ELECTRONIC FUEL INJECTION
MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI ? Standar emisi di Eropa dan Amerika begitu ketat, dimana karburator tidak bisa Dengan sistem EFI, maka memenuhi syarat tersebut 4 Emisi gas buang rendah
4 Hemat bahan bakar 4 Tenaga mesin lebih optimal
Apakah emisi gas buang itu ? Hasil dari satu proses pembakaran yang terjadi dalam mesin
CxHy + O2
→ CO2 + H2O + NOx
Zat-zat beracun : Carbon Monoxide (CO), Hidrocarbon (HC), Nitrogen Oxide (NOx), Sulfur Oxide (SOx), Plumbum Oxide (PbOx)
DAMPAK DARI EMISI GAS BUANG
Bagi kesehatan manusia
Bagi lingkungan hidup
• Gas SOx :
• Gas CO2 :
Menimbulkan hujan asam, yang berakibat menurunnya kesuburan tanah, mematikan ikan di kolam Menyebabkan terjadinya pemanasan global / meningkatnya suhu udara, naiknya permukaan laut
PRINSIP KERJA MESIN 4 TAK Langkah Masuk (Intake Stroke) 8Posisi katup hisap terbuka dan katup buang tertutup 8Udara dan bahan bakar yang telah teratomisasi di saluran intake masuk ke ruang bakar 8Posisi piston bergerak dari TMA ke TMB
Langkah Kompresi (Compression Stroke) 8 Posisi katup hisap dan katup buang tertutup 8 Udara dan bahan bakar yang telah teratomisasi di ruang bakar dipampatkan/ditekan, menjadikan tekanan dan temperaturnya naik 8 Posisi piston bergerak dari TMB ke TMA
PRINSIP KERJA MESIN 4 TAK Proses Langkah Usaha (Expantion Stroke) 8 Posisi katup hisap dan katup buang tertutup 8Udara dan bahan bakar yang telah teratomisasi di ruang bakar dengan tekanan dan suhu yang tinggi dibakar dengan bantuan letikan bunga api busi dan menimbulkan gaya gerak piston ke bawah 8 Posisi piston bergerak TMA ke TMB(Exhaust Stroke) Prosesdari Langkah Buang 8 Posisi katup hisap tertutup dan katup buang terbuka 8 Udara dan bahan bakar yang telah terbakar di ruang bakar menghasilkan sisa gas hasil pembakaran (emisi) keluar melalui saluran exhaust dan knalpot dengan tekanan dan temperatur yang tinggi 8 Posisi piston bergerak dari TMB ke TMA
PROSES PEMBAKARAN DALAM MESIN λ =
Jumlah udara masuk jumlah udara teoritis
λ=1
Jumlah udara masuk sama dengan jumlah udara teoritis
λ<1
Jumlah udara masuk lebih kecil dari jumlah udara teoritis (campuran gemuk) dalam batas tertentu dapat meningkatkan tenaga motor
λ>1
Jumlah udara masuk lebih besar dari jumlah udara teoritis ( campuran kurus ), tenaga motor kurang
λ >1,2
Campuran sangat kurus sehingga pembakaran kemungkinan tidak dapat terjadi pada tempat yang lebih luas
PRINSIP KERJA KARBURATOR
PRINSIP DASAR SISTEM KARBURATOR FUEL
UDARA
FUEL PUMP
AIR FILTER
FUEL FILTER
KARBURATOR
ENGINE
SKEMA SISTEM INJEKSI MESIN BENSIN INJEKSI BENSIN
Mekanik
Injektor membuka terus menerus pada tekanan tertentu. Contoh : K Jetronic
Semi Elektronik Injektor membuka terus menerus pada tekanan tertentu yang tekanannya diatur secara elektronik. Contoh : KE Jetronic
Full Elektronik Injektor membuka secara elektromagnetik yang diatur oleh unit pengontrol elektronik. Contoh : D Jetronic, L Jetronic, Mono Jetronic, motronic
PRINSIP DASAR SISTEM L JETRONIC AIR
FUEL SENSORS
AIR FILTER
FUEL PUMP
ECU AIR FLOW SENSOR
FUEL FILTER
FUEL RAIL
FUEL INJECTION VALVE (INJECTOR)
E NGINE
PRINSIP DASAR SISTEM L JETRONIC
Sistem injeksi elektronik ( EFI/L-Jetronik) adalah Sistem penyemprotan bahan bakar yang dikontrol secara elektronik dengan menggunakan ECU atau ECM berdasarkan informasi yang diberikan oleh sensorsensor, antara lain : Sensor volume dan suhu udara yang masuk suhu air pendingin beban dan putaran motor
KONSTRUKSI SALURAN UDARA MASUK Faktor-Faktor Dalam Upaya Peningkatan Performa Mesin 8Bentuk Ruang Bakar 8Bentuk Mekanisme Katup 8Bentuk Saluran Masuk
Gambar. I Katup menutup ; saluran masuk lebih panjang Gambar. II Katup membuka ; saluran masuk lebih pendek Saluran masuk dapat diatur besarnya melalui katup pengatur 1
Model-Model Konstruksi Saluran Masuk Dalam Upaya Peningkatan Performa Mesin 8Multi Valve Engine 8Variable Intake Manipold 8Variable Valve Timing 8Sistem Turbocharger
SISTEM INDUKSI BAHAN BAKAR Perbandingan campuran yang sesuai dapat diraih dengan mengukur secara tepat jumlah udara yang masuk ke dalam silinder motor pada setiap tingkat kerja. Temperatur, putaran, beban motor serta faktor perbandingan campuran udara bensin selalu diusahakan mendekati kerja motor yang optimal dan gas buang yang relatif bersih. Saluran masuk yang variabel (Variabel Intake Manipol) yang dapat menyesuaikan dengan putaran dan beban motor dapat meningkatkan efisiensi volume silinder
SKEMA KERJA ELECTRONIC FUEL INJECTION Komponen Sistem Bahan Bakar : 1. Tangki Bensin 2. Pompa Bensin 3. Saringan Bensin 4. Pipa Pembagi 5. Regulator Tekanan Bensin 6. Injektor Komponen Sistem Aliran Udara : 1. Pengukur Aliran Udara 2. Katup/Throttle Gas 3. Saklar Posisi Katup Gas 4. Sekrup Penyetel Putaran Idle 5. Sekrup Penyetel CO 6. ECU Komponen Sistem Start Dingin dan Penambah udara : 1. Injektor Start Dingin 2. Sensor Waktu Start Dingin 3. Katup Pengatur Penambah Udara 4. Sensor Temperatur Air Pendingin Rangkaian Listrik Pengendali : 1. Kunci Kontak 2. Koil Pengapian 3. Relai Pompa Bensin
PRINSIP DASAR KERJA EFI Sistem aliran bahan bakar dengan tekanan kerja tertentu melalui pompa bensin mensuplai dari tangki sampai ke injektor Injektor menyemprotkan bensin ke setiap saluran masuk silinder motor dengan jumlah bahan bakar yang disesuaikan dengan kebutuhan unjuk kerja motor. ECU/ECM berfungsi mengatur volume penyemprotan bensin berdasarkan kerja dari sensor-sensor antara lain : 8Sensor Putaran Mesin 8Sensor Beban Mesin 8Sensor Pengendali Kerja Mesin 8Sensor Suhu Air Pendingin 8Sensor Suhu Udara Masuk serta variabel lainnya.
KEUNTUNGAN DARI EFI 8 Saluran masuk pada silinder mesin dapat dibuat lebih rata dan sama panjang, sehingga setiap silinder akan menerima jumlah campuran bahan bakar yang sama akibatnya putaran mesin lebih halus. 8 Konstruksi ruang bakar dan kepala silinder memungkinkan dapat lebih disempurnakan, agar efisiensi volumetrik mesin lebih meningkat guna menambah torsi dan daya motor. 8 Perbandingan campuran bensin dan udara yang dibakar dapat diusahakan selalu mendekati perbandingan campuran yang ideal hingga memungkinkan emisi gas buang relatif bersih. 8 Oleh karena kadar racun emisi gas buangnya dapat diperkecil akibat pengaturan perbandingan campuran bensin dan udara yang mendekati ideal, bukan saja torsi dan daya motor yang meningkat namun juga bensin akan lebih hemat pemakaiannya.
PERBANDINGAN TORSI DAN DAYA MOTOR Keterangan . ____ motor memakai sistem injeksi
------ motor memakai karburator
KONSTRUKSI POMPA BENSIN ELEKTRIK
POMPA BENSIN ELEKTRIK Penempatan di luar tangki Pompa bensin diletakkan di lantai bawah dekat Differensial/Gardan dan diberi pelindung serta baut pengikat. (1) Konektor rangkaian listrik (2) Hubungan pipa aliran bensin (3) Baut Pengikat
POMPA BENSIN ELEKTRIK Penempatan di dalam tangki
Kondisi pompa bensin yang sudah dikeluarkan, tanda panah menunjukan posisi sambungan pipa aliran bahan bakar, konektor rangkaian listrik serta hubungan pompa ke saringan kassa. Penggantiannya kadang harus utuh dengan perlengkapan sender pengukur bahan bakar yang menjadi satu unit dengan pompa.
KONSTRUKSI SARINGAN BENSIN Fuel Filter berfungsi untuk menyaring kotoran yang beredar dalam sistem bahan bakar dan dipasang pada saluran aliran bensin sesudah pompa.
Penggantiannya dilakukan secara periodik setiap 10.000 - 20.000 Km.
Konstruksi terdiri dari elemen kertas dengan lubang-lubang penyaring yang cukup halus yaitu sekitar 100 mikron dan pada akhir saringan dipasang saringan kassa.
Penempatan
SARINGAN BENSIN Letak saringan berada di bawah lantai kendaraan. Bila melepas saringan, kedua slang dari dan ke saringan harus diklem, serta perhatikan tandatanda panah penunjuk ke arah pemasangan saringan
KONSTRUKSI PRESSURE REGULATOR
Tekanan kerjanya berkisar antara 2 - 3 Bar atau sesuai spessifikasi
Penempatan
PRESSURE REGULATOR Pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan kerja sistem aliran bahan bakar agar konstan, hasil tekanan yang sudah diatur tersebut disalurkan ke pipa pembagi, seterusnya diterima
Pressure regulator yang terpasang pada fuel rail (pipa pembagi) ditunjukan oleh tanda panah
oleh injektor secara merata
PRESSURE REGULATOR Diagnosa
Mengukur tekanan kerja sistem bahan bakar digunakan Pressure Fuel Gauge. Hal ini akan dapat mendiagnosa kerja dari pressure regualtor
INJECTOR
Injektor bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetis yang biasanya dikendalikan oleh ECU melalui rangkaian massa. Bila dialiri arus listrik garis gaya magnet akan dapat mengangkat katup jarum injektor setinggi 0,1 mm dari dudukannya. Makin lama mengangkat maka makin banyak bensin yang disemprotkan Injektor bekerja secara serentak atau sekuen yaitu satu kali penyemprotan setiap satu putaran poros engkol.
RANGKAIAN KELISTRIKAN SISTEM BAHAN BAKAR
RANGKAIAN KELISTRIKAN SISTEM BAHAN BAKAR
SISTEM ALIRAN UDARA
PENGUKUR VOLUME UDARA
AIR FLOW SENSOR
Keterangan : 1. Sekrup pengatur campuran idle
4. Air temperature sensor 5. Electronic connections
2. Air flow sensor flap
6. Damping chamber
3. Non return valve
7. Compensation flap
PENGUKUR VOLUME UDARA Cara Kerja
Aliran udara yang terhisap oleh motor akan menggerakkan plat katup pintu udara, dan membentuk sudut gerak tertentu dari katup plat tsb. Sebuah sensor temperatur udara akan memberikan informasi ke ECU yang berupa perubahan nilai tegangan pada potensiometer akibat dari gerakan katup plat pintu udara yang masuk.
PENGUKUR VOLUME UDARA Simbol Kelistrikan
K1 : Kontak pengendali pompa bensin
Vr2 : Sensor temperatur udara masuk
Vr1 : Tahanan geser pengukur udara (potensio)
R
: Tahanan
Penempatan
PENGUKUR VOLUME UDARA
Pengukur volume udara terpasang pada mesin ( kiri ) untuk melepasnya longgarkan baut pengikat sesuai tanda panah ( kanan )
PENGUKUR MASSA UDARA AIR MASS METER MODEL HOT WIRE
PENGUKUR MASSA UDARA
AIR MASS METER MODEL HOT FILM
Pada pengukur massa udara ini terdapat plat dengan sensor film, serta pengukur suhu udara ditempatkan sedemikian rupa pada saluran masuk dan terpisah dari pengukur udara. Perbaikannya hanya dilakukan dengan penggantian satu unit.
HUBUNGAN MASSA UDARA DENGAN SINYAL
RANGKAIAN LISTRIK PENGUKUR MASSA UDARA
MAP SENSOR MANIPOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR
Sensor Pengukur Tekanan Udara ditempatkan pada ruang motor dan dihubungkan dengan kevakuman saluran masuk. MAP Sensor mengukur perubahan tekanan udara yang terjadi pada saluran masuk yang disebabkan oleh putaran dan beban motor. Perubahan tekanan udara masuk yang terjadi akan menyebabkan perubahan tegangan antara 0 - 5 Volt. Contoh : Saat idle tekanan udara yang masuk 20 Kpa dengan tegangan sinyal 0,5 Volt. Dan saat beban penuh tekanan udara yang masuk sebesar 110 Kpa dengan tegangan sinyal 5 Volt. Dari sinyal tegangan ini menentukan penyemprotan bensin oleh injektor.
MAP SENSOR RANGKAIAN
SENSOR POSISI KATUP GAS Konstruksi dasar sensor posisi katup gas terdiri dari :
(1) Rumah katup gas (2) Katup gas (3) Saluran by pas putaran idel (4) Sekrup penyetel putaran idel Banyaknya udara yang mengalir ke dalam silinder motor tergantung dari besarnya bukaan katup gas. Pada sakelar posisi katup gas terdapat dua kontak yaitu : 1. Kontak putaran idle, berhubungan pada waktu katup gas menutup penuh 2. Kontak beban penuh, berhubungan bila katup gas dalam keadaan membuka penuh (beban penuh), dan penyemprotan injektor juga pada posisi beban penuh.
SENSOR POSISI KATUP GAS
Sensor posisi katup gas yang terpasang pada saluran masuk dengan dua buah sekrup penyetel posisi dasar ( tanda panah ).
SENSOR POSISI KATUP GAS Data komponen : 1. Sensor posisi katup gas 2. Katup EGR 3. Regulator tekanan bahan bakar 4. Katup ventilasi tangki 5. Pengatur putaran idle otomatis (IAC)
SENSOR POSISI KATUP GAS RANGKAIAN
SENSOR TEMPERATUR AIR PENDINGIN
Sensor temperatur air pendingin merupakan tahanan variabel dengan sifat NTC yang berfungsi untuk memberi informasi pada ECU tentang suhu air pendingin pada mesin.
Dengan sifat tahanan NTC maka : Bila suhu air pendingin mesin rendah, nilai tahanan sensor tinggi Bila suhu air pendingin mesin tinggi, nilai tahanan sensor rendah.
SENSOR TEMPERATUR AIR PENDINGIN GRAFIK
SENSOR POSISI POROS ENGKOL Sensor ditempatkan biasanya pada
sisi
sinyal
blok
dibuat
mesin, dari
gigi
piringan
yang dipasangkan pada poros engkol. Apabila poros engkol berputar gigi-gigi pada fly wheel akan melewati yang
kumparan
didalamnya
induktif terdapat
magnet permanen, perubahan garis
gaya
dikirim
magnet
pada
ECU
ini
yang
bertujuan
untuk menentukan posisi poros engkol pada silinder nomor satu dan putaran mesin.
SENSOR POSISI POROS ENGKOL RANGKAIAN
Kabel
rangkaian
sensor
posisi
poros engkol dilengkapi dengan isolasi kloaksial. Hal
ini
dimaksudkan
untuk
mencegah interferensi gelombang elektromagnetis dari luar yang dapat mengganggu sinyal yang dibangkitkan oleh sensor.
SENSOR POSISI POROS ENGKOL PENEMPATAN
Sensor posisi poros engkol terpasang pada blok mesin ( gambar kiri ), kabelnya di tempatkan sedemikian rupa ( gambar kanan ).
SENSOR DETONASI KONSTRUKSI DAN PENEMPATAN
Perangkat pemonitor detonasi terjadi pada mesin terdiri dari :
yang
a. Letaknya dibagian bawah blok mesin diantara silinder 2 dan 3 berfungsi menangkap getaran yang ditimbulkan oleh detonasi mesin. Sensor ini terbuat dari kristal Piezo yang dapat merubah getaran menjadi sinyal listrik analog b. Module detonasi dipasangkan di ruang mesin berfungsi untuk memonitor sinyal yang diberikan oleh sensor detonasi dan merubahnya menjadi sinyal segi empat dan dikirim ke ECU. Kebanyakan module detonasi sudah ditempatkan terintegrasi di dalam ECU c. ECU akan berfungsi menghitung saat pengapian yang sesuai dengan sinyal yang dikeluarkan
SENSOR OKSIGEN SKEMA
Sensor oksigen berfungsi untuk memberikan informasi tentang keadaan campuran udara bensin yang harus diterima oleh ECU, informasi/sinyal diterima dalam bentuk tegangan berdasarkan kadar oksigen yang ada pada saluran gas buang.
SENSOR OKSIGEN KOMPONEN DAN GRAFIK
Keramik aktif pada sensor oksigen mulai bekerja bila suhu sekitarnya sudah mencapai sekitar 300 ° C dan data yang diterima akan dikirim ke ECU. Contoh : Bila lambda = 0,95 maka terdapat volume oksigen sebesar 0,2 - 0,3 % dari volume gas buang.
SENSOR OKSIGEN PENEMPATAN
Untuk menyempurnakan kerja katalik konventer dan mendapatkan emisi gas buang yang berwawasan lingkungan, maka dipasangkan 2 buah oksigen sensor yang dipasangkan sebelum dan sesudah katalik konventer Oksigen sensor (1) untuk mengontrol perbandingan campuran sedangkan oksigen sensor (2) untuk memonitor kerja katalik konventer. Jika terjadi kerusakan pada oksigen sensor (1) maka oksigen sensor (2) akan memberikan masukan pada ECU.
ELECTRONIC CONTROL MODULE
ELECTRONIC CONTROL MODULE ECU / ECM : Berfungsi mengevaluasi / menghitung / mengkalkulasi segala masukan dari sensor selama mesin beroperasi dan memberikan perintah dalam pelaksanaan penyemprotan bensin pada injektor, pengaturan putaran idle, saat pengapian, dll.
ECM / ECU terdiri dari : 1. Pembentuk sinyal 2. Konverter/perubah sinyal analog ke digital 3. Mikrokomputer terdiri dari a. CAN BUS b. Mikroprosesor/CPU c. R O M d. R A M
PENGATUR PUTARAN IDLE MODEL LAMA
Pengatur putaran idle /Auxiliary air device : Berfungsi pada waktu mesin dingin saluran by pass sebelum dan sesudah katup gas akan terbuka lebih besar dan apabila mesin sudah panas maka saluran akan tertutup dengan demikian putaran mesin akan dapat diatur lebih halus pada waktu kondisi mesin dingin.
PENGATUR PUTARAN IDLE SKEMA DAN PENEMPATAN MODEL LAMA (BIMETAL)
Pengatur putaran idle (1) bekerja berdasarkan saklar waktu (2) yang akan memutuskan rangkaian listrik ke pengatur putaran bila mesin sudah panas. Sistem ini hampir sudah tidak dijumpai kecuali pada mesin dengan sistem injeksi generasi tahun 80-an.
PENGATUR PUTARAN IDLE MODEL BARU (MOTOR LISRTIK)
KETERANGAN : 1.
Electrical connection
2.
Housing
3.
Winding
4.
Armature
5.
Aliran
udara
bypass
melalui throttle plate 6.
Rotating slide
PENGATUR PUTARAN IDLE MODEL BARU
Pengatur putaran idle model ini bekerja secara otomatis yang diregulasi oleh ECU. Dan konstruksi ini merupakan sebuah elektromotor (2). Pembukaan dan penutupan saluran by pass ini bekerja melalui kendali ECU.
IDLE AIR CONTROL ( IAC )
Jenis pengatur putaran idle yang lain ini berfungsi mengatur aliran udara melalui saluran by pass sebelum dan sesudah katup gas. Konstruksinya berupa motor listrik yang bergerak maju mundur dalam menggerakan katup pengatur.
IDLE AIR CONTROL SKEMA DAN PENEMPATAN
Kerja pengontrolan putaran tanpa beban/idle yang bekerja sesuai permintaan ECU ini tergantung dari kondisi suhu mesin dan berbagai variable lainnya.
SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK KOMPONEN DISTRIBUTOR
SISTEM PENGAPIAN KOMPUTER CONTOH : Toyota Corolla 4A-FE 1.6
Masalah yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan elektronis seperti : Pengajuan pengapian yang tidak bisa disesuaikan dengan berbagai variasi kondisi kerja mesin seperti keadaan beban dan putaran mesin, suhu air pendingin, temperatur dan jumlah udara yang dihisap, nilai oktan bahan bakar, dll. Sistem manajemen mesin merupakan suatu pengaturan kombinasi antara sistem injeksi bahan bakar dan sistem pengapian.
SKEMA PENGONTROLAN SISTEM PENGAPIAN KOMPUTER CONTOH : Opel Vecrab Mesin X 25 XE 1996-2000
1. Sensor detonasi 2. Relai injektor 3. Relai pompa bensin 4. Unit koil/direct ignition 5. Sensor posisi poros engkol 6.Sensor suhu air pendingin 7. Sensor suhu udara masuk 8. Pengukur massa udara
PENGONTROLAN SISTEM PENGAPIAN KOMPUTER PENEMPATAN
1. Sensor detonasi
3
2. Relai injektor 3. Relai pompa bensin 4. Unit koil/direct ignition 5. Sensor posisi poros engkol 6. Sensor suhu air pendingin 7. Sensor suhu udara masuk 8. Pengukur massa udara
GRAFIK PROSES PEMBAKARAN Za : Saat pengapian yang tepat dapat menghasilkan tekanan pembakaran yang optimal, emisi/gas buang yang lebih bersih.
Zb : Saat pengapian yang terlalu maju, menyebabkan detonasi, suhu mesin terlalu tinggi, emisi yang jelek dan dapat menimbulkan kerusakan mesin. Zc : Saat pengapian terlambat, campuran udara bensin tidak terbakar dengan sempurna, daya mesin turun emisi CO dan HC sangat banyak.
KONDISI BUSI AKIBAT PROSES PEMBAKARAN Syarat-syarat busi sebagai komponen sistem pengapian antara lain : 1. Besar celah elektroda busi harus diukur sedemikian rupa, agar dapat mengaktifkan pembakarn dalam volume yang besar serta bervariasi, celah elektroda yang lebih besar akan dapat mereduksi HC, akan tetapi celah yang terlalu besar bisa menyebabkan kemampuan pengapian jadi menurun. 2. Busi harus ditempatkan sedemikian rupa agar dapat membakar dengan mudah campuran udara-bensin. 3. Harus dapat mengalirkan panas dengan baik
KATALIK KONVENTER Katalik konventer berfungsi untuk mengurangi kadar CO, HC maupun NOX pada emisi. Konstruksinya terdiri dari rumah yang terbuat dari stainless steel sebagai pelindung Ceramic Monolith yang dilapisi dng Platinum Rhodium dan Palladium.
KATALIK KONVENTER KOMPONEN DAN PENEMPATAN
Keterangan gambar : (1) Ceramic monilith (2) Bagian pelindung terbuat dari platina rodium dan palladium (3) Bagian dalam katalik (4-5) Seal. Material katalis (Platinum Rhodium dan Palladium) berfungsi untuk membentuk reaksi kimia guna mengoksidasi CO, HC, dan NOX menjadi 2CO2, 4CO2 + 6H2O, N2 + 2CO2 yang lebih bersih.
KATALIK KONVENTER GRAFIK PENGGUNAAN
Dengan kondisi campuran udara dan bensin yang mendekati Ideal = 0,99 -1 di tambah (λ) penggunaan katalik konventer memungkinkan kondisi HC menurun, CO kian menurun dan NOX rendah
PETUNJUK UMUM KEAMANAN DALAM PENGUKURAN • Jangan pernah melepas konektor wiring harness dari/ke unit control/ECU dalam kondisi kunci kontak posisi ON • Lepaskan terminal baterai dari sistem kelistrikan kendaraan sebelum melakukan pengisian normal ataupun cepat • Jangan pernah menggunakan pengisian cepat untuk menstarter kendaraan • Hati-hati saat menyentuh tegangan tinggi dalam pengapian
• Ketika melepas/memasang komponen dari/ke atau transmisi, pastikan hubungan massa dari mesin dan transmisi terpasang dengan baik ke baterai. Kerusakan ataupun kehilangan hubungan massa dapat menyebabkan rusaknya ECU • Hindarkan control unit dari pengaruh temperatur tinggi sampai di atas 80 ° C / 176 ° C ingat saat pengecatan • Setelah melepas baterai jangan lupa melakukan pemrogaman ulang pada jam, Board computer, Penggerak kaca elektrik, dan station radio, dll.
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
SIRKUIT DIAGRAM
SIRKUIT DIAGRAM
SIRKUIT DIAGRAM