EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN “ Teori Harrod-Domar” (menurut Sumitro Djojohadikusumo) Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan Pertanian
Disusun Oleh : A’la Fahmi
0810440001
Arif Lukman Hakim
0810440024
Suhendar Widyantoro
0810440281
Agung Christianto W.
0810443027
Noviyanto C.
0810443043
FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRIBISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
PENDAHULUAN Untuk mengelompokkan teori-teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara tepat dan sederhana bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan misalnya ”periode waktu” lahirnya teori tersebut atau ”ide” dari teori tesebut. Namun demikian, setelah memperhatikan beberapa kepustakaan yang membahas tentang teori pembangunan, penulis membuat klasifikasi seperti yang dibahas ini. Teori yang ada akan dibahas disini yaitu teori Harrod-domar. Teori pertumbuhan harrod-domar ini dikembangkan oleh dua ekonom sesudah keynes yaitu R.F. Harrod dan Evsey D Domar. Gagasan Domar mengemukakan teorinya tersebut pertama kali tahun 1947 dalam jurnal American Economic Review, tujuh tahun setelah teori Harrrod disajikan sebagai makalah dalam majalah Economic Journal. Teori ini sebenarnya dikembangkan oleh kedua ekonom secara sendiri-sendiri, tetapi karena inti teori tersebut sama, maka sekarang ini dikenal sebagai teori HarrodDomar.
TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
2
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
ISI Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar merupakan teori pertumbuhan yang berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju, teori itu merupakan perkembangan langsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang kemudian menjadi teori jangka panjang. Pada model Harrod-Domar peranan investasi sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai pengaruh ganda. Di satu sisi investasi mempengaruhi permintaan agregat di sisi lain investasi juga mempengaruhi kapasitas produksi nasional dengan menambahkan stok modal yang tersedia. Roy F. Harrod Pola pendekatan Harrod terhadap proses pertumbuhan jelas menunjukkan ciriciri pokok pada kerangka analisis keynes, baik dalam konseptualisasinya maupun dalam perincian modelnya. Perhatian keynes berkisar pada tingkat pendapatan yang stabil, berdasarkan kesempatan kerja secara penuh., termasuk penggunaan kapasitas produksi yang terpasang. Kini oleh Harrod dipersoalkan: dalam kondisi yang bagaimana dapat dicapai kestabilan pada pendapatan dan kesempatan kerja secara penuh dan dapat dipertahankan seterusnya dalam dinamika perkembangan ekonomi (perekonomian dalam perkembangan yang dinamis). Dengan kata lain, dalam kondisi yang bagaimana dan dengan persyaratan apa terdapat suatu prose pertumbuhan yang berlangsung dalam ekuilibrium yang stabil (equilibrium of a steady advance). Perhatian Harrod dipusatkan pada persyaratan yang harus dipenuhi untuk memelihara ekuilibrium antara tabungan—investasi—pendapatan dalam dinamika pertumbuhan ekonomi. Analisis Harrod dalam bentuk formalnya disusun dalam suatu kerangka agregatif. Dalam teori dinamikanya, dipaparkan asas fundamental yang menyangkut faktor dinamika (fundamental dynamic principle). Kesimpulan yang diungkapkan oleh Harrod ialah bahwa dalam proses pertumbuhan melekat suatu faktor ketidakstabilan yang menjadi ganguan TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
3
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
terhadap kondisi ekuilibrium. Hal itu lazim disebut instability theorem sebagai sebagai ciri pokok gagasan Harrod. Konsekuensi dari instability theorem ini ialah bahwa diperlukan langkah-langkah kebijaksanaan tertentu untuk mananggulangi ketidakstabilan guna menjaga pertumbuhan yang berdasarkan ekuilibrium yang stabil. Pokok perhatian Harrod berkisar pada pertumbuhan ekonomi yang dapat berlangsung secara terus-menerus dalam pola keadaan ekuilibrium yang stabil. Dalam konstelasi ekonomi yang mana dapat dicapai dan dipertahankan ekuilibrium serupa itu dalam proses pertumbuhan? Persyaratan apa yang harus dipenuhi ataupun diciptakan agar konstelasi ekonomi yang dimaksud itu dapat berkembang? Dalam hubungan ini oleh Harrod dipaparkan dua konsep pengertian perihal laju pertumbuhan yang menjadi kunci dalam gagasannya,yaitu: 1) Laju pertumbuhan produksi dan pendapatan pada tingkat yang dianggap memadai dari sudut pandangan para pengusaha/calon investor. Hal itu disebut oleh Harrod sebagai the warranted rate of growth. Pada laju yang dianggap memadai itu, para pengusaha akan meneruskan usahanya dengan melakukan investasi secara kontinu. 2) The natural rate of growth, yang sifatnya berbeda dari warranted rate yang dimaksud diatas tadi. Dengan natural rate (of growth) dimaksud laju pertumbuhan produksi dan pendapatan sebagaimana itu ditentukan oleh kondisi pasar (fundamental conditions) yang menyangkut (a) bertambahnya angkatan kerja karena penduduk bertambah, dan (b) meningkatnya produktivitas kerja karena kemajuan teknologi. Kondisi pasar itu yang berkisar pada pertambahan angkatan kerja dan peningkatan produktivitas kerja, sekaligus menjadi batas maksimal bagi laju pertumbuhan produksi (dan pendapatan riel).
TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
4
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
Gagasan Harrod : 1) Tabungan (S) sebagai fungsi dan bagian proporsional (persentase) yang konstan dari pendapatan nasional Y. S = f (Y) dan S = sY, di mana huruf s mencerminkan hasrat menabung (propensity to save) baik dalam arti ratarata maupun dalam arti tambahan (incremental, marginal propensity to save). Hal ini berarti bahwa hasrat menabung itu berlangsung dengan dengan laju yang konstan, sepadan dengan laju pertumbuhan pendapatan. Bagian proporsional yang dimaksud dapat dinyatakan sebagai nisbah tabungan terhadap pendapatan nasional (ratio of savings to national income, savings-ratio) yang bersifat konstan : s = S/Y. 2) Dalam periode tertentu t, maka tabungan yang pada awalnya direncanakan (tabungan ex-ante) memang seluruhnya akan terlaksana. Dengan kata lain, tabungan ex-ante (Sa) semuanya dijelmakan menjadi tabungan ex-post (Sp) pada akhir periode t: (Sa = Sp). Dalam pada itu, kita mengetahui bahwa tabungan ex-post, yang keduanya terwujud dalam periode t, tabungan ex-ante sama dengan tabungan ex-post dan sama dengan investasi ex-post. Sa = Sp = Ip. 3) Dalam model Harrod untuk sementara stok modal, factor K, dianggap tidak mengalami depresiasi. 4) Tenaga kerja, factor L bertambah dengan laju yang juga konstan dan dianggap sebagai faktor eksogen. Sifat eksogen mengandung arti bahwa laju pertumbuhan tenaga kerja tidak di pengaruhi oleh variabel-variabel yang lainnya dalam tata susunan ekonomi. Pertambahan tenaga kerja dengan laju konstan itu biasanya dinyatakan dengan huruf n. Jadi n = ∆ L/ L. 5) Dalam model Harrod jumlah K dan jumlah L yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi tertentu (O = Y) dianggap dalam perimbangan-perimbangan yang konstan. Dengan kata lain, fungsi produksi dalam model Harrod didasarkan atas pola produksi dengan TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
5
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
koefisien tetap (fixed coefficients). Sehubungan dengan gagasan Harrod berdasarkan atas capital-output ratio (K/Y) yang konstan maupun labouroutput ratio (L/Y) yang konstan pula. 6) Dalam analisis Harrod nampaknya average capital-output ratio (K/Y) dianggap sama dengan incremental capital-output ratio, ICOR. Yaitu ∆K/∆Y, walaupun hal itu tidak dinyatakan secara eksplisit. Namun, dalam pola pemikiran yang dikembangkannyan, ternyata Harrod mengutamakan peranan ICOR (∆K/∆Y). Dalam hubungan ini, ICOR dapat ditafsirkan dalam dua pengertian : (a) sebagai nisbah tambahan modal (∆ Kt) yang benar terlaksana dalam periode t (Ipt = investasi ex-post) terhadap tambhan pendapatan yang diperoleh dalam periode t itu (∆ Yt). Dengan kata lain ∆ Kt = Ipt dibagi oleh ∆Yt atau Ipt/ ∆ Yt. (b) tambahan pada stok modal (∆ K) atau investasi neto dalam arti ex-ante (Ia) karena dikaitkan dengan tambahan pendapatan yang diharapkan dan dianggap memadai oleh pihak para usahawan/calon investor. Artinya ∆ K = Iat dan ICOR adalah Iat/Yat. Pada akhir periode t itu, hal yang penting bagi para investor ialah agar mereka puas dan dapat mempertanggungjawabkan tambahan investasi yang dilakukannya selama periode t itu, karena hal itu telah membawa tambahan pendapatan pada tingkat yang memang diperkirakan (diharapkan) semula. Dalam hal itu, ∆Kat = Iat dan ICOR adalah ∆ Kat/ ∆ Yat atau Iat / ∆ Yat. Perbedaan antara dua pengertian mengenai ICOR tadi penting untuk diperhatikan karena menjadi pertimbangan dalam hal tingkat investasi (exante) dalam kaitannya dengan warranted rate of growth. 7) Labour-output ratio yang bersifat konstan dinyatakan dengan huruf u dan mencerminkan nisbah penggunaan jumlah tenaga kerja terhadap hasil produksi total. Oleh karena nisbah tersebut bersifat konstan, maka pada
TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
6
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
tiap tingkat produksi senantiasa digunakan tenaga kerja dengan jumlah L/u. Artinya, jika semua tenaga kerja digunakan secara penuh, maka hasil produksi secara maksimal adalah L/u. Hal itu terlepas sama sekali dari besar-kecilnya stok modal. Di kala jumlah tenaga kerja bertaambah dengan laju n (lihat dalil (4 diatas), memang tingkat produksi maksimal bisa saja masih meningkat, akan tetapi hanya untuk sementara dan tidak permanen. Sebab, dengan berpangkal pada dalil labour-output ratio yang konstan, maka laju produksi dan pendapatan Y/Y tidak mungkin melebihi laju pertambahan tenaga kerja n tadi yang sifatnya konstan. Jika pada awal suatu periode semua tenaga kerja telah digunakan secara penuh, hal itu berarti bahwa laju maksimal dari pertumbuhan produksi dan pendapatan ditentukan oleh laju pertambahan tenaga kerja (yang bersifat eksogen). Laju pertumbuhan, Tabungan dan Capital-Output Ratio -
Laju pertumbuhan ditandai oleh g dan g = ∆ Y/Y.
-
Savings ratio s = S/Y ; seluruh tabungan tersalur sebagai investasi neto S = ∆K = I, sehingga s = S/Y = I/Y
-
ICOR (incremental capital output ratio) diberi tanda k, maka k = K/Y ataupun k = I/∆Y (karena K = I).
Evsey D. Domar Gagasan Domar berpangkal tolak pada berlakunya asas investment multiplier. Laju pertumbuhan pada permintaan efektif langsung dihadapkan pada kapasitas produksi. Dalam modelnya diungkapkan bahwa pertumbuhan pada permintaan adalah sama dengan pertambahan investasi (I) dikalikan oleh multiplier (I/s). Sedangkan, pertumbuhan pada kapasitas produksi adalah sama dengan pertambahan investasi (I) dibagi oleh capital-output ratio (k). Alhasil pertumbuhan pada permintaan adalah sama dengan pertumbuhan pada kapasitas produksi : ∆ I/I = s/k. Pendekatan Domar berkisar pada sifat ganda perihal investasi dalam prose ekonomi,yaitu : TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
7
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
1) Investasi menentukan tingkat pendapatan secara aktual melalui proses multiplier, 2) Investasi menambah persediaan stok modal sehingga akumulasi modal yang bersangkutan meningkatkan potensial kemampuan berproduksi di masa datang untuk mencapai tingkat pendapatan secara maksimal. Model Domar dapat diberi bentuk susunan formal dengan menggunakan rumus-rumus yang mirip dengan penggunaannya dalam model Harrod,sebagai berikut : Y = tingkat aktual (yang secara nyata ada) mengenai produksi dan pendapatan Y = potensial pada produksi dan pendapatan yang tingkatnya dapat dicapai secara maksimal (maximum potentiallevel of national income). Pengertian ini adalah analog dengan natural rate of growth dalam gagasan Harrod. s=
hasrat menabung,baik dalam arti rata-rata (average propensity to save) maupun dalam arti tambahan (marginal propensity to save). Keduanya dianggap sebagai besaran yang konstan.
I=
arus investasi
q = produktivitas potensial dari investasi. Pengertian ini sebenarnya mencerminkan produktivitas modal Y/ K, yaitu produksi atau pendapatan dibagi oleh jumlah modal karena berkenaan dengan hasil produksi yang diperoleh perunit modal. Hal ini merupakan pengertian yang sebaliknya dari capital-output ratio k. Sehingga, Y/K =1/K. dengan begitu q = 1/ kr,dimana kr mencerminkan capital-output ratio dianggap perlu. Dalam konteks model Domar hal itu ditafsirkan sebagai produktivitas potensial (dan maksimal) perihal peranan investasi ; dan q = 1/kr dianggap sebagai besaran konstan. TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
8
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
Tingkat perubahan pada kapasitas produksi yang potensial bersangkutpaut dengan tingkat investasi tertentu, yaitu: q = Y/I. Oleh karena q adalah besaran konstan, maka Y = qI.
(1)
Tingkat pendapatan aktual sebagaimana hal itu ditentukan melalui proses multiplier adalah Y = 1/s.I, ataupun dengan adanya perubahan pada pendapatan dalam perkembangan waktu: Y = 1/s.I
(2)
Domar bertitik tolak pada keadaan ekonomi yang berada dalam ekuilibrium dengan kesempatan kerja penuh, sehingga Y = Y. Maksud utama kajian Domar adalah untuk menentukan laju pertumbuhan investasi yang diperlukan agar dapat dipertahankan keadaan Y = Y itu. Jika Y =Y hendak dipertahankan, implikasinya ialah bahwa Y = Y. Dengan memperhatikan rumus-rumus persamaan (1) dan (2) di atas, di peroleh qI = 1/s.I, atau
(3)
I/I = sq Persamaan (3) di atas menunjuk pada laju pertumbuhan investasi yang diperluka, agar tingkat pendapatan aktuan tetap sama dengan tingkat pendapatan potensial dan maksimal. Leju pertumbuhan investasi yang dimaksud itu terletak pada tingkat sq yang proporsional dan konstan. Sebab, tadi telah diungkapkan bahwa baik s maupun q dianggap sebagai besaran konstan. Model Harrod dan Domar : Persamaan dan Perbedaan Persaamaan antara hasil pemikiran Harrod dan Domar menyebabkan bahwa dalam pertumbuhan lazim diacu pada model Harrod-Domar. Bagi Harrod, ekuilibrium dalam pertumbuhan memerlukan persyaratan agar ∆Y/Y = gr = sr/kr (required growth = required savings ratio dibagi oleh required capital output ratio). Dalam model Domar, ekuilibrium dalam pertumbuhan memerlukan pertumbuhan investasi dalam perkembangan waktu, I/I – q/s. TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
9
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
Dalam model Harrod maupun model Domar berdasarkan pada pendapat bahwa kondisi ekuilibrium ditandai oleh laju pertumbuhan yang proporsional dan konstan dalam perkembangan ekonomi. Dimana capital-output ratio adalah besaran konstan. Menurut Harrod, hal ini berkaitan dengan tingkat bunga yang bersifat kaku dalam jangka pendak. Sedangkan Domar berpendapat bahwa teknologi tetap konstan selama masa waktu tertentu (jangka pendek) Kedua model tersebut menghadapi kesulitan dan kendala terhadap berlangsungnya pertumbuhan dalam keadaan ekuilibrium yang ditandai oleh kestabilan pendapatandan kesempatan kerja secara penuh. Kesimpulan pokok dari analisis kedua model tersebut berkaitan dengan unsur ketidakstabilan yang secara inhern melekat pada proses pertumbuhan. Faktor ketidakstabilan itu menyebabkan terjadinya penyimpangan dari jalur ekuilibrium. Penyimpangan-penyimpangan tersebut cenderung berlangsung terus menerus secara kumulatif ke arah tujuan yang sama. Kecenderungan ini menyebabkan menjadi pertimbangan dasar bagi Harrod maupun Domar agar melakukan intervensi kebijakan dalam proses ekonomi masyarakat. Perbedaan dari kedua model tersebut terletak pada pendekatan masingmasing. Harrod mengarahkan perhatiannya pada pertumbuhan produksi dan pendapatan yang lajunya dapat mendorong (melalui asas akselerasi) para investor untuk melakukan investasi yang diperlukan guna menjaga tingkat ekuilibrium. Tingkat investasi yang diperlukan tergantung dari perkiraan/ekspektasi para investor tentang laju pertumbuhan pendapatan di masa datang, yaitu sejauh mana laju pertumbuhan itu dianggap memadai investasi yang hendak dilaksanakan. Domar memandang pada pertumbuhan investasi yang lajunya (melalui asas multiplier) dapat meningkatkan pendapatan guna mencapai keadaan ekuilibrium. Perbedaan lainnya, dalam kerangka analisis Domar tidak tercangkup peranan fungsi investasi. Dalam pemikirannya, pertumbuhan ekuilibrium berhubungan dengan laju pertumbuhan investasi yang dapat membawa pendapatan aktual pada tingkat yang sama dengan pendapatan potensial. Walaupun Domar mengandalkan berlakunya asas multiplier, tidak diungkapkan tentang faktor-faktor determinan yang TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
10
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
mempengaruhi tingkat investasi. Dalam hubungan ini dapat dikatakan bahwa pendekatan Domar menekankan pada konsistensi internal mengenai peranan dinamika dan dampaknya terhadap interaksi di antara variabel-variabel yang terkandung di dalam modelnya, sedangkan di pihak lain Harrod menyatakan bahwa dalam kerangka analisisnya memasukkan secara spesifik peranan fungsi investasi yang dikaitkan dengan asas akselerasi.
TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
11
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
KESIMPULAN Teori pertumbuhan harrod-domar teori yang dikembangkan dua ekonom sesudah keynes yaitu evsey domar dan R.F. Harrod. Domar. Teori ini sebenarnya dikembangkan oleh kedua ekonom secara sendiri-sendiri, tetapi karena inti teori tersebut sama. Teori ini merupakan perkembangan langsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang kemudian menjadi teori jangka panjang. Teori Harorrd-Domar memiliki beberapa asumsi yaitu: 1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan barang-barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara penuh. 2. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan nasional,berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol. 3. Kecenderungan untuk menabung (marginal propenty to save = MPS) besarnya tetap,demikian juga ratio antara modal-output (capital-output ratio = COR) dan rasio pertambahan modal-output (incremental capital-output ratio = ICOR).
TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
12
EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. www.google.com/ Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar. Diakses pada tanggal 24 Maret 2010. Anonymous. 2010. www.google.com/ Teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Diakses pada tanggal 24 Maret 2010. Boediono.1981.Teori Pertumbuhan Ekonomi.Yogyakarta:BPFE. Djojohadikusumo, Sumitro. 1993.Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta:LP3ES
TEORI HARROD-DOMAR Menurut Sumitro Djojohadikusumo
13