EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Nani Riyanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep dan kepercayaan diri siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning lebih baik dibandingkan model pembelajaran ekspositori pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMP N 1 Ambal tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Ambal tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 224 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode tes, dan metode angket. Instrumen penelitian menggunakan tes pemahaman konsep dan angket kepercayaan diri siswa. Analisis data menggunakan uji hipotesis uji t-multivariat. Hasil analisis data menunjukkn bahwa pemahaman konsep dan kepercayaan diri siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning lebih baik dibanding pemahaman konsep dan kepercayaan diri siswa dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada materi kubus dan balok pada kelas VIII SMP N 1 Ambal tahun pelajaran 2015/2016. Kesimpulan H0 ditolak atau terdapat perbedaan, berdasarkan hasil uji univariat untuk variabel terikat kepercayaan menunjukkan bahwa rerata kepercayaan diri siswa yang dikenai model pembelajaran Quantum Learning lebih baik dari rerata kepercayaan diri siswa dengan pembelajaran ekspositori. Untuk variabel terikat pemahaman konsep siswa menunjukkan bahwa rerata kepercayaan diri siswa yang dikenai model pembelajaran Quantum Learning lebih baik dari rerata kepercayaan diri siswa dengan pembelajaran ekspositori.
Kata kunci: pemahaman konsep, kepercayaan diri, Quantum Learning PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). Hal itu menunjukkan betapa pentingnya peranan matematika dalam dunia pendidikan dan perkembangan teknologi sekarang ini. Pada umumnya kondisi belajar mengajar yang diciptakan dan disediakan guru untuk keperluan pembelajaran matematika dalam proses belajar mengajar masih menggunakan model ekspositori. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa, serta menjadikan siswa pasif dan kurangnya kepercayaan diri siswa di kelas. Hal itu terjadi di SMP N 1 Ambal,
122
Ekuivalen: Eksperimen Model Pembelajaran Quantum LearningTerhadap Pemahaman Konsep dan Kepercayaan Diri Siswa
dari hasil observasi yang telah dilakukan ternyata masih banyaknya siswa yang mengalami kesalahan jika diminta mendefinisikan suatu konsep, menyebutkan sifatsifatnya dan mengidentifikasi bagian-bagian dari suatu konsep dari materi yang dipelajari, berarti pemahaman konsep siswa masih kurang. Berkaitan dengan hal tersebut salah satu model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih percaya diri untuk memahami suatu konsep dari materi yang dipelajari yaitu model pembelajaran Quantum Learning. Menurut Bobbi Deporter (2015: 14) Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis untuk semua tipe dan segala usia. Model Quantum Learning dengan menggunakan gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik) dan konsep-konsep kunci Quantum Learning yang lainnya dapat meningkatkan potensi akademis (prestasi belajar) maupun potensi kreatif yang terdapat dalam diri siswa akan sehingga pemahaman konsep siswa lebih baik. Model pembelajaran Quantum Learning juga menimbulkan motivasi AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku) dalam pembelajaran matematika, ada kemungkinan dapat meningkatkan semangat belajar terhadap matematika sehingga dapat menambah kepercayaan diri siswa. Langkah-langkah model pembelajaran Quantum Learning dapat dirinci sebagai berikut 1) Guru memberikan motivasi AMBAK
2) Guru menyuruh siswa untuk
membaca dan mencatat materi yang dipelajari 3) Guru memberikan pengarahan berkaitan dengan materi yang dipelajari 4) Guru memberikan penghargaan atas keberhasilan belajar siswa 5) Guru menyuruh siswa menggambarkan peta pemikirannya berkaitan dengan materi yang dipelajari. Menurut Ali Hamzah (2014: 272) Model ekspositori adalah metode terpadu terdiri dari metode informasi, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode latihan, dan pada akhir pelajaran diberikan tugas. Prosedur yang digunakan dalam menerapkan metode ekspositori dalam pembelajaran matematika yaitu 1) Guru memberikan informasi, uraian, dan contoh soal dengan metode ceramah 2) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengerjakan soal sesuai yang dicontohkan oleh guru 4) Guru bersama-sama siswa membuat rangkuman.
Ekuivalen: Eksperimen Model Pembelajaran Terhadap Pemahaman Konsep dan Kepercayaan Diri Siswa
123
Menurut Basori (2013: 9) pemahaman konsep adalah kemampuan untuk mengubah informasi ke bentuk lain yang bermakna, kemudian menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan, mengidentifikasi dan mendefinisi serta memberi contoh diluar materi yang sedang dibahas, mengungkapkan sesuatu dengan bahasa sendiri atau simbol tertentu, menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis, serta mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Menurut Salimi dalam Susanto (2005: 209) indikator pemahaman konsep dirinci sebagai berikut 1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan 2) Membuat contoh dan non contoh penyangkal 3) Mempresentasikan suatu konsep dengan model, diagram, dan symbol 4) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya 5) Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep 6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep 7) Membandingkan dan membedakan konsepkonsep. Menurut Bekti Setiti (2011: 12) kepercayaan diri adalah evaluasi seseorang sehingga dapat meyakini kemampuan dalam melakukan tindakan untuk mmencapai kebahagiaan dirinya. Menurut John Santrock dalam Bekti Setiti (2011: 15) mengemukakan indikator kepercayaan diri sebagai berikut 1) Mengarahkan atau memerintah orang lain 2) Menggunakan kualitas suara yang disesuaikan dengan situasi 3) Mengekspresikan pendapat 4) Duduk dengan orang lain dalam aktivitas sosial 5) Bekerja secara cooperatif dalam kelompok 6) Memandang lawan bicara ketika mengajak atau diajak bicara 7) Menjaga kontak
mata selama perbincangan
berlangsung 8) Memulai kontak yang ramah dengan orang lain 9) Menjaga jarak yang sesuai antara diri sendiri dengan orang lain 10) Berbicara dengan lancar, hanya mengalami sedikit keraguan. Sebagai bahan pertimbangan, perlu dikemukakan beberapa hasil penelitian yang terdahulu yang serupa yaitu: Armin Harry (2011) diperoleh simpulan bahwa pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Quantum Learning dengan metode penemuan lebih baik daripada menggunakan pendekatan CTL. Kemudian penelitian Dini Wahyuni (2013) diperoleh simpulan bahwa penerapan model Quantum Learning pada pembelajaran materi pokok himpunan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII C SMP N 2 Kediri.
124
Ekuivalen: Eksperimen Model Pembelajaran Quantum LearningTerhadap Pemahaman Konsep dan Kepercayaan Diri Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep dan kepercayaan diri siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning lebih baik dibandingkan model pembelajaran ekspositori pada materi kubus dan balok.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental Design). Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016 di kelas VIII SMP N 1 Ambal tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP N 1 Ambal. Populasi terdiri dari 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A dan VIII C yang diambil secara Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes. Teknik analisis data awal dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan. Analisis data akhir meliputi uji normalitas dan uji homogenitas untuk data pemahaman konsep dan kepercayaan diri kemudian uji hipotesis menggunakan uji t-multivariat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji univariat untuk variabel terikat kepercayaan diri siswa, dapat dikatakan bahwa keperacayaan diri siswa yang dikenai model pembelajaran Quantum Learning lebih baik daripada kelas yang menggunakan model ekspositori. Karena dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning, langkah pertama guru selalu memberikan motivasi AMBAK untuk memotivasi siswa dalam belajar matematika sehingga nantinya siswa akan lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Selain itu dari setiap usaha siswa guru tidak segan-segan memberi pujian pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, sehingga siswa akan merasa lebih dihargai dan membuat siswa lebih percaya diri lagi untuk menyampaikan pendapat
dan
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya.
Sedangkan
dengan
menggunakan model ekspositori, siswa duduk dan memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru sehingga guru yang berperan aktif dan siswa pasif. Hal ini mengakibatkan siswa yang sudah jelas atau belum hanya diam saja. Siswa yang belum jelas kadang
Ekuivalen: Eksperimen Model Pembelajaran Terhadap Pemahaman Konsep dan Kepercayaan Diri Siswa
125
tidak berani atau malu bertanya pada guru, siswa malu mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya. Berdasarkan hasil uji univariat untuk variabel terikat pemahaman konsep, dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep yang dikenai model pembelajaran Quantum Learning lebih baik daripada kelas yang menggunakan model ekspositori. Karena dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning, salah satu langkahnya yaitu saat guru menyuruh siswa untuk membiasakan membaca dan mencatat untuk meningkatkan pembendaharaan kata, pemahaman tentang konsep kubus dan balok. Selain itu guru juga menyuruh siswa membuat peta pemikiran berkaitan dengan kubus dan balok untuk mempermudah siswa belajar dan mengingat pemahaman tentang konsep kubus dan balok. Sedangkan dengan menggunakan model ekspositori, yang berperan aktif dan siswa menjadi pasif. sehingga guru kurang memahami pemahaman siswa, karena siswa yang sudah jelas atau belum hanya diam saja. Siswa yang belum jelas kadang tidak berani atau malu bertanya pada guru, sehingga siswa kesulitan untuk memahami konsep materi pelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan pembahasan data penelitian maka dapat diambil kesimpulan pemahaman konsep dan kepercayaan diri siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning lebih baik dibanding pemahaman konsep dan kepercayaan diri siswa dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada materi kubus dan balok pada kelas VIII SMP N 1 Ambal tahun pelajaran 2015/2016 Sesuai dengan kesimpulan yang telah dikemukakan dalam penelitian ini maka peneliti menyampaikan beberapa saran yaitu (1) Bagi Pendidik, guru dan calon guru bidang pelajaran matematika dapat memilih model pembelajaran Quantum Learning sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kepercayaan diri siswa. (2) Bagi Siswa, siswa hendaknya lebih aktif mengikuti pembelajaran baik dalam mengerjakan tugas, ataupun kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran. (3) Bagi Peneliti Lain, perlu diadakan penelitian
126
Ekuivalen: Eksperimen Model Pembelajaran Quantum LearningTerhadap Pemahaman Konsep dan Kepercayaan Diri Siswa
lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan pembelajaran Quantum Learning sebagai upaya untuk meningkatkan pemhaman konsep dan kepercayaan diri siswa dengan cara memodifikasi desain atau rancangan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Susanto. 2005. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group Armin Harry. 2011. Efektifitas pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Quantum Learning dengan metode discovery pada pokok bahasan statistik ditinjau dari kreativitas belajar peserta didik SMA Kota Palangkaraya. Diakses dari: http://dglib.uns.ac.id/dokumen/detail/23111/Efektivitas - pembelajaran matematika-menggunakan-pendekatan-quantum-learning-dan-pendekatanContextual-teaching-and-learning-pada-pokok-Bahasan-statistika-Di-KotaPalangka-Raya Pada tanggal 16 November 2015. Bekti Setiti. 2011. Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Pendekataan Cooperative Learning Tipe Numbered Together (NHT) Dalam Pembelajaran Matematika. Diakses dari: http:/uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5042/1/101774-BEKTI SETITIFITK.PDF Pada tanggal 16 November 2015 Bobbi Deporter dan Mike Hernacki. 2015. Quantum Learning. Bandung: Mizan Pustaka. Dini Wahyuni. 2013. Penerapan Model Quantum Learning dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas II C SMP N 2 Kediri. Diakses dari: http://lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Dini-WahyuniPenarapan-Model-Quantum-Leraning-dalam-Meningkatkan-Motivasi-dan-HasilBelajar-Matematika- Pend-Matematika.pdf Pada tanggal 16 November 2015. Lisaiha Rodiyya Basori. 2006. Efektifitas Metode Sorogan Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar matematika Siswa kelas VII SMP 3 Sewon. Diakses dari: http://digilib.uinsuka.ac.id/7262/I/BAB%201%2C%20V%2C%20DAFTAR%20 PUSTAKA.pdf Pada tanggal 16 November 2015 M. Ali hamzah dan Muhlisahrini. 2005. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran matematika. Jakarta: PT. Praja Grafindo Persada.
Ekuivalen: Eksperimen Model Pembelajaran Terhadap Pemahaman Konsep dan Kepercayaan Diri Siswa
127