EFEKTIVITAS MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE BERMEDIA INTERAKTIF TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN GUGUS PALAPA CILACAP
SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
oleh Elmy Wulandari NIM 1401412403
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
i
PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: nama
: Elmy Wulandari
NIM
: 1401412403
jurusan
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
judul
: Efektivitas Model Example Non Example Bermedia Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gugus Palapa Cilacap
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 20 Agustus 2016 Peneliti,
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi atas nama Elmy Wulandari, NIM 1401412403 dengan judul “Efektivitas Model Example Non Example Bermedia Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gugus Palapa Cilacap” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Selasa
tanggal
: 23 Agustus 2016
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendampimg
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)
Zaman berubah karena kita yang merubahnya (peneliti)
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: Ibu Syamsiyah dan Bapak Ta’aji Pramono, yang selalu memberi doa dan dukungan. Ketiga adik saya, Putri Pertiwi, Mitra Mardian, dan Teguh Prabowo Seluruh keluarga besar Eyang Parno dan Eyang Sumali Almamater
v
PRAKATA Segala Puji Hanya Bagi Alloh SWT Tuhan Semesta Alam yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Example Non Example Bermedia Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDNGugus Palapa Cilacap”. Peneliti menyadari dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;
2.
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang;
3.
Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.;
4.
Farid Ahmadi, S.Kom., M.Kom., Ph.D., dosen pembimbing I;
5.
Fitria Dwi Prasetyaningtyas, M.Pd., dosen pembimbing II;
6.
Harmanto, S.Pd., M.Pd., dosen penguji utama;
7.
Dosen dan staf karyawan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang;
8.
Kepala Sekolah, guru beserta siswa SDN Panimbang 01;
9.
Kepala Sekolah, guru beserta siswa SDN Panimbang 03;
10. Kepala Sekolah, guru beserta siswa SDN Panimbang 05; 11. Kedua orang tua peneliti; 12. Mahasiswa PGSD FIP UNNES angkatan 2012; 13. Semua pihak yang membantu penyusunan skripsi ini Semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat kepada peneliti untuk dapat mengembangkan diri, memberi sumbangan bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan pada umumnya dan bermanfaat kepada pembaca pada khususnya. Semarang, 2 Agustus 2016 Peneliti
vi
ABSTRAK Wulandari, Elmy. 2016. “Efektivitas Model Example Non Example Bermedia Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Gugus Palapa Cilacap”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Farid Ahmadi, M.Kom., P.hD., Fitria Dwi Prasetyaningtyas, M.Pd. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai Ujian Akhir Semseter siswa kelas IV Gugus Palapa Kabupaten Cilacap pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut disebabkan karena kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif dalam pembelajaran, terbatasnya penggunaan media pendukung pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran Example Non Example dan dengan menggunakan media Interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran tersebut terhadap motivasi dan hasil belajar siswa bila dibandingkan model konvensional menggunakan CD Pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan dengan desain quasi experimental design berbentuk non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gugus Palapa yang berjumlah 101 siswa. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik purposif. Karena peneliti membutuhkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Banyak siswa dalam kelas eksperimen adalah 28 dan 26 untuk kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi angket, observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas control dengan menggunkan program aplikasi SPSS 20. Dengan menggunakan menu analyze-compare mean untuk mencari nilai t hitung. Hasil uji t motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 2,094 lebih besar dari nilai t tabel 2,005 dengan nilai Sig.(2-tailed) 0,041 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Hal ini menunjukan ada adanya perbedaan yang signifikan. Rata-rata motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 129,43 lebih besar dari kelas kontrol yaitu 124,84. Hasil uji t pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas kontrol adalah 2,292 lebih besar dari t tabel 2,005 dengan Sig.(2-tailed) 0,026 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Hal ini berart adanya perbedaan. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen adalah 78,79 lebih besar dari kelas kontrol yaitu 72,00. Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Example Non Example berbantuan media interaktif lebih efektif bila dibandingkan model konvensional dengan CD pembelajaran terhadap motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Gugus Palapa Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, sebaiknya model dan media pembelajaran tersebut digunakan sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kata Kunci : hasil belajar; IPS SD; motivasi belajar; Example Non Example.
vii
DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v PRAKATA ......................................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. x DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6 1.4.1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 6 1.4.2. Manfaat Praktis ....................................................................................... 7 BAB II KAJIA PUSTAKA 2.1. Kajian Teori ................................................................................................ 8 2.1.1. Belajar dan Pembelajaran ........................................................................ 8 2.1.1.1. Hakikat Belajar ..................................................................................... 8 2.1.1.2. Teori-teori Belajar ................................................................................. 9 2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................................... 18 2.1.1.4. Hakikat Pembelajaran ........................................................................... 19 2.1.1.5. Ciri-ciri dan Komponen Pembelajaran ................................................. 21 2.1.1.6. Strategi dan Metode Mengajar .............................................................. 24 2.1.1.7. Metode Pembelajaran Konvensional ................................................... 25 2.1.1.8. Pemilihan Strategi Belajar Mengajar .................................................... 27 2.1.2. Model Pembelajaran Example Non Example .......................................... 28 viii
2.1.2.1. Pengertian ............................................................................................. 28 2.1.2.2. Langkah-langkah................................................................................... 29 2.1.2.3. Kelebihan dan Kekurangan ................................................................... 31 2.1.3. Media Pembelajaran Interaktif ................................................................ 32 2.1.3.1. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................... 34 2.1.3.2. Fungsi Media ........................................................................................ 35 2.1.3.3. Media Interaktif .................................................................................... 36 2.1.4. Motivasi Belajar ...................................................................................... 36 2.1.4.1. Pengertian ............................................................................................. 38 2.1.4.2. Fungsi dan Pentingnya Motivasi dalam Belajar ................................... 38 2.1.4.3. Teori Motivasi ....................................................................................... 39 2.1.4.4. Nilai-nilai Motivasi dalam Pengajajaran .............................................. 44 2.1.4.5. Cara Menumbuhkan Motivasi dalam Kegiatan Belajar di Sekolah ...... 45 2.1.5. Hasil Belajar ............................................................................................ 45 2.1.6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 49 2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................................... 49 2.1.6.2. Konten IPS ............................................................................................ 51 2.1.6.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD .............................................. 55 2.2. Kajian Empiris ............................................................................................. 56 2.3. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 60 2.4. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 62 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penellitian ........................................................................................... 63 3.2. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 65 3.3. Subyek, Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 67 3.4. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 67 3.5. Variabel Penelitian ...................................................................................... 68 3.5.1. Variabel Independen ............................................................................... 69 3.5.2. Variabel Dependen .................................................................................. 69 3.5.3. Variabel Kontrol ...................................................................................... 69 3.5.4. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 69
ix
3.6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 72 3.7. Uji Coba Instrumen, Validitas dan Reliabilitas .......................................... 75 3.7.1. Uji Coba Intrumen .................................................................................. 75 3.7.2. Validitas .................................................................................................. 76 3.7.3. Reliabilitas ............................................................................................... 78 3.7.4. Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi............................................................ 80 3.7.5. Daya Pembeda Soal Evaluasi .................................................................. 80 3.8. Analisis Data ............................................................................................... 82 3.8.1. Analisis Data Awal/Uji Prasyarat Analisis ............................................ 82 3.8.2. Analisis Data Akhir ................................................................................ 85 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ........................................................................................... 87 4.1.1. Deskripsi Nilai Pretest ............................................................................. 87 4.1.2. Deskripsi Nilai Postest ............................................................................ 88 4.1.3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 90 4.1.4. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 91 4.1.5. Analisis Data Awal/Uji Persyaratan ........................................................ 93 4.1.5.1. Uji Normalitas Data .............................................................................. 93 4.1.5.2. Uji Homogenitas Data........................................................................... 94 4.1.6. Anlisis Data Akhir/Uji Hipotesis ............................................................ 95 4.1.6.1. Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest ............................................................ 96 4.1.6.2. Uji Beda Rata-rata Nilai Postest ........................................................... 97 4.1.6.3. Uji Beda Rata-rata Motivasi Belajar Siswa .......................................... 98 4.1.6.4. Uji Beda Nilai Pretes dan Postest ......................................................... 99 4.2. Pembahasan ................................................................................................. 100 4.2.1. Pemaknaan Temuan ................................................................................ 100 4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian ....................................................................... 102 4.2.2.1. Implikasi Teoritis .................................................................................. 102 4.2.2.2. Implikasi Praktis ................................................................................... 105 4.2.2.3. Implikasi Pedagogis .............................................................................. 105
x
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ..................................................................................................... 107 5.2 Saran ............................................................................................................ 108 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 110 LAMPIRAN ........................................................................................................ 114
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Populasi .............................................................................................. 68 Table 3.2. Pedoman Penskoran Butir Angket Motivasi ...................................... 73 Tabel 3.3. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi................. 77 Tabel 3.4. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar ................ 78 Tabel 3.5 Kriteria untuk Indeks Tingkat Kesukaran Soal ................................. 80 Tabel 3.6. Kriteria Daya Pembeda ...................................................................... 82 Tabel 4.1. Distribusi Nilai Pretest ....................................................................... 87 Tabel 4.2. Distribusi Nilai Postest....................................................................... 89 Tabel 4.3. Distribusi Motivasi Belajar Siswa ..................................................... 90 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Nilai Pretest Siswa ............................................ 93 Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Nilai Postest Siswa ........................................... 94 Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa ..................................... 94 Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data penelitian ....................................................... 95 Tabel 4.8. Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest ................................................ 96 Tabel 4.9. Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Postest ................................................ 97 Tabel 4.10. Uji Perbedaan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa ............................. 98 Tabel 4.11. Uji Perbedaan Rata-rata Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ........ 99
xii
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1. Model Pengolahan informasi ............................................................ 15 Bagan 2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 61
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Daftar Nilai UAS .........................................................................115
Lampiran 2
Kisi-kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar ...............................119
Lampiran 3
Uji Coba Angket Motivasi Belajar .............................................120
Lampiran 4
Kisi – Kisi Uji Coba Soal Evaluasi ............................................123
Lampiran 5
Uji Coba Soal Evaluasi ...............................................................124
Lampiran 6
Rambu – rambu Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran ...........128
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran ..............................129
Lampiran 8
Tabulasi Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar ......................130
Lampiran 9
Tabulasi Hasil Uji Coba Soal Evaluasi.........................................131
Lampiran 10 Keluaran hasil Uji Korelasi Butir Angket Motivasi Belajar.........133 Lampiran 11 Keluaran hasil Uji Korelasi Butir Soal Evaluasi ..........................135 Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Angkat Motivasi Belajar .......139 Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal Evaluasi ..........................141 Lampiran 14 Rekapitulasi Daya Beda dan Taraf Kesukaran Soal Evaluasi .......143 Lampiran 15 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ................................................145 Lampiran 16 Angket Motivasi Belajar ................................................................146 Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Evaluasi ..................................................................149 Lampiran 18 Soal Evaluasi .................................................................................150 Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..............................................153 Lampiran 20 Tabulasi Penskoran Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen .200 Lampiran 21 Tabulasi Penskoran Angket Motivasi Belajar Kelas Kontrol ........201 Lampiran 22 Tabulasi Penskoran Pretest Kelas Eksperimen ..............................202 Lampiran 23 Tabulasi Penskoran Pretest Kelas Kontrol ...................................203 Lampiran 24 Tabulasi Penskoran Postes Kelas Eksperimen ..............................204 Lampiran 25 Tabulasi Penskoran Postest Kelas Kontrol ....................................205 Lampiran 26 Rekap Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ....................................206 Lampiran 27 Rekap Hasil Penelitian Kelas Kontrol ...........................................207 Lampiran 28 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran ...........................208 Lampiran 29 Hasil Wawancara Motivasi Belajar Siswa.....................................220 xiv
Lampiran 30 Keluaran Hasil Analisis Data dengan SPSS ..................................224 Lampiran 31 Dokumentasi Gambar Kegiatan Penelitian....................................227 Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian .......................................................................235 Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Coba Instrumen .............238 Lampiran 34 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................239
xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG MASALAH UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya, seperti yang tertuang dalam lampiran Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menerangkan bahwa “Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat”. Kata pembelajaran berasal dari kata dasar “belajar”. Belajar dapat diartikan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peran penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Dalam pelaksanaannya pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa, salah satunya adalah motivasi. Menurut Sardiman (2013:75) motivasi belajar adalah keseluruhan daya
1
2
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Selanjutnya
Dimyati dan Mudjiono (2006:33) menyebutkan bahwa
kondisi dari luar yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah bahan ajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subjek belajar. Namun dalam pelaksanaannya, setelah melakukan wawancara dengan beberapa Kepala SD di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap, ditemukan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan belajar megajar. Diantaranya
adalah
pembelajaran
yang
bersifat
teacher
centered
atau
pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga proses pembelajaran dianggap kurang menarik perhatian dan motivasi belajar siswa. Terbatasnya penggunaan media pembelajaran pendukung juga menjadi penyebab permasalahan tersebut. Meskipun di setiap SD sudah tersedia penunjang pembelajaran seperti LCD, tidak banyak guru yang memaksimalkan alat tersebut. Sehingga siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Komunikasi berlangsung hanya satu arah, yaitu guru kepada siswa. Hal ini tentu dapat menyebabkan kurangnya pemahaman dan penerimaan pesan oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) siswa kelas IV khususnya pada mata pelajaran IPS. Hasil UAS genap tahun ajaran 2015/2016 siswa kelas IV di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap, bisa dikatan cukup rendah. Di SD Panimbang 01, 13 dari 26 siswa mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 65, dengan rata-rata kelas 62,58. Di SD Panimbang 03, 20 dari
3
28 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM yang sudah ditetapkan, yaitu 75 dengan rata-rata kelas 71,79. Sedangkan di SD Panimbang 04, 3 dari 16 siswa mendapatkan nilai dibawah 65, dengan rata-rata kelas 72,75. Sama halnya dengan SD Panimbang 05, 9 dari 31 siswa mendapatkan nilai dibawah 65 dengan rata-rata kelas yaitu 71,35. Sedangkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 Ayat 1 telah dijelaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah salah satunya wajib memuat Ilmu Pengetahuan Sosial. Selanjutnya menurut Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no 14 tahun 2007 tentang Standar Isi Program Paket A, Program Paket B dan Progran Paket C, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari Program Paket A (SD/MI/SDLB) sampai Program Paket B (SMP/MTs/SMPLB). IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada Paket A mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Sebagaimana dikemukakan oleh Sardjiyo dkk (2009:1.26) IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Tujuan adanya mata pelajaran IPS di sekolah adalah membentuk warga negara yang
4
berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tangah-tengah kekuatan fisik dan sosial. Dewasa ini, banyak model dan metode pembelajaran inovatif guna menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar para siswanya. Salah satunya adalah model pembelajaran Examples Non Examples. Model Pembelajaran Example non example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah (Aris Shoimin, 2014:73). Dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru dapat dibantu dengan media pembelajaran. Selain membantu guru, media pembelajaran dapat memudahkan siswa untuk memahami isi materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu media yang sering diguanakan guru saat ini adalah media berbasis teknologi komputer. Bentuk inovasi dari penggunaan media berbasis komputer dapat berupa penggunaan media interaktif. Dengan ini diharapkan mampu memberi dukungan terlaksananya komunikasi interaktif antara guru, siswa dan media sebagai syarat pelaksanaan pembelajaran. Salah satu contoh pengembangan yang dilakukan oleh Arif Mahya Fanny dan Siti Partini Saudirman dari Universitas Veteran Bangun Nusantara dan Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar Kelas V” menghasilkan bahwa pada aspek pembelajaran, aspek isi
5
atau materi dan aspek media, produk pengembangan yang berupa multimedia interaktif memperoleh kategori “layak” sebagai media pembelajaran IPS kelas V sekolah dasar. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Komang Wardanika, Made Sulastri dan Ketut Dibia dari jurusan PGSD dan BK Universitas Pendidikan Ganesha berjudul “Pengaruh Model Examples Non Examples terhadap hasil belajar IPA Siswa Kelas V SD di Gugus III Kecamatan Tampaksiring” yang menyimpulkan
bahwa: hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji-t ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, diketahui bahwa thit > ttab (thit = 4,302 > ttab = 2,021). Dari rata-rata hasil belajar diketahui kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran examples non examples lebih baik daripada kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Gugus III Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten gianyar. Dari uraian tersebut, menjadi alasan peneliti melaksanakan penelitian yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Example Non Example Menggunakan Media Interaktif Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD, Studi kasus SDN Gugus Palapa Kabupaten Cilacap”.
6
1.2.
RUMUSAN MASALAH 1.
Apakah model pembelajaran Example Non Example dengan bantuan media Interaktif lebih efektif bila dibandingkan dengan model konvensional dengan CD pembelajaran terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap?
2.
Apakah model pembelajaran Example Non Example dengan bantuan media Interaktif lebih efektif bila dibandingkan dengan model konvensional dengan CD pembelajaran terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap?
1.3.
TUJUAN PENELITIAN 1.
Mengetahui efektivitas model pembelajaran Example Non Example dengan bantuan media Interaktif bila dibandingkan dengan model konvensional dengan CD pembelajaran terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap.
2.
Mengetahui efektivitas model pembelajaran Example Non Example dengan bantuan media Interaktif bila dibandingkan dengan model konvensional dengan CD pembelajaran terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap.
7
1.4.
MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Manfaat teoritis Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat menjadi pendukung teori untuk penelitianpenelitian selanjutnya terkait pengembangan model atau metode pembelajaran di Sekolah Dasar. Untuk selanjutnya dapat menambah khasanah ilmu dalam dunia pendidikan. 1.4.2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menambah pengalaman dan menerapkan ilmu yang sudah didapat ketika mengikuti perkuliahan. b. Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para guru untuk senantiasa melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan inovatif untuk menarik perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. c. Bagi siswa Dengan model dan media pembelajaran ini diharapkan siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mencapai hasil belajar dengan optimal, serta dapat memotivasi siswa untuk giat dalam belajar. d. Bagi sekolah
8
Diharapkan penelitian ini dapat menumbuhkan kerja sama anatara peneliti, guru, dan lingkungan sekolah dalam mencapai tujuan bersama mencerdaskan anak bangsa.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.
KAJIAN TEORI
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1.1. Hakikat belajar Belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan dan keahlian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan dalam Purwanto (2010:84) beberapa ahli mengemukakan defini belajar sebagai berikut: a. Hilgard dan Bower mengemukakan bahwa “belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya)”. b. Gagne menyatakan bahwa, “belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatan (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu ia mengalami situasi tadi”.
9
10
c. Morgan mengemukakan bahwa, “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.” d. Witherington menjelaskan bahwa, “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu arah pengertian”. Selanjutnya menurut Thursan Hakim (dalam Fathurrohman dan Boby 2009:6) belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut
dinampakan
dalam
bentuk
peningkatan
kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lainlain kemampuannya. Dari pengertian-pengertian tersebut diatas dalam pengertian luas dapat kita simpulkan
bahwa
belajar
adalah
proses
perubahan
tingkah
laku
dan
kepribadiannya melalui pelatihan, pengalaman, atau dengan stimulus yang diberikan orang lain kepadanya. Sedangkan dalam arti sempit Sardiman (2013:20) berpendapat bahwa belajar adalah penambahan pengetahuan, yaitu usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang seutuhnya. 2.1.1.2. Teori-teori Belajar 2.1.1.2.1. Teori Belajar Behavioristik Skinner (dalam Rifa’i dan Catharina 2012:90) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku. Perilaku dalam belajar mempunyai
11
arti luas, yang sifatnya bisa berwujud perilaku yang tampak (innert behaviour) atau perilaku yang tidak tampak (overt behaviour). Perilaku yang tampak misalnya: menulis, menendang, memukul, sedangkan perilaku yang tidak nampak misalnya: berpikir, bernalar dan berkhayal. Aspek penting yang dikemukan oleh para ahli behavioristik dalam belajar adalah hasil belajar (perubahan perilaku) itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia (insight), tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respon. Untuk itu, agar aktivitas belajar siswa dikelas dapat mencapai hasil yang optimal, maka stimulusharus dirancang sedemikian rupa (menarik dan spesifik) sehingga mudah direspon oleh siswa. a) Teori Belajar Classical Conditioning Teori belajar Classical Conditioning dikembangkan oleh Ivan Pavlov (1849-2936)
seorang
psikolog
Rusia.
Dari
percobaan-percobaan
yang
dilakukannya didapat kesimpulan bahwa gerakan-gerakan refleks itu dapat di pelajari; dapat berubah karena mendapat latihan. Sehingga dapat dibedakan dua macam refleks, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan refleks bersyarat/refleks yang dapat dipelajari (conditioned reflex) (Purwanto 2010:90). Dalam membentuk tingkah laku tertentu harus dilakukan secara berulang-ulang pengkondisisan tertentu, yaitu dengan melakukan pancingan dengan sesuatu yang dapat sesuatu yang dapat menumbuhkakn tinglah laku itu (Sanjaya 2014:118). Purwanto (2010:91) menyebutkan bahwa menurut teori conditioning belajar adalah suaru proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Yang terpenting
12
menurut teori ini adalah adanya latihan-latihan yang kontinu. Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil dari conditioning. yakni hasil dari latihan-latihan dan kebiasaan-kebiasaan mereaksi syarat-syarat/perangsang-perangsang
tertentu
yang
dialaminya
didalam
kehidupannya. b) Teori Operant Conditioning Teori Operant Conditioning dikembangkan oleh Burr Federic Skinner (1904-1990). Skinner memandang manusia sebagai mesin. Seperti mesin lainnya, manusia bertindak secara teratur dan dapat diramalkan responnya terhadap stimulus yang datang dari luar. Dalam mengkaji tentang belajar, Skinner memiliki pandangan yang berbeda dengan Pavlov. Pavlov mempelajari tentang classical conditioning yang berkaitan dengan refleks, sedangkan Skinner mempelajari gerak non refleks atau perilaku yang disengaja. (Rifa’i dan Catharine 2012:101). Dalam mempelajari tingkah laku sebagai hubungan antara perangsang dan respon, Skinner (dalam Sanjaya 2014:118) membedakan adanya dua macam respons, yaitu: (a) Respondent response (reflextive response), yaitu respon yang ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu. Misalnya keluar air liur setelah melihat makanan tertentu. Pada umumnya, perangsang-perangsang yang demikian itu mendahului respon yang ditumbulkannya. (b) Operant response (instrumental response), yaitu respon yang timbul dan berkembangnya diikuti perangsang-perangsang tertentu. Perangsang yang
13
kemudian disebut reinforcing stimuli atau reinforcer, karena perangsang itu memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme. c) Teori Systematic Behaviour Clark C. Hull (dalam Purwanto 2010:97) mengemukakan teorinya, yaitu bahwa suatu kebutuhan atau “keadaaan terdorong” (oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi, ambisi) harus ada pada diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan itu. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar itu oleh respon-respon yang dibuat oleh individu itu. Prinsip
penguat
(reinforcer)
menggunakan
seluruh
situasi
yang
memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama seseorang sampai hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang (misalnya: uang, perhatian, afeksi, aspirasi sosial tingkat tinggi). Jadi prinsip yang utama adalah: suatu kebutuhan atau motif harus ada pada seseorang sebelum belajar itu terjadi; dan bahwa apa yang dipelajari itu harus diamati oleh orang yang belajar sebagai sesuatu yang dapat mengurangi kekuatan kebutuhannya atau memuaskan kebutuhannya. Dua hal yang sangat penting dari Hull ialah adanya incentive motivation (motivasi intensif) dan drive stimulus reduction (pengurangan stimulus pendorong) kecepatan berrespon berubah bila besarnya hadiah berubah. d) Teori Koneksionisme
14
Edward Thorndike mengembangkan teori koneksionisme di Amerika serikat (1874-1949). Menurutnya koneksi (conection) merupakan asosiasi antara kesan-kesan penginderaan dengan dorongan untuk bertindak, yakni upaya untuk menggabungkan antara kejadian penginderaan dengan perilaku. Dalam hal ini menitik beratkan pada aspek fungsional dari perilaku, yaitu bahwa proses mental dan
perilaku
organisme
berkaitan
dengan
penyesuaian
diri
terhadap
lingkungannya (Rifa’i dan Catharine 2012:97). Menurut Thorndike (dalam Purwanto 2010:98), dasar dari belajar adalah trial and error (mencoba-coba dan gagal), setiap organisme jika dihadapkan dengan situasi yang baruakan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat mencoba-coba, secara membabi buta. Jika dalam usaha mencoba-coba itu secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan yang kebetulan cocok itu kemudian dipegangnya. Karena latihan yang terus menerus maka waktu yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang cocok semakin lama semakin efisien. e) Modeling and observational learning Bandura (dalam Rifa’i dan Catherine 2012:103) mengembangkan empat tahap belajar melalui pengamatan atau modelling, yaitu: (a) Tahap perhatian, individu memperhatikan model yang menarik, berhasil, atraktif dan populer. Guru didalam kelasdapat menarik perhatian siswa dengan cara menyampaikan petunjuk belajar yang jelas dan menarik, dan memotivasi siswa untuk memperhatikan pelajaran yang hendak disajikan..
15
(b) Tahap retensi, guru memodelkan perilaku yang akan ditiru siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikannya atau mengulangi model yang telah ditampilkan. (c) Tahap reproduksi, siswa mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku model. (d) Tahap motivasional, siswa akan menirukan model karena merasakan bahwa melakukan pekerjaan yang baik
akan meningkatkan kesempatan untuk
memperoleh penguatan. Tahap motivasional dari belajar melalui pengamatan di kelas umumnya disebabkan oleh pujian yang diberikan oleh guru kepada siswa mampu menyesuaikan diri dengan model yang disampaikan oleh guru. 2.1.1.2.2. Teori Belajar Kognitif Pikiran yang berada pada diri manusia adalah alat yang sangat bermanfaat dalam pembuatan makna sari suatu objek atau stimulus. Dari setiap mili detik, manusia melihat, mendengar, merasakan sesuatu dan pada saat itu juga memutuskan apa yang sedang diamatinya, menghubungkan dengan apa yang telah diketahui sebelumnya, dan membuat keputusan apakah objek yang telah diamati itu perlu disimpan atau dilupakan begitu saja. Menurut Rifa’i dan Catharine (2012:105) psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu teori psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran,
16
untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain , aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni pengolahan informasi.
a. Teori belajar pengolahan informasi Manusia mendapatkan berbagai informasi yang memasuki pikiran melalui alat-alat penginderaan, seperti melihat mendengar, atau merasakan. Setiap informasi yang masuk ke dalam alat penginderaan itu sebagian ada yang dilupakandan ada yang masuk kedalam alat penginderaan tanpa disadari. Namun ada informasi yang disimpan sebentar di dalam memori kemudian dilupakan. Demikian pula ada sebagian informasi yang disimpan lebih lama, boleh jadi sepanjang hayatnya. Menurut Rifa’i dan Catharine (2012:107)
Proses mengingat ataupun
melupakan informasi dapat divisualisasikan dalam gambar berikut:
Orienteri ng stimuli and other input
Physical input
Short Term Sensor y store (STSS)
Forgetten
Attenti on
Short Term Memory (STM)
Worki ng Mem ory (WM)
Rehearsal
Long Term Memor y (LTM)
Encoding
Forgetten
response
17
Bagan 2.1. Model Pengolahan Informasi (Gage dan Berliner dalam Rifa’i dan Catherine 2012:107)
Bagan model tersebut menunjukan titik awal dan akhir dari peristiwa pengolahan informasi. Garis putus-putus mencerminkan batas antara peristiwa kognitif internal dan dunia eksternal. Dalam model tersebut, tampak bahwa stimulus fisik seperti cahaya, panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh seseorang dan disimpan secara cepat didalam sistem penampungan penginderaan jangka pendek (Short Term Sensory Store/STSS). Apabila informasi itu diperhatikan, maka informasi itu disimpankan ke memory jangka pendek (Short Term Memory/STM) dan sistem prnampungan memori jangka pendek (Working Memory/WM). Informasi di dalam STMatau WM, jika diulang-ulang (rehearsal) ataupun disandikan (encoding), maka dapat dimasukan ke dalam memori jangka panjang (Long Term Memory/LTM). Para teorisi belajar kognisi seperti Gage dan Berlier (1984) dan Slavin (1994) (dalam Rifa’i dan Catharine 2012: 112) membagi memori jangka panjang ke dalam tiga bagian, yaitu: a) Memori episodik (episodic memory) adalah memori tentang pengalaman personal, yakni semacam gambaran mental mengenai sesuatu yang telah dilihat atau didengar, disimpan dalam bentuk bayangan yang diatur berdasarkan kapan dan bagaimana peristiwa itu terjadi. b) Memori semantik (semantic memory) berisi tentang fakta dan informasi yang tergeneralisasi yang telah diketahui sebelumnya; konsep-konsep, prinsip, dan cara menggunakan informasi tersebut; serta keterampilan pemecahan masalah dan strategi belajar. Dengan kata lain, dalam proses penyandian semantik,
18
informasi yang disampaikan didasarkan pada arti dari kata yang menggambarkan suatu peristiwa dan konteks penggunaannya, diatur dalam bentuk jaringan sejumlah gagasan oleh Piaget disebut skema. c) Memori prosdural (procedural memory) menunjukan pada pengetahuan tentang cara mengajarkan sesuatu (know how), terutama dalam tugas-tugas fisik. Jenis memori ini simpan dalam serangkaian pasangan stimulus-respon. Kemampuan mengendarai mobil, mengoperasikan komputer, bersepeda adalah contoh-contoh keterampilan yang tersimpan dalam memori prosedural. b. Teori Konstruksivisme Menurut Semiawan (2008:3) konstruktivisme bertolak dari pendapat bahwa belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri, setelah dipahami, dicernakan dan merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang (from within). Dalam perbuatan belajar seperti itu bukan apa (isi) pembelajarannya yang penting, melainkan bagaimana mempergunakan peralatan mental kita untuk menguasai hal-hal yang kita pelajari. Pengetahuan itu diciptakan kembali dan dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengalaman, pengamatan, pencernaan (digest) dan pemahamannya. Bettencourt
(dalam
Sardiman
2013:37)
menyimpulkan
bahwa
konstruktivisme tidak bertujuan mengerti hakikat realistis, tetapi lebih hendak melihat bagian proses kita menjadi tahu tentang sesuatu. Menurut pandangan dan teori konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari sisubjek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan
19
pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya menjadi berkembang. Teori
belajar
megkonstruksikan
konstruktivisme pengetahuannya
memfokuskan sendiri
pada
melalui
peserta
interaksi
didik dengan
lingkungannya. Berdasarkan dari pemikiran tersebut, menurut Rifa’i dan Catharina (2012:115) teori ini menetapkan empat asumsi tentang belajar, yaitu: a)
Pengetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh peserta didik yang terlibat dalam belajar aktif;
b) Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh peserta didik yang membuat representasi sendiri atas kegiatannya sendiri; c)
Pengetahuan secara sosial dikonstruksikan oleh peserta didik yang menyampaikan maknanya kepada orang lain;
d) Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan peserta didik yang mencoba menjelaskan objek yang tidak benar-benar dipahaminya. 2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dan kepribadiannya, belajar dapat pula diartikan sebagai
penambahan pengetahuan. Dalam
pelaksanaanya proses tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Purwanto (2010:102) menggolongkan faktor-faktor tersebut menjadi 2 golongan, yaitu: faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut dengan faktor individual (kematangan /pertumbuhan, kecerdasar, latihan, motivasi, dan faktor pribadi), dan faktor yang ada di luar yang disebut dengan faktor sosial (keluarga
20
/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial). Sedangkan Rifa’i dan Catherine (2012:80) menyebutkan bahwa faktorfaktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di lingkungan peserta didik, seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tmpat belajar, iklim, suasan lingkungan, dan budaya belajar masyarakat. Sejalan dengan Rifa’i dan Catherine, Sardiman (2013:39) juga secara garis besar mengklasifikasikan faktor yang berpengaruh terhadap belajar, yaitu faktor intern (dari dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstrn (dari luar) diri si subjek belajar. Menurutnya faktor intern menyangkut faktor fisiologis dan psikologis. Yang termasuk dalam faktor psikologis adalah motivasi, konsentrasi, reaksi, organisasi, pemahaman, dan ulangan. Kehadiran faktor psikologis akan senantiasa memberi landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar. 2.1.1.4. Hakikat Pembelajaran Menurut Briggs (dalam Rifa’i dan Catherine (2012:157), pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian
rupa
sehingga
memperoleh
kemudahan.
Sedangkan
Gagne
menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal
21
peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik dan peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi itu dapat dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula scara nonverbal, seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Namun demikian, apapun media yang digunakan dalam pembelajaran itu, esensi pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi. Komunikasi dalam pembelajaran ditunjukan untuk membantu proses belajar. Aktivitas komunikasi itu dapat dilakukan secara mandiri, yakni ketika peserta didik melakukan aktivitas belajar mandiri (self instructing), seperti mengkaji buku, malakukan kegiatan di labortatorium, atau menyelesaikan proyek inkuiri, dan dapat pula secara berkelompok seperti halnya pembelajaran dikelas. Keuntungan dari pembelajaran mandiri adalah bahwa peserta didik (self larner) pada akhirnya mampu menggunakan keterampilan dan strategi pengelolaan belajara mandiri. (Rifa’i dan Catherine 2012:157-159). Sedangkan menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir mengenal dan memahami sesuatu
yang
sedang
dipelajari.
Adapun
humanistik
mendeskripsikan
pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan
22
pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya. (Hamdani 2011:23). 2.1.1.5. Ciri-ciri dan Komponen Pembelajaran Fathurrohman dan Sobry Sutikno (2009:11) memaparkan bahwa kegiatan belajar mengajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Memiliki tujuan, yaitu membentuk anak dalam suatu perkembangan tertuntu. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang direncanakan dan didisain utnuk mncapai tujuan yang ditetapkan. b. Fokus materi kelas, terarah dan terencana dengan baik. c. Adanya aktivitas anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. d. Aktor guru yang cermat dan tepat. e. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masingmasing f. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran. g. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk. Dalam pelaksanaannya pembelajaran melibatkan beberapa komponen (Fathurrohman dan Sobry Sutikno 2009:13). Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: a. Tujuan Tujuan
merupakan
cita-cita
yang
ingin
dicapai
dari
pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran merupakansuatu citacita yang bernilai normatif. Sebab dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang
23
harus ditanamkan kepada peserta didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat dalam linkungansosial, baik disekolah maupun diluar sekolah. b. Bahan/materi pelajaran Bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan pengajaran merupakan inti dalm proses belajar mengajar. Materi pelajaran yang komperhensif, terorganisir secara sistematis dan didskripsikan dengan jelas akan berpengaruh terhadap intensitas proses pembelajaran. c. Strategi/metode pembelajaran Strategi
pembeajaran
pembelajaran
yang
merupakan diyakini
pola
umum
efiktivitasnya
mewujudkan
untuk
mencapai
proses tujuan
pembelajaran. Dalam penerapan strategi pembelajaran pendidik perlu memilih, model-model pembelajran yang tepat, metode mengajar yang sesuai dan teknik-teknik yang menunjang pelaksanaan metode mengajar. Faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, yakni: a) Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya b) Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya c) Situasi berlainan keadaannya d) Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitasnya e) Kepribadian dan kompetnsi guru yang berbeda beda.
24
d. Sember pelajaran Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran bisa didapatkan. Seperti manusia (dalam keluarga, sekolah, masyarakat), buku/perpustakaan, media massa (majalah, surat kabar, radio, tv dan lain-lain), lingkungan alam dan sosial, alat pelajaran (buku pelajaran, peta, gambar, papan tulis, spidol dan lain-lain) museum (tempat penyimpanan benda-benda kuno) e. Media/alat pembelajaran Semua yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media brfungsi untuk meningkatkan peranan strategi pembelajaran.karena media menjadi salah satu komponen pendukung strategi pembelajaran. f. Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya dan sedalamdalamnya mengenai kapabilitas siswa guna mengetahui sebab-akibat dan hasil beajar siswa guna mendorong atau mengembangkan kemampuan belajar. Evaluasi mempunyai tujuan secara umum seperti: mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan siswa dalam mencapai tujuan yang diharapkan; memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat siswa dalam pembelajaran; menilai metodemengajar yang dipergunakan.
25
g. Subjek belajar Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek karena peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar. Sebagai objek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subjek belajar. 2.1.1.6. Strategi dan Metode Mengajar Secara bahasa, strategi dapat diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara. Sedangkan secara umum, strategi diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Selanjutnya menurut Fathurrohman dan Sobry Sutikno (2009:3) strategi belajar mengajar bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mncapai tujuan yang telah digariskan. Atau dngan kata lain, strategi belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mncapai tujuan pengajaran tertentu. Menurut Hamdani (2011:19) strategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaranlebih luas daripada metode atau teknik pengajaran. Dengan kata lain, metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Sama halnya dengan strategi, metode juga dapat diartikan sebagai cara, menurut Fathurrohman dan Sutikno (2009:55) metode mengajar adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang ditetapkan. Hamdani (2011:80) mengartikan metode pembelajaran sebagai cara
26
yang dipergunakan oleh gurudalam mengadakan hubungan dengan siswapada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Sedangkan model pembelajaran adalah pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Joyce dan Weil Berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (dalam Rusman 2013:133). Jadi model pembelajaran dapat dikatakan sebagai strategi atau metode pembelajaran yang sudah terpolakan secara umum. 2.1.1.7. Metode Pembelajaran Konvensional Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode pembelajaran konvensional. Konvensional dapat diartikan sebagai metode pembelajaran tradisional.
Pembelajaran
konvensional
merupakan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu memberi materi melalui metode ceramah, latihan soal, dan pemberian tugas (Abimanyu 2008: 6.3). Dengan demikian, peran guru dalam proses pembelajaran sangat dominan. Guru merupakan pemberi informasi, sedangkan siswa hanya sebagai penerima informasi dari guru. Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah: siswa adalah penerima informasi secara pasif; belajar secara individual; pembelajaran sangat abstrak dan teoritis; perilaku dibangun atas kebiasaan; kebenaran bersifat absolut
27
dan pengetahuan bersifat final; guru penentu jalannya proses pembelajaran; perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik; interaksi guru dan siswa kurang. Sejalan dengan hal tersebut Djamarah (2013:97) menyebutkan metode ceramah dapat dikatakan sebagai metode tradisional, karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Metode ini menuntuk keaktifan guru daripada anak didik, dengan kata lain metode ini lebih bersifat teacher centered atau berpusat pada guru. Menurut Fathurrahman dan Sutikno (2009:61), Metode ceramah ialah sebuah metode mengajar yang menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam pembelajaran perhatian terpusat kepada guru sedangkan siswa hanya menerima secara pasif. Dalam hal ini timbul kesan siswa hanya sebagai objek yang selalu menganggap benar apa-apa yang disampaikan guru. Metode ini cocok digunakam untuk menyampaikan informasi, kalau bahan itu cukup diingat sebentar, untuk memberi pengantar dan untuk menyampaikan materi yang berkenaan dengan pengertian-pengertian atau konsep. Menurut Djamarah (2013:97) metode ceramah memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut: a) Kelebihan metode ceramah adalah: guru menguasai kelas; mudah mengorganisasaikan tempat duduk/kelas; dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar; mudah mempersiapkan dan melaksanakannya; guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
28
b) Kelemahan metode ceramah adalah: mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata); yang visual menjadi rugi, audiotif (mendengar) yang besar menerimanya; bila selalu digunakan terlalu lama, membosankan. 2.1.1.8. Pemilihan Strategi Belajar Mengajar Awal dari menentukan strategi pembelajaran adalah menentukan tujuan pembelajaran secara jelas. Dengan tujuan yang jelas, dapat diketahui apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa, dalam kondisi yang bagaimana, serta berapa besar tingkat keberhasilan yang diharapkan. Pertanyaan ini tidak mudah dijawab sebab selain siswa berbeda, setiap guru juga mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang berbeda. Disamping itu tujuan yang bersifat afektif, seperti sikap dan perasaan sukar untuk diuraikan (dijabarkan) dan diukur. Tujuan yang bersifat kognitif biasanya lebih mudah. Strategi yang dipilih guru untuk aspek ini didasarkan pada perhitungan bahwa strategi tersebut dapat membentuk siswa untuk mencapai hasil yang optimal. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam memilih strategi belajar mengajar menurut Gerlacah dan Ely (dalam Hamdani 2011:55), yaitu: a. Efisien Strategi yang efisien adalah strategi yang tepat guna, sesuai untuk mencapai tujuan dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga ataupun biaya. b. Efektif Cara untuk mengukur efektivitas adalah dengan menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Jika kemampuan mentransfer informasi atau skill yang dipelajari lebih besar dibandingkan
29
strategi lain, strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian tujuan. Menurut Fathurrohman dan Sutikno (2009:59) efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran sebagai persiapan tertulis. c. Kriteria lain Pertimbangan lain yang cukup penting dalam penentuan strategi maupun metode adalah tingkat keterlibatan siswa. Guru yang kratif akan melihat tujuan yang dicapai dan kemampuan yang dimiliki siswa, kemudian memilih strategi yang efektif dan efisien. 2.1.2. Model Pembelajaran Examples Non Examples 2.1.2.1. Pengertian Example non Example dapat berarti Contoh dan bukan contoh yang dapat berupa gambar-gambar, sehingga dirasa dapat meningkatkan perhatian siswa dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Model ini tidak terlalu rumit sehingga memudahkan guru dalam penerapannya. Komalasari (dalam Shoimin, 2014:73) mengemumakan bahwa Example non Example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, dan kasus yang bermuatan masalah. Murid diarahkan untuk mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, dan menentukan cara pemecahan masalah yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut. Sejalan dengan hal tersebut, Huda (2014:234) menerangkan bahwa Example Non Example merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan
30
gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Strategi ini bertujuan untuk mendorong siswa untuk berpikir kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Selanjutnya Hamdani (2011:94) juga menyebutkan bahwa Example non example adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran Example Non Example adalah stategi pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh berupa gambar, foto, kasus untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis dalam memecahkan permaslahan yang disajikan. Model pembelajaran Example Non Example dapat ditujukan untuk mengajarakan definisi suatu konsep. Konsep pada umumnya dapat dipelajari melalui pengamatan dan definisi. Selain itu dapat pula dengan mempersiapkan siswa untuk dua hal (contoh dan bukan contoh) dari konsep yang ada serta mengnelompokan keduanya sesuai konsep yang ada. 2.1.2.2. Langkah-langkah Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran Example Non Example menurut Hamdani (2011:94) adalah sebagai berikut: a)
Guru
mempersiapkan
gambar-gambar
yang
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran; b) Guru menempelkan gambar di depan papan atau ditayangkan melalui OHP;
31
c)
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan dan menganalisis gambar;
d) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dan analisis gambar tersebut dapat dicatat pada kertas; e)
Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya;
f)
Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai;
g) Kesimpulan. Dari langkah-langkah tersebut, ada beberapa hal yang menjadi catatan dan perhatian, yaitu: a)
Gambar yang digunakan merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar;
b) Gambar dapat di tempel di papan atau ditayangkan dengan menggunakan LCD atau OHP atau dapat pula menggunakan proyektor. Guru dapat meminta siswa untuk membantu menyiapkan gambar-gambar tersebut. c)
Guru memberi kebebasan kepada siswa pada saat melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara seksama agar gambarnya dapat dipahami. Selain itu, guru juga harus memberi deskripsi jelas tentang gambar yang diamati siswa.
d) Kertas yang digunakan untuk mencatat hasil diskusi sebaiknya disediakan oleh guru. e)
Setelah memahami hasil dari analisis yang dilakukan siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuia tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
32
f)
Menyimpulkan materi dilakukan guru bersama siswa. Menurut Shoimin (2014:75) model pembelajaran Example Non Example
dapat dimodifikasi seperti berikut: a)
Guru menulis topik pembelajaran
b) Guru menulis tujuan pembelajaran c)
Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 6-7 orang)
d) Guru menempelkan gambar dipapan tulis atau menayangkannya melaui LCD atau OHP. e)
Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman tentang macam-macam gambar yang di tunjukan oleh guru melaui LCD.
f)
Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya, sementara kelompok lain sebagai penyangga dan penanya.
g) Peserta didik melakukan diskusi. h) Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi. Kebaikan: 1) Siswa lebih kritis dalam meganalisis gambar. 2) Siswa mengetahui aplikasi dari meteri berupa contoh gambar. 3) Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. 4) Konsep hasil belajar. 2.1.2.3. Kelebihan dan kekurangan Menurut Buehl (dalam Huda, 2014:235) strategi Example Non Example melibatkan siswa untuk: 1) menggunakan suatu contoh untuk memperluas suatu
33
pemahaman sebuah konsep dengan lebih mendalam dan lebih kompleks; 2)melalukan proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka membangun konsep secara progresif melalui pengalaman langsung terhadap contoh-contoh yang mereka pelajari; dan 3) mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih memiliki karakteristik konsep yang telah dipaparkan pada bagian example. Kelebihan lainnya menurut Huda (2014:236) adalah: 1) siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar; 2) siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar; dan 3) siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. sementara kelemahan dari model pembelajaran Example non Example adalah tidak semua materi pembelajarn dapat disajikan dalam bentuk gambar, dan membutuhkan waktu yang lama. 2.1.3. Media Pembelajaran Interaktif 2.1.3.1. Pengertian Media Pembelajaran Media adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Media dibutuhkan oleh guru sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau materi pembelajaran. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim atau
penerima.
Sedangkan menurut Rifa’i dan
Catharina (2012:161) media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran.
34
Kata media pendidikan sering digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik, dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Sementara itu Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran , yang terdiri dari antara lain buku , tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai) foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siwa untuk belajar. Di lain pihak, Nasional Education Assosiation memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audivisual dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca (Arsyad 2013:4). Aqib (2013:53) menyebutkan bahwa ada tiga jenis dan karakteristik media pembelajaran yaitu: a)Media grafis (simbol-simbol komunikasi visual); b) Media audio (dikaitkan dengan indra pendengaran);c) Multimedia Leshin,
Pollock
dan
Reigeluth
(dalam
Arsyad
2013:38)
mengklasifikasikan media kedalam lima kelompok, yaitu: (1)media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip); (2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja, dan lembaran lepas); (3) media berbasis visal (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, tranparansi, slide); (4) media berbasis audio visual (video,
35
film, program slide-tape, televisi); dan (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, video interaktif, hypertext). 2.1.3.2. Fungsi Media Secara umum Sadiman dkk (2008:17) mengemukakan bahwa media pendidikan mempunyai kegunaan-keguanaan sebagai berikut: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka); b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera; c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif pada anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: a) Menimbulkan kegairahan belajar; b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan; c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa dan dengan llingkungan dan pengalaman yang berbeda, dsedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu kemampuannya dalam: a) Memberikan perangsang yang sama; b) Mempersamakan pengalaman;
36
c) Menimbulkan persepsi yang sama.
2.1.3.3. Media Interaktif Media interaktif adalah alat penyampaian pesan yang memungkinkan adanya komunikasi duua arah antara penerima dan pemberi pesan. Daryanto (2012:48) menjelaskan model pembelajaran interaktif melalui media audio yang mana mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meskipun ajakan untuk ikut berpartisipasi tersebut sebenarnya hanyalah bersifat maya (semu). Dengan demikian seolah-olah akan terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dan narator yang membawakan materi pembelajarnm dalam media. Ajakan untuk berpartisipasi aktif tersebut dapat dilakukan dengan meminta peserta didik untuk melakukan kegiatan menghitung, menulis, menirukan ucapan atau melafalkan, menjawab pertanyaan yang ditulis dalam buku catatan, membuat karangan singkat, bertanya kepada ayah/ibu/saudara, mengamati lingkungan sekitar, melihat koran/majalah, dan melihat buku pelajaran yang ditunjukkan judul bukunya berikut penulis penerbit dan halamannya. Dalam model interaktif umpan balik diberikan oleh media itu sendiri, sehingga peserta didik dituntut untuk aktif. Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa media interaktif adalah alat penyampaian pesan memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara penerima (peserta didik) dan pemberi pesan (guru). Media interaktif mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dalam kegiatan pembelajaran.
37
Semua jenis media pada dasarnya dibuat untuk disajikan atau dipresentasikan kepada sasaran. Pada media presentasi pesan atau materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Dalam hal ini pesan atau materi yang dapat dikemas berupa teks, gambar, animasi, video, yang dikombinasikan dalam satu kesatuan yang utuh (Daryanto 2012:68-69). Microsoft PowerPoint adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi yang dikeluarkan oleh perusahaan software Microsoft. Dalam pembuatannya judul presentasi harus menyesuaikan dengan tema presentasi yang akan disajiakan karena akan mempenagaruhi suasana slide presentasi. Fitur terpenting dalam Microsoft PowerPoint adalah animasi dan transisi pada setiap slidenya. 2.1.4. Motivasi Belajar 2.1.4.1. Pengertian Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2013: 73). Sedangkan menurut Mc Donald motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dari pengertian
38
tersebut, dapat dilihat bahwa ada tiga unsur yang saling berkaitan (Hamalik 2013:159), yaitu: a.
Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
b.
Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal.
c.
Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Konsep motivasi yang dikenal di dalam literatur psikologi merupakan
konstruk hipotetik, dan motivasi itu memeberikan ketetapan yang menjelaskan tentang kemungkinan sebab-sebab perilaku peserta didik. Oleh karena itu motivasi tidak dapat diukur secara langsung, seperti halnya mengukur panjang atau lebar suatu ruangan. Walaupun demikian kebanyakan pakar psikologi menggunakan kata motivasi dengan mengaitkan belajar untuk menggambarkan proses yang dapat: (a)memunculkan dan mendorong perilaku, (b) memberikan arah atau tujuan perilaku, (c) memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan (d) mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu. Slavin (dalam Rifa’i dan Catarina, 2012:135) memaparkan bahwa motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Dalam pengertian ini intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi. Sedangkan Gage Barliner memadanken motivasi dengan mesin mobil sebagai intensitasnya dan setir mobil sebagai pengarahnya (direction). Walau demikian, dalam kenyataanya, anatara intensitas dan arah itu sering kali sulit dipisahkan. Intensitas motivasi pada suatu kegiatan tergantung pada intensitas dan arah motivasi pada berbagai kegiatan.
39
Purwanto (2010:72) menyebutkan motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia. Menggerakkan dapat berarti menimbulkan kekuatan pada individu dan memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku dengan menyediakan suatu orientasi tujuan tertentu. Menopang dan menjaga tingkah laku, lingkungan harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Jadi motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk berperilaku saat melakukan aktivitas-aktivitas belajar. Siswa yang termotivasi menunjukan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap dan mengingat apa yang telah dipelajarinya. 2.1.4.2. Fungsi dan Pentingnya Motivasi dalam Belajar Rifa’i dan Catharina (2012:136) mengasumsikan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak terebut. Secara historik, pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan peserta didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Intensitas motivasi seseorang akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
40
Motivasi berkaitan erat dengan adanya tujuan. Seorang pesepak bola berlatih tak mengenal lelah agar dapat memberikan kemenangan ketika bertanding, seorang penjual di pasar bersemangat menawarkan barang dagangannya
agar
mendapatkan
untung.
Dengan
demikian,
motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan.
Sehubung dengan hal tersebut Sardiman (2013:85) menyebutkan ada tiga fungsi motivasi yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai; c. Menyelesaikan perbuatan, yakni perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan , dengan menyisihkan perbuatan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 2.1.4.3. Teori Motivasi Purwanto (2010:74) menyebutkan bahwa ada beberapa teori motivasi yang dapat dipelajari diantaranya sebagai berikut: a. Teori hedonisme Hedone berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatua aliran filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Menurut pandangan hedonisme, manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan.
41
Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat, dan lebih suka hal yang mendatangkan kesenangan baginya. Misalnya ketika siswa bertepuk tangan ketika kepala sekolah memberi pengumuman bahwa gurunya berhalangan hadir dikarenakan mengikuti rapat dan sebagainya. b. Teori naluri Pada dasarnya manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok yang dapat disebut naluri, yaitu: Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan dorongan nafsu (naluri) mengembangkan atau mempertahankan jenis. Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok tersebut, maka kebiasaan-kebiasaan ataupun tindakan yang dilakukan manusia mendapatkan dorongan oleh ketiga naluri tersebut. oleh karena itu menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan. Misalnya seorang pelajar berkelahi dengan teman yang menghinanya karena dianggap bodoh adalah karena adanya naluri untuk mempertahankan diri. Hal tersebut
dapat
diatasi
dengan
memberinya
motivasi,
misalnya
dengan
mendorongnya untuk menjadi anak yang rajin sehingga menyamai teman-teman sekelasnya (naluri untuk mengembangkan diri). c. Teori reaksi reaksi yang dipelajari Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang
42
dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia gidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seseorang pemimpin ataupun seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik akan memotivasi anak buah dan anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya. d. Teori daya pendorong Teori ini meupakan perpaduan antara teori naluri dan teori reaksi yang dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Menurut teori ini, bila seorang pemimpin atau pendidik ingin memotivasi bawahannya, ia harus mendasarkan atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya. e. Teori kebutuhan Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikisnya. Oleh karena itu, menurut teori ini, apabila seorang pemimpin ataupun pendidik akan memotivasi kepada seseorang ia harus berusaha mengetahui lebih dulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasi tersebut. Ada beberapa jenis kebutuhan yang dimiliki oleh manusia menurut Morgan (dalam Sardiman 2013:78), yaitu:
43
a) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas. Hal ini penting bagi anak, karena perbuatan sendiri itu mengandung sesuatu kegembiraan baginya. Activities in it self is a pleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan suatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil bila diikuti rasa gembira; b) Kebutuhan
untuk menyenangkan orang lain. Banyak orang yang dalam
kehidupannya memiliki motivasi untuk berbuat banyak demi kesenangan orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya usaha memberikan kesenangan bagi orang lain; c) Kebutuhan untuk mencapai hasil. Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar dikatakan akan berhasil baik bila disertai kata pujian. Pujian atau reinforcement mwrupakan dorongan untuk bekerja dan belajar lebih giat. Pujian ini harus berkaitan dengan prestasi yang baik. Anak harus diberi kesempatan seluasluasnya untuk melakukan sesuatu secara optimal, sehingga ada “sense of succes”; d) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Suatu kesulitan atau hambatan, dapat menjadi dorongan untuk mencari kompensasi dengan usaha yang tekun danluar biasa, sehingga tercapai kelebihan dan keunggulan dalam bidang tertentu. Abraham Maslow (dalam Purwanto 2010;77) mengidentifikasi dua jenis kebutuhan, kebutuhan dasar merupakan kebutuhan akibat kekurangan (deficiency needs) dan meta kebutuhan, kebutuhan untuk pertumbuhan (growth needs). Menurutnya adanya lima tingkatan kebutuhan manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilahvyang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam
44
mempelajari motivasi manusia. Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain sebagai berikut: a) Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan seks dan sebagainya. b) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security) seperti terjaminnya keamanan, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil dan sebagainya; c) Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok , rasa setia kawan, kerjasama; d) Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai kerena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat dan sebagainya. e) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas, dan ekspresi diri. Selanjutnya untuk melengkapi teori-teori tentang motivasi diatas, Sardiman (2013:83) mengemukakan adanya beberapa ciri motivasi yang dimiliki seseorang, sebagai berikut: a.
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
45
b.
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah dicapainya)
c.
Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah.
d.
Lebih senang belajar mandiri
e.
Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
f.
Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
g.
Tidak mudah melepas hal yang diyakininya itu
h.
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
2.1.4.4. Nilai-nilai motivasi dalam pengajaran Hamalik (2013:161) menyebutkan secara garis besar motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut: a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar murid. b. Pengajaran yang bermotivasi, hakikatnya adalah pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada murid. c. Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk berusaha sungguh-sungguh mencari cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar murid-murid akhirnya memiliki self motivation yang baik. d. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan menggunakan motivasi dalam pengajaranerat pertaliannya dengan pengaturan disiplin kelas.
46
Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin di dalam kelas. e. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral daripada asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar buku saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran efektif. Demikian penggunaan asas motivasi adalah sangat esensial dalam proses belajar mengajar. 2.1.4.5. Cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah Hamalik (2013:159) dan Sardiman (2013:92) menyebutkan cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi siswa, antara lain sebagai berikut: a. Memberi angka b. Pujian c. Hadiah d. Hukuman e. Saingan/ kompetisi f. Penilaian g. Kerja kelompok h. Merumuskan tujuan belajar i. Membangkitkan minat belajar j. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik 2.1.5. Hasil Belajar
47
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajarinya, jadi jika peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang deperoleh adalah penguasaan konsep. (Rifa’i dan Catherine (2012:69). Benyamin S Bloom (dalam Arikunto 2013:130)menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah atau domain besar dalam belajar, yaitu: a. Ranah kognitif (cognitive domain), yang berkaitan erat denganhasil berupa pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah ini mencakup aspek-aspek (Daryanto 2012:103) seperti berikut: a) Pengetahuan (knowladge), sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi yang telah dipelajari sebelumnya; b) Pemahaman (comprehension), sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi peserta didikan; c) Penerapan (application), kemampuan menggunakan materi peserta didikan yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit; d) Analisis (analysis), kemampuan memecahkan material ke dalam bagianbagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya; e) Sintesis (synthesis), kemampuan menghubungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru; f) Penilaian (evaluation), kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi peserta didikan (pernyataan, novel, puisi, laporan)untuk tujuan tertantu.
48
b. Ranah afektif (affective domain), berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Meliputi lima jenjang kemampuan (Daryanto 2012:117) seperti berikut: a) Penerimaan (recieving), mengacu pada keinginan peserta didik untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu (aktivitas kelas, buku teks, musik, dan sebagainya); b) Penanggapan (responding), mengacu pada partisipasi aktif diri peserta didik; c) Penilaian (valuing), berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena, atau perilaku tertentu pada diri peserta didik; d) Pengorganisasian (organization), berkaitan dengan perangkaian nilainilaiyang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal; e) Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai (characterization by a value or value complex), mengacu pada individu peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya/pola hidup. c. Ranah psikomotorik (psychomotoric domain),berkaitan dengan kemampuan fisik seperti kemampuan motorik dan syaraf, memanipulsai objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor menurut Elizabeth Simpson (dalamRifai dan Catharine (2012:73) adalah:
49
a) Persepsi (perception), berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik; b) Kesiapan (set), mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu, mencakup kesiapan mental dan kesiapan jasmani; c) Gerakan terbiasa (mechanism, berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir. d) Gerakan kompleks (complex overt response), berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks; e) Penyesuaian dikembangkan
(adaptation), sangat
berkaitan
baik
sehingga
dengan individu
keterampilan
yang
partisipan
dapan
memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru; f)
Kreativitas (originality), mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.
Gagne (dalam Suprijono 2014:5) menyebutkan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan,
nilai-nilai,
pengertian,
sikap-sikap,
apresiasi
dan
keterampilan, sebagai berikut: a. Informasi verbal (verbal informatioan), merupakan kemampuan kemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis;
50
b. Kemahiran
intelektual
(intelectual
skills),
merukapak
kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang; c. Strategi kognitif (cognitive strategies), merupakan kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan penggunaan konsep/kaidah dalam memecahkan masalah; d. Kemahiran motorik (motor skills), merupakan kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani e. Sikap (attituedes), merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. 2.1.6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu meteri pembelajaran yang ada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak (2009:1.22) Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) secara resmi digunakan di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia dari pengertian Sosial Studies seperti di Amerika Serikat. Winataputra (2007:1.18) menyimpulkan bahwa konsep Sosial Studies secara umumberkembang secara evolusioner di Amerika Serikat sejak tahun 1800an, yang kemudian mengkristal menjadi domain pengkajian akademik pada tahun 1900an, antara lain dengan berdirinya National Counsil for the Social Studies (NCSS) pada tahun 1935. Pilar akademik pertama muncul pada pertemuan pertama (NCSS) tahun 1935, berupa kesepakatan untuk menempatkan Social Studies sebagai core curriculum,dan pada
51
tahun 1937 berupa kesepakatan engenai pengertian Social Studies yang berawal dari pandangan Edgar Bruce Wesley, yakni Social Studies are the social sceciences simplified from pedagogical purposes, yang berarti the Social Studies adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Selanjutnya menurut Nursid Sumaatnadja (dalam Taneo dkk 2010:1.6) menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik tingkah laku manusia baik secara perorangan amaupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Ada berbagai macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, yang menghasilkan ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari aspek-aspek tersebut. Seperti Sosiologi yang mempelajari aspek hubungan sosial; Psikologi yang mempelajari aspek kejiwaan manusia; Ekonomi yang mempelajari aspek kebutuhan materi, Antropologi yang mempelajari aspek kebudayaan; Sejarah yang berkenaan dengan waktu dan ruang dengan aspek kesejarahan; Ilmu Politik yang berkenaan dengan aspek kebijaksanaan dan kesejahteraan sosial; ilmu hukum yang bekaitan dengan aspekj norma; Ilmu manajemen berkenaan dengan aspek pengelolaan, pengorganisiran, pengurusan, pengaturan dan sebagainya; Geografi yang berkenaan dengan keruangan antara faktor manusia dengan faktor alam dan lingkungan. Selanjutnya
Soewarso
dkk
(2009:1)
menyebutkan
bahwa
Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara
52
interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Sardijyo, Sugandi dan Ischak (2009:1.26) juga menyimpulkan bahwa IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. IPS diajarkan pada pendidikan dasar dan mengengah, serta menjadi dasar pengantar bagi mempelajari IPS/Studi Sosial ataupun ilmu sosial di perguruan tinggi. Tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak (2009:1.28) adalah sebagai berikut: a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat kelak; b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi di dalam kehidupan di masyarakat; c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan dan bidang keahlian; d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut. e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi; Ruang lingkup mata palajaran IPS di SD menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak (2009:1.29) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
53
a. Manusia, tmpat dan ingkungan b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan c. Sistem sosial dan budaya d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan 2.1.6.2. Konten IPS a. Fakta, Konsep dan Generalisasi dalam IPS Sardijyo,
Sugandi
dan
Ischak
(2009:2.6)
menyebutkan
bahwa
Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan dan ilmu-ilmu pengetahuan alam didasari oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya sampai pada konsep, generalisasi, teori dan hukum. Sejalan dengan hal tersebut, Savage dan Amstrong (dalam Taneo dkk 2010:3.111) menyebutkan struktur ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu: fakta, konsep dan generalisasi, ketiga hal itu yang membangun ilmu-ilmu sosial. a) Fakta Arti fakta dalam KBBI adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Menurut Taneo dkk (2010:3.116) fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan kumpulan para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Selanjutnya Soewarso dkk (2009:20) menyebutkan bahwa fakta meliputi halhal yang sangat luas, hal-hal yang tercakup di dalamnya dapat berupa objek, peristiwa, proses dan sebagainya. Ciri-ciri fakta adalah kekhasan dan sifatnya yang tidak berulang-ulang serta bersifat konkrit. b) Konsep
54
Menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak (2009:2.9) konsep adalah suatu istilah,
pengungkapan
abstrak
yang
digunakan
untuk
tujuan
mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Taneo dkk (2010:3.119) menyebutkan bahwa konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau definisi yang ditentukan. Konsep diberi label atau nama berupa kata-kata. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut. Konsep diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam menyampaikan apa yang dipikirkannya. Konsep dipakai untuk berkomunikasi antara sesama manusia secara intelektual. Konsep yang dimiliki seseorang semakin lama semakin banyak. Brunner menunjukan bahwa konsep memiliki sebagai berikut: a) nama; b) contoh; c) ciri-ciri, baik yang esensial maupun yang tidak esensial; d) tingkat ciri. Ciri esensial adalah gambaran yang terkandung dalam kelompok konsep tersebut. Misalnya asam, ciri esensialnya adalah rasanya yang masam. Konsep dapat terbentuk dari observasi dapat pula melalui definisi. Banyak guru yang menggunakan definisi sebagai pembentukan konsep. Akan lebih baik jika konsep dibentuk melalui observasi. Apa bila terpaksa dibentuk dengan definisi,, hendaknya definisi itu sederhana, sehingga mudah dicerna oleh siswa (Soewarso 2009:21). c) Generalisasi Schuneke
(dalam
Sardijyo,
Sugandi
dan
Ischak
2009:2.10)
mengemukakan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terikat
55
dengan konsep. Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja (dalam Taneo dkk 2010:3.125) menyebutkan generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS. b. Nilai, sikap dan keterampilan dalam IPS Nilai berbeda dengan sikap. Nilai bersifat umum, mempengaruhi perilaku seseorang terhadap jumlah objek terhadap orang.nilai itu tidak berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan sikap dan nilai. Sikap biasanya berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakahnitu baik atau buruk, nilai juga menilik kelakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dari orang lain dalam lingkungannya (Sardijyo, Sugandi dan Ischak 2009:2.29). Secara garis besar Alport (dalam Taneo dkk 2010:3.134) menjelaskan bahwa kecenderungan sikap peserta didik berdasarkan sistem nilai yang dominan dalam diri, yakni: Nilai teoritik, ekonomik, aestetik (keindahan), sosial, politik, dan nilai religi. Soewarso (2009:24) menyebutkan bahwa keterampilan-keterampilanyang dibutuhkan dalam pembelajaran IPS diantaranya adalah keterampilan yang dapat digunakan untuk menangani gejala-gejala sosial. Diantaranya adalah keterampilan berpikir, keterampilan akademik (keterampilan studi), keterampilan ilmiah (khususnya ilmu-ilmu sosial), keterampilan sosial. Sardijyo, Sugandi dan Ischak 2009:2.10) menjabarkan tiga keterampilan dalam pembelajaran IPS, yaitu:
56
a) Keterampilan
intelektual/kemampuan
analisis.
Kemampuan
analisis
merupakan bagian dari keterampilan intelektual, dimana kemampuan analisis merupakan kemampuan/keterampilan seseorang/siswa untuk melakukan penyelidikan terhdap suatu peristiwa dengan tujuan mengetahui keadaan sebenarnya. Keterampilan dan kemampuan/kecakapan anatara lain meliputi hal-hal berikut: keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi; keterampilan berfikir, menafsirkan menganalisis dan mengorhganisasikan informasi; kemampuan mengkritik informasi dan membedakan mana yang fakta dan mana yang opini; keterampilan membuat keputusan; keterampilan memecahkan masalah, menerapkan hasil penemuan dalam sistem baru; keterampilan menggunakan media. b) Keterampilan personal, ditekankan pada keterampilan yang sifatnya mandiri, seperti: keterampilan bersifat praktis disebutjua keterampilan psikomotor; keterampilan studi dan kebiasaan kerja; keterampilan bekerja dalam kelompok; keterampilan akademik; atau keterampilan belajar; keterampilan lain seperti keterampilan fisik, keterampilan politik dan keterampilan pengembangan emosional. c) Keterampilan sosial, meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain dan membina kesadaran sosial. Salah satu keterampilan yang tidak kalah penting adalah keterampilan mental, keterampilan yang mendorong pembangunan yang juga merupakan kemampuan/keterampilan IPS, seperti memandang bahwa hidup ini dapat
57
diperbaiki, menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang baik, mempunyai
kesadaran
waktu
yang
tinggi,
dan
mampu
menyatakan
pendapat/gagasan dan menghargai pendapat/gagasan orang lain. 2.1.6.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD Taneo dkk (2010:1.40) menyebutkan bahwa jika ditinjau dari aspekaspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek politik; ditinjau dari lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai ketingkat bangsa; ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional, dampai ketingkat global; dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik dan ekonomi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, ruang lingkup materi dari muatan Ilmu Pengetahuan Sosial pada SD/MI/SDLB/PAKET A adalah sebagai berikut: a. Manusia, tempat dan lingkungan; b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan; c. Sistem sosial dan budaya; d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
2.2.
KAJIAN EMPIRIS Penelitian tentang pembelajaran sebelumnya sudah banyak dilakukan,
beberapa diantaranya mengkaji tentang pengaruh model pembelajaran ataupun
58
media pembelajaran, serta dampaknya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Berikut peneliti sajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini: a. Hasil
penelitain
dari
Nolpin
Sunggudek,
Bonifasius
Saneba,
dan
Jamaludin(2014) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Example Non Example kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan”, yang membuktikan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Example Non Example mengalami peningkatan dari siklus pertama dan siklus kedua sebesar 40%. Dari penelitian tersebut kita mendapatkan pengalaman bahwa model pembelajaran tersebut, dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Sekolah Dasar.
b. Hasil penelitian dari Ni Nyoman Purna Dewi, I Gusti Agung Oka Negara dan I Nengah Suadnyana pada tahun 2014 ynang berjudul “Model Pembelajaran Example Non Example Berbasis Lingkungan Berpengaruh terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Kapten Japa”, yang menunjukan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan memalui model pembelajaran Example Non Example berbasis lingkungan lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukan bahwa model Example Non Exampledapat diterapkan untuk pembelajaran siswa Sekolah Dasar. c. Penelitian dari Handhika (2012) yang berjudul “Efektifitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi Belajar”. IM3 merupakan singkatan dari Interaktif Menarik Menangtang Menyenangkan. Dalam penelitian tersebut media yang digunakan adalah media berbasis Flash dan media
59
Microsoft PowerPoint. Dari penelitian tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan terdapat interaksi motivasi belajar dengan media pembelajaran terhadap prestasi belajar IPA-Fisika, dan menyarankan untuk siswa dengan motivasi rendah akan lebih baik apabila media yang digunakan adalah media IM3. Hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran interaktif, dapat meningkatan motivasi belajar siswa. d. Penelitian dari Nurul astuti Yensy (2012) denagn judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP N 1 Argamakmur”. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example menggunakan alat peraga pada pokok bahasan kubus dan balok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran Example Non Example dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. e. Penelitaian dari Susanti (2014) dengan judul “Pembelajaran Model Examples Non Examples Berbantuan Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA”. Penelitian tersebut mengasilkan kesimpulan bahwa Pembelajaran
kooperatif model examples non examples berbantuan powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas VIII B SMP Negeri 2 Mojotengah. Hal ini menunjukan penerapan mosel pembelajaran Example Non Example dapat dikolaborasi dengan penggunaan media powerpoint. f. Penelitian dari Rosalia Hera Rahayuningrum, S.Pd, yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Multi Media Interaktif Berbantuan
60
Komputrt untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematia Siswa Kelas VIIF di SMP
Negeri Imogiri Bantul”.
Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan media interaktif dengan bantuan komputer, sama halnya dengan penelitian ini, peneliti juga menggunakan media interaktif dengan bantuan komputer. g. Penelitian Rosalia Hera Rahayuningrum yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran
Multimedia
Interaktif
Berbantuan
Komputer
Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul” yang salah satu simpulannya adalah hasil belajar siswa kelas VIIF meningkat setelah menggunakan
media
pembelajaran
multimedia
interaktif
berbantuan
komputer. Dengan ini menunjukan media interaktif dapat meningkatkan motivasi dan membantu siswa memecahkan masalah dalam pembelajaran h. Artikel Kulwinder Singh yang berjudul tahun 2011 Study of Achievement Motivation in Relation to Academic Achievement of Students kita dapat memahami bahwa motivasi siswa dapat berperan penting untuk mencapai hasil belajar siswa. Untuk itu, penting bagi guru dan orang tua untuk tau mengapa perlu memperhatikan dan memberi semangat dan motivasi belajar adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Sehingga sebagi calon guru kita harus dapat memotivasi siswa agar dapat terus berkembang dan belajar. i. Penelitian dari Kazuaki Kojima, dkk, yang berjudul “Study on Support of Learning from Examples in Problem Posing as a Production Task”. Dalam
61
artikel tersebut, membahas dan mengusulkam sebuah pendekatan untuk mendukung pembelajaran dari contoh-contoh dalam penempatan masalah sebagai tugas produksi. j. Penelitian dari Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,693, yang artinya motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan dengan menunjukan adanya hubungan antara motivasi dan hasil belajar siswa Sekolah Dasar.
2.3.
KERANGKA BEPIKIR IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala
dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Oleh karena itu, pembelajaran ini sebaiknya diajarkan secara bermakna agar konsep-konsep dan permasalahan sosial dapat dipahami siswa dengan baik. Namun pada kenyataannya banyak pembelajaran yang bersifat teacher centered atau berpusat pada guru dan minimnya penggunaan media pembelajaran penunjang, dapat memnyebabkan siswa kurang minat, motivasi dan aktivitas dalam pembelajaran, hal ini juga dapat berdampak pada hasil belajar siswa.
62
Dewasa ini, banyak model dan metode pembelajaran inovatif guna menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar para siswanya. Salah satunya adalah model pembelajaran Examples Non Examples. Penggunaan model tersebut dapat dibantu dengan media interaktif yang dibuat dengan aplikasi Microsoft PowerPoint. Penerapan model pembelajaran ini dimaksudkan agar siswa dapat ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga motivasi siswa dapat terbentuk dan materi yang disampaikan guru dapat tersampaikan dengan baik. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengujikan model Example Non Example dengan media interaktif pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional dengan CD pembelajaran pada kelas kontrol. Peneliti hendak membandingkan motivasi dan hasil belajar di antara kedua kelas yang diberi perlakuan berbeda. Dengan adanya perbedaan perlakuan, harapannya dapat diketahui model mana yang terbukti lebih efektif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Pembelajaran IPS yang bersifat teacher centered menyebabkan kurangnya motivasi dan hasil belajar siswa Penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif
Motivasi dan hasil belajar
Proses pembelajaran
Dibandingkan
Penerapan metode pembelajaran konvensional dengan media CD Pembelajaran
Motivasi dan hasil belajar
63
Bagan 2.2.Kerangka Berpikir
2.4.
HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono 2010:96). Berikut adalah hipotesis yang peneliti rumuskan. Ho1 : Motivasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif tidak lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran. Ha1 : Motivasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran. Ho2 : Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif tidak lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran. Ha2 : Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran.
64
BAB III METODE PENELITAN 3.1. JENIS DAN DESAIN EKSPERIMEN Jenis-jenis penelitian menurut Mc Millan dan Schumacher (dalam Widihastrini 2012:13) dibedakan kedalam pendekatan kualitatif dan kuantitafif. Dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode penelitian eksperimental dan pendekatan noneksperimental. Dalam pendekatan kualitatif, dibedakan antara kualitatif interaktif dan noninteraktif. Sugiyono (2010:108) memaparkan bahwa terdapat beberapa bentuk dalam penelitian, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design dan Quasi Experimental design. Jenis penelitian yang kami terapkan dalam penelitian ini adalah disain intact group comparation dan Nonequivalent Control Group Design. Untuk mengukur pengaruh dari penerapan model pembelajaran
Example
Non
Example
terhadap
motivasi
belajar
siswa
mengapliksikan penelitian jenis intact group disign dengan membandingkan hasil pengukuran kelompok eksperimen dan hasil pengukuran kelompok kontrol. Penelitaian efektivitas penerapan pembelajaran Example Non Example pada hasil belajar siswa di lakukan dengan mengadaptasi jenis penelitian control grouppretest-postest atau Nonequivalent Control Group Design, yaitu dengan memberi pretest dan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
65
66
Pada desain Intact-Group Comparation ini terdapat kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Desain ini dapat digambarken sebagai berikut:
X 01 02 Keterangan : O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan Nonequivalent Control Group Design adalah salah satu jenis dari Quasi Experimental Desigen. Quasi Ekxperiment merupakan pengembangan dari true experimental design, yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. terdapat dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Kelompok yang diberi perlakuan (X) adalah kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan adalah kelompok kontrol. Kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai tidak berbeda secara signifikan.
01 X 02 03 04
Keterangan:
01 = nilai pretest kelompok eksperimen 02 = nilai posttest kelompok eksperimen 03 = nilai pretest kelompok kontrol
67
04 = nilai posttest kelompok kontrol
3.2. PROSEDUR PENELITIAN Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yangditempuh dalam penelitian. Langkah-langkah penelitian menurut Arikunto (2010:61) adalah sebagai berikut: a. Memilih masalah b. Studi pendahuluan c. Merumuskan masalah d. Merumuskan anggapan dasar atau hipotesis e. Memilih pendekatan f. Menentukan variabel dan sumber data g. Menentukan dan menyiapkan instrumen h. Mengumpulkan data i. Analisis data j. Menarik kesimpulan k. Membuat laporan Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah memilih masalah. Masalah merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untuk dipecahkan. Dalam hal ini peneliti memilih masalah yang berkaitan dengan proses atau kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar, sesuai dengan jurusan pendidikan yang peneliti tempuh Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam kegiatan studi pendahuluan, peneliti mencari literatur, baik teori maupun penemuan atau hasil penelitian terdahulu, dan berkonsultasi dengan
68
dosen pembimbing, beberapa kepala SD dan guru SD. Selain itu peneliti juga melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran di beberapa SD. Setelah itu kegiatan selanjutnya adalah merumuskan masalah. dengan menetapkan judul dan membuat rancangan penelitian yang akan dilaksanakan. Dengan menyusunnya kedalam proposal penelitian. Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Sedangkan hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya. Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan eksperimen dengan disain intact group comparation dan Nonequivalent Control Group Design. Peneliti menentukan Varibel atau titik perhatian dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif sebagai variabel bebas, Motivasi dan hasil belajar siswa kelas empat Sekolah Dasar sebagai variabel terikatnya. Sedangkan sumber data atau subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Langkah selanjutnya adalah menentukan dan menyusun instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Intrumen yang adigunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner atau angket, observasi, dokumentasi dan tes. Setelah
instrumen
disusun
dan
diujicobakan
kegiatan
selanjtnya
adal
mengumpulkan data. Kegiatan mengumpulkan data adalah mengamati variabel
69
yang akan diteliti dengan metode dan intrumen-instrumen yang telah disusun. (Arikunto, 2010:275) Analisis data merupakan kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel da jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (sugiyono 2012:207). Dari hasil analisis data langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan merupakan jawaban, benar-benar jawaban yang dicari. Kesimpulan ditarik berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianallisis.(Arikunto, 2010:385)
3.3. SUBYEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar khususnya yang berada di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Penelitian akan dilaksanakan di SD Panimbang 01 tepatnya di jalan Salangkuning, Dusun Genteng Kulon, dan SD Panimbang 03 di jalan raya Genteng Wetan, dan keduanya berada di Desa Panimbang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan bulan Juni tahun 2016.
3.4. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
70
dipelajari untuk kemudian di tarik kesimpulannya (sugiyono (2010:117). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dari 4 Sekolah Dasar Negeri Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap sebanyak 101 siswa. Tabel 3.1. Populasi Nama Sekolah
Banyak Siswa Kelas IV
SDN Panimbang 01
26
SDN Panimbang 03
28
SDN Panimbang 04
16
SDN Panimbang 05
31
Jumlah
101
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2010:124) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penentuan sampel dengan tekinik ini didasarkan pada pertimbangan dari jenis penelitian yang membutuhkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen serta adanya keterbatasan waktu, dana, dan tenaga peneliti. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Sampel dalam penelitian ini adalah 26 siswa kelas IV SD Panimbang 01 sebagai kelompok eksperimen dan 28 siswa kelas IV SD Panimbang 03 sebagai kelompok kontrol. Penentuan kelompok sampel yang dilihat berdasarkan hasil uji homogenitas atau uji kesamaan rata-rata hasill Ujian Akhir Semester dari kedua kelompok sampel tersebut pada bagian analisis data.
71
3.5. VARIABEL PENELITIAN Variabel adalah suatu atribut, atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2010:61). Adapun variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.5.1. Variabel Independen (variabel bebas) Sugiyono (2010:61) menyebutkan bahwa variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif. 3.5.2. Variabel dependen (variabel terikat) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Motivasi belajar diukur dengan menggunakan angket, sedangkan hasil belajar siswa dinyatakan nilai tes atau nilai evaluasi pembelajaran setelah perlakuan. 3.5.3. Variabel kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono 2010:62). Dalam penelitian ini variabel yang kami kontrol adalah jumlah siswa,
72
kondisi hasil belajar siswa, ruang kelas, fasilitas, waktu belajar, latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru yang sama atau hampir sama. 3.5.4. Definisi operasional Variabel Definisi operasional variabel digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan pembaca terhadap variabel yang digunakan pada penelitian untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Model Pembelajaran Examples Non Examples Model Pembelajaran Example Non Example adalah stategi pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh berupa gambar, foto, kasus untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis dalam memecahkan permaslahan yang disajikan. Model pembelajaran Example Non Example dapat ditujukan untuk mengajarakan definisi suatu konsep. Konsep pada umumnya dapat dipelajari melalui pengamatan dan definisi. Selain itu dapat pula dengan mempersiapkan siswa untuk dua hal (contoh dan bukan contoh) dari konsep yang ada serta mengnelompokan keduanya sesuai konsep yang ada. b. Media Interaktif Media interaktif adalah media yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendakinya untuk proses selanjutnya. Media yang digunakan berupa CD pembelajaran Interaktif yang dibuat oleh penerbit. c. Motivasi Belajar
73
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk berperilaku saat melakukan aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di kelas.
d. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini yakni hasil belajar siswa yang diukur dengan menggunakan instrumen tes dan menekankan aspek kognitif yang harus dicapai oleh siswa. Berpedoman pada taksonomi
Bloom dalam
Daryanto (2012: 103), ranah kognitif dibagi menjadi enam, yakni mulai dari C1 (pengetahuan) hingga C6 (evaluasi). Namun dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan keenam ranah kognitif yang disebutkan di atas, dikarenakan kurang mampunya siswa SD untuk berpikir secara abstrak. Dengan menggunakan tes objektif berupa pilihan ganda dan isian singkat serta tingkat kesukaran yang berbeda, peneliti bermaksud untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. e. Mata Pelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Dalam penelitian ini fokus materi pelajaran IPS yang diajarkan adalah materi tentang Perkembangan Teknologi. Kompetensi dasar (KD) dari materi tersebut adalah KD 2.3.Mengenal
74
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. f. Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Siswa kelas IV SD berada pada kisaran umur 9-10 tahun atau tahap operasional konkret. Berdasarkan teori Piaget (dalam Trianto 2013:15), tahap operasional konkret kemampuan-kemampuan utama yang dimiliki anak yaitu perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan.
3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pada dasarnya teknik pengumpulan data adalah penggunaan metode atau instrumen yang bertujuan untuk memperoleh ukuran, data, ataupun keteranganketerangan tentang variabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan kuisioner atau angket, observasi, dokumentasi dan tes. a. Kuisioner atau Angket Kuisioner atau angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaanatau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2010:199). Dalam penelitain ini, angket yang dibuat bertujuan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Arikunto (2010:268) menjelaskan prosedur yang harus dilakukan sebelum koisioner disusun adalah sebagai berikut: a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner
75
b) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran koisioner c) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal d) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus untuk menentukan teknik analisis. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Angket ini kami kembangkan dari kajian teori yang ada. Berdasarkan ciri-ciri motivasi yang dikemukakan oleh Sardiman, dan beberapa refrensi angket motivasi yang sudah berkembang kami menyusun kisi-kisi dan instrumen angket motivasi belajar siswa. Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan, yang dibuat dalam bentuk kalimat positif dan negatif. Pernyataan Angket dibuat dalam bentuk ceklist. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan lima pilihan jawaban. Tabel 3.2. Pedoman Penskoran Butir Angket Motivasi Skor Pilihan Jawaban
Positif
Negatif
Sangat Setuju
5
1
Setuju
4
3
Ragu-ragu
3
3
Tidak Setuju
2
4
Sangat Tidak Setuju
1
5
(Sugiyono, 2012:135)
b. Observasi
76
Arikunto menyebutkan bahwa dalam menggunakan metode observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas guru dan siswa yang sedang diamati. Observasi yang dilakukan adalah observasi yang tidak terstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Data yang hendak diperoleh dari pengamatan ini adalah mengenai penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif. Observasi juga dilakukan guna mendukung data motivasi belajar siswa yang diperoleh dari pengisian angket. c. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendukung data tentang motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2012:197) Wawancara tidak tersturktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan. Wawancara dilakukan kepada guru yang telah melaksanakan pembelajaran, yaitu
77
kepada ibu Sunariyah guru kelas IV SDN Panimbang 03 dan ibu Ely Pujiastuti, guru Kelas IV SDN Panimbang 01. d. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto 2010:274). Metode ini peneliti gunakan dalam mencari data berupa materi yang akan disampaikan dalam penerapan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif serta untuk mencari data siswa kelas IV di Gugus Palapa Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. e. Tes Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto 2010:266). Teknik tes ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes berisi soal-soal evaluasi yang digunakan untuk alat pretes dan postes yang dibuat sama. Soal evaluasi yang terdapat dalam instrumen tes ini berupa pilihan ganda (mulitple choice) dan Isian Singkat.
3.7.UJI
COBA
INSTRUMEN,
VALIDITAS
DAN
RELIABILITAS Menurut Arikunto (2010:203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
78
sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini intrumen yang disiapkan adalah soal tes, lembar angket, dan rambu-rambu pengamatan. 3.7.1. Uji Coba Instrumen Arikunto (2010:210) tujuan diadakannya uji coba instrumen adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui tingkat keterpahaman instrumen b. Untuk mengetahui teknik paling efektif c. Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket d. Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memandai dan cocok dalam keadaan lapangan e. Untuk tujuan keandalan atau keampuhan instrumen. Instrumen-intrumen penelitian ini diujikan kepada siswa kelas IV SD Panimbang 05 yang berlokasi di jalan Cikadu, Desa Panimbang, kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Hal ini karena SD tersebut memiliki kesamaan kualitas sekolah, suasana sekolah, kualitas guru dan kualitas siswanya dengan SD yang dijadikan penelitian. 3.7.2. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2010:211).
79
Menurut Sugiyono (2010:177) Ada tiga macam cara pengujian validitas, yaitu: pengujian validitas konstruk (construct validity), pengujian validitas isi (content validity), dan pengujian validitas eksternal. Sugiyono (2010:176) validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas isi, sedangkan instrument yang digunakan untukk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk. Wahyono (2012:186) menyebutkan bahwa sebuah item dikatakan sahih atau valid adalah jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total, sebuah item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas jika memiliki tingkat korelasi yang tinggi terhadap skor total item. Syarat agar dikatakan sahih yaitu: nilai atau arah korelasi positif dan lebih besar dari r tabel dengan peluang kesalahan tidak terlalu besar (menurut teori maksimal 5%). Langkah untuk menguji korelasi dengan menggunakan program SPSS, adalah sebagai berikut: 1) Masukan data-data ke dalam data editor SPSS; 2) Klik menu Analyze, pilihlah Correlate dan lanjutkan dengan pilihan Bivariate. 3) Pilih semua variabel disebelah kiri dialog korelasi dan masukan ke kotak variabel sebelah kanan 4) Klik OK dan perhatikan hasilnya di jendela output SPSS. (Wahyono, 2012:187-189) Soal tes yang dipakai pada saat proses penilaian dalam pembelajaran sebanyak 30 butir soal yang terdiri dari pilihan ganda dan isian singkat. Namun,
80
untuk proses validitas, soal dibuat paralel yang setara cakupan materi dan tingkat kesulitan soalnya dengan jumlah 50 butir. Setelah dinyatakan layak diujicobakan, maka dilakukan maka dilakukan uji coba soal kepada 31 siswa kelas IV SD Negeri Panimbang 05. Dari perhitungan, diperoleh item soal yang valid sebanyak 35 butir soal dan tidak valid sebanyak 15 butir soal. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen soal tes dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel.3.3. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Keterangan Nomor soal
Jumlah
Valid A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A10, A15, A16, A17, A18, A19, A21, A22, A25, A26, A27, A28, A30, B1, B2, B3, B6, B7, B8, B9, B11, B12, B13, B14, B17, B18, B19, B20 35
Tidak valid A8, A9, A11, A12, A13, A14, A20. A23, A24, A29, B4, B5, B10, B15, B16
15
Angket motivasi siswa yang dipakai pada untuk mengukur motivasi belajar siswa terdiri dari 40 butir deskriptor yang diujikan, 32 diantaranya dinyatakan valid. Dari 32 deskriptor tersebut sudah
mewakili semua indikator motivasi
belajar. Uji coba angket motivasi diberikan kepada 31 siswa kelas IV SD Negeri Panimbang 05. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen angket motivasi belajar dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel.3.4. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Keterangan Nomor soal
Valid 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39
Tidak valid 3, 8, 11, 16, 23, 30, 32, 40
81
Jumlah
32
8
3.7.3. Reliabilitas Arikunto (2010:221) menyebutkan bahwa reliabel artinya dapat dipercaya atau diandalkan, sedangkan reliabilitas dapat berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrumen tersebut sudah baik.instrumen yang reliabel berarti instrumen cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Secara umum ada dua jenis pengujian reliabilitas, yaitu secara internal dan eksternal. Menurut sugiyono (2010:183) pengujian secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalen dan gabungan, secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tersebut. Instrumen yang diuji dengan test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen bebrapa kali pada responden. Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. Reliabilitasnya dapat diukur dengan mengkorelasikan belahan pertama dan kedua, bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen, salah satunya dengan rumus spearmen brown, yaitu:
Dimana
ri= reliabilitas internal seluruh instrumen
82
rb = korelasi produk momen antara belahan pertama dan kedua Untuk menentukan apakah instrumen tebsebut reliabel atau tidak, dapat dilakukan dengan membangdingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > rtabel) maka instrumen tersebut reliabel. Hasil dari perhitungan nilai reliabilitas dengan rumus spearmen brown untuk 20 soal pilihan ganda adalah 0,861 dan untuk 15 soal isian singkat adalah 0,782. Karena jumlah siswa yang melakukan uji coba sebanyak 31 maka rtabel = 0,355. R hitung lebih besar dari r tabel Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item soal evaluasi
reliable dengan kriteria baik dan dapat diterima. Sedangkan hasil
perhitungan nilai reliabilitas untuk 32 item deskriptor angkat motivasi yang telah dinyatakan valid adalah 0,830 dan lebih besar dari 0,355, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen angket motivasi belajar siswa adalah reliabel.
3.7.4. Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar atau salah soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dalam bentuk indeks (Kusaeri dan Suprananto 2012:174). Rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran adalah:
Dengan P = indeks kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan betul JS = jumlah siswa yang mengikuti tes
83
Besarnya indeks kesukaran (difficulty indeks) antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukan soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukan soal tersebut terlalu mudah (Daryanto 2012:180). Tabel 3.5. Kriteria untuk indeks tingkat kesukaran soal Range tingkat kesukaran 0,71 – 1,0 0,31 – 0,70 0,00 – 0,30
kategori Mudah Sedang Sulit
(Kusaeri dan Suprananto 2012:175)
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal tes tersebut, dapat diketahui kategori 50 soal yang telah diujicobakan. Dari 50 soal, terdapat 28 soal yang termasuk kategori mudah, 18 soal kategori sedang, dan 4 soal kategori sulit. 3.7.5. Daya Pembeda Kusaeri dan Suprananto (2012:175 ) menyebutkan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dab suswa yang belum menguasai materi yang diujikan. Daya pembeda butir soal memiliki manfaat berikut: a. meningkatkan mutu setiap soal. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui apakah butir soal itu baik, direvisi atau ditolak; b. untuk mengetahui seberapa jauh butir soal dapat membedakan kemampuan siswa. Apabila butir soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa maka butir soal dapt sicurigai beberapa kemungkinan, seperti: kunci jawaban butir soal tidak tepat, kompetensi yang diukur tidak jelas, pengecoh tidak
84
berfungsi, materi yang ditanyakan terlalu sulit, sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada salah informasi dalam butir soalnya. Cara menentukan daya pembeda (nilai D) untuk kelompok kecil (kurang dari 100 responden), seluruh kelompok test dibagi dua sama besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah, sedangkan untuk kelompok besar (lebih dari 100 testee) biasanya hanya diambil kutubnya saja, yaitu 27% skor teratas dengan sebagai kelompok atas dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah. Rumus mencari D
(Daryanto 2012:186) Dengan J = jumlah peserta tes JA = banyak siswa kelompok atas JB = banyak siswa kelompok bawah BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar D = indeks Daya pembeda atau indeks diskriminasi Tabel 3.6 Kriteria daya pembeda No. Range daya pembeda 1. 0,40-1,00 2. 0,30 – 0,39 3. 0,20 – 0,29 4. 0,00 – 0,19 (Kusaeri dan Suprananto 2012:177)
Kategori Sangat memuaskan Memuaskan tidak memuaskan Sangat tidak memuaskan
Berdasarkan hasil perhitungan manual, dari 50 soal uji coba diketahui 11 soal berdaya beda jelek, 21 soal berdaya beda cukup, 16 soal berdaya beda baik, dan 2 soal berdaya beda baik sekali.
85
3.8.
ANALISIS DATA
3.8.1. Analisis Data Awal/Uji Persyaratan Analisis Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dari program aplikasi komputer SPSS Sstatistical Programfor Social Science). SPSS adalah salah satu software aplikasi dalam komputer yang memiliki menu khusus untuk mempermudah mempersiapkan perhitungan sebuah metode statistika (Santoso, 2001:10). Analisis tahap awal dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, apakah kedua kelompok memiliki kesamaan varians atau tidak, dan apakah kedua kelompok memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan atau tidak.
a. Uji Normalitas Gunawan
(2013:70)
menyebutkan
bahwa
Uji
Normalitas
data
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sempel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Menurut Santoso (2001:94-95) Langkah untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut: 1) buka file deskriptif 2) dari menu analiyze, descriptive statistic, lalu explore 3) isi dependent list atau nama variabel yang akan diuji.
86
4) Display atau pilihan output yang akan ditampilkan, yang bisa berupa output statistik atau grafik (plot). Oleh kerena hanya akan menguji normalitas data, pilih plots. 5) Klik pada pilihan normality plot with tests 6) Non aktifkan pilihan stem and leaf 7) pilih none pada bagian boxplots 8) Tekan tombol continue 9) Klik Ok Uji normalitas dengan menggunakan program SPSS, menghasilkan 3 jenis keluaran, yaitu processing summary, descriptives, test of Normality, dan Q-Q plots. Untuk keperluan penelitian umumnya hanya diperlukan keluaran berupa test of Normality. Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikansi (a) tertentu (biasanya a = 0,05 atau a = 0,01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.) untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut: 1) Tetapkan taraf signifikan uji, misalnya a = 0,05 2) Bandingkan p dengan taraf signifikan si yang diperoleh 3) Jika signifikansi yang diperoleh > a, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 4) Jika signifikansi yang diperoleh < a, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
87
b. Uji homogenitas Arikunto (2010: 363) menyebutkan bahwa homogenitas beberapa bagian sampel adalah seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitian nya diambil dari kelompok yang terpisah yang berasal dari satu populasi. Berikut adalah langkah untuk menguji kehomogenan data sampel Y berdasarkan pengelompokan data X dengan SPSS: 1) Buka file data yang akan dianalisis 2) Pilih menu analyze – descriptives statistics – explore pilih y sebagai dependen list dan x sebagai factor list, catatan: untuk homogenitas uji beda, x adalah kode kelompok 3) Klik tombol plots 4) Pilih lavene test, untuk untransformed 5) Klik continue, lalu klik OK (Gunawan 2013: Untuk keperluan penelitian, pada umumnya hanya perlu keluaran test of homogenity of variance. Kehomogenan dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk taraf signifikansi (a) tertentu (biasanya a = 0,05 atau a = 0,01). Sebaliknya jika hasil uji signifikan maka kehomogenan tidak dipenuhi. Pada kolom Sig. terdapat nilangan yang menunjukan taraf signifikansi yang diperoleh. Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut:
88
1) Tetapkan taraf signifikansi uji, misalnya a = 0,05 2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh 3) Jika signifikansi yang diperoleh > a, maka variansi setiap sampel sama (homogen) 4) Jika signifikansi yang diperoleh < a, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen) 3.8.2. Analisis Data Akhir Uji beda adalah alat statistik unyuk menguji hipotesis penelitian yang menguji hipotesis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan satu, dua, atau lebih variabel penelitian. Wahyono (2012:99) menyebutkan bahwa analisa Independent sample t test metupakan analisa yang digunakan untuk mengui dua rata-rata dari dua sampel yang saling independent atau tidak berkaitan. Langkah untuk melakukan analisa tersebut adalah sebagia berikut: 1) Buka aplikasi SPSS yang sudah terpasang pada komputer 2) Masukan data yang mau dinalalisis pada worksheet data view; 3) Pilih menu analyze - compare mean - independent sample t test; 4) Masukan nilai tes yang akan diuji pada kotak test variabel dan kelompok data pada kotak dialog Grouping Variabel; 5) Klik define group lalu isikan 1 pada group 1 dan 2 pada group 2 6) Klik continue, lalu lihat pada output (hasil) analisis, Ada dua tahapan analisis yang harus dilakukan yaitu : Pertama menguji apakah asumsi variance populasi kedua sampel tersebut sama (equal variance
89
assumed) ataukah berbeda (equal variances not assumed) dengan melihat levene’s test for equality of variance; Kedua melihat nilai t test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan. Aturan pengambilan keputusan: Jika p (sig.) yang diperoleh lebih besar daripada 0,05, maka Ho diterima, sebaliknya tolak Ho. Denga melihat nilai sig. pada Levene’s test for Equality of Variance, terlihat bahwa p > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa variance kedua kelompok tidak berbeda atau sama. Sedangkan jika nilai sig. pada test qualityt for mean diperoleh nilai p < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata tidak berbeda secara signifikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1. Deskripsi Nilai Pretest Pretest atau tes awal dilakukan pada awal pertemuan, sebelum proses pembelajaran dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa. Pretest diberikan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest yang dikerjakan berbentuk soal evaluasi. Soal evluasi tersebut juga digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah perlakuan (postest). Hasil analisis deskriptif dari data nilai pretest siswa kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.1. Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol
Eksperimen
Keterangan Rata-rata (Mean) Nilai tengah (Median) Nilai yang paling sering muncul (Modus) Ragam (Variance) Simpangan Baku (Standard Deviasion) Nilai terrendah (Minimun) Nilai Tertinggi (Maximum) Jangkauan (Range) Rata-rata (Mean) Nilai tengah (Median) Nilai yang paling sering muncul (Modus) Ragam (Variance) Simpangan Baku (Standard Deviasion) Nilai terrendah (Minimun) Nilai Tertinggi (Maximum) Jangkauan (Range)
Sumber: Data Primer diolah, 2016
90
Nilai 64,77 66,00 68,00 108,50 10,42 36,00 82,00 46,00 64,93 64,00 64,00 118,07 10,87 32,00 82,00 50,00
91
Dari tabel 4.1. Distribusi nilai pretes dapat kita ketahui hasil statistik deskripif dari nilai pretes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata atau ukuran pusat data dari nilai pretes kelas kontol adalah 64,77 sedangkan pada kelas eksperimen adalah 64,93. Nilai tengah dari data setelah diurutkan dari nilai pretes pada kelas kontrol adalah 66,00, dan 64,00 pada kelas eksperimen. Nilai yang paling sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 68,00 dan 64,00 pada kelas eksperimen. Ragam (variance) ukuran penyebaran data nilai pretest pada kelas kontrol adalah 108,50 dan 118,07 pada kelas eksperimen. Rata-rata penyimpangan data dari rata-ratanya (simpangan baku) dari nilai pretes kelas kontrol adalah 10,42 dan 10,87 pada kelas eksperimen. Nilai pretes terrendah di kelas kontrol adalah 36,00 dan 32,00 di kelas eksperimen. Sedangkan nilai pretes tertinggi di kelas kontrol adalah 82,00 dan 82,00 di kelas eksperimen. Sedangkan jarak antara nilai tertinggi dan terrendah di kelas kontrol adalah 46 dan 50 di kelas eksperimen. 4.1.2. Deskripsi Nilai Postest Postes atau tes akhir dilakukan pada pertemuan terakhir, setelah proses pembelajaran dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir siswa. Postest diberikan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Postest yang dikerjakan berbentuk soal evaluasi. Soal evluasi tersebut juga digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa (pretest). Hasil analisis deskriptif dari data nilai postest siswa keas kontrol dan eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut :
92
Tabel 4.2. Distribusi Nilai Postest Kelas Kontrol
Eksperimen
Keterangan Rata-rata (Mean) Nilai tengah (Median) Nilai yang paling sering muncul (Modus) Ragam (Variance) Simpangan Baku (Standard Deviasion) Nilai terrendah (Minimun) Nilai Tertinggi (Maximum) Jangkauan (Range) Rata-rata (Mean) Nilai tengah (Median) Nilai yang paling sering muncul (Modus) Ragam (Variance) Simpangan Baku (Standard Deviasion) Nilai terrendah (Minimun) Nilai Tertinggi (Maximum) Jangkauan (Range)
Nilai 72,00 73,00 72,00 135,36 11,63 40,00 88,00 48,00 78,79 78,00 68,00 102,32 10,12 54,00 94,00 40,00
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Dari tabel 4.2. Distribusi nilai postest dapat kita ketahui hasil statistik deskripif dari nilai postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata atau ukuran pusat data dari nilai postes kelas kontol adalah 72,00, sedangkan pada kelas eksperimen adalah 78,79. Nilai tengah dari data setelah diurutkan dari nilai postes pada kelas kontrol adalah 73,00, dan 78,00 pada kelas eksperimen. Nilai yang paling sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 72,00 dan 68,00 pada kelas eksperimen. Ragam (variance) ukuran penyebaran data nilai postest pada kelas kontrol adalah 135,36 dan 102,32 pada kelas eksperimen. Rata-rata penyimpangan data dari rata-ratanya (simpangan baku) dari nilai postes kelas kontrol adalah 11,63 dan 10,12 pada kelas eksperimen. Nilai postes terrendah di
93
kelas kontrol adalah 40,00 dan 54,00 di kelas eksperimen. Sedangkan nilai postes tertinggi di kelas kontrol adalah 88,00 dan 94,00 di kelas eksperimen. Sedangkan jarak antara nilai tertinggi dan terrendah di kelas kontrol adalah 48,00 dan 40,00 di kelas eksperimen. 4.1.3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pengukuran motivasi belajar siswa dilakukan dengan mentabulasi hasil pengisian angket motivasi setelah pelaksanaan pembelajaran selesai. Angket motivasi tersebut diisi oleh siswa pada kelas kontrok dan kelas eksperimen. Gambaran hasil pengukuran motivasi belajar siswa dapat dilihat dari tabel berikut Tabel 4.3. Distribusi Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol
Eksperimen
Keterangan Rata-rata (Mean) Nilai tengah (Median) Nilai yang paling sering muncul (Modus) Ragam (Variance) Simpangan Baku (Standard Deviasion) Nilai terrendah (Minimun) Nilai Tertinggi (Maximum) Rata-rata (Mean) Nilai tengah (Median) Nilai yang paling sering muncul (Modus) Ragam (Variance) Simpangan Baku (Standard Deviasion) Nilai terrendah (Minimun) Nilai Tertinggi (Maximum)
Nilai 124,85 127,00 127,00 46,29 6,80 110,00 138,00 129,43 131,00 133,00 84,18 9,175 110,00 150,00
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Dari tabel 4.3. Distribusi Motivasi Belajar Siswa dapat kita ketahui hasil statistik deskripif dari pengukuran motivasi belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata atau ukuran pusat data dari motivasi belajar siswa pada kelas kontol adalah 124,85 sedangkan pada kelas eksperimen adalah 129,43.
94
Nilai tengah dari data setelah diurutkan dari motivasi siswa pada kelas kontrol adalah 127 dan 139 pada kelas eksperimen. Nilai yang paling sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 127 dan 131 pada kelas eksperimen. Ragam (variance) ukuran penyebaran data motivasi siswa pada kelas kontrol adalah 46,29 dan 84,18 pada kelas eksperimen. Rata-rata penyimpangan data dari rata-ratanya (simpangan baku) dari nilai pretes kelas kontrol adalah 6,89 dan 9,17 pada kelas eksperimen. Hasil pengukuran motivasi belajar terrendah di kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen yaitu 110. Sedangkan hasil pengukuran motivasi belajar tertinggi di kelas kontrol adalah 138 dan 150 di kelas eksperimen. 4.1.4. Deskrispsi Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan dalam empat pertemuan pada masing-masing kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
Pada
kelas
eksperimen
pembelajran
dilaksanakan
dengan
menerapkan model Examples Non Examples dengan media interkatif Power Point. Sedangkan pada kelas kontrol guru menggunakan metode pembelajaran yang digunakan sehari-hari yaitu metode konvensional ceramah dengan bantuan media CD Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki beberapa perbedaan dan kesamaan. Tujuan dalam kedua kelas tersebut adalah sama yaitu akan belajar tentang pokok bahasan atau fokus materi perkembangan teknologi. Tujuan pembelajaran yang lebih terperinci dapat dilihat dalam lampiran RPP.
95
Aktivitas siswa kelas eksperimen sedikit berbeda dengan siswa kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, siswa melakukan pengamatan gambar dan memperhatikan penjelasan guru. Namun pada kelas kontrol siswa memperhatikan penjelasan guru. Baik siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, sama-sama melakukan diskusi kelompok dan mengoperasika media interaktif. Akan tetapi jenis media yang digunakan dalam kelompok tersebut adalah berbeda. Peran guru dalam pembelajaran sangat penting. Kedua guru baik guru di kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah melaksanakan pembelajaran susuai dengan RPP yang telah disusun. Guru-guru tersebut dapat menarik perhatian siswa dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan memahami isi materi yang disampaikan. Pola aturan dan interkasi di kedua kelas sudah berjalan dengan teratur. Guru mengarahkan dan siswa melaksanakan. Namun pola umum atau strategi pembelajaran yang digunakan berbeda. Kelas eksperimen menerapkan model Example Non Example dan kelas kontrol menerapkan metode konvensional ceramah. Batas waktu yang di tetapkan adalah 2 kali 35 menit tiap satu pertemuan. Pertemuan pertama di kedua kelas, pembelajaran berlangsung melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa menggunakan alat komputer. Namun pada pertemuan kedua dan ketiga, siswa sudah terbiasa dan berani menggunakan perangkat komputer yang tersedia. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol evaluasi pembelajaran tiap pertemuan dilakukan secara lisan setelah pembelajaran berlangsung dengan
96
mengulas dan menyimpulkan materi oleh guru bersama dengan siswa. Untuk evaluasi secara keseluruhan dilaksanakan dalam pertemuan berbeda setelah semua pembalajaran disampaikan.
4.1.5. Analisis Data Awal/ Uji Prasayat 4.1.5.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk melihat distribusi data, berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentuan teknik analisis data yang akan digunakan. Apabila data normal, maka peneliti menggunakan teknik parametrik. Uji normalitas menggunakan program SPSS. Keluaran Hasil uji normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada tabel sebagai berikut.
Kelas eksperimen kontrol
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Nilai Pretest Siswa Kolmogorov Smirnov Shapiro Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. 0,119 28 0,200* 0,932 28 0,071 0,086 26 0,200* 0,966 26 0,516
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi (a) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk kelompok eksperimen adalah 0,200 pada hasil tes dengan analisis Kolmogorov Smirnov dan 0,071 pada hasil tes dengan analisis Shapiro Wilk keduanya
97
menunjukan hasil yang lebih besar dari taraf signifikasn 0,05. Dengan demikian, data nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi normal. Pada kelas kontrol nilai signifikansinya adalah 0,200 dan 0,516lebih besar dari 0,05, hal ini berarti nilai pretest pada kelas kontrol juga berdistribusi normal.
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Nilai Postest Siswa Kelas eksperimen kontrol
Kolmogorov Smirnov Statistic Df Sig. 0,119 28 0,200 0,163 26 0,075
Shapiro Wilk Statistic df Sig. 0,956 28 0,285 0,933 26 0,90
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.5. terlihat bahwa signifikasi skor postest kelas eksperimen yaitu 0,200 atau 0,285 lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Pada kelas kontrol nilai signifikansinya adalah 0,075 dan 0,090 lebih besar dari 0,05, hal ini berarti nilai postest pada kelas kontrol juga berdistribusi normal.
Kelas eksperimen kontrol
Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa Kolmogorov Smirnov Shapiro Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. 0,116 28 0,200 0,968 28 0,531 0,163 26 0,075 0,962 26 0,429
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa signifikasi skor motivasi siswa kelas eksperimen yaitu 0,200 atau 0,531 lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Pada kelas kontrol nilai signifikansinya adalah 0,075 atau 0,429 lebih besar dari 0,05, hal ini berarti skor motivasi siswa pada kelas kontrol juga berdistribusi normal.
98
4.1.5.2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui terdapat kesamaan varian atau tidak pada suatu populasi. Apabila varian yang dimiliki oleh sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka data sampel cukup homogen dan dapat digeneralisasikan. Uji homogenitas data menggunakan SPSS, disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Pretest
Postes
Motivasi
Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data penelitian Levene Statistic df 1 Based on Mean 0,011 1 Based on Median 0,013 1 Based on trimmed mean 0,23 1 Based on Mean 0,036 1 Based on Median 0,048 1 Based on trimmed mean 0,031 1 Based on Mean 2,131 1 Based on Median 2,146 1 Based on trimmed mean 2,152 1
df 2 52 52 52 52 52 52 52 52 52
Sig. 0,918 0,908 0,881 0,850 0,828 0,860 0,150 0,149 0,148
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Kehomogenan dipenuhi jika hasil uji signifikansi yang diperoleh lebih dari a (a = 0.05 atau 0.01). Dari tabel 4.6. dapat diketahui signifikasi pada nilai postest adalah 0,850 atau lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varian nilai pretes siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen. Signifikasi pada nilai postest adalah 0,918 atau lebih besar dari 0,05, dengan demikian varian nilai postes siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen. Sedangkan signifikasi pada skor motivasi siswa adalah 0,150 atau lebih besar dari 0,05. Hali ini menunjukan
99
bahwa varian skor motivasi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen. 4.1.6. Analisis Data Akhir/Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Examples Non Examples dengan Media Interaktif efektif terhadap hasil belajar siswa. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari adanya perbedaan hasil dan motivasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran Examples Non Examples dengan Media Interaktif dibanding dengan hasil belajar siswa yang dikenai pembelajaran dengan metode pembelajaran konvensional dengan media CD pembelajaran . 4.1.6.1. Uji Beda Rata-rata Nilai Pretest Uji perbedaan rata-rata nilai postest kedua kelas menggunakan independent samples t-test dengan bantuan program SPSS. Hipotesisnya yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Ha : Terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Tabel 4.8. Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest
Kelas
Mean
Eksperimen Kontrol
64,92 64,77
Difference t df mean hitung 4,79 0,055 52
Sig. (2tailed) 0,956
Interpretasi Ho diterima
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa harga t-hitung 0,055 lebih kecil dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (0,055 < 2,005) dan signifikansi
100
(0,956 > 0,05), artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ratarata kelas eksperimen sama dengan rata-rata kelas kontrol.
4.1.6.2. Uji Beda Rata-rata Nilai Postest Uji perbedaan rata-rata nilai postest kedua kelas menggunakan independent samples t-test dengan bantuan program SPSS. Hipotesisnya yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Ha : Terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil pengujian perbedaan rata-rata nilai postes dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.9. Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Postest
Kelas
Mean
Eksperimen Kontrol
78,79 72,00
Difference t df mean hitung 4,79 2,292 52
Sig. (2tailed) 0,026
Interpretasi Ha diterima
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa harga t-hitung 2,292 lebih besar dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (2,292 ˃ 2,005) dan signifikansi (0,026 ˂ 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ha diterima berarti ada
101
perbedaan rata-rata nilai postest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ratarata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol dengan perbedaan rata-rata 4,79. Perbedaan rata-rata yang cukup besar menunjukkan bahwa model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif efektif digunakan pada pembelajaran IPS siswa SD kelas IV khususnya pada pokok bahasan perkembangan teknologi. 4.1.6.3. Uji Beda Rata-rata Motivasi Belajar Uji perbedaan rata-rata skor motivasi belajar kedua kelas menggunakan independent samples t-test dengan bantuan program SPSS. Hipotesisnya yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontol Ha : Terdapat perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontol Hasil pengujian perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.10. Uji Perbedaan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa
Kelas
Mean
Eksperimen Kontrol
129,43 124,85
Difference t df mean hitung 0,14 2,094 52
Sig. (2tailed) 0,041
Interpretasi Ha diterima
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa harga t-hitung 2,094 lebih besar dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (2,094 ˃ 2,005) dan signifikansi (0,041 ˂ 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ha diterima berarti ada
102
perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontol. Rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol dengan perbedaan rata-rata 4,58. Perbedaan rata-rata yang cukup untuk menunjukkan bahwa model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif efektif terhadap motivasi belajar siswa SD kelas IV pada pembelajaran IPS khususnya pada pokok bahasan perkembangan teknologi. 4.1.6.4. Uji Beda Nilai Pretest dan Postest Uji perbedaan rata-rata nilai pretest dan postest pada kedua kelas menggunakan paired samples t-test dengan bantuan program SPSS . hal ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: Ho : Rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen tidak mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Example Non Example dengan media interaktif. Ha : Rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Example Non Example dengan media interaktif. Tabel 4.11. Uji Perbedaan Rata-rata Pretes dan Postes Kelas Ekaperimen Mean Pretest postes
64,93 78,79
Difference t hitung mean -13,86 -13,899
Df 27
Sig. (2tailed) 0,000
Interpretasi Ha diterima
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa harga t-hitung 13,899 lebih besar dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,005 (13,899 ˃ 2,005) dan signifikansi (0,000 ˂ 0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ha diterima
103
berarti ada perbedaan rata-rata nilai pretes dan postes siswa pada kelas eksperimen. Nilai t-hitung negatif menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes lebih baik dari pada nilai pretas dengan perbedaan rata-rata 13,86. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif efektif digunakan untuk meningkatkan hasiil belajar kognitif siswa kelas IV SD pada mata pelajaran IPS khususnya pokok bahasan perkembangan teknologi. 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pemaknaan Temuan Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan, peneliti melakukan pretest sebelum perlakuan diberikan. Hasil pretest menunjukkan bahwa skor pengetahuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol cenderung sama, yaitu data berdistribusi normal serta memiliki varians yang homogen atau tidak berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pengetahuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pemberian perlakuan. Sebelum pelaksanaan perlakuan, antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pengontrolan variabel. Variabel yang dikontrol dalam penelitian ini yaitu kemampuan belajar, sekolah, jumlah pertemuan, fasilitas sekolah serta materi pembelajaran. Pengontrolan kemampuan belajar didapatkan dari skor prtest. Berdasarkan pretest yang dilakukan, didapatkan hasil ratarata skor yang hampir sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen maupun kelas kontrol berada pada gugus yang sama yaitu Gugus Palapa, namun pada sekolah yang berbeda. SDN Panimbang 03 sebagai kelas
104
eksperimen dan SDN Panimbang 01 sebagai kelas kontrol. Jumlah pertemuan kelas kontrol dan kelas eksperimen juga harus sama, pembelajaran kedua kelas dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan untuk perlakuan. Fasilitas sekolah berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan cenderung sama. Pada kedua kelas menggunakan bebrapa perangkat komputer untuk menampilkan dan pengoperasian media interaktif pada kelas eksperimen dan CD pembelajaran pada kelas kontrol. Namun pada kelas eksperimen menggunakan media gambar yang ditayangkan pada LCD. Materi pembelajaran kedua kelas yaitu tentang Perkembangan teknologi. Pengontrolan variabel berfungsi untuk meminimalisasi variabel lain yang mungkin akan berpengaruh selama perlakuan sehingga hasil belajar dan motivasi siswa pada siswa SD kelas IV diakibatkan dari perlakuan yaitu model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif bukan dikarenakan variabel pengganggu yang lain. Menurut Hamdani (2011:55) untuk mengukur efektivitas adalah dengan menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari, jika kemampuan mentranfer inforamasi atau skill yang dipelajari lebih besar dibanding strategi lain, strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian tujuan. Sejalan dengan hal tersebut, posttest ditujukan untuk mengukur kemampuan akhir siswa sebagai hasil belajar dalam ranah kognitif siswa. Skor hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas,
dilanjutkan
dengan
uji
perbedaan
rata-rata
menggunakan
105
independent samples t-test untuk menjawab hipotesis. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai akhir siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah pemberian perlakuan. Sama halnya dengan hasil pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan angket menunjukan adanya perbedaan antara motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Huda (2014:215) Strategi Example Non Example ditunjukan untuk mengajarkan siswa dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah konsep. Konsep meruapakan tingkatan kedua dari tiga struktur Ilmu sosial yang disebutkan Savage dan Amstrong (dalam Taneo dkk 2010:3.111).. Menurut Trianto (2013:185) disebutkan bahwa langkah untuk mengajarkan konsep sdapat dilakukan dengan pemberian bantuan, bantuan tersebut dapat berupa inti isi, ciriciri pokok, contoh dan bukan contoh. Dengan demikian model Example Non Example merupakan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan konsep IPS kepada siswa. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Nolpin Sungudek yang menunjukan bahwa penggunaan model Exaample non Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD ada mata pelajaran IPS. Penelitian dari Gullam Hamdu dan Lisa Agustina, menunjukan adanya hubungan antara motivasi dan hasil belajar siswa SD. Jamaris (2013:170) mendefinisikan motivasi sebagai suatu tenaga yang mendorong dan mengarahkan perilaku manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapainya. 4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian 4.2.2.1. Implikasi Teoritis
106
Hasil penelitian membuktikan bahwa model Example Non Example dengan media Interaktif efektif terhadap hasil belajar kognitif dan motivasi belajar siswa. Pelaksanaan penelitian menunjukan bahwa efektivitas model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif pada pembelajaran IPS sesuai dengan penjabaran model pembelajaran examples non examples menurut ahli. Model examples non examples merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hamdani (2011:94) menyebutkan bahwa Example non example adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Model Pembelajaran Example Non Example adalah strategi pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh berupa gambar, foto, kasus untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang disajikan. Model pembelajaran Example Non Example dapat ditujukan untuk mengajarakan definisi suatu konsep. Dalam pelaksanaannya di kelas, model pembelajaran examples non examples membantu guru untuk menarik perhatian siswa untuk memperhatikan apa yang disampaikan guru karena menggunakan gambar-gambar contoh alat /teknologi pada zaman dahulu dan sekarang. Guru menyampaikan materi perkembangan teknologi menggunakan gambar-gambar yang tidak asing dengan kehidupan siswa sehari-hari. Dengan gambar-gambar tersebut guru memancing pemahaman siswa tentang perkembangan teknologi yang memuat pokok bahasan alat produksi, komunikasi dan transportasi. Dengan gambar-gambar tersebut siswa diajak untuk dapat memahami pengertian dari produksi, komunikasi dan
107
transportasi serta untuk dapat membedakan alat-alat/teknologi pada zaman dahulu dan sekarang. Kauchak dan Pauld Eggen (1996:210) menyebutkan bahwa “examples tell us what a concept is by illustrating its essential characteristics, and the non example help us disriminate between the important characteristics and those of closely related concept. Consider the following examples”. Hal ini berarti bahwa gambar-gambar contoh yang digunakan dapat menjelaskan konsep yang akan diajarkan, yaitu konsep tentang teknologi pada zaman dahulu dan konsep teknologi pada zaman sekarang, untuk membedakam kedua konsep yang berhubungan tersebut gambar bukan contoh dapat menolong untuk memperjelas konsep tersebut. Daryanto (2012:53) menyebutkan bahwa multimedia interaktif adalah salah satu multimedia yang yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Perangkat komputer yang sedang membuka program powerpoint yang dibuat guru agar siswa dapat mengoperasikan sendiri media tersebut. Dalam media tersebut siswa dapat memilih langkah-langkah selanjutnya. Media ini dibuat menarik sehingga siswa dapat memahami materi yang ada didalamnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menyimpulkan kelemahan pada penerapan model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif. Kelemahan tersebut yaitu: model pembelajaran Examples Non Examples lebih dominan pada kelas tinggi, karena pada kelas rendah tingkat
108
analisis siswa masih rendah dan kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer pada kelas rendah juga masih rendah. Pelaksanaan model pembelajaran examples non examples dengan media Interaktif harus dipersiapkan dengan matang. Gambar yang digunakan setidaknya tidak asing dalam kehidupan sehari-hari dan harus menarik perhatian siswa. Gambar yang dipilih juga diharapkan bisa memancing minat siswa untuk memperhatikan. Perangkat komputer yang akan digunakan juga harus dipastikan dapatberoperasi dengan baik. Dalam prakteknya guru harus memperhatikan waktu yang tersedia agar tidak kekurangan waktu karena pembelajaran tersebut memerlukan waktu yang cukup lama. 4.2.2.2. Implikasi Praktis Keefektifan model pembelajaran examples non examples dapat diterapkan pada materi pembelajaran lain. Model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif lebih efektif digunakan pada mata pelajaran IPS dibandingkan dengan menggunakan model konvensional ceramah dengan media CD Pembelajaran. Keefektifan model pembelajaran examples non examples dapat mendorong guru untuk berperan sebagai model, fasilitator, motivator, pembimbing, dan evaluator. Guru juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan. Model pembelajaran examples non examples memberikan beberapa manfaat bagi siswa, yaitu: (a) meningkatkan pola berpikir kritis dan analistis; (b) meningkatkan partisipasi aktif siswa; (c) dapat memunculkan pengalaman belajar baru; (d) mengajak siswa untuk belajar mandiri; dan (e)
109
meningkatkan kerjasama rekan belajar. Manfaat-manfaat yang didapatkan siswa sangat membantu siswa dalam mengoptimalkan hasil belajar dan motivasi belajarnya. Sedangkan bagi sekolah, keefektifan model pembelajaran examples non examples dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga mutu sekolah dapat meningkat. 4.2.2.3. Implikasi Pedagogis Dalam pelaksanaanya proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sama halnya Pada pelaksanaan penelitian ini, meskipun telah dilakukan pengontrolan variabel, namun keefektifan model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif pada pembelajaran IPS dipengaruhi oleh beberapa faktor baik individual dan sosial. Purwanto (2010:102) menggolongkan faktor-faktor tersebut menjadi 2 golongan, yaitu: faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut dengan
faktor
individual
(kematangan/pertumbuhan,
kecerdasan,
latihan,
motivasi, dan faktor pribadi), dan faktor yang ada di luar yang disebut dengan faktor sosial (keluarga /keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alatalat yang digunakan dalam belajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial). Secara umum siswa kelas IV di SD Negeri Gugus Palapa memiliki faktor individual yang tidak terlalu berbeda. Kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dan eksperimen hanya dibedakan pada penerapan model dan media pembelajarannya saja, sementara materi, kemampuan guru, dan jumlah pertemuan dikontrol/disamakan. Faktor lain seperti faktor keluarga dan lingkungan mempengaruhi tingkat kematangan siswa dalam berpikir.
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1.
Rata-rata hasil pengukuran motivasi siswa pada kelas eksperimen yang mnenerapkan
model
pembelajaran
Example
Non
Example
dengan
menggunakan media interaktif adalah 129,43 lebih besar dari pada kelas kontrol yang menerapkan model konvensional dengan CD Pembelajaran yaitu 124,85. Hasil uji beda rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu harga t-hitung yaitu 2,094 lebih besar dibandingkan harga t-tabel yaitu 2,005, sehinggan dapat dikatakatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menerapkan model Example non Example dengan media Interaktif lebih efektif dari pada metode konvensional dengan media CD Pembelajaran terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupatan Cilacap. 2.
Hasil uji beda rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang menerapkan
model
pembelajaran
examples
non
examples
dengan
menggunakan media interaktif memiliki perbedaan dengan pembelajaran dengan metode konvensional dengan media CD Pembelajaran yaitu harga thitung yaitu 2,292 lebih besar dibandingkan harga t-tabel yaitu 2,005,
110
111
sehinggan dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata nilai posttest siswa kelas eksperimen yaitu 78,79 lebih besar daripada kelas kontrol yaitu 72,00. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menerapkan model Example non Example dengan media Interaktif lebih efektif dari pada metode konvensional dengan media CD Pembelajaran terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD gugus Palapa Kabupaten Cilacap.
5.2. Saran Berdasarkan simpulan, maka terdapat beberapa saran dari penulis yaitu sebagai berikut. 1.
Model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif sebaiknya
diterapkan
pembelajaran
tersebut
pada siswa
kegiatan
pembelajaran,
senantiasa
berpartisipasi
karena
melalui
aktif
guna
mengembangkan kemampuan berpikirnya. 2.
Model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif sebaiknya digunakan sebagai salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa.
3.
Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran inovatif dan kreatif agar tercipta situasi pembelajaran yang menarik perhatian dan minat siswa guna mencapai tujuan pendidikan dengan optimal.
112
4.
Siswa
diharapkan
dapat
ikut
berpartisipasi
aktif
dalam
pelaksaan
pembelajaran, dan selalu termotivasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, agar pembelajaran bisa berjalan optimal. 5.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah melalui kepala sekolah hendaknya memberi kesempatan kepada guru untuk melakukan penelitian dengan menerapkan model-model pembelajaran lain. Dengan penelitian model-model lain tersebut maka akan diketahui model mana yang cocok untuk materi tertentu sehingga tercipta suatu inovasi dalam kegiatan pembelajaran.
113
DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung:Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pemnelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Arikunto, suharsimi, Cepi Saprudi, dan Abdul Jabbar. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Pedoman Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan:Komponen MKDK. Jakarta:Rineka Cipta Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung:Satunusa Dewi, Ni Nyoman Purna I Gusti Agung Oka Negara dan I Nengah Suadnyana. 2014. Model Pembelajaran Example Non Example Berbasis Lingkungan Berpengaruh terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Kapten Japa. E-journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol.2.No.1. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarata:Rineka Cipta. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung:Refika Aditama Gunawan, Muhammad Ali. 2013. Statistika untuk Penelitian Pendidikan,. Yogyakarta:Parama Publishing Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Rosdakarya Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia
114
Hamdu, Gullam dan Lisa Agustiana. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol.2.no.1. hal 81-86 Handhika. 2012.Efektifitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi Belajar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol.1.No.2 tahun 2012 hal.109-119. Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor:Ghalia Indonesia Kauchak, Donald p dan Pauld Eggen. 1998. Learning Teaching. USA:Allyn and Bacon Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta:Graha Ilmu. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no 14 tahun 2007 tentang Standar Isi Program Paket A, Program Paket B dan Progran Paket C Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Remaja Rosdakarya Rahayuningrum, Rosalia Hera. 2012. Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul. Lomba Seminar Matematika. Hal 58-71. Rifa’i, Achmad dan Catharine Tri Ani. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang. Unnes Press Sadiman, Arif S. Dkk. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
115
Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana Pradana Media Grup. Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta:Elex Media Komputindo. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali Perss Sardjiyo, Didih Sugandi, dan Ischak. 2009. Pendidikan IPS di SD. Jakarta:Universitas Terbuka Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta:Indeks Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:Ar-Ruzz Singh, Kulwender. 2011. Study of Achievement Motivation in Relation to Academic Achievement of Students. International Journal of Educational Planning & Administration. Volume 1, Number 2 (2011), pp. 161-171. Soewarso dkk. 2009. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial. Salatiga:Widya Sari Sudjana, 2005. Statistika Metode Statistika. Bandung:Tarsito Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Jakarta:Bumi Aksara.
Prinsip
dan
Operasionalnya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung:Alfabeta Sugiyono. 2012. Statistika untuk penelitian. Bandung:Alfabeta Sunggudek, Nolpin, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Example Non Example kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 5 No. 9 hal.193204 Supranto, J. 2009. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke 7 Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
116
Susanti. 2014. Pembelajaran Model Examples Non Examples Berbantuan Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol.3. No.2. tahun 2014 hal 123-127. Taneo, Silvester Petrus. 2010. Kajian IPS SD 3 SKS. Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Trianto. 2013. Model Pembelajaran Jakarta:Bumi Aksara.
Terpadu
Teori
dan
Praktek.
Uno, Hamzah B dan Satria Koni. 2012. Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. UU nomor 22 thun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Wahyono, Teguh. 2012. Analisis Statistika Mudah dengan SPSS 20. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Widihastrini, Florentina. 2012. Penelitian Pendidikan SD. Semarang:PGSD FIP Unnes Winataputra, Undin S. 2007. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta:Universitas Terbuka Yensy, Nurul Astuti. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP N 1 Argamakmur. Jurnal Exacta. Vol. X No. 1 Juni 2012 hal 24-35.
117
LAMPIRAN
115
Lampiran 1 DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2015/2016 KELAS IV SD PANIMBANG 01
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Ardita Arliq Almas Novian P Anggun Nayzha Celsy Meysa Putri Faical Wigi Gusti M Fatimah Nurmala Naila Nurbaeti Nala Dewi Valina Naysila Bulann I Nazar Nina Widiya N Raisa Mugni F Rama Nurul F Rangga Putra P Riyan Prabowo Rosi Emiliana Salsa Amalia Salwa Hasaufa Y Syifa Nurul A.R Verlita Desta Irianti wibowo Pratama Zahra Chintya K Nur Rizki Fajar S Vira Silvia Tanjung Fakhriza Rizky MZ Romi Ari Setiawan
Nilai 59 60 71 35 74 60 74 72 63 66 74 75 55 54 68 69 35 91 88 90 63 76 54 79 74 76
Kode siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26
116
DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2015/2016 KELAS IV SD PANIMBANG 03 MATA PELAJARAN IPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Olivia Jihan Ramadhani Rifky Ardiansyah Achmad Sa'bani Aisyah Chintia Bela Aisyah Hindun Fadilah Aldi Fairus Ali Waliuddin Aprilia Wahidatun Fajar dede gustiawan Ferry Apriansyah Fikri Aditia Firman Arbiansyah Handika Agasih Sanjaya Intan Nabila Firdaus Jonatan Kristanto Lutfhi Kurniawan Marsela Muhammad Adhitya Imam F. Oktaviani Elva Saputri Rafa Rizqi Pratama Rhandy Shultan Prasetya Rifki Ade Saputra Siti Aisyah Budiningsih Siti Arifah Budi Ningrum Teguh Dwiantonio Praworo Tyara Salsabila Zain Yosef Supriyadi Destania
Nilai Kode Siswa 64 E1 67 E2 80 E3 72 E4 70 E5 72 E6 82 E7 67 E8 68 E9 74 E10 64 E11 68 E12 64 E13 67 E14 60 E15 63 E16 63 E17 90 E18 85 E19 84 E20 88 E21 79 E22 70 E23 70 E24 70 E25 79 E26 60 E27 70 E28
117
DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2015/2016 KELAS IV SD PANIMBANG 04 MATA PELAJARAN IPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Desta Ganjar Dwi A Nur Wahid Romadhon Nikop Indrajid Rasya Didhan A Rani Novayanti Ayu Rahayu Dela Khohussirbsah Khanun Rofingah Rival Maulana Salman Nur Rizki Siska Yuniarti Tri Alana Resyanti Tegar Gilar Triawan Windayana Ayuning P. Yesi Zahraeni Fathoni Ahmad
Nilai 54 73 77 73 80 62 76 65 83 57 66 70 71 79 86 92
118
DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2015/2016 KELAS IV SD PANIMBANG 05 MATA PELAJARAN IPS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Nilai Kode siswa ALDAMA SAPUTRA 75 U1 AMAR YAHYA 72 U2 ARIEL BAGAS PRATAMA 85 U3 AWAN NURRAHMAN 63 U4 DENA DWI NURJANAH 63 U5 DIMAS FITRAH ARDIANSYAH 72 U6 ELSA APRILIA 82 U7 FIKRI 60 U8 FITRIANI 79 U9 HANY AMELIA PUTRI 75 U10 IKHFA NOVANDA PUTRA 70 U11 JAKA 66 U12 KEREN AMALIA WIJI ASTUTI 74 U13 KEVVY REVALINA 68 U14 MUHAMAD ARIF RAMADHAN 71 U15 NISA SELPIYANA 64 U16 RABANI FERGIAWAN 60 U17 REVALINA NUR ALFIAH 69 U18 RIJA ADIT TIA 85 U19 SILVIA 86 U20 SILVIA VERONIKA 61 U21 SISKA NURAENI 74 U22 SONIA AGUSTRI 68 U23 SRI RAHAYU 71 U24 TANTA OPICK RAGIL PAMUNGKAS 64 U25 TEGAR WAHYUNDA RAMADHAN 60 U26 THOMAS ALFA RIZI 69 U27 TRI WAHYUDI MAULANA 85 U28 WAHDINA NAZWA ALLAIKA 86 U29 WILDA PUTRI RAHMANI 61 U30 TIARA ADINDA K. 74 U31
119
Lampiran 2 KISI-KISI UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR No.
Ciri-ciri
Item negatif 2, 3, 5
5
6, 8, 10
5
jumlah
1.
Tekun menghadapi tugas
positif 1, 4
2.
Ulet menghadapi kesulitan
7, 9
3.
Menunjukan minat terhadap 11, 12, 14, 15 macam-macam masalah. 13 Lebih senang belajar mandiri 16, 18, 17, 20 19
5
Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin Dapat mempertahankan pendapatnya
21, 22, 23, 24 25 26, 29 27, 28 30
5
Tidak mudah melepas hal yang diyakininya Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Jumlah
31, 33, 32, 35 34 36, 37, 38, 40 39 22 18
5
4. 5. 6. 7. 8.
5
5
5 40
(Sardiman, 2010: 83) Penskoran: No. 1 2
Item soal Positif Negatif
Keterangan : SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
Pilihan jawaban SS S 5 4 1 2
S : Setuju TS : Tidak Setuju
R 3 3
KS 2 4
R : Ragu-ragu
TS 1 5
120
Lampiran 3 UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR Nama : Kelas : Sekolah : Petunjuk 1. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. 2. Berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuamu, dengan pilihan jawaban sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju 3. Jawabanmu, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikanmu di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuranmu dalam menjawab merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Kamu menjawab semua soal yang tersedia. No
Pernyataan
1.
Saya senang belajar disekolah walaupun mengurangi waktu bermain saya. Saya rasa waktu belajar disekolah terlalu lama
2. 3.
5.
Saya lebih memilih bermain daripada belajar setelah pulang sekolah Menyelesaikan tugas dalam pembelajaran ini membuat saya merasa senang. Saya akan berhenti belajar jika teman saya mengajak bermain
6.
Saya belajar giat karena akan mendapat hadiah dari orangtua.
7.
Walau tidak mendapatkan hadiah saya akan tetap belajar agar menjadi murid berprestasi.
4.
Skor SS
S
R
KS
TS
121
8.
Saya malu jika mendapatkan nilai yang jelek
9. 10.
Saya akan tetap belajar walau sudah mendapatkan nilai yang bagus Saya merasa puas karana telah mendapatkan nilai yang bagus
11.
Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya
12. 13.
Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang membuat saya merasa ingin tahu Saya mengikuti pembelajaran ini dengan senang hati
14.
Saya merasa terpaksa mengikuti pembelajaran ini
15.
Tidak ada yang menarik dalam pembelajaran ini
16.
Saya yakin dapat menyelesaikan tugas tanpa mencontek teman
17.
Saya dapat menyelesaikan tugas dengan bantuan teman
18.
Kalau saya mengikuti pembelajaran ini, saya percaya saya dapat memahami isi atau materi yang diajarkan Saya percaya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan kepada saya Saya tidak yakin dapat menyelesesaikan tugas yang banyak
19. 20. 21.
26.
Pengulangan-pengulangan yang dilakukan guru, terkadang mebuat saya merasa bosan Saya merasa senang menemukan hal-hal baru yang belum pernah saya temui Saya tidak bosan dengan pembelajaran ini walaupun sudah pernah diajarkan Saya tidak mau membaca kembali materi yang sudah disampaikan guru Jika saya merasa bosan dengan pembelajaran dikelas, saya mau meminta guru mengajarkan meteri lain. Saya senang menyampaikan pendapat saya di depan kelas
27.
Saya tidak berani menyampaikan pendapat saya didepan kelas
28.
Saya malu menjawab pertanyaan guru, walaupun saya tahu jawabannya Saya berani mengatakan pendapat karena saya yakin benar
22. 23. 24. 25.
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Saya mau berdiskusi dengan guru agar meteri yang didapat lebih jelas Jika yakin jawaban saya benar, tetapi disalahkan, saya akan menanyakan kembali kepada guru Saya terima berapapun nilai yang guru berikan kepada saya, msekipun itu ada yang tidak sesuai Jika saya merasa penjelasan guru ada yang kurang, saya akan menanyakan kembali kepada guru lain agar lebih jelas. Ketika merasa kurang yakin dengan pendapat saya akan bertanya kepada guru Saya malas bertanya kepada guru, karena takut dimarahi.
122
36.
37. 38.
39.
40.
Saya sangat senang dengan pokok pembahasan ini sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini dengan bertanya kepada guru Saya tidak suka terhadap pembelajarn ini, karena banyak hal baru yang belum saya ketahui Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran, saya akan berusaha menemukan cara lain untuk menyelesaikannya Saya akan berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan mencari jawabannya di perpustakaan atau bertanya kepada guru lain atau orangtua Saya tidak suka dengan pelajaran yang disampaikan guru
123 Lampiran 4 Kisi-kisi Soal Uji Coba Soal Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalamn menggunakannya
Indikator 2.3.1. Menjelaskan pengertian produksi
Ranah Kognitif C2
Nomor Soal A9, A17,
2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu C1 dan sekarang
A13, A18,
2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini C4 2.3.4. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat C3 produksi lalu dan sekarang
A11, B3 A12, B1, B2, B7
2.3.5. Menjelaskan pengertian komunikasi
A20
C2
2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa C1 lalu dan sekarang
A4, A5. B10
2.3.7. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa C4 kini 2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat C3 komunikasi lalu dan sekarang
A3, A9, B6 A2, A15
2.3.9. Menjelaskan pengertian transportasi
A10, B4
C2
2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa C1 lalu dan sekarang 2.3.11. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa C4 kini 2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat C3 transportasi lalu dan sekarang
A6, A14, B9, A1, A19, B5, A7, B8
124
Lampiran 5 UJI COBA SOAL EVALUASI A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a,b,c atau d jawaban yang
paling tepat! 1. Pesawat terbang termasuk alat transportasi udara yang menggunakan …. a. bahan ringan b. perakitan khusus c. teknologi modern d. teknologi sederhana 2. Mengirim surat dengan perangko dapat menggunakan jasa …. a. Indosat b. Pos Indonesia c. speedy d. Telkom 3. Telepon sebagai alat komunikasi ditemukan oleh …. a. Alexander Graham Bell b. John Logie Baird c. Marconi d. Samuel Morse 4. Di bawah ini yang termasuk media cetak adalah…. a. Buletin dan koran b. koran dan telepon c. surat kabar dan radio d. televisi dan majalah 5. Di bawah ini stasiun TV yang dikelola oleh pemerintah ialah …. a. Metro TV b. RCTI c. SCTV d. TVRI 6. Di bawah ini angkutan darat bermesin adalah…. a. becak b. dokar c. mobil d. sepeda
7. Becak dapat bergerak dengan menggunakan tenaga … a. manusia b. listrik c. mesin d. air 8. Stasiun Radio milik pemerintah adalah…. a. Musik Radio b. RRI c. Suara Surabaya d. TVRI 9. Berikut ini merupakan kelebihan menggunakan teknologi transportasi masa kini adalah …. a. dapat menimbulkan polusi b. lambat jalannya c. mengangkut banyak penumpang d. tergantung tenaga ahli 10. Proses mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut . . . a. memasak b. produksi c. Prosesi d. proyeksi 11. Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dilakukan dengan cara... a. mencuci b. menjemur c. menumbuk d. membakar 12. Pengolahan bahan-bahan di pabrik yang besar digunakan teknologi ... a. kuno b. modern c. sederhana d. super
125
13. Untuk membuat kain, masyarakat dahulu mengolahkan dengan cara … a. menenun b. mengecap c. menggunakkan mesin d. menjahit 14. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan rahasia ke kerajaan lain adalah . . . a. kurir b. kusir c. pak pos d. Pramugari 15. Berikut ini yang termasuk alat transportasi air adalah . . . a. sepeda b. truk c. balon udara d. Perahu 16. Alat transportasi air yang digunakan pada zaman dahulu adalah . . . a. kapal ferry b. kapal layar c. kapal selam d. kapal tanker 17. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah . . . a. hasilnya jelek b. menggunakan tenaga mesin c. menimbulkan polusi d. prosesnya lama 18. Bahan baku pembuatan kertas adalah . . . a. bamboo b. kapas c. karet d. kayu 19. Teknologi pertanian masa kini dalam mengolah tanah menggunakan . . . a. bajak b. cangkul c. Kerbau d. Traktor
20. Industri tekstil adalah industri yang menghasilkan . . . a. ban b. kain c. kertas d. mobil 21. Di bawah ini yang merupakan teknologi transportasi yang menggunakan tenaga hewan adalah . . . a. delman b. mobil c. sepeda d. kereta api 22. Jangkauan komunikasi masa lalu ternyata lebih . . . dari jangkauan komunikasi masa kini. a. cepat b. dekat c. jauh d. mahal 23. Berikut ini yang termasuk teknologi komunikasi dengan isyarat adalah . . . a. e-Mail b. faximile c. rambu lalu lintas d. Short Message Service (SMS) 24. Segala sesuatu yang digunakan sebagai alat angkutan disebut sarana . . . a. komunikasi b. Konsumsi c. produksi d. transportasi 25. Berikut ini yang tidak termasuk alat transportasi masa lalu adalah ... a. andong b. bendi c. gerobak d. mobil
126
26. Apakah yang dimaksud dengan produksi? a. kegiatan yang menghasilkan barang b. kegiatan yang menghasilkan untung c. kegiatan yang menghasilkan rugi d. kegiatan yang menghasilkan uang 27. Salah satu alat tradisional untuk membuat perlengkapan rumah tangga memotong kayu dengan . . . a. gergaji listrik b. mesin bor c. kapak d. pisau dapur
28. Sebelum ditemukannya kendaraan bermesin, alat transportasi yang digunakan pada masa lalu ialah . . . a. helikopter b. mobil c. pedati d. sepeda motor 29. Kegiatan menyampaikan pesan dan menerima pesan disebut . . . a. bergosip b. bertengkar c. komunikasi d. komunitas 30. Sebelum mengenal kertas, dahulu orang menulis surat pada . . . a. batu b. daun c. kayu d. plastik B. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Dengan berkembangnya teknologi pekerjaan manusia menjadi semakin … 2. Pada masa lalu, petani menggarap tanah pertanian dengan cara … 3. Masyarakat masa lalu mengolah padi menjadi beras dengan cara … 4. Untuk membuat kain, msyarakat dahulu mengolahkan dengan cara … 5. Bahan dasar pembuatan kecap yaitu … 6. Bahan bangunan yang dibuat dari hasil olahan tanah liat yaitu … 7. Kegiatan menyampaikan dan menerima pesan disebut … 8. Bedug dibunyikan oleh umat islam sebagai tanda … 9. Alat transportasi dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu …, … dan … 10. Becak dapat bergerak dengan menggunakan tenaga … 11. Kelebihan alat pengangkut tidak bermesin adalah … 12. Alat komunikasi yang terbuat dari kayu atau bambu dan dibunyikan dengan cara dipukul dengan tongkat kecil adalah. . . 13. Benda pos yang ditempel pada sampul surat disebut . . . 14. Surat kabar merupakan sarana komunikasi media . . . 15. Kapal yang digunakan untuk memandu kapal-kapal besar masuk atau keluar pelabuhan disebut kapal. . . 16. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa kini dapat menimbulkan . . . 17. Tempat berhentinya kereta api untuk menurunkan dan menaikkan penumpang disebut.... 18. Kelemahan teknologi komunikasi masa lalu adalah . . . 19. Pada masa lalu alat transportasi laut masih memanfaatkan tenaga . . . 20. Alat komunikasi yang dapat digunakan untuk dapat melakukan pembeicaraan jarah jauh disebut dengan....
127
Kunci jawaban: A. Pilihan Ganda 1. C
11. C
21. A
2. B
12. B
22. B
3. A
13. A
23. C
4. A
14. A
24. D
5. D
15. D
25. D
6. C
16. B
26. A
7. A
17. D
27. C
8. B
18. D
28. C
9. C
19. D
29. C
10. B
20. B
30. B
Skor benar = 1 Skor Salah = 0 B. Jawaban Singkat 1. Mudah
11. Ramah lingkungan
2. Dibajak dengan
12. Kentongan
menggunakan hewan, atau
13. Prangko
dengan tenaga manusia
14. Media masa
3. Ditumbuk
15. Kapal tunda
4. Menenun
16. Polusi
5. Kedelai
17. stasiun
6. Bata, genteng
18. pesan yang disampaikan
7. Komunikasi
kurang jelas
8. Waktu sholat telah tiba
19. angin
9. Udara, darat, air
20. telepon
10. Manusia skor benar = 3 skor salah = 1, skor tidak diisi = 0 Keterangan:
128
Lampiran 6 RAMBU-RAMBU PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Ciri-ciri pembelajaran menurut (Fathurrohman dan Sobry Sutikno (2009:11) a. Memiliki tujuan, b. Fokus materi kelas, terarah dan terencana dengan baik. c. Adanya aktivitas anak didik d. Aktor guru yang cermat dan tepat. e. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran. f. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk. g. Stategi/metode pembelajaran h. Sember dan media/alat pembelajaran i. Pembelajaran yang memotivasi
129
Lampiran 7 LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Nama guru : Kelas : Selolah : No. 1.
Rambu-rambu Memiliki tujuan,
2.
Fokus materi kelas, terarah dan terencana dengan baik.
3.
Adanya aktivitas anak didik
4.
Aktor guru yang cermat dan tepat.
5.
Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk. Stategi/metode pembelajaran
6.
7.
8.
Sember dan media/alat pembelajaran
9.
Pembelajaran yang memotivasi
Deskripsi pengamatan
.....................,................................. Pengamat,
........................................
130
Lampiran 8 TABULASI HASIL UJI COBA ANGKET MOTIVASI Nomor Angket
Kode siswa U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 U30 U31
1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 5 4 5 3 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5
2 1 4 4 4 1 4 5 1 1 4 1 2 4 5 4 5 1 5 5 4 5 3 5 1 1 1 4 1 5 5 4
3 5 4 5 5 4 3 4 5 5 3 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3 5 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 2 5 2 3 4 5 4 5 5 4
5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3
6 3 5 4 4 1 4 5 3 3 4 4 4 4 5 2 5 4 5 4 4 3 2 5 5 4 3 5 4 5 5 4
7 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
8 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
9 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 2 1 5 5 4 3 4 5 5 4 4
10 4 5 4 4 3 3 5 4 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
11 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 4 5 3 4 5 3 5 3 3 2 3 5 4 4 5 3 5 5 3 3 3
1 2 1 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 1 3 3 4 4 4 4 5 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 3
1 3 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 3 5 1 3 2 4 3 1 1 4 2 2 2 4
1 4 5 4 3 3 3 1 5 4 2 5 3 4 5 5 4 3 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3
1 5 4 4 4 4 1 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4
1 6 5 5 3 5 1 5 3 4 5 5 1 4 5 3 5 4 5 3 5 5 5 4 3 5 5 2 5 2 3 4 1
1 7 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 3 5 2 5 3 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 3 5
1 8 4 5 3 5 2 1 5 4 1 1 3 5 1 5 2 5 4 5 3 1 1 5 5 5 3 4 5 4 5 5 3
1 9 2 5 5 5 4 3 5 5 3 3 5 1 3 5 5 5 1 5 5 3 3 2 5 5 5 2 5 5 5 4 4
2 0 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 5 4 5 5 5
2 1 4 5 4 4 1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4
2 2 2 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 2 5 5 4 2 4 4 5 5 4
2 3 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5
2 4 3 5 5 5 2 3 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 5 4 4 3 2 3 4 4 4 3 5 4 4 3 3
2 5 3 4 4 4 1 5 5 3 4 5 5 4 5 4 2 4 5 5 3 5 4 3 4 1 5 2 4 1 4 4 5
2 6 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5 4
2 7 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 1 1 1 5 4 4 5 5 3 5 2 3 5 3 5 5 5 1 5 4 5
2 8 5 5 5 4 5 2 5 5 4 2 1 1 2 5 4 5 5 5 4 4 3 1 5 5 1 5 5 4 5 5 5
2 9 5 4 4 3 1 4 5 5 5 4 4 1 4 2 2 4 5 4 5 4 2 5 5 2 5 5 4 4 5 4 4
3 0 4 1 4 3 4 4 5 4 1 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4
3 1 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5
3 2 5 5 3 3 3 4 3 5 5 4 4 5 4 3 3 3 5 3 3 4 5 4 3 1 3 5 4 4 3 3 5
3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 2 2 5 2 3 3 5 4 5 5 3
3 4 5 4 4 5 1 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 5 4 2 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4
3 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 2 5 4 5 5 5 4 5 4 4
3 6 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 7 2 5 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 3 1 5 3 1 2 5 5 5 5 5
3 8 5 5 3 5 1 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5
3 9 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 1 5 4 4 5 5 5 5 5 2 3 5 4 3 5 5 4 5 5 5
4 0 2 1 4 3 5 4 5 2 5 4 1 1 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 5 2 5 2 4 4 5 3 2
Total Skor 157 171 165 167 116 151 189 161 159 161 149 142 154 168 163 175 171 183 175 163 140 125 190 151 156 152 183 158 186 177 161
131
Lampiran 9 TABULASI HASIL UJI COBA SOAL EVALUASI Kode siswa U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 U30 U31
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
3 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
4 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
5 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
11 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
13 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
14 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
Nomor Soal Pilihan Ganda 15 16 17 18 19 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
25 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
26 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1
28 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Total Skor 22 23 22 21 7 20 19 20 21 17 22 15 19 22 19 24 20 23 23 20 21 10 22 15 26 22 23 27 15 25 23
132
TABULASI HASIL UJI COBA SOAL EVALUASI Kode Siswa U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 U30 U31
1 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 3 3 1 3 3 3 1
2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 1 1 1 1 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3
6 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3
7 1 3 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3
9 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3 3 1
Nomor Soal isian singkat 10 11 12 13 3 3 1 1 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 3
14 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1
15 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
16 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3
18 1 3 1 1 1 3 3 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 3 1 1 3
19 2 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3
Total Skor 47 48 35 41 34 44 54 48 42 42 32 58 42 56 48 44 38 55 48 43 38 38 52 30 48 48 48 58 50 46 48
133
Lampiran 10 KELUARAN HASIL UJI KORELASI BUTIR ANGKET MOTIVASI
134
135
Lampiran 11 KELUARAN HASIL UJI KORELASI BUTIR SOAL EVALUASI PILIHAN GANDA
136
137
KELUARAN HASIL UJI KORELASI BUTIR SOAL EVALUASI ISIAN SINGKAT
138
139
Lampiran 12 REKAPITULASI HASIL UJI COBA BUTIR ANGKET MOTIVASI BELAJAR Nomor Indeks Keterangan Indeks Keterangan Soal korelasi Reliabelitas soal_1 ,455 valid soal_2 ,542 valid soal_3 -,098 tidak valid soal_4 ,775 valid soal_5 ,375 valid soal_6 ,762 valid soal_7 ,457 valid soal_8 -,027 tidak valid soal_9 ,558 valid soal_10 ,383 valid soal_11 ,107 tidak valid soal_12 ,462 valid soal_13 ,357 valid soal_14 ,371 valid soal_15 ,439 valid soal_16 ,130 tidak valid soal_17 ,358 valid soal_18 ,404 valid ,830 Reliabel soal_19 ,464 valid soal_20 ,632 valid soal_21 ,710 valid soal_22 ,536 valid soal_23 ,079 tidak valid soal_24 ,570 valid soal_25 ,384 valid soal_26 ,507 valid soal_27 ,554 valid soal_28 ,515 valid soal_29 ,448 valid soal_30 ,192 tidak valid soal_31 ,358 valid soal_32 -,227 tidak valid soal_33 ,429 valid soal_34 ,649 valid soal_35 ,432 valid
140
soal_36 soal_37 soal_38 soal_39 soal_40 Keterangan r tabel = 0,355
,650 ,547 ,581 ,450 ,143
valid valid valid valid tidak valid
141
Lampiran 13 REKAPITULASI HASIL UJI COBA BUTIR SOAL EVALUASI Nomor Soal
pilgan 1 pilgan 2 pilgan 3 pilgan 4 pilgan 5 pilgan 6 pilgan 7 pilgan 8 pilgan 9 pilgan 10 pilgan 11 pilgan 12 pilgan 13 pilgan 14 pilgan 15 pilgan 16 pilgan 17 pilgan 18 pilgan 19 pilgan 20 pilgan 21 pilgan 22 pilgan 23 pilgan 24 pilgan 25 pilgan 26 pilgan 27 pilgan 28 pilgan 29 pilgan 30
Indeks korelasi ,380
Keterangan
Indeks reliabillitas
Keterangan
,861
reliabel
,782
Reliabel
valid
,817
valid
,525
valid
,375
valid
,420
valid
,421
valid
,574
valid
-,046
tidak valid
,051
tidak valid
,576
valid
,173
tidak valid
,252
tidak valid
,140
tidak valid
,236
tidak valid
,483
valid
,460
valid
,629
valid
,451
valid
,494
valid
,218
tidak valid
,483
valid
,407
valid
,069
tidak valid
-,036
tidak valid
,369
valid
,388
valid
,582
valid
,438
valid
,732
valid
,070
tidak valid
Isian 1
,613
valid
Isian 2
,389
valid
Isian 3
,477
valid
Isian 4
,273
tidak valid
Isian 5
,240
tidak valid
Isian 6
,663
valid
Isian 7
,655
valid
142
Isian 8
,416
valid
Isian 9
,574
valid
Isian 10
-,034
Isian 11
,640
valid
Isian 12
,737
valid
Isian 13
,555
valid
Isian 14
,417
valid
Isian 15
,013
tidak valid
Isian 16
,119
tidak valid
Isian 17
,412
valid
Isian 18
,445
valid
Isian 19
,550
valid
Isian 20
,415
valid
Keterangan r tabel = 0,355
tidak valid
143
Lampiran 14 REKAPITULASI DAYA BEDA DAN TARAF KESUKARAN SOAL EVALUASI Nomor Soal
Indeks daya beda
Keterangan
pilgan 1 pilgan 2 pilgan 3 pilgan 4 pilgan 5 pilgan 6 pilgan 7 pilgan 8 pilgan 9 pilgan 10 pilgan 11 pilgan 12 pilgan 13 pilgan 14 pilgan 15 pilgan 16 pilgan 17 pilgan 18 pilgan 19 pilgan 20 pilgan 21 pilgan 22 pilgan 23 pilgan 24 pilgan 25 pilgan 26 pilgan 27 pilgan 28 pilgan 29 pilgan 30 Isian 1 Isian 2 Isian 3 Isian 4 Isian 5
0,33 0,33 0,27 0,53 0,2 0,067 0,067 -0,2 -0,06667 0,067 0,27 0,33 -0,2 0,13 0,067 0,27 0,53 0,53 0,27 0,067 0,13 0,067 0,13 0,067 0,27 0,13 0,13 0,47 0,13 0,13 0,247 0,38 0,82 0,41 0,19
Cukup Cukup Cukup baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Cukup baik baik Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek baik Jelek Jelek Cukup Cukup baik sekali baik Jelek
Indeks taraf Keterangan kesukaran 0,83 mudah 0,83 mudah 0,73 mudah 0,53 sedang 0,7 sedang 0,97 mudah 0,97 mudah 0,1 Sulit 0,37 sedang 0,97 mudah 0,67 sedang 0,77 mudah 0,37 sedang 0,33 sedang 0,97 mudah 0,73 mudah 0,6 sedang 0,67 sedang 0,8 mudah 0,37 sedang 0,93 mudah 0,3 Sulit 0,27 Sulit 0,83 mudah 0,67 sedang 0,87 mudah 0,67 sedang 0,77 mudah 0,93 mudah 0,8 mudah 0,74 mudah 0,87 mudah 0,64 sedang 0,32 sedang 0,90 mudah
144
Isian 6 Isian 7 Isian 8 Isian 9 Isian 10 Isian 11 Isian 12 Isian 13 Isian 14 Isian 15 Isian 16 Isian 17 Isian 18 Isian 19 Isian 20
0,45 0,62 0,25 0,41 -0,004 0,47 0,67 0,475 0,44 0,008 0,125 0,25 0,23 0,32 0,31
baik baik Cukup baik Jelek baik baik baik baik Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup
0,83 0,61 0,87 0,39 0,93 0,29 0,39 0,35 0,78 0,13 0,93 0,93 0,35 0,90 0,84
mudah sedang mudah sedang mudah Sulit sedang sedang mudah Sulit mudah mudah sedang mudah mudah
145
Lampiran 15 KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR Item negatif 2, 5
4
5, 8
4
11, 12
4
14, 16
4
Cepat bosan pada tugas-tugas yang 17, 18, 19 rutin 20 Dapat mempertahankan 21, 24 27, 23 pendapatnya
4
Tidak mudah melepas hal yang diyakininya Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Jumlah
4
No.
Ciri-ciri
1.
Tekun menghadapi tugas
positif 1, 3
2.
Ulet menghadapi kesulitan
6, 7
3.
Menunjukan minat terhadap 9, 10 macam-macam masalah. Lebih senang belajar mandiri 13, 15
4. 5. 6. 7. 8.
25, 26, 28 27 29, 30, 31, 32 19 13
jumlah
4
4 32
(Sardiman, 2010: 83) Penskoran: No. 1 2
Item soal Positif Negatif
Keterangan : SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju
Pilihan jawaban SS S 5 4 1 2
S : Setuju TS : Tidak Setuju
R 3 3
KS 2 4
R : Ragu-ragu
TS 1 5
146
Lampiran 16 ANGKET MOTIVASI BELAJAR Nama : Kelas : Sekolah : Petunjuk 1. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. 2. Berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuamu, dengan pilihan jawaban sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju 3. Jawabanmu, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikanmu di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuranmu dalam menjawab merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Kamu menjawab semua soal yang tersedia. No
Pernyataan
1.
Saya senang belajar disekolah walaupun mengurangi waktu bermain saya. Saya rasa waktu belajar disekolah terlalu lama
2. 3 4. 5. 6. 7.
Menyelesaikan tugas dalam pembelajaran ini membuat saya merasa senang. Saya akan berhenti belajar jika teman saya mengajak bermain Saya belajar giat karena akan mendapat hadiah dari orangtua. Walau tidak mendapatkan hadiah saya akan tetap belajar agar menjadi murid berprestasi. Saya akan tetap belajar walau sudah mendapatkan nilai yang bagus
Skor SS
S
R
KS
TS
147
8.
10.
Saya merasa puas karana telah mendapatkan nilai yang bagus Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang membuat saya merasa ingin tahu Saya mengikuti pembelajaran ini dengan senang hati
11.
Saya merasa terpaksa mengikuti pembelajaran ini
12.
Tidak ada yang menarik dalam pembelajaran ini
13.
Saya dapat menyelesaikan tugas dengan bantuan teman
14.
Kalau saya mengikuti pembelajaran ini, saya percaya saya dapat memahami isi atau materi yang diajarkan Saya percaya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan kepada saya Saya tidak yakin dapat menyelesesaikan tugas yang banyak
9.
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
27. 28. 29.
30. 31.
32.
Pengulangan-pengulangan yang dilakukan guru, terkadang mebuat saya merasa bosan Saya merasa senang menemukan hal-hal baru yang belum pernah saya temui Saya tidak mau membaca kembali materi yang sudah disampaikan guru Jika saya merasa bosan dengan pembelajaran dikelas, saya mau meminta guru mengajarkan meteri lain. Saya senang menyampaikan pendapat saya di depan kelas Saya tidak berani menyampaikan pendapat saya didepan kelas Saya malu menjawab pertanyaan guru, walaupun saya tahu jawabannya Saya berani mengatakan pendapat karena saya yakin benar Jika yakin jawaban saya benar, tetapi disalahkan, saya akan menanyakan kembali kepada guru Jika saya merasa penjelasan guru ada yang kurang, saya akan menanyakan kembali kepada guru lain agar lebih jelas. Ketika merasa kurang yakin dengan pendapat saya akan bertanya kepada guru Saya malas bertanya kepada guru, karena takut dimarahi. Saya sangat senang dengan pokok pembahasan ini sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini dengan bertanya kepada guru Saya tidak suka terhadap pembelajarn ini, karena banyak hal baru yang belum saya ketahui Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran, saya akan berusaha menemukan cara lain untuk menyelesaikannya Saya akan berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan mencari jawabannya di perpustakaan atau bertanya
148
kepada guru lain atau orangtua
149 Lampiran 17 Kisi-kisi Soal Evaluasi Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalamn menggunakannya
Indikator 2.3.13. Menjelaskan pengertian produksi
Ranah Kognitif C2
Nomor Soal A9, A17,
2.3.14. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu C1 dan sekarang
A13, A18,
2.3.15. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini C4 2.3.16. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat C3 produksi lalu dan sekarang
A11, B3 A12, B1, B2, B7
2.3.17. Menjelaskan pengertian komunikasi
A20
C2
2.3.18. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa C1 lalu dan sekarang
A4, A5. B10
2.3.19. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa C4 kini 2.3.20. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat C3 komunikasi lalu dan sekarang
A3, A9, B6 A2, A15
2.3.21. Menjelaskan pengertian transportasi
A10, B4
C2
2.3.22. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa C1 lalu dan sekarang 2.3.23. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa C4 kini 2.3.24. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat C3 transportasi lalu dan sekarang
A6, A14, B9, A1, A19, B5, A7, B8
150
Lampiran 18 SOAL EVALUASI A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a,b,c atau d jawaban yang
paling tepat! 1. Pesawat terbang termasuk alat transportasi udara yang menggunakan.... a. bahan ringan b. perakitan khusus c. teknologi modern d. teknologi sederhana 2. Mengirim surat dengan perangko dapat menggunakan jasa …. a. Indosat b. Pos Indonesia c. speedy d. Telkom 3. Telepon sebagai alat komunikasi ditemukan oleh …. a. Alexander Graham Bell b. John Logie Baird c. Marconi d. Samuel Morse 4. Di bawah ini yang termasuk media cetak adalah…. a. Buletin dan koran b. koran dan telepon c. surat kabar dan radio d. televisi dan majalah 5. Di bawah ini stasiun TV yang dikelola oleh pemerintah ialah …. a. Metro TV b. RCTI c. SCTV d. TVRI 6. Di bawah ini angkutan darat bermesin adalah…. a. becak b. dokar c. mobil d. sepeda
7. Becak dapat bergerak dengan menggunakan tenaga … a. manusia b. listrik c. mesin d. air 8. Berikut ini merupakan kelebihan menggunakan teknologi transportasi masa kini adalah …. a. dapat menimbulkan polusi b. lambat jalannya c. mengangkut banyak penumpang d. tergantung tenaga ahli 9. Proses mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut . . . a. memasak b. produksi c. Prosesi d. proyeksi 10. Berikut ini yang termasuk alat transportasi air adalah . . . a. sepeda b. truk c. balon udara d. Perahu 11. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah . . . a. hasilnya jelek b. menggunakan tenaga mesin c. menimbulkan polusi d. prosesnya lama 12. Bahan baku pembuatan kertas adalah . . . a. bamboo b. kapas c. karet d. kayu
151
13. Teknologi pertanian masa kini dalam mengolah tanah menggunakan . . . a. bajak b. cangkul c. Kerbau d. Traktor 14. Di bawah ini yang merupakan teknologi transportasi yang menggunakan tenaga hewan adalah . . . a. delman b. mobil c. sepeda d. kereta api 15. Berikut ini yang termasuk teknologi komunikasi dengan isyarat adalah . . . a. e-Mail b. faximile c. rambu lalu lintas d. Short Message Service (SMS) 16. Berikut ini yang tidak termasuk alat transportasi masa lalu adalah ... a. andong b. bendi c. gerobak d. mobil
17. Produksi adalah kegiatan yang menghasilkan..... a. barang b. rugi c. uang d. untung 18. Salah satu alat tradisional untuk membuat perlengkapan rumah tangga memotong kayu dengan . .. a. gergaji listrik b. mesin bor c. kapak d. pisau dapur 19. Sebelum ditemukannya kendaraan bermesin, alat transportasi yang digunakan pada masa lalu ialah . . . a. helikopter b. mobil c. pedati d. sepeda motor 20. Kegiatan menyampaikan pesan dan menerima pesan disebut . . . a. bergosip b. bertengkar c. komunikasi d. komunitas
B. Isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat! Pada masa lalu, petani menggarap tanah pertanian dengan cara … Masyarakat masa lalu mengolah padi menjadi beras dengan cara … Bahan bangunan yang dibuat dari hasil olahan tanah liat yaitu … Alat transportasi dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu …, … dan … Kelebihan alat pengangkut tidak bermesin adalah … Surat kabar merupakan sarana komunikasi media . . . Tempat berhentinya kereta api untuk menurunkan dan menaikkan penumpang disebut.... 8. Kelemahan teknologi komunikasi masa lalu adalah . . . 9. Pada masa lalu alat transportasi laut masih memanfaatkan tenaga . . . 10. Alat komunikasi yang dapat digunakan untuk dapat melakukan pembicaraan jarah jauh disebut.... 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
152
Kunci jawaban: A. Pilihan Ganda 1. C
6. C
11. D
16. D
2. B
7. A
12. D
17. A
3. A
8. C
13. D
18. C
4. A
9. B
14. A
19. C
5. D
10. D
15. C
20. C
Skor benar = 1 Skor Salah = 0 B. Jawaban Singkat 1. Dibajak dengan menggunakan hewan, atau dengan tenaga manusia 2. Ditumbuk 3. Bata, genteng 4. Udara, darat, air 5. Ramah lingkungan 6. Media masa/cetak 7. stasiun 8. jangkauan terbatas 9. angin 10. telepon skor benar = 3 skor salah = 1, skor tidak diisi = 0
Keterangan Nilai =
153
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Peneliti: ELMY WULANDARI 1401412403
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
155
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 03
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:1
B. Kompetensi Dasar 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya C. Indikator 2.3.1. Menjelaskan pengertian teknologi produksi 2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang 2.3.3. Menganalisis macam-macam alat produksi masa lalu dan masa kini 2.3.4. Menngemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan sekarang D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui gambar-gambar teknologi produksi, siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi produksi dengan benar 2. Melalui gambar-gambar alat produksi, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang dengan teliti 3. Melalui Media Interaktif, siswa dapat menganalisis macam-macam alat produksi masa lalu dan masa kini dengan disiplin 4. Melalui
penugasan,
siswa
dapat
mengemukakan
pengalaman
menggunakan alat produksi lalu dan sekarang dengan percaya diri Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air, peduli lingkungan, percaya diri. E. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : 1. Perkembangan teknologi/alat produksi
156
F. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, praktik, ceramah, tanya jawab bervariasi. 2. Model pembelajaran : Example Non Example G. Langkah-langkah pembelajaran : No. 1.
2.
3.
Kegiatan
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan awal a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang perkembangan alat-alat produksi” e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan produksi?, contoh kegiatan produksi apa saja?”. f. Guru mempersiapkan media pembelajaran Kegiatan inti 50 menit a. Guru menayangkan gambar-gambar alat atau teknologi produksi, siswa memperhatikan gambar-gambar tersebut. b. Guru memminta siswa untk mendiskusikan perbedaan dan kesamaan dari gambar-gambar tersebut dengan teman sebangku mereka. c. Guru bertanya apa yang mereka dapat dari gambar-gambar tersebut. d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut; e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa g. Tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alatalat atau teknologi produksi yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. h. Siswa diminta untuk mengemukakan pengalaman mereka saat menggunakan alat produksi. Kegiatan penutup 10 menit a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
157
H. Alat dan Sumber Belajar 2. Buku materi pembelajran 3. Media Interaktif 4. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok 5. LCD dan Gambar-gambar alat produksi 6. Papan tulis I. Penilaian 1.
Teknik penilaian a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat) b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap) c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian b. Lembar Pengamatan sikap c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
158
Lampiran 1 Materi Ajar PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI Produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan barang/benda. Teknologi produksi adalah alat yang dapat membantu dan memudahkan menghasilkan benda atau barang. Teknologi produksi adalah teknik perindustrian dengan menggunakan mesin-mesin. Perkembangan teknologi dari masa ke masa untuk mempermudah kegiatan yang dilakukan seperti, pekerjaan cepat selesai dan hasil yang meningkat dan melimpah. Proses produksi dibutuhkan agar bahanbahan digunakan untuk pemenuhan segala kebutuhan. Ada dua macam teknologi produksi. Cara pertama disebut teknologi produksi modern. Teknologi produksi modern menggunakan mesin. Cara kedua disebut teknologi produksi sederhana atau tradisional. Alat-alat yang digunakan juga sederhana. Misalnya, golok, pisau, parut, panci, dan wajan. Bahan baku adalah bahan dasar dari alam yang dapat diolah kembali melalui proses produksi untuk menambah nilai guna dari barang tersebut, barang tersebut dapat disebut dengan barang jadi. Setiap bahan baku memiliki lebih dari satu kegunaan. Karena pada saat pemprosesan dan pengolahannya berbeda-beda maka dapat menghasilkan barang jadi yang berbeda pula. Selain itu setiap bahan baku memiliki kandungan zat yang berbeda-beda. Sehingga nilai jualnya pun beda. Banyak bahan baku yang dapat dibuat menjadi beberapa bahan jadi. Misalnya kelapa dapat diproses menjadi minyak kelapa, ketela pohon diolah menjadi kolak, kedelai diolah menjadi tempe, kacang diolah menjadi kue kacang, kayu diolah menjadi meja dan kursi, batu diolah menjadi patung, dan lainnya. Teknologi produksi pangan membantu pemenuhan kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan berkaitan dengan pertanian. Kegiatan pertanian pada masa lalu masih tradisional untuk kemudian berkembang menggunakan alat modern. Contohnya: a. zaman dulu juga mengolah tanah menggunakan bajak yang ditarik kerbau atau sapi. Pada masa sekarang, petani sudah menggunakan mesin traktor untuk membajak sawah.
159
b. zaman dulu menginjak-injak ikatan padi untuk memisahkan butir-butir padi dari batangnya. Zaman sekarang, petani memakai mesin perontok padi. c. zaman dulu menumbuk padi di tempat menumbuk padi. Pada zaman sekarang, petani tidak usah bersusah payah menumbuk padi. Petani sekarang sudah memakai mesin penggiling padi untuk mendapatkan beras. Teknologi yang digunakan mempengaruhi hasil kerja atau hasil produksi. Keuntungan orang menggunakan teknologi modern adalah hasilnya lebih banyak, bentuk dan mutunya sama, dan waktunya lebih cepat. Pakaian merupakan kebutuhan sandang. Kebutuhan sandang pada masa lalu dan masa kini berbeda. Pada masa lalu kebutuhan sandang bersifat sederhana. Pengolahannya pun bersifat sederhana, yaitu dibuat sendiri. Caranya dengan menenun. Menggunakan alat tenun yang terbuat dari kayu. Pada cara ini hasil yang diperoleh sedikit. Kebutuhan sandang pada masa kini lebih modern. Ini karena banyak menggunakan alat-alat berteknologi modern. Pada masa kini kebutuhan sandang tidak dilakukan sendiri. Akan tetapi, dikerjakan oleh pabrik. Pabrik yang menghasilkan kain untuk membuat pakaian disebut pabrik tekstil, selain itu ada pula pabrik konveksi dan garmen yang memproduksi pakaian dalam jumlah banyak.
160
Lampiran 2 Media Pembelajran Contoh Gambar kegiatan produksi
161
Lampiran 3 Lembar Kerja Kelompok 1 Nama Anggota Kelompok: 1........................................... 2........................................... 3........................................... 4........................................... Langkah kerja! 1. Tulislah nama anggota kelompokmu! 2. Lengkapilah tabel berikut dengan nama-nama alat atau teknologi produksi dan kegunaannya! No. 1.
Nama Teknologi/alat Tradisional Modern Kerbau Traktor
Kegunaan Membajak sawah
3. Lengkapilah tabel berikut dengan kelemahan dan kelebihan alat produksi Alat produksi Tradisional
Modern
Kelemahan
Kelebihan
162
Lembar Kerja Siswa 1 Nama
:
Kelas
:
Sekolah : No.urut
:
Langkah kerja! 1. Tulislah identitasmu pada kolom yang tersedia! 2. Ceritakan pengalamanmu saat menggunakan alat yang dapat memudahkanmu dalam melakukan pekerjaan! ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... .......................................................................................................................................
163
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 03
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:2
A. Kompetensi Dasar 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya B. Indikator 2.3.6. Menjelaskan pengertian komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang 2.3.7. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang 2.3.8. Menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.9. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang
C. Tujuan Pembelajaran a.
Melalui gambar-gambar alat komunikasi, siswa dapat membandingkan jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang dengan cermat
b.
Melalui gambar-gambar alat komunikasi, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
c.
Melalui Media Interaktif, siswa dapat menganalisis macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini dengan baik
d.
Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang dengan percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air, peduli lingkungan, percaya diri.
164
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : Perkembangan alat komunikasi E. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, praktik, ceramah, tanya jawab bervariasi. 2. Model pembelajaran : Example Non Example F. Langkah-langkah pembelajaran : No.
Kegiatan
Alokasi Waktu 10 menit
1.
Kegiatan awal
2.
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang perkembangan alat-alat kumunikasi” e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan komunikasi?, contoh kegiatan komunikasi apa saja?”. f. Guru mempersiapkan gambar-gambar alat komunikasi Kegiatan inti 50 menit a. Guru menayangkan gambar-gambar alat atau teknologi produksi, siswa memperhatikan gambar-gambar tersebut. b. Guru memminta siswa untk mendiskusikan perbedaan dan kesamaan dari gambar-gambar tersebut dengan teman sebangku mereka. c. Guru bertanya apa yang mereka dapat dari gambar-gambar tersebut. d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut; e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok kecil yaang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-alat atau teknologi komunikasi yang dapat memudahkan manusia dalam menyampaikan pesan atau berkomunikasi. g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka dalam menggunakan alat komunikasi.
165
Kegiatan penutup 10 menit a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam G. Alat dan Sumber Belajar 3.
1. Buku materi pembelajran 2. Media interaktif 3. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok 4. LCD dan gambar-gambar alat komunikasi 5. Papan tulis H. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat) b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap) c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi) 2. Instrumen a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian b. Lembar Pengamatan sikap c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
166
Lampiran 1 Materi Ajar PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Kita tidak dapat berhubungan dengan orang lain di tempat yang jauh kalau tidak ada alat komunikasi. Berkomunikasi artinya menyampaikan maksud atau pesan kepada orang lain dan memahami maksud atau keinginan orang lain.Teknologi komunikasi berkembang dari yang sederhana ke teknologi yang modern. Ada dua jenis alat komunikasi, yaitu alat komunikasi masa lalu (tradisional) dan alat komunikasi masa kini (modern). 1. Teknologi komunikasi masa lalu (tradisional) Pada masa lalu sudah terdapat alat komunikasi. Alat komunikasi yang dipakai masih sangat sederhana. Bentuk alat komunikasi masa lalu antara lain adalah sebagai berikut: a. Kentongan Kentungan yaitu alat komunikasi yang terbuat dari bambu atau kayu berongga.alat ini digunakan dengan cara dipukul dengan menggunakan sebuah alat dari kayu. Kentongan berfungsi sebagai sarana komunikasi diantara penduduk desa. Kentongan dipakai misalnya untuk: a) Memanggil warga desa melakukan kerja bakti b) Memanggil warga desa agar berkumpul dibalai desa c) Memeberitahu warga kalau ada warga yang meninggal dunia d) Memberitahu warga kalau terjadi bencana alam, misalnya banjir, gunung meletus, kebakaran dan lain sebagainya. b. Gong Bandhe yaitu alat komunikasi berbentuk bundar terbuat dari besi atau perunggu. Pada masa lalu bandhe digunakan oleh kerajaan untuk memanggil warganya. c. Surat menggunakan daun
167
Surat atau tulisan pada masa lalu di tulis diatas daun lontar atau daun nipah. Selain daun, pada masa lalu sudah terdapat surat yang ditulis pada kulit binatang. d. Kurir Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan khusus. Pesan khusus itu bisa dalam bentuk surat atau lisan. Isinya biasanya adalah pesan rahasia antarkerajaan. e. Tali Pohon Cara ini digunakan pada masa penjajahan. Seutas tali yang panjang dibentangkan dari satu pohon ke pohon lainnya. Tali itu menjadi alat komunikasi dari satu tempat pengintaian ke perkampungan. Di ujung tali diberi kaleng atau alat-alat bila ditarik akan mengeluarkan bunyi-bunyian. Bunyi-bunyian ini merupakan tanda bahaya bagi penduduk desa agar dapat berlindung ke tempat yang lebih aman. 2. Teknologi komunikasi masa kini (modern) Pada masa kini, alat atau media komunikasi makin berkembang dan canggih. Beberapa media dann cara berkomunikasi masa kini diantaranya sebagai berikut : b. Surat Ada beberapa macam surat. Jika dilihat dari bentuk, isi, dan bahsanya, surat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Misalnya antara orangtua dan anaknya yang pergi merantau. Surat dinas atau surat resmi dibuat oleh kantor pemerintahan dari tingkat terendah sampai pemerintah pusat. Surat niaga dibuat oleh para pelaku perdangan. Isi surat adalah soal jual beli barang-barang. c. Surat kabar dan majalah Surat kabar dan majalah memuat berita atau informasi mengenai peristiwaperistiwa yang terjadi diberbagai tempat secara aktual. Selain itu surat kabar dan majalah dapat digunakan sebagai sarana menambah pengetahuan serta hiburan.
168
d. Telepon/handphone/smartphone Pesawat telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 di Amerika Serikat. Telepon adalah alat komunikasi jarak jauh. Cara menggunakannya cukup dengan menekan atau memutar nomor yang hendak kita tuju. Pesawat telepon mengalami perkembangan. Saat ini sudah banyak orang yang menggunakann telepon yang tidak berkabel yang dinamakan telepon gennggam (handphone). e. Radio Radio pertama kali ditemukan oleh Guglielmo Marconi asal Bologna, Italia. Pada masa penjajhan dulu radio digunakan untuk mengobarkan semangat perjuangan. Sedangkan pada masa sekrang ini radio digunakan sebagai saran informasi dan hiburan. f. Televisi Kita dapat memperoleh berbagai informasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri melalui tayangan televisi. Pasca dibangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa, perluasan jaringan penyiaran televisi menjadi makin luas. Stasiun televisi telah dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta. g. Internet Saat ini sudah ada media komunikasi yang sangat canggih. Media komunikasi tersebut dikenal dengan istilah internet. Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi melalui internet adalah komputer. Melalui internet kita dapat berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia. Kita juga dapat membaca berita, mengirim atau menerima gambar, mengirim atau menerima surat melalui email, facebook, twitter, chatting dan sebagainya.
169
Lampiran 2 Media Pembelajran Contoh Gambar Alat Komunikasi
170
Lampiran 3 Lembar Kerja Kelompok 2 Nama Anggota Kelompok: ........................................... ........................................... ........................................... ........................................... Langkah kerja! 1. Tulislah nama anggota kelompokmu! 2. Lengkapilah tabel berikut dengan nama-nama alat atau teknologi komunikasi! No. 1.
Tradisional Bedug
Nama Teknologi/alat Modern Mikrophone/toa
3. Lengkapilah tabel berikut dengan kelemahan dan kelebihan alat produksi Alat produksi
Kelemahan
Tradisional
Modern
Lembar Kerja Siswa 2 Nama
:
Kelas
:
Sekolah :
Kelebihan
171
No.urut
:
Langkah kerja! 1. Tulislah identitasmu pada kolom yang tersedia! 2. Ceritakan pengalamanmu saat menggunakan alat yang dapat memudahkanmu dalam melakukan berkomunikasi! ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...
172
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 03
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:3
A. Kompetensi Dasar 2.3.Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya B. Indikator 2.3.9. menjelaskan pengertian transportasi 2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang 2.3.11. menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa kini 2.3.12. mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang
C. Tujuan Pembelajaran 1.
Melalui gambar-gambar alat transportasi, siswa dapat menjelaskan pengertian transportasi dengan cermat
2.
Melalui gambar-gambar alat transportasi, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
3.
Melalui Media Interaktif, siswa dapat menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa kini dengan baik
4.
Setelah mendengar penjelasan guru, siswa dapat mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang dengan percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air, peduli lingkungan, percaya diri.
173
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : 1.
Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab bervariasi. 2. Model pembelajaran : Example Non Example
F. Langkah-langkah pembelajaran : No. 1.
2.
Kegiatan
Alokasi Waktu
10 menit Kegiatan awal a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang perkembangan alat-alat transportasi” e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan transportasi?, contoh kegiatan transportasi apa saja?”. f. Guru mempersiapkan gambar-gambar alat transportasi Kegiatan inti 50 menit a. Guru menayangkan gambar-gambar alat atau teknologi produksi, siswa memperhatikan gambar-gambar tersebut. b. Guru memminta siswa untk mendiskusikan perbedaan dan kesamaan dari gambar-gambar tersebut dengan teman sebangku mereka. c. Guru bertanya apa yang mereka dapat dari gambar-gambar tersebut. guru menampung jawaban-jawaban siswa dengan mencatat jawaban mereka pada papan tulis. d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut; e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-alat atau teknologi transportasi yang dapat memudahkan manusia untuk bepergian atau mengangkut barang. g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka dalam menggunakan alat transportasi.
174
3.
Kegiatan penutup 10 menit a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam G. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku materi pembelajran 2. Media Interaktif Power Point 3. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok 4. LCD dan gambar-gambar alat transportasi 5. Papan tulis H. Penilaian 1. Teknik penilaian a.
Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal uraian)
b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap) c.
Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi)
2. Instrumen a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian b. Lembar Pengamatan sikap c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
175
Lampiran 1 Materi Ajar PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI Kendaraan yang digunakan untuk pergi dan pulang beraktivitas disebut alat transportasi. Alat transportasi disebut pula sarana pengangkut. Saran pengangkut sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengantar kesekolah, kepasar, kekantor, keluar kota, atau daerah dan bahkan luar negeri. Dengan demikian terjadilah perpindahan orang dari satu tempat lain atau disebut mobilitas manusia. Selain itu alat transportasi juga digunakan untuk angkut hasil–hasil pertanian, industri dan perkebunan dari suatu tempat ketempat lain disebut dengan mobilitas barang. Pada masa dahulu alat transportasi tidak seperti sekarang. Banyak cara alami yang dapat dipergunakan, sehingga tidak menimbulkan pencemaran baik udara, air, ataupun lingkungan. Dengan kemajuan teknologi, maka teknologi transportasi pun dapat berkembang dengan cepat. a. Transportasi masa lalu a) Pengunaan tenaga angin sudah digunakan sejak zaman nenek moyang, Mereka datang dari tempat asalnya yaitu yunani dengan memakai perahu layar yang digerakkan oleh tenaga angin. Tentu saja ini tidak akan menimbulkan pencemaran udara. Kekurangan perahu layar ini adalah hanya bisa digerakkan jika ada angin. Jadi membutuhkan waktu lama untuk sampai ketujuan. b) Menggunakan tenaga orang Tenaga orang digunakan untuk mengangkut barang dengan cara dipikul, digendong, ditaruh di atas kepala, didorong (gerobak dorong), digotong bersama, dipondong doa atas pundak, dan lainnya. Adapun kelebihannya adalah keterbatasan para tenaga, serta lamanya waktu yang dibutuhkan. c) Menggunakan tenaga hewan Dimasa lalu alat transportasi banyaj mengunakan tenaga binatang. Diantaranya sampai kini masih terlihat di desa-desa. Misalnya dokarm cikarm
176
sado, gajah,dan lainnya. Saat ini nagkuta binatang masih dipertahankan untuk keperluan wisata, seperti kereta kuda dan naik gajah. Dengan menggunakan tenaga binatang, ongkosnya akan lebih murah dan tidak menimbulkan polusi udara. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama sampai di tmpat tujuan. d) Menggunakan aliran air Dimasa lalu aliran sungai dimanfaakan sebagai alat transportasi. Biasanya menggunakan rakit bambu atau perahu lesung. Yang diangkut adalah kayu dari hutan dna juga hasil hutan lainnya. Aliran air yang bisa digunakan adalah aliran air yang tenang dan stabil, serta airnya yang dalam. Kelebihan angkutan aliran air ini adalah ongkosnya murah. Adapun kekurangannya adalah waktu tempuhnya terlalu lama dan sangat tergantung pada aliran air. e) Menggunakan tenaga uap Pada masa lalu kereta api tenaga uap sangat penting untuk transportasi, khususnya didarat, diplau Jawa, kereta api ini dapat menghubungkan kota-kota disekitar wilayah tersebut. Bahan bakar utamanya adalah kayu dan batu bara. Kelebihan kereta api tenaga uap adalah dapat menarik beban yang sangat berat. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama jika dibandingkan dengan kendaraan bermesin masa kini. b. Tranportasi Masa Kini Pada saar sekarang ini banyak diciptakan alat-alat transportasi yang lebih canggih. Kecepatannya tinggi dan tempatnya lebih nyaman. Saat ini untuk angkutan darat ada kelas-kelas tertentu yang telah disediakan, misalnya kelas ekonomi, kelas bisnis, kelas eksekutif, dan super eksekutif. Untuk kelas ekonomi fasilitas kendaraan yang disediakan kurang lengkap. Kelas bisnis dilengkapi dengan alat pendingin berupa AC, kelas eksekutif dan super eksekutif dikengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti AC, toilet, dam lainnya, Untuk angkutan laut juga disediakan kapal-kapal laut yang melayani kelaskelas seperti juga angkutan darat. Alat transportasi yang tercanggih pada masa ini adalah pesawat terbang. Untuk berpergian antara kota-kota besar di Indonesia saat ini sudah disediakan angkutan udara. Jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang singkat. Jika kita akan cepat sampai ke tujuan.
177
Secara garis besar alat atau sarana transportasi yang digunakan dewasa ini terdiri dari transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara. Ketiga kelompok transportasi ini akan dibahas di bawah ini. 1. Transportasi Darat Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang modern. Pada zaman dulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat. Seiring perjalanan waktu, manusia akhirnya memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai, kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi. Sekarang, ada bermacam-macam alat transportasi. Alat transportasi dewasa ini antara lain sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus, truk, kereta api, dan sebagainya. Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana. Sepeda pertama tidak mempunyai pedal atau kayuh. Pedal atau kayuh pertama ditemukan seorang pandai besi dari Skotlandia. Sepeda motor pertama adalah sepeda biasa yang dijalankan dengan mesin uap. Sepeda motor itu dibuat oleh Ernest dan Pierre Michaux tahun 1805. Mobil pertama dibuat di Jerman pada tahun 1880. Orang-orang yang terkenal sebagai pembuat mobiladalah Carl Benz, Henry Ford, dan Suzuki. Angkutan darat yang lain adalah kereta api. Kereta api mampu mengangkut lebih banyak orang dibandingkan dengan bus. Kereta api juga lebih cepat dibandingkan bus. Rangkaian kereta api ditarik oleh sebuah lokomotif. Disebut rangkaian karena kereta api terdiri dari satu lokomotif dan beberapa gerbong. Lokomotif adalah kepala kereta tempat mesin untuk menggerakkan kereta api. Di lokomotif itu ada ruang kemudi. Orang yang mengemudikan kereta api disebut masinis. Teknologi yang digunakan kereta api pun berkembang. Zaman dulu, lokomotif digerakkan dengan mesin uap. Uap air itu diperoleh dengan memanaskan air yang ada di dalam ketel besar. Bahan bakar yang dipergunakan untuk lokomotif bermesin uap adalah batu bara atau kayu bakar. Kereta api zaman sekarang digerakkan dengan tenaga mesin diesel atau tenaga listrik.
178
Kereta api tidak dapat berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Tempat dan sarana umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang disebut stasiun kereta api. Untuk kereta api, dibuatkan jalan khusus yang disebut rel. Rel terbuat dari besi baja yang panjang, diberi alas kayu atau beton. Kereta api telah membawa perubahan yang sangat besar. Untuk pertama kalinya, orang dapat bepergian dengan waktu yang cepat. Di Indonesia perjalanan kereta api diselenggarakan oleh PT KAI (PT Kereta Api Indonesia). PT KAI ini sebelumnya bernama PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api). 2. Transportasi Air Kendaraan laut itu digerakkan dengan baling-baling di dalam air. Sebelum mesin uap ditemukan, kapal digerakkan dengan layar dan dayung. Jadi, dulu orang berlayar bergantung pada angin. Karena bergantung pada angin, maka pada zaman dulu kalau orang berlayar dapat menempuh waktu yang lama. Zaman sekarang sudah berbeda Kapal sudah digerakkan dengan mesin diesel, mesin uap. Ada juga kapal yang digerakkan dengan tenaga nuklir. Kapal uap mulai menggantikan layar pada awal abad XIX. Pertama kali, kapal uap didorong oleh roda-roda pendayung yang besar. Letak roda-roda itu ada di samping kiri dan kanan kapal. Sejak tahun 1840 mulai dipakai baling-baling seperti yang ada di kapal sekarang. Baling-baling itu ada di bagian belakang kapal dan berada di dalam air. Bahan bakar kapal uap adalah batubara. Badan kapal sebelumnya terbuat dari kayu diganti dengan besi. Kemudian, besi diganti dengan baja. Menurut fungsinya, ada bermacam-macam jenis kapal.seperti berikut: e. Kapal barang, untuk mengangkut barang-barang. Biasanya dipakai untuk mengangkut mobil, beras, kontainer, dan sebagainya. f. Kapal penumpang, Kapal yang khusus mengangkut orang. Yang termasuk kapal penumpang adalah kapal ferry. g. Kapal tanker, kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut minyak, gas, pelumas, solar, bensin. h. Kapal perang,
kapal yang khusus digunakan oleh angkatan laut untuk
berperang. Kapal jenis ini dilengkapi dengan senjatasenjata dan meriam.
179
Bahkan ada kapal yang dapat dipakai untuk mengangkut pesawat. Kapal ini namanya kapal induk. i. Kapal tunda, kapal yang digunakan untuk memandu kapal kapal besar waktu masuk ke pelabuhan atau keluar pelabuhan. j. Kapal ikan, kapal yang digunakan para nelayan khusus untuk menangkap ikan. k. Kapal riset, kapal yang digunakan oleh para ahli atau peneliti untuk meneliti kehidupan laut. Urusan transportasi laut diatur oleh Dirjen Perhubungan Laut di bawah naungan Departemen Perhubungan. Perusahaan pemerintah yang mengelola transportasi laut adalah PT Pelni dan Perum ASDP. Pelni singkatan dari Pelayaran Nasional Indonesia. ASDP singkatan dari Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan. Untuk mendukung lancarnya perjalanan laut diperlukan dermaga dermaga atau pelabuhan untuk berlabuh kapal. Ada banyak pelabuhan di Indonesia.
Misalnya,
Pelabuhan
Tanjungpriok
(Jakarta),
Tanjungperak
(Surabaya), Tanjungemas (Semarang), dan Belawan (Medan). 3. Transportasi Udara Ada macam-macam alat transportasi udara. Selain pesawat udara, ada balon udara, dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara ini dapat terbang karena diberi udara panas. Udara panas itu berasal dari hidrogen yang dibakar. Kalau pemanas dinyalakan, balon akan naik. Kalau udara di dalam balon menjadi dingin, balon akan turun. Sekarang gas hidrogen tidak dipakai lagi untuk menerbangkan balon karena mudah terbakar. Sebagai gantinya, orang sekarang memakai gas helium yang tidak mudah terbakar. Alat transportasi udara yang lain adalah kapal udara. Kapal udara sebenarnya adalah balon udara yang berbentuk mentimun. Kapal udara digerakkan mesin. Supaya kapal udara ini dapat melayang, balon udaranya diisi gas helium. Di bagian bawah balon udara ada ruangan untuk penumpang. Ruang untuk penumpang itu namanya gondola. Gondola memuat kurang lebih 20 orang penumpang. Mesin untuk menggerakkan kapal udara ini dipasang pada gondola.
180
Mesin-mesin itu berfungsi untuk menggerakkan kapal udara ke depan, naik, turun, atau berputar. Ada pilot yang mengendalikan kapal udara ini. Alat transportasi udara yang lebih modern lagi adalah pesawat udara. Pesawat untuk mengangkut penumpang dikembangkan sesudah Perang Dunia I. Pesawat yang pertama kali dibuat digerakkan dengan baling-baling. Sekarang, pesawat penumpang sudah menggunakan mesin jet. Pesawat penumpang sekarang bisa mengangkut ratusan orang. Tranportasi udara memerlukan pelabuhan udara atau bandar udara. Bandar udara adalah terminal untuk pesawat. Bandar udara sering disingkat bandara. Di Jakarta ada dua bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng dan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma. Di setiap ibu kota propinsi di Indonesia pasti ada banyak perusahaan penerbangan yang melayani penerbangan di Indonesia. Maskapai penerbangan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah Garuda Indonesia Airways (GIA) dan Merpati Nusantara Airlines. Selain itu, ada banyak sekali maskapai penerbangan swasta dari dalam dan luar negeri yang beroperasi di Indonesia.
181
Lampiran 2 Media Pembelajran Contoh Gambar alat transportasi
182
Lampiran 3 Lembar Kerja Kelompok 3 Nama Anggota Kelompok: ........................................... ........................................... ........................................... ........................................... Langkah kerja! 1. Tulislah nama anggota kelompokmu! 2. Lengkapilah tabel berikut dengan nama-nama alat atau teknologi transportasi! No. 1.
Tradisional Delman
Nama Teknologi/alat Modern Sepeda motor
3. Lengkapilah tabel berikut dengan kelemahan dan kelebihan alat produksi Alat produksi Tradisional
Modern
Kelemahan
Kelebihan
183
Lembar Kerja Siswa 3 Nama
:
Kelas
:
Sekolah : No.urut
:
Langkah kerja! 1. Tulislah identitasmu pada kolom yang tersedia! 2. Ceritakan pengalamanmu saat bepergian dengan menggunakan alat transportasi! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................................................................................................
184
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 03
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:4
A. Kompetensi Dasar 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator 2.3.1. Menjelaskan pengertian produksi 2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang 2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini 2.3.4. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan sekarang 2.3.5. Menjelaskan pengertoian komunikasi 2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang 2.3.7. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang 2.3.9. Menjelaskan pengertian transportasi 2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang 2.3.11. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa kini 2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang
C. Tujuan Pembelajaran Evaluasi
185
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : 1.
Perkembangan alat produksi
2.
Perkembangan alat komunikasi
3.
Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas 2. Model pembelajaran : Example Non Example
F. Langkah-langkah pembelajaran : No. 1.
Kegiatan Kegiatan awal
Alokasi Waktu 5 menit
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru memberi kesempatan siswa untuk memersiapkan evaluasi 2.
Kegiatan inti
60 menit
a. Guru membagi soal evaluasi b. Siswa mengerjakan soal evaluasi 3.
Kegiatan penutup a. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka di meja guru b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
G. Alat dan Sumber Belajar 1. Lembar Evaluasi 2. Lembar Jawaban 3. Papan tulis
5 menit
186
4. Alat tulis H. Penilaian 1. Jenis tes Tes tulis 2. Bentuk tes Soal pilihan ganda . uraian singkat 3. Instrumen tes Lembar soal Evaluasi
187
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Peneliti: ELMY WULANDARI 1401412403
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
188
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 01
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:1
A. Kompetensi Dasar 2.3. Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya B. Indikator 2.3.1. Menjelaskan pengertian teknologi produksi 2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang 2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini 2.3.4. Menngemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan sekarang C. Tujuan Pembelajaran a.
Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian produksi dengan cermat
b.
Melalui penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang dengan teliti
c.
Melalui CD Pembelajaran, siswa dapat menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini dengan disiplin
d.
Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat mengemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan sekarang dengan percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air, peduli lingkungan, percaya diri.
189
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : Perkembangan teknologi/alat produksi E. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab bervariasi.
F. Langkah-langkah pembelajaran : No. 1.
2.
3.
Kegiatan Kegiatan awal
Alokasi Waktu 10 menit
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang perkembangan alat-alat produksi” e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan produksi?, contoh kegiatan produksi apa saja?”. Kegiatan inti 50 menit a. Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan buku catatan dan buku pegangan siswa b. Guru menerangkan materi pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan guru, sesekali guru melakukan tanya jawab dengan siswa; c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut; e. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa f. Tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alatalat atau teknologi produksi yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka dalam menggunakan alat produksi. Kegiatan penutup 10 menit a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
190
c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam G. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku materi pembelajran 2. CD Pembelajaran dari Penerbit Erlangga 3. Lembar kerja siswa Lembar Kerja Kelompok 4. Papan tulis H. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat) b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap) c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi) 2. Instrumen a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian b. Lembar Pengamatan sikap c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
191
192
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 01
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:2
A. Kompetensi Dasar 2.3. Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya B. Indikator 2.3.5. Menjelaskan pengertian teknologi komunikasi 2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang 2.3.7. Menganalisis macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang
C. Tujuan Pembelajaran 1.
Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat membandingkan jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang dengan cermat
2.
Setelah bertanya jawab, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
3.
Melalui CD Pembelajaran, siswa dapat menganalisis macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini dengan baik
4.
Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menceritakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang dengan percaya diri
Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air, peduli lingkungan, percaya diri.
193
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : 1.
Perkembangan alat komunikasi
E. Metode Pembelajaran 1.
Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab bervariasi.
F. Langkah-langkah pembelajaran : No. 1.
2.
3.
Kegiatan
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan awal a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang perkembangan alat-alat kumunikasi” e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan komunikasi?, contoh kegiatan komunikasi apa saja?”. f. Guru mempersiapkan gambar-gambar alat komunikasi Kegiatan inti 50 menit a. Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan buku catatan dan buku pegangan siswa b. Guru menerangkan materi pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan guru, sesekali guru melakukan tanya jawab dengan siswa; c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut; e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok kecil yaang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-alat atau teknologi komunikasi yang dapat memudahkan manusia dalam menyampaikan pesan atau berkomunikasi. g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka dalam menggunakan alat komunikasi. Kegiatan penutup 10 menit a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan.
194
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam G. Alat dan Sumber Belajar 1. Buku materi pembelajran 2. CD Pembelajaran dari Penerbit Erlangga 3. Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok 4. Papan tulis H. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat) b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap) c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi) 2. Instrumen a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian b. Lembar Pengamatan sikap c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
195
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 01
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:3
A. Kompetensi Dasar 2.3. Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya B. Indikator 2.3.9. Menjelaskan pengertian teknologi transportasi 2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang 2.3.11. Menganalisis macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini 2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang
C. Tujuan Pembelajaran 1.
Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat membedakan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang dengan cermat
2.
Melalui tanya jawab, siswa dapat menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang dengan teliti
3.
Melalui CD Pembelajaran, siswa dapat mengsnslisis macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini dengan baik
4.
Setelah
mendengar
penjelasan
guru,
siswa
dapat
menceritakan
pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang dengan percaya diri Karakter yang diharapkan: religius, disiplin, rasa ingin tahu, cinta tanah air, peduli lingkungan, percaya diri.
196
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : 1.
Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran 1.
Metode Pembelajaran : Pemberian tugas, diskusi, ceramah, tanya jawab bervariasi.
F. Langkah-langkah pembelajaran : No. 1.
2.
3.
Kegiatan Kegiatan awal
Alokasi Waktu 10 menit
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan “sekarang kita akan belajar tentang perkembangan alat-alat transportasi” e. Guru bertanya “apa yang dimaksud dengan transportasi?, contoh kegiatan transportasi apa saja?”. Kegiatan inti 50 menit a. Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan buku catatan dan buku pegangan siswa b. Guru menerangkan materi pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan guru, sesekali guru melakukan tanya jawab dengan siswa; c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. d. Guru memandu siswa untuk mengoperasikan media interaktif pada komputernya. Untuk memahami isi materi siswa diberi kebebasan untuk mengoperasikan media tersebut; e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. f. Guru mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa, tiap kelompok diberi penugasan untuk mengelompokan alat-alat atau teknologi transportasi yang dapat memudahkan manusia untuk bepergian atau mengangkut barang. g. Siswa diminta untuk membuat cerita pengalaman mereka dalam menggunakan alat transportasi. Kegiatan penutup 10 menit a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari tiap materi
197
yang disampaikan. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi c. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam G. Alat dan Sumber Belajar 1.
Buku materi pembelajran
2.
CD Pembelajaran dari penerbit Erlangga
3.
Lembar kerja siswa dan Lembar Kerja Kelompok
4.
Papan tulis
H. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat) b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap) c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi) 2. Instrumen a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian b. Lembar Pengamatan sikap c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
198
199
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SD Panimbang 03
Kelas/Semester
: IV / 1
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 1 pertemuan (2 x 35 menit)
Pertemuan ke-
:4
A. Kompetensi Dasar 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
B. Indikator 2.3.1. Menjelaskan pengertian produksi 2.3.2. Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang 2.3.3. Menganalisis alat produksi masa lalu dan masa kini 2.3.4. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat produksi lalu dan sekarang 2.3.5. Menjelaskan pengertoian komunikasi 2.3.6. Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang 2.3.7. menganalisis alat komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.8. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang 2.3.9. Menjelaskan pengertian transportasi 2.3.10. Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang 2.3.11. Menganalisis alat transportasi masa lalu dan masa kini 2.3.12. Mengemukakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang
C. Tujuan Pembelajaran Evaluasi
200
D. Materi Ajar ( Materi Pokok ) : 1.
Perkembangan alat produksi
2.
Perkembangan alat komunikasi
3.
Perkembangan alat transportasi
E. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran : Pemberian tugas
F. Langkah-langkah pembelajaran : No. 1.
Kegiatan Kegiatan awal
Alokasi Waktu 5 menit
a. Salam, doa, presensi siswa dan pengkondisian kelas b. Guru melakukan motivasi dengan melakukan tepuk-tepuk c. Guru bertanya kepada siswa tentang meteri pembelajaran sebelumnya? d. Guru memberi kesempatan siswa untuk memersiapkan evaluasi 2.
Kegiatan inti
60 menit
a. Guru membagi soal evaluasi b. Siswa mengerjakan soal evaluasi 3.
Kegiatan penutup a. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka di meja guru b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam
G. Alat dan Sumber Belajar 1. Lembar Evaluasi 2. Lembar Jawaban 3. Papan tulis
5 menit
201
4. Alat tulis H. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Penilaian Kognitif : Tes Tulis (Soal pilihan ganda, uraian singkat) b. Penilaian afektif : Nontes (pengamatan/observasi sikap) c. Penilaian Psikomotorik : Nontes (pengamatan/observasi) 2. Instrumen a. Lembar soal Evaluasi dan pedoman penilaian b. Lembar Pengamatan sikap c. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Kerja Kelompok
202
Lampiran 20 TABULASI PENSKORAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Kode Siswa E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
1 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
2 4 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 4 5 5 5 5 4 3 5 5 3 4
3 5 1 5 5 5 1 1 1 5 1 5 1 2 4 5 5 5 1 3 3 3 1 1 2 4 4 2 1
4 2 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
5 3 5 4 4 5 2 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
6 4 5 4 3 5 1 4 4 1 5 4 1 4 1 3 4 2 4 5 5 4 4 3 2 5 5 4 2
7 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
8 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
9 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 1 2 5 5 3 5 5 3 3 3 5 5 5 3 3 4 4
1 0 4 5 4 5 4 2 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
1 1 5 3 3 4 3 4 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 5 4 3 3 3 4
1 2 2 5 5 5 2 4 4 4 1 5 5 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 2
1 3 1 1 3 3 1 3 3 1 1 3 1 4 1 3 3 4 1 5 3 1 2 1 1 2 1 4 2 1
1 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 2
nomor angket 1 1 1 6 7 8 5 5 5 4 3 5 5 3 4 5 5 3 2 5 5 4 3 2 5 5 4 4 5 2 3 4 2 5 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 4 3 2 5 3 5 4 3 5 4 3 5 2 5 3 4 4 5 3 4 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 4 Rata-rata Nilai Terrendah Nilai Tertinggi 1 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 3 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
1 9 2 5 5 3 1 3 3 5 5 5 1 2 3 2 4 4 5 3 3 3 3 5 3 1 3 4 2 4
2 0 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 2 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
2 1 3 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
2 2 5 3 4 4 5 3 3 5 5 5 5 4 2 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 2 5 5 5 4
2 3 3 5 5 3 4 1 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
2 4 5 3 4 5 5 5 5 3 3 5 3 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 5 5 4 3 4 3 2
2 5 4 4 3 5 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4
2 6 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4
2 7 2 5 4 3 2 5 3 4 5 5 3 3 2 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4
2 8 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 5 4 3 4 4 3 3 4 1 4 3 3 1 4 1 1 4 2
2 9 2 5 3 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5
3 0 3 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3
3 1 3 4 3 5 5 3 3 5 5 5 3 5 2 2 2 4 5 3 5 5 5 1 2 4 5 5 1 5
3 2 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 3 3 3 3 3 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 3 5
total skor 124 139 133 139 125 114 130 128 127 150 126 110 115 115 125 132 129 133 136 136 138 134 133 133 137 140 124 119 129,4 110 150
203
Lampiran 21 TABULASI PENSKORAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Kode Siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 L17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26
1 3 3 3 3 3 3 4 2 5 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 5 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 5 5 3 5 5 1 2 5 5
4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 5
5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 2 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5
6 5 5 3 4 5 4 3 4 4 5 4 2 1 5 5 1 1 4 4 1 1 5 1 5 5 5
7 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
8 1 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 3 5 5
9 3 3 5 2 3 1 3 3 5 3 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 3
1 0 3 3 5 4 3 3 4 5 5 3 5 5 5 5 3 4 4 3 3 5 5 4 5 5 5 3
1 1 5 5 3 3 3 5 3 4 1 5 4 4 2 4 5 5 5 4 3 3 3 2 5 5 5 5
1 2 2 2 5 1 2 3 3 3 3 2 5 4 2 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3
1 3 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 3 1 2 1 1
1 4 5 4 3 2 5 1 4 2 5 5 4 4 5 5 5 5 2 4 4 3 3 3 5 5 5 5
nomor angket 1 1 1 6 7 8 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5 3 4 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 1 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 5 4 5 5 5 Rerata Nilai Terrendah Nilai Tertinggi 1 5 5 5 5 3 3 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5
1 9 1 1 1 5 5 5 4 2 5 1 5 5 3 1 3 2 4 5 5 5 5 4 1 4 5 1
2 0 4 4 5 3 3 3 5 3 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 3 5
2 1 5 5 5 4 4 4 3 2 4 5 4 3 4 5 4 5 1 4 4 4 4 5 5 4 4 5
2 2 3 4 4 5 5 4 4 3 5 3 5 4 3 4 3 5 4 4 5 3 3 2 3 4 5 4
2 3 1 4 4 4 3 5 5 5 5 1 3 3 5 4 1 5 4 5 3 5 5 5 1 5 3 4
2 4 3 3 3 3 5 3 4 5 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3
2 5 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4
2 6 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4
2 7 4 5 3 2 5 3 5 5 5 4 2 3 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5
2 8 1 3 4 5 3 5 4 5 3 1 5 2 1 2 3 1 5 1 3 2 2 3 1 4 1 4
2 9 5 4 4 3 3 2 3 5 5 4 2 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 2
3 0 4 4 5 5 4 2 3 4 5 4 3 5 4 1 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4
3 1 5 3 5 2 3 3 4 5 5 5 2 4 2 3 5 5 5 5 3 5 5 5 4 3 5 5
3 2 5 5 4 4 5 5 3 5 3 5 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 2 2 5 5 3 3
total skor 118 124 132 113 126 112 121 127 138 127 123 127 118 122 127 123 110 131 129 127 127 129 120 135 131 129 124,85 110 138
204
Lampiran 22 TABULASI PENSKORAN PRETEST SISWA KELAS EKSPERIMEN Kode Siswa E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
skor nomor soal 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0
6 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
9 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
Pilihan Ganda 10 11 12 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0
13 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 15 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 rata-rata nilai terrendah nilai tertinggi
16 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0
17 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
18 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
19 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
20 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 1 1 3 1 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3
2 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 0 3 3 3 1 3 1 3 3 1
3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3
4 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1
Isian Singkat 5 6 7 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 3 3 1 1 3 1 1 3 1 3 3 1 0 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 1 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 1 3
8 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1
9 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 1
10 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 3 1 3 1 3 1 3 3
total skor
nilai
16 29 36 37 32 28 36 32 24 37 29 29 30 24 32 37 36 35 40 38 41 35 31 32 34 38 32 29 32,46 16 41
32 58 72 74 64 56 72 64 48 74 58 58 60 48 64 74 72 70 80 76 82 70 62 64 68 76 64 58 64,93 32 82
205
Lampiran 23 TABULASI PENSKORAN PRETEST SISWA KELAS KONTROL skor nomor soal Kode Siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
4 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
5 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0
6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Pilihan Ganda 10 11 12 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0
13 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
14 15 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 rata-rata nilai terrendah nilai tertinggi
16 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
19 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
20 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3
3 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3
4 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3
Isisan 5 6 1 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 0 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 3 1 3
total skor 7 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3
8 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3 1 3
9 1 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 3 1
10 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3
24 29 34 18 27 32 29 33 36 30 33 36 28 30 32 35 27 39 37 34 36 38 30 41 34 40 32,38 18 41
nilai 48 58 68 36 54 64 58 66 72 60 66 72 56 60 64 70 54 78 74 68 72 76 60 82 68 80 64,77 36 82
206
Lampiran 24 TABULASI PENSKORAN POSTEST SISWA KELAS EKSPERIMEN Kode Siswa E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
skor nomor soal 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
5 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
6 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
9 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pilihan Ganda 11 12 13 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
14 15 16 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 rata-rata nilai terrendah nilai tertinggi
17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
19 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
20 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
4 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1
Isisan 5 6 1 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 3 1
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 1 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
9 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
total skor
nilai
27 34 43 40 38 37 44 38 34 44 33 40 33 34 41 45 39 43 46 45 47 37 38 39 45 47 35 37 39,39 27 47
54 68 86 80 76 74 88 76 68 88 66 80 66 68 82 90 78 86 92 90 94 74 76 78 90 94 70 74 78,79 54 94
207
Lampiran 25 TABULASI PENSKORAN POSTEST SISWA KELAS KONTROL Kode Siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26
skor nomor soal 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
5 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pilihan Ganda 10 11 12 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
13 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
14 15 16 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 Rata-rata nilai terrendah nilai tertinggi
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0
19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
20 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1
2 1 3 1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3
3 3 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3
Isisan 5 6 1 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1
7 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3
8 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1
9 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3
10 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
total skor 26 32 35 20 28 33 30 38 42 36 35 37 36 36 36 43 29 40 37 42 39 44 38 43 39 42 36 20 44
nilai 52 64 70 40 56 66 60 76 84 72 70 74 72 72 72 86 58 80 74 84 78 88 76 86 78 84 72 40 88
208
Lampiran 26 REKAPITULASI HASIL PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN Kode siswa E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28
pretest 32 58 72 74 64 56 72 64 48 74 58 58 60 48 64 74 72 70 80 76 82 70 62 64 68 76 64 58
postest Skor motivasi 54 124 68 139 86 133 80 139 76 125 74 114 88 130 76 128 68 127 88 150 66 126 80 110 66 115 68 115 82 125 90 132 78 129 86 133 92 136 90 136 94 138 74 134 76 133 78 133 90 137 94 140 70 124 74 119
209
Lampiran 27 REKAPITULASI HASIL PENELITIAN KELAS KONTROL Kode siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26
Pretest postes Skor motivasi 118 48 52 124 58 64 132 68 70 113 36 40 126 54 56 112 64 66 121 58 60 127 66 76 138 72 84 127 60 72 123 66 70 127 72 74 118 56 72 122 60 72 127 64 72 123 70 86 110 54 58 131 78 80 129 74 74 127 68 84 127 72 78 129 76 88 120 60 76 135 82 86 131 68 78 129 80 84
210
Lampiran 28 LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Senin, 9 Mei 2016 Nama guru : Ibu Sunariyah Kelas : IV Selolah : SD Panimbang 03 No.
Ciri-ciri Pembelajaran
Hasil Pengamatan
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal pembelajaran setelah guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya adalah untuk mempelajari teknologi produksi
2.
Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan alat porduksi, mulai dari pengertian teknologi dan produksi, macam-macam alat produksi, perbedaan alat produksi masa dahulu dan sekarang.
3.
Adanya aktivitas anak didik
pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk semangat. Selanjutnya siswa memperhatikan gambar-gambar yang di tampilkan guru pada LCD. Kemudian melakukan tanya jawab dengan guru tentang gambar-gambar yang ditampilkan. Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat komputer yang berisi media interaktif powerpoint. Dalam kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru. Pada mulanya siswa merasa malu dan ragu untuk mencoba mengoperasikan media tersebut, namun semakin lama mereka mulai berani mencoba.
4.
Aktor guru yang cermat dan Pada awal pembelajaran guru dapat tepat mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimuali Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar, memandu siswa untuk
211
memahami penjelasan yang disampaikan, mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam mengoperasikan media dan menyelesaikan LKK. 5.
Terdapat pola aturan yang Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan ditaati guru dan anak didik dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat menegur adan mengarkannya kembali untuk mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran dengan menerapkan model Example Non Example.
6.
Limit waktu mencapai pembelajaran
7.
Evaluaasi
untuk Waktu setiap perteman adalah 2 x35 menit. tujuan Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal ini yang menyebabkan banyak waktu tersita. Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir pembelajaran.
Cilacap, 9 Mei 2016 Guru Kelas,
Pengamat,
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Selasa, 10 Mei 2016 Nama guru : Ibu Sunariyah Kelas : IV Selolah : SD Panimbang 03 No.
Ciri-ciri Pembelajaran
Hasil Pengamatan
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal
212
pembelajaran setelah guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya adalah untuk mempelajari teknologi komunikasi 2.
Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan alat Komunikasi, mulai dari pengertian komunikasi, macam-macam alat komunikasi, perbedaan alat komunikasi masa dahulu dan sekarang.
3.
Adanya aktivitas anak didik
pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk semangat. Selanjutnya siswa memperhatikan gambar-gambar yang di tampilkan guru pada LCD. Kemudian melakukan tanya jawab dengan guru tentang gambar-gambar yang ditampilkan. Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat komputer yang berisi media interaktif powerpoint. Dalam kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru. Siswa mulai terbiasa mengoperasikan media interaktif
4.
Aktor guru yang cermat dan Pada awal pembelajaran guru dapat tepat mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimuali Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar, memandu siswa untuk memahami penjelasan yang disampaikan, mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam mengoperasikan media dan menyelesaikan LKK.
5.
Terdapat pola aturan yang Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan ditaati guru dan anak didik dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat menegur adan mengarkannya kembali untuk mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran dengan menerapkan model Example Non Example.
213
6.
Limit waktu mencapai pembelajaran
7.
Evaluaasi
untuk Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. tujuan Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal ini yang menyebabkan banyak waktu tersita. Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir pembelajaran.
Cilacap, 10 Mei 2016 Guru Kelas,
Pengamat,
214
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Rabu, 11 Mei 2016 Nama guru : Ibu Sunariyah Kelas : IV Selolah : SD Panimbang 03 No.
Ciri-ciri Pembelajaran
Hasil Pengamatan
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal pembelajaran setelah guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya adalah untuk mempelajari teknologi transportasi
2.
Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan alat transportasii, mulai dari pengertian pengertian transportasi, macam-macam alat transportasi, perbedaan alat transportasi masa dahulu dan sekarang.
3.
Adanya aktivitas anak didik
pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk semangat. Selanjutnya siswa memperhatikan gambar-gambar yang di tampilkan guru pada LCD. Kemudian melakukan tanya jawab dengan guru tentang gambar-gambar yang ditampilkan. Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat komputer yang berisi media interaktif powerpoint. Dalam kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru.
4.
Aktor guru yang cermat dan Pada awal pembelajaran guru dapat tepat mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimuali Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar, memandu siswa untuk memahami penjelasan yang disampaikan, mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
215
menyelesaikan LKK. 5.
Terdapat pola aturan yang Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan ditaati guru dan anak didik dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat menegur adan mengarkannya kembali untuk mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran dengan menerapkan model Example Non Example.
6.
Limit waktu mencapai pembelajaran
7.
Evaluaasi
untuk Waktu setiap perteman adalah 2 x35 menit. tujuan Pembelajaran dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir pembelajaran.
Cilacap, 11 Mei 2016 Guru Kelas,
Pengamat,
216
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Kamis, 12 Mei 2016 Nama guru : Ibu Ely Pujiastuti Kelas : IV Selolah : SD Panimbang 01 No.
Ciri-ciri Pembelajaran
Hasil Pengamatan
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal pembelajaran setelah guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya adalah untuk mempelajari teknologi produksi
2.
Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan alat porduksi, mulai dari pengertian teknologi dan produksi, macam-macam alat produksi, perbedaan alat produksi masa dahulu dan sekarang.
3.
Adanya aktivitas anak didik
pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk semangat. Selanjutnya guru mulai menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah dengan sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa. Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat komputer yang berisi CD Pembelajran dari penerbit Erlangga. Dalam kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru. Pada mulanya siswa belum terbiasa untuk mengoperasikan media tersebut.
4.
Aktor guru yang cermat dan Pada awal pembelajaran guru dapat tepat mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimuali Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar, memandu siswa untuk memahami penjelasan yang disampaikan, mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
217
menyelesaikan LKK. 5.
Terdapat pola aturan yang Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan ditaati guru dan anak didik dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat menegur adan mengarkannya kembali untuk mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran dengan menerapkan model konvensional yaitu dengan berceramah dan sesekali lakukan tanya jawab.
6.
Limit waktu mencapai pembelajaran
7.
Evaluaasi
untuk Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. tujuan Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal ini yang menyebabkan banyak waktu tersita. Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir pembelajaran.
Cilacap, 12 Mei 2016 Guru Kelas,
Pengamat,
218
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Kamis, 13 Mei 2016 Nama guru : Ibu Ely Pujiastuti Kelas : IV Selolah : SD Panimbang 01 No.
Ciri-ciri Pembelajaran
Hasil Pengamatan
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal pembelajaran setelah guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya adalah untuk mempelajari teknologi produksi
2.
Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan alat porduksi, mulai dari pengertian teknologi dan produksi, macam-macam alat produksi, perbedaan alat produksi masa dahulu dan sekarang.
3.
Adanya aktivitas anak didik
pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk semangat. Selanjutnya guru mulai menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah dengan sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa. Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat komputer yang berisi CD Pembelajran dari penerbit Erlangga. Dalam kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru. Pada mulanya siswa belum terbiasa untuk mengoperasikan media tersebut.
4.
Aktor guru yang cermat dan Pada awal pembelajaran guru dapat tepat mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimuali Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar, memandu siswa untuk memahami penjelasan yang disampaikan, mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
219
menyelesaikan LKK. 5.
Terdapat pola aturan yang Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan ditaati guru dan anak didik dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat menegur adan mengarkannya kembali untuk mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran dengan menerapkan model konvensional yaitu dengan berceramah dan sesekali lakukan tanya jawab.
6.
Limit waktu mencapai pembelajaran
7.
Evaluaasi
untuk Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. tujuan Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal ini yang menyebabkan banyak waktu tersita. Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir pembelajaran.
Cilacap, 13 Mei 2016 Guru Kelas,
Pengamat,
220
LEMBAR PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Jum’at, 14 Mei 2016 Nama guru : Ibu Ely Pujiastuti Kelas : IV Selolah : SD Panimbang 01 No.
Ciri-ciri Pembelajaran
Hasil Pengamatan
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan pembelajaran disampaikan guru pada awal pembelajaran setelah guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan berdoa. Tujuannya adalah untuk mempelajari teknologi Komunikasi
2.
Fokus materi kelas
Materi pada pertemuan ini adalah perkembangan alat Komunikasi, mulai dari pengertian komunikasi, macam-macam alat komunikasi, perbedaan alat komunikasi masa dahulu dan sekarang.
3.
Adanya aktivitas anak didik
pada awal pembelajaran aktivitas siswa adalah mengikuti instruksi guru untuk menarik perhatian siswa dengan melakukan tepuk hebat dan tepuk semangat. Selanjutnya guru mulai menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah dengan sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa. Pada kegiatan selanjutnya, siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok kecil yang berisi 5-6 siswa. Setiap kelompok disediakan perangkat komputer yang berisi CD Pembelajran dari penerbit Erlangga. Dalam kelompok siswa secara bergantian mengoperasikan media tersebut dan berdiskusi untuk menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru. Pada mulanya siswa belum terbiasa untuk mengoperasikan media tersebut.
4.
Aktor guru yang cermat dan Pada awal pembelajaran guru dapat tepat mengkondisikan siwa dan membuka pelajaran dengan baik. Guru juga mengecek kehadiran dan memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimuali Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar, memandu siswa untuk memahami penjelasan yang disampaikan, mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, memandu siswa dalam mengoperasikan media dan
221
menyelesaikan LKK. 5.
Terdapat pola aturan yang Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan ditaati guru dan anak didik dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Terkadang ada siswa yang melakukan pekerjaan diluar instruksi guru, tetapi guru dapat menegur adan mengarkannya kembali untuk mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran dengan menerapkan model konvensional yaitu dengan berceramah dan sesekali lakukan tanya jawab.
6.
Limit waktu mencapai pembelajaran
7.
Evaluaasi
untuk Waktu setiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. tujuan Pembelajaran melebihi batas waktu yang telah ditentukan, karena siswa masih belum terbiasa dalam mengoperasikan media yang disediakan, hal ini yang menyebabkan banyak waktu tersita. Evaluasi dilakukan secara tertulis pada akhir pembelajaran.
Cilacap, 14 Mei 2016 Guru Kelas,
Pengamat,
222
Lampiran 29 HASIL WAWANCARA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Pertanyaan Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Example Non Example?
Tanggapan Sebenarnya saya jarang menggunakan model pembelajaran, namun saya harus belajar lagi menguasai model tersebut, model tersebut cukup mudah dalam penerapannya, cukup membantu juga, gambar-gambarnya memudahkan saya menerangkan kepada siswa, siswa jadi fokus kepada gambar-gambar yang ditampilkan.
Lalu bagaimana dengan media interaktifnya?
Cukup membantu juga, karena siswa terlihat antusias untuk mencoba media tersebut, ya walaupun ada siswa yng malu-malu atau ragu-ragu untuk mencobanya setelah melihat temannya dan saya menyuruhnya mencoba mereka semua mau mencobanya
Adakah siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran tadi? Bagaimana mereka menyikapinya
Banyak siswa yang kesulitan menggoperasikan komputer tadi, banyak dari mereka yang baru pertama kali menggunakan komputer, tapi ada pula yang dirumahnya sudah pernah menggunakannya. Untuk itu mereka mau bertanya kepada kita atau kepada teman mereka yang sudah bisa.
Selain mengoperasikan komputer tadi, ada beberapa tugas yang harus mereka selesaikan, bagaimana mereka menyikapi tugas-tugas tersebut?
Untuk kerje kelompok mereka terlihat semangat untuk menyelesaikannnya, mereka berdiskusi dengan baik dan tenang sampai selesai, mereka juga menyelesaikan LKS yang diberikan, tapi tadi sampai kehabisan waktu, jadi ada siswa yang sudah minta untuk segera istirahat.
Waktu berdiskusi, apakah semua siswa aktif dalam diskusi tersebut?
Iya, ada siswa yang menguasai kelompok, maksudnya dalam satu kelompok, ada siswa yang lebih aktif dan yang lain hanya sebagai partisipan, tapi ada juga kelompok yang dapat membagi tugas dan bekerja sama dengan baik.
Adakah siswa yang bertanya kepada ibu tentang meteri yang tidak mengerti?
ada, ada beberapa siswa yang sering bertanya, misalnya okta, rendy, tiara, teguh, dan yang lainnya juga.
Adakah siswa yang menyampaikan pendapatkanya didepan kelas atau menjawab ketika ibu memberikan pertanyaan secara klasikal?
Terkadang siswa malu-malu untuk menyampaikan pendapat mereka atau menjawab pertanyaan dari kami, tapi seringnya mereka mau menjawabnya secara bersamasama. Mereke harus dipancing-pancing untuk bisa menjawabnya.
Apa yang ibu lakukan untuk memancing siswa agar aktif dan
Pada awal pembelajaran, kami melakukan tepuk atau dengan menampilkan gambar yang baru mereka lihat agar mereka mau fokus terhadap pelajaran. Jika mereka kurang
223
termotivasi?
terkendali terkadang ada ancaman, seperti “yang rame, nanti tidak istirahat” dan sebagainya. Pujian juga kita selalu berikan kepada siswa yang melakukan kebaikan.
Cilacap, 11 Mei 2016 Narasumber,
Pewawancara,
224
HASIL WAWANCARA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Pertanyaan Bagaimana ibu melaksanakan pembelajaran? Apakah ini seperti biasanya?
Tanggapan Iya, ini seperti biasaya saya mengajar, pertama saya membuka pelajaran dan mengabsen siswa dan kegiatan awal lainnya, saya juga biasanya menjelaskan kepada siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa, siswa mau mendengarkan saya, tapi ya ada saja siswa yang tidak memperhatikan. Bedanya dengan biasanya itu tadikan ada media komputernya. Itu membantu sekali, siswa terlihat senang untuk menggunakannya.
Apakah siswa mengalami kesulitan? Lalu bagaimana mereka menyikapinya?
Pertamanya ada siswa yang ragu-ragu untuk mencobanya, mungkin ini pengalaman pertama mereka untuk mengoperasikan komputer, tapi ya lama-lama terbiasa juga. Banyak siswa yang kebingungan dan bertanya tentang cara menggunakannya, kelaspun tadi kelihatan gaduh
Apa yang ibu lakukan untuk menangani kelas yang gaduh?
Pertama saya meminta siswa utnuk kembali kelomoknya masing-masing, lalu memberikan enjelasan secara klasikal dan memberi mereka kesempatan untuk bertanya secara bergiliran, kami juga mengatur tiap kelompok untuk bergantian mengoperasikan komputernya dan menyelesaikan lembar kerja kelompoknya agar tidak membuang-buang waktu. Tapi ya tetep, ada saja siswa yangbpasif dalam diskusinya
Lalu bagaimana dengan tugastugas lainnya? Siswa mau tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan?
Siswa mau mengerjakannya, tapi ada saja siswa yang mengeluh dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan lainnya atau bermain dengan komputernya. Apalagi ketika bel istirahat sudah berbunyai, wah, merekalangsung minta istirahat.
Ketika ada siswa yang sibuk sendiri, apa yang ibu lakukan?
Mengajak mereka tepuk diam, atau tepuk lainnya, terkadang ada ancaman juga si, “ hayoh yang rame nanti gak dapet hadiah loh”.
Adakah siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran tadi? Bagaimana mereka menyikapinya
Banyak siswa yang kesulitan menggoperasikan komputer tadi, banyak dari mereka yang baru pertama kali menggunakan komputer, tapi ada pula yang dirumahnya sudah pernah menggunakannya. Untuk itu mereka mau bertanya kepada kita atau kepada teman mereka yang sudah bisa.
Selain mengoperasikan komputer tadi, ada beberapa tugas yang harus mereka
Untuk kerje kelompok mereka terlihat semangat untuk menyelesaikannnya, mereka berdiskusi dengan baik dan tenang sampai selesai, mereka juga menyelesaikan LKS
225
selesaikan, bagaimana mereka menyikapi tugas-tugas tersebut?
yang diberikan, tapi tadi sampai kehabisan waktu, jadi ada siswa yang sudah minta untuk segera istirahat.
Adakah siswa yang bertanya kepada ibu tentang meteri yang tidak mengerti?
ada, biasanya anak putri yang banyak bertanya
Adakah siswa yang menyampaikan pendapatkanya didepan kelas atau menjawab ketika ibu memberikan pertanyaan secara klasikal?
Terkadang siswa malu-malu untuk menyampaikan pendapat mereka atau menjawab pertanyaan dari kami, tapi seringnya mereka mau menjawabnya secara bersamasama. Mereke harus dipancing-pancing untuk bisa menjawabnya.
Cilacap, 14 Mei 2016 Narasumber,
Pewawancara,
226
Lampiran 30 KELUARAN HASIL ANALISIS DATA DENGAN SPSS 1. ANALISIS DESKRIPTIF DATA KELAS EKSPERIMEN
2. ANALISIS DESKRIPTIF DATA KELAS KONTROL
227
3. UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS DATA
4. UJI HIPOTESIS
228
229
Lampiran 31 DOKUMENTASI GAMBAR KEGIATAN PENELITIAN
Lokasi uji coba instrumen
Suasana mengerjakan uji coba instrumen di SD Panimbang 05
Suasana mengerjakan uji coba instrumen di SD Panimbang 05
230
DOKUMENTASI DI KELAS EKSPERIMEN (SDN PANIMBANG 03)
Lokasi Kelas Eksperimen
Guru membuka pelajaran
Guru menampilkan gambar-gambar pada LCD
231
Guru menampilkan gambar-gambar pada LCD
Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan guru
Siswa berdiskusi
232
Guru memandu siswa mengoperasikan media interaktif
Guru memandu siswa mengoperasikan media interaktif
Siswa mengoperasikan media interaktif
233
Siswa mengoperasikan media interaktif
Siswa mengoperasikan media interaktif
Siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket motivasi
234
DOKUMENTASI DI KELAS KONTROL (SDN PANIMBANG 01)
Lokasi Kelas Kontrol
Guru membuka pelajaran
Guru menyampaikan materi pembelajaran
235
Guru membimbing diskusi
Siswa berdiskusi
Siswa mengoperasikan CD Pembelajran
236
Sisia mengoperasikan CD Pembelajaran
Siswa mengoperasikan CD Pembelajaran
Siswa mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket motivasi
237
Lampiran 32 SURAT IJIN PENELITIAN
238
239
240
Lampiran 33 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN UJI COBA INSTRUMEN
241
Lampiran 34 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN DI KELAS EKSPERIMEN
242
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN DI KELAS KONTROL