EVALUASI PEMBEBANAN JARINGAN TEGANGAN 20 kV FEEDER GARDU INDUK PADANG PANJANG BERDASARKAN DROP TEGANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI Farhatein Yulmas.1, Ir. Eddy Soesilo, MEng.2 dan Ir. NH Kresna, MT.2 1) Mahasiswa dan 2)Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No.19 Kampus Proklamator III Padang, Sumatera Barat, Indonesia 2015 Email :
[email protected]
ABSTRAK Pada tahun 2006 dibangun gardu induk Padang Panjang yang interkoneksi dengan gardu induk Simpang Empat, gardu induk Maninjau dan Gardu Induk Padang Luar. Selanjutnya pada tahun 2011 Gardu Induk Padang Panjang diresmikan untuk operasi melayani kebutuhan industri dan penerangan disekitar wilayah Padang Panjang dengan daya terpasang 10 MVA. Seiring dengan pertumbuhan beban yang tak sebanding dengan pertumbuhan pembangkitan listrik maka perlu ditinjau dan dihitung kondisi sistem jaringan listrik yang ada di Gardu Induk Padang Panjang. Agar perhitungan bervariasi pada kondisi beban yang berubah-ubah maka perlu digunakan delphi sebagai alat untuk menyelesaikan perhitungan tersebut. Dengan dapat dihitungnya rugi daya dan drop tegangan pada sistem Gardu Induk Padang Panjang maka dapat diperoleh kondisi Gardu Induk Padang Panjang 10 tahun kemudian. Kata kunci : Pembebanan jaringan tegangan Gardu Induk Padang Panjang, rugi daya, dan drop tegangan.
1. PENDAHULUAN
kelayakan dari feeder yang ada ditinjau dari
1.1 Latar Belakang Masalah
sisi drop tegangan.
Padang Panjang adalah kota yang terdekat dari pusat kota Padang. Dikota
1.2 Tinjauan Pustaka 1
Jurnal Momentum, Aldi Riski,
Padang Panjang tujuannya terdapat objek
“Pengaruh Penambahan Jaringan
wisata dengan salah satunya adalah MIFAN.
Terhadap Drop Tegangan Pada Sutm
Agar dapat menyalurkan daya listrik
20 Kv Feeder Kersik Tuo Rayon
dari kota Padang ke kota Padang Panjang
Kersik
Tuo
Kabupaten
diperlukan saluran transmisi yang berpusat
Institut Teknologi Padang, Padang,
pada Gardu Induk Padang Panjang. Dari
2013.
Gardu Induk kepusat – pusat beban disalurkan
Menjelaskan
dengan menggunakan saluran distribusi.
drop tegangan yang terjadi pada
tentang
Kerinci”,
perhitungan
Padang Panjang disuplay oleh Gardu
Feeder Kersik Tuo sebelum dan
Induk Padang Panjang dan Gardu Induk
sesudah panambahan jaringan, dan
Padang Luar. Terdiri dari panjang JTM suplay
membandingkan hasil perhitungan
92,797 kms yang terdiri dari 4 feeder. Untuk
dengan standar drop tegangan yang
itu perlu dilakukan penghitungan kembali
ditetapkan oleh PT. PLN (Persero)
1.
Rayon Kersik tuo sesuai dengan TMP
yang diijinkan, dianalisa kembali
( Tingkat Mutu Pelayanan ) PLN
penempatan transformator distribusi
Setempat yaitu 17 KV – 20 KV.
sehingga
Jurnal,
distribusi menjadi lebih baik.
Aprilian
P.
Kawihing,
“Pemerataan Beban Transformator
transformator
Jurnal
Ilmiah,Budi
Pada Saluran Distribusi Sekunder”,
Tjahjono,”Analisis Tegangan Dan
UNSRAT Manado, 2013.
Losses Pada Jaringan Distribusi
Menjelaskan
2.
3.
kinerja
tentang
Terhadap
Pemasangan
Ketidakseimbangan antara tiga fasa
Pembangkitan Distribusi”, Politeknik
mengakibatkan arus mengalir pada
Negeri Malang, Jawa Tengah,2010.
kabel netral trafo. Karena pada kabel
Pada
netral trafo mengalir arus, maka rugi
tentang apa bila terjadi gangguan
daya yang terjadi pada jaringan
maka akan dapat
distribusi
makin
losses yang tinggi dan drop tegangan.
meningkat. Kerugian yang terjadi
Untuk mengoptimalkan kerja dari
akibat beban yang tidak seimbang
sistem distribusi tersebut kita harus
akan berdampak besar pada pihak
menganalisa efek dari penempatan
konsumen maupun pihak PLN.
lokasi dari pembangkitan terdistribusi
Tugas Akhir, Bastanna Erlayas
terhadap
sekunder
Bangun,
“Studi
Transformator
akan
Penempatan
penelitian
losses
tegangan.
Distribusi
sistem
ini
menjelaskan
mengakibatkan
total
Dengan
distribusi
dan
profil
pengoptimalan ini
kita
bisa
Berdasarkan Jatuh Tegangan Pada
meningkatkan keandalan kerja pada
PT. Pln (persero) Rayon Medan
jaringan distribusi tegangan listrik.
Kota”, Universitas Sumatera Utara,
Pembangkitan
Medan, 2009.
didefinisikan sebagai sumber yang
Pada
penelitian
ini
terdistribusi
menjelaskan
ukurannya terbatas (kurang dari 15
tentang pengaruh panjang saluran
MW) dan terpasang pada Gardu
distribusi primer terhadap tegangan
Induk atau beban.
jatuh dan rugi-rugi daya yang dimulai dari GI (Gardu Induk) paya Geli
1.3 Definisi Masalah
sampai pada transformator distribusi
Berdasarkan
latar
belakang
dan
pada PT.PLN (Rayon Medan Kota).
keterkaitan tujuan penulisan maka pokok
Dan
pada
permasalahan yang akan di bahas pada skripsi
saluran distribusi primer lebih dari
ini adalah menghitung jumlah daya yang
untik
tegangan
jatuh
2
terpakai pada beban serta pembagian beban
2.
Study lapangan, disini dilakukan
pada masing-masing feeder sehingga dapat di
Pengumpulan Data PLN Ranting
ketahui kondisi feeder,trafo ini bermanfaat
Padang Panjang.
bagi perancangan penyambungan jaringan
3.
Pengolahan Data yang telah di
ataupun pengaturan beban untuk 10 tahun
dapat dari PLN Ranting Padang
kedepan.
Panjang untuk dilakukan kajian tentang record beban selama 3
1.3 Tujuan Penelitian
tahun untuk dijadikan acuan
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk
dalam pengambilan kebijakan.
mengevaluasi pembebanan jaringan tegangan 4.
20kV feeder GI Padang Panjang berdasrkan
Menghitung tegangan jatuh dan
Drop tegangan dengan menggunakan program
losses
delphi.
feeder Gardu Induk.
Ranting Padang Panjang dapat digunakan
Agar ruang lingkup permasalahan
antara lain :
mengambang maka
Kualitatif yaitu berbentuk grafik atau
penulis membuat batasan-batasan masalah
gambar – gambar.
sebagai berikut :
Teknik analisis data yang
1. Hanya membahas aspek teknis saja
(losses
daya
dan
dapat digunakan yaitu :
drop
1.
tegangan). 2.
Parametrik
yaitu
analisis
Membahas dampak dari kondisi
data bersifat angka – angka
pembebanan sekarang terhadap
dengan
peralatan listrik, sistem trafo,
persamaan.
konduktor,
PMT,
2.
dan
menggunakan
Nonparametrik yaitu analisis data yang berbentuk grafik –
pembebanan.
grafik .
1.5 Metodologi Penelitian Metodologi yang akan dilakukan
Setelah
dalam penelitian ini adalah : 1.
masing-masing
Metoda pengumpulan data di PLN
1.4 Batasan Masalah tidak terlalu luas dan
pada
mendapat
data
yang
diinginkan maka langkah selanjutnya yang
Identifikasi masalah
penulis lakukan adalah teknik pengolahan data
Identifikasi masalah ini meliputi
dengan cara melakukan analisis pembagian
:
beban. Pembebanan mulai dari Gardu
Induk sampai hingga Gardu Tiang.
3
3.
4.
PEMBEBANAN JARINGAN TEGANGAN 20 kV FEEDER
daya ke daerah Air Angek
GARDU INDUK PADANG
Pada feeder 3 ini dibutuhkan daya dalam satu hari sebesar 3 Mw
PANJANG 5.
3.1
Feeder 3, untuk pendistribusian
Feeder 4, untuk pendistribusian
Sistem Kelistrikan Gardu Induk
daya ke daerah Sei Talang.
Padang Panjang
Pada feeder 4 ini dibutuhkan daya
Sistem kelistrikan pada Gardu induk
dalam satu hari sebesar 0,1 Mw
Padang Panjang a.
Dari feeder di atas dapat dilihat dari single line di bawah ini :
Sistem 20 kV
Sistem
20
kV
diperoleh
setelah
mentransformasikan tenaga 150 kV dari jaringan
transmisi
dengan
menggunakan
transformator 10 MVA yang terdapat pada Gardu Induk Padang Panjang. Selanjutnya sistem ini digunakan pada sistem jaringan distribusi primer dan untuk pemakaian sendiri melalui
beberapa
feeder/penyulang
Gambar 3.1 Single line Padang Panjang
yang b.
terdapat pada Gardu Induk Padang Panjang.
Sistem 380 V AC
Feeder-feeder 20 kV yang terdapat
Tegangan 380 V AC ini merupakan
pada Gardu Induk Padang Panjang terdiri dari
tegangan tiga fasa yang di peroleh dengan
5 feeder, yaitu :
mentransformasikan tegangan 20 kV pada
1.
2.
3.
Feeder
PS,
digunakan
feeder pemakaian sendiri. Tegangan 380 kV
untuk
pemakaian sendiri.
ini digunakan pada peralatan-peralatan yang
Feeder 1, untuk pendistribusian
membutuhkan suplai daya tiga fasa seperti
daya ke daerah Kota Padang
untuk charger baterai, rectifier, dan peralatan-
Panjang.
peralatan lainnya.
Pada feeder 1 ini dibutuhkan daya
c.
Sistem 220 V AC
dalam satu hari sebesar 3,8 Mw
Tegangan
220
V
AC
merupakan
Feeder 2, untuk pendistribusian
tegangan satu fasa dari tegangan 380 V AC.
daya ke daerah Air Mancur.
Tegangan ini digunakan pada peralatan-
Pada feeder 2 ini dibutuhkan daya
peralatan seperti computer, radio komunikasi,
dalam satu hari sebesar 0,35 Mw
dan peralatan-perlatan lainnya. d.
4
Sistem 110 V DC
Tegangan
melalui
lama arus tresebut mengalir maka semakin
rectifier dan baterai. Tegangan ini umumnya
panas penghantar tersebut dan semakin banyak
digunakan sebagai suplai rele-rele proteksi
energi listrik yang hilang karena energi
yang terdapat pada ruang control gardu induk.
tersebut berubah menjadi panas. Hal inilah
Bila
system
yang merugikan karena jika energi itu hilang
kelistrikan di gardu induk, tegangan ini
maka tegangan pada ujung penghantar tersebut
diperoleh melalui rectifier namun jika terjadi
akan berkurang.
tidak
ini
ada
di
peroleh
gangguan
pada
gangguan yang mengharuskan melakukan Kerugian akibat Jarak, jarak sangat
pemadaman maka tegangan diperoleh melalui baterai
sehingga
daya
untuk
berpengaruh pada keandalan jaringan karena
beberapa
semakin
peralatan proteksi pada gardu induk tetap
jauh
atau
semakin
panjang
penghantar listrik tersebut maka akan banyak
mengalir. Di samping itu baterai ini juga
tegangan listrik yang menghilang karena
digunakan sebagai suplai daya cadangan untuk
penghantar itu saendiri memiliki hambatan
radio komunikasi.
atau tahanan, jadi karena jarak penghantar
3.2
Rugi – rugi Daya Pada Jaringan
sangat jau dari sumber atau pembangkit maka
dan
nilai hambatan penghantar itu sendiri akan
disalurkan dari gardu induk/trafo distribusi ke
mengurangi tagangan yang mengalir pada
pemakai mengalami rugi tegangan dan rugi
penghantar tersebut. Tegangan juga sangat
daya, ini disebabkan karena saluran distribusi
berpengaruh terhadap rugi-rugi daya, semakin
mempunyai tahanan, induktansi, dan kapasitas.
besar tegangan pada suatu saluran, maka
Karena saluran distribusi primer ataupun
semakin kecil arus pada saluran tersebut.
sekunder berjarak pendek maka kapasitas
Sedangkan arus adalah salah satu faktor yang
dapat diabaikan, dengan demikian dapat dibuat
mempengaruhi besar kecilnya rugi- rugi daya
rangkaian ekivalen dari saluran distribusi.
pada suatu saluran. Itu dapat dilihat dari rumus
5
dibawah ini:
4
Daya
listrik
Kerugian
pelembekan
logam
yang
akibat
dikirim
pelembekan,
perpengaruh
terhadap
PL3Ø
sedikit pada semua suhu dan merupakan fungsi suhu dan waktu. Bersamaan dengan
= 3.I2.R
(3.1)
Dimana :
penurunan batas tegangan tarik pada keadaan komulatif. Kerugian akibat panas, jika suatu penghantar dialairi arus listrik secara terus –
PL3Ø
= Beban puncak (kilo Watt)
I
= Arus yang mengalir pada
menerus maka akan menimbulkan panas,
penghantar (Ampere)
panas ini timbul akibat energi listrik yang R
mengalir pada penghantar tersebut. Semakin
5
= Tahanan (Ohm/ km)
3.3 Rugi – rugi energy pada bulanan
mengukur
energi, jaringan distribusi merupakan bagian
Pelanggan
yang langsung berhubungan dengan pengguna
masuk
ke
Tegangan
Rendah.
Pelanggan tegangan rendah adalah pelanggan
energi listrik, yang dalam pengusahaan energi
yang meter
listrik disebut pelanggan.
ransaksinya dipasang di sisi
tegangan rendah; jadi kWh-meter mengukur energi yang masuk langsung ke beban-beban
Pelanggan, adalah pembeli energi
tegangan rendah.
listrik dan pelanggan wajar jika apa yang mempunyai
yang
transformator.
Dari keseluruhan sistem penyediaan
dibelinya
energi
mutu
yang sesuai
Contoh yang umum untuk pelanggan
dengan harapan.
tegangan rendah adalah pelanggan rumah
Mutu energi listrik yang sampai ke tempat
tangga, di mana tegangan 220 V (fasa-netral)
pelanggan ditetapkan dalam berbagai
mencatu peralatan rumah tangga. Perlu diingat
ketentuan. Namun dalam operasinya, pada
bahwa tidak semua negara menggunakan
waktu tertentu bisa terjadi penyimpangan -
tegangan 220 V sebagai tegangan catu
penyimpangan. Penyimpangan ini mungkin
peralatan rumah tangga. Di negara tertentu
dipicu oleh kejadian alam, ataupun dipicu oleh
digunakan tegangan 110 V; oleh karena itu
kejadian di jaringan itu sendiri.
kita perlu memastikan lebih dulu berapa tegangan sumber sebelum kita hubungkan
Pengelompokan Pelanggan Menurut Tegangan
peralatan kita. Demikian pula halnya jika kita membeli peralatan listrik, perlu kita pastikan
Dilihat dari posisi meter transaksi,
berapa tegangan yang diperlukan.dengan itu
pelanggan dapat di kelompokkan dalam:
dapat dirumuskan dengan cara : a). Pelanggan Tegangan Menengah WL
= PL3Ø . t
(3.2)
b). Pelanggan Tegangan Rendah Dengan : Pada jaringan distribusi PLN, nilai = Rugi – rugi energy pada
nominal tegangan menengah adalah 20 kV
WL
(antar fasa) sedangkan tegangan rendah adalah
bulanan (kWh)
380/220 V. 3
Pelanggan
Pelanggan
Tegangan
tegangan
Menengah.
menengah
PL3Ø
= Beban
T
= Waktu
adalah
3.4 Impedansi
pelanggan yang meter transaksinya dipasang di sisi tegangan menengah; jadi kWh-meter
6
puncak (kilo Watt)
Impedansi adalah kuantitas kompleks
urutan tertentu tergantung pada impedansi
yang dinotasikan dengan Z yang menjelaskan
bagian rangkaian itu terhadap arus dengan
ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik
urutan tersebut. Impedansi setiap bagian suatu
sinusoid. Dimana magnitudo Z menunjukkan
jaringan yang seimbang terhadap arus salah
perbandingan amplitudo perbedaan tegangan
satu urutan dapat berbeda dengan impedansi
terhadap amplitudo arus. Bagian nyata dari
terhadap arus dari urutan yang lain. Impedansi
impedansi adalah resistansi R dan bagian
suatu rangkaian yang hanya mengalir arus
imajiner adalah reaktansi X. Secara dimensi,
urutan-positif disebut impedansi terhadap arus
impedansi sama dengan resistansi.
urutan-positif. Analisis gangguan tak simetris pada
Z = R + jX
(3.3)
sistem yang simetris terdiri dari penentuan komponen simetris dari arus tak seimbang
Dimana : Z = Impedansi (Ω)
yang mengalir. Karena arus komponen dari
R = Resistansi (Ω)
salah
X = Reaktansi (Ω)
tegangan-jatuh dengan urutan yang sama dan
satu
urutan
phasa
menimbulkan
tidak tergantung pada arus dari urutan yang Resistansi, merupakan
reaktansi
istilah
yang
dan
impedansi
lain, dalam suatu sistem yang seimbang arus
pada
dari salah satu urutan dapat dianggap mengalir
karakteristik dalam rangkaian yang bersifat
dalam jaringan bebas yang terdiri hanya dari
melawan arus listrik. Resistansi merupakan
impedansi terhadap arus dari urutan itu saja.
tahanan
oleh
Rangkaian ekivalen phasa-tunggal yang hanya
resistor. Reaktansi merupakan tahanan yang
terdiri dari impedansi terhadap arus salah satu
bersifat reaksi terhadap perubahan tegangan
urutan saja dinamakan jaringan urutan untuk
atau
tahanannya
urutan tertentu jaringan. Jaringan urutan ini
berubah sehubungan dengan perbedaan fase
meliputi setiap emf yang dibangkitkan pada
dari tegangan dan arus. Selain itu reaktansi
urutan yang sama. Jaringan urutan yang
tidak
mengalirkan
yang
perubahan
mengacu
diberikan
arus.
mendisipasi
Nilai
energi.
Sedangkan
arus
Ia1,
Ia2
dan
Ia0
impedansi mengacu pada keseluruhan dari
diantarhubungkan untuk melukiskan berbagai
sifat tahanan terhadap arus baik mencakup
keadaan gangguan tak seimbang. Oleh karena
resistansi, reaktansi atau keduanya. Ketiga
itu, untuk menghitung pengaruh gangguan
jenis tahanan ini diekspresikan dalam satuan
dengan metode komponen simetris, adalah
ohm.
penting sekali untuk menentukan impedansi urutannya dan meng-gabungkannya untuk
Dalam setiap bagian rangkaian, jatuh
membentuk jaringan urutan masing-masing.
tegangan yang disebabkan oleh arus dengan
7
Komponen simetris berpengaruh terhadap
%PL3 ϕ =
. 100
(3.5)
besarnya impedansi saluran. Impedansi saluran suatu sistem tenaga listrik tergantung dari jenis
Dengan :
konduktornya yaitu dari bahan apa konduktor
%PL3 ϕ = Persentase pada rugi –rugi daya
itu dibuat yang juga tentunya pula dari besar
(%)
kecilnya penampang konduktor dan panjang saluran yang digunakan jenis konduktor ini.
PL3Ø
= Rugi – rugi energy (kW)
Pk
= Besar daya yang dikirimkan (kW)
Komponen Simetris menyebabkan tegangan jatuh sesuai dengan urutan arusnya dan tidak mempengaruhi urutan arus lainnya, berarti tiap
3.7
urutan yang seimbang akan terdiri dari suatu jaringan.
Ketidakseimbangan
tegangan
ini
akan
arus
atau
menimbulkan
pula
Drop tegangan pada feeder gardu induk ini pada bulanannya dapat dirumuskan dengan cara :
urutan nol.
Besar daya yang dikirim Besar
daya
yang
dikirim
=
3 . V . I . Cos ϕ
l
Z
= (R + jX)
Vd
= √3. I . (R Cos ϕ + jX Sin ϕ)
pada Dengan :
bulanannya dapat dirumuskan dengan cara : Pk
Tegangan Pada Feeder
Gardu Induk
impedansi urutan positif, urutan negatif, dan
3.5
Drop
Z
= Impedansi (Ω)
R
= Resistansi (Ω)
jX
= Reaktansi (Ω)
l
= Panjang saluran (kms)
Vd
= Drop tegangan
Cos ϕ
= Faktor daya beban (0,85)
Sin ϕ
= Faktor daya beban (0,52)
(3.4)
Dengan : Pk
= Besar daya yang dikirim (kW)
V
= Daya yang dipakai (Volt)
I
= Arus penghantar (Ampere)
3.6
Persentase pada rugi – rugi daya Persentase pada rugi-rugi daya yang
dipakai pada bulanannya dapat dirumuskan
3.8
dengan cara :
Persentase Drop Tegangan Pada Feeder Gardu Induk
8
Persentase drop tegangan pada feeder
tersebut dibagi dengan jumlah jam dari selang
gardu induk ini pada bulanannya dapat
waktu tersebut. Dapat diuraikan dengan rumus
dirumuskan dengan cara :
: faktor beban =
Vd = 100% Vk
%Vd
(3.8) (3.7)
bagi penyedia listrik, faktor beban sistem diinginkan setinggi mungkin karena faktor
Dengan :
beban yang makin tinggi berarti makin rata %Vd Vd
3.9
= Persentase drop tegangan (%)
beban
sistemnya,
sehingga
tingkay
pemanfaatan alat-alat yang ada dalam sistem
= Drop tegangan (Volt)
tersebut
dapat
diusahakan praktiknya,
setinggi
Persentase Drop Tegangan Pada
mungkin.Dalam
faktor
beban
Feeder Gardu Induk
tahunan sistem berkisar antara 60%-80%.
Persentase drop tegangan pada feeder
3.11 Pengenalan
gardu induk ini pada bulanannya dapat
=
Pengertian
Delphi
dirumuskan dengan cara :
%Vd
dan
Delphi
suatu bahasa (3.7) pemograman (development language) yang
Vd 100% Vk
adalah
digunakan untuk merancang suatu aplikasi Dengan :
program.Delphi termasuk dalam pemrograman bahasa tingkat tinggi (high level lenguage).
%Vd
= Persentase drop tegangan (%) Delphi merupakan generasi penerus
Vd
= Drop tegangan (Volt)
dari Turbo Pascal. Pemrograman Delphi dirancang untuk beroperasi dibawah sistem
3.10 Faktor – faktor beban dalam pembangkitan
operasi Windows. Program ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu produktivitas,
Faktor
beban adalah perbandingan
kualitas,
pengembangan
perangkat
lunak,
antara besarnya beban rata-rata untuk selang
kecepatan kompiler, pola desain yang menarik
waktu tertentu terhadap beban puncak tertinggi
serta diperkuat dengan bahasa perograman
dalam selang waktu yang sama (misalnya satu
yang
hari atau satu bulan). Sedangkan beban rata-
perograman Object Pascal.
terstruktur
dalam
struktur
bahasa
rata untuk suatu selang waktu tertentu adalah
3.11.1 File – file Penyusun Project
jumlah produksi kWh dalam selang waktu
9
Sepintas sebuah program aplikasi
menggunakan
yang dapat dibuat dengan menggunakan Delphi hanya terdiri dari file
editor untuk membuat file resource.
project dan 4. File Project Options (. Dof ) dan File
sebuah unit. Namun kenyataannya terdapat beberapa
file
yang
editor resource, misalnya
dibentuk
pada
Desktop Settings (. Ds k)
saat
membangun sebuah program aplikasi. Berikut
File project options merupakan file
ini merupakan file-file penyusun projek yang
yang berisi options-options dari suatu project
terdapat pada program Delphi, yaitu :
yang dinyatakan melalui perintah Options dari menu
1. File Project (.D pr ) dan file Unit (.P as )
Project. Sedang file desktop
setting
berisi option-option yang dinyatakan melalui Sebuah program Delphi terbangun
perintah Environment Options dari menu
dari modul-modul source code yang disebut
Tools. Perbedaan di antara kedua jenis file
unit. Delphi menggunakan sebuah file projek
tersebut adalah bahwa file
(.D pr ) untuk menyimpan program utama.
dimiliki oleh setiap project sedangkan file
File sumber untuk unit biasanya berisi
desktop setting dipakai untuk lingkungan
sebagian besar kode di dalam aplikasi, file ini
Delphi. Apabila ada kerusakan pada kedua
ditandai dengan ekstensi (.P as ).
Setiap
jenis file tersebut dapat mengganggu proses
aplikasi atau projek terdiri atas file projek
kompilasi. Prosedur yang dapat kita tempuh
tunggal atau lebih dalam file unit.
untuk menangani gangguan tersebut adalah
project options
dengan menghapus kedua jenis file tersebut 2. File Form (. Dfm )
dibuat
yaitu . Do f dan . Dsk karena kedua file
File
form adalah file biner yang
tersebut akan terbentuk secara otomatis pada
oleh
Delphi
saat menyimpan project.
untuk
menyimpan
informasi yang berkaitan dengan form.
5. File Backup (.~d p, . ~d f, . ~p a)
3. File Resource (. Res )
File-file dengan ekstensi di atas
File resource merupakan file biner
merupakan file backup dari suatu project, form
yang berisi sebuah ikon yang digunakan oleh
dan unit. Ketiga jenis file tersebut akan
project. File ini secara terus menerus di-update
terbentuk pada saat proses penyimpanan untuk
atau diubah oleh Delphi sehingga file ini tidak
yang kedua kalinya.
bisa
tersebut berjenis
diubah
oleh
pemakai.
Dengan
Kerena ketiga file
backup (cadangan) maka
menambahkan file resource pada aplikasi dan
ketiga jenis file tersebut berisi salinan terakhir
menghubungkan dengan file 9 project dapat
dari file-file utama sebelum disimpan lebih lanjut.
10
yang
6. File jenis lain
dapat
digunakan
untuk
mendukung program aplikasi yang File-file dengan ekstensi lain yang dapat
ditemukan
dalam
folder
kita rancang tampak lebih menarik.
tempat
penyimpanan program aplikasi selain yang
3.11.2 Tampilan Delphi
memiliki ekstensi yang telah disebutkan pada Berikut adalah gambar dari keseluruhan
umumnya adalah file-file yang dibentuk oleh
tampilan Delphi :
compiler dan beberapa file Windows yang digunakan Delphi. File-file tersebut adalah: a) File Executable (. Exe ). File ini dibentuk
oleh
merupakan
compiler file
dan
eksekusi
(executable) dari program aplikasi. Gambar 3.2 Tampilan Delphi
File ini berdiri sendiri dan hanya memerlukan file library di D LL , VB X dan lain-lain
3.11.3 IDE (Integrated Development
b) File unit Object (. Dcu). File ini
Environment)
merupakan file unit (. Pa s) yang telah dikompilasi oleh
compiler
Kemudian, hal yang paling pertama
yang akan dihubungkan dengan file
dalam
esekusi.
mengenal
mengetahui Development
c) File Dinamic Link Library (.D ll).
Delphi
IDE.
adalah
harus
IDE
(Integrated
Environment)
merupakan
File ini dibentuk oleh compiler
lingkungan/wilayah dimana seluruh tools atau
apabila kita merancang . DLL
komponen-komponen yang dibutuhkan untuk
sendiri.
merancang atau membangun aplikasi program. Secara umum IDE Delphi di kelompokkan
d) File Help. File ini merupakan file
kepada 8 bagian yaitu :
Windows dan merupakan file help standar
yang
dapat
1. Main Menu
dipakai
diprogram aplikasi Delphi.
Merupakan penunjuk ke seluruh fasilitas yang disediakan aplikasi Delphi.
e) File Image (. Wm f, . Bmp , .Ico ).
File-file ini
merupakan file
Windows dari aplikasi selain Delphi
11
4. Form Designer Merupakan interface (antar muka) apalikasi yang akan dibangun, Form akan menampung
seluruh
komponen
yang
akandigunakan dalam proses perancangan sebuah aplikasi dengan Delphi. Gambar 3.3 Menu Pemrograman Delphi12 2. Toolbar / Speedbar Merupakan dirancang
untuk
Icon lebih
(Sortcut)yang memudahkan
menjangkau fasilitas yang ada pada Delphi.
Gambar 3.6 Form Designer Pemrograman Delphi 5. Code Editor Code editor merupakan tempat untuk menuliskan
kode
program
menggunakan
bahasa object Pascal. Kode program tidak
Gambar 3.4 Toolbar Pemrograman Delphi
perlu di tulis secara keseluruhan karena Delphi
3. Component Palette
sudah
menyediakan
blok
atau
kerangka untuk menulis kode program. Merupakan VCL(Visual
komponen-komponen
Component
Library)
yang
dikelompokkan kedalam Tab-tab, komponen komponen inilah yang akan digunakan untuk merancang interface atau antar muka aplikasi.
Gambar 3.7 Code Editor Pemrograman Delphi
Gambar 3.5 Component Palette Pemrograman Delphi
6. Code Explorer
12
Digunakan
untuk
memudahkan
Merupakan bagian yang dapat diisi
berpindah antar file unit di dalam jendela code
dengan kode program tertentu yang berfungsi
editor. Code explorer berisi daftar yang
untuk menangani event-event (berupa sebuah
menampilkan semua tipe,class, properti ,
procedure) yang dapat direspon oleh sebuah
method, variabel global, rutin global yang
komponen.
telah didefinisikan di dalam unit. Saat memilih
kejadian yang diterima oleh suatu objek, misal
sebuah item dalam code explorer, kursor akan
: klik, drag, dan lain-lain. Event yang diterima
berpindah menuju implementasi dari item
objek akan memicu Delphi menjalankan kode
yang dipilih di dalam code editor.14
program yang ada didalamnya. Misalnya ingin
Event
adalah
peristiwa
atau
sesuatu dikerjakan pada saat form ditutup, maka untuk menyatakan tindakan tersebut (berupa
sebuah
procedure) menggunakan
OnClose.
Gambar 3.8 Code Explorer Pemrograman Delphi 7. Object inspector Gambar 3.9 Object Inspector Pemrograman Object inspector digunakan untuk
Delphi
mengubah properti atau karakteristik dari 8. Object Tree View
suatu komponen. Terdiri dari 2 tab yaitu :
Object tree view berisi daftar komponen yang
a. Properties
sudah diletakkan di form designer. Digunakan untuk menentukan seting suatu objek. Satu objek memiliki beberapa properti yang dapat diatur langsung dari object inspector maupun melalui kode program. Seting ini mempengaruhi cara kerja objek tersebut saat aplikasi dijalankan. Gambar 3.10 Object Tree View b. Event
Pemrograman Delphi
13
4.
bulan Januari
PERHITUNGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN JARINGAN TEGANGAN 20kV FEDDER GI PADANG PANJANG
Tan ggal
Ja m
4.1. Perhitungan 0101201 4
Untuk melakukan perhitungan ini penulis mengambil data dari Gardu induk Padang Panjang dan rayon PLN
Padang
Panjang di Padang Panjang. Berdasarkan data yang di peroleh dari PLN Padang Panjang terdapat data dari gambar single line 4 feeder, teabel/feeder, lebar feeder, beban/data harian dari Gardu Induk, dan jenis kabel. Perhitungan
18. 00 18. 30 19. 00 19. 30 20. 00 20. 30 21. 00
F1 kota
F2 Air Mancur
F3 Aia Angek
A m p 74
M w
A m p 28
M w
A m p 69
M w
77
2. 6 3. 0 3. 1 3. 0 2. 9 2. 8
29
1. 0 1. 0 1. 0 0. 9 0. 8 0. 8
81
2. 7 3. 7 3. 8 3. 8 3. 6 3. 4
93 93 91 89 85
2. 5
31 31 26 25 24
0. 9
11 5 11 4 11 3 11 0 10 3
F4 Sei Talang
2. 3
A m p 4
M w
4
0. 1 0. 2 0. 2 0. 2 0. 2 0. 1
5 5 5 5 4
0. 1
dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : Data beban dan arus primer pada
4.2. Data Arus Beban Puncak
beban puncak penyulang 20 kv di Gardu induk
Tabel 4.2 Data Rata-rata Arus Beban Puncak
padang panjang. Pada penyaluran tegangan 20 kv di Gardu induk padang panjang beban
4.3 Menghitung Rugi Daya dan Drop
puncak pada masing-masing feeder terjadi
Tegangan
antara jam 18.00 wib sampai dengan jam
Untuk menghitung nilai rugi daya
21.00 yang mana data tersebut diambil pada
dibutuhkan nilai beban puncak dan tahanan pada saluran, impedansi saluran ini adalah Z =
tahun 2014 dapat dilihat pada table4.1.
0,029 + j0,278 Ohm/km, dimana R = 0,029 Tabel 4.1 Data beban puncak pada tegangan
Ohm/km, panjang saluran karena pengaruh
20 kV di gardu induk padang panjang pada
temperatur 24,15 km. Maka tahanan saluran total adalah 0,029 x 24,15 = 0,7 Ω. Setelah
BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
ARUS RATA-RATA BEBAN PUNCAK (A) 207 188 154 40 43 158 166 158 175 180 183 235
nilai-nilai tersebut diketahui, maka rugi daya dapat
dihitung
menggunakan
persamaan
berikut : 1. Bulan Januari dengan beban puncak : PL3Ø
= 3.I2.R = 3.2072.52,25 = 6.716.580,8 W
14
= 6.716,6 kW
= 1.756,8 V
Rugi-rugi energi pada bulan Januari dimana
Tegangan terima, diperoleh :
waktu dalam bulan Januari adalah 744 jam,
Vd
= 1.756,8 V
maka :
Vk
= 20.000 V
Vk – Vd
= 20.000 – 1.756,8
WL
= PL3Ø . t
Vt
= 6.716,6 . 744
= 18.243,2 V
Persentase drop tegangan, adalah :
= 4.997.150,4 kWh
%Vd
Persentase rugi-rugi energi dibulan
=
Vd 1.756,8 100% 100% 8,8% Vk 20000
Januari, Daya kirim adalah : Pk
=
3 . V . I . Cos ϕ
=
3 . 20.000 . 207 . 0,85
Gambar 4.1 Tampilan Delphi input data
= 6.092.086,8 W = 6.092,1 kW %PL3 ϕ
=
PL 6.716,6 100% 100 % 110,3% Pk 6.092,1 Gambar 4.2 Tampilan Delphi saat proses
Drop tegangan pada bulan Januari, berdasarkan data Z = (5 + j6,34) Ω/km dan panjang saluran karena pengaruh temperatur 0,930 kms, maka :
l
Z
= (R + jX)
Z
= (5 + j6,34)0,930 = 4,65 + j5.6
Ω/km Vd
5. KESIMPULAN DAN SARAN
3 . I . (R Cos ϕ + jX Sin ϕ),
=
5.1 Kesimpulan
dimana : Dari Cos ϕ
= 0,85
atau sin ϕ
= 0,52
perhitungan
diambil kesimpulan sebagai berikut :
3
dan
analisa yang telah dilakukan, maka dapat
maka : Vd =
penelitian
. 207 . (4,65 . 0,85 + j5,6. 0,52 )
15
1. Dari hasil perhitungan pada tabel 4.3
panjang saluran dibuat tidak terlalu
diperoleh rugi-rugi energi yang paling
jauh.
besar yaitu pada bulan Oktober sebesar 32.393,76 kWh atau 0,13 %.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk rugi – rugi yang paling kecil yaitu pada bulan Februari sebesar
Bastanna Erlayas Bangun.2009.“Studi
4.912,32 kWh atau 0,056 %.
Penempatan
Transformator
Berdasarkan
2. Dari hasil perhitungan pada tabel 4.3 diperoleh drop tegangan yang paling
Jatuh
Distribusi
Tegangan”.Universitas
Sumatra Utara. Medan.
besar yaitu pada bulan Oktober
Abrar Tanjung“KunciAnalisa Sistem
sebesar 883,18V atau 0,59% . Untuk
Distribusi 20 kV Untuk Memperbaiki Kinerja
drop tegangan yang paling kecil yaitu
Sistem Distribusi Menggunakan Electrical
bulan
Transient
Februari
361,858
V
atau
0,24%.
Analysis
Program”.Universitas
Lancang Kuning. A.N.
5.2 Saran
Afandi.2011.
“Dasar-Dasar
Evaluasi Rugi Daya Saluran Transmisi 150 kV Dari hasil penelitian analisa rugi-rugi
Pada Penyulang Kebonagung-Sengkaling”.
daya dan drop tegangan dapat dilakukan
Universitas Negeri Malang.
langkah-langkah seperti berikut: 1.
Aldi Riski, “Pengaruh Penambahan
Untuk memperkecil drop tegangan
Jaringan Terhadap Drop Tegangan Pada
dapat
Sutm 20 Kv Feeder Kersik Tuo Rayon Kersik
memperbesar
penghantar
dan
ukuran
mengurangi
Tuo Kabupaten Kerinci”, Institut Teknologi
titik
Padang, Padang, 2013.
percabangan agar tegangan yang
Aprilian P. Kawihing, “Pemerataan
sampai ke konsumen paling ujung
Beban Transformator Pada Saluran Distribusi
tidak mengalami drop.
Sekunder”, 2.
Untuk perbaikan tegangan di sisi sekunder dapat dilakukan dengan cara mengubah
sadapan
trafo
(tap
changer), sesuai dengan tegangan yang diterima pada sisi primer. 3.
Untuk memperbaiki rugi-rugi daya dapat dilakukan dengan pemeratan dan
penyeimbangan
beban
serta
16
UNSRAT
Manado,
2013.
17