Ensiklopedia Nusantara Menggunakan Orientasi Web 2.0 Igel Zibriel dan Suhono H. Supangkat Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
[email protected] dan
[email protected] Abstraksi Tanah air kita yang begitu luas ini kaya akan pengetahuan hanya saja sampai saat ini belum ada suatu produk yang dapat mengumpulkan dan memetakan semua pengetahuan itu dalam satu media publik. Padahal, banyak rakyat Indonesia yang membutuhkan berbagai informasi yang berkaitan dengan Indonesia ataupun ilmu formal dan informal lainnya. Untuk mengakomodir kebutuhan ini, rasanya kita perlu membuat sebuah pusat sumber pengetahuan yang lengkap dan dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Tentu saja, tidaklah mudah untuk menghasilkan pusat sumber pengetahuan yang lengkap dan komprehensif. Banyak kendala dari segi teknis dan non teknis yang perlu dicari solusinya. Oleh karena itu sebuah sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) yang diberi nama Ensiklopedia Nusantara, diusulkan untuk dibuat. Ensiklopedia Nusantara adalah sebuah aplikasi ensiklopedia online yang menggunakan orientasi web 2.0. Aplikasi web 2.0 mempunyai beberapa kelebihan yang bisa digunakan sebagai solusi dari beberapa kendala yang sering dihadapi dalam pembuatan sebuah pusat sumber pengetahuan. Harapan utama dari pembuatan ensiklopedia ini adalah membantu menyukseskan proses pencerdasan bangsa dan proses pemerataan kualitas pendidikan di seluruh pelosok Republik Indonesia.
Kata Kunci : Web 2.0, Wiki, Content Collaboration Creation, Knowledge Mangement, Ensiklopedia.
1. LATAR BELAKANG Produk berupa ensiklopedia memang sudah banyak yang dipublikasikan, baik itu yang berkategori khusus bidang ilmu tertentu ataupun berkategori bebas. Hanya saja, sering kali, produk-produk ini terbentur masalah kapasitas media yang digunakan sehingga referensi pengetahuan yang disematkan terbatas dan sulit untuk diperbaharui. Kemajuan teknologi memberikan solusi atas masalah ini, yaitu dengan mengimplementasikan ensiklopedia dalam jaringan Internet. Solusi ini juga mempunyai nilai tambah seperti lebih mudah diakses oleh siapapun dan dari manasaja, informasi dapat disajikan dengan format multimedia sehinga lebih mudah ditangkap dan dicerna, serta mempermudah pengolahan informasi sehigga dapat ditampilkan dengan lebih dinamis. Sayangnya, ensiklopedia online ataupun pusat sumber pengetahuan online yang sudah ada kebanyakan masih menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantarnya. Walaupun beberapa produk telah dilengkapi dengan Bahasa Indonesia, tetapi data yang ada tidak memadai untuk digunakan sebagai referensi tentang Indonesia dan untuk kepentingan rakyat Indonesia. Oleh karena itu kita perlu membentuk sendiri pusat sumber pengetahuan kita sendiri yang sudut pandang, kategori materi dan tata cara pembahasannya disesuaikan dengan budaya bangsa Indonesia. Tentu saja, kontributor materinya pun akan diutamakan dari berbagai bidang dan lapisan rakyat
Indonesia tanpa membeda-bedakan kualitas materi yang akan diberikannya. Artinya informasi sekecil atau sesepele apapun dipersilahkan untuk dikontribusikan. Kelebihan yang diharapkan dari ensiklopedia online yang diolah dari, oleh, dan untuk bangsa sendiri ini adalah. 1) Menghemat penggunaan bandwidth internasional 2) Merangsang para cendikiawan dan praktisi dalam negeri untuk saling memperkaya ilmu dan membangun negeri dengan meciptakan sebuah jaringan data yang lengkap untuk negeri sendiri. 3) Mudah diadaptasi dengan kondisi dalam negeri sehingga informasi yang disajikan bisa dikhususkan dan didapat langsung dari sistem informasi pihak-pihak yang berkepentingan. 4) Penggunaannya bisa disesuaikan dengan tingkat pendidikan dalam negeri, sehingga informasi dapat disebarkan secara efektif. 5) Kanal akses dapat disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana sehingga efisiensi penggunaan sumber daya tinggi. Untuk mencapai semua tujuan ini, ensiklopedia online ini akan memanfaatkan kolaborasi pembuatan konten dari sebuah aplikasi web 2.0.
2. WEB 2.0 Isitilah tentang web 2.0 dikeluarkan tahun 2004 oleh Dale Dougherty pada sebuah konfrensi mengenai aplikasi web. Setelah melewati berbagai pembahasan dan perdebatan akhirnya disepakatilah bahwa web 2.0 bukanlah sebuah hipotesis atau teori atau paradigma ataupun metodologi
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
dalam membangun sebuah aplikasi web. Web 2.0 adalah istilah untuk suatu aplikasi web yang orientasi proses bisnis dan arsitektur layanannya mengedepankan kontribusi dari setiap penggunanya serta memberikan fitur-fitur yang mempermudah pengguna untuk mempersonalisasi kebutuhannya. Sehingga tidak ada ketentuan-ketentuan khusus yang perlu dipenuhi untuk membangun sebuah aplikasi web yang digolongkan sebagai aplikasi web2.0. Dalam perkembangannya, aplikasi web yang dibangun dengan menggunakan orientasi web 2.0 ternyata dirasakan mempunyai beberapa nilai positif. Pertama, web 2.0 berhasil menyajikan sebuah layanan yang komprehensif pada platform apapun. Cukup menggunakan sebuah browser dan melakukan koneksi dengan server maka setiap orang sudah dapat menggunakannya. Kedua, dikarenakan aplikasinya berjalan secara terpusat di server, pengguna tidak perlu repot lagi untuk memperbaharui aplikasi mereka secara mandiri. Saat perangkat lunak versi baru dari sebuah aplikasi dikeluarkan maka secara instan semua pengguna bisa memanfaatkannya. Ketiga, dikarenakan berjalan di sebuah browser, maka tehnik pemograman front-end yang digunakan pun relatif “ringan”. Sehingga mudah untuk digunakan kembali (reuse). Selain itu, kelebihan orientasi web 2.0 dibanding aplikasi web 1.0 (aplikasi yang layanannya hanya berorientasi pada pemenuhan tujuan bisnis) adalah lebih cepat dan lebih mudah mengumpulkan dan memperkaya data karena kontributornya berasal dari berbagai sumber, tingkatan dan bidang keahlian. Tentu saja kelebihan ini sangatlah penting karena data adalah komoditas utama dalam jaringan WorldWideWeb. Biasanya ada 3 kriteria yang perlu dipenuhi sebuah aplikasi web agar dapat dinilai sebagai aplikasi Web 2.0. Kriteria yang pertama adalah menggunakan SOA (Service Oriented Architecture) dalam melaksanakan fungsinya sebagai penyedia layanan. SOA adalah sebuah konsep arsitektur sistem komputer yang membuat dan menggunakan langkah-langkah proses bisnis dalam bentuk paket layanan. Bentuk paket layanan dimaksudkan oleh SOA untuk berusaha membungkus kerumitan yang terjadi dari sudut pandang pengguna sistem. Penggunaan SOA memungkinkan perancang sistem untuk menghubungkan berbagai aplikasi yang berlainan jenis tanpa perlu disadari oleh penggunanya. Oleh karena itu implementasi SOA biasanya menggunakan GUI (Graphic User Interface) untuk membungkus cara kerja aplikasi yang sebenarnya. Karakter utama dari aplikasi SOA adalah layanan yang menunggu secara terus-menerus untuk digunakan. Kriteria kedua yang perlu dipenuhi adalah aplikasi yang dibangun tergolong sebagai aplikasi RIA (Rich Internet Aplication). RIA adalah aplikasi web yang yang dapat memberikan fitur ataupun fungsi aplikasi desktop kepada para penggunanya. Artinya beberapa keunggulan atau kemudahan pada saat menggunakan aplikasi yang berjalan
di atas desktop dapat dilakukan juga oleh aplikasi web RIA yang berjalan di suatu server serta diakses oleh pengguna sistem hanya dengan meggunakan bantuan sebuah browser. Contoh dari kemudahan aplikasi desktop yang telah dapat diadaptasi oleh aplikasi web RIA adalah fitur drag-and-drop fitur shortcut, fitur recovery, dll. Pada umumnya aplikasi web RIA hanya mengirimkan sejumlah data yang diperlukan untuk menampilkan antar muka ke sisi klien tetapi tetap memyimpan seluruh data utama (mis : status pengguna, histori aktifitas, dll) pada sisi server aplikasi. Contoh teknologi yang dipakai untuk mewujudkan RIA adalah Flash dan AJAX. Kriteria terakhir yang sekaligus merupakan daya tarik serta keunikan dari aplikasi Web 2.0 adalah menggunakan pendekatan Social Web dalam memperkaya layanan yang diberikan. Dalam konsep Social Web setiap pengguna aplikasi web (terdaftar ataupun tidak) diminta untuk saling berkolaborasi menambah, menghapus, menyunting ataupun mengkategorikan konten dari sebuah layanan sehingga kualitas dan kegunaan layanan benar-benar ditentukan oleh kontribusi dari setiap pengguna layaknya sebuah komunitas dalam dunia nyata. Seiring dengan kebutuhan manusia, tidak hanya konten yang dikolaborasikan dalam sebuah layanan tetapi juga fungsi dan layanan. Sehingga ada juga aplikasi web yang layanannya dibentuk dari penggabungan beberapa layanan lain ataupun sekedar memanfaatkan fungsi dari layanan yang berbeda-beda. Teknik pembuatan layanan dengan cara saling memanfaatkan ini sering diistilahkan sebagai teknik mash-up atau dapat diartikan tehnik campur aduk. Uniknya aplikasi web yang menggunakan teknik mash-up sering kali menciptakan suatu data baru yang bermanfaat. Dari sini dapat kita lihat bahwa data menjadi menu utama yang dijual dalam sebuah web 2.0. Selain forum dan mailing-list, sudah banyak teknologi lain yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah Social Web yaitu blog, wiki, content tagging, bookmark-share, data share, torrent dan teknologi lainnya yang sering mempunyai istilah masing-masing.
3. WIKI Wiki adalah istilah bagi perangkat lunak yang mengijinkan semua anggota pemakainya untuk membuat, mengedit dan menghubungkan (me-link-kan) halaman web pada sebuah website dengan mudah. Pengertian kata “mudah” disini adalah isi pembahasan tidak dibatasi dan hanya perlu melakukan satu kali klik. Istilah wiki dipopulerkan oleh Ward Cunningham lewat perangkat lunak ciptaannya, WikiWikiWeb, yang tujuan awalnya untuk mempermudah pertukaran ide antar para programmer. WikiWikiWeb diinstalkan di sebuah portal yang bernama c2.com yang tercatat sebagai aplikasi web wiki pertama. Wiki biasanya digunakan sebagai alat untuk membuat collaboratives website dan juga untuk menjalankan community website. Wiki mempermudah para pengguna sebuah website untuk saling berkolaborasi mengolah isi
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
dari website tersebut. Ada dua jenis kolaborasi yang biasanya ditawarkan oleh sebuah wiki yaitu kolaborasi klasifikasi konten dan kolaborasi penciptaan konten. Perbedaannya adalah wiki berjenis kolaborasi klasifikasi konten memberikan penjelasan tentang suatu hal secara pedagogis. Sedangkan wiki berjenis kolaborasi penciptaan konten tidak. Sifat kolaborasi ini membuat wiki layak untuk dijadikan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management). Wiki memberikan suatu solusi efektif untuk salah satu permasalahan tersulit dalam sebuah sistem manajemen pengetahuan, proses melengkapi dan menyempurnakan informasi. Wiki memang tidak dapat menjamin sebuah pengetahuan pasti akan dapat terlengkapi tetapi wiki merangsang banyak pihak yang hanya sekedar melihatnya untuk berkontribusi sehingga informasi dalam sebuah wiki pasti akan selalu disesuaikan dengan perkembangan jaman.
4. ENSIKLOPEDIA Ensiklopedia adalah kumpulan penjelasan hal-hal dari berbagai cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut ketegori tertentu. Ensiklopedia sendiri secara etimologi diambil dari bahasa Yunani yaitu enkyklios paideia yang artinya adalah sebuah lingkaran pengajaran yang lengkap dimana artinya ensiklopedia itu itu adalah pendidikan yang mencakup semua ilmu pengetahuan. Perbedaan ensiklopedia dibandingkan kamus adalah ensiklopedia tidak sekedar memberikan arti atau definisi sebuah hal akan tetapi melengkapinya juga dengan informasi lain seputar hal yang sedang diterangkan. Pada umumnya produk ensiklopedia konservatif mempunyai kelemahan dalam segi menyambungkan informasi suatu bidang ilmu dengan bidang ilmu lain. Kelemahan ini disebabkan selama ini orientasi pembuatan ensiklopedia adalah untuk menyediakan referensi pengetahuan dengan berusaha mengkategorikan segala informasi yang dipunyai. Orientasi ini dianut oleh banyak produk ensiklopedia demi memudahkan proses indexing yang akan dilakukan oleh pembuat dan pengguna ensiklopedia. Padahal seperti yang kita tahu bahwa pada kehidupan nyata semua bidang ilmu saling bersinergi untuk membentuk sebuah fakta, sebuah produk atau bahkan suatu peradaban manusia. Sehingga tidak mungkin sebuah esiklopeida menyediakan “lingkaran pengajaran yang lengkap” jika pengetahuan yang ada hanya disajikan dengan cara konservatif. Oleh karena itu sudah saatnya sebuah produk ensiklopedia modern muncul dengan menawarkan fitur yang mampu menghubungkan berbagai informasi dari lintas cabang ilmu untuk menjelaskan sebuah pengetahuan.
5. ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM
Jika diuraikan secara mendetil, maka akan habis berlembar-lembar halaman untuk membahas perancangan ensiklopedia ini. Maka dalam kesempatan ini, pembahasan akan dikhususkan kepada solusi web 2.0 untuk menyelesaikan beberapa masalah yang perlu diselesaikan untuk membangun ensiklopedia ini. Analisa masalah yang berkaitan dengan masalah pemasaran, promosi, operasional, regulasi, administrasi, pemeliharaan, dan sumber pendanaan akan dibahas pada kesempatan yang lain. Pertama adalah masalah tingkat kredibilitas suatu informasi. Dalam ensiklopedia ini informasi dalam sebuah referensi pengetahuan bisa didapatkan dari siapa saja tanpa adanya batasan. Keterbukaan seperti ini memberikan resiko adanya penempatan informasi yang kurang tepat pada suatu referensi pengetahuan. Ancaman ini tidak membahayakan keamanan atau keutuhan sistem hanya saja dapat menyesatkan para pengguna karena mendapatkan referensi pengetahuan yang salah, kurang tepat atau cara penjelasan yang tidak jelas. Karena tujuan dari sistem ini adalah untuk memberikan memberikan pengetahuan yang benar dan tepat maka dalam sebuah referensi pengetahuan terdapat 2 jenis informasi yaitu informasi yang terverifikasi dan informasi yang tidak terverifikasi. Informasi terverifikasi didapatkan dari para kontributor yang telah dikenali dan terdaftar sebagai cendikiawan dan praktisi. Nantinya informasi terverifikasi akan diperlakukan berbeda dengan yang tidak terverifikasi. Salah satu pembedanya adalah jika informasi terverifikasi disunting oleh pengguna lain maka perubahan tidak akan langsung menggantikan informasi yang sudah ada sebelum disetujui oleh pengurus ensiklopedia. Walaupun begitu informasi baru dari pengguna tetap akan ditampilkan di dekat informasi lama. Tindakan ini juga dilakukan karena di era informasi ini sering kali terjadi mispersepsi terhadap definisi atau deskripsi suatu objek karena eforia dadakan dari segelintir golongan yang menciptakan persepsi tertentu tanpa dasar teori yang kuat. Berkaitan dengan penjelasan paragraf diatas, maka rancangan berikutnya adalah mengenai golongan kontributor. Dalam ensikopedia ini ada 4 golongan kontributor yaitu kontributor tidak terdaftar, kontributor terdaftar, kontributor terdaftar dan teridentifikasi, kontributor kehormatan. Kontributor tidak terdaftar adalah kontributor yang menyumbangkan informasi tanpa mencatumkan identitas keanggotaannya pada ensiklopedia. Kordinator terdaftar adalah kontributor yang menyertakan identitas pada sumbangan informasinya. Kelebihan golongan ini adalah dapat memantau perubahan-perubahan yang terjadi pada setiap referensi ilmu pengetahuan yang diinginkan. Selain itu kontributor terdaftar juga akan mendapat berita-berita terbaru yang dikirimkan ke alamat email-nya. Kontributor terdaftar dan teridentifikasi adalah kontributor yang secara langsung telah dikenali identitas aslinya di kehidupan nyata. Setiap pengguna dapat menjadi golongan ini jika mengumpulkan informasi spesifik tertentu yang akan dicatat dalam basis data ensiklopedia dan telah diverifikasi oleh pengelola ensiklopedia. Golongan jenis ini dapat mengubah dan
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
memberikan informasi berjenis informasi terverifikasi. Kontributor kehormatan adalah kotributor yang dirasa oleh pengelola ensiklopedia telah banyak memberikan jasa bagi dunia pendidikan di bidang ilmu apapun. Kontributor kehormatan juga dapat diberikan untuk kontributor yang dirasa sangat aktif dalam memperkaya data-data dalam ensiklopedia. Pengguna dengan jenis kontributor keormatan akan dicantumkan dalam sebuah fitur khusus. Berikutnya adalah masalah pengumpulan informasi. Pada faktanya dalam jaringan Internet referensi pengetahuan tentang sesuatu bisa datang dari mana saja. Tetapi tidak mungkin jika semua informasi itu harus disatukan dalam satu sitem ensiklopedia ini, baik itu karena masalah bahasa, format media dan penulisan ataupun pembatasan hak cipta dan hak memperbanyak. Oleh karena itu ensiklopedia ini memperbolehkan penggunanya untuk menyumbangkan informasi dalam bentuk url tertentu yang telah diberikan komentar dan keterangan. Mekanisme seperti ini sering diistilahkan bookmark-sharing Harapannya nanti setiap referensi pengetahuan dalam ensiklopedia akan mempunyai referensi pelengkap dari sumber lain dalam bentuk bookmark. Fitur ini juga akan memberikan kesempatan pada pengguna yang hanya sekedar mengetahui sumber pengetahuan tentang suatu hal tetapi tidak mempunyai waktu atau bahkan tidak bisa menerangkannya sendiri untuk turut berkontribusi memperkaya ensiklopedia ini. Sumber lain yang dimaksud dalam ensiklopedia ini juga meliputi fakta atau berita-berita yang dikeluarkan oleh badan pemerintah dan organisasi sektor swasta. Harus kita sadari bahwa seringkali informasi terpercaya kita dapatkan dari laporan atau surat keputusan yang biasanya dipublikasikan lewat sebuah portal. Hanya saja kita juga tidak mungkin mengharapkan setiap pengguna akan secara berkala memberikan informasi terbaru dari sebuah organisasi lewat sebuah bookmark. Oleh karena itu ensiklopedia ini akan sekali lagi memanfaatkan peran aplikasi web 2.0 yaitu sifat mash-up untuk melengkapi informasi yang dicari oleh pengguna. Nantinya setiap kategori pengetahuan akan dihubungkan dengan satu atau banyak daftar informasi “mentah” yang diambil dari portal masing-masing organisasi yang dirasa mempuyai keterkaitan dengan kategori tertentu. Mentah disini artinya adalah informasi ditaruh dalam ensiklopedia tanpa melewati proses penyuntingan terlebih dahulu. Daftar dari informasi mentah ini didapatkan dengan cara mengimplemetasikan teknologi sindikasi. Pensindikasian yang paling penting perlu dilakukan terhadap portal atau jaringan institusi pendidikan karena pada umumnya sudah banyak institusi pendidikan yang mempunyai sistem informasi kumpulan karya tulisnya baik itu makalah, skripsi, tesis ataupun disertasi. Hasil karya tulis ini umumnya memberikan terobosan-terobosan terkini untuk sebuah kategori bidang ilmu. Sayangnya karya-karya anak bangsa ini masih jarang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa karena tidak terlihat oleh para praktisi dan investor. Oleh karena itu
ensiklopedia ini akan mempromosikan secara acak beberapa karya tulis yang tercatat oleh sistem pada setiap kategori pengetahuan yang masih berkaitan dengan ruang lingkup karya tulis. Diharapkan juga cara ini akan memberikan pencerahan kepada para pengguna ensiklopedia yang memang sedang mencari ide untuk membuat sesuat sehingga industri kreatif pun secara tidak langsung juga ikut terangkat. Setelah sekian banyak membahas permasalahan terkait dengan isi dari suatu referensi pegetahuan maka permasalahan berikut adalah masalah pengkategorian referensi pengetahuan. Ensiklopedia ini tidak membebaskan penyuntingan pengkategorian referensi pengetahuan oleh pengguna. Adapun jika seorang pengguna ingin meyunting pengkategorian sebuah referensi pengetahuan atupun ingin mengusulkan bentuk pohon ketegori baru maka yang dapat dilakukan hanyalah mengusulkan kepada pengelola ensiklopedia. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi pegkategorian refernsi pengetahuan dalam ensiklopedia dengan cara pandang, cara berpikir serta kebiasaan rakyat Indonesia sehingga mudah dipelajari oleh rakyat Indonesia pada umumnya. Diharapkan nantinya, setiap usulan dapat diproses dalam waktu tidak lebih dari 5 menit. Dikarenakan pada kesempatan ini ada keterbatasan kapasitas media pada maka bentuk rancangan sistem dari karya tulis ini dapat dilihat di url : http://zibriel.blogspot.com/2008/05/arsitekturensiklopedia-nusantara-untuk.html
6. Daftar Pustaka [1].WhatIsWiki : http://c2.com/w4/wikibase/search.cgi?search=WhatIs Wiki [2].ContentCollaborationCreation : http://c2.com/w4/wikibase/search.cgi?search=Content CollaborationCreation [3].ContentCollaborationClassification : http://c2.com/w4/wikibase/search.cgi?search=Content CollaborationClassification [4].WhyWikiWorks : http://www.netbros.com/WhyWikiWorks [5].Wiki : http://en.wikipedia.org/wiki/Wiki [6].WikiWikiWeb : http://en.wikipedia.org/wiki/WikiWikiWeb [7].Encyclopedia : http://en.wikipedia.org/wiki/Encyclopedia [8].HyperCard : http://en.wikipedia.org/wiki/HyperCard [9].Ward_Cunningham : http://en.wikipedia.org/wiki/Ward_Cunningham [10]. WikiNature : http://c2.com/cgi/wiki?WikiNature [11]. Web 2.0 - The Machine is Us/ing Us : http://www.youtube.com/watch?v=6gmP4nk0EOE [12]. Web 2.0 : http://www.youtube.com/watch?v=nsa5ZTRJQ5w [13]. What is Web 2.0? : http://www.youtube.com/watch?v=0LzQIUANnHc
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
[14]. Web 2.0 - thefirstpost.co.uk : http://www.youtube.com/watch?v=topeBoB-ApQ [15]. What Is Web 2.0? Short Version documentary : http://www.youtube.com/watch?v=9JPcno2cJgc [16]. Tim O'Reilly on What is Web 2.0? : http://www.youtube.com/watch?v=CQibri7gpLM [17]. Web 2.0 Consulting : http://www.youtube.com/watch?v=IdmnxcClEMc [18]. Eric Schmidt at the Web 2.0 Expo : http://www.youtube.com/watch?v=dxzDU3tTzGA [19]. Web 2.0 & Language Learning : http://www.youtube.com/watch?v=F1IRkqbUoXY [20]. Power of Web 2.0 : http://www.youtube.com/watch?v=M6SefbFbixI [21]. Web 2.0 : http://www.youtube.com/watch?v=HfcthnCT0qY [22]. About Us : http://www.podcast.com/aboutus [23]. About Us : http://www.podcast.net/aboutus [24]. About Us : http://www.mashable.com/aboutus [25]. About Us : http://www.scribd.com/aboutus
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta