EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN: teori dan aplikasi di Indonesia
Modul 1 Tutorial Ekonomi Produksi Pertanian ini wajib dibaca sebagai bahan kajian utama pada tutorial pertama. Sumber pembelajaran dan komunikasi serta koordinasi selama satu semester akan dipandu langsung oleh asisten dosen dan dosen pengampu. Untuk itu mahasiswa dapat mengunjungi e-learning FP UB atau lecture blog (www.tatiek.lecture.ub.ac.id). Rancangan tugas yang diberikan terutama ditujukan untuk memberikan penguatan pemahaman awal mahasiswa bahwa perangkat analisis dasar neoklasik yang harus dipelajari, memiliki sejumlah kelemahan untuk merepresentasikan realitas ekonomi pertanian di negara berkembang pada umumnya dan Indonesia khususnya.
LABORATORIUM EKONOMI PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MODUL 1 TUTORIAL
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
I.
PENDAHULUAN
Deskripsi Materi Pembelajaran: Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dasar untuk mempelajari ekonomi produksi yang merupakan pengantar atau titik awal pembelajaran selanjutnya. Asumsi dasar persaingan murni dan atau persaingan sempurna serta hubungannya dalam ekonomi produksi pertanian akan diulas secara singkat. Tujuan Pembelajaran: Kompetensi dasar yang harus dikuasai mahasiswa setelah: 1. mengikuti secara aktif satu kali tatap muka pembelajaran di kelas selama 2X60 menit/minggu 2. membaca hand out dan melakukan kajian pustaka selama 2X60 menit/minggu, 3. mengerjakan tugas terstruktur mandiri selama 2X60 menit/minggu 4. melaksanakan tutorial 1X100 menit/minggu adalah menjelaskan kembali kata kunci dan definisi serta memahami konsep-konsep sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Petani gurem Penyakapan Tunakisma Keluarga dan rumahtangga pertanian sebagai unit analisis ekonomi produksi pertanian
Materi Pembelajaran 1.1.
Potret Petani dan Pertanian Berskala Kecil
Sebagai mana diketahui lebih kurang sepertiga penduduk dunia bermata pencaharian sebagai petani penyakap (buruh tani). Diperkirakan sekitar 70 % total penduduk di negara berkembang adalah petani gurem. Petani dengan segala apa yang dimilikinya berada pada sisi marginal perekonomian modern. Petani gurem sangat jauh dari kemakmuran, bahkan kelompok penduduk termiskin dapat dikatakan ada pada golongan penduduk ini. Pemilihan terminologi petani gurem dalam bahasan ini dibuat dengan harapan dapat membedakannya dari: 1. Kelompok sosial lainnya khususnya kelompok petani yang mengusahakan perkebunan, perusahaan pertanian padat modal atau usaha pertanian komersil lainnya. 2. Petani gurem berbeda dengan petani tradisional (primitif) dalam konsep waktu dan perubahan teknologi 3. Konsep petani gurem memakai rumah tangga sebagai unit analisis bukan individu sebagaimana unit analisis dalam ekonomi produksi neoklasik
Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-2
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dalam pembahasan selanjutnya petani gurem dipandang hanya secara parsial berintegrasi dengan pasar. Terdapat dua aspek penting yang harus dipahami yakni bahwa petani gurem tidak sepenuhnya memperoleh akses pasar dan terjadi ketidak sempurnaan persaingan pasar yang hingga derajat tertentu harus dihadapi oleh kelompok petani gurem. Aspek ini juga dapat membedakan petani gurem dari rekan mereka yang termasuk petani kaya. 1.2. Masyarakat Petani Gurem Petani gurem dalam lingkungan hidupnya secara sosial merupakan anggota dari kelompok masyarakat dengan status sosial yang lebih rendah. Wolf (1966) memandang petani gurem sebagai transisi dari suku primitif ke masyarakat industri. Kroeber (1948) mengartikan kelompok masyarakat ini sebagai anggota masyarakat yang memiliki budaya tersendiri, terpisah dari kelompok lainnya. Secara lebih spesifik lingkungan sosial petani gurem dapat dilihat dari beberapa sisi yakni: Transisi : Petani gurem dipandang sebagai kelompok masyarakat yang berada pada posisi transisi dari komunitas yang relatif tersebar, terisolasi, dan berswasembada kearah ekonomi pasar yang terintegrasi penuh. Pasar dan Pertukaran: Petani gurem sebagai suatu kelompok sosial merupakan bagian dari kelompok besar disekitarnya. Petani gurem tidak terpisahkan dari kehidupan pasar secara luas dimana mereka menjual hasil produksi dan membeli kebutuhan mereka. Pasar memberi peluang petani gurem untuk memperoleh pendapatan dan membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun disisi lain pasar juga tak ramah kepada petani dengan hanya menghargai produksi pertanian yang mereka hasilkan dibawah imbalan yang pantas mereka peroleh. Subordinasi: Status sosial ekonomi seringkali menjadi ciri tersendiri bagi petani gurem. Konsekuensi implisit dari ciri status sosial ekonomi ini mempengaruhi akses sosial petani gurem. Perbedaan Internal : Terlepas dari kesamaan status sosial ekonomi petani gurem yang tersubordinasi tersebut, di dalam kelompoknya petani gurem juga berbeda secara individual. Mintz (1974) mengatakan bahwa dalam kelompok sosial petani gurem juga terdapat sejumlah perbedaan yang membuka peluang terjadinya saling mengeksploitasi di antara mereka. 1.3. Usahatani Keluarga Petani Gurem. Pendekatan kedua dalam upaya memberikan batasan definitif pada petani gurem adalah melalui pola usahatani yang mereka lakukan. Usaha produksi petani gurem tidak terpisahkan dari keluarga. Keluarga petani gurem sekaligus berperan sebagai produsen dan konsumen, di mana seluruh keputusan yang akan diambil berkenaan dengan usahatani tidak dapat terlepas dari kebutuhan pangan keluarga. Beberapa gambaran usahatani petani gurem adalah sebagai berikut: Kegiatan Ekonomi Utama. Petani gurem adalah petani yang umumnya memperoleh sumber pendapatan untuk menunjang hidupnya dari bertani pada sebidang lahan. Kategori penduduk lain seperti buruh tani yang tidak memiliki lahan pertanian, buruh perkebunan, ataupun peladang berpindah tidak tergolong dalam kelompok petani gurem. Lahan. Perbedaan petani gurem dengan buruh tani adalah bahwa petani gurem memiliki akses terhadap lahan pertanian yang digunakan sebagai basis untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi Tutorial I-3 FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Tenaga kerja. Salah satu hal yang membedakan petani gurem dari petani besar lainnya adalah penggunaan tenaga kerja. Petani gurem umumnya hanya mengandalkan tenaga kerja keluarga dalam kegiatan usahatani yang mereka lakukan. Modal. Usahatani petani gurem adalah usahatani untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan bukan untuk bisnis. Petani gurem dalam membelanjakan modalnya bukan semata atas pertimbangan kebutuhan usahatani tetapi akan sangat tergantung pada kebutuhan keluarga. Konsumsi. Fenomena mendasar yang mewarnai usahatani petani gurem adalah pola usahatani subsisten yang mengutamakan keamanan pangan. Etika subsistensi petani inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa akses mereka ke pasar menjadi terbatas.
1.4. Definisi Ekonomi Petani Gurem Petani gurem secara ekonomis berbeda dengan kelompok petani lain. Beberapa kondisi ekonomis dari petani gurem yang membedakannya dari kelompok masyarakat lainnya diantaranya adalah: Akses terhadap modal. Petani gurem seringkali tidak memiliki akses atas lembaga perkreditan formal. Mereka memperoleh kredit dari tuan tanah, tengkulak, atau kreditor non-formal lainnya dengan bunga yang tidak sesuai dengan tingkat bunga pasar. Kredit berikut bunganya umumnya dikaitkan dengan beberapa faktor harga lainnya seperti tanah, dan tenaga kerja. Variabel input produksi tidak tersedia secara memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan tidak terdistribusi dengan baik. Jumlahnya mungkin sangat bervariasi, dan akses terhadap variabel tersebut boleh jadi sangat tergantung pada sistem formal dan informal yang berlaku. Informasi pasar sangat terbatas dan tidak merata, terpotong-potong dan tidak lengkap. Petani gurem harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk memperoleh informasi yang berada jauh dan terpisah dari lokasi pemukiman mereka. Pasar bebas untuk lahan tidak selalu tersedia, dan kalaupun ada, beberapa faktor lain sering kali lebih menonjol dalam mempengaruhi transaksi pasar input lahan Pasar dan komunikasi secara umum tidak terintegrasi, dan sangat dipengaruhi oleh tempat, sarana-prasarana yang ada, wilayah, dan beberapa elemen perekonomian nasional lainnya yang telah lebih maju. Dari uraian di atas secara umum dapat dikatakan bahwa petani gurem „adalah rumahtangga petani yang menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian, lebih mengandalkan penggunaan tenaga kerja keluarga, selalu berada dalam suatu sistem ekonomi yang lebih luas namun memiliki akses terbatas terhadap pasar yang cenderung bergerak dalam persaingan yang tidak sempurna.’ Ringkasan 1. Modul ini membahas tentang konstruksi pengertian atau konsep ekonomi dari petani gurem 2. Pemahaman tersebut didekati dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini: a) beberapa ciri khusus petani gurem yang membedakan mereka dari kelompok sosial lainnya, Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-4
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
3. 4.
5.
6.
b) gambaran umum usahatani keluarga petani gurem yang berbeda dari usaha pertanian komersial Pendefinisian petani gurem tidak terlepas dari konteks perannya dalam pasar Petani gurem tidak seperti petani lainnya. Mereka tidak sepenuhnya terintegrasi dengan pasar. Faktor produksi utama yang mereka miliki yakni tanah dan tenaga kerja keluarga, tidak dapat dibeli di pasar dan hanya sebagian dari output yang mereka hasilkan dijual ke pasar. Bagian kedua dari pemahaman petani gurem menekankan ketidak lengkapan dan ketidaksempurnaan pasar yang dihadapi oleh petani gurem. Beberapa faktor produksi yang dibutuhkan petani gurem tidak tersedia, dan informasi pasar seringkali tidak sempurna. Hal yang berbeda dapat dilihat pada usaha ekonomi petani besar yang sangat didukung oleh ketersediaan pasar baik bagi sarana produksi maupun hasil produksi di mana pasar bagi produk mereka mendekati bentuk persaingan sempurna. Kajian ini diakhiri dengan mengedepankan perbedaan antara rumahtangga dan keluarga dalam konteks usahatani.
Daftar Pustaka 1. Debertin, D.L., 1986, Agricultural Production Economics, Macmillan Publishing Company, Nesw York 2. Samuelson, P.A., 1970, A Foundation of Economics Analysis, Atheneum, New York 3. Ellis, F.,1989, Peasant Economics: farm household and agrarian development, Cambridge University Press,New York Rancangan Tugas Tujuan Tugas : 1. Menjelaskan kembali definisi dan memahami konsep teoritis bahan kajian pada modul 1. 2. Membandingkan asumsi model persaingan sempurna dan persaingan tidak sempurna serta menghimpun data yang menegaskan perbedaaan realitas pertanian rakyat berskala kecil dan perusahaan pertanian berskala besar dalam pengelolaan proses produksinya Uraian Tugas: 1. Obyek garapan: tugas dan latihan soal pada modul 1 2. Batasan tugas: a.
Tugas yang diberikan pada modul 1 adalah tugas individual dikumpulkan dalam waktu satu minggu (jadual menyesuaikan)
b.
Mahasiswa diperkenankan mendiskusikan jawaban tugas dengan anggota kelompok yang lain
c.
Mahasiswa diwajibkan menghimpun seluruh materi perkuliahan baik print out modul, hand out, catatan kuliah dan tugas-tugas yang diberikan selama satu
Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-5
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
semester dengan format kertas yang sama yaitu ukuran folio. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penjilidan di akhir semester. d. Menghimpun informasi dalam urutan yang logik dan mengelola informasi agar dapat menjadi sumber pembelajaran yang baik adalah salah satu learning skill yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Oleh karena itu seluruh materi belajar yang telah dihimpun akan dievaluasi oleh tim dosen sebagai indikator proses belajar Anda. 3. Metodologi dan acuan tugas: a. Bentuk kelompok kecil dengan anggota lima orang per kelompok. Segera lengkapi kelengkapan organisasi kelompok (ketua, sekretaris, bendahara) dan job description masing-masing anggota. b. Setiap kelompok belajar (study club) harus segera melapor kepada Asisten dan dosen tutor. c. Setiap kelompok belajar diwajibkan memiliki buku kegiatan kelompok yang berisi susunan anggota kelompok, bio data, rencana kegiatan belajar kelompok, catatan hasil belajar dan catatan keuangan kelompok. Buku kelompok yang digunakan adalah buku tulis biasa (minimal 60 halaman) yang telah disampul. Warna sampul ditentukan oleh Asisten. d. Baca modul, dan rujukan pustaka yang dianjurkan e. Segera kerjakan tugas dan latihan modul 1, diskusikan dengan anggota kelompok. Sekretaris kelompok mencatat hasil diskusi di buku kelompok dengan pensil. Di akhir catatan tuliskan daftar hadir yang ditandatangani oleh anggota kelompok yang hadir saat itu (dengan bolpoin). Setiap minggu laporkan kegiatan diskusi kelompok dan mintalah paraf persetujuan kepada Asisten pada saat tutorial f. Tugas individu ditulis tangan pada kertas folio bergaris dengan margin kiri dan kanan masing-masing 3 cm. Tuliskan nama, NIM dan nama kelompok pada sudut kanan atas. Berikan nomor halaman pada lembar kerja Anda di sudut kanan bawah. Jangan lupa menuliskan keterangan tugas yang Anda kerjakan dan pengerjaan harus berurutan dari tugas nomor 1,2 dan seterusnya. g. Tugas individu dikumpulkan tiap pengumpulan tugas diatur oleh asisten.
minggu,
pengaturan
jadual
h. Dokumen portofolio materi pembelajaran (print out modul, hand out dan catatan) serta dokumen tugas dan latihan dilengkapi dengan print out cover, lembar evaluasi (cek lampiran) dan daftar isi.
Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-6
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
4. Keluaran tugas: a. Satu dokumen tugas individu. b. Buku kelompok yang sudah disampul dan terisi dengan informasi tentang anggota kelompok, biodata anggota kelompok, catatan keuangan kelompok, hasil diskusi kelompok untuk tugas dan latihan 1-6 Kriteria Penilaian: 1. Kejelasan dan kelengkapan penguasaan konsep-konsep utama modul 1. 2. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kreatif dan kerja sama tim assesment dilakukan oleh asisten selama berlangsungnya proses diskusi dan praktikum dalam kelas
Tabel 1.1. Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Laporan Kriteria
SKOR
INDIKATOR KINERJA
Sangat kurang
<20
Kurang
21–40
Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan permasalahan
Cukup
41– 60
Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang inovatif
Baik
61- 80
Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif, cakupan tidak terlalu luas
Sangat Baik
>81
Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah (tugas dan latihan yang diberikan)
Ide, jelas, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah dengan cakupan luas
Tabel 1.2. Kriteria Penilaian Kerja Sama Kelompok oleh Sesama Anggota dan Asisten Kriteria dan Dimensi Penilaian Kontribusi Pada Tugas
Kepemimpinan
Kolaborasi
Luar Biasa
Baik
Di bawah harapan
Sangat berkontribusi dalam hasil kerja tim.
Berkontribusi secara “adil” dalam hasil kerja tim.
Membuat beberapa kontribusi nyata dalam hasil kerja tim.
Secara rutin melakukan kepemimpinan yang baik.
Menerima ”pembagian yang adil” dari tanggung jawab kepemimpinan.
Jarang atau tidak pernah berlatih tentang memimpin.
Menghargai pendapat orang lain dan berkontribusi besar dalam diskusi kelompok.
Menghargai pendapat orang lain dan berkontribusi dalam diskusi kelompok.
Tidak berkontribusi pada diskusi kelompok atau sering gagal berpartisipasi.
Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-7
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Lampiran. Contoh Cover Dokumen Portofolio Mahasiswa
DOKUMEN PORTOFOLIO MATERI PEMBELAJARAN, TUGAS DAN LATIHAN MODUL 1 MATA KULIAH EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN
Semester Genap/Gasal 20...-20...
Nama NIM Kelas Dosen
: : : :
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UB Malang. 2010
Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-8
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Contoh Lembar Evaluasi Mahasiswa
LEMBAR EVALUASI Modul 1
TELAH DIEVALUASI: Tanggal : ............................ Evaluator : Nama asisten Kelengkapan : 1. Dokumen tugas 2. Print out modul 3. Print out materi pengayaan EVALUASI REVISI: Tanggal : ………………… Kelengkapan : Revisi tugas ........... Nilai : 1. Dokumen tugas ........... 2. Revisi tugas ........... 3. Print out modul ........... 4. Print out materi pengayaan 5. Rerata nilai ........... kerjasama kelompok Pengesahan : Tandatangan dan nama asisten
Mengetahui, Dosen Pembina Mata Kuliah Ekonomi Mikro Kelas A/B/C/D/E/F
Tanda tangan dosen yang bersangkutan
Nama lengkap dosen dan NIP
Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-9
Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Lembar Jawaban Kerja PEMBELAJARAN, TUGAS DAN LATIHAN MODUL TUTORIAL 1 MATA KULIAH EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN Semester Genap 2012 – 2013 Nama :
Nim :
Kelas :
1. _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ ________________________________________________________________
2. _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________
Dituliskan kembali dari Peasant Economics dengan Pengayaan Materi FRANK ELLIS– TATIEK KOERNIAWATI
Tutorial I-10