No.Urut: 1098/0304/P
LAPORAN TUGAS AKHIR PENELITIAN
ESTIMASI KUALITAS UDARA AMBIEN KOTA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DISPERSI MUAIR
OLEH MEIDHY PRAHARSA UTAMA 15399031
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2004
ABSTRAK
MUAIR merupakan model dispersi sederhana yang dapat digunakan untuk mengestimasi konsentrasi polutan udara ambien akibat pencemaran di daerah urban (perkotaan). Polutan-polutan yang menjadi objek penelitian ini adalah polutan-polutan primer, yaitu CO, NOx, HC dan SPM dengan empat sumber pencemar utama yang menjadi perhatian yaitu sektor transportasi, industri, domestik dan pembakaran sampah. Konsentrasi polutan-polutan tersebut diestimasikan untuk tahun aktual 2002 dan tahun-tahun prediksi 2005, 2010, 2015, dan 2020. Penentuan konsentrasi ini diterapkan pada kota Bandung dengan membaginya menjadi grid-grid rektangular yang terdiri atas 8 baris dan 11 kolom dengan ukuran untuk masing-masing grid adalah 2000 x 2000 m. Model MUAIR menggunakan data meteorologi tiga lahun dan Source Strength (emisi per luas grid) sebagai input. Nilai Source Strength dihitung dari tingkat emisi pada setiap grid yang didasarkan pada kepadatan kendaraan dan panjang jalan yang melalui tiap grid, kepadatan industri dan bahan bakar industri, kepadatan populasi dan bahan bakar domestik, serta volume sampah yang terbakar. Untuk sektor transportasi, tingkat emisi total tahunan diperoleh dari proyeksi yang dilakukan pada penelitian sebelumnya yaitu ARRPEEC 11, sedangkan tiga sektor lain dilakukan inventarisasi tersendiri. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa kontribusi pencemar tertinggi di Kota Bandung berasal dari sektor transportasi disusul oleh industri, domestik dan pembakaran sampah. Dalam rangka mereduksi tingkat emisi dari sektor transportasi diterapkan tiga skenario, skenario pertama adalah Business As Usual (skenario BA(I) yang dida parkan pada perubahan kondisi ekonomi yang konstan untuk tiap tahunnya. Kemudian berbagai alternatif teknologi diaplikasikan untuk kola Bandung yaitu microbus-LPG, Bus-LPG, dan Bus-Biodiesel sebagai skenario kedua yaitu skenario technical option.. Skenario terakhir adalah least cost option. Least-cost didefinisikan sebagai teknik analisis dimana berbagai strategi dalam satuan biaya yang dibutuhkan dievaluasi untuk mencapai tujuan tertentu (Litman, 1999). Skenario BAU mengindikasikan terjadinya kenaikan konsentrasi hingga empat kali pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2002. Skenario technological option menunjukkan reduksi yang tidak signifrkan pada tingkat emisi pencemar seperti yang diharapkan karena jumlah bus dan microbus sangat kecil dibandingkan dengan jumlah kendaraan pribadi yang ada. Sebaliknya, skenario least cost option menunjukkan reduksi konsentrasi CO secara signifikan selama tahun prediksi 2005 sampai 2020. Nilai konsentrasi absolut maksimum dari semua sektor untuk CO, NOx, HC, SPM diprediksikan akan mencapai 31079.96 pg/m 3 , 2820.59 pg/m3, 2923.67 pg/m3, 392.33 pg/m 3 pada tahun 2002. hasil menunjukkan semua polutan telah melebihi baku mutu udara ambien menurut PP no.41/1999. Pola dispersi polutan menunjukkan bahwa terjadi keterkaitan yang kuat antara intensitas sumber pencemar dengan pola penyebarannya. Konsentrasi tertinggi terjadi di grid dengan nilai source strength tertinggi pula dan dipengaruhi oleh intensitas sumber dari grid lain melalui arah dan kecepatan angin yang membawanya. Hasil analisis regresi dan korelasi antara data harian hasil MUAIR dan hasil pemantauan stasiun monitoring menunjukkan bahwa untuk CO didapatkan korelasi tertinggi 0.174 sedangkan NOx 0.320 tingkat signifikansi 99%, dengan tingkat akurasi CO 3 kali lebih besar dan NOx 16 kali lebih besar dari pengukuran stasiun monitoring. Dengan demikian model MUAIR tidak cukup akurat dalam mengestimasi konsentrasi aktual, akan tetapi cukup baik dalam menjelaskan pola keterkaitan atau kecenderungan fluktuasi konsentrasi harian. Kata Kunci: CO, NOx, HC, PM, MUAIR, BAU Scenario, Technical Option, Least-Cost Option.