Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 1
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SARJANA MEMBANGUN DESA WIRAUSAHAWAN PENDAMPING (SMD-WP) DI KABUPATEN SLEMAN THE EFFECTIVENES OF IMPLEMENTATION SARJANA MEMBANGUN DESA WIRAUSAHAWAN PENDAMPING (SMD-WP) PROGRAM IN SLEMAN DISTRICT Oleh: Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si., FIS UNY,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD-WP) di Kabupaten Sleman dan untuk mengetahui faktorfaktor yang menghambat efektivitas pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teori efektivitas menurut Gibson (2005). Informan penelitian ini adalah pihak-pihak yang berperan dalam pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif model Milles dan Huberman dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program SMD-WP sudah berjalan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari sudah baiknya kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses, analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, perencanaan yang matang, penyusunan program yang tepat, dan tersedianya sarana dan prasarana. Namun demikian, masih terdapat satu indikator yang masih belum maksimal yaitu sistem pengawasan dan pengendalian. Hal ini dikarenakan tidak terlibatnya DPPK Bidang Peternakan Kabupaten Sleman dalam monitoring program SMD-WP. Hambatan-hambatan yang muncul dalam mencapai efektivitas pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman, yaitu: 1) belum optimalnya monitoring pelaksanaan Program SMD-WP di Kabupaten Sleman dikarenakan tidak terlibatnya DPPK bidang Peternakan Kabupaten Sleman dalam monitoring dan 2) tidak adanya anggaran dana khusus guna pelaksanaan program kegiatan SMD-WP di Kabupaten Sleman. Kata Kunci: Efektivitas, Program SMD-WP Abstract The aims of this research is to examine the effectiveness of implementation Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD-WP) program in Sleman district along with the obstruct factors. This research use descriptive qualitative approach with theory of effectiveness by Gibson (2005). The informants of this research are the parties involved in the implementation of the SMD-WP program in Sleman district. The data were analyzed use an interactive model by Milles and Huberman and the collection techniques used observation, interviews and documentation. The analysis validity data using source and methods triangulation. The results showed that the SMD-WP program already operating effectively. It can be seen from the clarity of objectives to be achieved, goal achievement strategy, analysis process and the steady policy formulation, good planning, preparation of appropriate programs, and the availability of infrastructure. However, the system of supervision and control indicator are didn’t optimal. This is due to Division of Animal at Agriculture Fisheries and Forestry Department in Sleman District not involved on the monitoring SMD-WP program. The obstacles factor are 1) monitoring the implementation of the SMD-WP program in Sleman not optimal because there is no involvement of Agriculture Fisheries and Forestry Department in Sleman District 2) there is no budget for the implementation of the SMD-WP program in Sleman district. Keywords: Effectiveness, SMD-WP program
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 2 Untuk
PENDAHULUAN
mengatasi
hal-hal
tersebut
Dengan semakin meningkatnya jumlah
pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 18
penduduk yang sadar akan pentingnya nilai
Tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan
gizi, menyebabkan jumlah kebutuhan terhadap
hewan,
daging sapi meningkat di setiap tahunnya.Akan
Membangun
tetapi, peningkatan kebutuhan daging sapi tidak
dibentuk sebagai upaya dalam pemenuhan
diikuti dengan peningkatan produksi daging
kebutuhan
sapi lokal. Menurut data dari Badan Karantina
kelembagaan
Pertanian (Baratan), Kementrian Pertanian
pendampingan dan pemberdayaan peternak.
bahwa 3 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa
(Pedoman Pelaksanaan SMD, 2010).
mencanangkan Desa
daging
program
(SMD).
sapi
kelompok
Sarjana
Program
serta
ini
penguatan
peternak
melalui
terjadi kenaikan impor sapi ke Indonesia yaitu
Program SMD sendiri telah dilaksanakan
pada tahun 2012 sebanyak 283.000 ekor, 2013
di Indonesia sejak tahun 2007. Salah satu
naik menjadi 409.137 ekor sapi, dan 2014
daerah yang melaksanakan program SMD
merupakan puncak tertinggi dari tahun-tahun
adalah Kabupaten Sleman. Dalam pelaksanaan
sebelumnya yaitu sebanyak 697.550 ekor sapi.
sebuah program pasti terdapat hambatan, baik
(http://sapibagus.com/2015/02/28/sulitnya-
secara internal maupun eksternal. Hal ini pun
melepas-impor-sapi-dari-australia/
terjadi pada pelaksanaan program SMD di
diakses
pada 12 Oktober 2016) Kehadiran daging sapi impor di pasar nasional membuat daging sapi lokal kurang
Sleman. Pada tahun 2014 program SMD nyaris dihentikan oleh Kementerian Pertanian. Menurut
penuturan
Bapak
Djarwo
diminati masyarakat. Seringkali daging sapi
(Pembina SMD-WP Dinas Pertanian bidang
lokal yang beredar di pasar nasional ditemukan
Peternakan Provinsi DIY), adanya penghentian
dengan kualitas yang buruk bahkan tidak layak
program SMD terjadi karena perubahan
untuk dikonsumsi. Salah satu contoh daging
susunan
sapi dengan kualitas buruk yang sering
Pertanian pada saat itu. Kondisi ini tidak
ditemukan dalam operasi pasar yang dilakukan
berjalan lama, pada tahun 2014 program SMD
oleh Dinas Pertanian adalah daging sapi hasil
kembali dilanjutkan dan diubah namanya
glonggongan. Maraknya peredaran daging sapi
menjadi
glonggongan muncul karena keterbatasan
Wirausahawan
peternak dalam pengetahuan teknologi dan
sebagai
teknik budidaya sapi potong. Hal tersebut
berlanjut.
kepengurusan
Sarjana
langkah
di
Kementerian
Membangun
Pendamping agar
Desa
(SMD-WP)
program
tersebut
dikarenakan budidaya peternakan sapi lokal
Perubahan nama program SMD menjadi
mayoritas dilakukan oleh masyarakat pedesaan
SMD-WP tidak membawa perubahan yang
yang termasuk dalam golongan masyarakat
signifikan. Pasca perubahan nama program
ekonomi lemah dengan tingkat pendidikan
menjadi SMD-WP, Sleman tampil konsisten
rendah.
dalam melaksanakan program SMD. Hal ini dibuktikan dengan perpanjangan kontrak SMD-
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 3 WP di Kabupaten Sleman selama 3 (tiga)
yang dicapai dengan alternatif kebijakan yang
periode berturut-turut. Prestasi lain yang
dapat
didapat Sleman adalah menjadi juara 1 nasional
diinginkan.
dalam pelaksanaan pendampingan SMD-WP
menghasilkan
tujuan
akhir
yang
Sementara itu Williams (dalam Wahab,
pada tahun 2014 atas nama Indah Zuli Astuti
1997:61)
mengatakan
A.Md.
pelaksanaan
bahwa
program
efektivitas
berkaitan
dengan
Akan tetapi, berdasarkan data dari Sensus
implementation capacity dari para aktor
Pertanian yang dilakukan oleh BPS, masih
kebiijakan (policy makers) yakni mengenai
terjadi fluktuasi pada produksi daging sapi di
kemampuan
Sleman dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009
sedemikian rupa sehingga ada jaminan bahwa
jumlah produksi daging mencapai 41.427,38
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan dalam
ton. Akan tetapi pada tahun berikutnya terjadi
isi kebijakan dapat tercapai.
penurunan produksi yang cukup drastis menjadi
Untuk
melaksanakan
lebih
kebijakan
mempermudah,
peneliti
21.348,85 ton. Kemudian terjadi fluktuasi
menggunakan indikator yang dikemukakan
produksi daging yang hingga pada akhirnya
oleh Gibson (dalam Tangkilisan 2005;65) yang
produksi daging di tahun 2013 berada pada
kemudian
angka 20.269,90 ton.
(1978:77) meliputi,
Berdasarkan uraian diatas dapat disinyalir
dijabarkan
oleh
S.P.
Siagian
Kejelasan tujuan yang
hendak dicapai, Kejelasan strategi pencapaian
masih terdapat permasalahan terkait dengan
tujuan,
pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten
kebijakan yang mantap, Perencanaan yang
Sleman. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
matang, Penyusunan program yang tepat,
menyusun penelitian mengenai efektivitas
Tersedianya sarana dan prasarana, Sistem
pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten
pengawasan dan pengendalian yang bersifat
Sleman serta faktor penghambatnya.
mendidik. Alasan dipilihnya teori ini selain
Dalam melaksanakan pengukuran suatu kegiatan
efektivitas
pelaksanaan
suatu
program
pembangunan
Proses
analisis
dan
perumusan
cukup memadai, tetapi juga karena memiliki
maupun
banyak aspek yang dapat digunakan untuk
tidaklah
mengukur atau menilai efektivitas sebuah
mudah dan sederhana. Efektivitas berkenaan dengan apakah suatu alternatif dapat mencapai
kebijakan. Lewat adanya penelitian ini diharapkan
target/tujuan dari adanya tindakan. Efektivitas
dapat
pelaksanaan
berkaitan
program SMD-WP di Kabupaten Sleman.
dengan upaya pengukuran ataupun penilaian
Selain itu diharapkan terdapat temuan-temuan
terhadap sejauhmana tercapainya tujuan (Dunn,
yang
2003:429). Senada dengan pernyataan diatas,
khususnya bagi pelaksanaan program SMD-
Said
WP di Kabupaten Sleman.
program
Zainal
lazimnya
Abidin
(2004:56-59)
mengemukakan bahwa efektivitas program digunakan untuk mengukur alternatif sasaran
diketahui
bermanfaat
keefektifan
dalam
pelaksanaan
penelitian
ini,
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 4 Data sekunder yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pelaksanaan program SMD-WP, Undang-
deskiptif
Undang atau peraturan yang mengatur
dengan
pendekatan
kualitatif.
Penelitian ini dimaksudkan untuk eksplorasi
ini
yaitu
Pedoman
kegiatan program SMD-WP.
dan klarifikasi mengenai kenyataan sosial,
Teknik Pengumpulan Data
dengan jalan yang mendeskripsikan sejumlah
1. Wawancara
variabel yang berkenaan dengan masalah atau
Umum
Wawancara
pada
penelitian
unit yang diteliti.
menggunakan
Waktu dan Tempat Penelitian
mendalam
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman
menggunakan pedoman wawancara dan
tepatnya
pertanyaannya berkembenag dengan situasi
di
Kecamatan
Ngemplak
dan
Kecamatan Cangkringan. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 22 April sampai dengan 15 September tahun 2016.
teknik
ini
(indepth
wawancara
interview)
yang
dan informasi yang dibutuhkan. 2. Observasi Dalam
penelitian
ini,
observasi
Subjek Penelitian
dilakukan secara langsung dengan cara
Subjek penelitian ini yaitu, Pembina SMD-WP
melakukan
Dinas Pertanian bidang Peternakan Provinsi
mengenai tempat pelaksanaan kegiatan
DIY, Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Bidang
program
Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan, dan
Wirausahawan Pendamping dan kegiatan
Kehutanan Kabupaten Sleman, Pendamping
kelompok
SMD-WP
Membangun
di
Kabupaten
Sleman,
Ketua
pengamatan
Sarjana
di
lapangan
Membangun
sasaran
program
Desa
Desa
Sarjana
Wirausahawan
Kelompok Ternak Taruna Bumi, serta Ketua
Pendamping (SMD-WP) di Kabupaten
Kelompok Ternak Ngudi Mulyo.
Sleman. 3. Dokumentasi
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen atau alat
Dokumentasi yang diperoleh dalam
pengumpulan data utama adalah peneliti
penelitian ini berupa foto-foto kegiatan
sendiri.
program
Sumber Data
Wirausahawan Pendamping (SMD-WP)
1. Data Primer
dan fasilitas yang terdapat pada kelompok
Data primer penelitian ini diperoleh
Sarjana
Membangun
Desa
ternak.
langsung dari wawancara kepada seluruh
Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data
informan
dan
Untuk mengecek keabsahan dan kredibilitas
tentang
data, penelitian ini menggunakan teknik
penelitian
pengamatan/observasi
langsung
pelaksanaan program SMD-WP. 2. Data Sekunder
pemeriksaan triangulasi sumber. Teknik Analisis Data
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 5 Dalam penelitian ini menggunakan teknik
produk peternakan. Tujuan program SMD-
analisis data yang berupa pengumpulan data,
WP telah disertai konsep yang jelas dan
reduksi data, penyajian data dan penarikan
sesuai dengan permasalahan yang ada.
kesimpulan.
Tujuan
HASIL
PENELITIAN
DAN
Program
SMD-WP
di
SMD-WP
di
Kabupaten Sleman telah terkomunikasikan
a. Kejelasan
kegiatan program SMD-WP sehingga kejelasan tujuan telah sampai kepada
Kabupaten Sleman tujuan
yang
hendak
sasaran sehingga mampu dipahami dan dilaksanakan sesuai dengan target/tujuan
dicapai Menurut
program
dengan baik kepada seluruh pelaksana
PEMBAHASAN 1. Efektivitas
dari
S.P.
Siagian
(1978:77)
yang ingin dicapai.
sebuah program dapat dikatakan efektif
Target atau tujuan yang ingin dicapai
salah satunya adalah dengan adanya
dari pelaksanaan program SMD-WP di
kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh
Kabupaten Sleman diketahui yakni dapat
program tersebut. Hal ini dimaksudkan
membentuk
agar implementor dalam pelaksanaan tugas
kredibel
mencapai sasaran yang terarah dan tujuan
meningkatkan
organisasi dapat tercapai.
membuat
kelompok dan
yang
visibel,
akuntabel, populasi
usaha
mampu
ternak
peternakan
serta
tersebut
Pada dasarnya program SMD-WP
menjadi berkembang. Kejelasan tujuan
memiliki tujuan yang jelas berdasar pada
program SMD-WP di Kabupaten Sleman
sk dirjen peternakan dan kesehatan hewan
ditunjukkan pula dengan adanya kegiatan
no.
tentang
pendampingan dan pembinaan yang sudah
penetapan SMD-WP yakni, memberikan
menuju ke arah target program dan
solusi dan membantu peternak dalam
terdapat dampak positif yang dirasakan
meningkatkan
oleh kelompok sasaran. program Sarjana
220/kpts/rc.110/f/04/2014
kinerja
dan
performa
kelompok, meningkatkan produktifitas dan
Membangun
efisiensi usaha serta mampu meningkatkan
Pendamping (SMD-WP) di Kabupaten
daya saing.
Sleman sudah mencapai tujuan. Hal ini
Kesejahteraan peternak saat ini masih
Desa
Wirausahawan
dapat dilihat dari adanya peningkatan
sangat bergantung dengan kebijakan yang
kelembagaan
dibuat oleh pemerintah, selain itu peternak
sasaran program SMD-WP baik secara
masih belum mampu menyejahterakan
ekonomi maupun pengetahuan. Dengan
kehidupannya apabila bergantung pada
demikian tujuan kebijakan program SMD-
produk peternakan saja. Dengan adanya
WP di Kabupaten Sleman telah memiliki
program SMD-WP di Kabupaten Sleman,
konsep yang jelas dan sesuai dengan
diharapkan mampu mendampingi peternak
permasalahan yang ada.
agar mandiri dan dapat mengoptimalkan
usaha
kelompok
ternak
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 6 keuangan, bertambahnya jumlah anggota
b. Kejelasan strategi pencapaian
kelompok binaan pendamping SMD-WP.
tujuan Menurut
S.P.
Siagian
(1978:77)
Kejelasan strategi dalam pencapaian
strategi adalah serangkaian keputusan dan
tujuan yang dilakukan oleh pendamping
tindakan mendasar yang dibuat oleh
SMD-WP di Kabupaten Sleman dapat
manajemen
dilihat
puncak
dan
dari
adanya
diimplementasikan oleh seluruh jajaran
langsung
suatu organisasi dalam rangka pencapaian
pelatihan pembuatan pupuk kompos, dan
tujuan
pelatian
organisasi
tersebut.
Dalam
kepada
pendampingan
kelompok
pembuatan
hasil
strategi
yang
fermentasi.
Kabupaten Sleman terdapat indikator-
dilakukan oleh SMD-WP adalah dengan
indikator yang digunakan untuk mengukur
melakukan kerjasama dengan pihak lain
pencapaian keberhasilan program (dalam
yaitu
buku Pedoman Pendampingan SMD-WP,
pemerintah. Bentuk kerja sama yang
2014) diantaranya:
dilakukan
dengan
penyaluran
obat
lapangan,
Program
Kabupaten
Sleman
memenuhi
SMD-WP sudah
indikator
di
mampu
pencapaian
keberhasilan program SMD-WP diatas namun
ada
diantaranya
yang adalah
belum
tercapai
cashflow/neraca
itu
pakan
mencapai tujuan program SMD-WP di
1) Aspek administrasi a) Tertib administrasi. b) Cash flow dan neraca keuangan. 2) Aspek teknis a) Penerapan good farming practices (GFP). b) Peningkatan populasi/produksi. 3) Aspek kelembagaan a) Bertambahnya jumlah anggota kelompok binaan pendamping SMD-WP. b) Peningkatan kelembagaan usaha c) Sebagai tempat magang/pelatihan bagi masyarakat sekitar. 4) Aspek pengembangan usaha a) Akses sumber pembiayaan. b) Peningkatan jaringan usaha. c) Diversifikasi usaha Berdasarkan hasil penelitian di
Selain
ternak,
Universitas
Gajah
Mada
UGM
dan
dan
berupa
pakan
ternak.
Sedangkan kerja sama yang dilakukan dengan
pihak
pemerintah
berupa
pelayanan kesehatan hewan, bantuan obat hibah semen beku dan penguatan modal usaha kelompok ternak. Berdasarkan hasil penelitian
program
Kabupaten
Sleman
SMD-WP sudah
di
memiliki
strategi dengan langkah-langkah yang tepat dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap Menurut S.P. Siagian (1978:77) proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan
artinya,
kebijakan
harus
menjembatani antara tujuan-tujuan dengan usaha-usaha
pelaksanaan
kegiatan
operasional. Dalam hal ini isi program telah disesuaikan dengan kebutuhan dan
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 7 masalah yang dihadapi oleh kelompok
dilakukan untuk mencapai tujuan program.
sasaran. Berdasarkan hasil penelitian,
Perencanaan
kelompok peternak yang ada di Kabupaten
berimplikasi positif terhadap tujuan yang
Sleman membutuhkan pembinaan dari
hendak dicapai. Dalam konteks program
tenaga ahli yang memahami pengelolaan
SMD-WP ini, bisa dikatakan bahwa
peternakan. Hal ini dikarenakan minimnya
perencanaan yang dilakukan sudah mampu
pengetahuan yang dimiliki oleh peternak
dilaksanakan dan direncanakan sesuai
dalam mengelola peternakan. Selain itu
dengan kebutuhan sasaran program SMD-
mayoritas peternak di Kabupaten Sleman
WP itu sendiri.
menganggap
beternak
sebagai
usaha
sampingan.
yang
matang
akan
Program-program pelaksanaan yang disusun oleh pendamping SMD-WP di
Oleh karena itu untuk menghadapi
Kabupaten Sleman disesuaikan dengan
masalah tersebut, dengan adanya program
kebutuhan kelompok ternak diantaranya
SMD-WP
Sleman
kawin suntik (IB), gertak birahi (GBIB)
menyelesaikan
dan penanganan gangguan reproduksi
permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil
(ganrep). Selain itu terdapat kerjasama
wawancara dapat diketahui telah terjadi
yang
peningkatan populasi ternak sebanyak 117
Peternakan atau FKH UGM. Kerjasama
ekor ternak. Selain itu kelompok ternak
tersebut berupa program penyamaan strust
Taruna Bumi mengalami keuntungan
(masa birahi) dan pakan ternak gratis.
di
diharapkan
Kabupaten
mampu
sebesar Rp. 51.000.000 karena berhasil menjual 3 ekor sapi.
dilakukan
Sedangkan pelaksanaan
dengan
dari program
segi
Fakultas
waktu
SMD-WP
di
Dengan ini dapat dikatakan bahwa
Kabupaten Sleman sudah mencakup waktu
proses analisis dan perumusan kebijakan
pelaksanaan yang jelas di sesuaikan
SMD-WP telah sesuai dengan kebutuhan
dengan target yang akan di capai. Dalam
dan
pelaksanaannya, program SMD-WP di
persoalan
yang
dihadapi
oleh
kelompok ternak.
Kabupaten Sleman telah dilaksanakan oleh
d. Perencanaan yang Matang
pendamping SMD-WP dengan konsep
Menurut
S.P.
Siagian
(1978:77)
rencana kerja yang jelas dalam membina
perencanaan adalah memutuskan sekarang
kelompok ternak.
apa
e. Penyusunan Program yang Tepat
yang
organisasi
hendak
dikerjakan
sehingga
oleh
perencanaan
Menurut S.P. Siagian (1978:77) selain
kebijakan yang dilakukan secara matang
dilakukannya perencanaan yang baik suatu
sangatlah penting untuk dilakukan. Selain
kebijakan
itu kebijakan tersebut nantinya akan
program-program pelaksanaan yang tepat
menjadi
implementor
sebab apabila tidak, para pelaksana akan
kebijakan terkait dengan apa yang akan
kurang memiliki pedoman untuk bertindak
pedoman
bagi
perlu
dijabarkan
dalam
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 8 dan
bekerja.
Program
SMD-WP
di
infrastruktur tersebut berupa kandang
Kabupaten Sleman selama ini berfokus
komunal permanen yang telah sesuai
pada penggemukan dan pembibitan ternak.
standar, tempat pengolahan pupuk, dan
Dalam
tempat pengolahan pakan fermentasi.
meningkatkan
kesejahteraan
peternak, pendamping SMD-WP bekerja sama
dengan
FKH
dan
Sedangkan dalam hal anggaran yang
Fakultas
diberikan pemerintah hanya berupa honor
Peternakan UGM dalam upaya pembinaan
bagi pendamping SMD-WP saja. Dalam
terhadap kelompok ternak dalam bentuk
hal
bantuan obat dan pakan ternak. Selain itu
kegiatan yang disusun oleh pendamping
program
SMD-WP di kabupaten Sleman tidak
SMD-WP
mendapatkan
pelaksanaan
program-program
dukungan yang baik dari pemerintah.
mendapatkan
anggaran
dana
dari
Dukungan tersebut berupa pelayanan
pemerintah.
Berdasarkan
pada
hasil
kesehatan hewan, hibah semen beku,
penelitian,
peternakan
yang
bantuan obat dan penguatan modal usaha
dimiliki oleh kelompok ternak sudah
kelompok ternak.
cukup memadai dan menunjang kegiatan
Berdasarkan pada hasil penelitian,
fasilitas
pemdampingan
dan
pembinaan
yang
penyusunan program yang dilakukan oleh
dilakukan oleh pendamping SMD-WP di
pendamping SMD-WP di Kabupaten
Kabupaten Sleman. Dengan demikian
Sleman sudah baik dan tepat sesuai dengan
sarana yang ada sudah memadai dan
kebutuhan kelompok ternak. Adanya
mendukung pelaksanaan kegiatan hal ini
penyesuaian
kelompok,
didukung dengan adanya kesiapan sumber
menjadikan program dan bantuan yang
daya manusia pada kelompok ternak
dibawa ke kelompok ternak menimbulkan
sasaran program SMD-WP di Kabupaten
dampak yang positif bagi kelompok
Sleman. Sedangkan dalam hal anggaran
ternak.
program-
dirasa masih kurang karena tidak adanya
program kegiatan yang dibuat sesuai
pendanaan khusus untuk pelaksanaan
dengan tujuan yang hendak dicapai.
kegiatan.
f.
g. Sistem
kebutuhan
Dengan
demikian
Tersedianya Sarana dan Prasarana Tersedianya sarana dan prasarana
merupakan aspek terpenting dalam sebuah pencapaian
tujuan
program.
Dengan
Pengawasan
dan
Pengendalian Menurut S.P. Siagian (1978:77) dalam meningkatkan
akuntabilitas
sarana dan prasarana yang tersedia sangat
sebuah
mempengaruhi produktifitas kerja. Dalam
diperlukan
program SMD-WP di Kabupaten Sleman,
Monitoring dan evaluasi dilakukan agar
sarana yang berupa infrastruktur sangat
tidak
mendukung rencana kerja yang dibuat oleh
kesalahan dalam pelaksanaan program.
pendamping
Selain itu monitoring bertujuan agar
SMD-WP.
Sarana
kebijakan
ataupun
pelaksaan
monitoring
terjadinya
dan
program, evaluasi.
penyimpangan
dan
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 9 pelaksanaan program tersebut berjalan
Sistem pengawasan yang dilakukan
secara efektif atau sesuai dengan tujuan
untuk memonitoring jalannya program
program. Untuk pelaksanaan program
SMD-WP di Kabupaten Sleman masih
SMD-WP,
terkendala dalam hal sumber daya manusia.
Kementerian
Direktorat
Jenderal
Pertanian dan
Sumber daya manusia yang dimaksud
Kesehatan Hewan berbagi tanggung jawab
adalah pihak-pihak yang terdapat dalam
dengan
Bidang
struktur birokrasi pelaksanaan program
dalam
SMD-WP di Kabupaten Sleman. Dalam
Dinas
Peternakan
Peternakan
Pertanian
Provinsi
DIY
melakukan pengawasan dan evaluasi.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi masih
Pengawasan secara langsung dilakukan
belum mampu dilaksanakan secara optimal
setiap 6 bulan sekali oleh Dinas Pertanian
dikarenakan
Bidang
Bidang Peternakan Kabupaten Sleman,
Peternakan
Provinsi
DIY.
tidak
sehingga
yang dilakukan oleh dinas provinsi masih
Kabupaten Sleman selama ini hanya
terkendala oleh jarak. Upaya monitoring
bertindak sebagai user program SMD-WP
hanya dilakukan oleh Dinas Pertanian
tanpa turun langsung untuk ikut serta dalam
Bidang Peternakan Provinsi DIY tanpa
monitoring.
melibatkan DPPK Bidang Peternakan
Pertanian Bidang Peternakan Provinsi DIY
Kabupaten Sleman sehingga monitoring
mengalami hambatan dalam hal jarak untuk
program SMD-WP belum sepenuhnya
melakukan monitoring secara langsung.
menjamin terlaksananya program dengan
b. Anggaran
baik.
program kegiatan SMD-WP
dan
pengendalian
telah
dilaksanakan
Tidak
Bidang
DPPK
Berdasarkan hasil penelitian, monitoring
Dengan demikian sistem pengawasan
DPPK
melibatkan
Sedangkan,
dapat
ketersediaan
Peternakan
pihak
dana
Dinas
pelaksanaan
dipungkiri anggaran
bahwa dalam
melalui pihak-pihak terkait dengan model
melaksanakan sebuah program merupakan
sistem
salah satu faktor yang amat penting.
pengawasan
kepada
secara
pendamping
langsung
SMD-WP
dan
Anggaran yang tidak memadai dalam
kelompok ternak sasaran, namun masih
sebuah
terkendala
tanpa
ketercapaian tujuan yang hendak dicapai.
keterlibatan DPPK Bidang Peternakan
Ketersediaan anggaran dana yang diberikan
Kabupaten
Sleman.
untuk program SMD-WP di Kabupaten
dikatakan
sistem
oleh
jarak
dan
Sehingga
dapat
pengawasan
dan
Sleman
implementasi
hanya
berupa
mempengaruhi
honor
bagi
pengendalian belum mampu dilaksanakan
Pendamping SMD-WP. Dari penelitian
secara optimal.
yang dilakukan, pelaksanaan program
2. Faktor
Penghambat
SMD-WP
di
SMD-WP di Kabupaten Sleman masih
Kabupaten Sleman
terkendala oleh dana kegiatan pelaksanaan
a. Monitoring pelaksanaan program
program SMD-WP yang telah tersusun.
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 10 Sehingga untuk melaksanakan program
faktor
yang telah disusun oleh pendamping SMD-
pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten
WP masih harus mengupayakan bantuan
Sleman. Oleh karena itu peneliti memberikan
dengan
beberapa
mengikut
sertakan
program
penghambat
saran
yang
menghambat
untuk
meningkatkan
pemerintah dan juga bantuan dari FKH dan
pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten
Fakultas Peternakan UGM.
Sleman sehingga dapat mencapai sasaran program sebagai berikut:
SIMPULAN DAN SARAN
a. Perlu ditingkatkannya koordinasi Dinas
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
Pertanian Bidang Peternakan Provinsi
bahwa program SMD-WP sudah berjalan
dengan
Dinas
Pertanian
dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari sudah
Peternakan
Kabupaten/Kota
baiknya kejelasan tujuan yang hendak dicapai,
melakukan
monitoring
kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses dan
program
analisis dan perumusan kebijakan yang mantap,
Sleman.
SMD-WP
di
Bidang dalam
pelaksanaan Kabupaten
perencanaan yang matang serta, penyusunan
b. Perlu adanya anggaran khusus untuk
program yang tepat, tersedianya sarana dan
pelaksanaan program kegiatan SMD-WP
prasarana. Namun masih terdapat satu indikator
di Kabupaten Sleman agar kegiatan yang
yang masih belum maksimal yaitu sistem
telah dirancang pendamping SMD-WP
pengawasan
ini
untuk mencapai tujuan program SMD-
dikarenakan tidak terlibatnya DPPK Bidang
WP tidak terhalang oleh kurangnya dana
Peternakan
yang tersedia.
dan
pengendalian.
Kabupaten
Sleman
Hal
dalam
monitoring program SMD-WP.
DAFTAR PUSTAKA
Hambatan-hambatan yang muncul dalam mencapai efektivitas pelaksanaan program SMD-WP di Kabupaten Sleman, yaitu: 1) belum optimalnya monitoring pelaksanaan Program SMD-WP di Kabupaten Sleman dikarenakan tidak terlibatnya DPPK bidang Peternakan
Kabupaten
Sleman
dalam
monitoring dan 2) tidak adanya anggaran dana khusus guna pelaksanaan program kegiatan SMD-WP di Kabupaten Sleman. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui
bahwa
program
SMD-WP
di
Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan baik walaupun belum optimal. Terdapat beberapa
Abdul Wahab, Solichin. (2008) Analisis Kebijaksaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara Abidin, Said Zainal. (2004) Kebijakan Publik. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. Agustino, Leo. (2012) Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Alfabeta: Bandung. Badan Pusat Statistik. (2015) Sleman dalam Angka. Jakarta: CV. Nasional Indah Faisal, Sanapiah. (2007) Format – Format penelitian social. Jakarta: Raja. Grafindo Persada. Febri Prasetyo, Anang. (2013) Partisipasi Pelaksanaan Program SMD Dalam Pengembangan Sapi Potong Di Kabupaten Bantul, DIY. UGM Jogjakarta
Efektivitas Pelaksanaan..... (Afzanni Fardhy dan Yanuardi, M.Si) 11 Kusumanegara, Solahuddin. (2010) Model dan Aktor Dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media. Moleong, Lexy. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Angga. (2015) Efektivitas Pelaksanaan Program Revitalisasi Lada. UNY Jogjakarta Siagian, Sondang P. (1978) Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi Dan Strateginya. Jakarta: Penerbit Gita Karya Subarsono. (2010) Analisis Kebijakan Publik Konsep Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2005) Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia Thoha, Miftah. (2003) Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Wasito. (2005) Peternakan Harus Jadi Unggulan. Jakarta: PT. Permata Wacana Lestari. William Dunn. (2003) Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Winarno, Budi. (2012) Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta: Media Presindo.
Sumber Hukum Pedoman Pelaksanaan Sarjana Membangun Desa Tahun 2010 Pedoman Pelaksanaan Pilot Project Sarjana Membangun Desa Wirausahawan Pendamping (SMD-WP) Tahun 2014 Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor: 220/KPTS/RC.110/F/04/2014 Tentang Penetapan SMD-WP.
Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor: 988/KPTS/OT.050/F/11/2015 Tentang Pembentukan Tim Pemantauan dan Evaluasi Kinerja SMD-WP Tahun 2015 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumber Online Wijayanto, Edy (2015) Sulitnya Melepas Impor sapi dari Australia. Diakses dari Http://sapibagus.com/2015/02/28/sulitn ya -melepas-impor-sapi-dari-australia pada tanggal 12 Oktober 2016 pukul 21.57 WIB