Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)
Company Profile
Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari : ... kg kacang kedelai
Flowchart Proses Produksi Kacang direbus sampai matang
Kacang direndam semalaman di dalam drum
Kacang digiling menggunakan mesin giling
Kacang dicuci sampai bersih
Kacang ditambah ragi, diaduk merata
Lay Out Keseluruhan 85 cm
165 cm
140 cm
82 cm
Bak Air
Kamar Mandi
Perapatan plastik
95 cm
Perebusan O
O 100 cm
O
182 cm 320 cm
Penakaran
125 cm
Pintu
Mesin Giling
63 cm
Penganginan
50 cm Pintu
88 cm
125 cm 570 cm
Penganginan
Pembilasan
50 cm
Ergonomic Assessment 1. Perebusan Identifikasi Hazard: Panas tungku, pada jarak 30 cm terasa panas,operator tidak merasa panas, Cuma hangat Pada saat memindahkan kacang dari tungku ke drum lain menggunakan alat ember biasa
Berbahaya karena pegangan ember sangat pendek sehingga memungkinkan tangan pekerja terkena kacang yang masih panas
17cm
20 cm
Alternatif Perbaikan Menggunakan gayung bergagang + : mengurangi kemungkinan tangan terkena kacang dan air yang masih panas
- : lengan momen yang lebih panjang mengakibatkan beban bertambah
Mengenakan sarung tangan plastik Mengenakan sepatu boot plastik
Ergonomic Assessment 2. Perendaman dan penirisan Identifikasi Hazard Tangan terkena kacang yang masih panas Kaki terkena air panas Postur tidak alamiah, cenderung membungkuk dan repetitif
Alternatif Perbaikan
Memakai sarung tangan plastik Memakai sepatu boot plastik Rotasi pekerjaan Untuk postur menggunakan Ember tergantung
Ergonomic Assessment 3. Penggilingan Identifikasi Hazard Posisi kerja tidak alamiah :Mengangkat tangan terlalu tinggi Posisi kerja tidak alamiah :Sering melihat ke tempat penuangan dengan berjinjit untuk memastikan sisa kacang
Alternatif Perbaikan: Mengurangi Tinggi Mesin penggiling dengan cara mengurangi tinggi semen alas 15 cm + :Dapat menjaga postur alamiah ketika bekerja - :Membutuhkan waktu Memakai alas berdiri untuk peninggi badan + :Dapat menjaga postur alamiah ketika bekerja - :Mengganggu pergerakan untuk pekerjaan lain, menjadi sempit
Ergonomic Assessment 4. Pencucian & Penambahan ragi Identifikasi hazard Posisi kerja tidak normal, punggung cenderung membungkuk Tidak higienis, pekerja tidak memakai pakaian
Alternatif Perbaikan Mendesain alat bantu pengaduk sehingga pekerja tidak perlu mengaduk kacang di dalam drum dengan tangan dan membungkuk terlalu dalam (semacam tongkat pengaduk) Rotasi pekerjaan
Pemborosan Setelah digiling, dimasukkan ke dalam satu ember, namun dipisah lagi menjadi dua untuk mempermudah pencucian
Solusi Membuat divider pada aliran sisa dari penggilingan
Ergonomics Assessment 5. Penimbangan
Identifikasi Hazard Kursi yang tidak mempunyai back rest Posisi kerja yang mengharuskan selalu memutar tubuh bagian atas Posisi kerja membungkuk untuk mengambil kacang di dalam drum
Alternatif Perbaikan Menggunakan mangkuk takaran sehingga tidak perlu melakukan penimbangan Mengganti kursi plastik dengan kursi lipat standar yang banyak tersedia di pasaran (memiliki backrest)
Kotak Takaran 1 kg kedelai
10 cm 10 cm 12 cm
Kursi Lipat Standar
Ergonomic Assessment 6. Pembungkusan Identifikasi Hazard Posisi kerja yang tanpa disertai alas duduk, kaki menekuk tidak normal Bahaya api lilin yang dapat melukai tangan, untuk paparan repetitif
Alternatif Perbaikan Menggunakan dingklik Mengenakan sarung tangan kain/plastik Mengunakan mesin press Rp 300.000 Mesin press+meja kecil (65x45x40)+dingklik (30x20x20)
20 cm
30cm
20 cm
40cm 45 cm 65 cm
Ergonomic Assessment 7. Pencetakan Identifikasi Hazard Meja hanya berbentuk papan untuk proses penganinan yang diletakkan di atas drum Proses pencetakan yang menggunakan kayu pencetak yang mengharuskan pekerja mencetak berulang-ulang untuk mendapatkan bentuk yang tepat
Alternatif Perbaikan Keterbatasan ruangan menyebabkan penambahan meja permanen tidak memungkinkan Menggunakan dua drum sebagai alas supaya dapat menahan papan lebih baik Mendesain alat pencetak yang lebih memudahkan proses pencetakkan (26x17x3), beserta tutup (24x15x0.5)
Ergonomic Assessment 8. Penganginan di Dalam Ruangan Identifikasi Hazard Level tempat penganginan terlalu rendah dan terlalu tinggi
Alternatif Perbaikan Keterbatasan ruangan menyebabkan sulitnya mendesain rak penganginan yang lebih mudah untuk dijangkau
Bisa menggunakan tangga yang ada atau naik di atas bangku
Ergonomic Assessment 9. Penganginan di Luar Ruangan Hazard Identification Posisi tempat penganginan yang berada di atas selokan
Alternatif Perbaikan Menutup selokan dengan lembaran kayu yang cukup tebal sehingga pekerja bisa dengan mudah berdiri untuk menjemur tempe di bagian luar ruangan, mengurangi resiko untuk jatuh ke selokan Ukuran kayu : 90 cm x 450 cm 90 cm 450 cm
Analisis Lingkungan Fisik Pencahayaan Cahaya matahari pada siang hari masuk dari pintu.Relatif tidak terlalu terang.Namun dirasa cukup oleh pekerja. Apabila hujan dan pintu ditutup lampu dihidupkan (18 watt). Terdapat 1 buah lampu
Analisis Lingkungan Fisik Sirkulasi Udara Tidak ada jendela. Terdapat tiga lubang ventilasi udara di dinding dan satu saluran udara di langit-langit di atas tungku. Disarankan untuk memasang kipas angin di bagian belakang ruangan
Temperatur Temperatur ruangan dirasa cukup panas oleh pegawai. Ditandai dengan adanya pegawai yang memilih tidak mengenakan baju saat bekerja.
Saluran pembuangan limbah Tidak terdapat saluran air yang baik. Sehingga lantai ruangan seringkali becek, licin dan membahayakan pekerja. Limbah langsung dibuang ke selokan besar di samping rumah. Sebaiknya dibuat saluran pembuangan yang memiliki sudut kemiringan.
Penganginan
Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pekerja yang merokok sambil bekerja. Merokok tidak baik untuk kesehatan. Dapat menjadi bahaya jika mengenai benda yang mudah terbakar.