EVALUASI KINERJA TERKAIT IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMI MAKRO 1
Hasta Karnadi Nugroho , Hari Purnomo
2
1,2
Jurusan Tehnik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14.5 Yogyakarta 55081 Telp, (0274) 895287 ext, 122, Faks. (0274) 895007 ext. 148
Abstract Nowdays, the competition among university in national, regional, and even international level is rather tight. A university has to be able to give a good service to its customers. Therefore, Faculty of Industrial Technology, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) as one of the education institution has to improve its work system. To improve the product/service quality of an education institution, FTI UII implement quality management system ISO 9001:2008 which consists of standard requirements to measure the organization ability in completing the customer requirements and the right regulations. The purpose of this study is to identificate and assess the influence of each component of work system toward student satisfaction which is related to the implementation of ISO 9001:2008 in terms of macro ergonomic aspects. The results showed that there is a combined effect of all aspects toward the students satisfaction with a value of 93.7%. This research findings showed that the organization contribution aspect (X1) which directly contributes to the students satisfaction for 4.28%, learning process (X2) for 2.79%, academic service (X3) for 7.45%, classroom environment (X4) for 11.70%, students academic quality (X5) for 9.73, and facilities and infrastructure (X6) for 89.11%. Key words: Work System, Macro Ergonomic, ISO 9001: 2008 Abstrak Persaingan perguruan tinggi dewasa ini cukup ketat baik di tingkat nasional, regional bahkan di tingkat internasional. Sebuah perguruan tinggi harus mampu memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya. Oleh karena itu Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam dunia pendidikan harus selalu meningkatkan sistem kerja yang lebih baik. Untuk meningkatkan mutu produk/ jasa institusi pendidikan, FTI UII menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang berisikan persyaratan standar yang digunakan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi serta menilai seberapa besar pengaruh dari setiap komponen sistem kerja terhadap kepuasan mahasiswa terkait implementasi ISO 9001:2008 ditinjau dari aspek ergonomi makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh gabungan dari semua aspek terhadap kepuasan mahasiswa dengan nilai sebesar 93,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi aspek organisasi (X1) secara langsung berkontribusi terhadap tingkat kepuasan mahasiswa sebesar 4,28%, proses pembelajaran (X2) sebesar 2,79%, pelayanan akademik (X3) sebesar 7,45 %, lingkungan kelas (X4) sebesar 11,70%, kualitas akademik mahasiswa (X5) sebesar 9,73%, dan sarana dan prasarana (X6) sebesar 89,11%. Kata kunci: Sistem Kerja, Ergonomi Makro, ISO 9001: 2008
1. PENDAHULUAN Pendidikan tinggi dewasa ini terjadi persaingan yang sangat ketat, sehingga diperlukan sebuah sistem kerja yang baik untuk dapat meningkatkan kinerja. Definisi sistem berarti usaha untuk membentuk interaksi secara reguler atau mengusahakan saling ketergantungan antar item supaya menjadi kesatuan yang menyeluruh untuk bekerja dalam mewujudkan tujuan yang diinginkan (Ubaidilah, 2006). Terkait dengan sistem kerja di pendidikan tinggi perlu dilakukan pengawalan yang ketat agar sistem yang ada berjalan dengan baik. Masalah utama yang sering muncul dalam sebuah pendidikan tinggi adalah pelayanan yang diberikan belum sesuai dengan harapan pelanggan. Dengan demikian Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
Evaluasi Kinerja Terkait…(Hasta K.N, Hari Purnomo)
1
(FTI UII) dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang baik dengan meningkatkan kinerja karyawan agar kepuasan pelanggannya meningkat. Untuk meningkatkan mutu sebuah organisasi, perlu menerapkan sistem manajemen mutu berstandar internasional yang salah satunya adalah ISO 9001:2000. ISO 9001:2000 berisikan persyaratan standar internasional untuk sistem manajemen kualitas (Gasperst, 2002). Lebih lanjut Gasperst (2002) menyatakan bahwa ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari sistem menajemen kualitas yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi memberikan barang dan jasa sesuai persyaratan. Prasetya (2004) juga menyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu produk/jasa organisasi harus menerapkan sistem manajemen mutu yang digunakan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai. Sedangkan Suardi (2003) menyatakan bahwa derajat karakteristik yang melekat pada produk harus mencukupi persyaratan atau keinginan. Terkait dengan ISO manajemen, FTI UII telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 sebagai alat untuk mengontrol proses pendidikan. Pencapaian ini dikarenakan persaingan Pendidikan Tinggi cukup ketat, baik persaingan di dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, FTI UII dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang baik dengan meningkatkan kinerja karyawan agar kepuasan pelanggannya meningkat. Implementasi sistem manajemen mutu (ISO 9001:2008) diharapkan dapat menjadikan pelayanan lebih baik dari sebelumnya, dimana kegiatan yang ada dilakukan secara prosedural, terdokumentasi dan secara rutin dapat dianalisis. Meskipun demikian apakah dengan memiliki standar mutu pelayanan ISO 9001:2008 kebutuhan mahasiswa akan kepuasan pelayanan yang diberikan FTI UII sudah sesuai harapan/ keinginan? Dan apakah kepuasan mahasiswa sudah terpenuhi? Dalam hal ini perlu dilakukan identifikasi dan penilaian terhadap pengaruh dari aspek ergonomi makro pada kinerja FTI UII terhadap tingkat kepuasan mahasiswa. Penilaian aspek ergonomi makro akan dikaitkan dengan implementasi ISO 9001:2008. Ergonomi makro adalah sebuah pendekatan top-down dari sistem sosioteknikal untuk merancang sistem kerja dalam menciptakan harmonisasi atau keseimbangan dalam sistem kerja secara keseluruhan dengan tujuan mengoptimalkan desain sistem kerja (Hendrick and Kleiner, 2001 ; Davis and Moro, 2004). Perancangan sistem kerja dengan pendekatan ergonomi makro harus sesuai dengan karakteristik sistem sosioteknikal organisasi dan dilakukan secara holistik untuk mengharmoniskan sistem kerja dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari (Manuaba, 2003; Hendrick and Kleiner, 2001). Beberapa penelitian dan kajian terkait dengan ergonomi makro telah banyak dilakukan diantaranya dilakukan oleh Elfrida (2009) yang mengkaji tentang penilaian dan perbaikan sistem kerja. Smith and Ku (2010) meneliti tentang faktor organisasi dan penjadwalan masinis kereta api. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara faktor organisasi dan penjadwalan terhadap kelelahan, kesehatan dan kesejahteraan. Kajian ergonomi makro juga telah banyak membahas tentang manusia dan organisasi, psychophysiological, perancangan produk, perancangan kantor terkomputerisasi (Kraemer, et.al, 2009; Burov, 2000; Guimaries and Fogliatto, 2000, Guimaries and Linden, 2000). Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja FTI UII terkait dengan ISO 9001:2008 ditinjau dari aspek ergonomi makro. Aspek-aspek ergonomi makro yang dimaksud yaitu organisasi, proses pembelajaran, lingkungan kelas, pelayanan akademik, kualiatas akademik mahasiswa, serta sarana dan prasarana. Selanjutnya dari hasil penilaian akan diperoleh pengaruh aspek-aspek ergonomi makro pada kinerja yang paling signifikan dan aspek-aspek ergonomi makro pada komponen kinerja tersebut akan dianalisis lebih lanjut dan diberikan usulan perbaikannya dalam upaya peningkatan kepuasan mahasiswa. Berdasarkan latar belangkang masalah tersebut diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan dan pengaruh dari aspek-aspek ergonomi makro secara gabungan pada kinerja FTI UII terhadap kepuasan mahasiswa. 2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi setiap aspek yang berkaitan dengan ergonomi makro pada kinerja FTI UII terhadap kepuasan mahasiswa.
Techno Science Vo. 5 No.2 Oktober 2012
2
2. METODE PENELITIAN 2.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah FTI UII yang berlokasi di Jl Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta yang telah mengimplementasikan sistem mutu kurang lebih 10 tahun dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008. 2.2 Variabel Penelitian Variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan mahasiswa dari pelayanan FTI UII. Sedangkan variabel bebas adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan ergonomi makro dari setiap komponen kinerja yang terdiri dari organisasi, proses pembelajaran, lingkungan kelas, pelayanan akademik, kualitas akademik mahasiswa, serta sarana dan prasarana. 2.3 Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan hubungan antar variabal, berdasarkan keterkaitan antar variabel maka hubungan antar aspek-aspek yang akan diteliti dalam suatu bagan seperti pada Gambar 1. Organisasi (X1) Interakasi pimpinan dengan mahasiswa Komunikasi antar pimpinan Peraturan dan ketentuan berlaku Proses pembelajaran (X2) Metode pembelajaran Kegiatan extra akademik Penyampaian materi kuliah Pelayanan akademik (X3) Pelayanan administrasi Kualitas pelayanan karyawan
Regresi-Korelasi dilanjutkan Analisis Jalur
Kepuasan mahasiswa
Lingkungan kelas (X4) Temperatur dan kebisingan Penataan ruang kelas Kualitas akademik Mahasiswa (X5) Akses kerjasama riset dg pihak luar Suasana akademik Sarana dan prasarana (X6) Kondisi peralatan Optimasi sarana dan prasarana Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Evaluasi Kinerja Terkait…(Hasta K.N, Hari Purnomo)
3
2.4 Sumber Data 1. Data primer Data primer adalah data yang diambil secara langsung melalui wawancara dengan stakeholder dan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa. Data primer yang diperlukan adalah tentang organisasi, proses pembelajaran, pelayanan akademik, lingkungan kelas, kualitas akademik mahasiswa dan sarana prasarana. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data pendukung dari data primer. Data sekunder pada penelitian ini berupa kajian kepustakaan, data laporan dari audit mutu internal, dan data laporan kondisi sarana dan prasarana. 2.5 Metode Pengumpulan Data Beberapa tahap yang akan dilakukan dalam usaha untuk mendapatkan data atau informasi yang akan dicari dilakukan dengan: 1. Studi lapangan Merupakan suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung berkaitan dengan masalah yang bersangkutan, yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: a. Wawancara Data diperoleh secara langsung dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan masalah yang dihadapi. Wawancara dilakukan kepada pimpinan fakultas dan jurusan, karyawan bagian pelayanan dan mahasiswa. Data yang dipertanyaan terkait dengan organisasi, pembelajaran, pelayanan karyawan, suasana akademik, kondisi peralatan. b. Mencatat data-data dari dokumen atau arsip yang ada pada FTI UII Yogyakarta khususnya data-data yang relevan dengan masalah yang diteliti. c. Kuesioner Teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada mahasiswa. Sedangkan daftar pertanyaan yang diberikan adalah dalam bentuk angket. 2. Studi Kepustakaan Merupakan suatu metode pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku tertentu untuk mendapatkan konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2.6 Analisis Data 1. Uji validitas dan realibilitas kuesioner. Uji validitas dan reabilitas digunakan untuk mengetahui apakah komponen pertanyaan valid dan reliabel atau memenuhi syarat digunakan. 2. Uji kelayakan model regresi H0 : Tidak ada hubungan linear antara organisasi, proses pembelajaran, pelayanan akademik, lingkungan kelas, kualitas akademik mahasiswa, dan sarana prasarana dengan kepuasan mahasiswa. H1 : Ada hubungan linear antara organisasi, proses pembelajaran, pelayanan akademik, lingkungan kelas, kualitas akademik mahasiswa, dan sarana prasarana dengan kepuasan mahasiswa.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas untuk setiap butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari rtabel (rhitung ≥ rtabel) sedangkan reliabilitas dinyatakan bahwa secara imperik tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh angka 0 sampai dengan 1, semakin tinggi koefisien reliabilitas semakin reliabel alat ukur (Yamin dan Kurniawan, 2009). Hasil perhitungan untuk uji validitas menunjukkan bahwa rhitung ≥ rtabel untuk setiap item pertanyaan maka disimpulkan bahwa butir pernyataan valid. Sedangkan perhitungan reliabilitas menunjukkan nilai rcronbach’s alpha untuk seluruh dimensi didapat nilai 0,934 sehingga disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari instrumen kuesioner tersebut sudah sangat reliabel.
Techno Science Vo. 5 No.2 Oktober 2012
4
b. Korelasi dan regresi Perhitungan korelasi dan regresi untuk enam variabel yaitu : organisasi (X1), proses pembelajaran (X2), pelayanan akademik (X3), lingkungan kelas (X4), kualitas akademik mahasiswa (X5) dan sarana dan prasarana (X6) nampak seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Korelasi Antar Variabel
X1
X2
X3
X4
X5
X6
Y
X1
1
0,630
0,745
0,787
0,589
0,692
0,678
X2
0,630
1
0,500
0,408
0,166
0,804
0,833
X3
0,745
0,500
1
0,821
0,733
0,645
0,521
X4
0,787
0,408
0,821
1
0,912
0,444
0,369
X5
0,589
0,166
0,733
0,912
1
0,166
0,107
X6
0,692
0,804
0,645
0,444
0,166
1
0,945
Y
0,678
0,833
0,521
0,369
0,107
0,945
1
Nilai korelasi dapat ditaksir dengan kriteria sebagai berikut (Sarwono, 2007) : (1) nilai korelasi 0 – 0,25 mempuanyai arti korelasi sangat lemah; (2) nilai korelasi > 0,25-0,5 mempuanyai arti korelasi cukup kuat; (3) nilai korelasi > 0,5- 0,75 mempuanyai arti korelasi kuat; (4) nilai korelasi > 0,75 – 1 mempuanyai arti korelasi sangat kuat. Hasil perhitungan korelasi antar variabel seperti nampak pada Tabel 1 dapat dijelaskan sebagai berikut : hubungan antara variabel organisasi (X1) dan lingkungan kelas (X4); proses pembelajaran (X2) dan sarana dan prasarana (X6) ; lingkungan kelas (X4) dan kualitas akademik mahasiswa (X5); serta hubungan antara variabel pelayanan akademik (X 3) dan lingkungan kelas (X4) mempunyai hubungan sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi lebih besar dari 0,75. Hubungan antara variabel organisasi (X1) dan proses pembelajaran (X2); organisasi (X1) dan pelayanan akademik (X3); organisasi (X1) dan suasanan akademik (X5); organisasi (X1) dan sarana prasarana (X6); proses pembelajaran (X2) dan pelayanan akademik (X3); pelayanan akademik (X3) dan kualitas akademik (X5); serta hubungan pelayanan akademik (X3) dan sarana dan prasarana (X6) mempunyai hubungan kuat dan searah dengan nilai antara 0,5 sampai dengan 0,75. Hubungan antara variabel proses pembelajaran (X 2) dan lingkungan kelas (X4); lingkungan kelas (X4) dan sarana dan prasarana (X6) mempunyai hubungan cukup kuat dengan nilai antara 0,25 sampai dengan 0,5. Sedangkan hubungan antara proses pembelajaran (X2) dan kualitas akademik (X5) serta kualitas akademik mahasiswa (X5) dan sarana dan prasarana (X6) mempunyai hubungan lemah dengan nilai antara 0 sampai dengan 0,25. Hubungan variabel terhadap kepuasaan mahasiswa dapat dijelaskan sebagai berikut : hubungan variabel proses pembelajaran (X2) dan sarana prasarana (X6) mempunyai hubungan sangat kuat terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Variabel organisasi (X1) dan pelayanan akademik (X3) mempunyai hubungan kuat terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Sedangkan variabel lingkungan kelas (X4) dan kualitas akademik mahasiswa (X5) masing-masing mempunyai hubungan cukup kuat dan lemah terhadap kepuasan mahasiswa.
Evaluasi Kinerja Terkait…(Hasta K.N, Hari Purnomo)
5
Tabel 2. Koefisien Regresi
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model
Std. Error
B
1 (Constant) 0,208
Beta
0,765
T
Sig.
0,272
0,787
X1
0,228
0,089
0,207
2,553
0,014
X2
0,166
0,066
0,167
2,519
0,016
X3
-0,379
0,126
-0,273
-2,997
0,005
X4
-0,537
0,240
-0,342
-2,238
0,030
X5
0,566
0,253
0,312
2,239
0,030
X6
0,680
0,069
0,944
9,865
0,000
Tabel 3. Model Summary
Model 1
Adjusted R
Std. Error of the
R
R Square
Square
Estimate
0,968
0,937
0,928
0,49335 2
Berdasarkan pada Tabel 3 diperoleh nilai r sebesar = 0,937 atau 93,7 % artinya pengaruh organisasi (X1), proses pembelajaran (X2), pelayanan akademik (X3), lingkungan kelas (X4), kualitas akademik mahasiswa (X5) dan sarana dan prasarana (X6) secara gabungan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 93,7% sedangkan sisanya sebesar 6,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil korelasi dan regresi dapat digunakan untuk membuat analisis jalur. Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur dari hubungan kausal antar variabel (Riduwan dan Koncoro, 2007). Analisis jalur dari perhitungan diatas digambarkan sebagai berikut: X1
0.630 0.745
X2
0.787
0.207
εy
0.167 0.349
0.500
0.589
0.408
0.692 0.166 0.804
0.733
X3
- 0.273
O.821
0.937
X4
-0.342
Y
0.912 0.312
0.645 0.444
X5
0.166
0.944
X6
Gambar 2. Koefisien Jalur
Techno Science Vo. 5 No.2 Oktober 2012
6
Persamaan struktural untuk diagram jalur adalah : Y = PY X1 +PYX2+PYX3+PY X4+PY X5+ ε Dimana ε =
= = 0,349 Maka persamaanya menjadi: Y = 0,207X1 + 0,167X2 - 0,273X3 – 0,342X4 + 0,312X5 + 0,944X6 + 0,349 Diagram jalur diatas dapat ditentukan kontribusi atau pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu kepuasan mahasiswa sebagai berikut: Tabel 4. Kontribusi Variabel Bebas
Variable X1 X2 X3 X4 X5 X6
Koefesien jalur (ρ) 0,207 0,167 -0,273 -0,342 0,312 0,944
Kontribusi 2 (ρ ) 4,28 % 2,79 % 7,45 % 11,70 % 9,73% 89,11 %
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga variabel yang berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan mahasiswa yaitu variabel X4, X5 dan X6. Hasil perhitungan dari tiga variabel yaitu variabel X4, X5 dan X6 dengan mengabaikan variabel lainnya dinyatakan bahwa pengaruh tiga variabel terhadap kepuasan mahasiswa sebesar 89,7%. Sedangkan hasil uji Anova nampak seperti Tabel 5. Tabel 5. Uji Anova untuk variabel X4,X5 dan X6
Sum of Model
Squares Regression Residual Total
Mean df
Square
155,111
6
10,466
43
165,577
49
F
25,852 106,213
Sig. 0,000
0,243
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 5 diperoleh nilai probabilitas (p) sebesar 0,000. Dikarenakan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak artinya ada hubungan linear antara variabel X4, X5 dan X6 terhadap kepuasan mahasiswa. Hasil penelitian evaluasi kenerja terkait dengan ISO 9001:2008 ditinjau dari ergonomi makro di FTI UII yang paling berpengaruh secara signifikan berdasarkan urutan terbesar adalah sarana prasarana (X6) sebesar 89,11%, lingkungan kelas (X4) sebesar 11,70% dan kualitas akademik mahasiswa (X5) sebesar 9,73%. Sedangkan urutan berikutnya adalah pelayanan akademik (X3) sebesar 7,45%, organisasi (X1) sebasar 4,28%, dan proses pembelajaran (X2) sebesar 2,79%. Sarana prasarana menjadi hal yang cukup penting untuk diperhatikan dalam menunjang proses pendidikan di sebuah Pendidikan Tinggi. Mahasiswa sebagai konsumen menginginkan adanya sarana prasarana yang memadai sehingga mahasiswa merasa puas dalam mengikuti perkuliahan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan oleh Ahmadi (1990) yang menjelaskan bahwa sarana prasarana untuk belajar hendaknya tempat untuk belajar memenuhi syarat kesehatan, teratur dan meningkatkan semangat untuk belajar. Permasalahan sarana prasarana yang masih perlu ditingkatkan di FTI UII yang secara umum mempengaruhi kepuasaan mahasiswa adalah, kursi belajar yang kurang nyaman, penggunaan sarana yang ada dalam kelas oleh dosen saat mengajar masih belum optimal, tidak adanya pendingin udara
Evaluasi Kinerja Terkait…(Hasta K.N, Hari Purnomo)
7
di kelas sehingga proses belajar tidak kondusif, akses hotspot yang tidak mudah diakses setiap saat oleh mahasiswa sebagai sarana belajar dan letak media informasi yang kurang ergonomis. Aspek kedua yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa adalah lingkungan kelas Adapun indikator yang dapat menunjukkan pengaruh lingkungan kelas terhadap kepuasan mahasiswa berdasarkan hasil penelitian yaitu penataan ruang kelas masih kurang kondusif dan masih ada beberapa ruang kelas dengan sirkulasi udaranya kurang baik sehingga suhu ruang o menjadi cukup tinggi. Suhu ruang yang optimal dalam melakukan aktivitas berkisar 24 C o sampai dengan 26 C untuk orang Indonesia. Oetojo (1980) mempertegas bahwa indikator suhu yang diperkenankan pada suhu lingkungan kerja, terendah adalah 21°C sampai 30°C dengan kelembaban relatif antara 65% sampai 95%. Aspek ketiga yang menjadi pertimbangan untuk diperbaiki terkait dengan kepuasan mahasiswa adalah kualitas akademik mahasiswa. Indikator yang dapat menunjukkan pengaruh kualitas akademik mahasiswa terhadap kepuasan mahasiswa adalah kurangnya pertukaran mahasiswa untuk kegiatan riset dan tukar pengalaman, akses kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah relatif rendah dan budaya riset mahasiswa dirasa masih kurang. Variabel yang mempunyai kontribusi rendah terhadap kepuasan mahasiswa namun perlu juga dipertimbangkan adalah variabel organisasi, proses pembelajaran dan pelayanan akademik. Organisasi secara umum sudah menunjukkan organisasi yang baik, akan tetapi beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan adalah komunikasi pimpinan yang berbentuk interaksi dan komunikasi pemimpin fakultas dengan mahasiswa kurang berjalan dengan baik dan intensif. Hal lain yang perlu dilakukan perbaikan adalah pemberlakuan tata tertib fakultas secara tegas yaitu kurangnya sanksi tegas dari fakultas bagi karyawan atau dosen yang tidak disiplin. Aspek berikutnya adalah proses pembelajaran, dimana pada proses pembelajaran indikator yang dapat menunjukkan pengaruh kondisi organisasi terhadap kepuasan mahasiswa adalah dosen sulit ditemui untuk bimbingan tugas akhir mahasiswa. Sedangkan Pelayanan akademik juga merupakan aspek yang perlu dipertimbangkan untuk ditingkatkan. Pelayanan akademik dalam hal ini berkaitan dengan pelayanan administrasi dari fakultas yang terdiri dari akses pelayanan administrasi akademik yang masih dirasa lambat dan kurang memuaskan, pelayanan yang kurang ramah dari karyawan sehingga tidak memberikan suasana kekeluargaan dan perhatian yang diberikan oleh karyawan terkadang masih berdasarkan pada individualisme perorangan.
4. KESIMPULAN Hasil penelitian dari evaluasi kinerja terkait dengan ISO 9001:2008 dapat disimpulkan bahwa : 1. Aspek organisasi (X1), proses pembelajaran (X2), pelayanan akademik (X3), lingkungan kelas (X4), kualitas akademik mahasiswa (X5) dan sarana dan prasarana (X6) yang mempunyai pengaruh secara gabungan sebesar 93,7% terhadap kepuasan mahasiswa. 2. Kontribusi setiap variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa adalah sarana prasarana (X6) sebesar 89,11%, lingkungan kelas (X4) sebesar 11,70% dan, kualitas akademik mahasiswa (X5) sebesar 9,73%. Sedangkan urutan berikutnya adalah pelayanan akademik (X3) sebesar 7,45%, Organisasi (X1) sebasar 4,28%, dan proses pembelajaran (X2) sebesar 2,79%.
DAFTAR PUSTAKA [1] Ahmadi, A., 1990, Teknik Belajar yang efektif, Semarang : Rineka Cipta. [2] Burov, A., 2000, Psychophysiological Aspect of Macroergonomic Approach to Design of Complex Technological Systems (an examples of power industry), Proceeding of The Human Factors and Ergonomics Society Congress. [3] Davis, C.H., Moro, F.B., 2004, A Macroergonomics Perspective On Costumer Interaction Centers, The 13th Annual Conference of The International Association for Management of Technology (IAMOT), Washington DC
Techno Science Vo. 5 No.2 Oktober 2012
8
[4] Elfrida, 2009, Penilaian dan Perbaikan Sistem Kerja dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS). Departemen Teknik Industri. Fakultas Teknik. Universitas Sumatera Utara, Medan [5] Guimaraes, L. B. M. and Fogliatto, F. S., 2000, Macroergonomic Design A new Methodology for Ergonomic Product Design, Proceeding of The Human Factors and Ergonomics Society Congress. [6] Guimaraes, L. B. M. and Linden, J.C.S., 2000, Macroergonomic Design of A Computerized Office, Proceeding of The Human Factors and Ergonomics Society Congress. [7] Gaspersz, V., 2002, ISO 9001 : 2000 and Continual Quality Improvement, Jakrata: Gramedia Pustaka Utama. [8] Hendrick, H.W., and Kleiner, B.M., 2001, Macroergonomics: An Introduction to Work System Design. Santa Monica: Human Factors and Ergonomics Society. [9] Kraemer, S., Carayon, P. and Sanguist, T. F., 2009. Human and Organizational Faktor in Security Screening and Inspection System : Conceptual Framework and Key Research Needs. Cogn Technol Work 11. P 29-41 [10] Manuaba, A., 2003, Holistic Ergonomic Design as a Strategy To Integrate Occupational Health – Safety System Managemant into The Enterprise Management System. Presented nd at 2 NIEC National Industrial Conference. Surabaya Indonesia. [11] Oetojo, 1980, Pedoman Penggunaan Alat-alat Deteksi Pengawasan Kesehatan Kerja. Jakarta : Dirjen Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja, Depnaker & Transmigrasi R.I. [12] Prasetya, 2004, ISO 9001: 2000. Bahan Ceramah (online). di baca tanggal 20 maret 2011 tersedia di http://prasetya.brawijaya. ac.id/agu.htm. [13] Riduwan dan Koncoro, E, A., 2007, Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis), Bandung : Alfabeta. [14] Sarwono, J., 2007, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Yogyakarta : Andy [15] Suardi, R., 2003, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 : 2000. Jakarta Pusat : PPM. [16] Smith, M, J and Ku, C., H, 2010, Organisational factors and sheduling in locomotive engineers and conductors : Effects on fatigue, health and social well-being, Applied Ergonomic 41 p 62-71. [17] Ubaidilah, 2006, Empat Prinsip Membangun Sistem, dibaca tanggal 10 Oktober 2006, tersedia di : http:/www.e-psikologi.com/htm. [18] Yamin, S dan Kurniawan, H., 2009, SPSS COMPLETE : Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS, Jakarta: Salemba Infotek
Evaluasi Kinerja Terkait…(Hasta K.N, Hari Purnomo)
9