 1lll!""111vu ·11
·lrWllt lill'eh un
d11p~1
Ull)!fll(ll(TI> qti[:>l lOOVJ OSI !SBS!J11!SOS~%1> mid :l(l!P!l uvp
%£1. Slmd dt11{1l:> '%8 t
Ju~qa& s1md
1riuas
~)Y.)6
%1> U1111f1d
'lf8P9 '% lS urnqn4 dn)(ro '%0~ .mqas lilt!qvd tu8ues (IVM\1f113w mq;SJ:» ~ISJS ::IW)'Uai
·S'o!S"SIU
osr
1ll(?W '111! 1~4
lttnlQf.WllW Ut!Mll.Ue:f tj11.11lj:)S
~IJ'!'1!1lll!P Q!fllM nreq lmMeAJq
!P IOOtl osr 'cooz
n1! :llJ!dnresfp 1001> 1
!livq uep eµ:il( l!un SU!g-cW
U3wtq;Op ~~·l(llllWW leUep ~nf
urui1?1
lfl?f:is
UVt\\llNlll(
qrun1:1s epuchJ[
UllM.llAmll
JSllS![t!!sos trelfll!11lSl!e1aw lf21"l ·1oot1
"'lll!)l 11uno ..a!a. ·.id ·o 1
osI uallt:l1c>-1.11iwap WllfllP 1nsnBJll·1nsm1P1
Ul!ljt1111!$)fi?plU l[ll[~I Ul!llCJ1!Snl:icf!%~
llRnd 11'1P!l ll1<J) %1>.!. lil1nd dm[n:>
'%91 send 1~1nros wipiuep~ %E W11l[Rd l!l'P9 '%t9 ursqed dn>jllo '%Of. .res;iq;is llmfBd 1irnuss (Jl!A\t1f~w ~rvmrw 8U111n 1CB)l ll)J
uep fSl!Dj11Ag '[llUO~
'iroli'llt\~IJ!'I ue~f!'P)I
!$l!)D;)llp)dtu1 'ml!UV:>=d
: !ID(UA
'roo-
51l8A !l;)~J:>
lll!)(lurAs~
-~IW:>]" fqnU
'Ld llh\l{llq urnqlld
I OSI utn(dlU:ll~W lfVIOI ll!Ul!)I vana Vtl!8 ..Lei . 6
· !SJ!npo.Jd uou nndneur is>tnpo.Jd ~ueptq )[!liq U¥Bljl!S!W(I !=III!
orerep ue){dt1.ia1w
r
%001
-·
OlS
' '--
..
S6
)
·.
'
...
%9
vlv
S£
6
S6
s6
;
........%tl
69
ll
z···-···
S6 S6
··-
s9
t
"""d """1'0
""1:1 >f!)tJ.
SL
z
treSlmct;l)i
I
i %1Z
%00[
ozs
IU 6
S6
- --·-
81
8L
vi
·-· 69
I
! 99 I -···
17
i '
S6 'lV.LOJ.
~-
S6
;
. ;
o/.Z
Z[ 8
.. %9$
·-·
%<:17
--·· -· -·-
I
SS
l
917
f8l0J.
-
'(
. ....
·1
ll7
·- ..-·-····
....,.d
:>S'a!IT.>So.IJ
'
I
·9
JZ
·s ..
- 6£
·17
8£
sv
..
·z
OS
tt
z
S6 ··---
""'11'4
'l'l"l ~ Ullamtjl!UJ:ld
'NJ.ill Ul!'.OllnJ(l!U!l
cm: I
81... I: 99
. r.I
ts
0
Os....
0
s6 !
SOfld
ldUs
I
I ·-· S6
S6
I..~
si 81 '· I
l1l)jlll.lU UUllqesru;>
WO\IOd
-..&i•s
treeAUl!JDd
)1l)l~U!J.
111"F!~'Pll ll;ltmp
llllll)IJ:ll 1l!Ul!)I
qe1ai
IOOv l
OSI
TWS
ue1lqcsn=I
U1?8un)!8u!1
ue'l{llf!q:>)I
·s
· 1 ()()171 OSI 1 ws .repums !mlS9s dnP!ll uvli~u!I
U1!lff.llll1>3!:1W l(n1un u~w11mo)J
11,(unpv:%z send ~P!I unp %69 send dn)(!IO '%!'<: lllS3qos send lil8Ulls
;m~uu~
%LS'
Wlnjlld
dn)JIO '%8£ resaqos meqgd re8ims qvtnl!fo:iw
dnpJI! ul18un'lj8uH U1?J.lll'.IS:IJOO &oop1q urn1ep ueeqesl'OOd 1~lm1 usp U1U1lWS8UllJft !f1lit5U:>w mp llVlfd~U:>UJ )jn]Un uouq~WC>lj W.l[U!llU:J~U"'UI
l{l!JOJ ll!W!)I
euno
BU!S
·.id [00111 OSI 'U\,[S u112unl(
·v
·ueeqestu:1d q:i10 !llml!P Jl!Uaq ·.mll:lq
IOOI> I OSI m:8umpin![
Wlfl1f!q:ll(
!sqoaa1:1!%£ssnd 'l'P!l usp
'%!;\I sand druino '%LZ: ;1111:1q;;oo; •1111d 18llue8 impluHpc;is 'o/o)I> JB~:IS
uop
IDl!qEd l~tlllS
[UUO!SU~JIJ!'[llUO!SUU
ue1wllAsm qe1~
!llll!U:>LU
iiuno
l!JW~
mD[Y
qllMl!!U:>W ttlf1!(13q
%0) w11qed druino liue.{
.ltpul!lS·Jl!plll!lS
tre.lNIU:>d-uu.mtBl:ld'ue5uvpun-.l'lnnpU11.1Gd
qnmiuns-qnil!iuns umJ~
.J.d IOO'l'l OSI 1~'11S Ull5~U!l
ill!S
llll.l(HJB,(ww
Ulll(llfjq:>)I
.£
·uooqusruad Wl!!UP JSllSHU~l lfll[aJ 1001> l OSI .mpun15 !'llns:Js miSU.!I
ssnd l(BP!I UHp %99
ue111op8u:>d'.%"
swd
du..l(n;,
'%)7,
;es;:1q;is
siind lUlhms Ul!~llll~S % I Wlrtp!d l(llp!I '%tt uteljlld dID[RO '%OS Jl!S:lq3S Ul'8!{11d lllllUBS q11M11fuow lil!.IUur:);)~d lllll{llll:x:iood U1!p UlllRfUllJ:>)f.l:)q llrn!A UBB(Opl!uad UlOjl!dlU;J\U lll!lJuru(
usp lllll[lllll..iu:>ui qiip1100tTOSI 1W'i: unqesiwd DlliurutllU![ llll)('nq~')I
·z:
·U1l11q11mi:>d 1l!:llfuep )(llpoid mi111~=>'1 'fl'!P Utt.luru(.fn!l >pdurop
mip BJqS 'll!J!S mill1r.1p !8ns:lS tFPI lOOtl
OSI
,ws
Dll~U1lSJ{llf
send l[llP!I Ullp %'!;l Slll\d dID(llo '%!!I JBs:i~s send 1118Ulls wl(lioepas Ull!lj8d l(l!p!J '%1)t.
llmfl!d dlU(llO '%Lt l!Sllf
1!'!W!)I llllt\Q l!U!S . Ld
>pdwep 1.(1!1~
Ullp
ll(B)(S 'lllJ!S
%Z:
.ws:lq~~ Ull?t(l?d l-e8Ul!s q11M11f~111
UBp :ljtlpOld
uejmp
lOOt l OSI TI"IS
:!mi,(
IJBll!f.fait 'fl11p mf.lmq8u!J
qep1
!811S3S
wsqes~
IP(llqDl
U1llluruf.JU!(
!IU(llll'llDTI!'P
U1lljl!fJq:i)l 'I : llll(µ:>q
11B:ljSB(:lflp tl!dup Ulllll(llSDJ;ld tml!U.!(
~l!tps
11U!H •.LI epiid
tooz: : toot l OSI 'lWS
t111)(8!jq:>:l( l.C)U!a(
llUllD
11!lll!)I
Jmll'!-..a Ul!!l!(:l~d useu
'llVllUllS)('pd
98 !
~l
!l
~ti
ll
z
~6
9l
L
>6
(l
l
>6
S"'d~t!)l.J.
1\>'1.0.l
··-·-··-···
S6
zt
•""d
.. 1•6u•s
.-·-· -··
!
!
i Sl S6 I ·-·····- ·- ·-· ----
S6
91
zt
s"Id d... 9
·-
!)6..
I
I
)ll~UIJ.
Ol
£
"£:9
z s
89
s
09 .. w~ed
Wli!ll2d
dn~1:i
l!!'L .
'IV.10.l
. ··-
·v
z:z
zz
. ·- ··- -- ....
"£
·c::
If (:£
•1
W21.1Rd
~s
uw,(ueu:id I
J
mlWlll.(liUl:>d lllll!U!l __ ~ UEEl.'P.::>U:>,gd U:llll:>[:) B!WDf :mno l~l?l
1001>1 OSI 'IWS
lll!P.URSljllpc[ !Slm[1!A::J'L't>
: lroj!-)Gq 1e8eq:>s 't: 't [:>qBI sped Ulll([!dWBl!P BS!q
l!!W!)I
d'llpllljl:ll
lnl!l:J
l!lln!)
lm(Rl(R[!P Sul!.(
llplld
'.ld
t>Ooz: coot1
U1111Ull:nr.w
1ws
OSI
U:>ID.:lI:I
useU1lsl(81:>d ~nJl!A3
'%9 send l{l)j)!i uqi %£l send du:tno '%Ii'.: ms:iq:is smd lElfUl!s EJIU-llll!J llhuue~11n~11
%Z WTIJl!d l!11P!l'%9S ~d
drqro'%<::t
ll!S:l!pS
"111l(
Wlll.(lid 1~1111S-ellll
-111ei vMqeq i:mlloroiliun ut1)!ef1q~)( u:>w:>1:1 .i:>uo!~n")( uu11n1qrwad re)[S\t!.L 'L
11eequsiuad !lllP IOl>l' I OSI 'I.WS mt.!urnpru!l IIl?)l~!iqai( !Sl!UUOJU! saSJ(illoow 111dep 1eJ(l?.lllASBW~%L1 rnnd J!l!P!l mip %69 ssnd dnlpl:> '%6 .m::>!I '%99 meqed dlll(llO '% 17: Je~q:is Wllljlld 11!.lu11s ql!Mefu:>w
irnqndJWnum lpltun e~w1
IOOtrl OSI 1WS
~u~un
lllO[l1f!lp)(
·9
'toort OSI uedm1~d dvpmp:11 t(l?Jll anp !Sl!lllumuo:ii l!Awpv~%6 send )(llP!l uep %8L
mid dru[ro '%81
send re8mis lll!)t81rep0S % I umq11d ::{llP!'.I '%!)~
~qQS
W!!l(Ed dlUjRO '%6£ .Jl!SQq~s Wl!qOO ti!Stm (jl!Mefww
'Ld µisnpu!
!P tll1illu!I Zuim,C
J1!l"fl(:IS
llll(KJl1.Cs11w
l!!W!)I IMI()
uap
U1!..t\1IA.Jll.lf
lm!fl
qiun1;,s
l!ped:l'I ){plq mt.iu::ip Ull:f!m(!l!OUJO~ :redllp wp !Je)t!Sl!JWW:>Jdwnp
r
L--
l8 npip~ l(n1un unuafuotn ll!Wf)I
11uno
UC'l[!P.S~(;ISlp 'lj\VUTI UlliJUUQtu~d
)pdSll-lj
JtUP!l
trvp
lHl!a
'.l.d !P lOOt;J OSI 1WS
£
UCl(Cq fl'lJ'llq~ \JU!IU::.d )!Bdump.J:>q
uep !SllTitl1M)'3Ww Ofll(;IS tr.1Ul<1fetrnjl'.f%Z
%LL send
d~
'o/o9I
JW;iq:>s
sund
1u8ws
Ue)jl!trnp:is %<: Ul111{1ld )!IJP!l '%Z9 llll?t(Cd dnl{IY.>'% H rasoqos ureqad
1'Bi!irns
Qt1M1l!imw illDpG~IJP uep
!!lenJl?A.3!P n1e(3S uep
uITTlu:>p lll!l{!'l$0!0S!P )(lllun 1o8J11!JUlllUS1lS utl.Jt!Jnlf!P
El!ll:lll:)J:J) lflllUR
tualli01d
tmnmfl!Ul!ID
)(8lj!d Ull8111lqW!lJ:lG Ullljl1q !PBf!l:Xll 01llfll llll!lllild l[Udwep.19q :Jw,i 'lf<>dStHf~
tM1q11Q u1w11ft1'lw B!Wr.f
1mno llU!S 'J.d !P 100~1 OSI 1WS 'z 'l1All!Sl1lf!J!J)OW 11).WS UITC:l\QJ
mr!Ullqw:>!Tu:>d ul0{8UllJ!l!J:>dW:>lU l!µ:JS !Q!Ulll!U:>dlD:>W 'Ul!'lf!l2P'J38Wtu
isdap
'lt.reU!tt:>~
ll'Rltl{l?SruOO
µJ?p ~um(.lun
)f>di:-e !mf!JflU~pUJ
EAU1!PV~%8 svnd lfBP!l U8p %Sl send druin:i 'o/otl ie~q.;is send 1118lnls uu~lltrep 'o/oZ( ms~q:>s weqed JR1.lt11t~ '}9M1tfwu1 !~~'IY!POW!P liue.( nreq es-ef uvp ~po1d 'Ulll11!5:>'( nBI! nnq l!uv.( 0818 U8Jt11W~IW!P l!ue,( u1151nrq®liir.xl U1ll(lfun1ppO>dm:.iw
uul!u.Qp llhu!\{nl'eliU:>dw:>w iedop ll?dnp !Sl!SfUl!8Jo ~~s
llU!8
euno
!UtJ.(
lllll·le\f Ullp e.
1111!{
u.<ms11f uvp )tnpwd 'mlv!fl~ &!UIJ)I.
!Jl!P uu!lurujlJtJ!I
'Ld
'U'tS dn)\Su!I UP!J9P )Flds'!I
111wvf0ow
BA\Qll'I
!SCl(9!lilaP!lJll
IOOtl
OSI
1(!\IS
·1
: 1n11µ:iq !85&~ 1111)!'11[:>\'!P 1vdvp tnl!U1!0UQJOd ~-1:1 ll!Ul!)l'.1!Ul1D
•m!a
%001
'..LJ epud
l(
~
S6
rooz : (()Otl
OSI 1YllS Ull11~1:id 1sen111Aa Ul!fl!J:iu:>d t!~l?H
%8L ... ·-.... ·-·o/o9l
%1
~99
v
S6 St\
01
08
801
ozs (l
it
'-·
-.
99
I
%001
.
: ..
%\
%6Z
%ll9
QSU)U:ISOld
I
!
S"99
Z:SI>-- .. 1'51.. -·
61
~6
sz
0
S6
gr.........
-~· t
56
~OJ. !
I
61
Zl '
ll
... IS···-
0
I
'l ·9
tz:
·s
tt
..
(lilllllfuq) ~:>tw9dug~l~'ll!IU!)! 1mno : 10-0v! OSI 'JV'(S lltlllllllS)fl!Pd 'fSlln[BAd"L'\7 Pqil.I,
Wfa 'J.d Bpe<[ l>OOZ
88 (111Ml?fll:)(ll tlRRtIP.;:l(P.[:>d nJ)\P.M
[QMpef 1!l»S
11tlU?S
i!ldllp.lal
ucp se1ai
u111Jun)\8u!T irn111ses uep inmfnJ J1!d11:ill3W J{Tlltlll qBlilef 8umffltroJ, ·urerc s,<;11p ioqurns u11m)(I!~ tSUa!SJP 'l{µqsd ip ~nq U1HIT~treq~d
11,(upisau
'a11lill!ll~~
suas StUS1q U11p feUOlSl?J:>dO
lll?l{(llll(P)(
~IJl?.(
1111
usm111s '"'iUla~s
)feqtd-~tf!d
t~Ul?pll11d
'lm!.(13~qmad ''50[0tnpl lil?l{H!d
llllipiusqwiu3d~ui ~1a1 C!WfX Wll!) W!a 'Ld treJ[11UllOua.np 8ue,<; ~un~u!I 101l.I1!J U1!p 1raJ13ses 3U11Jn !fin(filalll '!SO[Od sf;u1peµ:11 ~a0\13W ::tnJU!l ~
imp
unsllA~m nmpia
·9
uriun.'f.JU!J Ul!'l(ef!qa){
!SU:JlS!Sl!Ol( U11p ~U!JtWOJ!l!AcrepV:%i> smd
JfllP!'l uep %99 S'lmd dm1no
'%SZ =(]'Qs ssnd 1111Jns lrn){litrepas %IS: unnFl(! dm1ro '%YI>' .res;i~s Ull1t(l1d 1~1.ms q11111.sf~m (U1!JlUVp ondn-et11 .J!1l ~pn) rsnjod sJ;u11ref.ra1 ~a:)OOW lll?Jl\Jl?Jad
:tntUn
U:lllll!WOJI
'tql!t.J:>q ~IA
)tTIS1lUUal
fqnUatLTOUl ·~n)jTU:ll
grreA)
'(~
uel(ef!qa)( ~rc1p ua1s1st10lf nieps
ti11llUl?pU!Wd
~lln~lJ!l
UBRCfB.~OW
~a~[ tQlJ.!Sl usp m.rescs
tnlp
UIDjdl?~llP n1s1~s l?!WDf l?Otl!) l?U!fl'l.d !P IOOl>I
OSI '1WS
llrf('BQ
·~
·11118umfd UP.~lil?QW!JJ:>dwaw lll?8U3p sf.1:>Dfl( U11q11&11fiiunll8miuad )ltllmq fl)311qas trdun~U!J Ul?JCStlS mp J
e,<;lll?pv~%l smd W!J uep
%££, send
'%S [ .resaqas smd l1l1lU1!s tnrf.!nP.J»S %( uaqBd ~P!I 'o/.0£..~d '%'/:l JS~q~ ll'.ret(11d !mlU8S q&M'Cf!»tll ~
elfnf uep 'scusN
Ullp J1!UOJ~do
ll?lt{
tln)![L:) d!DJ(lJ
)fC!l!d Ulllluuptmd
!t.ited!P u~
e..\11!(1 Ullljl1Wlqa'[ uep
8u11.\
f.!010Ulal llllt{l!!d 'tn!'J!!J!llif!s1jjll!lt»d fumA llllS~U!I '[~dst!'m:t'ell!J\md
usp mmw.cad ~)!81ll!q~l.00Ul
ue2wp 'nf.ra'l! l!UD uup w111qef
d1l!)a5 l.{~(O U11l(q11M11µluo8li'U11~p lJu&( Ul!SUIU\Jlll!I ~J\11 uep uarsses
u-el\d~l!P
n(Vl~
11\UID!
1lUllf)
WJa
·u w
l001>1
'!UPl.lal !SllJo8a.t-!SBfmiaJ m:8~qwa;pad ~
osr
'IWS
=rea ·~
n1~1os l!Wt(11~d~%l
send lfl!P!J mp %9l send dnlJlO '%Z l m;,qas sand 1~ues ~UBpas%S
urP.1fed 'JfBP!J '%89 1lmJ1ld ~!I
dn)ttl::> '%U .I8S:XpS llmjl!d l~U11S q'8Mll!iJ~m
mno et!!a
lf~Sll tro2uap 1rcnµa1 :JtllL( 'V!lll!)I
·.w ip10 !llU{!!P
l!UllA ei
ur.m)l?.cad Ulll1!1l!ASJ~d 2umll21 JSl!tlllOJlJ! lp!Ol3d3lu
U1lp
'!tt'IY!JWp]'.liuam
68
·%1 svnd l(llP!I np %8l smid dm1no '%91 moq::is 9und l8flu11s e1w-imu 11.l:UU11S11n~111eit1Ju!1 ~U81)9S
%£ U1111{tld )(VP!I '%89 ~d dlllplO '%6Z
.re~qlls Ulllql!d tlllfUl!S
11)11J•llllll '(l.\'\1!1!Q UlleUB:ltlaJOO U:.Ulll(O J:IDO!Sllll)\ OllUl\ll{tlW:>d
IVlf.iD!l ·g
·1ws tnl11UllS)f8JQd um111p llS!!f Olllll ){l\pOJd S'el!A!Pfll Ul!IUlll{tlqWQd dl?pul(JQJ U1!!{lnsa.{u:id l?Auupv~%S sand l(UP9 mp %08 send droim '%0 I .111~q:is send 1a81111s lllDt8uupgs %tr un111ud )f1!P!l ' %Z:l weqed dn..lfl'J '%61
l(lfpns Ull'!l'll)(llA!P llllp Utl>l~ll~S!P ~n.1111( urn~OJd -C)(l'W 'csuf
)j!ISll~l
ureqed tVSU\lS qsM.ef~ru lllUl!)I Ulm!) uura 'Ld !P 1WS IUUlllP
J11S;Jq;JS
011111 :iinpo.ld Slll!A!fJlll dvpuqJ~J
rusq
Ull'.iltreq1008u:id mi111 uen.1111{tlq100d
)tMOJdl\lBOS Ul!l('.i!UUqUIQ8ll':ltn 1l!Dl!)l ·Ullt!l{tlsnrnl utll(OUBOU~!P 8U11A
1fqllu:iw Ullp
\msnA~\U
1lotl()
ul!SIJID!8U!I
uum
.l.d
!~ll!J usp ~
1l(lq11dy . L
3UU'(n
wu11ip uuSu9u:xl<>)!lQq )(1)1fld·Jfl!IP.d Ullllullpued
111.ias S!\ISJ.do trel(Olnq:>lf 'tmR.\11iqlll:ld 'Jio1omp1 111111md uu8ucqw!ind
8Auvpv:%'7 mld
1111nd 111lllroll uupp~
'fil)'9 uep
%t:L send drujn:i '% 81 .lllsaq11s
%ll W1!1[8d dlU(n:> 'Of.tZ ~q~s W1!1{tld l~Ul!s
56
06
. ! . ~6 _ l I
9
£L
9l
I)
9
~6
z_
_S?_i-
T ! I
19 -
W 09
s4 6'
_
6Z
·91
;:----1 -~
r-:: ~i: :-___
I
ti. 8 .::..---.--:--4.--::.::__-+--
c
l
~:- : . ~ ~--
"--'.: I :_,-: I :
. 4z9_1 sz
S6
I c
8[
1----=S-=-6--1-_6=--+-'L-j ::
L_.. -=s;-=-6--1--"'9
56_,_
1. _Q_
l __ __:.:1>'---+--£v_--+__
L,
5) .. -+--':::.:::..... £1)
: J
Lu., _ __:._·9_
.
£
OL'--1---"6-=-[ --4--"5-=-6-+-~l
·s_ __,1
-+----'::=-- .. 'z
0£
___ S6_ .. -wo.:i····+-=,~~+--..,=!Z:_d _4_..:..S..:..6_ +-.,.-'~'-d--'--..,"'"8=!d.,--1 _ _2:.;,,!~d -1- __ ·1__ 'I\f.IO.L 1---l'~
i .,
''ll!. ~a-'"~~":l~-~-
JllllO!SBJ:ldO U11p !S111U:>ug!dUI! OOU!a[:I \!jUI!)I
euno 'Cll!B 'Ld upnd tOOZ :roovl OSI '1WS U2l!t111S':tl!t:id !Sl?llfl!AU 'fft f:>(!l!.L : lll1~
1d11q:>s ·s·v 1:1q11111pgd Ulllll!dure1!P esiq
E)Ul!)l lllillQ 1111!H
·.u ep00 tooz : 10<» 1
OSI fWO!nmdo nep !~U:>W:>[dW!uoug1:1 dep~~l ll'tl!IRS:l[l!lgd!Sl?ll[ll"'.l 1111101s11.1<1d() D11(1 15qu;i111.i1dw1 U311J313 ~QimgJ.
tOOZ
:root•
OSI
'11.\!S
Q'8'8Q11Slf181<1.J IS81lJ1M:iJ
•9•t
~€Z£ [
l6
i
~
081 .1
·%:r.l ML_-·.:~·_0:£:Z£:_-~ss! 6Z8l .. I o .'.. ..,.. ·I h !
..
µf!
ss " . Ol- · -----r-.
r- ::
I ~-· ·--
1z
..
-~: \ ~:
S6
-
::
I
IS
9Z
L9
t
____;:;_.::._ ... ··l--'-1-
' '
9v
0
_11___,_
91., 89
--
1
El
-·
61
SCl"ld
'-1
j-
-l:-.ti--1--'-S--
~·-~-.
6E
'Z(
·-··
,__.. 6v
I!>
'!£
·6z ·ot: . - I
i- -
1;z
..~
.... _1 i-.
_·_5l __
, __ __ __ 4 9_...__£_£_._: ·zz __,i l __.._
..
9S
__., lit: _, ....
'(Z .. ----'
I
_1: __
o . ''- _5--:.9-1- 0_£
56
·1_z_ _,·
--'-o-f-.. .:s. :;_9_f--=o.__ .: .£-1i .0£_
z
S6
ZS II> -=-=---1--'-'---+-
-+----=--!
·-
L -· J
m\cf 1.&es
~no
I
.
'61
-
-'l-=-S-1--·
i '9P.! .i r-j
!
· -=-:-+--:. ; .:-:-·-
• tfl¥"4
'lVLO.L
_I
UR"11fl
Ir)
-·-~s6 ___._--'z_.._....;L~9-~'-------9~ S6 ~-....:..::-
S6
' . _s_, '
ZI>
------'----'-·-·
<;:___c...;19·-'.--'-6'1'. _ _.__~_6 _ _.__I-,-LE . ~
89
l
S6
6
S6
oz
OL
(Z
,_,
5~ _
.. ::...s6:..._--1-......::.L-1-......:..:1L.-'---'"~· t+6·
s-6 S6
_
: I :: f-.:.~~"'.!
r-·:::--
·-:! ·-·'----':-'~-.·--:--~f--':-=-:-.;---=:":·-.
.~ 8 ...
s
--1---=--1
1--......::.S.::.6_-1_....;l-1•. S9-'-~Z- _
S6 _·-'-··- Z:::.......1-::.:LS -1-_...:.9.=.E -'1---'5'-"6'-----'-t _l.__..::0"-I'
fl _._--'-9I_
__S.6_-',_ 9
S
!
1-......::S..;;.6 _ _. .. -'-l>--1---=S=-l-1-. ,?, l ~
,
I
~ ::
U1"~
V.10.L
____l_
(llllnf~
tll"'!ld
lll!!lfltd
druro
11&1!S
-·-
usumrec~.J ie:i{atJ!l _.___ trep !Sl!)~tn:>Jdta]OOtWp
!llUO~
~~Ul!)l nmo l!U~\l ".1d llpl!d 1>om: : 10<»> I OSI 'IWS U'i!VUl!q1!(:ld 1S1m.J\lh::I 'lrtr pqe,L
U11)[d1!!A~ru qB[~I
L!l1tlj11SIU"d!%6 send lf'BP9 trep %C:L. send dtl)fn3 '%1' 1
1ns<>q~s sand 1112llrl!~ L!l1)1illl11JX!S %( umqed ~J>!j '%S~ lllllljlld do)!~ '%L£ Jllsa
UWqRsnnd ll'98Urop!'ll!j
trqef1q<>l( !lln~s !11~w3w l'lleA Ull.D!2lim l:jJ;)S !801ou)fl1 ~~P OSI 'lWS
(01)UOfiU3Ut llRJ) ~f;!W
uirljdv)'.A~w ljl
~!W!)i
11mun
~uno ~8
P.Au2UBj)fq
1oov1 fP JAJQS
·.id !P !001>! OSI '1WS .£ · wCH>I OSI
1ws ~1!~S1f"1~ \OJlllall~m
}!mun wa~un
111l? uqg~
was
ut>J[dl!!Au"'w lJ1lPl llllt!tpi:ru:i.r!%9 S8t'ld )(81l!l usp o/oOL send d1111ID '%61 1es;iq3s sand J1!S!.11!S Ull)\8~s
%Z ureqed lf11P!l '"lo£9 ll1ir411u tlrutn3 '%0£
Jll.roµ:)l
UVlf11fN:i'I !llns:>s !t?plllWU! Sire.<
qehle!!P S!l~l cnraqusrwd lllll!un)f8u11
raseqas Ulllq!!d 1mlu11s UCI>\~
1WS
llllj!d~)[ wS~p IOOV [ OSI
(
Ul!lfdl!Iku:itu
ljlll"'I Jrl{11((Jlll
i!JWD{
UE!luruiiu!I jJul!ptq !P WGS
1!UnO WJ1I •.Ld !P IOOt I OSI 'lWS
·z
·ull)(llWS>fU]!PJIP(
(!\lAlltf!P ~trnS)!l!UPJ!'PPP
~w
u:iw;;ifll1J8tu w:iis!S 11Mq;iq
)U! flll{ 'llll)flS11}ITl1!\IUOl{!p ~
tni)fde~11<1m l.Jlll;il
ll!t111)! l?till()
.iimun llll'ln'l'~1!P
S8t!J010 Ullp ql!M.ef 8unfillug1 l!U!a ·..Ld !P IOOI> I OSI 'lWS
·1 : llU!~q
!Tl8llq<>S WJIS
vooz :wot1
osi 'lWS
~y.xr
!SllnJl!A9 Ull!J!J3u:id !!!>'T?H
·-1 · . .
-l -
,-··-% %001
t
9'S ; %€'U
%1'ZZ
%8'l
""'d
ld••s
.LO.L
: 'IV.10.L
-'---· ~s11ncb)I lll*'UJ.L
II
%9'9S
•J.
~
.
I
%9'11> .
-··
""41d
..sues
an
(~nfU\?1} ~ uap JS1!l~tllll\dlll! ~~I"' ll!lllDI euno 111l!S ·.r.i: qredvooi: 1001>! OSI '1WS ~pd fSl?11!1eA"a ·1r1> '"'qe.r
£6 dcpl!tj.131 ueumqsured u..\mpv:%~ '%t>Z .ll!saq;.s send 1~11s
send )(l!P!I u11r %99 send drutm
U1!1f5uepas %9S umqcd dn)(llo '%6( JBS<>q;1s
wel.(ltd 111ifu-es uc.'i\e..\Jelf q1!.v.11flp "!JlteqJ:ld!p 1\fcps uc8uru£3u!J 11!J:l"l( )fnlUn e1!q t?Au1wJUllUtu 1t~s 1e1su;>1od undnew
1en+>1e )tll~q 'ir!J:):ii lllll"!J!l)(ll !Jl!P
U1t'i1Un1fl!U!l "l(ltdwv.p !Wllljl!UIOW 1!Allli1J!ltl:>d !Jl!PllAWIU -eUa){ uun 3tf!SltW -l!U!SllW !P ll\lM.UhJe:f qnmjas llllefu~w U1!p UC)ldc13wm
100"1 OSI 1WS 'L
'!1118urujl?u)[ )(Rdump llAUll!Jal\
llunpN ilue,\
UCMll-'rn)!
UE)([nqllJ!(l:)lll
ililpl!l(l;>l tm'ilUro(.hl![
Ulllf~J:ld
1t.<1111pv'.%8 sand lfl!Pll uep %Z9 sand dn)(ll!'l '%SZ .m~::>q~~ ~11nd 1111lues t.rn:i(
Qll)q00 dnljno '%JS' .msaqas llll?ljlld
11!31.n!S U1!Ml!.tnnf qcMnfip ll!p!JUWW 3tmA U118un:ifd !WIU~l~lll SIUTll( 1rnjun'lllU![ l(llduR1p lllll(tnqUf!~W )edcp VALrn/i:>)[ 3Ullp!q '3tro,{ U1!M1!.{.111lf qrutl]~S 1!lfVUI \.l'ellljllSIU~d lllllluropll1!( U\llfllf!q<>l[ !llRS
Ull)[!ltq.13d 01!p 8Ul!(O !flllf!P )fl\lUO Jl!pllll)S !Bnm VJ'lltj!(~d!P
Ull~!Slll~UIO[dW!!P lOOtl OSI 11'\IS llMl.JVq ~tn'Ul.lOJJQd UVJfJOdv(>iW
~eBn~
lJY·t%1> send )(Vp11 1111p %£L send drutm '%8 I Jll$~q;>s
Sl!nd '.ll!liut!S llll~Ull~S % I W8ljlld lf11P!
'% l) Wlll(lld d~
llJV!jlld )Villll$ 1J11/o\litAJlll( ql!Ml!!!\> Stu:i~W-$~) IJl!p Stni(n !fl!'l!P )fl\lUR !5)!.U!Q epudQlj WlldllJ:>J!p
'%£v .re~qas
UVJt!Oq~ 1.111>tll){llf!P
lJug,( JllPUlflS !l!lls.n>
8.11!1.Jl!:ld!P uep U1!lf!Slll~tm{dW!!P 1001>1 OSI 1WS eM~q (;);)mnwop:.xl) e!Ji;>)f l(Rfun UB)(Iodupw svSll.)JQq .ninf (~J'll) <>AJl1llll;)S~Jcb~ ill;)urolloaew
·s
"Ul?l(dVPl!P
SmiA .lllpue1s JVll~S ll.lVll!JOO!P mlP Ull?J!SVIU<>~tdrn!!P
IOOtl OSI
1VllS llll:ll!.IV..\&.10d·U11lwtlhSJOd OMquq UU)!U!)(l?Aq;is Sllnd 1ejws UU'(8trepS M11!!1xl!P 111lp llB:l(ISUIU:>IOO{dW!!P
I 001> I OSI 1Yl!l> U11Jl?.ll1Asiad-m11!.Jl!lili-t
·!Bpewaw SUB.< mi.ni88us Vil~ J801omi~1 ulf.l~p 1001>1 OSI
11111s metre>-'!ll111d
1011uo.8wnn Ul!p uqvmrs"l(1!1"ru )lllllltl ~Ul1Jl!q !P
was
t6 URp .milf.ill:lw
·tmifu~u![ litmp!q
lpp1
lllUl!)I
mno
lltn6 "l.d !P l 001' I OSI 1Ji\1S ·n
)JGdwtp IJID!1nqw!U')w 3Ullh Simp1q d11p11q.i31 uea'umpim1
UB'!!lll!
send
l!l?P!I uep
%£l •11nd dmt~ '%vi ies:>q:os st?nd 111~1m!: UP.'(SUR[Y.1!: %€ iw.lJl?d lfRP'I '%SJ> WBt{Bd dn)!M '%Lt ltiiroq:>s W1!lf6d tl!8ues
ln!A\E~l\
eun!) 11U!R ·.1 .J 1p10 D'Bl!W11S)l1![1J> q11[:>1 iepew;iw n11:12
Ullllfllll:>d 'U~P!PTJ:>d
qJfl?M
liUllA Ull!l!JS:>)( miilu~p
llldllJ)
Tmiun,phl!J
qllMllf!P 11!'llt)l
8u11.{ tlllW1![l1iiwd
lflldWP.Jl
llun~iilAI[ uif.iunqnq.gq
URlj[nqW!U:lW
!i1reA f8l\S;JS ·I I
~%£ Sllnd l{ell"!l u11p %ZL Sllnd dropr.i '%OZ Jes:>~ S11nd reillll!s ~tlP.jY.I!<
l!BP!l '%8S Wl!l(lld dlD(n:l '%9£
l!Auure1
lUS:xj
llllJ) JnJ)QSOJd
uef.itlt1)\8U!l ln!'lpf!(l;)'l\ !qll[RiCti=>llI
111q!l(11
% 1 urelJl?d
weqed :ieSUBs WMllAill)j qBA\11f!P
1111111.lllASJOO 81J;)S 11µ::>)( !S)(tlllSll!
)f~P!I 1Ul?l!l(llS!Wd
•!l!U;)!D(3SUO)( n111e
llID(Ulljl!fll;)W
11\Jqi'.dl?
J!:UM'lpSUOl\
l.JllJ)l!AUQW 11µa:lj lJUn llu!S'SW-lilJ!Sl:W
rp treA\ehln)! lfllllll~ .111lh 1?8efmw uep lT1!)(de1;iwui I OOt 1 OS'! lli'lS 'miRt("Stwd
·o l
Wl![i!p q11Mllf iunfillURl usp
U1!J:ld 11.{ul1ugll:ld µ-epe. '%Of JBs:lq:>s sand 1113ues uu~pgs
%()!;
ure1roo dm1n:i '%Sv
nis:iqas tllRqRd 1Tt.l1Il!S UT!MJ!,{m)I QUMl?f!p lllJIUl?P ~I
mnref!(F'I
mllutu(.iuM
11!J:)::, )~SU!
• hlJU!Bl wp
auniiitl1ll !P
tlllp Jlll)QSOJd
UI:llS!S :iinsl?Wl~
UCl(Ui![C:[uaru 'll11t?ql1SIUad
we111p
!l(lll!;)W:ltll
l!IJ!SBw-llu!•-.rur
q_g1Mif
Ullp Ul?M l!Amill!llliM1 J'.ll!PuAlDW 'i!~::f l![IU ilf!Sl!Ul·l!U!SlltD l(llll\19S .n:8-s l?icfwm
U11A\llhJe}f
tmp
!MjdtQau:>W 1001>1 OSI 1WS
'(i
·u1!11\jllSTIJ;)d u!Ulurojllu!j Ull.J[llf1q:i)! !IJR~=m !lhu8uµtr
11111<111AI1!:)(
lfllllll
:l(llpp uep %£9
ssnd drupt:i '%lZ Jl?~s % l Wlltpd l(lll)!l '%911 Wl!l(l1d dnl(DJ '%8V
uap "ll~l! uupf!qa'[ !P
!SljlUlSll!
Wl!l(llll Jil8llllS Ul116lWe)( ql1Ml:f!P eAtnJ!ll(
JllS:ltpS
Ul!P
mr.itm\Vf~\U 'lmll!l?Sl'l.IOO tlll'ilurur.run
Jllp;lSOld
!ll11~1WlW 11.(u2!11!1U:>d JJBpl!A:U:>Ul 11µ:,:ii l!ID' ~IJ!Sl?W-litJ!SRlll .111811 elJtlfww uep Ul!)(deia~wJOOVI OSJ
QllA\llAJVJ( l(lllllj:IS
·1111/s\11,\Jq
Ckual!as µup s[J.:>l( !m!h!Plll
-u~s
"!j
ueSurof.fun )(l!dwep
8u!1p!(l
llm!l?p
u:lUllU(Op
Ul'JOJJUOliU:>d JRJ1'lSOJd
tm'ljlllll!~lfllJ:llll
imp .lllJU\lU3w lfl??l UllBl(11Snt:id~%S' send :iiep11 ucp %0L send dn)!lt) '%Oz: resaqos bmd 1118rres ~lfeJY.lS
%'Z'. llll?lflld :lfUP!I '%v9 Wl1!JRd d11Jf11:>
'%6l .ll!~<j:IS Umjlld )lllillllS lll!A\Wll)( qi?Mllf"!J) :l~AU:lq
8uc.{ 1eqcf:>d
q:110 !'lfn1~!1) IS!l\:IJ wp wwapusWll q>B "E)l!f ':l!!PO~d wr.>;)S 8u111n !fl!:it
!Telf!O[lll!fl 1\J~'.ll
UP.(o.»Uollu:id
.mpesord
llll:ljl!llllS)!l!flW
Jl\ll!li~w qw1a1 lrJW!)l P.URD 11ma ".I.d !P IOOtl OSI
1WS ·s1
")l!UOJP{:l(:lnep Sll~:l( P.N.>QS !81n!Jll11DIO)[ mpesord lte)lll•teqepm
!18p
11t111S11aw tppt
Wlll{llstU:>d~%9
S'lllld )jl!p!I Ul!P %EL send dn:ljn~ '%91 .re~as send 1e8Ulls UP.l{Suep:is
%9 wnflld lfl!Pll '%09 meired dm1n:l '%6t: .lllsoq~s umqed tl!Slllls imA\l!A.n!lj qRMl?f~p m11m)lt'>Jl Sl(!sew-~o!Sl!lll mmfnt llJDS 1!Amm1J&:l(Jal:l)j usp "eUl1!)n OO~j:) ednJ:>q JstlWJOJUJ lll!:>pfll[Unmtu 21JM '(!UO.Il'Pl
undrmu (,{doo
l)mj) Sl!'.l»:l( llll!:»S ISUl!{IRWO)JJRJ)QSOJd Ul1l(ll1111S}{B(:ltn
llljp m1Rlt11~m lfllPI
ll!lll!)I
t!ll!lf) lm!H '.Ld !P 100'1> l
OSI 'INS '~I
"J"elWIS:lj:l JSll:lf!llnWO:l( .mpasmd Ul!~lll?S)[l![<>IU mp .ltll&lluaw
%Z lllBql!d )!l?l)!I '%IL lRl!ljRd d!D(IL"' '%iZ .ms:>q::is
Wild 1118ues uqliUll~S
srod ~pµ usp %~L wnd dlU(ll() '%£! .msaq~
l(lll:ll uer.~d~%l umlfl!d 1l:8ues uep
~~d
.mn1 )jl!qJd
troMt?hlelj
;ipd~'I! µep
q11.-u11f"!P l)i{mra~d:i~-msn1nd:>)(
BAUl>TI!>lll(lj U118um{l!Ult'!( :ill1!p!q wt[t?p
!!:li)!!UOWO)j nndi::uaur
11\l[> llID!J:>u;!UI ~un
J'lut:l~S~
llµ)S
'.M&:>ll:IUI
1l'l!ll[fmU"d
llll)(!SVlll:>llln)(Opti:>Ul
!SID!!URUl():lj .lDJX>SOOd UB)(eUesJtl!J~Ul
1111p .1!1''131J:1W ljlllaJ t?!W!)I euno
=ra
".lei !P TOOtl OSI lWS '£[ ·11118~11![
2uupiq MUSnstl\(l( 'of.I:>)( l]UR uop lle)Uqu[ lll)ISU!l !1181!41aq VJt:11111 fBtlfgjU! !S~.lj!Wl1UO)( .lllp:ISOJd U1!.l(11USSljepw u&p Jl"Qlt.iU'1W
'Pl~ U11el.pSAnd:%L
nrul "l!llP!I i.rep %89 sl!nd drojn:l 'o/o()Z .m<~as Sllnd 11!2m1s ~mll)QS
%7:
umqed 'lllP!l '%9S' wtlj1ld druim '%L£ .resaq:is woqod Jlliluns Ut!Me.\mlf
nap
qi?Mllf!P 1Jl!l11.ltU{llu![ 8Ut?p!q WIJ(ep llAUSTISDlp( l!~:lf J!Dll e.nnini 1s~u!
tlll(.i!J!J pi~~
ue~11~f
!Sll){!unwo:ii mpesopd irqe~pw
96 ~~P.l(!JllU~{I! UP.'1uap lll!(l
JOlrf.luaw
(BUO\Sl'.J;ldO ue1oi1uoilu:xl
ljllJ:>l ~!IUl)I uuno
JTlp!BUt!Sl(ll!~W
llU!9 "l.d lP 100171 OSI 1WS
'oz
. UBVl{USIJDJ
qo10 n1u:>µGJ spousd '(ll~UUµ'.')) '1!3Uq1p l(l!pnw
l(OlUn
uedtU1SJp llllp nllef!P '1se)l!JJIU.'">PU1!{1
IPUIO)!O(l~%1' simd )1111)!1 trnp %89 send dll)jM
'%£~ 1esaqas send 1"118Ulls troit '% 11' rssaqss umtjl)d 111d11p
jmJUDS llllMllAielf
qll.\\Vf!P lll!)((IU/t\B~~~·ad!P
>1nseuua1 !(llf)W)!llllprai!f!P
llAUiSC)(y•pow
l(Ollh"I nedw!~!(l IJ;)Wnl(op l!A\lfll(I
'n1uaµa1
<>po!.1:>d
uilef!P '!SBl\Y!l00P!!P'Jl!filiU1lJ.l
lll!{I
lllllf!lSlld!P 1'!111!)1 mmQ llU!S ·1..r !P 100171 OSI 1WS "61 "Ol!lll(l!SluOO lj<)(O
U1ll(roplf!p lluu,( nraq '81f!l,( mntnfnJ tm8ruip ucl!uro(.311"!"( i!Lmpiq 1supUlal
llll!ttnnl8UQd ~, '%6£ .111s:>q3s send ll!l!UllS llllip'jl.ll?jnS %t> llll1Qlld lf8Pfl '% 1) ruvqed dmtn:> '%0t>
Wl!lFd
1ei!uus
Jt1S~3S
llllMl!A.lvJt quMaf!p nreq 81111,{ 11"$)!TlfnJ uv.ftll>p l1'1llil!P
sn;rnq wp Ul!l'jsll9a1!P '11SJ1'n(llp:>Jt 1.p!pns 1!Ull,( uriuruplun tll)Jfl)l)ASJ9d
lJUlllUill
treiluepuruad
Ullllllu.r:xi
JVtr.>l!IU3W
OOWll)!Op
!Sll)(Y!JllilP!
llMl.p!q Ul!lf!lSOd!P 1vdup ll!W!)t 1mno 11U!8 "J.d !P [001>1 OS[ 1JAIS 'SI "UllUl(1lSl1l:ld qe10
!S"t lll{l!P~q
}jl!pll qupns
\JU11h U3\U(1j\op \191(9l1Snu.wd lli\Ul!pV!%t svnd )IVl))I uep '%!!~ ssnd dl\l(ll"
'%ff rnscqes send 111811\lS uu(.tuuim
%£
Wl!1fed JM'!I
'%ti> UR
'%61:' JV~qes uraqud 1W!u~s UllM.WIDf qu.i.vf!p Ul!!ll~lll
!P B!p;:>SJe1 ru11q1e1 !SJ<)A uawruioa!%fl
'%0 [ .nisaq<1s send
1u81111s UIP!liU\l(>QS
uµ.i'I !5"'101
~11nd Jt11p11 1111p %ZL send drutm
%9 Wllqlld '[llP!l '% 19 Ulllljlld drqn<'.l
llUl!W!P
ll11!SllJ.:>d~~
lll1!\j1Jd 1118'res U1lMu.<.nll\ qvll\Br!P W)!llUllS1'J(!P ~lS)S
'%8Z
J\\S
l!µ.q
JSl!JIOI !P ll!(X>Sl3l Rlllqi.:>1 !&.!:>A uawroiop
BM1[11q UU[!ISlld!P 1ed11p U!W!)I 11uno llll!Q ".Ld !P IOOV I OSI 1WS ·91 "Ull8un}!8ul(
l6
JQ.JqM J~
qeqm!l ll1l!Jl1pt1:>~d
lllPQSOJd spsd ISl?.Iado 1!!.r.ll!Ll ui!8u;ip rcuojSl'JOOO llll!QllU08ood Jll~SOJd
Ullflltre~pw
imp 1~uall:IUl
qep1 Ulllfl!1""Wd!%o; !ll!nd 'lf'?P!'J imp %! 9
send dtn11t:> ·o;,a .ras~q~s send 1wU11s trm(Stnpas %\ umqed ~P!l'%9S uroqsd dnJ{l'l:'.I '%!!£ Jll~3S ureqed ll?llUllS UUMWI?)\ ql?Mgf!p "IPqud J!e:> l{l?qlll!J nped Ull!l•Pm.juad Jnp:isOJd trpud !&'ll.?:XfO 11!-Jl)lµ>j 11(1!1!p1l mnpure.\SU<Jw ueliu:>p [1?U0!>"11J<1do U11[0JIUolhJOO Jnp~soJd Ue.l{ll!lllS)[etaw
mp m1.t.iu"'w lJRl"l 2!WD{ 1mno 1?0!£1 "J.d !P !001> I OSl 1WS Tl !S!tml tro8mmq llll!fl!PU:Jl!u:id Jnj)QSOJd 11!)llll !SIJ~ Ul?JO.IltlOSu:)(!
.mpesord tm{l!lnlS~pur
1111p
l!!J:>l!Jll ~p 10iajrl;)W tfllp)
jtn!O!S1!.r.)do
l181\P.<:TU:>d~%t
send ){l!P!-l uap "l.$L send dlll(n:> '%9l JCS:>qas S'BTld iv8ins
ll1l~t)Qs
%Z9 UJUl{1!d d!Djn::i '%\:E J~~s UIVQl!d ll:TllllS !111Meh.11:, q1111111f!:p !S!lll:> t111iu11nq uvrr11p1~m uqlllJll,{StJ:>lll
mpesoid 11p!ld Jn.i:>do eµ~iµl( e,<wpe
tml~p JVllO!Slllado 11111o.11no8mxl mpesord ttqlMISl(ll(~l11
uap Jl\leilu;w
1{1!(:>l 111w(')!
euno uuia.
·u !1>
1001'1
OSL
1ws ·zz
"ll!W!>t wSU1111q U1?!(11ptni-i epvd 1su:>do 11!.x>l!J:l l!Auepv u~uap t11UO!Se1ado U1![WJGo8a;id .inp;IS()Jd uqi:uasl(lllam lJllP ~118~w
~11>1 ~d!o/.L irand 'l'tP!l oep o/.1 L S1md d~n:i '%l l ns11q11s stmd ie3uvs uu~pos %S9 lU1ltjlld druiro 'Y.0£ ~q:>v U111qlld 111Sim U11Mllhw)[ qBhlllf!p !~11~![eJl3U WU(O'f
µep ife(lW!I 111<>1\l}Jll uep ll!Ul!'[
uut{1!q 1uon1yo 'lr!Wfll Ul!llwnq m111epu11'8u::x1 ep11d !~O 'Bµ:;llJJJI 'l!Allllpe Ull)\l°ll~hSllOUl ueliuap
usp
Jt\ll!fiUOtu
"l{BPl
\llUO~£l!J;)dO UlljQillloliU~ .mp;iswd lf11'11?~\llW
i!WDI eumJ
"Ull8ljlJSIUQd
W!ij
..1d
!P 1{)()171 OSI 'JJ'\IS Tl
Ullii'unJ!l'lll!( Ul?'f11nQ:>)t f6l1S
lllllo.QUo5Wd mpasczd tllllfl!lll!S)\l!j
l{lll~
JJqm!QOlllJ
sand 'fCP!l !.nlp o/l ~~ %59
l!tmD
111ll?lflllml:>,f%S
ssnd i-ti3Uls u~)\lluep:is
ttrelf6d dn.,"'{ll:J '%0£ J'll~:>q:¥.< llml(Rd ~Im Ul!A\'11.(rqQ11M.11fjp B~ •ll!a 'Ld 1118.rn1 U8p trul!SBS 'vu8~!(lll!:jll~!qll)f ~~p uejl!fgS
3Uj:l~d ipdse IJl?~ll
a!nh
Sl!IY9'P uep lJll!~OOlu:id
86 Ull:lj\11.ll!ASUOWtre5'~p 111uo1s11.1:>dO u1110.11uoll11~ mposoid
uep 1ruu2uow
1(11JOJ 111Wf)i
lll?}fl!ll\!Sl(l1j:>Ul
1lUR!) rll!E! 'J..d !P IOOtI OSI 1WS
·sz:
·)fµql!d ~"'lt)j
eped
!tt~\J
1!µ.ll!Jll llll'.il~p
"[8110!Slll:>d!l
treto.nuo'l!~
rnpesmd UID[UU1?~l(l?law unp .11\JC~UOW l(llpl lllllf11S!Wd ~%!1 ~-vnd lfl?P!l U11p
%0l send druin:> '%OZ
lll'S
1v8u~s:
Ull}(.i!reJXIS
ljnpµ '%i ~ umq11d dmtn~ ·% 117 .n?~q;>s llmjlld 111li'U11S
%£
lrn.\'lcA.rn)j
UlBt{lld
qeMef!p
lj!Jql!d )p Sl!'P't !JO MU1!2U11u;id WJ> Ul!!\q>U
u~p
uap .llUl!Su:>ru l{ll'(:ll
Jll'UOJSll.l
l!Ull()
ll)WJ)I
-etl!H 'Ld
!P IOOt I OSI 1Y-1S "l'l
'£8 uuljllq llll!PPW~u:xi.1npos0ld sped !~11.!00011!-Jl'll!-ll( l!ll'l!u;ip \1!UO!se:tldo ue1o.11uo'i!md my.isOJd ull.l(VUBS)(8[~ uep 1~11:11.U
lf111:lJ treljl!Snr.ld ~%I send )[CP!l liq> %~9 send dn)l(t) '%6? .ll!!>;lq_:>s send 1118U8s uup1wpa& %6E umqed dn1(1\~ '%9!1" mso.ps
UIV1fOO lll51111s
t111MlWlr'1 q11Mer!P £8 lmjllq lll1!(1lPWllu:id 1np:iswd 11pird 11µ;i1!J)l 11i\irnp11 llll)j!Ml.(SOO'tU m2wp \WOJS'e~O
uep .1rqnl1u:>w 1.£8J:>t
9!lll!}l
Ul!JOJ1Uo'5tl:)d~so.id
rur\D llU!Q'J.J
ll1n!lllillS~:>W
W 100"1
OSI 'INS '9'{,
'£811uqw!( ll11!18Pu:iihr.ld Jnp:isoid Bplld !1111.s;Jdo 11µ:11!ll( ll118u~p [llUO!Sll.1000 WtO.Qno8~d
J11.1l3SOJd J1U118uaw ljl)[Ql 111?1f8SIU\)d
~%<: sun.d )!l!p!l wp %LS wnd dn)jru) '%91: mS:>q:>S slmd % I w11qgd :l(lll)!l '%0\7 Ullll.£8d dru(n~ '%t>S UllM11Alel{ Q\!Mllf!P lle)ptm!Asu:IW
uep
J'lliim
.111S:l(\:IS
ue)ll!Ullpos
W1!1(8d Jl!lflms
fg q11qmn Ull!lllP~8Uld .lllJY.l')OJd l!pl!d l?µ:>J!J)( eAUl!pll
miu:ip \11UO!SlrJ:ldo U11Jo.Quo8u:id .mposord tTl!)jl!In!Sl(l1(:llll 1.£81~
lnJll'all
ll!W!")l
11tmD llU!8 'Ld !P lOOt>I OSI 'IWS -~~ e()!SllSOO Dl!!{Bpm8u3d
Jnp:>so.Id 11p11d !S1?J:>do l!!J:IJ!ll( ulf.lU:>p (RllO!SIWdo lll!JO.J:IU081111d ID!)QSOJd .m1.r.Ju:;iw 111s;iq:>s
1j1!1')1 Ut:1[11SIU3cI !%9 send "Jl8P!l wp %fl stmd dnJim '%91
smu11r.l1111s 1111)1iuep:>s %Z' tuelflld :lfl!P!l '%l9 tmn[lld dID(tl:) '%91'.
Jes:>cr,is uretpd i~llues tre.M.11A.n!l( qeMl!f!P 11(l!S!lii:>d Ul!!FJ)U:>llo:>d mpgso1d
11p~J
ll!Jlll!ll(
.m.p;iswd
11.<wpir
Jll~~Ul
Uln[ll!JllASIJaUI 111!8~ JllUO!S1ll3dO tm\O,Jluoilu:id
l(ll{:ll B"flll!)l
tuno 111J!l:l '.Ld !P
[O()t> l OSI
1WS 't>Z"
66 trap 111!)en=d rnpssoad npsd llllllunl(.fun 1111S1?h\ellu~d ?\r.ll!DI 111t'{1e.re,{S1J:iw usi!u::>p 111uo!Sl!.hldo uvf0.!1~ usp Jill~U
l{l)Fll B!UJ!)i
mmo
nped
!si:R>dO
ll!JQl!D{
u,{u11p11
mpesozd ue~l?lll?S)]UJ~w
llUJ8 ·.id !P lOOI> I OSI 'IJi\lS "Z£ ·)11llll1!p
JO!)QSO.Jd
dl!filiue1 trap llln!'i!l!]S;))!
!ll18o:>p (BU01S11.t:>do UllJOl)UOj}u:xf
mpesoid Ulll(Wl?SJ(l1JatU usp JTQ881.QW 4epi lm?ttilmQd!%!; send )!11P!I
uep % 19 send dn){llo '%6Z: =q:is ssnd 1118U11S 111!)!Suep:is % \ ureqed ){SPll
'%L£ ureqsd drujn:> 'o/oLS ~
meqOO l~tmS
tro.&llAJll)]
q11M1lf!P
ramrsp de8l!UBJ uep ue11'61?!s::;il! .mpasoJd eplld !'ieJ:Xlu e~t!J)J e,\u11pe U1!J!)l!Jl!/{SUll\U ~~p
usp ~11jjU<1ui
!Jll(::ll
(1lUOJSBJ<>dO lll!JOJ:llloju;xl .mpesoid UB)Jtl!J11Sl(1l!3W ll!Wf){
mm!) l!lllff ·.Ld !P IOOVI
OSI
1.JAIS "!£
'ca UllQlldtilll) U11p UllJ JO!X)Srud
UllJQllUol!u:;id mpssord
spsd !seDdo ~l!ll{
llll~(~Ul
trap ~UI
~u:ip
]li'UO!Sll~do
l{Vl31 ueeqastuad!%]
sand JPP!I 111!p %89 ssnd dm1no '%9Z J1!S:XP8 b"llnd iira'u~s uqguep:ls
%917 UJ11q1?d dromo '%6t .resacps umqBd ~ms
ueMeA.nl)] qeJ\\U[!P
Ea UDl{tlq Ull(llldtulll tl1lp UVJ:iOOO .mp:>SWd l!p'?d m=do e~:>i!JJl MUl?p~ Ull)!l1!.lllASt.!3lU ~p
Ul!P
llUU~W
[WQ!~O Ul!!D.11~
Jnp:>SOJd l/1!l(1l\resl(1lpW
qlr(:!l ll![!ID{ llU!ID l!IIJa ·.id !P lOOI> l OSI 'IWS "0£
"I Di !m\!llnll!O)\ ;np:;,sOJd vped )SQl=ldo vµ:>)!Ll Utiau:ip f11!K>!~O UC{Q.IIUO~d
mpasoad U1ll(1l1rn$)!11pU1 W!p .zn¢.i~
l{Cf
send "l{llp!l uep o/oOL send dm1m '%9 I .ll!S:llpS sand 111~s uu~s
%Z
tst1~do 11~l1JJ! BAUBpU
~
l!ll!tpad l~tms Ul?A11!A.ro'l[
W81jl1d )FPJ:I '%9~ lll111£2d dn.iro '%l£ ~
q11.v.af~p 10!
~s1q~unUJOlj
m~d
Dlll\lenASllC>W ucliuap f11UQ!S11.l:l
1{11[~
11!WDf
1lOll£)
.Jn!)QSOld utll(l!UBS'(JJOW
'Bll!s: ·.u !P I OOI> l OSI '1WS ·6<: ~J!-0! ll1!5uap fellOfSYIOOO
·tmflf!~!qa'f Olj!5<1J Utl!fBPU::.l°iwd sped ~
UllJOJ)UOjll:id .mimo.id tre~\~ mp ~u:>Ul lltPl Ul?11ql1S~d'.%&
s-end ~
!Np %£9 ssnd dnJ!ro '%t>Z .nis:>
wlllfed "lfl)P!I
'%I 'i lIIBqed dru{ro '%£t ~
lillllj11d i<:Sues trttae..\.m[
U1!f8p113'il!Qd vped ~o
q:eMef!p mt.lll!S!(l:>lf 01~
11µ:>ifl)I eA1I1!p11
OOl : lOOl'l OSI
1s:p.1ol{ UP.p lSl!nJV.A~ mm:>p lfuj>Ulµ'J)
trellUl?S:f~W !Slm[llA3 JS'f3.10)1 WQ
1s11n111A:>1 uawa1a lla11~u2i
tooz :ro6"J osi
'IJ\IS uima1mp:11d ,s11n1lll'A'.i
·ct
"%9'S s"end ~PH uep o/ol:'i:L send din1n:> '% l''ZZ .111~~s ssnd 111ll!I11S 111"8.Hlll?l llA!lUl!SV!llbl{ 1fili3u11 Ul!~trep:>S
%8'1 Ul1!l{lld
"lfllP!l '%9'% ureqnd drqn" '%9'11' .re~q:is Uil!t{l!d 1u8uus •l1JJ-l!l\U 1JMqt1q [tJUO!SltJ:ldO usp !Sl!lll3w:!JdW! lf:l~J3 .QUO!s:lltlf ll~U>El1{llm:xl 1ITT(
1R(iunp l!:lllriOOW
U1lp
qllli~u:>W was B.(11quq
!S!i)UOl( trsp U'llRl{ll(Q:Y.ll( ?1ue1nfiliU11U<1m trBp rsuaaod !f>U'lf!JflWP! mposozd t111l{l?l.lll~lfVJ:ltD send dnxno
mp J1t1mfuow l{ll[;ll ~d '.%v S1!1ld :iret>!I usp 'YoOL
'%rZ lll~aqas mu! 1mitms tn!l(luep;)il %1>9 nre(jlld dn"ljTI~ '% ( £
J1Js:>1 qeMBf!P U"Bl\[nqtU!l!P Sll1l.C U1l~U!I )fedt.UBp !S1!11!8uow 1111p qvill!OOOUI t?~S 'viCe11.11q !S!l)UO'( uep Ul!i)[l'l:IO
qqai
llll~UOW
llllp
!Suu1nlllitm11aw uvp
!SU'
inllY!lU2P! euno 8U!S
mpasord
'J.d !P 100'71
lrtll{l!UV!nf'll::ITIJ OSI 1..-is "!>£
·.ia9ddns ne1e JOl)flJIUO)f
)191.J!d gpuda)( !l{nuad!P sruvq ~uv..< 11111eni,(snd ll8l(tS11:1J!tmmo~~ur uap ~suf n~1e l!uv.J11q ll1I9u:ad JFldSV UIJ!allUoSu<Xi .m~o1d uq1!U8Sl(lll;w
lf8Pl U91l\illSNlld '.%'.%1> send "l\11P!l trep %ll smd dqn:>
ITBP JN1?5~1U
'%'7 J J1!S;)q:)S svnd ivl.!uas uol{l!ual)QS % I maqvd l{llP9 '%IL um1111d dqoo '%£1:
Wl?ljtld w8u11~ u11M1:.\11.111:t qeNi.uf!p ~!!ddns nu;.e lOllfl!JIUO)j
Jlls:><j
Jl!ll~dfp sru1n1 1u-eA U'lllllliASJad lllll[lSlll{~wo)(llww
~\l!d 'J]l!d~
uvp ~fill!~ uuno nlJ!S"J.d Ull"l\1111IU:!? Stmi< esv( "2l1l !Ju1W?q i!u~u:>d
l\~cfs"e UBlJtr.lp ulf.!unqnq~
mpasosd
jjuai( UlljOJJU08o:xf
U1'Jl Jllll!lJtr.iru t{SJ;)l 8!W!)l illll!)
Vll!a "J.cJ
1p
U8lfllUUSl(Ul;)W
IOOl>I OSI 1WS
·n:
'l?p!S!IS~d Ul!Ul!Jµh.!Qd lllll!18Rur00 .JnJJQSWd l?pW U'lll.!Urof.luH UGSUA\Ul.!ood 8!J
jltUOlSll.i:>do
IB\OJIUOl.!wd
uap .rt\l9lltr.im qvpi UWtjl!St=d
.m.~OJd
ue~llU8Sl\l![
'.%£ smd :iret>9 mrp ..lo IL send dn)f!Y.)
ua~ua(:QS %1: umqed '19P9 '%IS uraqed d!UftY.l
'%Jl ~q;)s sand )ll8~
'%Zt .18S3(!QS Ullllfl1d )ml!I8s Ull~llAJu)! qJ?i\itffP VP!S!)S:>d ~u:id
S6
~01 llll!:'.>QS Ul?JIUjMtod
unp
J~e5u;>w
uep u11n1111M1Jad Ul?IOJJUO'illl;)d
q11\:ll mi~q11s~d~%C
s1md
.mpssord Inl)!11U11SljBJ::lW
l(l!P!I uup
%~l
send
dm11io '%LI Jl!~qos send 111ilu11s uu:i(<Juep;is %l ursqed ){l!P!l '%9S° ll.mJBd dm[n;, '%l £ rn~:is umqr.d 1!151res !lll/l\llA.rn)I qllMllllp ll1l)jllU11!lll:l!P 1::ilbel uv.p
UlUl?S\lS
mSU;)p
!"etlS:>s uep w.-:11::i1
~uu.(
!SOl:>do 10J•uo:>j
•mf.ium(
ll~l( )lniun JSl!UUOJUI rund!IOlW wliunJ\iiU!J )IEdWtip llll'l•ltCj!)IB5U;>W 3uir,{ JSl(llpOJd ~'lllY!l)fe-SBl!J!l)(ll uep [EUO!S11.J:ldO !:>Utt.l )(llSp::ll.l(l!Jll)j depllt(.ro) 'l!Po~d
eJ~s
imp mlduaiu
Ull.llbtflS113d eep uent?lU1)UJ3d mpesosd UIPflllm6'lJllJOlUl ~Pl
1lJW!)I llU"l\D l!U!S . .Ld
!P l OOV l OSI 1WS. l
: ln'{!J::lq !lllieq:is mrl(SllJ:Jf!P 1edsp ts)laJO)I uup !SlmJUA::l U::ll.lIQJ:) ll!W))l euno
1lll!9 'Ld t.-pl!d HJOZ: :[OQt>l OSI 1WS t11!1lUl?Sl(llpd !stln(CAO Ull!l!f~uod llWH
_ _......;.ll_+-~l::..L --+-
u:
I>
!>6
---==--r----'--l--...:..::.-1-
·r.
.SC
6I
·-·
ll
S6
S6
Z
LS
1-------1--.:..._--1-=---1--=----1----
l
S6
-·
9S
i.--'~""~""!1--'-! _ :g
'z'---1
9£
'I
l£.
1VJ.OJ. -
1V.IOJ.
!S'(:l.I(nj uep !Sl!"(P.~ ll:)IU;)p
ll!WDf 1m110 llU!S:'l.d sped IOOVI OSI 1WS ll'£11118S)(llpd 1sm[M1l '6'~ pqttJ. : lro\!J:lQ ~etps '6'1> p(jll1 up11d Ul?lfl!dumltplls!q ll!W!'")l-euno 11mg ·.td up2d tooz
Zill uqeueS)!ll13UI
1lUll;'IU3,l;)Jusp 1?(1:ljl3q 11Je:);)S l(IUUn Jn~SOJd
uqRlll!S:fl!PUI
uep ll\)l!S~:n 1{1?131 ll!W!)I uano e111a 'Ld ip IOO~ I OS1 1WS ·~ 'lmf(QU3l!P lfB[:ll 1111!6 11p11d l!Atnre'flj\?!ISl\W:>(U -USll!\ll:) llS!llU::>W
uep
1?~1'.:IS !Jllpll:;>lj.l<>I 11.lllx.>~ Ulli!U~ll!(
\Slllj!J!lt~pµJu~w )fl\lUn
mpesord
Ulllll)1l:I
DIP[llUl?S)jllj:)Ul
111!p .m:ie11u;im lfB!3l uecl(llS~J !o/otr ssnd lfltPll usp %U send dro(M '%61 .rosoqos Sl!l\d 1eSuus tl1ll(8lltlpos % I w111j11d ljl?P!l '%99 wcqr.d druino '%8(; 111S~lj;;>~ tUtlljUd
11s2f uep
1113uBS lltlMl!hl'.l!'.JIqM\ef!P repueis IUOS~ l!Ulfl<>I l1tmA:
){l\po.r.d 'trn"lll~31\ lfe':lllllt) 111dBp it.l'&ti!IPS U1!lf(lltD\tp lll!Pl i!Ul!A
l!Amvos sped 11,{mml[ljnusn~w -Ull'.11lllr.l mp
ellefwru
t!J»S !l11Pll::>lfJ<>l 11Jll"::>s ml!lllll)!lllf!( m111111::>
usp !SUl!Y!ln;ip~w )tn1un Jnp;l~().ld lll
Jl\)tli!U3t.U Qllj3.I 1l!Ulr)I
1111no
t!U!S
'.LI !P
I 001:> [ OSI 1WS 'I:>
·1soO!SU»dO W!ll05'aS)!UPll"l\ Ulll(l10911)d U1!p llllU1)llllUUGd l\OlUO S"C\!JOIO UU\?
qeMcr 8un!11111?1 WlfltlU3WW
)fllllln
mpssord
ueiietml{e(:IW
usp m1eill.r.)ro
qep1 unl(llSIWd !%8 send :lfllP!I 08p %1:L ssnd dmfn:l '%~I JRR:iq;is "1!11.d 1eSu11s 1111l(Bw~s % { ure1pd 'Jt"P!I '%Zl. W11qud drqn::> '%ZZ um1rud 1elluus Ut1.\1.e.tmf qeu.ef!P un1if.fo:>lllld 1111p Ull'l('8Q.1Qd Ull)fOPU!l Ul1J1!8Slllll,{u:iw uep !ll~J11l[llJdlu:>W >1n1un lll!p 1nqW!l 8irnA '11!(1UP1p !Sl?WZU.3UI 11111un Ul!'(llPll!I I!q~Ul!W '(BUO!Sl!J:o>do UB!VDS)S>fEPi:l<'Jt lil!l(ll)ll(:ld U8p lll1Ulf.lUll~ Glll!-l
usp Jl\)vl!U3UI l{l?!QI 11!lDr)I 11uno
l!U!B
'.Lt
'{ltllln
mpososd U11l{llU11$)jlll:;,U1 !P
I oov I OSI 1WS ·1:
'U\Pf!l8J>lrol{!P
Uir;)S
llll~!P
uirp !Sl1Jq!(11'Jl!P llll~\J:IP (11U1101SVJ~do n111uurmxi UU\l!l1?l3d U11tOJlU08u:1d inposOJd U1ll\U~SJ\1!pru
1111\) JC1~11Su:>ru 1{11\~ lll111l\llstU0,f<>;.1> mld ){llP!I
U8p o/oll sand dtqno '%6 l JllS;>q:;is send 1.r.Juw Uot)IZllllp<>S %1: ursqed J!l!P!I '%L~ ureqsd dtl)(n::> '%9£ J~[pS
W:Ul(Vd 11f.ltl1lS UllMl!i\.n!Jt ql?Ml?ftp nJ(ll(J:lq
jU1lh .111plJ11lS !Dns:>s !6CO(l1hll!P l!AIJlnfml(OS ' U8'1!111pu3)(!p IQ.I~ ll?lllO!P
uap µ.1).lq!lt?'l!P uciju;;ip ( ll!Ut-U!lll uep 'ull\µ0111.10q111 irop OOUlll.QSU! 111(11) lllllO!&ll~do nP.lDllwOO U1118(11.l:ld
m:p JtQl!liuaw
lfV[:>I l!!wnI
mposord
UllfO.QlloSwd
11uno
U8~SlfCl3W
1111!8 ".ld !P !Ootrt OSI
11-'{S'Z
!SJ\n!)Q.ld Slll!JIWfO-sl!l!A!ll(I.! wp j11Ul!OJSUldO !OllIDI dl!pvlj.lQI :t!P~
£01 urel.(Bd dtU(n:> '% t l> resaqss u.'ll\(00 1-eaUlls llllMllAre~ q11Mef1p l!AlllodR{ad
UWJS!S
renses Ul?l{d&r.lJ!P 1.(Bpl1S
!501op~U1 ~
q11M11flltl11Slllll!µaq
1nipug
~QS
6ll?t!!Pd!P Ullp el!uffp '111pu111s
IJ(?lfOOI! !frulwtu lf!llUO QBS iltm,.\ JSll)(gtµ\)S
fl'BP J11W~S)ja nqtpnl? lf)jO llll"l\lUWJltC(!p ll!tl!A J1l~1S'P
ln)!llUS~OW
1!U110tr.1Dj
U1!p
U(l!llJa(l 1!1'!;>;>S
usp ~B'i!UQm q11pl l!fWf)I 'jlMJO!SllUl::>)UI
undrrew
1111pcq qoro Ul1lj~US8J(llf!p
mmo
~un
l!Pnll
Jn(>QOOJd tre'l(Vt.reSl(1110W
vum '.Ld !P IOOi>!
('IUU0!611U
!RP u:i13dcuo~q
lilJ~,{JIKl:lll>'lf'I 1!1)111!
:rei>»
lf
6lll\d 1u8ues um(
osi
1ws·s
~Ul1A !SC>[!J!).laS
ua::iuu~~1ow trap m1e8'a:>w
Ullp %'lL Sllnd drqn:> '% IZ 1m;:oq~s )(UP!!
'o/o09 Wl!t(lld dn>[ru> '%11( ms:iq:is
UQlt(lld 1'18trss: tnrMllUJI qR....e[~p (11UO!S1JU»)O! undnew feUO!Sl!U uep ~JlldtuO)!L'>q
liitl11A !Sl?lf!J)JJOS 11'9pt!q tpjO tnll{1!011Slflll!P 8\re,{ l~JS:ip 1!1)1\tl
ll'9ljllUllql)lllW
uep
11'1Jr.ltr.M:ll Ul!p Bf8lpaq ~s l{IUll?\ mpesosd U8>[!!\11!S'[!!(alU
Jltl~u;iw
tje\01 l!!UlDI lllJllf) l!U!Q '1.d !JI JOO!>! OSI 1WS'l v.
mqeMe!flun!IB~ '.ll?p11Vj$
qo10
uµ;s !fioppaµiw uaiuap l?.ll!l{!J=>d!P Ul!P 1!leflp
renses ue'l{d9.131!P qe101 llut!A w:i1s.<s !fnl!~UJ
Ulll(l!lll!S)tU(!p
unl{l!SIWd
gue,{
fV\UOIU!
11pne
!%S ssnd 'IVP!'.J llllP %0l
~(!>OJ
Sl!nd d!ll(n:>
l!Ul!A
JOJ]pne
wn
usp ll\llllh.:ow tjl!Pl
'%oi .ms:.
111nd i!ISu~s
Qllh.\uf!p 11Amruod111;1d U11q11~11~umn!U1!µgd eµ:.s !lJ01opo1ow
tll!MtWv){
%Z Ull!lf8d :lfCPP .%'l9 Wt!tflld dn.l[l:> '%If Jl?S3
\m\'ii~ u-e8u:ip
Bllll{!\:>d~p
Ul!p 11'8vf!P 'lllplre\$ 11111S;JS ainid11i:11!P lj'BjmS ~s~s
l{lll{lldll !fnSuow Suu.< JOl!pnl! IJ!l tp(O U'BJll!Ul?SlfllHP jj'llCI{ ~lO! npn11 UVl(l!UllS~(:ltu ll!ll!O=I
uep
qs1~
Jttl~lU
uep
llfll1.Q(\ ll.lVO:>S )llllDn lnp:>SOld UVl{IMJS)!C[;>Ul
U!Wf)I
UUIUJ
l!p<\11
eum
'J.d !P !0017! OSI 'lY\1S'9
Sue.< lOl!PnB lll!l ~(O Ul1J[111Im(l![!p
'111){9~ usp !l)W:)l!J!
UIDfllUUSJ!'l("'W llU1Y.)oaJQj
Jll(JQSOJd UBlfllUBSJ(l1l~w
uBp .nql@u;iw
Cjlllfl:>Q
11.it=S
lln'qml.l:ld '.%0 J send
l(1lf1I
trap %'l9 send dnljro '%£1: Jl!S:Xl:lS send ~c.res ::fCP!I '%ES uret(lld d!ll(ll:l '%L£ ~ ll!ll!J!il=q lrue,\ lOl!Pllll tu!I
%~
1.m~~
)(lllun '(1?1)!1
1um[1!d
1riuus Ul!h\~AlU[ q11.1t1if!P
~
l{OJO llll~~p
WllA
J1?UIQIU!
l!Pnt
!%00!
t>Ol usp .m1118ww lfllPl
P.LW!)!
llUUD emg 'Ld !P I 001'l OSI
,ws . ,
: 1nlffJ:lq !l!llr.q~~ uu1se1a[!p 111dep u0uia!ilm1U1 l1ue1n !felj u:iUI;Jp ~!W!)l 111111!) 110!8 '.Ld eped t>OOZ' : I001'1 OSI 1V'lS UllllUOSl(llpd !SURillA:l llll!l!i:>Uod J!Sgff
-,-%~-;
%9L __
j
600Z 'U111)!(:>U:>d
-~oi L.001 J~;.s·
%£S
JlSCH . Joq111ns
%£'.v
~111u:isoi<1
Z:OI
6L . ---r---.
061
ss
s-6 ~-ifrLo~ _11 _ I
,\fl.Ol. ~
· ""'d
"""J.
md
"11ld
'*"" - ~
- . -- \_~&)( 2_11ltilU!l..
zc \ill!4•d
;
·t· ~~
-=-S6::__-1-.,,.,;,s ..
1V .LOl
·~
··
UJU.,.d 0""0
6£
19)0J..
I
'z
~r-:::1 _.,.d
•~s
llt!~~d l11~1J!l
_
Ulll1Aunll3d
I· I
.J
I
m>w::>feuew 81J11(1l !fill( ~lll:1p llJWD{
uuao 11u!S'J,J
t0oz:: 1001>1os11~:s
11p11d
lll.l!f.1:\(l !e811qas
: 1001'! OSI
·or" 11:>q8l
u11ut111sl(u111d !Sen111A1J
·orv l"(ll!L
npad llll'l!Iidum1w ~!q 111W!)( wn!) eu1a: ".Ld spad
u;n.110f111t111.D :Jov1n
!fe:>t
UQW0{3 dllplll(JQI UOUUllS1fUpd
vOOZ
!Sl!RJU·'3
u;110af'llo111"1211•111. JfB){ uam:;11'I 8u•JO:>.l ~Ot :1001>1 OSJ 'llNS un1111sit•Fld ~SlJDfllA'.l ·11·to
"%S' send JtllPll uep %SL send dnJtlO '%()[; llls;)(\~11 send lll'ilues l!lllM!l\1.l 11.h~Sl!TIi
:reip!u9
Ull)li!Ull~
%Z w11qud JMl!I '%(9 m~qcd dn)(l1:) '%>£ .11l1'~~s uroqed lU8Ulls -IDllJ M\ljll([ !SJJ:).IO:l[
uep !S1111Jl!A;l U:l~p
J:>UO!S;JIU!
1r1111
U811111\{llUJ:ld !1!>ti'U!,L"6
·l?Aruodupd l(llMCfi!un8illl1llJ:lq R)J:;>~ !jju1;ip<>ptu mf,ju;:ip v.n!l\!\3d!P uep ll51lf!p '.rep\relll !=ti
8u11A w:llSAS !frolll
imp
UB)jlllllli'!llf,)lll
send droiru> '%OZ
JnJllSU:itu JV~(j;ll;
ueJtdU~l!P IM)llS uep fllu;)JSJt) l!Pnl?
lfl'PI UOOlfllstU:>d ~%I S11t1d ){llP!I m1p %".!,
s~nd
JlliwS
~tmp;is
% I Ulllljlld )lllP!l '%ES
tm)f!SllJU3WIU(OP!P llAUUBlllOl10 uap
lftmJn
!flllf S!)IQDJ
!Sl!nt11t.:)
)(C:>und w~fllUl!lU tp(O uaugf111.rnw
(!Siii{ ttlllj1!druaw
UT1lnfw1alpaq llll))Jllq.J:XI
8AEdn l?J.lllS !U!l)J:>l !S!Pll")[ UlflJHq~d uep [811.l:<>lU! l!Pnll
)!~"111{
'U1?5UR)[i!Ufl
1:iin1 uep Ull.lllS'l?S 'Ulll!!J'!S!Wd u118~D!( lmlfllfiqa"l{ qtl()IUQW 1lA11df1:%S' send :lf!IP!I uep %E'L send droin::i '%LI .111s:1q~g mid 1eilll!s um(.iut1~s
meq~d 'leP!I '%Z!.7 wuqed druiu:i '%6E J11S:Jqas um1111d
%t
1113TJHs u11h1WB)[
q11M11f!p u11mflll1l:llf.12q Ul?l(fllq.l
wSuro(.luH
tm)(lff!'l.:>lf 118ql1.l<)W BAU:l\1iP!I np:id
'Ull)jfSeJWWIU(Optp
1s~q 11AmueJU8!P
llAUUlllll!B:l 111lp S!flll.131 !S1101'!1111 tra)llldnrour
mp ;re:>und w~fro\lw
lp(O
vAUl!Slll.j
nqvues)(\l(!P 1luv.i: wwa[\llll!W :iuvin rf11)1 •Jl!~JS
!BRS:IS U1l)[dll.W!!P
·z
l!!Sl!Ul
mp ~s
11.QlSM 1\1!}iltdl! !fnSu:1w 11uaj )111:>und u:nmf1!1n?W qa\O WJ\1!lll?S)!l?IW2Ullh uautaft!Ullltl 8imp1 !fl?lf IJll)[lltn!S)jllpnr lllll!:l~I Ul?p ll(l!l(.Jaq 11.Rlo:lS :lflljUR
:%t> S11nd )!l!P!l
.mpasord Ull'(BUVS))ll(:>tu uep Jlllulloow l{l!(al ~SIUQd
uep %IL ssnd drqn:) 'o/..OZ .msaqas wnd 1elhres w:if.}1111pas %~ umpd ){l!P!l '%OS' Ull!lJlld dID[M '%01> .111sa~ llllllj11d 1-ellut?s U'IMUIAmlf q11M11f!P e.\UUl!deJauacf J!Pf3J3
1111p
::ia<111 '11.\UUElodgpd mq11h\e~~ueuad
~µas !301opoi:im mi8uap 'll.lllQ!I:ldlp imp lt.lef!P ' .mplll!JS !f!ns:is 1111l(du.r.>11p 1IRp !l!RS:IS: lf!~81P w:IJS!S l(R'(P.(IR U3U13[111111U1 tp{O USJ(lllll!S))lll!P l!lllr.)U3.l:Ji
D11p
1!(8)(Jaq
iru 1!.llr.):IS
!f~uaw
lfRIUn
'(!Slf3.l!P)
~nnd
U3Ul3f1!Ulllll 8Ull{R !fll)f tll!ll!Dl!Sl(11J3W
lfllllln
lnjleSOJd
Ulllf11U11Sl(11f:IW
901 M'.ljEq
!Sd;>:md 'epmu
1j$1lW aul!..\
UlllJllJ) IQU:lµ
I()()\> I OSI "It'llS uet:ullSljtpd
l1!Sn 'Ulltll{llS!Wd
U'P.l'lnjfiU!l llpll~)l WlfUllqlll
111ldm{l?l llMl{Tlq URMl!AJl!'l( 1umump ~sd:>s.i;xl llAUBpB l{:l\O 1Pll!ial e1>lC\ JU! [llH 'l{llpll:ll
iu111!d 5uuh: 'lreA\llAJll)( 11.ret1J1?!P uet01:qEurod 1e1{8u11 Pl!T!~lll
'l?!UJ!)I •?UllQ
eum "1.d !P SRSl!l( )llllUn 'lf:J(l.l SRJ)t!S Ullp IJJI Ulldlll{1ll 'ljBUOOJJP llf!qlld\l
·dnlfn~ U11lll:l[811!1 q>!!d lOOt I OSI 1i"IS Ul!WllqP.nDd US)l)[tlftmU~U1 iull.(
Ulll\\Wll}I
Ull(\"llM."l\f
% OS ~l!!ll\"~
1lll CA'.~q 11)1{!\:llU
Ulljflf.)p 'iueq 'l!f.l::l( tue:x>s I OOtI OSI 'H'IS UllllUllS:(l!J:>d !Beq rssaq .8ueh: 1sua1od 1edupi:i1 'l!S1!w '!de;:;i1 '.lll'(V
'!R!)l?CO:>lll
!~'l!IU:!waJd1D!
uep UBjB.IVASJ:>d SlllB Ullh\sAml( Ull)IJndW!S!P llldsp Slllll !P :i1qe1 !J11(l "6DO'Z 'Ullq1pu:>.i ItnH .. . 1lll!Q: ;i:iqmns I
9•9i;
8'1
£9
z
!:S
s
E9'Z lllllljlli! ljllpl,I.
'
/;'lf!
('.\>
1J:1"1f::>
S(
oa
9'1'7
.._....l8'ts·-··
-
1'£17
-
llllllfl!d 1efcfues
Wllql!J dnl\'11::>
llDf,J
llUllplfl
(%) 111!lll"C~~d jl!':f.iU!..L tn!MEA.nl)l llllltrnlfBUiad lin@U!.1 :ISll)U:lSlad'l J't pqll.l
: nn lnlf!J:lq ·11 ·17 pqin ttped tmptnfUIQ!P IOOH OSI 1WS deplll(.131 ueM1!A~
1111Ul11lFlil!>d
)l!lf3\l!I
w.req:i"
m?p
:>SP.!U::IS.13d Ulf.lU!PIRql
·ireJ!dure( epad 111dep.1:>1 wewitlliiq:>s .13llO!&an~ 'B!WDI tnlll!)
llUla ..Ld !P IOOv I OSI 'JWS U\!de.iau:id depl!Q.131 uep u•M\&\Jlllfrrewl?l(l!m~d1~ uep 'P"lf::J '0(1 'UD[J :
!n~uaw
U11AU1h.m.l[
Ul!Wlllb)l
'.llf.l[lm!}
'1n1un Ul!)lpnS'i11lll!P .m11ois~nx ·1ov
tmdel{EJ 1nznmw eAUUCl(l(OdUIOJ:l:iiu:iw lllllluap 6J6!(1!111!"!J)
Ulll{11un38Wlllll1lll!Pu:Jd [!Sill{
I:lUO!S~
µep 1fll0l:ld!p
8m1.( .l:lWfl(l 1111!(1
IOOtl OSI 'JWS d11peq.J '%'7 simd lfEP!I uep %9L ssnd dmtro '%OZ .D!ir.lq:>s send \Wll1lS lllU-'a\l!.I lhuucs11n!b"l! ~l!:f.lU!l ~Ullpt:IS %<; ureqed "lfllP!I '%ES Ull!lfBd drutn:> '%LP JllSIJ~S ureqvd 1l?3U11s 'IQl)l
!fl!)( U:llll:lj:> J:lUO~Dl( V111ml{llw:xl
-llll!J l!A\ljll(l U:ltwf1111l!lll 8Ull(I\
~8U!..L
.(
tindalcan kaji ulang hanya sebatas pada pelaksanaan
kaji ulang manajernen
(management review} yang secara periodik dilaksanekan mimmal dua kali dalam
setahun. dan faktor-faktor lainnya. 4.10. 'fingkat Kepuasao Karyawan 'ferhadap 1111plementlsi SML ISO 14001 Data primer yang diperoleh dari hnsil penelitian menggunakan kuesioner
dianalisis dengan mengelompokkannya menurut tahapan : Plan, Do. Check. dan Act. Knesioner dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawao dan
tingkat kepuasan karyawan terhadap pcnerapan SML ISO 1400I di l'T. Bina
Guna Kirnia, Kucsioner sebagaimana terdapat pada lampiran. Perbsndingan perseaease dan sebaran tingkat kepuassn karyawan terhadap SML ISO 1400) ditunjukkan pada label 4.12. berikut ini:
Tube! 4.12. Persentase Tingkal Kepuasan Karyawan Bidang
Tingl<.~1 Kcpua~i\11 (%)
Sangat Puas
Cuku{I Puas
Tidak Puas
22,3
72,8
3,2
22,1
72,3
5.6
Citeek
20
75
5
Act
20
76
4
-Plan DQ
Sumber : Data Hasil Penelitian, 2009.
Dari tabel 4.12. di aw dapat clisimpulkan bahwa seoagian besar respon karyswan yakm sekitar 72% - 76% cukup puas dengan pelaksanaan SML ISO 14001. Kelornpok ini akan mcmiliki pcran yang cukup rnenentukan bagi keberhasilan dan konsistensi
pelaksanaan SML ISO 14001 ke dqiannya,
mengingat usia sistem SML ISO 1400I yang masih muda di PT. Binn Gunn Kimia. Oleh karenauya, diperiukan perharian yang lcbih besar
Yangpatut dicermari adalah eukup besamya jumlah respon karyawan yang
tidak puas terhadap implementasi dari SML ISO 14001, yang mencapai 5,6%. Hal ini juga senada dengan hasil survei tingkat pemahaman sebelumnya dimana tingkat pemahaman karyawan pada bidang kaji ulang juga menunjukkan tingkatan paling rcuJitlt liibandingkao dengau biclang-bidang lainnya dari siklus PDCA ISO 14001. Hasil penelitian evaluasi penerapan SML ISO 14001 di PT. Bina Guna
Kimia, ldmsus rentang pemahamsn Jan kepuasan karyawen dapat dijabarkan sebagai benkut : I. Pcmnhom11n karyawan terhQdop penerapan SML ISO \ 400 \ pada jajaran
sernua karyawan pada taraf sangat paham sebesar 58,32%, cukup paham sebesar 48,6%, dan tidak paham sebesar 1,1 %.
2 Kelompok bidang diantara POCA ynng tidak dipahami oleh karyawsn berkisar antara 1,8% sampai 5% berturut-turut adalllh Do, Check. Plan; Act. 3.
Kepuasan karyawan terhadap pelaksanaan SMI. lSO 14001 di lingkungan PT. Bina Ouna Kimia, pada taraf sangat rnemuaskau scbcsar 39, I%, cukup puM
sebesar 67 ,8%. dan tidak puss sebesar 2,5%. 4.
Dapat
diketahui
elernen-eleraen
persyaratan
)'ling
belum
sepenuhnya
memenuhi ketenruan SML ISO 1400 I menurut pcrsepsi karyawan dcngan
urutan dari kecil ke besar adalah Check. Plan, Do, dan Act. 4.11.
Ulasan Tcntang
Hubuogao Ti.ogkat remahamllJI
dan Kepuasan
Karyawan PT. Bina Guna Kimia dengan Target ISO 14001 Dari
hasil rekapitulasi
kuesioner tingkat pemahaman
dan kepuasan
Evaluasi Pelaksanaan SML !SO 14001;2004 pada PT. Bina Guna Kimis terlihat 6
(enam) elemcn yang di.nilai, yaitu: !. Pcrsyeratan umum ISO 14-001 :2004 2. Kebijakan lingkungan 3. Perencanaan 4. lmplementasi Jan opcresional 5. l:\vala~i dan koreksi
6. Kaji ulaag manajemen Jadi keenam elemen menjOOi target ISO 14001 dalam hubungannya dengan tingkat kepuasan dan pen aha man karyawan PT. Bina guna Kimia. Setiap elemen
dinilai
prosentasenya
terhadap
tingkat pemahaman
dan
kepuasan
karyawan dalarn rnesing-masing 3 tingkatan, yaitu: sangat peham/puas, cukup paham/puas, dan tidak peham/pues, Dari ha! ini diperoleh gambaran tingkat
kepuasan dan pemahaman karyawan terhsdp penerapan keen am elem en SML ISO 1400 I tersebut,
4.12. Basil
Analisis tentang Persepsl, Perilaku, Sik.ap d:an Partisipasi
Karyawan Organisasi meropakan kesatuan yang memungkinkan kerja sama ornng· orang untuk mencapai suatu tujuan (Gibson, 1989 : 23). Siagian (Jndrawijaya, 1986 : 3)mengemukakan
bahwa organisesi adalah setiap bentuk persckutuan
antara dua orang arau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangkn pencepaian suam tnjuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu tcrdapat scorang/bcberapa o=ig yang disebu1 atasan dan seorang/kelornpok orang
yang disebut bawahan. Robbins (1994 : 5) mengarskan hahwa organisasi adalah kesaruan (entity) sosial yang dikoordincsikan secera sadar, dengan sebunh batasan yaog relatif menerus/berpartisipasl
secara teratur untuk mencapai suatu tujua.n bersama atau
sckelompok t11J11<1n. Selonjutnya Robbins (1994
: 6) mengatakan bahwa struktur organisasi
mempunyai tiga komponen. Pertama, kompleksitas yakni mempertimbangkan
tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi, Termasuk di dalamnya tmgkat spesielisesi/pembagiea
kerja, jumiah tingkatan di dalam hierarki organisasi, serta
tingkat sejauh mans
unit-unit organisasi tersebar
secara geografis.
Kedua,
formalisasi yakm sejauh mana sebuah organisasi menyadarkan diriuya pada peraturan dan prosedur untuk mengaeur perilaku para karyawannya. Kenga,
sentralisasi yakni mempertimbangkan d1 mans letak pusat pengambilan keputusan. 109
Akhimya, dapat disimpulkan bahwa hakikat organisasi adalah sebaliknya, struktur organisasi menciptakan pembagian tugas don jabatan, prosedur untuk
mengatur perilaku karyawan, dan letak pcngambilan keputusan, Organisasi adalah sistem sosia1 Jika kita ingin bekerja dalarn suatu organisasi atau mengelolannya, meka perlu. dipelajari cara kcrjanya. Organisasi
mengkombitl3S11can
ilmu
dan
orang,
teknologi
dan
kemanusiaan. Teknologi sendiri cnkup sulit, tetapi alum lebih sulit lagi jika menyangkut unsur orang. Untu.k itu, masyarakat barus mcmahami organisasi dan
harus dapat memantaatksnnya dengan bail karena organisasi diperlukan untuk mencapai tujuan,
Efektivitas setiap organisasi sengat dipengaruhi oleh perilaku maausia, Perilaku manusia dalam oeganisasi sgaknya tidak dapat diperkirakan. Perilaku tidak dapal diduga karens timbul dari kcbutuhan dan sistem nilai yang terkandung dalam diri manusia, Akan tetapi, hal ini dapat dipahami dalam kailannya dengan kerangka perilaku, manajemen, dan disiplin ilmu lainnya, Hubungan antarindividu dan kelompok dalam suatu organisasi menciptakan harapan bagi perilaku individu.
Hal
ini dipertegas
oleh Gibson
(1996
:
8) bahwa organisasi
dapatmenciptakan harapan bagi perilakn individu dsnharapan tersebut diwujudka.n
dalam peranperanlertentu yon g hams dihosilkan. Secara sedernena
Word (lndrawijaya, 1989
: 5) mengatakan bahwa
mempelajaripcrilaku organisasi tercakur empat unsurutama, yaitu sebagai berikut.
a. Aspek psikologi, tindakan manusia rtu sendiri scbagai hasil studi psikologis
b. Adanya bagian lain yang rliHlmi rulrup relevan bagi usaha mcmpclajoritindakan manusia dalam organisasi,
c. Perilaku organisasi sebagai suaru disiplin, rnengakui bahwa mdividudtpeagaruhi oleh bagaimanaorganisasi diatur dan siapa yangmengawasi mereka. Olch scbab itu,struktur organisasi memegang
perananpenting dalam mcmbahas perilekuorganisasi.
110
d. Walaupun didasari aksn adanyakeunilcan tiap-ti&p individu, perilakuorganisasi lebih banyak
menekankanpada
tuntutan
manajer bagi tcrcapainya
tujuan
organisasi secara keseluruhan. Dcngan demikian.diusahekan agar usaha tiap-tiapindividu selaras dengan tujuan. Dari
uraian
di
ams
dapatlah
untukdiperhetikan. Pertama,
disimpulkan beberapa
hal
penting
perilakuorganisasi adalah suara bidang yang
interdisiplier clan yang memanfaatkan basil dari cabang ilmu yang lain. Kedua, waleupun mendapat sumbangan dari ilmu lain, bidang ilmu ini tetap dapat berdiri
sendiri karena pusat perhatiannya pada perilaku manusia dalam organisasi.Kedga, perilaku organisasi memberikan
arah dan petunjuk
bagi pencapaian
tujuan
organisasi dcngan lcbih baik, Sebaliknya, Davis (199~ : 5} mengatakan bahwa perilaku organisasi adalah
telaah
dan penerapan
peagetahnan
tenteng bagaimana
orang-orang
bcrtindak di dalarn orgacisasi. Pcrilaku o~sasi dapat ditcrupkun sceara luas dalarn perilaku orang-orang pada semua jenis organisasi, seperti bisnis, pemerintahan, sekolah, dan organisesi jasa, Adapun organisasi iru, ada kebutuhan untuk memahami perilaku orgonisesi. Lebih lanjut ditegaskan oleh Davis (1995 :5) bahwa unsur pokok dalam
perileku organisasi adalah orang, !
teknologi untuk membamu menyelesaikan pekerjaan. Jadi, ada
interaksi antara orang, struktu.T, dan teknologt. Di samping unsur-unsur
itu
dipengaruhi oleh lingkungan luar, unsur itu juga rnempengaruhinya. (stilah partisipasi berasal dari bahasa asing yang artinya rnengikutsertakan pihak lam.Perusahaan dalam meiaksanaken segala aktivitasnya akan lebih berhasil bilamana perusahaan tersebut mampu meningkatkan
panisipasi karyawannya,
Dalam meningkatkan partisipasi tersebut diperlukan pemngkatan rasa harga diri,
syukur jika mampu menimbulkan rasa ikut memiliki. Partisipasi merupakan salah satu earn untuk memotivasi yang mempunyai cm khas yang lain daripada yang lain. Hal ini disebabkan partisipasi lcbih 111
diteksnkan
pada segi p.~ilmlogis daripsda segi materi, artinya dengan jalan
melibatkan seseorang di dalarnnya, malca orang teesebut akan ikut bertanggung jawab. Menurut Allport (Sastropoetro, t 998 ; 12), seseoreng yang berpartisipasi sebenarnya mengalarni Jceterlibatan dirinya/egonya yang sifutnya lebih daripada keterlibatan dalarn pekerjaan t.tau tugas sajn. Deegan ketc:r!ibatan dirinya juga berarti ketertibatan pikiran dan perasaannya. Suatu hal yang utama, menurut Davis (I ~5 ; 179), hasil psikologis pegawai dari iuanajemen
partisipasi adalah panisipasi, Ini berarti bahwa
partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosionaJ orang-orang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan
kelornpok atau berbagai tanggung jawab pencapaian rujuan tersebur, Dari behcrapa definisi yang arla dapat di~impull
jawsb.
a. Keterhbatan mental dan emositlnal/ioisiatif t'crtama dan yang paling utama,partisipasi berarti kcserlibeian mental den
emosional daripada hanya bc:rupa aktivitaS fisik, Diri orang itu sendiri yang terhbat,
bukan hanya keterampilannya, Keterljbataa ini bersifat psikologis
daripada fisik.Seseorang berpartisipasi berarti terlibat egonya daripada hanye tcrlibat
rugas,
Sebagian
manajer keliru roemandang keterlibatan dalam
pelaksansan tugas sebagui partisipasi yang sesungguhnya. Mereka llleJtgadakan pcrtemuen, meminta pendepat, dan sebagainya (Davis, 1995 : 179). b. Moli vasi kontri b usi
Gagasan kedua yang pentiog daJam partisipasi adalah memotivasi orang-orang yang memberiken kontribusi.Mereka diberi kesempatan uutuk menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan dcmikran, parusipasi berbeda dari "kesepakatan". Partisipasi lebih dari seksdar upayu untuk memperoleb kesepakaian
atas sesuatu yang telah diputuskan.
Partisipasi ssngar bemilai karena dapat meningkatken monvasi dan membantu pegawo1 untuk rnemahami do.n menjelaskan merek11meucapai tujuan.
c. Tanggungjawab 112
Gagasan ketiga adalah
partisipasi
mendorong
orang-orang
untulc menerima
tanggung jawab dalam aktivitas kelompok. lni juga merapakan proses sosial yang melaluinya orang-orang menjadi terhbat smdiri dalam organisasi dan mau
mewujudkan keberhasilannya.Pada
saat orang-orang rnau menerima tanggung
jawab aktivitas kelompok, mereka melihat adanya peluang untuk melakukan hal-
hal yang mereka inginkan, yaitu merasa bertanggung jawab mt-'llyelesaik<m
pekerjaannya. Gagasan tentang upaya menimbulkan kerja tim dalam kelompok ini merupakan langkah utama mengembangkan kelompok untuk rnenjadi unit kerja
yang berhasil. Jika orang rnau melakukan sesuaru, mcreka akan menemul::an cara melakukannya(Davis:
1995: 181).
Riwayat hidup karyawa11 akan m~punyai pengaruh terhadap pertisipas!
kerja kacyawan.Siagian (I 99S : 81,92} menyatakan bahwa karakteristik biografikal dspat dilihat dari umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, dan masa kerja. Robbins (1991 : 82) juga u1c:ngei:nukakau bahwa untuk mengetahui riwayat hidup seseorang dapat ditinjau sepcrti yang dikemukakan oleh Siagian melalui kelima ha! yang sama, yaitu sebagai benkut. 1. Umur
Berkaitan dengan produktivitas kerja maka dengan umur yang semakin tua, produktivitas seseorang akan oenderung meningkat. Dengan asumsi bahwa tingkat kcdewesaau teknis dau psikologis seseorang dapat dilihat bahwa semakin tua
IJJJlUr seseorang akan scmakin terampil dalam melaksanakan tugas, semakin kecil tingkat kesalahannya dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal itu tetjadi karena salah satu faktor kelebihan manusia dari makhluk Iainnya adalah kemampuan
bel!!iar dari pengalaman, terutama pengalaman yang berakhir pada kesalahan. Berkaitan dengan tingkat absensi, kehadiran seseorang dalam ptkerjaannya tidok mcrupakan jaminan, artinya semakiu tua tidak dapat dijadikan jam man tingkat
kehadrrannya semakin tioggi. Akan tetapi, tingkat kehadiran dipengaruhi oleh sifat dari absen tersebut, apakah dapat dihindari atau tidak dibindari.Berkaitan dt:JJgan "tum over" terdapat kecenderungan bahwa semakin tua, rnaka oreng akan
113
merasa semakin terikat pada organisasi di mana orang tersebut menj adi anggota organisasi.Artiuye, semakin lua usia seseorangkeceaderungannya untuk piodah pekerjaan semakin berkurang.Berkanan
dengan kepuasan kerj a.maka terdapat
kecenderungan bahwa scrnakin tua tiJJgknt kepuasan seseorang, kepuasen kerjanyn semakin
tinggi. Tingkat kepuasan
kerja
didssaTk:an p~dapendapat yang men~
yang
cenderung
tinggi mungkin
bahwa isetelah be:rnsaha meniri karier
untuk sckian tahun lamanya, hal-hal yang tclah dicapai itulah yang tarnpaknya
dapat dicapainya, Jadi, kepuasan kerja di sini lebih diartikan sebagai kesediaan menerima Jcenyata.an tentang hasil-basil karya yans diraih yang biasanya berakibat
pada sikap yang realisti~ (Sondang :61 - 62). 2. Jenis Kelamin Berksitan dengan produktivitas kerja, antar11 laki-laki dengan perempuan tidak sda perbedaaa dcng,an asums! bahwa kcmampuan roc11jadi ~nggotn Or)!wUSMi yang
k.onstruktif dan kontributif tidak berbeda dalam
kemampuan
rnemecahkan
m.asalah, kemampuan mc11g311alisis. motivasi kepemimpinan, sosialisasi,
dan
kcmampuan untuk belujar (Robbin, 1991 : 83).
3. Status Perkawinan Berkaitan d®gan produktivitas kcrja, ada korelasi positif antara status perkawinan seseorang dengan produktivitas kerjanya. Aninya,seseorang yang telah menikah cenderung memiliki prestasi kerja yang bail: karena akan menerima berbagai bentuk imbclan, bail: finansial maupun no11finan51aJ yang semuanya rnenunjukknn adanya tanggung jawab yang lcbih besar pada keluarganya. Berkaitan dengan
tinglcat absen,i, tidak bis" rlinyatakan seeara kategorika) behwa orang yang telah mcnikah akan lebih sering atau jarang ebsen dibaedingkan dengan orang yang belum menikah. Dalam kaitannya dengan "turn over" seseorang veng tclah menikah mempunyei kccendrungan "turn over" yang kecil. Berkaitan dengan kepuasan
kerja,
scseorang
yang tdab
meuikah
mempunyai keoeudrungan
kepuasan kena yang lebih besar. 4. Jumlah Tanggungan Peuclitian ttml~ngJumlah tanggungan dalam kaitannya dengan preduktivitas' kerja
114
belum menunjukkan b.asiL Artinya, tidak: ada bukti yang lruat bahwa seseorang yang mc:iupunylli jumlah tanggungan yang besar, tingkat produktivitasnya pun akan diusahakan sennggi mungkin. Berkaitan dengan tingkat absensi, jumlah tanggnngan yang lcbih besar oknn mempunyai kecenderungan absen yang kecil,
Dalam kaitaonya dengan "tum over" maka semaldn banyak jumlah tanggungan seseorang, keceaderungan
Reriraitan
untuk pindah pekerjaan semakin lcecil.
dcngan kcpuasan kcrja, jemlah tanggungan yang besar cenderung mempunyai tingkat kepuasan kerja yang Jebih tinggi.
5. Maso Kerja Masa kerja berkaitan dengan prcduktivitas kcrja. Artinya, ada hubungan antara
produktivitas seseorang dengan masa kena dengan asumsi bahwa semakin lama seseorang bekerja dulam organiseei semakin tinggi pula produktivitasnya.. Hal itu terjadi karena ia semakiu berpengalamen dan keterawpilannya yang dipercayakan kepadanya. Dalam kaitaMya dengan tingkat absensi kehadiran seseorang yang
memihki masa kerja lama tidok merupakan jaminan.Artinya,
makin lama
seseorang bekerja tidak dapat uijadikan jaminan bahwa lin~at kehadir..wmya semakin nnggi. Akan tetapi.tingkat kebadiran dipengaruhi oleh sifat dari absen tersebut. Berkaitan dengan "turn over'' terdapa; kecenderungan bohwa seseorsag yang mcmillkl masa kerja Jama akan memiliki ''mm over'' yang rendah. Rerkaitan dengan kepuasan kcrja seseorang yang Jebih senior akan mernpunyai fingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap pekerjannyu dibadingkan dengan yang junior. Oari penjclasan tersebut di atas dapat disimpulknn hahwa ada lima indikator yang mcncntukan kualita.s karakteristik riwayat hidup scscorang dalam
beroragntsasi, yakni umur, jenis kelamin, status perkawiDan, jurnlah tanggungan, dan lamanya menjadi anggota organisasi. Kelirna mdikator tersebut dikaitkan dengan produktivitas kerja, ketidakhadiran (tingkat absensi) karyawan, turn over
(kcinginan untuk rneninggalkan ataukeluar dari perusahaan), dan kepuasan kerja Kepribadian adalah organisasi dinamik dari suatu sistem psikologis yang terdapar
dalam
diri
penycsuaianpenyesuaran
seseorang
yang
pada
gihrannya
meneotukan
khas yang dilakukan terhadap lingkungannya. Artinya, 115
kepribadian
dapat diartikan
sebagai kesehuuhan can yang digunakan
oleh
seseorang untuk bereeksi dau berinteraksi dengan orang Jain (Siagian, 1955 : 94). Ditarnbahkan
bahwa
ada tiga faktor yang dapat membentuk
kepribadian
scsoorang, yakni faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (keturunan), lingbmgaa, dan faktor-fsktor situasi.Sebaliknya, Indrawijaya (1986 : 36) menyatakan bahwa kepribadian
adalah
fungsi
dari
hereditaslpembawaan
sejak
lahir
dan
lingkungan/pengalaman. Oemikian juga Robbins ( 1991 : 89-91) mengatakan bahwa terbentuknya kepribadian seseorang ditentukan sama seperti yang diuraikan oleh Indrawijaya,
Ketiga fakror tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kerunman Kepribadian scseoreng merupakan struktur-struktur yang berhubungan
dengan
asas-asas keturunan, Fal..tcr-faktor keturunan ini dibawa sejllk lahir sehingga diwarisi dari orang tuanya yang berkisar pada komposisi biologis, fisiologis dan psikologia, yang sccara inhcrcn terdapat dalarn diri seseorang.
2. Lingkungan Kepribadian seseorang dipengarulli oleh pengalamannya, yakni interaksi dengan lingkungannya, Indrawijaya mengatakan bahwa faktor lingk:u.ogan di sini adalah
faktor kebudayaan dan faktor kelas sosial dan Dila.i kerja. Lebih l31Jjut diterungkan
oleh Robbins (1991 : 90) dan Siagian (l~S : 94) bahwa pengalaman seseorang dengan Iingkungsnnya
seperti ajarlln disiplin dalam keluarga, kultur ternpat
scseorang dibesarkan. 3. Situasi Kepribadian sescorang dipcngaruhi olch situasi-situesi khusus. Reaksi seseorang
terhadap situasi tertenru bi sa berbeda pada waktu yang bedainan. Persepsi pada hakikatnya merupakan proses kognitif yng dialami oleh setiap orang di dalarn memahami informasi tentang Iingkungaanya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, perasaan, maupun penciuman. Kunci unmk memahami persepsi terletak pad a pengenalan babwa persepsi itu merupakan suatu penaksiran yang unik terhadap situast dan bukannya sualu pencatatun yimg benar terhadap situasi (Thoha, 1993 : 127). 116
Menurut Robbins (1991 : 126 - 128) ada tiga falctor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yai tu scbagai berilcut. I. Percivcr
Perciver eiri orang yang bersangkutan. Iika seseorang melihat sesuaru dan berusaha memberikan interpretasi tentang aJ>a Y8DI!. dilihainya, ia dipengeruhi uleh karakteristik dividu yang turut berpengaruh, sepetti si.lcap, motif, kepennngan,
minst, pengalaman, dan hat11pannya. 2. Target Persepsi seseorang 3\:an tergannmg pada sasaran yang dilihat oleh orang tersebut. T :IIJ.'CI dapat berupa orang. benda, atau peristiwa, Sifot-sifut sasaran tcrsebut btasanya berpengaruh tcrhadap persepsi orang yang melihat. '.l. Simasi Persepsi harus dilibat sccara kontckstllal yang berarti dalam situasi mana persepsi itu timbul perlu pula rnemperoleh perbatian. Situasi mcrupakan faktor yang turut berperan serta dalom pertumbuhan persepsi seseorang.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi dnpat berpengaruh lengsung terhedap partisipasi, P:utisipasi momiliki tiga gagasan penting, yakni (a) paltisipasifbererti keterlibatan mental dan emosion&I. daripa.da banya bctupi aktivitas fisik; (b) partisipasi memotivasi orang-orang yang 1uetnbcrilam kootribusi, memberikan
kescmpatan untuk menyalur.kan sumber inisiatiJ dan lcreativitas untuk mencapai rujuan crganisasi: dan (c) partisipasi mendorong orang-orang untuk menerima tanggung jawab
dalam
aktivitas kelompok.
Sunpulannya,
partisipasi dapat
rnerueniikan karyawan dan organisasi serta dapal meningkatkan prestasi dan kepuasan kerja
karyewan.Menysdari betapa pentingnya partisipasi bagi ·
keberhasrlan suatu organisasi
dapat
mempengaruhi
karyawan
dalam
pengambilan
keputusan
untuk
mcnghasilkan human output/ partisipasi.
117
4.13.
Analisis SWOT Bagi Pelaliunun
SML L
Kimia A. ldentiflkasiMasalah dan Analisis Fakrer-FaktorKlmci Keberhasilan
l.
ldentifikasi dan Analisis Faktor-FaktorInternal Utama Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran ya11g diprioritaskan, maka perlu mempelhatikan faktor-fakror internal yang merupakan kekuatan identifikasi
sekaligus
kelemahan
organisasi.
Berdasarkan
basil
tcrdapst 6 (awn) faktor internal utama yang perlu
diperhatikan , yaitu : a. Faktor Kekua1an Utama (Strengths) I) Komitmcn Sumber Daya Manusia Tinggi 2) Pelaksana SML yang komperen memadai 3) Memiliki auditor internal yang memadai b. Faktor Kelemahan Utama (Weaknesses)
1) Pemahaman karyawan yang rnasih kurang terhadap SML ISO I 4001 2) Program pelatihan bidang lingkungan belum terpadu 3} Masih adanya karyawan yang berpendidjkan
rendah 2. Identifikasi dan Analisis Faktor-FaktorEkstemaJ Ut.ama Untuk rnencapai lujuan dan sasaran yang dipricriteskan disamping faktor-faktor internal juga perlu diperhatikan faktor-faktor ekstemal yang merupakan pe\uang (Oppormuities) dan aneaman (Threats) bagi
organisasr, Berdasarkan hasil identifikasi terhadap masalah yang berkembang dalam orgamsasi tefdapat 6 (enam ) faktor yang terdiri dari 3 (tiga) faktor peluang dan 3 (uga) faktor ancaman, yaitu : a, l'eluang (Opportunities) I) Peluang ekspor produk dan jasa pestisida kc manca negara 2) Adanya adopsi rcgulasi lokal, nasional, dan
I IS
intemasional
3) Perusehaan memili.ki pasar )'Ug jelas di dalarn dan luar negeri b.
Ancaman Utama (Threats) I) Adanya produsen-produsen baru dari produk dan jasa yang sama
2.) Penggunaan pupuk organik meningkat akhirakhir ini
3) Nilai kurs rupiah yl.tllg lernah terhadap dolar
Amerika B. Evaluiul Fllktor lntemaJ dan Faktor Eklternal (;111.ma Dengan
meng&unakan
rumus-rumus
anali~i.q
SWOT
selanjutnya
dilakukan evoluasi masing-111asing faktor Internal dan ekstemal dengan ruemberikan bobot faktor dan mlai dulrung tliktor untuk setiap faktor internal dan eksternal berdasarkan
tingkat urgensinya.Adapua basil
perhitungan depat dilihat pada label di bowah ini.
119
~
N
-
-
~I
N
....
~I
~
q 0
..-
~I--
..,..
....__.
---
~
--
......
-
0
.. ..
....
....
....
><
.. ...
0
"' 0 ----
.
"'
··---
...,
...,"'
O
Z
.....
<...,;
··- . ~---
N
..
·--+--
~
~
N
0Q
-
~
8_-
~
·----'---'--'-----'---'---'--
-
-
"' ..... 0
-....
~ 0
C)
N
-
0
-
-
-
.... <"
" -
N
....
-
.,.
0
.,,
0
~
'Cl. 0
..... 0
o"'!.
"'
C.Menentukau Faktor-Faktor Kunci Keberbasilan Faktor Kunei Keberbasilan (FKK) meiupakan faktor yang mcmpunyai Total Nilai Bobet (INB) terbesar diaotara faktor-faktor yang berpeogarub terhadap pencapaian sasaran.Unruk memilib dan meoentukan FKK dilakukan melalui evaluasi faktor-faktor internal dan ckstcmal, yaitu falctor yang rnemiliki TND terbesar dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaiao sasaran. Adapun menentukan FKK adalah dengan cara memilih TNB terbesar, apsoila 1NB sama pilih BF tcrbcsar, apabila BF sama maka pilih NDD terbesar, apabila NBD sama , maka pilih NBK terbesar dan jika NBK. sama maka ditetapkan secara rasional dan pertimhangan pengalaman, Berdasarkan kritcria terscbut di alas , selanjutnya dapat ditentukan I'KK sebagaimana disajikan pada tabel di bawah mi. Tabel 4.14 Faktor-Faktor Kunci Keberliasilan PAK.TOR INTERNAL NO. I.
STRENGIB (S) ·--Memiliki auditor internal yang
NO. . -1.
rnemadai
2.
WEAKNE~.CSS (W)
Pemah:Wisn karyawen
yang masih
kurang terhadap SML ISO 14001
Kornitmen sumber daya
2.
rnanusia tinggi
Program pelatihan bidang lingkungan belum terpadu
FAKTOR Ef(S'fERNAL NO.
,__ 1.
OPPORTUNITIES (0)
NO.
Peluang ckspor produk dan jasa
I.
pestisida ke mancanegara 2.
Produsen-produsen baru produk
daa iasa yang sama
Perusahaan memiliki p
2.
yang jelas di dalam dan di luar negeri,
THREATS(T)
Adanya informasi penggunaan pestisida yang digantikan pupuk
i
organik ·-
--
122
D.Rencana Kerja Susunan strntegi yong aken digunnlcnn dalam peningkatcn kinerja organisnsi , dirumuskaa dengan pendekatan fonnulasi strategi matriks SWOT atas dasar prinsip pemberdayaan sumber daya unggulan organisasi atau faktor-faktor kunci keberbasi Ian organi sasi.
Perumusan srategi dilalcukan deogan cara memadukan atau mengintegrasikan kekuatan kunci keberhasilan agar tercipta kesatuan arah dan sinergi dalam mencapai rujuan.
Strategi utama yang dapat dinnnuskan dalam empat kuadran SWOT. yaitu : a. Strategi ekspansi atau SO, yaiti mengoptimalkan memanfaatlcan kekuatan (S) guna rneraih peluang (O); b. Strategi diversifikasl atau ST, yaitu menggunakanf memanfaatkan kekuatan (S) untuk mencegah dan mengatasi ancaman (T); c, Strotegi stabilitas atau WO, yaitu mcngurangif mcmpcrbaiki kclcmahan
(W)
dengan memanfaatkan peluang (O); d. Strategi defensif atau Wf, yaitu mengurangi/ mcminimalkan kelemahan (W) uncuk mencegah dan mengatasi ancamaa (T).
123
Tabel 4.15 Diazram Fonnulasi Straresi · SWOT STRENGTH (S) FAKTOR
WEAKNESS (W)
INTERNAL I. Memiliki auditor internal yang memadai
2. Komitmen !1111Ilber daya manusia tinggi
1. Pemahaman Karyawan
terhadap SML ISO 14001
2. Program pclatihan
PAK.TOR
bidang Iingkuagen
EKSTERNAL
belum terpadu
OPPORTUNITIES (0)
Stratcgi SO
1. Peluang ekspor produk dan
Strategi WO
I. Optimaikan peraaan I. Tingkatkan
jasa pestisida ke
auditor internal
pemahaman
ma.ocancgara
dalam perusahaan,
karyawan terhadap
2. Perusahaan memiliki pasar
2. Optimallcan peran
SML ISO 14QOJ
yang jelas di dalam dan di
karyswan dalam
2. Tingkatkan program
luar negeri
mcmbangun citra
pelatihan bidang
perusahaan.
lingkungan guna
3. Optimalkan peluang ekspor produk dan jesa dengan
meningkatkan kompetensi karyawan
3. Tingkatkan peluang
dukungan kinerja
ekspor yang ada
karyawan yang baik.
dengan duk:ungan
4. Optimalkan peluaag pasar yang ada, dengan ekspansi
yang lebih luas.
kinerja karyawan yangbaik. 4. Tingkatkan ekspansi
pasar yang luas demi
I
I
meningkatkan pendapatan
perusahaan .
-.
..
.. 124
Tabel 4.15 Diagram Formulasi Strategi dengan SWOT (lanjutan)
THIU:AT8 (T)
Strategi ST
I. Produsen-produsen baru
].
produk Ihm jasa yang sama
Optimslkan peran
Strategi WT 1. Tingkatkan
auditor guna
pemahaman
meningkatkan daya
karyawan terhadap
peaggunaan pestisida yang
saing produk
peningkatan kuontitas
digaotikan pupuk organik
2. Optimalkan peran
2. Adanya informasi
dan kualitas produk
serta k arya wan
2. Tingkatkan program ! da!am meningkntlcan pclatihan lingkungan mutuproduk 3. Tinglcatkan informasi
guna rneningkatkan daya saing produk
penggunean pestisida 3. Tingkatkan produkyang lebib
produk unggulan
menguntungkan
1mtuk mengantisipasi
petani
produk dari
4. Tingkatkan k ompetensi dan
·-
kompctitor lain 4. Tingkatkan informasi
komitmen karyawan
keunggulan pcstisida
pada lcim:rja mutu
dari pupuk orgamk.
produk -··
125
Berdasarkan matriks tabel di atas, selanjutnya ditetapkan I 0 (sepuluh) altemarif
stretegi dcngan pertimbangan paling efcktif dalam mencapei kinerja yang diinginkan, Penetapan strategi tersebut dilakulcan dengan menggunakan teori tapisan Mc, Namara sebaguimana disajilcan pada Tabcl 4.16. Tabe I 4.16 Pemi Ii han A I ternatif Stratezi den1"1111 Teon Lanisan Mc. Namara Tapisan No. Alternatif Toul Kontribusi Bi1y11 Kclayakan I.
Optimalkan peranan
s
4
5
14•
4
3
3
10
4
4
2
10
auditor internal
dalam perusahaao 2.
Optirnalkan pecan karyawan dalam
membangun citra perusahaan
3.
Tingkatkan ckspansi pasar yang luas demi
Il
meningkatlcan peudapatan
perusahaan 4.
Optimalkan peluang
5
3
5
13*
-
3
3
10
pasar yang ads dengan ekspansi yang lebih \uas 5.
Tingkatkan peluang
4
.
ckspor yang ada
dengan dukungan kinerja karyawan yang b~11c 6.
Optimalkan pcluang
'
.. 4
3
12•
5
ekspor produk dan -··
·- _L.
-···--
126
Tahel 4.16 Pemilihan A ltematif Sltalcgi dengan Teori Lapisan Mc. Namara (laniutan) I jasa dengan ; dukungan kin erja lcaryawan yang baik 7.
-·· .
.
Tingkatkan
- -~-
3
3
5
II*
4
3
3
JO
4
3
4
11"'
3
4
3
10
4
3
3
10
pemahaman karyawan terhadap SMLISO
8.
Tingkatkan informasi
penggurumn pestisida yang lcbih ;
menguntungkan
I I
petani 9.
Tingkatkan program
pelstihan bi
kompetensi karyawan 10.
Tmgkatkau kompetensi dan komitmon karyawen pada kinerja mutu pro
11
.. ~ ...
Tingkatkan produkproduk unggul an untuk menganrisipasi produk dari kompeutor lam - ...
...
127
T abel 4.16 Pemi lihan Al ternatif Strstegi dengan Teori Lapisan Mc. Namara (laniutan) 12* 12. Optimalkan peran 5 2 s
auditor guna meningkatkan daya
saing produk 13.
Optimalkan pecan
5
2
4
11*
serta karyawan
da!am meningkatkan
I
mutu
14.
Tingkatkan
3
3
3
9
pemahaman karyawan terhadap
I
peningkacan kuantitas dan kualitas produk
15.
Tingkatkan
3
4
3
10
3
J
4
10
informasi keunggul11n pestisida dari pupuk organik J 6.
Tingkatkan program pelntihan lingkuugan
guna meningkatkan daya saing produk Berdesarkan Tabel 4.16. dapat ditetapkao 7 (tujuh) strategi prioritas sesuai dengan pertimbangan urutan toatal nilai terbesar, yalcni :
a.Optimalkan pecanan auditor internal dalam perusehaan b.Optimalkan peluang pasar yang ada deugan ekspansi yang Jebih Juas c.Optimalkan peluang ekspor produk dan jasa dengan dukungan kinerja karyawan yang baik d.Optirnalkan peran auditor gun a meninglcatkan d11)'l' saing pmduk e.Tingkatkan pemahaman karyawan tcrhadiip SML ISO 1400 I f.Tingkatkan program pelauhan bidang liugk.ungan guna meningkatkan
kompetensi karyawan g.Optimalkan peran serta karyawan da!am meningkatkan mutu produk
128
Tabet 4.17. Mamks Model Usulan Perbaikan
.E.Q... --··~akla KaJian . I
Komitmen Manajemen
Puncak
, ,Ac=n=a:::lis.t=':::.s_---1 __ K.e=s==~imo=-1u:::l=an=--+--=U:..:su=lan=.:.Per=b=•i=b=n'--I Komitmen Syaral awal agar Komitmen manajemen
SML ISO 14001
puncak
dalam dapal herjalan efektif dan linglrungan sudah berhasil, sudah ada dan dinyatakan dipenuhi. secara jelas dalam kebijakan liogkungan. pengelolaan
manajemen puncak dalam pcratunm
menaati
perundangan
dan
standar pengelolaan
terkait
lingbmgan
tetap
diperlukan. Pembahasan lebili
j'llllg intensif
diperlukan
untuk
memperoleh
perbaikan berkelaniutan.
-
Kebijakan - Cukup jelas dan Kebijakao
Lingkungan
mudah dinahami
Jingkungan sebagai
- Tujuan, Sasarau dan program ketJa hnglrungan cukuo ielas. 1--====---1 - Mudah diakscs
penggerak SML sudah mencerminkan komitmen MaoaJemen Puncak PT.BGK.
Pembahasan bersama Manajemen Puncak dengan karyawan mengenai isu-isu pengelolaan
lingrungan lebih
perlu digiaikan,
Pelaksanaan tujuan, sasaran dau program kcrja lingkungan dijadikao agenda
ocnting t>Crusahaan.
2
Kompetensi Lir.gkungan
Karyawan
Kompetensi - Susun dan tetapkan karyawan bidang matrilcs kompetensi bidang llngkungan, liagkungan dari linglrungan untuk setiap je~jang Ilap~tcoba lakukan setiap jenjang strulrtural dan benchmarking struktural dan fungsronal dalam kepada bi dang fungsional yang organisasi perJu usaha stjen1s yang discsuaikan disusun dao telab menerapkan. deng.,n jems >--~-----+---------! ditetankau pekerjaan - Program pelatihan - Susun dan tetapkan karyawan belwn bidang matriks pelanhan ada, Iingkuugsn bidaug hngkuugan menjadi korang sebagai kalender fokus daa terarah, kegieten tahunan nenisahaan.
• Matriks Kompetensi biJllog
129
·~1u
...!ii '!6'o ~
""....:
...i
El"' oo·~
·::'.\
Cl.I
J! a -;;
.. ·~s ;:! .. "' ..e la
0"' 0···
~~
:§
a
G'l
a ·a ~..e
"
0.
e
ii! =i Cl.I ., 0 "'
s::
ee
"
.
~ § ~ ,;
~a~ I:<) ..
"
" {i, ii .. ·o ji J! l! "
E
i
c
(,&
·~ .g .i; ~ ~a.l:i§
9" c: "t1
..:: •
- ,. ""
-
.$!
~
u
::::;I .!:::
o·a V}-
.,
::. s:j :::! < :::! "' g ,.., ' ., §
~
i~ I
0. Eoe
"0
i
""
3. ~ "
..c
a.. "' . . . . ~"' ~
.....
~·8.!r- ~~
·~is· 5 ~-~:;.. .:~ ~.
QJ
e g § ., g ~:; lii! li ! Q
§;g].3lii!~
- .,, ... !
t:)
~~ 0.
. .01 "'cic ... ....
·~ s ~
'°''5 ~
a
~e~
-3
I~· ·~ ~~ . . s
.9-;;:
s.
...., gc e.. .,Ii. !'.!..,
-a l.o ¥f fi .~ ~..s
:.0
~
A.
" i
c
t:;
~·ti'
8."
~ ~ .d
e=
.ati -s ~ ·~.. ·"'!5 ';j'g .ae .g,~ .0 . -"' "' ... .,, "' .!! 0. s ~::s~.3 ~ e·- " .s., ~~]li.ga -..]§e.,g.., ~&..a' s .0 "
= .. .:
. , ,,.,..ge~2
a. ''fl 'O :t ii Sl
ge- .g"'° ""=
·r.l ~ gli! :;e e~
8.. ] g_;~l
"
e~ ]~~=&~ .9' oi ~ e e 0 ., 5 ~-=. Ci s :.: e .,, ...i ~
s
,Q .,,
l;;
ii 'i1>-. ~.iil!f--li
~2(s2~ c... " "'~
~-~
§
~-s ~:~a=~ ;i .;'El
c;;~
2
i "'!3 ... ·-::! .fl . § "6... ::.: ~il ~ s~ .9-;;: t '5 s i:,•.g ! ~ s ... .ll -6 .,
~. ·i·~i·rJ... .,§,,.
>.~
"'~ ,,>:
~ ·o; oi ~
0
• "' ,i:; ~0. ~ :...fl~~
~ ~~
.. 0
0.
§ .s
~5
5 8. fl00
..
""t .0"'
~ .s
~
-a ~
~ t .,,;!~~
~
~ 11.e
·;i
j·t ~:~ 1 ~ :i ~ .~ ,a
-
e-
o~ 2
:::>
-e
>-l
Q
~~ 0.
e,
~ 1l,
~~
·-
~-~E
.w
i1f .,c:o,·5" ·~ 'la ij .0 c li::I -0 ~ .... ~ :9 §
·~~
:a §"" ~~
""0
s ·:; ii1 l{ s·~~-a ~.,,a s ~ i.g ~~"'-ee6 "'·ali., ~ g.. .. ~."'t, j "2 ·; . " ! !~ ~ .s
-1! ..
c
~~ ~
~j~!~~ -s a .. 2 .s
~ i
~~il~
§g_ ~ ~ £
«I
[
!i.91 I~ -~
~ [ ,g ~
lii!>. ':;! 2. lii!'i:
::;?:
. . ~->._g~:aa -~~ ~-c la
!;
g> lil
"ii
a:~
!ii ~
.
:;
. s e ~ Ec v.
- ..I~
e;:l..
a ::;:: • •
-1jcn-,§~., ~. ~· ~;3o.!::15
!l
co
al ·-::i "':> 1, ""~ =·(I)~ c:']2,,,~ljt:
v. ~ ~ ·;i.
~OC..0-0Cl.~
e ·.:.
- " 6 g.8 ~ . ~~~
l'.l"'-"'~ ·-:ii .. ·~co·~ 0]" 0. ~
-i!
Cf)
.
·~a§ 5 g.., ~ ~ ~ i~ e · ; ;; :g ~ e ~~ ! B"' = ....... ; .s
~ "
.£ 5 ~
c
0 ~
~
{4
c. "
.~ - ~ E
3'Si- :3 ~ t::Q •
.
(CJ
~~]
-···
-----··
I~ I l 1j .g i] I~;~,~~· ea j""' .g .....Jl
~.a~.fij~
,...., ..,
-
11
-
8. ~ .i ""
·i:; .....
i g~~ .. ·- 'Ii'.. g1] ..o a r= "11 ;a .. JI ~ 5 ~j~ rtu .. ci w
;;~ j - ~
~
.;" ~
u.i
::!! ·;
.Bgps.!
~,.....§of
~
~
OQ
ol,<;l ~ ....l
.Iii
1~ ..~.
'5
.....
~j}
a
!~.8ag_
8 ..:~
~-, auj ii~
ee ~
>.
"
·~
~
i
;::)
~ i:::i
' ~ " ~"' 5qt13
il a ..., .5b a
j;
.." ~frc:i.e oi-"
~
i~
J.!
·-
't:
..0
'8
~~
0
l'3 ~ ., ·;;;
.... ::so
e, "" Vl
•
.... ~ 1
'1-~t]
.
-
"... ~ .. [ ~~ .ad .. g.._..c: ".. -~] ~., -E'3~Q .<)
~ Q.S
G ~
.
.. §.
5
t(l
~
~
;;:
:..:
1 ..
"' p...,,.
~
-a
"
es
Jf ,....
"
•••••
s
.a ;;..,~
~ ~ ~ ,.
....
.
Cl -
-
-·-·---
"'-
.
::I
... ~
-
-"
-e1 ~~~~ ~
:.4 ... "'
a 1..,~ _ii a. . , e~ ·5 .. ..~ !ia ""-'a~ g ~..v .. ...:i l'1 ii ::srn .,~ ao ~ ~ .~ 4 ~c;i-.1 s>. Ol ~ -i ;;; " ~~]a ~~ v ., ~ o ~ ;i ...,, " ~ < I~~~~ ..
0
'Oh~
d
:i:i e, 'Q 'O ;;]A~"
l.!
~ a i:
:;;
~
~S!j·ag. -" E:~"" -a-
~
a
"1 . §' [~ 1 Se J ., ,...., ~.,,.!~]:g
..
--~ ·n •> ... ., ~ ~"~~~ ~ u ~ ~ ~ E ·;:;;
""g j"" 'i5
e, .. ·~ij ...~e~ .....
., 'iii'..,
~Sijg';l
-R -
u ...,
:.4 1.1
·~ ~ ~.~ s 8A! ~
'ii .,., ...
~
....
~"' Ill' "" ~
·~ ~ ['5c:i. c:i.ii~i
·;;;
ee
a"~~.
e, ~ il ·~
'a~ -;:J
i
Ba
~s
.!!
R'e "'~]~ ". S::
~ ~ ~ .5: ~'( - § ·~ Iii ~ iii ~ "
j
8.]
] Ii l!
JI w .i . ~ I
~]
J
~~
~
~a2-
-
" ..,,
e ~ tH
~
.!
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BABY KESil\lPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN Berdesarkan tujuan dan pembahasan basil penelitian seperti yang tertuang dalam Bab IV maka dapat disimpulkan hal-hal sehagai berikut : 1.Gambaran tentang tahup penerapan persyaratan SlvlL ISO 14001 yang -belum dipahami sepenuhnya oleh lcaryawan PT. Bina Ouna Kimia adalah sebagai berikut Kelompok bidang antara POCA yang fidak dipahami oleh karyawan bcrkisar antara 1,8% sampai 5%, bcrturut-turut adalah Do, Check; Plan. dan Act.Masih cukup tingginya tingkat ketidakpuasan k.aryawan dalam pelaksanaan SML ISO 14001 di lingkungan PT. BOK serta masih culcup lernahnya pemahaman karyawan, terutama dalam bidang Act, perlu dicarikan upaya penyelesaiannya. 2.Tingkat pemahaman karyawan temadap penerapan SML ISO 1400 I pada jajaran semua )(aryawan pada taraf sangnt peham sebesar 58,3%, cukup paham
seoesar 48,6%, dan tidak paharn sebesar 1, 1 %.Sedangkan
tingle.at kepuasan
karyawsn PT. "Bina Guna Kimia terhadap pelaksaaaan SML ISO 1400 I di PT. Bina Guna Kimia, pada w11f saJ1gut mernoaskan sebesar 30, l %, cukup puas
sebesar 6 7,8%, dan tidak puas sebesar 2,5%. 3.0ambaran basil evaluasi terhadap pclaksanaan SML JSO 14001 di PT. Bina Guna Ki111i" dari sisi manejemen sejak tahun 2005 sarnpai dengan 2006.
a.PT. Bina Guna Kimia telah menorapkan SML ISO 14001 yang standar scjak tahanan Pla11. Do, Check clan Act, dun mcngalami pcrbaikan secara
berkelanjutan dibanding sebelurnnya.v b.PT.
Aina Guna Kimia peda tahapan Check telah menjalankan sistem
monitoring, pengukuran dengen alat ukur terkalibrasi sccara standar,
mekanisme tindakan perbaikan dan pencegahan, serta audit. c.PT. Bina Guna Kunin pada tahapan Act telah melaksanaken kuji ulang/tinjauen ma.najcmen secara teratur mengrkun prosedur SMT.PS.MR04. 132
S.2. SARAN
I. Syarat awal dari bcrhasilnya Sistem Manajemen Lingkungan ISO 1400 I adalah adanya kominnen
yang kuat dari Manajemen Puncak untuk
perbaikan pengelolaan Linglcungannya yang duerjemehksn ke dalam Kcbijakan Llngkungan Perusahaan yang menjadi dasar atau pondasi bagi pelaksanaan SML melalui tahepen-tahapan Plan. Do. Checkdan Act. 2. Scluruh elemen dal.am SML ISO 14001, baik itu Plan, Do, CheckdanAct meountut adanya pemahaman yang bai]; dari seluruh karyawan agar peran, tugas sena tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan SML
m011jadi jelas. 3. J
merangsang kesadaran dan keingintahuan serta menimbulkan dorungan rn~itifuntuk berpartisipasi aktif dan konsisten dalam melaksanakan $Ml .. 4. Kalau Kcbijakan Lingkungan merupakan dasar dari pelaksanae» $ML maka dalam kaji ulang manajemen, la adalah sarana untuk memellha.ra
peningkatan, kesesuaian dan keefektifan yang berkelanjutan dari SML itu. 5. Pengelolaen linglrungan yang baik memerlukan sumber daya manusia
yang terampil sesuai kompetensinya mesing-masing dalam snuktur organisasi perusahaan.
6. Pelaksanaan Sistcm Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 masih tergolong rnuda di PT. Bina Guna Kimia. Ada kesempatan untuk meletakkan nilai-nilai corporate ke dalam sendi pengelolaan linglrungan dari seluruh kegiatun organisasi.
133
#
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DAFfAR PUSTAKA
Davis, Keith & John W. Newstrom, I 995. Perilaku dalam Organisasi, Bclisi ke tujuh, Terjemahan, Jakarta ;Erlangga. Gibson, Ivanceviek dan Donnely, 1989, Organisasi ,jilid 1, diterjemahkan oleh
Agus Dharma, Jakarta :Erlangga. Gibson, James L, John I vancevich don James H. Donnely, J.R., 1996. Organisasi, Perilaku, Strukiur, Proses,edisi 8 jilid 1, terjemahan, jakarta, Binaropa
Aksara. Indrawijaya, Adam, 1989., Perilaku Organisasi, cetakan kc empat, Badung, Sinar
Baru. Milton, Charles, R ., 1981., Human Behavior. Three levels of Behavior, New York: Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs.
Pareek, U., 1984, Perilaku Organises), Seri Manajemen No. 98, Jakarta: PT. Pustaka Pressindo, Robbins,Stephen P ., I 932, Perilaku Organises! , alih bahasa Hadyanan
Pujaatmaka, J akana: PT. Prellhallindo. Sianipar J.P.U. dan H. Eutang, 2003. Teknik-teknik Analisis Manajemen, Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat Ill, Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta. Terry, George R., 1987, Introduction Jo Modern Business, Homewood, lllin
No. 23 Tahun
1997,
Hadi, Sudharto P., 2005, Metodologi Peneltian : Kuantiratif. Kualiiatif dan Kaji Tindak, Program Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro, Semarang, Hadi, Sudharto P., 2003, Jfar.ajemen Lingkungan Unlllk Pemerintahan Daerah, Makalah Pelatihan Auditor Lingkungan Hidup Pemerintah Daerah,
Dcpdagri, Pekan Rani Hadi,
Sudharto
P., 1995, Manajemen
Lingkungan,
Mukalah
Kucsus
Audit 134
Lingkungan PPLH UNDIP, Semarang.
Hadi, Sudharto P., 2001, Dimensi lingkUJ1ga11 Perencanaan Pembangwran, Uadjah Mada University Press, Yogyakarta, Hadi, Sudharto P., dan Samelcto Adji, FX.,2007, Dimensi Lingkungan Dalam Bisnis, Badan Penerbit Uoiversitas Diponegoro, Semarang. Hadiwiardjo
H., J)ambang,1997,
ISO 14001 : Panduan Penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan, PT. Grsmedia Pustaka Utama, Jakarta.
International Organization for Standardization (lSO), 2005, 'I'he ISO SW11ey of ISO 9000 and ISO 14000 Certificates - Temh cycle, (http://www.iso. org). Kolluru. Rao V., 1994, Environmental Strategies Handbook:a Guide to Effective
Policies &Practices, Mc. Graw-Hill Book, lnc., United States of America. Philip,2002, F:koiogt Industri, LPPM Universitas Kristen PETRA Surabaya, Penerbit ANDI Yogyakarta.
Kriscanto,
Kuhre, W. Lee, 1998, JSO U03! Environmenta! Performance Evaluation (EPE):
Practical Tools and TecJmiques for Conducttng an Bnvtronmensat Performance Evaluation, Prentice-Hall, lnc., New Jersey.
Mllkarao, Muhammad Tasflk, 2006, Aspek-ospek Hukum Lingkungan, PT. Indeks Kelornpok Gramedia, Jakarta. Markovic, Boban, Environmental Managemenl in tka Workplace: Environmental
Performance Indicators, School (http://'www.environmenlgov.au).
of
Safety
Science,
UNS\¥
Salim, Agus, 2007, Evaluosi Perkembangan Penerapan Sistes« Manajemen Lingkungan ISO 14001 Pada PT. Kalttm. Pama Industri. Bontang, Universitas Diponegoro, Semarang. Sayre, Don, 1996, Inside ISO 14000: The CompetttiveAdvantageof Environmental Management, St. Lucie Press, Delray Be.1Ch, Florida.
Sugiyono, 2008, Metode Pcnelitian Kuantitatif. Kualitatif Dan R<W, Alfabeta, Bandung.
135
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LAMJ>IRAN I DAFT AR ADSENSI KUESIONER rENELITIAN EVAI.VASJ PENrRAr AN SJ STEM l\l[ANAJP.MEN LINOKUNGAN ISO 14001 PADA PT. RINA GllNA K!MlA, SEMARANG
Y azeril R. Harahap L4K008014
• A
DAFT AR ABSENSI KU£SJONER PRNEl.lTIAN ~:VALUASI PENERAJ'AN SISTEM 1'-lANAJf;ME'I LlNGKUNGAN ISO 14001 PADA PT. BINA GllNA KlMlA
SEMA.RANG NO NAMA KUESJONER
- 0?.<1 (, 'l 'l. YtJ,.
1
i'-~
2 3
I):._ -
f}{((\..~'(\ . ~<•<1•<\~
4
v.i·w~r-· r
5
:'
"i.t>
l\ ,
~
A
7
t.111~"
ti
\(I,.,,
9
Th :.<1 •. 1-1·
10
TttChr1I
12 13 14 15 16
Ii) d
~!.
e:
~
.--"'- .... . . ~- --
18
T• "l
-·-
V\\ltl\ (.}l).(\J
hbr,...,,,. ·t
#at"~..,,.,
o• 1.z.i. r '-' ?r ,,
26 27 ()_ 28 29
___ .....
""
30
~ j....,..I;. •
31'
'' ~ IJ.· - . ' ~
32; IH. U. ~ f-<)O "'33!
li:.+for'n!;I'
,~
..
-
-
I1
~
.. -
~-
_..
-(~
8
..
~
-
-~
10 12
,
-
- "1
.
I
.-
"""'-4
16
,4/.
t
A"';
I
o·~·,
18
f ,;.:. &
,.,,
~
zn
21 vf\11
lt.o-.....
22
·re 2d (Jl.:\-..-?r -
26
\ rr
/(1/
33
. ,
I
(
'
"
..._rtY
. 28
30 31.<"'" ·.:;.,t:d' 32
'
'
24 f!P...l./ii-· ,
2.,,;.?tt,-
·-·
·-
o'\11,., ~
v
-
29
.
1 ,
--
19
.
-""'
14""*I
1{~ 0
lt
...
-
-£t "r
I
15
1(,-
~
.....::.. ...
Jtm_(, (J r IJ/t>.J-,'
JZvn--o Gtwui
If
13 .:;:;;..r'
__ ,, ... ~,~
no
"..;, i.. .,...... f.o-s.
-
.611\0 G-na
Pf'·
25 /Va!IA.vtt ~fy6
-
(;.
.
Pl
li.'.11..9!,
23 24 l,~na,.f)-,,,'
"1- \)).
~
·m
TT
11/'7W ..
Qr ll.lt'\.11 o u\o. H1M.l:q
•
-
~
-.-
'
~
. (~ ,, '
9
-~·-_......__.
J ,,......-~
;,-oV* J'Ui)fR.o
kc
I
- tfl(. /X:I- . ---·
i.
+.
7
.
Soru+('C
-H~t ' ~u.o. \
(._./''
IJ
~
2
fb*-
5......-1i.
l.c~
-·~
~l~tx...::-..,,. ,4,.• ' s,-.!2.. 6~01
~""" {> ___
..
'Vct/1
I.A ~
22
3 (
""<.\••"
~n- ,,,_,
20 21
'l~ 'b\"'4>. ~
r:lu!\itJ<>..r.
17 19
1
-...:< ~'
A
>f'li-.. '
'\IT ~ 6- \::...,ii' f'I e,.'11., fu .... r-1.
/<1.<. le
{<..H..........ati
TANDA TANGAN
Jt{STANSJ I PERUSAHAAN
"'
...
6
11
NO-. TELPI HP
rP
\fl letwJ I
•
NO NAMA KUESIONER
NO. TELPI HP
TANDA T,6.NGAt
INSTANSI I PERUSAHAAN
' 1''\
34 v \-I I..:r-1
'\\~
35
.... ·
t.'
w
36 , ~M\1,j,. 37'
~(\!/
38
~t~~\
fr
rt
39' -· 'nll!'OiA
i
n
t""k
PT
RI>\::.
'IW lt> "-o
40
43
:111--.·- "'1.0 ' 'tJa rtv 1"' .
44
. A.·~--
<:5
M ~~"'
<:6
39
•
41
47
53 1.-b
49
-
..
" w..t•J •
53
57 1e.~"
..,.._
__
f'
61
"' .n. '
I
~
P"
i1v..,,.~
J~w
69
ti-~
70
f~-f ~Ill-\;
72
-~
73
\.Jo. rh
UL<: . ('>"-.-~~.
[,D
[/L---
'I'::
I
54
M."Y
• ,.,_.,,...
5.,
.
~!<.
~
I
·-· ~
(lib II
-'!"'-
62
64.Jk-
as l::l/~
'
66 1•• -1 "'
-
68 /
69
J- -
{'
\... t
F.>t. ~
•
r:C...1/ /
67 /-;:-- .. -
~~"
•
. ..
'
s1.dld 03
1!'1
v
ft...1"'\.
....
50 ~
~
66 67 68
I.
/'2
-
'//'
if{L--
J
64 ~av(.f"{
.1ri w...
46
~A
-~-
65.
r
A
--- fl,._f.
71
----JIU(
7~~·
..
44 1-./J,11-..___,
~94.
62 ,.tn'c-;9~-fl 63
'.
57~·
.
Tiil-rll.{.l-¥ fJ
60
~-
ssitk
56 'Pt~ .. ~-·· 58 S!l •
42 /~---
52 C'...uf.
, .. ~Q\o....u
Af\1.
.
\
51/\ \Nt-
~t»()\
~
~
.....,~ A
• •
54 '1!1:t\'\ll'I h 55
'\;\fo::'--
48/I
~~~"'" M""y.;.,..
38
45 ,.,.4jitj-,,....,..
~-
.
52
Mi:...
-q'-'ffe
43 \! !'(.
36
'Cl145.~
47 ·Mi..-,4_,,N 48 'JJ"'PPi )49 . 51 ...iU<
v
I
4
t\,/r•IO
50
~.
37
,,
41" 2,,/. ,ft N v If> ..., 42'
r,
i.{,"
f{"-m< 0'
\IV i.
35
ll'
34 \.~ - >
l• J8fil11v
,..,,,-
/? l "'-
10':::~
71 \.-<;iJ,..;t(}
~
72 ~1W\\ 7~~-\1-
NO
HAMA KUESIONER
74
1t;\.:..:
75
,... {NINO•'"'
76 .[).,,.--.. 7~' 78 79
80 81.
J~' ~t-aJ~ ·. ()idi~ l--l'r ~,!.,;
kiol-
83 84
C:ue.:-£~·
85
<;i•CL
87
..
88
n
86
"
11.1 _
80
&.. _'
~
•
91
J.. ,__,,-
..
92
"'111AIU~
93 94
r.
95,
TANDA TA"'
•
t
-
}
:-
.
.
.
.
~...::..
•
l!<.t..
. ..,,
r.r
81 ~
P.\-ir-
83
.
:
.
,
82~ 84
.-b
ss/<71; '--",
sr!
.
u
\::::;
'
8
89 "···· • ..,. .
...' .
•
90 e2
..
93 ...,-;;.. .f,· 94
r,
.
•
~
'-.A.. .
t» ;I.. 91 ..... ~~
'
"
• ...-ID~
-r _ '..
95~
\V
.
•
(""1.......
'
~
/
...-T
"""
Semarang, .April 2009 Peneliti,
Y AZERD. R. HARAHAP NPK
80 A\M
~
~
I
Menyetujui I mengetahui,
t'\
78
~
... .....
..
76 ' '
79 \~ ~.
"
-
I~
I
)..¥_. ~
\>.
-··
1L·1ii . I
,.,.,
f.
....
I -ti
7./ • 77
"
-
LI
- "
""~-
.
-
,.. ....
I
~_ .. _ ···-
90
It. . '"""' 1:..,.. \..; . ...j?I • ,, ,.
L
. ~
~
--
,
,
' t r-t'
111\A ......
INST ANSI I PERUSAHAAN
--
t4''• ~.\>'. t .
82
-·· .
NO. TELP /HP
~IM. IAK008014
•
.
LAMPIRAN 2 UESIONER EVALUASI PENERJ\PAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (SML) ISO 14001 PADA PT. BINA <JUNA KIMIA
...... Yazeril R. Harahap L4K008014
KUESIONER EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN UNGKUNGAN (SML) ISO 14001 PADA PT. BINA GUNA KtMIA TUJUAN: UNTUK MENYCLESAIKAN TESIS DI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCA SAR.JANA UNDIP SEMARANG. UNTUK MENDAPATKAN GAMBAFU\N PERSEPSl/PEMAHAMAN KARYAWAN PT. BINA GUNA KIMIA TERHADAP IMPLEMENTASI SML 1$0 14001 SEHINGGA DAPAT DIEVALUASI DARI $ISi KARYAWAN. UNTUK MENJADI USULAN OALAM RANGKA UPAYA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG BAGI BGK 01 BIDANG LINGKUNGAN SECARA BERKESINAMBUNGAN KETENTUAN: MOHON DIPILIH SESUAI DENGAN PERSEPSllPEMAHAMAN ANDA. - TIOAK PERLU M;:
1
Sellap tanggal 25 perbulan perusahaan rnembenkan nak karyawan ben.1pa gaji, bila pada tanggal ternebut
meruoakan har1 l1b(Jr maka dibavarkan mau sebelumnva PERTANYAAN
'---·-·
Apakah anda memahami hal ini
Cukli,:; Fiat.am
l'idak"F>aiiam
Sangat Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tidak Memuaskan
?
PFRTANYAAN
-
s::i,,oal Paham
B::iga1m:1n::i menurut anda terhadap hai tm
?
ATAS PERNGORSANAN ANDA BERUPA KESEMPATAN, WAKTU SERTA TENAGA, KAMI UCAPKAN TERIMA K6-SIH TULUS, SEMOGA MENJADI AMAL SHOL F.H OAN BERBALAS DE NGAN KEBAIKAN
HORMAT KAMI,
Y AZERIL R HARAHAP
KUESIONERA EVALUASITENTANC PERSYARATAN UMUM SML ISO 14001 DI DGK MOHON DIPILIH YANG SESUAI !
1
Pedoman Sistem Manajemen L1ngkungan(SML) 1$0 14001 di BGK sccara umurn sebagai pedeman awal oeneran"n """'"'ikan J1J1n•u"""n.berkeJar1utanoleh aerusahaan. . ._ PERTANY AAN Sann"! Paham Cukun Paham Tidak Paham '-· Apakah anda memahami hal ini 1 PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
....
··-
·-Cukup Memuaskan
·-·· T1dak____ Memuaskan
Bagaimana menurut anda terhadap hal 1m? 2
Pedoman SML ISO 14001 d1 DGK telah· terb"kH memben keyakman adanya kesesuaian antara ak
Apakah anda memahamt hal 1ni ? '--·
I
PERTANYAAN -
-
Sangal Memuaskan
-··
Cukup Memuaskan
l
Tidak Memuaskan
Bagaimana merurut anda terhadap hal i11i? 3
OGK mendanatkan sertifrkat ISO 14001 seba=i hasol ka1va manai..1111::0 be<samase.\Jruh k""-'awan. PERTANYAAN Sannat Paham Cukuo Paham TidakPaham -·
-
Apakah anda memahami hal ini ? PERTANYMN
-
Sani;at Memuaskan
Cukup Memuaska'1
I:
Tidak Memuaskan
Bagaimana menuru1anda tertiadap hal i.11 ?
4
BGK rnendapatkan sert1fikat ISO 14001···berarb K1nerja Lingkungan BGK sesuai dengan standard yang berlaku. ·--....PERTAl'l'r.:~ Sanaat Paham T1da~Paham Cuku" Paham '-·-·-Apakah anda memahann hal 1n1 ? PERTANYA1>,N
·-
..
Sar1gat Memuaskan
Cukup Memuaskan
T1dak Memuaskan
Bagaimana menuru1anda tertoada;:> hal ini?
5
BGK. °ielafl menetapkan, ·mer>doku.m$nra$ikandan
memehhara prosedur untuk seeara peNOd1k mengkaJr ulang dan melakukan eveluasi srstem mana1.,rnen hngkungan ISO 14001 agar ~ip,.roleh perbatkan berkelan•utan ··['.ERTANYA!i;i...f Sa11oat Paham Cukuo Paham T;dak Paham Ar,.kah anda mernahanu hal 1ni? PERTANYAAN
-
Sangat ~emuaskan
Baga1manamenerut anda te-hadap hal mi ?
-··
i'idak
Cukup · ~emuaskan
Memuaskan
--
--
I
BGK telah melaksanakan Pengelolaan Llngkungan yang berkesinambungan yaitu mergelola dan memantau serta mengevaluasi udara ambient, tl~d:in air, tanah, sumber-sumber alam. flora, fauna, manus1aclan laini lain_xansberhubungan den9an perusahaan. I PERTANYAAN CukuoPaham Samia! Paham TidakPaham -· -··
6
Apak
Sangat Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tidak Memuaskan
Bagaimana menul'\lt anda terhadap hal 1ri1 ?
7
BGK telah melakukan Pencegahan Polus1 yaitu mencegah atau mengurang1 atau mcngcnch:1li~n polusi dengan me119gunakanatau memanfaalkan proses teknologi. material dan produk-produk yang ada dengao cara rec'/chng (daur ulang), reuse (pakai Liang), recovery (pembaharuan), lrealment (olah limbah). d:in menoefis1ens1kansumber-sumher dava dan l!ubstilustnva. PERTANYMN San!:lal Paham Cukuo Paharu Trdak Paham Apakah anda memaham1l'tal 1m ? PERTANYAAN
i
Sangat Memuaskan
Ttdak Memuaskan
Baga1manamenurut anda terhadap hal ini ?
6
S1stemMana1emenL1ogkungantelah d1terapkaodan d1kembangkandalam se<;enapjajaran BGK, utamanya b1dang . produks1. pergudangan, pemeliharaai pabrik dan lmgkurigan, inspeksi. laboratorium, personalia, oenriolahon date den hukum. PERTANYAAN Sangat_~a.~am Tldak Paham Cuk~ PaJ:l~.!!t Apakah anda memahami hal irn? PERTANYAAN Baga1malla menurut anda terh"
9
San9at Memuaskan
Cuku::> Memuaskan
;
Tidal<. Memuaskan
?
RGK tP.lah diterapkan ISO 14001, kary:.wan paham bahwa BGK telah memenuh1 elemen-91emen yang mensyaratkan yakni Kebijakan Lir.gkungan, Perencanaan, lmplemenla$1Operas1onal,Evaluas1da:-i Koreksi serta Kati Ulann Manaiemell. · cukoo-Paliam PERTANYAAN Sannat Paham Tidak Paham
-----
Apakall anda memahsm1hal mi ? .. ... -· -·· ·-PERTANVAAN
Bagaimana mcnurut anda tcrhadap hal 1n1
·--·-
10
Sangat Memuaskan
Cukup Memuask
..
T1dak Memuaskan
? ,. ...__..
BGK telah melaksenakan sosiall$8$i ISO 14001 kepada selur11h karya-wanseJak tahun 2003, disamping ilu karyawan juga dapat mengakses dokumen ISO 14001 di masmg-mas1ngunit kerja dan bagi karyawan baru waub dllra1niog;!:!."1'!"9hal du, m11k11 ~P.h1tuh kar awan BGK memah_amisrstem \ersebut. P!O~T.f.NYMN SanQat Paham Cukuo Paham Tid~k..f?.al 1<111l
' 1
........
-
Cukup Memuaskan
Apakah anda mernsharm hal 1n1 ? -·--sangat
PERTANYAAN
...
. . I Bagaimana menurul anda ter/ladap hal ini "? . ..
......J.iemuaskan
Cukup .M.emuaskan
..... -···
.. ··-·· .
··'-
.. ....
Tidak Memuaskar
KUESIONERB EVl\LU/\51 TENTANG KEBIJAKAN LINGKUNGAN PERUSAl-IAAN SML ISO 14001 DI BGK Kebijakan Lil'gk111gan Perusahaan SML ISO 14001 yang telah dilmumkan terbukti telah sesuai dengan sifal. $kala dan damn
1
Apakah anda memahaml hal 1m?
Sangat
PERTANYAAN
Cukup Memuaskan
Memuaskan
Tidak
Memuaskan
Baga1manamenurul anda terhadap ha! ni ?
2
Kebijakan L1ngkungan Perusamaan SML ~n,,elolaan lonnkun~n BGK rneruoekan PERI.A.NYMN ... -
ISO 14001 telah nenyatakan dan rnereahsasikan bahwa n ~~~ berkelan utan clan oeneecaban ""n<:$maran. t Pahcsi11 Cukuo Paham TidakPaham
Apakah anda memahaornhal ''" ? PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
Cukuµ Memuaskan
T1dak Memuaskan
I
Baga1mana menurut anda terhadap llal inl?
3 Kebijakar lirokuogan SML ISO 140C·1 PT. BGK telah menyatakan den11an sun!Nuh-sungguh akan mentaa~ persyaralan perund::ing-undangan, peratura~peralurao nasional fnlernasional dan standard-standard yang
..
berlaku. PER.TANYAAN
__ .Qll~P Panarn
~IPa!:>am
T1dak Paham
Apakah anea memahami hal IOI?
___
PERTANYMN ._
__
Sangat
Tidak
Cukup Memuaskan
Memuask.an
...,.__
Memuaskan
Bagalmanamenurut and a terhadap hal 1n1? 4
Kebijakan Ungkungan SML fSO 14001 PT BGK telah mencetminkan 1<0011tmen untuk r.ienetapkan aan rnenacaii ulano Sasaren dan Torcet Perusahaan dalam · · , ~ nelestanao linakunoan h1dun. PERTANYAAN Sanaat Paham Cukuo Paharn Ticlak Paham Apakah anda merrahaml hal ml? PER.TANYAAN
Sangat
Cukup Memuaskan
Memuaskan
L
T1dak Memuaskan
Baga1mana menurut am:ra terhadap Ml 1n1 ?
5
KebiJakan L1ngkungan Perusa~-aan SML.ls6 14001 lelah dii:npl&mentasikan dsn dapat d•komun1kas1kan dencan ba•~ kenada seluruh xarvawan dan mas~kat'~"' Hna"<>I di sekitar industri BGK F'ERTANYAAN s~~tPaham CukJ!P. Paham Tidak Paham Apakah anda mernanarm hal 1ni ?
..
PERTANYAAN
Sangal Mernuaskan
L-
8aga1maoa menurut anda terhadap ha! 101 '---
ti
- -
.
? --·-··-···
Keb1iakan Li!Jgkungan SML ISO 1400 I lerseaa untuk um"m"'"b~k. PERTANYAAN Sa~tPaham
1idak MemuaSk_~- __
-·
cokuo Paham
Tidak Paham
Cukcp M~muaskan
T1dak Memuaskan
Apakah anda memaham1 hal ""?
~
P::RTANYAAN L
Cukuµ Memvaskan
..
-· - --···
Oaga1mana menurut anda lerhadap hal ;ni?
Sangat
~!)!£"'~"
'
-~
KUESIONERC EVALUASI TENT ANG PERENCANAAN SML ISO 14001 DI BGK 1
SML 150 14001 menjamin bahwa BGK mengindel'ltifikasi aspek lingku11gandari kegatan. produk dan jasanya dalam lingkup SML yang telah diletapkan sehingga organisasi dapat meogendailkannya dan hal-hal yang dapat mempengaruhinya derigan memperhitungkan pengembangan yang d1rencaoakanatau yang baru ,_atau keg1atan•.J!9duk dan tasa baru vano dimod1fikasi '--PERTANYAAN Sanaat Paham Cukuo Paham T1dakPaham
Apakah aoda memahami hat 1ni ? PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
..
Cukup Memuaskan
T•dak Merr.i_\!askan
·-
Bagamana menurut anda terhadap hal ini ?
2
SML ISO 14001 <Ji BGK menjamin batr.
..... . --- .
·--
Sangat Memuaskan
---
Cukup ,_ __Memuaskan
Tidak Memuaskan
Baga1manamenurut anda terhadap hal ini ?
3
SML ISO 14001 di BGK menjamin untuk selahl meng!dent1fikasi dan mempAMl~h 1nfotma.<11 lenang persyaratan peraturan perundang-undangan yang bertaku d::m persyarobn l~innya yan9 d11kut1 olch BGK yang ~rka1t dengan aspek lingkungan Peralutan yang rerevan untuk industri methanol msntaranya aturan limbah aas. ear dan ii.adat PERTANYAAN- ---T'dak Paham __ Sanoat Paha_rn Cukup Po.tiam ·-· Apakah anda mernsnsnu nal 1ni ?
-
....
PERTANYAAN
...
Sangat Memuaskan
-
C~kup Memuaskan
-
Tidak Mernuio8kan
Daga1manamenorut anda terhadap hal ini ?
4
Dalam SML ISO 14001 di BGK 8elalu ditetapkan sasaran ~an target lingkungan yang dipertanggungjawabkan eren setiap jabatan dan urnt kena, dengan mempert1mbarigkan oerateran dan persyaratan, aspek lingkungan yang pent1ng/s1gnif1kan, pibhan teknolog1yang akan d1paka1, dan kebutuhan bio.va ceerasionel dan b1sn1$. dan iuaa oandanaan 01hakluar cerusahaan. PERTANYAAN San,,;;t Paham Cukur>Pahain TidakPaham .. Apakah anda memanaeu hal ini "J PERIANYAAN
UBa9a1mana
menurut anda :erhadap hal ini.. ?
Sangat Memuaskan
--·····
Cukup Memuaskan
Tidak Memuaskan
-·-······-_J
5
Dal::1m SMI ISO 14001 dt BGK selalu dlteta~kan sasaran dan target lingkungan dan selalu konsisten dcrigao Kebijakan liogkun{;an Perusahaan (yang tertulis), terukur, memenuhi peraturan perundangan yallg berlaku, termasuk komltmen urituk menceoa~_t~rj~dinyapolusi (udara, air ma_UP.Un daratanl. PERTAAIYAAN Sanaat Paham CukuoPaham TidakPaham Apakah anda memahami hal ini ? PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
Cukup M~mual;kan
Tidak Memuaskan
Bagaimana menurut anda terhadap hal 1111 ?
6
Dalam menyusun dan men;ikaj1 ulany Sasaran d<:111 T<1ry~t Lingkungan yang d1rencanakan PT. BGK telah memperlimbangkan Pilihan leknologi, pembiayaan. kebutuhan operasional dan bssnis serta pandangan p1h"k-pihak yang berkepent1ngan,misalnya pembaniiunan se9regas1 saluran air buangan di pabrok,efisicnsi pemakaian sumber da)'a alam seperti ari dan g...s alam.dll. Taoggu119jawab untuk rnencapai tujuan dan sasaran llnckunoan ielas. dan terdapat sar!!f~ .s.erta...!!~edul waktu penyelesa1an. PERTANVAAN Sanoat Paham Cukuo Paham TidakPanam
~-
Apakah anda memaham1hal mi ? PERTANYAAN
Sangal Memuaskan
·-
Cukup Memuas~an
Tod:lk Memuaskan
Bagai'llana menurut anda tert.adap hal ini?
7
:
Apabila BGK mengeml>angkan suatu µruyek p..111b;1t..,ru<:1n all:lu pengeml>angan baru terhadap aktivitas, nroduk atau iasa, rnaxa P.rogramhaA>s disasuaikan dan divakinkan sudah termasuk dalam SML di BGK. PF.RTANVAAN Sanoat Paham CukupPaham Tidak Paham
-
Apaki1h sin<1'1 memahami hal 1rn ? PERTANYAAN
~-.
-··
Sangal Memuaskan
. ·Baga1manamenurut andii terhadao hal 1m?
-
Cukup Memua:ikan
Tidak Merruaskan
KUESIONERD EVALUASI TENTANG IMPLEMENTASI DAN Of'ERASIONAL SML ISO 14001 DI BGK
1
SML ISO 14001 d1 BGK telah menetapkan tugas, tanggmg jawab dan.otor.tasserta d1komumkasikan, hal lni telah dilakukan untuk meniamin ~hwa setem manaiemen 1imk<S1Qall secara efektif ditaksanakan. • Paham PERTANYAAN Cukun Paham T1dakPaham ,_.,.
___
-
-
Apakah anda memahami hal ini
?
Saogat
PERTANYAAN
Cukup Memuaskan
Memuaskar.
Tidak Memuaskan
Bagaimana rrenurut aoda terhadap hal ini? 2
SML ISO 14001 di BGI< lerbukti telah menyiapkan SOM d1 bidang lmgk1.1ngan uoluk melaksaoakan den mengonlrol SML ISO 14001 dengan k.,l.,nm1µian te>tenlu y-4119 memada1 sesuai Keb1jakan Lingkungan Perusahaan t~rll,llls. PERTANYAAN Paham Cukuo Paham Tidak Paham Apakan anda memaharm ha! int
?
PERTANYAAN
Sangat
.
Cukup Mernuask"'n
~~ka11
Tidak Memuasl
Baga•mana menurut ancla terhadap llal ini? 3
SML ISO 14001 d1 BGK terbuktl telah menylapkan SOM Cl bklangnya untuk melaksanakan dan mengonlrol SML ISO 14001 dengan teknologi serta anggaan yang memadai sesuai Kebijallan lingkungan Perusahaan tertulis. PERTANYAAN Cukuo Pallam tPaham TidakPaham Apakah anda rnernaharm hal ini ?
,..
PERTANYAAN
Saogat Memuaskao
.. -· l:!aga1mana menurut anda tertladap hal 1ni
___ Cukup Memuaskan
Tdak _Memuaskan
?
Kepala Pabrik- BGK telah menuiuk Management Representative (MR) bertugas meyakinkan banwa ~rsvaratan-oers""ralan SMl ISO 14001 d1111""""entasikan dan dipehhara sesuai star.dar ·~no d~et.>ok;;m. PERTANYAAN Sanaat P~t:wn Cukuo Paham TdakPaham
4
·-
-
Apakall anda m
PERTANYAAN
Sa<·yat Memuaskan
·-··· ..
Cukup Memuaskan
T1dak Memuaskan
l:!agaimana menuru: and a terhadap hal 1m?
5
Management Representatl\le (MR) ;uga bertugas melaporkan unjuk k&ia-(performance) bahwa 3~4i. ISO 1.d001 di1mplementasikan dan dipeli"3ra sesuai standat yang d~e!apkan kepaoa D1reks1 untuk dikajr tJ13n9 dan d1lakuka11.P~r:>aikan terus menerus. PERTANYAAN Cukuo S"1"ln:>I Paharn T1dakPaham ...
Patiam· -,
I
Apakah anda memahami llal in1?
...
·- .... .
-
....
PERTANYAAN
. ..
Baga1mana menurul anda terhadap hal ini
.... ···-
?
Sangat
c.:ii
Memuaskan
Memuaskan
I
Tidak Memuaskan
6
Sesua1 Kebijakan Lingkungan Perusahaan maka seluruh karyawan yang bidang kerJanya dapat menimbulkan damoek linnku.....,an harus menialani celanhan tentana linqkunoan vano 111..,...1a<Jai. PERTANY.~N Sanoat Paham Cukuo F>aham TldakPaham .. Apakah anda memahami hal 1nl ? PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
cu~up MemL.askan
T1dak Memuaskan
Baga1mana menurut anda terhadap hal 101 ? ..... 7 SML ISO 14001 menetapkan dan menJaga agar seluruh karyawan di mas1ng-masing unit kerja Me11yadan , pe~t1ngnya memenuh1 Keb1Jakan Llngkuny<m Perusahaar, men1alankan prosedur dan lnstruksl kerJa dan tarnva PERTANYAAN Sanaat Paham CukunPaham Tidak Paham Apakah anda memaham1 hal 1111
-
?
PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
Baga1ma11a me11uru\ anda ternadap hal 1m
6
Tidak Memuaskan
?
SML ISO 14001 rnenetaakan dan menjaga agar seluruh karyawan df masing-masing unit ketja menyadari pentin9nya memaharru dampak lingkungan dan akt1f1tas kel)a. baik aktual maupun potensial SP.rt::! manfaaltll:'.a bila 1.1nluk keqa llngkungan selalu d1 ert>aik1. PERTANYAAN Sanaat Paham Culmn Paham Tidak Paham Apakah aul.l
?
PERTANYAAN ... Baga1mana menurut anda terhadap hal
9
Cukup Memuaskan
Sangat Memuaskan 1111
Cukup Memuaskari
Tidak Memuaskan
?
SML ISO 14001 menetapkan dan mero1a9a agar seluruh karyawan di masing-masing unit ker1a menyaci;.in pentingnya peran dan tanggung 1awab masing-masing dalam memenut11 Keb1Jakan Lmgkungan Perusahaaan, men1alankan 2rosedur dan 1nstruks1 keria dan lainn•
Sangat Memuaskan
~-
Cukup Memuaskan
.......
T1dak Memuaskan
Bagairrana menun.t anda terhadap hal ini? 10
SMi.. ISO 14001 menetapkan dan men1aga agar seluruh karyawan d1 mas1n9-masin9 unit kerja -menyadari ak1bat a!au kcnaekuensr-konsexuenss ila 'ilenyalahi KebiJakan Llngkungan Perusahaan, lldak me"l@!a11kan pmsedur d11n 1nstruks1 kreia serta eersvaratan lamnva, PERTANYAAN Sanaat Paham Cukun Pah~m. ...•.. Of!ljak Paham -.
r
Apakah anda memahami hal 101 ?
~-·-···
Sangat ___
PERTANYAAN
~--
L___
I Elaga1mana menu~ut- anda terhedap
Mernuai;k<:1n hal ·,,;
?
-·-· ··-·
--
Cukup Memuaskan
Tidak
··--
Me~uaska11 __
j
---·
11 ··sesuai yang berliubungan langsung dengan kegiatan yang dapat menimbulkan dlln1pak lingl
Sangat
Cukup Memuaskan
Memuaskan
T1dak Memuaska~
Baga1manamenurut anda terhadap hal iru ?
12
SML ISO 14001 di BGK tleah mengatur dan melaksanakan prosedur komun1ka$iInternal anlara berbagar tinakat iabatan/eselon dan unit kena khususnv-adalarn ltide111u hrrukurru<:rn PERTANYMN Sanaat Paham Cukun Paharn Tidak Paham
.
Apakah anda :nemaham1hal mi
? Cukup-·--Memuaskan
Sangat
PERTANYAAN
Memuaskan
·
T1dak Memuaskan
.,_
Bagarmana menurut anda terhadap hal 1r.i ?
13
SML ISO 14001 di BGK telah mBngalur dan melaksanakan prosedur kom1.1mkas1 ekstemal 1.:ntuk menerima oJan mendokumantasikan serta merespon komunlkasl darl plhak luar perusahaan dalam bidang lrngkungan khususn"" ascek ""nl1nr. dan mencatat keourusan-keoutusann•"' PERTANYAAN Sanaat Paham Cuk11n Paham Tidal< Paham
!
Apakah anda memahami hal irll ? PERTANYMN
Sangat Memuaskan
Cuku:> Memuaskan
Tidak Memuaskan
Bagaimana mencrul anoJ1;1 terhe1c.lap hal irn ?
14 SML ISO 14001 di 8GK lelah menga1ur dan melaksanakan prosedur komunikasi secara kertas (hard oopy) maupun elektromk yang menun11.1kkan 1nfonnasi berupa elernen utama dan kelerkaitannya serta tuiuan masmc-rnasmc dDkumen. PERTANYAAN Cukun Paham S.in•"'t Paham Tldak Paham
lI
Apakah anda memaliami hal ini ? PERTANYAP.N
Cukup ·- ·
Sangat Me1T·uaskan
_,
Memua§~~"-- .~
Tidak Memuaskan
Bagaimana menurut anda terhadap hal ini ?
15 SML ISO 14001 di BGK telah mengatur dan melaksanakan ;>rosedurpengontrolan dok~men dalam bidang !
lrngkungan, d1past1kanbahwa dokumen berada pada lokasi tertentu, ~1takuka11 ka11 ulang secara penodik, jika ada amandemen dan revisi d1setu1u1 oleh uei
!
Apakah anda memahami hal 1n1 ?
PERTANYAAN
Sangal ..._M.ef!!uaskan
...
Cukuii··-- • Memuaskan
T1dak Memuaskan
·-···-
Bagarmana menurut anda lerl\adap t>al 1ni ?
16 SML ISO 14001 do BGK dapat dipasfikan bahwa dokumeri ·vels1 terba-u tersedia d1 IDkas1 kE>rJa dimana· -naoneras1an.srstem dllaksanak
Saniii!t
.Paham
Apaka11 anda memahami t-al tru ? :
PERTANYAAN ····Baga1mara meou-ut enco terhadap hal m
S~n9:il f\1cmuaskan
·--·
...
Cukup Memuaskan
!! ~
I
T1dak Paham ··--"T1dak Memuaskar
·-
?
.. .
. . . ...
-
...
C"Aikun P~h:im
.. . ..
17
SML ISO 14001 di BGK dapa1 d1paslikan battNa OOl
San=t
Paham
CUkuoPaham
I
TidakPaham
Apakan anca rnernaharni hal 1ni ? PERTANYAAN
C:Ukup
~ Mcmuaskan
-
Memuasken
T1dak Memuaska.i
Baga1mana menurut and.3 terhadap h3 ''" ?
13 SML ISO 11001 di BGK dapat dipaSl1kan bahwa identilikasi dokumen mengeoai pera!Uran perundal'lgan tentang persyaratan liogl
baru,
-
sudah kedaluarsa. dltegaskan dan harus diganti dengan nJJUkan yang
Pa ham
PERTANYAAN
Cukup Paham
Tidak Paham
Cukup
Tidak Mj;!rnuaskan
Apakah aoda memahami hal ini? '-·
PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
__ Merr.uaskan
Bagaimana menurut aoda terhadap hal mi?
19
SMl ISO 14001 di BGK oapat d1J)3Stikan bahwa dollumen muclah dibaca, berlangga1, d1idenfitikasi, dan d1s1mpan untuk penode tertentu. dijagallerkendali termasuk mod1f1kasinya
dija!ja dapat
d11>ertanaaunn1awabl
PERTANYAAN
Sanruu Paham
Cukup Paham
Tidak_Paham
Sangat Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tidak Memuaskan
··-
Apakah and a mem aha mi hal lnl ? '--·
PERTANYAAN
Bagaimana menurut anda terhadap hal im
20
?
SML ISO 14001 di BGK tii!ah menga~Jr can rnelal<saAAAAn prosedur PE>ngontrolan operasional ··den9an ident1fikas1 pengopera5ian dan aktofotas yang lin~kunoan. sasaran dan tar,,.,t_BGK. PERTANYAAN .. ~· Apakall anda memahami hal im ? PERTAr-NAAfJ.
.....
bethubungan dengan aspek pcnting seJelan dengan kebijakan
.
I
""~t Paham
Cukup Paham
Tldak Paham
Sanga\ Memuaskan
Cukup Mcmuaskan
T1dak Memuaskan
Bagaimana menurut anda tethadap hal mt?
21
' SML ISO 1~001 di BGK teiah mengatur dan melaksanakan prosedur pen;rontrolan oceresionel dengan mensyaratkan adanya kriteria operasi pada pengendallan buangan bahan kimia, effl.;ent banan K1mia, dan effluent limbah dari kolam netralisasi . . PERTANYAe.N
-
.. "~tPaham
Apakah anda rnerneharm hal ini?
PERT ANY MN
...__..
·-·
Sangat ._
Bagaimana menuwt anda terbadap hal mi?
·--
Cukuo Pah:im
-.
Cukup
Memuaskan ...
Memuaskan
'
·-
Tidak Paha.ti' __
T1dak Memua.skan
__J
1
22
SML ISO 14001 t11 BGK telah mengalUi dan melaksanskan prcseour penoonnolan operasional dengan mensvaratkan adanva kriteria O"""'SI nada ·a.~ buanaan emisi. PERTANYMN Sam=+ Paham ClM;uo Paham TidakPaham
·-
I
'
Apakah anda memahami hal im 7
...
PERTANYAAN
Sangal
·--
Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tldak Memuaskan
Baga1mana menurut anda terhadap hal ni ?
23 SML ISO 14001 d1 BGK telah me09<1Ulr dan melaksarakan prosedur pengontrolan opAr,.sional dengan mensvaratkan adanva kriteria o=ras1 pada prosedur nanru>ndafian PERTANYAAN Paham
~-
!
ada hmb0h cair oabrik BGK Cu~uDPaham Tldak Paham
Apakah anda memahami hal 1111?
-·
PERTANYAAN-
Sangal Memuaskan
8agaomana menurut anda terhadap hal bi
24
Cukup Memuaskan
Tidak Memuaskan
?
SML ISO 1'-001 di BGK telah mengatur dall melaksanakan prosedur pengontrolan oper,.sional dengan mensvaratkan adaova kritena pada prosedut alian methanol off-soec d1 tan!lkl oenV1moanan PERTANYAAN Paham CukupPaham T1dak Pah.arn ... Apakah an<.la memahami hat mi?
Sanga:
PERTANYAAN
Cukup Memuaskan
Memuaskan
·-t!a9a1mana menurut anda terhadap hat im
Tidak
Memuaskan
?
25 SML ISO 14001 d1 BGK telah mengatur dan melal(san14kan prosenor i)engontrolari opei:as1onal dengan mensvaratkan ~clan"" kntsna eada crosedur PER.TANYAAN
,.,;a113111imooh 83. Panam
Cukup Paham
T1dak Paham
Cukup Memuaskan
Tidak Memcaskan
Apakah enoa m~matiam1 hat ini? PERTANYAAN
Sangat
Memll3SkaA Baga1mana menurut anda terhaoap hal mi?
26 SML ISO 14001 di BGK telah mengatur dan melaksanakan prosedur pengcmtrola-i oper:>!'.ional dengan mensv:-ratkan adan~~ kritena oada procedlr PERTANYAAN
~---I
· n bahan 83. Sa'""'! Pahain
CukuP Paham
-
Tjdak Paham
. -·
Apai«lh anda memanerm hat 1rn? PERTANYAAN
Baga1mana menurut anda terhadap hal 1n1?
··--·.
. ..
I
Sangat fo,4emuaskan
Cukup Me'!!LJaskan
-·
-·
Tidak Memuaskan
--
SML ISO 14001 di BGK lelah men9afur dan metaksanakan ·pros9dur· pengoriirolan operasronal denga" •-·-. +:m'-'e"-n"'s.,w.-=a,.,ra,,,t"'ka,,,n'-'ad"3a~n~v'a~k"'rit~e-"ri=a= p.a-=d"'-a= pe'-',..g"'e"'n~d"'a"'lia~nr-"da.,,,n~Lo·e~n"'a"'n~cia~n~a"-n-=olori-=b-=ek,,_a_,s~d~i-'!o:o:a"°b~nk~.~.---.,.,....,....,..-,::--:----1 1-------~PERTANYAAN Sanr<>I Paham Cukuc Paham T1dak Paham 27
AP<Jl
L.
Sangat Memuaskan
Cukup Memuaskan
T1dak Memuasklln
Baga1manamerurut ands terhadap hal im ?
1R ·sML ISO 14001dt BGK tetah merigatur dan melaksartakan prosedur pangonlrolan operasional dengan mansvaralkan adan"" kriteria ooerasl pada D
~·-----------~--~.,.._--·--+---.,-----+----==-=--~----I Sangat Cul
1------
--
PERTANYA.O.N
! M0muaskar Memuaskan ····--------------+--"====--+-'====-+-'====.:_-i
Bagaimana menuru: anda lerhadap hal ini ?
1--=-=-1-~~---,-,,...,,=.,---,.----~-~· 29
-.,...,..--·
...-·--·--
-
Memuaskan
-·-
SMl ISO 14C
Cukup Pa ham
Tiqak Pa!!!!.m ...
Apak11h ;mda memahamf hat In!? !"ERTANYAAN
Sangat Menuaska'l
Cukup Memuaskan
Tid~k Memuaska11
Baga1manamenerut anda terhadap hal im ? 30
SML ISO 14001 di BGK telah mengatur dan melaksanakan prosedur pengontrolan operasional denoan mens•aralkan adan= kriteria ooerast eada orosedur ceceran dan tumoahan bahan BJ PERTANYMN Sanaat Pa ham Cukuo Pa ham Tldak Pa ham Apakah anda memaham1hal ini ?
1-----
... PERTANYAAN
Sangat
Cu.~up Mem~askan
Memuaskan
Tidak Memuaskan
Bagaimana menurut anda terhadap hal im "> 31
SML ISO 14001 di BGK telah mengatur dan melaksanakan prosedur pengonlrolan opsrasronal dengan mensvaratkan adanya kntena operaa1 osda prosedur kes.aoaan can tann"aD darurat PERTANYAAN Sanaat Paham Cuk~o Paham Tidak fah«rn
............
Apakah anca mernanerm hal 1111
?
PERTANYAAN
1-----------···
.--·----
Sangat Memuaskan
Bagaimarta menurut anca terhadap hal 1r1 '?
~-..I.------·-·----·--·----~--
... ~
I I
I
Cukup fv1emuask~[l
··-·
TidaK Memmi.skan
----
3:1
SML ISO 14001 di BGK telah mengatur mensvaratkan adarwa kntena l\enqawasan PERT ANY ,'\AN___ ...
····-··-· Apakah anda memahami hal lni
dan melaksanakan ·proseciur pengontrolan operasional oengan ti~kunqan Dada prosedur eemuatan dan oen 1riman oest1slda
San!lal Paham
CukuoPaham
T1dakPaham
?
PERTANYAAN
Sani;ial
Cukup
Memuaskan
Memuaskan
T1dak Memuaskan
R~o,.imana menurut anda terhadap hal 1ni ?
33 SMI ISO 14001 di BGK telah mengatur dan melaksanakan prosedur pengontrolan yang bemubun9an dengan a~pek penting oarang alau iasa yang d1gunakan BGK dan mengkomuntkasrkan narus dinenuh1 keaada oihak kontraktor atau SU' ·'lie~. PERTANYAAN Sannat Paham
--·cukun Pah8m ·
- --
pe<~yaralan yang T1dakPaham
Apakah anaa memaham1 hat 1ni ? PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
C:ukup Memuasken
'ridak -
-
Memuaskan
Bagaimana menurut anda ternadop h::il 1ni ? 34
SML ISO 14001 di BGK telah meng::itur d:m melaksanakan proscdur identilikasi potens1 den meoanggulangi kecelakaan dan ko11r.llsi l,J<;Shava ~erla menceaah dan menaatas1 damoak l!nokunaan van dlt1mbulkan. PERTANYAAN Santai Paham TidakPaham cokee Paham Apakah anda memahaml hal oni
?
PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
Bagaimana menurut anda terhadap nal 1ni ?
··~ ....
-
Cukup Memuaskan
Tidak Memuaskan
____
.._
KUESIONER E EVALUASI TENT ANG EVALUASI DAN KOREKSI SML ISO 14001 DI BGK ,-1
SML ISO 14001 di BGK lelah mengatur dan melaksanakan prosedur pemanlamm dan pengukuran secara I peri<:>deik temadap karakterislik kunci opera$ional dan oktifilaa-a'dii1la$ produk$i yang mengakibatkan oampak lingkungan meliputi informas1 unjuk ke~a lingkuni;an. kontrol operas: yang relevan dan sesuai d~(IQan. sasaran dan taraet dicananQkan. PERTANYAAN Sanna\ Paham Cukvp P;iham Tid:>k Pahem 1---··· Apakah anda memaharrn hal oni ?
-
PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
Cukup Memuaskan
T1dek Memuaskan
8aga1mana meourut anda terhadap hal 1111 ?
2
SML ISO .14001 do BGK lelah mengatur dan melaksanakan prosedur pengurilrul<>n psralatan pemantau cperasicnai (alat nstrumen dan laboratorium, all) oengan dikallbrasi dan dicatat serta d1ke:idal1kan. selaniutnva dievaluasi sesuai slandar vane oerlaku PERTANVAAN Sanaat Paham CukuoPaham Tidak Paham
-·
-·
Apakah anda mcmahami hal ini
?
PERT ANY MN
Sangat Memuaskan
B<19a1mana menurut anda 1erlladap hal irn
3
T1dak Memt,iaskan
?
SM!.. !SO 14001 diSGl< telah mengaturdan melaksana.'lan prosedur untuk menentukan tanggungjawab dan otoritas ur.tuk penanganao dan pelacakan ketidaksesuaian operasional, mengambil tindakan untuk mengalas1 dampak yang timbul dan untuk memprakarsa1 dan menyelesaikan Undak;)o pcrbaikan dan nen,,..,,ahan. PERIAN)'.f\!\N Sanna! Paham CukuP Paham T1dak Paham._
.
-
Apakah anda memahamr hal mt
?
..
PEl
4
Cukup ~em~skan
·-
Sangat Memua6kan
Cukup Memuaskan
Tldak Memuaskan
SML · 1so 14001 do BGK tela11 mangarur dan melaksanakan prosedur untuk men91dentif1kasi dan menJaga cetatan-catatan llngkungan secara terkendal1 serta memusnahkannya pada saatnya yang telah tlile11tukan sehmaaa daaat d~acak ke'*
..__.
Aoakah anda memanarru hal ini ? PERTANYAAN
·-·
j
-
Sangat Mernuaskan
·--·
Baga1mana mel\U<"Ut anda terh<1dap hal mi?
-
- ·~ '
..
.
.. Cuk11r Memuaskan
-
- Tidak
·-
Memua:skan
··-
15
SML ISO 14001 di BGK telah mengatur dan melokS<:ln3k3nproscdur untuk secara berkala dan terencana melaksanakan Audit Internal vana t1tlaksanakanoleh lim Audnor van1 bersertlflkat PERTANYMN Sanaat Paham CukunPaham TidakPaham
-·
Ai;>akah anda memaham1hal ini? Sangai · ·· ·· Memuaskan
PERTANYAAN
Cukup Memuasi\an
.. - ~--··.
T1dak Memuaskan
'
Bagaimana menurut andtt terhadap hal iru ?
6
SML ISO 14001 di BGK tolah mengatur den melaksanakan presedi.r untuk secara oerksia dan tereocana , ruelak:;anakan Audit Internal yaog d1laksanakan oleh t1m Auditor untuk menguji apakah srstem sucah ' diterapkan sesuai stardar, d11aga dan dipelihara dengan metodologi Si.'rta pertanggun91awaban
netaeorannva.
PERTANYAAN
-.
A1n1k<1h anda memahami hal iru
Cukuo Paham
Tldak Paham
Sangal Memuaskan
Culwp Memuaskan
Tidak Memuaskan
?
PERTANYAAN Baga1manamenurut anda terhadap hal ini
7
saneer Paham
·-
?
secara.
SML ISO 14001 di BGK telah mengatur dan melaksanakan prosedur untuk oerkaia ·Clan- tereneana melaksanakan Audit Ekslernaf yang dilok~ar>akanoloh baden se1lfikasi yeng berkompeten dari r>as1onal ""'"'" m intemas1onaf. PERTANYA!\N Sanaat Paham C11kun Paham T1t1::1k P"ham Apakah anda memahami hal ini ?
PERTANYAAN
Sanga1 Memuoskon
Baga1manamenurut anda terh<>dop hal '"'
8
Cukup Mcmuaskan
T1d::1k Memuaskan
··-··
?
SML ISO 14001 do BG:< telah mcngatur dan mefaksanakan prosedur untuk secara berkala dan terencana melaksarra~1:1n Audit Eksternal yang d1laksanakan olEh Auditor Eksternal dar1 Sadan sertlfikasi yang sail untuk mengu1i apakah srstern sudah diterapkan sesua standar, dijaga dan d1pelihara dengan melodolog1 serta bertannouna 1awa' oalaoomva. PERTANYAAN Sanaat Paham Cukuo Paham Tldak .f'aham
-··
Apakah anda rnemahami hal 1rn ? PERTANYAAN
Sangat Memuaskan
..
Cukup Memuaskan
Baaamana menurut anda terhadap hal im ?
---···
-
.
·--
T1dak Memuasi
KUESIONERF EVALUASI TENTANG EVALUA51 DAN l<:OREKSI SML ISO 14001 DI BGK 1
r SML
ISO 14001 d1 BGK lelah mengatur dan melaksanakan prosedur untuk secara berkala dan terencana melaksanakan kaj1 Lllang manajemen yang d1laksanakan oleh rr.an~emen puncak (Din.
?
PERT ANY MN BaQaimaria menurut anda temadap hal 2
Sa11!/
Apakah anda memaham1 hal 1n1
Tklak Memuaskan
?
--··
?
PERTANYAAN
Bagaimana menurut anda terhadap hal ini ? ..•
-
Kaj1 ular.g manaJemen yang dilaksanakan olen manaiemen puncak 1D1reks1) dan hasilnya merupakan e11al11as1 lertulis dan catatar>nya didokumentas1kan, d1aritaranya berisi perlu tidaknya merubah kebijakan hngkungan perusanean, sasaran dan large! lingkungan, nasu a1.1d1t internal dan perubahan kond1s1 lerkim, ,_~rta u~a~a !!erbalkan tierkelanjutan. ·---· PERTANYAAN Sanaal Paham CukunPaham T ldak Pahom I-
'L-
Cukup Memuaskan
Sangat Memu<1skan
Cukup Memuaskan
Tidak Memuaskan
REKAPITULASI
LAMPIRAN3 KUESIONER EVALUASI PEL\KSANAilN SML ISO 14001 : 2004
I'ADA I' r. Bl~A GUNA KIM!A /
Yazeril R. Harohap L4KOO!!Ul4
-
-
-
-
~
·- ·-·t------<----+--+---+---t---
-
- -
- --
J
l
~ j -
J
v;.'. ;
~
I._"
_L__J
~ 0
0
.
-
.. ·-
~
"'
-
...,
°' "" ""°' ""
~ ~
0\
0\
;!!.
~
0\
"' I
-
8
I
'
i ~
N
i
....
M
<'I
..... "
0\
... ~e:.
.....
i;J.
I '
~
~l
~
Iii
>C
'
"' -o
0\
"" "
N
-o
"'
00 ('
$
-
°'
-... ....
~ ~
~
i
}
-
00
N
...
N
00
-N
~
N
-·· !
~
;
.,,
~
0\
"' 0\"' °'"'
a,
~
N
-
if
--l
-
~
~
;:lJ]
~
~ ~
J
,-
:li l ,__
~~ s::
·- i :::-a t-I ····- I la
,:.( «I
-
::.
00
... ....." ....."' s 0
~
"I'
>.
QJ
e,
"'
·:
~
8
-
~
-
~ ~
N
ee
.....
00 ....0 "' "' °' "' "
.~--
t---• ......
I ;
-""
0
'T
N
N
t"I
.....
___,I' __ - -··
"I"
~
.... N
--·1·· 0
;
~
t!"
g
..
~
!§
°'
s:: f-
.Cl
~ rr.
"'
1!l ""'
:
;
'..c
'3
_l_J_~
..,5 t
0.
-
8 ....
-
~
N
~ .. l---+----1-----+--1----+--
. ·-----'-·-
-
-
~
it
~ ! c:
"-
........
0
f:: l---+----1-----+
--.---
- ---
.,.,
-
'°-
N
00
0
00
C>
;ft.
-
~ I ;:s1
8
! '
Q.
..
.. ~-i-----
:;:; l ;: : ';
-
-
V>
I oc: .,.
·---+---'
-
°'
~
"'
0\
... 0-
~
00
......
......
...,
....,
co so
..... "'
~
~
....
~
0
f.-4
!
-J.. J !
"' "'
i
-
.... °'
...
°'
.... ...,
....
....
...,.
..,«<
s
°' °' "' s
~
~
ic
e"'
~
"' g
OQ
"°
e-
.... °'
~
~
.,...
....
....
i=
I ..,.
I; -
- ....
0 N
'O
0
N
;! .,.. E-<
.... "' c. "' °' °' °' "'°'
~
0
-
M
~
"'
°' °'
....
N
ee
°' °'
. !
.-.
] JI
<">
~ 1iJ {!! .!!'I 'fi ]!
~
! ....
N
'O
.,.,'°
......
-
0 \l)
N
'C>
.....
..,.
-
..,.,.
.,.,
-
('I
....°'
~
....
.... 0
N
ii
r;;
.. c::
fl i=
'a
~
~
~ ..... ..,.
..... ''
i
I
~ !
l
- ~ 0
~
'C
'O
.., .,,-o co.... "'
·-· .
5.::::i l1 ~
..,.
I
! j =J~
N N
°' N°' N
OQ
N
-
.,.., 0
.... ..... N
.. _
. .
~1 _ill._.__TI_. ~.:?;
~
-"' I J
I
....:
i
'
- -I oci
0:
' c:i 'I N
.....
o;
0
l... I
....l
g
""'°'
~
.....
.....
E-<
§
a.
!
I
.,.. °' "' °' .,..,
Y'l
.,..
-
N
'°
Y'l
~
°'
~
"'
00
~
~
i
-
°'
...
QO
~
11
l
i -
~ ~
e-
~
,._
-o
~
....
IO
e-
"' -c"'
~
::a
0 M
N
00
~
'°
~
'°
~
~
J l
-
.....
IO
~ ~
I
J
~'j1J
"" "' N
t
Q.,
IO
E-<
1
0 ·J ....
81
=~~ -
a::
~·. i~
~ i !§
0..
:><: - ..
N
'O
0
~ .$
°'
.,.,
-
N
-
....
r-
...
"""' "' "'
.... ""
"'
...., i co
'°
0
'° ....,., .,.,'° N
0
N
....
-'°
N
N
....,
Ii
"i u II)
-e
"' °' "'°' °'"' °' "'"' °'"' °'"' "'°'
OI
~
-~
-
.,, .,, .,,
~
-1
N
-- ...
N
"' I N""" '"
--~- . .L
"' N
-z:;
N
-
0
N
.,.., It)
~
...
"".,..
'';
..... ..... .... .... ... "' .... "'"
-- ~--~
-
r.:
i
0
o
"' I "' L _____ --· .
°' ... N
0
M
~ I-<
g
V)
°'
I-
.....
~
--
~
0
"" 8 ""
°' "'°'
-
N
"'
.....
.....
-0
i::
r-. r--
0
r--
e-
- -
.,.,
~
~
....,
e"'
-
.....
i
~ ~ v\
0
00
~
!
H 11 ~ ~
'O
~ °'"' ....'°"" .......... N
J
e:::
!
J
-
N
°'
('l
. ·-
.
~
N
....
00
e-
-
,......;
0
..... ....
~
...
~ ~
'#
-
,_j
< I
s i °' V\
"'
,,.."'
N
-
C\
I-
~
J -
-;;;
., ~ l c
c ~
Iii
]1
·~ ..... ,!
r--
.....
~J ........ !3 ,_. f,
.,..
...-
~
Ci
N
.....
"" N
c
~I
•
-
8
"" ....
00
-
o-
~
!
"' ""- 'o.. '°"' N N
~
N
;
- ....."'- ""- • ~--.... . I ,..,
~
:
f--·
c
01 -; j~
§l_! ~
.,... o.
M
..
N
"'
.... M
.-i
).l?
-
I~
I
1Jllll1J 0
I-
0 I-
it
.
I
g
·.
'' '
V\
.,., °' °'
°'
.,.,
V\
~
"""
...,
g
°'"' °'
0\
~
~
.....
N
-
e-
"'
~ .....
~
0
' I
l
ee
"' """
~
£
'
~
-
:
E
@
~
~
V\
r-
! "'
.... N
~
~
,.._ N
~
r-
~
$ .....
-
0
...,.,-
g
N
....
N
.,.. e-
E=
l
..... ..... ..... I I e--
C\
0\
0
:
~
s
"' o.
~
N
N
!-<
II
1·
i ~ ~
::2
i
j
i
~
!
el ·~.E-
i
.,.. t-.,., \0
i:l<
~
c-
""'
I}I
0
°' °'
0\
~
-
.,.,
.....
- - -
.....
..."'
-o
L--- ~.--
.....
"'"'
N N
-
"C
~. 0
-
t--i
....;
N
..... '---·
''
"'
I:
n
0
\()
\C
!
~
N
~
g
~
N
"'
..., \0
0\ r-,
~
'O
'$ .,.,....,
~
.
-"'
...,...
oQ
;j ;....
M
""
..... _
"'g 2 tr. u.: :::i ;:,.::
.,.. .,., "' 0\ °'
~
·--
·.a.
~ u: ~ '1.:
.,.,
:
··--
.E
~
.....
"'
..-
......,
"' N
;
.c
..;
""'
I ~
; ;
' ··----
I
lI
l
I
oO ~
~
I I
~ .,...
I
#.
-
8
-
s
---1--l--
LAMPIRA'l4
SURAT JJT!\ PENELITIAN P ADA PT. BINA GLNA Kl~IA
(
Yazeril R. Harahap L4K008014
.', J t
..
A; ..
It ul S
J-T Gloe G·.•ni ''-•nil-4i r111• A...iC Jq1r,1 "'OrohJ1oJ C.'t.11lJa"'>~ D19•A 1<1ep,,, "r.<. F'r11l\,!~11 k~b Se«iantng soss2
Pc A())< 1'46 0"'9~~n ~ndor:ett.i Ph::.r'le
{62-24)~2134&
""'
~-i4) 69?.1356
Semarang, 6 Mei 2009
Nomor Sifat
= "'~
-
.,
~~I""'"'\
/µ"!>
: Biasa
Ketua Program Magist« llmu J .i11gkungan
Lampirao Perihal
KepadaYlh. Umvershas Diponegoro
: Penelitian
JI. Imam Bardjo, SH No. S Semarang diSemarang.
Mempcrhatikan surar Ketua Program M~ister
llmu Lingkungan Universieas
Diponegoro Semarang tanggal l 7 Desernber 2008 Nomor : 468/H? .41Mll.1Ll/2008 Peribal seperti dalatn isi surat, dengan hormat diberitahukan bahwa Pr. Bina Guna Kimia tclah memberikan ijin penelitian di perusahaaa tersebut dcngan judul T.,.;. :
"EVALUASI PENERAPAN SJSTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 PADA PT. BINA GUNA KIMIA" kepada : Na.ma
: YAZERILR. HARAHAP : IAK008014
Bahwasanya mahasiswa tersebut telah melakukan penelitian dsri tanggal 3(1 Maret ZUO'J sampai dengan 08 Mei 2009.
Demik fan untuk menjadikan maklum dan tenma kasih,
Management Representative ISO System PT. Rina Guna Kimia
PT ~NA hKO .l;'URWANTQ NPK 5()\52 Tcmbusan
I. I' Jani Manager P'I, Binz Guna K rmia Semarang
KIR~!A
LAMPIRANS PROPIL PERUSAIIAAN PT. BINA GUNA KlMIA
Y azenl R. Harahap lAK008014
Pro.Iii Perusahaau : Bina Guna Kimia, PT
l.070.77 l.9·505.2000
NPWP Status t"saba
PMA
KLL1 Alamat Dua / Kelurabao Kec•matao Kota / Kab•patcn Propln8i KodeJ>o1 No. Telepon No. Fa:r Website E-M•il Pirupi11an Co•tact Persea Jabatan
ASPl:K LEGALITAS No Jenl.s
Dokumen
: Wisma Kodel Lt. l 0 JI. HR. Rasura Said Kav, B-4 Sctiabudi Jakarte. Selatan : DKI Jakarta 12920 : 021-5222350
02 I ·5222355
Rakesh Singh Sikand Mr. Roger Pinder Presiden Direktur
)'>
Namur Dukum~o
I Aklu Perubahan4325
Anggaran Da:uu:
Mulai SID • Bcrlak11 Bertaku Penerbat 19Nov 1993
Peru58haan 2 Surat 160/lNDUSTRJ/1997 22 Apr Pemberitahuan 1997 Persetujuan Presiden 3 Nomor Pokok
Wajib l'ajak 4 Tandal)aftar Penrsahaan
I 070 771 9-
JO Mar
505 2000
2001
090312416010
7 Jan 2004
Deperindag 5 Surat Asosiasi Pcngusaha
Indonesia
£L3.91 017/DPPil994 l Feb 200'.l
Amrul Partornuan
Pohan SH. LL:VS Keiua
Tgl. Tempat TerbitTerilit Ketenngaq Jakarta
Jakarta
Badan
Koordioasi Peuanaman
Modal DepKeu. RI Oirjen P11.jllk
17 Des Deperindag 2008 Propinsi Jakarta 31 Jan Dewan 2005 pengurus APINDO
Salatiga
Jakarta
Jakarta
Pusat
KANTOR. C.AllANG 1~dak. ada kontor cabang
PABRIK>> N Nama °I>abrik
Alamat
•1Contact E ma1 Pe non
Telepon Fis
I Semarang Desa Klepu, Pringapu~Kah senmq. Semarang
024-
024-
FransW,
6921346
(921356
Beer
J1bafan
Jawa Teugah
50552 SERTIFJKASI
>> •
Mulai
NoJenb
No. Sertifikat Pcnerblt
l Manajemen Mutu (ISO 9001:2000)
1022-2000Det Norske 29 Jan AQ-Sil'i-RVA Ventas 2003
2 Manajemen Mutu 1718-2004(ISO 14001 1996) AWE-SIN-
SID
Berlaku Berlaku Keterangao
Del Norske 20 Apr Veritas 2004
29Jan 2006
Dalam Bidang : Manufacture, Formulation & Sales of Pesticides
20Apr 2007
Dalam Bidang :
RVA
.Manufacture, Fonnulation Sales of Pesticidas
>>
PEMASARAN NoNama Perus1baan
Alainat
n.
l Kantor Pusat PT Bina Wismn Kodcl Lt. 10 HR. Rasuna Guna IUmia Said Kav. B-4jakrta selatan, ·, ·, Jakarta Selatan DKI Jakarta
Telepon
Fa::l
021· 5222350
0215222350
Keterangao
PRODUK DARANG YANG DIDASILKAN ~ ..~ NoKategori Hasil Jen is Barang P roduklli Produk
Spt't'lifika~iStand.1trLS~rtifi~tf 1sens1
Chemical Pesticide Pesticide Untuk Pertanian Padatan Penanian 2 Chemical Pesticide Pesticide Uumk Pertanian Cair Pertanian
KapasltasKapasitas Mel'k Aktual TerpasangDagang
J:l.MC lSO 25.000 40.000 Standart 9001:2000/ISOMT MT 14001 1996 F!l.fC TSO LSOO LT 4.000 LT Stand art 900 I 2000/ISO 14001 1996
3 Chemical Pesticide Speciality Untuk FMC ISO 200 KL Pertanian Kesehaan Standart 900 I :2000/180 Ma.~yarakat I 4001 :1996
I 000 KL
LAMPIRAK6 TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPR1. OARJ POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KF.SALAHAN 1%, 5% DAN 10 % YANG DJKEMBANGKAN DARJ ISAAC OANMICHAEL
Yazeril R, Harahap 1AK008014
TABELS.1 PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN . TA RAF KFSALAHAN 1 %'· 59! DAN lO<J".:0 "• a s N . N
1.,,,
10
10
'591> 10
10% 10
IS
IS
14
14
20
19 24
19 23 28
!9 .
2S
30 3S 40. 4S
so
29
:l:-:
32
38
36
42 4"1
40 44
SS
SI
48.
60
SS
65 70 'JS
s<J
SI SS S8
80
"11
BS
62 65
7S 79
68 72
90
63 6'1
23 27 31 JS 39 42 •o46 49
SJ
uo 290
300 320 3~0
{•
.iso
5000
158
2n
186 191 195 198
279
202
173
285
ISOOO
205 213 221
176
20000 30000 40000
sso
301
sso
:62 65 .
600
315 329
68
341
233
3S2
238
363
243 247
84 ·89 95 100
78 83 88 92 97
270
4500
59.
94
260
-rss
500
89()
2SO
ISi
177 182
56
73
230 240
JS:OO
'26S
71
220
3000
143 147
440
78
129
140
161 167 172
202 207 216
250 2S7
1s.
IOS 110
2800
420
~7
122
138
400
83
116
ISS 158
242
95
ISO 160 170 .180 \90 ·200 210
197
380
100 110 120 130 140
10~
22S 234
700 750
102 109
s~
360
46() ;
·sso 900 950 1000
373 382 391
2SS 2.58
1100 1200
265 270 275
l.14
1300
119
440
108
1400
4SO
148 154
123 127 131 135
112 !IS.
lSQO
460.
1600
118
1700 1800
469 477 485 492 498 S!O
176
142
122 125 127
182 187 192
146
130
149
133
JS2
2200 2400
135
2600
139
251
414 427
13.S 142
165 171
227
399
·JOI IOS
160
1900 2000
N
1'9!0
279 283 286 289 292 294 297
520
301 304
S:29
337
.,
•
-1%· .~% 537 310
543
312 317
10% 247 248
558 569 578.
320
. 254
323
255
6000
586 598
162
326 .329
7000
606
165
res
8000 9000
6'13·
33+ 334
171
10000
618 622
335 3J6
257 259 261 2.63 • 263 263
635 642
340 342
649 563
344 345
268 269
655 658
346 346
100000
2.7,0
6!19
347
ISooOO
661
200000
6~1
347' 347
250000 300000
270 270 ·270
662 662 662 662 663 6G3
348.
2.7.0
348 348 348
270
182
I 87 191 195 199
202 205. 208 211 213 217 221 224 227 229 23.2· 234 2,35
237
238
4000
50000 7SOOD
350000 • 400000
450000 500000
ssoooo
663
348 348 348
>is
600000 650000
663 663
700000 750000
663
348 .. 348
663
348
663
348 348 348 348
sooooo
24!'
8SOOOO
663
900000
243 2~5
950000 1000000
663 663 663 664
....
251
266· 267
2~¥> .
279 270 270 270 270
270 270
270 270 271 271 271
348
271 271
349
272
LAMPIRAN
7
STRUKTlJR ORGANISASI PERUSAHMN PT. BINA GUNA KIMIA SEMARAN(j
I
\
,1'
\
\
i
I
!
I
I
'
I
I
!
'·,·
'
'
' ·,
'
\
''
/ t ·,
'
!
YAZERILR. HARAHAP L4K008014
'
oi
I
~ ~c
.::
I
,__
~
s
.s u,
I
!::
I~ gi
. I
~.,
"' ;i;
!
t=
ca u
.J::.
·-~o 0
.... O"I
·-
CN
m, ...
0
....c
-a. ca
I
I
~
- -
c
0
i i, 0
l:
o.1
t-
I
I
I
1,,1
.._____
~
1!i
ol ~
!~ fl i .a
!..I
::J
'
..f . ~
It-
l
si
v"' 50
·I ~
I
:1~· I ,_
Cl)
!~ "'
...l~ 2"'
!b it. I
~
LAMPIRAN
8
LAYOUT P ABRIK PT. BINA GUNA KIMIA, SEMARANG ,
_.,,.,,,.. .- .. ..
/
I
,I
/
I
I
I
'
/
_ _..,./ '\..._ _
....."............. -,
·'
'
/
I
\
\
l I
\'
II
\
\ \
\
I
\'
;' I'
I
\
I
\
f
\
I
\
/ \
\ ~-··---
··~.
-··--·-
.-------
YAZEl{ILR. HARAHAP L4K008014
''
... :·
........ ~---· .. ·
-·-·~ -·- - -·- ....
\
. ~...
\
I
.:
'I \
I \
.... :
... ,..
\• II
f
'
;
I I
··..
. . . '•
'
'
-,-·-·-·-·-·-·-·-·~·-·-·-·-·-·-·-·-·-·
.... ·:·
\
I
'
-,
. '.
. 'E]"'. fijl'llflf
~- .
,, . . .. : :',:· .. ~. :.: J ... · ,, '»,.. ' :. . ·. : ·. ·,. :·~ ; ":~·
A
. ~l~lid . . . . : : ...... l
- -·-
!
SUit 11000