JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR PAKET C HARAPAN KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Ngatman, Mardiyana, Mania Roswitha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mendiskripsikan 1) Proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong, 2) Pelaksanaan kurikulum di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong, 3) Kendala-kendala dalam proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong, 4) Untuk memberikan rekomendasi solusi terhadap kendala yang muncul pada proses pembelajaran matematika Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan pendekatan deskritif kualitatif. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, siswa atau warga belajar, guru atau tutor Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi kelas dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik alur yang meliputi pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) proses pembelajaran matematika di kelas Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong belum berlangsung kondusif, guru atau tutor menggunakan metode yang monoton sehingga siswa merasa jenuh, 2) pelaksanaan kurikulum di Kejar Paket C Harapan telah sesuai dengan ketentuan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan, 3) kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran antara lain kebanyakan siswa membawa anak-anak mereka ke dalam kelas, guru jarang mengikuti workshop model pembelajaran, tidak tersedia buku pegangan siswa. Rekomendasi atas kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah: 1) menganjurkan siswa agar tidak membawa anak-anak ke dalam kelas, 2) mengikutkan guru dalam workshop model pembelajaran, 3) pengadaan buku pegangan siswa secara bertahap. Kata kunci : Evaluasi Proses, kelompok belajar Paket C, pembelajaran matematika sehingga secara aktif dan kreatif dapat
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor penting
melahirkan sumber daya manusia yang
yang berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan
bangsa.
sesuai
Pendidikan
memanusiakan
pribadi,
anggota
manusia
keluarga,
Kebodohan
sebagai anggota
pendidikan
diwujudkan
utuh. dalam
disebut-sebut
pengetahuan seseorang yang diakibatkan
keterkaitan dengan
secara
seringkali
Memang tidak dipungkiri bahwa kurangnya
oleh kurangnya
berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas manusia
dalam
kemiskinan dan keterbelakangan bangsa ini.
Esa. Hal ini mengandung arti bahwa
hidup
jaman
sebagai penyumbang terbesar terjadinya
masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha
pendidikan memiliki
tuntutan
kehidupan.
mengandung makna yang esensial sebagai proses
dengan
pendidikan
menjadikan
mereka tidak bisa menerima perkembangan
Usaha
ilmu dan teknologi. Pendidikan berlangsung
kegiatan
sepanjang
pengembangan seluruh potensi manusia
hayat
sesuai
dengan
perkembangan tuntutan tugas kehidupannya,
kearah yang lebih dewasa dan fungsional
dan 111
perkembangan
masyarakat
yang
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
semakin
luas,
semakin
bahkan
menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan
semakin kompleks. Oleh karena itu setiap
keterampilan, kursus-kursus berbagai bidang
individu harus memiliki kemampuan belajar
sehingga warga Negara dapat memilih dan
sepanjang hayat untuk dapat menerima dan
menikmati pendidikan secara layak sesuai
mengikuti
dengan kondisi masing-masing.
setiap
pengetahuan
dan
global
perkembangan
limu
teknologi. Pendidikan
Setiap jalur pendidikan baik formal,
sepanjang hayat harus selalu dilakukan
non formal maupun informal pada dasarnya
secara
memiliki tugas dan fungsinya masing-
terus
menerus
sehingga
dapat
meningkatkan kecakapan hidupnya.
masing
Berbagai wahana untuk meningkatkan kemapuan
belajar
dilakukan
oleh
peserta
didik
pemerintah
dengan
satu
muara
yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun
telah
demikian
masing-masing
jalur
tersebut
sebagai
memiliki tugas dan ciri khas tertentu. Pada
pemegang otoritas kebijakan pendidikan.
jalur Pendidikan Luar Sekolah, dianut
Pendidikan dapat diperoleh di berbagai
prinsip belajar sepanjang hayat yang berarti
lembaga formal, non formal dan informal.
setiap warga masyarakat dirangsang untuk
Pendidikan melalui lembaga formal telah
terus belajar walaupun dengan cara, waktu,
dibentangkan secara luas oleh pemerintah,
tempat dan tingkat yang berbeda-beda,
bahkan pemerintah mengeluarkan kebijakan
keleluasaan untuk memilih sangat terbuka
wajib belajar 9 tahun sebagai salah satu cara
sesuai keadaan masyarakat sendiri.
untuk meningkatkan pendidikan bangsa
Dalam
pembelajaran
matematika
Indonesia. Dengan kebijakan ini diharapkan
banyak guru yang mengeluh
setiap warga negara Indonesia memiliki
sarana dan prasarana yang mendukung bagi
pendidikan
Sekolah
terciptanya pembelajaran matematika yang
Menengah Pertama (SMP). Dengan bekal
lebih baik. Hal ini terlihat dari sarana kelas
pendidikan SMP ini diharapkan setiap warga
yang apa adanya, bahkan kelas Kejar Paket
negara
C
sekurang-kurangnya
Indonesia
mampu
menghadapi
PKBM
(Pusat
kurangnya
Kegiatan
Belajar
tantangan jaman yang semakin global .
Masyarakat) Harapan Kecamatan Gemolong
Melalu pendidikan non formal pemerintah
sering
menggulirkan program Pendidikan Luar
penduduk untuk proses pembelajaran. Pada
Sekolah sehingga sekarang banyak dijumpai
proses
kelompok-kelompok belajar (Kejar) Paket A
memegang peranan yang sentral. Dengan
setara dengan Sekolah Dasar (SD), Kejar
keterbatasan sarana dan prasarana yang ada
paket B setara dengan Sekolah Menengah
bagaimana guru dapat melakukan inovasi
Pertama (SMP) dan Kejar Paket C setara
dan kreatifitas sehingga pada gilirannya
dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).
dapat meningkatkan kemampuan peserta
Melalui
didik. Perbedaan intelektual dan penguasaan
pendidikan
informal
semakin 112
meminjam
pembelajaran
di
rumah–rumah
matematika
guru
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
materi peserta didik dari sekolah formal dan
lanjutan, menghentikan suatu program, atau
non
menyebarluaskan
formal
juga
harus
diperhatikan,
kurikulum yang digunakan pun berbeda,
gagasan
yang
mendasarisuatu program atau kegiatan.
proses pembelajaran juag harus berbeda.
Berdasarkan
berbagai
pengertian
Dengan demikian pada Kejar Paket C ini
sebagaimana dikemukakan di atas maka
dibutuhkan guru yang profesional dalam
evaluasi program dapat didefinisikan sebagai
bidangnya
konsep-
kegiatan sistematis untuk mengumpulkan,
konsep matematika pada peserta didik,
mengolah, menganalisis dan menyajikan
karena memang peserta didik memiliki
data sebagai masukan untuk pengambilan
karakteristik yang berbeda dengan siswa di
keputusan. Dalam pengertian ini data adalah
sekolah formal.
fakta, keterangan, atau informasi yang
dalam
mengajarkan
darinya dapat ditarik generalisasi. EVALUASI
Pengertian
PROGRAM
sebagaimana
PEMBELAJARAN Evaluasi
evaluasi
program
di
atas
disalah
menunjukkan adanya keterkaitan dengan
artikan, dianggap sebagai kegiatan untuk
penelitian. Artinya bahwa evaluasi program
mencari kesalahan dan kelemahan program,
dan penelitian memliki hubungan erat antara
seseorang
keduanya.
atau
sering
disampaikan
program
kelompok
melaksanakan
yang
program
Untuk
mengetahui
tingkat
(Djuju
ketercapaian pelaksanaan program perlu
Sudjana:2006). Evaluasi program diadakan
dilakukan penelitian evaluasi pelaksanaan
bukan untuk menetapkan baik-buruknya
program kurikulum, begitu pula untuk
suatu program karena kegiatan tersebut
mengetahui
termasuk dalam kategori keputusan.
pembelajaran matematika pada Kejar Paket
Syamsu Mappa dalam Duju Sudjana
ketercapaian
tujuan
proses
C.
(2006) mendefinisikan evaluasi program pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI
yang
KEJAR PAKET C
dilakukan
untuk
menetapkan
keberhasilan dan kegagalan suatu program pendidikan.
Sejalan
pengertian
manusia, yang berhubungan dengan ide,
diatas, Mugiadi (1980) menjelaskan bahwa
proses, dan penalaran. Matematika terdiri
evaluasi
untuk
atas empat kawasan. yaitu: aritmatika,
mengumpulkan informasi mengenai suatu
aljabar, geometri dan analisis. Matematika
program, kegiatan, atau proyek. Informasi
adalah
tersebut
pengambilan
praktisnya
untuk
keputusa, antara lain untuk memperbaiki
hubungan-
hubungan
program,
keruangan sedangkan fungsi teoritisnya
program
berguna
dengan
Matematika timbul oleh pola pikir
adalah
upaya
bagi
menyempurnakan
program 113
bahasa
simbolis
yang
fungsi
mengekspresikan kuantitatis
dan
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
adalah untuk memudahkan berpikir. Belajar
dengan
matematika dapat membantu serta melatih
wawancara dan angket. Adapun komponen
siswa untuk mengasah fungsi otak kiri.
yang diteliti adalah proses pembelajaran,
Mengasah fungsi otak kiri, yaitu bahwa
yang merupakan implementasi
dengan belajar matematika dapat melatih
yang
siswa berpikir logis, analitis, kritis, detail,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
runtut, runtun, sistematis, serta memahami
a. Pembelajaran Tatap Muka
adanya kemungkinan terjadi dan menilai
cara
melakukan
meliputi
kegiatan
pengamatan,
dari RPP,
pendahuluan,
1) Kegiatan pendahuluan
sesuatu bukti.
Dalam
Matematika adalah alat yang dapat
kegiatan
pendahuluan,
pendidik:
memperjelas dan menyederhanakan suatu
a) menyiapkan
kondisi
keadaan atau situasi melalui abstraksi,
pembelajaran
agar peserta didik
idealisasi atau generalisasi untuk suatu studi
terlibat baik secara psikis maupun
ataupun pemecahan masalah. Hal inilah
fisik
sehingga menjadikan matematika, paling
proses pembelajaran,
sehingga
siap
mengikuti
tidak membantu manusia secara individu
b) mencatat kehadiran peserta didik,
melaksanakan studi dibanyak bidang dan
c) menyampaikan
berhasil
memecahkan
kehidupan.
permasalahan
Matematika
yang
tujuan
pembelajaran atau SK dan KD
abstrak
yang akan dicapai,
dikuasai sejak SD agar siswa sudah terlatih
d) menyampaikan
cakupan
materi
untuk berpikir sistematik seperti yang
dan penjelasan uraian kegiatan
terdapat dalam matematika.
sesuai silabus,
Menurut Wina Sanjaya (2006:133) pembelajaran aktivitas
harus siswa.
berorientasi Artinya,
e) mengajukan
pada
berkenaan
pertanyaan dengan
pengetahuan
sistem
yang sudah dimiliki peserta didik
pembelajaran menempatkan siswa sebagai
untuk mengaitkan dengan materi
subyek belajar. Oleh karena itu, proses
yang akan dipelajari.
pendidikan bukan hanya mengembangkan
2) Kegiatan inti
intelektual saja, tetapi mencakup seluruh
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan
potensi yang dimiliki peserta didik.
proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif,
KOMPONEN
EVALUASI
PEMBELAJARAN
inspiratif, menyenangkan, menantang,
PROSES
memotivasi
MATEMATIKA
proses
didik
untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan
KEJAR PAKET C Evaluasi
peserta
pembelajaran
ruang yang cukup bagi prakarsa,
matematika pada Kejar Paket C dilakukan
kreativitas, dan kemandirian sesuai 114
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
dengan
bakat,
minat
dan
secara
perkembangan fisik dan psikologis peserta
didik.
Kegiatan
menggunakan disesuaikan
metode dengan
meliputi
inti yang
melakukan
eksplorasi,
Dalam
kegiatan
eksplorasi,
membimbing peserta
i)
didik
elaborasi,
membiasakan peserta didik
beragam melalui tugas-tugas
mendemonstrasikan
sesuai
yang
dengan
tertentu yang bermakna,
dimiliki
ii)
topik/tema
melibatkan
memfasilitasi peserta didik melalui
yang akan dipelajari,
pemberian
tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk
peserta
didik
memunculkan gagasan baru
mencari informasi yang luas
baik secara lisan maupun
dan
tertulis,
mendalam
topik/tema
sumber
tentang
materi
dipelajari
yang
dari
berbagai
belajar
dengan
memanfaatkan lingkungan
alam
sekitar
iii) memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis,
memecahkan
dan
sebagai
iv) memfasilitasi peserta didik dalam
menggunakan pendekatan
masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut,
sumber belajar, beragam
pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif,
pembelajaran,
v)
memfasilitasi peserta didik
metode pembelajaran, media
berkompetisi
pembelajaran,
untuk meningkatkan prestasi
dan
sumber
belajar lain,
v)
kegiatan
membaca dan menulis yang
pengetahuan
iv)
atau
pendidik:
untuk
iii)
studio,
b) Elaborasi
pendidik:
ii)
di
lapangan.
a) Eksplorasi
i)
percobaan
laboratorium,
elaborasi, dan konfirmasi.
Dalam
setiap
vi) memfasilitasi peserta didik
karakteristik
proses
dalam
kegiatan pembelajaran,
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat
aktif
secara
sehat
belajar,
memfasilitasi
terjadinya
vi) memfasilitasi peserta didik
interaksi antar peserta didik
membuat laporan eksplorasi
serta
yang dilakukan baik lisan
antara
peserta
didik
dengan pendidik, lingkungan,
maupun
dan sumber belajar lainnya,
individual maupun kelompok,
melibatkan
peserta
didik
tertulis,
secara
vii) memfasilitasi peserta didik 115
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
untuk menyajikan hasil kerja
c) melakukan
individual maupun kelompok,
dilakukan,
pameran,
turnamen,
festival,
d) memberikan umpan balik terhadap
serta
proses dan hasil pembelajaran,
produk yang dihasilkan.
e) melakukan perencanaan kegiatan
c) Konfirmasi Dalam
tindak lanjut melalui pembelajaran kegiatan
konfirmasi,
remedial, program
pendidik: i)
layanan
memberikan
umpan
balik
pengayaan,
konseling,
atau
memberikan tugas terstruktur baik
positif dan penguatan dalam
secara
bentuk lisan, tulisan, isyarat,
kelompok sesuai dengan hasil
maupun
belajar peserta didik,
hadiah
terhadap
keberhasilan peserta didik, ii)
terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah
viii) memfasilitasi peserta didik melakukan
penilaian
memberikan
mendalami materi pembelajaran
terhadap hasil eksplorasi dan
melalui kegiatan belajar mandiri,
elaborasi peserta didik melalui
g) menyampaikan
berbagai sumber, iii) memfasilitasi peserta didik
memperoleh
pada
pertemuan
berikutnya.
untuk
pengalaman
METODE PENELITIAN
belajar yang telah dilakukan,
Penelitian
iv) memfasilitasi peserta didik untuk
rencana
pembelajaran
refleksi
maupun
f) memotivasi peserta didik untuk
konfirmasi
melakukan
individual
evaluatif
memperoleh
ini
dengan
kualitatif.
Sumber
adalah
penelitian
pendekatan informasi
deskritif dalam
pengalaman yang bermakna
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, siswa
dalam mencapai kompetensi
atau warga belajar, guru atau tutor Kejar
dasar,
Paket C Harapan Kecamatan Gemolong
3) Kegiatan penutup
Kabupaten Sragen. Teknik pengumpulan
Dalam kegiatan penutup, pendidik:
data
yang
digunakan
a) bersama-sama
wawancara,
observasi
didik
dengan
membuat
peserta
rangkuman/
pembelajaran
yang
dan
digunakan adalah teknik alur yang meliputi
b) bersama peserta didik melakukan terhadap
kelas
teknik
dokumentasi. Teknik analisis data yang
kesimpulan pelajaran,
refleksi
adalah
pengumpulan data, penyajian data, reduksi
kegiatan
data dan penarikan kesimpulan.
telah
dilakukan, 116
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
HASIL PENELITIAN
2. Pelaksanaan Kurikulum Kejar Paket
Berdasarkan uraian-uraian dimuka dan
C Harapan Kecanatam Gemolong
data-data dari hasil penelitian di Kejar Paket C
Harapan
Kecamatan
Pengelola Kejar Paket C Harapan
Gemolong
Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen dapat ditarik kesimpulan
telah melaksanakan kurikulum pembelajaran
sebagai berikut :
matematika di Kejar Paket C Harapan
1. Proses Pembelajaran di Kejar Paket
Kecamatan Gemolong telah sesuai dengan
C Harapan Kecamatan Gemolong
petunjuk
Pelaksanaan
kegiatan
dan
panduan
Pedoman
pembelajaran
Penyelenggaraan Program Paket C Umum
matematika di Kejar Paket C terutama
sebagaimana diterbitkan oleh Direktorat
suasana pembelajaran berlangsung kurang
Pendidikan
kondusif, hal ini terjadi karena kebanyakan
diketahui dari hasil supervisi kepala sekolah
siswa membawa anak-anak ke dalam tempat
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran
pembelajaran. Guru menggunakan metode
matematika.
yang monoton sehingga terkesan siswa
3. Kendala-kendala
Kesetaraan.
Hal
ini
yang
dihadapi
merasa jenuh. Metode yang digunakan oleh
dalam
guru hanya metode ceramah dan tanya jawab
matematika
sehingga kurang memancing motivasi siswa
Harapan Kecamatan Gemolong
untuk aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran
di
Kejar
proses
Kendala Paket
C
di
Kejar
guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan
Gemolong adalah :
diperuntukkan bagi warga Negara yang tidak
Paket
C
dihadapi
1. Suasana
Harapan
kelas
atau belum mengenyam pendidikan formal.
pembelajaran
Sebagai sekolah yang dianggap asing,
kondusif.
kegiatan
Paket
C
dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika di
merupakan program khusus yang dirancang
pelaksanaan
pembelajaran Kejar
yang
dapat
pembelajaran
2. Sarana
dan
Kecamatan
pada
saat
masih
kurang
prasrana
kurang
matematika berusaha dijalankan oleh guru
memadai terutama buku pegangan
atau tutor dalam tahap awal. Variasi model
siswa.
pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih
kurang
sehingga
3. Variasi model pembelajaran yang
terkesan
dilakukan oleh guru masih kurang.
pembelajaran berjalan secara monoton dan
4. RPP yang dibuat oleh guru kurang
membosankan. Guru belum secara khusus
lengkap.
menggunakan metode yang dapat menggali
4. Rekomendasi solusi terhadap kendala
kompetensi siswa, hal ini dipengaruhi oleh
yang
terbatasnya
pembelajaran matematika di Kejar
waktu
untuk
pelaksanaan
pembelajaran. 117
muncul
pada
proses
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
Paket
C
Harapan
Djuju Sudjana. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT. ROSDA
Kecamatan
Gemolong Berdasarkan
pembahasan
dengan E. Baker, B. McGraw, & P. Peterson. 2003. Evaluation of mathematics education programs. International encyclopedia of education, 3rd Edition. Elsevier.
berbagai kendala tersebut maka peneliti memberikan rekomendasi usulan solusi atas kendala yang muncul tersebut sebagai berikut: 1.
Howe Kenneth R. 1992 . Liberal Democracy, Equal Educational Opportunity, and the Challenge of Multiculturalism. American Educational Research Journal Fall 1992, Vol. 29, No. 3, PP. 455-470
Menganjurkan kepada warga belajar tidak membawa anak-anak ikut masuk ke dalam kelas sehingga tidak membuat suasan menjadi gaduh.
2.
Karalis Thanassis and Dimitris Vergidis. 2004. Lifelong education in Greece: recent developments and current trends. Int. J. of Lifelong Education, Vol. 23, No. 2 (March–April 2004), 179–189
Menyediakan buku pegangan siswa untuk proses pembelajaran di kelas Kejar Paket C Harapan, sehingga setiap mendapatkan satu buku.
3.
Mengikutsertakan guru atau tutor dalam
Malik Ibrahim. (2006). Evaluasi Program Fasilitator Desa Intensif di Kabupaten Kendal. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF, Vol 1. No. 2. 82-88
kegiatan bintek atau workshop yang berkaitan dengan metode dan variasi pembelajaran
untuk
meningkatkan Mehmet Bilir. 2007. Non-formal education implementations in Turkey: issues and latest challenges. Int. J. of Lifelong Education, Vol. 26, No. 6 (NovemberDecember 2007), 621–633
kompetensi guru yang bersangkutan. 4.
Mengikutsertakan guru atau tutor dalam kegiatan bintek atau workshop yang berkaitan dengan pembuatan RPP untuk
Mendiknas. 2003. UU Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional.
meningkatkan kompetensi guru yang bersangkutan.
Mendiknas. 2005. Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000 . Undang-Undang Dasar 1945.
Mendiknas. 2008 . Peraturan Pemerintahm No. 3 Tahun2008 tentang Standar proses Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional
Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta : Ar-ruzz Media. Bagus Nugroho. 2010. Analisis Perubahan Kurikulum SMA Mata Pelajaran Matematika di Kabupaten Karanganyar. Tesis.
Muhammad Hasbi. (2006). Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Dalam Bidang Pendidikan Luar Sekolah. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF, Vol 1. No. 2. 89-95
Djamarah. 2002 . Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta 118
JMEE Volume II Nomor 2, Desember 2012
Nusa Putra. 2011. Penelitian Kualitatif Proses dan Aplikasi. Jakarta : PT. Indeks.
Tjetjep Rohendi Rohidi, 2009. Analisis Data Kualitatif. Jakarta UI-Press.
Sudjana S. 2001. Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.
Wahyudin, 2008. Pembelajaran dan ModelModel Pembelajaran. Jakarta : CV. Ipa Abong.
Tim Dirdik Kesetaraan, 2006. Pendidikan Kesetaraan Mencerdaskan Anak Bangsa. Jakarta: Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal.
Wina Sanjaya, 2006. Startegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Tim Dirdik Kesetaraan, 2009. Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C berbasis Komunitas. Jakarta: Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal.
Yana Wardana, 2007. Manajemen Pendidikan Untuk Peningkatan Daya Saing. Bandung : PT Pribumi Mekar. Jakarta : Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Dirjen PLS. Yatim Riyanto, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Tim PLSOR, 2007. Panduan Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional. Semarang : Dinas Pendidikan Prop. Jateng.
Xin Liang, & Qiong Zhou, 2009. Students experiences of mathematics learning in technology integrated Classrooms. Int. J. of Technology in Teaching and Learning. 5(1), 62-74
Tim Penulisan Tesis UNS, 2011. Panduan Penulisan Tesis, Surakarta : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
119