EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS BAPERJAKAT DALAM RANGKA PENGANGKATAN PEGAWAI PADA JABATAN STRUKTURAL DIKABUPATEN HALMAHERA UTARA
Nama
: Sugianto R. Eintemon
Pembimbing : 1. J. H. Posumah 2. D. L. Tampongangoy
ABSTRACT : Baperjakat an important element in creating a theory of the right man on the right job, the right man on the right place. One way to realize this theory is the appointment of civil servants in a structural position for placement of civil servants in the structural position can increase the knowledge, skills, increase motivation and morale, and improve organizational productivity. Issues to be addressed in this study is the effectiveness of the implementation of tasks in the framework of the appointment of civil servants Baperjakat on structural position. This study uses qualitative methods. This study aims to describe, analyze and determine whether the performance of duties baperjakat team in the appointment of civil servants in the structural position has been effective indicators of job analysis, discipline, work experience, knowledge and skills and the development of human resources. Results of research conducted through the collection of data obtained through observation and interviews are: (1) job competence, (2) knowledge and skills possessed by structural, (3) before the performance of civil servanUGIANts in the shallow structural position. Based on the research that the implementation of tasks in order baperjakat appointment of civil servants are effective in structural positions in accordance with the rules in force. Based on the research conclusions, suggested again Baperjakat still need to be selective in terms of the appointment of civil servants because of the principle of "the right man on the right job, the right man on the right place" is still not fully implemented in North Halmahera district.
Keywords: effectiivity ,civil servants , structural positions. Baperjakat. itu, PENDAHULUAN Kelancaran tugas
Pemerintah
nasional
sangat
dalam rangka
pembangunan penyelenggaraan dan
pembangunan
nasional
yakni
mewujudkan masyarakat mandani yang taat
hukum,
berperadaban
modern,
pada
demokratis, makmur, adil dan bermoral
Negara
tinggi, diperlukan pegawai negeri yang
khususnya pegawai negeri sipil. Karena
merupakan unsur aparatur Negara yang
kesempurnaan
tergantung
mencapai tujuan
aparatur
bertugas sebagai abdi masyarakat yang
pengganti Undang-Undang No. 22 Tahun
harus
pelayanan
1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
secara adil dan merata kepada masyarakat
memberikan otonomi daerah yang nyata,
dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan
luas dan bertanggungjawab dan dapat
kepada Pancasila dan Undang-Undang
menjamin
dasar 1945.
pembangunan daerah. Disamping itu
menyelenggarakan
Tugas (Pemda)
Pemerintah
semakin
berat
perkembangan
Daerah
dalam
pelaksanaan
dengan
kewenangan
dan
desentralisasi
pemerintahan
kepada
diterapkannya Undang-Undang No. 32
daerah, pegawai negeri berkewajiban
Tahun 2004, mengingat tanggungjawab
untuk melaksanakan tugasnya secara
yang diberikan oleh Pemerintah pusat
professional
sangat besar. Pada akhirnya Pemda harus
dalam
memberikan
dalam
pemerintahan dan pembangunan serta
pemerintahan
bersih dan bebas korupsi, kolusi dan
kearah yang
nepotisme.
kontribusi
penyelenggaraan
tugas
umum dan pembangunan lebih baik.
dan
bertanggung-jawab
menyelenggarakan
tugas
Untuk mewujudkan hal
Untuk mendapatkan aparat yang
tersebut, dibutuhkan kinerja para aparatur
memiliki dedikasi dan hasil kerja yang
pemerintah
optimal,
loyalitas
yang
serta
memiliki
dedikasi,
profesionalisme
maka
harus
dilakukan
yang
pertimbangan dan seleksi yang ketat bagi
tinggi dan tentunya mampu menjadi
para calon pegawai negeri sipil, apalagi
pelindung masyarakat.
yang ingin menduduki suatu jabatan
Nuansa profesionalisme Pegawai
strategis.
Agar
aparat
lebih
tugasnya
maka
Negeri Sipil semakin tinggi tuntutannya
menghayati
diera reformasi. Konsep teori “The Right
seyogianya pelaksanaan rekruitmen dan
Man on The Right Place” (penempatan
penempatan pegawai harus berpedoman
seseorang sesuai dengan keahliannya)
pada
ingin diwujudkan dan menjadi agenda
ketrampilan,
reformasi dan birokrasi pemerintahan.
dimana outputnya berisi uraian jabatan,
Aplikasinya,
spesifikasi jabatan, dan standar kinerja.
dilakukanlah
perubahan
peraturan penyelenggaraan pemerintah
bidang
dapat
analisis
jabatan, dan
Berdasarkan
pengetahuan,
pengalaman
kerja
Peraturan
daerah dengan menetapkan Undang-
Pemerintah Nomor 100 tahun 2000
Undang No. 32 Tahun 2004 sebagai
tentang
pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil
dalam
struktural
berdasarkan Peraturan Pemerintah No
dengan
100 Tahun 2000 yang telah direvisi
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
kedalam Peraturan Pemerintah No 13
2002 bahwa untuk mewujudkan Pegawai
tahun
Negeri
mempunyai tugas dan fungsi membantu
sebagaimana
jabatan telah
Sipil
diubah
yang
bertanggung
profesional
jawab
dan
diperlukan
2002,
kepala
dimana
daerah
dalam
Baperjakat
pengangkatan,
pengangkatan jabatan struktural yang
pemindahan dan pemberhentian Pegawai
obyektif, transparan dan adil. Pengadaan
Negeri Sipil dari dan dalam jabatan
Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
struktural/fungsional,
struktural
satu
dalam pangkat, serta penunjukan Pegawai
instrumen atau kegiatan yang bertujuan
Negeri Sipil untuk mengikuti pendidikan
untuk
dan pelatihan struktural di
merupakan
mengisi
formasi
salah
berdasarkan
kebutuhan organiasasi pemerintah, baik
pengangkatan
lingkup
Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara.
Pusat maupun di Daerah. pengangkatan
Kabupaten
Halmahera
Utara
jabatan struktural melalui seleksi khusus.
merupakan salah satu Kabupaten yang
Pegawai Negeri Sipil yang akan atau
baru dan masih tergolong Kabupaten
menduduki
harus
yang masih dalam tahap berkembang
mengikuti dan lulus pendidikan dan
sehingga sumber daya manusia masih
pelatihan kepemimpinan sesuai dengan
sangat kurang. Berkaitan dengan ini,
kompetensi
banyak spekulasi yang muncul dimana
jabatan
yang
jabatan tersebut.
struktural
ditetapkan
untuk
Pemerintah telah
pengangkatan
pegawai
negeri
sipil
menetapkan kebijakan, Pegawai Negri
didasarkan pada balas jasa pemilukada
Sipil yang menduduki jabatan struktural
yang lalu. Ada beberapa permasalahan
dapat diangkat dalam jabatan struktural
yang dihadapi oleh pemerintah daerah
setingkat
Kabupaten
lebih tinggi
apabila
yang
Halmahera
Utara
yang
bersangkutan sekurang-kurangnya telah 2
berkaitan dengan sumber daya aparatur
(dua) tahun dalam jabatan struktural yang
antara lain: Pertama setiap pengangkatan
pernah dan/atau didudukinya kecuali
dan penempatan PNS selalu berujung
pengangkatan dalam jabatan struktural
pada
yang menjadi wewenang Presiden
terdapat
Pembentukan Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan Dan Pangkat)
pertimbangan politik
artinya
beberapa kepentingan politik
atau yang didasarkan atas hubungan kekeluargaan
(Nepotisme).
Kedua,
pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS)
dalam rangka pengangkatan PNS pada
tidak sesuai dengan prinsip “The Right
jabatan struktural sudah efektif, dimana
Man on The Right Job The Right Man on
yang
The Right Place”.
tugas Baperjakat dalam penggangkatan
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah instrument
pengumpulan
data
kunci.
Teknik
dilakukan
secara
triangulasi (gabungan),
analisis data
bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generelisasi.
Disebut
sebagai
metode kualitatif karena hanya ada satu variabel
dan
data
yang
indicator
keberhasilan
PNS pada jabatan struktural adalah
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai
menjadi
kompetensi
jabatan,
pengalaman
kerja,
prestasi
kerja,
pengetahuan
dan
ketrampilan, dan lain-lain. Penelitian ini juga
didesain
untuk
memperoleh
informasi yang objektif . Penelitian ini memfokuskan diri pada
pelaksanaan
tugas Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan Dan Pangkat)
dalam rangka
pengangkatan pegawai negeri sipil pada jabatan
struktural
di
Kabupaten
Halmahera Utara. C. Instrumen
terkumpul
dan
Teknik
Pengumpulan Data
analisanya lebih bersifat kualitatif. Dalam
Sumber
data
dalam
penelitian kualitatif, data dituangkan
penelitian
ini
secara deskriptif dalam bentuk laporan
tindakan,
selebihnya
dan uraian (Nasution, 2001). Penelitian
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
deskriptif bertujuan untuk mendapatkan
Dalam
dan menyampaikan fakta-fakta dengan
merupakan
jelas dan teliti (Sugiyono,2008).
pertimbangan
melihat, menganalisis,
ini
didesain
menggambarkan, mencatat
penelitian
kata-kata
dan
adalah
data
kualitatif
instrumen inilah
utama. maka
peneliti Atas dalam
pengumpulan data pada penelitian ini
B. Desain dan Fokus Penelitian Penelitian
adalah
utama
untuk dan dan
menginterprestasikan kondisi lapangan khususnya tugas Baperjakat selama ini
digunakan teknik sebagai berikut: 1.
Wawancara (interview). Wawancara dilakukan pada informan yang telah ditentukan untuk mendapatkan data dan informasi yang jelas dan akurat tentang
berbagai
hal
yang
berhubungan dengan masalah yang
3. Anggota Baperjakat (3 orang)
diteliti.
4. Pejabat struktural (eselon II, eselon
Dalam
digunakan
wawancara
pedoman
ini
wawancara
sebagai panduan wawancara agar dapat lebih terfokus dan konsistensi hasil pendataan. 2.
Studi
dokumentasi.
Studi
dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan pendukung
data
data
sekunder
primer
hasil
wawancara.
Data
sekunder
dikumpulkan
dari
dokumen-
dokumen yang telah tersedia di kantor badan kepegawaian daerah kabupaten halmahera utara.
E. Teknik Analisis Data Teknik
analisis
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif, yang
seperti
dikemukakan oleh Miles
dan
Huberman (Sugiono 2008: 91-99) yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
kualitatif
dilakukan
secara
interaktif dan berlangsung secara terusmenerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas atau langkahlangkah dalam analisis data yaitu sebagai
D. Sumber Data Atau Informan Sumber data
III, eselon IV) 9 orang.
berikut.
atau informan
1. Reduksi
data
(data
reduction).
adalah orang yang diharapkan dapat
Mereduksi data berarti meangkum,
memberikan data dan informasi yang
memilih
relevan dengan masalah penelitian, oleh
memfokuskan pada hal-hal yang
karena itu informan merupakan nara
penting, dicari tema dan polanya.
sumber atau sumber data primer yang
Dengan demikian data yang telah
sangat
direduksi
dibutuhkan
deskriptrif.
Untuk
dalam
penelitian
mengoperasikan
hak-hak
akan
pokok,
memberikan
gambaran yang lebih jelas dan
instrumen daftar pertanyaan (pedoman
mempermudah
wawancara) maka sejumblah responden
melakukan
pengumpulan
data
sebagai berikut :
selanjutnya,
dan
bila
1. Sekretaris Halmahera
Daerah Utara
Kabupaten (
ketua
BAPERJAKAT ), 2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (sekretaris Baperjakat),
peneliti
untuk
mencari
diperlukan. 2. Penyajian
data
(data
display).
Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk hubungan
uraian antara
singkat, kategori,
bagan, atau
dilakukan penyajian data dengan teks
produktivitas kerja organisasi.
yang bersifat naratif.
wawancara
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion
drawing,
verification). penelitian
dalam
Hasil
penelitian
ini
menunjukan bahwa tugas Baperjakat
and
dalam rangka pengangkatan pegawai
Kesimpulan
dalam
pada jabatan struktural di Kabupaten
kualitatif
adalah
Halmahera
baru
dan
kompetens
pernah
ada.
pengetahuan, ketrampilan yang dimiliki.
Temuan dapat berupa deskripsi data
Dengan adanya pengangkatan PNS dalam
gambaran
yang
jabatan struktural maka dapat dikatakan
sebelumnya masih remang-remang
pengembangan sumber daya manusia
atau gelap sehingga setelah diteliti
akan lebih baik karena PNS dihadapkan
menjadi
dengan tugas yang lebih besar.
merupakan
temuan
sebelumnya
belum
suatu
jelas,
objek
dapat
berupa
hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Utara
didasarkan
jabatan,
pada
pendidikan,
Pengembangan pegawai adalah suatu
usaha
yang
penting
dalam
organisasi karena dengan pengembangan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pegawai negeri sipil, organisasi akan
Berikut ini adalah hasil analisis
dapat maju seiring dengan perkembangan
interpretasi
dengan
zaman. Dengan demikian pengembangan
menyesuaikan dari beberapa teori , yakni:
pegawai merupakan suatu usaha yang
1. Pengembangan Manusia
sangat penting untuk dilakukan dalam
atau
Pengembangan
peneliti
Sumber
Daya
sebuah
karena
dengan
daya
pengembangan, organisasi akan dapat
manusia dalam penelitian ini adalah
maju dan berkembang, dimana dari
pendidikan, pelatihan, kemampuan serta
pengembangan
ketrampilan yang dimiliki oleh seorang
berpotensi menghasilkan pegawai negeri
pegawai dalam menjalankan tugas dan
sipil yang berkualitas dan memiliki
tanggungjawab sebagai aparatur Negara.
kecakapan,
Pengembangan pegawai bertujuan agar
ketrampilan dalam sebuah organisasi
pegawai
pengetahuan,
guna menyelesaikan suatu pekerjaan
ketrampilan, sikap professional sehingga
yang diberikan kepadanya serta dapat
memiliki
sumber
organisasi
mampuh bekerja secara berdaya guna dan berhasil guna, dan dapat meningkatan
tersebut
kemampuan
akan
kerja,
sangat
dan
memelihara dan meningkatkan kecakapan
Seperti yang dikemukakan oleh Crince
dan kemampuan secara teratur dan pasti.
Le Roy (Koentjoro,) yaitu ada 13 asas umum
2. Motivasi kerja Motivasi dalam penelitian ini adalah berbicara mengenai semangat kerja pegawai dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan atasan atau pimpinan sebagai pelayan publik karena mengalami pengangkatan jabatan.
Setelah pegawai mengalami
pengangkatan
jabatan
ada
tanggungjawab yang lebih besar yang harus dilakukan atau dilaksanakan oleh
dalam
pemerintahan
penyelenggaraan
yang
baik
(good
governance) yaitu salah satu asas adalah asas
motivasi
mempersoalkan
kerja.
Motivasi
bagaimana
caranya
mendorong gairah kerja pegawai, agar mereka
mau
bekerja
keras
dengan
memberikan semua kemampuan dan kererampilannya
untuk
mewujudkan
tujuan suatu organisasi. 3. Produktivitas kerja
pegawai. Untuk itu asas motivasi akan
Produktivitas
kerja
dalam
sangat diperlukan oleh seorang pegawai
penelitian ini adalah bagaimana seorang
untuk
pegawai
melaksanakan
tugas
dan
atau
aparatur
birokrasi
tanggungjawab dalam pencapaian tujuan
mempunyai kemampuan, ketrampilan,
suatu organisasi yang lebih efektif. Hasil
pendidikan,
pelatihan,
wawancara
pekerjaan,
bermotivasi
dalam
penelitian
ini
kualifikasi tinggi,
menunjukan bahwa penempatan orang
mempunyai rasa tanggungjawab dan
yang tepat pada pekerjaan yang tepat belum
mencintai pekerjaan sehingga ketika
sepenuhnya
dikabupaten
menjalankan tugas dalam organisasi,
Halmahera utara, yang terpenting adalah
tujuan dari organisasi dapat tercapai dan
tanggungjawab atau responsibility dari
efektif.
pegawai itu sendiri. Dengan adanya
menunjukan
motivasi maka seorang pegawai akan
pegawai
mau bekerja keras dengan memberikan
ketrampilan, pendidikan, pelatihan dan
semua kemampuan dan ketrampilannya
motivasi kerja maka akan mendorong
untuk mewujudkan tujuan organisasi.
peningkatan produktivitas kerja. Dengan
diterapkan
Hasil
penelitian
bahwa memiliki
ini
ketika
juga
seorang
kemampuan,
Motivasi kerja seorang pegawai
adanya peningkatan produktivitas kerja
sangat berpengaruh terhadap kinerja yang
maka tujuan dari suatu organisasi akan
dapat
lebih efektif dan efesien.
dicapai
dalam
pekerjaannya.
Hasil
penelitian
ini
juga
Dalam Penelitian Ini prestasi kerja sangat
menunjukan bahwa tugas Baperjakat
penting
dalam rangka pengangkatan pegawai
prestasi kerja PNS dilaksanakan untuk
pada
dikabupaten
mengevaluasi kinerja PNS, yang dapat
Halmahera utara, proses dan mekanisme
memberi petunjuk bagi pejabat yang
pengangkatan
berkepentingan
jabatan
pendidikan,
struktural
pegawai
dilihat
pelatihan,
dari
kemampuan,
Oleh
karena
itu,
penilaian
dalam
rangka
mengevaluasi kinerja unit dan organisasi.
ketrampilan, dan kinerja dari pegawai itu.
Penilaian
Dalam hal ini peningkatan produktivitas
dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan
kerja
adanya
dalam proses rekrutmen, seleksi, dan
kemampuan,
penempatan PNS dalam jabatan, sesuai
kerja,
dengan kompetensi dan prestasi kerjanya.
dapat
pelatihan,
diukur
dengan
pendidikan,
ketrampilan,
motivasi
tanggungjawab seorang PNS sebagai pelayan publik sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
prestasi
kerja
PNS
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil analisis data sebagaimana telah dikemukakan
4. Prestasi kerja
pada bagian sebelumnya, maka dapat
Hasil wawancara dalam penelitian
ditarik beberapa kesimpulan, antara lain
menunjukan bahwa penilaian prestasi
sebagai berikut :
kerja PNS menjadi indikator dalam
1. Pelaksanaan tugas Baperjakat dalam
proses pengangkatan pegawai negeri sipil
rangka pengangkatan pegawai pada
pada jabatan struktural. Dalam PP No
jabatan
100 tahun 2000 Pasal 5 disebutkan bahwa
daerah kabupaten Halmahera utara
persyaratan untuk dapat diangkat dalam
selama ini sudah baik namun belum
jabatan struktural adalah semua unsur
efektf dan sesuai dengan aturan
penilaian
seperti
prestasi
kerja
sekurang-
structural
di
Ketentuan
pemerintah
tentang
kurangnya bernilai baik dalam 2(dua)
pengangkatan pegawai negeri sipil
tahun
Baperjakat
(PNS) dalam jabatan structural yang
mempertimbangkan PNS kepada pejabat
diatur dalam peraturan pemerintah
pembina kepegawaian dalam hal ini
No 100 tahun 2000 yang kemudian
adalah bupati, maka terlebih dahulu
direvisi dalam peraturan pemerintah
menilai prestasi kerja seorang PNS.
No 13 tahun 2002.
terakhir.
Sebelum
Yang menjadi
tolak
ukur
Baperjakat
dalam
sesuai dengan disiplin ilmu, masih belum
pengangkatan PNS pada jabatan
sepenuhnya diterapkan di kabupaten
struktural adalah analisis jabatan,
Halmahera utara. Selain itu sumber daya
prestasi
dan
manusia merupakan unsur yang sangat
ketrampilan, dan pengalaman kerja.
penting dalam suatu organisasi untuk itu
namun melihat bahwa kabupaten
pengembangan sumber daya manusia
Halmahera utara adalah kabupaten
merupakan tolak ukur dalam pencapaian
yang masih tahap berkembang, dan
tujuan organisasi kedepan.
kerja,
pengetahuan
masih kurang sumber daya manusia ,sehingga dalam proses penenpatan PNS dalam jabatan struktural sesuai dengan
disiplin
sepenuhnya
ilmu,
Struktur dan Proses. Edisi ke-5.
di
Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2000
kabupaten Halmahera utara. pelatihan (DIKLAT),
kemampuan
dan
Gibson, James,L. Organisasi, Perilaku,
belum
diberlakukan
2. Pendidikan,
DAFTAR PUSTAKA
ketrampilan,
motivasi, tanggung jawab, adalah
Gie, The Liang, dkk. 1992. Ensiklopedia Administrasi, Jakarta : Gunung Agung
factor yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas seorang pegawai sebagai
aparatur
Negara
ketika
Berdasarkan ini,
kesimpulan maka
hasil dapat
direkomendasikan secara umum saran untuk Baperjakat (Badan Pertimbangan Dan
Halmahera pengangkatan
Administrasi
Pemerintahan
Dalam
Gunung Agung,
B. Saran
Jabatan
1992.
Pembangunan Nasional. Jakarta:
diangkat pada jabatan struktural.
penelitian
Handayaningrat.
Pangkat) Utara PNS
Kabupaten
dalam
rangka
dalam
jabatan
structural, Baperjakat masih perlu selektif lagi dalam hal pengangkatan PNS karena penenpatan PNS dalam jabatan struktural
Harbani
Pasolong.
Administrasi
2007. Publik.
Teori Bandung:
Alvabeta, Hariwijaya dan Jailani. 2004. Teknik Menulis Skripsi Dan Tesis. t Jokyakarta:Hanggar Kreato Hasibuan, Malayu,S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibnu
Syamsi.
1988.
Pokok-Pokok
dan
Manajemen.
Organisasi
Bandung:Refika Aditama
Indonesia. Jakarta: Gramedia Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.Pd., APU. 2007. Manajemen Sumber Daya Bandung
:Refika
Aditama.
2009.
R.
A.
Efektivitas
Organisasi. Bandung: Alumni Prof. DR. Sondang P. Siagian, MPA.
Penelitian
2009.
Pengendalian
Manajemen.
SUMBER LAIN Peraturan Pemerintah No 100 Tahun 2000
Tentang Pengangkatan Negeri
Sipil
Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2002 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Struktural
Publik Teori dan Aplikasi Good Governance.
Bandung:
Refika
Aditama 2009.
Manajemen
Sumberdaya Manusia : Reformasi Birokrasi
Dan
Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Rafika Aditama. Sofyandi, H. 2008. Manajemen Sumber Manusia.
Yogyakarta:
Graha Ilmu. Sudarwan
Jabatan
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang
Sedarmayanti.
Daya
Dalam
Jabatan Struktural.
2012. Manajemen Sumber Daya
Santosa, Pandji,Dr. 2009. Administrasi
Sistem
Yogyakarta: BPFE
Pegawai
Richard M. Steers. 1980.
Metode
Administrasi. Bandung: Alvabeta Supriyono.
Poerwadarmita. 1990. Kamus Inggris-
Manusia.
Sugiyono.
Danim.
2004.
Motivasi
Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta:Rineka Cipta.
Pokok-Pokok Kepegawaian.