EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ilham Aji Sasongko Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick lebih baik digunakan dalam kegiatan pembelajaran daripada menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two StayTwo Stray pada materi SPLDV. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelas VIII C sebagai kelas eksperimen I dan VIII D sebagai kelas eksperimen II. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Uji keseimbangan menggunakan uji-t dua pihak diperoleh hasil kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama sedangkan uji hipotesis menggunakan uji-t pihak kanan dengan 5% menunjukkan hitung 1,990 1,645 tabel sehingga H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada pokok bahasan SPLDV lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two StayTwo Stray. Kata kunci: prestasi belajar, Talking Stick , Two Stay-Two Stray
PENDAHULUAN Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami banyak perkembangan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan, namun banyak faktor yang menyebabkan sulitnya penerapan sistem pendidikan yang memadai. Perkembangan dunia pendidikan diharapkan terbentuknya peserta didik yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapatkan perhatian, penanganan, dan prioritas secara sungguh-sungguh baik pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pendidikan khususnya. Namun pada kenyataannya prestasi belajar siswa terutama dalam bidang matematika masih tergolong rendah. Bahwa pemahaman konsep masih rendah. Hal ini terjadi tidak hanya menjadi kesalahan siswa tetapi dapat juga disebabkan karena
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Two Stay-Two Stray Terhadap Prestasi Belajar Siswa
93
penggunaan strategi pembelajaran guru kurang bervariasi. Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang sesuai agar hasil belajar matematika siswa meningkat salah satunya model pembelajaran Talking Stick. Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah apakah prestasi belajar matematika yang dikenai model pembelajaran Talking Stick lebih baik dari pada yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray. Prestasi menurut Djamarah (2012:21) adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan apapun. Untuk mendapatkan prestasi seseorang harus menghadapi rintangan dan tantangan. Joyce & Weil
dalam Rusman, (2011: 133) berpendapat bahwa, model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahanbahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai pola pilihan guru. Model pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif dan kreatif, yaitu model pembelajaran Talking Stick. Menurut Agus Suprijono (2013: 109), pembelajaran dengan metode Talking Stick mendorong peserta didik untuk lebih berani mengemukakan pendapat. Pembelajaran ini mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya karena pembelajaran ini menggunakan sebuah tongkat sebagai alat penunjuk giliran. Penerapan pembelajaran ini dalam pembelajaran ini melibatkan siswa untuk dapat berperan aktif agar peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi lebih baik. Model pembelajaran lain adalah Two Stay-Two Stray. Menurut Agus Suprijono (2013: 93), model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Straya (TS-TS) dalah dua tinggal dua tamu. Dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Dua anggota kelompok
94
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Two Stay –Two Stray Terhadap prestasi Belajar Siswa
yang tidak mendapatkan tugas sebagai tamu mempunyai kewajiban menerima tamu dari kelompok lain. Menurut Yusfy (2012), model pembelajaran TS-TS memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Penerapan model pembelajaran dalam pembelajaran matematika untuk membangun ketrampilan sosial dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pikiran. Jadi diharapkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi dapat terarah lebih baik. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari lima kelas. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian ini dalam pelaksanaannya menggunakan dua kelompok kelas. Kelompok eksperimen I yaitu kelas VIII C diterapkan model pembelajaran Talking Stick, sedangkan kelas eksperimen II yaitu kelas VIII D diterapkan model pembelajaran Two Stay-Two Stray. Pada tahap akhir masing-masing kelompok diberikan tes untuk mengukur prestsi belajar siswa pada materi SPLDV. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data kemampuan awal kelas eksperimen I dan eksperimen II. Sedangkan tes digunakan untuk memperoleh data akhir mengenai hasil belajar matematika. Instrumen dalam penelitian ini berupa soal tes uraian sebanyak 8 item soal. Sebelum instrumen tersebut digunakan terlebih dahulu diuji validitas tes menggunakan uji validitas isi oleh dua validator dan semua menyatakan bahwa soal tes mempunyai validitas isi yang baik dan sesuai. Soal tes yang sudah dianalisi dan dinyatakan valid digunakan sebagai soal tes prestasi belajar kedua kelas sampel. Hasil dari uji instrumen digunakan untuk melakukan uji analisis data yang meliputi uji normalitas menggunakan metode Lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji Chi Kuadrat Bartlett dan uji hipotesis menggunakan uji-t pihak kanan .
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Two Stay-Two Stray Terhadap Prestasi Belajar Siswa
95
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali dengan pengujian kemampuan awal siswa pada kedua kelompok sampel. Data kemampuan awal siswa diperoleh dari nilai ujian akhir semester II kelas VII SMP Negeri 29 Purworejo. Untuk melihat apakah kemampuan awal siswa dalam kedua sampel sama dilakukan uji keseimbangan menggunakan uji-t dua pihak dengan 0,05. Sebelum melakukan uji keseimbangan, harus dilakukan uji
taraf signifikansi
normalitas dengan uji Lilliefors dengan
|
rumus
|
(Budiyono,
2004: 170) dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat dengan rumus ,
! "#$ %&'
∑ !) "#$
)
*~
,
(Budiyono, 2004: 176). Rangkuman hasil
perhitungan disajikan dalam tabel berikut.
No 1. 2.
Tabel 1. Rangkuman Uji Normalitas Data Awal N Keputusan Uji obs tabel 22 0,151 0,183 H0 diterima 22 0,174 0,183 H0 diterima
Kelompok Eksperimen I Eksperimen II
Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II
Kesimpulan Normal Normal
Tabel 2. Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Awal Keputusan Uji Kesimpulan obs tabel Kedua kelompok 0,019 3,841 H0 diterima mempunyai variansi yang sama
Kelompok
N
Eksperimen I Eksperimen II
22 22
Tabel 3. Rangkuman Uji Keseimbangan -obs -tabel 0,630
1,960
Keputusan Uji H0 diterima
Dari tabel di atas berarti kedua kelompok dalam keadaan seimbang. Jadi antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan Talking Stick dan Two Stay-Two Stray mempunyai kemampuan awal sama. Pada kelompok eksperimen I dilakukan pembelajaran menggunakan model Talking
Stick,
sedangkan
kelompok
eksperimen
II
dilakukan
pembelajaran
menggunakan model Two Stay-Two Stray. Setelah masing-masing kelas diberi
96
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Two Stay –Two Stray Terhadap prestasi Belajar Siswa
perlakuan dengan model pembelajaran yang berbeda, keduanya diberi tes prestasi belajar matematika. Tes ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa pada materi SPLDV. Dari hasil nilai tes menunjukan rata-rata prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C sebesar 76,27 lebih baik daripada kelas VIII D yang sebesar 72,27. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dilakukan uji hipotesis munggunakan uji-t pihak kanan dengan taraf signifikan
0,05. Sebelum
dilakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi seperti pada data kemampuan awal untuk menunjukan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan variansi. Rangkuman hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut.
No 1. 2.
Kelompok Eksperimen I Eksperimen II
Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelompok Eksperimen I Eksperimen II
Tabel 4. Rangkuman Uji Normalitas Data Akhir Keputusan Uji N hitung tabel 22 0,107 0,183 H0 diterima 22 0,152 0,183 H0 diterima
Kesimpulan Normal Normal
Tabel 5. Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Keputusan Uji Kesimpulan hitung tabel Kedua kelompok 0,059 3,841 H0 diterima mempunyai variansi yang sama
N 22 22
Tabel 6. Rangkuman Uji Hipotesis -hitung -tabel 1,990 1,645
Keputusan Uji H0 ditolak
Dari tabel di atas berarti kedua kelompok memiliki perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada materi SPLDV menggunakan model pembelajaran Talking Stick lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran Two Stay-Two Stray. Hal yang menjadi penyebabnya adalah pada model pembelajarannya. Pada pembelajaran Talking Stick, siswa terlihat lebih aktif, menyenangkan dan lebih siap
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Two Stay-Two Stray Terhadap Prestasi Belajar Siswa
97
dalam proses pembelajaran. Berbeda dengan pembelajaran menggunakan model Two Stay-Two Stray , selama proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak mau belajar dalam kelompok dan cenderung menyepelekan. Hal tersebut yang menyebabkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Talking Stick lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Two Stay-Two Stray.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Talking Stick lebih baik daripada model pembelajaran Two Stay-Two Stray untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi SPLDV. Saran yang dapat diberikan peneliti kepada para pendidik dalam penyampaian materi pelajaran matematika perlu memperhatikan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Salah satu alternatif yang dapat digunakan guru selama proses pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan Two Stay-Two Stray. Harapan penulis adalah apa yang telah diteliti dapat memberikan manfaat serta sumbangan pemikiran bagi pendidik, pembaca, dan peneliti.
DAFTAR PUSTAKA Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yusfy. 2012. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) . diakses dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2259813-modelpembelajaran-stay-stray-tsts/ pada tanggal 07 Februari, 2012 .
98
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dan Two Stay –Two Stray Terhadap prestasi Belajar Siswa