ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA KELOMPOK BANK PEMBANGUNAN DAERAH DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA
Essamaski Samsara (20121112101)
ABSTRACT The purpose of this study was to determine and analyze the effect of capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), and loan to deposit ratio (LDR) of the return on assets (ROA) in the regional development banks and bank non-devisa. The sample selection using purposive sampling method and sample of this research are as many as 26 regional development banks and 15 bank non-devisa in Indonesia. The analysis technique used in this research is multiple regression analysis. The results of this study indicate that the capital adequacy ratio (CAR) not significant effect on return on assets (ROA) of regional development banks and bank non-devisa, non-performing loan (NPL) significant negative effect on return on assets (ROA) of regional development banks and significant positive effect on return on assets (ROA) bank non-devisa, loan to deposit ratio (LDR) not significant effect on return on assets (ROA) of regional development banks and a significant positive effect on return on assets (ROA) bank non-devisa, there’s the difference return on assets (ROA) in the regional development banks and bank non-devisa. Keywords : capital adequacy ratio, non performing loan, loan to deposit ratio, return on asset, CAR, NPL, LDR, ROA, regional development bank, bank nondevisa
I. PENDAHULUAN Di tengah berbagai tantangan eksternal dan domestik, perekonomian Indonesia tahun 2015 mencatat kinerja yang positif (Bank Indonesia, 2015). Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh berbagai sektor yang ada di Indonesia. Setiap sektor masing-masing memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya adalah sektor keuangan yaitu lembaga perbankan, di Indonesia lembaga perbankan mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Sektor perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara, karena bertindak sebagai urat nadi perdagangan yang bertujuan untuk menyediakan segala macam kebutuhan pembiayaan dan peminjaman (Sufian, 2011). Kemajuan perekonomian suatu negara dapat diukur dari kemajuan bank di negara tersebut. Penilaian terhadap kinerja suatu bank pada dasarnya dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan bank yang bersangkutan.
1 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
Rasio keuangan atau analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang populer dan banyak digunakan (Subramanyam dan Wild, 2010). Rasio keuangan perannya penting dan dapat menjadi pedoman dalam mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Kinerja keuangan dapat diukur dengan profitabilitas. Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah return on asset (ROA), yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Permodalan menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul dan dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Prastiyaningtyas, 2010). Berdasarkan POJK Nomor 11/POJK.03/2016, bahwa bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko. Kecukupan modal pada penelitian ini diproksikan dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut Wityasari (2014), CAR memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain). Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank mengandung risiko yaitu berupa tidak lancarnya pembayaran kredit atau dengan kata lain disebut risiko kredit. Kredit bermasalah ialah kredit yang tidak lancar atau kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang diperjanjikan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur risiko kredit dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan (NPL). Non Performing Loan adalah salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank, karena NPL yang tinggi adalah indikator gagalnya bank dalam mengelola bisnis. Menurut Kasmir (2014), LDR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Oleh karena itu, rasio ini juga dapat untuk memberi isyarat apakah suatu pinjaman masih dapat mengalami ekspansi atau sebaliknya dibatasi. Jika bank mempunyai LDR yang terlalu kecil maka bank akan kesulitan untuk menutup simpanan nasabah dengan jumlah kredit yang ada, sedangkan Jika bank mempunyai LDR yang sangat tinggi, maka bank akan mempunyai risiko tidak tertagihnya pinjaman yang tinggi pada titik tertentu bank akan mengalami kerugian.leh karenanya Bank Indonesia telah menetapkan standar untuk LDR. Dengan demikian jika bank mempunyai LDR terlalu rendah atau terlalu tinggi maka bank akan sulit untuk meningkatkan labanya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Yaitu penelitian milik Riski Agustiningrum (2013) yang berjudul Analisis Pengaruh CAR, NPL,
2 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
dan LDR terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan dan penelitian milik Fitriani Prastiyaningtyas (2010) yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah (1) Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini, tahun pengamatannya adalah 2011-2015, (2) Variabel yang digunakan CAR, NPL, LDR, (3) Sampel dalam penelitian ini adalah perbankan kelompok Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa. Penelitian ini menggunakan perbankan kelompok Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa yang ada di Indonesia. Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa cenderung memiliki kesamaan dalam hal fungsi bank dilihat dari aspek operasionalnya. Bank Pembangunan Daerah tidak melakukan transaksi valuta asing dan lalu lintas devisa serta hubungan koresponden dengan bank asing di luar negeri. Begitu pun juga dengan Bank Non Devisa. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk membandingkan kedua kelompok perbankan tersebut. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengambil judul “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA) pada kelompok Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa di Indonesia. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Landasan Teori Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi kebutuhan keuangan. Bank
dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran atau melakukan penagihan. Fungsi utama bank secara umum adalah sebagai financial intermediary dimana menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan. Analisis keuangan perlu dilakukan untuk pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan keuangan bank agar dapat diketahui kondisi keuangan dan kinerjanya. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditur untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aset yang dimiliki perusahaan tersebut, kemampuan ini dilakukan dalam suatu periode. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on Asset (ROA).
3 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
ROA menggambarkan kemampuan bank untuk menghasilkan laba dengan aset yang dimiliki bank tersebut, dari kemampuan menghasilkan laba tersebut juga terlihat kemampuan bank untuk berkembang dan mampu bersaing di dalam industrinya. Modal adalah faktor penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian. Dalam penelitian ini akan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR adalah indikator kecukupan permodalan yang digunakan untuk menilai kesehatan suatu bank. Menurut PBI No. 15/2/PBI/2013, ketika CAR suatu bank tidak mencapai minimumnya yaitu, 8% artinya bank dinilai memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya. Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan klien membayar kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya (Subandi dan Ghozali, 2013). Rasio keuangan yang digunakan sebagai proxy dari risiko kredit adalah rasio Non Performing Loan (NPL). Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Yang dimaksud dengan kredit bermasalah yaitu kelompok debitur yang termasuk dalam golongan 3,4, dan 5 dari 5 golongan kredit. Menurut PBI No.15/2/PBI/2013, menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah sebesar 5%. LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa call money
yang
harus
dipenuhi
pada
saat
adanya
kewajiban
kliring,
dimana
pemenuhannya dilakukan dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan (Agustina 2014). Rasio likuiditas yang lazim digunakan dalam dunia perbankan terutama diukur dari Loan to Deposit Ratio (LDR). Besarnya LDR mengikuti perkembangan kondisi ekonomi Indonesia. 2.2
Perumusan Hipotesis
2.2.1
Hubungan Capital Adequacy Ratio dengan Return On Asset
Menurut Siamat (2005) fungsi modal bank salah satunya yakni untuk memenuhi kebutuhan modal minimum, tingkat kecukupan modal sangat penting bagi bank untuk menyalurkan kreditnya. Bila tingkat kecukupan modal bank baik, maka masyarakat akan tertarik untuk mengambil kredit, dan pihak bank akan cukup mempunyai dana cadangan
bila
sewaktu-waktu
terjadi
kredit
macet.
Sesuai
POJK
Nomor
11/POJK.03/2016, permodalan minimum yang harus dimiliki bank adalah 8%. Suatu bank yang memiliki modal yang cukup diterjemahkan ke dalam profitabilitas yang lebih tinggi. Penelitian yang telah dilakukan Agustiningrum (2013) dan Prasanjaya (2013)
4 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
menghasilkan bahwa CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA sementara penelitian Ariyani (2010) dan Prastiyaningtyas (2010) menghasilkan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Ho1: Capital adequacy ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. Ha1: Capital Adequacy ratio berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. 2.2.2
Hubungan Non Performing Loan dengan Return On Asset
Non Performing Loan (NPL) merupakan salah satu rasio keuangan yang mencerminkan risiko kredit. NPL didefinisikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan atau sering disebut kredit macet pada bank (Riyadi, 2011). NPL yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank (Kasmir, 2014). Penelitian yang telah dilakukan oleh Agustiningrum (2013) dan Prastiningtyas (2010) menghasilkan bahwa NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA sementara penelitian Buchory (2015) menghasilkan bahwa NPL berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Ho1: Non performing loan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. Ha1: Non performing loan berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. 2.2.3
Hubungan Loan to Deposit Ratio dengan Return On Asset
Loan to Deposits Ratio (LDR) merupakan ukuran kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya (Dendawijaya, 2009). LDR menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun bank. Besar kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan penghasilan bunga yang diperoleh akan meningkat. Menurut Dendawijaya (2009), hal ini tentunya akan meningkatkan LDR sehingga profitabilitas bank juga meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Agustiningrum (2013) dan Agustina (2016) menghasilkan bahwa LDR
5 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
berpengaruh positif signifikan terhadap ROA sementara penelitian Prastiningtyas (2010) menghasilkan bahwa LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Ho1: Loan to deposit ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. Ha1: Loan to deposit ratio berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. 2.2.4
Hubungan Kelompok Bank dengan Return On Asset
Setiap kelompok bank menghasilkan return on asset yang berbeda karena adanya persaingan antar bank, khususnya untuk antar bank yang sejenis, persaingan pun akan semakin ketat. Menurut Widyastuti dan Armanto (2013), persaingan antar bank bisa terjadi karena perebutan sumber daya yang produktif, misalnya pada deposito, tabungan, dan penyaluran kredit yang merupakan sumber pendapatan. Dengan perbedaan-perbedaan ini dapat dilihat kelompok perbankan mana yang lebih unggul dalam menghasilkan return on asset. Ho1: Kelompok bank tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset. Ha1: Kelompok bank berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset.
III. METODOLOGI PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perbankan kelompok Bank Pembangunan Daerah dan 38 perbankan kelompok Bank Non Devisa yang ada di Indonesia periode 20112015. Perusahaan yang menjadi sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. a. Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa yang ada di Indonesia pada kurun waktu penelitian (periode 2011-2015). b. Tersedia laporan keuangan yang tersedia dan dipublikasikan pada kurun waktu penelitian (periode 2011-2015) c. Tersedianya rasio-rasio serta data keuangan lainnya pada laporan keuangan yang telah ada pada kurun waktu penelitian (periode 2011-2015) Setelah melalui proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan outlier data maka diperoleh sampel sebanyak 21 bank pembangunan daerah dan 15 bank non devisa. 3.1
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
3.1.1
Variabel Dependen
6 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama bagi peneliti (Sekaran dan Bougie, 2013). Variabel dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA). ROA = (Laba sebelum pajak / Total Aktiva) x 100% 3.1.2
Variabel Independen
Variabel Independen adalah salah satu yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif atau negatif (Sekaran dan Bougie, 2013). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR = (Modal sendiri / ATMR) x 100% 2. Non Performing Loan (NPL) NPL = (Total kredit bermasalah / Total kredit) x 100% 3. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR = (Total kredit yang diberikan / Total dana pihak ketiga) x 100% 4. Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa (Variabel Dummy) Bernilai 0 jika bank tersebut adalah bank pembangunan daerah Bernilai 1 jika bank tersebut adalah bank non devisa 3.2
Model Penelitian Model I = ROA BPDit = β0 + β1 CAR it+ β2 NPL it + β3 LDR it+ εit Model II = ROA BNDit = β0 + β1 CAR it+ β2 NPL it + β3 LDR it + β4 BANK+ εit Model III = ROAit = β0 + β1 CAR it+ β2 NPL it + β3 LDR it+ β4 BPDBND it+ εit
Keterangan : ROA BPDit = Return On Asset Bank Pembangunan Daerah ROA BNDit = Return On Asset Bank Non Devisa ROA it = Return on Asset β0 = Konstanta β1, β2, β3 β4= Koefisien masing-masing variabel independen CAR = Capital Adequacy Ratio NPL = Non Performing Loan LDR = Loan to Deposit Ratio BPDBND = Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa ε = Estimasi error i = Cross Section Identifiers t = Time Series Identifiers
7 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1
Pengujian Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan distribusi dari tiap-tiap variabel yang terdapat
didalam penelitian. Statistik deskriptif menunjukkan informasi terkait dengan jumlah sampel yang diteliti, nilai rata-rata, nilai tengah atau median, nilai maksimum, nilai minimum,
standar
deviasi
pada
masing-masing
variabel
dependen
maupun
independen, skewness, kurtosis, dan jarque-bera. 4.2
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi syarat uji normalitas dan asumsi klasik (multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas). Sehingga model tersebut dapat digunakan untuk menganalisa pengaruh capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), dan loan to deposit ratio (LDR) terhadap return on asset (ROA) terhadap kelompok bank pembangunan daerah dan bank non devisa. Berdasarkan hasil regresi data panel ketiga mode adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Uji Regresi Data Panel Model I ROABPD= 0.026302 + 0.018309CAR - 0.348298NPL + 0.003353LDR + error Variable CAR
Coefficient 0.018309
Std. Error 0.016151
t-Statistic 1.133642
Prob. 0.2596
NPL
-0.348298
0.059176
-5.885755
0.0000
LDR
0.003353
0.004018
0.834582
0.4059
C
0.026302
0.004313
6.097951
0.0000
R-squared
0.259876
Adjusted R-squared
0.237893
S.E. of regression
0.005031
F-statistic
11.82124
Prob(F-statistic)
0.000001
Sumber: output eviews diolah Signifikan pada 5% Tabel 4.3 Hasil Uji Regresi Data Panel Model II
8 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
ROABND= - 0.004538 0.014951LDR + error
+
0.003065CAR
+
0.112194NPL
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
CAR
0.003065
0.002433
1.259776
0.2130
NPL
0.112194
0.051931
2.160418
0.0350
LDR
0.014951
0.003032
4.930211
0.0000
C
-0.004538
0.002922
-1.552662
0.1261
R-squared
0.886905
Adjusted R-squared
0.850553
S.E. of regression
0.003446
F-statistic
24.39778
Prob(F-statistic)
0.000000
+
Sumber: output eviews diolah Signifikan pada 5% Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Data Panel Model III ROABPDBND = 0.020172 - 0.001873CAR - 0.212169NPL + 0.009824LDR - 0.016984BPDBND + error Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
CAR
-0.001873
0.003066
-0.610883
0.5423
NPL
-0.212169
0.052526
-4.039298
0.0001
LDR
0.009824
0.003561
2.758578
0.0066
BPDBND
-0.016984
0.003234
-5.251745
0.0000
C
0.020172
0.004485
4.497764
0.0000
R-squared
0.812466
Adjusted R-squared S.E. of regression
0.805621 0.005481
F-statistic
118.7066
Sumber: output eviews diolah Signifikan pada 5% 4.3
Implikasi Manajerial
4.3.1
Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Asset
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset (ROA) pada hasil pengujian menunjukan hasil yang tidak signifikan. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.018309 dan probabilitas sebesar 0.2596 yang lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0.05. Koefisien yang bertanda positif
9 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
menunjukan bahwa semakin tinggi CAR maka akan semakin meningkat ROA, begitu juga hal sebaliknya yaitu jika semakin rendah CAR maka akan semakin menurun ROA. Kondisi CAR pada kelompok Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa tahun 2011-2015 menunjukan kondisi yang baik, dimana rata-rata CAR berada diatas standar minimal CAR yang telah ditetapkan. Kondisi tersebut menjelaskan bahwa bank tidak sepenuhnya mengoptimalkan modal yang tersedia untuk kegiatan yang menghasilkan laba dikarenakan harus menghitung juga kemungkinan adanya peningkatan pada ATMR. Hal tersebut menyebabkan CAR tidak menjadi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal lainnya yang mempengaruhi yaitu berdasarkan menyikapi meningkatnya risiko eksternal dan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang dapat membuat perbankan harus mampu bertahan dan bersaing. Ketika biaya dana semakin meningkat dan suku bunga juga semakin meningkat, maka bank perlu modal yang cukup untuk mampu bertahan. Sehingga, ketika modal semakin meningkat maka belum tentu berpengaruh langsung pada laba bank. Karena modal bank juga dibutuhkan sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan usaha bank dan juga pemenuhan regulasi seperti Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Giro Wajib Minimum (GWM). Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai capital yang optimal. Capital yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Maka dari itu, bank harus dapat mengelola permodalan dan memenuhi regulasi sesuai dengan peraturan yang ada sehingga dapat memaksimalan dan menaikkan nilai perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustiningrum (2013) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Meskipun demikian berdasarkan penelitian Prastiningtyas (2010) yang menyatakan CAR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, berbeda dengan hasil penelitian diatas. 4.3.2
Pengaruh Non Performing Loan terhadap Return On Asset
Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) pada bank pembangunan daerah menunjukan hasil yang signifikan dan negatif. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar -0.348298 dan probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0.05. Koefisien yang bertanda
10 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
negatif menunjukan bahwa semakin rendah NPL maka akan semakin meningkat ROA, begitu juga sebaliknya yaitu jika semakin tinggi NPL akan semakin menurun ROA. Di satu sisi, pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) pada bank non devisa menunjukan hasil koefisien regresi sebesar 0.112194 dan probabilitas sebesar 0.0350 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0.05. Koefisien yang bertanda positif menunjukan bahwa semakin tinggi NPL maka akan semakin meningkat ROA, begitu juga sebaliknya. Hasil pengaruh NPL pada bank non devisa berbanding terbalik dengan hasil pengaruh NPL pada bank pembangunan daerah. Menurut analisis penulis, hal ini dapat terjadi dikarenakan keberanian bank non devisa mengambil risiko yang lebih tinggi untuk memberikan kredit kepada para debitur yang memiliki tingkat risiko tinggi akan meningkatkan volume kredit yang diberikan yang pada akhirnya akan meningkatkan ROA sehingga akibatnya, pada bank non devisa peningkatan NPL akan meningkatkan ROA. Jadi pada bank non devisa, keberanian memberikan kredit akan meningkatkan NPL. Tetapi peningkatan pendapatan bunga yang diakibatkan oleh peningkatan volume kredit lebih besar. Dalam menanggulangi kredit bermasalah yang merupakan penyebab dari tinggi nya NPL, Bank dapat melakukan penyelamatan kredit dengan cara rescheduling (penjadwalan ulang), reconditioning (persyaratan ulang), restructuring (penataan ulang) dan melakukan upaya terakhir dengan mengambil alih barang yang dijaminkan debitur. Namun perlu juga melakukan kegiatan manajemen risiko yang baik dan berkelanjutan,
upaya
yang
dapat
dilakukan
antara
lain
dengan
memantau
kecenderungan risiko kredit, melihat tingkat kerugian masa lampau dan melihat seberapa besar eksposur risiko kredit yang dihadapi Bank. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustingrum (2013) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Buchory (2015) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. 4.3.3
Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA) pada bank pembangunan daerah menunjukan hasil yang tidak signifikan. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.026302 dan probabilitas sebesar 0.4059 yang lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0.05. Koefisien yang bertanda
11 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
positif menunjukan bahwa semakin tinggi LDR maka akan semakin meningkat ROA, begitu juga sebaliknya yaitu jika semakin rendah LDR akan semakin menurun ROA. Tetapi pada bank pembangunan daerah, LDR yang tinggi tidak menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan tinggi. LDR yang tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, hal ini dapat dikarenakan besarnya pemberian kredit tidak didukung dengan kualitas kredit. Selain itu, LDR tidak signifikan bisa terjadi karena adanya pergerakan data atau rasio LDR yang fluktuatif pada masing-masing perusahaan perbankan di setiap tahunnya. Ada perusahaan perbankan yang mempunyai nilai LDR rendah dan ada perusahaan perbankan yang mempunyai nilai LDR tinggi sehingga terjadi kesenjangan yang cukup tinggi antar perusahaan perbankan tiap tahunnya. Sementara pada bank non devisa, pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA) menunjukan hasil yang signifikan. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.014951 dan probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0.05. Hasil penelitian pada bank non devisa menunjukan bahwa semakin tinggi LDR menunjukan semakin banyak jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Hal ini akan memberikan pendapatan bunga yang semakin besar yang akan meningkatkan profitabilitas. Untuk menciptakan nilai LDR yang baik sesuai dengan PBI No. 17/11/PBI/2015 yaitu diantara 78% – 92%, Bank harus melakukan kegiatan manajemen risiko yang baik dan berkelanjutan. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam memanage risiko likuditas tersebut antara lain dengan mempelajari cara pesaing terdekat dalam menghimpun DPK termasuk lembaga keuangan non Bank dan dengan melihat seberapa besar eksposur risiko likuiditas yang dihadapi Bank dengan rasio Loan to Deposit Ratio. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustingrum (2013) yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prastiningtyas (2010) yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. 4.3.4
Pengaruh Variabel Dummy BPDBND terhadap Return On Asset
Pengaruh variabel dummy BPDBND yang digunakan untuk mengklasifikasikan antara 2 jenis kelompok bank yaitu Bank Pembangunan Daerah diproksikan dengan angka 0 dan Bank Non Devisa diproksikan dengan angka 1 terhadap Return On Asset (ROA) pada hasil pengujian menunjukan hasil yang signifikan. Hal tersebut sesuai
12 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
dengan hasil koefisien regresi sebesar -0.016984 dan probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0.05. Dengan hasil signifikan tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan ROA antara Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa ROA Bank Pembangunan Daerah lebih unggul dibandingkan dengan ROA Bank Non Devisa. Hal ini terjadi karena perputaran dana BPD hanya berada dalam satu lingkup daerah itu saja dan juga sumber dana BPD pun cenderung dimonopoli oleh pemerintah daerah setempat, dapat dikatakan bahwa BPD berada dalam pasar yang diproteksi oleh pemerintah. Sehingga tentu saja dengan perputaran dana yang pasti, profitabilitas BPD akan lebih unggul jika dibandingkan dengan Bank Non Devisa yang tidak mempunyai sumber dana pasti dan juga karena Bank Non Devisa bersaing di dalam pasar bebas yang mempunyai banyak saingan yang menjual produk sejenis. Dengan variabel dummy jenis kelompok bank yang hasilnya signifikan dapat membuktikan bahwa ada perbedaan dan pengaruh jenis kelompok bank yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu bank di Indonesia.
V. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa : 1.
CAR Bank Pembangunan Daerah memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA Bank Pembangunan Daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya CAR Bank Pembangunan Daerah tidak menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi kenaikan ROA Bank Pembangunan Daerah.
2.
CAR Bank Non Devisa memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA Bank Non Devisa. Hal ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya CAR Bank Non Devisa tidak menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi kenaikan ROA Bank Non Devisa.
3.
NPL Bank Pembangunan Daerah memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif terhadap ROA Bank Pembangunan Daerah. Hal ini mengindikasikan
bahwa
naik-turunnya
NPL
Bank
Pembangunan
Daerah
merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi kenaikan ROA Bank Pembangunan Daerah. 4.
NPL Bank Non Devisa memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan positif terhadap ROA Bank Non Devisa. Hal ini mengindikasikan bahwa naik-turunnya
13 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
NPL Bank Non Devisa merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi kenaikan ROA Bank Non Devisa. 5.
LDR Bank Pembangunan Daerah memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA Bank Pembangunan Daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya LDR Bank Pembangunan Daerah tidak menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi kenaikan ROA Bank Pembangunan Daerah.
6.
LDR Bank Non Devisa memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan positif terhadap ROA Bank Non Devisa. Hal ini mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya LDR Bank Non Devisa merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi kenaikan ROA Bank Non Devisa.
7.
Adanya perbedaan ROA pada kelompok Bank Pembangunan Daerah dan Bank Non Devisa di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ROA Bank Pembangunan Daerah lebih unggul dibandingkan dengan Bank Non Devisa.
5.2 Keterbatasan dan Saran Adapun dalam menyusun penelitian ini masih sangat banyak keterbatasan yang dialami peneliti. Oleh karena keterbatasan itu, sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya memperhatikan hal-hal berikut yang menjadi saran bagi peneliti selanjutnya : 1. Penelitian
selanjutnya
diharapkan
menggunakan
sampel
penelitian
yang
mencakup seluruh jenis kelompok perbankan yang ada di Indonesia 2. Dalam penelitian selanjutnya ditambahkan variabel independen lainnya, yang dapat mempengaruhi profitabilitas seperti suku bunga, biaya operasional, pangsa kredit, dll. DAFTAR PUSTAKA Agustina, Putu. Yudiatmaja, Fridayana. dan Suwendra, I Wayan. (2016). “Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014.” E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 4 Tahun 2016). Agustiningrum, Riski. (2013). “Analisis Pengaruh CAR, NPL, dan LDR terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan”. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol 2, No 8.
14 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
Ariyani, Desi. (2010). “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, dan LDR terhadap ROA pada Bank Devisa”. Skripsi: Universitas Diponegoro, Semarang. Arvani, Eva. (2010). “Analisis Pengaruh CAR, LDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Go Publik di Indonesia Periode 2000-2007.” JEJAK, Volume 3 Nomor 2, September 2010. Ali, Masyhud. (2006). “Manajemen Risiko, Strategi Perbankan Dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Bank Indonesia. (2015). “Laporan Perekonomian Indonesia Publikasi Bank Indonesia Tahun 2015”. Jakarta. Baridwan, Zaki. (2012). “Intermediate Accounting”. Yogyakarta: BPFE. Buchory, Herry Achmad. (2015). “Banking Profitability: How does the Credit Risk and Operational Efficiency Effect?” Journal of Business and Management Sciences, 2015, Vol. 3 , No. 4, 118-123. Darmawi, Herman. (2011). “Manajemen Perbankan”. Jakarta: Bumi Aksara. Dendawijaya, Lukman. (2009). “Manajemen Perbankan”. Jakarta: Ghalia Indonesia. Deasy, Dwihandayani. (2009). “Analisis Kinerja NPL Perbankan Indonesia serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. Tesis. Ghozali, I. (2007). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibson, C. H. (2011). “Financial Statement Analysis.” United States of America: SouthWestern Cengage Learning . Gizaw, Million. Kebede, Matewos. dan Selvaraj, Sujata. (2014). “The Impact of Credit Risk on Profitability Performance of Commercial Banks in Ethiopia”. African Journal of Business Management 9.2. Gujarati, D.N. (2006). “Dasar-dasar Ekonometrika”. Terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba Empat. Buku 2: Edisi 5. Jakarta.
15 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
Hasibuan, Malayu S.P. (2009). “Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi Revisi”. Jakarta: Bumi Aksara. Harahap, Sofyan Syafri. (2013). “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Cetakan Kesebelas. Jakarta: Rajawali Pers. http://www.ojk.go.id/ Laporan Publikasi Keuangan Bank. Husein, Umar. (2011). “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Idroes, Ferry. (2008). “Manajemen Risiko Perbankan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat. Indrawan, Alfian. (2009). “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR, dan BOPO terhadap Return On Asset (ROA) Periode 2006-2008”. Skripsi: UIN Malang. Kasmir. (2014). “Bank Dan Lembaga Keuangan lainnya”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2011). “Intermediate Accounting Volume 1”. United States of America: John Wiley&Sons, Inc. Latumaerissa, Julius R. (2011). “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta: Salemba Empat. Munawir, S. (2012). “Analisis Informasi Keuangan”. Liberty. Yogyakarta. Nandadipa, Seandy. (2010). “Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK, dan Exchange Rate terhadap LDR”. Skripsi: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. PBI No. 6/10/PBI/2004. Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. 2004. Jakarta.
16 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
PBI No.12/19/PBI/2010. Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. 2010. Jakarta. PBI No. 15/2/PBI/2013 tanggal 20 Mei. Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum Konvesional. 2013. Jakarta. PBI No.15/15/PBI/2013. Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional. 2013. Jakarta. PBI No.17/11/PBI/2015. Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional. 2015. Jakarta. Peter S, Rose dan Sylvia C, Hudgins. (2013). “Bank Management and Financial Services”. New York: Mc Grow Hill. POJK No.11/POJK.03/2016. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. 2016. Jakarta. Prasanjaya, A.A Yogi. dan Ramantha, I Wayan. (2013). “Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, LDR, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank yang terdaftar di BEI.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1. Prastiyaningtyas, Fitriani. (2010). “Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas dan Perkembangan usaha Perbankan (Studi pada bank umum Go Publik yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008)”. Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Puspitasari, Diana. (2009). “Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan Suku Bunga SBI terhadap ROA”. Tesis: Universitas Diponegoro Semarang Rahim, Rida dan Irpa, Yuna. (2008). “Analisis Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas pada bank umum syariah dan unit syariah (studi pada kasus BSM dan BNI syariah)”. Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 4 No. 3. 2008. Ratnakusumah, Melati Puspita. (2014). “Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Laba Perusahaan”. Bandung: Universitas Widyatama. Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
17 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
Rivai, Veithzal Dkk. (2013). “Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan Dari Teori ke Praktik”. Jakarta: Rajawali Pers. Riyadi, Slamet. (2011). “Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.113, No.1, Maret. SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 Sarwoko. (2005). “Dasar - Dasar Ekonometrika”. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Sekaran, Uma. dan Roger Bougie. (2009). “Research Methods for Business: A SkillBuilding Approuch”. Sixth Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd. Siamat, Dahlan. (2005). “Manajemen Lembaga Keuangan. Kebijakan Moneter dan Perbankan”. Edisi Kelima, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Subandi dan Ghozali, I. (2013). “Determinan Efisiensi dan Dampaknya Terhadap Kinerja Profitabilitas Industri Perbankan di Indonesia”. Jurnal Keuangan dan Perbankan,17 (1) Januari, hal. 123-135. Subramanyam, K., & Wild, J. J. (2010). Analisis Laporan Keuangan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sufian dan Habibullah. (2011). “Assessing the Impact of Financial Crisis on Bank Performance: Empirical Evidence from Malaysia”. Global Business Review 10. Susilo, Y Sri et al. (2007). “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: Salemba Empat Taswan. (2010). “Manajemen Perbankan Konsep, Teknik, dan Aplikasi”. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2013). Financial Accounting IFRS Edition. United States of America: John Wiley&Sons, Inc. Widarjono, Agus. (2007). “Ekonometrika: Pengantar dan aplikasinya”. Ekonosia, Jakarta.
18 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016
Widyastuti, Ratna Sri dan Armanto, Boedi. (2013). “Kompetisi Industri Perbankan Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (April 2013). Winarno, Wing Wahyu. (2011). “Analisis ekonometrika dan statistika dengan eviews”. Edisi kedua. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Wityasari, Meryta. (2014). “Analisis Pengaruh CAR, Dana Pihak Ketiga (DPK), NPL, dan LDR terhadap Profitabilitas Perbankan dengan LDR sebagai Variabel Intervening”. Skripsi: Universitas Diponegoro.
19 Indonesia Banking School Analisis pengaruh..., Essamaski Samsara, Ak.-IBS, 2016