EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR (Suatu Studu di Badan Kepegawaian Daerah Kota Ternate)
FACHRY H. SAMAD MASYE PANGKEY SONNY ROMPAS ABSTRAK This study aims to determine the effectiveness of the education and training of civil servants in improving the performance of the apparatus in Ternate City BKD; in other words, to determine whether the education and training of civil servants effective in improving the performance of the apparatus in BKD Ternate. This study used qualitative methods. Informants were taken from structural officials and employees of the staff / implementers in BKD Ternate, entirely as many as 10 informants. Collecting data using interview techniques, while the analysis of data using qualitative analysis techniques interactive model of Miles and Hubernann. The results showed: (1) Training civil servants (Structural / Leadership, Technical, Functional) can develop or improve the competence of knowledge, skills, and attitudes; (2) Training of civil servants may also develop personality, ethics and morals, and the dynamics of the mindset of the apparatus; (3) Training of civil servants provide benefits and positive impact on the ability to carry out the task that in completing the task quickly and on time, manage and use the organization's resources efficiently, responding to the development of work tasks, make decisions, and handle and solve problems in execution of duties , Based on the results of these studies conclude that education and training of civil servants effectively improve the performance of personnel in the Regional Employment Board of Ternate. This means that more and higher education and training of civil servants who followed the higher or increasing the performance of the apparatus. Based on the results of this study, it is necessary to put forward some suggestions (1) Training Apparatus Training both Structural and Technical Training and Functional Training needs to be improved. For the allocation of the budget (APBD) for Training Apparatus which has been felt still very small / minimal, needs to be improved. (2) Training of civil servants should be based on the principle of correspondence between the types of training with the objective needs and the real implementation of the tasks at all levels in accordance with the principles of organizational development. For that training should be based on sound analysis both at the organizational level, the level of the job / position and individual level. Keywords: Trainingcivil servants, Apparatus Performance
capital dan intellectual capital yang akan
PENDAHULUAN Sumberdaya manusia merupakan
menentukan efektivitas dari faktor-faktor
salah satu faktor yang sangat strategis dan fundamental
dalam
lain
organisasi.
dalam
organisasi
seperti
modal,
peralatan, teknologi organisasi, dan struktur
Dibandingkan dengan faktor-faktor lain,
(Sedarmayanti, 2009).
sumberdaya manusia merupakan aset yang
Dalam rangka mencapai tujuan
paling berharga dan menentukan dalam
nasional sebagaimana tercantum dalam
organisasi. Peranan sumberdaya manusia
Pembukaan UUD 1945, Pegawai Negeri
adalah sangat menentukan keberhasilan
Sipil sebagai unsur utama sumberdaya
atau kegagalan organisasi dalam mencapai
manusia
visi dan misi yang telah ditetapkan.
aparatur
Negara/pemerintah
mempunyai peranan yang sangat strategis
Sumberdaya manusia merupakan human
dalam mengemban tugas pemerintahan dan 1
pembangunan. Adapun sosok PNS yang
rangka meningkatkan kemampuan PNS
diharapkan
perjuangan
yang diarahkan pada : peningkatan sikap
mencapai tujuan nasional adalah PNS yang
dan semangat pengabdian yang berorientasi
memiliki
pada
dalam
upaya
kompetensi,
penuh
kesetiaan
kepentingan
Negara
NKRI, profesional, berbudi pekerja luhur,
kompetensi
berdayaguna, berhasilguna, sadar akan
kepemimpinannya;
tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur
efisiensi,
negara, abdi masyarakat dan abdi negara di
pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan
dalam negara hukum yang demokratis.
semangat kerjasama dan tanggung jawab
Selain itu, sesuai dengan tuntutan nasional
sesuai
dan tantangan global untuk mewujudkan
organisasinya. Diklat PNS terdiri dari : (1)
kepemerintahan
Diklat
baik
(good
tanah
air;
bangsa,
terhadap Pancasila dan UUD 1945 dan
yang
dan
masyarakat,
teknis,
manajerial, dan
efektivitas,
dengan
peningkatan dan
peningkatan dan
lingkungan
kualitas
kerja
Struktural/Kepemimpinan,
dan
yang
governance), diperlukan sumber PNS yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
memiliki
kompetensi
kompetensi
penyelenggaraan
jabatan
dalam
pemerintahan
dan
pembangunan.
kepemimpinan
aparatur
pemerintah yang sesuai dengan jenjang; (2) Diklat Fungsional, yang dilaksanakan untuk
Para ahli umumnya sependapat
mencapai persyaratan kompetensi yang
bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan
sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan
instrumen
meningkatkan
fungsional masing-masing; dan (3) Diklat
kompetensi sumberdaya manusia yang
Teknis, yang dilaksanakan untuk mencapai
mencakup
persyaratan
utama
untuk
peningkatan
pengetahuan,
peningkatan keahlian dan keterampilan, dan
kompetensi
teknis
yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS.
perubahan sikap dan perilaku serta koreksi
Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
terhadap kelemahan kinerja. Pada birokrasi
Kota Ternate merupakan lembaga teknis
pemerintah,
daerah mempunyai tugas pokok membantu
(Diklat)
pendidikan
untuk
dan
pelatihan
pengembangan
atau
kepala
daerah
dalam
melaksanakan
peningkatan kualitas SDM Pegawai Negeri
manajemen PNS Daerah, yang meliputi :
Sipil telah dilembagakan secara formal
(1)
dalam bentuk Pendidikan dan Pelatihan
perundang-undangan
(Diklat) Jabatan PNS, yang secara formal
kepegawaian daerah, (2) perencanaan dan
diatur
perundang-
pengembangan kepegawaian daerah, (3)
undangan. Sekarang ini Diklat PNS diatur
penyiapan kebijakan teknis pengembangan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101
kepegawaian daerah, (4) penyiapan dan
Tahun 2000. Dalam PP tersebut disebutkan
pelaksanaan
bahwa Diklat
pangkat, pemindahan, dan pemberhentian
dalam
peraturan
PNS dilaksanakan dalam
penyiapan
penyusunan daerah
pengangkatan,
peraturan di
bidang
kenaikan
PNS Daerah, (5) pelayanan administrasi
diindikasikan
kepegawaian
pengangkatan,
keluhan PNS dalam hal pelayanan di
pemindahan, dan pemberhentian dalam dan
bidang administrasi kepegawaian seperti
dari jabatan structural atau fungsional, (6)
administrasi kenaikan pangkat, administrasi
penyiapan dan penetapan pensiun, gaji,
kenaikan gaji berkala, administrasi cuti, dan
tunjangan, dan kesejahteraan PNS Daerah,
pelayanan
(7)
lainnya yang belum sepenuhnya efektif
dalam
penyelenggaraan
Daerah,
dan
(8)
administrasi pengelolaan
PNS sistem
informasi kepegawaian daerah.
karena
oleh
masih
administrasi
masih
adanyanya
kepegawaian
sering
terlambat
penyelesaiannya.
Untuk melaksanakan tugas dan
Beberapa kelemahan kinerja BKD Kota
fungsi tersebut maka BKD Kota Ternate
Ternate tersebut dapat mengindikasikan
harus didukung oleh PNS yang mempunyai
bahwa pendidikan dan pelatihan PNS
kualifikasi
pelatihan
belum efektif dapat meningkatkan kinerja
(diklat) yang sesuai dan memadai terutama
aparatur/pegawai di instansi tersebut. Akan
diklat teknis dan diklat fungsional, sehingga
tetapi sejauh mana kebenarannya, masih
dapat mewujudkan kinerja yang optimal.
perlu
Sekarang
Ternate
penelitian ilmiah. Tertarik terhadap indikasi
mempunyai PNS sebanyak 52 orang.
masalah tersebut penulis mengangkat judul
Sebagian pegawai telah mengikuti atau
penelitian yaitu “Efektivitas Pendidikan dan
memperoleh Diklat tertentu baik Diklat
Pelatihan
Struktural/Kepemimpinan maupun Diklat
Kinerja Aparatur : Suatu Studi di Badan
Teknis
Kepegawaian Daerah Kota Ternate”.
pendidikan
ini
dan
BKD
dan
Kota
Fungsional,
sehingga
dibuktikan
PNS
dan
Dalam
dikaji
melalui
Meningkatkan
diharapkan dapat mewujudkan kinerja yang optimal
di
dalam
menyelenggarakan
manajemen PNS di daerah ini. Namun dari data awal yang diperoleh khususnya dari Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) BKD Kota Ternate, secara kuantitas kinerja yang
dicapai
sebagaimana
masih
belum
ditunjukkan
oleh
optimal masih
adanya program dan kegiatan yang tidak mencapai
target
ditetapkan
atau
hasil kurang
optimal
yang
dari
100%
realisasinya. Secara kualitas, kinerja BKD juga ada indikasi belum optimal sebagaimana
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Jenis dikelompokkan
penelitian
dapat
menurut
tujuan,
pendekatan, tingkat eksplanasi, dan jenis data (Sugiono, 2009). Sesuai dengan fokus penelitian ini ialah efektivitas pendidikan dan pelatuhan PNS dalam meningkatkan kinerja aparatur, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
B.
Definisi Konseptual Fokus Penelitian Sebagaimana telah disebutkan di
atas bahwa fokus penelitian ini adalah efektivitas pendidikan dan pelatihan PNS dalam meningkatkan kinerja aparatur. Maka demikian konsep atau teori yang di gunakan ialah
kualitatif,
Moleong
(2006)
mengatakan, penelitian kualitatif adalah penelitian
yang
bermaksud
untuk
memahami fenomena tentang apa yang di alami
oleh
subyek
penelitian,
secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
C. Sumber Data (Informan) Salah satu sifat dari penelitian kualitatif ialah tidak terlalu mementingkan jumlah informan/sumber data, tetapi lebih mementingkan content, relevansi, sumber yang
Yang dimaksud dengan pendidikan dan pelatihan PNS adalah pendidikan dan pelatihan jabatan PNS sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, yang meliputi Diklat Struktural/Diklatpim, Diklat Teknis, Fungsional.
memberikan
atau
hal.
Oleh
karena
itu
teknik
pengambilan sumber data/informan yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik purposive
sampling
atau
pengambilan
sumber data/informan atas pertimbangan atau tujuan tertentu (Sugiono;2009). Dengan
menggunakan
teknik
purposive tersebut, maka sumber data
memanfaatkan berbagai metode alamia.
Diklat
dapat
informasi, baik mengenai orang, peristiwa,
konteks khusus yang alamiah dan dengan
dan
benar-benar
Kinerja
(informan) yang berhasil diwawancarai dalam penelitian ini sebanyak 10 orang, yang terdiri dari : 1. Kepala/Sekretaris BKD: 1 Orang 2. Kepala bidang: 3 Orang 3. Kepala Sub-Bidang: 3 Orang 4. Staf/pelaksana: 3 Orang
didefinisikan sebagai kemampuan aparatur untuk
melaksanakan
pekerjaan
dan
D. Teknik Pengumpulan Data Menurut
mencapai hasil kerja yang telah ditentukan pada periode waktu tertentu.
Efektivitas
pendidikan dan pelatihan PNS dalam meningkatkan kinerja aparatur didefinisikan sebagai
tingkat
pencapaian
tujuan
pendidikan dan pelatihan PNS dalam meningkatkan
kemampuan
aparatur
(pengetahuan, keterampilan, sikap) dalam melaksanakan pekerjaan dan mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan. Ukuran efektivitas dibagi dalam tiga kategori yaitu efektif, cukup efektif,dan tidak efektif.
Lofland
dan
Lofland
(dalam Moleong, 2006) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan
tindakan;
selebihnya
ialah
data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Lanjut menurut Moleong (2006), penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu
pengamatan,
wawancara,
atau
penelaahan dokumen. Penggunaan metode kuelitatif ini karena beberapa pertimbangan : pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan
ini
ialah model analisis interaktif (Miles dan
hakikat
Hubermann dalam Rohidi dan Mulyarto,
hubungan antara peneliti dan responden;
2002), dengan langkah-langkah sebagai
dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih
berikut : reduksi data, penyajian data, dan
dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penarikan kesimpulan/verifikasi.
menyajikan
jamak;
kedua,
secara
metode
langsung
penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
PEMBAHASAN
Atas pertimbangan hal-hal tersebut
Hasil
penelitian
yang
telah
maka teknik pengumpulan data yang
dikemukakan di atas menunjukkan bahwa
digunakan
Pendidikan dan Pelatihan PNS diarahkan
dalam
penelitian
ini
ialah
sebagai berikut :
pada upaya meningkatkan pengetahuan,
1. Wawancara (Interview). Teknik ini digunakan
untuk
menjaring
data
keterampilan, dan sikap aparatur sehingga dapat melaksanakan tugas dan jabatan
primer. Wawancara dilakukan dengan
secara
dua cara yaitu wawancara dengan
organisasi atau instansi guna mewujudkan
menggunakan
kinerja yang optimal. Pendidikan dan
guide),
dan
pedoman
(interview
wawancara
secara
mendalam (indepth interview).
profesional
kebutuhan
Pelatihan PNS yang dimaksud adalah meliputi Diklat Struktural/Penjenjangan,
2. Dokumentasi. Teknik ini digunakan
Diklat Teknis dan Diklat Fungsional.
untuk memperoleh data sekunder. Data
Berdasarkan
sekunder ini di dapat dari dokumen-
pendidikan dan pelatihan PNS tersebut
dokumen yang ada kaitan dengan
ternyata telah dapat mengembangkan atau
obyek yang diteliti/diamati pada Dinas
meningkatkan pengetahuan, keterampilan
Perindustrian
dan sikap aparatur dalam melaksanakan
dan
Perdagangan
Propinsi Sulawesi Utara.
mengamati
penelitian
ini
bahwa
tugas dan jabatan secara professional.
3. Observasi. Teknik ini digunakan untuk secara
Pendidikan dan Pelatihan PNS juga dapat
langsung
mengembangkan kepribadian, etika dan
ada
moral, sikap dan semangat pengabdian,
kaitannya dengan obyek atau fokus
serta dinamika pola pikir aparatur dalam
penelitian pada lokasi penelitian.
melaksanakan tugas dan jabatan.
peristiwa/fenomena
yang
Hasil E.
sesuai
Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian
penelitian
menunjukkan
bahwa pendidikan dan pelatihan memberi dampak
positif
terhadap
peningkatan
kualitatif, sehingga teknik analisis data
kemampuan aparatur dalam melaksanakan
yang digunakan ialah analisis kualitatif.
tugas atau jabatan, seperti kemampuan
Adapun model analisis data yang digunakan
bekerja dan menyelesaikan tugas dengan
cepat
dan
tepat
waktu,
kemampuan
pendapat Klingner dan Nanbaldin (dalam
merespons perkembangan atau peningkatan
Gomes, 1999) tersebut, bahwa pendidikan
tugas pekerjaan, kemampuan mengambil
dan pelatihan (diklat) dapat meningkatkan
keputusan secara cepat dan tepat, dan
kinerja aparatur pada Badan Kepegawaian
kemampuan menangani atau memecahkan
Daerah Kota Ternate.
masalah yang muncul dalam pelaksanaan tugas atau jabatan. Hasil
Dengan demikian hasil penelitian ini secara keseluruhan memberikan makna
penelitian
tersebut
bahwa pendidikan dan pelatihan PNS yang
memberikan makna bahwa Pendidikan dan
selama ini berlaku atau dilaksanakan bagi
Pelatihan (Diklat) PNS merupakan faktor
segenap Pegawai Negeri Sipil (Diklat
yang
untuk
Struktural/Kepemimpinan, Diklat Teknis,
meningkatkan kinerja aparatur. Dan oleh
dan Diklat Fungsional) adalah sangat
karena pendidikan dan pelatihan merupakan
efektif
sarana
dalam
aparatur, karena Diklat PNS tersebut dapat
pengembangan kompetensi pengetahuan,
mengembangkan kemampuan pengetahuan,
keterampilan dan sikap aparatur, maka arah
keterempilan, dan sikap aparatur di dalam
kebijakan pengembangan SDM aparatur
melaksanakan tugas dan jabatan.
harus
Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa
sangat
atau
diperlukan
instrumen
utama
mengoptimalkan
implementasi
untuk
meningkatkan
pendidikan dan pelatihan PNS baik Diklat
setiap
Struktural/Kepemimpinan maupun Diklat
pendidikan dan pelatihan baik Diklat
Teknis dan Diklat Fungsional.
Struktural/Kepemimpinan, Diklat Teknis
Dalam
teori
aparatur/PNS
perlu
kinerja
diberikan
manajemen
dan Diklat Fungsional. Dalam kaitan ini
sumberdaya manusia dikemukakan bahwa
maka anggaran (APBD) yang dialokasikan
pendidikan dan pelatihan dirancang antara
untuk pendidikan dan pelatihan PNS yang
lain untuk meningkatkan kinerja (Handoko,
selama
2001). Betapa pentingnya pendidikan dan
kecil/minim, perlu ditingkatkan.
ini
dirasakan
masih
sangat
pelatihan ini untuk meningkatkan kinerja, karena seperti yang dikatakan oleh Klingner
KESIMPULAN DAN SARAN
dan Nanbaldin (dalam Gomes, 1999),
A. Kesimpulan
bahwa
kinerja
itu
Tujuan penelitian ini adalah untuk
merupakan fungsi perkalian dari usaha
mengetahui efektivitas pendidikan dan
(effort) pegawai/karyawan, yang didukung
pelatihan PNS dalam meningkatkan kinerja
oleh
dengan
aparatur di Badan Kepegawaian Daerah
yang
(BKD) Kota Ternate. Hasil penelitian
motivasi
kemampuan
atau
yang
(ability)
performance
tinggi, pegawai,
diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Hasil penelitian ini ternyata mendukung
menunjukkan :
1. Program atau tugas yang di berikan
Pendidikan dan Pelatihan PNS (Diklat
dan di laksanakan sudah dapat di
Struktural/Kepemimpinan,
katakan efektiv di karenakan output
Teknis, Diklat Fungsional) efektif
yang di hasilkan dapat memenuhi
meningkatkan
tujuan yang di harapkan.
Badan Kepegawaian Daerah Kota
2. Pendidikan dan Pelatihan PNS (Diklat Struktural/Kepemimpinan,
kinerja
Diklat
aparatur
di
Ternate. Ini artinya bahwa semakin
Diklat
banyak dan tinggi pendidikan dan
dapat
pelatihan PNS yang diikuti maka
mengembangkan atau meningkatkan
semakin tinggi atau meningkat pula
kompetensi
kinerja aparatur.
Teknis,
Diklat
Fungsional)
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap aparatur dalam melaksanakan tugas dan jabatan.
B. Saran
3. Pendidikan dan Pelatihan PNS juga
Bertolak dari hasil penelitian ini,
dapat mengembangkan kepribadian,
maka perlu dikemukakan beberapa saran
etika dan moral, dan dinamika pola
sebagai berikut :
pikir
para
aparatur
dalam
melaksanakan tugas dan jabatan. 4. Pendidikan
dan
Pelatihan
1. Mengingat pendidikan dan pelatihan (Diklat)
PNS
merupakan
pengembangan
sarana
utama
kompetensi
SDM
memberikan manfaat dan dampak
aparatur,
maka
positif bagi peningkatan kemampuan
pelatihan
aparatur
dalam melaksanakan tugas seperti
Struktural maupun Diklat Teknis dan
peningkatan
Diklat Fungsional perlu ditingkatkan.
kemampuan
pendidikan baik
dan Diklat
melaksanakan/menyelesaikan
Untuk itu alokasi anggaran (APBD)
tugas/pekerjaan secara cepat dan tepat
untuk Diklat Aparatur yang selama ini
waktu, kemampuan mengelola dan
dirasakan masih sangat kecil/minim,
menggunakan sumberdaya organisasi
perlu ditingkatkan.
secara efisien, kemampuan merespons
2. Pendidikan
dan
mengacu
pekerjaan,
kemampuan
antara
mengambil
keputusan,
dan
kebutuhan
kemampuan
menangani
dan
pelaksanaan tugas pada semua level
memecahkan masalah yang mucul
sesuai dengan prinsip pengembangan
dalam pelaksanaan/penyelesaian tugas
organisasi. Untuk itu
pekerjaan.
didasarkan pada analisis yang tepat
Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditarik kesimpulan bahwa
prinsip
harus
atau menanggapi perkembangan tugas dalam
pada
Pelatihan
jenis-jenis
kesesuaian
Diklat
obyektif
dan
dengan riil
Diklat harus
baik pada tingkat organisasi, tingkat
pekerjaan/jabatan
maupun
tingkat Nasution,
individu. 3. Mengingat sebagian kecil PNS di BKD kota
ternate
belum
mengikuti
DIKLAT, maka dari itu di harapkan segera
di
mengikuti
ikut
sertakan
DIKLAT
2001, Metode Penelitian Naturalistik-Kulitatif, Bandung, Tarsito.
agar
untuk dapat
meningkatkan tingkat kinerja PNS.
DAFTAR PUSTAKA Moleong, L. 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Redoskarya.
Rohidi dan Moeljarto, 2002, Analisa Data Kualitatif, Jakarta, UI-Press. Sedarmayanti, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia : Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Yogyakarta, Aditama. Sugiono, 2009, Metode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta.