EVALUASI KEBISINGAN AKIBAT LALU LINTAS PADA JALAN TOL JAKARTA-TANGERANG
TESIS MAGISTER
Oleh : Edi Kadarsa NIM : 250 99 024
BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2002
SUMMARY Noise Evaluation Caused by Traffic on Jakarta-Tangerang Toll Road, Kadarsa, E, 2002, Program Magister Teknik Sipil, Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung. There are a lot of variables in the traffic which cause noise. The results of several studies done by experts show that there are several variables which are dominant in contributing to the traffic noise, which are the traffic flow, speed of vehicles, and percentage of heavy duty vehicles. The study was conducted on the Jakarta – Tangerang toll road, an out-of-town toll road, with structure of flexible pavement and is used by a lot of heavy duty vehicles. Noise variables which is researched is the traffic from Tangerang to Jakarta. Otherwise the traffic from Jakarta to Tangerang is supposed as background noise. There were three measurement location, namely : The l th location (IRI=2,7 m/km), the 2nd location (1RI=3,4 m/km), and The 3rd location ( IRI= 2 m/km). Based on the on-site measurement, known the level of noise on three location, affect independent variables versus the level of noise, and mathematical relationship between the level of noise and independent variables (the traffic flow, the average speed of vehicles, and the percentage of heavy duty vehicles). Mathematical relationship from the study at the site where instrument is placed 5 meters from the pavement edge is : Leq[dB(A)] = 25.734 + 5.819 Log X l + 17.362 LogX2 + 2.333 Log X3 Otherwise Mathematical relationship from the study at the site where instrument is placed 13 meters from the pavement edge is : Leq[dB(A)] = 74.207 + 2.774 Log X3 At the site where the noise-measuring instrument is placed 5 meters from the pavement edge. all the free variables (traffic flow, average vehicle speed and the percentage of heavy duty vehicle) obviously affect the fluctuation of noise. However, at the site where the instrument is placed 13 meters from the pavement edge, only the variable of the percentage of heavy duty vehicle gives obvious impact on the production of noise. The problem was be caused instrument position farther than traffic noise, but nearer to village (background noise), therefore traffic noise was caught worse by instrument, but the noise traffic of nearest lane was caught better than other lane. On slow lane, almost along measurement time, heavy trucks and light trucks made convoy. The convoy was barrier for vehicles beside slow lane. The wind against noise propagation to instrument. The problem caused traffic noise which got handicap by heavy vehicles on slow lane get less.
RINGKASAN Evaluasi Kebisingan Akibat Arus Lalu Lintas Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang, Edi Kadarsa, 2002, Program Magister Teknik Sipil, Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung. Banyak variabel dari lalu lintas yang bergerak dijalan berpengaruh menimbulkan kebisingan. Dari penelitian yang dilakukan oleh banyak ahli, terdapat beberapa variabel yang dianggap dominan dalam menyumbang kebisingan lalu lintas, yaitu arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, persentase kendaraan berat dan penambahan jarak terhadap sumber kebisingan. Penelitian ini dilakukan pada Jalan Tol Jakarta Tangerang, yaitu jalan tol luar kola, struktur perkerasan lentur dan dilalui cukup banyak kendaraan berat. Variabel kebisingan yang ditinjau adalah lalu lintas arah Tangerang-Jakarta. Sedangkan lalu lintas arah JakartaTangerang dianggap sebagai penyebab kebisingan latar belakang. Terdapat tiga pos titik pengukuran, yaitu : lokasi 1 (IRI=2,7 m/km), lokasi 2 (IR1=3,4 m/km) dan lokasi 3 (IRI=2 m/km). Dan data hasil pengukuran di lapangan, diketahui tingkat kebisingan yang telah terjadi pada lokasi tersebut, pengaruh setiap variabel-variabel bebas terhadap fluktuasi kebisingan. dan di dapat pula hubungan matematis (model) yang menyatakan hubungan antara tingkat kebisingan dengan variabelvariabel bebas (anus lalu lintas. kecepatan kendaraan rata- rata dan persentase kendaraan berat). Hubungan antara tingkat kebisingan dengan arus lalu lintas, kecepatan kendaraan rata rata dan persentase kendaraan berat pada jarak ukur 5 meter adalah sebagai berikut_ Leq(dB(A)J = 25,734 + 5,819 Log XI + 17,362 LogX2 + 2,333 Log X3 Sedangkan pada jarak ukur 13 meter adalah : Leq(dB(A)J = 74,207 + 2,774 Log X3 Pada lokasi alat 5 meter dan tepi perkerasan, semua variabel bebas (arus lalu limas, kecepatan kendaraan rata rata dan persentase kendaraan berat) berpengaruh secara nyata terhadap fluktuasi kebisingan yang terjadi. Tetapi pada alat berjarak 13 meter dari tepi perkerasan, ternyata hanya persentase kendaraan berat yang berpengaruh secara nyata. Hal ini diakibatkan oleh karena jarak alat semakin jauh dan sumber bising, tetapi lebih dekat kepemukiman, sehingga kebisingan latar belakang-lebih peka tertangkap, sedangkan bising lalu lintas berkurang karena jarak. Pada jalur lambat, hampir sepanjang waktu pengukuran truk berat dan ringan berjalan beriringan membentuk barier bagi lalu lintas disebelahnya, akibatnya untuk arus lalu lintas disebelah jalur lambat berkurang bisingnya pada jarak pengukuran yang jauh. Angin yang berhembus berlawanan arah, walaupun tidak kencang tetapi mengurangi kepekaan alat dalam mengukur kebisingan untuk jarak 13 meter.