KOMPUTER MASYARAKAT KOMPUTER DI BIDANG BISNIS / EKONOMI
Disusun oleh: Agus Kurniawan 13111026
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASTIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANAYOGYAKARTA 2016
Pendahuluan Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akhir–akhir ini dirasakan hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagaimana setiap kemajuan teknologi komunikasi yang lain, internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar pada masyarakat. Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah ‘dunia’ atau ‘ruang maya’ atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat berkomunikasi, ‘bertemu’, dan melakukan berbagai aktivitas ekonomi/bisnis. informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.
A.
Peranan TIK dalam Bidang Bisnis/Ekonomi
Peranan T1K dalam bidang bisnis sangat besar karena tujuan dari bisnis adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil transaksi, baik barang maupun jasa. Penggunaan alat bantu TIK merupakan keharusan untuk mengembangkan dan memajukan bisnis. Pada bidang bisnis, biasanya sistem komputer digunakan untuk memproses gaji, data statistik, dan akunting (keuangan). Sistem komputer melakukan otomatisasi pekerjaan-pekerjaan rutin kantor. Banyak bisnis sudah menggunakan sistem komputer untuk pengawasan stok barang, membuat laporan keuangan, meramal, dan merencanakan bisnis masa depan. Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat. Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur. Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial. Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) dikembangkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi terkini mengenai operasi perusahaan dan membantu membuat keputusan perusahaan. Adapun dari sisi pelanggan, peranan
sistem komputer adalah meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan kualitas layanan. Bagi bisnis perdagangan, seperti department store, sistem informasi manajetnen memungkinkan pencatatan transaksi secara mudah dengan alat bernama barcode reader, yaitu alat untuk membaca kode barang yang dihubungkan dengan komputer. Penggunaan barcode reader memudahkan pramuniaga melayani pelanggan. Oleh karena alat ini terhubung dengan komputer di kasir dan server maka dapat dilakukan pengecekan hasil transaksi setiap saat untuk mengetahui jenis barang, sisa stok, barang-barang yang harus segera diadakan oleh pemilik toko, dan yang penting lagi dapat segera diketahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari transaksi. Semua itu dimungkinkan karena penggunaan komputer dan penerapan program sistem informasi manajemen. Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, ecommerce, e-banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan. Sekarang bisnis menggunakan TIK itu sangat menguntungkan hanya dengan menggunakan teknologi seperti internet, anda dapat mempromosikan bisnis anda secara online (E-commerce) dengan cakupan dunia.
beberapan pengertian dari E-commerce, M-commerce, dan L-commerce : 1. Pengertian E-Commerce adalah Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (ebusiness) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
2. Pengertian M-dagang atau M-Commerce (Mobile-Commerce, mCommerce) adalah sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan menggunakan peralatan portabel/mobile seperti: telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, dan lain lain. Pada saat pengguna komputer berpindah dari satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada dalam mobil, misalnya), pengguna komputer tersebut dapat melakukan transaksi jual beli produk di Internet dengan menggunakan sistem m-dagang ini. Selain m-dagang, istilah lain yang sering dipakai adalah m-bisnis (Mobile Business atau m-business). Dasarnya, m-dagang adalah gabungan dari perdagangan elektronik (e-dagang) dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-dagang ini adalah e-dagang yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-dagang pada umumnya, penggunaan m-dagang bisa ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi pribadi, kartu
pintar, dan infrastruktur lainnya. M-dagang membuka peluang untuk memberikan layanan baru bagi customer yang telah ada, dan untuk menarik customer baru.
3. Pengertian L-dagang atau L-Commerce (Location based-Commerce) adalah sistem perdagangan elektronik (eCommerce) yang menekankan pada pencarian informasi yang dihasilkan oleh peralatan GPS (Global Positioning Systems) dan satelit. Berbeda dengan m-dagang yang lebih menekankan pada aspek pemakaian peralatan mobile, maka L-dagang bisa menggunakan baik peralatan mobile maupun komputer jenis desktop. Salah satu contoh yang sering dijumpai dalam L-dagang adalah pencarian informasi mengenai letak restoran yang terdekat dengan tempat pengguna Internet tersebut berada. Contoh lain dari L-dagang adalah sistem penelusuran paket pengiriman barang yang dikirim lewat perusahaan UPS atau Federal Express di Amerika Serikat. Namun sekarang, L-dagang juga sudah mulai dipakai untuk melihat waktu kedatangan bis kota secara tepat di suatu halte bis tertentu, yang sangat bermanfaat pada saat musim dingin yang mencekam tiba.
B.
Dampak Keuntungan dan Kerugian IT Dalam Bidang Bisnis/Ekonomi
Keuntungan untuk Perusahaan/Perdagangan : 1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan. 2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis 3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan 4. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat 5. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi 6. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak. 7. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah. Keuntungan yang diperoleh konsumen : 1. Konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang. 2. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan. 3. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet. 4. Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada. 5. Harga barang lebih murah. Kerugian : 1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi 2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan
C.
Manfaat dari perkembangan IT dalam bidang Bisnis/Ekonomi
Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya. lah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya.
Daftar Pustaka 1. Gordon, Judit R. (1993). Organizational Behavior. 4th edition. Needham Height- Mampu: Allyn and Bacon. Kontribusi sektor TI dalam Pertumbuhan Ekonomi 2. Zulkarimen Nasution, Perkembangan Teknologi Informasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2005. http://dedy9o.blogspot.co.id/2013/03/perkembangan-komputer-di-bidang.html