EMBRIOLOGI MAS BAYU SYAMSUNARNO MK. FISIOLOGI HEWAN AIR
AWAL KEHIDUPAN SEL TELUR
SPERMATOZOA
ZIGOT
EMBRIO
Fertilisasi/Pembuahan Diawali dengan masuknya sperma ke dalam sel telur melalui mikropil pada khoriontiap sperma mempunyai kesempatan yg sama tetapi sangat kecil karena tempat pembuahannya sangat besar
Kepala sperma masuk dan ekornya tertinggal diluar, sebagai sumbat micropile sehingga yang lain tidak bisa masuk. Berjuta-juta sperma yang menempel pada telur disingkirkan oleh telur dengan reaksi kortek. Karena apabila tidak disingkirkan akan mengganggu metabolisme zigot
BETINA
JANTAN
Zat kimia yang terkandung pada sel telur dan sperma:
Androgamone I Androgamone II
Gynamone I
Gynamone II
menekan aktifitas spermatozoa saat masih di dalam saluran genital ikan jantan membuat permukaan khorion menjadi lembek sebagai lawan dari fungsi Gynamon II
mempercepat pergerakan dan menarik spermatozoa dari spesies yg sama secara kemotaksis mengumpulkan dan menahan spermatozoa pada permukaan telur
Kepala sperma masuk kedalam sitoplasma sel telur terjadi perkerutan protein dan terjadi pembelahan inti pd polar body II
Perkembangan MH dalam proses embriogenesis:
progenesis
Proses perkembangan yang berlangsung dari gametogenesis membentuk zigot
embriogenesis
Proses perkembangan zigot sehingga terbentuk individu primitif (belum memiliki bentuk & rupa yg spesifik)
organogenesis
Pembentukan organ-organ tubuh
EMBRIOGENESIS
cleavage
morulasi
Blastulasi
gastrulasi
organogenesis
1. Cleavage • pembelahan zygote secara cepat menjadi unitunit yang lebih kecil yang di sebut blastomer • Merupakan rangkaian mitosis yang berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang menghasilkan morula dan blastomer • Pada mamalia zona pellusida yg berfungsi untuk mencegah terpisahnya blastomer • Blastomer melekat satu sama lain oleh kekuatan saling melekat yang disebut tigmotaksi
• Pembelahan sel zigot pada ikan umumnya adalah meroblastik (parsial) walaupun ada juga holoblastik (total) tergantung pada banyaknya kuning telur dan penyebarannya • Meroblastik : yang membelah hanya inti sel dan sitoplasma • Holoblastik : kuning telur ikut membelah
Sel (kuning)
Kuning telur (lebih gelap)
2. Morulasi • merupakan pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32 sel dan berakhir menghasilkan sejumlah blastomer yang berukuran sama akan tetapi ukurannya lebih kecil • Berakhir setelah terbentuk blastodik yang membentuk dua lapisan sel: – Blastoderm (sel utama): membentuk tubuh embrio yg berasal dari sel-sel formatik – Sel pelengkap: meliputi trophoblast, periblast, auxilliary cells yang berfungsi melindungi dan menghubungi antara embrio dg induk atau lingkungan luar • Terbentuk cakram berkecambah yang terdiri dari jaringan embrio dan periblas
3. Blastulasi • Pada stadia blastula awal sel yang menempel kuning telur membuat penjuluran plasma ke bagian dalam sehingga seperti lapisan di bawah mangkuk terbalik • Pada saat stadium blastula sudah dapat dipetakan menjadi lapisan ectoderm (epiblast), entoderm (hypoblast) dan mesoderm (mesoblast) yg merupakan bakal pembentuk organ
Pada blastula sudah terdapat daerah yang berdifferensiasi membentuk organ-organ tertentu seperti sel saluran pencernaan, notochorda, syaraf, epiderm, ektoderm, mesoderm dan endoderm
4. Gastrulasi • Terdapat dua proses perkembangan sel:
Epiboly
suatu pergerakan sel-sel yg menjadi epidermis & daun saraf serta pada akhirnya akan terjadi penutupan kuning telur kecuali di blastopore
Emboly
pergerakan sel yg arahnya menuju ke bagian dalam terutama di ujung sumbu bakal embrio
3 macam pergerakan emboly: Delaminasi Invaginasi
Involusi
Rotasi menuju ke bagian dalam di daerah pinggir blastopore
Proses mendalamnya lapisan sel yg akan membentuk suatu lekukan dimana di pinggirnya terdapat penonjolan
Pemisahan beberapa kelompok sel, terutama lapisan ektoderm, lapisan baru dan lapisan pinggir
• Pada proses gastrula ini terjadi perpindahan ektoderm, mesoderm, endoderm dan notochord menuju tempat yang definitif berhubungan erat dg pembentukan susunan saraf • Gastrulasi berakhir pada saat kuning telur telah tertutupi oleh lapisan sel dan beberapa jaringan mesoderm yang berada disepanjang kedua sisi notochord disusun menjadi segmen-segmen yang disebut somit yaitu ruas yang terdapat pada embrio.
5. Organogenesis Merupakan proses pembentukan organorgan tubuh MH yang sedang berkembang
Ditandai dengan pembuatan bumbung oleh jaringan epidermis, neural, mesoderm dan endoderm
Jaringan neural • Berasal dari lapisan ektoderm • Otak, ganglion dan mata
Endoderm • Bagian dalam alat pencernaan makanan & pencernaan • Sebagian kelenjar endokrin
Lapisan Mesoderm • Dorsal terbentuk somite (ruas dalam embrio) Sclerotome (rangka axial); myotome (urat daging) ; dermatome (dermis) • Intermediate terbentuk ginjal dan gonad • Lateral terbentuk pembungkus jantung dan pembuluh darah
MENETAS 1. Kerja mekanik Embrio sering mengubah posisinya karena kekurangan ruang dalam cangkangnya, atau karena embrio telah lebih panjang dari lingkungan dalam cangkangnya
2. Kerja enzimatik berupa khorionase yang berasal dari kelenjar endodermal mereduksi lapisan khorion sehingga cangkang telur akan tipis
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat tetas telur: 1. Kualitas telur dipengaruhi oleh kualitas pakan yang diberikan pada induk 2. Lingkungan suhu, oksigen 3. Gerakan air yang terlalu kuat yang menyebabkan terjadinya benturan sehingga telur pecah
Periode krisis pada embrionik: • Fertilisasi • Cleavage • Permulaan gastrulasi • Pembentukan bakal ekor • Penetasan • Permulaan eksternal feeding
LARVA
Kriteria: Adanya dan posisi oil globule Ukuran kuning telur Melanofora Bakal sirip
Kriteria lebih lanjut: Mulut sudah terbentuk Mata berpigmen Usus terbentuk Anus terbuka Sirip dada memanjang
E eye, M oil globule, Y yolk sac, G gall bladder, I intestine, N notocorda, O muscle, C caudal, A anal
SEJALAN DENGAN PENYERAPAN KUNING TELUR
• • • • •
Mulut mulai berfungsi Mata dan usus berkembang lebih lanjut Organ lokomosi a/l sirip: primordial Insang mulai terbentuk Gelembung renang mulai terbentuk
median
Fase kritis larva pada saat awal eksternal feeding: point of no return
Perkembangan larva • Waktu singkat dan cepat • Diferensiasi tinggi • Pertumbuhan cepat • Konsumsi O2 tinggi • Lemah sehingga gampang diserang • Kematian tinggi
TERIMA KASIH