ETIKA PROFESI
etika, etis, etiket, tata krama dalam pergaulan sosial atau bermasyarakat,sebagai nilai aturan yang telah disepakati bersama, dihormati, wajib dipatuhidan ditaati.Norma moral tersebut tidak akan dipakai untuk menilai seorang dokter ketikamengobati pasiennya, atau dosen dalam menyampaikan materi kuliah terhadappara mahasiswanya, melainkan untuk menilai bagaimana sebagai profesionaltersebut menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik sebagai manusia yangberbudi luhur, juiur, bermoral, penuh integritas dan bertanggung jawab.Terlepasdari mereka sebagai profesional tersebut jitu atau tidak dalam memberikan obatsebagai penyembuhnya, atau metodologi dan keterampilan dalam memberikanbahan kuliah dengan tepat. Dalam hal ini yang ditekankan adalah “sikap atauperilaku” mereka dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai profesional yangdiembannya untuk saling menghargai sesama atau kehidupan manusia.Pada akhirnya nilai moral, etika, kode perilaku dan kode etik standard profesiadalah memberikan jalan, pedoman, tolok ukur dan acuan untuk mengambilkeputusan tentang tindakan apa yang akan dilakukan dalam berbagai situasi dankondisi tertentu dalam memberikan pelayanan profesi atau keahliannya masing-masing. Pengambilan keputusan etis atau etik, merupakan aspek kompetensi dariperilaku moral sebagai seorang profesional yang telah memperhitungkankonsekuensinya, secara matang baik-buruknya akibat yang ditimbulkan daritindakannya itu secara obyektif, dan sekaligus memiliki tanggung jawab atauintegritas yang tinggi. Kode etik profesi dibentuk dan disepakati oleh
paraprofesional
tersebut
bukanlah
ditujukan
untuk
melindungi
kepentingan
individual(subyektif), tetapi lebih ditekankan kepada kepentingan yang lebih luas (obyektif). Etiket Pengertian etiket dan etika sering dicampuradukkan, padahal kedua istilahtersebut terdapat arti yang berbeda, walaupun ada persamaannya. Istilah etikasebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (
mores ),sedangkan kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata kramadalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusiasecara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-normatertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dantidak melakukan sesuatu perbuatan.Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis)yang berarti dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasarajaraja di Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untukkalangan para elite kerajaan atau bangsawan.Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturanatau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), caraduduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan si kap sertaperilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.Definisietiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulantata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yangdisetujuioleh masyarakat tertentudanmenjadi normaserta panutandalam
bertingkah lake sebagai anggota masyarakat yang baik danmenyenangkan.Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu selainada persamaannya, dan juga ada empat perbedaan antara etika dan etiket, yaitusecara umumnya sebagai berikut: 1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuaipertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya.
Etiket adalahmenetapkan cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yangdiharapkan. 2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baikyang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas(lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dankebaikan. 3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalauperbuatanbaik mendapatpujiandan yang salah harus mendapatsanksi.Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatukebudayaan daerah tertentu, tetapibelum tentudi tempatdaerah lainnya. 4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yanghadir.Etiket hanya berlaku, jika adaorang lain yanghadir, dan jika tidak adaorang lain maka etiket itu tidak berlaku. (dari berbagai sumber) http://asyilla.wordpress.com/2007/06/30/pengertian-etika/ Sunday, March 19, 2006 ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI Diposting oleh Y0u_N13 pada 3/19/2006 06:21:00 PM Pengertian Profesi dan PelaksanaanProfesi Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitandengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat
dipengaruhioleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja
tetapi belumtentu dikatakan
memiliki
profesi
yang
sesuai.
Tetapi dengan keahlian saja yangdiperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan,
dan
penguasaan
teknik
intelektual
yang
merupakanh u b u n g a n a n t a r a t e o r i d a n p e n e r a p a n d a l a m p r a k t e k . A d a p u n h a l y a n g p e r l u diperhatikan oleh para pelaksana profesi. 1. Etika Profesi
Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang
telah dilakukan seseorang
sangatlah p e r l u u n t u k m e n j a g a p r o f e s i d i k a l a n g a n m a s y a r a k a t a tau terhadap konsumen( k l i e n a t a u o b j e k ) . D e n g a n k a t a l a i n o r i e n t a s i u t a m a p r o f e s i a d a l a h u n t u k kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapitanpa disertai suatu kesadaran
diri
yang
tinggi,
profesi
dapat
dengan
mudahnyadisalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorangd i b i d a n g k o m p u t e r m i s a l n y a p a d a k a s u s k e j a h a t a n k o m puter yang berhasilmengcopy program komersial untuk diperju a l b e l i k a n l a g i t a n p a i j i n d a r i h a k pencipta
atas
program
yang
dikomesikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik profesi. 2. Kode Etik Profesi Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorangsebagai
seseorang
yang
professional
supaya
tidak
dapat
merusak etika profesi.Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi : • Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota prof e s i tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengankode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan. • Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas p r o f e s i y a n g b e r s a n g k u t a n . M a k s u d n y a b a h w a e t i k a p r ofesi dapatmemberikan suatu pengetahuan kepada masyar akat agar juga dapatmemahami arti pentingnya suatu prof e s i , s e h i n g g a m e m u n g k i n k a n pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan social). • Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesitentang hubungan
etika
dalam
keanggotaan
profesi.
Arti
tersebut
dapatd i j e l a s k a n b a h w a p a r a p e l a k s a n a p r o f e s i p a d a s u a t u i n s t a n s i a t a u perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di laininstansi atau perusahaan. 3. Penyalahgunaan Profesi Dalam
bidang
computer
sering
terjadi penyalahgunaan
profesi
contohnya
penjahat b e r d a s i y a i t u o r a n g o r a n g y a n g m e n y a l a h g u n a k a n p r o f e s i n y a d e n g a n c a r a penipuan kartu kredit, cek, kejahatan dalam bidang komputer lainnya yang biasadisebut Cracker dan
bukan
Hacker,
sebab
Hacker
adalah
Membangun
sedangkanC r a c k e r M e r u s a k . H a l i n i t e r b u k t i b a h w a I n d o n e s i a m e r u p a k a n k e j a h a t a n komputer
di
dunia
diurutan
2
setelah
Ukraine. Maka dari itu banyak orang yangmempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa ada kode Etik tertentu dalam profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi bertujuan untuk menolong kepentingan masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa dirugikanoleh orang yang menyalahgunakan profesi.