BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Penganggu (Gulma) Gulma dapat diklasifikasikan berdasarkan siklus hidupnya, habitatnya, tempat tumbuhnya, sistematikanya, morfologinya, asalnya, dan parasit atau tidaknya(Mastani, 2012). A. Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dikelompokan menjadi: 1. Gulma setahun (gulma semusim, annual weeds) Gulma siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai memproduksi biji dan kemudian mati). Karena kebanyakan umurnya hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut sering disebut sebagai gulma semusim. Walaupun sebenarnya mudah dikendalikan, tetapi kenyataannya kita sering mengalami kesulitan, karena gulma tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu umurnya pendek, menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak dan masa dormansi biji yang panjang sehingga dapat lebih bertahan hidupnya. Di Indonesia banyak dijumpai jenis-jenis gulma setahun, contohnya Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya. 2. Gulma dua tahun (biennial weeds) Gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari satu tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun pertama digunakan untuk pertumbuhan vegetatif menghasilkan bentuk roset dan pada tahun kedua berbunga, menghasilkan biji dan kemudian mati. Pada periode roset gulma tersebut sensitif terhadap herbisida. Yang termasuk gulma dua tahun yaitu Dipsacus sylvestris, Echium vulgare, Circium vulgare, Circium altissimum dan Artemisia biennis. 3. Gulma tahunan (perennial weeds), Gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau mungkin hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Kebanyakan berkembang biak dengan biji dan banyak diantaranya yang berkembang biak secara vegetatif. Pada keadaan kekurangan air (di musim kemarau) gulma tersebut seolah-olah mati karena bagian yang berada di atas tanah mengering, akan tetapi begitu ada air yang cukup untuk pertumbuhannya akan bersemi kembali.
Berdasarkan cara berkembang biaknya, gulma tahunan dibedakan dua: a. Simple perennial, yaitu gulma yang sebenarnya hanya berkembang biak dengan biji, akan tetapi apabila bagian tubuhnya terpotong maka potongannya akan dapat tumbuh menjadi individu baru. Sebagai contoh Taraxacum sp. dan Rumex sp., apabila akarnya terpotong menjadi dua, maka masing-masing potongannya akan tumbuh menjadi individu baru. b. Creeping perennial, yaitu gulma yang dapat berkembang biak dengan akar yang menjalar (root creeping), batang yang menjalar di atas tanah (stolon) atau batang yang menjalar di dalam tanah (rhizoma). Yang termasuk dalam golongan ini contohnya Cynodon dactylon, Sorgum helepense, Agropyron repens, Circium vulgare. Beberapa diantaranya ada yang berkembang biak dengan umbi (tuber), contohnya Cyperus rotundus dan Helianthus tuberosus. Contoh gulma tahunan populair yang perkembangbiakan utamanya dengan rhizoma adalah alang-alang (Imperata cylindrica). Dengan dimilikinya alat perkembangbiakan vegetatif, maka gulma tersebut sukar sekali untuk diberantas. Adanya pengolahan tanah untuk penanaman tanaman pangan atau tanaman setahun lainnya akan membantu perkembangbiakan, karena dengan terpotong-potongnya rhizoma, stolon atau tubernya maka pertumbuhan baru akan segera dimulai dan dapat tumbuh berkembangbiak dengan pesat dalam waktu yang tidak terlalu lama apabila air tercukupi. Adanya pengendalian dengan frekuensi yang tinggi (sering atau berulang-ulang) baik secara mekanis ataupun secara kimiawi, maka lambat laun pertumbuhannya akan tertekan juga. Satu cara pengendalian yang efektif, yang juga diperlukan adalah dengan membunuh kecambahkecambah yang baru muncul atau tumbuh di atas permukaan tanah.
B. Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi: 1. Gulma darat (terrestial weeds), yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus spinosus, Mimosa sp. , dan lain sebagainya. 2. Gulma air (aquatic weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup pada kondisi air seperti air laut, misal di hutan-hutan bakau. Sebagai contoh Enchalus acoroides dan Acrosticum aureum. b. Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam: 1. Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds), contohnya Eichornia crassipes, Salvinia cuculata, Pistia stratiotes. 2. Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan ke dalam: x
Gulma yang hidup melayang (submerged not anchored weeds), contoh Ultricularia gibba.
x
Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds), contoh Hydrilla verticillata, Ottelia alismoides, Najas indica, Ceratophyllum demersum.
3. Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung (emerged weeds), contoh Nymphae spp. ,dan Nymphoides indica. 4. Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds), contoh Panicum repens, Scleria poaeformis, Rhychospora corymbosa, Polygonum sp., Ludwigia sp., Leersia hexandra, Cyperus elatus. C. Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma dikelompokkan menjadi : 1.
Terdapat di tanah sawah, contohnya Echinochola crusgalli, Echinochola colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Marsilea crenata.
2.
Terdapat di tanah kering atau tegalan, contohnya Cyperus rotundus, Amaranthus spinosus, Eleusine indica.
3.
Terdapat di tanah perkebunan besar, contohnya Imperata cylindrica, Salvinia sp., Pistia stratiotes.
D. Berdasarkan sistematikanya, gulma dikelompokan ke dalam : 1.
Monocotyledoneae, gulma berakar serabut, susunan tulang daun sejajar atau melengkung, jumlah bagian-bagian bunga tiga atau kelipatannya, dan biji berkeping satu. Contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, Cyperus dactylon, Echinochloa crusgalli, Panicum repens.
2.
Dicotyledoneae, gulma berakar tunggang, susunan tulang daun menyirip atau menjari, jumlah bagian-bagian bunga 4 atau 5 atau kelipatannya, dan biji berkeping dua.Contohnya Amaranthus spinosus, Mimosa sp., Euphatorium odoratum.
3.
Pteridophyta, berkembang biak secara generatif dengan spora. Sebagai contoh Salvinia sp., Marsilea crenata.
E. Berdasarkan morfologinya, gulma dikelompokan ke dalam : 1.
Golongan rumput (grasses) Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae. Deangan cirri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau tidak (sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung (bractea) yang tidak sama besarnya, yang besar disebut lemna dan yang kecil disebut palea.Buah disebut caryopsis atau grain.Contohnya Imperata cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens.
2.
Golongan teki (sedges) Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.Batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Contohnya Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.
3. Golongan berdaun lebar (broad leaves) Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp. F. Berdasarkan asalnya, gulma dikelompokan ke dalam :
1.
Gulma obligat (obligate weeds) adalah gulma yang tidak pernah dijumpai hidup secara liar dan hanya dapat tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola oleh manusia. Contoh Convolvulus arvensis, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava.
2.
Gulma fakultatif (facultative weeds) adalah gulma yang tumbuh secara liar dan dapat pula tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola oleh manusia. Contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus Opuntia sp.
G. Berdasarkan parasit atau tidaknya, dibedakan dalam : 1.
Gulma non parasit, contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus.
2.
Gulma parasit, dibedakan lagi menjadi : a. Gulma parasit sejati, contoh Cuscuta australis (tali putri). Gulma ini tidak mempunyai daun, tidak mempunyai klorofil, tidak dapat melakukan asimilasi sendiri, kebutuhan akan makannya diambil langsung dari tanaman inangnya dan akar pengisapnya (haustarium) memasuki sampai ke jaringan floem. b. Gulma semi parasit, contohnya Loranthus pentandrus. Gulma ini mempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapi kebutuhan akan air dan unsur hara lainnya diambil dari tanaman inangnya dan akar pengisapnya masuk sampai ke jaringan silem. c. Gulma hiper parasit, contoh Viscum sp. Gulma ini mempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapi kebutuhan akan air dan hara lainnya diambil dari gulma semi parasit, dan akar pengisapnya masuk sampai ke jaringan silem.
2.2 Kacang Tanah 2.2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang tanah kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Suprapta, 2005): Divisi
: Spermathophyta
Sub-divisi
: Anglospermae
Class
: Dicotylodoneae
Family
: Papilonaceae
Genus
: Arachis
Species
: Arachis hypogaea . L
Secara garis besar kacang tanah dapt dibedakan menjadi dua tipe: tipe tegak (bunch type) dan tipe menjalar (runner type) (Fachrudin, 2000). A. Tipe Tegak Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas. Umumnya petani suka yang tipe ini sebab umurnya pendek, 100 – 120 hari, sehingga leih cepat panen, lagi pula, buahnyua hanya pada ruas – ruas yang dekat rumpun sehingga masaknya bersamaan. B. Tipe Menjalar Kacang tanah tipe menjalar cabang – cabangnya tumbuh kesamping tetapi ujung – ujungnya mengarah keatas. Panjang batang utamanya antar 33 – 66 cm. tipe ini umumnya 6 - 7 bulan. Kira- kira 180- 210 hari. Tiap ruas yang berdekatan dengan tanah akan mengahsilkan buah sehingga masaknya tidak bersamaan. Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani biasanya bertipe tegak dan berumur pendek atau genjah. Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut: a) Daya hasil tinggi. b) Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari. c) Hasilnya stabil. d) Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun). e) Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek. Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu: a) Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan). b) Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan). c) Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietasvarietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang waspada karena memang berbeda varietas. 2.2.2
Morfologi Tanaman
A. Daun Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai ddaun agak memanjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Daun mulai gugur pada akhir masa pertumbuhan dann dimulai dari bagian
bawah. Selain berhubungan dengan umur, gugur daun ada hubungannya dengan faktor penyakit. Daun-daun yang berada pada batang utama tersusun spiral dengan filotaksis 2/5, daun-daun tersebut akan beranak daun empat helai (tetrafoliet) terdiri atas dua pasang yang saling berhadapan, berbentuk bulat telur terbalik (Khusna, 2010). B. Bunga Kacang tanah mulai berbunga kira-kira umur 4-5 minggu. Bunga keluar dari ketiak daun. Bentuk bunganya sangat aneh. Setiap bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih. Ini sebenarnya bukan tangkai bunga melainkan tabung kelopak mahkota bunganya(corolla) kuning. Bendera dari mahkota bunganya bergaris garis merah pada pangkalnya. Bunga kacang tanah dapat melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukannya terjadi sebelum bunganya mekar. Sepanjang malam tabung kelopak tumbuh memanjang dan sebelum mencapai panjang maksimum 7 cm, biasanya penyerbukan telah terjadi.beberapa kemudian barulah terjadi pembuaahan. Penyerbukan yang dilakukan oleh alam dapat terjadi, tetapi dalm jumlah yang sangat kecil, kira-kira 0,5 %.
C. Buah Kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang, inilah yang disebut ginofora yang nantinya akan menjadai tangkai poolong. Mula-mula ujung ginofora yang runcing mengarahn keatas. Setelah tumbuh ginofora tersebut mengarah kebawah dan selanjutnya masuk kedalm tanah. Pada waktu ginifora menembus tanah peranan hujan sangat membantu. Setelah terbentuk polong pertumbuhan ginofora akan terhenti, panjang ginofora dapat mencapai 18 cm. Ginofora yang terbentuk di cabang bagian atas masuk kedalam tanah sehungga akan membentuk polong. D. Biji Warna biji kacang tanah bermacam macam. Ada putih, merah, ungu dan kesumba. Kacang tanah yang paling baik adalah warna kesumba (Suprapta, 2005). Biji kacang tanah terdiri dari dua keeping dan lembaga. Yang terbungkus dari kulit (Sumarno, 1987). E. Akar
Kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak lurus pada akar tunggang tersebut. Akar cabang ini mempunuyai akar-akar yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat penyerap. Akar-akar ini dapat mati dan dapat juga menjadi akar yang permanen/tetap. Bila menjadi akar tetap, maka akan berfungsi kembali sebagaipenyerap makanan. Kadang-kadang polongnya mempunyai alat pengisap seperti bulu akar yang dapat menyerap makanan. Pada varietas yang bertipe menjalar terdapat juga perakaran yang disebut akar adventif yang terdapat pada buku-buku cabang yang menjalar menyentuh tanah. Dengan adanya akar ini, daerah penyerapan unsure hara akan lebuih luas karena akar adventif inipun berfungsi sebagai alat pengisap atau penyerap. 2.2.3 Daya Adaptasi Kacang Tanah Kacang tanah dapat tumbuh didaerah dengan ketinggian 5 – 50 m diatas permukaan laut. Tanaman ini tidak terlalu memilih tanah yang khusus. Dibandingkan dengan kedelai, kacang tanah memerlukan iklim yang lebih lembab. Petumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungannya, sperti tanah, temperature, sinar matahari, hujan, kecepatan angin, dan faktor-faktor iklim lainnya. Diaerah yang memiliki musim kemarau panjang yang kurtang curah hujannya, kacang tanah memerluka pengairan, terutama pada fase perkecambahan, pembuahan dan pengisian polong. Didaerah yang curah hujannya tinggi, penyerapan zat hara dari dalam tanah, Panen, pengolahan hasil, dan serangan cendawan merupakan masalah. 2.2.4
Syarat Tumbuh Kacang Tanah
A. Tanah Kacang tanah dapat tumbuh diberbagai macam tanah. Yang penting tanah itu dapat menyerap air dengan baik dan mengalirkannya dengan lancar. Struktur tanah yang remah dari tanah lapisan atas dapat mempersubur pertumbuhan dan mempermudah pembentukan polong. Kacang tanah dapat tumbuh dengan baik jika di tanama dilahan ringan yang cukup mengandung unsur hara (Ca, P, dan K). Tanaman ini menghendaki tanah yang gembur agar perkembangan perakarannya berjalan baik, ginoforanya mudah masuk kedalam tanah untuk membentuk polong, dan pemanenannya mudah. Sebaiknya PH tanah antara 5,0-6,3 pada tanah yang sangat asam
efisiensi bakteri dapat mengikat N dari udara akan berkurang. Sedangkan pada tanah yang terlalu basah unsure hara kurang tersedia. Pada tanah yang mempunyai derajat keasaman PH dibawah 6,0, pengapuran dapat memperbaiki pertumbuhan dan peningkatn hasil. Apabila keadaan tanahnya terlalu asam perlu diperlukan pengapuran dengan 23 ton/ha. Pengapuran dilakukan 12 bulan sebelum tanam. Pada tanah tandus, sebaiknya ditanami crotalaria yang lebih dahulu sebelum ditanami kacang tanah. Setelah tanaman itu crotalaria sp dibenakkan kedalam tanah atau diberi humus dari tempat lain. Dalam mengusahakan kacang tanah, lahan dengan topografi datar lebih baik daripada lahan yang bergelombang atau miring. Pada lahan yang baru pertama kali ditanami kacangkacangan, termasuk kacang tanah, umunya tidak menghasilkan polong yang sempurna bila tidak diawali dengan inokulasi rhizobium. Dari india dikabarkan bahwa hasil kacang tanah bertambah kurang lebih 83% dengan petak percobaan dengan inokulasi rhizobium. Di Amerika strain rizhobium yang dipakai adalah strain EL. Tidak seperti tanaman kacang lainnya, polong kacang tanah tumbuh dan berlembang didalam tanah dan berasal dari ginofora yang terletak pada pangkal bunga setelah terjadinya pembuahan. Oleh karena itu, tanah harus gembur agar ginofora mudah masuk kedalam tanah. Pengolahan tanah umumnya bertujuan untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik. Pengolahan tanah tersebut biasanya dilakukan dengan cangkul, bajak, atau traktor sampai kedalaman 20-30 cm dari permukaan tanah. Apabila tanah yang akan ditanami tidak ditumbuhi rerumputan liar, pengolahan tanah tidak perlu terlalu dalam. Pengolahan tanah menggunakan bajak sebaiknya diulang sebanyak dua kali, kemudian diteruskan dengan penggaruan agar bongkahan tanah menjadi remah. Bongkahan-bongkahan tanah dapat mempersulit penanaman dan pertumbuhan biji. Pada tanah berat, kacang dapat tumbuh dengan baik asalkan struktur tanah dan drainasenya baik. Pada tanah dimana air sukar meresap, perlu dibuat saluran air untuk mengatur drainase. B. Iklim Syarat- syarat iklim untuk kacang tanah antara lain:
1. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah. 2. Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 0C. Bila suhunya di bawah 10 0C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. 3. Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman. 4. Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang. Jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh terhadap produksi kacang tanah. Hujan yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan agar taaman dapat berkecambah dengan baik. Distribusi curaha hujan yang merata selama periode tumbuh aka menjamin keberhasilan pertumbuhan vegetatif. Kelembaban tanah yang cukup pada fase awal pertumbuhan, fase berbunga (Fachrudin, 2000). 2.2.5
Media Tanam
Syarat- syarat media tanam kacang tanah antara lain: 1. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur. 2. Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5. 3. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah. 2.2.6
Ketinggian Tempat Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada
ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat
tertentu untuk dapat tumbuh optimal. Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl (Suprapto, 2005). 2.2.8 Pemupukan Pemupukan memegang peranan pentig dalam meningkatkan hasil produksi kacang tanah karena pupuk mengandung hara dengan konsetrasi relative tingg. Untuk kacang tanah, pupuk yang banyak dipakai adalah pupuk nitrogen (N), dan kalium (K). 2.2.9 Penyiangan Kacang tanah sangat peka terhadap persaingan dengan tanaman pengganggu seperti jenis rumput-rumputan atau alang-alang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyiangan untuk membersihkan tanaman ini dari rerumputan. Bersamaan dengan penyiangan juga dilakukan penggemburan tanah diantara barisan tanaman. Penggemburan tanah bertujuan agar bakal buah mudah masuk kedalam tanah. Apabila rerumputan telah banyuak rerumputan juga dilakukan pembubunan agart pertumbuhan dan pembentukan polong berlangsung cepat dan baik. Pada saat bunga berumur 4-6 minggu sebaiknya tidak dilakukan penyiangan karena akan merusak bunga dan mengganggu pertumbuhan polong (Fachrudin, 2000). Penyiangan dilakukan jika ada gulma dan dilakukan dengan tangan agar akarnya dapat terangkat (Riadi, 2008). Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu (gulma). Penyiangan dimulai 2 minggu setelah tanam, waktu interval penyiangan dilakukan 1 minggu sekali. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma dan mencangkul. Pada waktu tanaman berbunga tidak dilakukan penyiangan setelah selesai pembungaan atau mulai pembentukan buah dilakukan penyiangan kembali sesuai dengan kebutuhan (Herlina, 2011). 2.3 Jenis Gulma Pada Kacang Tanah Bebrapa jenis gulma pada tanaman kacang tanah ( Pangaribuan, 2012) antara lain : 1.
Cyperus Rotundus (Teki) Gulma ini termasuk yang cukup ganas dan penyebarannya luas. Gulma ini hampir selalu ada disekitar tanaman budidaya, karena mempunyai kemampuan tinggi untuk beradaptasi pada jenis tanah yang beragam. Gulma ini termasuk gulma perennial dengan bagian dalam tanah terdiri dari akar dan umbi. Umbi pertama kali dibentuk pada tiga minggu
setelah pertumbuhan awal. Umbi tersebut membentuk akar ramping dan umbi lagi, demikian seterusnya (1 m2 sedalam 10 cm = 1.600 umbi). Umbi tidak tahan kering, selama 14 hari dibawah sinar matahari, daya tumbuhnya akan hilang. Batang berbentuk tumpul atau segitiga. Daun pada pangkal batang terdiri dari 4-10 helai, pelepah daun tertutup tanah. Helai daun bergaris dan berwana hijau tua mengkilat. Bunga mempunyai benang sari tiga helai, kepala sari kuning cerah, sedang tangkai putik bercabang tiga, berwarna coklat. Teki dapat tumbuh meluas terutama didaerah tropis kering, berkisar pada ketinggian 1-1000 m dpl, dan curah hujan antara 1500-4000 mm per tahun. 2.
Cyperus kyllingia (kenop) Akar memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal, kadang melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm. batangnya berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter 1-1,5 mm panjang 5-45 cm. Daun pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk roset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita, bertulang sejajar, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm. Berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul membentuk payung, warna kuning /coklat kuning. Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka / sedikit terlindung dari sinar matahari dan pada ketinggian 1-1000 m dpl pada bermacam-macam tanah.
3.
Imperata Cylindrica (Alang-alang) rumput Alang-alang mempunyai daerah penyebaran yang cukup luas, terutama pada daerah Afrika, India, Cina, Jepang, Afganistan, Indonesia, Australia dan Eropa Selatan. Gulma ini dapat berreproduksi secara vegetatif dan generatif atau dapat tumbuh pada jenis tanah yang beragam. Alang-alang adalah gulma perennial, dengan sistem rhizoid yang meluas serta tinggi batang mencapai 60-100 cm. Daun agak tegak, pelepah daun lembut, tulang daun utama keputihan, daun atas lebih pendek daripada daun sebelah bawah. Gulma ini tersebar luas dan dapat tumbuh pada tanah terbuka yang belum maupun yang sudah diolah.
4.
Eleusine Indica (Lulangan) berdaun lebar Gulma ini adalah gulma semusim, berumur pendek, dan berkembang biak dengan biji (dapat tumbuh hingga 200 m dpl). Gulma ini dominan pada tanaman kacang-kacangan. Gulma ini khususnya berada disekitar tanaman kacang-kacang, kecipir, padi dan ubi kayu. Ciri khas gulma lulangan ini adalah mempunyai batang yang selalu berbentuk cekungan, menempel pipih,. Pelepah menempel kuat, lidah daun pendek seperti selaput dan tumbuh dalam rumpun, dan batang sering kali bercabang. Daun terdiri dari dua baris, tetapi kasar pada tiap ujung. Pada pangkal helai daun berambut. Bunga, bulir menjari 3-5, berkumpul pada sisi poros yang bersayap dan bertunas, anak bulir berseling-seling, tersusun seperti genting. Gulma lulangan ini akan cepat tumbuh dan berkembang bila memperoleh cahaya cukup banyak dan air pengairan berlimpah. Gulma ini sangat peka pada keadaan lingkunganya. Dengan demikian kondisi yang sedikit saja tak menguntungkan akan membuat gulma ini cepat mati, misalnya menderita penaungan,. Begitu pula pertumbuhan vegetatif sangat teredusir pada musim kemarau atau bila kelembaban tanah sangat rendah.
4.
Portulaca Oleracea (krokot) berdaun lebar Suatu gulma yang sukulen, batang penuh berdaging lunak dan tumbuh tegak atau merata yang tergantung cahaya. Gulma ini termasuk golongan semusim, yang berasosiasi dengan 45 jenis pertanaman. Krokot dalam gulma semusim yang membentuk biji untuk perbanyakannya dan dapat dari bagian batang bila tumbuh pada tanah yang lembab. Batang berdaging, terbentang dan berwarna kemerah-merahan, bentuk bulat, panjang kurang lebih 10-50 cm, dimana ruas tua tak berambut. Daunsebagian tersebar, berhadapan, bertangkai pendek, ujung daun melekuk kedalam, bulat atau tumpul (0,2-4 cm). Buah berbentuk kotak dan berbiji banyak (4-8 mm). Biji (0,5 mm) berbentuk oval warna hitammengkilat, permukaanya tertutup kulit yang agak berkerut. Gulma ini pada awal pertumbuhannya tumbuh lambat dan menjadi cepat setelah 15 hari dan pada akhir minggu ke-4 terbentuk 10 daun. Bunga terbentuk sepanjang musim didaerah tropis (daur hidupnya 3-5 bulan) di bawah kondisi ternaung akan tumbuh
membentang dan tegak, serta membentuk bunga. Suhu optimal yang dibutuhkan ialah antara 150-350 C
dimana bunga dan biji dihasilkan dengan baik sekali. Sebaliknya dibawah
intensitas cahaya tinggi krokot ini dapat layu. 6.
Ageratum Conyzoides (wedusan) berdaun lebar Gulma dari golongan semusim mempunyai penyebaran cukup luas (tropis dan sub tropis), mampu berasosiasi dengan tanaman biji-bijian, legum tebu, teh dan karet. Penyebaran dengan biji, gulma ini juga dapat mengeluarkan alelopat. Wedusan berbatang tegak mencapai ketinggian pada saat berbunga 60-120 cm. Batang tegak, bulat bercabang, berbulu pada buku-bukunya dan bagian rendah. Daunnya bertangkai cukup panjang, bentuk bulat telur, tepi bergerigi dan berbulu. Duduk daun bawah berhadapan, sedang bagian teratas dan bertangkai pendek. Bunga mengelompok berbentuk cawan, setiap bulir terdiri dari 60-75 bunga. Warna biru muda, putih atau violet. Mahkota dengan tabung sempit, tepi sempit, bentuk lonceng berlekuk lima (1-15 mm), buah berwarna putih (2-3,5 mm), keras bergerigi lima, runcing, rambut sisik ada lima. Gulma ini dapat tumbuh di sembarang tempat yang tak tergenang air didaerah tropis dan subtropis dari ketinggian 1-1.200 m dpl. Suhu optimal untuk tumbuhnya 160-240C, intensitas cahaya tinggi yang dibutuhkan oleh gulma ini sehingga pertumbuhan diredusir bila ternaungi.
7. Cyperus cyperoides( Pako ) teki Batang Berbentuk persegitiga, lurus tegak dengan tinggi mencapai 20-75 cm, dengan diameter 1-3 mm.Daun Berbentuk lanset dan mempunyai pelepah, bentuk daun makin keujung makin runcing, licin, dan bewarna hijau. Akar memiliki akar serabut hidup di tempat terbuka maupun teduh contohnya padang rumput, hutan sekunder, pinggir jalan, semak belukar, tepi sungai, perkebunan kelapa. Dapat tumbuh pada ketinggian tanah dari 02000m dpl. 8. (Acalypha indica L.) berdaun lebar Merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan
pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 2,5-8 cm, lebar 1,5-3,5 cm, berwarna hijau. Merupakan tanaman semak, tanaman semusim, dengan tinggi mencapai 20-60 cm.Batang masif, bulat licin / basah, tidak berambut, diameter 3 mm, berwarna hijau dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Daun berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang 1,5 cm dan lebar 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladangladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh liar di tempat lembab dan berbatu, seperti di sepanjang saluran air, semak-semak. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. 9. Jejagoan (Echinochloa crus-galli) berdaun lebar Habitat tanaman ini di darat, batangnya beruas-ruas, daunnya sejajar, tidak memiliki bunga, akarnya serabut. Siklus hidup tanaman ini adalah tahunan (Perenial). 10. Bayam duri (Amaranthus spinosus) berdaun lebar Habitat tanaman ini di darat, batang basah, tidak berkambium, daun tunggal, bunga tidak sempurna, akar tunggang. Siklus hidup tanaman ini adalah Semusim (Annual).
11. Bandotan (Geratum conyzoides) berdaun lebar Habitat tanaman ini di darat, batang bulat, tidak berkambium, daun menyirip, bunga sempurna, buah tidak ada, berakar serabut. Siklus tanaman ini adalah Semusim (Biannual). 13. Cacalincingan (Oxalis corniculata L.) rumput Habitat di darat, iklim tropis, batang bulat berkambium, daun tunggal, tulang daun menyirip, bunga tunggal, berakar serabut. Siklus hidup tanaman adalah tahunan (Perenial). 14. Tumbaran (Fimbristylis littoralis) teki
Habitat didarat, batang bulat tidak berkambium, daun oval, bunga tunggal, serabut. Siklus hidup tanaman adalah tahunan (Perenial).
akar