EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PETA BUTA BERBASIS PUZZLE MULTIMEDIA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI KASIHAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Indrisari Sinthaputri
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttests pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, perbedaan prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta efektivitas media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kasihan Bantul kelas IV pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014. Sampel yang diteliti sebanyak 61 siswa yang terdiri dari 32 siswa kelas eksperimen dan 29 siswa kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental Design dengan desain Control Group Pretest and Posttest. Variabel bebas: pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia dan pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle konvensional. Variabel terikat: prestasi belajar IPS siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah nilai pretest dan nilai postest prestasi belajar IPS siswa sedangkan instrumen yang digunakan berupa tes. Uji instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan Korelasi Product Moment diperoleh 50 soal valid dan 5 soal tidak valid. Uji reliabilitas dengan uji Alpha Cronbach menunjukkan 0,923 yang lebih besar dari 0,70 dengan taraf signifikansi 5%, maka variabel dinyatakan reliabel. Analisis data menggunakan statistik nonparametrik dengan bantuan program SPSS ver. 18.0 for windows. Pengujian statistik menggunakan metode uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai postest prestasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Sedangkan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai signifikansi 0,005 (0,005<0,05) artinya prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Yogyakarta. Kata kunci: Prestasi Belajar IPS, Media Pembelajaran Peta Buta berbasis Puzzle Multimedia. Abstract This research aims are to know the significant increasing of pre test ann post test scores of experiment class and control class, the difference of study achievement between them, and the effectiveness of teaching media based on puzzle multimedia blind map and is seen from social science study achievement of IV grade of Kasihan Primary School of Bantul Academic Year 2013/2014.
1
This research is done in odd semester in Kasihan Primary School of Bantul Academic Year 2013/2014. Samples are 61 students, 32 students from experiment class and the others are 29 students from control class. Quasi Experimental Design with Control Group Pretest and Posttest Design is used in this research. Free variable : social science study by using puzzle multimedia blind map and conventional puzzle. Bunch variable : social sciency students achievement. Social science students achievement of pretest and postest scores are used for data collecting technique and test is used as instrument tool. Validity test and variability test are used as instruments test. Product Moment Correlation is used as validity test with 50 questions are valid and 5 questions are invalid. Alpha Cronbach test is used as reliability test shows that 0,923 is bigger than 0,70 with significant level 5 %, so its reliable. Non parametric statitistic is used as data analysis with SPSS ver.18.0 for windows. Wilcoxon test method and Mann – Whitney test with significant level of 5% are used as statistic test. The research result shows that there is a significant increasing of study achievement pretest and posttest scores in experiment class and control class use Wilcoxon test is gained significant score 0,000 (0,000<0,05), whereas to know the difference of student study achievement of experiment class and control class use Mann-Whitney test is gained significant score 0,005 (0,005<0,05). It means that the student study achievement of experiment class is bigger than control class. it can be concluded that teaching media based on puzzle multimedia blind map is effective. it can be seen from social sciency students study achievement of IV grade of Kasihan Primary School of Bantul Yogyakarta. Key Words: Social sciency study achievement, Teaching media based on puzzle multimedia blind map.
A. PENDAHULUAN Adanya perkembangan teknologi dalam segala bidang terutama bidang informasi dan komunikasi (TIK) menuntut para pendidik menciptakan dan memanfaatkan teknologi tersebut sebagai media pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Penggunaan media dalam proses belajarmengajar dapat meningkatkan perhatian pada materi yang sedang diberikan sehingga pengalaman/ kesan/ memory akan lebih banyak dan membantu mereka mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pendidik dapat mengemas materi pembelajaran melalui program komputer seperti membelajarakan materi kenampakan alam dengan media peta buta berbasis puzzle multimedia. Dengan demikian, proses pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning) sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran di kelas IVA dan IVB
serta
wawancara antara peneliti dengan guru kelas di SD Negeri Kasihan Bangunjiwo Bantul pada tanggal 28 September 2013 diketahui bahwa di kelas IVA (Martha,S.Pd) dan IVB (Tria Mardiana, S.Pd) memiliki prestasi belajar IPS yang masih rendah. Keterangan tersebut diperkuat dengan data nilai yang diperoleh sebagian besar
2
siswa dalam pelajaran IPS masih berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Dari data hasil ulangan tengah semester (UTS) diketahui dari 61 siswa yang memperoleh nilai IPS kurang dari KKM adalah 37 siswa, dan
yang
memperoleh nilai di atas KKM adalah 24 siswa. Apabila dipersentase siswa yang nilainya kurang dari KKM mencapai 60,7% dan yang nilainya di atas KKM sebesar 39,3%. Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru (teacher centered), penggunaan model pembelajaran yang monoton dan hanya menekankan pada informasi, fakta dan hafalan. Untuk mengatasi hal tersebut maka pembelajaran IPS menggunakan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia. Media pembelajaran ini dapat membentuk jiwa bekerjasama pada peserta apabila dikerjakan secara berkelompok, peserta dapat lebih konsisten dengan apa yang sedang dikerjakan, dan melatih kecerdasan logis-matematis peserta sehingga prestasi belajar dapat meningkat. Maka, artikel ini memaparkan efektivitas media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kasihan Bantul Yogyakarta Tahun pelajaran 2013/2014. B. KAJIAN TEORI 1. Efektivitas Menurut Etzioni, (Daryanto, 2010:57) efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas namun juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap seseorang. Menurut Robbins, (Daryanto, 2010:57) efektivitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang telah dicapai seseorang. 2. Media Pembelajaran Peta Buta Media pembelajaran adalah sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan (Sri Anitah, 2010:4). Menurut Sri Anitah, (2010: 25) peta buta adalah peta untuk pebelajar (peta ulangan). Jadi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran peta buta adalah peta
3
ulangan yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Puzzle Multimedia Puzzle adalah permainan menyusun potongan-potongan gambar menjadi satu gambar utuh (James Bellanca dalam Siti Mahyuni, 2011:261). Sedangkan menurut Vaugan dalam Iwan Binanto, (2010:2) mengatakan multimedia merupakan kombinasi teks, seni suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanupulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif. Jadi, penelitii menyimpulkan bahwa puzzle multimedia adalah permainan teki-teki menyusun potonganpotongan gambar yang diaplikasikan dalam media digital yang mempunyai kemampuan untuk interaktif. 4. Prestasi Belajar IPS Menurut Zainal Arifin, (2009:12) prestasi belajar (achievement) berkenaan dengan aspek pengetahuan. Sedangkan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (Rudy Gunawan, 2011:39). Dengan demikian, peneliti mengartikan prestasi belajar IPS adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar selama pembelajaran IPS yang dinyatakan
dalam
bentuk
simbol,
huruf,
angka
maupun
kalimat
yang
mengambarkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik secara individu maupun kelompok pada periode tertentu. C. METODE Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian Quasi Experimental Design dengan desain Control Group Pretest and Posttest Design. Subjek penelitian dibagi dalam dua kelompok, satu kelas sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan media peta buta berbasis puzzle multimedia dan satu kelas sebagai kelompok kelas lagi sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok yang
4
menggunakan media konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Kasihan Bantul Yogyakarta Tahun pelajaran 2013/2014. Sampel penelitiannya 61 siswa yang tediri dari kelas IVA dan IVB, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan cara pengundian secara acak. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non-test. Teknik tes berupa pretest dan posttest berbentuk pilihan ganda terdiri dari 10 soal dengan alternatif jawaban a,b,c,d. Teknik non-test berupa observasi, angket respon siswa, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes yang telah divalidasi isi dan konstruksi pada judgement experts meloloskan instrumen test sejumlah 55 butir, sedangkan validasi eksternal dengan mengujicobakan pada siswa kelas IV SDN 3 Kadipiro menunjukkan 50 soal valid dan 5 soal tidak valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan 0,923 yang lebih besar dari 0,70 dengan taraf signifikansi 5%, maka variabel dinyatakan reliabel (Hair, Anderson, Tatham & Balck dalam Juliansyah Noor, 2012:168). Teknik analisa data menggunakan statistik deskriptif dan uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang bervarian homogen atau tidak. Uji hipotesis untuk mendeskripsikan perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kasihan Bantul Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014 dan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kasihan Bantul Yogyakarta
tahun
pelajaran
2013/2014.
Dalam
penelitian
ini
uji
hipotesis
menggunakan statistik non-parametrik metode uji mann whitney u-test untuk menguji hipotesis deskriptif jika datanya nominal atau ordinal dan tidak dilandasi persyaratan
5
data harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2011:150). Hal ini bertujuan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel independen jika datanya berbentuk ordinal. Sedangkan untuk
pembandingan distribusi dari dua variabel yang
berhubungan digunakan uji statistik Non-Parametrik Two-Releated-Samples Test (Uji dua sampel berhubungan) dengan menggunakan metode Wilcoxon, yaitu menguji hipotesis komparatif dua sampel berhubungan jika datanya berbentuk ordinal dengan jumlah sampel N>25. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Tabel 1: Rangkuman Data Statistik Deskriptif
Mean Median Std. Deviation Minimum Maksimum
Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Nilai Pretest Kelas Kontrol
Nilai Posttest Kelas Kontrol
38,1250
90,6250
36,2069
76,5517
40,0000
90,0000
30,0000
80,0000
13,54503
10,14015
17,40562
16,96127
10,00
60,00
10,00
40,00
70,00
100,00
70,00
100,00
2. Analisis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen a. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas KolmogorovSmmirnov. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur normalitas adalah sebagai berikut: H0= Data berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha= Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria yang digunakan untuk mengukur normalitas dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila Sig. > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Tabel 2: Ringkasan Uji Normalitas Kelas Eksperimen Kolmogorov-Smirnov(a) Nilai
Kelas Eksperimen
Pretest Posttest
Statistic
Df
Sig.
,226
32
,000
,288
32
,000
Asymp. Sig. (2-tailed)
Keterangan Tidak Normal
Sig > 0,05
Tidak Normal
6
Berdasarkan tabel 2 di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi nilai pretest dan posttest kelas eksperimen adalah 0,000 (0,000<0,05) sehingga H0 ditolak artinya data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Pengujian Homogenitas dilakukan dengan uji homogenitas Levene’s. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur homogenitas adalah sebagai berikut: H0= Data berasal dari populasi bervarian homogen. Ha= Data berasal dari populasi tidak bervarian homogen. Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan homogenitas varian dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila nilai Sig. (2-tailed) > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% atau 0,05. Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen
Berdasarkan pada tabel 3 tersebut, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pretest dan posttest prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 0,155. Oleh karena angka signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima artinya nilai pretest dan posttest prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen berasal dari populasi bervarian homogen. Dari data pretest dan posttest prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dilakukan uji peningkatan prestasi belajar menggunakan statistik non-parametrik Two Releated-Samples Tests dengan metode Wilcoxon. Hipotesis pertama yang diujikan dalam penelitian ini adalah H0: Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen Ha: Terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai postest prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen
7
Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila Sig. > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Tabel 4: Hasil Uji Hipotesis I
Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa hasil uji hipotesis Imenunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,000 (0,000<0,05), maka dapat diambil keputusan H0 ditolak artinya terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai postest prestasi belajar pada kelas eksperimen. 3. Analisis Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas KolmogorovSmmirnov. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur normalitas adalah sebagai berikut: H0= Data berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha= Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria yang digunakan untuk mengukur normalitas dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila Sig. > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Tabel 5: Ringkasan Uji Normalitas Kelas Kontrol Kolmogorov-Smirnov(a) Nilai
Kelas Eksperimen
Statistic
Df
Sig.
Pretest
0,157
29
,067
Posttest
0,167
29
,038
Asymp. Sig. (2-tailed)
Keterangan Normal
Sig > 0,05
Tidak Normal
Berdasarkan tabel 5 di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi nilai pretest kelas kontrol adalah 0,067 (0,067>0,05) sehingga H0 diterima artinya data berdistribusi normal, sedangkan nilai singnifikansi nilai posttest kelas kontrol adalah 0,038 (0,038<0,05) sehingga H0 ditolak artinya data tidak berdistribusi normal.
8
Pengujian Homogenitas dilakukan dengan uji homogenitas Levene’s. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur homogenitas adalah sebagai berikut: H0= Data berasal dari populasi bervarian homogen. Ha= Data berasal dari populasi tidak bervarian homogen. Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan homogenitas varian dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila nilai Sig. (2-tailed) > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% atau 0,05. Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol
Berdasarkan pada tabel 6 tersebut, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pretest dan posttest prestasi belajar siswa pada kelas kontrol adalah 0,684. Oleh karena angka signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima artinya nilai pretestdan posttest prestasi belajar siswa pada kelas kontrol berasal dari populasi bervarian homogen. Dari data pretest dan posttest prestasi belajar siswa pada kelas kontrol dilakukan uji peningkatan prestasi belajar menggunakan statistik non-parametrik Two Releated-Samples Tests dengan metode Wilcoxon. Hipotesis pertama yang diujikan dalam penelitian ini adalah H0: Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar siswa pada kelas kontrol Ha: Terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai postest prestasi belajar siswa pada kelas kontrol Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas kontrol dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila Sig. > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05).
9
Tabel 7: Hasil Uji Hipotesis II
Tabel ... Berdasarkan tabel 7 di atas, diketahui bahwa hasil uji hipotesis II menunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,000 (0,000<0,05), maka dapat diambil keputusan H0 ditolak artinya terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar pada kelas kontrol. 4. Analisis Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas KolmogorovSmmirnov. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur normalitas adalah sebagai berikut: H0= Data berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha= Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria yang digunakan untuk mengukur normalitas dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila Sig. > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Tabel 8: Ringkasan Uji Normalitas Kelas Kontrol Kolmogorov-Smirnov(a) Nilai
Kelas Eksperimen
Pretest Posttest
Statistic
Df
Sig.
0,192
32
,004
0,128
29
,200
Asymp. Sig. (2-tailed)
Keterangan Tidak Normal
Sig > 0,05
Normal
Berdasarkan tabel 8 di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi data gain prestasi belajar siswa kelas eksperimen adalah 0,004 (0,004<0,05) sehingga H0 ditolak artinya data tidak berdistribusi normal, sedangkan nilai signifikansi data gainprestasibelajar siswa kelas kontrol adalah 0,200 (0,200>0,05) sehingga H0 diterima artinya data berdistribusi normal. Pengujian Homogenitas dilakukan dengan uji homogenitas Levene’s. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur homogenitas adalah sebagai berikut: H0= Data berasal dari populasi bervarian homogen. Ha= Data berasal dari populasi tidak bervarian homogen.
10
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan homogenitas varian dalam penelitian ini adalah H0 diterima apabila nilai Sig. (2-tailed) > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5% atau 0,05.
Tabel 9: Hasil Uji Homogenitas Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan pada tabel 9 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi data gain prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,358. Oleh karena angka signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima artinya data gain prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi bervarian homogen. Pengujian hipotesis menggunakan uji Mann-whitney u-test untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.. Adapun hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Tabel 10: Hasil Uji Hipotesis III
Berdasarkan tabel 10 di atas, diketahui bahwa hasil uji Mann-Whitney menunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,005 (0,005<0,05), maka dapat diambil keputusan H0 ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
11
5. Angket Respon Siswa Angket respon ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media peta buta berbasis puzzle multimedia pada materi kenampakan alam di Indonesia kelas IVA SD Negeri Kasihan Bantul. Berikut adalah
gambar
persentase
respon
siswa.
Hasil
respon
angket
siswa
menunjukkan 65% siswa memberi tanggapan sangat baik tentangpenggunaan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia pada materi kenampakan alam di Indonesia. Penggunaan media puzzle peta dalam kegiatan pembelajaran dapat membuat siswa lebih terampil, siswa lebih memahami materi pelajaran IPS, dan siswa lebih aktif dalam belajar. 6. Pembahasan Hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif data di atas lebih diperjelas dengan hasil pengujian hipotesis berikut. Berdasarkan hasil uji hipotesis I dengan metode Wilcoxon program SPSS ver. 18.0 for windows diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,000 (0,000<0,05) artinya terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar pada kelas eksperimen. Adapun hasil uji hipotesis II dengan metode Wilcoxon program SPSS ver. 18.0 for windows menunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,000 (0,000<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis III dengan metode Mann-Whitney program SPSS ver. 18.0 for windows diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,005 (0,005<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil respon angket siswa 65% siswa memberi tanggapan sangat baik tentangpenggunaan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia pada materi kenampakan alam di Indonesia. Penggunaan media puzzle peta
12
dalam kegiatan pembelajaran dapat membuat siswa lebih terampil, siswa lebih memahami materi pelajaran IPS, dan siswa lebih aktif dalam belajar. Hasil penelitian ini memperkuat tesis dari penelitian Adi Cendikia yang berjudul Penggunaan peta buta untuk meningkatkan keterampilan menunjukkan letak negara-negara Asia Tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri Sambong disimpulkan bahwa peta buta dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa menunjukkan letak negara-negara ASEAN dengan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 54,6%. Hasil penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Anita Rahmawati mahasiswi UIN Sunan Kalijaga yang berjudul Pembelajaran Dengan Media Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas IV MI Tamrinul Ulum Jetis Semarangmenunjukkan bahwa media puzzle dapat meningkatakan hasil belajar Bahasa Arab siswa dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 13,42 yang diperoleh dari selisih antara nilai rata-rata posttest dan pretest siklus II dengan rerata posttest dan pretest siklus I. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta Peningkatan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Media Gambar yang Berbentuk
Puzzle Pada Siswa Kelas VA
SD Kalangan
Bangunjiwo Kasihan Bantul menunjukkan bahwa media gambar yang berbentuk puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VA SD Kalangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Hal ini diperkuat dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar sebelum pra siklus sampai siklus III sebesar 40% dan peningkatan nilai rerata prestasi belajar siswa sebesar 17%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media peta buta berbasis puzzle multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV semester 1. Hal ini diperkuat dengan adanya tujuan permainan puzzle diantaranya yaitu: 1) Membentuk jiwa bekerjasama, 2) Peserta dapat lebih konsisten dengan apa yang sedang dikerjakan, 3) Melatih kecerdasan logismatematis peserta.Dengan puzzle multimedia siswa dilatih untuk mengurutkan
13
dan menyusun puzzle sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Dalam penelitian ini siswa yang mencapai KKM pada kelas eksperimen sebesar 98% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 83%. Dari hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar IPS siswa dengan menggunakan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia pada kelas eksperimen lebih tinggi dari prestasi belajar IPS siswa dengan menggunakan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle konvensional pada kelas kontrol. Pencapaian nilai KKM pada kelas eksperimen 15% lebih tinggi dari pencapaian KKM pada kelas kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia lebih efektif digunakan dalam KBM ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa. E. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil analisis data pretest dan posttest prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dengan uji Wilcoxon, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai postest dengan menggunakan media peta buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa kelas IVA SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014 dilihat dari nilai sig 0,000 (0,000<0,05). 2. Berdasarkan hasil analisis data pretest dan posttest prestasi belajar siswa pada kelas kontrol dengan uji Wilcoxon, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai postest dengan menggunakan media peta buta berbasis puzzle konvensional ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa kelas IVB SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014 dilihat dari nilai sig 0,000 (0,000<0,05). 3. Berdasarkan hasil analisis data perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan statistik non-parametrik dengan metode Mann Whitney, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
14
ditinjau dari prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014 dilihat dari nilai sig 0,005 (0,000<0,05). F. DAFTAR PUSTAKA Anitah Rahmawati. 2011. Pembelajaran Dengan Media Permainan Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas IV MI Tamrinul Ulum Jetis Semarang. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga. Bellanca, James. 2009. 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa. Terjemahan oleh Siti Wahyuni. 2011. Jakarta: PT Indeks. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Fatimah. 2012. Peningkatkan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Media Gambar Berbentuk Puzzle pada Siswa Kelas VA SD Kalangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIP PGSD Universitas PGRI Yogyakarta. Iwan Binanto. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: CV Andi Offset. Juliansyah Noor. 2012. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Pernada Media Group. Rudy Gunawan. 2011. Pendidikan IPS Filosofi Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Sri Anitah. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka dan FKIP UNS. Stanislaus S.Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: CV Alfabeta. Sumarno.
2009.
Penggunaan
peta
buta
untuk
meningkatkanketerampilan
menunjukkan letak negara-negara asia tenggara bagi siswa kelas VI SD Negeri Sambong Tahun Pelajaran 2008/2009. Adi Cendikia: Jurnal pendidik dan
tenaga
kependidikan.
(online).
(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html?act=tampil&id=66220&idc=3. Html, diakses 13 Februari 2014). Zainal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
15