Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERT PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN DI DESA PENGKOL KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Teknik Sipil
Oleh: RIAN TEKNIKA NIM: D 100 090 009 NIRM : 09 6 106 03010 50009
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
1
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERT PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN DI DESA PENGKOL KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI Naskah Publikasi
diajukan dan dipertahankan pada Sidang Pendadaran Tugas Akhir di hadapan Dewan Penguji Pada tanggal 19 Februari 2014 diajukan oleh : RIAN TEKNIKA NIM : D 100 090 009 NIRM : 09 6 106 03010 50009
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERT PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN DI DESA PENGKOL KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI Rian Teknika Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] or
[email protected]
ABSTRAKSI Tugas Akhir ini dilakukan penelitian evaluasi pengendalian waktu dan biaya pada proyek jembatan dengan menggunakan teknik diagram PERT (Programme Evaluation and Review Technique). Tujuan mengunakan teknik PERT ini adalah untuk mengendalikan dan membandingkan waktu (critical time) dan biaya (critical cost) akibat percepatan waktu (crashing) dengan cara cobacoba (Trial and Error). Analisa waktu dengan menggunakan teknik diagram PERT dan Time Schedule rencana pelaksanaan proyek; dan analisa biaya dengan menggunakan metode SNI yang menggunakan harga material, upah pekerja, dan biaya sewa alat yang berlaku di Kabupaten Boyolali tahun 2012. Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Trial and Error I mempunyai waktu kritis 37 hari yang menghasilkan biaya kritis sebesar Rp318.839.892,24 2. Trial and Error II mempunyai waktu kritis 28 hari yang menghasilkan biaya kritis sebesar Rp315.203.796,91 3. Trial and Error III mempunyai waktu kritis 23 hari yang menghasilkan biaya kritis sebesar Rp318.475.028,67 4. Trial and Error IV mempunyai waktu kritis 44 hari yang menghasilkan biaya kritis sebesar Rp316.619.747,53 dan denda sebesar Rp4.971.344,00 Kata Kunci: waktu, biaya, teknik PERT, critical time, critical cost, crashing, trial and error LATAR BELAKANG Jembatan Pengkol merupakan jembatan yang menghubungkan antara Desa Pengkol dengan Desa Waru. Jembatan ini terdapat di Desa di Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan jasa kontraktor yang mengerjakan proyek jembatan Pengkol di Boyolali adalah CV. Surya Kendaga Utama. Proyek pelaksanaan pekerjaan jembatan di Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali direncanakan mulai pada tanggal 08 Juni 2012 dan selesai pada tanggal 04 November 2012 dengan masa kerja 150 hari kalender. Tujuan mengunakan teknik PERT ini adalah untuk mengendalikan dan membandingkan waktu (critical time) diantaranya mengevaluasi kemajuan proyek, menjadwalkan ulang, membuat jaringan kerja dan biaya (critical cost) adalah menghitung ulang biaya proyek akibat percepatan waktu (crashing) dengan cara coba-coba (Trial and Error). Temuan penelitian sebelumnya yaitu Yuyun Adriani, 2007 “Analisa Pengendalian Waktu dan Biaya Proyek Dengan Metode PERT Pada Proyek
Pembangunan Kantor Indonesia-Gresik”.
Utama
PT.
Barata
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana menghitung dan menganalisis performance pelaksanaan project pada Proyek Jembatan di Desa Pengkol Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali? 2. Bagaimana melakukan rescheduling pelaksanaan project pada Proyek Jembatan di Desa Pengkol Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali? 3. Bagaimana membuat beberapa network diagram dengan menggunakan metode PERT pada Proyek Jembatan di Desa Pengkol Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali? 4. Bagaimana melakukan beberapa pemilihan alternatif yang paling efisien dengan menggunakan metode PERT pada Proyek Jembatan di Desa Pengkol Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali?
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
3
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika) TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Proyek Menurut Abrar Husen (2009 : 5), manajemen proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu, dan waktu, serta keselamatan kerja. Berbeda dengan H. Kerzner (dikutip oleh Soeharto, 1999), PMI (Project Management Institute) (dikutip oleh Soeharto, 1999), mengemukakan bahwa definisi manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya serta memenuhi keinginan pada stake holder. Waktu Menurut Soeharto (1995 : 197), waktu adalah lamanya atau durasi suatu kegiatan. Umumnya diukur dengan satuan jam, hari, minggu, bulan, dan tahun, serta dengan satuan yang lainnya. Yang menentukan berapa lama suatu proyek akan diselesaikan. Kurun waktu normal adalah kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tetapi di luar pertimbangan adanya kerja lembur dan usaha-usaha khusus lainnya, seperti menyewa peralatan yang lebih canggih (Soeharto, 1995 : 214).
2014
sumber daya untuk melaksanakan kegiatan. (Soeharto, 1997 : 107). Penyusunan suatu perencanaan yang lengkap sekurang-kurangnya meliputi (Soeharto, 1999 : 217): 1. Penentuan Tujuan (goal). 2. Penentuan Sasaran. 3. Pengkajian Posisi Awal Terhadap Tujuan. 4. Pemilihan Alternatif. 5. Penyusunan Rangkaian Langkah Untuk Mencapai Tujuan. Penjadwalan Proyek Menurut Abrar Husen (2009 : 149) bahwa penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. LANDASAN TEORI Perencanaan Dimensi Biaya Perencanaan adalah suatu tahap dalam manajemen proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administratif agar dapat diimplementasikan. Perencanaan biaya merupakan proses penting suatu manajemen proyek. Fungsi perencanaan biaya adalah untuk mengetahui seberapa banyak biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek, selanjutnya biaya tersebut direncanakan dan dikendalikan dengan melihat aspek-aspek seperti perencanaan bahan, perencanaan alat, perencanaan waktu, dan perencanaan tenaga kerja yang dibutuhkan proyek.
Biaya Menurut M. Munandar (1996 : 343), biaya adalah sesuatu yang akan dikorbankan atau akan diberikan pada pihak lain, sebagai kontra prestasi atas sesuatu yang diterima dari pihak lain tersebut. Menurut Soeharto (1999 : 163), biaya adalah pengeluaran untuk pelaksanaan proyek, operasi, serta pemeliharaan instalasi hasil proyek.
Perencanaan Jaringan Kerja Network planning (jaringan kerja) merupakan metode yang dianggap mampu menyuguhkan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun waktu kegiatan unsur proyek, dan pada giliran selanjutnya dapat dipakai memperkirakan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan (Soeharto, 1999 : 238). Kegunaan jaringan kerja antara lain sebagai berikut (Soeharto, 1999 : 238): Perencanaan Perencanaan adalah proses yang mencoba 1. Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen. meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk 2. Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis. mencapainya. Dari segi penggunaan sumber daya, perencanaan dapat diartikan sebagai memberi 3. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya. pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
4
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
Cara dan teknik menyusun rencana kerja dan jadwal waktu yang lazim dipakai yaitu cara bagan balok (bar chart) dan jaringan kerja (network diagram). Menurut Soeharto (1999 : 238) bahwa jaringan kerja dipandang sebagai suatu langkah penyempurnaan metode bagan balok, karena dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan seperti: a. Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek. b. Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya dengan penyelesaian proyek. c. Apabila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu, bagaimana pengaruhna terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek secara menyeluruh. Diantara berbagai versi analisis jaringan kerja, yang amat luas pemakaiannya adalah Metode Jalur Kritis (Critical Path Method – CPM), Teknik Evaluasi dan Review Proyek (Programme Evaluation and Review Technique - PERT), dan Metode Preseden Diagram (Preceden Diagram Method PDM). Gambar III.2. Perbandingan Jaringan AON dan AOA PERT Teknik PERT (Programme Evaluation and Review Technique) adalah suatu metode yang 1. Jadwal Aktivitas (activity scheduling) Menentukan jadwal proyek atau jadwal bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi aktivitas artinya perlu mengidentifikasi waktu adanya penundaan, maupun gangguan dan konflik mulai dan waktu selesai untuk setiap produksi; mengkoordinasikan dan kegiatan. mensinkronisasikan berbagai bagian sebagai Menentukan jadwal waktu untuk setiap suatu keseluruhan pekerjaan; dan mempercepat kegiatan digunakan proses two-pass, terdiri selesainya proyek (Djamin, 1993 : 96). Menurut Nursahid (2003 : 99) dari forward pass dan backward pass. ES (earliest start) dan EF (earliest finish) selama mengatakan bahwa PERT menggunakan kegiatan pada lingkaran (activity on node – AON). forward pass. LS (latest start) dan LF (latest finish) ditentukan selama backward pass. NO GAMBAR KEJADIAN AKTIVITAS 1
1
2
1
1
2
2
2 1 2 3
3
2
3
1
4 3
3
4
1
2
5 4
6
1-2 1-2 2-3
1 2
1-2 1-3
3 4
2-4 3-4
1 2 3 4 5 6
1-2 2-3 2-4 3-5 4-5 5-6
Gambar III.1. Jaringan yang sederhana, digambarkan dalam Terminologi PERT yang tepat
Gambar III.3. Activity On Node
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
5
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika) 2. Hambatan Aktivitas (slack activity) dan Jalur Kritis (critical path) Menurut Sutarni (2010) mengatakan bahwa waktu slack (slack time) yaitu waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan. Perhitungan ES, EF, LS, LF dan Slack menggunakan patokan berikut (Sutarni, 2010): ES = Early Start (Waktu mulai aktivitas paling awal) EF = Early Finish = Es + t (Waktu penyelesaian aktivitas paling awal) LS = Late Start = LF – t (Waktu mulai aktivitas paling akhir) LF = Late Finish = LS + t (Waktu penyelesaian aktivitas paling akhir) S = Slack = LF – EF atau LS – ES (Waktu mundur aktivitas) Jalur kritis (critical path) adalah jalur tidak terputus melalui jaringan proyek yang: a. Mulai pada kegiatan pertama proyek. b. Berhenti pada kegiatan terakhir proyek. c. Terdiri dari hanya kegiatan kritis (yaitu kegiatan yang tidak mempunyai waktu slack).
2014
Pada diagram balok, jika dalam pelaksanaan terjadi keterlambatan, maka pekerjaan yang memiliki ketergantungan terhadap pekerjaan tersebut akan mengalami penundaan. Supaya pekerjaan yang tertunda tersebut tidak mengganggu pekerjaan lain yang berhubungan, maka perlu dievaluasi dan direvisi sehingga selesai tepat waktu (Nursahid 2003 : 94). Kurva S Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek (Husen, 2009 : 152). Dengan bantuan kurva S ini, maka dapat diketahui kemajuan daripada kegiatan yang dilakukan adalah tepat waktu, lambat maupun lebih dari waktu rencana dengan membandingkan kurva S rencana dengan kurva pelaksanaan nantinya. METODE PENELITIAN
Peta Gantt (Gantt Chart) Peta ini pada dasarnya menggambarkan pekerjaan yang harus dilaksanakan, tetapi lebih penting lagi ialah peta ini juga menunjukkan saling hubungan yang terdapat antara semua fase atau tingkat dari pekerjaan. Secara sederhana peta ini menunjukkan koordinasi yang dibutuhkan antara berbagai tingkatan dari suatu proyek (Djamin, 1993 : 110). 1
T ug as x
2 3
4 6
T ug as y
5 7
T ug as z
W aktu, m in gg u
Gambar III.4. Gantt milestone chart Diagram balok merupakan rencana kerja yang paling sederhana dan sering digunakan pada proyek yang tidak terlalu rumit serta mudah dipahami dan dibuat. (Nursahid, 2003 : 94).
Gambar IV.1. Diagram Alir Penelitian
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
6
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
d. Mengubah jadwal pelaksanaan. PEMBAHASAN Umum Jembatan merupakan suatu bangunan Tabel V.1. Kurva S Contract Change Order infrastruktur sipil yang merupakan bagian dari (CCO) jaringan infrastruktur jalan yang berfungsi untuk mengatasi rintangan yang berada pada lintasan jalan. Rintangan tersebut bisa berupa lembah, aliran sungai, laut atau lintasan jalan lainnya. Proyek jembatan yang penulis teliti ini adalah jembatan komposit yang dibangun diatas aliran sungai yang menghubungkan antara Desa Pengkol dengan Desa Waru. Jembatan ini terdapat di Desa di Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Penjadwalan Ulang Penjadwalan ulang dilakukan terhadap semua pekerjaan yang belum selesai. Penjadwalan ulang dimulai sejak pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan dan demikian seterusnya hingga pekerjaan tuntas terlaksana seratus persen (100%) namun demikian tetap memperhatikan batas akhir waktu pelaksanaan sesuai kontrak. Apabila waktu pelaksanaannya melebihi waktu pelaksanaan sesuai kontrak maka akan dikenakan denda. Dengan demikian maka ada kemungkinan dalam penjadwalan ulang tersebut akan ada waktu jam lembur pada kegiatan-kegiatan tertentu agar terhindar dari denda tersebut. Dalam proyek ini keterlambatan mulai pada minggu ke 14. Keterlambatan tersebut disidak dan kemudian di lakukanlah rescheduling. Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa (Trial and Error) dengan Gambar V.1. Lokasi Jembatan Di Desa Pengkol percobaan Kabupaten Boyolali menggunakan jaringan kerja PERT AON. 1. Trial and Error I Trial and Error I ini dilaksanakan selama CCO (Contract Change Order) waktu 7 minggu (49 hari) dengan menambah Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 Pasal 87 Ayat 1 tentang Perubahan Kontrak jam lembur kerja. Tabel V.2. Rescheduling Trial and Error I menyatakan sebagai berikut: Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi: a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak; b. Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjan; c. Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan; atau Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
7
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
Setelah pembuatan Rescheduling Trial and Error I seperti diatas selanjutnya dibuatlah diagram/jaringan kerja PERT AON sebagai berikut: 0 A 7
11 D 13
20 I 22
28 M 32
0 7 7
12 2 14
22 2 24
29 4 33
7 C 11
14 F 15
15 G 18
18 H 20
24 K 25
25 L 28
33 O 36
36 P 37
7 4 11
14 1 15
15 3 18
18 2 20
24 1 25
25 3 28
33 3 36
36 1 37
0 B 4
11 E 14
20 J 24
28 N 33
3 4 7
11 3 14
20 4 24
28 5 33
Tabel V.7. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Injak
Gambar V.2. Jaringan PERT Trial and Error I Keterangan: A = Pasangan Batu 7 Hari B = Timbunan Tanah Biasa 4 Hari C = Timbunan Pilihan 4 Hari D = Bekisting Plat Injak 2 Hari E = Pembesian Plat Injak 3 Hari F = Pengecoran Plat Injak 1 Hari G = Pasangan Baja IWF 3 Hari H = Cat Besi 2 Hari I = Bekisting Plat Lantai Jembatan 2 Hari J = Pembesian Plat Lantai Jembatan 4 Hari K = Sandaran (Railing) 1 Hari L = Pengecoran Plat Lantai Jembatan 3 Hari M = Lapis Pondasi Bawah (Telford) 4 Hari N = Lapis Penetrasi (Lapen) 5 Hari O = Patok Pengarah 3 Hari P = Papan Nama Jembatan 1 Hari Dengan cara mendapatkan biaya sebagai berikut: Tabel V.3. Biaya Pekerjaan Pasangan Batu
Tabel V.8. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Injak
Tabel V.9. Biaya Pekerjaan Pasang Profil Baja/IWF
Tabel V.10. Biaya Pekerjaan Cat Kayu/Besi
Tabel V.4. Biaya Pekerjaan Timbunan Tanah Biasa
Tabel V.11. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Lantai Jembatan
Tabel V.5. Biaya Pekerjaan Timbunan Pilihan
Tabel V.12. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Lantai Jembatan
Tabel V.6. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Injak Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
8
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
Tabel V.13. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Lantai Jembatan
2014
Tabel V.19. Incremental Cost Trial and Error I
Tabel V.14. Biaya Pekerjaan Sandaran (Railing)
Tabel V.15. Biaya Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah (Telford)
Tabel V.16. Biaya Pekerjaan Patok Pengarah
Tabel V.17. Biaya Pekerjaan Lapis Penetrasi (Lapen)
a. Total Durasi Waktu Pelaksanaan Total durasi waktu semua pekerjaan pada Trial and Error I dilaksanakan Selama 49 hari (waktu normal). b. Lintasan Kritis Lintasan kritis adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis, kegiatan yang tidak boleh ditunda pengerjaannya, pada Trial and Error I ini lintasan kritisnya adalah A+C+E+F+G+H+J+K+L+N+O+P. c. Waktu Kritis Waktu kritis adalah waktu yang bersifat kritis didapatkan dari penjumlahan lamanya kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error I ini waktu kritisnya adalah 37 Hari. d. Biaya Kritis Akibat Crashing Biaya kritis akibat crashing adalah biaya yang didapatkan dari penjumlahan kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error I ini biaya kritisnya adalah sebesar Rp318.839.892,24 ; selisih biaya sebesar Rp47.071.579,08 2. Trial and Error II Trial and Error II ini dilaksanakan selama waktu 6 minggu (42 hari) dengan menambah jumlah personil dan jam lembur kerja. Tabel V.20. Rescheduling Trial and Error II
Tabel V.18. Biaya Pekerjaan Papan Nama Jembatan
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
9
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
Setelah pembuatan Rescheduling Trial and Error Tabel V.24. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Injak II seperti diatas selanjutnya dibuatlah diagram/jaringan kerja PERT AON sebagai berikut: 0 A 6
9 D 11
13 M 17
0 6 6
10 2 12
20 4 24
6 C 9
12 F 13
15 H 16
20 K 21
23 O 26
6 3 9
12 1 13
19 1 20
20 1 21
24 3 27
0 B 4
9 E 12
13 G 15
17 J 20
21 L 23
27 P 28
2 4 6
9 3 12
13 2 15
17 3 20
21 2 23
27 1 28
15 I 17
23 N 27
15 2 17
23 4 27
Gambar V.3. Jaringan PERT Trial and Error II Keterangan: A = Pasangan Batu 6 Hari B = Timbunan Tanah Biasa 4 Hari C = Timbunan Pilihan 3 Hari D = Bekisting Plat Injak 2 Hari E = Pembesian Plat Injak 3 Hari F = Pengecoran Plat Injak 1 Hari G = Pasangan Baja IWF 2 Hari H = Cat Besi 1 Hari I = Bekisting Plat Lantai Jembatan 2 Hari J = Pembesian Plat Lantai Jembatan 3 Hari K = Sandaran (Railing) 1 Hari L = Pengecoran Plat Lantai Jembatan 2 Hari M = Lapis Pondasi Bawah (Telford) 4 Hari N = Lapis Penetrasi (Lapen) 4 Hari O = Patok Pengarah 3 Hari P = Papan Nama Jembatan 1 Hari Dengan cara mendapatkan biaya sebagai berikut: Tabel V.21. Biaya Pekerjaan Pasangan Batu
Tabel V.25. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Injak
Tabel V.26. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Injak
Tabel V.27. Biaya Pekerjaan Pasang Profil baja/IWF
Tabel V.28. Biaya Pekerjaan Cat Kayu/Besi
Tabel V.22. Biaya Pekerjaan Timbunan Tanah Biasa
Tabel V.29. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Lantai Jembatan
Tabel V.23. Biaya Pekerjaan Timbunan Pilihan
Tabel V.30. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Lantai jembatan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
10
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
Tabel V.31. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Lantai Jembatan
2014
Tabel V.37. Incremental Cost Trial and Error II
Tabel V.32. Biaya Pekerjaan Sandaran (Railing)
Tabel V.33. Biaya Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah (Telford)
Tabel V.34. Biaya Pekerjan Patok Pengarah
Tabel V.35. Biaya Pekerjaan Lapis Penetrasi (Lapen)
a. Total Durasi Waktu Pelaksanaan Total durasi waktu semua pekerjaan pada Trial and Error II dilaksanakan Selama 42 hari (waktu crashing 7 hari). b. Lintasan Kritis Lintasan kritis adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis, kegiatan yang tidak boleh ditunda pengerjaannya, pada Trial and Error II ini lintasan kritisnya adalah A+C+E+F+G+I+J+K+L+N+P. c. Waktu Kritis Waktu kritis adalah waktu yang bersifat kritis didapatkan dari penjumlahan lamanya kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error II ini waktu kritisnya adalah 28 Hari. d. Biaya Kritis Akibat Crashing Biaya kritis akibat crashing adalah biaya yang didapatkan dari penjumlahan kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error II ini biaya kritisnya adalah sebesar Rp315.203.796,91 ; selisih biaya sebesar Rp51.301.037,08 3. Trial and Error III Trial and Error III ini dilaksanakan selama waktu 5 minggu (35 hari) dengan menambah jumlah personil dan jam lembur kerja. Tabel V.38. Rescheduling Trial and Error III
Tabel V.36. Biaya Pekerjaan Papan Nama Jembatan
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
11
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
Setelah pembuatan Rescheduling Trial and Error Tabel V.42. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Injak III seperti diatas selanjutnya dibuatlah diagram/jaringan kerja PERT AON sebagai berikut: 0 A 5
8 D 9
11 M 14
0 5 5
9 1 10
17 3 20
5 C 8
10 F 11
12 H 14
16 K 17
19 O 21
5 3 8
10 1 11
14 2 16
16 1 17
20 2 22
0 B 4
8 E 10
11 G 12
14 J 16
17 L 19
22 P 23
1 4 5
8 2 10
11 1 12
14 2 16
17 2 19
22 1 23
12 I 14
19 N 22
12 2 14
19 3 22
Gambar V.4. Jaringan PERT Trial and Error III Keterangan: A = Pasangan Batu 5 Hari B = Timbunan Tanah Biasa 4 Hari C = Timbunan Pilihan 3 Hari D = Bekisting Plat Injak 1 Hari E = Pembesian Plat Injak 2 Hari F = Pengecoran Plat Injak 1 Hari G = Pasangan Baja IWF 1 Hari H = Cat Besi 2 Hari I = Bekisting Plat Lantai Jembatan 2 Hari J = Pembesian Plat Lantai Jembatan 2 Hari K = Sandaran (Railing) 1 Hari L = Pengecoran Plat Lantai Jembatan 2 Hari M = Lapis Pondasi Bawah (Telford) 3 Hari N = Lapis Penetrasi (Lapen) 3 Hari O = Patok Pengarah 2 Hari P = Papan Nama Jembatan 1 Hari Dengan cara mendapatkan biaya sebagai berikut: Tabel V.39. Biaya Pekerjaan Pasangan Batu
Tabel V.43. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Injak
Tabel V.44. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Injak
Tabel V.45. Biaya Pekerjaan Pasang Profil Baja/IWF
Tabel V.46. Biaya Pekerjaan Cat Kayu/Besi
Tabel V.40. Biaya Pekerjaan Timbunan Tanah Biasa
Tabel V.47. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Lantai Jembatan
Tabel V.41. Biaya Pekerjaan Timbunan Pilihan
Tabel V.48. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Lantai Jembatan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
12
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
Tabel V.49. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Lantai Jembatan
2014
Tabel V.55. Incremental Cost Trial and Error III
Tabel V.50. Biaya Pekerjaan Sandaran (Railing)
Tabel V.51. Biaya Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah (Telford)
Tabel V.52. Biaya Pekerjaan Patok Pengarah
Tabel V.53. Biaya Pekerjaan Lapis Penetrasi (Lapen)
a. Total Durasi Waktu Pelaksanaan Total durasi waktu semua pekerjaan pada Trial and Error III dilaksanakan Selama 35 hari (waktu crashing 14 hari). b. Lintasan Kritis Lintasan kritis adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis, kegiatan yang tidak boleh ditunda pengerjaannya, pada Trial and Error III ini lintasan kritisnya adalah A+C+E+F+G+I+J+K+L+N+P. c. Waktu Kritis Waktu kritis adalah waktu yang bersifat kritis didapatkan dari penjumlahan lamanya kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error III ini waktu kritisnya adalah 23 Hari. d. Biaya Kritis Akibat Crashing Biaya kritis akibat crashing adalah biaya yang didapatkan dari penjumlahan kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error III ini biaya kritisnya adalah sebesar Rp318.475.028,67 ; selisih biaya sebesar Rp55.177.927,13 4. Trial and Error IV Trial and Error IV ini dilaksanakan selama waktu 8 minggu (56 hari) dengan menambah upah pekerja. Tabel V.56. Rescheduling Trial and Error IV
Tabel V.54. Biaya Pekerjaan Papan Nama Jembatan
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
13
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
Setelah pembuatan Rescheduling Trial and Error Tabel V.60. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Injak IV seperti diatas selanjutnya dibuatlah diagram/jaringan kerja PERT AON sebagai berikut: 0 A8
13 D 15
21H 23
27 K 28
32 M36
088
15 2 17
25 2 27
27 1 28
34 4 38
8 C 13
17 F 18
18 G 21
23 J 27
28 L 32
38 O43
43 P 44
8 5 13
17 1 18
18 3 21
23 4 27
28 4 32
38 5 43
43 1 44
0B4
13 E 17
21 I 23
32 N 38
448
13 4 17
21 2 23
32 6 38
Tabel V.61. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Injak
Gambar V.5. Jaringan PERT Trial and Error IV Keterangan: A = Pasangan Batu 8 Hari B = Timbunan Tanah Biasa 4 Hari C = Timbunan Pilihan 5 Hari D = Bekisting Plat Injak 2 Hari E = Pembesian Plat Injak 4 Hari F = Pengecoran Plat Injak 1 Hari G = Pasangan Baja IWF 3 Hari H = Cat Besi 2 Hari I = Bekisting Plat Lantai Jembatan 2 Hari J = Pembesian Plat Lantai Jembatan 4 Hari K = Sandaran (Railing) 1 Hari L = Pengecoran Plat Lantai Jembatan 4 Hari M = Lapis Pondasi Bawah (Telford) 4 Hari N = Lapis Penetrasi (Lapen) 6 Hari O = Patok Pengarah 5 Hari P = Papan Nama Jembatan 1 Hari Dengan cara mendapatkan biaya sebagai berikut: Tabel V.57. Biaya Pekerjaan Pasangan Batu
Tabel V.62. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Injak
Tabel V.63. Biaya Pekerjaan Pasang Profil Baja/IWF
Tabel V.64. Biaya Pekerjaan Cat Kayu/Besi
Tabel V.58. Biaya Pekerjaan Timbunan Tanah Biasa
Tabel V.65. Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Lantai Jembatan
Tabel V.59. Biaya Pekerjaan Timbunan Pilihan
Tabel V.66. Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Lantai Jembatan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
14
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
Tabel V.67. Biaya Pekerjaan Pengecoran Plat Lantai Jembatan
2014
Tabel V.73. Incremental Cost Trial and Error IV
Tabel V.68. Biaya Pekerjaan Sandaran (Railing)
Tabel V.69. Biaya Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah (Telford)
Tabel V.70. Biaya Pekerjaan Patok Pengarah
Tabel V.71. Biaya Pekerjaan Lapis Penetrasi (Lapen)
a. Total Durasi Waktu Pelaksanaan Total durasi waktu semua pekerjaan pada Trial and Error IV dilaksanakan Selama 56 hari (waktu diperlambat 7 hari). b. Lintasan Kritis Lintasan kritis adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis, kegiatan yang tidak boleh ditunda pengerjaannya, pada Trial and Error IV ini lintasan kritisnya adalah A+C+E+F+G+I+J+K+L+N+O+P. c. Waktu Kritis Waktu kritis adalah waktu yang bersifat kritis didapatkan dari penjumlahan lamanya kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error IV ini waktu kritisnya adalah 44 Hari. d. Biaya Kritis Akibat Perlambatan Biaya kritis akibat perlambatan adalah biaya yang didapatkan dari penjumlahan kegiatan pada lintasan kritis, pada Trial and Error IV ini biaya kritisnya adalah sebesar Rp316.619.747,53 ; selisih biaya sebesar Rp47.559.937,62 e. Biaya Denda Biaya denda adalah biaya yang apabila waktu pelaksanaannya melebihi waktu pelaksanaan sesuai kontrak, pada Trial and Error IV ini biaya denda didapatkan dengan cara: = (1/1000) x Nilai Kontrak x Hari Keterlambatan = (1/1000) x Rp710.192.000,00 x 7 hari = Rp4.971.344,00
Tabel V.72. Biaya Pekerjaan Papan Nama Jembatan
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
15
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Trial and Error I a. Setelah menganalisis Performance dan melakukan Penjadwalan Ulang (Rescheduling) didapatkan hasil adalah kemajuan proyek dikategorikan baik sesuai desain kurva S, karena waktu pelaksanaan tidak melebihi waktu pelaksanaan sesuai kontrak: Biaya Normal Rp311.614.402,87 Waktu Normal 49 hari (7 Minggu) b. Setelah membuat Jaringan Kerja (Network Diagram) menggunakan Metode PERT AON didapatkan hasil: Waktu Kritis 37 hari Lintasan Kritis A+C+E+F+G+H+J+K+L+N+O+P c. Menghitung Ulang Biaya Project dengan menggunakan Microsoft Excel didapatkan hasil: Biaya Kritis Rp318.839.892,24 2. Trial and Error II a. Setelah menganalisis Performance dan melakukan Penjadwalan Ulang (Rescheduling) didapatkan hasil adalah kemajuan proyek dikategorikan baik sesuai desain kurva S, karena waktu pelaksanaan tidak melebihi waktu pelaksanaan sesuai kontrak: Biaya Normal Rp311.614.402,87 Waktu Normal 42 hari (6 Minggu) b. Setelah membuat Jaringan Kerja (Network Diagram) menggunakan Metode PERT AON didapatkan hasil: Waktu Kritis 28 hari Lintasan Kritis A+C+E+F+G+I+J+K+L+N+P c. Menghitung Ulang Biaya Project dengan menggunakan Microsoft Excel didapatkan hasil: Biaya Kritis Rp315.203.796,91 3. Trial and Error III a. Setelah menganalisis Performance dan melakukan Penjadwalan Ulang (Rescheduling) didapatkan hasil adalah kemajuan proyek dikategorikan baik sesuai desain kurva S, karena waktu pelaksanaan tidak melebihi waktu pelaksanaan sesuai kontrak: Biaya Normal Rp311.614.402,87 Waktu Normal 35 hari (5 Minggu) b. Setelah membuat Jaringan Kerja (Network Diagram) menggunakan Metode PERT AON didapatkan hasil:
2014
Waktu Kritis 23 hari Lintasan Kritis A+C+E+F+G+I+J+K+L+N+P c. Menghitung Ulang Biaya Project dengan menggunakan Microsoft Excel didapatkan hasil: Biaya Kritis Rp318.475.028,67 4. Trial and Error IV a. Setelah menganalisis Performance dan melakukan Penjadwalan Ulang (Rescheduling) didapatkan hasil adalah kemajuan proyek dikategorikan terlambat dan tidak sesuai dengan kurva S rencana, karena waktu pelaksanaan melebihi waktu pelaksanaan sesuai kontrak maka akan dikenakan biaya denda: Biaya Normal Rp311.614.402,87 Waktu Normal 56 hari (8 Minggu) b. Setelah membuat Jaringan Kerja (Network Diagram) menggunakan Metode PERT AON didapatkan hasil: Waktu Kritis 44 hari Lintasan Kritis A+C+E+F+G+I+J+K+L+N+O+P c. Menghitung Ulang Biaya Project dengan menggunakan Microsoft Excel diddapatkan hasil: Biaya Kritis Rp316.619.747,53 Biaya Denda Rp4.971.344,00 Biaya denda akan dibayarkan oleh pihak kontraktor dan diserahkan kepada pemili proyek (owner). Berdasarkan hasil temuan diatas, maka Trial and Error II dipilih menjadi alternatif yang paling efisien dengan alasan Trial and Error II masih dikategorikan Penjadwalan Ulang (Rescheduling) yang sesuai rencana, artinya tidak melebihi waktu sesuai kesepakatan waktu kontrak, dan dengan mempertimbangkan sisi lain diantaranya adalah waktu percepatan, waktu kritis, lintasan kritis, dan biaya kritisnya lebih efisien dibandingkan dengan Trial and Error I, Trial and Error III, dan Trial and Error IV. Saran 1. Agar terhindar dari biaya denda (pinalti) sebaiknya desain waktu tidak melebihi waktu pelaksanaan yang sudah disepakati bersama. 2. Upah waktu lembur di hari normal berbeda dengan upah waktu lembur pada waktu istirahat mingguan atau libur resmi. Bacalah dengan seksama peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah. 3. Penelitian ini menggunakan perbandingan waktu dan biaya metode jaringan PERT
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
16
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Biaya……………(Rian Teknika)
2014
AON, alangkah baiknya jika digabung Muharrom dan Parindragala. 2005. Pengendalian dan/atau digunakan perbandinganBiaya dan Waktu Menggunakan Metode perbandingan waktu dan biaya dengan Konsep Nilai Hasil : Studi Kasus Proyek menggunakan metode yang lain untuk Pembangunan Gedung Kejaksaan mendapatkan hasil penelitian yang lebih Tinggi Jawa Tengah. Skripsi. kompleks. Universitas Diponegoro. Munandar, M. 1996. Materi Pokok Manajemen Proyek. Jakarta: Karunika. DAFTAR PUSTAKA Adriani, Yuyun. 2006. Analisa Pengendalian Nursahid, Muhammad. 2003. Manajemen Konstruksi. Surakarta. Waktu dan Biaya dengan Metode PERT Pada Proyek Pembangunan Kantor Setiawan, Ikhsan. 2005. Rescheduling Waktu Utama PT. Barata Indonesia-Gresik. Pekerjaan Guna Optimasi Biaya Skripsi. Universitas Muhammadiyah Pembangunan Rusunawa Siwalankerto Malang. Surabaya. Cahyono, Fajar. 2010. Studi Perbandingan Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Konstruksi Dari Konseptual Sampai Operasional. Proyek Pembangunan Gedung Metode Jakarta: Erlangga. Pelaksanaan Precast dengan Metode Konvensional Dilihat Dari Segi Waktu Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Konstruksi Dari Konseptual Sampai Operasional. dan Biaya : Studi Kasus Proyek Asrama Jakarta: Erlangga. Balai Sungai Surakarta Teknologi npanel system. Skripsi. Universitas Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid I. Muhammadiyah Surakarta. Jakarta: Erlangga. Dendiatama, Brian. 2009. Pengertian dan Ruang Lingkup Proyek. Standar Nasional Indonesia 2836:2008. Tata http://dendiatama.blogspot.com.html Cara Perhitungan Pekerjaan Pondasi Untuk Konstruksi Bangunan Gedung. diambil pada 16 Mei 2013 14:58:11 GMT Djamin, Zulkarnain. 1993. Perencanaan & Standar Nasional Indonesia 7394:2008. Tata Analisa Proyek Edisi Dua. Jakarta: Cara Perhitungan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Sutarni, Nani. 2010. Manajemen Operasional Universitas Indonesia. Lanjutan 2008. Jurnal. Universitas Ervianto, Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Pendidikan Indonesia Konstruksi Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi. Hartawan, Harry. n.d. “Analisa Keterlibatan Manajemen Proyek Dalam Proses Perencanaan dan Pengendalian Proyek Selama Pelaksanaan Konstruksi”. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/li bri2/detail.jsp?id=80787. diambil pada 15 Mei 2013 16:18:23 GMT Husen, Abrar. 2009. Manajamen Proyek: Perencanaan, Penjadwalan, & Pengendalian Proyek (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi Offset. Kareth, Michael, dkk. 2012. Analisis Optimalisasi Waktu dan Biaya dengan Program Primavera 6.0 : Studi Kasus Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 102/MEN/VI/2004 Tentang “Waktu Kerja Lembur Dan Upah Kerja Lembur”. Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta
17