EVALUASI KECERNAAN TOTAL DAN KADAR NUTRIEN DAGING IKAN MAS (Cyprinus carpio) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)
AINI NURKARTIKA MALA
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Kecernaan Total dan Kadar Nutrien Daging Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014
Aini Nurkartika Mala NIM C14100076
ABSTRAK AINI NURKARTIKA MALA, Evaluasi Kecernaan Total dan Kadar Nutrien Daging Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii). Dibimbing oleh DEDI JUSADI dan MIA SETIAWATI. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung daun kayu manis (Cinnamomum burmannii) pada pakan terhadap kecernaan total dan kadar nutrien daging ikan mas (Cyprinus carpio). Sebanyak 10 ekor ikan mas dengan bobot rata-rata 18,05±0,36 g dipelihara masing-masing di dalam akuarium berukuran 50x40x35 cm3. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 40 hari dengan pemberian pakan yang telah ditambahkan tepung daun kayu manis dosis berbeda, yakni 0,0%, 0,5%, 1%, dan 1,5%. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari secara ad satiation. Semua perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Penambahan daun kayu manis pada pakan meningkatkan konsumsi pakan ikan mas, namun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Penambahan tepung daun kayu manis pada kadar 1,5% menurunkan kecernaan total pakan tersebut. Di sisi lain, penambahan tepung daun kayu manis meningkatkan protein dan lemak daging ikan. Kata kunci: ikan mas, kecernaan total, protein daging, lemak daging, tepung daun kayu manis
ABSTRACT AINI NURKARTIKA MALA, The evaluation of total digestibility and meat nutrient level of common carp (Cyprinus carpio) fed cinnamon leaf powder (Cinnamomum burmannii). Supervised by DEDI JUSADI and MIA SETIAWATI. The study evaluated the effect of cinnamon leaf powder addition affect to total digestibility and nutrient content of common carp (Cyprinus carpio). The fishes at average weight of 18.05±0.36 g were distributed to each aquarium (50 x40x35 cm3). The treatment conducted for 40 days with different level of cinnamon leaf powder mixture (0.0%, 0.5%, 1%, dan 1.5%). The feed was given three times per day with ad satiation method. All of the treatments replicate by three times. The result was given that the cinnamon leaf powder addition enhances the consumption rate for fish but not influence for the fish growth. The conclusion, the addition of cinnamon leaf powder in 1.5% decrease the total feed digestibility. Otherwise, the addition of cinnamon leaf powder increases protein and fat in fish meat. Keyword: cinnamon leaf powder, common carp, meat nutrient, total digestibility
EVALUASI KECERNAAN TOTAL DAN KADAR NUTRIEN DAGING IKAN MAS (Cyprinus carpio) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)
AINI NURKARTIKA MALA
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan Pada Departemen Budidaya Perairan
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Judul Skripsi : Evaluasi Kecernaan Total dan Kadar Nutrien Daging Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu manis (Cinnamomum burmanni) Nama : Aini Nurkartika Mala NIM : C14100076
Disetujui oleh
Dr Dedi Jusadi Pembimbing I
Dr Mia Setiawati Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Sukenda Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2013 ini berjudul “Evaluasi Kecernaan Total dan Kadar Nutrien Daging Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)”. Berbagai pihak telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Muhidin dan Ibu Nursemi yang selalu mencurahkan kasih sayangnya, do’a dan dukungan yang tiada henti. Kakak, Hito Muslim Nurpratama, S.Pt yang senantiasa memberikan motivasi, nasihat dan semangat kepada penulis. 2. Bapak Dr Dedi Jusadi selaku Pembimbing I, Ibu Dr Mia Setiawati selaku Pembimbing II, dan Dr Agus Oman Sudrajat selaku Pembimbing Akademik atas segala masukan dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. 3. Bapak Ir. Dadang Shafruddin, MSi selaku dosen penguji tamu dan Ibu Dr. Dinamella Wahjuningrum, S.Si, MSi selaku dosen perwakilan Ketua Program Studi yang telah memberikan banyak masukan pada penyelesaian skripsi ini. 4. Teman-teman NutriKids 2010. 5. Teman-teman dan sahabat seperjuangan BDP 47 atas semangat, motivasi, kebersamaan, dan kenangan. 6. Wahyu Dwi Putranto atas semangat, support, dan bantuannya dalam melaksanakan penelitian ini hingga selesai. 7. Sahabat-sahabat terdekat: Netty, Maya, Linly, dan Regina 8. Keluarga besar Departemen Budidaya Perairan, BDP 46, BDP 48, dan BDP 49. 9. Serta sahabat-sahabatku diluar kampus yang selalu memberi dukungan, bantuan, dan semangatnya. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, Juni 2014
Aini Nurkartika Mala
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 METODE ............................................................................................................ 2 Pembuatan Pakan Uji ...................................................................................... 2 Pemeliharaan Ikan ........................................................................................... 2 Analisis Kimia ................................................................................................ 3 Kadar Glikogen Otot .................................................................................. 3 Kecernaan Total ......................................................................................... 4 Analisis Proksimat ...................................................................................... 4 Analisis Data ................................................................................................... 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 5 Hasil ............................................................................................................... 5 Pembahasan .................................................................................................... 6 KESIMPULAN ................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8 LAMPIRAN ...................................................................................................... 10 RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 14
DAFTAR TABEL 1 Hasil analisis proksimat pakan uji ikan mas (% bobot kering) .......................... 2 2 Kinerja pertumbuhan ikan mas pada berbagai perlakuan pakan uji ................... 5 3 Komposisi nutrien daging ikan mas (%) ........................................................... 6
DAFTAR LAMPIRAN 1 Skema resirkulasi pemeliharaan ikan mas ....................................................... 10 2 Uji homogenitas/keseragaman varians JKP, KT, LPH, kadar air daging, kadar lemak daging, kadar protein daging, dan kadar glikogen daging ............ 10 3 ANOVA JKP, KT, LPH, kadar air daging, kadar lemak daging, kadar protein daging, dan kadar glikogen daging ikan mas ....................................... 11 4 Uji Tukey JKP ikan mas ................................................................................. 12 5 Uji Tukey KT ikan mas ................................................................................... 12 6 Uji Tukey kadar lemak daging ikan mas ......................................................... 12 7 Uji Tukey kadar protein daging ikan mas ........................................................ 13 8 Uji Tukey kadar glikogen daging ikan mas ..................................................... 13
PENDAHULUAN Petani ikan mas di Jambi diberitakan mencampurkan daun kayu manis (Cinnamomum burmannii) pada pakan ikan mas dan menghasilkan rasa daging ikan mas yang lebih manis. Hutama (2012) meneliti tentang pengaruh penambahan daun kayu manis pada pakan ikan mas terhadap pertumbuhan dan kualitas daging ikan mas dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan 0,75% tepung daun kayu manis dalam pakan ikan dapat menyebabkan rasa daging ikan mas yang manis dengan tekstur yang kompak. Di sisi lain, peningkatan kandungan tepung daun kayu manis di dalam pakan dapat meningkatkan konsumsi pakan, tapi tidak diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ikan tersebut. Faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah konsumsi pakan ikan mas, tekstur daging yang kompak dan rasa daging yang manis pada ikan mas diduga berkaitan dengan kualitas nutrien daging ikan tersebut. Tekstur bahan pangan ditentukan oleh kelembapan, kandungan lemak, tipe serta jumlah struktur karbohidrat, mineral pectin, dan protein (Soekarto (1985) dalam Kurniawati (2004)). Namun, hal ini belum diamati oleh Hutama (2012) Daun kayu manis mengandung minyak atsiri dengan komposisi sinamaldehid, eugenol, dan koumarin. Sinamaldehid merupakan senyawa utama penyusun minyak atsiri, yaitu sekitar 60,17% (Wang et al 2009). Selain itu daun kayu manis juga dilaporkan memiliki zat antinutrisi yaitu tanin yang dapat menurunkan daya cerna pakan (Azima et al 2004), sehingga peningkatan konsumsi pakan yang tidak diikuti dengan pertumbuhan ikan di penelitian Hutama (2012) salah satunya diduga dapat diakibatkan oleh penurunan kecernaan pakan. Rasa daging yang manis pada penelitian Hutama (2012) diduga oleh dua hal, yakni akumulasi tepung daun kayu manis di daging ikan. Properti manis ini disebabkan karena unsur sinamaldehid yang ada pada minyak atsiri. Unsur sinamaldehid ini yang menciptakan aroma/bau yang khas pada tanaman dan secara ekonomi aroma ini penting sebagai senyawa cita rasa dalam industri makanan (Guenther 2006). Peluang ke dua, karena peningkatan kadar gula di daging. Peningkatan kadar gula didaging ini diduga karena meningkatnya konsumsi pakan sehingga glukosa yang disimpan di dalam daging lebih banyak. Penelitian Hutama (2012) juga menunjukkan bahwa pemberian daun kayu manis di pakan menyebabkan tekstur daging yang kompak. Kekompakan daging seiring dengan penurunan kadar lemak tubuh ikan. Penurunan lemak tubuh ikan sejalan dengan hasil penelitian Azima (2004) terhadap kelinci bahwa pembentukan triasilgliserol dihambat karena adanya senyawa tanin, flavonoid, dan saponin dalam kayu manis sebagai anti-hiperkolestreolmia. Namun demikian, Hutama (2012) tidak mengamati kandungan nutrien daging ikan mas akibat pemberian tepung daun kayu manis tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung daun kayu manis dalam pakan terhadap kecernaan total dan kadar nutrien daging ikan mas.
2
METODE Pembuatan Pakan Uji Pakan uji yang digunakan adalah pakan komersial yang ditambahkan tepung daun kayu manis dosis berbeda memiliki kandungan protein 30,8±0,3%. Pakan komersial terlebih dahulu dihaluskan, kemudian ditambah dengan tepung daun kayu manis sesuai dengan dosis perlakuan. Adapun perlakuan yang diberikan terhadap pakan adalah: 1. Pakan A : pakan komersial + 0,0% tepung daun kayu manis (TDKM) 2. Pakan B : pakan komersial + 0,5% TDKM 3. Pakan C : pakan komersial + 1,0% TDKM 4. Pakan D : pakan komersial + 1,5% TDKM Setelah pencampuran pakan dianggap homogen, lalu dicetak dalam bentuk pelet ukuran diameter 2 mm. Pakan yang telah dicetak, kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 600C selama kurang lebih 4 jam. Pakan yang sudah jadi disimpan di ruangan yang kering dan tidak lembab dan kemudian dilakukan analisis proksimat. Tabel 1 menunjukkan hasil proksimat pakan uji. Tabel 1 Hasil analisis proksimat pakan uji ikan mas (% bobot kering) Komposisi nutrien Protein (%) Lemak (%) Air (%) Serat Kasar (%) Abu (%) BETN (%) GE (kkal/g) Ratio C/P (kkal/ g protein)
Perlakuan TDKM dalam pakan uji (%) 0 31,0 4,0 11,2 9,0 12,3 26,5 634,3 7,2
0,5 30,7 3,9 10,55 10,2 12,2 27,0 831,0 8,2
1 30,5 4,1 10,45 11,3 12,0 31,8 856,3 8,8
1,5 30,1 3,6 10,34 7,7 12,1 35,3 878,5 9,2
Keterangan: TDKM= Tepung Daun Kayu Manis; BETN = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen. 1) 1 gram protein = 3,5 kkal, 1 gram karbohidrat = 2,5 kkal, 1 gram lemak = 8,1 kkal (NRC 1993). 2) Rasio energi/protein.
Pemeliharaan Ikan Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan mas dari hasil pemijahan yang sama. Sebelum digunakan untuk penelitian, ikan diadaptasikan terlebih dahulu pada kondisi wadah penelitian selama enam hari. Selama masa adaptasi, ikan diberi pakan kontrol secara at satiation. Ikan mas dengan bobot 18,05±0,36 g ditebar ke dalam akuarium berukuran 50x40x35 cm3 yang dirangkai dalam satu sistem resirkulasi (Lampiran 1). Ikan ditebar ke setiap akuarium dengan kepadatan 10 ekor. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB secara at satiation. Sisa pakan dikumpulkan sehingga dapat dihitung jumlah konsumsi pakannya. Ikan dipelihara selama 40 hari. Mulai hari ke 28, ikan diberi pakan uji yang
3 mengandung 0,6% Cr2O3. Feses ikan uji dikumpulkan selang satu jam setelah pemberian pakan menggunakan selang sipon dan ditampung di dalam botol film. Feses yang telah terkumpul langsung disimpan dalam freezer. Selanjutnya feses dikeringkan menggunakan oven bersuhu 60 0C selama 24 jam dan kemudian digerus hingga menjadi bubuk untuk dilakukan analisis kecernaan (AOAC 1984). Selama masa pemeliharaan dilakukan pergantian air sebanyak 30% per hari. Kualitas air selama masa pemeliharaan terdiri dari suhu 27,1-28,4 0C, pH 7,587,80, DO 5,2-7,5 mg/L, dan TAN 0,44-0,54 mg/L. Nilai tersebut masih dalam kisaran normal menurut SNI (1999), yaitu suhu 25-30 0C, pH 6,5-8,5, DO >5 mg/L, dan TAN < 1 mg/L. Di akhir penelitian, ikan ditimbang untuk mengetahui bobot tubuhnya. Konsumsi pakan dan sintasan ikan juga dihitung di akhir penelitian.
Analisis Kimia Kadar Glikogen Otot Pengukuran glikogen dilakukan pada akhir penelitian, dengan mengambil beberapa sampel daging (otot) ikan mas. Selanjutya, 100 mg jaringan otot (bobot kering) dimasukkan kedalam 3 ml 30% KOH sampai melarut selama 20-30 menit. Kemudian ditambahkan 0,5 ml Na2SO4 jenuh dan 3,5 ml 95% etanol, lalu dipanaskan sampai mendidih. Sampel kemudian didinginkan. Setelah dingin, disentrifuse dan bagian supernatan dibuang. Sampel dilarutkan dalam 2 ml air dan diendapkan kembali dengan 2,5 ml 95% etanol. Supernatan yang terbentuk dibuang dan sampel yang mengendap dihidrolisa selama 30 menit dalam 2 ml 5 M HCl dalam waterbath mendidih. Kemudian didinginkan dan dinetralkan dengan 0,5 M NaOH, lalu ditambahkan 1 tetes pp sebagai indikator. Kemudian diencerkan sampai dengan volume yang diketahui (25-100 ml), bergantung pada glikogen yang diharapkan. Kandungan glikogen daging dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Glikogen (mg/100ml) = ( Keterangan
: Au As Cs
Au x Cs )/1,11 As
= Absorban Sampel = Absorban standar = Konsentrasi sampel
Kandungan glikogen dalam bobot basah dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Glikogen Keterangan
: Ks Gb
mg 100 − Ks = 100ml 100 x Gb
= Kadar air sampel (%) = Glikogen dalam bobot basah (mg/100ml)
4 Kecernaan Total Kecernaan total (KT) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Cho et al 1982): KT(%) = 1 −
%krom dalam pakan x 100% %krom dalam feses
Analisis Proksimat Analisis proksimat dilakukan terhadap ikan uji dan pakan perlakuan. Analisis protein dilakukan dengan metode Kjehdahl, lemak tubuh dan lemak daging diekstraksi dengan chloroform + methanol, kadar abu dengan metode pemanasan sampel dalam tanur pada suhu 600 0C, serat kasar menggunakan metode pelarutan sampel dengan asam dan basa kuat serta pemanasan, serta kadar air dengan metode pemanasan dalam oven bersuhu 600C (Takeuchi 1988). Ikan uji yang digunakan untuk keperluan proksimat berjumlah tiga ekor untuk setiap ulangan perlakuan.
Analisis Data Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Penetapan rancangan didasarkan pada asumsi bahwa unit percobaan yang digunakan relatif homogen. Parameter uji yang meliputi jumlah konsumsi pakan, kecernaan total, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup ikan, dan kadar proksimat daging ikan dianalisis dengan uji statistik analisis ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%. Bila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Tuckey. Data diolah dengan menggunakan Microsoft excel 2007, dan SPSS vers 17 for windows.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Bobot individu ikan uji dihitung di awal dan di akhir masa pemeliharaan. Ikan uji yang dipelihara selama 40 hari memiliki pertambahan bobot rata-rata per individu sebesar 8,5±0,9 gram. Pemberian tepung daun kayu manis sebesar 1,5% ke pakan menghasilkan bobot individu akhir yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya (Gambar 1).
Bobot rata-rata individu (g)
35.0 30.0
26.4
26.2
27.9
25.6
25.0 20.0
18.5
18.2
17.9
17.7
B0 Bt
15.0 10.0 5.0 0.0 0
0.5
1
1.5
Tepung Daun Kayu Manis dalam pakan (%)
Gambar 1 Bobot rata-rata individu ikan mas yang diberi pakan tepung daun kayu manis selama 30 hari Parameter pertumbuhan ikan mas yang diukur selama pemeliharaan 40 hari disajikan pada Tabel 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kayu manis mulai 0,5% ke dalam pakan ikan mas dapat meningkatkan konsumsi pakan. Penambahan tepung daun kayu manis sampai 1,0% menghasilkan nilai kecernaan total yang sama dengan kontrol, dan menurun pada penambahan tepung daun kayu manis 1,5%. Ikan yang mengonsumsi pakan dengan kadar tepung daun kayu manis sampai 1,5% memiliki laju pertumbuhan yang tidak berbeda nyata (Tabel 2). Penambahan tepung daun kayu manis sampai 1,5% dapat mempertahankan sintasan ikan mas sampai 100%. Tabel 2 Kinerja pertumbuhan ikan mas pada berbagai perlakuan pakan uji Parameter
Perlakuan TDKM dalam pakan uji (%) 0
0.5 a
1 b
1.5 b
JKP (g) KT (%)
168±6,01 64,3±4,58ab
217,0±3,60 67,7±0,11ab
208,1±8,14 67,9±0,64b
214,9±7,23b 61,2±2,12a
LPH (%) SR (%)
1,2±0,09a 100±0,00
1,3±0,29a 100±0,00
1,2±0,20a 100±0,00
1,4±0,15a 100±0,00
Keterangan: Nilai yang tertera merupakan rata-rata ± standar deviasi; Huruf di belakang standar deviasi yang berbeda dalam baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05); TDKM =
6 Tepung Daun Kayu Manis, JKP = jumlah konsumsi pakan, KT = kecernaan total, LPH = laju pertumbuhan harian, SR = sintasan
Tabel 3 merupakan hasil analisis proksimat daging ikan mas yang dipelihara selama 40 hari dengan perlakuan dosis TDKM yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun kayu manis mulai 0,5% pada pakan ikan mas dapat meningkatkan protein daging ikan mas. Peningkatan protein pada daging ikan mas ini juga diiringi dengan meningkatnya lemak daging ikan mas. Penambahan tepung daun kayu manis dengan kadar 1% menghasilkan glikogen yang menurun. Tabel 3 Komposisi nutrien daging ikan mas (%) Parameter Air (%) Protein (%) Lemak (%) Glikogen (mg/100mL)
Perlakuan TDKM dalam pakan (%) 0
0,5
1
1,5
79,7±0,2 a 14,8±0,2a 1,3±0,00a 0,9±0,0b
79,5±0,7 a 17,8±0,2b 2,1±0,5b 0,5±0,1ab
79,1±1,6 a 17,9±0,5b 2,9±0,1c 0,4±0,3a
79,6±0,2 a 18,3±1,2b 3,2±0,1c 0,8±0,0ab
Keterangan: Nilai yang tertera merupakan rata-rata ± standar deviasi; Huruf di belakang standar deviasi yang berbeda dalam baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05); TDKM = Tepung Daun Kayu Manis
Pembahasan Penambahan tepung daun kayu manis pada pakan ikan dapat meningkatkan jumlah konsumsi pakan ikan mas (Tabel 2). Pakan yang ditambahkan tepung daun kayu manis menghasilkan jumlah konsumsi pakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (p<0,05) (Lampiran 4). Halver dan Hardy (2002) menyatakan bahwa aroma atau bau dari pakan dapat menarik ikan untuk mengonsumsinya. Hal ini menunjukkan tepung daun kayu manis diduga dapat digunakan sebagai atraktan yang dapat meningkatkan nafsu makan ikan karena aroma dan rasa khas yang muncul dari pakan. Hal ini didukung oleh Venkateshwarlu et al (2009) yang menyatakan bahwa atraktan dapat menstimulasi konsumsi pakan ikan yang berkaitan dengan palatabilitas atau respons ikan terhadap pakan. Aroma dan rasa khas dari daun kayu manis berasal dari senyawa aromatik yang terdapat dalam kayu manis diantaranya sinnamaldehid, eugenol, safrol, dan beberapa aldehid lain dalam jumlah kecil (Kusuma 2008). Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai jumlah konsumsi pakan yang meningkat tidak diikuti dengan laju pertumbuhan harian yang meningkat pula. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Lall (2002) bahwa semakin banyak pakan yang dikonsumsi dan penggunaan pakan yang efisien, maka akan semakin banyak protein yang diretensi sehingga pertumbuhan meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan mas yang diberi pakan dengan penambahan tepung daun kayu manis memiliki laju pertumbuhan harian yang sama dengan kontrol (p>0,05) (Tabel 2). Hasil ini sama dengan yang diperoleh Hutama (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam variasi pertumbuhan ikan di antaranya adalah spesies ikan, lingkungan, dan pakan yang diberikan (Handajani dan Widodo 2010). Performa pertumbuhan yang lambat diduga dari faktor pakan yang diberikan yaitu antinutrisi yang terdapat pada daun kayu manis. Anti nutrisi
7 merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, serta tingkah laku ikan (Handajani dan Widodo 2010), sehingga penyerapan nutrien yang penting bagi pertumbuhan ikan terhambat dan menghasilkan pertumbuhan yang lambat. Salah satu zat anti nutrisi pada kayu manis yang menghambat pertumbuhan adalah tanin. Azima et al (2004) melaporkan bahwa kandungan antinutrisi Cassia vera (Cinamomum burmannii) yang paling dominan adalah tanin. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan Marliyati (1995) yang diacu dalam Azima et al (2004) kayu manis mengandung senyawa tanin yang cukup tinggi (lebih dari 10%) dibandingkan kandungan rempah lainnya. Menurut Handajani dan Widodo (2010) tanin memiliki kemampuan mengendapkan protein karena mengandung sejumlah kelompok fungsional ikatan yang kuat dengan molekul protein dan menghasilkan ikatan silang yang besar dan kompleks yaitu protein-tanin. Ikatan tersebut menyebabkan tanin akan segera mengikat protein pakan dalam saluran pencernaan dan menyebabkan pakan menjadi sulit dicerna oleh enzim-enzim pencernaan. Tanin akan mengakibatkan menurunnya daya cerna asam-asam amino yang seharusnya dapat diserap oleh usus dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan-jaringan tubuh. Berdasarkan data kecernaan total, hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan total perlakuan sama dengan kontrol dan menurun pada dosis penambahan tepung daun kayu manis 1,5%. Hal ini sesuai dengan teori Handajani dan Widodo (2010) diatas bahwa anti nutrisi menyebabkan pertumbuhan lambat akibat dari daya cerna pakan yang terhambat pula. Hal ini didukung oleh penelitian Tandi (2010) yaitu dengan penambahan kadar tanin yang semakin tinggi dalam pakan menyebabkan aktivitas enzim protease semakin rendah dalam memecah protein menjadi asam amino, sehingga mengakibatkan asam-asam amino sedikit terbentuk dan akan mempengaruhi pertumbuhan. Tingkat kelangsungan hidup yang dihasilkan dengan penambahan tepung daun kayu manis pada pakan mulai 0,5% hinggga 1,5% yaitu 100%. Hal ini menunjukkan bahwa daun kayu manis dapat digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup ikan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, penambahan tepung daun kayu manis sampai kadar 1,5% tidak toksik bagi ikan sehingga tidak menyebabkan ikan mati yang ditunjukkan dengan kelangsungan hidup ikan yang mencapai 100%. Hutama (2012) melaporkan bahwa mulai dosis 0,75% pemberian tepung daun kayu manis pada pakan dapat menyebabkan rasa manis pada daging ikan mas dengan tekstur daging yang kompak. Hal ini diduga karena dua hal. Peluang yang pertama yakni akumulasi tepung daun kayu manis di daging ikan. Properti manis ini disebabkan karena kandungan sinamaldehid yang ada pada minyak atsiri. Wang et al (2009) meneliti kandungan minyak yang terdapat pada C. burmannii dan komponen terbanyak adalah trans-Cinnamaldehyde sebesar 60,17% dari total minyak. Ardani et al (2010) melaporkan bahwa minyak atsiri memiliki karakteristik rasa yang manis. Sinamaldehid ini yang menciptakan aroma/bau yang khas pada tanaman dan aroma ini penting sebagai senyawa cita rasa dalam industri makanan (Guenther 2006). Minyak atsiri umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air (Guenther 2006). Hasil penelitian menunjukkan lemak daging (otot) ikan mas meningkat (p<0,05) siring dengan bertambahnya dosis tepung daun kayu manis yang ditambahkan pada pakan (Lampiran 6). Semakin tinggi dosis tepung daun kayu manis pada pakan, maka diduga semakin
8 banyak pula kandungan minyak atsiri pada pakan, terutama sinamaldehid yang ada pada minyak atsiri. Senyawa hidrokarbon ini diketahui larut dalam pelarut etanol, sehingga diduga dapat larut di dalam lemak. Solehudin (2001) dalam penelitiannya mendapatkan bahwa kadar sinamaldehid tertinggi diperoleh dari hasil ekstraksi menggunakan etanol, yakni sebesar 64,31%. Kandungan sinamaldehid yang menjadi komponen utama dalam minyak atsiri ini menjelaskan rasa daging yang manis pada penelitian Hutama (2012) Peluang kedua penyebab rasa manis pada daging ikan mas ini adalah kadar gula yang dicerminkan dengan kandungan glikogen di daging. Namun pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa ikan yang mengonsumsi tepung daun kayu manis memiliki kadar glikogen yang sama dengan kontrol dan menurun pada pemberian dosis 1% TDKM. Oleh karena itu rasa manis daging ikan mas pada penelitian Hutama (2012) diduga bukan akibat kandungan glikogen daging. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa protein daging (otot) ikan mas meningkat nilainya, namun pada dosis berbeda tidak berbeda nyata antar perlakuan (Tabel 2) dan lebih tinggi dari ikan kontrol. Tingginya kadar protein daging ikan yang mengonsumsi tepung daun kayu manis dapat menjelaskan kompaknya daging ikan pada penelitian Hutama (2012). Hal ini didukung oleh Hustiany (2005) yang menjelaskan bahwa tekstur yang kompak berkaitan dengan tingkat kekenyalan yang berhubungan dengan kandungan protein daging ikan, terutama protein myofibril (myosin dan aktin) yang dapat membentuk suatu struktur yang kompak dengan air dan lemak.
KESIMPULAN Penambahan tepung daun kayu manis mulai dosis 0,5% di dalam pakan dapat meningkatkan jumlah konsumsi pakan, kadar protein dan lemak daging ikan mas, namun, penambahan tepung daun kayu manis pada dosis 1,5% dapat menurunkan kecernaan total pakan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Ardani M, Pratiwi S, Hertiani T. 2010. Efek campuran minyak atsiri daun cengkeh dan kulit batang kayu manis sebagai antiplak gigi. Majalah Farmasi Indonesia. 21(3):191-201. Azima F. 2004. Aktivitas antioksidan dan anti-agregasi platelet ekstrak Cassia vera (Cinnamomum burmanni), serta potensinya dalam pencegahan aterosklerosis pada kelinci [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Azima F, Muchtadi D, Zakaria FR, Priosoeryanto BP. 2004. Kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak Cassia vera (Cinnamomum burmannii). Stigma Vol: 12(2):232-236. ISSN 0853-3776 [AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1984. Official Methods of Analysis, 14 th edition. Airlington: AOAC. P 1141 Cho CY, Cowey CB, Watanabe T. 1982. Finfish Nutrition In Asia: International Development Research Centre. Ottawa
9 Guenther E. 2006. Minyak Atsiri. Jilid 1, penerjemah Ketaren S. Jakarta (ID): UI Press. Halver JE and Hardy RW. 2002. Fish Nutrition. USA (US): Academic press. Hustiany R. 2005. Karakteristik produk olahan kerupuk dan surimi dari daging ikan patin (Pangasius sutchi) hasil budidaya sebagai sumber protein hewani. Media Gizi dan Keluarga. 29(2):66-74. Kurniawati TH. 2004. Penghilangan bau lumpur pada ikan patin (Pangasius sp.) dalam pembuatan burger ikan. [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Kusuma R, 2008. Pengaruh penggunaan cengkeh (Syzygium aromaticum) dan kayu manis (Cinnamomum sp.) sebagai pengawet alami terhadap daya simpan roti manis. [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Handajani H, Widodo W. 2010. Nutrisi Ikan. Malang (ID): UMM press. Hutama AA. 2012. Pengaruh pemberian daun kayu manis terhadap pertumbuhan dan kualitas daging ikan mas. [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Lall SP. 2002. The Mineral In Fish Nutrition 3rd Edition. New York (US): Academic Press. [NRC] National Research Council. 1993. Nutrition Requirement of Fish. Washington DC (US): National Academy Press. 114 pp. p:3-50. Solehudin M. 2001. Ekstraksi minyak dan oleoresin dari kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii Blume). [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. [SNI] Standar Nasional Indonesia. 1999. Produksi induk ikan mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock). 016131. Tandi EJ. 2010. Pengaruh tanin terhadap aktivitas enzim protease. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Makassar: Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin. Takeuchi T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrition. In Watanabe T, ed. Fish Nutrition and Mariculture, JICA Textbook the General Aquaculture Course. Tokyo: Kanagawa internat. Fish. Training Center. P 179-229. Venkateshwarlu G, Muralidhar AP, Rathod R, Pal AK. 2009. Plants traditionally used in fish harvest and potential feed attractants in aquaculture. Indian Journal Of Traditional Knowledge. 8(4):539-542. Wang R, Wang R, Bao Y. 2009. Extraction of essential oils from five cinnamon leaves and identification of their volatile compound compositions. Innovative Food Science and Emerging Technologies. 10(1):289-292.
10
LAMPIRAN Lampiran 1 Skema resirkulasi pemeliharaan ikan mas
Keterangan: Akuarium (50x40x35) cm3 Filter bio-ball
Pipa saluran air Tandon air
S A B C D 1, 2, 3
: stok ikan mas : perlakuan pakan TDKM 0.0% : perlakuan pakan TDKM 0,5% : perlakuan pakan TDKM 1% : perlakuan pakan TDKM 1,5% : ulangan perlakuan
Aliran air Selongsong
Lampiran 2 Uji homogenitas/keseragaman varians JKP, KT, LPH, kadar air daging, kadar lemak daging, kadar protein daging, dan kadar glikogen daging Uji homogenitas/keseragaman varians Levene Statistic
df1
df2
Sig.
JKP
.697
3
8
.579
KT
3.093
3
8
.090
LPH
1.387
3
8
.315
AIR DAGING
2.630
3
8
.122
LEMAK DAGING
2.637
3
8
.121
PROTEIN DAGING
2.068
3
8
.183
GLIKOGEN DAGING
2.313
3
8
.153
11 Lampiran 3 ANOVA JKP, KT, LPH, kadar air daging, kadar lemak daging, kadar protein daging, dan kadar glikogen daging ikan mas ANOVA Jumlah kuadrat JKP
4756.357
3
Dalam kelompok
335.123
8
5091.480
11
Antar kelompok
90.994
3
30.331
Dalam kelompok
51.829
8
6.479
142.824
11
Antar kelompok
.123
3
.041
Dalam kelompok
.309
8
.039
Total
.432
11
Antar kelompok
.620
3
.207
Dalam kelompok
6.187
8
.773
Total
6.807
11
Antar kelompok
6.502
3
Dalam kelompok
.527
8
7.029
11
Antar kelompok
23.230
3
Dalam kelompok
3.352
8
26.582
11
.448
3
.149
.198
8
.025
.646
11
Total LPH
AIR DAGING
LEMAK DAGING
Total PROTEIN DAGING
Rataan kuadrat
Antar kelompok
Total KT
df
Total GLIKOGEN Antar kelompok DAGING Dalam kelompok Total
F
1585.452 37.848
Sig. .000
41.890
4.682
.036
1.067
.416
.267
.847
2.167 32.875
.000
.066
7.743 18.482
.001
.419
6.051
.019
12 Lampiran 4 Uji Tukey JKP ikan mas Untuk alpha = 0.05 Perlakuan
Ulangan 1
2
0.0%
3
168.0033
1.0%
3
208.1200
1,5%
3
214.8733
0,5%
3
217.0500
Sig.
1.000
.388
Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus diperlihatkan Lampiran 5 Uji Tukey KT ikan mas Untuk alpha = 0.05 Perlakuan
Ulangan 1
2
1,5%
3
61.2100
0.0%
3
64.3500
64.3500
0,5%
3
67.7267
67.7267
1.0%
3
67.9100
Sig.
.055
.377
Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus diperlihatkan Lampiran 6 Uji Tukey kadar lemak daging ikan mas Untuk alpha = 0.05 Perlakuan
Ulangan 1
2
3
0.0%
3
0,5%
3
1.0%
3
2.9033
1,5%
3
3.1733
Sig.
1.2900 2.1033
1.000
1.000
Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus diperlihatkan
.594
13 Lampiran 7 Uji Tukey kadar protein daging ikan mas Untuk alpha = 0.05 Perlakuan
Ulangan 1
2
0.0%
3
14.8233
0,5%
3
17.7767
1.0%
3
17.9233
1,5%
3
18.3133
Sig.
1.000
.746
Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus diperlihatkan. Lampiran 8 Uji Tukey kadar glikogen daging ikan mas Untuk alpha = 0.05 Perlakuan
Ulangan 1
2
1.0%
3
.3983
0,5%
3
.5203
.5203
1,5%
3
.7840
.7840
0.0%
3
Sig.
.8767 .066
Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus diperlihatkan.
.091
14
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 29 Mei 1992 yang dilahirkan dari ayah bernama Muhidin dan Ibu bernama Nursemi. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dengan kakak bernama Hito Muslim Nurpratama. Pada tahun 2010 setelah menyelesaikan studinya di SMA Negeri 12 Jakarta, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Ujian Talenta Mandiri IPB (UTM). Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten mata kuliah Teknologi Produksi Plankton Bentos dan Alga (2014). Penulis pernah menjadi panitia acara Gebyar Perikanan pada tahun 2012. Penulis tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) di Divisi Pengembangan Riset dan Keilmuan periode 2012-2013. Penulis juga pernah menerima Hibah Dikti untuk kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa bidang penelitian (PKMP) pada tahun 2012, Hibah Dikti untuk program yang sama pada tahun 2013, dan Hibah Dikti untuk program yang sama namun di bidang kewirausahaan (PKMK) pada tahun 2014. Penulis juga pernah melakukan praktik magang di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAT) Sukabumi terkait perbenihan udang galah, serta penulis juga melakukan praktik kerja lapang di tambak udang vaname milik PT Surya Windu Kartika, Banyuwangi dengan topik Teknik Pembesaran dan Produksi Udang Vaname. Tugas akhir penulis dalam menyelesaikan pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor untuk mendapatkan gelar Sarjana Perikanan berjudul “Evaluasi Kecernaan Total dan Kadar Nutrien Daging Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)”.