Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
Erni Kurniawati Lero, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, 2015 ANALISIS RASIO KEUANGAN GUNAMENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BANK BUKOPIN Tbk.
Dosen Pembimbing Utama : Dr. Totok Sasongko. MM Dosen Pembimbing Pendamping : Dr. M. Rifa’i, SE., MM
ABSTRAK
Perkembangan dan pertumbuhan PT. Bank Bukopin Tbk dapat dinilai melalui kinerja selama 1 periode tertentu.Kinerja yang baik diukur dari rasio keuangan yang sehatsebagai pedoman dalam pengambilan keputusan.Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio Solvabilitas terhadap kinerja PT. Bank Bukopin Tbk. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Universitas Brawijaya Malang yaitu laporan keuangan PT. Bank Bukopin Tbk periode 2011-2013. Penelitian menghitung rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas. Kemudian dari hasil perhitungan rasio-rasio tersebut, dapat diketahui kinerja keuangan PT.Bank Bukopin Tbk sebagai hasil penelitian ini. Dari kinerja keuangan tersebut disesuaikan dengan rasio standar keuangan. Hasil penelitian membuktikan tingkat kinerja keuangan pada PT. Bank Bukopin Tbk dari tahun 2011–2013 berdasarkanrasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas dinyatakan dalam keadaan baik dan sehat. Adapun yang perlu diperhatikan untuk menjaga perusahaan agar dalam kondisi keuangan yang baik dan sehat maka perlu menerapkan rasio keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan padaPT. Bank Bukopin Tbk.
Kata Kunci :Analisis Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan Perusahaan, Bank Bukopin , Bursa Efek Indonesia
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR ASSESSING THE FINANCIAL PERFORMANCE OF THE COMPANY IN. BANK BUKOPIN Tbk. Main Mentor Assistant Mentor
: Dr. Totok Sasongko.MM : Dr. M. Rifa’i, SE., MM
ABSTRACT
Development and growth of PT. Bukopin can be assessed through performance during the first period. Good performance is measured from a healthy financial ratios as a guide in decision making. The purpose of this study to analyze the liquidity ratios, profitability ratios, activity ratios and solvency ratio on the performance of PT. Bukopin. This study used secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange (IDX) Branch UB's that the financial statements. Bukopin 2011-2013. Research calculate liquidity ratios, profitability ratios, activity ratios and solvency ratios. Then from the calculation of these ratios, it is known financial performance. Bukopin as a result of this research. Of financial performance is adjusted by the ratio of financial standards. The research proves the level of financial performance at PT. Bukopin from years 2011-2013 based on the liquidity ratios, profitability ratios, activity ratios and solvency ratios are expressed in good shape and healthy. As for the need to be considered in order to keep the company in good financial condition and healthy it is necessary to apply the financial ratios as a material consideration in decision making on the PT. Bukopin.
Keywords: Financial Ratio Analysis, Financial Performance, Bukopin The Indonesian Stock Exchange
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
PENDAHULUAN Keberhasilan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Karena itu saat krisis belanda pada pertengahan tahun 1997, kegiatan perekonomian mengalami pukulan sebagai imbas dari ikut terpuruknya sektor perbankan akibat krisis tersebut. Dampak krisis pada mulanya adalah krisis nilai tukar terhadap sektor perbankan disebabkan karena adanya penyimpangan dan kelemahan pada beberapa faktor perbankan diantarnya adalah banyaknya bank yang melakukan pinjaman keluar negeri tanpa melakukan hedging, pemberian kredit kepada kelompok yang melebihi batas maksimum pemberian kredit ( BMPK) yang ditetapkan dalam struktur permodalan yang lema dan sebagainya. Dalam tahun terakhir seiringnya waktu dengan membaiknya perekonomian Indonesia jumlah emiten yang ada di bursa efek Indonesia meningkat. Meningkatnya jumlah emiten akan membawa kearah yang lebih baik pihak yang berkepentingan, antara lain bagi perusahan akan lebih mudah dalam memperoleh modal, dan bagi investor akan mendapat return. Para pemodal akan tertarik untuk menginvestasikan dananya karena investasi dalam bentuk laba menjanjikan mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi, baik dari deviden maupun dari capital gain. Berdasarkan hasil data Laporan Laba rugi sebuah Bankadalah sumber informasi utama mengenai sumber dan struktur pendapatannya, bank suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang
memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Disebut lembaga-lembaga keuangan dan Bank, alasannya adalah bahwa suatu lembaga keuangan merupakan lembaga yang mengerjakan salah satu dari dua hal, yaitu melancarkan pertukaran barang - barang dan jasajasa dengan menggunakan uang atau kredit. Dan yang kedua lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang membantu, menyalurkan tabungan sebagian masyarakat kebagian lain masyarakat yang membutuhkan pembiayaan untuk investasi Jadi lembaga keuangan adalah lembaga yang membantu melancarkan pertukaran barang-barang dan jasajasa dan menyalurkan tabungan ke investasi. Bank Bukopin sangatlah bermanfaat bagi semua masyarakat, Bukopin juga merupakan bank yang tidak kalah saingnya dengan bankbank yang lainnya, disamping itu juga bank bukopin mempunyai banyak manfaat yang bisa semua orang gunakan bagi kehidupan dan kebutuhan yang sangat medesak. Buku koperasi Indonesia ini,dibutuhkan untuk semua orang baik yang pegawai, nonpegawai, petani, wiraswasta dan terutama yang berwirausaha. Adanya peningkatan kinerja bank bukopin tentunya tidak terlepas dari semakin banyak penduduk yang mempercayakan uangnya untuk disimpan pada bank-bank Bukopin ini. Disamping dengan semakin bertambahnya bank bukopin maupun unit bukopin. Hal ini tentunya dilakukan bukan hanya semata - mata adanya faktor tuntutan semata tetapi
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
juga didasarkan pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana yang disimpan yang umumnya didasarkan pada tingkat kesehatan (kinerja) lembaga (Bank) yang bersangkutan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu factor yang amat penting bagi perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan. Sedangkan laporan keuangan merupakan data yang diberikan oleh pihak perusahaan untuk memberikan informasi mengenai hasil kerja dari kemajuan perusahaan tersebut kepada pihak yang berkepentingan atau perusahaan. Audit laporan keuangan konsulidasian PT Bank Bukopin dan entitas anak tanggal 31 desember 2013, 2012, dan 2011 dan 1 januari 2009/31 desember 2014, serta laporan laba/rugi, laporan laba/rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Konsulidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 desember 2013,2012 dan 2011 laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami dan posisi keuangan, beserta hubungan keuangan dan posisi keuangan bank.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Universitas Brawijaya Malang yaitu laporan keuangan PT. Bank Bukopin Tbk periode 2011-2013. Penelitian menghitung rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas. Kemudian dari hasil perhitungan rasio-rasio tersebut, dapat diketahui kinerja keuangan PT.Bank Bukopin Tbk sebagai hasil penelitian ini. Dari kinerja keuangan tersebut disesuaikan dengan rasio standar keuangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarka data yang diperoleh dari laporan keuangan dari PT. Bank Bukopin Tbk tahun 2011 sampai 2013 yang diambil di Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Universitas Brawijaya. Adapun rasio keuangan perusahaan PT. Bank Bukopin Tbk yang diolah sebagai berikut. 1. Rasio Likuiditas
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana analisis rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio Solvabilitas terhadap kinerja PT. Bank Bukopin Tbk?
Rasio Likuiditas yang digunaka dalam penelitian ini yaitu Rasio Lancar dan Rasio Cepat.Adapun data disajikan pada tabel berikut: Tabel 1: Rasio Likuiditas PT. Bank Bukopin Tbk Rasio Rasio Cepat Tahun Lancar 2011 1,41 1,38 2012 1,14 1,13 2013 2,87 2,87
Tujuan penelitian ini adalah: untuk menganalisis rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio Solvabilitas terhadap kinerja PT. Bank Bukopin Tbk.
Dari tabel 1, diketahui bahwa tingkat likuiditas diukur dari tingkat rasio lancar dan rasio cepat dinyatakan bahwa PT. Bank Bukopin Tbk memiliki
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
tingkat likuiditas yang sehat dan baik karena tingkat likuiditas lebih dari 0,50 sesuai dengan rata-rata tingkat likuiditas perusahaan yang ditentukan Bank Indonesia. 2.
Tahun 2011 2012 2013
Rasio Profitabilitas
Untuk mengukur rasio profitabilitas maka digunakan Rasio pengambilan atas investasi (ROI) dan Rasio pengambilan atas ekuitas (ROE). Adapun data disajikan pada tabel berikut:
Tahun 2011 2012 2013
ROI 1,31 1,28 1,27
ROE
0,68 0,76 0,63
Dari tabel 2, diketahuirasio profitabilitas PT. Bank Bukopin Tbk dari Rasio pengambilan atas investasi (ROI) dan rasio pengambilan atas ekuitas (ROE) dinyatakan dalam keadaan sehat dan stabil. Karena rasio pengambilan atas investasi (ROI) PT. Bank Bukopin Tbk tidak melebihi dari batas ketentuan Bank Indonesia sebanyak 3% dan standar rasio pengambilan atas ekuitas (ROE) berdasarkan peraturan Bank Indonesia dengan tingkat pengambilan atas Ekuitas (ROE) sampai 1,25. Rasio Aktivitas
Rasio ini mengukur bagaimana kemampuan perusahaan secara efektif mengelolah aktivanya.Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang dimiliki perusahaan, apakah sudah sesuai dan beralasan jika dipandang dari tingkat penjualan saat ini dan yang diproyeksikan. Adapun data disajikan pada tabel berikut:
Rasio perputaran persediaan 3,36 4,05 3,05
Dari tabel 2, diketahui rasio aktivitas PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan baik karena sesuai dengan tingkat rasio aktivitas Bank Indonesia diatas 3%. 4.
Tabel 2: Rasio Profitabilitas
3.
Tabel 3: Rasio Aktivitas
Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Rasio hutang total, atau yang biasa disebut Rasio leverage, rasio ini mengukur presentase dana yang disediakan oleh kreditor terhadapa aktiva total yang dimiliki perusahaan. Adapun data disajikan pada tabel berikut: Tabel 4: Rasio solvabilitas Tahun 2011 2012 2013
Rasio Leverage 6,85 7,68 7,68
Dari tabel 4, diketahui Rasio solvabilitas PT. Bank Bukopin Tbk pada tahun 2011 sebanyak 6,85% sedangkan pada tahun 2012 dan tahun 2013 sebanyak 7,68% sehingga tingkat rasio solvabilitas dinyatakan sehat dan baik karena sesuai standar rasio solvabilitas Bank Indonesia dimana tidak kurang dari 5% dan tidak melampawi 12,5%.
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
PEMBAHASAN 1. Analis Rasio Likuiditas Terhadap Kinerja PT. Bank Bukopin Tbk. Dari data diketahui bahwa untuk mengukur tingkat likuiditas PT. Bank Bukopin Tbk menggunakan perhitungan rasio lancar dan rasio cepat. Adapun tingkat likuiditas PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan dalam keadaan sehat dan baik berdasarkan rasio lancar dan rasio cepat karena tingkat likuiditas lebih dari 0,50 sesuai dengan rata-rata tingkat likuiditas perusahaan yang ditentukan Bank Indonesia. Sedangkan likuiditas PT. Bank Bukopin Tbk meningkat pada tahun 2013 dengan nilai likuid 2,87 yang diukur dari rasio lancar dan rasio cepat. Berdasarkan perhitunan maka disimpulkan bahwa tingkat likuiditas mempengaruhi kinerja perusahaan PT. Bank Bukopin Tbk, dimana semakin baik tingkat likuiditas yang dimiliki perusahaan maka sebuah perusahaan tersebut dinyatakan memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajibannya.Adapun tingkat likuiditas yang baik tidak lepas dari kinerja perusahaan PT. Bank Bukopin Tbk yang baik dari segi pengontrolan arus kas maupun manajemen perusahaan. Tujuan pengelolaanlikuiditas secara garis besar adalah untukmenurunkanserendahmungkinbiay a dana,hal ini dapat dilakukan dengan caramemilihkomposisisumberdanayang akanmemberikanbiayayangpaling rendah, untukmemenuhiketentuansumberdanaya ngdiperlukan dan untuk memenuhi ketentuan terhadap kebutuhan mendadak. Sedangkan tujuan rasio likuiditas yaitu untuk mengatahui peningkatan volume kegiatan perusahaan untuk menambah kebutuhan dana dan membiayai harta lancer.
Sebagian besar kebutuhan tersebut dipenuhi dengan, meningkatkan hutanghutang. Menurut Kasmir (2012:59), manfaat rasio likuiditas yaitu, untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih, untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan, untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang, untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan dan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Berdasarkan data diketahui bahwa tingkat likuiditas PT. Bank Bukopin Tbk tidak stabil dikarenakan kurangnya pengontrolan pengeluaran yang tidak seimbang dengan aktiva lancar dan perlu penyesuaian pengeluaran anggaran oleh PT. Bank Bukopin Tbk. Oleh karena itu dalam pengelolaanlikuiditasharusdilakukansec arahati-hati denganmemperhatikan prinsipprinsipyangada.Pengelolaanlikuiditasba nkperlu diperhatikan beberapaprinsippengelolaanlikuiditasyai tu, harusmemilikisumberdanainti, harusmengelolasumbersumberdanamaupunpenempatandengan hati- hati.Adapun untuk memperbaiki posisi likuiditas hanya dapat dilakukan dengan menambah lebih banyak dana jangka panjang, baik dari pemegang saham maupun dengan pinjaman, memgembalikan posisi investasi dengan menjual harta tetap dan mengatur harta lancer secara lebih efisien.
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
2. Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Kinerja PT. Bank Bukopin Tbk. Dari data diketahui bahwa rasio profitabilitas PT. Bank Bukopin Tbk diukur dari rasio pengambilan atas investasi (ROI) dan rasio pengambilan atas ekuitas (ROE) dinyatakan dalam keadaan sehat dan stabil. Karena berdasarkan rasio pengambilan atas investasi (ROI) data pada tahun 2011, 2012 dan 2013 memiliki tingkat rasio pengambilan atas investasi (ROI) tidak melebihi dari batas ketentuan Bank Indonesia sebanyak 3%. Sedangkan rasio pengambilan atas Ekuitas (ROE) PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan sehat dan stabil karena sesuai standar rasio pengambilan atas ekuitas (ROE) berdasarkan peraturan Bank Indonesia dengan tingkat pengambilan atas Ekuitas (ROE) sampai 1,25. Dari data mudah dipahami bahwa semakin rendah pengambilan atas investasi (ROI) dan pengambilan atas ekuitas (ROE) maka semakin meningkatkan modal PT. Bank Bukopin Tbk. Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Sedangkan yang perlu diperhatikan untuk mempengaruhi profitabilitas perusahaan berdasarkan tinggi rendahnya earning power seperti memperhatikan Profit margin antara perbandingan net operating income atau laba bersih usaha dibandingkan dengan net sales atau penjualan bersih dan
memperhatikanturner of operating asset yakni dengan membandingkan antara net sales atau penjualan bersih dengan operating asset atau modal usaha. Sehingga besarnya profitabilitas perusahan dapat diketahui dengan mengalihkan profit margin dengan turnorver of operating asset usaha untuk memperbesar profitabilitas. Adapun untuk meningkatkan profitabilitas PT. Bank Bukopin Tbk perlu mengetahui berbagai faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan dengan cara untuk meningkatkan profitabilitas ekonomi seperti,Menaikan profit margindan menaikan atau mempertinggi turnorver of operating asset. 3. Analisis Rasio Aktivitas Terhadap Kinerja PT. Bank Bukopin Tbk. Dari data diketahui bahwa rasio aktivitas PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan baik karena sesuai dengan tingkat rasio aktivitas Bank Indonesia diatas 3%. Dimana perputaran aktiva tetap PT. Bank Bukopin Tbk mengalami penurunan pada tahun 2011 sebesar 3,36%, tahun 2012 sebanyak 4,05% dan pada tahun 2013 sebanyak 3,05%. Adapun rasio aktivitas yang mengalami kenaikan dan penurunan dikarenakan faktor aktivitas PT. Bank Bukopin Tbk tidak terlalu maksimal sehingga penjualan dan jumlah aktiva lancar yang dimiliki tidak mengalami keseimbangan dan peningkatan Untuk meningkatkan aktivitas PT. Bank Bukopin Tbk maka perlu mengatur strategi aktivitas dan mempertahankan customer yang ada dengan memberikan layanan yang baik.Bentuk layanan tidak hanya dilakukan dengan cara-cara tradisional yakni mendatangi customer secara terjadwal.Tetapi memanfaatkan Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
teknologi dengan memberikan informasi-informasi terbaru seputar produk, memelihara produk maupun mengatur strategi dalam pemanfaatan produk. Teknik seperti ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan aktivitas perusahaan karena manfaat yang bisa dirasakan tidak hanya dari sisi supplier tetapi juga customer ikut merasakan dampak positifnya. 4. Analisis Rasio SolvabilitasTerhadap Kinerja PT. Bank Bukopin Tbk. Dari data diketahui bahwa rasio solvabilitas PT. Bank Bukopin Tbk pada tahun 2011 sebanyak 6,85% sedangkan pada tahun 2012 dan tahun 2013 sebanyak 7,68% sehingga tingkat rasio solvabilitas dinyatakan sehat dan baik karena sesuai standar rasio solvabilitas Bank Indonesia dimana tidak kurang dari 5% dan tidak melampawi 12,5%. Menurut Weston (2006), rasio solvabilitas merupakan pengukuran kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Adapun manfaat rasio solvabilitas bagi PT. Bank Bukopin Tbk adalah, 1. Untuk menganalisi kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya 2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap 3. Untuk menganalisis keseimbangan antara lain aktiva khususnya aktiva khususnyaaktiva tetapdengan modal 4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva 6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiriyang dijadikan jaminan utang jangka panjang. 7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapatsekian kalinya modal sendiri. Dari hasil analisis rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas maka dinyataka bahwa tingkat kinerja keuangan Perusahaan pada PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan dalam keadaan baik dan sehat dari tahun 2011 – 2013. Adapun yang perlu diperhatikan untuk menjaga perusahaan agar dalam kondisi keuangan yang baik dan sehat maka perlu menerapkan rasio likuiditas perusahaan sebagai tolak ukur mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban, menerapkan rasio profitabilitas untuk mengetahui profitabilitas yang ada dalam perusahan dan perlu menerapkan rasio aktivitas serta rasio solvabilitas sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan PT. Bank Bukopin Tbk. SIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil penelitian membuktikan tingkat likuiditas PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan dalam keadaan sehat dan baik berdasarkan rasio lancar dan rasio cepat karena tingkat likuiditas lebih dari 0,50 sesuai dengan rata-rata tingkat likuiditas perusahaan yang ditentukan Bank Indonesia.
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang2015
2.
3.
Sedangkan likuiditas PT. Bank Bukopin Tbk meningkat pada tahun 2013 dengan nilai likuid 2,87 yang diukur dari rasio lancar dan rasio cepat. Adapun yang harus diperhatikan dalam pengelolaan likuiditas yaknisecarahati-hati denganmemperhatikan prinsipprinsipyangada seperti harusmemilikisumberdanainti, harusmengelolasumbersumberdanamaupunpenempatanden ganhati- hati. Dari data diketahui bahwa rasio profitabilitas PT. Bank Bukopin Tbk diukur dari rasio pengambilan atas investasi (ROI) dan rasio pengambilan atas ekuitas (ROE) dinyatakan dalam keadaan sehat dan stabil. Karena berdasarkan rasio pengambilan atas investasi (ROI) data pada tahun 2011, 2012 dan 2013 memiliki tingkat rasio pengambilan atas investasi (ROI) tidak melebihi dari batas ketentuan Bank Indonesia sebanyak 3%. Sedangkan rasio pengambilan atas Ekuitas (ROE) PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan sehat dan stabil karena sesuai standar rasio pengambilan atas ekuitas (ROE) berdasarkan peraturan Bank Indonesia dengan tingkat pengambilan atas Ekuitas (ROE) sampai 1,25. Adapun untuk meningkatkan profitabilitas PT. Bank Bukopin Tbk perlu mengetahui berbagai faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan dengan cara untuk meningkatkan profitabilitas ekonomi seperti, menaikan profit margin dan Menaikan atau mempertinggi turnorver of operating asset. Dari data diketahui bahwa rasio aktivitas PT. Bank Bukopin Tbk dinyatakan baik karena sesuai
4.
dengan tingkat rasio aktivitas Bank Indonesia diatas 3%. Untuk meningkatkan aktivitas PT. Bank Bukopin Tbk maka perlu mengatur strategi aktivitas dan memberikan layanan yang baik kepada nasabah. Dari data diketahui bahwa rasio solvabilitas PT. Bank Bukopin Tbk pada tahun 2011 sampai tahun 2013 dinyatakan sehat dan baik karena sesuai standar rasio solvabilitas Bank Indonesia dimana tidak kurang dari 5% dan tidak melampawi 12,5%.
DAFTAR PUSTAKA Kasmir.2012.Analisis Keuangan. PT. Persada, Jakarta.
Raja
Laporan Grafindo
Fakultas Ekonomi, Program Study Manajemen