75
PENGARUH BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP JUMLAH CANDIDA ALBICANS PADA BAHAN BASIS GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS YANG DIPOLES DAN TIDAK DIPOLES (EFFECT OF DENTURE CLEANSERS TOWARDS CANDIDA ALBICANS FROM POLISHED AND UNPOLISHED HEAT POLYMERIZED DENTURE ACRYLIC RESIN) Eddy Dahar, David Chandra Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara Jl. Alumni No.2 Kampus USU Medan 20155
Abstract Denture cleanser is required to maintain the hygiene of the dentures and different surface roughness of dentures such as polished and unpolished surface can a effect the adhesion of Candida albicans. The aim of this research was to know the effect of denture cleansers towards Candida albicans from polished and unpolished heat polymerized denture acrylic resin. This research used 54 heat polymerized acrylic resin plates with the size of plates 10 x 10 x 1mm. The subjects were incubated in Candida albicans suspension for 24 hours at 370C, they were divided into 6 groups which were separated into two main groups such as polished and unpolished acrylic resin plates. Each main group was immersed in sodium hypochlorite 0.5% for 10 minutes, alkaline peroxide for 5 minutes, and without immersion for control group. Each group consisted of 9 acrylic resin plates. After that, acrylic resin plates were put in 10 ml of NaCl 0.9% and then vortex for 30 seconds. A total of 0.1ml of the solution were planted in Sabouraud Dextrose Agar. Candida albicans was counted in colony forming units per 1 ml. Data was analyzed by using Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests. The result showed that there was a significant difference of effect caused by sodium hypochlorite 0.5% and alkaline peroxide towards Candida albicans between polished and unpolished heat polymerized denture acrylic resin (p< 0.05). In conclusion, immersion of heat polymerized denture acrylic resin with sodium hypochlorite 0.5% for 10 minutes can reduce almost 100% of adhered Candida albicans on polished and unpolished heat polymerized denture acrylic resin. Key words: denture cleanser, Candida albicans, acrylic resin Abstrak Pembersih gigi tiruan diperlukan untuk menjaga kebersihan gigi tiruan dan perbedaan kekasaran pada permukaan gigi tiruan yang dipoles dan tidak dipoles dapat mempengaruhi perlekatan Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pembersih gigi tiruan terhadap jumlah Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas yang dipoles dan tidak dipoles. Penelitian ini menggunakan 54 lempeng resin akrilik polimerisasi panas dengan ukuran 10x10x1mm. Subjek penelitian diinkubasi dalam suspensi Candida albicans selama 24 jam pada suhu 370C. Subjek penelitian dibagi menjadi 6 kelompok yang terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu permukaan yang dipoles dan tidak dipoles. Setiap kelompok utama dibagi lagi berdasarkan kelompok yang direndam dalam sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit, alkali peroksida selama 5 menit dan tanpa perendaman sebagai kelompok kontrol. Tiap kelompok terdiri atas 9 lempeng resin akrilik. Setelah diberi perlakuan, lempeng tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang beriisi NaCl 0,9% 10 ml dan digetarkan dengan vortex selama 30 detik, kemudian 0,1 ml dari larutan tersebut dibenihkan ke dalam Sabouraud Dextrose Agar. Jumlah Candida albicans dihitung dalam colony forming units per 1ml. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan akibat pengaruh penggunaan sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas yang dipoles dan tidak dipoles (p< 0,05). Sebagai kesimpulan, perendaman bahan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas pada larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit dapat mengurangi hampir 100% perlekatan Candida
dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 75-79
76
albicans pada permukaan resin akrilik polimerisasi panas yang dipoles dan tidak dipoles. Kata kunci: pembersih gigi tiruan, Candida albicans, resin akrilik
PENDAHULUAN Kehilangan gigi merupakan kondisi yang sering dijumpai seiiring dengan bertambahnya umur. Menurut hasil penelitian Riskesdas dari Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan RI, 1,6% dari penduduk Indonesia menderita kehilangan seluruh gigi. Kehilangan gigi tersebut dapat diatasi dengan pembuatan gigi tiruan.1 Bahan untuk membuat basis gigi tiruan yang paling sering digunakan adalah resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) karena bahan ini memiliki sifat tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik baik, mudah dimanipulasi, mudah direparasi dan perubahan dimensi yang kecil, akan tetapi bahan ini memiliki sifat fisis, sifat kemis dan biologis yang dapat mempengaruhi perlekatan Candida albicans.2,3 Kekasaran permukaan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dan tidak dipoles merupakan sifat fisis yang dapat mempengaruhi perlekatan Candida albicans, sedangkan sifat kemis dan biologis basis gigi tiruan RAPP tersebut dapat menyebabkan terjadinya penyerapan air dan mengakibatkan terjadi-nya pembentukan Candida albicans.3,4 Candida albicans yang melekat pada permukaan basis gigi tiruan RAPP dapat mengakibatkan terjadinya denture stomatitis pada pemakai gigi tiruan tersebut. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya denture stomatitis adalah dengan memelihara kebersihan gigi tiruan.5,6 Pemeliharaan kebersihan gigi tiruan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara mekanis, kemis dan gabungan mekanis dan kemis. Pada umumnya cara kemis merupakan metode yang paling baik digunakan untuk pasien usia lanjut dalam membersihkan gigi tiruan karena kondisi fungsi motoriknya yang menurun.7-9 Pembersihan gigi tiruan secara kemis dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan alkali peroksida atau alkali hipoklorit. Alkali peroksida merupakan bahan pembersih gigi tiruan berbentuk tablet yang digunakan dengan cara melarutkannya ke dalam air sehingga membentuk alkali hidrogen peroksida yang berfungsi untuk mengoksidasi dan menurunkan tegangan permukaan. Salah satu contoh golongan alkali peroksida adalah Polident. Alkali hipoklorit adalah jenis larutan yang bersifat bakterisidal dan fungsidal serta efektif dalam menghilangkan stain dan melarutkan musin. Salah satu
contoh golongan alkali hipoklorit adalah sodium hipoklorit.10 Belum diketahui sejauh mana pengaruh bahan pembersih gigi tiruan tersebut terhadap perlekatan Candida albicans pada permukaan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dan tidak dipoles, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh bahan pembersih gigi tiruan terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dan tidak dipoles. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dan tidak dipoles. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Pembuatan sampel dilakukan di Unit UJI Laboratorium Dental dan Laboratorium Prostodonsia FKG USU, sedangkan pengujian sampel dilakukan pada Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU pada bulan September sampai November tahun 2012. Sampel dibuat berbentuk empat persegi dengan ukuran 10x10x1mm yang terbuat dari bahan RAPP (merek QC-20,England).11 Sampel dibuat dalam 6 kelompok yang mana setiap kelompok terdiri atas 9 sampel. Untuk mendapatkan sampel kelompok basis gigi tiruan RAPP yang dipoles, dilakukan dengan cara menanam model malam ukuran 10x10x1mm yang diapit diantara glass slab ke dalam kuvet dengan menggunakan bahan dental stone (merek Snowrock). Setiap kuvet berisi 9 sampel. Setelah dental stone mengeras, malam dibuang dengan cara dituangi air panas, selanjutnya mold diisi dengan adonan RAPP dengan perbandingan 23mg bubuk: 10ml cairan lalu dilakukan proses kuring meng-gunakan waterbath dengan suhu awal 700C selama 90 menit kemudian dinaikkan menjadi 1000C selama 30 menit. Sampel dibuat sebanyak 27 buah yang nantinya akan dibagi menjadi 3 kelompok.3,4,12,13 Untuk mendapatkan sampel kelompok basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles, dilakukan dengan cara langsung menanam model malam ke dalam kuvet menggunakan bahan dental stone (tanpa diapit glass slab). Sampel dibuat sebanyak 27 buah yang nantinya akan dibagi menjadi 3 kelompok.3,12 (Gambar 1)
Dahar: Pengaruh bahan pembersih gigi tiruan terhadap jumlah candida albicans pada bahan basis gigi tiruan
77
HASIL Nilai rata-rata dan standard deviasi jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dapat dilihat pada tabel 1. A
B
Gambar 1. A. Sampel yang dipoles, B. Sampel yang tidak dipoles
Selanjutnya, sampel yang diperoleh disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 1210C selama 1 jam, kemudian direndam dalam saliva steril selama 1 jam untuk mengkondisikan sampel sesuai dengan kondisi yang ada di rongga mulut. Tiap sampel tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi suspensi Candida albicans sesuai dengan standard Mac Farland (1x108 CFU/ml) selama 24 jam pada suhu 370C. Selanjunya, sampel direndam dalam masingmasing tabung reaksi yang berisi bahan pembersih. Untuk kelompok basis gigi tiruan RAPP yang dipoles terdiri atas 3 kelompok (kelompok 1,2,3), kelompok 1 direndam dalam sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit, kelompok 2 direndam dalam alkali peroksida selama 5 menit dan kelompok 3 tanpa perendaman (kontrol). Untuk kelompok basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles terdiri atas 3 kelompok (kelompok 4,5,6), perendaman dilakukan dengan cara yang sama seperti pada kelompok basis gigi tiruan RAPP yang dipoles. Lempeng uji dikeluarkan dari tabung reaksi, bilas dengan Phosphatase Buffered Saline sebanyak dua kali, lalu dimasukkan ke dalam 10 ml NaCl 0,9% dan digetarkan dengan vortex selama 30 detik. Selanjutnya, 0,1ml hasil vortex dibenihkan pada Sabouraud Dextrose Agar, lalu diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 370C. Setelah itu, koloni Candida albicans dihitung dalam satuan CFU/ml.(Gambar 2) Hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Homogenity of Variances, Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney dengan derajat kemaknaan 0,05.
Tabel 1. Nilai rata-rata dan standard deviasi jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles Jumlah koloni Candida albicans (CFU/ml) Sodium Alkali hipoklorit Kontrol Peroksida 0,5% 0 37 x 100 527 x 100 1 x 100 34 x 100 537 x 100 1 x 100 4 x 100 340 x 100 0 3 x 100 451 x 100 3 x 100 7 x 100 496 x 100 0 12 x 100 509 x 100 0 37 x 100 407 x 100 0 35 x 100 463 x 100 0 36 x 100 424 x 100 0,56 x 100 22,78 x 100 461,56 x 100
No sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ratarata (X) Standard Deviasi (SD)
1,014 x 100 15,667 x 100 63,922 x 100
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Homogenity of Variances. Dari hasil analisis didapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga untuk mengetahui pengaruh bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles digunakan uji Kruskal-Wallis Tabel 2. Hasil uji Kruskal-Wallis pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles Kelompok Sodium Hipoklorit 0,5% Alkali Peroksida Kontrol
Gambar 2. Koloni Candida albicans
n
Jumlah X ± SD
9
56 ± 101,4
9
2278 ± 1566,7
9
46156 ± 6392,2
p
0,000
Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan adanya pengaruh bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles.(Tabel 2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali perok-
dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 75-79
78
sida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles digunakan uji Mann-Whitney. Tabel 3. Hasil uji Mann-Whitney pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles Bahan Pembersih Sodium hipoklorit 0,5% dan kontrol Alkali peroksida dan kontrol Sodium hipoklorit 0,5% dan kontrol
Perbedaan Rata-rata -46100
0,000
-43878 -2222
0,000 0,000
p
Hasil uji Mann-Whitney pada Tabel 3 menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles. Nilai rata-rata dan standard deviasi jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles dapat dilihat pada Tabel 4.
tiruan RAPP yang tidak dipoles. Tabel 5. Hasil uji Kruskal-Wallis untuk basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles Kelompok Sodium hipoklorit 0,5% Alkali peroksida kontrol
Jumlah Koloni Candida albicans n X ± SD p 9
256 ± 602,3
9
6311 ± 4994,9
9
71722 ± 10993
0,000
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles digunakan uji Mann-Whitney. Tabel 6. Hasil uji Mann-Whitney pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles Bahan Pembersih
Tabel 4. Nilai rata-rata dan standard deviasi jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles
No sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata-rata Standard Deviasi
Jumlah Koloni Candida albicans (CFU/ml) Sodium Alkali hipoklorit Kontrol peroksida 0,5% 0 40 x 100 621 x 100 0 55 x 100 581 x 100 18 x 100 50 x 100 696 x 100 0 42 x 100 824 x 100 0 35 x 100 668 x 100 5 x 100 66 x 100 652 x 100 0 194 x 100 672 x 100 0 44 x 100 845 x 100 0 42 x 100 896 x 100 2,56 x 100 63,11 x 100 717,22 x 100 6,023 x 100 49,949 x 100 109,930 x 100
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Homogenity of Variances. Hasil analisis diperoleh data tidak terdistribusi normal sehingga untuk mengetahui pengaruh bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles digunakan uji Kruskal-Wallis.(Tabel 5) Hasil uji Kruskal-Wallis (Tabel 5) menunjukkan adanya pengaruh bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi
Sodium hipoklorit 0,5% dan kontrol Alkali peroksida dan kontrol Sodium hipoklorit 0,5% dan kontrol
Perbedaan rata-rata -71466
0,000
-65411 -6055
0,000 0,000
p
Hasil uji Mann-Whitney (Tabel 6) menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang tidak dipoles. PEMBAHASAN Jumlah koloni Candida albicans yang bervariasi pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dan tidak dipoles bervariasi pada tiap-tiap kelompok, mungkin disebabkan adanya perbedaan kualitas sampel. Pembuatan sampel dilakukan tidak sekaligus sehingga sampel yang dihasilkan kemungkinan tidak homogen, adanya perbedaan kekasaran permukaan pada tepi sampel yang timbul akibat perapihan sampel. Disamping itu, perbedaan jumlah koloni Candida albicans juga mungkin disebabkan oleh karena suspensi Candida albicans yang diperoleh tidak persis sama antara satu dengan yang lain. Pembuatan suspensi Candida albicans sebaiknya menggunakan spectrophotometry. Jumlah koloni Candida albicans pada kelompok sodium hipoklorit 0,5% lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, kemungkinan disebabkan oleh
Dahar: Pengaruh bahan pembersih gigi tiruan terhadap jumlah candida albicans pada bahan basis gigi tiruan
karena sodium hipoklorit 0,5% mengandung senyawa sodium hidroksida, asam hipoklorus, klorin dan kloramine. Senyawa tersebut dapat bertindak dalam melarutkan dan menghancurkan dinding sel mikroorganisme, serta menghambat metabolisme dan perkembangan sel mikroorganisme.14 Pada penelitian ini juga terlihat jumlah koloni Candida albicans pada sampel yang direndam dalam alkali peroksida lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena alkali peroksida (Polident) mengandung senyawa asam sitrat, sodium bikarbonat, sodium perborat monohidrat, potassium peroximonosulfat, sodium polifosfat, dan everlace yang berfungsi menghancurkan dan mengoksidasi dinding sel mikroorganisme.10,15 Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dibandingkan alkali peroksida terhadap jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles maupun yang tidak dipoles, yang mana terlihat sodium hipoklorit 0,5% sangat efektif dalam mengurangi jumlah koloni Candida albicans. Hal ini mungkin karena mekanisme kerja sodium hipoklorit lebih efektif bersifat melarutkan, menghambat metabolisme serta perkembangan sel mikroorganisme. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Henrique M, dkk. Menyatakan bahwa bahan pembersih yang mengandung komposisi utama sodium hipoklorit memiliki kemampuan desinfektan yang lebih efektif dibanding bahan pembersih alkali peroksida.10,14-6 Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan pembersih sodium hipoklorit 0,5% dan alkali peroksida dapat mengurangi secara signifikan jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dan tidak dipoles, akan tetapi penggunaan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit lebih dianjurkan oleh karena lebih efektif dalam mengurangi jumlah koloni Candida albicans pada bahan basis gigi tiruan RAPP yang dipoles dan tidak dipoles, selain itu disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh bahan pembersih tersebut terhadap jumlah koloni Candida albicans pada gigi tiruan penderita denture stomatitis. Daftar Pustaka 1.
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta 2007: 130-5.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
79
Rahman EF. Efektivitas ekstrak daun dewa (Gynura pseudochina) terhadap pertumbuhan Candida albicans pada plat dasar gigi tiruan resin akrilik. Majalah Sultan Agung 2010; 48(123): 32-45. McCabe JF, Walls AWG. Applied dental materials. 9th ed. Oxford: Blackwell, 2008: 110-21. Al-Wahab ZN. Adhesion of Candida albicans to denture base and denture liners with different surface roughness: an in-vitro study. Smile Dent J 2011; 6(4): 46-50. Hadzic S, Dedic A, Gojkov-Vukelic M, Pasic E, Ozegovic L, Beslagic E. Influence of candida infection on denture stomatitis. Acta Medica Academica 2009; 38: 6-10. Nallaswamy D. Textbook of prosthodontics. New Dehli: Jaypee, 2007: 4-7, 222-4, 377. Zarb GA, Bolender CL, Eckert SE, Fenton AH, Jacob RF, Mericske-Stern R. Prosthodontic treatment for edentulous patients: complete dentures and implant-supported prostheses. 12th ed., St. Louis: Mosby Elsevier, 2004. Lee HE, Li CY, Chang HW, Yang YH, Wu JH. Effects of different denture cleaning methods to remove Candida albicans from acrylic resin denture base material. J Dent Sci 2011; 6: 216-20. Ural C, Sanal FA, Cengiz S. Effect of different denture cleansers on surface roughness of denture base materials. CDR 2011; 35(2): 14-20. Chittaranjan B, Taruna, Sudhir, Bharath. Material and methods for cleaning the dentures. IJDA 2011; 3(1): 423-6. Jafari AA, Falah-Tafti A, Lofti-Kamran MH, Zahraeii A, Kazemi A. Vinegar as a removing agent of Candida albicans from acrylic resin plates. Jundishapur J Microbiol 2012; 5(2): 388-92. Dhamande MM, Pakhan AJ, Thombare RU, Ghodpage SL. Evaluation of efficacy of commercial denture cleansing agents to reduce the fungal biofilm activity from heat polymerized denture acrylic resin; an in vitro study. Contemporary Clinical Dentistry 2012; 3(2): 168-72. Kassab NH, Mustafa EA, Hasan RH. Antifungal effect: comparison of commercial denture cleansers and microwave energy. Al-Rafidain Dent J 2009; 9(1): 24-31. Estrela C, Estrela CRA, Barbin EL, Spano JE, Machesan MA, Pecora JD. Mechanism of action of sodium hypochlorite. Braz Dent J 2002; 13(2): 113-7. Paventi J. Ingredients in denture cleaners. (12 Mei 2010).<
>. (25 Juli 2012). Montagner H, Montagner F, Braun KO, Peres PEC, Gomes BPFDA. In vitro antifungal action of different substances over microwaved-cured acrylic resins. J Appl Oral Sci 2009; 17(5): 432-5.