PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI CARA PENENTUAN BEYOND USE DATE (MASA EDAR) SEDIAAN RACIKAN PULVERES CAMPURAN KETOTIFEN FUMARAT DAN SIPROHEPTADIN HCl DARI RUMAH SAKIT X
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh : Lidia Kristalia NIM : 048114148
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
5
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI CARA PENENTUAN BEYOND USE DATE (MASA EDAR) SEDIAAN RACIKAN PULVERES CAMPURAN KETOTIFEN FUMARAT DAN SIPROHEPTADIN HCl DARI RUMAH SAKIT X
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh : Lidia Kristalia NIM : 048114148
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
With all my love, for Papa, Mama, Ko’ Andreas, Yoyo Almamaterku, dan semua yang mengenal Lidia Kristalia Apapun yang dapat anda lakukan atau ingin anda lakukan, mulailah! Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya (Goeti). Tak ada orang yang begitu banyak tahu sampai bisa mengatakan dengan pasti apa yang mungkin dan tak mungkin (Henry Ford). So I won’t give up No I won’t breakdown Sooner that it seems life turns around And I will be strong even if all goes wrong When I’m standing in the dark, I’ll still believe Some one’s watching over me It doesn’t matter how long it takes Believe in your self and you’ll fly high And it only matters how true you are Be true to your self and follow your heart (”Some One Is Watching Over Me”-Hillary Duff)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama Nomor Mahasiswa
: Lidia Kristalia : 048114148
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : EVALUASI CARA PENENTUAN BEYOND USE DATE (MASA EDAR) SEDIAAN RACIKAN PULVERES CAMPURAN KETOTIFEN FUMARAT DAN SIPROHEPTADIN HCl DARI RUMAH SAKIT X beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan roya lty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 28 Maret 2008 Yang menyatakan
(Lidia Kristalia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, hikmat, kekuatan, serta penyertaan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Evaluasi Cara Penentuan Beyond Use Date (Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres Campuran Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl dari Rumah Sakit X” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata satu Farmasi (S. Farm.), program Studi Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. 2.
Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
mengarahkan, mendampingi, dan menyediakan waktu untuk berdiskusi bersama penulis selama proses penelitian, penyusunan, hingga selesainya skripsi ini. 3.
Agatha Budi Susiana, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak dukungan, saran, dan kritikan yang membangun. 4.
Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan
banyak dukungan, saran, dan kritikan yang membangun.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Drs. Ag. Yuswanto, S.U., Ph.D., Apt. yang telah bersedia menjadi dosen
pembimbing selama penulis melakukan penelitian di laboratorium Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 6.
Pak Wardoyo dan Pak Sudiyana selaku laboran di laboratorium Kimia
Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang bersedia membantu dan menemani penulis selama melakuk an penelitian bahkan sampai lembur dan tetap masuk di hari Minggu. 7.
Laboran- laboran dan staf sekretariat yang turut membantu penulis selama
melakukan penelitian di laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : Pak Mukminin, Pak Prapto, Mas Parlan, Mas Sarwanto, Mas Heru, Mas Otok. Serta Pak Tatmo dan Mas Narto yang membantu menyelesaikan administrasi. 8.
Teman-teman senasib seperjuangan di laboratorium : Rian ’Bunting’, yang
selalu setia menemani ke UGM, Tika ’Bule’, Novi, Reni, Frengky, buat semua dukungan, kebersamaan, serta canda tawanya selama di lantai 4 dan di UGM. 9.
Andrew, Arie Gozonk, Blian, Frengky, Fandy, Tice, Tintus, buat semua
bantuan, tawa, air mata, kegilaan, kebersamaan, semangat, dukungan, serta kesediaan untuk jadi tempat curhat dan teman makan bersama sejak pertama kuliah. 10.
Meri, Dipta kecil, Pipit, Oktav, Yoyo, Coco, Boriz, Leo, Liza, Puipuin, DS,
Ari cewek, Dika, Angel, dan semua teman-teman angkatan 2004 khususnya kelas FKK dan mantan kelas C kelompok praktikum F. You’ve made my life so colourfull!
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11.
Anggota kos ”Luv”, Anik, Minul, Nopen, Nuvo, Resty, Tina, untuk
kebersamaan, semua bantuan, dukungan, semangat, teriakan, dan tawanya. 12.
My Brother, ”Charles” Yudo. L, buat semua doa, dukungan, semangat,
waktu untuk jalan-jalan, kesediaan menjadi pendengar yang baik, perhatian, dan printer beserta tintanya. Thank you so much bro! 13.
Mas Ardhyan, Kukuh, Ko’ Tanto, atas doa, semangat, dukungan, bantuan
dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 14.
Kasis, Dee-dee, Gita, Ayu, teman-teman KKN USD kelompok 20, angkatan
XXXV, terima kasih buat semua dukungan, semangat, dan kebersamaannya. 15.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itulah penulis mengaharapkan kritik dan saran yang dapat membuat karya ini menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga penelitian skripsi yang telah dilakukan penulis dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian.
Penulis
Lidia Kristalia
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
Februari 2008
Penulis,
Lidia Kristalia
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................. . i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v KATA PENGANTAR … ................................................................................ vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ ix DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv INTISARI ........................................................................................................ xvi ABSTRACT ..................................................................................................... xvii BAB I. PENGANTAR .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Perumusan masalah .................................................................................... 2 C. Keaslian karya ............................................................................................ 3 D. Manfaat penelitian ...................................................................................... 3 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................. 4 A. Pulveres ....................................................................................................... 4 B. Ketotifen Fumarat ...................................................................................... 7
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Siproheptadin HCl.......................................................................................8 D. Stabilitas dan Masa Edar Sediaan............................................................... 9 E. Beyond Use Date......................................................................................... 10 F. Pengaruh Temperatur dan Faktor Lain Terhadap Laju Reaksi................... 12 G. Penentuan Orde Reaksi............................................................................... 13 H. Uji Stabilitas Dipercepat ............................................................................ 15 I. Analisis Kestabilan yang Dipercepat ......................................................... 16 J. Spektrofotometri Ultraviolet....................................................................... 17 K. Keterangan Empiris .................................................................................... 18 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 19 A. Jenis Rancangan Penelitian......................................................................... 19 B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 19 C. Definisi Operasional .................................................................................. 19 D. Bahan dan Alat............................................................................................ 20 E. Tata Cara Penelitian.................................................................................... 20 1. Pemilihan sampel........................................................................................ 20 2. Pembuatan larutan stok .............................................................................. 21 3. Uji stabilitas ............................................................................................... 21 F. Analisis Hasil ............................................................................................. 22 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 24 A. Pemilihan Sampel ...................................................................................... 24
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Optimasi Kadar
Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl Menggunakan
Metode Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Panjang Gelombang Berganda ..............................................................................................................26 C. Penentuan Beyond Use Date (Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres Campuran Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl dari Rumah Sakit X..........29 D. Evaluasi Penentuan Beyond Use Date di Rumah Sakit X ..............................41 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................43 A. Kesimpulan ......................................................................................................43 B. Saran.................................................................................................................43 C. Keterbatasan Penelitian....................................................................................43 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................44 LAMPIRAN ..........................................................................................................46 BIOGRAFI PENULIS ...........................................................................................77
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I.
Kondisi dan jangka waktu yang diperbolehkan untuk uji stabilitas jangka panjang dan dipercepat ........................................................... 12
Tabel II.
Persamaan laju dan waktu-paruh ....................................................... 15
Tabel III.
Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r) siproheptadin HCl pada multi-panjang gelombang ........................... 28
Tabel IV.
Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r) ketotifen fumarat pada multi panjang gelombang.............................. 28
Tabel V.
Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu .................................................. 31
Tabel VI. Nilai slope dari tiap peringkat suhu dan orde reaksi dari ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl ......................................................... 33 Tabel VII. Nilai 1/T dan ln k dari ketotifen fumarat ........................................... 34 Tabel VIII. Nilai 1/T dan ln k dari siproheptadin HCl. ........................................ 35 Tabel IX
Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari menggunakan suhu 400 C ............................................. 38
Tabel X.
Persentase perubahan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari dengan menggunakan suhu 400 C.. 39
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Struktur kimia ketotifen fumarat........................................................ 7
Gambar 2
Struktur kimia siproheptadin HCl...................................................... 8
Gambar 3
Plot garis lurus log C terhadap waktu untuk reaksi orde-pertama ... 14
Gambar 4
Penguraian obat dalam larutan air yang dipercepat pada temperatur yang dinaikkan..................................................................................16
Gambar 5
Plot
Arrhenius
untuk
memperkirakan
kestabilan
obat
pada
temperatur ruangan .......................................................................... 17 Gambar 6
Spektra tumpang tindih antara siproheptadin HCl
dan ketotifen
fumarat (2:1). (a) spektra siproheptadin HCl (λmax 286 nm); (b) spektra ketotifen fumarat (λmax 298 nm) ......................................... 27 Gambar 7
Grafik kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu .............................................................................. 31
Gambar 8
Grafik kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu ...................................................................... 32
Gambar 9
Kinetika dari dekomposisi sediaan padat......................................... 37
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat analisis ketotifen fumarat...................................................46 Lampiran 2. Sertifikat analisis siproheptadin HCl............................................... 47 Lampiran 3. Hasil penimbangan baku siproheptadin HCl dan contoh perhitungan seri larutan baku siproheptadin HCl ............................................... 48 Lampiran 4. Hasil penimbangan baku ketotifen fumarat dan contoh perhitungan seri larutan baku ketotifen fumarat.................................................. 50 Lampiran 5. Pemilihan sampel.............................................................................. 52 Lampiran 6. Hasil absorbansi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl pada 3 peringkat suhu selama 7 hari .......................................................... 54 Lampiran 7. Contoh perhitungan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl .. 58 Lampiran 8. Uji stabilitas dipercepat menggunakan 3 peringkat suhu................. 60 Lampiran 9. Hasil uji statistika menggunakan One Way ANNOVA ......................62
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penentuan beyond use date dari sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang diproduksi oleh rumah sakit X. Penentuan beyond use date yang di rumah sakit X selama ini didasarkan dari expired date tablet ketotifen fumarat (Profilas) atau siproheptadin HCl (Pronicy) yang lebih singkat. Metode pendekatan untuk mengetahui beyond use date pada penelitian ini adalah menggunakan uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu, uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu, dan dengan menggunakan 25% dari sisa expired date (waktu kadaluwarsa) tablet ketotifen fumarat atau siproheptadin HCl yang memiliki expired date yang lebih singkat atau 6 bulan (dipilih yang lebih singkat). Hasil dari uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu dan uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu tidak dapat digunakan dalam penentuan beyond use date sedangkan hasil penentuan beyond use date menggunakan 25% dari sisa expired date tablet ketotifen fumarat, adalah 9 bulan sejak tanggal peracikannya (28 Mei 2008). Maka penentuan beyond use date sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang dilakukan oleh rumah sakit X sebaiknya adalah 6 bulan (28 Februari 2008). Kata kunci : beyond use date, masa edar, racikan pulveres, ketotifen fumarat, siproheptadin HCl
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT The aim of this research is to evaluate the beyond use date of ketotifen fumarate and cyproheptadine HCl powder combination produced by X’ hospital. The determination of beyond use date in X’ hospital is based on expired date of ketotifen fumarate or cyproheptadine HCl tablet whichever is earlier. The approximation methods to predict beyond use date are accelerated stability testing with three temperature degrees, accelerated stability testing with single temperature degree, and using 25% of expired date ketotifen fumarate or cyproheptadine HCl tablet remained or 6 months, whichever is earlier. The results are accelerated stability testing with three temperature degrees and accelerated stability testing with single temperature degree can not be used to determine beyond use date of ketotifen fumarate and cyproheptadine HCl powder combination produced by X’ hospital. The beyond use date determined using 25% of expired date ketotifen fumarate or cyproheptadine HCl tablet remained is 9 months after compounding date (May 28, 2008). Thus beyond use date determined using 6 months after compounding date (February 28, 2008). Key words : beyond use date, powder, ketotifen fumarate, cyproheptadine HCl
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pasien anak pada umumnya sulit menerima obat dalam bentuk sediaan padat (tablet, pil, maupun kaplet), sehingga sediaan padat tersebut baik dalam sediaan tunggal maupun campuran diracik menjadi puyer (serbuk) agar lebih mudah diterima. Selain itu proses peracikan diperlukan untuk penyesuaian dosis pada anak. Proses peracikan yang terjadi di rumah sakit umumnya dilakukan sesekali dalam jumlah besar sehingga dapat digunakan untuk stok persediaan di rumah sakit. Sediaan racikan yang umumnya diracik dalam jumlah besar adalah sediaan racikan yang memiliki jumlah permintaan yang tinggi dan bersifat fast moving, seperti racikan pulveres yang berisi Ketotifen fumarat dan Siproheptadin HCl dengan dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)). Racikan pulveres ini digunakan untuk pengobatan asthma pada pasien anak-anak. Peracikan dilakukan tidak hanya jika ada permintaan dari pasien saja. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu, sehingga pasien tidak perlu menunggu terlalu lama jika mendapat resep yang berupa racikan. Obat hasil racikan yang digunakan di rumah sakit di Indonesia sebagian besar tidak dilakukan pemeriksaan baik kualitatif maupun kuantitatif, sehingga tidak ada jaminan keamanan dan khasiat penggunaannya. Proses peracikan dapat menyebabkan perubahan bentuk sediaan yang dapat pula menyebabkan perubahan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
stabilitas dari racikan sehingga perlu dilakukan adanya kontrol kualitas terhadap sediaan racikan. Salah satu caranya adalah dengan pemberian waktu kadaluwarsa pada sediaan racikan. Berdasarkan Anonim (2001), expiration date hanya boleh dicantumkan pada produk hasil pembuatan dari pabrik. Untuk bentuk sediaan yang sudah diubah dari bentuk aslinya seperti pada peracikan pulveres, pendekatan expiration date yang dilakukan menggunakan beyond use date. Cara penentuan beyond use date sendiri masih belum ditetapkan secara pasti. Untuk itulah perlu dilakukan uji stabilitas dari racikan yang dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui beyond use date (lama masa edar) agar dapat digunakan sebagai kontrol kualitas dari racikan. Uji stabilitas juga digunakan untuk memastikan stabilitas sediaan racikan pulveres selama 1 bulan karena sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X digunakan untuk pengobatan asthma pada anak dan satu kali peresepan digunakan untuk pengobatan selama 1 bulan. Selama ini, penentuan waktu kadaluwarsa sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X hanya berdasarkan pada waktu kadaluwarsa dari tablet ketotifen fumarat atau siproheptadin HCl yang memiliki waktu kadaluwarsa yang lebih singkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Perumusan Masalah Masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah apakah cara penentuan beyond use date (lama masa edar) dari sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X sudah tepat?
C. Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan penulis, penelitian tentang evaluasi cara penentuan beyond use date (masa edar) sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X belum pernah dilakukan sebelumnya.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengevaluasi cara penentuan lama masa edar dari sediaan racikan pulveres yang berisi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl hasil racikan dari rumah sakit X. 2. Manfaat metodologis Penelitian ini dapat digunakan dalam penentuan lama masa edar sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Manfaat praktis Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui stabilitas dari sediaan racikan pulveres yang berisi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl
hasil
racikan dari rumah sakit X selama 1 bulan.
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi cara penentuan waktu kadaluwarsa yang ditetapkan oleh rumah sakit X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pulveres Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar. Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi (pulveres) atau tidak terbagi (pulvis). Pada umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen. Walaupun begitu apoteker dapat lebih melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan dengan melapisi tiap bungkus dengan kertas selofan atau sampul polietilena (Anonim, 1995). Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang lain yang cocok. Supaya dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk kering ditambah zat tambahan yang bersifat netral atau indiferen, seperti saccharum lactis, saccharum album, sampai berat serbuk tiap bungkusnya 500mg. Penggunaan saccharum album ada keuntungannya sebagai korigen rasa, tetapi serbuk akan mudah basah karena higroskopis (Anief, 2003). Serbuk yang dibagi tanpa penimbangan untuk menjamin pembagian yang sama maka pembagian dilakukan paling banyak hanya 20 bungkus. Apabila lebih dari 20 bungkus, maka serbuk dibagi dalam beberapa bagian. Dengan cara penimbangan dan tiap bagian dibagi paling banyak menjadi 20 bungkus (Anief, 2003).
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penyimpangan berat masing- masing serbuk terhadap yang lain adalah paling besar 10%. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen. Bagi serbuk yang mengandung zat yang higroskopis serbuk dibungkus dalam kertas berlilin dan diserahkan dalam pot dengan tutup sekrup. Penyimpangan antara penimbangan, satu persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk tiap 18 bungkus yang lain (Anief, 2003). Serbuk diracik dengan cara mencampur satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi. Cara mencampur obatobatan dan bahan-bahan tambahan harus cermat, dan di bawah ini disusun petunjuk yang perlu diperhatikan : 1. Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam mortir dalam keadaan tidak diencerkan, untuk mencegah sebagian obat tertinggal dalam pori-pori dinding mortir. 2. Bila bagian-bagian serbuk mempunyai BJ yang berlainan, masukkan dulu serbuk yang BJ- nya besar baru kemudian masukkan bagian serbuk yang BJnya lebih rendah dan diaduk. 3. Jangan menggerus bahan-bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus. Hal ini untuk menghindari agar jangan sampai ada bagian serbuk yang belum halus. 4. Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku serbuk kering. (Anief, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Ketotifen Fumarat O
S
N CH3
Gambar 1. Struktur kimia Ketotifen fumarat
C19 H19NOS = 425,5 g/mol pKa = 8,43 Koefisien partisi oktanol/air = 0,7 (Doller,1991) Berupa serbuk kristal, berwarna putih. Agak larut dalam air, larut dalam metanol, sedikit larut dalam kloroform. Memiliki titik leleh 1900 -1960C. Digunakan sebagai antialergi (Moffat, 1986). Ketotifen fumarat digunakan untuk pencegahan asthma, mekanisme aksinya seperti natrium kromoglikat tetapi dapat diberikan secara oral, dapat juga sebagai antihistamin. Ketotifen tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 2 tahun. Dosis pada penggunaan ketotifen fumarat : Dewasa : 1-2 mg, 2 kali sehari bersama makan. Anak-anak lebih dari 2 tahun : 1 mg, 2 kali sehari bersama makan (Doller, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
C. Siproheptadin HCl
• HCl N CH3
Gambar 2. Struktur kimia Siproheptadin Hcl
C21 H21N.HCl. = 350,9 (Moffat, 1986) Koefisien partisi oktanol/air = 3,2 (Doller, 1991) Berupa serbuk hablur, putih sampai agak kuning; tidak berbau atau praktis tidak berbau. Mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 100,5% C21 H21 N.HCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Digunakan sebagai antihistamin (Anonim, 1995). Kelarutan : 1 bagian dalam 275 bagian air, 1 bagian dalam 35 bagian etanol, 1 bagian dalam 16 bagian kloroform, 1 bagian dalam 1,5 bagian metanol; praktis tidak larut dalam eter. Titik lelehnya 2140 2160 C (Moffat, 1986). Siproheptadin HCl termasuk dalam kategori kelas terapi antihistamin yang digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti hay fever, urtikaria, migren. Mekanisme aksinya, merupakan antihistamin yang poten dan antagonis serotonin. Penggunaan dosis siproheptadin HCl untuk alergi : Anak-anak : 0,25 mg/kg/hari atau 8 mg/m2 /hari, terbagi dalam 2-3 dosis atau untuk anak 2-6 tahun : 2 mg tiap 8-12 jam (tidak boleh lebih dari 12 mg/hari), untuk anak 7-14 tahun : 4 mg tiap 8-12 jam (tidak boleh lebih dari 16 mg/hari). Dewasa : 4-20 mg/hari terbagi tiap 8 jam (Lacy, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
D. Stabilitas dan Masa Edar Sediaan Stabilitas dapat diartikan bahwa obat (bahan obat, sediaan obat), jika disimpan di bawah persyaratan lingkungan tertentu dalam kemasan tertentu untuk penyimpanan dan distribusinya, tidak atau hanya berubah dalam suatu skala yang diizinkan dalam sifat khas kualitasnya yang penting. Sifat khas kualitas yang penting adalah kandungan bahan aktif, keadaan galeniknya, termasuk sifat yang dapat terlihat secara sensorik, sifat mikrobiologis dan toksikologisnya dan aktivitasnya secara terpeutik. Obat yang dibuat secara reseptur, yang umumnya segera sampai ke pasien, sebaiknya memiliki stabilitas sekurang-kurangnya untuk beberapa bulan (Voigt, 1994). Pengujian stabilitas pada sediaan merupakan faktor penting untuk mengetahui sifat stabilitas dari sediaan dan untuk menentukan kondisi penyimpanan yang cocok serta tanggal kadaluwarsa (Anonim, 2001(a)). Pengujian terhadap stabilitas sediaan meliputi : uji organoleptis, kimia- fisika, kimiawi dan mikrobiologi (Carstensen, 2000). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam uji stabilitas, antara lain : 1. Jumlah contoh dan jadwal pengujian berdasarkan kriteria statistik tiap sifat yang diuji untuk menjamin kebenaran perkiraan stabilitas 2. Kondisi penyimpanan 3. Metoda pengujian yang spesifik, bermakna, dan dapat diandalkan 4. Pengujian produk dalam kemasan yang sama dengan kemasan yang dipasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Pada obat jadi untuk rekonstitusi, pengujian stabilitas dilakukan sebelum dan sesudah rekonstitusi (Anonim, 2001(b)). Masa edar didefinisikan sebagai perioda waktu yang ditetapkan pada tingkat konfidensi 95% bahwa dalam perioda waktu tersebut produk tetap mengandung zat aktif tidak kurang dari batas spesifikasi (Anonim, 2001 (b)).
E. Beyond Use Date Expired date hanya diberikan pada obat-obat hasil produksi dari pabrik dan dapat digunakan saat produk obat tersebut masih dalam kemasan asli dari pabriknya atau dalam kontainer tertutup dengan kondisi yang sudah ditentukan. Apabila terjadi pemindahan obat dari pengema s aslinya untuk dikemas ulang menjadi unit-dose packing maka expired date tidak boleh digunakan melainkan menggunakan beyond use date (Anonim, 2001 (c)). Menurut cara peracikan obat yang baik, sediaan obat hasil racikan harus mencantumkan beyond use date. Definisi beyond use date sesuai dengan USP (795) adalah tanggal dimana setelah tanggal tersebut, sediaan racikan tidak dapat digunakan lagi, ditetapkan dari tanggal pembuatan racikan (Kupiec, 2003). Menurut USP (797) ada tiga metode yang tepat yang dapat digunakan untuk menentukan beyond use date yaitu dari sumber literatur yang tepat, tes secara langsung, dan menurut USP (795) (Kupiec, 2003). 1. Sumber literatur yang tepat Menurut USP (795), apoteker dapat menggunakan naskah publikasi untuk mengetahui informasi mengenai stabilitas, kompatibilitas, dan degradasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
suatu obat. Prediksi beyond use date berdasarkan hasil publikasi, diagram, tabel, dan sebagainya dapat digunakan untuk mengetahui beyond use date teoritis. Prediksi beyond use date secara teori dapat menyebabkan asumsi yang berbeda, kesalahan, atau ketidakakuratan. Besarnya kesalahan atau ketidakakuratan tergantung pada perbedaan antara karakteristik produk hasil racikan; seperti, komposisi, konsentrasi, volume, tipe kemasan, bahan dari kemasan, dan karakteristik dari data stabilitas produk yang akan digunakan. Semakin besarnya ketidakpastian dari penentuan beyond use date secara teori menyebabkan perlunya penentuan beyond use date secara eksperimental dari suatu racikan (Kupiec, 2003). 2. Tes secara langsung Perlu diketahui bahwa beyond use date yang valid hanya dapat diperoleh melalui studi stabilitas produk spesifik. Stabilitas kuantitatif dapat menggunakan HPLC
(High
Performance
Liquid
Chromatography)
dan
GC
(Gas
Chromatography) untuk preparasi campuran tertentu (Kupiec, 2003). 3. USP (795) Menurut USP (795) untuk sediaan racikan berbentuk nonaqueuos liquid dan padat, dimana obat hasil dari produksi pabrik merupakan bahan untuk zat aktifnya, penentuan beyond use date tidak boleh lebih dari 25% dari sisa waktu kadaluwarsa obat aslinya atau 6 bulan, dipilih yang lebih singkat. Sediaan yang mengandung air yang dibuat dari sediaan padat, penentuan beyond use date tidak boleh lebih dari 14 hari dengan penyimpanan pada suhu dingin (Kup iec, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Data stabilitas primer adalah data pada produk obat yang disimpan pada kemasan untuk dipasarkan dibawah kondisi penyimpanan untuk merencanakan shelf life. Data ini merupakan akumulasi dari tes pada waktu ke nol (sesaat setelah produksi) dan pada titik waktu penetapan sebelumnya dari beyond use date yang diinginkan. Frekuensi dari tes yang dilakukan harus cukup untuk dapat menentukan stabilitas dari obat. Frekuensi dari tes secara normal untuk kondisi jangka panjang adalah setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama, setiap 6 bulan pada tahun kedua dan kemudian dilakukan setiap tahunnya. Untuk mengetahui beyond use date selama 6 bulan, perlu dilakukan tes pertama pada saat awal (waktu-0) kemudian dilakukan tes lagi pada bulan ketiga dan keenam dengan kondisi penyimpanan 250 C ± 20 C/60% RH ± 5%, dengan menggunakan kondisi yang dipercepat, stabilitas selama 6 bulan dapat diprediksi setelah melakukan tes selama 1 bulan untuk mendapatkan data beyond use date yang lebih cepat (Kupiec, 2003). Tabel I. Kondisi dan jangka waktu yang diperbolehkan untuk uji stabilitas jangka panjang dan dipercepat Kondisi Uji jangka panjang Uji dipercepat
250 C ± 20 C 60% RH ± 5% 400 C ± 20 C 75% RH ± 5%
Jangka waktu minimum yang diperbolehkan 12 bulan 6 bulan
F. Pengaruh Temperatur dan Faktor Lain Terhadap Laju Reaksi Selain konsentrasi, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Di antaranya adalah temperatur, pelarut, katalis, dan sinar. Kecepatan penguraian reaksi bertambah kira-kira dua atau tiga kalinya tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kenaikan 100 C. Pengaruh temperatur terhadap laju ini diberikan dengan persamaan yang pertama kali dikemukakan oleh Arhenius (Martin, 1993). E
k = A e − R .T
ln k = ln A −
E R.T
log k = log A − log k = −
E 1 × 2,303. R T
E 1 × + log A 2,303 . R T
Keterangan : E = energi aktivasi (J.mol-1 ), A = faktor frekuensi, R = tetapan gas universal (1,987 kalori/derajat mol), T = suhu mutlak (K), e = basis dari logaritme natural (2,718), k = tetapan kecepatan reaksi (Voigt, 1994).
G. Penentuan Orde Reaksi Orde reaksi kimia kimia dapat menunjukkan
bentuk dari profil
konsentrasi- waktu dari obat atau produk obat, dimana tetapan kecepatan reaksi dapat ditentukan dari slopenya (Connors, K.A., Arnedon, G.L., and Stella, V.J., 1986). Orde reaksi dapat ditentukan dengan beberapa metode, yaitu : 1. Metode substitusi Data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi disubstitusikan ke dalam bentuk integral dari persamaan berbagai orde reaksi. Jika persamaan itu menghasilkan harga k yang tetap konstan dalam batas-batas variasi percobaan, maka reaksi dianggap berjalan sesuai dengan orde tersebut (Martin, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Metode grafik Plot data dalam bentuk grafik sepert terlihat dalam Gambar 3. dapat digunakan untuk mengetahui orde reaksi tersebut. Jika konsentrasi diplot terhadap t dan didapatkan garis lurus, reaksi adalah orde-nol. Reaksi dikatakan ordepertama bila log (a – x) terhadap t menghasilkan garis lurus. Suatu reaksi ordekedua akan memberikan garis lurus bila 1/(a – x) diplot terhadap t (jika konsentrasi mula-mula sama). Jika plot 1/(a – x)2 terhadap t menghasilkan garis lurus dengan seluruh reaktan sama konsentrasi mula-mulanya, reaksi adalah orde-
log konsentrasi
ketiga (Martin, 1993).
Kemiringan =
k 2,303
Waktu
Gambar 3. Plot garis lurus log C terhadap waktu untuk reaksi orde -pertama
3. Metode waktu-paruh Dalam reaksi orde- nol, waktu-paruh sebanding dengan konsentrasi awal, a, seperti diperlihatkan pada tabel 1. Waktu-paruh reaksi orde-pertama tidak bergantung pada a; waktu-paruh untuk reaksi orde-kedua, di mana a = b sebanding dengan 1/a dari dalam reaksi orde-ketiga, di mana a = b = c, sebanding dengan 1/a2 (Martin, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Tabel II. Persamaan laju dan Waktu-paruh
Orde
Persamaan Laju yang Diintegrasikan
0
x = kt
1
log
a k = t ( a − x ) 2,303
2
x = kt a (a − x )
3
2ax − x 2 = 2 kt a 2 (a − x )2
Persamaan WaktuParuh a t1 / 2 = 2k 0,693 t1 / 2 = k t1 / 2 = t1 / 2 =
1 2k
3 1 2 a2k
H. Uji Stabilitas yang Dipercepat Semua obat akan mengalami dekomposisi dengan jalannya waktu. Instabilitas dari formulasi biasanya diketahui setelah penyimpanan di bawah kondisi normal.
Untuk menentukan stabilitas dari formulasi produk ini biasa
digunakan high stress seperti temperatur penyimpanan, kelembapan dan intensitas cahaya. Kondisi high stress menyebabkan peningkatan deterionisasi dari produk dan dengan demikian dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk uji ini. Kemungkinan akan lebih banyak data yang bisa dikumpulkan dalam jangka waktu yang pendek dan ketidakpuasan dari formulasi dapat dihilangkan sejak awal dari tes dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendapatkan produk yang baik dan dipasarkan (Aulton,2002). Sasaran dari uji stabilitas dipercepat ini adalah : 1. Kecepatan deteksi dari deterionisasi pada awal formulasi yang berbeda tapi pada produk yang sama untuk mendapatkan formulasi yang paling baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Untuk memprediksi dari shelf life, merupakan waktu dimana produk tetap stabil ketika disimpan dibawah kondisi normal atau kondisi yang seharusnya. 3. Merupakan syarat dari kontrol kualitas untuk memastikan tidak ada perubahan yang tidak diharapkan ketika penyimpanan (Aulton, 2002).
I. Analisis Kestabilan yang Dipercepat Menurut teknik ini nilai k untuk penguraian obat dalam larutan pada berbagai temperatur yang dinaikkan diperoleh dengan memplot beberapa fungsi konsentrasi terhadap waktu, seperti yang terlihat pada Gambar 4. Logaritma laju penguraian spesifik kemudian diplot terhadap kebalikan dari temperatur mutlak seperti yang terlihat pada Gambar 5, dan hasil berupa garis lurus diekstrapolasi sampai temperatur ruang. k 250 digunakan untuk memperoleh pengukuran
Konsentrasi
kestabilan obat pada kondisi penyimpanan biasa (Martin, 1993).
400 C 500 C 700 C
600 C
Time in hours Gambar 4. Penguraian obat dalam larutan air yang dipercepat pada temperatur yang dinaikkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
700 C
600 C 400 C
300 C
log k
500 C
2900
17
3100
3300 1/T x 106
250 C
200 C
3500
Gambar 5. Plot Arrhenius untuk memperkirakan kestabilan obat pada temperatur ruangan
Penentuan waktu kadaluwarsa lebih diminati dengan menggunakan waktu pada saat suatu zat memiliki kadar sisa tertentu dari pada dengan menggunakan kecepatan reaksi. Untuk suatu reaksi pengurangan orde 1, waktunya dapat dihitung sebagai berikut, di dalamnya terdapat sisa bahan aktif 90% (t90%): t90% =
ln 1,11 0,105 = (Voigt,1994). k k
J. Spektrofotometri Ultra Violet Spektrofotometri adalah salah satu teknik analisis fisiko-kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM) (Mulja dan Suharman, 1995). Interaksi antara senyawa yang mempunyai gugus kromofor dengan radiasi elektromagnetik pada daerah UV-Vis (200-800 nm) akan menghasilkan transisi elektromagnetik dan spektra absorbansi elektromagnetik. Jumlah radiasi elektromagnetik yang diserap akan sebanding dengan jumlah molekul penyerapnya, sehingga spektra absorbansi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
digunakan untuk analisis kuantitatif. Spektrum visible mempunyai absorbansi antara 400-800 nm, sedangkan spektrum UV mempunyai aborbansi antara 100400 nm. Kuantitas energi yang diserap oleh suatu senyawa berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi (Fessenden, 1995).
K. Keterangan Empiris Perubahan bentuk sediaan dari suatu obat, misalnya melalui proses peracikan tablet menjadi pulveres dapat mempengaruhi stabilitasnya, untuk itu pengujian stabilitas pada sediaan merupakan faktor penting untuk mengetahui sifat stabilitas dari sediaan dan untuk menentukan kondisi penyimpanan yang cocok serta tanggal kadaluawarsanya. Menurut AMA (American Medical Assosiation), penentuan beyond use date untuk sediaan racikan berbentuk nonaqueuos liquid dan padat, tidak boleh lebih dari 25% dari tanggal kadaluwarsa obat aslinya atau 6 bulan, bisa juga lebih singkat. Penentuan batas beyond use date dapat diperpanjang apabila didukung dengan informasi stabilitas darisediaan racikan tersebut . Uji stabilitas dapat dilakukan dengan metode uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu maupun uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 1 peringkat suhu. Data yang diperoleh dari uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu dapat digunakan sebagai pendekatan dalam menentukan beyond use date suatu sediaan racikan dengan mengetahui nilai t90 dari zat aktif yang terkandung dalam obatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam evaluasi cara penentuan beyond use date (masa edar) sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X adalah penelitian non-eksperimental
B. Variabel dalam Penelitian Variabel-variabel yang terdapat dalam evaluasi cara penentuan beyond use date (masa edar) sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X adalah : 1. Variabel terkendali : suhu oven yang digunakan. 2. Variabel tak terkendali : cara pembuatan sediaan racikan pulveres yang berisi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X dan kelembaban ruangan saat pelaksanaan uji stabilitas.
C. Definisi Operasional 1. Sediaan racikan pulveres adalah pulveres yang berisi Ketotifen fumarat dan Siproheptadin dengan dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen fumarat Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)) dari rumah sakit X.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Beyond use date adalah lama masa edar dari sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X D. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketotifen fumarat fumarat (Dankos), siproheptadin HCl (Pharos), tablet Profilas (Ketotifen fumarat Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)), sediaan racikan pulveres yang berisi Ketotifen fumarat dan Siproheptadin dengan dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen fumarat Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)) dari rumah sakit X, methanol p.a (E.Merck), dan aquadest.
E. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spectrophotometer Genesis 10 UV, neraca analitik merk Scaltec, mikropipet Socorex, sentrifuge dan tabung sentrifuge, labu ukur, termometer dan alat-alat gelas lain yang lazim digunakan dalam laboratoriun analisis.
F. Tata Cara Penelitian 1. Pemilihan sampel Sampel adalah sediaan racikan pulveres yang berisi Ketotifen fumarat dan Siproheptadin HCl dengan dosis dosis ½ tablet Profilas (Ketotifen fumarat Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kalbe Farma (4mg)) dari rumah sakit X. Pemilihan sampel berdasarkan pada nomor batch yang sama saat pembuatan. 2. Pembuatan larutan stok a. Pembuatan larutan ketotifen fumarat fumarat 1000 ppm. Ditimbang lebih kurang seksama 10,0 mg baku ketotifen fumarat fumarat dilarutkan dengan methanol p.a sampai volume 10,0 ml. b. Pembuatan larutan siproheptadin HCl 1000 ppm. Ditimbang lebih kurang seksama 10,0 mg baku siproheptadin HCl dilarutkan dengan methanol p.a sampai volume 10,0 ml. c. Pembuatan seri larutan baku ketotifen fumarat fumarat. Larutan stok ketotifen fumarat fumarat dipipet 0,100; 0,125; 0,150; 0,175; 0,200; 0,225; dan 0,250 ml dimasukkan kedalam labu takar 10,0 ml kemudian diencerkan hingga tanda dengan methanol p.a sehingga didapat larutan ketotifen fumarat fumarat dengan konsentrasi 10,00; 12,50; 15,00; 17,50; 20,00; 22,50; dan 25,00 ppm. d. Pembuatan seri larutan baku siproheptadin HCl. Larutan stok siproheptadin HCl dipipet 0,100; 0,125; 0,150; 0,175; 0,200; 0,225; dan 0,250 ml dimasukkan kedalam labu takar 10,0 ml kemudian diencerkan hingga tanda dengan methanol p.a sehingga didapat larutan siproheptadin HCl dengan konsentrasi 10,00; 12,50; 15,00; 17,50; 20,00; 22,50; dan 25,00 ppm. 3. Uji stabilitas a. Diambil 3 bungkus pulveres dari tiap peringkat suhu setiap harinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Setiap bungkus pulveres ditimbang, digerus, dan dilarutkan dengan metanol dalam labu ukur 10,0 ml kemudian dipindahkan ke dalam tabung sentrifuge. Lalu disentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm selama 10 menit. c. Diambil 240 µL cairan yang bening, dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 ml diencerkan dengan methanol hingga tanda lalu disaring dengan milipore. d. Diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 260nm, 275nm, 286nm, 290nm, 298nm, 310nm, dan 315nm.
G. Analisis Hasil 1. Uji stabilitas dipercepat dengan 3 peringkat suhu a. Penentuan orde reaksi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl. Penentuan orde reaksi diperoleh dengan membandingkan nilai r yang diperoleh dari regresi linier antara waktu dengan beberapa fungsi kadar tiap senyawa. Jika konsentrasi diplot terhadap t dan didapatkan garis lurus (r mendekati ± 1), reaksi adalah orde-nol. Reaksi dikatakan orde-pertama bila ln konsentrasi terhadap t menghasilkan garis lurus (r mendekati ± 1), dan dikatakan reaksi orde-kedua bila 1/konsentrasi diplot terhadap t (jika konsentrasi mula- mula sama) akan memberikan garis lurus (r mendekati ± 1). b. Penentuan nilai k25 0 C ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl. Nilai k dari tiap senyawa pada tiap peringkat suhu merupakan slope yang diperoleh dari regresi linier antara waktu dengan kadar tiap senyawa maupun antara waktu dengan ln kadar tiap senyawa, disesuaikan dengan persamaan yang digunakan dalam penentuan orde reaksi. Nilai k25 0 C merupakan ekstrapolasi dari persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
regresi linier antara 1/T (T dalam 0 Kelvin) dengan nilai ln k dari tiap senyawa dari tiap peringkat suhu. c. Penentuan beyond use date berdasarkan pada nilai t90 yang lebih singkat. Perhitungan t90 disesuaikan dengan orde reaksi dari masing- masing senyawa : Orde 0, t 90 =
0,1 a k
Orde 1, t 90 =
0,105 k
Dimana a adalah konsentrasi awal. 2. Uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu Stabilitas tiap senyawa dapat diketahui dari persentase perubahan kadar dari waktu ke waktu dengan membandingkan kadar pada waktu tertentu dengan kadar awal. 3. Menggunakan 25% dari sisa waktu kadaluwarsa tablet yang lebih singkat Pertama, dipilih dahulu tablet yang memiliki waktu kadaluwarsa yang lebih singkat, kemudian dicari sisa waktu kadaluwarsa dari tablet yang lebih singkat lalu dihitung nilai 25% nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemilihan Sampe l Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HC l yang diperoleh dari rumah sakit X. Proses peracikan sediaan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dilakukan karena di rumah sakit X tidak mempunyai tablet ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang memiliki dosis khusus untuk anakanak sehingga perlu dilakukan penyesuaian dosis pada anak dengan cara membuat racikan sediaan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl. Sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl digunakan pada pengobatan asthma untuk anak di rumah sakit X. Adapun dosis yang digunakan dalam peresepan ini adalah ½ tablet Profilas dan ¼ tablet Pronicy. Dari hasil pengamatan mengenai cara pembuatan sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X, diketahui bahwa sediaan racikan pulveres ini dibuat dengan cara menghancurkan tablet Profilas (Ketotifen Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)) setelah itu serbuk yang dihasilkan diayak kemudian partikel yang masih tertinggal di ayakan digerus kembali dengan menggunakan mortir dan stamper lalu dicampurkan dengan serbuk yang sudah disaring dan serbuk siap untuk dibagi. Dalam satu kali proses pembuatan dihasilkan 120 bungkus pulveres. Khusus untuk proses pembuatan sediaan racikan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl di rumah sakit X dilakukan setiap hari Selasa pada setiap minggunya. Berat sampel sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang diperoleh dari rumah sakit X memiliki perbedaan yang cukup besar antar tiap bungkusnya. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan sampel agar mendapat data yang homogen. Sampel sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl yang dipilih adalah pulveres yang memiliki berat antara 0,1835-0,2753 gram. Range berat sediaan racikan pulveres ini diperoleh dari perhitungan berat yang sesuai dengan resep sediaan racikan pulveres ini yaitu ½ tablet Profilas (Ketotifen Hidrogen Fumarat, Dankos (1mg)) dan ¼ tablet Pronicy (Siproheptadin HCl, Kalbe Farma (4mg)), hal ini berdasarkan berat rata-rata tablet ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl. Berat rata-rata dari tablet Profilas adalah 0,1500 gram dan berat rata-rata tablet Pronicy adalah 0,6174 gram sehingga berat untuk tiap pulveres seharusnya (½ (0,1500 gram)) + (¼ (0,6174 gram) = 0,2294 gram dengan simpangannya sebesar 20%. Pemilihan simpangan sebesar 20% karena menurut Anonim (2004), apabila persentase zat aktif sebesar 0,1-1% maka rentang recoveri yang diperbolehkan adalah sebesar 80-120%. Persentase ketotifen fumarat dalan sediaan racikan pulveres adalah 0,22% dan siproheptadin HCl sebesar 0,44% sehingga simpangan yang digunakan sebesar 20%. Apabila dilihat dari syarat homogenitas
sampel,
simpangan sebesar
20%
tidak
memenuhi
syarat
homogenitas. Simpangan sebesar 20% tetap digunakan dalam penelitian ini
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
karena jika nilai simpangan diperkecil maka banyak sampel tidak masuk dalam range beratnya sehingga jumlah sampel yang ada tidak mencukupi untuk digunakan dalam uji stabilitas dengan 3 peringkat suhu.
B. Optimasi Penetapan Kadar Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Panjang Gelombang Berganda Metode yang digunakan untuk menetapkan kadar siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dalam sampel pulveres yaitu metode panjang gelombang berganda secara spektrofotometri ultraviolet. Menurut Adrianto (2008), metode ini memiliki akurasi dan presisi yang baik untuk menetapkan kadar siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dalam campuran 2:1. Optimasi metode yang dilakukan meliputi penetapan panjang gelombang pengamatan, penentuan serapan jenis dan penetapan kadar siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dalam sampel pulveres. 1. Penetapan panjang gelombang pengamatan Panjang gelombang pengamatan perlu ditentukan karena metode ini dilakukan pengamatan pada panjang gelombang berganda. Penentuan panjang gelombang ditentukan berdasarkan daerah tumpang tindih dari spektra serapan siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat HCl.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 6. Spektra tumpang tindih antara siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat (2:1). (a) spektra siproheptadin HCl (λ max 286 nm); (b) spektra ketotifen fumarat (λ max 298 nm)
Daerah tumpang tindih dari spektra siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dapat dilihat pada gambar 1 yaitu antara 220–380 nm. Berdasarkan daerah tumpang tindih dari siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dapat dipilih beberapa panjang gelombang untuk pengamatan. Pada penelitian ini dipilih 7 panjang gelombang pengamatan yaitu 260, 275, 286, 290, 298, 310, dan 315 nm. Ketujuh panjang gelombang ini yang akan digunakan untuk penentuan serapan jenis dari seri larutan baku dan pengukuran serapan dari sampel. 2. Penentuan serapan jenis siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat Serapan jenis dari siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat dapat diperoleh dari pengukuran seri larutan baku dengan 3 kali replikasi. Pemilihan harga serapan jenis dilihat dari nilai koefisien korelasi (r) dari pengukuran seri larutan baku. Selain berdasarkan nilai r tabel, pemilihan serapan jenis juga didasarkan pada nilai r yang >0,99 karena dari seluruh replikasi yang dilakukan nilai r yang diperoleh lebih besar dari r tabel yaitu 0,874 dengan df 5 dan tingkat signifikansi 99%. Nilai r yang >0,99 menunjukkan bahwa hubungan antara
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
konsentrasi dengan serapan semakin berbanding lurus. Hasil dari perhitungan serapan jenis dari masing – masing senyawa dapat dilihat pada tabel II. Tabel III. Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r) siproheptadin HCl pada multi-panjang gelombang Konsentrasi (ppm)
260 nm
275 nm
286 nm
290 nm
298 nm
310 nm
315 nm
10,13 12,66 15,19 17,72 20,26 22,79 25,35 A B r a
0,255 0,280 0,320 0,396 0,435 0,481 0,547 0,0398 0,0196 0,994 0,0196
0,294 0,329 0,380 0,467 0,516 0,595 0,660 0,0218 0,0249 0,995 0,0249
0,353 0,405 0,468 0,574 0,633 0,737 0,813 0,0172 0,0311 0,9960 0,0311
0,346 0,396 0,460 0,563 0,621 0,726 0,799 0,0142 0,0307 0,996 0,0307
0,299 0,341 0,395 0,483 0,534 0,627 0,688 0,0119 0,0264 0,996 0,0264
0,178 0,197 0,227 0,280 0,310 0,358 0,396 0,0134 0,0149 0,994 0,0149
0,125 0,135 0,155 0,194 0,214 0,243 0,271 0,0129 0,0100 0,992 0,0100
Keterangan: a = serapan jenis pada masing- masing panjang gelombang Tabel IV. Hasil perhitungan harga serapan jenis dan koefisien korelasi (r) ketotifen fumarat pada multi panjang gelombang Konsentrasi (ppm)
260 nm
275 nm
286 nm
290 nm
298 nm
310 nm
315 nm
10,17 12,71 15,26 17,80 20,34 22,88 25,43
0,119 0,159 0,181 0,199 0,254 0,280 0,318
0,179 0,231 0,281 0,309 0,380 0,429 0,491
0,262 0,328 0,412 0,454 0,543 0,621 0,711
0,289 0,360 0,455 0,501 0,596 0,683 0,780
0,311 0,383 0,487 0,537 0,633 0,727 0,829
0,250 0,306 0,386 0,422 0,493 0,565 0,642
0,199 0,244 0,304 0,330 0,385 0,440 0,498
A B r
-0,0123 0,0128 0,993
-0,0292 0,0201 0,996
-0,0401 0,0290 0,997
-0,0416 0,0318 0,997
-0,0389 0,0335 0,997
-0,0125 0,0253 0,997
0,00036 0,01924 0,997
a
0,0128
0,0201
0,0290
0,0318
0,0335
0,0253
0,0192
Keterangan: a = serapan jenis pada masing- masing panjang gelombang
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dari tabel III dan IV, dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi dari masing – masing panjang gelombang telah melebihi dari r tabel. Oleh karena itu, nilai serapan jenis yang diperoleh dapat digunakan untuk perhitungan kadar dalam sampel pulveres dari rumah sakit X.
C. Penentuan Beyond Use Date (Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres Campuran Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl dari Rumah Sakit X Penetuan masa edar (beyond use date) yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam metode, yaitu dengan metode uji stabilitas menggunakan 3 peringkat suhu, uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu, dan dengan menggunakan 25% dari sisa waktu expired date sediaan aslinya. Suhu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 400 C, 500 C, dan 600 C serta lamanya penyimpanan adalah 7 hari. Pemilihan peringkat suhu tersebut karena menurut Reynolds (2002), pada uji stabilitas dipercepat suhu yang digunakan harus sedikit lebih tinggi dari suhu kamar dan perbedaan suhunya tidak boleh terlalu ekstrim. Pemilihan lama pemanasan selama 7 hari didasarkan pada hasil uji stabilitas dipercepat dengan satu peringkat suhu, yaitu 400 C selama 1 bulan dapat digunakan untuk memprediksi stabilitas suatu sediaan selama 6 bulan ke depan yang digunakan untuk memprediksi beyond use date (masa edar) dengan lebih cepat (Kupiec, 2003). Peresepan sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl adalah selama 1 bulan untuk mengobati penyakit asthma pada anak. Uji stabilitas dipercepat denga n suhu 400 C selama 1 bulan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dapat digunakan untuk memprediksi stabilitas suatu sediaan selama 6 bulan ke depan maka untuk memprediksi stabilitas dari sediaan racikan pulveres selama 1 bulan, dapat dilakukan uji stabilitas dipercepat dengan suhu 400 C selama 7 hari. 1. Uji stabilitas dipercepat dengan 3 peringkat suhu Uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mencari beyond use date sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl karena pada uji stabilitas dipercepat dengan menggunakan 3 peringkat suhu dapat digunakan untuk mengetahui hubungan linieritas antara konsentrasi dengan suhu yang digunakan untuk mencari besarnya tetapan kecepatan reaksi. Nilai log k dari masing- masing peringkat suhu diplotkan dengan 1/T (T = suhu dalam 0 Kelvin) kemudian diekstrapolasi untuk mengetahui nilai k pada suhu ruangan (250 C). Nilai k 250 digunakan untuk mencari t50 dan t9 0 dari senyawa tersebut dengan menggunakan persamaan Arhenius. Secara umum beyond use date dapat diketahui dengan menghitung t9 0 senyawa tersebut karena t90 digunakan sebagai waktu kadaluwarsa, tetapi penghitungan waktu kadaluwarsa perlu disesuaikan dengan monografi dari masing- masing senyawa. Menurut Anonim (1995), batasan kadar siproheptadin HCl dalam tablet siproheptadin HCl adalah tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari berat tabletnya. Karena dalam sediaan pulveres yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl maka pendekatan beyond use date menggunakan t9 0 yang lebih singkat dari ketotifen fumarat atau siproheptadin HCl.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pemanasan dengan suhu 400 C, 500 C, dan 600 C selama 7 hari dapat menyebabkan perubahan kadar pada ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dalam sediaan racikan pulveres. Hal ini tampak dari adanya perbedaan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin dari hari ke hari baik dalam satu peringkat suhu yang sama maupun antar peringkat suhu sesuai pada tabel V.
Tabel V. Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu Kadar ketotifen fumarat (%B/B) Hari
X ± SE 400 C 0,24 ± 0,02 0,25 ± 0,01 0,25 ± 0,01 0,28 ± 0,01 0,23 ± 0,03 0,24 ± 0,01 0,35 ± 0,03 0,27 ± 0,01
0 1 2 3 4 5 6 7
Kadar siproheptadin HCl (% B/B)
500 C 0,24 ± 0,02 0,26 ± 0,01 0,25 ± 0,01 0,28 ± 0,01 0,25 ± 0,03 0,25 ± 0,00 0,27 ± 0,02 0,25 ± 0,01
X ± SE 600 C 0,24 ± 0,02 0,25 ± 0,01 0,23 ± 0,03 0,24 ± 0,01 0,22 ± 0,02 0,28 ± 0,01 0,24 ± 0,01 0,24 ± 0,00
400 C 0,40 ± 0,02 0,40 ± 0,02 0,39 ± 0,01 0,41 ± 0,02 0,37 ± 0,02 0,34 ± 0,02 0,40 ± 0,03 0,36 ± 0,01
500 C 0,40 ± 0,02 0,40 ± 0,01 0,37 ± 0,01 0,35 ± 0,01 0,35 ± 0,03 0,29 ± 0,01 0,29 ± 0,02 0,33 ± 0,01
600 C 0,40 ± 0,02 0,35 ± 0,01 0,32 ± 0,02 0,30 ± 0,01 0,27 ± 0,01 0,33 ± 0,02 0,25 ± 0,01 0,30 ± 0,01
Kadar Ketotifen Fumarat (%B/B)
Kadar Ketotifen Fumarat Setelah Pemanasan Selama 7 Hari Pada 3 Peringkat Suhu 0,4 0,3 suhu 40 0,2
suhu 50 suhu 60
0,1 0 0
1
2
3
4
5
6
7
Hari
Gambar 7. Grafik kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kadar Siproheptadin HCl (%B/B)
Kadar Siproheptadin HCl Setelah Pemanasan Selama 7 Hari Pada 3 Peringkat Suhu 0,5 0,4 suhu 40
0,3
suhu 50 0,2
suhu 60
0,1 0 0
1
2
3
4
5
6
7
Hari
Gambar 8. Grafik kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada 3 peringkat suhu
Perbedaan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl selama 7 hari perlu diuji secara statistik untuk memastikan apakah perbedaan kadar yang terjadi benar-benar signifikan atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah One Way ANOVA dengan tingkat signifikansi 95%. Pemilihan penggunaan tingkat signifikansi 95% dalam penelitian ini karena pembuatan sediaan racikan pulveres dilakukan secara manual oleh pegawai bagian produksi di rumah sakit X sehingga ada faktor yang tidak dapat dikendalikan yaitu ketrampilan tiap pegawai yang meracik sediaan pulveres karena proses peracikan dilakukan oleh beberapa pegawai di rumah sakit X yang bekerja secara bergantian. Dari hasil uji didapatkan bahwa perbedaan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari, antar peringkat suhu yang berbeda adalah berbeda bermakna. Perbedaan kadar ketotifen fumarat selama 7 hari setelah pemanasan dengan suhu 400 C dan suhu 600 C adalah berbeda
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
bermakna, sedangkan pada pemanasan dengan suhu 500 C adalah berbeda tidak bermakna. Perbedaan kadar siproheptadin HCl, selama 7 hari setelah pemanasan dengan suhu 400 C, 500 C, dan 600 C adalah berbeda bermakna. Dari hasil diatas, tidak dapat dikatakan telah terjadi penurunan kadar setelah pemanasan dengan suhu 400 C, 500 C, dan 600 C selama 7 hari karena perubahan kadar yang terjadi ternyata dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil dari kadar pada hari ke-0. Penghitungan tetapan kecepatan degradasi dari suatu senyawa dapat dilakukan dengan mencari nilai slope dari kadar tiap peringkat suhu dengan lama penyimpanan. Berikut ini adalah nilai slope tiap peringkat suhu dan orde reaksi dari ketotifen fumarat dan sip roheptadin HCl yang tercantum pada tabel VI.
Tabel VI. Nilai slope dari tiap peringkat suhu dan orde reaksi dari ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl Suhu t Vs Ct
t Vs ln Ct
t Vs 1/Ct Orde kesimpulan
Ketotifen fumarat 400 C 500 C 600 C A = 0,2375 A = 0,2525 A = 0,2392 B = 0,0075 B = 0,0011 B = 0,0010 r = 0,4769 r = 0,2015 r = 0,1331 A= -1,4322 A= -1,3778 A= -1,4314 B = 0,0260 B = 0,0043 B = 0,0036 r = 0,4757 r = 0,2105 r = 0,1246 A= 4,1716 A = 3,9714 A = 4,1880 B= -0,0091 B= -0,0173 B= -0,0132 r = -0,4716 r = -0,2196 r = -0,1159 0
2
0
Siproheptadin HCl 400 C 500 C 600 C A= 0,4033 A= 0,4008 A= 0,3650 B= -0,0056 B= -0,0152 B= -0,0143 r = -0,5604 r = -0,8678 r = -0,7460 A= -0,9074 A= -0,9013 A= -1,102 B= -0,0149 B= -0,0439 B= -0,0442 r =-0,5591 r = -0,8520 r = -0,7345 A= 2,4764 A= 2,4726 A= 2,7506 B= 0,0398 B= 0,1273 B= 0,1385 r = 0,5572 r = 0,8339 r = 0,7183 1
0
0
Berdasarkan dari tabel VI, dapat dikatakan bahwa kecepatan reaksi siproheptadin HCl mengikuti persamaan laju reaksi orde 0 karena nilai r yang diperoleh dari regresi antara t Vs Ct lebih besar dari pada nilai r dari regresi antara
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
t Vs ln Ct dan t Vs 1/Ct serta lebih besar dari r tabel untuk 6 derajad bebas bebas dengan tingkat signifikansi 95% (0,707). Orde reaksi ketotifen fumarat termasuk dalam orde reaksi 0. Nilai r yang diperoleh dari regresi antara t Vs Ct di bawah nilai r tabel untuk 6 derajad bebas bebas dengan tingkat signifikansi 95% (0,707), ini berarti perbandingan pengaruh antara lama waktu pemanasan dan kadar ketotifen fumarat tidak konstan. Persamaan laju reaksi ketotifen fumarat mengikuti persamaan laju reaksi orde 0 sehingga persamaannya : Ct = Co – k t Ct = – k t + Co Y = BX+A B=– k ? k =- B Nilai B adalah nilai slope (B) dari persamaan t Vs Ct ketotifen fumarat pada tiga peringkat suhu, sesuai pada tabel VI.
Tabel VII. Nilai 1/T dan ln k dari ketotifen fumarat T (Kelvin) 313 323 333
k -0,0075 -0,0011 -0,0010
1/T 0,0032 0,0031 0,0030
ln k -
Dari tabel VII dapat diketahui nilai k dan nilai dari 1/T serta ln k ketotifen fumarat. Nilai k 250 C diperoleh dari persamaan hasil regresi antara 1/T dengan ln k, tetapi karena nilai ln k dari ketotifen fumarat tidak ada maka nilai k 250 C ketotifen fumarat tidak dapat diketahui.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Persamaan laju reaksi siproheptadin HCl juga mengikuti persamaan laju reaksi orde 0 sehingga persamaannya : Ct = Co – k t Ct = – k t + Co Y = BX+A B=– k ? k =- B Nilai B adalah nilai slope (B) dari persamaan t Vs Ct siproheptadin HCl pada tiga peringkat suhu sesuai pada tabel VI.
Tabel VIII. Nilai 1/T dan ln k dari siproheptadin HCl T (Kelvin) 313 323 333
k 0,0056 0,0152 0,0143
1/T 0,0032 0,0031 0,0030
ln k -5,1850 -4,1864 -4,2475
Dari tabel VIII dapat diketahui nilai k dan nilai dari 1/T serta ln k siproheptadin HCl. Hasil regresi antara 1/T dengan ln k siproheptadin HCl adalah A = 9,9916; B = -4687,5000; dan r = -0,8374; sehingga diperoleh persamaan regresi tetapan laju reaksi untuk siproheptadin HCl adalah Y = -4687,5000 X + 9,9916. Sesuai dengan persamaan Arhenius, ln k =
−E + ln A R ×T
ln k =
−E 1 × + ln A R T
Apabila persamaan regresi tetapan laju reaksi : Y = B × X +A
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maka, ln k = B ×
36
1 + A sehingga persamaan tetapan laju reaksi siproheptadin HCl T
menjadi ln k = - 4687,5000 ×
1 + 9,9916 dan nilai k 250 C dapat dihitung dengan T
mengganti nilai T menjadi 298. Tetapi karena nilai r dari hasil regresi antara 1/T dan ln k siproheptadin HCl kurang dari nilai r tabel untuk 1 derajad bebas dengan tingkat signifikansi 95% (0,997) maka persamaan tersebut tidak dapat digunakan untuk menghitung nilai k 25 0C. Nilai r menunjukkan korelasi antara 1/T dengan ln k, apabila nilainya masih di bawah nilai dari r tabel maka korelasi antara 1/T dan ln k belum dapat dipastikan sehingga apabila tetap digunakan untuk menghitung nilai k 250 C akan didapatkan nilai k 25 0C yang tidak akurat. Padahal nilai k 250 C selanjutnya akan digunakan untuk menghitung nilai t90 yang digunakan sebagai pendekatan untuk penentuan beyond use date. Hasil nilai r dari regresi antara 1/T dan ln k siproheptadin HCl kurang dari nilai r tabel karena dimungkinkan degradasi siproheptadin HCl dalam sediaan racikan pulveres masih dalam tahap lag fase. Menurut Connors, dkk (1986), degradasi dari sediaan padat mempunyai bentuk kurva sigmoid dengan lag fase yang kemudian dilanjutkan pada fase akselerasi dan deakselerasi. Maka apabila masih dalam tahap lag fase, nilai liniaritasnya masih berada di bawah nilai r tabel.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 9. Kinetika dari dekomposisi sediaan padat
Oleh
karena
kecepatan
degradasi
dari
ketotifen
fumarat
dan
siproheptadin HCl tidak dapat dihitung maka t9 0 dari ketotifen fumarat maupun siproheptadin HCl tidak dapat ditentukan, hal ini menyebabkan stabilitas dari ketotifen fumarat maupun siproheptadin HCl dalam sediaan racikan pulveres juga belum dapat dipastikan. 2. Uji stabilitas dipercepat dengan 1 peringkat suhu Menurut
Kupiec
(2003),
penentuan
beyond
use
date
dengan
menggunakan metode stabilitas dipercepat cukup menggunakan satu peringkat suhu saja, yaitu 400 . Karena penentuan beyond use date dengan pendekatan menggunakan t90 dari senyawa yang memiliki t90 lebih singkat tidak dapat dilakukan maka penentuan beyond use date sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dilakukan menggunakan uji stabilitas dipercepat dengan satu peringkat suhu, yaitu 400 C selama 7 hari.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel IX. Kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari dengan menggunakan suhu 400 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
Kadar siproheptadin HCl (%B/B) X ± SE 0,40 ± 0,02 0,40 ± 0,02 0,39 ± 0,01 0,41 ± 0,02 0,37 ± 0,02 0,34 ± 0,02 0,40 ± 0,03 0,36 ± 0,01
Kadar ketotifen fumarat (%B/B) X ± SE 0,24 ± 0,02 0,25 ± 0,01 0,25 ± 0,01 0,28 ± 0,01 0,23 ± 0,03 0,24 ± 0,01 0,35 ± 0,03 0,27 ± 0,01
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat dan siproheptadin dalam sediaan racikan pulveres selama 7 hari dengan pemanasan pada suhu 400 C telah tercantum pada tabel IX. Berdasarkan uji statistik menggunakan One Way ANNOVA dengan tingkat signifikansi 95% perbedaan kadar ketotifen fumarat dan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari adalah berbeda bermakna. Adanya perbedaan kadar yang bermakna setelah pemanasan selama 7 hari, tidak dapat membuktikan bahwa sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl ini tidak stabil selama 1 bulan kedepan. Secara umum, suatu sediaan obat dikatakan stabil jika selama penyimpanan kadarnya tidak boleh berkurang lebih dari 10% akan tetapi perlu dilihat lagi monografi dari masing- masing obat. Kadar minimum tablet siproheptadin HCl yang masih diperbolehkan menurut Farmakope Indonesia edisi IV adalah 90% dan kadar maksimumnya 110%. Batasan kadar untuk tablet ketotifen fumarat tidak ada di Farmakope Indonesia maupun literatur lain yang telah dicari oleh penulis, jadi sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dan siproheptadin HCl dikatakan stabil apabila kadar siproheptadin dalam racikan sediaan tersebut tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%. Hasil persentase perubahan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl selama 7 hari tertera pada tabel X. Persentase perubahan kadar tersebut didapat dengan membandingkan kadar pada hari tertentu dengan kadar pada hari ke-0.
Tabel X. Persentase perubahan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari dengan menggunakan suhu 400 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
Dari
data
Persentase perubahan kadar ketotifen fumarat 100,00 104,17 104,17 116,67 95,83 100,00 145,83 112,5
persentase
perubahan
Persentas e perubahan kadar siproheptadin HCl 100,00 100,00 97,50 102,50 92,50 85,00 100,00 90,00
kadar
ketotifen
fumarat
dan
siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari dengan suhu 400 C pada tabel X dapat dilihat bahwa rentang persentase perubahan kadar ketotifen fumarat adalah 95,83%-145,83% dan untuk siproheptadin HCl adalah 85,00%-102,50%. Apabila disesuaikan dengan ketentuan dari Farmakope Indonesia mengenai rentang kadar yang diperbolehkan untuk tablet siproheptadin HCl maka sediaan racikan pulveres tersebut dapat dikatakan tidak stabil. Akan tetapi, sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X ini, belum dapat dikatakan tidak stabil karena hal ini dapat disebabkan oleh zat aktif (ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl) dalam tiap pulveres sangat kecil
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sehingga adanya sedikit saja perbedaan antar tiap bungkus pulveres saat pembagian serbuk campuran obat dalam proses peracikan dapat memberikan perbedaan kadar yang menjadi sangat bermakna. Jadi adanya perbedaan kadar bukan berarti terjadi degradasi atau perubahan zat aktif karena pemanasan yang dilakukan selama 7 hari sehingga mempengaruhi kadarnya dalam tiap sediaan racikan pulveres. Terjadinya perbedaan kadar selain disebabkan karena zat aktif yang terlalu kecil, dapat pula disebabkan karena perubahan bentuk sediaan. Sediaan siproheptadin HCl yang digunakan (Pronicy, Kalbe Farma) merupakan kaplet salut film seharusnya bentuk sediaan bersalut tidak boleh dipecah lagi karena adanya salut berfungsi untuk melindungi sediaan agar tidak rusak oleh asam lambung. Proses peracikan yang dilakukan telah merusak lapisan film yang ada pada kaplet menyebabkan ada sebagian siproheptadin HCl yang masih menempel pada salutnya sehingga tidak dapat larut sempurna dengan pelarut yang digunakan sehingga mempengaruhi kadarnya saat dilakukan penetapan kadar. 3. Menggunakan 25% dari waktu expired date sediaan aslinya Beyond use date untuk sediaan nonaqueous liquids dan sediaan padat tidak lebih dari 25% dari sisa waktu expired date obatnya atau 6 bulan, dipilih mana yang lebih singkat (Kupiec, 2003). Jadi selain dengan menggunakan uji stabilitas menggunakan 3 peringkat suhu dan uji stabilitas dipercepat dengan satu peringkat suhu, beyond use date dapat ditentukan dari 25% sisa waktu expired date obatnya atau hanya 6 bulan.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl merupakan sediaan padat sehingga beyond use datenya adalah 6 bulan atau tidak lebih dari 25% dari expired date dari tablet ketotifen fumarat atau siproheptadin HCl yang memiliki expired date yang lebih singkat. Expired date untuk tablet ketotifen fumarat (Profilas, Dankos) adalah April 2010 dan untuk tablet siproheptadin HCl (Pronicy, Kalbe Farma) adalah Mei 2010. Maka beyond use date dari sediaan
racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan
siproheptadin HCl adalah 25% dari sisa expired date tablet ketotifen fumarat. Sisa expired date untuk tablet ketotifen fumarat adalah 3 tahun (2007-2010) sehingga beyond use date dari sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl adalah 9 bulan, dihitung sejak tanggal peracikan (28 Agustus 2007) yaitu 28 Mei 2008.
D. Evaluasi Penentuan Beyond Use Date di Rumah Sakit X Rumah sakit X hingga saat ini masih menggunakan expired date dari sediaan tablet ketotifen fumarat atau siproheptadin HCl yang lebih singkat untuk menentukan lama masa edar dari sediaan racikan pulveres, belum mengenal adanya
beyond use date. Menurut Kupiec (2003), untuk sediaan racikan
berbentuk nonaqueous liquids dan sediaan padat tidak lebih dari 25% dari sisa waktu expired date obatnya atau 6 bulan, dipilih mana yang lebih singkat. Sesuai dengan hasil perhitungan beyond use date dengan menggunakan 25% dari waktu expired date obat yang lebih singkat, didapat beyond use date untuk sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sakit X adalah 9 bulan. Jadi beyond use date yang dipilih untuk sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X adalah 6 bulan. Beyond use date ditentukan untuk menjamin stabilitas suatu sediaan racikan. Jika stabilitas dari suatu racikan dapat dipastikan dalam jangka waktu tertentu maka diharapkan sediaan racikan tersebut juga masih memiliki efek terapi yang diharapkan, tidak berubah menjadi sediaan racikan yang tidak memiliki efek terapi, atau dapat menimbulkan efek samping yang merugikan bahkan menjadi bersifat toksik. Maka sebaiknya pihak rumah sakit X mulai merubah cara penentuan lama masa edar sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dengan penentuan beyond use date hanya selama 6 bulan.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Hasil uji stabilitas dari 3 peringkat suhu dan 1 peringkat suhu tidak dapat digunakan untuk menentukan beyond use date sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X. 2. Penentuan beyond use date sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X hanya boleh 6 bulan dari tanggal peracikannya.
B. Saran 1. Sebaiknya kelembaban ruang saat uji stabilitas dikendalikan. 2. Perlu dilakukan uji stabilitas dengan waktu pemanasan yang lebih lama. 3. Sampel sebaiknya dibuat sendiri.
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan karena kelembaban ruang saat pelaksanaan uji stabilitas tidak dikendalikan dan sampel pulveres yang tidak diracik sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, T. A., 2008, Analisis Bikomponen Campuran Siproheptadin HCl dan Ketotifen Fumarat Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Panjang Gelombang Berganda, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Anief, M., 2003, Ilmu Meracik Obat : Teori dan Praktik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 34-44
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi ke-4, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 14-15
Anonim, 2001 (a), Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta,
Anonim, 2001 (b), Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta,
Anonim, 2001 (c), Report 1 of the Council on Scientific Affairs (A-01) Full Text, America Medical Association, http://www.amaassn.org/ama/pub/category, diakses pada 16 Mei 2007
Anonim, 2004, Guidelines For The Validation Of Analytical Methods For Active Constituent, Agricultural And Veterinary Chemical Products, Australian Pestisides & Veterinary Medicines Authority, http://www.apvma.gov.au, diakses pada 25 Juni 2007
Aulton, M.E., 2002, Pharmaceutics : The Science Of Dosage Form Design, Churchill Livingstone, United State of America, 109-111
Carstensen, J.T., Rhodes T.C., 2000, Drug Stability Principles and Practices, Third Edition Revised and Expanded, Vol 107, Marcel Dekker Inc., New York,
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Connors, K.A., Arnedon, G.L., and Stella, V.J., 1986, Chemical Stability of Pharmaceuticals : A Handbook for Pharmacists, Edisi2, John Willey & Sons Inc, Canada, 3-662
Doller,Colin, 1991, Therapeutic Drugs, Second Editition, Churchill Livingstone, United Kingdom, K25-K28
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1995, Kimia Organik, jilid II, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H., edisi ke 3, Penerbit Erlangga, Jakarta, 436
Kupiec, Thomas, 2003, Beyond Use Dating-101, 201& 301, Analytical Research Laboratories, http://www.arlok.com, diakses pada 3 Oktober 2007 Lacy, Charles F., 2003, Drug Information Handbook, 11th edition, Lexi-Comp Inc, United State of America, 361-362
Martin, A., James Swarbrick, Arthur Cammarata, 1993, Farmasi Fisik : Dasardasar Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ke-3, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 745-746, 766, 812-813
Moffat, A.C., 1986, Clarke’s Isolation and Identification of Drugs in Pharmaceuticals, Body Fluids, and Post-mortem Material, Second Edition, The Pharmaceutical Press, London, 505-506, 698
Mulja, H.M., Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga University Press, Surabaya, 236-252
Reynolds, Dan. W., 2002, Guidance and Best Practice for Conducting Forced Degradation Studies, Pharmaceutical Technology, http://www.pharmtech.com, diakses pada 16 Mei 2007
Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi ke-5, Penerbit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 611, 618
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Sertifikat analisis ketotifen fumarat
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Sertifikat analisis Siproheptadin HCl
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 3. Tabel hasil penimbangan baku siproheptain HCl dan contoh perhitungan seri larutan baku siproheptadin HCl Replikasi I Replikasi II Replikasi III Berat kertas 0,2156 gram 0,2163 gram 0,2164 gram Berat kertas + zat 0,2260 gram 0,2267 gram 0,2265 gram Berat kertas + zat (analitik) 0,22606 gram 0,22652 gram 0,22658 gram Berat kertas + sisa 0,21593 gram 0,21661 gram 0,21658 gram Berat Zat 0,01013 gram 0,00991 gram 0,01000 gram Contoh perhitungan konsentrasi larutan stok siproheptadin HCl: Replikasi I berat zat yang ditimabng konsentrasi larutan stok = 10 ml 10,13 mg = = 1,013 mg/ml = 1013 ppm 10 ml Pembuatan seri larutan baku: Larutan stok siproheptadin HCl ↓ diambl sebanyak: 0,100 ml add 10,00 ml (seri 1) 0,125 ml add 10,00 ml (seri 2) 0,150 ml add 10,00 ml (seri 3) 0,175 ml add 10,00 ml (seri 4) 0,200 ml add 10,00 ml (seri 5) 0,225 ml add 10,00 ml (seri 6) 0,250 ml add 10,00 ml (seri 7)
Contoh perhitungan seri larutan baku: Seri 1: Vstok . Cstock = V1 . C1 0,100 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C1 C1 = 10,13 ppm Seri 2: Vstok . Cstok = V2 . C2 0,125 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C2 C2 = 12,66 ppm Seri 3: Vstok . Cstok 0,150 ml . 1013 ppm C3 Seri 4: Vstok . Cstok 0,175 ml . 1013 ppm C4
= V3 . C3 = 10,00 ml . C2 = 15,20 ppm = V4 . C4 = 10,00 ml . C2 = 17,73 ppm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seri 5: Vstok . Cstok = V5 . C5 0,200 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C2 C5 = 20,26 ppm Seri 6: Vstok . Cstok = V6 . C6 0,225 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C6 C6 = 22,79 ppm Seri 7: Vstok . Cstok = V7 . C7 0,250 ml . 1013 ppm = 10,00 ml . C7 C7 = 25,35 ppm
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Lampiran 4. Tabel hasil penimbangan baku ketotifen fumarat dan contoh perhitungan seri larutan baku ketotifen fumarat Replikasi I Replikasi II Replikasi III Berat kertas 0,2404 gram 0,2327 gram 0,2348 gram Berat kertas + zat 0,2413 gram 0,2428 gram 0,2451 gram Berat kertas + zat (analitik) 0,24149 gram 0,24290 gram 0,24518 gram Berat kertas + sisa 0,23202 gram 0,23282 gram 0,23501 gram Berat Zat 0,00947 gram 0,01008 gram 0,01017 gram Contoh perhitungan konsentrasi larutan stok siproheptadin HCl: Replikasi III berat zat yang ditimabng konsentrasi larutan stok = 10 ml 10,17 mg = = 1,017 mg/ml = 1017 ppm 10 ml Pembuatan seri larutan baku ketotifen fumarat:
Larutan stok ketotifen fumarat ↓ diambl sebanyak: 0,100 ml add 10,00 ml (seri 1) 0,125 ml add 10,00 ml (seri 2) 0,150 ml add 10,00 ml (seri 3) 0,175 ml add 10,00 ml (seri 4) 0,200 ml add 10,00 ml (seri 5) 0,225 ml add 10,00 ml (seri 6) 0,250 ml add 10,00 ml (seri 7)
Contoh perhitungan seri larutan baku: Seri 1: Vstok . Cstock = V1 . C1 0,100 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C1 C1 = 10,17 ppm Seri 2: Vstok . Cstok = V2 . C2 0,125 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2 C2 = 12,71 ppm Seri 3: Vstok . Cstok = V3 . C3 0,150 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2 C3 = 15,26 ppm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seri 4: Vstok . Cstok = V4 . C4 0,175 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2 C4 = 17,80 ppm Seri 5: Vstok . Cstok = V5 . C5 0,200 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C2 C5 = 20,34 ppm Seri 6: Vstok . Cstok = V6 . C6 0,225 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C6 C6 = 22,88 ppm Seri 7: Vstok . Cstok = V7 . C7 0,250 ml . 1017 ppm = 10,00 ml . C7 C7 = 25,43 ppm
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 5. Pemilihan Sampel Berat 20 tablet Profilas (ketotifen fumarat) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berat tablet (gram) 0,6258 0,6111 0,6166 0,6309 0,6226 0,6213 0,6200 0,6221 0,6114 0,6098
No. 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Berat tablet (gram) 0,6220 0,6026 0,6093 0,6156 0,6157 0,6199 0,6323 0,6110 0,6096 0,6179
Berat rata-rata tablet Profilas : 0,6174 gram SD : 0,0076 Berat 20 tablet Pronicy (siproheptadin HCl) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berat tablet (gram) 0,1483 0,1476 0,1483 0,1514 0,1478 0,1538 0,1524 0,1501 0,1470 0,1503
No. 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Berat tablet (gram) 0,1534 0,1520 0,1474 0,1531 0,1485 0,1488 0,1456 0,1520 0,1530 0,1486
Berat rata-rata tablet Pronicy : 0,14999 gram SD : 0,0025 Pemilihan berat pulveres yang digunakan berdasarkan resep adalah ½ tablet Profilas dan ¼ tablet Pronicy sehingga berat tiap bungkus pulveresnya : (½ (0,1500 gram)) + (¼ (0,6174 gram) = 0,2294 gram dengan simpangannya sebesar 20% sehingga didapat range berat pulveres yang digunakan adalah 0,1835-0,2753 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berat pulveres yang digunakan dalam penelitian ini Hari
0
1
2
3
4
5
6
7
Berat Pulveres (gram) Suhu Suhu Suhu 400 C 500 C 600 C 0,18527 0,18527 0,18527 0,18493 0,18493 0,18493 0,23246 0,23246 0,23246 0,22411 0,22585 0,20246 0,26156 0,23018 0,22642 0,23760 0,21579 0,19379 0,22587 0,21147 0,24315 0,23658 0,19655 0,23743 0,20558 0,18445 0,27517 0,21161 0,23836 0,19858 0,23391 0,24360 0,19756 0,21716 0,21030 0,18921 0,22729 0,21573 0,21788 0,21175 0,20365 0,22124 0,22054 0,20126 0,21364 0,24819 0,20305 0,19750 0,25190 0,21148 0,21100 0,26144 0,21467 0,21602 0,22814 0,25547 0,22767 0,24999 0,19554 0,20839 0,21957 0,22305 0,19900 0,21937 0,22182 0,25952 0,23893 0,25160 0,20272 0,23159 0,19228 0,22223
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 6. Hasil absorbansi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl pada 3 peringkat suhu selama 7 hari
Hasil absorbansi ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dalam sediaan racikan pulveres dari rumah saki X
Hari
Suhu
400 C
0
500 C
600 C
400 C
1
500 C
600 C
Sampel 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2
260 0,586 0,483 0,535 0,636 0,790 0,770 0,586 0,483 0,535 0,636 0,790 0,770 0,586 0,483 0,535 0,636 0,790 0,770 0,585 0,658 0,786 0,826 0,742 0,786 0,692 0,692 0,696 0,728 0,667 0,663 0,544 0,579 0,631 0,645 0,553 0,506
Panjang gelombang pengamatan (nm) 275 286 290 298 310 0,699 0,906 0,922 0,868 0,599 0,574 0,745 0,758 0,714 0,494 0,635 0,823 0,840 0,797 0,560 0,756 0,981 1,002 0,951 0,669 0,935 1,215 1,239 1,169 0,814 0,912 1,185 1,209 1,142 0,795 0,699 0,906 0,922 0,868 0,599 0,574 0,745 0,758 0,714 0,494 0,635 0,823 0,840 0,797 0,560 0,756 0,981 1,002 0,951 0,669 0,935 1,215 1,239 1,169 0,814 0,912 1,185 1,209 1,142 0,795 0,699 0,906 0,922 0,868 0,599 0,574 0,745 0,758 0,714 0,494 0,635 0,823 0,840 0,797 0,560 0,756 0,981 1,002 0,951 0,669 0,935 1,215 1,239 1,169 0,814 0,912 1,185 1,209 1,142 0,795 0,716 0,935 0,955 0,902 0,623 0,810 1,056 1,078 1,017 0,701 0,964 1,259 1,285 1,210 0,830 1,012 1,322 1,384 1,271 0,872 0,917 1,189 1,214 1,145 0,788 0,970 1,256 1,281 1,209 0,833 0,846 1,100 1,123 1,060 0,734 0,852 1,109 1,134 1,071 0,741 0,858 1,125 1,152 1,092 ,0757 0,898 1,179 1,208 1,145 0,794 0,818 1,072 1,096 1,036 0,715 0,808 1,055 1,078 1,021 0,707 0,675 0,889 0,911 0,869 0,606 0,715 0,941 0,966 0,920 0,642 0,778 1,023 1,049 0,999 0,697 0,829 1,081 1,109 1,048 0,698 0,679 0,889 0,911 0,865 0,602 0,633 0,832 0,854 0,811 0,559
315 0,458 0,378 0,431 0,517 0,625 0,611 0,458 0,378 0,431 0,517 0,625 0,611 0,458 0,378 0,431 0,517 0,625 0,611 0,475 0,533 0,628 0,662 0,598 0,633 0,559 0,564 0,577 0,605 0,544 0,538 0,463 0,492 0,533 0,511 0,460 0,421
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hari
Suhu
400 C
2
500 C
600 C
400 C
3
500 C
600 C
400 C 4 500 C
Sampel 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2
260 0,630 0,688 0,726 0,751 0,599 0,665 0,652 0,670 0,569 0,613 0,527 0,511 0,581 0,543 0,698 0,759 0,707 0,692 0,631 0,640 0,700 0,689 0,740 0,683 0,689 0,662 0,577 0,599 0,590 0,580 0,490 0,459 0,439 0,500 0,463 0,468 0,694 0,664 0,559 0,571 0,512 0,531 0,675 0,711 0,495 0,490
Panjang gelombang pengamatan (nm) 275 286 290 298 310 0,771 1,001 1,023 0,966 0,661 0,830 1,076 1,099 1,039 0,717 0,878 1,148 1,177 1,119 0,782 0,911 1,194 1,223 1,163 0,811 0,723 0,939 0,960 0,907 0,633 0,797 1,031 1,053 0,996 0,694 0,785 1,023 1,048 0,996 0,696 0,797 1,035 1,059 1,005 0,707 0,679 0,885 0,907 0,862 0,603 0,731 0,955 0,978 0,929 0,652 0,625 0,810 0,828 0,787 0,555 0,614 0,803 0,823 0,783 0,550 0,692 0,897 0,918 0,871 0,611 0,646 0,840 0,859 0,815 0,571 0,840 1,101 1,130 1,080 0,760 0,907 1,182 1,213 1,159 0,819 0,842 1,097 1,124 1,070 0,752 0,823 1,071 1,097 1,044 0,736 0,777 1,004 1,022 0,962 0,662 0,793 1,026 1,044 0,983 0,674 0,873 1,133 1,154 1,089 0,750 0,855 1,108 1,129 1,078 0,734 0,912 1,169 1,189 1,119 0,769 0,848 1,094 1,113 1,045 0,717 0,856 1,115 1,144 1,089 0,765 0,823 1,073 1,100 1,048 0,736 0,712 0,922 0,942 0,892 0,624 0,738 0,957 0,978 0,928 0,650 0,729 0,947 0,968 0,918 0,638 0,720 0,939 0,961 0,910 0,634 0,606 0,786 0,804 0,763 0,534 0,566 0,736 0,752 0,714 0,498 0,531 0,683 0,697 0,663 0,569 0,609 0,788 0,805 0,762 0,532 0,565 0,731 0,746 0,706 0,492 0,578 0,751 0,767 0,729 0,511 0,841 1,074 1,092 1,025 0,708 0,811 1,045 1,063 0,998 0 ,687 0,681 0,873 0,886 0,829 0,567 0,683 0,869 0,880 0,822 0,568 0,620 0,799 0,813 0,761 0,523 0,639 0,818 0,831 0,779 0,539 0,827 1,070 1,092 1,034 0,550 0,863 1,108 1,130 1,070 0,575 0,601 0,777 0,792 0,751 0,402 0,593 0,767 0,782 0,741 0,398
55
315 0,500 0,547 0,599 0,622 0,484 0,532 0,534 0,546 0,463 0,500 0,429 0,422 0,471 0,441 0,587 0,633 0,580 0,568 0,505 0,512 0,569 0,558 0,585 0,544 0,587 0,563 0,478 0,496 0,488 0,483 0,408 0,381 0,361 0,407 0,376 0,392 0,541 0,523 0,431 0,436 0,398 0,413 0,550 0,575 0,402 0,398
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hari
Sampel 0
50 C
4 600 C
400 C
5
500 C
600 C
400 C
6
500 C
600 C
7
400 C
3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2
260 0,504 0,509 0,524 0,510 0,475 0,490 0,487 0,424 0,669 0,631 0,630 0,606 0,499 0,536 0,485 0,473 0,496 0,549 0,490 0,555 0,586 0,604 0,582 0,574 0,545 0,576 0,767 0,735 0,805 0,776 0,843 0,822 0,568 0,592 0,579 0,554 0,640 0,651 0,531 0,567 0,532 0,471 0,453 0,460 0,624 0,574
Panjang gelombang pengamatan (nm) 275 286 290 298 310 0,612 0,788 0,804 0,760 0,406 0,611 0,783 0,797 0,753 0,405 0,641 0,833 0,855 0,818 0,447 0,627 0,818 0,839 0,803 0,439 0,570 0,739 0,755 0,717 0,388 0,585 0,748 0,762 0,722 0,393 0,592 0,766 0,783 0,743 0,400 0,521 0,678 0,695 0,662 0,361 0,810 0,831 0,777 0,743 0,611 0,654 0,593 0,576 0,608 0,664 0,598 0,680 0,713 0,734 0,705 0,691 0,657 0,694 0,911 0,900 0,823 0,788 0,867 0,847 0,620 0,642 0,634 0,607 0,696 0,711 0,575 0,61 0,575 0,512 0,486 0,491 0,757 0,694
1,048 1,073 1,012 0,967 0,796 0,848 0,775 0,753 0,796 0,893 0,781 0,888 0,933 0,958 0,917 0,898 0,854 0,897 1,212 1,186 1,095 1,053 1,148 1,131 0,827 0,854 0,838 0,810 0,924 0,947 0,762 0,786 0,761 0,683 0,644 0,641 0,983 0,900
1,069 1,093 1,033 0,987 0,813 0,865 0,794 0,771 0,816 0,883 0,801 0,91 0,959 0,984 0,940 0,920 0,875 0,919 1,250 1,222 1,131 1,088 1,185 1,167 0,855 0,882 0,865 0,837 0,954 0,978 0,787 0,810 0,786 0,707 0,6656 0,661 1,004 0,919
1,007 1,029 0,978 0,938 0,765 0,841 0,754 0,732 0,775 0,841 0,760 0,865 0,917 0,942 0,898 0,879 0,834 0,875 1,200 1,171 1,089 1,047 1,139 1,123 0,825 0,851 0,833 0,806 0,922 0,945 0,759 0,782 0,760 0,684 0,643 0,638 0,951 0,871
0,526 0,542 0,517 0,647 0,528 0,561 0,562 0,510 0,542 0,592 0,533 0,605 0,65 0,668 0,634 0,623 0,590 0,620 0,863 0,841 0,788 0,759 0,826 0,807 0,598 0,620 0,604 0,583 0,673 0,687 0,553 0,577 0,559 0,500 0,475 0,472 0,665 0,614
56
315 0,406 0,405 0,447 0,439 0,388 0,393 0,400 0,361 0,526 0,542 0,517 0,492 0,401 0,428 0,403 0,390 0,416 0,458 0,409 0,465 0,503 0,516 0,490 0,482 0,455 0,479 0,608 0,584 0,637 0,620 0,663 0,644 0,460 0,479 0,465 0,448 0,523 0,531 0,427 0,452 0,436 0,388 0,369 0,370 0,510 0,473
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hari
Suhu 400 C
7
500 C
600 C
Sampel 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2
260 0,679 0,709 0,679 0,658 0,596 0,575 0,702 0,655 0,495 0,501 0,637 0,622 0,535 0,538 0,564 0,507
Panjang gelombang pengamatan (nm) 275 286 290 298 310 0,814 0,859 0,820 0,801 0,596 0,597 0,794 0,716 0,699 0,852 0,762 0,747 0,632 0,629 0,675 0,606
1,053 1,115 1,059 1,036 0,771 0,771 1,024 0,923 0,906 1,104 0,985 0,966 0,816 0,806 0,875 0,786
1,074 1,139 1,080 1,058 0,788 0,788 1,047 0,941 0,925 1,129 1,009 0,990 0,833 0,822 0,896 0,805
1,016 1,079 1,022 0,998 0,749 0,750 0,994 0,892 0,876 1,072 0,963 0,945 0,791 0,780 0,855 0,760
0,710 0,750 0,715 0,695 0,531 0,534 0,699 0,626 0,612 0,753 0,692 0,671 0,557 0,552 0,607 0,544
57
315 0,545 0,573 0,549 0,531 0,482 0,469 0,578 0,539 0,410 0,412 0,526 0,577 0,430 0,427 0,468 0,420
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 7. Contoh perhitungan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl
Contoh perhitungan kadar ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl pada sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X
c1 c 2
0 ,0196 = 0 ,0128
0, 0196 0, 0128
0,0249 0 ,0201
0 ,0249
0,0311 0,0290
0, 0307 0,0318
0 ,0264 0,0335
0 ,0311
0,0307
0, 0264
0, 0201 0 ,0290
0 ,0318
0,0335
0,0149 0,0253
0, 0196 0 ,0128 0, 0249 0 ,0201 0, 0311 0 ,0290 0, 0100 × 0, 0307 0 ,0318 0,0192 0, 0264 0 ,0335 0, 0149 0 ,0253 0, 0100 0 ,0192
−1
×
0,585 0,716 0,935 0 ,0149 0,0100 × 0,955 0,0253 0 ,0192 0,902 0,623 0, 475
c1 18 ,18 c2 = 11,56
C1 merupakan kadar siproheptadin HCl dan C2 merupakan kadar ketotifen fumarat dalam sediaan racikan pulveres campuran ketotifen fumarat dan siproheptadin HCl dari rumah sakit X. Jadi, kadar siproheptadin HCl dan ketotifen fumarat berturut – turut adalah 20,89 ppm dan 10,66 ppm. Perhitungan kadar (% B/B) siproheptadin HCl : 18,18 ppm x fp = 18,18 ppm ×
10 2, 4
= 75,75 ppm = 0,76 mg/10ml Berat pulveres sampel 1 = 0,22411 gram % kadar B/B siproheptadin HCl =
7,6 × 10 −4 × 100% 0,22411
= 0,39% (B/B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhitungan kadar (% B/B) siproheptadin HCl : 11,57 ppm x fp = 11,57 ppm ×
10 2,4
= 48,21 ppm = 0,48 mg/10ml Berat pulveres sampel 1 = 0,22411 gram
4,8 × 10 −4 % kadar B/B ketotifen fumarat = × 100% 0,22411 = 0,21% (B/B)
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 8. Uji Stabilitas Dipercepat Menggunakan 3 Peringkat Suhu
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat pada suhu 400 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
1 0,21 0,23 0,23 0,27 0,28 0,26 0,34 0,26
Kadar (%B/B) 2 0,26 0,25 0,27 0,28 0,21 0,24 0,41 0,27
3 0,26 0,26 0,25 0,28 0,19 0,22 0,30 0,27
Rata-rata
SD
0,24 0,25 0,25 0,28 0,23 0,24 0,35 0,27
SE 0,03 0,02 0,02 0,01 0,05 0,02 0,06 0,01
0,02 0,01 0,01 0,01 0,03 0,01 0,03 0,01
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat pada suhu 500 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
1 0,21 0,25 0,26 0,30 0,30 0,25 0,23 0,25
Kadar (%B/B) 2 0,26 0,27 0,25 0,26 0,22 0,25 0,29 0,26
3 0,26 0,26 0,24 0,27 0,22 0,25 0,30 0,25
Rata-rata
SD
0,24 0,26 0,25 0,28 0,25 0,25 0,27 0,25
SE 0,03 0,01 0,01 0,02 0,05 0,00 0,04 0,01
0,02 0,01 0,01 0,01 0,03 0,00 0,02 0,01
Hasil uji stabilitas ketotifen fumarat pada suhu 600 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
1 0,21 0,26 0,19 0,24 0,25 0,29 0,23 0,24
Kadar (%B/B) 2 0,26 0,24 0,28 0,23 0,20 0,28 0,25 0,24
3 0,26 0,24 0,22 0,24 0,21 0,26 0,23 0,24
Rata-rata 0,24 0,25 0,23 0,24 0,22 0,28 0,24 0,24
SD
SE 0,03 0,01 0,05 0,01 0,03 0,02 0,01 0,00
0,02 0,01 0,03 0,01 0,02 0,01 0,01 0,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hasil uji stabilitas siproheptadin HCl pada suhu 400 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
1 0,38 0,36 0,38 0,40 0,40 0,39 0,39 0,34
Kadar (%B/B) 2 0,39 0,41 0,39 0,39 0,37 0,32 0,46 0,37
3 0,43 0,42 0,39 0,45 0,33 0,31 0,36 0,37
Rata-rata
SD
0,40 0,40 0,39 0,41 0,37 0,34 0,40 0,36
SE 0,03 0,03 0,01 0,03 0,04 0,04 0,05 0,02
0,02 0,02 0,01 0,02 0,02 0,02 0,03 0,01
Hasil uji stabilitas siproheptadin HCl pada suhu 500 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
1 0,38 0,40 0,39 0,35 0,41 0,28 0,24 0,33
Kadar (%B/B) 2 0,39 0,39 0,37 0,34 0,31 0,30 0,31 0,34
3 0,43 0,40 0,35 0,35 0,33 0,30 0,31 0,31
Rata-rata
SD
0,40 0,40 0,37 0,35 0,35 0,29 0,29 0,33
SE 0,03 0,01 0,02 0,01 0,05 0,01 0,04 0,02
0,02 0,01 0,01 0,01 0,03 0,01 0,02 0,01
Hasil uji stabilitas siproheptadin HCl pada suhu 600 C Hari 0 1 2 3 4 5 6 7
1 0,38 0,34 0,29 0,30 0,28 0,36 0,26 0,29
Kadar (%B/B) 2 0,39 0,37 0,36 0,30 0,27 0,33 0,25 0,33
3 0,43 0,34 0,31 0,31 0,26 0,31 0,24 0,29
Rata-rata
SD
SE
0,40 0,35 0,32 0,30 0,27 0,33 0,25 0,30
0,03 0,02 0,04 0,01 0,01 0,03 0,01 0,02
0,02 0,01 0,02 0,01 0,01 0,02 0,01 0,01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 9. Hasil Uji Statistika Menggunakan One Way ANNOVA Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 400 C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA KADAR_40
Between Groups Within Groups Total
Post Hoc Test
Sum of Squares ,031 ,015 ,046
df 7 16 23
Mean Square ,004 ,001
F 4,925
Sig. ,004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons Dependent Variable: KADAR_40 LSD
(I) HARI
(J) HARI
,00
1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
1,00
7,00 ,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
2,00
3,00
7,00 ,00
,02461 ,02461
,894 ,790
-,0555 -,0588
,0488 ,0455
-,03333 ,01667
,02461 ,02461
,194 ,508
-,0855 -,0355
,0188 ,0688
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
,00333
,02461
,894
-,0488
,0555
-,10667* -,02333
,02461 ,02461
,001 ,357
-,1588 -,0755
-,0545 ,0288
,00333 -,00333
,02461 ,02461
,894 ,894
-,0488 -,0555
,0555 ,0488
-,03000 ,02000
,02461 ,02461
,240 ,428
-,0822 -,0322
,0222 ,0722
,00667
,02461
,790
-,0455
,0588
-,10333* -,02000
,02461 ,02461
,001 ,428
-,1555 -,0722
-,0512 ,0322
,02461 ,02461
,790 ,894
-,0455 -,0488
,0588 ,0555
-,02667
,02461
,295
-,0788
,0255
4,00 5,00
,02333 ,01000
,02461 ,02461
,357 ,690
-,0288 -,0422
,0755 ,0622
6,00
-,10000* -,01667
,02461 ,02461
,001 ,508
-,1522 -,0688
-,0478 ,0355
,03333 ,03000
,02461 ,02461
,194 ,240
-,0188 -,0222
,0855 ,0822
,02667
,02461
,295
-,0255
,0788
,05000 ,03667
,02461 ,02461
,059 ,156
-,0022 -,0155
,1022 ,0888
-,07333* ,01000
,02461 ,02461
,009 ,690
-,1255 -,0422
-,0212 ,0622
7,00 ,00
5,00 6,00 7,00 ,00
-,01667
,02461
,508
-,0688
,0355
1,00 2,00
-,02000 -,02333
,02461 ,02461
,428 ,357
-,0722 -,0755
,0322 ,0288
3,00
-,05000 -,01333
,02461 ,02461
,059 ,595
-,1022 -,0655
,0022 ,0388
-,12333* -,04000
,02461 ,02461
,000 ,124
-,1755 -,0922
-,0712 ,0122
5,00 6,00 7,00 ,00
-,00333
,02461
,894
-,0555
,0488
1,00 2,00
-,00667 -,01000
,02461 ,02461
,790 ,690
-,0588 -,0622
,0455 ,0422
3,00
-,03667 ,01333
,02461 ,02461
,156 ,595
-,0888 -,0388
,0155 ,0655
-,11000* -,02667
,02461 ,02461
,000 ,295
-,1622 -,0788
-,0578 ,0255
,10667*
,02461
,001
,0545
,1588
,10333* ,10000*
,02461 ,02461
,001 ,001
,0512 ,0478
,1555 ,1522
,07333* ,12333*
,02461 ,02461
,009 ,000
,0212 ,0712
,1255 ,1755
4,00 6,00 6,00
-,00333 -,00667
Sig.
,00667 ,00333
4,00
5,00
Std. Error
1,00 3,00
1,00 2,00
4,00
Mean Difference (I-J)
7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00
,11000*
,02461
,000
,0578
,1622
7,00 ,00
,08333* ,02333
,02461 ,02461
,004 ,357
,0312 -,0288
,1355 ,0755
1,00
,02000 ,01667
,02461 ,02461
,428 ,508
-,0322 -,0355
,0722 ,0688
-,01000 ,04000
,02461 ,02461
,690 ,124
-,0622 -,0122
,0422 ,0922
,02667
,02461
,295
-,0255
,0788
-,08333* ,02461 ,004 *. The mean difference is significant at the .05 level.
-,1355
-,0312
7,00
2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 500 C : berbeda tidak bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA KADAR_50
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,003 ,010 ,013
df 7 16 23
Mean Square ,000 ,001
F ,722
Sig. ,656
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons Dependent Variable: KADAR_50 LSD
(I) HARI ,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
(J) HARI 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Mean Difference (I-J) -,01667 -,00667 -,03333 -,00333 -,00667
Std. Error ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
Sig. ,429 ,750 ,124 ,873 ,750
Lower Bound -,0602 -,0502 -,0769 -,0469 -,0502
Upper Bound ,0269 ,0369 ,0102 ,0402 ,0369
-,03000 -,01000 ,01667 ,01000 -,01667 ,01333 ,01000
,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
,164 ,633 ,429 ,633 ,429 ,526 ,633
-,0736 -,0536 -,0269 -,0336 -,0602 -,0302 -,0336
,0136 ,0336 ,0602 ,0536 ,0269 ,0569 ,0536
-,01333 ,00667 ,00667 -,01000 -,02667 ,00333 ,00000
,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
,526 ,750 ,750 ,633 ,213 ,873 1,000
-,0569 -,0369 -,0369 -,0536 -,0702 -,0402 -,0436
,0302 ,0502 ,0502 ,0336 ,0169 ,0469 ,0436
-,02333 -,00333 ,03333 ,01667 ,02667 ,03000 ,02667 ,00333
,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
,273 ,873 ,124 ,429 ,213 ,164 ,213 ,873
-,0669 -,0469 -,0102 -,0269 -,0169 -,0136 -,0169 -,0402
,0202 ,0402 ,0769 ,0602 ,0702 ,0736 ,0702 ,0469
,02333 ,00333 -,01333 -,00333 -,03000 -,00333 -,02667
,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
,273 ,873 ,526 ,873 ,164 ,873 ,213
-,0202 -,0402 -,0569 -,0469 -,0736 -,0469 -,0702
,0669 ,0469 ,0302 ,0402 ,0136 ,0402 ,0169
-,00667 ,00667 -,01000 ,00000 -,02667 ,00333 -,02333 -,00333
,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
,750 ,750 ,633 1,000 ,213 ,873 ,273 ,873
-,0502 -,0369 -,0536 -,0436 -,0702 -,0402 -,0669 -,0469
,0369 ,0502 ,0336 ,0436 ,0169 ,0469 ,0202 ,0402
,03000 ,01333 ,02333 -,00333 ,02667 ,02333 ,02000
,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
,164 ,526 ,273 ,873 ,213 ,273 ,345
-,0136 -,0302 -,0202 -,0469 -,0169 -,0202 -,0236
,0736 ,0569 ,0669 ,0402 ,0702 ,0669 ,0636
,01000 -,00667 ,00333 -,02333 ,00667 ,00333 -,02000
,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055 ,02055
,633 ,750 ,873 ,273 ,750 ,873 ,345
-,0336 -,0502 -,0402 -,0669 -,0369 -,0402 -,0636
,0536 ,0369 ,0469 ,0202 ,0502 ,0469 ,0236
95% Confidence Interval
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 600 C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA KADAR_60
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,006 ,008 ,014
df 7 16 23
Mean Square ,001 ,001
F 1,571
Sig. ,214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons Dependent Variable: KADAR_60 LSD
(I) HARI ,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
(J) HARI 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Mean Difference (I-J) -,00333 ,01333 ,00667 ,02333 -,03333
Std. Error ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
Sig. ,860 ,485 ,725 ,228 ,093
Lower Bound -,0428 -,0262 -,0328 -,0162 -,0728
Upper Bound ,0362 ,0528 ,0462 ,0628 ,0062
,00667 ,00333 ,00333 ,01667 ,01000 ,02667 -,03000
,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
,725 ,860 ,860 ,384 ,599 ,172 ,127
-,0328 -,0362 -,0362 -,0228 -,0295 -,0128 -,0695
,0462 ,0428 ,0428 ,0562 ,0495 ,0662 ,0095
,01000 ,00667 -,01333 -,01667 -,00667 ,01000 -,04667* -,00667
,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
,599 ,725 ,485 ,384 ,725 ,599 ,023 ,725
-,0295 -,0328 -,0528 -,0562 -,0462 -,0295 -,0862 -,0462
,0495 ,0462 ,0262 ,0228 ,0328 ,0495 -,0072 ,0328
-,01000 -,00667 -,01000 ,00667 ,01667 -,04000* ,00000 -,00333
,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
,599 ,725 ,599 ,725 ,384 ,047 1,000 ,860
-,0495 -,0462 -,0495 -,0328 -,0228 -,0795 -,0395 -,0428
,0295 ,0328 ,0295 ,0462 ,0562 -,0005 ,0395 ,0362
-,02333 -,02667 -,01000 -,01667 -,05667* -,01667 -,02000
,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
,228 ,172 ,599 ,384 ,008 ,384 ,299
-,0628 -,0662 -,0495 -,0562 -,0962 -,0562 -,0595
,0162 ,0128 ,0295 ,0228 -,0172 ,0228 ,0195
,03333 ,03000 ,04667* ,04000* ,05667* ,04000* ,03667 -,00667
,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
,093 ,127 ,023 ,047 ,008 ,047 ,067 ,725
-,0062 -,0095 ,0072 ,0005 ,0172 ,0005 -,0028 -,0462
,0728 ,0695 ,0862 ,0795 ,0962 ,0795 ,0762 ,0328
-,01000 ,00667 ,00000 ,01667 -,04000* -,00333 -,00333
,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
,599 ,725 1,000 ,384 ,047 ,860 ,860
-,0495 -,0328 -,0395 -,0228 -,0795 -,0428 -,0428
,0295 ,0462 ,0395 ,0562 -,0005 ,0362 ,0362
-,00667 ,01000 ,00333 ,02000 -,03667 ,00333
,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863 ,01863
,725 ,599 ,860 ,299 ,067 ,860
-,0462 -,0295 -,0362 -,0195 -,0762 -,0362
,0328 ,0495 ,0428 ,0595 ,0028 ,0428
95% Confidence Interval
*. The mean difference is significant at the .05 level.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 400 C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA KADAR_40
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,013 ,018 ,031
df 7 16 23
Mean Square ,002 ,001
F 1,727
Sig. ,173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons Dependent Variable: KADAR_40 LSD
(I) HARI ,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
(J) HARI 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Mean Difference (I-J) Std. Error ,00333 ,02718 ,01333 ,02718 -,01333 ,02718 ,03333 ,02718 ,06000* ,02718
95% Confidence Interval Sig. ,904 ,630 ,630 ,238 ,042
Lower Bound -,0543 -,0443 -,0710 -,0243 ,0024
Upper Bound ,0610 ,0710 ,0443 ,0910 ,1176
-,00333 ,04000 -,00333 ,01000 -,01667 ,03000 ,05667
,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718
,904 ,161 ,904 ,718 ,548 ,286 ,053
-,0610 -,0176 -,0610 -,0476 -,0743 -,0276 -,0010
,0543 ,0976 ,0543 ,0676 ,0410 ,0876 ,1143
-,00667 ,03667 -,01333 -,01000 -,02667 ,02000 ,04667 -,01667
,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718
,809 ,196 ,630 ,718 ,341 ,473 ,105 ,548
-,0643 -,0210 -,0710 -,0676 -,0843 -,0376 -,0110 -,0743
,0510 ,0943 ,0443 ,0476 ,0310 ,0776 ,1043 ,0410
,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718
,341 ,630 ,548 ,341 ,105 ,016 ,718 ,067
-,0310 -,0443 -,0410 -,0310 -,0110 ,0157 -,0476 -,0043
,0843 ,0710 ,0743 ,0843 ,1043 ,1310 ,0676 ,1110
-,03333 -,03000 -,02000 -,04667 ,02667 -,03667 ,00667
,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718
,238 ,286 ,473 ,105 ,341 ,196 ,809
-,0910 -,0876 -,0776 -,1043 -,0310 -,0943 -,0510
,0243 ,0276 ,0376 ,0110 ,0843 ,0210 ,0643
-,06000* -,05667 -,04667 -,07333* -,02667 -,06333* -,02000 ,00333
,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718
,042 ,053 ,105 ,016 ,341 ,033 ,473 ,904
-,1176 -,1143 -,1043 -,1310 -,0843 -,1210 -,0776 -,0543
-,0024 ,0010 ,0110 -,0157 ,0310 -,0057 ,0376 ,0610
,00667 ,01667 -,01000 ,03667 ,06333* ,04333 -,04000
,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718
,809 ,548 ,718 ,196 ,033 ,130 ,161
-,0510 -,0410 -,0676 -,0210 ,0057 -,0143 -,0976
,0643 ,0743 ,0476 ,0943 ,1210 ,1010 ,0176
-,03667 -,02667 -,05333 -,00667 ,02000 -,04333
,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718 ,02718
,196 ,341 ,067 ,809 ,473 ,130
-,0943 -,0843 -,1110 -,0643 -,0376 -,1010
,0210 ,0310 ,0043 ,0510 ,0776 ,0143
,02667 ,01333 ,01667 ,02667 ,04667 ,07333* ,01000 ,05333
*. The mean difference is significant at the .05 level.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 500 C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA KADAR_50
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,038 ,012 ,050
df 7 16 23
Mean Square ,005 ,001
F 7,322
Sig. ,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons Dependent Variable: KADAR_50 LSD
(I) HARI ,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
(J) HARI 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Mean Difference (I-J) Std. Error ,00333 ,02230 ,03000 ,02230 ,05333* ,02230 ,05000* ,02230 ,10667* ,02230
95% Confidence Interval Sig. ,883 ,197 ,029 ,039 ,000
Lower Bound -,0439 -,0173 ,0061 ,0027 ,0594
Upper Bound ,0506 ,0773 ,1006 ,0973 ,1539
,11333* ,07333* -,00333 ,02667 ,05000* ,04667 ,10333*
,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230
,000 ,005 ,883 ,249 ,039 ,053 ,000
,0661 ,0261 -,0506 -,0206 ,0027 -,0006 ,0561
,1606 ,1206 ,0439 ,0739 ,0973 ,0939 ,1506
,11000* ,07000* -,03000 -,02667 ,02333 ,02000 ,07667* ,08333*
,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230
,000 ,006 ,197 ,249 ,311 ,383 ,003 ,002
,0627 ,0227 -,0773 -,0739 -,0239 -,0273 ,0294 ,0361
,1573 ,1173 ,0173 ,0206 ,0706 ,0673 ,1239 ,1306
,04333 -,05333* -,05000* -,02333 -,00333 ,05333* ,06000* ,02000
,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230
,070 ,029 ,039 ,311 ,883 ,029 ,016 ,383
-,0039 -,1006 -,0973 -,0706 -,0506 ,0061 ,0127 -,0273
,0906 -,0061 -,0027 ,0239 ,0439 ,1006 ,1073 ,0673
-,05000* -,04667 -,02000 ,00333 ,05667* ,06333* ,02333
,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230
,039 ,053 ,383 ,883 ,022 ,012 ,311
-,0973 -,0939 -,0673 -,0439 ,0094 ,0161 -,0239
-,0027 ,0006 ,0273 ,0506 ,1039 ,1106 ,0706
-,10667* -,10333* -,07667* -,05333* -,05667* ,00667 -,03333 -,11333*
,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230
,000 ,000 ,003 ,029 ,022 ,769 ,154 ,000
-,1539 -,1506 -,1239 -,1006 -,1039 -,0406 -,0806 -,1606
-,0594 -,0561 -,0294 -,0061 -,0094 ,0539 ,0139 -,0661
-,11000* -,08333* -,06000* -,06333* -,00667 -,04000 -,07333*
,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230
,000 ,002 ,016 ,012 ,769 ,092 ,005
-,1573 -,1306 -,1073 -,1106 -,0539 -,0873 -,1206
-,0627 -,0361 -,0127 -,0161 ,0406 ,0073 -,0261
-,07000* -,04333 -,02000 -,02333 ,03333 ,04000
,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230 ,02230
,006 ,070 ,383 ,311 ,154 ,092
-,1173 -,0906 -,0673 -,0706 -,0139 -,0073
-,0227 ,0039 ,0273 ,0239 ,0806 ,0873
*. The mean difference is significant at the .05 level.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari pada suhu 600 C : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA KADAR_60
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,046 ,007 ,053
df 7 16 23
Mean Square ,007 ,000
F 14,197
Sig. ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons Dependent Variable: KADAR_60 LSD
(I) HARI ,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
(J) HARI 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 4,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 5,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 6,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 7,00 ,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Mean Difference (I-J) Std. Error ,05000* ,01756 ,08000* ,01756 ,09667* ,01756 ,13000* ,01756 ,06667* ,01756
95% Confidence Interval Sig. ,012 ,000 ,000 ,000 ,002
Lower Bound ,0128 ,0428 ,0594 ,0928 ,0294
Upper Bound ,0872 ,1172 ,1339 ,1672 ,1039
,15000* ,09667* -,05000* ,03000 ,04667* ,08000* ,01667
,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756
,000 ,000 ,012 ,107 ,017 ,000 ,357
,1128 ,0594 -,0872 -,0072 ,0094 ,0428 -,0206
,1872 ,1339 -,0128 ,0672 ,0839 ,1172 ,0539
,10000* ,04667* -,08000* -,03000 ,01667 ,05000* -,01333 ,07000*
,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756
,000 ,017 ,000 ,107 ,357 ,012 ,459 ,001
,0628 ,0094 -,1172 -,0672 -,0206 ,0128 -,0506 ,0328
,1372 ,0839 -,0428 ,0072 ,0539 ,0872 ,0239 ,1072
,01667 -,09667* -,04667* -,01667 ,03333 -,03000 ,05333* ,00000
,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756
,357 ,000 ,017 ,357 ,076 ,107 ,008 1,000
-,0206 -,1339 -,0839 -,0539 -,0039 -,0672 ,0161 -,0372
,0539 -,0594 -,0094 ,0206 ,0706 ,0072 ,0906 ,0372
-,13000* -,08000* -,05000* -,03333 -,06333* ,02000 -,03333
,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756
,000 ,000 ,012 ,076 ,002 ,271 ,076
-,1672 -,1172 -,0872 -,0706 -,1006 -,0172 -,0706
-,0928 -,0428 -,0128 ,0039 -,0261 ,0572 ,0039
-,06667* -,01667 ,01333 ,03000 ,06333* ,08333* ,03000 -,15000*
,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756
,002 ,357 ,459 ,107 ,002 ,000 ,107 ,000
-,1039 -,0539 -,0239 -,0072 ,0261 ,0461 -,0072 -,1872
-,0294 ,0206 ,0506 ,0672 ,1006 ,1206 ,0672 -,1128
-,10000* -,07000* -,05333* -,02000 -,08333* -,05333* -,09667*
,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756
,000 ,001 ,008 ,271 ,000 ,008 ,000
-,1372 -,1072 -,0906 -,0572 -,1206 -,0906 -,1339
-,0628 -,0328 -,0161 ,0172 -,0461 -,0161 -,0594
-,04667* -,01667 ,00000 ,03333 -,03000 ,05333*
,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756 ,01756
,017 ,357 1,000 ,076 ,107 ,008
-,0839 -,0539 -,0372 -,0039 -,0672 ,0161
-,0094 ,0206 ,0372 ,0706 ,0072 ,0906
*. The mean difference is significant at the .05 level.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA kadar_keto
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,006 ,073 ,079
df
Mean Square ,003 ,001
2 69 71
F 2,725
Sig. ,073
Post Hoc Test Multiple Comparisons Dependent Variable: kadar_keto LSD
(I) suhu 40,00 50,00 60,00
(J) suhu 50,00 60,00 40,00 60,00 40,00 50,00
Mean Difference (I-J) ,00583 ,02125* -,00583
Std. Error ,00941 ,00941 ,00941
Sig. ,537 ,027 ,537
,01542 -,02125* -,01542
,00941 ,00941 ,00941
,106 ,027 ,106
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound -,0129 ,0246 ,0025 ,0400 -,0246 ,0129 -,0033 -,0400 -,0342
,0342 -,0025 ,0033
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA kadar_sipro
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,054 ,135 ,189
df 2 69 71
Mean Square ,027 ,002
F 13,887
Sig. ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Post Hoc Test Multiple Comparisons Dependent Variable: kadar_sipro LSD
(I) suhu 40,00 50,00 60,00
(J) suhu 50,00 60,00 40,00 60,00 40,00 50,00
Mean Difference (I-J) ,03708* ,06708* -,03708*
Std. Error ,01275 ,01275 ,01275
Sig. ,005 ,000 ,005
,03000* -,06708* -,03000*
,01275 ,01275 ,01275
,022 ,000 ,022
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound ,0116 ,0625 ,0416 ,0925 -,0625 -,0116 ,0046 -,0925 -,0554
,0554 -,0416 -,0046
*. The mean difference is significant at the .05 level.
Perbedaan kadar ketotifen fumarat setelah pemanasan selama 7 hari antar hari dan antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA kadar_keto
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,006 ,073 ,079
df 2
Mean Square ,003
69 71
F 2,725
Sig. ,073
,001
Post Hoc Test Multiple Comparisons Dependent Variable: kadar_keto LSD
(I) suhu 40,00 50,00 60,00
(J) suhu 50,00 60,00 40,00 60,00 40,00 50,00
Mean Difference (I-J) ,00583 ,02125* -,00583
Std. Error ,00941 ,00941 ,00941
Sig. ,537 ,027 ,537
,01542 -,02125* -,01542
,00941 ,00941 ,00941
,106 ,027 ,106
*. The mean difference is significant at the .05 level.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound -,0129 ,0246 ,0025 ,0400 -,0246 ,0129 -,0033 -,0400 -,0342
,0342 -,0025 ,0033
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Perbedaan kadar siproheptadin HCl setelah pemanasan selama 7 hari antar hari dan antar peringkat suhu : berbeda bermakna dengan tingkat signifikansi 95%. ANOVA kadar_sipro
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares ,054 ,135 ,189
df 2
Mean Square ,027
69 71
F 13,887
Sig. ,000
,002
Post Hoc Test Multiple Comparisons Dependent Variable: kadar_sipro LSD
(I) suhu 40,00 50,00 60,00
(J) suhu 50,00 60,00 40,00 60,00 40,00 50,00
Mean Difference (I-J) ,03708* ,06708* -,03708*
Std. Error ,01275 ,01275 ,01275
Sig. ,005 ,000 ,005
,03000* -,06708* -,03000*
,01275 ,01275 ,01275
,022 ,000 ,022
*. The mean difference is significant at the .05 level.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound ,0116 ,0625 ,0416 ,0925 -,0625 -,0116 ,0046 -,0925 -,0554
,0554 -,0416 -,0046
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi berjudul ”Penentuan Beyond Use Date (Masa Edar) Sediaan Racikan Pulveres Campuran Ketotifen Fumarat dan Siproheptadin HCl dari Rumah Sakit X” memiliki nama lengkap Lidia Kristalia, merupakan putri pertama, anak kedua dari pasangan Kho Kiem Swie (Suhariyono) dengan Florentia
Endang
Magelang
pada
Riyanti tanggal
yang 15
dilahirkan
Desember
di
1986.
Pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis sejak di bangku taman kanak-kanak hingga tamat SMA diselesaikan di kota Magelang, TK. Tunas Kasih (1991-1992), SD. Kristen Indonesia (1992-1998), SLTP Negeri 2 (1998-2001) dan SMA Negeri 1 (20012004). Kemudian penulis merantau ke kota Yogyakarta untuk melanjutkan menuntut ilmunya di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma (2004-2008). Selama masa kuliah, penulis juga pernah menjadi ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Steering Comitee pada Titrasi 2007 dan aktif dalam mengikuti kemahasiswaan yang lain. Selain itu penulis juga pernah menjadi asisten praktikum biokimia (2006), spektroskopi (2006 & 2007), kromatografi (2007), bioanalisis (2007), toksikologi (2007) dan biofarmasetika (2008).
77