EVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli
SKRIPSI PUTRI MULYA SARI
PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
RINGKASAN PUTRI MULYA SARI. D24103047. 2007. Evaluasi Penggunaan Bubuk Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Kandungan Lemak Darah Ayam Kampung yang Diinfeksi Cacing Ascaridia galli. Skripsi. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Ir. Dwi Margi Suci, MS Pembimbing Anggota : Ir. Widya Hermana, MSi Pemeliharaan ayam kampung secara tradisional menyebabkan kesehatan dan perkembangan ayam sulit terkontrol, sehingga ayam mudah terserang penyakit seperti terinfeksi cacing. Ascaridia galli merupakan cacing yang banyak menyerang usus halus pada unggas. Infeksi penyakit terhadap tubuh ternak menyebabkan penyerapan zat-zat nutrisi tidak terjadi dengan sempurna, termasuk lemak. Bawang putih merupakan tanaman obat tradisional yang mengandung zat aktif yaitu dialilsulfida dan allicin yang diduga mempunyai daya bunuh parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bubuk bawang putih terhadap kandungan lemak darah ayam kampung yang diinfeksi telur infektif cacing Ascaridia galli pada ayam kampung umur 7 minggu dengan dosis 2.500 telur per ekor. Ransum grower diberikan untuk ayam umur 5-9 minggu dan ayam umur 10-11 minggu diberikan ransum perlakuan yaitu P1 (ransum grower sebagai kontrol), P2 (ransum grower + 2% piperazine sitrat dalam ransum), P3 (ransum grower + 2,5% bubuk bawang putih dalam ransum), P4 (ransum grower + 5,0% bubuk bawang putih dalam ransum), P5 (ransum grower + 7,5% bubuk bawang putih dalam ransum). Pengambilan darah dilakukan di pembuluh darah vena jugularis ayam kampung pada saat umur 6 minggu (sebelum infeksi), umur 9 minggu (saat infeksi), dan umur 11 minggu (setelah pemberian perlakuan). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan. Peubah yang diamati adalah kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL serum ayam kampung. Adanya infeksi cacing menyebabkan penurunan kolesterol sebesar 53,65% dan trigliserida sebesar 16,33%, serta peningkatan HDL sebesar 39,91% dan LDL serum ayam kampung sebesar 27,78%. Berdasarkan hasil analisa statistik, penambahan bubuk bawang putih dengan dosis 2,5-7,5% sebagai antelmintika alami tidak menunjukan hasil yang signifikan (p>0,05) terhadap kadar kolesterol, trigliserida dan LDL serum, namun signifikan (p<0,05) terhadap peningkatan HDL serum ayam kampung. Persentase perubahan kadar lemak darah sedikit meningkat yaitu kadar kolesterol sebesar 2,74-3,47%, trigliserida sebesar 18,37-20,00%, HDL sebesar 2,50-2,66% dan LDL sebesar 3,64-10,87% terjadi setelah penambahan bubuk bawang putih dengan dosis 2,5-5,0% ke dalam ransum jika dibandingkan dengan kadar kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL serum sebelum pemberian bubuk bawang putih (saat penginfeksian). Kata kunci : Ascaridia galli, ayam kampung (Gallus gallus), bubuk bawang putih HDL, kolesterol, LDL, trigliserida.
ABSTRACT The Evaluation of Utilization Garlic Powder on Blood Lipid Content of Domestic Chicken which Infected of Ascaridia galli P. M. Sari., D. M. Suci., W. Hermana Ascaridia galli is one of parasite in domestic chickens (Gallus gallus). It is very harmfull especially for their performance, anthelmintics are usually need to kill the parasite. The experiment was conducted to study the evaluation of utilization garlic powder on blood lipid content of domestic chickens (Gallus galus) which infected by 2,500 dosages of Ascaridia galli infective eggs. One and a half month chickens were infected by infective eggs of Ascaridia galli. The diet grower was given for chickens with age 5-12 weeks and chickens with age 10-11 weeks was given the treatment diets, and they were P1 = diet grower, P2 = P1 + 2% piperazine sitrat, P3 = P1 + 2.5% garlic powder, P4 = P1 + 5% garlic powder, P5 = P1 + 7.5% garlic powder. The blood was taken from chicken’s jugular veins at age 6 weeks (before infection), age 9 weeks (after infection) and chickens at age 11 weeks (after treatment). Treatments were allocated in a completely randomized design with five treatment and three replication. The data were analyzed with Analysis of Variance (ANOVA) and if it was significant, continued with Duncan Multiple Range Test. Parameters observed were cholesterol, triglyceride, HDL, and LDL. The experiment showed that the effect of worm infection decreased cholesterol level 53.65% and trigliserida level 16.33%, and increased HDL level 39.91% and LDL level was 27.78%. The result showed that garlic powder as an anthelmintic had no significantly (p>0.05) effect of cholesterol, triglyceride, and LDL serum concentration and had significantly (p<0.05) increased HDL level was 2.50-10.36%. Keywords : Ascaridia galli, cholesterol, Gallus gallus, garlic powder, HDL, LDL, triglyceride
EVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli
PUTRI MULYA SARI D24103047
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
EVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli
Oleh PUTRI MULYA SARI D24103047
Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 21 Mei 2007
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
Ir. Dwi Margi Suci, MS. NIP. 131 671 592
Ir. Widya Hermana, M.Si. NIP. 131 999 586
Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc. NIP. 131 624 188
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 8 Januari 1985 di Magelang Jawa Tengah. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Chabibul Wadud dan Ibu Istichanah. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1997 di SDN Blondo 3, pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2000 di SLTP N 2 Magelang dan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2003 di SMU Almuayyad Surakarta. Penulis diterima sebagai mahasiswa pada Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada tahun 2003. Selama kuliah penulis aktif menjadi anggota Tim Paduan Suara Fakultas Peternakan IPB (2004-2006). Selain itu penulis juga mengikuti kegiatan Pelatihan Feed Live Training 2005, serta Pelatihan Penulisan Proposal PKM dan LKTM Mahasiswa Departemen INTP IPB 2006.
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT penguasa alam semesta hanya dengan pertolongan dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Evaluasi Penggunaan Bubuk Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Kandungan Lemak Darah Ayam Kampung yang Diinfeksi Cacing Ascaridia galli merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Awal dari penelitian ini adalah penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang tergabung menjadi satu tim. Dalam tim ini, terdapat beberapa topik penelitian yaitu : 1. Pengaruh Pemberian Bawang Putih dalam Ransum terhadap Organ Dalam serta Histopatologi Usus dan Hati Ayam Kampung yang Diinfeksi Ascaridia galli (Siti Nurjanah). 2. Pengaruh Penambahan Bubuk Bawang Putih pada Ransum terhadap Gambaran Darah Ayam Kampung yang Diinfeksi Cacing Nematoda (Ascaridia galli) (Rachmad Budiman). 3. Pengaruh Penggunaan Bubuk Bawang Putih dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung yang Diinfeksi Ascaridia galli (Rani Pudjihastuti). Penggunaan bubuk bawang putih dalam ransum sebagai antelmintika alami diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dan mudah bagi peternak kecil dalam menanggulangi masalah infeksi cacing pada ayam kampung. Selain itu, penggunaan bubuk bawang putih lebih aman terhadap kesehatan jika dibandingkan dengan antelmintika komersial karena pemakaian antelmintika komersil secara terus menerus dapat menyebabkan timbulnya populasi cacing yang resisten terhadap antelmintika serta residu pada produk pangan asal hewan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
Bogor, Juni 2007
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN ..................................................................................................
i
ABSTRACT .....................................................................................................
ii
RIWAYAT HIDUP .........................................................................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
x
PENDAHULUAN ...........................................................................................
1
Latar Belakang .................................................................................... Perumusan Masalah ............................................................................ Tujuan .................................................................................................
1 2 2
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................
3
METODE .........................................................................................................
16
Lokasi dan Waktu ............................................................................... Materi .................................................................................................. Rancangan ........................................................................................... Prosedur ..............................................................................................
16 16 20 23
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................
26
Keadaan Umum Penelitian .................................................................
26
Pengaruh Infeksi Cacing terhadap Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL, dan LDL Ayam Kampung ........................................................
27
Pengaruh Penambahan Bubuk Bawang Putih terhadap Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL, dan LDL Ayam Kampung .................
30
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................
35
Kesimpulan ......................................................................................... Saran ...................................................................................................
35 35
UCAPAN TERIMA KASIH ...........................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
37
LAMPIRAN .....................................................................................................
40
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1. Komposisi Kimia Bawang Putih per 100 gram yang Dapat Dimakan ...............................................................................................
4
2. Bahan Aktif Beberapa Derifat Piperazine ............................................
7
3. Tahapan Pemberian Ransum selama Pemeliharaan..............................
17
4. Susunan Ransum Ayam Kampung .......................................................
17
5. Komposisi Premix ................................................................................
18
6. Kandungan Zat Nutrisi Ransum Ayam Kampung................................
18
7. Kandungan Zat Nutrisi Bubuk Bawang Putih ......................................
20
8. Waktu Pengambilan Darah ..................................................................
21
9. Rataan Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL, dan LDL Serum Ayam Kampung Sebelum dan Saat Penginfeksian...............................
27
10. Persentase Perubahan Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL, dan LDL Serum Ayam Kampung Saat Penginfeksian ................................
28
11. Rataan Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL, dan LDL Serum Ayam Kampung Setelah Pemberian Bubuk Bawang Putih..................
30
12. Persentase Perubahan Kolesterol, Trigliserida, HDL, dan LDL Serum Ayam Kampung Setelah Pemberian Bubuk Bawang Putih Dibandingkan dengan Saat Penginfeksian............................................
31
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1.
Komponen Kimiawi Bawang Putih .....................................................
5
2.
Cacing Ascaridia galli Jantan dan Betina.............................................
8
3.
Siklus Hidup Cacing Ascaridia galli ....................................................
9
4.
Diagram Absorpsi Zat Makanan Lemak ..............................................
12
5.
Proses Pembuatan Bubuk Bawang Putih .............................................
19
6.
Telur Cacing Ascaridia galli ................................................................
24