Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 134- 143
10 Pages
EVALUASI KINERJA PELAYANAN PDAM TIRTA ANEUK LAOT KOTA SABANG Malahayati1, Eldina Fatimah2, Said Musnadi2 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract Nowadays, as a result of the rapid growth of population which is followed by the city development has lead to a major problem of clean water needs. PDAM Tirta Aneuk Laot as the Local Government Enterprise (BUMD) faces a dilemma in order to fulfill the obligation as a social function and profit orientation. The purpose of this study is to evaluate the service performance from technical point of view by paying attention into drinking water distribution units of PDAM Tirta Aneuk Laot, how the performance from financial, operational, and administration point of views. In addition to prepare a strategy on how to improve the drinking water performance of PDAM Tirta Aneuk Laot. Moreover, method used in this study is by evaluating existing distribution unit condition analysis and hydrolyse analysis with computer simulation (EPANET 2.0 Software) to find out the amount of pressure and stream velocity in many service spots. The performance analysis is based on the regulation of Home Affairs Ministry No. 47, 1999 and SWOT analysis in order to arrange the grand strategy and an alternative strategy to improve the PDAM Tirta Aneuk Laot performance. According to the simulation results, the water pressure for eight service locations was from 0.79 to 5.9 atm and velocity in mine distribution pipe is revolved between 0,00-2,28 m/dtk. Thus the service performance of PDAM in technically still not fulfill the standard requirement. As the result of performance indicator account, PDAM was in sufficient level and get 49,34 point. However, several actions are needed as apart of the strategy to improve the PDAM performance. They are expansion of the coverage service area, improving water distribution quality, network maintenance, improving continuity, minimize non revenue water, making tariff adjustment, compilation of standard documents and capacity building of PDAM staff . Keywords: service performance, distribution units, drinking water, PDAM Tirta Aneuk Laot, Sabang Municipality
Abstrak: Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi diikuti dengan pesatnya perkembangan kota beserta segala aktifitasnya menyebabkan kebutuhan air bersih sering menjadi masalah dalam pemenuhannya. PDAM Tirta Aneuk Laot sebagai BUMD menghadapi dilema dalam memenuhi tuntutan pelayanan antara fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Kondisi ini mempengaruhi kualitas pelayanan PDAM kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelayanan secara teknis dengan meninjau pada unit distribusi air minum PDAM Tirta Aneuk Laot, mengukur tingkat kinerja PDAM Tirta Aneuk Laot dari aspek keuangan, operasional dan administrasi serta menyusun strategi peningkatan pelayanan air minum PDAM Tirta Aneuk Laot. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan analisis teknis kondisi eksisting unit distribusi dan analisis hidrolis melalui simulasi komputer menggunakan software EPANET 2.0 untuk mengetahui besarnya tekanan dan kecepatan aliran pada titik pelayanan dengan kondisi unit distribusi yang ada, analisis kinerja menggunakan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 dan analisa SWOT untuk menyusun strategi peningkatan kinerja pelayanan PDAM Tirta Aneuk Laot. Berdasarkan hasil simulasi diketahui bahwa tekanan air pada lokasi pelayanan berkisar antara 7,97-59,38 meter, sedangkan nilai kecepatan aliran dalam pipa di berkisar antara 0,00-2,28 m/dtk. Secara teknis kinerja pelayanan PDAM masih belum memenuhi standar yang ditetapkan. Dari hasil perhitungan indikator kinerja diperoleh tingkat kinerja PDAM Tirta Aneuk Laot berada pada kategori cukup dengan nilai 49,34. Strategi untuk peningkatan pelayanan PDAM Tirta Aneuk Laot yaitu peningkatan cakupan pelayanan, peningkatan kualitas air, pemeliharaan jaringan, peningkatan kontinuitas air, penurunan angka kebocoran, peningkatan efektifitas penagihan, penyesuaian tarif, melengkapi dokumen-dokumen standar dan peningkatan kompetensi karyawan. Kata kunci : kinerja pelayanan, unit distribusi, air minum, PDAM Tirta Aneuk Laot, Kota Sabang.
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 134
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kota Sabang yang memiliki penduduk 30.653
untuk mencapai standar pelayanan air minum
jiwa, 63% kebutuhan air minum warganya
yang ditetapkan pemerintah.
dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
(PDAM) Tirta Aneuk Laot (BPS, 2010).
kinerja pelayanan PDAM Tirta Aneuk Laot secara
PDAM ini memiliki aktifitas mengolah dan
teknis dan non teknis serta menyusun strategi
mendistribusikan
peningkatan kinerja pelayanan air minum bagi
kebutuhan
air
penduduk
untuk Kota
memenuhi Sabang
dan
penduduk Kota Sabang. Ruang lingkup penelitian
sekitarnya. Jumlah pelanggan sampai dengan
dibatasi pada tinjauan teknis yaitu kinerja sistem
Maret 2012 adalah 5.172 sambungan.
distribusi dengan indikator tekanan dan kecepatan
Sebagai Perusahaan Daerah yang dibentuk
aliran, tinjauan kinerja non teknis meliputi aspek
Pemerintah Kota Sabang PDAM Tirta Aneuk
keuangan, operasional, administrasi dan kondisi
Laot mengalami situasi yang dilematis antara
internal-eksternal PDAM.
fungsi
sosial
dengan
fungsi
ekonomi
perusahaan. Situasi yang terjadi saat ini adalah
METODE PENELITIAN
fungsi
Penelitian ini dilakukan di PDAM Tirta
sosial, sehingga fungsi ekonominya sehingga
Aneuk Laot Kota Sabang meliputi 8 Desa
fungsi ekonominya dinomorduakan. Akibatnya,
Pelayanan
manajemen perusahaan menjadi tidak sehat
Kecamatan
karena kondisi keuangan yang selalu merugi
meliputi Desa Paya Seunara, Krueng Raya,
dan hanya bergantung kepada dana subsidi dari
Aneuk Laot, Kota Bawah Timur, Kota Bawah
Pemda Kota Sabang. Hal ini berimplikasi pada
Barat dan Kota Atas, sedangkan Kecamatan
kualitas pelayanan yang diberikan kepada
Sukajaya meliputi Desa Ie Meulee dan Cot
masyarakat.
keuangan
Ba’u. Objek Penelitian secara teknis meliputi
berdampak pada ketidakmampuan perusahaan
unit distribusi (reservoir, pompa, jaringan
melakukan kegiatan operasional sesuai standar
transmisi dan distribusi). Objek penelitian
yang ditetapkan sehingga kualitas pelayanan
secara non teknis meliputi kondisi kinerja
yang dihasilkan menjadi kurang optimal.
keuangan, operasional dan administrasi.
PDAM
Padahal,
cenderung
mengedepankan
Keterbatasan
pemerintah
menargetkan
yang
termasuk
yaitu
penelitian ini adalah :
tahun
sesuai
target
Millenium
Development Goals (MDG’s). Dengan tantangan ini, PDAM Tirta Aneuk
Kecamatan
dalam
2
Sukakarya
Metode analisis yang digunakan pada
80%
penduduk terlayani fasilitas air bersih pada 2015
ke
Analisis Hidrolis Metode ini digunakan untuk mengevaluasi
kinerja pelayanan PDAM secara teknis yaitu
Laot perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui
dengan
kinerja perusahaan secara menyeluruh meliputi
jaringan pipa existing dan hasil observasi
aspek teknis dan non teknis (manajerial) serta
komponen unit distribusi kedalam analisa
menentukan strategi apa yang harus ditempuh
hidrolis program Epanet 2,0. Hasil keluaran
cara
mensimulasikan
konfigurasi
Volume 1, No. I, Agustus 2012
- 135
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (output) dari analisis ini adalah nilai tekanan dan kecepatan aliran di 8 titik desa pelayanan. Data
ini menjadi bahan analisa dengan
membandingkan kondisi yang ada dengan batasan yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 18 tahun 2007 tentang penyelenggaraan Penyediaan
Pengembangan
Air
Minum
(SPAM)
Sistem untuk
mengetahui apakah kondisi unit distribusi eksisting telah memenuhi standar.
Analisis Kinerja Analisa ini menggunakan indikator yang
ditetapkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 47/ 1999 tentang penilaian kinerja PDAM. Analisa ini akan meninjau aspek keuangan, operasional dan administrasi PDAM Tirta Aneuk Laot Kota
Desa lokasi penelitian
Gambar 1.
Ilustrasi Lokasi Penelitian
Data yang digunakan pada
penelitian ini
Sabang .
adalah data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh langsung dari observasi
Analisa SWOT Analisa ini digunakan untuk mengetahui
posisi PDAM saat ini dan menentukan strategi sebagai upaya peningkatan kinerja pelayanan
lapangan, hasil pengukuran, hasil simulasi dan wawancara. Data-data tersebut antara lain data topografi, kondisi reservoir, data tekanan dan kecepatan aliran, data kualitas air, data kondisi
PDAM di masa yang akan datang.
internal dan eksternal PDAM. Data sekunder Menurut
Rangkuti
(2002)
kinerja
perusahaan ataupun organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT membandingkan antara faktorfaktor eksternal yang merupakan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakneses).
diperoleh dari PDAM Tirta Aneuk Laot, Badan Pusat Statistik Kota Sabang, Bappeda Kota Sabang, internet, media cetak dan sumbersumber lainnya. Data-data yang dimaksud diantaranya data kependudukan, data rencana tata ruang, data pelanggan, data teknis dan operasional, data keuangan dan administrasi dan lain-lain. Responden
penelitian
adalah
Kepala
Bagian Teknik selaku Pelaksana Tugas (PLT) Direktur PDAM Tirta Aneuk Laot, unsur 136 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bagian teknis, unsur bagian administrasi dan
berkali-kali disampaikan kepada Kepala Daerah
keuangan PDAM Tirta Aneuk Laot, unsur
dan DPRK Kota Sabang, namun hingga saat ini,
Bappeda dan DPRK Kota Sabang.
posisi jabatan Direktur Utama dan Direktur Administrasi dan Keuangan masih saja kosong. Kondisi kepegawaian PDAM
HASIL PEMBAHASAN
per 31
Desember 2011 berjumlah 51 orang dengan
Gambaran Umum PDAM PDAM Tirta Aneuk Laot Kota Sabang
persentase 69% berstatus karyawan tetap, 29%
merupakan Perusahaan Daerah yang bergerak
berstatus karyawan kontrak dan 2% berstatus
dalam bidang penyediaan air minum bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ditinjau dari
masyarakat
tingkat
Kota
Sabang. Perusahaan ini
pendidikan,
karyawan PDAM
ini
memiliki fungsi sebagai berikut :
didominasi oleh tamatan SMA yaitu sebanyak
(1) Mengolah sumber air untuk memperoleh
76%, Sarjana (S1) 10%, SMP 12% dan SD 2%.
air bersih dan menyalurkannya kepada
Kondisi ini masih belum memenuhi standar
pelanggan
karyawan PDAM yang ideal, dimana peraturan dan
menetapkan perbandingan antara karyawan
untuk
dengan jumlah pelanggan 6 orang pegawai
mengoptimalkan penyaluran air bersih
untuk tiap 1000 pelanggan. Dengan jumlah
kepada masyarakat
pelanggan yang ada saat ini sebanyak 4.948
(2) Membangun transmisi
(3) Melakukan
jaringan dalam
distribusi rangka
pemeliharaan
jaringan
pelanggan, jumlah ideal
karyawan PDAM
distribusi dan transmisi untuk menekan
adalah 30 orang. Kelebihan jumlah karyawan
kebocoran/ kehilangan air.
ini dapat berdampak pada struktur organisasi yang cenderung gemuk namun miskin fungsi,
Berdasarkan peraturan Walikota Sabang
yang pada akhirnya menambah beban PDAM
Nomor : 061.1/339/1995, struktur organisasi
dalam pembiayaan administrasi khususnya gaji
PDAM dipimpin oleh 1 (satu) orang Direktur
karyawan.
Utama dan dibantu oleh 2 (dua) orang Direktur
Dominasi tingkat pendidikan SMA pada
yaitu Direktur Bidang Teknik dan Direktur
karyawan PDAM menunjukkan kualitas sumber
Bidang
daya manusia (SDM) yang belum memadai
Administrasi.
Namun
pada
kenyataannya, sejak tahun 2003, PDAM ini
untuk menjalankan
hanya dipimpin oleh 1 orang Direktur yaitu
optimal.
Direktur Bidang Teknik yang diangkat sebagai
sarjana umumnya lebih banyak dibidang non
Pelaksanan Tugas (Plt) Direktur Utama. Hal ini
teknis sehingga hal-hal yang bersifat teknis
mengakibatkan banyak keterbatasan dalam hal
harus diselesaikan oleh satu orang sarjana
manajerial PDAM mengingat beban tugas yang
teknik yang dimiliki oleh PDAM yang notabene
seyogyanya dipikul oleh 3 orang tetapi hanya
adalah Plt. Direktur Utama PDAM.
Jumlah
fungsi karyawan
PDAM
secara
berpendidikan
bertumpu pada 1 orang saja. Kondisi ini telah Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 137
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Daerah Pelayanan dan Tingkat Pelayanan
3)
Daerah pelayanan PDAM terkonsentrasi pada Kota Sabang dan sekitarnya, meliputi 11 Desa di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan
Mata air Krueng Pancu (15 ltr/dtk) Wilayah distribusi : Kota Bawah Barat
4)
Air Tanah Lhong Angen (5 ltr/dtk) Wilayah Distribusi : Iboih dan sekitarnya.
Sukakarya : Desa Paya Seunara (168 NPA), Krueng Raya (209 NPA), Aneuk Laot (180 NPA), Kota Bawah Timur (375 NPA), Kota Bawah Barat (694 NPA) dan Kota Atas (915 NPA), Iboih (98 NPA); dan Kecamatan Sukajaya : Desa Ie Meulee (995 NPA),Cot Bau (1.466 NPA), Ujung Kareung (38 NPA), Cot Abeuk (34 NPA). Total jumlah pelanggan adalah 5.172 NPA. Dari jumlah pelanggan yang ada saat ini,
Gambar 2. Daerah Layanan PDAM Tirta Aneuk Laot Kota Sabang Sumber : Bappeda Kota Sabang (2010)
sebanyak 25.010 jiwa penduduk terlayani dari total jumlah penduduk seluruhnya sehingga diperoleh tingkat pelayanan PDAM adalah sebesar 65 %. Tingkat pelayanan ini masih belum mencapai target yang ditetapkan MDG’s yaitu 80% penduduk terlayani air minum pada tahun 2015, namun PDAM Tirta Aneuk Laot masih memiliki waktu 3 tahun kedepan untuk mencapai target ini.
Kondisi Existing Unit Distribusi Komponen reservoir,
Ada 4 lokasi sumber air yang digunakan PDAM saat ini yaitu : 1)
Danau Aneuk Laot (20 ltr/dtk) Wilayah distribusi : Desa Aneuk Laot, Krueng Raya, Kota Bawah Timur, Kota
distribusi
jaringan
meliputi
transmisi
dan
jaringan distribusi. PDAM memiliki 12 lokasi reservoir dengan total kapasitas reservoir 7.750 m3. Pompa distribusi terdapat di 4 lokasi yaitu Tik Tok, Kebun Merica,Tanah Buju dan Cot B’u. Masing-masing pompa memiliki wilayah pengaliran
Sumber Air Baku dan Kapasitas Produksi
pompa,
unit
pergiliran
yang yang
berbeda telah
dengan
ditetapkan.
jadwal Metode
pengaliran sistem pompa ditujukan untuk mengatasi kendala topografi wilayah Kota Sabang yang relatif bergelombang dengan elevasi antara sumber/ reservoir dengan wilayah pelayanan yang cukup besar.
Atas, Ie Meulee, Ujung Kareung, Cot Ba’u dan Cot Abeuk. 2)
Air Terjun Pria Laot (40 ltr/dtk) Wilayah distribusi : Desa Paya seunara, Kota Bawah Timur, Kota Atas, Ie Meulee, Ujung Kareung, Cot Ba’u dan Cot Abeuk.
138 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas Dari hasil pengamatan kualitas air secara visual diketahui bahwa air PDAM Tirta Aneuk Laot tidak jernih dan sedikit keruh pada saat keluar dari kran. Setelah didiamkan beberapa
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala saat, nampak ada sedikit endapan di dasar bak
Dengan demikian, kondisi jaringan pipa yang
dan tingkat kekeruhannya berkurang.
ada
Menurut beberapa sumber, kualitas air yang
didistribusikan
PDAM
mengalami
secara umum masih belum mampu
menghasilkan
nilai
kecepatan
aliran
sebagaimana yang disyaratkan peraturan.
penurunan sebagai dampak dari menurunnya kualitas dan jumlah air Danau Aneuk Laot. Akibatnya air menjadi keruh dan mengandung endapan. Keterbatasan kemampuan PDAM dalam menyediakan
bahan kimia untuk
pengolahan dan penjernihan air mengakibatkan
Tingkat Kinerja Tingkat kinerja PDAM Tirta Aneuk Laot untuk tahun buku 2010 termasuk dalam kategori cukup dengan pencapaian nilai sebesar 49,34. Nilai ini merupakan akumulasi dari pencapaian aspek keuangan sebesar 21, aspek
kualitas air yang dihasilkan tidak maksimal Berdasarkan hasil simulasi jaringan pipa, diperoleh tekanan pada titik distribusi utama di
operasional
sebesar
20,43
dan
aspek
administrasi senilai 7,92.
8 desa pelayanan berkisar antara 7,97-59,38 meter. Jika dilihat kembali batasan yang ditetapkan
untuk syarat tekanan di titik
pelayanan terjauh adalah minimal 10 mka (1 atm), maka nilai tekanan yang yang dihasilkan secara
umum
masih
belum
sepenuhnya
memenuhi standar secara keseluruhan, dengan kata lain masih ada wilayah-wilayah pelayanan yang memiliki tekanan dibawah 10 meter (1 atm). Nilai tekanan ini diperkirakan akan menurun lagi bila diterapkan pada kondisi nyata di lapangan, karena tekanan ini masih berada di titik
distribusi
utama,
sedangkan
untuk
mencapai titik pelayanan terjauh, tekanan air akan mengalami
penurunan lagi akibat
gesekan cairan dengan dinding pipa dan jarak
Nilai kecepatan aliran (velocity) pada pipa distribusi utama di 8 desa pelayanan berkisar 0,00-2,28
m/dtk.
Batasan
Dalam proses transmisi sampai distribusi hingga ke meteran pelanggan, PDAM Tirta Aneuk
Laot
mengalami
kehilangan
air
mencapai 31,8%. Persentase kehilangan air terbesar terjadi pada tahap distribusi yaitu mencapai 30%, yang sebagian besar terjadi di meteran pelanggan. Penyebabnya adalah tidak akurat
pencatatan
kerusakan
pemakaian
meteran
di
air
karena
pelanggan
serta
sambungan pelanggan yang tak bermeteran. Kondisi
ini
disikapi
perusahaan
dengan
memperhitungkan pemakaian di pelanggan jenis ini sebesar pemakaian rata-rata yaitu sebesar 20 m3 per bulan. Pada kenyataannya lokasi-lokasi pelanggan jenis ini berada pada
serta elevasi yang harus dilewati.
antara
Kehilangan Air
yang
disyaratkan untuk kecepatan aliran adalah 0,6-3 m/dtk, sehingga masih ada nilai kecepatan
wilayah pengaliran
pelayanan yang
dengan cukup
tekanan
tinggi,
dan
sehingga
diperkirakan jumlah pemakaian riil melebihi 20 m3 per bulan. PDAM perlu melakukan upaya segera dengan pengadaan meteran baru demi
aliran pada desa pelayanan yang dibawah 0,6. Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 139
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepentingan perusahaan untuk meningkatkan
Pada
posisi
ini
perusahaan
dapat
pendapatan rekening di tahun-tahun berikutnya.
mencaplok pangsa pasar, fasilitas produksi,
Disparitas Tarif
outlet distribusi atau teknologi khusus secara
Tarif air minum PDAM Tirta Aneuk Laot
internal melalui penelitian pengembangan dan
yang berlaku saat ini ditetapkan berdasarkan
secara eksternal melalui akuisisi atau usaha
Keputusan Walikota Sabang nomor 6 tahun
patungan dengan perusahaan lain (Parasara,
2004 dan sudah tidak sesuai dengan kondisi
2011).
perhitungan struktur harga pokok air yang
Strategi
prioritas
peningkatan
sangat dipengaruhi oleh biaya operasional.
pelayanan PDAM adalah :
Berdasarkan perhitungan struktur harga pokok
•
3
Strategi Teknis
air, harga pokok air per m adalah Rp. 3.852,18
- Penigkatan cakupan pelayanan
sedangkan harga jual air adalah Rp. 1.861,95.
- Peningkatan kualitas air
Disparitas harga ini sangat merugikan PDAM
- Pemeliharaan jaringan
karena
- Peningkatan kontinuitas air
menyebabkan
ketidakmampuan
perusahaan untuk menutupi biaya operasi dari hasil penjualan. Selisih harga menunjukkan
kinerja
- Penurunan angka kebocoran • Strategi Keuangan
perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.
- Peningkatan efektifitas penagihan
1.990,23 untuk tiap meter kubik air yang
- Penyesuaian tarif
terjual, ditinjau terhadap modal biaya operasi.
• Strategi Administrasi
Untuk mengatasi kondisi ini, PDAM perlu
- Melengkapi dokumen-dokumen standar
segera mengajukan penyesuaian tarif sesuai
- Peningkatan kompetensi karyawan
perhitungan harga pokok air kepada Pemda Kota Sabang disertai perhitungan dan data dukung yang akurat dan akuntabel.
Berdasarkan strategi-strategi diatas, dapat diturunkan beberapa program dan kegiatan untuk meningkatkan kinerja pelayanan PDAM
Analisa SWOT Berdasarkan analisa SWOT, diketahui posisi PDAM Tirta Aneuk Laot berada pada sel 5 yaitu stabilisasi dan pertumbuhan dengan upaya menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit perusahaan serta memperkuat eksistensinya dengan mereduksi kelemahankelemahan yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan baik bidang operasional (teknis) maupun manajerial (administrasi dan keuangan). 140 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Tirta
Aneuk
Laot
di
masa
mendatang
sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1 berikut ini.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 1.
Program dan Kegiatan untuk Peningkatan Kinerja Pelayanan PDAM Tirta Aneuk Laot Tahun ke
No.
Strategi
Program/ Kegiatan 1 (%)
2 (%)
3 (%)
4 (%)
5 (%)
50
50
-
-
-
- Pembangunan jaringan pipa distribusi baru
20
20
20
20
20
- Peningkatan kapasitas produksi - Pemasangan sambungan rumah sebanyak 6.293 SR
20
20
20
20
20
20
25
30
15
10
A. Aspek Teknis Peningkatan Cakupan Pelayanan
1
2
Peningkatan kualitas air
3
Pemeliharaan jaringan eksisting
4
Peningkatan kontinuitas air
5
Penurunan angka kebocoran air
Penyusunan Dokumen Pengembangan SPAM
Rencana
Induk
- Pengujian kualitas air secara periodik - Penambahan anggaran biaya pengolahan air - Perbaikan kualitas lingkungan di sekitar sumber air - penggantian pipa dan komponennya yang tidak layak fungsi
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
- Pemeliharaan rutin jaringan Transmisi/Distribusi
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
- Penambahan jam operasi pompa - penambahan titik lokasi penempatan pompa distribusi - Pembangunan reservoir/ tower air - Penggantian meter air pelanggan yang rusak (145 unit) - Pemasangan meter air pada sambungan tak bermeteran (1.384)
sesuai hasil perhitungan sesuai hasil perhitungan Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
29
40
30
30
16
30
30
30
30
30
- Peneraan meter air pelanggan (5.127 SR)
20
40
60
80
100
- Program kerjasama dengan lembaga lain : POS, BANK, KUD dll
80
90
90
90
90
15
20
25
30
B. Aspek Keuangan - Peningkatan efektifitas penagihan (67,5%) - Penyesuaian tarif
C. Aspek Administrasi - Meningkatkan kelengkapan dokumen administrasi
- Penyusunan draft dokumen pengajuan permohonan penyesuaian tarif yang memuat data dukung, perhitungan rencana keuangan yang akuntabel
100
- Survey harga material operasi dan persepsi penduduk terhadap wacana penyesuaian tarif air
100
- Penyusunan Coorporate plan,business plan
100
- Pedoman penilaian kinerja karyawan - Penyusunan SOP mengacu pada peraturan yang berlaku
100 100
1. Prosedur pelanggan baru 2. Prosedur pemutusan layanan sementara dan permanen 3. Prosedur penanganan dan tindak lanjut keluhan 4. Prosedur operasi produksi, transmisi dan distribusi 5.Prosedur pemeliharaan jaringan dan komponen distibusi - Peningkatan kompetensi
- Pendidikan dan Pelatihan
10
- Pengadaan buku bacaan / peraturan perundang-
Volume 1, No. I, Agustus 2012
- 141
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala karyawan
undangan (org) - Studi banding ke PDAM yang berhasil
SIMPULAN DAN SARAN
kontinuitas
Kesimpulan
kebocoran,
1.
Secara teknis, kinerja pelayanan PDAM
penagihan, penyesuaian tarif, melengkapi
Tirta Aneuk Laot masih belum memenuhi
dokumen-dokumen
standar peraturan. Dari segi kualitas, air
peningkatan kompetensi karyawan.
yang
distribusikan
agak
keruh
masih ada daerah pelayanan yang memiliki
1.
dan
dengan
hasil
hasil
simulasi
pengukuran
tekanan aktual di lapangan.
Ketidakmampuan unit distribusi eksisting
2.
Diperlukan
menentukan
kondisi jaringan.
dengan
kondisi
saat
ini
kebutuhan dan
untuk
mengantisipasi peningkatan kebutuhan air di masa depan.
prioritas
dalam
ada.
peningkatan kapasitas jaringan melalui
distribusi dengan ukuran yang lebih besar
tindakan
meminimalisir berbagai keterbatasan yang
PDAM Tirta Aneuk Laot membutuhkan
dan
dalam
dapat bersinergi secara positif untuk
disebabkan oleh kondisi topografi dan
transmisi
persepsi
Aneuk Laot saat ini sehingga para pihak
kecepatan aliran sesuai standar cenderung
pipa-pipa
kesamaan
memahami kondisi objektif PDAM Tirta
PDAM Tirta Aneuk Laot dalam mencapai
4.
membandingkan
komputer
selama 1-2 hari.
pelanggan
standar
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
cara
kontinuitas air berkisar antara 1-5 jam
sesuai
efektifitas
mengetahui kondisi tekanan air dengan
kecepatan aliran dibawah 0,6 m/dtk,
penggantian
peningkatan
angka
Saran
tekanan air dibawah 1 atm dan nilai
3.
penurunan
dan
mengandung endapan, secara kuantitas
2.
air,
3.
Perlu
dilakukan
penyesuaian
tariff
berdasarkan perhitungan struktur harga pokok air untuk memenuhi prinsip-prinsip manajemen perusahaan yang sehat, dan menerapkannya secara bertahap. DAFTAR PUSTAKA
Kualifikasi kinerja PDAM Tirta Aneuk Laot Kota Sabang berdasarkan indikator
Badan Pusat Statistik Kota Sabang, 2011. Sabang Dalam Angka. Sabang,
Kepmendagri 47/1999 termasuk dalam kategori Cukup dengan nilai kinerja 49,34. 5.
Strategi
alternatif
untuk
peningkatan
pelayanan zyaitu peningkatan cakupan pelayanan, pemeliharaan 142 -
peningkatan jaringan,
kualitas
air,
peningkatan
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta. Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 1999. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum. Jakarta. Parasara, I.G., 2011. Kinerja dan Strategi Pengembangan PDAM Kabupaten Bangli, Denpasar: Universitas Udayana. Rangkuti, F., 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 143